pengantar bisnis - merger dan akuisisi.doc

23
PENGANTAR BISNIS Merger, akuisisi, dan contoh kasusnya PERLUASAN BISNIS Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi dunia cenderung mengalami kemajuan yang amat pesat. Dari banyak pelaku bisnis, diantaranya adalah perusahaan-perusahaan yang bersifat perusahaan kecil, perusahaan nasional, maupun perusahaan internasional. Perusahan-perusahaan ini tentunya bertujuan untuk mencari keuntungan (profit), dengan cara memenuhi kebutuhan konsumen. Seiring dengan kemajuan zaman, maka sebuah perusahaan akan berusaha untuk terus memperluas usaha bisnisnya. Salah satu strategi untuk menjadi perusahaan yang besar dan mampu bersaing adalah melalui ekspansi baik dalam bentuk ekspansi internal maupun eksternal. Ekspansi internal terjadi pada saat divisi-divisi yang ada dalam perusahaan yang tumbuh secara normal melalui kegiatan capital budgeting sedangkan ekspansi eksternal dapat dilakukan dalam bentuk penggabungan usaha (business combination). Penggabungan usaha dalam akuntansi ada tiga bentuk yaitu: konsolidasi, merger dan akuisisi. Strategi merger dan akuisisi merupakan salah satu bentuk strategi populer, yang awalnya naik daun pada era tahun 1970an. Proses ini didorong oleh 3 faktor utama:

Upload: wulandari

Post on 30-Jan-2016

166 views

Category:

Documents


54 download

DESCRIPTION

Pengantar Bisnis, Merger, Akuisisi

TRANSCRIPT

Page 1: Pengantar Bisnis - Merger dan Akuisisi.doc

PENGANTAR BISNIS

Merger, akuisisi, dan contoh kasusnya

PERLUASAN BISNIS

Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi dunia cenderung mengalami kemajuan yang

amat pesat. Dari banyak pelaku bisnis, diantaranya adalah perusahaan-perusahaan yang

bersifat perusahaan kecil, perusahaan nasional, maupun perusahaan internasional.

Perusahan-perusahaan ini tentunya bertujuan untuk mencari keuntungan (profit),

dengan cara memenuhi kebutuhan konsumen. Seiring dengan kemajuan zaman, maka

sebuah perusahaan akan berusaha untuk terus memperluas usaha bisnisnya. Salah satu

strategi untuk menjadi perusahaan yang besar dan mampu bersaing adalah melalui ekspansi baik

dalam bentuk ekspansi internal maupun eksternal. Ekspansi internal terjadi pada saat divisi-divisi

yang ada dalam perusahaan yang tumbuh secara normal melalui kegiatan capital budgeting

sedangkan ekspansi eksternal dapat dilakukan dalam bentuk penggabungan usaha (business

combination). Penggabungan usaha dalam akuntansi ada tiga bentuk yaitu: konsolidasi, merger dan

akuisisi.

Strategi merger dan akuisisi merupakan salah satu bentuk strategi populer, yang awalnya

naik daun pada era tahun 1970an.

Proses ini didorong oleh 3 faktor utama:

• Semakin menyatunya sistem perekonomian regional dan perekonomian dunia,

• Adanya ekspansi perusahaan-perusahaan MNC ke berbagai negara, dan

• Berbagai terobosan teknologi informasi dan telekomunikasi setelah tahun 1980 yang

memudahkan proses alih informasi dan kapital.

Alasan perusahaan lebih tertarik memilih merger dan akuisisi sebagai strateginya daripada

pertumbuhan internal adalah karena merger dan akuisisi dianggap jalan cepat untuk mewujudkan

tujuan perusahaan dimana perusahaan tidak perlu memulai dari awal suatu bisnis baru. Merger dan

Page 2: Pengantar Bisnis - Merger dan Akuisisi.doc

akuisisi juga dianggap dapat menciptakan sinergi, yaitu nilai keseluruhan perusahaaan setelah

merger dan akuisisi yang lebih besar daripada penjumlahan nilai masing-masing perusahaan

sebelum merger dan akuisisi. Selain itu merger dan akuisisi dapat memberikan banyak keuntungan

bagi perusahaan antara lain peningkatan kemampuan dalam pemasaran, riset, skill manajerial,

transfer teknologi, dan efisiensi berupa penurunan biaya produksi.

