pengantar bisnis (perbankan di indonesia)

Upload: ratih-purnama

Post on 13-Oct-2015

155 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

tentang sejarah perbankan di indonesia. sistem perbankan di indonesia. tujuan, fungsi dan peranan perbankan diindonesia.

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSecara umum dapat dikatakan bahwa tugas pokok perbankan di Indonesia adalah membantu Pemerintah dalam mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah, mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.Sedangkan tujuan perbankan di Indonesia adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat.

1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Bagaimana sejarah singkat perbankan di Indonesia?1.2.2 Bagaimana system perbankan di Indonesia?1.2.3 Apa tugas dan fungsi bank?1.2.4 Apa peranan bank?1.2.5 Bagaimana hubungan bank dengan perusahaan sebagai nasabahnya?

1.3 Tujuan Untuk mengetahui sejarah singkat perbankan Indonesia. Mengetahui system perbankan di Indonesia. Mengetahui tugas, fungsi dan peranan bank. Untuk mengetahui hubungan bank dengan perusahaan sebagai nasabahnya.

BAB IIPEMBAHASAN2.1Sejarah Singkat Perbankan di IndonesiaNegara berkembang seperti Indonesia memerlukan keadaan ekonomi yang stabil yang akan membantu dan memperlancar usaha Pemerintah dalam mengadakan perhitungan perencanaan pembangunan. Untuk mencapai suatu keadaan perekonomian yang stabil, pertama-tama perlu diusahakan suatu kondisi moneter yang mantap. Kondisi tersebut akan tercapai apabila ditunjang oleh system perbankan yang sehat dan sempurna.Industri perbankan di Indonesia dilihat dari sudut usianya relative sudah cukup berumur. Bank bank komersial pertama dibentuk pada akhir abad 19 yang dimakdudkan sebagai lembaga yang dapat menunjang penanaman modal kapitalis Belanda. Kemudian setelah Indonesia merdeka, bank bank tersebut kemudian berubah menjadi bank bank milik pemerintah seperti Bank Bumi Daya, Bank Ekspor Impor Indonesia, Bank Dagang Negara.Industry perbankan di Indonesia sampai dengan tahun 1951 relatif belum memasuki periode yang teratur. Pada periode berikutnya sampai dengan tahun 1965 relatif industry perbankan mengalami berbagai gejolak yang kurang menyenangkan bagi pertumbuhannya. Perekonomian pada saat itu mengalami inflasi yang sangat tinggi, hubungan di antara sumber sumber ekonomi menjadi terganggu dan industry perbankan pun mengalami masa suram yang tidak menentu. Barulah kemudian pada tahap berikutnya ketika dikeluarkan Undang Undang Pokok Perbankan pada tahun 1967, industry perbankan mulai membenahi dirinya, yaitu menyesuaikan dirinya dengan perkembangan yang terjadi di sekitarnya sudah jauh lebih maju dibandingkan dengan periode sebelum tahun 1967.Tata perbankan di Indonesia, baik mengenai organisasinya maupun strukturnya dibentuk sedemikian rupa sehingga Bank Indonesia sebagai Bank Sentral bertindak sebagai pembimbing pelaksanaan kebijakan moneter. Dalam hal ini Bank Indonesia mengkoordinasikan, membina serta mengawasi semua perbankan yang ada, baik terhadap bank bank Pemerintah maupun Bank Swasta Nasional serta Bank Asing di Indonesia.2.2Sistem Perbankan di IndonesiaDalam Undang Undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok Perbankan, disebutkan yang dimaksud dengan : BankLembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Lembaga KeuanganSemua badan yang melalui kegiatan kegiatannya di bidang keuangan menarik uang dari dan menyalurkannya ke dalam masyarakat.Jenis Lembaga Perbankan menurut fungsinya dibedakan ke dalam:1) Bank Sentral (Central Bank)Yaitu Bank Indonesia yang bertugas mengatur, menjaga, dan memelihara kestabilan nilai rupiah, membimbing pelaksanaan kebijakan moneter serta mengkoordinasikan, membina dan mengawasi semua perbankan.2) Bank Umum (Commercial Bank)Adalah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek.3) Bank Tabungan (Saving Bank)Ialah bank yang dalam pengumpulan dananya menerima simpanan dalam bentuk tabungan dan dalam usahanya terutama membungakan dananya dalam kertas berharga.4) Bank Pembangunan (Development Bank)Yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito dan atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan panjang, dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka menengah dan panjang di bidang pembangunan.5) Bank Desa (Rural Bank)Adalah bank yang menerima simpanan dalam bentuk uang dan natura (padi, jagung, dan lain-lain) dan dalam usahanya memberikan kredit jangka pendek dalam bentuk uang maupun dalam bentuk natura kepada sektor pertanian dan pedesaan.Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan BAB I dinyatakan bahwa, yang dimasud dengan :6) Bank CampuranAdalah Bank Umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih Bank Umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh warga Negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh warga Negara Indonesia, dengan satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri.7) Bank Perkreditan RakyatAdalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.Syarat Syarat Mendirikan Bank di Indonesiaa. Bank Negara (Pemerintah)Bank Umum milik Negara, Bank Tabungan milik Negara dan Bank Pembangunan milik Negara termasuk Bank Pembangunan Daerah, didirikan dengan Undang Undang. Dipimpin oleh Direksi yang jumlah anggotanya dan susunan beserta tugas wewanang/tanggung jawabnya ditetapkan dalam undang undang. Demikian pula mengenai tugas dan usaha pokok serta permodalannya. Anggota direksi harus warga Negara Indonesia yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden berdasarkan usul dari Menteri Keuangan, kecuali Bank Pembangunan Daerah diangkat oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I.b. Bank SwataHanya boleh didirikan dan menjalankan usahanya sebagai Bank setelah mendapat ijin usaha dari Menteri Keuangan dengan mendengar pertimbangan Bank Indonesia. Pendirian Bank Swasta harus berbentuk badan hukum PT. Untuk Bank Umum Koperasi, Bank Tabungan Koperasi dan Bank Pembangunan Koperasi harus berbentuk Badan Hukum Koperasi Saham saham dari PT seluruhnya harus dimiliki oleh warga Negara Indonesia. Mempunyai modal disetor yang sesuai dengan ketentuan Undang Undang. Pimpinan an karyawan yang memegang kedudukan penting harus seluruhnya warga Indonesia. Mempunyai gedung kantor sendiri dan peralatan kantor yang memenuhi syarat.c. Bank AsingDiperkenankan menjalankan usahanya di Indonesia setelah mendapatkan ijin dari Menteri Keuangan sesudah mendengar pertimbangan Bank Indonesia. Hanya di bidang Bank Umum dan atau Bank Pembangunan. Bank Asing hanya dapat didirikan di Indonesia dalam bentuk: Cabang dari Bank yang sudah ada di luar negeri. Suatu bank campuran antara Bank Asing atau Bank Nasional di Indonesia yang berbadan hukum Indonesia berbentuk PT.2.3Tugas dan Fungsi BankBeberapa tugas pokok Bank yaitu:1. Memberikan kredit (pinjaman) kepada orang atau badan usaha yang membutuhkannya. Kredit ini untuk tujuan kegiatan yang produktif dan dapat diberikan dengan kredit jangka panjang, kredit jangka panjang, kredit jangka menengah serta kredit jangka pendek.2. Menarik uang dari masyarakat. Dalam hal ini masyarakat dapat menyimpan uang yang tidak atau belum dipergunakan dalam bentuk rekening Koran giro, deposito berjangka, Tabanas dan lain lain.3. Memberikan jasa jasa dalam bidang lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Jasa ini dapat berupa pengeluaran cek pengiriman uang, membeli dan menjual wesel, penukaran valuta asing (mata uang asing) dan sebagainya.4. Kegiatan lain, misalnya memberikan jaminan bank, menyewakan tempat untuk menyimpan barang barang berharga.Fungsi bank dalam suatu Negara dapat dikatakan luas, karena bank merupakan alat Pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi moneter dan keuangan. Fungsi pokok bank adalah sebagai alat penarik uang yang ada di dalam masyarakat, baik uang kartal (tunai) maupun uang giral dan sebai penyalur dana madyarakat. Bank dalam kedudukannya sebagai Lembaga Keuangan dalam tugasnya tidak bertindak sendiri sendiri, tetapi dibina dan diawasi oleh Bank Sentral (Bank Indonesia).

