pengantar hukum umum
DESCRIPTION
materi etika dan hukum bisnisTRANSCRIPT
HUKUM BISNISPROGRAM STUDI AGRIBUSINESS – TAHUN 2015
SURYA UNIVERSITY
PRAYUDI SETIADHARMA, S.H., M.IPL.
KONSULTAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
KONSULTAN HAK PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN
FOUNDER WEB PORTAL HKI.CO.ID
PANELIS PENYELESAIAN PERSELISIHAN NAMA DOMAIN .ID
E-MAIL: [email protected]; [email protected]
HP/WHATSAPP: 0811919045
WEBSITE: www.hki.co.id
TWITTER: @japra97 / @id_hki
FACEBOOK/LINKEDIN: Prayudi Setiadharma
TUJUAN MATA KULIAH HUKUM BISNIS
Bukan untuk menjadikan mahasiswa sebagai ahli hukum.
Agar mahasiswa mengenali dan memahami rambu-rambu
peraturan hukum khususnya yang terkait dengan bidang-bidang
agribisnis.
Agar mahasiswa saat nanti menjadi pengusaha agri sudah
mengetahui aturan-aturan hukum yang relevan.
Agar mahasiswa saat nanti menjadi pengusaha dapat
memanfatkan sistem perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI)
secara optimal
1. PERKENALAN & PENGANTAR HUKUM UMUM DAN HUKUM
KONTRAK
2. HUKUM PERUSAHAAN,
KETENAGAKERJAAN, PAJAK
3. HUKUM PERSAINGAN USAHA.
PERLINDUNGAN KONSUMEN &
TIPIKOR
4. PENYELESAIAN SENGKETA HUKUM
5. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
6. HUKUM AGRARIA, LINGKUNGAN &
KEANEKARAGAMAN HAYATI
7. PRAKTIK DAN PENGAYAAN
8.UTS
MATERI PERKULIAHAN
TATA TERTIB UMUM
Hanya ada 7 pertemuan dan 1 UTS
Serius tapi santai.
Ketidak-hadiran maksimum 1 (satu) kali.
Jangan mencatat tapi menyimak/memperhatikan, materi akan di email ke setiap mahasiswa pada akhir tiap sesi kuliah.
Materi pendukung berupa peraturan perundang-undangan yang terkait akan diemail ke setiap mahasiswa selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum sesi kuliah.
Dosen dapat dihubungi kapanpun, sebaiknya melalui tertulis(email/SMS/whatsapp) terlebih dahulu.
Mahasiswa dibagi dalam kelompok.
Harus ditunjuk satu Koordinator Mahasiswa.
TUGAS & QUIZ
Dilaksanakan secara acak pada sesi kuliah reguler
Dapat berupa sit-in quiz di kelas atau berupa take-home quiz untuk
dikerjakan di luar sesi perkuliahan
Dapat diberikan untuk perorangan maupun kelompok
Hukumnya wajib
Plagiat akan mendapat nilai “0”
Setiap akhir sesi kuliah akan diberikan materi untuk dipelajari
sebagai referensi
UJIAN TENGAH SEMESTER
Bobot 30%
Dilaksanakan pada Minggu ke-8
Mencakup materi Minggu ke-1 sampai dengan Minggu ke-6
Berupa presentasi Kelompok
Ada 3 (tiga) topik yang harus dipersiapkan presentasinya olehsetiap kelompok, diberikan 2 (dua) minggu sebelum UTS (mingguke-6)
Pada saat UTS tiap kelompok diberi +/- 15 menit untukmempresentasikan 1 (satu) topik yang diundi dari 3 (tiga) topik yang sudah diberikan
Nilai rata untuk semua anggota di setiap kelompok
PENGANTAR HUKUM UMUM
“”
Immanuel Kant (1724-1804)
Filsuf Jerman
Hukum adalah segala keseluruhan
syarat dimana seseorang memiliki
kehendak bebas dari orang yang satu
dapat menyesuaikan diri dengan
kehendak bebas dari orang lain dan
menuruti peraturan hukum tentang
kemerdekaan
“”
Mochtar Kusumaatmadja (1929-….)
Guru Besar FH Unpad
Menteri Kehakiman RI (1974-1978)
Menteri Luar Negeri RI (1978-1988)
Hukum adalah keseluruhan kaidah
serta semua asas yang mengatur
pergaulan hidup dalam masyarakat
dan bertujuan untuk memelihara
ketertiban serta meliputi berbagai
lembaga dan proses guna
mewujudkan berlakunya kaidah
sebagai suatu kenyataan dalam
masyarakat.