Dalam makalah ini, akan dibahas lebih lanjut tentang perluasan bisnis dengan cara eksternal,

yaitu Merger dan Akuisisi. Disertai pula dengan contoh kasus yang telah dianalisis.

BAB II

Page 3: Pengantar Bisnis - Merger dan Akuisisi.doc

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MERGER DAN AKUISISI

A. Merger

Merger berasal dari kata “mergere” (Latin) yang artinya (1) bergabung bersama, menyatu,

Berkombinasi (2) menyebabkan hilangnya identitas karena terserap atau tertelan sesuatu. Merger

didefinisikan sebagai penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang me-

merger mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang di-merger dengan begitu

perusahaan yang memerger memiliki paling tidak 50% saham dan perusahaan yang di-merger

berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau saham di

perusahaan yang baru (Brealey, Myers, & Marcus, 1999, p.598). Definisi merger yang lain yaitu

sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini perusahaan

yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan pembeli juga akan mengambil

baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli. Setelah merger, perusahaan yang dibeli akan

kehilangan/berhenti beroperasi (Harianto dan Sudomo, 2001, p.640).

Merger berdasarkan aktivitas ekonomik dapat diklasifikasikan dalam lima tipe, yaitu:

1. Merger Horisontal

Merger horizontal adalah merger antara dua atau lebih perusahaan yang bergerak dalam

industri yang sama. Salah satu tujuan utama merger dan akuisisi horizontal adalah untuk mengurangi

persaingan atau untuk meningkatkan efisiensi melalui penggabungan aktivitas produksi, pemasaran

dan distribusi, riset dan pengembangan dan fasilitas administrasi. Efek dari merger horizontal ini

adalah semakin terkonsentrasinya struktur pasar pada industry tersebut.

2.Merger vertical

Merger vertical adalah integrasi yang melibatkan perusahaan – perusahaan yang bergerak

dalam tahapan – tahapan proses produksi atau operasi. Merger dan akuisisi vertical dilakukan oleh

perusahaan – perusahaan yang bermaksud untuk mengintegrasikan usahanya terhadap pemasok

dan/atau pengguna produk dalam rangka stabilisasi pasokan dan pengguna.

3. Merger Konglomerat

Page 4: Pengantar Bisnis - Merger dan Akuisisi.doc

Merger konglomerat adalah merger dua atau lebih perusahaan yang masing – masing

bergerak dalam industry yang tidak terkait. Merger dan akuisisi konglomerat terjadi apabila sebuah

perusahaan berusaha mendiversifikasi bidang bisnisnya dengan memasuki bidang bisnis yang

berbeda sama sekali dengan bisnis semula.

4.Merger Ekstensi Pasar

Merger ekstensi pasar adalah merger yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan untuk

secara bersama – sama memperluas area pasar. Tujuan merger dan akuisisi ini terutama untuk

memperkuat jaringan pemasaran bagi produk masing – masing perusahaan.

5. Merger Ekstensi Produk

Merger ekstensi produk adalah merger yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan

untuk memperluas lini produk masing – masing perusahaan. Merger dan akuisisi ini dilakukan

dengan memanfaatkan kekuatan departemen riset dan pengembangan masing – masing untuk

mendapatkan sinergi melalui efektifitas riset sehingga lebih produktif dalam inovasi.

Pola adalah sistem bisnis yang diimplementasikan oleh sebuah perusahaan dan dalam hal ini

pola merger adalah sistem bisnis yang akan diadopsi atau yang akan dijadikan acuan oleh

perusahaan hasil merger. Klasifikasi berdasarkan pola merger terbagi dalam dua kategori yaitu:

1. Mothership Merger

Mothersip merger adalah pengadopsian satu pola atau sistem untuk dijadikan pola atau

sistem pada perusahaan hasil merger.

2. Platform Merger

Jika dalam mothership merger hanya satu sistem yang diadopsi, maka dalam platform

merger hardware dan software yang menjadi kekuatan masing – masing perusahaan tetap

dipertahankan dan dioptimalkan. Artinya adalah semua sistem atau pola bisnis, sepanjang itu baik,

akan diadopsi oleh perusahaan hasil merger.

