pengantar ilmu hukum

49
HUKUM KESEHATAN Patung Dewi Keadilan (Lady Justice) atau Justitia

Upload: zhindyfariris

Post on 29-Sep-2015

26 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

hukum

TRANSCRIPT

  • HUKUM KESEHATAN

    Patung Dewi Keadilan (Lady Justice) atau Justitia

    DTPK Agust 2013

  • KONTRAK KULIAHHADIR TEPAT WAKTU, TOLERANSI TERLAMBAT 15 MENIT,BERPAKAIAN RAPI DAN SOPAN,HP DIMATIKAN

  • PENGANTAR ILMU HUKUM

    drg. ARIEF SETIYOARGO., M.Kes, MMR

    DTPK Agust 2013

  • PENDAHULUANHukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum hukum Eropa, hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian besar sistem yang dianut, baik perdata maupun pidana, berbasis pada hukum Eropa kontinental, khususnya dari Belanda karena aspek sejarah masa lalu Indonesia yang merupakan wilayah jajahan dengan sebutan Hindia Belanda (Nederlandsch-Indie).

    *

  • PENDAHULUANHukum di Indonesia :Hukum Agama, karena sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka dominasi hukum atau Syari'at Islam lebih banyak terutama di bidang perkawinan, kekeluargaan dan warisan.Hukum Adat, yang merupakan penerusan dari aturan-aturan setempat dari masyarakat dan budaya-budaya yang ada di wilayah Nusantara.

    *

  • DEFINISI HUKUMDefinisi "hukum" dari Kamus Besar Bahasa Indonesia : peraturan atau adat, yang secara resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas. undang-undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur kehidupan masyarakat. patokan (kaidah, ketentuan). keputusan (pertimbangan) yang ditentukan oleh hakim dalam pengadilan, vonis.

    *

  • PENGERTIAN HUKUMHUKUM adalah himpunan peraturan yang berisi perintah-2 dan larangan-2 yang mengatur tata tertib dalam masyarakat, maka harus ditaati.TUJUAN HUKUM: untuk menjamin stabilitas agar keseimbangan dalam masyarakat tidak terganggu . Tujuan ini dapat dicapai dengan peraturan-2 yang bersifat mengatur (regelen recht) dan memaksa (dwingen recht).

  • TATA HUKUM DI INDONESIADi tiap-2 negara mempunyai tata hukum, demikian pula dengan Indonesia.Maka setiap orang yang berada di wilayah Indonesia tanpa kecuali (dokter/tenaga kesehatan) harus mengetahui :Perbuatan / Tindakan mana yang diperbolehkan menurut hukum Indonesia,Bagaimana kedudukan seseorang didalam masyarakat Hak dan Kewajibannya.Hukum/ UU yang sedang berlaku saat ini (sekarang) disebut sebagai HUKUM POSITIF (ius constitutum) di NKRI,

  • KAIDAH HUKUMERROR IURIS NOCET;TIDAK TAHU HUKUM, TIDAK BISA DIJADIKAN ALASAN UNTUK MENGHAPUSKAN PEMIDANAAN, KARENA SEMUA ORANG DIANGGAP TAHU HUKUM

  • PEMBAGIAN HUKUM MENURUT ISINYAHukum menurut isinya dibagi dalam :HUKUM PRIVAT (hukum sipil) yaitu hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu dengan yang lain, Menitikberatkan pada kepentingan perorangan. Contoh KUHPer.HUKUM PUBLIK (hukum negara) yaitu hukum yang hubungan antara negara dengan warga negaranya. Contoh HTN, HAN, KUHP, HI

  • SUBYEK HUKUMSUBYEK HUKUM adalah sesuatu yang mempunyai hak dan kewajiban.Ada 2 jenis subyek hukum yaitu:Manusia (naturlijke persoon), dan Badan Hukum (recht persoon) RSTiap manusia baik sebagai warga negara atau orang asing adalah subyek hukum.Sebagai subyek hukum (pembawa hak), manusia mempunyai hak untuk melakukan tindakan hukum (menikah, membuat perjanjian, dll)Pembawa hak ini berlaku sejak ada dalam kandungan sampai meninggal dunia.

  • BADAN HUKUMBadan Hukum sebagai pembawa hak tak berjiwa, dapat bertindak sebagaimana pembawa hak manusia. Mis: perjanjian.Badan Hukum dapat bertindak sebagai perantaraan pengurus-2nya.Jenis Badan Hukum:Badan Hukum Publik; Negara, Pemerintah.Badan Hukum Privat (Perdata); PT, Yayasan, dll.