SUBJEK & OBJEK HUKUM
HUKUM
SUBJEK
ORANG
BADAN HUKUM
OBJEK
BENDA
URUSAN
SUMBER-SUMBER HUKUM Aturan hukum tertulis, berupa peraturan perundang-undangan
konstitusi (UUD 1945)
undang-undang
peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu)
peraturan pemerintah
peraturan presiden
peraturan daerah
Aturan hukum tidak tertulis, berupa konvensi/hukum kebiasaan
perbuatan yang dilaksanakan berulang-ulang
diterima oleh masyarakat sebagai aturan/norma
jika tidak dilaksanakan dapat dirasa sebagai pelanggaran atas tertib hukum
Yurisprudensi – rentetan putusan hakim yang diikuti oleh hakim-hakim lain dalam menghadapi perkara serupa
Doktrin – pendapat para ahli hukum yang diakui sebagai norma hukum
HUKUM MENURUT ISINYA
• hukum tata negara
• hukum administrasi negara
• hukum pidana
• hukum internasional
• hukum pidana internasional
hukum publik
hukum yang mengaturhubungan antara negara
dengan alat2 perlengkapannya, dan antara negara dengan
warganegaranya
• hukum perdata
• hukum keluarga dan waris
• hukum dagang
• hukum perdata internasional
hukum privat
hukum yang mengaturhubungan antara
orang/subjek hukum yang satu dengan orang/subjek
hukum yang lain
PIDANA
Individu dengan Negara
Kepentingan publik
Negara aktif
Penafsiran terbatas
Pembuktian materiil
PERDATA
Antar Individu
Kepentingan privat
Negara pasif
Penafsiran luas
Pembuktian formil
HUKUM PIDANA…
…menentukan perbuatan-perbuatan yang tidak boleh
dilakukan (dilarang) dengan disertai ancaman pidana bagi
siapa yang melanggarnya;
…menentukan kapan dan dalam hal apa kepada mereka
yang melanggar larangan dapat dikenakan pidana;
…menentukan dengan cara bagaimana pengenaan pidana
itu dapat dilaksanakan apabila ada orang yang;
melanggarnya.
(Prof. Moeljatno)
HUKUM PIDANA
Asas Legalitas: suatu perbuatan tidak dapat digolongkan
sebagai tindak pidana kecuali UU memang sudah
menggolongkannya sebagai tindak pidana;
“Tiada Pidana Tanpa Kesalahan”: tidak seorang pun dapat
dipidana kecuali ia terbukti bersalah melakukan tindak pidana.
tindak pidana tetap ada, meskipun atas persetujuan korban,
dan meskipun pelaku mengganti kerugian (kecuali dalam delik
aduan)
penuntutan pidana tidak bergantung pada keinginan korban,
melainkan lebih sebagai kewajiban negara untuk mewujudkan
kepastian hukum dan tertib bermasyarakat;
HUKUM PIDANA
perbuatan pidana
yaitu perbuatan yang melanggar hukum
pertanggung-jawabanpidana
terhadap orang yang melakukan perbuatan pidana
sanksi pidana
sanksi yang dijatuhkankepada pelaku perbuatan
pidana oleh negara
TUJUAN PEMIDANAAN
TO REFORM membuat jera pelaku dan memperbaiki
perilakunya untuk dikembalikan ke masyarakat,
TO RESTRAIN mengamankan masyarakat dari pelaku
dengan memisahkan si pelaku untuk sementara waktu,
TO RETRIBUTE membalas perbuatan pelaku, dan
TO DETER mencegah orang lain melakukan
perbuatan serupa
SUMBER-SUMBER HUKUM PIDANA
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Ketentuan-ketentuan pidana yang ada di tiap
peraturan perundang-undangan.
Perjanjian Internasional
BERLAKUNYA HUKUM PIDANA
asas teritorialitas: ketentuan pidana Indonesia berlaku
untuk setiap orang yang melakukan tindak pidana
tersebut di Indonesia;
asas nasionalitas: beberapa tindak pidana dalam
ketentuan pidana Indonesia berlaku juga pada setiap
orang yang melakukan di luar Indonesia;
asas personalitas: beberapa tindak pidana dalam
ketentuan pidana Indonesia berlaku pada setiap
warganegara Indonesia meskipun dilakukan di luar
Indonesia;
asas universalitas: diterimanya beberapa delik yang
memiliki sifat internasional sebagai bagian dari
ketentuan pidana nasional.