B. Akuisisi

Akuisisi dalam terminology bisnis diartikan sebagai berikut:

Page 5: Pengantar Bisnis - Merger dan Akuisisi.doc

Akuisisi adalah pengambilan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau asset suatu

perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambilalih atau yang

diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah. (Abdul Moin, 2004)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1998 tentang Penggabungan,

Peleburan dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas mendefinisikan akuisisi sebagai perbuatan

hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih baik

seluruh atau sebagian besar saham perseroan yang dapat mengakibatkan beralihnya pengendalian

terhadap perseroan tersebut.

Menurut Reksohadiprojo dalam Wiharti (1999) akuisisi dapat dibedakan dalam tiga

kelompok besar, yaitu:

1. Akuisisi horizontal, yaitu akuisisi yang dilakukan oleh suatu badan usaha yang masih dalam bisnis

yang sama.

2. Akuisisi vertical, yaitu akuisisi pemasok atau pelanggan badan usaha yang dibeli.

3. Akuisisi konglomerat, yaitu akuisisi badan usaha yang tidak ada hubungannya sama sekali

dengan badan usaha pembeli.

Klasifikasi berdasarkan obyek yang diakuisisi dibedakan atas akuisisi saham dan akuisisi

asset, yaitu:

1. Akuisisi saham

Istilah akuisisi digunakan untuk menggambarkan suatu transaksi jual beli perusahaan, dan

transaksi tersebut mengakibatkan beralihnya kepemilikan perusahaan dari penjual kepada pembeli.

Akuisisi saham merupakan salah satu bentuk akisisi yang paling umum ditemui dalam hampir setiap

kegiatan akuisisi.

2. Akuisisi Asset

Apabila sebuah perusahaan bermaksud memiliki perusahaan lain maka ia dapat membeli

sebagian atau seluruh aktiva atau asset perusahaan lain tersebut. Jika pembelian tersebut hanya

sebagian dari aktiva perusahaan maka hal ini dinamakan akuisisi parsial. Akuisisi asset secara

sederhana dapat dikatakan merupakan:

Page 6: Pengantar Bisnis - Merger dan Akuisisi.doc

a. Jual beli (asset) antara pihak yang melakukan akuisisi asset ( sebagai pihak pembeli ) dengan

pihak yang diakuisisi assetnya (sebagai pihak penjual), Jika akuisisi dilakukan dengan pembayaran

uang tunai.

b. Perjanjian tukar menukar antara asset yang diakuisisi dengan suatu kebendaan lain milik dan

pihak yang melakukan akuisisi, jika akuisisi tidak dilakukan dengan cara tunai.

Untuk melakukan akuisisi, Morris (2000) mengemukakan adanya beberapa hal yang perlu

diketahui terlebih dahulu:

1. Characteristics and size of industry and company

2. Size of market and expected market growth

3. Share of market held by the candidate (to be acquired)

4. Barriers to entry by the new competition

5. State of the acquisition candidate’s technology and easy with which it could be duplicated by the

Acquirer or by a competitior

6. Competitive advantage of the acquisition candidate’s product or service

7. Amount of the investment required by the acquirer and the projected return rates

8. Existence of in place management, technical personnel and other key personnel

9. Ability of the acquirer to acquire and retain the acquisition candidate’s business

10. Size and price range

Akuisisi, coyle (2000) dalam prakteknya juga dapat mengambil bentuk:

1. Agresive

2. Defensive

3. Negotiated

Akuisisi dikatakan bersifat aggressive, jika akuisisi dilakukan dengan paksa, yang pada

umumnya memperoleh tantangan yang sangat dari manajemen perusahaan yang akan diambil alih,

sehingga seringkali disebut juga dengan hostile take over. Bentuk akuisisi yang berlawanan dari

aggressive acquisition ini adalah negotiated take over. Sedangkan suatu akuisisi disebut dengan

Page 7: Pengantar Bisnis - Merger dan Akuisisi.doc

defensive, jika terjadi keadaan tawar menawar antara manajemen perusahaan yang diambil alih

mengenai pihak mana yang disetujui untuk melakukan pengambilalihan. Defensive acquisition ini

pada umumnya terjadi sebagai reaksi dari aggressive take over.