  • OBYEK HUKUMObyek Hukum adalah segala sesuatu yang berguna bagi subyek hukum dan yang dapat dijadikan obyek suatu hubungan hukum.Contoh; dalam pelayanan rumah sakit (transaksi terapetik) subyek hukumnya adalah pasien dan dokter (naturrlyke persoon) atau rumah sakit (recht persoon). Obyek hukumnya adalah kesembuhan pasien. Jadi pasien bukan obyek hukum atau komoditas.Maka sebagai sesama subyek hukum, kedudukan antara pasien, dengan dokter/RS adalah sama.

  • HUKUM PIDANAHukum pidana merupakan bagian dari hukum publik. Hukum pidana terbagi menjadi dua bagian, yaitu hukum pidana materiil dan hukum pidana formil. Hukum pidana materiil mengatur tentang penentuan tindak pidana, pelaku tindak pidana, dan pidana (sanksi) diatur dalam KUHP. Hukum pidana formil mengatur tentang pelaksanaan hukum pidana materiil KUHAP.

  • HUKUM PIDANATUJUAN Untuk mengatur bermasyarakat agar aman & tertib negara harus melindungi warganegaranya dari ancaman perbuatan orang lain.Menurut Van Kan ada 4 hal yang harus dilindungi :Perbuatan orang lain yang mengancam jiwa,Perbuatan orang yang membahayakan badan,Perbuatan seseorang yang mengancam kemerdekaan seseorang,Perbuatan terhdapa penghinaan,Perbuatan terhadap kekayaan.

  • 1.MENCEGAH PENGULANGAN TINDAK PIDANA OLEH SIAPAPUN JUGA UTK MENEKAN KEJAHATAN2.MEMBANGUN SIFAT MENDIDIK -Bad apple 3.PENGAYOMAN MASYARAKAT sbg JAMINAN NEGARA pd WARGA NEGARA4.MENGEMBALIKAN KESEIMBANGAN HIDUP TRMSK MEMBEBASKAN RASA BERSALAH5.MENEKAN KERUGIAN APAPUN

    TUJUAN SANKSI PIDANA

  • 1.TIADA PIDANA TANPA UNDANG-2-TIADA PENUNTUTAN TANPA Undang-undang,2.DAPAT DIBUKTIKAN ADANYA NIAT/MOTIF JAHAT, JADI ADA UNSUR KESENGAJAAN3.AKIBAT AKHIR MENJADI TUJUAN TINDAKANAZAZ-2 HUKUM PIDANA

  • JENIS-JENIS PIDANATercantum dalam ps 10 KUHP ;Pidana pokok,Pidana mati,Pidana penjara,Pidana kurungan,Denda,Pidana tutupanPidana tambahan,Pencabutan beberapa hak,Perampasan bebrapa barang tertentu,Pengumuman putusan hakim

  • DELIK (TINDAK PIDANA)Rumusan tindak pidana (DELIK) ADALAH mengenai perbuatan manusia melakukan SUATU tindak pidana ada rumusan yang menyebutkan perbuatan itu, ATAU rumusan yang menyebutkan akibat dari perbuatan manusia itu.CONTOH DELIK; Akibat perbuatan yang ditimbulkan misalnya; menyebabkan matinya orang lain seperti Pasal 359 KUHP; Barangsiapa karena kealpaan menyebabkan matinya orang lain, diancam dengan pidana .

    *

  • DELIK PIDANA KESEHATANmenyebabkan pasien meninggal/luka karena kelalaian/ketidakhati-hatian tenaga medisPs. 359 KUHP - akibat kelalaian, menyebabkan matinya orang lain dengan pidana penjara paling lama 5 thn;Ps. 360 (1) KUHP - akibat kelalaian, menyebabkan orang lain luka berat dengan pidana penjara paling lama 5 thn atau kurungan paling lama 1 thn; Ps. 360 (2) KUHP - akibat kelalaian, menyebabkan orang lain menderita luka-luka sehingga timbul penyakit atau halangan menjalankan pekerjaan, jabatan atau pencaharian selama waktu tertentu, pidana penjara paling lama 9 bulan atau kurungan 6 bulan atau denda paling tinggi Rp. 300,-;Ps. 361 KUHP - apabila kelalaian tersebut dilakukan dalam menjalankan suatu jabatan atau pencaharian, pidana ditambah dan haknya untuk menjalankan pencaharian dapat dicabut.