HUKUM PERDATA
Salim HS: …keseluruhan kaidah-kaidah hukum, baik itu yang
tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur hubungan antara
subjek hukum satu dengan dengan subjek hukum yang lain
dalam hubungan kekeluargaan dan di dalam pergaulan
kemasyarakatan…;
Riduan Syahrani: …hukum yang mengatur hubungan hukum
antara orang yang satu dengan orang lain di dalam
masyarakat yang menitikberatkan kepada kepentingan
perseorangan (pribadi)…”
termasuk dalam hukum perdata adalah hukum perkawinan,
hukum waris,
mengacu pula pada ketentuan hukum agama/hukum islam,
serta hukum adat, khususnya terkait hukum keluarga dan waris
SUMBER-SUMBER UTAMA HUKUM
PERDATA Burgerlijke Wetboek (Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata)
Wetboek van Koophandel (Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang)
UU no. 5 tahun 1960 tentang Agraria
UU no. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan
BURGERLIJKE WETBOEK (BW)
buku I tentang orang
buku II tentang benda (terkait hukum
kebendaan dan waris)
buku III tentang perikatan
buku IV tentang pembuktian dan daluarsa
HUKUM PERIKATAN
HUKUM PERJANJIAN “Suatu kesepakatan yang diperjanjikan di antara dua
atau lebih pihak yang dapat menimbulkan,
memodifikasi, atau menghilangkan hubungan hukum.”
(Henry Campbell Black)
“Perjanjian di mana hukum memberikan ganti rugi
terhadap wanprestasi terhadap kontrak tersebut, atau
terhadap pelaksanaan kontrak tersebut oleh hukum
dianggap sebagai suatu tugas.” (Steven H. Gifis)
“Suatu perbuatan di mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau
lebih." (pasal 1313 BW)
HUKUM PERJANJIAN merupakan kesepakatan hukum di antara dua pihak atau
lebih
yang memuat hak-hak dan kewajiban-kewajiban masing-masing
pihak berdasarkan perjanjian tersebut.
contoh: perjanjian jual-beli
antara pihak penjual dan pihak pembeli
pihak penjual berkewajiban menyerahkan barang yang dibelidan untuk itu berhak menerima pembayaran sesuai harga yang disepakati.
pihak pembeli berkewajiban membayar sesuai harga yang disepakati dan untuk itu berhak menerima barang yang telahdibeli.
HUKUM PERIKATAN
BERASAL DARI UU
• Kewajiban orang tua thdp anak
• Kewajibanbertetangga
• Perbuatanmelawan hukum
BERASAL DARI
PERJANIAN
• Kontrak
• MoU
• Traktat
• Konvensi
PACTA SUNT SERVADA
Asas paling fundamental dalam hukum perjanjian, dari bahasa
Latin yang berarti “Janji itu mengikat dan harus ditepati”
“Perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-
undang bagi para pihak, tidak dapat dibatalkan tanpa
kesepakatan para pihak atau tanpa alasan yang memadai secara
hukum, dan harus dilaksanakan oleh para pihak dengan itikad
baik.” – Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata/BW
“every treaty in force is binding upon the parties to it and it must be
performed by them in good faith” – Vienna Convention on the Law
of Treaties Art. 26
ASAS KONSENSUAL
Perjanjian sah manakala tercapai kata sepakat dan memenuhi
persyaratan sah lainnya.
Secara umum perjanjian tetap mengikat meskipun tidak dibuat
secara tertulis.
Secara khusus, ada beberapa jenis perjanjian yang harus dibuat
secara tertulis:
Perdamaian dalam sengketa hukum
Hibah
Pengalihan Hak
Pertanggungan
BENTUK PERJANJIAN
PERJANJIAN
Tidak Tertulis
Tertulis
Akta BawahTangan
Akta Otentik
AKTA BAWAH TANGAN bentuk bebas sesuai kepentingan para pihak yang bersepakat;
apabila diakui/tidak disangkal oleh pihak yang menanda-tangani,
maka akta memiliki kekuatan pembuktian sempurna seperti halnya akta
otentik;
apabila tidak diakui/disangkal, pihak yang mengajukan sebagai bukti
harus membuktikan kebenarannya (melalui bukti/saksi).