2.2 ALASAN – ALASAN MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI

Ada beberapa alasan perusahaan melakukan penggabungan baik melalui merger maupun

akuisisi, yaitu :

a. Pertumbuhan atau diversifikasi

Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham,

maupun diversifikasi usaha dapat melakukan merger maupun akuisisi. Perusahaan tidak memiliki

resiko adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi dengan merger dan akuisisi, maka

perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan.

b. Sinergi

Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi (economies of

scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya overhead meningkatkan pendapatan

yang lebih besar daripada jumlah pendapatan perusahaan ketika tidak merger. Sinergi tampak jelas

ketika perusahaan yang melakukan merger berada dalam bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga

kerja yang berlebihan dapat dihilangkan.

c. Meningkatkan dana

Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi internal,

tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal. Perusahaan tersebut

menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga menyebabkan

peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban keuangan. Hal ini memungkinkan

meningkatnya dana dengan biaya rendah.

d. Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi

Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak adanya efisiensi

pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan yang tidak dapat mengefisiensikan

Page 8: Pengantar Bisnis - Merger dan Akuisisi.doc

manajemennya dan tidak dapat membayar untuk mengembangkan teknologinya, dapat

menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki manajemen atau teknologi yang ahli.

e. Pertimbangan pajak

Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai

kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat melakukan akuisisi

dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada kasus ini

perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak dengan

mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang diakuisisi. Bagaimanapun merger

tidak hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan memaksimisasi

kesejahteraan pemilik.

f. Meningkatkan likuiditas pemilik

Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang lebih besar.

Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas dan saham lebih mudah diperoleh

sehingga lebih likuid dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil.

g. Melindungi diri dari pengambilalihan

Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan yang tidak

bersahabat. Target firm mengakuisisi perusahaan lain, dan membiayai pengambilalihannya dengan

hutang, karena beban hutang ini, kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung

oleh bidding firm yang berminat .

2.3 KELEBIHAN & KEKURANGAN MERGER DAN AKUISISI

2.3.1 Merger

Kelebihan Merger adalah pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah

dibanding pengambilalihan yang lain (Harianto dan Sudomo, 2001, p.641)

Kekurangan Merger . Dibandingkan akuisisi merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu

harus ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing perusahaan,sedangkan untuk

Page 9: Pengantar Bisnis - Merger dan Akuisisi.doc

mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama. (Harianto dan Sudomo, 2001,

p.642)

2.3.2 Akuisisi

Kelebihan Akuisisi . Keuntungan-keuntungan akuisisi saham dan akuisisi aset adalah sebagai

berikut:

a. Akuisisi Saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara pemegang saham

sehingga jika pemegang saham tidak menyukai tawaran Bidding firm, mereka dapat menahan

sahamnya dan tidak menjual kepada pihak Bidding firm.

b. Dalam Akusisi Saham, perusahaan yang membeli dapat berurusan langsung dengan pemegang

saham perusahaan yang dibeli dengan melakukan tender offer sehingga tidak diperlukan

persetujuan manajemen perusahaan.

c. Karena tidak memerlukan persetujuan manajemen dan komisaris perusahaan, akuisisi saham

dapat digunakan untuk pengambilalihan perusahaan yang tidak bersahabat (hostile takeover).

d. Akuisisi Aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak memerlukan mayoritas suara

pemegang saham seperti pada akuisisi saham sehingga tidak ada halangan bagi pemegang saham

minoritas jika mereka tidak menyetujui akuisisi

Kekurangan Akuisisi . Kerugian-kerugian akuisisi saham dan akuisisi aset sebagai berikut :

a. Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak menyetujui pengambilalihan

tersebut, maka akuisisi akan batal. Pada umumnya anggaran dasar perusahaan menentukan

paling sedikit dua per tiga (sekitar 67%) suara setuju pada akuisisi agar akuisisi terjadi.

b. Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli maka terjadi merger.

c. Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus secara hukum dibalik nama

sehingga menimbulkan biaya legal yang tinggi.

2.4 PENENTU KEBERHASILAN MERGER DAN AKUISISI

Page 10: Pengantar Bisnis - Merger dan Akuisisi.doc

Keberhasilan suatu merger dan akuisisi sangat bergantung pada ketepatan analisis dan

penelitian yang menyeluruh terhadap faktor – faktor penyelaras atau kompatibilitas antara

organisasi yang akan bergabung. Neil M. Kay (1997), dalam bukunya Pattern in Corporate Evolution,

mengungkapkan bahwa merger dan akuisisi akan berlangsung sukses apabila diantara perusahaan

yang akan bergabung memiliki market link dan technological link. Sedangkan Pringle dan Harris

(1987), dalam bukunya Esentials of Managerial Finance memandang bahwa kinerja keuangan pada

perusahaan hasil merger merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan ketika dua

perusahaaan atau lebih akan bergabung.