  • DELIK PIDANA KESEHATANabortus provokatus

    Ps. 299 KUHP - dengan sengaja menggugurkan kandungan seorang wanita atau berbuat dengan maksud mencari keuntungan atau sebagai mata pencaharian atau sebagai dokter, bidan, atau juru obat, dipidana paling lama 4 tahun dan ditambah pidana;

    Ps. 347 (1) KUHP - dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungan seorang wanita tidak dengan ijin yang bersangkutan, dipidana paling lama 12 tahun;

    Ps. 347 (2) KUHP - apabila perbuatan tersebut menyebabkan wanita itu mati, dipidana dengan penjara paling lama 15 tahun;

  • DELIK PIDANA KESEHATANabortus provokatus (lanjutan)

    Ps. 348 (2) KUHP - apabila perbuatan itu menyebabkan wanita itu mati, dipidana paling lama 7 tahun;

    Ps. 349 KUHP - apabila seorang dokter, bidan, atau juru obat bersalah melakukan kejahatan dalam Pasal 347 dan 348, maka pidana dapat ditambah dan dapat dicabut hak untuk melakukan pekerjaannya;

    Tambahan:Ps. 80 (1) UU No. 23/1992, sanksi pidananya adalah:pidana penjara 15 tahun; dan denda paling banyak Rp. 500.000.000,-.

  • DELIK PIDANA KESEHATANpelanggaran kesusilaan atau kesopanan

    Ps. 285 KUHP - perkosaan, dipidana paling lama 12 tahun;

    Ps. 286 KUHP - melakukan persetubuhan dengan perempuan yang bukan istrinya yang dalam keadaan pingsan atau tidak berdaya, dipidana paling lama 9 tahun;

    Ps. 290 KUHP - pencabulan terhadap orang yang dalam keadaan pingsan atau tidak berdaya, atau dibawah umur atau membiarkan terjadi, dipidana paling lama 7 tahun.

  • DELIK PIDANA KESEHATANMembuka rahasia kedokteran

    Ps. 322 KUHP - dengan sengaja membuka rahasia yang ia wajib menyimpan oleh karena jabatan atau pekerjaan, dipidana paling lama 9 bulan atau denda paling banyak Rp. 9.000,-;

    Pemalsuan surat keterangan

    Ps. 263 KUHP - membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menjadi bukti tentang sesuatu hal, dapat dipidana paling lama 6 tahun, dan

    Ps. 267 KUHP - pemalsuan surat pembukti resmi (akte otentik), dipidana paling lama 8 tahun.

  • DELIK PIDANA KESEHATAN Sengaja tidak memberikan pertolongan pada orang yang dalam keadaan bahaya

    Ps. 304 KUHP - dengan sengaja menyebabkan atau membiarkan orang dalam kesengsaraan, dapat dipidana paling lama 2 tahun 8 bulan atau denda paling banyak Rp. 4.000,-; dan

    Ps. 531 KUHP - menyaksikan seseorang dalam bahaya maut yang mengancam pada saat itu juga mengalpakan memberi atau mengadakan pertolongan jika orang yang perlu ditolong jadi mati, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 bulan atau denda paling banyak Rp. 4.500,-).

  • PERISTIWA HUKUMPeristiwa Hukum / Kejadian hukum adalah Peristiwa-2 kemasyarakatan yang oleh hukum diberikan akibat-2.Contoh; dalam pelayanan kesehatan yang dilakukan dokter kepada pasien. Pasien memberikan data dirinya kepada dokter, dokter sipemebri pelayanan wajib memberikan data diri pasien sebagai haknya isi rekam medis milik pasien.

  • ALASAN PENGHAPUS PIDANAAdalah alasan-2 yang memungkinkan seseorang yang melakukan perbuatan memenuhi unsur-unsur pidana tidak dijatuhi ancaman atau sanksi pidana.Ada 3 bentuk alasan penghapus pidana:Alasan Pembenar,Alasan Pemaaf,Alasan Penghapus penuntutan,

  • ALASAN PEMBENARAdalah alasan yang menghapus sifat melawan hukum suatu perbuatan sehingga perbuatan itu patut dilakukan pelaku.Yang termasuk dalam hal ini;Pembelaan darurat (ps 49 ayat 1 KUHP)Melaksanakan UU (ps 50 KUHP); menolong pasien dalam keadaan darurat tanpa SIP (tidak menarik imbalan jasa)Melaksanakan perintah jabatan (ps 51 ayat 1 KUHP); dokter bekerja menangani korban bencana alam tanpa SIP.

  • ALASAN PEMAAFYaitu alasan yang menghapuskan kesalahan pelaku. Pelaku dianggap melakukan PMH, tetapi tidak dapat dijatuhi hukuman pidana karena kesalahan.Yang termasuk dalam alasan pemaaf;Tidak mampu bertanggung jawab (ps 44 KUHP), mis; orang gila membunuh.Karena pengaruh daya paksa (ps 48 KUHP),Melaksanakan perintah jabatan yang tidak sah (ps 53 ayat 2 KUHP).