A menyewa lahan milik B untuk ditanami untuk satu siklus masa panen
perjanjian tanpa akta notaris
Beberapa bulan sebelum panen, B meminta penghentian sewa karena
lahan mau dipakai untuk kepentingan lain
A menolak karena tidak sesuai perjanjian dan menggugat ke pengadilan
B menuduh perjanjian tidak sah karena tanda-tangannya dipalsukan
A yang harus membuktikan bahwa tanda-tangan B dalam perjanjian adalah
asli,
AKTA OTENTIK Bentuk menyesuaikan peraturan perundang-undangan;
Dibuat secara resmi di hadapan notaris atau pejabat yang berwenang;
Kekuatan pembuktian sempurna, apabila tidak diakui/disangkal, pihak
yang menyangkal harus membuktikan kebenarannya
A menyewa lahan milik B untuk ditanami untuk satu siklus masa panen
perjanjian dengan akta notaris
Beberapa bulan sebelum panen, B meminta penghentian sewa karena
lahan mau dipakai untuk kepentingan lain
A menolak karena tidak sesuai perjanjian dan menggugat ke pengadilan
B menuduh perjanjian tidak sah karena tanda-tangannya dipalsukan
B yang harus membuktikan bahwa memang tanda-tangan-nya dipalsukan.
KEBEBASAN BERKONTRAK
para pihak bebas membuat dan mengatur sendiri
isi dari suatu kontrak/perjanjian di antara mereka
sepanjang memenuhi syarat-syarat (pasal 1320 KUH
Perdata):
1. adanya kesepakatan di antara para pihak;
2. dibuat oleh pihak-pihak yang cakap/berwenang untuk
berbuat;
3. mengenai suatu hal tertentu;
4. atas suatu sebab yang dibenarkan oleh UU/hukum.
KESEPAKATAN
suatu kontrak hanya sah dan mengikat bagi pihak-pihak
yang telah sepakat; biasanya ditunjukkan dengan adanya
offer dan acceptance.
syarat kesepakatan bisa dianggap tidak dipenuhi manakala
pihak-pihak ketika mengikatkan diri dalam
perjanjian/kontrak dipengaruhi unsur-unsur berikut:
paksaan, di mana pihak tersebut sepakat untuk mengikatkan diri
karena berada di bawah ancaman;
tipu muslihat yang bersifat substansial, yang menyebabkan suatupihak mau sepakat untuk mengikatkan dirinya; atau
kekhilafan/kesalah-pahaman, di mana suatu pihak sepakat untukmengikatkan dirinya berdasarkan kesan yang tidak sesuai dengan
kenyataan.
KECAKAPAN
pihak dalam suatu kontrak/perjanjian haruslah pihak yang
cakap bertindak atau memiliki kewenangan untuk
mengikatkan diri secara hukum.
pihak-pihak yang dinyatakan tidak cakap adalah sebagai
berikut:
orang yang belum dewasa;
orang yang berada di bawah pengampuan;
orang yang oleh Undang-Undang dilarang untuk melakukan
perbuatan tertentu
OBJEK YANG JELAS
obyek dari suatu perjanjian/kontrak haruslah disebutkan
dengan jelas untuk dapat menimbulkan ikatan di antara
pihak-pihak.
apabila berbentuk barang, harus barang yang dapat
diperdagangkan dan minimal sudah dapat ditentukan
jenisnya pada saat kontrak dibuat.
bisa mencakup objek yang baru ada di kemudian hari;
contoh: hak atas hasil panen tanaman.
OBJEK YANG LEGAL
perjanjian/kontrak haruslah memiliki kausa/objek yang
halal/tidak dilarang oleh uu;
contoh: narkoba, pelanggaran HKI
perlu diperhatikan bahwa kausa tidak sama dengan motif.
motif yang bertentangan dengan UU tidak relevan dengan
perjanjian/kontrak, sehingga perjanjian/kontrak bisa tetap
sah.
PERJANJIAN DAPAT DIBATALKAN
dapatdibatalkan
(harusdimintakan
pembatalan kepengadilan)
tidak adakesepakatan
pihak tidakcakap
PERJANJIAN BATAL DEMI HUKUM
bataldemi
hukum
objektidakjelas
objekillegal
SEKIAN DAN TERIMA-KASIHCOPYRIGHT © 2015 PRAYUDI SETIADHARMA