1. Faktor Pasar dan Pemasaran

2. Faktor Teknologi

3. Faktor Budaya Organisasi

4. Faktor Keuangan

2.5 Contoh Kasus

2.5.1. Merger

• Bank Century adalah hasil merger tiga bank. Yaitu, Bank Pikko, Bank Danpac dan Bank CIC. Proses

merger dimulai bulan Desember 2004.

Analisi Kasus

Sepanjang tahun 2005 sampai 2008, banyak permasalahan terjadi di Bank Century. Inilah

kronologis merger versi BPK. Merger tiga bank: Picco, Danpac dan CIC menjadi Bank Century, dimulai

dari adanya akuisisi Chinkara Capital Ltd, terhadap Bank Danpac dan Bank Pikko. Chinkara adalah

perusahaan yang berdomisili di Kepulauan Bahama.

• Bank Lippo dan Niaga merger pada 3 Juni 2008 dengan nama baru PT CIMB Niaga Tbk dan

selanjutnya seluruh aset dan kewajiban Bank Lippo akan di alihkan ke CIMB Niaga.

Analisi Kasus

Nazir Razak, Group Chief Executive CIMB Group (6/2) mengungkapkan proses merger Bank

Niaga dan Lippo ditargetkan selesai pada bulan September 2008 dan diharapkan merger kedua bank

ini mampu menjadi bank kelima terbesar di Indonesia dari segi aset. Diharapkan pula dengan proses

merger, bank CIMB group ini dapat berkembang lebih pesat daripada sebelumnya.

Page 11: Pengantar Bisnis - Merger dan Akuisisi.doc

2.5.2 Akuisisi

Contoh kasus perusahaan yang melakukan akuisisi terhadap perusahaan lain adalah Google,

Inc.

Diambil dari sumber www.vivanews.com pada hari Kamis, 3 Juni 2010.

Google Akuisisi Perusahaan Bisnis Iklan

Google diperkirakan mengintegrasikan Invite Media dengan DoubleClick for Advertisers.

Kantor pusat Google di California, Amerika Serikat (AP Photo/Paul Sakuma)

VIVAnews - Google tak henti-hentinya membeli perusahaan. Kali ini, mereka mengakuisisi Invite Media, sebuah perusahaan yang bergerak di industri teknologi periklanan.

Invite Media sendiri mendeskripsikan diri sebagai platform universal untuk media display. Dengan kata lain, ia membantu pembeli untuk membeli iklan dari berbagai platform secara langsung, dalam satu kontrol yang mudah.

“Pembelian Invite Media oleh Google diperkirakan mencapai US$ 70 juta dan rencananya Google akan tetap menjalankan Invite Media sebagai unit yang terpisah,” kata Peter Kafka, analis dari AllThingsD, seperti dikutip dari Mashable, Kamis 3 Juni 2010.

Google diperkirakan mengintegrasikan Invite Media dengan DoubleClick for Advertisers bagi pelanggan yang ingin menggunakan teknologi ad-serving dan ad-buying secara bersamaan.

Dari sisi bisnis, strategi ini masuk akal bagi Google yang ingin memperluas cakupan bisnis iklan mereka ke berbagai platform. Cukup dengan menggunakan dashboard Google dan teknologi ad-serving milik Google untuk membeli dan menampilkan iklan, pengguna bisa memasang iklan di berbagai tempat tanpa harus memiliki banyak akun. (art)

Viva News ; Rabu, 15 Desember 2010 | 19:45 WIB

Page 12: Pengantar Bisnis - Merger dan Akuisisi.doc

Analisis Kasus

Sejarah dan Perkembangan Google Inc.

