pengalihan penghasilan dan kerugian

12
Pengalihan Penghasilan dan Kerugian Cara yang lazim dugunakan oleh WP untuk mengalihkan Penghasilan /kerugiannya adalah : Mendirikan perusahaan baru, baik dalam negeri maupun luar negeri dan mengalihkan laba sedemikian rupa ke perusahaan yang dikenakan tarif rendah. Pengalihan penghasilan atau kerugian dengan cara mengadakan pembelian/penjualan fiktif/ Melaksanakan jual beli dengan harga yang diatur lebih dahulu. Pengiriman barang ke cabang perusahaan,dan penagihannya melaui Induk Perusahaan atas pengriman tersebut, induk perusahaan akan membayar tagihan dan membebankan ke rekening pembeliannya dengan harga yang melebihi kewajarannya, bahkan sering terjadi tidak ada transaksi tetapi oleh induk perusahaan dibukukan seoleh-oleh ada pembayaran.

Upload: asepefendhi

Post on 18-Jun-2015

258 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pajak, perjanjian internasional, Perusahaan Multinasional

TRANSCRIPT

Page 1: Pengalihan Penghasilan Dan Kerugian

Pengalihan Penghasilan dan Kerugian Cara yang lazim dugunakan oleh WP untuk

mengalihkan Penghasilan /kerugiannya adalah :

Mendirikan perusahaan baru, baik dalam negeri maupun luar negeri dan mengalihkan laba sedemikian rupa ke perusahaan yang dikenakan tarif rendah.

Pengalihan penghasilan atau kerugian dengan cara mengadakan pembelian/penjualan fiktif/

Melaksanakan jual beli dengan harga yang diatur lebih dahulu.

Pengiriman barang ke cabang perusahaan,dan penagihannya melaui Induk Perusahaan atas pengriman tersebut, induk perusahaan akan membayar tagihan dan membebankan ke rekening pembeliannya dengan harga yang melebihi kewajarannya, bahkan sering terjadi tidak ada transaksi tetapi oleh induk perusahaan dibukukan seoleh-oleh ada pembayaran.

Page 2: Pengalihan Penghasilan Dan Kerugian

PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA (P3B-TAX TREATY)

Hukum pajak internasional adalah hukum pajak nasional yang terdiri dari kaidah-kaidah, baik berupa kaidah nasional maupun kaidah yang berasal dari traktat antar negara dan/dari prinsip atau kebiasaan yang telah diterima baik oleh negara – negara di dunia untuk mengatur soal perpajakan dan dalam mana dapat ditunjukkan adanya unsur – unsur asing, baik mengenai subjeknya maupun objeknya.

Sumber utama pajak internasional adalah UU Dalam Negeri/domestic tax laws dan P3B/Tax Treaties/ Double Tax Agreement.

Tax Treaty mengatur agar pelaksanaan UU domestik dari dua negara atau lebih yang melakukan pungutan pajak tidak mengakibatkan munculnya pajak berganda dan jangan sampai terjadi tidak dapat dilaksanakannya pemungutan pajak atas WP pajak tertentu dengan penghasilan tertentu , atau dengan perkataan lain Tax treaty bukanlah aturan pajak baru.

Page 3: Pengalihan Penghasilan Dan Kerugian

Tujuan Tax Treaty

Mencegah timbulnya penghindaran pajak/ Tax Avoidance

Memberikan kepastian hukum/certainty Pertukaran informasi/exchange of information Penyelesaian sengketa di dalam penerapan P3B

dalam bentuk mutual agreement procedures Non-diskriminasi/non discrimination Bantuan dalam penagihan pajak/tax collection

Page 4: Pengalihan Penghasilan Dan Kerugian

Model dan isi P3B serta kedudukan P3B atas dasar UU Nasional

P3B telah distandarisasi berdasarkan model yang telah ditetapkan dan merupakan acuan oleh negara-negara dalam melakukan perundingan berkenaan dengan P3B.

Model Tax Treaty yang pertama adalah model yang dihasilkan Liga Bangsa-Bangsa (League of Nations) tahun 1922, kemudian berlanjut dengan Mexico Model Draft 1943 dan London Model Draft 1946,

Pada tahun 1963 terbitlah model yang dianggap lengkap yaitu model OECD 1963, kemudian model OECD 1977 dan pada tahun 1992 dilakukan revisi sehingga terbitlah OECD 1992. Selain model OECD,

juga ada model United Nation/UN 1980 serta model United States/U.S Model-1981.

Page 5: Pengalihan Penghasilan Dan Kerugian

Kedudukan P3B atas UU Nasional

Indonesia menganut Income Tax Global Peraturan Pajak mengenai Subjek Pajak LN dan

Penghasilan Perusahaan Multinasional dari WP DN

Pengenaan Pajak ganda (double taxation), yang penyelesaian dengan P3B.

Misal : PPh psl.26 bertarif 20% maka setelah ada P3B, dapat disepakati dengan tarif 10% saja.

Kedudukan P3B akhirnya lebih tinggi dari UU Pajak nasional.