  • ALASAN PENGHAPUSAN PENUNTUTANAdalah ditiadakannya penuntutan karena pemerintah menganggap bila penuntutan dilakukan akan membahayakan kepentingan umum.

  • PROSES PERADILAN PIDANAPeristiwaHukum Pidana

    Bisa disidik?(1) Orang bebas(3) TersangkaHakSurat Pengalihan/ Penangguhan Penahanan dengan jaminan uang atau jaminan orang dengan kompensasi uangBAPSDSTPutusanUpaya paksaUpaya paksaPra-PSPDPHakHakSurat KeberatanPra PeradilanWewenangJPUWewenangHakimTugas & TanggungJawab LPHakim WasmatPembuktianEksepsiPledoiRemisi, Asimilasi, & Pelepasan bersyaratPasca-AjudikasiTerima atau upaya hukum,Biasa & luar biasa(2) Saksi/ Bukti(4) Terdakwa(5) TerpidanaPra-AjudikasiAjudikasi

  • PENANGANAN PENEGAKAN HUKUM MENURUT UUPKDUGAAN MALPRAKTEK OLEH DR/DRGLAPOR POLISI(PIDANA)MENGADUKAN KE MKDKIMENGGUGAT KE PENGADILAN NEGERI (PERDATA)PROSES PERADILAN PIDANAPUTUSAN HAKIMPEMERIKSAAN OLE MKDKIPROSES PERADILAN PERDATAPUTUSAN HAKIMPUTUSAN:TDK BERSALAH,SANKSI DISIPLIN

  • HUKUM PERDATAPengertianHukum = norma, kaidah, aturanPerdata = sipil, individu, perseorangan, pribadi.

    Jadi, Hukum Perdata = rangkaian peraturan yang mengatur tingkah laku manusia dalam kehidupan bermasyarakat dengan menitik-beratkan pada kepentingan individu.Menurut Dunne (1987:1) : Suatu peraturan yang mengatur tentang hal-hal yang sangat esensial bagi kebebasan individu, seperti orang dan keluarganya, hak milik dan perikatan. Sedangkan hukum publik memberikan jaminan yang minimal bagi kehidupan pribadi.

  • Menurut Vollmar (1989:2) :Aturan-aturan atau norma-norma yang memberikan pembatasan dan oleh karenanya memberikan perlindungan pada kepentingan-kepentingan perseorangan dalam perbandingan yang tepat antara kepentingan yang satu dengan kepentingan yang lain dari orang-orang dalam suatu masyarakat tertentu terutama yang yang mengenai hubungan keluarga dan hubungan lalu lintas.

    Menurut Sudikno Mertokusumo (1986:108) :Hukum antar perorangan yang mengatur hak dan kewajiban orang perseorangan yang satu terhadap yang lain didalam hubungan kekeluargaan dan didalam pergaulan masyarakat. Pelaksanaannya diserahkan masing-masing pihak.

  • Menurut Salim HS (2005:6) :Hukum Perdata adalah keseluruhan kaidah-kaidah hukum (baik tertulis maupun tidak tertulis) yang mengatur hubungan antara subyek hukum satu dengan subyek hukum yang lain dalam hubungan kekeluargaan dan di dalam pergaulan kemasyarakatan.

    Kaidah Hukum Perdata tertulis adalah kaidah hukum perdata yang terdapat pada peraturan perundang-undangan; traktat dan yurisprudensi.Kaidah Hukum Perdata tidak tertulis adalah kaidah-kaidah hukum perdata yang timbul, tumbuh dan berkembang dalam praktek kehidupan masyarakat (kebiasaan).

  • Substansi yang diatur dalam Hukum Perdata :1. Dalam hubungan keluarga (akan menimbulkan hukum tentang orang (badan pribadi) dan hukum keluarga.2. Dalam pergaulan masyarakat (akan menimbulkan hubungan hukum dalam bidang harta kekayaan, hukum perikatan dan hukum waris).

    Jadi, Hukum Perdata memiliki unsur-unsur, yaitu :1. Adanya kaidah hukum (tertulis atau tidak tertulis);2. Mengatur hubungan hukum antara subyek hukum yang satu dengan subyek hukum yang lain;3. Bidang hukum yang diatur dalam hukum perdata meliputi hukum orang, hukum keluarga, hukum benda, hukum waris, hukum perikatan serta hukum pembuktian dan daluwarsa.