Google Inc. (NASDAQ: GOOG dan LSE: GGEA) merupakan sebuah perusahaan publik

Amerika Serikat, berperan dalam pencarian Internet dan iklan online. Perusahaan ini

berbasis di Mountain View, California, dan memiliki karyawan berjumlah 19.604 orang (30

Juni 2008)[6][7]

Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin ketika mereka masih mahasiswa di

Universitas Stanford dan perusahaan ini merupakan perusahaan saham pribadi pada 4

September 1998. Penawaran umum perdananya dimulai pada tanggal 19 Agustus 2004,

mengumpulkan dana $1,67 milyar, menjadikannya bernilai $23 milyar. Melalui berbagai

jenis pengembangan produk baru, pengambil alihan dan mitra, perusahaan ini telah

memperluas bisnis pencarian dan iklan awalnya hingga ke area lainnya, termasuk email

berbasis web, pemetaan online, produktivitas perusahaan, dan bertukar video.

Google telah membuat layanan dan peralatan untuk lingkungan bisnis dan

masyarakat; termasuk aplikasi web, jaringan periklanan dan solusi bagi bisnis.

a . Periklanan

Kebanyakan dari pendapatan Google berasal dari program periklanan. Untuk

keuangan tahun 2006, perusahaan ini dilaporkan mendapat jumlah keuntungan periklanan

sebesar $10,492 milyar dan hanya $112 juta pada pendapatan lisensi dan lainnya.[8] Google

AdWords membolehkan pengiklan web menampilkan iklannya dalam hasil pencarian Google

dan Google Content Network, melalui sebuah sistem bayar-per-klik atau bayar-per-lihat.

Pemilik website Google AdSense juga dapat menampilkan iklannya di situs mereka sendiri,

dan mendapat untung setiap kali iklan diklik.

b. Aplikasi

Google dikenal luas karena layanan pencarian webnya, yang mana merupakan

sebuah faktor besar dari kesuksesan perusahaan ini. Pada Agustus 2007, Google merupakan

mesin pencari di web yang paling sering digunakan dengan pangsa pasar sebanyak 53,6%,

Page 13: Pengantar Bisnis - Merger dan Akuisisi.doc

kemudian Yahoo! (19,9%) dan Live Search (12,9%).[9] Google memiliki milyaran halaman

web, sehingga pengguna dapat mencari informasi yang mereka inginkan, melalui

penggunaan kata kunci dan operator. Google juga telah menggunakan teknologi Pencarian

Web pada layanan pencarian lainnya, termasuk, Pencarian Gambar, Google News, situs

perbandingan harga Google Product Search, arsip Usenet interaktif Google Groups, Google

Maps dan lainnya.

c. Produk turunan

Tahun 2007, Google meluncurkan Google Apps Premier Edition, sebuah versi lain

Google Apps yang difokuskan terutama pada pengguna bisnis. Produk ini memiliki beberapa

tambahan seperti ruang disk lebih banyak untuk e-mail, akses API, dan penyokong utama,

dengan harga USD50 per pengguna per tahun. Sebuah pertemuan besar Google Apps

dengan 38.000 pengguna dilaksanakan di Universitas Lakehead di Thunder Bay, Ontario,

Kanada.[19]

Pada 13 Desember 2007, Google mengumumkan peluncuran terbatas Knol, sebuah

situs web yang ditujukan sebagai sumber referensi pengetahuan. Knol dibuka bebas kepada

semua pengguna pada 23 Juli 2008.

d. Platform

Layanan Google berjalan pada beberapa ladang server, setiap ladang berisi ribuan

komputer komoditas bertarif rendah yang menjalankan versi Linux. Sementara perusahaan

ini tidak menyediakan informasi mendetil mengenai perangkat kerasnya, sebuah

perhitungan tahun 2006 menyatakan bahwa terdapat 450.000 server, dikelompokkan dan

diletakkan di pusat data di seluruh dunia.

Analisis Keuntungan dari Google yang mengakuisis Invite Media

Page 14: Pengantar Bisnis - Merger dan Akuisisi.doc

Dengan berkembangnya bisnis pencarian Web Google maka

diperlukan perluasan bisnis untuk mendukung pertumbuhan Google Inc. ,

yang setiap tahun semakin meningkat. Salah satu cara yang dapat

digunakan, yaitu dengan cara mengakuisisi perusahaan lain yang

berhubungan langsung dalam kegiatan operasional perusahaan. Google

mengakuisisi salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri

teknologi periklanan yaitu Invite Media karena Invite Media ini memiliki

keunggulan inovasi “DoubleClick for advertiser” -nya.