2.4Peranan Bank1. Peranan bank di dalam negeri adalah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dalam arti bahwa, semua kegiatan yang dilakukan oleh bank itu menyangkut soal uang. Kegiatan kegiatan tersebut meliputi : administrasi keuangan, penggunaan uang, pemampungan uang, perdagangan dan penukaran, perkreditan, kiriman uang dan pengawasannya.2. Peranan bank di luar negeri yaitu merupakan jembatan antara dunia internasional dalam lalu lintas devisa (uang), hubungan moneter dan perdagangan.Peranan bank di dalam negeri dapat dijelaskan sebagai berikut :a. Bank sebagai pembimbing masyarakatPembimbing disini dimaksudkan agar masyarakat selalu berorientasi pada bank atau agar masyarakat menggunakan jasa perbankan di dalam pengelolaan usahanya. Bimbingan bank tersebut misalnya terdiri dari upaya mendorong hasrat menabung dari masyarakat dalam bentuk Deposito Berjangka dan Rekening Koran Giro.3. Peranan bank dalam dunia usahaa. Dalam perusahaan dagangKegiatan utama badan usaha ini ialah melakukan pembelian dan penjualan bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi. Untuk itu semua, perusahaan harus dapat menyediakan dana yang berupa uang, aar dapat memperlancar usaha tersebut.b. Dalam perusahaan industri Kegiatan pokok perusahaan industri adalah memproses bahan baku atau barang barang setengah jadi menjadi barang jadi yang siap dipakai oleh pembeli. Sebagai akibat adanya proses produksi itu, maka untuk menjaga kelancaran usahanya diperlukan adanya mesin-mesin, gedung, tenaga ahli.Apabila perusahaan mengalami hal hal seperti tersebut diatas maka sebaiknya perusahaan segera menghubungi bank agar dapat dicari alternatif pemecahannya. Disinilah peranan bank atau hubungan antara bank dengan perusahaan akan terjalin dalam usahanya untuk ikut serta melancarkan dunia usaha.

2.5Hubungan Bank Dengan Perusahaan Sebagai NasabahnyaPerusahaan pada masa sekarang dapat dikatakan sangat memerlukan jasa jasa dari bank, baik itu berupa pengambilan pinjaman (kredit) maupun melalui transaksi jasa pengiriman uang, penyimpanan uang dalam bentuk rekening koran giro, inkaso, kliring dan sebaganya. Bank memperoleh bunga, komisi atau provisi dari penjualan kredit dan pemberian jasa itu. Salah satu modal utama bagi bank ialah kepercayaan masyarakat terhadapnya.Pada saat ini orientasi bank adalah kepuasan nasabah. Sebagai contoh jika seorang nasabah ingin membuka rekening giro. Maka dalam hal ini da[at dikatakan bahwa bagi nasabah bukan sekedar ingin menitipkan uang yang menganggur tetapi ada pertimbangan lain seperti: Jaminan keamanan dan mudahnya penarikan kembali Prosedur pembukaan rekening tidak berbelit belit Adanya rasa kebanggaan menjadi nasabah dari bank yang bersangkutanKualitas system pelayanan dari suatu bank juga pantas menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam pemilihan banj yang akan dihubunginya. Factor lokasi bank barangkali juga akan dapat menjadi pertimbangan.Beberapa macam transaksi bank yang sering dilakukan perusahaan1) Penggunaan CekCek merupakan perintah pembayaran (kepada bank) dari orang yang menanda tanganinya untuk membayar kepada orang yang membawanya atau orang yang namanya tersebut di atas cek itu, sejumlah uang yang tertera di atasnya.2) Rekening Koran GiroSimpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.

BAB IIIPENUTUP3.1 SimpulanDalam Undang-Undang No. 10 tahun 1998 pasal 1 angka 2 yang menyebutkan bahwa Bank adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sistem perbankan Indonesia adalah sebuah tata cara, aturan-aturan dan pola bagaimana sebuah sektor perbankan (dalam hal ini bank-bank yang ada) menjalankan usaha nya sesuai dengan ketentuan (sistem) yang dibuat oleh pemerintah. Sistem perbankan di Indonesia terbangun dengan konsep yang dilandaskan pada sistem perekonomian yang ada. Indonesia menetapkan sistem perekonomiannya sebagai sistem ekonomi yang demokrasi sesuai dengan landasan negara yaitu Pancasila.

3.2 SaranMungkin tak banyak saran yang dapat disampaikan. Tapi kami berharap bank di dalam negeri dapat lebih berkembang dari sebelumnya. Dan untuk masyarakat Indonesia, bukan hanya pada bank luar, tumbuhkanlah juga kepercayaan pada bank di dalam negeri agar dapat lebih maju.Dengan demikian, pastilah banyak perusahaan perusahaan yang lebih memercayai bank dalam negeri.8