  • Sistematika Hukum PerdataMenurut Ilmu Pengetahuan :1. Hukum tentang Orang;2. Hukum tentang Kekeluargaan;3. Hukum tentang Harta Kekayaan; dan4. Hukum tentang Warisan.Menurut KUHPerdata (BW) :Buku I : tentang Orang;Buku II : tentang Hukum Benda;Buku III : tentang Perikatan;Buku IV : tentang Pembuktian dan Daluwarsa.

  • Hukum tentang Orang, mengatur :Subyek hukumKewenangan hukumDomisiliCatatan Sipil.

  • Hukum Keluarga, adalah peraturan yang timbul karena adanya hubungan antar orang tertentu, seperti :PerkawinanHubungan antara orang tua dan anakAntara wali dengan anak, dan hubungan antara orang yang diletakkan di bawah pengampuan karena gila atau fikiran yang kurang sehat atau karena pemborosan, dan pengampunya (curatele).

  • Hukum harta Kekayaan, adalah suatu ketentuan hukum yang mengatur tentang hubungan hukum yang menyangkut hak dan kewajiban yang mempengaruhi nilai uang, dibedakan jadi 2 : (1) HHK Mutlak (suatu ketentuan yang mengatur tentang hak-hak kebendaan dan barang-barang tak berwujud (Inmateriil) dan (2) HHK Relatif (suatu ketentuan yang mengatur hutang piutang atau yang timbul karena adanya perjanjian).

  • Hukum tentang Waris, merupakan ketentuan hukum yang mengatur tentang hal ikhwal harta benda seseorang yang telah meninggal dunia.

  • PERBUATAN MELAWAN HUKUMPMH adalah perbuatan yang dilakukan oleh subyek hukum,Contoh; dokter seharusnya menolong atau memperpanjang hidup manusia tetapi malah melakukan aborsi, euthanasia.ASAS; siapa yang melakukan suatu perbuatan bertentangan dengan hukum harus mengganti kerugian yang diderita kepada orang yang dirugikan karena perbuatan itu.

  • PERBUATAN MELAWAN HUKUMSanksi PMH tercantum dalam KUHPer pasal 1365; tiap perbuatan yang bertentangan dengan hukum (melanggar hukum) yang merugikan orang lain, mewajibkan pihak yang dirugikan (yg melakukan) mengganti kerugian yang diderita oleh pihak yg dirugikan.Keriteria PMH;Melanggar hak orang lain,Bertentangan dengan kewajiban hukum dari orang yg melakukan perbuatan itu,Bertentangan dengan asas2 kepatutan dalam masyarakat, baik kesusilaan maupun kesopanan,

  • WANPRESTASIPengertian; adalah sesuatu keadaan dimana seseorang tidak memenuhi kewajibannya yang telah disepakati dalam perjanjian.Dasar pertanggungjawaban perdata adalah dokter harus memebrikan ganti rugi atas kerugian yang dialami pasien akibat dokter/RS melanggar perjanjian atau PMH.

  • WANPRESTASIMenurut ilmu hukum perdata, yang termasuk wanprestasi adalah :Tidak melakukan yang disanggupi akan dilakukan,Terlambat melakukan apa yang dijanjikan (terlambat praktek).Melaksanakan tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan.Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.

  • Melalaikan pekerjaan sebagai tanggung jawab :RS bertanggungjawab terhadap terhadap kerugian yang ditimbulkan oleh karyawannya,Diatur dalam ps 1367 ayat (3) KUHPer. seseorang harus memberikan pertanggungjawaban tidak hanya atas kerugian yang ditimbulkan dari tindakannya sendiri, tetapi juga atas kerugian yg ditimbulkan dari tindakan orang lain yang berada dibawah pengawasannya.

  • Hubungan Dokter dan Pasien :Merupakan kontrak terapetik, bentuk perjanjian dimana masing-2 pihak (dokter & pasien) harus melaksanakan peran dan fungsinya yg dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Dalam hukum perdata ada 2 jenis perjanjian :Resultaat verbintenis, yaitu berdasarkan haasil kerja.Inspanningverbintenis yaitu berdasarkan upaya maksimal.Kontrak terapetik termasuk Inspanningverbintenis tunduk ps 1320 KUHPer.

  • SYARAT SAHNYA PERJANJIANAda 4 syarat ps 1320 KUHPer;Syarat subyektif yg merupakan persyaratan yg harus dipenuhi oleh subyek hukum yg melakukan kontrak (dokter & pasien);Kesepakatan para pihak,Kecakapan membuat suatu perikatan,Syarat obyektif tentang obyek yang diperjanjikan:Suatu hal tertentu (pemeriksaan, tindakan).Suatu sebab yang halal (tidak bertentang dnegan hak & kewaiban dokter & pasien).