Page 6: Pengalihan Penghasilan Dan Kerugian

Scope Pemajakan antara P3B dan UU Pajak Nasional Apabila terdapat penghasilan karena suatu transaksi

yang dilakukan antara penduduk Indonesia dengan penduduk negara lain yang ada P3B dengan Indonesia, maka pengenaan PPh berdasarkan P3B

Apabila dalam P3B dinyatakan bahwa Ind.sebagai negara sumber diberikan hak pemajakan penuh atau dalam pembatasan hak pemajakannya, maka pengenaan PPhnya tunduk pada UU nasional.

Apabila dalam P3B dinyatakan bahwa Ind. Sebagai negara sumber harus melepaskan seluruh hak pemajakannya, maka hak pemajakannya sebagaimana diatur dalam UU nasional diangap gugur.

Page 7: Pengalihan Penghasilan Dan Kerugian

Hak Pemajakan(taxing rights)

Hak pemajakan dapat dibagi 3 kelompok:

Hak pemajakan penuh ( exclusively taxing right ), misal : Laba usaha yang diperoleh dari kegiatan usaha melalui BUT, penghasilan dari harta tak gerak, capital gain dari penjualan atau pengalihan harta dari BUT,imbalan dari pekerjaan, pensiun, penghasilan dari pekerjaan bebas, dll,

Hak pemajakan terbatas (limited taxing rights), misal : penghasilan modal berupa deviden, bunga, royalty dan sewa atas harta.

Pelepasan hak pemajakan (relinquished taxing right ), misal :laba usaha yang diperoleh tanpa melalui BUT, capital gain dari transportasi internasional, capital gain dari pengalihan harta, dll

Page 8: Pengalihan Penghasilan Dan Kerugian

Kriteria pemajakan dari penghasilan terhutang PPh Penghasilan dari harta tak gerak (immovable property), misal :

ternakdan perlatan utuk pertanian dan kehutanan, hak pemilikan lahan, hak memungut hasil dari harta tak gerak, hak atas pembayaran tetap/tidak tetap sehubungan dengan balas jasa,dll

Penghasilan dari tarnsportasi internasional, adalah penghasilan dari setiap pengangkutan kapal laut atau pesawat udara milik perusahaan dari negara pembuat persetujuan, misal :

Perusahaan penerbangan milik negara A melakukan penerbangan dari Sinagpore ke Sydney via Jakarta dan Denpasar tanpa mengangkut orang dan/atau barang dari dan ke pelabuhan Indonesia, maka jalur penerbangan tersebut disebut jalur penerbangan internasional.

Apabila penerbangan tersebut menaikan penumpang baik orang dan/atau barang dari Jakarta ke Denpasar maka penerbangan tersebut disebut jalur penerbangan domestik.

Page 9: Pengalihan Penghasilan Dan Kerugian

Pembagian hak pemajakan dari penjualan dan pengalihan harta,

diatur sebagai berikut :

Penghasilan dari keuntungan penjualan atau pengalihan harta tak gerak, hak pemajakan penuh ada pada negara dimana harta tersebut berada.

Penghasilan dari keuntungan penjualan atau pengalihan harta gerak,hak pemajakan penuh ada pada negara domisili.

Penghasilan dari keuntungan penjualan atau pengalihan harta tak gerak maupun harta gerak yang dilakukan BUT, hak pemajakan penuh ada pada negara dimana BUT berada.

Page 10: Pengalihan Penghasilan Dan Kerugian

Penghasilan orang pribadi

Penghasilan dari usaha Penghasilan dari pekerjaan Penghasilan dari para artis dan atlit Penghasilan dari pekerjaan di

pemerintahan Penghasilan guru dan peneliti Penghasilan dari siswa dan pemagang

Page 11: Pengalihan Penghasilan Dan Kerugian

Peraturan hak pemajakan atas orang pribadi Penghasilan dari usaha, negara sumber melepaskan hak

pemajakan , kecuali dilakukan melalui suatu tempat tetap dinegara tersebut. Dalam hal melindungi negara hak negara pemajak negara sumber atas penghasilan diwilayah hukumnya digunakan kriteria lain yaitu tes waktu (time test),apabila penghasilan tersebut melebihi waktu pada P3B maka negara sumber memiliki hak pemajakan penuh.

Penghasilan para artis dan atlit, hak pemajakan sepenuhnya berada pada negara tempat pertunjukan atau pertandingan.

Penghasilan dari guru atau peneliti, Penghasilan dari kegiatan mengajar atau peneleitian tidak dikenakan pajak dinegara tersebut sepanjang pembayaran atas penghasilan berasal dari luar negeri.

Page 12: Pengalihan Penghasilan Dan Kerugian

Metode Penghindaran Pajak Berganda Metode Pembebasan Penuh Metode Pembebasan Progresif,apabila

penghasilan luar negeri dihitung hanya untuk menentukan penetuan tarif pajak dlam rangka menentukan PPh terhutang atas penghasilan dalam negeri.

Metode Pengkreditan Penuh Metode Pengkreditan terbatas Metode Fiktif