pengantar ilmu hukum

78

Upload: rockzie-sii-roziealisme

Post on 21-Dec-2015

88 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Pengantar ilmu Hukum

TRANSCRIPT

MANUSIA DAN MASYARAKAT Manusia sebagai mahluk sosial tidak akan

dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri tetap membutuhkan pertolongan orang lain, mulai lahir berkembang meninggal dan mulai dari keluarga, kelompok, masyarakat dan sebagainya.Manusia sebagai mahluk hidup harus memenuhi :- Hasrat makan dan minum (individualistis/egoistis atau otomistist)- Hasrat kolektivistis/transpersonal (keamanan/mengatur atau menjaga keseimbangan).- Hasrat mengadakan keturunan (organis).

Kapan hukum timbul ? Hukum timbul setelah terjadi konflik kepentingan

karena manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya merugikan orang lain.

GOLONGAN-GOLONGAN MASYARAKAT TIMBUL :

- merasa tertarik oleh orang lain yang tertentu- merasa mempunyai kesukaan yang sama

dengan orang lain- merasa memerlukan kekuatan/bantuan orang

lain- mempunyai hubungan daerah dengan orang lain- mempunyai hubungan kerja dengan orang lain

3 macam golongan yang besar di masyarakat :

- Golongan yang berdasarkan hubungan kekeluargaan

- Golongan yang berdasarkan hubungan kepentingan/pekerjaan perkumpulan ekonomi, perkumpulan sosial,olah raga, kesenian dsb nya.

- Golongan yang berdasarkan hub tujuan/pandangan hidup atau ideologi partai politik, perkumpulan keagamaan.

Bentuk masyarakat diantaranya :1. Berdasarkan hub yang diciptakan para

anggotanya a) Masyarakat Peguyuban (gemeinschaft)

hub masy tersebut bersifat keperibadian dan menimbulkan ikatan batin misal Rumah tangga, perkumpulan kematian dsbnya.

b) Masyarakat Patembayan (gesellschaft) hub masy tsb dgn tujuan mencari keuntungan kebendaan misal perseroan terbatas, firma dsbnya.

2. Berdasarkan sifat pembentukannya a) Masy, yang teratur oleh karena sengaja

diatur untuk tujuan tertentu, misal perkumpulan olah raga.

b) Masy yang teratur tetap terjadi dengan sendirinya, karena orang yang

bersangkutan mempunyai kepantingan bersama, misal penonton bioskop, penonton sepakbola dsb.c) Masy. Yang tidak teratur, misal pembaca surat kabar

3. Berdasarkan hub kekeluargaan, rumah tangga, suku, bangsa dll

4. Berdasarkan perikehidupan/kebudayaan

a. Masy primitif dan modern

b. Masy desa dan kota

c. Masy teritorial yang anggotanya bertempat tinggal dalam satu daerah

d. Masy genealogis yang angotanya mempunyai pertalian darah/keturunan

e. Masy teritorial genealogis yg anggotanya bertempat tinggal dalam satu daerah dan keturunan.

PENAFSIRAN HUKUM (INTERPRETASI PENAFSIRAN HUKUM (INTERPRETASI HUKUM) TERDAPAT BEBERAPA MACAM HUKUM) TERDAPAT BEBERAPA MACAM

1.1. Penafsiran/Intrepetasi Tata Bahasa Penafsiran/Intrepetasi Tata Bahasa (Gramatikal) yaitu cara penafsirkan bunyi (Gramatikal) yaitu cara penafsirkan bunyi ketentuan UU dgn arti perkataan-perkataan ketentuan UU dgn arti perkataan-perkataan dalam hubungan satu sama lain dlm dalam hubungan satu sama lain dlm kalimat-kalimat yg dipakai oleh UU. Pada kalimat-kalimat yg dipakai oleh UU. Pada umumnya arti perkataan menurut tata umumnya arti perkataan menurut tata bahasa atau kebiasaan sehari-haribahasa atau kebiasaan sehari-hari

2.2. Misalnya : kalimat “Parkir” tidak dijelaskan Misalnya : kalimat “Parkir” tidak dijelaskan apakah hanya sepeda montor ataukah apakah hanya sepeda montor ataukah termasuk sepeda pancal termasuk sepeda pancal

Ataukah termasuk kendaraan yang bukan bermesin.

• Hakim harus bisa memberikan penemuan hukum untuk kepastian hukum.

2.Penafsiran / Interpretasi Teologis / Sosiologis.yaitu

Penafsiran dgn mengingat maksud dan tujuan UU,karena UU sudah tidak dapat mengikuti perkembangan sosial yang diterapkan pada peristiwa hukum, sedangkan bunyi UU tetap sama saja

• Contoh Penafsiran Teleogis/ Sosiologis

Pasal 362 KUHPidana (pencurian),- mengambil barang - diterapkan pada listrik

listrik dianggap sebagai barang (memiliki nilai kegunaan).

3.Penafsiran/Interpretasi Sistematis (dogmatis).

Menafsirkan UU sebagai bagian dr sebuah sistem perundang-undangan. Jadi terjadinya suatu UU selalu berkaitan dan berhubungan dgn peraturan perundang-undangan lain krn tidak ada UU yg berdiri sendiri lepas sama sekali dari sistem perUUngan

• Contoh Penafsiran/ Interpretasi Sistematis.

1.Anak luar kawin harus dicari penafsirannya tidak hanya berdasarkan BW (KUHPerdata) tetapi juga dlm ketentuan pasal KUHPidana.

2.Mencari pengertian “Asas Monogami” pasal 27 KUHPerdata dengan pasal lain,34,60,64,86 KUHPerdata.