Invite Media sendiri medeskripsikan diri sebagai sebuah perusahaan

platform universal untuk jasa media display, yakni membantu pembeli

untuk membeli iklan dari berbagai platform secara langsung dalam satu

kali klik , sebuah penawaran yang dinilai akan sangat memudahkan

konsumen. Google melakukan ini untuk terus mengembangkan inovasi

mereka dalam menjalankan salah satu jasa vital bisnis mereka, yakni

bisnis periklanan dunia maya.

Dari sisi bisnis, sangat menguntungkan bagi Google untuk

memperluas cakupan bisnis iklan mereka ke berbagai platform. Dengan

menggunakan dashboard teknologi dan teknolog ad-serving milik Google

untuk membeli dan menampilkan iklan, pengguna bisa memasang iklan

diberbagai tempat. Dengan demikian pengguna Google dapat

menggunakan teknologi ad-Serving dan ad-Buying secara bersamaan. Hal

ini akan memudahkan konsumen Google untuk dapat berinteraksi dengan

lebih mudah.

Pembelian Invite Media oleh Google dikarenakan biaya produksi yang

ingin mereka pangkas. Dengan mengakuisisi Invite Media, maka biaya

untuk menyewa atau menggunakan layanan “DoubleClick for advertiser”

milik Invite Media dapat ditekan. Oleh karena itu, Google

menggabungkan fasilitas-fasiltas yang berbeda dalam membuat produk

yang sama dari Invite Media dalam bidang periklanan untuk memberi

kenyamanan bagi pengguna. Penggabungan yang terjadi antara Google

dan Invite Media yaitu Penggabungan usaha horizontal. namun pada

perusahaan Invite Media masih dijalankan secara terpisah dari Google.

Page 15: Pengantar Bisnis - Merger dan Akuisisi.doc

Jadi, meskipun Google Inc. telah mengakuisisi Invite Media, namun

perusahaan Invite Media tersebut masih menjalankan operasionalnya

sehari-hari seperti biasa, hanya pemiliknya saja yang berubah.

BAB III

PENUTUP

Page 16: Pengantar Bisnis - Merger dan Akuisisi.doc

3.1 Kesimpulan

Untuk peluasan bisnis secara eksternal, sebuah perusahaan dapat

mempertimbangkan cara – cara seperti :

a. Merger

Merger berasal dari kata “mergere” (Latin) yang artinya (1) bergabung bersama,

menyatu, Berkombinasi (2) menyebabkan hilangnya identitas karena terserap atau tertelan

sesuatu. Merger didefinisikan sebagai penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana

perusahaan yang me-merger mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan

yang di-merger dengan begitu perusahaan yang memerger memiliki paling tidak 50% saham

dan perusahaan yang di-merger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima

sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang baru (Brealey, Myers, & Marcus, 1999,

p.598).

Merger berdasarkan aktivitas ekonomik dapat diklasifikasikan dalam lima tipe, yaitu:

1. Merger Horisontal

2. Merger vertical

3. Merger Konglomerat

4. Merger Ekstensi Pasar

5. Merger Ekstensi Produk

b. Akuisisi

Akuisisi adalah pengambilan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau asset

suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam peristiwa ini baik perusahaan

pengambilalih atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah.

Page 17: Pengantar Bisnis - Merger dan Akuisisi.doc

Menurut Reksohadiprojo dalam Wiharti (1999) akuisisi dapat dibedakan dalam tiga

kelompok besar, yaitu:

1. Akuisisi horizontal, yaitu akuisisi yang dilakukan oleh suatu badan usaha yang masih

dalam bisnis yang sama.

2. Akuisisi vertical, yaitu akuisisi pemasok atau pelanggan badan usaha yang dibeli.

3. Akuisisi konglomerat, yaitu akuisisi badan usaha yang tidak ada hubungannya sama sekali

dengan badan usaha pembeli.

Kedua cara tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing –

masing. Jadi, bagi perusahaan yang akan memperluas jaringan bisnisnya dengan menggunakan

metode eksternal, hendaknya mempertimbangkan terlebih dahulu manakah cara yang akan

diterapkan.

DAFTAR PUSTAKA

www.vivanews.com

http://lisvitria.blogspot.com/2010/05/merger-dan-akuisisi.html

www.google.co.id