pengalaman ibu primipara dalam memberikan ......pengalaman ibu primipara dalam memberikan asi...
TRANSCRIPT
PENGALAMAN IBU PRIMIPARA DALAMMEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS KELURAHAN KEMBANGANUTARA JAKARTA BARAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan (SKep)
Oleh
MUSISKAH
109104000011
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
1435 H2014 M
vi
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmanirrohim
ldquoSesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan maka
apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan) tetaplah bekerja
keras (untuk urusan yang lain) dan hanya kepada Tuhanmulah
engkau berharaprdquo
(QS Al-Insyirah6-8)
Dari semua telah kau tetapkanDalam takdir-Mu
Rencana indah yang telah Kau siapkanBagi masa depanku yang penuh harapan
Harapan kesuksesan terpangku di pundakSebagai janji kepada mereka Ayah dan Mama
Kupersembahkan skripsi ini sebagai ungkapan syukur dan terima kasihku
Untuk orangtuaku tercinta dengan keridhoannya yang selalu
mendoakanku dengan setulus hati Untuk kedua kakakku tersayang yang
selalu memberikan semangat tiada henti Untuk dosen yang telah berjasa
Untuk semua orang yang ku cintai Untuk saudaraku tersayang
Untuk sahabat dan teman-teman yang selama ini bersama memetik ilmu
di Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Terima kasihku tiada terhingga untuk semua
Dengan niat yang lurus ikhlas dan berani bermimpi
Dan rasa kasih sayang ini yang membuatku sangat bersemangat
Dan mengalahkan rasa takut
Diriku tiada apa-apa tanpa mereka
Dan sujud syukurku padamu Ya Allah
Alhamdulillahirabbilrsquoalamiin
vii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
Skripsi Januari 2014
Musiskah NIM 109104000011
Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di WilayahKerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
xvii + 89 halaman + 3 gambar + 3 bagan + 1 tabel + 7 lampiran
ABSTRAK
Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per 1000 kelahiranhidup Pemberian ASI eksklusif kepada bayi dari sejak lahir sampai usia 6 bulantanpa tambahan cairan maupun makanan lain merupakan pengalaman awal bagiibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik bayinyaPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalammemberikan ASI eksklusif Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengandesain fenomenologi deskriptif data diperoleh melalui wawancara mendalamPartisipan berjumlah enam orang meliputi ibu primipara yang telah memberikanASI eksklusif dan usia anak tidak lebih dari dua tahun diperoleh melaluipurpossive sampling Data yang dikumpulkan berupa hasil rekaman wawancaradan catatan lapangan yang dianalisis dengan teknik Collaizi Penelitian inimengidentifikasi delapan tema yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2)Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara 3) Motivasi ibu primipara dalammemberikan ASI eksklusif 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASIeksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 6)Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7) Dukungan ibuprimipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-mitos tentang ASIeksklusif Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada masyarakatmengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusifDiperlukan penelitian selanjutnya mengenai eksplorasi mendalam tentang aspekbudaya dalam memberikan ASI eksklusif karena perilaku yang melekat pada ibuberpengaruh oleh aspek budaya yang dimiliki dan penerapan teori maternal roleattainment-becoming a mother pada ibu primipara dalam memberikan ASIeksklusif
Kata kunci Pengalaman ASI eksklusif Ibu primipara
Daftar bacaan 59 (1995-2013)
viii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTHNURSING SCIENCE PROGRAMSYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITYJAKARTA
Undergraduate Thesis January 2014
Musiskah NIM 109104000011
Mother Primiparous Experience in Exclusive Breastfeeding at Work AreaHealth Center Village North Kembangan West Jakarta
xvii + 89 pages + 3 pictures + 3 drafts + 1 table + 7 attachments
ABSTRACT
The infant mortality rate in Indonesia was still high reach 34 per 1000 baby bornExclusive breastfeeding to infant since they was born until six months old withoutextra food or liquid was the first experienced for primiparous mother that not easyto do for the best life of their baby The objective of this study was to explore theexperience of primiparous mother in giving exclusive breastfeeding This researchwas a qualitative with phenomenologi descriptive design the sample datagathered by depth interviewed There were six participate of primiparous motherthat already give exclusive breastfeeding and the age of their child was no morethan two years old that achieved by purpossive sampling The data that had beengathered were an interview record and field note that analyzed by Collaizitechnique This research identified eight themes which are 1) the meaning ofbreastfeeding for primiparous mother 2) the advantages of exclusivebreastfeeding for primiparous mother 4) the motivation of primiparous mother ingiving exclusive breastfeeding 5) the behavior of primiparous mother in givingexclusive breastfeeding 6) the emotion of primiparous mother in giving exclusivebreastfeeding 7) the support of primiparous mother in giving exclusivebreastfeeding 8) the myths of breastfeeding The results of this research can givean idea for the society about the experience of primiparous mother in givingexclusive breastfeeding Further research about deep exploration of cultural aspectin giving exclusive breastfeeding is needed because of the behavior of a motherwas affected by cultural aspect that they got and application of the theory ofmaternal role attainment-becoming a mother to the primiparous mother in givingexclusive breastfeeding
Keywords experience exclusive breastfeeding primiparous mother
References 59 (1995-2013)
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
ldquoPengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah
Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Baratrdquo yang disusun
dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan
Selama proses pendidikan dan penyusunan skripsi ini penulis banyak
menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak Ucapan terima kasih dan
penghargaan sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada yang terhormat
1 Bapak Prof Dr Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam
NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta
2 Bapak Prof Dr dr MK Tadjudin SpAnd selaku Dekan FKIK Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Bapak Ns Waras Budi Utomo S Kep MKM selaku Ketua Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
4 Ibu Ernawati SKp MKep SpKMB selaku pembimbing akademik
5 Ibu Puspita Palupi S Kep MKep NsSpKepMat selaku pembimbing I dan
Ibu Ernawati SKp MKep SpKMB selaku pembimbing II yang telah
membimbing dan banyak memberi saran demi terselesaikannya penulisan
skripsi ini
x
6 Seluruh dosen PSIK yang telah memberikan ilmunya dan segala
pengalamannya yang tak ternilai sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi
kami selaku mahasiswa
7 Seluruh staff bidang akademik FKIK dan PSIK yang telah membantu
kelancaran hal-hal administratif
8 Kepala dan semua pegawai Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara yang
telah membantu dalam mencari data dan terima kasih atas perizinan dalam
penelitian ini
9 Keluarga tercinta yaitu orang tua dan kakak penulis yang selalu memberi
kasih sayang dukungan dorsquoa dan semangat demi terselesaikannya skripsi ini
10 Sahabat-sahabat penulis angkatan 2009 yang telah berjuang bersama dalam
perkuliahan dan penyusunan skripsi di Ilmu Keperawatan
11 Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini baik dalam
persiapan pelaksanaan dan penyelesaian yang tidak dapat disebutkan satu
persatu dalam kesempatan ini
Dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT penulis berharap semua
kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT dan semua
kesalahan diampuni oleh Allah Amin
Jakarta Januari 2014
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Pernyataan persetujuan ii
Lembar Pengesahan iii
Pernyataan Keaslian Karya v
Lembar Persembahan vi
Abstrak vii
Abstract viii
Kata Pengantar ix
Daftar Isi xi
Daftar Gambar xiv
Daftar Bagan xv
Daftar Lampiran xvi
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 6
C Tujuan Penelitian 6
D Manfaat Penelitian 8
E Ruang Lingkup 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pengalaman 10
B ASI eksklusif 11
1 Pengertian 11
2 Komposisi 11
3 Pembagian ASI 15
4 Anatomi payudara 16
5 Fisiologi Laktasi 18
xii
6 Manfaat ASI Eksklusif 22
7 Teknik Menyusui 25
8 Masalah dalam Menyusui 26
C Ibu Primipara 27
D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother 28
Kerangka Teori 32
BAB III KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep 33
B Definisi Istilah 33
BAB IV METODE PENELITIAN
A Desain Penelitian 34
B Waktu dan Lokasi Penelitian 36
C Partisipan Penelitian 36
D Instrumen Penelitian 37
E Teknik Pengumpulan Data 37
F Teknik Analisa Data 41
G Keabsahan Data 43
H Etika Penelitian 46
BAB V HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum Wilayah Penelitian 47
B Hasil Penelitian 48
1 Karakteristik Partisipan 48
2 Hasil analisis tematik 49
BAB VI PEMBAHASAN
A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi 68
B Keterbatasan Penelitian 85
xiii
BAB VII PENUTUP
A Kesimpulan 86
B Saran 88
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 18
Gambar 22 21
Gambar 23 21
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 21 28
Bagan 22 32
Bagan 41 42
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 51 47
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman wawancara
Lampiran 2 Matriks analisis tematik
Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis
Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan
Lampiran 5 Surat izin penelitian
Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan
Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium
Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per
1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per
kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per
1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan
AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000
kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di
Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan
infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare
serta pneumonia 13
Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki
ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4
bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26
kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati
2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian
akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia
2
dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat
badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik
(Stuebe 2009)
ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi
(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif
berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih
juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi
lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi
Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai
kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah
dikonsumsi (Meadow 2005)
Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun
yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-
Baqarah ayat 233
ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا
لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ
﴾233تعملون بصیر ﴿
Yang artinya
ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila
3
keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)
Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah
menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang
Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI
eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis
(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan
Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak
adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan
hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang
wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat
pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama
pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi
untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia
enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya
memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat
Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif
(Presiden RI 2012)
Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on
Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio
pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406
4
sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data
Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada
bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673
sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan
Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari
enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk
mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80
(Kemenkes RI 2012)
Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak
562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi
rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku
ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39
Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos
negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk
meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)
Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang
melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama
cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi
ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus
meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan
bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama
enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat
mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan
5
Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang
pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan
bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak
pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet
dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari
payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu
formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika
diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia
memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya
mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan
sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan
banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu
primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada
bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5
remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan
hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam
bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya
menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak
mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan
dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang
tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman
6
awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan
pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)
Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan
pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal
tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin
mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yang ada di wilayah ini
Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat
penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak
pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
B Rumusan Masalah
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai
usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu
air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya
bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun
2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan
sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324
Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat
7
penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan
kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium
mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan
sindrom metabolik
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal
bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik
bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara
dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui
agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu
Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
C Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
8
D Manfaat
1 Manfaat Ilmiah
a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya
mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Manfaat Praktis
a Bagi institusi pendidikan keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah
wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam
peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi
dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif
b Bagi pelayanan kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga
kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui
promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif
c Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara
mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada
bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri
mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif
9
E Ruang Lingkup
Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam
pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para
partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengalaman
Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas
2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan
Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok
dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)
pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan
perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam
lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)
Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa
berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan
diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap
kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang
dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup
tersebut (Bungin 2008)
Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan
guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat
diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan
menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu
dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah
2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala
11
sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang
terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber
pengetahuan
B ASI Eksklusif
1 Pengertian
ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI
mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai
dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal
(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI
secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan
(Roesli 2005)
2 Komposisi
ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain
zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan
hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI
mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium
kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)
12
a Karbohidrat
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat
utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak
laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan
dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam
usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak
yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus
yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya
asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang
akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat
pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan
absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)
b Lemak
Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah
kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan
kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI
akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga
mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya
sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung
enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi
akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)
Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari
Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic
13
acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal
amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)
c Protein
Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)
Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu
whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah
dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal
dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)
Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein
utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI
adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu
menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding
kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan
susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang
sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein
istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin
dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)
d Sel hidup
ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik
terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan
sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan
yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)
Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang
menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo
14
dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-
kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti
enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau
imunoglobulin (Roesli 2005)
e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah
ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah
suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta
membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi
(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas
imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap
berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran
pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)
f Vitamin mineral dan zat besi
ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B
kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi
tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah
pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya
mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi
atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang
dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri
usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena
kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan
suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)
15
Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI
dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada
kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh
bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)
(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir
menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga
bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar
hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya
(Lowdermilk 2004)
ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan
susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah
21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi
tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat
banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu
formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)
3 Pembagian ASI
Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu
a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari
keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau
dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu
lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali
lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar
karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika
dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga
16
mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran
gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)
b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari
keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya
semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin
tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)
c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan
seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)
4 Anatomi Payudara
Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara
tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan
kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat
(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan
bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang
buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di
sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat
jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik
susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI
terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu
(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang
susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan
sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)
Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat
hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai
17
800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara
tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk
2004)
Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi
puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery
yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar
areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar
Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada
bayi (Geddes 2007)
Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu
Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul
menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara
menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang
terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus
mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira
012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)
sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke
dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran
yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus
laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus
laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)
Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan
menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)
18
Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)
5 Fisiologi Laktasi
Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu
(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon
yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk
memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi
susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi
lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara
(Lowdermilk 2004)
Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI
yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat
menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat
mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus
menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on
demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk
menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)
19
Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu
sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin
merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior
berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks
prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola
mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi
sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi
mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-
faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan
merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan
hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan
produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin
yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan
besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi
menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam
Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan
ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-
sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu
berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin
sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak
Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses
aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada
refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let
down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar
20
22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk
mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos
dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk
ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk
2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan
alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya
bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor
yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi
mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk
menyusui bayi (Dewi 2011)
Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang
mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)
refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)
Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar
payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan
menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu
tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk
menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap
terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik
oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di
belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum
durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara
bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus
sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian
21
belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI
keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi
ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk
2006)
Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
22
6 Manfaat ASI Eksklusif
Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI
bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)
a Bagi ibu
Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan
kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi
alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea
Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan
menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula
dan peralatannya (Hegar 2008)
Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan
mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu
menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna
untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena
merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil
ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan
sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih
ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak
merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli
2005)
Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan
involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium
menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika
23
laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung
selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat
dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan
menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung
pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan
prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta
menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis
botol
b Bagi bayi
Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam
mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat
lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat
sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam
amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula
Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin
berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan
maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang
mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa
dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan
mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis
vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan
galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat
(Wong 2008)
24
ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega
6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor
docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan
AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)
Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi
peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung
vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai
kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)
ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya
tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan
kasih sayang (Roesli 2005)
c Bagi negara
Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk
pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya
menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan
mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan
sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang
tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal
untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya
generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)
25
d Bagi lingkungan
ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di
dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas
pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi
udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang
mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan
asap (Roesli 2005)
7 Teknik Menyusui
Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki
keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari
payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari
posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara
ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi
duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)
Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu
a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)
b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)
c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi
membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi
d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata
antara ibu dengan bayi
e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak
dilengan bukan didaerah siku
26
Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan
bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah
terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada
bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu
(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi
membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-
rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih
Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24
jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara
seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan
ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan
suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam
hari (Hegar 2008)
8 Masalah dalam Menyusui
Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama
kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala
yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi
ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu
ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi
terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa
susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi
pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak
engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui
27
ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit
abnormalitas bayi (Hegar 2008)
Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak
keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan
produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera
mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin
sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang
keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)
C Ibu Primipara
Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali
persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu
primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup
dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara
biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari
gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari
pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut
termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk
2004)
Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui
merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan
tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya
pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup
28
yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap
untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)
D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother
Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian
peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva
Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood
2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan
ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam
Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan
makrosistem sebagai berikut
IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan
dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan
ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan
Mikrosistem
Hubungan ibu-ayah
Relationship
Mesosistem
Makrosistem
peraw
atan
KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan
HASIL PADA ANAK
Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial
Fungsi keluarga
Pengaturan kerja orangtua
Konsistensi pengaruh budaya
Sekolah
Dukungan sosial
Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)
29
1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu
terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu
dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor
2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-
orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan
sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum
berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan
ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar
kebutuhan bayi tetap terpenuhi
3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem
terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan
kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI
eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI
eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam
proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman
yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang
sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui
Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran
ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang
mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses
perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon
terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu
yaitu
30
a Anticipatory
Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan
kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada
tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan
pada bayi termasuk memberikan ASI
b Formal
Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai
belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu
belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan
ASI eksklusif
c Informal
Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya
yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada
tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam
memberikan ASI eksklusif
d Personal
Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini
ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan
ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi
berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen
kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum
tanggap dan kesehatan umum
Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan
pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan
31
kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey
dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang
pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai
Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas
peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam
model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri
atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak
kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran
kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan
Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu
meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam
refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan
yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon
yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood
2006)
32
KERANGKA TEORI
Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)
Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)
keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam
menyusui kepuasan interaksi pada bayi
Mikrosistem
fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga
Terjadi interaksi bayi pada ibu
kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum
sikap tenang
Mesosistem
perawatan bayi faktor lingkungan
kerja lingkungan umum
lainnya
Makrosistem
pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut
Anticipatory
kesiapan menerimakehamilan pertama
Formal
kelahiran anakpertama
ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain
Informal
ibu memberikanASI dengan
caranya sendiri
Personal
ibu terbiasamemberikan
ASI
Pengalaman ibu
primipara dalam
memberikan ASI
Eksklusif
33
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH
A Kerangka Konsep
Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah
pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak
dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang
baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif
merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya
sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh
seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari
lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga
dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan
keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya
dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi
secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
B Definisi Istilah
Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini
peneliti menggunakan definisi istilah yaitu
1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang
pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif
2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu
34
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk
sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang
pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan
berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa
fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian
(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang
sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak
Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)
Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari
fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan
penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang
dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan
orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh
fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna
tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif
secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang
luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp
35
Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi
deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan
(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat
dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui
tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman
ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti
sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk
pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses
wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi
esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan
bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut
berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi
hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami
partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi
peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan
lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan
menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan
pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk
menggambarkan fenomena sebelum waktunya
Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih
partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai
kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas
temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini
diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan
36
terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat
B Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013
C Partisipan Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah
puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung
oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan
kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono
2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang
berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah
teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data
partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan
diteliti
a Dapat berkomunikasi dengan baik
b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian
37
D Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu
pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk
pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat
dan catatan lapangan (fieldnote)
E Teknik Pengumpulan Data
1 Pengumpulan data
Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai
September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan
dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman
wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam
dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara
yang telah disiapkan sebelumnya
2 Tahap pengumpulan data
a Tahap persiapan pengumpulan data
1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus
perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas
Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara
Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW
serta melakukan kode etik penelitian
2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman
wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki
kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam
38
penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk
melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada
partisipan sebenarnya
3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan
kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk
melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat
dari penelitian ini
4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada
partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data
b Tahap pelaksanaan pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan
pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik
wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah
satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini
dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang
pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat
terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)
Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur
yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga
menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan
dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan
39
alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada
partisipan
Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan
lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan
tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan
dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam
penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong
2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi
tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat
wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas
yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan
dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka
fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak
dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-
isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga
kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit
(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam
beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan
informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan
kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah
melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai
40
60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari
hasil wawancara
Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)
cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong
Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang
umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang
berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang
semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan
ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan
peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk
mengeksplorasi inti dari topik penelitian
Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif
mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan
mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban
partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face
Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara
peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)
mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling
menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara
kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah
dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih
terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau
menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif
secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid
41
F Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian
ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data
berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)
meliputi
1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan
membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang
diteliti
3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang
sesuai fenomena yang diteliti
4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan
penting dari setiap pernyataan partisipan
5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua
partisipan
6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya
kedalam suatu kelompok tema
7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif
secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan
partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema
42
8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk
validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat
Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)
Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas
Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara
dengan partisipan
Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang
Mencari pernyatan-pernyataan penting dari
setiap pernyataan partisipan
Menentukan makna dari setiap pernyataan
penting dari semua partisipan
mengelompokkannya ke dalam suatu
kelompok tema
Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam
bentuk deskriptif secara lengkap
Kembali ke partisipan untuk validasi data
deskripsi yang dibuat
43
G Keabsahan Data
Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik
pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah
kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong
2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)
kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)
1 Kredibilitas (credibility)
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya
Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang
detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif
membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check
(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian
yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)
a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan
derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari
kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk
membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga
kepercayaan diri peneliti sendiri
b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan
unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau
isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut
secara rinci
44
c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data tersebut
d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu
mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam
bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli
dalam bidang kualitatif
c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan
dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-
pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya
pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
data
Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing
dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat
transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh
pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang
dialami partisipan
2 Keteralihan (transferability)
Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil
fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang
menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus
mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan
45
memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil
penelitian agar orang lain dapat memahami
3 Kebergantungan (dependability)
Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan
catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan
itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang
pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti
melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan
masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa
data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan
sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview
seluruh hasil penelitian
4 Kepastian (confirmability)
Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data
yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak
bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan
pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman
seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau
banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil
penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan
apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah
yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah
kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data
46
H Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus
memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam
menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar
menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat
penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus
diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut
1 Lembar persetujuan (informed consent)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk
ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan
merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan
oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat
penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini
ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan
penelitian
2 Tanpa nama (anonymity)
Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada
lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan
menuliskan inisial
3 Kerahasiaan (privacy)
Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah
informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh
partisipan
47
BAB V
HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam
partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan
tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil
penelitian sebagai berikut
A Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari
delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan
Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat
memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati
Wijaya
Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang
terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148
KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan
Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600
RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan
penduduk sebesar 5796 jiwaKm2
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu
primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang
memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI
eksklusif
48
B Hasil Penelitian
1 Karakteristik Partisipan
Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain
nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa
Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan
setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut
bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed
consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut
Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir
Agama Sukubangsa
Usiaanak
P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan
P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan
P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan
P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan
P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun
Tabel 51 Karakteristik partisipan
Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 7 bulan
Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
49
Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan
terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 5 bulan
Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan
Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 10 bulan
Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun
2 Hasil analisis tematik
Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada
penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi
ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-
mitos tentang ASI eksklusif
50
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada
penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI
bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu
2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir
4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif
1 Air susu ibu
Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah
air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7
bulan
ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)
2 Cairan susu berwarna putih
Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu
cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)
3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan
bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini
adalah ungkapannya
51
ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)
4 Nutrisi bagi bayi
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah
suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)
5 ASI eksklusif
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen
bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena
berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan
bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu
formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi
1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI
1 Kandungan ASI
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat
52
untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3
bulan
ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)
Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah
ungkapannya
ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan
ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk
kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)
2 Kelebihan ASI
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)
53
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif
itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub
tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga
dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Memberikan manfaat pada ibu
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai
anak berusia 1 tahun 5 bulan
ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca
melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29
tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)
2 Memberikan manfaat pada bayi
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan
54
kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa
manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya
ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah
tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan
cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai
anak berusia 1 tahun
ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan
55
ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk
meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu
partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)
3 Memberikan manfaat pada keluarga
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)
4 Memberikan manfaat pada lingkungan
Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi
lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai
guru
ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini
56
(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat
diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi
cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori
yang terdapat pada subtema
1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah
dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah
tangga
ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya
sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya
ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)
2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI
eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam
memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut
57
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja
sebagai ibu rumah tangga
ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa
dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman
bayi Berikut ini ungkapannya
ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)
3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
3 bulan
ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10
bulan
ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat
diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut
58
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)
4 Waktu pemberian ASI eksklusif
Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda
setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan
Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga
dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut
ini ungkapannya
ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)
59
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya
ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan
ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)
ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)
5 Tanda bayi cukup ASI
Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses
menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan
oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini
penjelasan dari setiap partisipan
Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25
tahun
ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)
60
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA
ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)
Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi
cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan
ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)
6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)
Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi
dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut
dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui
ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)
61
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia
1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu
payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya
ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI
eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi
perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini
merupakan kategori yang terdapat dalam tema
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena
bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi
ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu
karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)
62
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa
puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya
ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua
partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik
pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham
masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak
saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan
ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis
ibu Berikut ini uraiannya
1 Masalah pada payudara
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa
sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun
dan pendidikan terakhir SMA
ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut
salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai
anak berusia 7 bulan
ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa
Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya
63
ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa
payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya
ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini
ungkapannya
ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)
2 Masalah fisiologis ibu
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis
yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi
ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk
mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil
wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu
1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan
64
instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Dukungan informasional
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan
dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami
sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI
berikut ini ungkapannya
ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang
kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif
Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu
rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari
mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI
eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25
tahun dan bersuku Betawi
ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)
65
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari
temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu
bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya
ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)
2 Dukungan emosional
Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan
Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami
memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini
ungkapannya
ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi
mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan
ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)
3 Dukungan instrumental
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya
mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun
katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai guru dan bersuku Betawi
ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan
66
dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda
Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu
pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif
pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan
dari para partisipan Berikut ini uraiannya
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1
tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-
mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya
ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah
denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning
Berikut ini ungkapannya
ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga
mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada
Berikut ini adalah ungkapan
ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama
memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak
67
makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada
payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29
tahun
ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)
68
BAB VI
PEMBAHASAN
Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian
yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian
yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya
yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan
interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai
keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman
selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan aturan
A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi
Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya
memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut
teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci
untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta
pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara
dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi
air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru
lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air
69
Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar
payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk
2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah
satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih
utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya
juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh
ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu
warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)
dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan
oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat
daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang
akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak
lemak
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan
mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang
diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa
tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan
Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara
eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam
bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh
air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur
susu biskuit bubur nasi ataupun tim
70
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan
bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein
vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori
yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200
unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin
mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah
putih
Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan
mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan
mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan
dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak
52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan
sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian
juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran
sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan
dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan
ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI
adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan
dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di
disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan
membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis
(Roesli 2008)
71
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam
penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga
dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara
eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan
berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan
lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian
partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan
penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa
menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk
setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa
sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker
payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan
bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang
dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat
badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat
pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan
mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih
sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif
72
kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena
adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk
kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem
kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak
Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan
mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif
Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia
enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal
karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan
kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan
dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa
perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi
sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak
4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar
enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa
manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali
diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang
ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan
pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak
menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan
73
dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi
bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan
kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya
adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang
mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi
dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di
bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada
darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan
bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes
(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi
menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya
merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini
dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal
ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi
ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam
satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak
memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54
tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak
96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90
74
hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda
inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu
Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan
bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan
sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu
sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee
etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali
melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum
Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari
tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya
dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran
ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi
dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu
dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi
keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian
peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya
adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan
belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu
seorang bidan atau petugas kesehatan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa
partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan
dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu
75
partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan
bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa
memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya
baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya
adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI
eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai
macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi
duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori
yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar
untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana
ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi
menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi
berbaring miring dan posisi di atas pangkuan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan
mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan
kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara
Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam
pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai
hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi
tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk
(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan
payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi
semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi
76
dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah
puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka
Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan
areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari
di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi
menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal
menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu
payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja
sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)
menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus
berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh
payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak
ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu
kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara
agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai
seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi
memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan
berinteraksi dengan bayi
Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan
waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian
partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan
bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp
77
McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya
menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan
menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan
dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI
kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma
(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui
mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8
kali perhari
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan
bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang
mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat
anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya
dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan
sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit
walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh
Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8
kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya
secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk
menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu
mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama
pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru
lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi
baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang
78
lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara
lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per
payudara
Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi
mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur
nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah
melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang
ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat
pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada
bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola
mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa
tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan
bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini
sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika
ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan
dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal
Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah
satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan
yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong
dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan
anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI
79
darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang
menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase
personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu
primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI
Eksklusif
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan
dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para
parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit
lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan
adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu
yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah
umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima
pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari
(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai
memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan
hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk
berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja
tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri
puting (28) dan alasan lain (19)
Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan
hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif
adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI
80
(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI
(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan
kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil
bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama
enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit
sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa
mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat
dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk
memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga
sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai
seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam
memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan
sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong
(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat
besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif
Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan
informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana
berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian
Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa
81
bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan
sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI
eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga
dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif
oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain
dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan
informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua
partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu
primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari
teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada
penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini
sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa
remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga
mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga
sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi
menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan
bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-
individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu
juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan
ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan
atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)
dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk
tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat
82
dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan
meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal
menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)
dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan
yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan
yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi
penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang
lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi
Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan
dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk
dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua
partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan
mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara
menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan
adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi
memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak
selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu
mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini
sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan
bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi
ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif
Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan
yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari
83
teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik
daripada susu formula
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan
karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti
2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar
adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini
sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak
98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya
yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan
yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena
adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat
membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi
limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat
menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan
bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah
kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang
karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan
ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan
Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena
dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak
sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa
84
sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh
budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat
pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan
Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi
wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang
makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang
dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam
kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat
memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang
Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis
makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang
panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air
susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai
makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-
mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan
ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari
sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang
disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-
hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih
dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan
kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti
2010)
85
B Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa
keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain
1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria
inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data
partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan
partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya
didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria
2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan
penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya
partisipan kurang bervariasi
86
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang
teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah
diwawancarai
Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang
berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan
ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya
kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki
banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan
ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena
dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker
payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat
pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak
meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya
meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan
manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak
menimbulkan banyak sampah
87
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi
diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat
memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan
dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu
dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang
diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI
eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi
bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam
memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam
sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak
menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut
bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola
pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung
bayi
Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat
dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan
kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI
eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak
puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu
yaitu rasa kantuk dan lelah
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan
baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar
keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan
informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos
88
tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif
mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi
tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum
es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk
payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa
memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang
berbeda dari sebelum melahirkan
B Saran
1 Pelayanan kesehatan
Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang
pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian
ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan
asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan
dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI
eksklusif khususnya pada ibu primipara
2 Institusi keperawatan
Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan
dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan
terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat
mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
89
3 Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan
pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi
mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena
perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang
dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a
mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
DAFTAR PUSTAKA
Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008
Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom
Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004
Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008
Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008
Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008
Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004
Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998
Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008
Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007
Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995
Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008
Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007
Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012
Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid
Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008
Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004
Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg
Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding
2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005
Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010
Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006
Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg
Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007
Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012
Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid
Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid
Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition
MOSBY2006USA
Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006
Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005
___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008
Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010
Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009
Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012
Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997
Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003
Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009
Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010
Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997
Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007
Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006
Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008
Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008
Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010
Lampiran 1
Pedoman Wawancara Mendalam
Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
A Petunjuk umum
a Tahap perkenalan
b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang
telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara
c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam
B Petunjuk wawancara mendalam
a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara
b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran
pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai
c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah
d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya
e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu
pencatatan hasil wawancara
C Identitas partisipan
Nama partisipan (inisial)
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Suku bangsa
Nama anak
Umur anak
Hari amp tanggal
Waktu
Tempat
D Pertanyaan Wawancara
1 Menggali pengetahuan
a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif
b Darimana ibu mengetahui informasi itu
2 Pengalaman
a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif
c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan
dalam memberikan ASI secara eksklusif
e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif
f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara
eksklusif
a) Manfaat bagi ibu
b) Manfaat bagi bayi
c) Manfaat bagi keluarga
d) Manfaat bagi lingkungan
g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan
sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif
h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif
Lampiran 2
MATRIKS ANALISIS TEMATIK
PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA
P P P P P P
1 2 3 4 5 6
ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu
primipara
radic radic radic radic radic radic
ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu
yang dikeluarkan melalui payudara dan
bentuknya seperti cairan susu yang
berwarna putih yang sangat bagus untuk
bayi
Cairan susu berwarna
putih
radic radic radic radic
ASI adalah minuman formula atau
makanan pemula yang lebih utama untuk
sang bayi daripada seperti susu formula
lainnya
Makanan pemula bagi
bayi baru lahir
radic
Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh
ibu yang alami yang sangat bermanfaat
untuk bayi
Nutrisi bagi bayi radic
ASI yang diberikan kepada bayi dari
sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan makanan dan minuman
lain
ASI eksklusif radic
ASI sangat bagus untuk bayi karena
banyak mengandung komponen-
komponen yang bermanfaat bagi tubuh
bayi
Memiliki banyak
komponen yang
bermanfaat
Kandungan ASI Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu
primipara
radic radic radic radic
ASI mengandung DHA untuk
perkembangan otaknya yang tidak sama
dengan susu formula
Mengandung DHA radic
ASI mengandung karbohidrat kalsium
protein vitamin dan zat untuk kekebalan
tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak
Banyaknya nutrisi
dalam ASI
radic radic radic radic
sesuai dengan kebutuhan bayi
Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic
Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau
ASI tuh
Ekonomis radic radic radic radic
Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah
terjadinya kanker payudara
Mencegah penyakit
payudara
Memberikan manfaat
pada ibu
Motivasi ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic
Lebih cepat mengurangi kegemukan
pasca melahirkan
Mengurangi
kegemukan pasca
melahirkan
radic radic radic radic
Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat
pada anak
radic radic radic
Karena ASI adalah cairan yang pertama
kali diminum untuk mengawali
kehidupan anak saya bahkan sampai
ASI mengawali
kehidupan anak
radic
sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan
untuk anak saya ya itulah ASI
Kehidupan saya maka kehidupan anak
saya juga
Anak saya berat badannya menjadi
bertambah setiap bulannya
Peningkatan berat
badan
radic radic radic radic radic radic
ASI itu penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan usianya
yang harus diberikan sampai 6 bulan
Pertumbuhan dan
perkembangan
meningkat
radic radic radic radic
Manfaatnya untuk perkembangan
otaknya Otaknya menjadi lebih pinter
dan cerdas
Meningkatkan IQ radic radic radic radic
ASI sangat baik terutama pada saat baru
lahir itu keluar kolostrum yang harus
diberikan kepada anak untuk lebih
meningkatkan daya tahan tubuhnya
Meningkatkan daya
tahan tubuh bayi
radic radic radic radic radic radic
Meningkatkan tali kasih sayang antara
saya anak dan suami
Menjalin kasih sayang
keluarga
Memberikan manfaat
pada keluarga
radic radic radic radic radic radic
ASI itu langsung dari payudara tidak
pakai kardus atau kaleng yang nantinya
akan menimbulkan banyak sampah
Tidak menimbulkan
banyak sampah
Memberikan manfaat
pada lingkungan
radic radic radic radic radic radic
Pada saat bayi dilahirkan bayi saya
diletakkan diatas badan saya oleh bidan
diantara payudara di bagian dada Bayi
saya masih ada darah-darahnya lalu saya
langsung memeluknya sambil ditutupin
sama kain
Bayi diletakkan di
tubuh ibu
Proses Inisiasi
Menyusui Dini (IMD)
Perilaku ibu primipara
dalam memberikan
ASI eksklusif
radic radic radic radic radic
Hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari
puting
Peragaan bayi mencari
putting
radic
Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara
saat memberikan ASI
radic radic radic radic radic radic
eksklusif
Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa
gendong bayinya
Berdiri sambil jalan radic radic radic radic
Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic
Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh
anak kebadan saya nempel diperut terus
langsung mulutnya menghisap payudara
diperut terus langsung mulutnya
menghisap payudara
Di pangku dan di
miringkan ke tubuh ibu
Posisi anak saat
diberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic radic
Sambil tiduran kalau anak saya mau
tidur cuma posisi saya itu miring sesuai
payudara mana yang mau saya berikan
ASInya anak saya juga agak miring
sedikit
Tiduran sesuai posisi
payudara yang
diberikan
radic radic radic radic radic radic
Kadang sambil di gendong pake
gendongan juga saya berikan ASInya
Di gendong pakai
gendongan
radic radic radic
Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic
Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun
tidur
radic radic
Tidak membatasi Disaat anak ingin
menyusu ya saya langsung kasih
Tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak
radic
Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan
ASI
radic radic radic radic radic radic
Sekitar 2-3 jam sekali saya
memberikannya
radic radic radic radic radic radic
Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic
Tergantung dari si bayi kalau dia sudah
melepaskan payudara saya ya sudah
selesai
Bayi tidak menghisap
payudara
radic radic radic
Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic
sampai gumoh atau muntah berlebihan
Mulut anak saya menempel pada puting
sampe menutupi yang hitam-hitam
payudara
Mulut bayi menghisap
putting sampai ke
areola
Pelekatan mulut bayi
pada payudara ibu
radic radic radic radic
Waktu awal-awal sih dibantu pakai
tangan saya yang memasukkannya terus
saya pegangin payudaranya Sekarang
mah saya cuma bantu memasukkan
putingnya saja saya uda ga dipegangin
sampai selesai menyusui
Pelekatan dibantu
dengan tangan ibu
radic radic radic radic radic radic
Jangan sampai hidungnya menutup
kepayudara karena nanti tidak bisa nafas
Payudara tidak
menutupi hidung bayi
radic
Saya merasa senang ya bisa memberikan
ASI eksklusif dan menjadi pengalaman
pertama buat saya
Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Saya merasa bangga sebagai ibu karena
sudah menjadi suatu kewajiban
Merasa bangga radic radic radic radic
Saya merasa puas yah bisa memberikan
yang terbaik untuk anak
Kepuasan diri radic
Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada
payudara
Hambatan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic
Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic
Kadang puting juga lecet Putting lecet radic
Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic
Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic
Saat saya ngantuk dan lelah anak masih
pengen terus netek
Rasa kantuk dan lelah
ibu
Masalah fisiologis ibu radic radic
Kalau suami saya mendukung sekali ya
Suami paling sering menanyakan sudah
ditetein belum begitu mengingatkan saya
terutama jika anak menangis dan bangun
tidur untuk ditetein
Dukungan
informasional dari
suami
Dukungan
informasional
Dukungan ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic
Suami bilang kalau anak lebih baik dan
lebih bagus ASI eksklusif daripada susu
formula sampai usia 6 bulan
radic radic radic radic
Mama pernah mengajarkan cara
memegang bayi saat memberikan ASI
Dukungan
informasional dari
mama
radic radic radic
Teman saya juga bilang sama saya
katanya ASI saja ASInya juga keluarnya
banyak ngapain harus susu formula
Dukungan
informasional dari
teman
radic
Semangat ya bunda pokoknya yang
terbaik berikan ASI eksklusif jangan
Dukungan emosional
dari suami
Dukungan emosional radic
susu formula
Teman saya juga mendukung Teman
saya bilang uda ASI aja walaupun
keluarnya sedikit nanti juga lama-lama
banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk
anak sampai 6 bulan
Dukungan emosional
dari teman
radic
Mama sering membuat sayur daun katuk
katanya biar ASInya banyak
Dukungan instrumental
dari mama
Dukungan
instrumental
radic radic
Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama
memberikan ASI
eksklusif
radic
Hmmpernah denger dari tetangga ada
yang mengatakan kalau kolostrum itu
harus dibuang karena kotor dan warnanya
agak kuning
Kolostrum kotor dan
berwarna kuning
Mitos tentang
kolostrum
radic
Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic
kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan
secara medis
tentang mitos
Katanya sih kalau selama memberikan
ASI eksklusif gak boleh makan yang
pedes bayi akan mencret-mencret-
mencret makan yang asem juga sama
Banyak makan es anak saya jadi flu
Tidak makan pedes
asem dan minum es
Pantangan makanan radic radic radic radic radic
Pernah denger dari orang kalau
memberikan ASI eksklusif itu payudara
menjadi seperti kendor berbeda dari
sebelum melahirkanhehe
Payudara menjadi tidak
kencang
Perubahan bentuk
payudara
radic radic
Lampiran 3
RIWAYAT HIDUP
Nama Musiskah
Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991
Status Pernikahan Belum menikah
Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05
Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan
Kembangan Jakarta Barat 11610
Telepon 085697150636
Email siezca_muyahoocoid
Riwayat Pendidikan
1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]
2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]
3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]
4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]
Organisasi
1 Pramuka [2003-2004]
2 Paskibra [2003-2004]
3 Rohis [2006-2009]
Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop
1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi
Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009
2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization
Erardquo tahun 2009
3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009
4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk
Kemandirian Bangsardquo tahun 2009
5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012
6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan
Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan
Globalrdquo tahun 2012
7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam
Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012
vi
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmanirrohim
ldquoSesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan maka
apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan) tetaplah bekerja
keras (untuk urusan yang lain) dan hanya kepada Tuhanmulah
engkau berharaprdquo
(QS Al-Insyirah6-8)
Dari semua telah kau tetapkanDalam takdir-Mu
Rencana indah yang telah Kau siapkanBagi masa depanku yang penuh harapan
Harapan kesuksesan terpangku di pundakSebagai janji kepada mereka Ayah dan Mama
Kupersembahkan skripsi ini sebagai ungkapan syukur dan terima kasihku
Untuk orangtuaku tercinta dengan keridhoannya yang selalu
mendoakanku dengan setulus hati Untuk kedua kakakku tersayang yang
selalu memberikan semangat tiada henti Untuk dosen yang telah berjasa
Untuk semua orang yang ku cintai Untuk saudaraku tersayang
Untuk sahabat dan teman-teman yang selama ini bersama memetik ilmu
di Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Terima kasihku tiada terhingga untuk semua
Dengan niat yang lurus ikhlas dan berani bermimpi
Dan rasa kasih sayang ini yang membuatku sangat bersemangat
Dan mengalahkan rasa takut
Diriku tiada apa-apa tanpa mereka
Dan sujud syukurku padamu Ya Allah
Alhamdulillahirabbilrsquoalamiin
vii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
Skripsi Januari 2014
Musiskah NIM 109104000011
Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di WilayahKerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
xvii + 89 halaman + 3 gambar + 3 bagan + 1 tabel + 7 lampiran
ABSTRAK
Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per 1000 kelahiranhidup Pemberian ASI eksklusif kepada bayi dari sejak lahir sampai usia 6 bulantanpa tambahan cairan maupun makanan lain merupakan pengalaman awal bagiibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik bayinyaPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalammemberikan ASI eksklusif Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengandesain fenomenologi deskriptif data diperoleh melalui wawancara mendalamPartisipan berjumlah enam orang meliputi ibu primipara yang telah memberikanASI eksklusif dan usia anak tidak lebih dari dua tahun diperoleh melaluipurpossive sampling Data yang dikumpulkan berupa hasil rekaman wawancaradan catatan lapangan yang dianalisis dengan teknik Collaizi Penelitian inimengidentifikasi delapan tema yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2)Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara 3) Motivasi ibu primipara dalammemberikan ASI eksklusif 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASIeksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 6)Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7) Dukungan ibuprimipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-mitos tentang ASIeksklusif Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada masyarakatmengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusifDiperlukan penelitian selanjutnya mengenai eksplorasi mendalam tentang aspekbudaya dalam memberikan ASI eksklusif karena perilaku yang melekat pada ibuberpengaruh oleh aspek budaya yang dimiliki dan penerapan teori maternal roleattainment-becoming a mother pada ibu primipara dalam memberikan ASIeksklusif
Kata kunci Pengalaman ASI eksklusif Ibu primipara
Daftar bacaan 59 (1995-2013)
viii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTHNURSING SCIENCE PROGRAMSYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITYJAKARTA
Undergraduate Thesis January 2014
Musiskah NIM 109104000011
Mother Primiparous Experience in Exclusive Breastfeeding at Work AreaHealth Center Village North Kembangan West Jakarta
xvii + 89 pages + 3 pictures + 3 drafts + 1 table + 7 attachments
ABSTRACT
The infant mortality rate in Indonesia was still high reach 34 per 1000 baby bornExclusive breastfeeding to infant since they was born until six months old withoutextra food or liquid was the first experienced for primiparous mother that not easyto do for the best life of their baby The objective of this study was to explore theexperience of primiparous mother in giving exclusive breastfeeding This researchwas a qualitative with phenomenologi descriptive design the sample datagathered by depth interviewed There were six participate of primiparous motherthat already give exclusive breastfeeding and the age of their child was no morethan two years old that achieved by purpossive sampling The data that had beengathered were an interview record and field note that analyzed by Collaizitechnique This research identified eight themes which are 1) the meaning ofbreastfeeding for primiparous mother 2) the advantages of exclusivebreastfeeding for primiparous mother 4) the motivation of primiparous mother ingiving exclusive breastfeeding 5) the behavior of primiparous mother in givingexclusive breastfeeding 6) the emotion of primiparous mother in giving exclusivebreastfeeding 7) the support of primiparous mother in giving exclusivebreastfeeding 8) the myths of breastfeeding The results of this research can givean idea for the society about the experience of primiparous mother in givingexclusive breastfeeding Further research about deep exploration of cultural aspectin giving exclusive breastfeeding is needed because of the behavior of a motherwas affected by cultural aspect that they got and application of the theory ofmaternal role attainment-becoming a mother to the primiparous mother in givingexclusive breastfeeding
Keywords experience exclusive breastfeeding primiparous mother
References 59 (1995-2013)
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
ldquoPengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah
Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Baratrdquo yang disusun
dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan
Selama proses pendidikan dan penyusunan skripsi ini penulis banyak
menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak Ucapan terima kasih dan
penghargaan sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada yang terhormat
1 Bapak Prof Dr Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam
NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta
2 Bapak Prof Dr dr MK Tadjudin SpAnd selaku Dekan FKIK Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Bapak Ns Waras Budi Utomo S Kep MKM selaku Ketua Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
4 Ibu Ernawati SKp MKep SpKMB selaku pembimbing akademik
5 Ibu Puspita Palupi S Kep MKep NsSpKepMat selaku pembimbing I dan
Ibu Ernawati SKp MKep SpKMB selaku pembimbing II yang telah
membimbing dan banyak memberi saran demi terselesaikannya penulisan
skripsi ini
x
6 Seluruh dosen PSIK yang telah memberikan ilmunya dan segala
pengalamannya yang tak ternilai sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi
kami selaku mahasiswa
7 Seluruh staff bidang akademik FKIK dan PSIK yang telah membantu
kelancaran hal-hal administratif
8 Kepala dan semua pegawai Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara yang
telah membantu dalam mencari data dan terima kasih atas perizinan dalam
penelitian ini
9 Keluarga tercinta yaitu orang tua dan kakak penulis yang selalu memberi
kasih sayang dukungan dorsquoa dan semangat demi terselesaikannya skripsi ini
10 Sahabat-sahabat penulis angkatan 2009 yang telah berjuang bersama dalam
perkuliahan dan penyusunan skripsi di Ilmu Keperawatan
11 Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini baik dalam
persiapan pelaksanaan dan penyelesaian yang tidak dapat disebutkan satu
persatu dalam kesempatan ini
Dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT penulis berharap semua
kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT dan semua
kesalahan diampuni oleh Allah Amin
Jakarta Januari 2014
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Pernyataan persetujuan ii
Lembar Pengesahan iii
Pernyataan Keaslian Karya v
Lembar Persembahan vi
Abstrak vii
Abstract viii
Kata Pengantar ix
Daftar Isi xi
Daftar Gambar xiv
Daftar Bagan xv
Daftar Lampiran xvi
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 6
C Tujuan Penelitian 6
D Manfaat Penelitian 8
E Ruang Lingkup 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pengalaman 10
B ASI eksklusif 11
1 Pengertian 11
2 Komposisi 11
3 Pembagian ASI 15
4 Anatomi payudara 16
5 Fisiologi Laktasi 18
xii
6 Manfaat ASI Eksklusif 22
7 Teknik Menyusui 25
8 Masalah dalam Menyusui 26
C Ibu Primipara 27
D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother 28
Kerangka Teori 32
BAB III KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep 33
B Definisi Istilah 33
BAB IV METODE PENELITIAN
A Desain Penelitian 34
B Waktu dan Lokasi Penelitian 36
C Partisipan Penelitian 36
D Instrumen Penelitian 37
E Teknik Pengumpulan Data 37
F Teknik Analisa Data 41
G Keabsahan Data 43
H Etika Penelitian 46
BAB V HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum Wilayah Penelitian 47
B Hasil Penelitian 48
1 Karakteristik Partisipan 48
2 Hasil analisis tematik 49
BAB VI PEMBAHASAN
A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi 68
B Keterbatasan Penelitian 85
xiii
BAB VII PENUTUP
A Kesimpulan 86
B Saran 88
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 18
Gambar 22 21
Gambar 23 21
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 21 28
Bagan 22 32
Bagan 41 42
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 51 47
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman wawancara
Lampiran 2 Matriks analisis tematik
Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis
Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan
Lampiran 5 Surat izin penelitian
Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan
Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium
Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per
1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per
kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per
1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan
AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000
kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di
Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan
infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare
serta pneumonia 13
Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki
ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4
bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26
kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati
2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian
akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia
2
dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat
badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik
(Stuebe 2009)
ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi
(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif
berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih
juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi
lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi
Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai
kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah
dikonsumsi (Meadow 2005)
Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun
yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-
Baqarah ayat 233
ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا
لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ
﴾233تعملون بصیر ﴿
Yang artinya
ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila
3
keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)
Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah
menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang
Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI
eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis
(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan
Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak
adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan
hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang
wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat
pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama
pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi
untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia
enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya
memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat
Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif
(Presiden RI 2012)
Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on
Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio
pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406
4
sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data
Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada
bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673
sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan
Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari
enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk
mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80
(Kemenkes RI 2012)
Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak
562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi
rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku
ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39
Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos
negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk
meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)
Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang
melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama
cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi
ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus
meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan
bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama
enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat
mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan
5
Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang
pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan
bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak
pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet
dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari
payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu
formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika
diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia
memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya
mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan
sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan
banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu
primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada
bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5
remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan
hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam
bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya
menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak
mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan
dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang
tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman
6
awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan
pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)
Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan
pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal
tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin
mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yang ada di wilayah ini
Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat
penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak
pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
B Rumusan Masalah
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai
usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu
air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya
bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun
2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan
sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324
Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat
7
penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan
kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium
mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan
sindrom metabolik
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal
bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik
bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara
dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui
agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu
Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
C Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
8
D Manfaat
1 Manfaat Ilmiah
a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya
mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Manfaat Praktis
a Bagi institusi pendidikan keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah
wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam
peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi
dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif
b Bagi pelayanan kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga
kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui
promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif
c Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara
mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada
bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri
mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif
9
E Ruang Lingkup
Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam
pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para
partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengalaman
Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas
2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan
Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok
dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)
pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan
perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam
lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)
Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa
berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan
diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap
kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang
dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup
tersebut (Bungin 2008)
Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan
guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat
diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan
menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu
dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah
2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala
11
sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang
terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber
pengetahuan
B ASI Eksklusif
1 Pengertian
ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI
mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai
dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal
(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI
secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan
(Roesli 2005)
2 Komposisi
ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain
zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan
hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI
mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium
kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)
12
a Karbohidrat
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat
utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak
laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan
dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam
usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak
yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus
yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya
asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang
akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat
pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan
absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)
b Lemak
Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah
kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan
kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI
akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga
mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya
sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung
enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi
akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)
Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari
Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic
13
acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal
amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)
c Protein
Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)
Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu
whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah
dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal
dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)
Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein
utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI
adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu
menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding
kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan
susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang
sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein
istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin
dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)
d Sel hidup
ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik
terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan
sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan
yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)
Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang
menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo
14
dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-
kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti
enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau
imunoglobulin (Roesli 2005)
e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah
ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah
suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta
membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi
(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas
imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap
berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran
pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)
f Vitamin mineral dan zat besi
ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B
kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi
tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah
pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya
mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi
atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang
dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri
usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena
kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan
suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)
15
Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI
dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada
kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh
bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)
(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir
menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga
bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar
hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya
(Lowdermilk 2004)
ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan
susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah
21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi
tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat
banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu
formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)
3 Pembagian ASI
Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu
a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari
keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau
dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu
lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali
lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar
karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika
dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga
16
mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran
gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)
b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari
keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya
semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin
tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)
c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan
seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)
4 Anatomi Payudara
Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara
tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan
kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat
(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan
bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang
buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di
sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat
jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik
susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI
terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu
(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang
susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan
sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)
Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat
hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai
17
800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara
tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk
2004)
Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi
puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery
yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar
areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar
Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada
bayi (Geddes 2007)
Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu
Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul
menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara
menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang
terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus
mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira
012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)
sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke
dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran
yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus
laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus
laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)
Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan
menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)
18
Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)
5 Fisiologi Laktasi
Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu
(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon
yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk
memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi
susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi
lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara
(Lowdermilk 2004)
Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI
yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat
menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat
mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus
menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on
demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk
menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)
19
Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu
sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin
merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior
berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks
prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola
mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi
sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi
mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-
faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan
merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan
hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan
produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin
yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan
besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi
menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam
Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan
ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-
sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu
berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin
sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak
Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses
aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada
refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let
down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar
20
22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk
mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos
dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk
ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk
2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan
alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya
bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor
yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi
mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk
menyusui bayi (Dewi 2011)
Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang
mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)
refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)
Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar
payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan
menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu
tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk
menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap
terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik
oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di
belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum
durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara
bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus
sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian
21
belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI
keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi
ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk
2006)
Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
22
6 Manfaat ASI Eksklusif
Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI
bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)
a Bagi ibu
Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan
kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi
alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea
Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan
menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula
dan peralatannya (Hegar 2008)
Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan
mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu
menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna
untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena
merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil
ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan
sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih
ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak
merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli
2005)
Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan
involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium
menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika
23
laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung
selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat
dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan
menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung
pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan
prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta
menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis
botol
b Bagi bayi
Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam
mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat
lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat
sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam
amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula
Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin
berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan
maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang
mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa
dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan
mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis
vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan
galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat
(Wong 2008)
24
ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega
6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor
docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan
AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)
Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi
peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung
vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai
kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)
ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya
tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan
kasih sayang (Roesli 2005)
c Bagi negara
Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk
pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya
menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan
mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan
sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang
tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal
untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya
generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)
25
d Bagi lingkungan
ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di
dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas
pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi
udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang
mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan
asap (Roesli 2005)
7 Teknik Menyusui
Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki
keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari
payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari
posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara
ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi
duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)
Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu
a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)
b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)
c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi
membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi
d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata
antara ibu dengan bayi
e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak
dilengan bukan didaerah siku
26
Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan
bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah
terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada
bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu
(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi
membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-
rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih
Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24
jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara
seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan
ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan
suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam
hari (Hegar 2008)
8 Masalah dalam Menyusui
Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama
kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala
yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi
ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu
ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi
terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa
susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi
pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak
engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui
27
ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit
abnormalitas bayi (Hegar 2008)
Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak
keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan
produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera
mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin
sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang
keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)
C Ibu Primipara
Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali
persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu
primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup
dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara
biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari
gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari
pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut
termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk
2004)
Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui
merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan
tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya
pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup
28
yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap
untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)
D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother
Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian
peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva
Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood
2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan
ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam
Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan
makrosistem sebagai berikut
IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan
dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan
ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan
Mikrosistem
Hubungan ibu-ayah
Relationship
Mesosistem
Makrosistem
peraw
atan
KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan
HASIL PADA ANAK
Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial
Fungsi keluarga
Pengaturan kerja orangtua
Konsistensi pengaruh budaya
Sekolah
Dukungan sosial
Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)
29
1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu
terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu
dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor
2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-
orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan
sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum
berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan
ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar
kebutuhan bayi tetap terpenuhi
3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem
terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan
kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI
eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI
eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam
proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman
yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang
sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui
Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran
ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang
mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses
perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon
terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu
yaitu
30
a Anticipatory
Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan
kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada
tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan
pada bayi termasuk memberikan ASI
b Formal
Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai
belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu
belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan
ASI eksklusif
c Informal
Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya
yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada
tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam
memberikan ASI eksklusif
d Personal
Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini
ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan
ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi
berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen
kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum
tanggap dan kesehatan umum
Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan
pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan
31
kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey
dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang
pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai
Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas
peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam
model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri
atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak
kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran
kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan
Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu
meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam
refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan
yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon
yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood
2006)
32
KERANGKA TEORI
Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)
Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)
keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam
menyusui kepuasan interaksi pada bayi
Mikrosistem
fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga
Terjadi interaksi bayi pada ibu
kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum
sikap tenang
Mesosistem
perawatan bayi faktor lingkungan
kerja lingkungan umum
lainnya
Makrosistem
pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut
Anticipatory
kesiapan menerimakehamilan pertama
Formal
kelahiran anakpertama
ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain
Informal
ibu memberikanASI dengan
caranya sendiri
Personal
ibu terbiasamemberikan
ASI
Pengalaman ibu
primipara dalam
memberikan ASI
Eksklusif
33
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH
A Kerangka Konsep
Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah
pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak
dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang
baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif
merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya
sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh
seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari
lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga
dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan
keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya
dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi
secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
B Definisi Istilah
Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini
peneliti menggunakan definisi istilah yaitu
1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang
pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif
2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu
34
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk
sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang
pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan
berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa
fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian
(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang
sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak
Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)
Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari
fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan
penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang
dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan
orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh
fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna
tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif
secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang
luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp
35
Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi
deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan
(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat
dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui
tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman
ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti
sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk
pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses
wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi
esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan
bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut
berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi
hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami
partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi
peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan
lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan
menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan
pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk
menggambarkan fenomena sebelum waktunya
Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih
partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai
kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas
temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini
diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan
36
terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat
B Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013
C Partisipan Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah
puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung
oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan
kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono
2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang
berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah
teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data
partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan
diteliti
a Dapat berkomunikasi dengan baik
b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian
37
D Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu
pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk
pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat
dan catatan lapangan (fieldnote)
E Teknik Pengumpulan Data
1 Pengumpulan data
Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai
September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan
dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman
wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam
dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara
yang telah disiapkan sebelumnya
2 Tahap pengumpulan data
a Tahap persiapan pengumpulan data
1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus
perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas
Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara
Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW
serta melakukan kode etik penelitian
2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman
wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki
kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam
38
penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk
melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada
partisipan sebenarnya
3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan
kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk
melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat
dari penelitian ini
4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada
partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data
b Tahap pelaksanaan pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan
pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik
wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah
satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini
dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang
pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat
terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)
Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur
yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga
menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan
dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan
39
alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada
partisipan
Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan
lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan
tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan
dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam
penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong
2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi
tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat
wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas
yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan
dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka
fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak
dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-
isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga
kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit
(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam
beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan
informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan
kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah
melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai
40
60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari
hasil wawancara
Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)
cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong
Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang
umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang
berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang
semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan
ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan
peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk
mengeksplorasi inti dari topik penelitian
Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif
mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan
mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban
partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face
Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara
peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)
mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling
menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara
kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah
dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih
terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau
menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif
secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid
41
F Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian
ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data
berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)
meliputi
1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan
membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang
diteliti
3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang
sesuai fenomena yang diteliti
4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan
penting dari setiap pernyataan partisipan
5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua
partisipan
6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya
kedalam suatu kelompok tema
7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif
secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan
partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema
42
8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk
validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat
Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)
Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas
Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara
dengan partisipan
Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang
Mencari pernyatan-pernyataan penting dari
setiap pernyataan partisipan
Menentukan makna dari setiap pernyataan
penting dari semua partisipan
mengelompokkannya ke dalam suatu
kelompok tema
Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam
bentuk deskriptif secara lengkap
Kembali ke partisipan untuk validasi data
deskripsi yang dibuat
43
G Keabsahan Data
Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik
pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah
kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong
2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)
kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)
1 Kredibilitas (credibility)
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya
Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang
detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif
membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check
(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian
yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)
a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan
derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari
kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk
membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga
kepercayaan diri peneliti sendiri
b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan
unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau
isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut
secara rinci
44
c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data tersebut
d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu
mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam
bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli
dalam bidang kualitatif
c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan
dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-
pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya
pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
data
Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing
dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat
transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh
pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang
dialami partisipan
2 Keteralihan (transferability)
Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil
fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang
menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus
mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan
45
memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil
penelitian agar orang lain dapat memahami
3 Kebergantungan (dependability)
Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan
catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan
itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang
pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti
melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan
masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa
data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan
sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview
seluruh hasil penelitian
4 Kepastian (confirmability)
Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data
yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak
bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan
pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman
seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau
banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil
penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan
apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah
yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah
kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data
46
H Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus
memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam
menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar
menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat
penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus
diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut
1 Lembar persetujuan (informed consent)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk
ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan
merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan
oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat
penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini
ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan
penelitian
2 Tanpa nama (anonymity)
Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada
lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan
menuliskan inisial
3 Kerahasiaan (privacy)
Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah
informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh
partisipan
47
BAB V
HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam
partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan
tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil
penelitian sebagai berikut
A Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari
delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan
Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat
memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati
Wijaya
Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang
terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148
KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan
Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600
RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan
penduduk sebesar 5796 jiwaKm2
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu
primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang
memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI
eksklusif
48
B Hasil Penelitian
1 Karakteristik Partisipan
Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain
nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa
Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan
setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut
bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed
consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut
Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir
Agama Sukubangsa
Usiaanak
P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan
P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan
P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan
P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan
P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun
Tabel 51 Karakteristik partisipan
Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 7 bulan
Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
49
Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan
terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 5 bulan
Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan
Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 10 bulan
Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun
2 Hasil analisis tematik
Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada
penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi
ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-
mitos tentang ASI eksklusif
50
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada
penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI
bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu
2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir
4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif
1 Air susu ibu
Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah
air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7
bulan
ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)
2 Cairan susu berwarna putih
Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu
cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)
3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan
bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini
adalah ungkapannya
51
ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)
4 Nutrisi bagi bayi
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah
suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)
5 ASI eksklusif
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen
bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena
berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan
bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu
formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi
1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI
1 Kandungan ASI
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat
52
untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3
bulan
ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)
Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah
ungkapannya
ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan
ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk
kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)
2 Kelebihan ASI
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)
53
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif
itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub
tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga
dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Memberikan manfaat pada ibu
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai
anak berusia 1 tahun 5 bulan
ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca
melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29
tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)
2 Memberikan manfaat pada bayi
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan
54
kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa
manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya
ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah
tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan
cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai
anak berusia 1 tahun
ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan
55
ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk
meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu
partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)
3 Memberikan manfaat pada keluarga
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)
4 Memberikan manfaat pada lingkungan
Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi
lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai
guru
ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini
56
(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat
diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi
cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori
yang terdapat pada subtema
1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah
dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah
tangga
ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya
sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya
ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)
2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI
eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam
memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut
57
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja
sebagai ibu rumah tangga
ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa
dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman
bayi Berikut ini ungkapannya
ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)
3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
3 bulan
ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10
bulan
ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat
diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut
58
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)
4 Waktu pemberian ASI eksklusif
Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda
setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan
Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga
dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut
ini ungkapannya
ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)
59
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya
ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan
ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)
ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)
5 Tanda bayi cukup ASI
Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses
menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan
oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini
penjelasan dari setiap partisipan
Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25
tahun
ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)
60
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA
ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)
Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi
cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan
ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)
6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)
Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi
dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut
dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui
ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)
61
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia
1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu
payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya
ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI
eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi
perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini
merupakan kategori yang terdapat dalam tema
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena
bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi
ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu
karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)
62
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa
puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya
ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua
partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik
pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham
masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak
saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan
ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis
ibu Berikut ini uraiannya
1 Masalah pada payudara
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa
sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun
dan pendidikan terakhir SMA
ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut
salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai
anak berusia 7 bulan
ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa
Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya
63
ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa
payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya
ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini
ungkapannya
ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)
2 Masalah fisiologis ibu
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis
yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi
ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk
mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil
wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu
1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan
64
instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Dukungan informasional
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan
dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami
sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI
berikut ini ungkapannya
ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang
kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif
Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu
rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari
mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI
eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25
tahun dan bersuku Betawi
ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)
65
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari
temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu
bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya
ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)
2 Dukungan emosional
Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan
Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami
memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini
ungkapannya
ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi
mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan
ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)
3 Dukungan instrumental
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya
mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun
katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai guru dan bersuku Betawi
ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan
66
dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda
Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu
pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif
pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan
dari para partisipan Berikut ini uraiannya
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1
tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-
mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya
ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah
denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning
Berikut ini ungkapannya
ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga
mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada
Berikut ini adalah ungkapan
ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama
memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak
67
makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada
payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29
tahun
ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)
68
BAB VI
PEMBAHASAN
Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian
yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian
yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya
yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan
interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai
keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman
selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan aturan
A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi
Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya
memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut
teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci
untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta
pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara
dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi
air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru
lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air
69
Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar
payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk
2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah
satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih
utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya
juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh
ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu
warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)
dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan
oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat
daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang
akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak
lemak
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan
mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang
diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa
tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan
Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara
eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam
bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh
air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur
susu biskuit bubur nasi ataupun tim
70
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan
bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein
vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori
yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200
unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin
mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah
putih
Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan
mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan
mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan
dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak
52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan
sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian
juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran
sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan
dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan
ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI
adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan
dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di
disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan
membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis
(Roesli 2008)
71
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam
penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga
dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara
eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan
berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan
lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian
partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan
penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa
menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk
setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa
sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker
payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan
bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang
dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat
badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat
pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan
mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih
sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif
72
kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena
adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk
kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem
kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak
Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan
mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif
Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia
enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal
karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan
kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan
dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa
perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi
sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak
4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar
enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa
manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali
diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang
ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan
pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak
menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan
73
dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi
bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan
kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya
adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang
mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi
dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di
bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada
darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan
bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes
(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi
menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya
merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini
dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal
ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi
ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam
satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak
memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54
tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak
96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90
74
hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda
inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu
Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan
bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan
sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu
sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee
etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali
melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum
Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari
tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya
dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran
ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi
dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu
dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi
keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian
peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya
adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan
belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu
seorang bidan atau petugas kesehatan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa
partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan
dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu
75
partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan
bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa
memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya
baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya
adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI
eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai
macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi
duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori
yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar
untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana
ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi
menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi
berbaring miring dan posisi di atas pangkuan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan
mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan
kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara
Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam
pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai
hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi
tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk
(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan
payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi
semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi
76
dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah
puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka
Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan
areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari
di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi
menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal
menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu
payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja
sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)
menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus
berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh
payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak
ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu
kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara
agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai
seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi
memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan
berinteraksi dengan bayi
Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan
waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian
partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan
bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp
77
McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya
menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan
menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan
dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI
kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma
(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui
mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8
kali perhari
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan
bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang
mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat
anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya
dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan
sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit
walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh
Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8
kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya
secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk
menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu
mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama
pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru
lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi
baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang
78
lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara
lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per
payudara
Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi
mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur
nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah
melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang
ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat
pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada
bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola
mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa
tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan
bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini
sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika
ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan
dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal
Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah
satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan
yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong
dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan
anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI
79
darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang
menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase
personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu
primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI
Eksklusif
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan
dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para
parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit
lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan
adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu
yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah
umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima
pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari
(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai
memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan
hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk
berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja
tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri
puting (28) dan alasan lain (19)
Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan
hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif
adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI
80
(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI
(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan
kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil
bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama
enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit
sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa
mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat
dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk
memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga
sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai
seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam
memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan
sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong
(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat
besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif
Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan
informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana
berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian
Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa
81
bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan
sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI
eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga
dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif
oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain
dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan
informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua
partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu
primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari
teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada
penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini
sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa
remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga
mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga
sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi
menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan
bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-
individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu
juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan
ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan
atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)
dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk
tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat
82
dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan
meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal
menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)
dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan
yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan
yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi
penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang
lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi
Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan
dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk
dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua
partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan
mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara
menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan
adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi
memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak
selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu
mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini
sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan
bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi
ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif
Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan
yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari
83
teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik
daripada susu formula
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan
karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti
2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar
adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini
sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak
98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya
yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan
yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena
adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat
membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi
limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat
menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan
bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah
kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang
karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan
ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan
Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena
dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak
sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa
84
sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh
budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat
pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan
Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi
wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang
makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang
dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam
kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat
memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang
Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis
makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang
panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air
susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai
makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-
mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan
ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari
sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang
disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-
hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih
dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan
kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti
2010)
85
B Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa
keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain
1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria
inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data
partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan
partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya
didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria
2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan
penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya
partisipan kurang bervariasi
86
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang
teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah
diwawancarai
Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang
berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan
ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya
kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki
banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan
ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena
dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker
payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat
pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak
meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya
meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan
manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak
menimbulkan banyak sampah
87
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi
diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat
memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan
dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu
dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang
diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI
eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi
bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam
memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam
sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak
menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut
bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola
pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung
bayi
Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat
dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan
kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI
eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak
puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu
yaitu rasa kantuk dan lelah
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan
baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar
keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan
informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos
88
tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif
mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi
tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum
es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk
payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa
memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang
berbeda dari sebelum melahirkan
B Saran
1 Pelayanan kesehatan
Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang
pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian
ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan
asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan
dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI
eksklusif khususnya pada ibu primipara
2 Institusi keperawatan
Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan
dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan
terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat
mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
89
3 Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan
pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi
mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena
perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang
dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a
mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
DAFTAR PUSTAKA
Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008
Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom
Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004
Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008
Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008
Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008
Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004
Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998
Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008
Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007
Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995
Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008
Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007
Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012
Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid
Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008
Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004
Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg
Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding
2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005
Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010
Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006
Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg
Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007
Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012
Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid
Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid
Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition
MOSBY2006USA
Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006
Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005
___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008
Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010
Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009
Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012
Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997
Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003
Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009
Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010
Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997
Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007
Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006
Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008
Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008
Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010
Lampiran 1
Pedoman Wawancara Mendalam
Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
A Petunjuk umum
a Tahap perkenalan
b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang
telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara
c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam
B Petunjuk wawancara mendalam
a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara
b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran
pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai
c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah
d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya
e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu
pencatatan hasil wawancara
C Identitas partisipan
Nama partisipan (inisial)
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Suku bangsa
Nama anak
Umur anak
Hari amp tanggal
Waktu
Tempat
D Pertanyaan Wawancara
1 Menggali pengetahuan
a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif
b Darimana ibu mengetahui informasi itu
2 Pengalaman
a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif
c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan
dalam memberikan ASI secara eksklusif
e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif
f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara
eksklusif
a) Manfaat bagi ibu
b) Manfaat bagi bayi
c) Manfaat bagi keluarga
d) Manfaat bagi lingkungan
g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan
sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif
h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif
Lampiran 2
MATRIKS ANALISIS TEMATIK
PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA
P P P P P P
1 2 3 4 5 6
ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu
primipara
radic radic radic radic radic radic
ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu
yang dikeluarkan melalui payudara dan
bentuknya seperti cairan susu yang
berwarna putih yang sangat bagus untuk
bayi
Cairan susu berwarna
putih
radic radic radic radic
ASI adalah minuman formula atau
makanan pemula yang lebih utama untuk
sang bayi daripada seperti susu formula
lainnya
Makanan pemula bagi
bayi baru lahir
radic
Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh
ibu yang alami yang sangat bermanfaat
untuk bayi
Nutrisi bagi bayi radic
ASI yang diberikan kepada bayi dari
sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan makanan dan minuman
lain
ASI eksklusif radic
ASI sangat bagus untuk bayi karena
banyak mengandung komponen-
komponen yang bermanfaat bagi tubuh
bayi
Memiliki banyak
komponen yang
bermanfaat
Kandungan ASI Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu
primipara
radic radic radic radic
ASI mengandung DHA untuk
perkembangan otaknya yang tidak sama
dengan susu formula
Mengandung DHA radic
ASI mengandung karbohidrat kalsium
protein vitamin dan zat untuk kekebalan
tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak
Banyaknya nutrisi
dalam ASI
radic radic radic radic
sesuai dengan kebutuhan bayi
Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic
Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau
ASI tuh
Ekonomis radic radic radic radic
Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah
terjadinya kanker payudara
Mencegah penyakit
payudara
Memberikan manfaat
pada ibu
Motivasi ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic
Lebih cepat mengurangi kegemukan
pasca melahirkan
Mengurangi
kegemukan pasca
melahirkan
radic radic radic radic
Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat
pada anak
radic radic radic
Karena ASI adalah cairan yang pertama
kali diminum untuk mengawali
kehidupan anak saya bahkan sampai
ASI mengawali
kehidupan anak
radic
sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan
untuk anak saya ya itulah ASI
Kehidupan saya maka kehidupan anak
saya juga
Anak saya berat badannya menjadi
bertambah setiap bulannya
Peningkatan berat
badan
radic radic radic radic radic radic
ASI itu penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan usianya
yang harus diberikan sampai 6 bulan
Pertumbuhan dan
perkembangan
meningkat
radic radic radic radic
Manfaatnya untuk perkembangan
otaknya Otaknya menjadi lebih pinter
dan cerdas
Meningkatkan IQ radic radic radic radic
ASI sangat baik terutama pada saat baru
lahir itu keluar kolostrum yang harus
diberikan kepada anak untuk lebih
meningkatkan daya tahan tubuhnya
Meningkatkan daya
tahan tubuh bayi
radic radic radic radic radic radic
Meningkatkan tali kasih sayang antara
saya anak dan suami
Menjalin kasih sayang
keluarga
Memberikan manfaat
pada keluarga
radic radic radic radic radic radic
ASI itu langsung dari payudara tidak
pakai kardus atau kaleng yang nantinya
akan menimbulkan banyak sampah
Tidak menimbulkan
banyak sampah
Memberikan manfaat
pada lingkungan
radic radic radic radic radic radic
Pada saat bayi dilahirkan bayi saya
diletakkan diatas badan saya oleh bidan
diantara payudara di bagian dada Bayi
saya masih ada darah-darahnya lalu saya
langsung memeluknya sambil ditutupin
sama kain
Bayi diletakkan di
tubuh ibu
Proses Inisiasi
Menyusui Dini (IMD)
Perilaku ibu primipara
dalam memberikan
ASI eksklusif
radic radic radic radic radic
Hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari
puting
Peragaan bayi mencari
putting
radic
Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara
saat memberikan ASI
radic radic radic radic radic radic
eksklusif
Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa
gendong bayinya
Berdiri sambil jalan radic radic radic radic
Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic
Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh
anak kebadan saya nempel diperut terus
langsung mulutnya menghisap payudara
diperut terus langsung mulutnya
menghisap payudara
Di pangku dan di
miringkan ke tubuh ibu
Posisi anak saat
diberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic radic
Sambil tiduran kalau anak saya mau
tidur cuma posisi saya itu miring sesuai
payudara mana yang mau saya berikan
ASInya anak saya juga agak miring
sedikit
Tiduran sesuai posisi
payudara yang
diberikan
radic radic radic radic radic radic
Kadang sambil di gendong pake
gendongan juga saya berikan ASInya
Di gendong pakai
gendongan
radic radic radic
Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic
Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun
tidur
radic radic
Tidak membatasi Disaat anak ingin
menyusu ya saya langsung kasih
Tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak
radic
Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan
ASI
radic radic radic radic radic radic
Sekitar 2-3 jam sekali saya
memberikannya
radic radic radic radic radic radic
Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic
Tergantung dari si bayi kalau dia sudah
melepaskan payudara saya ya sudah
selesai
Bayi tidak menghisap
payudara
radic radic radic
Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic
sampai gumoh atau muntah berlebihan
Mulut anak saya menempel pada puting
sampe menutupi yang hitam-hitam
payudara
Mulut bayi menghisap
putting sampai ke
areola
Pelekatan mulut bayi
pada payudara ibu
radic radic radic radic
Waktu awal-awal sih dibantu pakai
tangan saya yang memasukkannya terus
saya pegangin payudaranya Sekarang
mah saya cuma bantu memasukkan
putingnya saja saya uda ga dipegangin
sampai selesai menyusui
Pelekatan dibantu
dengan tangan ibu
radic radic radic radic radic radic
Jangan sampai hidungnya menutup
kepayudara karena nanti tidak bisa nafas
Payudara tidak
menutupi hidung bayi
radic
Saya merasa senang ya bisa memberikan
ASI eksklusif dan menjadi pengalaman
pertama buat saya
Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Saya merasa bangga sebagai ibu karena
sudah menjadi suatu kewajiban
Merasa bangga radic radic radic radic
Saya merasa puas yah bisa memberikan
yang terbaik untuk anak
Kepuasan diri radic
Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada
payudara
Hambatan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic
Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic
Kadang puting juga lecet Putting lecet radic
Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic
Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic
Saat saya ngantuk dan lelah anak masih
pengen terus netek
Rasa kantuk dan lelah
ibu
Masalah fisiologis ibu radic radic
Kalau suami saya mendukung sekali ya
Suami paling sering menanyakan sudah
ditetein belum begitu mengingatkan saya
terutama jika anak menangis dan bangun
tidur untuk ditetein
Dukungan
informasional dari
suami
Dukungan
informasional
Dukungan ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic
Suami bilang kalau anak lebih baik dan
lebih bagus ASI eksklusif daripada susu
formula sampai usia 6 bulan
radic radic radic radic
Mama pernah mengajarkan cara
memegang bayi saat memberikan ASI
Dukungan
informasional dari
mama
radic radic radic
Teman saya juga bilang sama saya
katanya ASI saja ASInya juga keluarnya
banyak ngapain harus susu formula
Dukungan
informasional dari
teman
radic
Semangat ya bunda pokoknya yang
terbaik berikan ASI eksklusif jangan
Dukungan emosional
dari suami
Dukungan emosional radic
susu formula
Teman saya juga mendukung Teman
saya bilang uda ASI aja walaupun
keluarnya sedikit nanti juga lama-lama
banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk
anak sampai 6 bulan
Dukungan emosional
dari teman
radic
Mama sering membuat sayur daun katuk
katanya biar ASInya banyak
Dukungan instrumental
dari mama
Dukungan
instrumental
radic radic
Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama
memberikan ASI
eksklusif
radic
Hmmpernah denger dari tetangga ada
yang mengatakan kalau kolostrum itu
harus dibuang karena kotor dan warnanya
agak kuning
Kolostrum kotor dan
berwarna kuning
Mitos tentang
kolostrum
radic
Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic
kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan
secara medis
tentang mitos
Katanya sih kalau selama memberikan
ASI eksklusif gak boleh makan yang
pedes bayi akan mencret-mencret-
mencret makan yang asem juga sama
Banyak makan es anak saya jadi flu
Tidak makan pedes
asem dan minum es
Pantangan makanan radic radic radic radic radic
Pernah denger dari orang kalau
memberikan ASI eksklusif itu payudara
menjadi seperti kendor berbeda dari
sebelum melahirkanhehe
Payudara menjadi tidak
kencang
Perubahan bentuk
payudara
radic radic
Lampiran 3
RIWAYAT HIDUP
Nama Musiskah
Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991
Status Pernikahan Belum menikah
Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05
Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan
Kembangan Jakarta Barat 11610
Telepon 085697150636
Email siezca_muyahoocoid
Riwayat Pendidikan
1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]
2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]
3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]
4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]
Organisasi
1 Pramuka [2003-2004]
2 Paskibra [2003-2004]
3 Rohis [2006-2009]
Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop
1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi
Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009
2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization
Erardquo tahun 2009
3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009
4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk
Kemandirian Bangsardquo tahun 2009
5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012
6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan
Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan
Globalrdquo tahun 2012
7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam
Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012
vii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
Skripsi Januari 2014
Musiskah NIM 109104000011
Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di WilayahKerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
xvii + 89 halaman + 3 gambar + 3 bagan + 1 tabel + 7 lampiran
ABSTRAK
Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per 1000 kelahiranhidup Pemberian ASI eksklusif kepada bayi dari sejak lahir sampai usia 6 bulantanpa tambahan cairan maupun makanan lain merupakan pengalaman awal bagiibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik bayinyaPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalammemberikan ASI eksklusif Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengandesain fenomenologi deskriptif data diperoleh melalui wawancara mendalamPartisipan berjumlah enam orang meliputi ibu primipara yang telah memberikanASI eksklusif dan usia anak tidak lebih dari dua tahun diperoleh melaluipurpossive sampling Data yang dikumpulkan berupa hasil rekaman wawancaradan catatan lapangan yang dianalisis dengan teknik Collaizi Penelitian inimengidentifikasi delapan tema yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2)Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara 3) Motivasi ibu primipara dalammemberikan ASI eksklusif 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASIeksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 6)Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7) Dukungan ibuprimipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-mitos tentang ASIeksklusif Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada masyarakatmengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusifDiperlukan penelitian selanjutnya mengenai eksplorasi mendalam tentang aspekbudaya dalam memberikan ASI eksklusif karena perilaku yang melekat pada ibuberpengaruh oleh aspek budaya yang dimiliki dan penerapan teori maternal roleattainment-becoming a mother pada ibu primipara dalam memberikan ASIeksklusif
Kata kunci Pengalaman ASI eksklusif Ibu primipara
Daftar bacaan 59 (1995-2013)
viii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTHNURSING SCIENCE PROGRAMSYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITYJAKARTA
Undergraduate Thesis January 2014
Musiskah NIM 109104000011
Mother Primiparous Experience in Exclusive Breastfeeding at Work AreaHealth Center Village North Kembangan West Jakarta
xvii + 89 pages + 3 pictures + 3 drafts + 1 table + 7 attachments
ABSTRACT
The infant mortality rate in Indonesia was still high reach 34 per 1000 baby bornExclusive breastfeeding to infant since they was born until six months old withoutextra food or liquid was the first experienced for primiparous mother that not easyto do for the best life of their baby The objective of this study was to explore theexperience of primiparous mother in giving exclusive breastfeeding This researchwas a qualitative with phenomenologi descriptive design the sample datagathered by depth interviewed There were six participate of primiparous motherthat already give exclusive breastfeeding and the age of their child was no morethan two years old that achieved by purpossive sampling The data that had beengathered were an interview record and field note that analyzed by Collaizitechnique This research identified eight themes which are 1) the meaning ofbreastfeeding for primiparous mother 2) the advantages of exclusivebreastfeeding for primiparous mother 4) the motivation of primiparous mother ingiving exclusive breastfeeding 5) the behavior of primiparous mother in givingexclusive breastfeeding 6) the emotion of primiparous mother in giving exclusivebreastfeeding 7) the support of primiparous mother in giving exclusivebreastfeeding 8) the myths of breastfeeding The results of this research can givean idea for the society about the experience of primiparous mother in givingexclusive breastfeeding Further research about deep exploration of cultural aspectin giving exclusive breastfeeding is needed because of the behavior of a motherwas affected by cultural aspect that they got and application of the theory ofmaternal role attainment-becoming a mother to the primiparous mother in givingexclusive breastfeeding
Keywords experience exclusive breastfeeding primiparous mother
References 59 (1995-2013)
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
ldquoPengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah
Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Baratrdquo yang disusun
dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan
Selama proses pendidikan dan penyusunan skripsi ini penulis banyak
menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak Ucapan terima kasih dan
penghargaan sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada yang terhormat
1 Bapak Prof Dr Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam
NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta
2 Bapak Prof Dr dr MK Tadjudin SpAnd selaku Dekan FKIK Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Bapak Ns Waras Budi Utomo S Kep MKM selaku Ketua Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
4 Ibu Ernawati SKp MKep SpKMB selaku pembimbing akademik
5 Ibu Puspita Palupi S Kep MKep NsSpKepMat selaku pembimbing I dan
Ibu Ernawati SKp MKep SpKMB selaku pembimbing II yang telah
membimbing dan banyak memberi saran demi terselesaikannya penulisan
skripsi ini
x
6 Seluruh dosen PSIK yang telah memberikan ilmunya dan segala
pengalamannya yang tak ternilai sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi
kami selaku mahasiswa
7 Seluruh staff bidang akademik FKIK dan PSIK yang telah membantu
kelancaran hal-hal administratif
8 Kepala dan semua pegawai Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara yang
telah membantu dalam mencari data dan terima kasih atas perizinan dalam
penelitian ini
9 Keluarga tercinta yaitu orang tua dan kakak penulis yang selalu memberi
kasih sayang dukungan dorsquoa dan semangat demi terselesaikannya skripsi ini
10 Sahabat-sahabat penulis angkatan 2009 yang telah berjuang bersama dalam
perkuliahan dan penyusunan skripsi di Ilmu Keperawatan
11 Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini baik dalam
persiapan pelaksanaan dan penyelesaian yang tidak dapat disebutkan satu
persatu dalam kesempatan ini
Dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT penulis berharap semua
kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT dan semua
kesalahan diampuni oleh Allah Amin
Jakarta Januari 2014
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Pernyataan persetujuan ii
Lembar Pengesahan iii
Pernyataan Keaslian Karya v
Lembar Persembahan vi
Abstrak vii
Abstract viii
Kata Pengantar ix
Daftar Isi xi
Daftar Gambar xiv
Daftar Bagan xv
Daftar Lampiran xvi
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 6
C Tujuan Penelitian 6
D Manfaat Penelitian 8
E Ruang Lingkup 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pengalaman 10
B ASI eksklusif 11
1 Pengertian 11
2 Komposisi 11
3 Pembagian ASI 15
4 Anatomi payudara 16
5 Fisiologi Laktasi 18
xii
6 Manfaat ASI Eksklusif 22
7 Teknik Menyusui 25
8 Masalah dalam Menyusui 26
C Ibu Primipara 27
D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother 28
Kerangka Teori 32
BAB III KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep 33
B Definisi Istilah 33
BAB IV METODE PENELITIAN
A Desain Penelitian 34
B Waktu dan Lokasi Penelitian 36
C Partisipan Penelitian 36
D Instrumen Penelitian 37
E Teknik Pengumpulan Data 37
F Teknik Analisa Data 41
G Keabsahan Data 43
H Etika Penelitian 46
BAB V HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum Wilayah Penelitian 47
B Hasil Penelitian 48
1 Karakteristik Partisipan 48
2 Hasil analisis tematik 49
BAB VI PEMBAHASAN
A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi 68
B Keterbatasan Penelitian 85
xiii
BAB VII PENUTUP
A Kesimpulan 86
B Saran 88
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 18
Gambar 22 21
Gambar 23 21
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 21 28
Bagan 22 32
Bagan 41 42
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 51 47
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman wawancara
Lampiran 2 Matriks analisis tematik
Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis
Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan
Lampiran 5 Surat izin penelitian
Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan
Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium
Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per
1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per
kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per
1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan
AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000
kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di
Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan
infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare
serta pneumonia 13
Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki
ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4
bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26
kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati
2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian
akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia
2
dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat
badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik
(Stuebe 2009)
ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi
(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif
berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih
juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi
lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi
Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai
kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah
dikonsumsi (Meadow 2005)
Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun
yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-
Baqarah ayat 233
ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا
لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ
﴾233تعملون بصیر ﴿
Yang artinya
ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila
3
keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)
Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah
menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang
Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI
eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis
(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan
Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak
adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan
hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang
wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat
pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama
pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi
untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia
enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya
memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat
Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif
(Presiden RI 2012)
Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on
Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio
pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406
4
sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data
Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada
bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673
sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan
Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari
enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk
mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80
(Kemenkes RI 2012)
Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak
562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi
rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku
ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39
Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos
negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk
meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)
Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang
melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama
cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi
ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus
meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan
bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama
enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat
mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan
5
Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang
pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan
bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak
pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet
dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari
payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu
formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika
diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia
memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya
mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan
sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan
banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu
primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada
bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5
remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan
hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam
bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya
menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak
mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan
dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang
tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman
6
awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan
pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)
Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan
pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal
tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin
mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yang ada di wilayah ini
Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat
penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak
pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
B Rumusan Masalah
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai
usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu
air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya
bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun
2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan
sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324
Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat
7
penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan
kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium
mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan
sindrom metabolik
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal
bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik
bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara
dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui
agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu
Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
C Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
8
D Manfaat
1 Manfaat Ilmiah
a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya
mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Manfaat Praktis
a Bagi institusi pendidikan keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah
wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam
peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi
dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif
b Bagi pelayanan kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga
kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui
promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif
c Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara
mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada
bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri
mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif
9
E Ruang Lingkup
Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam
pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para
partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengalaman
Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas
2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan
Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok
dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)
pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan
perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam
lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)
Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa
berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan
diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap
kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang
dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup
tersebut (Bungin 2008)
Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan
guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat
diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan
menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu
dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah
2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala
11
sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang
terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber
pengetahuan
B ASI Eksklusif
1 Pengertian
ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI
mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai
dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal
(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI
secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan
(Roesli 2005)
2 Komposisi
ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain
zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan
hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI
mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium
kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)
12
a Karbohidrat
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat
utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak
laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan
dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam
usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak
yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus
yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya
asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang
akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat
pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan
absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)
b Lemak
Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah
kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan
kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI
akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga
mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya
sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung
enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi
akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)
Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari
Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic
13
acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal
amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)
c Protein
Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)
Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu
whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah
dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal
dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)
Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein
utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI
adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu
menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding
kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan
susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang
sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein
istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin
dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)
d Sel hidup
ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik
terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan
sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan
yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)
Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang
menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo
14
dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-
kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti
enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau
imunoglobulin (Roesli 2005)
e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah
ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah
suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta
membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi
(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas
imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap
berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran
pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)
f Vitamin mineral dan zat besi
ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B
kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi
tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah
pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya
mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi
atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang
dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri
usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena
kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan
suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)
15
Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI
dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada
kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh
bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)
(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir
menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga
bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar
hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya
(Lowdermilk 2004)
ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan
susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah
21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi
tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat
banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu
formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)
3 Pembagian ASI
Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu
a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari
keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau
dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu
lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali
lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar
karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika
dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga
16
mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran
gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)
b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari
keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya
semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin
tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)
c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan
seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)
4 Anatomi Payudara
Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara
tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan
kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat
(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan
bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang
buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di
sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat
jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik
susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI
terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu
(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang
susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan
sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)
Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat
hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai
17
800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara
tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk
2004)
Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi
puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery
yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar
areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar
Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada
bayi (Geddes 2007)
Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu
Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul
menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara
menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang
terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus
mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira
012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)
sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke
dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran
yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus
laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus
laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)
Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan
menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)
18
Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)
5 Fisiologi Laktasi
Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu
(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon
yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk
memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi
susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi
lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara
(Lowdermilk 2004)
Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI
yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat
menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat
mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus
menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on
demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk
menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)
19
Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu
sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin
merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior
berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks
prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola
mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi
sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi
mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-
faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan
merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan
hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan
produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin
yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan
besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi
menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam
Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan
ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-
sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu
berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin
sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak
Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses
aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada
refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let
down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar
20
22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk
mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos
dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk
ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk
2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan
alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya
bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor
yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi
mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk
menyusui bayi (Dewi 2011)
Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang
mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)
refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)
Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar
payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan
menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu
tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk
menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap
terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik
oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di
belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum
durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara
bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus
sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian
21
belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI
keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi
ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk
2006)
Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
22
6 Manfaat ASI Eksklusif
Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI
bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)
a Bagi ibu
Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan
kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi
alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea
Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan
menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula
dan peralatannya (Hegar 2008)
Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan
mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu
menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna
untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena
merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil
ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan
sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih
ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak
merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli
2005)
Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan
involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium
menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika
23
laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung
selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat
dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan
menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung
pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan
prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta
menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis
botol
b Bagi bayi
Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam
mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat
lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat
sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam
amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula
Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin
berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan
maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang
mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa
dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan
mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis
vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan
galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat
(Wong 2008)
24
ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega
6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor
docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan
AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)
Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi
peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung
vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai
kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)
ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya
tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan
kasih sayang (Roesli 2005)
c Bagi negara
Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk
pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya
menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan
mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan
sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang
tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal
untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya
generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)
25
d Bagi lingkungan
ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di
dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas
pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi
udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang
mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan
asap (Roesli 2005)
7 Teknik Menyusui
Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki
keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari
payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari
posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara
ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi
duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)
Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu
a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)
b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)
c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi
membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi
d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata
antara ibu dengan bayi
e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak
dilengan bukan didaerah siku
26
Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan
bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah
terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada
bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu
(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi
membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-
rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih
Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24
jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara
seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan
ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan
suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam
hari (Hegar 2008)
8 Masalah dalam Menyusui
Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama
kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala
yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi
ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu
ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi
terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa
susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi
pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak
engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui
27
ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit
abnormalitas bayi (Hegar 2008)
Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak
keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan
produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera
mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin
sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang
keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)
C Ibu Primipara
Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali
persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu
primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup
dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara
biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari
gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari
pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut
termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk
2004)
Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui
merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan
tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya
pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup
28
yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap
untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)
D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother
Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian
peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva
Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood
2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan
ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam
Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan
makrosistem sebagai berikut
IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan
dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan
ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan
Mikrosistem
Hubungan ibu-ayah
Relationship
Mesosistem
Makrosistem
peraw
atan
KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan
HASIL PADA ANAK
Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial
Fungsi keluarga
Pengaturan kerja orangtua
Konsistensi pengaruh budaya
Sekolah
Dukungan sosial
Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)
29
1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu
terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu
dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor
2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-
orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan
sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum
berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan
ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar
kebutuhan bayi tetap terpenuhi
3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem
terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan
kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI
eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI
eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam
proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman
yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang
sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui
Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran
ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang
mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses
perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon
terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu
yaitu
30
a Anticipatory
Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan
kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada
tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan
pada bayi termasuk memberikan ASI
b Formal
Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai
belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu
belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan
ASI eksklusif
c Informal
Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya
yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada
tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam
memberikan ASI eksklusif
d Personal
Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini
ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan
ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi
berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen
kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum
tanggap dan kesehatan umum
Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan
pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan
31
kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey
dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang
pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai
Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas
peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam
model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri
atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak
kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran
kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan
Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu
meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam
refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan
yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon
yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood
2006)
32
KERANGKA TEORI
Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)
Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)
keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam
menyusui kepuasan interaksi pada bayi
Mikrosistem
fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga
Terjadi interaksi bayi pada ibu
kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum
sikap tenang
Mesosistem
perawatan bayi faktor lingkungan
kerja lingkungan umum
lainnya
Makrosistem
pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut
Anticipatory
kesiapan menerimakehamilan pertama
Formal
kelahiran anakpertama
ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain
Informal
ibu memberikanASI dengan
caranya sendiri
Personal
ibu terbiasamemberikan
ASI
Pengalaman ibu
primipara dalam
memberikan ASI
Eksklusif
33
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH
A Kerangka Konsep
Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah
pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak
dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang
baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif
merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya
sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh
seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari
lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga
dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan
keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya
dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi
secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
B Definisi Istilah
Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini
peneliti menggunakan definisi istilah yaitu
1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang
pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif
2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu
34
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk
sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang
pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan
berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa
fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian
(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang
sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak
Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)
Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari
fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan
penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang
dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan
orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh
fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna
tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif
secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang
luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp
35
Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi
deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan
(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat
dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui
tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman
ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti
sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk
pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses
wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi
esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan
bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut
berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi
hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami
partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi
peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan
lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan
menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan
pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk
menggambarkan fenomena sebelum waktunya
Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih
partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai
kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas
temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini
diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan
36
terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat
B Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013
C Partisipan Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah
puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung
oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan
kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono
2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang
berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah
teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data
partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan
diteliti
a Dapat berkomunikasi dengan baik
b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian
37
D Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu
pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk
pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat
dan catatan lapangan (fieldnote)
E Teknik Pengumpulan Data
1 Pengumpulan data
Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai
September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan
dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman
wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam
dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara
yang telah disiapkan sebelumnya
2 Tahap pengumpulan data
a Tahap persiapan pengumpulan data
1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus
perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas
Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara
Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW
serta melakukan kode etik penelitian
2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman
wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki
kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam
38
penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk
melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada
partisipan sebenarnya
3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan
kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk
melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat
dari penelitian ini
4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada
partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data
b Tahap pelaksanaan pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan
pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik
wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah
satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini
dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang
pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat
terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)
Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur
yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga
menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan
dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan
39
alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada
partisipan
Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan
lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan
tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan
dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam
penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong
2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi
tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat
wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas
yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan
dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka
fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak
dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-
isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga
kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit
(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam
beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan
informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan
kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah
melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai
40
60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari
hasil wawancara
Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)
cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong
Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang
umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang
berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang
semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan
ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan
peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk
mengeksplorasi inti dari topik penelitian
Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif
mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan
mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban
partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face
Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara
peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)
mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling
menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara
kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah
dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih
terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau
menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif
secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid
41
F Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian
ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data
berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)
meliputi
1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan
membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang
diteliti
3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang
sesuai fenomena yang diteliti
4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan
penting dari setiap pernyataan partisipan
5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua
partisipan
6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya
kedalam suatu kelompok tema
7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif
secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan
partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema
42
8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk
validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat
Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)
Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas
Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara
dengan partisipan
Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang
Mencari pernyatan-pernyataan penting dari
setiap pernyataan partisipan
Menentukan makna dari setiap pernyataan
penting dari semua partisipan
mengelompokkannya ke dalam suatu
kelompok tema
Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam
bentuk deskriptif secara lengkap
Kembali ke partisipan untuk validasi data
deskripsi yang dibuat
43
G Keabsahan Data
Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik
pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah
kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong
2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)
kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)
1 Kredibilitas (credibility)
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya
Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang
detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif
membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check
(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian
yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)
a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan
derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari
kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk
membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga
kepercayaan diri peneliti sendiri
b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan
unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau
isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut
secara rinci
44
c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data tersebut
d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu
mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam
bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli
dalam bidang kualitatif
c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan
dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-
pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya
pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
data
Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing
dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat
transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh
pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang
dialami partisipan
2 Keteralihan (transferability)
Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil
fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang
menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus
mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan
45
memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil
penelitian agar orang lain dapat memahami
3 Kebergantungan (dependability)
Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan
catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan
itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang
pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti
melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan
masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa
data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan
sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview
seluruh hasil penelitian
4 Kepastian (confirmability)
Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data
yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak
bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan
pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman
seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau
banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil
penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan
apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah
yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah
kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data
46
H Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus
memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam
menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar
menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat
penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus
diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut
1 Lembar persetujuan (informed consent)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk
ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan
merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan
oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat
penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini
ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan
penelitian
2 Tanpa nama (anonymity)
Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada
lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan
menuliskan inisial
3 Kerahasiaan (privacy)
Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah
informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh
partisipan
47
BAB V
HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam
partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan
tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil
penelitian sebagai berikut
A Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari
delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan
Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat
memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati
Wijaya
Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang
terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148
KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan
Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600
RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan
penduduk sebesar 5796 jiwaKm2
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu
primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang
memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI
eksklusif
48
B Hasil Penelitian
1 Karakteristik Partisipan
Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain
nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa
Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan
setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut
bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed
consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut
Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir
Agama Sukubangsa
Usiaanak
P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan
P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan
P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan
P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan
P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun
Tabel 51 Karakteristik partisipan
Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 7 bulan
Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
49
Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan
terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 5 bulan
Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan
Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 10 bulan
Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun
2 Hasil analisis tematik
Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada
penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi
ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-
mitos tentang ASI eksklusif
50
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada
penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI
bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu
2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir
4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif
1 Air susu ibu
Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah
air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7
bulan
ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)
2 Cairan susu berwarna putih
Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu
cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)
3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan
bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini
adalah ungkapannya
51
ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)
4 Nutrisi bagi bayi
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah
suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)
5 ASI eksklusif
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen
bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena
berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan
bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu
formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi
1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI
1 Kandungan ASI
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat
52
untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3
bulan
ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)
Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah
ungkapannya
ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan
ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk
kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)
2 Kelebihan ASI
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)
53
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif
itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub
tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga
dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Memberikan manfaat pada ibu
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai
anak berusia 1 tahun 5 bulan
ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca
melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29
tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)
2 Memberikan manfaat pada bayi
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan
54
kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa
manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya
ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah
tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan
cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai
anak berusia 1 tahun
ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan
55
ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk
meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu
partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)
3 Memberikan manfaat pada keluarga
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)
4 Memberikan manfaat pada lingkungan
Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi
lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai
guru
ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini
56
(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat
diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi
cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori
yang terdapat pada subtema
1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah
dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah
tangga
ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya
sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya
ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)
2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI
eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam
memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut
57
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja
sebagai ibu rumah tangga
ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa
dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman
bayi Berikut ini ungkapannya
ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)
3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
3 bulan
ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10
bulan
ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat
diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut
58
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)
4 Waktu pemberian ASI eksklusif
Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda
setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan
Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga
dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut
ini ungkapannya
ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)
59
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya
ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan
ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)
ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)
5 Tanda bayi cukup ASI
Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses
menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan
oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini
penjelasan dari setiap partisipan
Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25
tahun
ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)
60
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA
ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)
Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi
cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan
ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)
6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)
Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi
dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut
dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui
ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)
61
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia
1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu
payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya
ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI
eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi
perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini
merupakan kategori yang terdapat dalam tema
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena
bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi
ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu
karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)
62
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa
puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya
ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua
partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik
pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham
masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak
saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan
ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis
ibu Berikut ini uraiannya
1 Masalah pada payudara
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa
sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun
dan pendidikan terakhir SMA
ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut
salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai
anak berusia 7 bulan
ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa
Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya
63
ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa
payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya
ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini
ungkapannya
ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)
2 Masalah fisiologis ibu
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis
yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi
ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk
mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil
wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu
1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan
64
instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Dukungan informasional
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan
dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami
sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI
berikut ini ungkapannya
ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang
kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif
Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu
rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari
mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI
eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25
tahun dan bersuku Betawi
ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)
65
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari
temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu
bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya
ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)
2 Dukungan emosional
Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan
Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami
memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini
ungkapannya
ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi
mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan
ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)
3 Dukungan instrumental
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya
mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun
katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai guru dan bersuku Betawi
ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan
66
dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda
Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu
pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif
pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan
dari para partisipan Berikut ini uraiannya
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1
tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-
mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya
ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah
denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning
Berikut ini ungkapannya
ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga
mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada
Berikut ini adalah ungkapan
ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama
memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak
67
makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada
payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29
tahun
ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)
68
BAB VI
PEMBAHASAN
Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian
yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian
yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya
yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan
interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai
keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman
selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan aturan
A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi
Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya
memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut
teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci
untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta
pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara
dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi
air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru
lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air
69
Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar
payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk
2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah
satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih
utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya
juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh
ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu
warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)
dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan
oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat
daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang
akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak
lemak
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan
mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang
diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa
tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan
Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara
eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam
bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh
air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur
susu biskuit bubur nasi ataupun tim
70
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan
bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein
vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori
yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200
unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin
mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah
putih
Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan
mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan
mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan
dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak
52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan
sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian
juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran
sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan
dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan
ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI
adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan
dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di
disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan
membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis
(Roesli 2008)
71
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam
penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga
dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara
eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan
berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan
lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian
partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan
penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa
menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk
setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa
sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker
payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan
bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang
dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat
badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat
pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan
mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih
sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif
72
kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena
adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk
kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem
kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak
Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan
mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif
Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia
enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal
karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan
kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan
dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa
perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi
sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak
4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar
enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa
manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali
diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang
ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan
pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak
menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan
73
dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi
bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan
kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya
adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang
mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi
dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di
bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada
darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan
bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes
(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi
menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya
merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini
dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal
ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi
ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam
satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak
memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54
tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak
96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90
74
hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda
inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu
Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan
bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan
sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu
sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee
etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali
melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum
Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari
tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya
dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran
ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi
dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu
dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi
keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian
peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya
adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan
belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu
seorang bidan atau petugas kesehatan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa
partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan
dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu
75
partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan
bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa
memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya
baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya
adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI
eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai
macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi
duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori
yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar
untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana
ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi
menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi
berbaring miring dan posisi di atas pangkuan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan
mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan
kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara
Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam
pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai
hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi
tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk
(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan
payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi
semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi
76
dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah
puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka
Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan
areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari
di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi
menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal
menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu
payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja
sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)
menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus
berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh
payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak
ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu
kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara
agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai
seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi
memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan
berinteraksi dengan bayi
Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan
waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian
partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan
bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp
77
McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya
menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan
menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan
dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI
kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma
(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui
mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8
kali perhari
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan
bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang
mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat
anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya
dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan
sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit
walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh
Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8
kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya
secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk
menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu
mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama
pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru
lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi
baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang
78
lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara
lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per
payudara
Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi
mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur
nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah
melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang
ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat
pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada
bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola
mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa
tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan
bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini
sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika
ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan
dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal
Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah
satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan
yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong
dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan
anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI
79
darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang
menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase
personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu
primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI
Eksklusif
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan
dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para
parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit
lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan
adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu
yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah
umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima
pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari
(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai
memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan
hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk
berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja
tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri
puting (28) dan alasan lain (19)
Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan
hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif
adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI
80
(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI
(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan
kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil
bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama
enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit
sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa
mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat
dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk
memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga
sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai
seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam
memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan
sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong
(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat
besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif
Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan
informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana
berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian
Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa
81
bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan
sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI
eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga
dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif
oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain
dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan
informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua
partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu
primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari
teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada
penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini
sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa
remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga
mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga
sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi
menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan
bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-
individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu
juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan
ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan
atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)
dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk
tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat
82
dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan
meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal
menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)
dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan
yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan
yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi
penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang
lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi
Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan
dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk
dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua
partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan
mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara
menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan
adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi
memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak
selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu
mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini
sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan
bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi
ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif
Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan
yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari
83
teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik
daripada susu formula
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan
karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti
2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar
adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini
sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak
98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya
yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan
yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena
adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat
membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi
limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat
menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan
bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah
kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang
karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan
ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan
Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena
dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak
sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa
84
sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh
budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat
pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan
Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi
wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang
makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang
dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam
kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat
memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang
Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis
makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang
panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air
susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai
makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-
mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan
ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari
sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang
disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-
hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih
dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan
kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti
2010)
85
B Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa
keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain
1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria
inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data
partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan
partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya
didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria
2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan
penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya
partisipan kurang bervariasi
86
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang
teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah
diwawancarai
Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang
berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan
ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya
kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki
banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan
ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena
dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker
payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat
pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak
meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya
meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan
manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak
menimbulkan banyak sampah
87
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi
diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat
memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan
dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu
dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang
diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI
eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi
bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam
memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam
sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak
menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut
bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola
pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung
bayi
Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat
dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan
kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI
eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak
puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu
yaitu rasa kantuk dan lelah
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan
baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar
keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan
informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos
88
tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif
mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi
tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum
es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk
payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa
memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang
berbeda dari sebelum melahirkan
B Saran
1 Pelayanan kesehatan
Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang
pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian
ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan
asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan
dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI
eksklusif khususnya pada ibu primipara
2 Institusi keperawatan
Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan
dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan
terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat
mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
89
3 Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan
pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi
mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena
perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang
dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a
mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
DAFTAR PUSTAKA
Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008
Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom
Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004
Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008
Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008
Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008
Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004
Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998
Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008
Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007
Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995
Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008
Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007
Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012
Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid
Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008
Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004
Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg
Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding
2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005
Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010
Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006
Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg
Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007
Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012
Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid
Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid
Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition
MOSBY2006USA
Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006
Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005
___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008
Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010
Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009
Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012
Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997
Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003
Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009
Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010
Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997
Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007
Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006
Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008
Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008
Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010
Lampiran 1
Pedoman Wawancara Mendalam
Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
A Petunjuk umum
a Tahap perkenalan
b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang
telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara
c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam
B Petunjuk wawancara mendalam
a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara
b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran
pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai
c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah
d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya
e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu
pencatatan hasil wawancara
C Identitas partisipan
Nama partisipan (inisial)
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Suku bangsa
Nama anak
Umur anak
Hari amp tanggal
Waktu
Tempat
D Pertanyaan Wawancara
1 Menggali pengetahuan
a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif
b Darimana ibu mengetahui informasi itu
2 Pengalaman
a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif
c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan
dalam memberikan ASI secara eksklusif
e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif
f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara
eksklusif
a) Manfaat bagi ibu
b) Manfaat bagi bayi
c) Manfaat bagi keluarga
d) Manfaat bagi lingkungan
g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan
sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif
h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif
Lampiran 2
MATRIKS ANALISIS TEMATIK
PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA
P P P P P P
1 2 3 4 5 6
ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu
primipara
radic radic radic radic radic radic
ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu
yang dikeluarkan melalui payudara dan
bentuknya seperti cairan susu yang
berwarna putih yang sangat bagus untuk
bayi
Cairan susu berwarna
putih
radic radic radic radic
ASI adalah minuman formula atau
makanan pemula yang lebih utama untuk
sang bayi daripada seperti susu formula
lainnya
Makanan pemula bagi
bayi baru lahir
radic
Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh
ibu yang alami yang sangat bermanfaat
untuk bayi
Nutrisi bagi bayi radic
ASI yang diberikan kepada bayi dari
sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan makanan dan minuman
lain
ASI eksklusif radic
ASI sangat bagus untuk bayi karena
banyak mengandung komponen-
komponen yang bermanfaat bagi tubuh
bayi
Memiliki banyak
komponen yang
bermanfaat
Kandungan ASI Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu
primipara
radic radic radic radic
ASI mengandung DHA untuk
perkembangan otaknya yang tidak sama
dengan susu formula
Mengandung DHA radic
ASI mengandung karbohidrat kalsium
protein vitamin dan zat untuk kekebalan
tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak
Banyaknya nutrisi
dalam ASI
radic radic radic radic
sesuai dengan kebutuhan bayi
Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic
Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau
ASI tuh
Ekonomis radic radic radic radic
Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah
terjadinya kanker payudara
Mencegah penyakit
payudara
Memberikan manfaat
pada ibu
Motivasi ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic
Lebih cepat mengurangi kegemukan
pasca melahirkan
Mengurangi
kegemukan pasca
melahirkan
radic radic radic radic
Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat
pada anak
radic radic radic
Karena ASI adalah cairan yang pertama
kali diminum untuk mengawali
kehidupan anak saya bahkan sampai
ASI mengawali
kehidupan anak
radic
sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan
untuk anak saya ya itulah ASI
Kehidupan saya maka kehidupan anak
saya juga
Anak saya berat badannya menjadi
bertambah setiap bulannya
Peningkatan berat
badan
radic radic radic radic radic radic
ASI itu penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan usianya
yang harus diberikan sampai 6 bulan
Pertumbuhan dan
perkembangan
meningkat
radic radic radic radic
Manfaatnya untuk perkembangan
otaknya Otaknya menjadi lebih pinter
dan cerdas
Meningkatkan IQ radic radic radic radic
ASI sangat baik terutama pada saat baru
lahir itu keluar kolostrum yang harus
diberikan kepada anak untuk lebih
meningkatkan daya tahan tubuhnya
Meningkatkan daya
tahan tubuh bayi
radic radic radic radic radic radic
Meningkatkan tali kasih sayang antara
saya anak dan suami
Menjalin kasih sayang
keluarga
Memberikan manfaat
pada keluarga
radic radic radic radic radic radic
ASI itu langsung dari payudara tidak
pakai kardus atau kaleng yang nantinya
akan menimbulkan banyak sampah
Tidak menimbulkan
banyak sampah
Memberikan manfaat
pada lingkungan
radic radic radic radic radic radic
Pada saat bayi dilahirkan bayi saya
diletakkan diatas badan saya oleh bidan
diantara payudara di bagian dada Bayi
saya masih ada darah-darahnya lalu saya
langsung memeluknya sambil ditutupin
sama kain
Bayi diletakkan di
tubuh ibu
Proses Inisiasi
Menyusui Dini (IMD)
Perilaku ibu primipara
dalam memberikan
ASI eksklusif
radic radic radic radic radic
Hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari
puting
Peragaan bayi mencari
putting
radic
Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara
saat memberikan ASI
radic radic radic radic radic radic
eksklusif
Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa
gendong bayinya
Berdiri sambil jalan radic radic radic radic
Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic
Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh
anak kebadan saya nempel diperut terus
langsung mulutnya menghisap payudara
diperut terus langsung mulutnya
menghisap payudara
Di pangku dan di
miringkan ke tubuh ibu
Posisi anak saat
diberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic radic
Sambil tiduran kalau anak saya mau
tidur cuma posisi saya itu miring sesuai
payudara mana yang mau saya berikan
ASInya anak saya juga agak miring
sedikit
Tiduran sesuai posisi
payudara yang
diberikan
radic radic radic radic radic radic
Kadang sambil di gendong pake
gendongan juga saya berikan ASInya
Di gendong pakai
gendongan
radic radic radic
Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic
Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun
tidur
radic radic
Tidak membatasi Disaat anak ingin
menyusu ya saya langsung kasih
Tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak
radic
Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan
ASI
radic radic radic radic radic radic
Sekitar 2-3 jam sekali saya
memberikannya
radic radic radic radic radic radic
Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic
Tergantung dari si bayi kalau dia sudah
melepaskan payudara saya ya sudah
selesai
Bayi tidak menghisap
payudara
radic radic radic
Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic
sampai gumoh atau muntah berlebihan
Mulut anak saya menempel pada puting
sampe menutupi yang hitam-hitam
payudara
Mulut bayi menghisap
putting sampai ke
areola
Pelekatan mulut bayi
pada payudara ibu
radic radic radic radic
Waktu awal-awal sih dibantu pakai
tangan saya yang memasukkannya terus
saya pegangin payudaranya Sekarang
mah saya cuma bantu memasukkan
putingnya saja saya uda ga dipegangin
sampai selesai menyusui
Pelekatan dibantu
dengan tangan ibu
radic radic radic radic radic radic
Jangan sampai hidungnya menutup
kepayudara karena nanti tidak bisa nafas
Payudara tidak
menutupi hidung bayi
radic
Saya merasa senang ya bisa memberikan
ASI eksklusif dan menjadi pengalaman
pertama buat saya
Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Saya merasa bangga sebagai ibu karena
sudah menjadi suatu kewajiban
Merasa bangga radic radic radic radic
Saya merasa puas yah bisa memberikan
yang terbaik untuk anak
Kepuasan diri radic
Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada
payudara
Hambatan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic
Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic
Kadang puting juga lecet Putting lecet radic
Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic
Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic
Saat saya ngantuk dan lelah anak masih
pengen terus netek
Rasa kantuk dan lelah
ibu
Masalah fisiologis ibu radic radic
Kalau suami saya mendukung sekali ya
Suami paling sering menanyakan sudah
ditetein belum begitu mengingatkan saya
terutama jika anak menangis dan bangun
tidur untuk ditetein
Dukungan
informasional dari
suami
Dukungan
informasional
Dukungan ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic
Suami bilang kalau anak lebih baik dan
lebih bagus ASI eksklusif daripada susu
formula sampai usia 6 bulan
radic radic radic radic
Mama pernah mengajarkan cara
memegang bayi saat memberikan ASI
Dukungan
informasional dari
mama
radic radic radic
Teman saya juga bilang sama saya
katanya ASI saja ASInya juga keluarnya
banyak ngapain harus susu formula
Dukungan
informasional dari
teman
radic
Semangat ya bunda pokoknya yang
terbaik berikan ASI eksklusif jangan
Dukungan emosional
dari suami
Dukungan emosional radic
susu formula
Teman saya juga mendukung Teman
saya bilang uda ASI aja walaupun
keluarnya sedikit nanti juga lama-lama
banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk
anak sampai 6 bulan
Dukungan emosional
dari teman
radic
Mama sering membuat sayur daun katuk
katanya biar ASInya banyak
Dukungan instrumental
dari mama
Dukungan
instrumental
radic radic
Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama
memberikan ASI
eksklusif
radic
Hmmpernah denger dari tetangga ada
yang mengatakan kalau kolostrum itu
harus dibuang karena kotor dan warnanya
agak kuning
Kolostrum kotor dan
berwarna kuning
Mitos tentang
kolostrum
radic
Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic
kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan
secara medis
tentang mitos
Katanya sih kalau selama memberikan
ASI eksklusif gak boleh makan yang
pedes bayi akan mencret-mencret-
mencret makan yang asem juga sama
Banyak makan es anak saya jadi flu
Tidak makan pedes
asem dan minum es
Pantangan makanan radic radic radic radic radic
Pernah denger dari orang kalau
memberikan ASI eksklusif itu payudara
menjadi seperti kendor berbeda dari
sebelum melahirkanhehe
Payudara menjadi tidak
kencang
Perubahan bentuk
payudara
radic radic
Lampiran 3
RIWAYAT HIDUP
Nama Musiskah
Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991
Status Pernikahan Belum menikah
Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05
Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan
Kembangan Jakarta Barat 11610
Telepon 085697150636
Email siezca_muyahoocoid
Riwayat Pendidikan
1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]
2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]
3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]
4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]
Organisasi
1 Pramuka [2003-2004]
2 Paskibra [2003-2004]
3 Rohis [2006-2009]
Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop
1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi
Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009
2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization
Erardquo tahun 2009
3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009
4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk
Kemandirian Bangsardquo tahun 2009
5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012
6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan
Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan
Globalrdquo tahun 2012
7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam
Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012
viii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTHNURSING SCIENCE PROGRAMSYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITYJAKARTA
Undergraduate Thesis January 2014
Musiskah NIM 109104000011
Mother Primiparous Experience in Exclusive Breastfeeding at Work AreaHealth Center Village North Kembangan West Jakarta
xvii + 89 pages + 3 pictures + 3 drafts + 1 table + 7 attachments
ABSTRACT
The infant mortality rate in Indonesia was still high reach 34 per 1000 baby bornExclusive breastfeeding to infant since they was born until six months old withoutextra food or liquid was the first experienced for primiparous mother that not easyto do for the best life of their baby The objective of this study was to explore theexperience of primiparous mother in giving exclusive breastfeeding This researchwas a qualitative with phenomenologi descriptive design the sample datagathered by depth interviewed There were six participate of primiparous motherthat already give exclusive breastfeeding and the age of their child was no morethan two years old that achieved by purpossive sampling The data that had beengathered were an interview record and field note that analyzed by Collaizitechnique This research identified eight themes which are 1) the meaning ofbreastfeeding for primiparous mother 2) the advantages of exclusivebreastfeeding for primiparous mother 4) the motivation of primiparous mother ingiving exclusive breastfeeding 5) the behavior of primiparous mother in givingexclusive breastfeeding 6) the emotion of primiparous mother in giving exclusivebreastfeeding 7) the support of primiparous mother in giving exclusivebreastfeeding 8) the myths of breastfeeding The results of this research can givean idea for the society about the experience of primiparous mother in givingexclusive breastfeeding Further research about deep exploration of cultural aspectin giving exclusive breastfeeding is needed because of the behavior of a motherwas affected by cultural aspect that they got and application of the theory ofmaternal role attainment-becoming a mother to the primiparous mother in givingexclusive breastfeeding
Keywords experience exclusive breastfeeding primiparous mother
References 59 (1995-2013)
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
ldquoPengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah
Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Baratrdquo yang disusun
dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan
Selama proses pendidikan dan penyusunan skripsi ini penulis banyak
menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak Ucapan terima kasih dan
penghargaan sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada yang terhormat
1 Bapak Prof Dr Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam
NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta
2 Bapak Prof Dr dr MK Tadjudin SpAnd selaku Dekan FKIK Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Bapak Ns Waras Budi Utomo S Kep MKM selaku Ketua Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
4 Ibu Ernawati SKp MKep SpKMB selaku pembimbing akademik
5 Ibu Puspita Palupi S Kep MKep NsSpKepMat selaku pembimbing I dan
Ibu Ernawati SKp MKep SpKMB selaku pembimbing II yang telah
membimbing dan banyak memberi saran demi terselesaikannya penulisan
skripsi ini
x
6 Seluruh dosen PSIK yang telah memberikan ilmunya dan segala
pengalamannya yang tak ternilai sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi
kami selaku mahasiswa
7 Seluruh staff bidang akademik FKIK dan PSIK yang telah membantu
kelancaran hal-hal administratif
8 Kepala dan semua pegawai Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara yang
telah membantu dalam mencari data dan terima kasih atas perizinan dalam
penelitian ini
9 Keluarga tercinta yaitu orang tua dan kakak penulis yang selalu memberi
kasih sayang dukungan dorsquoa dan semangat demi terselesaikannya skripsi ini
10 Sahabat-sahabat penulis angkatan 2009 yang telah berjuang bersama dalam
perkuliahan dan penyusunan skripsi di Ilmu Keperawatan
11 Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini baik dalam
persiapan pelaksanaan dan penyelesaian yang tidak dapat disebutkan satu
persatu dalam kesempatan ini
Dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT penulis berharap semua
kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT dan semua
kesalahan diampuni oleh Allah Amin
Jakarta Januari 2014
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Pernyataan persetujuan ii
Lembar Pengesahan iii
Pernyataan Keaslian Karya v
Lembar Persembahan vi
Abstrak vii
Abstract viii
Kata Pengantar ix
Daftar Isi xi
Daftar Gambar xiv
Daftar Bagan xv
Daftar Lampiran xvi
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 6
C Tujuan Penelitian 6
D Manfaat Penelitian 8
E Ruang Lingkup 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pengalaman 10
B ASI eksklusif 11
1 Pengertian 11
2 Komposisi 11
3 Pembagian ASI 15
4 Anatomi payudara 16
5 Fisiologi Laktasi 18
xii
6 Manfaat ASI Eksklusif 22
7 Teknik Menyusui 25
8 Masalah dalam Menyusui 26
C Ibu Primipara 27
D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother 28
Kerangka Teori 32
BAB III KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep 33
B Definisi Istilah 33
BAB IV METODE PENELITIAN
A Desain Penelitian 34
B Waktu dan Lokasi Penelitian 36
C Partisipan Penelitian 36
D Instrumen Penelitian 37
E Teknik Pengumpulan Data 37
F Teknik Analisa Data 41
G Keabsahan Data 43
H Etika Penelitian 46
BAB V HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum Wilayah Penelitian 47
B Hasil Penelitian 48
1 Karakteristik Partisipan 48
2 Hasil analisis tematik 49
BAB VI PEMBAHASAN
A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi 68
B Keterbatasan Penelitian 85
xiii
BAB VII PENUTUP
A Kesimpulan 86
B Saran 88
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 18
Gambar 22 21
Gambar 23 21
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 21 28
Bagan 22 32
Bagan 41 42
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 51 47
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman wawancara
Lampiran 2 Matriks analisis tematik
Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis
Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan
Lampiran 5 Surat izin penelitian
Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan
Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium
Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per
1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per
kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per
1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan
AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000
kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di
Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan
infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare
serta pneumonia 13
Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki
ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4
bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26
kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati
2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian
akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia
2
dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat
badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik
(Stuebe 2009)
ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi
(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif
berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih
juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi
lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi
Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai
kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah
dikonsumsi (Meadow 2005)
Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun
yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-
Baqarah ayat 233
ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا
لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ
﴾233تعملون بصیر ﴿
Yang artinya
ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila
3
keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)
Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah
menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang
Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI
eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis
(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan
Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak
adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan
hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang
wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat
pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama
pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi
untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia
enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya
memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat
Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif
(Presiden RI 2012)
Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on
Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio
pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406
4
sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data
Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada
bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673
sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan
Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari
enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk
mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80
(Kemenkes RI 2012)
Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak
562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi
rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku
ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39
Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos
negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk
meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)
Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang
melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama
cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi
ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus
meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan
bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama
enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat
mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan
5
Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang
pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan
bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak
pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet
dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari
payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu
formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika
diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia
memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya
mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan
sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan
banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu
primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada
bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5
remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan
hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam
bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya
menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak
mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan
dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang
tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman
6
awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan
pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)
Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan
pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal
tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin
mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yang ada di wilayah ini
Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat
penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak
pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
B Rumusan Masalah
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai
usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu
air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya
bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun
2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan
sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324
Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat
7
penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan
kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium
mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan
sindrom metabolik
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal
bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik
bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara
dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui
agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu
Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
C Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
8
D Manfaat
1 Manfaat Ilmiah
a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya
mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Manfaat Praktis
a Bagi institusi pendidikan keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah
wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam
peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi
dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif
b Bagi pelayanan kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga
kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui
promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif
c Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara
mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada
bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri
mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif
9
E Ruang Lingkup
Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam
pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para
partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengalaman
Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas
2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan
Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok
dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)
pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan
perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam
lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)
Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa
berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan
diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap
kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang
dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup
tersebut (Bungin 2008)
Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan
guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat
diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan
menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu
dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah
2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala
11
sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang
terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber
pengetahuan
B ASI Eksklusif
1 Pengertian
ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI
mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai
dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal
(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI
secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan
(Roesli 2005)
2 Komposisi
ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain
zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan
hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI
mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium
kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)
12
a Karbohidrat
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat
utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak
laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan
dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam
usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak
yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus
yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya
asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang
akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat
pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan
absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)
b Lemak
Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah
kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan
kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI
akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga
mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya
sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung
enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi
akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)
Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari
Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic
13
acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal
amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)
c Protein
Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)
Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu
whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah
dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal
dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)
Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein
utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI
adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu
menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding
kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan
susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang
sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein
istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin
dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)
d Sel hidup
ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik
terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan
sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan
yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)
Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang
menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo
14
dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-
kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti
enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau
imunoglobulin (Roesli 2005)
e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah
ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah
suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta
membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi
(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas
imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap
berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran
pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)
f Vitamin mineral dan zat besi
ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B
kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi
tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah
pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya
mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi
atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang
dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri
usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena
kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan
suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)
15
Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI
dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada
kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh
bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)
(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir
menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga
bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar
hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya
(Lowdermilk 2004)
ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan
susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah
21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi
tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat
banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu
formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)
3 Pembagian ASI
Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu
a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari
keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau
dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu
lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali
lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar
karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika
dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga
16
mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran
gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)
b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari
keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya
semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin
tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)
c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan
seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)
4 Anatomi Payudara
Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara
tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan
kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat
(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan
bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang
buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di
sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat
jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik
susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI
terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu
(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang
susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan
sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)
Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat
hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai
17
800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara
tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk
2004)
Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi
puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery
yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar
areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar
Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada
bayi (Geddes 2007)
Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu
Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul
menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara
menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang
terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus
mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira
012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)
sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke
dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran
yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus
laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus
laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)
Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan
menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)
18
Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)
5 Fisiologi Laktasi
Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu
(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon
yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk
memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi
susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi
lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara
(Lowdermilk 2004)
Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI
yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat
menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat
mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus
menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on
demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk
menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)
19
Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu
sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin
merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior
berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks
prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola
mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi
sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi
mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-
faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan
merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan
hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan
produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin
yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan
besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi
menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam
Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan
ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-
sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu
berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin
sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak
Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses
aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada
refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let
down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar
20
22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk
mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos
dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk
ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk
2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan
alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya
bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor
yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi
mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk
menyusui bayi (Dewi 2011)
Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang
mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)
refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)
Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar
payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan
menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu
tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk
menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap
terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik
oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di
belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum
durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara
bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus
sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian
21
belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI
keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi
ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk
2006)
Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
22
6 Manfaat ASI Eksklusif
Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI
bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)
a Bagi ibu
Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan
kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi
alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea
Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan
menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula
dan peralatannya (Hegar 2008)
Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan
mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu
menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna
untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena
merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil
ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan
sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih
ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak
merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli
2005)
Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan
involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium
menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika
23
laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung
selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat
dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan
menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung
pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan
prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta
menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis
botol
b Bagi bayi
Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam
mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat
lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat
sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam
amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula
Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin
berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan
maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang
mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa
dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan
mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis
vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan
galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat
(Wong 2008)
24
ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega
6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor
docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan
AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)
Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi
peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung
vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai
kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)
ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya
tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan
kasih sayang (Roesli 2005)
c Bagi negara
Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk
pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya
menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan
mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan
sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang
tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal
untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya
generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)
25
d Bagi lingkungan
ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di
dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas
pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi
udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang
mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan
asap (Roesli 2005)
7 Teknik Menyusui
Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki
keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari
payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari
posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara
ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi
duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)
Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu
a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)
b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)
c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi
membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi
d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata
antara ibu dengan bayi
e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak
dilengan bukan didaerah siku
26
Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan
bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah
terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada
bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu
(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi
membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-
rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih
Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24
jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara
seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan
ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan
suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam
hari (Hegar 2008)
8 Masalah dalam Menyusui
Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama
kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala
yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi
ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu
ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi
terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa
susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi
pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak
engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui
27
ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit
abnormalitas bayi (Hegar 2008)
Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak
keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan
produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera
mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin
sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang
keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)
C Ibu Primipara
Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali
persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu
primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup
dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara
biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari
gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari
pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut
termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk
2004)
Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui
merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan
tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya
pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup
28
yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap
untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)
D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother
Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian
peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva
Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood
2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan
ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam
Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan
makrosistem sebagai berikut
IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan
dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan
ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan
Mikrosistem
Hubungan ibu-ayah
Relationship
Mesosistem
Makrosistem
peraw
atan
KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan
HASIL PADA ANAK
Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial
Fungsi keluarga
Pengaturan kerja orangtua
Konsistensi pengaruh budaya
Sekolah
Dukungan sosial
Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)
29
1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu
terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu
dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor
2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-
orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan
sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum
berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan
ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar
kebutuhan bayi tetap terpenuhi
3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem
terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan
kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI
eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI
eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam
proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman
yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang
sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui
Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran
ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang
mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses
perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon
terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu
yaitu
30
a Anticipatory
Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan
kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada
tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan
pada bayi termasuk memberikan ASI
b Formal
Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai
belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu
belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan
ASI eksklusif
c Informal
Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya
yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada
tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam
memberikan ASI eksklusif
d Personal
Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini
ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan
ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi
berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen
kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum
tanggap dan kesehatan umum
Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan
pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan
31
kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey
dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang
pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai
Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas
peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam
model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri
atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak
kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran
kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan
Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu
meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam
refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan
yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon
yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood
2006)
32
KERANGKA TEORI
Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)
Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)
keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam
menyusui kepuasan interaksi pada bayi
Mikrosistem
fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga
Terjadi interaksi bayi pada ibu
kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum
sikap tenang
Mesosistem
perawatan bayi faktor lingkungan
kerja lingkungan umum
lainnya
Makrosistem
pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut
Anticipatory
kesiapan menerimakehamilan pertama
Formal
kelahiran anakpertama
ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain
Informal
ibu memberikanASI dengan
caranya sendiri
Personal
ibu terbiasamemberikan
ASI
Pengalaman ibu
primipara dalam
memberikan ASI
Eksklusif
33
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH
A Kerangka Konsep
Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah
pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak
dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang
baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif
merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya
sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh
seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari
lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga
dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan
keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya
dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi
secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
B Definisi Istilah
Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini
peneliti menggunakan definisi istilah yaitu
1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang
pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif
2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu
34
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk
sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang
pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan
berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa
fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian
(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang
sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak
Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)
Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari
fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan
penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang
dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan
orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh
fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna
tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif
secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang
luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp
35
Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi
deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan
(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat
dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui
tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman
ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti
sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk
pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses
wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi
esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan
bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut
berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi
hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami
partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi
peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan
lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan
menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan
pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk
menggambarkan fenomena sebelum waktunya
Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih
partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai
kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas
temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini
diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan
36
terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat
B Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013
C Partisipan Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah
puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung
oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan
kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono
2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang
berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah
teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data
partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan
diteliti
a Dapat berkomunikasi dengan baik
b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian
37
D Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu
pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk
pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat
dan catatan lapangan (fieldnote)
E Teknik Pengumpulan Data
1 Pengumpulan data
Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai
September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan
dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman
wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam
dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara
yang telah disiapkan sebelumnya
2 Tahap pengumpulan data
a Tahap persiapan pengumpulan data
1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus
perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas
Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara
Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW
serta melakukan kode etik penelitian
2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman
wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki
kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam
38
penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk
melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada
partisipan sebenarnya
3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan
kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk
melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat
dari penelitian ini
4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada
partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data
b Tahap pelaksanaan pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan
pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik
wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah
satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini
dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang
pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat
terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)
Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur
yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga
menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan
dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan
39
alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada
partisipan
Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan
lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan
tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan
dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam
penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong
2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi
tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat
wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas
yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan
dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka
fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak
dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-
isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga
kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit
(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam
beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan
informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan
kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah
melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai
40
60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari
hasil wawancara
Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)
cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong
Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang
umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang
berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang
semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan
ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan
peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk
mengeksplorasi inti dari topik penelitian
Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif
mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan
mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban
partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face
Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara
peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)
mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling
menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara
kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah
dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih
terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau
menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif
secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid
41
F Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian
ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data
berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)
meliputi
1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan
membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang
diteliti
3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang
sesuai fenomena yang diteliti
4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan
penting dari setiap pernyataan partisipan
5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua
partisipan
6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya
kedalam suatu kelompok tema
7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif
secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan
partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema
42
8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk
validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat
Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)
Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas
Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara
dengan partisipan
Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang
Mencari pernyatan-pernyataan penting dari
setiap pernyataan partisipan
Menentukan makna dari setiap pernyataan
penting dari semua partisipan
mengelompokkannya ke dalam suatu
kelompok tema
Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam
bentuk deskriptif secara lengkap
Kembali ke partisipan untuk validasi data
deskripsi yang dibuat
43
G Keabsahan Data
Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik
pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah
kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong
2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)
kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)
1 Kredibilitas (credibility)
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya
Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang
detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif
membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check
(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian
yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)
a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan
derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari
kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk
membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga
kepercayaan diri peneliti sendiri
b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan
unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau
isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut
secara rinci
44
c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data tersebut
d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu
mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam
bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli
dalam bidang kualitatif
c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan
dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-
pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya
pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
data
Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing
dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat
transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh
pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang
dialami partisipan
2 Keteralihan (transferability)
Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil
fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang
menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus
mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan
45
memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil
penelitian agar orang lain dapat memahami
3 Kebergantungan (dependability)
Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan
catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan
itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang
pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti
melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan
masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa
data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan
sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview
seluruh hasil penelitian
4 Kepastian (confirmability)
Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data
yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak
bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan
pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman
seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau
banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil
penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan
apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah
yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah
kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data
46
H Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus
memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam
menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar
menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat
penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus
diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut
1 Lembar persetujuan (informed consent)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk
ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan
merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan
oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat
penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini
ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan
penelitian
2 Tanpa nama (anonymity)
Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada
lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan
menuliskan inisial
3 Kerahasiaan (privacy)
Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah
informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh
partisipan
47
BAB V
HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam
partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan
tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil
penelitian sebagai berikut
A Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari
delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan
Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat
memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati
Wijaya
Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang
terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148
KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan
Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600
RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan
penduduk sebesar 5796 jiwaKm2
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu
primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang
memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI
eksklusif
48
B Hasil Penelitian
1 Karakteristik Partisipan
Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain
nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa
Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan
setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut
bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed
consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut
Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir
Agama Sukubangsa
Usiaanak
P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan
P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan
P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan
P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan
P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun
Tabel 51 Karakteristik partisipan
Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 7 bulan
Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
49
Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan
terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 5 bulan
Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan
Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 10 bulan
Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun
2 Hasil analisis tematik
Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada
penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi
ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-
mitos tentang ASI eksklusif
50
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada
penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI
bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu
2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir
4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif
1 Air susu ibu
Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah
air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7
bulan
ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)
2 Cairan susu berwarna putih
Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu
cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)
3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan
bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini
adalah ungkapannya
51
ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)
4 Nutrisi bagi bayi
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah
suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)
5 ASI eksklusif
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen
bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena
berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan
bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu
formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi
1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI
1 Kandungan ASI
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat
52
untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3
bulan
ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)
Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah
ungkapannya
ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan
ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk
kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)
2 Kelebihan ASI
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)
53
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif
itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub
tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga
dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Memberikan manfaat pada ibu
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai
anak berusia 1 tahun 5 bulan
ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca
melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29
tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)
2 Memberikan manfaat pada bayi
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan
54
kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa
manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya
ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah
tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan
cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai
anak berusia 1 tahun
ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan
55
ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk
meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu
partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)
3 Memberikan manfaat pada keluarga
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)
4 Memberikan manfaat pada lingkungan
Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi
lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai
guru
ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini
56
(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat
diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi
cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori
yang terdapat pada subtema
1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah
dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah
tangga
ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya
sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya
ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)
2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI
eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam
memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut
57
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja
sebagai ibu rumah tangga
ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa
dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman
bayi Berikut ini ungkapannya
ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)
3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
3 bulan
ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10
bulan
ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat
diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut
58
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)
4 Waktu pemberian ASI eksklusif
Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda
setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan
Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga
dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut
ini ungkapannya
ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)
59
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya
ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan
ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)
ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)
5 Tanda bayi cukup ASI
Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses
menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan
oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini
penjelasan dari setiap partisipan
Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25
tahun
ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)
60
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA
ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)
Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi
cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan
ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)
6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)
Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi
dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut
dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui
ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)
61
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia
1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu
payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya
ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI
eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi
perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini
merupakan kategori yang terdapat dalam tema
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena
bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi
ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu
karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)
62
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa
puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya
ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua
partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik
pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham
masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak
saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan
ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis
ibu Berikut ini uraiannya
1 Masalah pada payudara
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa
sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun
dan pendidikan terakhir SMA
ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut
salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai
anak berusia 7 bulan
ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa
Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya
63
ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa
payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya
ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini
ungkapannya
ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)
2 Masalah fisiologis ibu
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis
yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi
ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk
mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil
wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu
1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan
64
instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Dukungan informasional
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan
dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami
sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI
berikut ini ungkapannya
ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang
kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif
Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu
rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari
mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI
eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25
tahun dan bersuku Betawi
ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)
65
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari
temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu
bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya
ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)
2 Dukungan emosional
Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan
Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami
memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini
ungkapannya
ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi
mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan
ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)
3 Dukungan instrumental
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya
mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun
katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai guru dan bersuku Betawi
ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan
66
dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda
Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu
pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif
pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan
dari para partisipan Berikut ini uraiannya
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1
tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-
mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya
ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah
denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning
Berikut ini ungkapannya
ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga
mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada
Berikut ini adalah ungkapan
ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama
memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak
67
makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada
payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29
tahun
ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)
68
BAB VI
PEMBAHASAN
Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian
yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian
yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya
yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan
interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai
keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman
selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan aturan
A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi
Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya
memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut
teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci
untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta
pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara
dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi
air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru
lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air
69
Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar
payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk
2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah
satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih
utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya
juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh
ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu
warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)
dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan
oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat
daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang
akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak
lemak
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan
mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang
diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa
tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan
Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara
eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam
bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh
air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur
susu biskuit bubur nasi ataupun tim
70
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan
bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein
vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori
yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200
unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin
mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah
putih
Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan
mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan
mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan
dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak
52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan
sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian
juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran
sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan
dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan
ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI
adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan
dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di
disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan
membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis
(Roesli 2008)
71
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam
penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga
dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara
eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan
berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan
lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian
partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan
penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa
menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk
setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa
sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker
payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan
bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang
dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat
badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat
pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan
mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih
sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif
72
kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena
adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk
kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem
kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak
Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan
mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif
Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia
enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal
karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan
kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan
dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa
perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi
sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak
4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar
enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa
manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali
diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang
ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan
pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak
menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan
73
dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi
bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan
kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya
adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang
mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi
dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di
bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada
darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan
bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes
(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi
menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya
merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini
dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal
ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi
ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam
satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak
memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54
tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak
96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90
74
hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda
inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu
Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan
bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan
sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu
sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee
etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali
melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum
Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari
tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya
dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran
ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi
dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu
dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi
keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian
peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya
adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan
belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu
seorang bidan atau petugas kesehatan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa
partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan
dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu
75
partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan
bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa
memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya
baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya
adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI
eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai
macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi
duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori
yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar
untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana
ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi
menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi
berbaring miring dan posisi di atas pangkuan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan
mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan
kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara
Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam
pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai
hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi
tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk
(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan
payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi
semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi
76
dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah
puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka
Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan
areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari
di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi
menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal
menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu
payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja
sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)
menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus
berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh
payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak
ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu
kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara
agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai
seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi
memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan
berinteraksi dengan bayi
Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan
waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian
partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan
bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp
77
McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya
menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan
menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan
dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI
kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma
(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui
mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8
kali perhari
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan
bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang
mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat
anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya
dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan
sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit
walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh
Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8
kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya
secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk
menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu
mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama
pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru
lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi
baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang
78
lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara
lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per
payudara
Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi
mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur
nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah
melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang
ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat
pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada
bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola
mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa
tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan
bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini
sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika
ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan
dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal
Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah
satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan
yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong
dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan
anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI
79
darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang
menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase
personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu
primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI
Eksklusif
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan
dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para
parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit
lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan
adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu
yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah
umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima
pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari
(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai
memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan
hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk
berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja
tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri
puting (28) dan alasan lain (19)
Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan
hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif
adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI
80
(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI
(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan
kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil
bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama
enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit
sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa
mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat
dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk
memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga
sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai
seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam
memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan
sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong
(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat
besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif
Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan
informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana
berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian
Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa
81
bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan
sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI
eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga
dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif
oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain
dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan
informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua
partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu
primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari
teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada
penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini
sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa
remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga
mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga
sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi
menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan
bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-
individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu
juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan
ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan
atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)
dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk
tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat
82
dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan
meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal
menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)
dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan
yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan
yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi
penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang
lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi
Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan
dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk
dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua
partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan
mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara
menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan
adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi
memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak
selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu
mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini
sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan
bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi
ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif
Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan
yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari
83
teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik
daripada susu formula
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan
karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti
2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar
adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini
sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak
98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya
yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan
yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena
adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat
membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi
limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat
menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan
bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah
kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang
karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan
ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan
Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena
dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak
sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa
84
sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh
budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat
pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan
Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi
wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang
makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang
dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam
kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat
memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang
Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis
makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang
panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air
susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai
makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-
mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan
ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari
sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang
disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-
hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih
dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan
kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti
2010)
85
B Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa
keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain
1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria
inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data
partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan
partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya
didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria
2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan
penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya
partisipan kurang bervariasi
86
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang
teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah
diwawancarai
Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang
berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan
ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya
kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki
banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan
ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena
dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker
payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat
pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak
meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya
meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan
manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak
menimbulkan banyak sampah
87
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi
diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat
memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan
dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu
dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang
diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI
eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi
bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam
memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam
sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak
menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut
bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola
pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung
bayi
Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat
dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan
kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI
eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak
puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu
yaitu rasa kantuk dan lelah
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan
baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar
keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan
informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos
88
tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif
mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi
tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum
es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk
payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa
memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang
berbeda dari sebelum melahirkan
B Saran
1 Pelayanan kesehatan
Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang
pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian
ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan
asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan
dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI
eksklusif khususnya pada ibu primipara
2 Institusi keperawatan
Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan
dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan
terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat
mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
89
3 Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan
pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi
mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena
perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang
dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a
mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
DAFTAR PUSTAKA
Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008
Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom
Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004
Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008
Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008
Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008
Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004
Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998
Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008
Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007
Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995
Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008
Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007
Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012
Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid
Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008
Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004
Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg
Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding
2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005
Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010
Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006
Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg
Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007
Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012
Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid
Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid
Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition
MOSBY2006USA
Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006
Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005
___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008
Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010
Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009
Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012
Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997
Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003
Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009
Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010
Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997
Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007
Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006
Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008
Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008
Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010
Lampiran 1
Pedoman Wawancara Mendalam
Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
A Petunjuk umum
a Tahap perkenalan
b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang
telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara
c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam
B Petunjuk wawancara mendalam
a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara
b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran
pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai
c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah
d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya
e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu
pencatatan hasil wawancara
C Identitas partisipan
Nama partisipan (inisial)
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Suku bangsa
Nama anak
Umur anak
Hari amp tanggal
Waktu
Tempat
D Pertanyaan Wawancara
1 Menggali pengetahuan
a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif
b Darimana ibu mengetahui informasi itu
2 Pengalaman
a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif
c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan
dalam memberikan ASI secara eksklusif
e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif
f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara
eksklusif
a) Manfaat bagi ibu
b) Manfaat bagi bayi
c) Manfaat bagi keluarga
d) Manfaat bagi lingkungan
g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan
sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif
h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif
Lampiran 2
MATRIKS ANALISIS TEMATIK
PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA
P P P P P P
1 2 3 4 5 6
ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu
primipara
radic radic radic radic radic radic
ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu
yang dikeluarkan melalui payudara dan
bentuknya seperti cairan susu yang
berwarna putih yang sangat bagus untuk
bayi
Cairan susu berwarna
putih
radic radic radic radic
ASI adalah minuman formula atau
makanan pemula yang lebih utama untuk
sang bayi daripada seperti susu formula
lainnya
Makanan pemula bagi
bayi baru lahir
radic
Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh
ibu yang alami yang sangat bermanfaat
untuk bayi
Nutrisi bagi bayi radic
ASI yang diberikan kepada bayi dari
sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan makanan dan minuman
lain
ASI eksklusif radic
ASI sangat bagus untuk bayi karena
banyak mengandung komponen-
komponen yang bermanfaat bagi tubuh
bayi
Memiliki banyak
komponen yang
bermanfaat
Kandungan ASI Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu
primipara
radic radic radic radic
ASI mengandung DHA untuk
perkembangan otaknya yang tidak sama
dengan susu formula
Mengandung DHA radic
ASI mengandung karbohidrat kalsium
protein vitamin dan zat untuk kekebalan
tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak
Banyaknya nutrisi
dalam ASI
radic radic radic radic
sesuai dengan kebutuhan bayi
Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic
Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau
ASI tuh
Ekonomis radic radic radic radic
Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah
terjadinya kanker payudara
Mencegah penyakit
payudara
Memberikan manfaat
pada ibu
Motivasi ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic
Lebih cepat mengurangi kegemukan
pasca melahirkan
Mengurangi
kegemukan pasca
melahirkan
radic radic radic radic
Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat
pada anak
radic radic radic
Karena ASI adalah cairan yang pertama
kali diminum untuk mengawali
kehidupan anak saya bahkan sampai
ASI mengawali
kehidupan anak
radic
sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan
untuk anak saya ya itulah ASI
Kehidupan saya maka kehidupan anak
saya juga
Anak saya berat badannya menjadi
bertambah setiap bulannya
Peningkatan berat
badan
radic radic radic radic radic radic
ASI itu penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan usianya
yang harus diberikan sampai 6 bulan
Pertumbuhan dan
perkembangan
meningkat
radic radic radic radic
Manfaatnya untuk perkembangan
otaknya Otaknya menjadi lebih pinter
dan cerdas
Meningkatkan IQ radic radic radic radic
ASI sangat baik terutama pada saat baru
lahir itu keluar kolostrum yang harus
diberikan kepada anak untuk lebih
meningkatkan daya tahan tubuhnya
Meningkatkan daya
tahan tubuh bayi
radic radic radic radic radic radic
Meningkatkan tali kasih sayang antara
saya anak dan suami
Menjalin kasih sayang
keluarga
Memberikan manfaat
pada keluarga
radic radic radic radic radic radic
ASI itu langsung dari payudara tidak
pakai kardus atau kaleng yang nantinya
akan menimbulkan banyak sampah
Tidak menimbulkan
banyak sampah
Memberikan manfaat
pada lingkungan
radic radic radic radic radic radic
Pada saat bayi dilahirkan bayi saya
diletakkan diatas badan saya oleh bidan
diantara payudara di bagian dada Bayi
saya masih ada darah-darahnya lalu saya
langsung memeluknya sambil ditutupin
sama kain
Bayi diletakkan di
tubuh ibu
Proses Inisiasi
Menyusui Dini (IMD)
Perilaku ibu primipara
dalam memberikan
ASI eksklusif
radic radic radic radic radic
Hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari
puting
Peragaan bayi mencari
putting
radic
Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara
saat memberikan ASI
radic radic radic radic radic radic
eksklusif
Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa
gendong bayinya
Berdiri sambil jalan radic radic radic radic
Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic
Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh
anak kebadan saya nempel diperut terus
langsung mulutnya menghisap payudara
diperut terus langsung mulutnya
menghisap payudara
Di pangku dan di
miringkan ke tubuh ibu
Posisi anak saat
diberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic radic
Sambil tiduran kalau anak saya mau
tidur cuma posisi saya itu miring sesuai
payudara mana yang mau saya berikan
ASInya anak saya juga agak miring
sedikit
Tiduran sesuai posisi
payudara yang
diberikan
radic radic radic radic radic radic
Kadang sambil di gendong pake
gendongan juga saya berikan ASInya
Di gendong pakai
gendongan
radic radic radic
Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic
Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun
tidur
radic radic
Tidak membatasi Disaat anak ingin
menyusu ya saya langsung kasih
Tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak
radic
Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan
ASI
radic radic radic radic radic radic
Sekitar 2-3 jam sekali saya
memberikannya
radic radic radic radic radic radic
Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic
Tergantung dari si bayi kalau dia sudah
melepaskan payudara saya ya sudah
selesai
Bayi tidak menghisap
payudara
radic radic radic
Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic
sampai gumoh atau muntah berlebihan
Mulut anak saya menempel pada puting
sampe menutupi yang hitam-hitam
payudara
Mulut bayi menghisap
putting sampai ke
areola
Pelekatan mulut bayi
pada payudara ibu
radic radic radic radic
Waktu awal-awal sih dibantu pakai
tangan saya yang memasukkannya terus
saya pegangin payudaranya Sekarang
mah saya cuma bantu memasukkan
putingnya saja saya uda ga dipegangin
sampai selesai menyusui
Pelekatan dibantu
dengan tangan ibu
radic radic radic radic radic radic
Jangan sampai hidungnya menutup
kepayudara karena nanti tidak bisa nafas
Payudara tidak
menutupi hidung bayi
radic
Saya merasa senang ya bisa memberikan
ASI eksklusif dan menjadi pengalaman
pertama buat saya
Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Saya merasa bangga sebagai ibu karena
sudah menjadi suatu kewajiban
Merasa bangga radic radic radic radic
Saya merasa puas yah bisa memberikan
yang terbaik untuk anak
Kepuasan diri radic
Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada
payudara
Hambatan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic
Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic
Kadang puting juga lecet Putting lecet radic
Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic
Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic
Saat saya ngantuk dan lelah anak masih
pengen terus netek
Rasa kantuk dan lelah
ibu
Masalah fisiologis ibu radic radic
Kalau suami saya mendukung sekali ya
Suami paling sering menanyakan sudah
ditetein belum begitu mengingatkan saya
terutama jika anak menangis dan bangun
tidur untuk ditetein
Dukungan
informasional dari
suami
Dukungan
informasional
Dukungan ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic
Suami bilang kalau anak lebih baik dan
lebih bagus ASI eksklusif daripada susu
formula sampai usia 6 bulan
radic radic radic radic
Mama pernah mengajarkan cara
memegang bayi saat memberikan ASI
Dukungan
informasional dari
mama
radic radic radic
Teman saya juga bilang sama saya
katanya ASI saja ASInya juga keluarnya
banyak ngapain harus susu formula
Dukungan
informasional dari
teman
radic
Semangat ya bunda pokoknya yang
terbaik berikan ASI eksklusif jangan
Dukungan emosional
dari suami
Dukungan emosional radic
susu formula
Teman saya juga mendukung Teman
saya bilang uda ASI aja walaupun
keluarnya sedikit nanti juga lama-lama
banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk
anak sampai 6 bulan
Dukungan emosional
dari teman
radic
Mama sering membuat sayur daun katuk
katanya biar ASInya banyak
Dukungan instrumental
dari mama
Dukungan
instrumental
radic radic
Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama
memberikan ASI
eksklusif
radic
Hmmpernah denger dari tetangga ada
yang mengatakan kalau kolostrum itu
harus dibuang karena kotor dan warnanya
agak kuning
Kolostrum kotor dan
berwarna kuning
Mitos tentang
kolostrum
radic
Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic
kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan
secara medis
tentang mitos
Katanya sih kalau selama memberikan
ASI eksklusif gak boleh makan yang
pedes bayi akan mencret-mencret-
mencret makan yang asem juga sama
Banyak makan es anak saya jadi flu
Tidak makan pedes
asem dan minum es
Pantangan makanan radic radic radic radic radic
Pernah denger dari orang kalau
memberikan ASI eksklusif itu payudara
menjadi seperti kendor berbeda dari
sebelum melahirkanhehe
Payudara menjadi tidak
kencang
Perubahan bentuk
payudara
radic radic
Lampiran 3
RIWAYAT HIDUP
Nama Musiskah
Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991
Status Pernikahan Belum menikah
Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05
Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan
Kembangan Jakarta Barat 11610
Telepon 085697150636
Email siezca_muyahoocoid
Riwayat Pendidikan
1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]
2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]
3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]
4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]
Organisasi
1 Pramuka [2003-2004]
2 Paskibra [2003-2004]
3 Rohis [2006-2009]
Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop
1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi
Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009
2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization
Erardquo tahun 2009
3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009
4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk
Kemandirian Bangsardquo tahun 2009
5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012
6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan
Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan
Globalrdquo tahun 2012
7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam
Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
ldquoPengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah
Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Baratrdquo yang disusun
dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan
Selama proses pendidikan dan penyusunan skripsi ini penulis banyak
menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak Ucapan terima kasih dan
penghargaan sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada yang terhormat
1 Bapak Prof Dr Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam
NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta
2 Bapak Prof Dr dr MK Tadjudin SpAnd selaku Dekan FKIK Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Bapak Ns Waras Budi Utomo S Kep MKM selaku Ketua Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
4 Ibu Ernawati SKp MKep SpKMB selaku pembimbing akademik
5 Ibu Puspita Palupi S Kep MKep NsSpKepMat selaku pembimbing I dan
Ibu Ernawati SKp MKep SpKMB selaku pembimbing II yang telah
membimbing dan banyak memberi saran demi terselesaikannya penulisan
skripsi ini
x
6 Seluruh dosen PSIK yang telah memberikan ilmunya dan segala
pengalamannya yang tak ternilai sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi
kami selaku mahasiswa
7 Seluruh staff bidang akademik FKIK dan PSIK yang telah membantu
kelancaran hal-hal administratif
8 Kepala dan semua pegawai Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara yang
telah membantu dalam mencari data dan terima kasih atas perizinan dalam
penelitian ini
9 Keluarga tercinta yaitu orang tua dan kakak penulis yang selalu memberi
kasih sayang dukungan dorsquoa dan semangat demi terselesaikannya skripsi ini
10 Sahabat-sahabat penulis angkatan 2009 yang telah berjuang bersama dalam
perkuliahan dan penyusunan skripsi di Ilmu Keperawatan
11 Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini baik dalam
persiapan pelaksanaan dan penyelesaian yang tidak dapat disebutkan satu
persatu dalam kesempatan ini
Dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT penulis berharap semua
kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT dan semua
kesalahan diampuni oleh Allah Amin
Jakarta Januari 2014
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Pernyataan persetujuan ii
Lembar Pengesahan iii
Pernyataan Keaslian Karya v
Lembar Persembahan vi
Abstrak vii
Abstract viii
Kata Pengantar ix
Daftar Isi xi
Daftar Gambar xiv
Daftar Bagan xv
Daftar Lampiran xvi
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 6
C Tujuan Penelitian 6
D Manfaat Penelitian 8
E Ruang Lingkup 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pengalaman 10
B ASI eksklusif 11
1 Pengertian 11
2 Komposisi 11
3 Pembagian ASI 15
4 Anatomi payudara 16
5 Fisiologi Laktasi 18
xii
6 Manfaat ASI Eksklusif 22
7 Teknik Menyusui 25
8 Masalah dalam Menyusui 26
C Ibu Primipara 27
D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother 28
Kerangka Teori 32
BAB III KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep 33
B Definisi Istilah 33
BAB IV METODE PENELITIAN
A Desain Penelitian 34
B Waktu dan Lokasi Penelitian 36
C Partisipan Penelitian 36
D Instrumen Penelitian 37
E Teknik Pengumpulan Data 37
F Teknik Analisa Data 41
G Keabsahan Data 43
H Etika Penelitian 46
BAB V HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum Wilayah Penelitian 47
B Hasil Penelitian 48
1 Karakteristik Partisipan 48
2 Hasil analisis tematik 49
BAB VI PEMBAHASAN
A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi 68
B Keterbatasan Penelitian 85
xiii
BAB VII PENUTUP
A Kesimpulan 86
B Saran 88
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 18
Gambar 22 21
Gambar 23 21
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 21 28
Bagan 22 32
Bagan 41 42
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 51 47
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman wawancara
Lampiran 2 Matriks analisis tematik
Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis
Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan
Lampiran 5 Surat izin penelitian
Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan
Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium
Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per
1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per
kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per
1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan
AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000
kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di
Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan
infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare
serta pneumonia 13
Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki
ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4
bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26
kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati
2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian
akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia
2
dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat
badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik
(Stuebe 2009)
ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi
(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif
berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih
juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi
lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi
Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai
kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah
dikonsumsi (Meadow 2005)
Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun
yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-
Baqarah ayat 233
ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا
لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ
﴾233تعملون بصیر ﴿
Yang artinya
ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila
3
keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)
Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah
menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang
Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI
eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis
(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan
Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak
adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan
hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang
wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat
pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama
pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi
untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia
enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya
memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat
Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif
(Presiden RI 2012)
Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on
Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio
pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406
4
sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data
Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada
bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673
sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan
Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari
enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk
mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80
(Kemenkes RI 2012)
Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak
562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi
rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku
ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39
Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos
negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk
meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)
Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang
melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama
cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi
ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus
meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan
bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama
enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat
mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan
5
Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang
pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan
bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak
pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet
dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari
payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu
formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika
diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia
memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya
mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan
sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan
banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu
primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada
bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5
remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan
hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam
bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya
menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak
mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan
dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang
tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman
6
awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan
pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)
Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan
pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal
tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin
mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yang ada di wilayah ini
Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat
penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak
pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
B Rumusan Masalah
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai
usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu
air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya
bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun
2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan
sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324
Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat
7
penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan
kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium
mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan
sindrom metabolik
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal
bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik
bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara
dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui
agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu
Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
C Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
8
D Manfaat
1 Manfaat Ilmiah
a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya
mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Manfaat Praktis
a Bagi institusi pendidikan keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah
wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam
peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi
dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif
b Bagi pelayanan kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga
kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui
promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif
c Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara
mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada
bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri
mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif
9
E Ruang Lingkup
Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam
pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para
partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengalaman
Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas
2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan
Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok
dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)
pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan
perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam
lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)
Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa
berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan
diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap
kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang
dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup
tersebut (Bungin 2008)
Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan
guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat
diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan
menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu
dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah
2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala
11
sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang
terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber
pengetahuan
B ASI Eksklusif
1 Pengertian
ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI
mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai
dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal
(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI
secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan
(Roesli 2005)
2 Komposisi
ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain
zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan
hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI
mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium
kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)
12
a Karbohidrat
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat
utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak
laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan
dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam
usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak
yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus
yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya
asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang
akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat
pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan
absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)
b Lemak
Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah
kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan
kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI
akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga
mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya
sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung
enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi
akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)
Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari
Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic
13
acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal
amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)
c Protein
Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)
Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu
whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah
dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal
dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)
Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein
utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI
adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu
menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding
kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan
susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang
sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein
istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin
dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)
d Sel hidup
ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik
terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan
sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan
yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)
Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang
menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo
14
dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-
kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti
enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau
imunoglobulin (Roesli 2005)
e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah
ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah
suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta
membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi
(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas
imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap
berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran
pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)
f Vitamin mineral dan zat besi
ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B
kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi
tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah
pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya
mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi
atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang
dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri
usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena
kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan
suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)
15
Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI
dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada
kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh
bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)
(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir
menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga
bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar
hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya
(Lowdermilk 2004)
ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan
susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah
21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi
tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat
banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu
formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)
3 Pembagian ASI
Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu
a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari
keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau
dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu
lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali
lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar
karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika
dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga
16
mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran
gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)
b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari
keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya
semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin
tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)
c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan
seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)
4 Anatomi Payudara
Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara
tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan
kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat
(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan
bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang
buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di
sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat
jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik
susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI
terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu
(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang
susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan
sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)
Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat
hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai
17
800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara
tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk
2004)
Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi
puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery
yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar
areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar
Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada
bayi (Geddes 2007)
Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu
Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul
menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara
menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang
terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus
mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira
012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)
sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke
dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran
yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus
laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus
laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)
Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan
menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)
18
Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)
5 Fisiologi Laktasi
Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu
(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon
yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk
memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi
susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi
lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara
(Lowdermilk 2004)
Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI
yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat
menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat
mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus
menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on
demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk
menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)
19
Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu
sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin
merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior
berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks
prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola
mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi
sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi
mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-
faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan
merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan
hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan
produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin
yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan
besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi
menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam
Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan
ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-
sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu
berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin
sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak
Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses
aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada
refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let
down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar
20
22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk
mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos
dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk
ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk
2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan
alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya
bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor
yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi
mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk
menyusui bayi (Dewi 2011)
Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang
mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)
refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)
Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar
payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan
menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu
tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk
menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap
terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik
oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di
belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum
durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara
bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus
sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian
21
belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI
keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi
ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk
2006)
Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
22
6 Manfaat ASI Eksklusif
Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI
bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)
a Bagi ibu
Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan
kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi
alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea
Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan
menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula
dan peralatannya (Hegar 2008)
Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan
mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu
menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna
untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena
merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil
ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan
sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih
ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak
merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli
2005)
Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan
involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium
menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika
23
laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung
selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat
dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan
menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung
pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan
prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta
menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis
botol
b Bagi bayi
Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam
mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat
lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat
sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam
amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula
Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin
berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan
maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang
mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa
dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan
mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis
vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan
galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat
(Wong 2008)
24
ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega
6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor
docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan
AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)
Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi
peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung
vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai
kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)
ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya
tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan
kasih sayang (Roesli 2005)
c Bagi negara
Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk
pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya
menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan
mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan
sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang
tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal
untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya
generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)
25
d Bagi lingkungan
ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di
dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas
pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi
udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang
mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan
asap (Roesli 2005)
7 Teknik Menyusui
Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki
keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari
payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari
posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara
ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi
duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)
Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu
a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)
b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)
c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi
membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi
d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata
antara ibu dengan bayi
e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak
dilengan bukan didaerah siku
26
Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan
bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah
terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada
bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu
(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi
membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-
rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih
Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24
jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara
seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan
ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan
suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam
hari (Hegar 2008)
8 Masalah dalam Menyusui
Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama
kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala
yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi
ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu
ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi
terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa
susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi
pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak
engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui
27
ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit
abnormalitas bayi (Hegar 2008)
Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak
keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan
produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera
mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin
sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang
keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)
C Ibu Primipara
Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali
persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu
primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup
dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara
biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari
gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari
pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut
termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk
2004)
Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui
merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan
tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya
pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup
28
yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap
untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)
D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother
Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian
peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva
Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood
2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan
ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam
Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan
makrosistem sebagai berikut
IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan
dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan
ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan
Mikrosistem
Hubungan ibu-ayah
Relationship
Mesosistem
Makrosistem
peraw
atan
KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan
HASIL PADA ANAK
Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial
Fungsi keluarga
Pengaturan kerja orangtua
Konsistensi pengaruh budaya
Sekolah
Dukungan sosial
Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)
29
1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu
terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu
dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor
2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-
orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan
sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum
berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan
ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar
kebutuhan bayi tetap terpenuhi
3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem
terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan
kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI
eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI
eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam
proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman
yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang
sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui
Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran
ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang
mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses
perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon
terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu
yaitu
30
a Anticipatory
Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan
kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada
tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan
pada bayi termasuk memberikan ASI
b Formal
Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai
belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu
belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan
ASI eksklusif
c Informal
Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya
yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada
tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam
memberikan ASI eksklusif
d Personal
Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini
ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan
ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi
berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen
kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum
tanggap dan kesehatan umum
Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan
pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan
31
kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey
dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang
pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai
Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas
peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam
model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri
atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak
kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran
kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan
Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu
meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam
refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan
yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon
yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood
2006)
32
KERANGKA TEORI
Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)
Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)
keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam
menyusui kepuasan interaksi pada bayi
Mikrosistem
fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga
Terjadi interaksi bayi pada ibu
kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum
sikap tenang
Mesosistem
perawatan bayi faktor lingkungan
kerja lingkungan umum
lainnya
Makrosistem
pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut
Anticipatory
kesiapan menerimakehamilan pertama
Formal
kelahiran anakpertama
ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain
Informal
ibu memberikanASI dengan
caranya sendiri
Personal
ibu terbiasamemberikan
ASI
Pengalaman ibu
primipara dalam
memberikan ASI
Eksklusif
33
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH
A Kerangka Konsep
Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah
pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak
dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang
baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif
merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya
sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh
seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari
lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga
dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan
keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya
dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi
secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
B Definisi Istilah
Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini
peneliti menggunakan definisi istilah yaitu
1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang
pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif
2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu
34
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk
sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang
pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan
berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa
fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian
(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang
sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak
Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)
Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari
fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan
penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang
dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan
orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh
fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna
tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif
secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang
luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp
35
Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi
deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan
(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat
dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui
tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman
ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti
sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk
pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses
wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi
esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan
bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut
berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi
hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami
partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi
peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan
lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan
menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan
pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk
menggambarkan fenomena sebelum waktunya
Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih
partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai
kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas
temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini
diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan
36
terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat
B Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013
C Partisipan Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah
puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung
oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan
kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono
2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang
berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah
teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data
partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan
diteliti
a Dapat berkomunikasi dengan baik
b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian
37
D Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu
pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk
pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat
dan catatan lapangan (fieldnote)
E Teknik Pengumpulan Data
1 Pengumpulan data
Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai
September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan
dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman
wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam
dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara
yang telah disiapkan sebelumnya
2 Tahap pengumpulan data
a Tahap persiapan pengumpulan data
1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus
perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas
Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara
Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW
serta melakukan kode etik penelitian
2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman
wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki
kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam
38
penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk
melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada
partisipan sebenarnya
3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan
kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk
melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat
dari penelitian ini
4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada
partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data
b Tahap pelaksanaan pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan
pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik
wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah
satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini
dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang
pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat
terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)
Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur
yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga
menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan
dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan
39
alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada
partisipan
Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan
lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan
tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan
dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam
penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong
2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi
tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat
wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas
yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan
dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka
fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak
dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-
isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga
kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit
(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam
beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan
informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan
kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah
melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai
40
60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari
hasil wawancara
Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)
cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong
Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang
umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang
berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang
semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan
ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan
peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk
mengeksplorasi inti dari topik penelitian
Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif
mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan
mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban
partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face
Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara
peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)
mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling
menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara
kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah
dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih
terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau
menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif
secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid
41
F Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian
ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data
berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)
meliputi
1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan
membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang
diteliti
3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang
sesuai fenomena yang diteliti
4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan
penting dari setiap pernyataan partisipan
5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua
partisipan
6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya
kedalam suatu kelompok tema
7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif
secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan
partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema
42
8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk
validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat
Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)
Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas
Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara
dengan partisipan
Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang
Mencari pernyatan-pernyataan penting dari
setiap pernyataan partisipan
Menentukan makna dari setiap pernyataan
penting dari semua partisipan
mengelompokkannya ke dalam suatu
kelompok tema
Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam
bentuk deskriptif secara lengkap
Kembali ke partisipan untuk validasi data
deskripsi yang dibuat
43
G Keabsahan Data
Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik
pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah
kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong
2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)
kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)
1 Kredibilitas (credibility)
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya
Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang
detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif
membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check
(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian
yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)
a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan
derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari
kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk
membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga
kepercayaan diri peneliti sendiri
b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan
unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau
isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut
secara rinci
44
c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data tersebut
d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu
mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam
bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli
dalam bidang kualitatif
c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan
dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-
pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya
pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
data
Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing
dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat
transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh
pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang
dialami partisipan
2 Keteralihan (transferability)
Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil
fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang
menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus
mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan
45
memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil
penelitian agar orang lain dapat memahami
3 Kebergantungan (dependability)
Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan
catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan
itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang
pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti
melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan
masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa
data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan
sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview
seluruh hasil penelitian
4 Kepastian (confirmability)
Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data
yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak
bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan
pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman
seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau
banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil
penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan
apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah
yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah
kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data
46
H Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus
memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam
menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar
menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat
penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus
diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut
1 Lembar persetujuan (informed consent)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk
ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan
merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan
oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat
penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini
ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan
penelitian
2 Tanpa nama (anonymity)
Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada
lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan
menuliskan inisial
3 Kerahasiaan (privacy)
Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah
informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh
partisipan
47
BAB V
HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam
partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan
tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil
penelitian sebagai berikut
A Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari
delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan
Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat
memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati
Wijaya
Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang
terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148
KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan
Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600
RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan
penduduk sebesar 5796 jiwaKm2
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu
primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang
memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI
eksklusif
48
B Hasil Penelitian
1 Karakteristik Partisipan
Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain
nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa
Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan
setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut
bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed
consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut
Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir
Agama Sukubangsa
Usiaanak
P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan
P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan
P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan
P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan
P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun
Tabel 51 Karakteristik partisipan
Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 7 bulan
Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
49
Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan
terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 5 bulan
Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan
Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 10 bulan
Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun
2 Hasil analisis tematik
Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada
penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi
ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-
mitos tentang ASI eksklusif
50
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada
penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI
bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu
2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir
4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif
1 Air susu ibu
Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah
air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7
bulan
ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)
2 Cairan susu berwarna putih
Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu
cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)
3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan
bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini
adalah ungkapannya
51
ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)
4 Nutrisi bagi bayi
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah
suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)
5 ASI eksklusif
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen
bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena
berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan
bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu
formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi
1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI
1 Kandungan ASI
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat
52
untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3
bulan
ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)
Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah
ungkapannya
ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan
ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk
kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)
2 Kelebihan ASI
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)
53
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif
itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub
tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga
dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Memberikan manfaat pada ibu
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai
anak berusia 1 tahun 5 bulan
ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca
melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29
tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)
2 Memberikan manfaat pada bayi
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan
54
kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa
manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya
ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah
tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan
cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai
anak berusia 1 tahun
ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan
55
ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk
meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu
partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)
3 Memberikan manfaat pada keluarga
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)
4 Memberikan manfaat pada lingkungan
Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi
lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai
guru
ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini
56
(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat
diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi
cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori
yang terdapat pada subtema
1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah
dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah
tangga
ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya
sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya
ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)
2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI
eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam
memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut
57
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja
sebagai ibu rumah tangga
ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa
dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman
bayi Berikut ini ungkapannya
ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)
3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
3 bulan
ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10
bulan
ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat
diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut
58
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)
4 Waktu pemberian ASI eksklusif
Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda
setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan
Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga
dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut
ini ungkapannya
ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)
59
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya
ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan
ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)
ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)
5 Tanda bayi cukup ASI
Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses
menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan
oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini
penjelasan dari setiap partisipan
Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25
tahun
ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)
60
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA
ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)
Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi
cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan
ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)
6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)
Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi
dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut
dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui
ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)
61
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia
1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu
payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya
ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI
eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi
perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini
merupakan kategori yang terdapat dalam tema
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena
bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi
ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu
karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)
62
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa
puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya
ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua
partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik
pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham
masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak
saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan
ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis
ibu Berikut ini uraiannya
1 Masalah pada payudara
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa
sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun
dan pendidikan terakhir SMA
ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut
salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai
anak berusia 7 bulan
ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa
Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya
63
ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa
payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya
ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini
ungkapannya
ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)
2 Masalah fisiologis ibu
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis
yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi
ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk
mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil
wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu
1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan
64
instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Dukungan informasional
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan
dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami
sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI
berikut ini ungkapannya
ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang
kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif
Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu
rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari
mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI
eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25
tahun dan bersuku Betawi
ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)
65
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari
temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu
bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya
ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)
2 Dukungan emosional
Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan
Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami
memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini
ungkapannya
ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi
mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan
ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)
3 Dukungan instrumental
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya
mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun
katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai guru dan bersuku Betawi
ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan
66
dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda
Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu
pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif
pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan
dari para partisipan Berikut ini uraiannya
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1
tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-
mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya
ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah
denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning
Berikut ini ungkapannya
ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga
mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada
Berikut ini adalah ungkapan
ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama
memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak
67
makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada
payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29
tahun
ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)
68
BAB VI
PEMBAHASAN
Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian
yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian
yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya
yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan
interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai
keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman
selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan aturan
A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi
Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya
memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut
teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci
untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta
pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara
dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi
air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru
lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air
69
Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar
payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk
2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah
satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih
utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya
juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh
ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu
warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)
dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan
oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat
daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang
akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak
lemak
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan
mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang
diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa
tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan
Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara
eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam
bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh
air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur
susu biskuit bubur nasi ataupun tim
70
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan
bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein
vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori
yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200
unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin
mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah
putih
Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan
mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan
mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan
dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak
52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan
sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian
juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran
sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan
dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan
ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI
adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan
dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di
disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan
membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis
(Roesli 2008)
71
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam
penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga
dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara
eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan
berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan
lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian
partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan
penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa
menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk
setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa
sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker
payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan
bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang
dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat
badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat
pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan
mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih
sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif
72
kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena
adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk
kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem
kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak
Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan
mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif
Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia
enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal
karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan
kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan
dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa
perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi
sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak
4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar
enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa
manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali
diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang
ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan
pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak
menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan
73
dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi
bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan
kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya
adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang
mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi
dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di
bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada
darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan
bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes
(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi
menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya
merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini
dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal
ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi
ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam
satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak
memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54
tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak
96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90
74
hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda
inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu
Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan
bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan
sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu
sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee
etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali
melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum
Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari
tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya
dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran
ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi
dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu
dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi
keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian
peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya
adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan
belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu
seorang bidan atau petugas kesehatan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa
partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan
dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu
75
partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan
bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa
memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya
baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya
adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI
eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai
macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi
duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori
yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar
untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana
ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi
menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi
berbaring miring dan posisi di atas pangkuan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan
mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan
kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara
Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam
pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai
hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi
tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk
(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan
payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi
semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi
76
dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah
puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka
Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan
areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari
di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi
menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal
menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu
payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja
sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)
menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus
berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh
payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak
ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu
kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara
agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai
seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi
memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan
berinteraksi dengan bayi
Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan
waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian
partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan
bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp
77
McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya
menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan
menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan
dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI
kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma
(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui
mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8
kali perhari
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan
bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang
mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat
anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya
dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan
sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit
walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh
Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8
kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya
secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk
menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu
mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama
pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru
lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi
baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang
78
lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara
lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per
payudara
Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi
mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur
nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah
melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang
ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat
pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada
bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola
mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa
tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan
bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini
sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika
ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan
dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal
Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah
satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan
yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong
dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan
anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI
79
darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang
menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase
personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu
primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI
Eksklusif
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan
dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para
parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit
lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan
adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu
yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah
umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima
pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari
(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai
memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan
hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk
berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja
tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri
puting (28) dan alasan lain (19)
Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan
hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif
adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI
80
(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI
(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan
kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil
bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama
enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit
sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa
mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat
dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk
memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga
sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai
seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam
memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan
sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong
(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat
besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif
Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan
informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana
berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian
Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa
81
bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan
sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI
eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga
dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif
oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain
dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan
informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua
partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu
primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari
teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada
penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini
sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa
remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga
mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga
sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi
menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan
bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-
individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu
juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan
ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan
atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)
dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk
tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat
82
dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan
meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal
menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)
dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan
yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan
yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi
penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang
lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi
Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan
dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk
dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua
partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan
mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara
menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan
adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi
memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak
selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu
mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini
sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan
bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi
ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif
Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan
yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari
83
teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik
daripada susu formula
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan
karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti
2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar
adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini
sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak
98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya
yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan
yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena
adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat
membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi
limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat
menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan
bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah
kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang
karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan
ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan
Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena
dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak
sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa
84
sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh
budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat
pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan
Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi
wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang
makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang
dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam
kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat
memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang
Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis
makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang
panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air
susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai
makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-
mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan
ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari
sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang
disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-
hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih
dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan
kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti
2010)
85
B Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa
keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain
1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria
inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data
partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan
partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya
didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria
2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan
penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya
partisipan kurang bervariasi
86
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang
teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah
diwawancarai
Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang
berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan
ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya
kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki
banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan
ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena
dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker
payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat
pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak
meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya
meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan
manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak
menimbulkan banyak sampah
87
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi
diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat
memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan
dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu
dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang
diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI
eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi
bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam
memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam
sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak
menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut
bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola
pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung
bayi
Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat
dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan
kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI
eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak
puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu
yaitu rasa kantuk dan lelah
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan
baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar
keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan
informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos
88
tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif
mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi
tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum
es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk
payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa
memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang
berbeda dari sebelum melahirkan
B Saran
1 Pelayanan kesehatan
Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang
pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian
ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan
asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan
dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI
eksklusif khususnya pada ibu primipara
2 Institusi keperawatan
Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan
dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan
terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat
mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
89
3 Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan
pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi
mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena
perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang
dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a
mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
DAFTAR PUSTAKA
Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008
Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom
Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004
Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008
Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008
Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008
Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004
Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998
Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008
Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007
Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995
Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008
Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007
Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012
Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid
Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008
Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004
Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg
Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding
2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005
Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010
Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006
Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg
Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007
Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012
Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid
Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid
Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition
MOSBY2006USA
Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006
Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005
___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008
Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010
Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009
Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012
Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997
Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003
Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009
Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010
Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997
Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007
Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006
Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008
Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008
Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010
Lampiran 1
Pedoman Wawancara Mendalam
Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
A Petunjuk umum
a Tahap perkenalan
b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang
telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara
c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam
B Petunjuk wawancara mendalam
a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara
b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran
pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai
c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah
d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya
e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu
pencatatan hasil wawancara
C Identitas partisipan
Nama partisipan (inisial)
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Suku bangsa
Nama anak
Umur anak
Hari amp tanggal
Waktu
Tempat
D Pertanyaan Wawancara
1 Menggali pengetahuan
a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif
b Darimana ibu mengetahui informasi itu
2 Pengalaman
a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif
c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan
dalam memberikan ASI secara eksklusif
e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif
f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara
eksklusif
a) Manfaat bagi ibu
b) Manfaat bagi bayi
c) Manfaat bagi keluarga
d) Manfaat bagi lingkungan
g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan
sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif
h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif
Lampiran 2
MATRIKS ANALISIS TEMATIK
PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA
P P P P P P
1 2 3 4 5 6
ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu
primipara
radic radic radic radic radic radic
ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu
yang dikeluarkan melalui payudara dan
bentuknya seperti cairan susu yang
berwarna putih yang sangat bagus untuk
bayi
Cairan susu berwarna
putih
radic radic radic radic
ASI adalah minuman formula atau
makanan pemula yang lebih utama untuk
sang bayi daripada seperti susu formula
lainnya
Makanan pemula bagi
bayi baru lahir
radic
Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh
ibu yang alami yang sangat bermanfaat
untuk bayi
Nutrisi bagi bayi radic
ASI yang diberikan kepada bayi dari
sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan makanan dan minuman
lain
ASI eksklusif radic
ASI sangat bagus untuk bayi karena
banyak mengandung komponen-
komponen yang bermanfaat bagi tubuh
bayi
Memiliki banyak
komponen yang
bermanfaat
Kandungan ASI Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu
primipara
radic radic radic radic
ASI mengandung DHA untuk
perkembangan otaknya yang tidak sama
dengan susu formula
Mengandung DHA radic
ASI mengandung karbohidrat kalsium
protein vitamin dan zat untuk kekebalan
tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak
Banyaknya nutrisi
dalam ASI
radic radic radic radic
sesuai dengan kebutuhan bayi
Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic
Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau
ASI tuh
Ekonomis radic radic radic radic
Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah
terjadinya kanker payudara
Mencegah penyakit
payudara
Memberikan manfaat
pada ibu
Motivasi ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic
Lebih cepat mengurangi kegemukan
pasca melahirkan
Mengurangi
kegemukan pasca
melahirkan
radic radic radic radic
Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat
pada anak
radic radic radic
Karena ASI adalah cairan yang pertama
kali diminum untuk mengawali
kehidupan anak saya bahkan sampai
ASI mengawali
kehidupan anak
radic
sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan
untuk anak saya ya itulah ASI
Kehidupan saya maka kehidupan anak
saya juga
Anak saya berat badannya menjadi
bertambah setiap bulannya
Peningkatan berat
badan
radic radic radic radic radic radic
ASI itu penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan usianya
yang harus diberikan sampai 6 bulan
Pertumbuhan dan
perkembangan
meningkat
radic radic radic radic
Manfaatnya untuk perkembangan
otaknya Otaknya menjadi lebih pinter
dan cerdas
Meningkatkan IQ radic radic radic radic
ASI sangat baik terutama pada saat baru
lahir itu keluar kolostrum yang harus
diberikan kepada anak untuk lebih
meningkatkan daya tahan tubuhnya
Meningkatkan daya
tahan tubuh bayi
radic radic radic radic radic radic
Meningkatkan tali kasih sayang antara
saya anak dan suami
Menjalin kasih sayang
keluarga
Memberikan manfaat
pada keluarga
radic radic radic radic radic radic
ASI itu langsung dari payudara tidak
pakai kardus atau kaleng yang nantinya
akan menimbulkan banyak sampah
Tidak menimbulkan
banyak sampah
Memberikan manfaat
pada lingkungan
radic radic radic radic radic radic
Pada saat bayi dilahirkan bayi saya
diletakkan diatas badan saya oleh bidan
diantara payudara di bagian dada Bayi
saya masih ada darah-darahnya lalu saya
langsung memeluknya sambil ditutupin
sama kain
Bayi diletakkan di
tubuh ibu
Proses Inisiasi
Menyusui Dini (IMD)
Perilaku ibu primipara
dalam memberikan
ASI eksklusif
radic radic radic radic radic
Hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari
puting
Peragaan bayi mencari
putting
radic
Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara
saat memberikan ASI
radic radic radic radic radic radic
eksklusif
Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa
gendong bayinya
Berdiri sambil jalan radic radic radic radic
Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic
Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh
anak kebadan saya nempel diperut terus
langsung mulutnya menghisap payudara
diperut terus langsung mulutnya
menghisap payudara
Di pangku dan di
miringkan ke tubuh ibu
Posisi anak saat
diberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic radic
Sambil tiduran kalau anak saya mau
tidur cuma posisi saya itu miring sesuai
payudara mana yang mau saya berikan
ASInya anak saya juga agak miring
sedikit
Tiduran sesuai posisi
payudara yang
diberikan
radic radic radic radic radic radic
Kadang sambil di gendong pake
gendongan juga saya berikan ASInya
Di gendong pakai
gendongan
radic radic radic
Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic
Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun
tidur
radic radic
Tidak membatasi Disaat anak ingin
menyusu ya saya langsung kasih
Tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak
radic
Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan
ASI
radic radic radic radic radic radic
Sekitar 2-3 jam sekali saya
memberikannya
radic radic radic radic radic radic
Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic
Tergantung dari si bayi kalau dia sudah
melepaskan payudara saya ya sudah
selesai
Bayi tidak menghisap
payudara
radic radic radic
Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic
sampai gumoh atau muntah berlebihan
Mulut anak saya menempel pada puting
sampe menutupi yang hitam-hitam
payudara
Mulut bayi menghisap
putting sampai ke
areola
Pelekatan mulut bayi
pada payudara ibu
radic radic radic radic
Waktu awal-awal sih dibantu pakai
tangan saya yang memasukkannya terus
saya pegangin payudaranya Sekarang
mah saya cuma bantu memasukkan
putingnya saja saya uda ga dipegangin
sampai selesai menyusui
Pelekatan dibantu
dengan tangan ibu
radic radic radic radic radic radic
Jangan sampai hidungnya menutup
kepayudara karena nanti tidak bisa nafas
Payudara tidak
menutupi hidung bayi
radic
Saya merasa senang ya bisa memberikan
ASI eksklusif dan menjadi pengalaman
pertama buat saya
Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Saya merasa bangga sebagai ibu karena
sudah menjadi suatu kewajiban
Merasa bangga radic radic radic radic
Saya merasa puas yah bisa memberikan
yang terbaik untuk anak
Kepuasan diri radic
Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada
payudara
Hambatan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic
Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic
Kadang puting juga lecet Putting lecet radic
Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic
Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic
Saat saya ngantuk dan lelah anak masih
pengen terus netek
Rasa kantuk dan lelah
ibu
Masalah fisiologis ibu radic radic
Kalau suami saya mendukung sekali ya
Suami paling sering menanyakan sudah
ditetein belum begitu mengingatkan saya
terutama jika anak menangis dan bangun
tidur untuk ditetein
Dukungan
informasional dari
suami
Dukungan
informasional
Dukungan ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic
Suami bilang kalau anak lebih baik dan
lebih bagus ASI eksklusif daripada susu
formula sampai usia 6 bulan
radic radic radic radic
Mama pernah mengajarkan cara
memegang bayi saat memberikan ASI
Dukungan
informasional dari
mama
radic radic radic
Teman saya juga bilang sama saya
katanya ASI saja ASInya juga keluarnya
banyak ngapain harus susu formula
Dukungan
informasional dari
teman
radic
Semangat ya bunda pokoknya yang
terbaik berikan ASI eksklusif jangan
Dukungan emosional
dari suami
Dukungan emosional radic
susu formula
Teman saya juga mendukung Teman
saya bilang uda ASI aja walaupun
keluarnya sedikit nanti juga lama-lama
banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk
anak sampai 6 bulan
Dukungan emosional
dari teman
radic
Mama sering membuat sayur daun katuk
katanya biar ASInya banyak
Dukungan instrumental
dari mama
Dukungan
instrumental
radic radic
Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama
memberikan ASI
eksklusif
radic
Hmmpernah denger dari tetangga ada
yang mengatakan kalau kolostrum itu
harus dibuang karena kotor dan warnanya
agak kuning
Kolostrum kotor dan
berwarna kuning
Mitos tentang
kolostrum
radic
Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic
kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan
secara medis
tentang mitos
Katanya sih kalau selama memberikan
ASI eksklusif gak boleh makan yang
pedes bayi akan mencret-mencret-
mencret makan yang asem juga sama
Banyak makan es anak saya jadi flu
Tidak makan pedes
asem dan minum es
Pantangan makanan radic radic radic radic radic
Pernah denger dari orang kalau
memberikan ASI eksklusif itu payudara
menjadi seperti kendor berbeda dari
sebelum melahirkanhehe
Payudara menjadi tidak
kencang
Perubahan bentuk
payudara
radic radic
Lampiran 3
RIWAYAT HIDUP
Nama Musiskah
Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991
Status Pernikahan Belum menikah
Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05
Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan
Kembangan Jakarta Barat 11610
Telepon 085697150636
Email siezca_muyahoocoid
Riwayat Pendidikan
1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]
2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]
3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]
4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]
Organisasi
1 Pramuka [2003-2004]
2 Paskibra [2003-2004]
3 Rohis [2006-2009]
Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop
1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi
Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009
2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization
Erardquo tahun 2009
3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009
4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk
Kemandirian Bangsardquo tahun 2009
5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012
6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan
Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan
Globalrdquo tahun 2012
7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam
Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012
x
6 Seluruh dosen PSIK yang telah memberikan ilmunya dan segala
pengalamannya yang tak ternilai sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi
kami selaku mahasiswa
7 Seluruh staff bidang akademik FKIK dan PSIK yang telah membantu
kelancaran hal-hal administratif
8 Kepala dan semua pegawai Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara yang
telah membantu dalam mencari data dan terima kasih atas perizinan dalam
penelitian ini
9 Keluarga tercinta yaitu orang tua dan kakak penulis yang selalu memberi
kasih sayang dukungan dorsquoa dan semangat demi terselesaikannya skripsi ini
10 Sahabat-sahabat penulis angkatan 2009 yang telah berjuang bersama dalam
perkuliahan dan penyusunan skripsi di Ilmu Keperawatan
11 Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini baik dalam
persiapan pelaksanaan dan penyelesaian yang tidak dapat disebutkan satu
persatu dalam kesempatan ini
Dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT penulis berharap semua
kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT dan semua
kesalahan diampuni oleh Allah Amin
Jakarta Januari 2014
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Pernyataan persetujuan ii
Lembar Pengesahan iii
Pernyataan Keaslian Karya v
Lembar Persembahan vi
Abstrak vii
Abstract viii
Kata Pengantar ix
Daftar Isi xi
Daftar Gambar xiv
Daftar Bagan xv
Daftar Lampiran xvi
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 6
C Tujuan Penelitian 6
D Manfaat Penelitian 8
E Ruang Lingkup 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pengalaman 10
B ASI eksklusif 11
1 Pengertian 11
2 Komposisi 11
3 Pembagian ASI 15
4 Anatomi payudara 16
5 Fisiologi Laktasi 18
xii
6 Manfaat ASI Eksklusif 22
7 Teknik Menyusui 25
8 Masalah dalam Menyusui 26
C Ibu Primipara 27
D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother 28
Kerangka Teori 32
BAB III KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep 33
B Definisi Istilah 33
BAB IV METODE PENELITIAN
A Desain Penelitian 34
B Waktu dan Lokasi Penelitian 36
C Partisipan Penelitian 36
D Instrumen Penelitian 37
E Teknik Pengumpulan Data 37
F Teknik Analisa Data 41
G Keabsahan Data 43
H Etika Penelitian 46
BAB V HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum Wilayah Penelitian 47
B Hasil Penelitian 48
1 Karakteristik Partisipan 48
2 Hasil analisis tematik 49
BAB VI PEMBAHASAN
A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi 68
B Keterbatasan Penelitian 85
xiii
BAB VII PENUTUP
A Kesimpulan 86
B Saran 88
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 18
Gambar 22 21
Gambar 23 21
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 21 28
Bagan 22 32
Bagan 41 42
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 51 47
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman wawancara
Lampiran 2 Matriks analisis tematik
Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis
Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan
Lampiran 5 Surat izin penelitian
Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan
Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium
Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per
1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per
kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per
1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan
AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000
kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di
Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan
infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare
serta pneumonia 13
Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki
ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4
bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26
kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati
2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian
akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia
2
dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat
badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik
(Stuebe 2009)
ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi
(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif
berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih
juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi
lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi
Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai
kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah
dikonsumsi (Meadow 2005)
Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun
yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-
Baqarah ayat 233
ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا
لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ
﴾233تعملون بصیر ﴿
Yang artinya
ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila
3
keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)
Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah
menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang
Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI
eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis
(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan
Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak
adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan
hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang
wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat
pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama
pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi
untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia
enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya
memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat
Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif
(Presiden RI 2012)
Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on
Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio
pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406
4
sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data
Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada
bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673
sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan
Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari
enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk
mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80
(Kemenkes RI 2012)
Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak
562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi
rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku
ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39
Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos
negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk
meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)
Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang
melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama
cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi
ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus
meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan
bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama
enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat
mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan
5
Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang
pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan
bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak
pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet
dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari
payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu
formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika
diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia
memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya
mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan
sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan
banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu
primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada
bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5
remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan
hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam
bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya
menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak
mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan
dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang
tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman
6
awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan
pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)
Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan
pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal
tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin
mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yang ada di wilayah ini
Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat
penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak
pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
B Rumusan Masalah
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai
usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu
air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya
bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun
2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan
sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324
Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat
7
penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan
kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium
mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan
sindrom metabolik
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal
bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik
bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara
dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui
agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu
Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
C Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
8
D Manfaat
1 Manfaat Ilmiah
a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya
mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Manfaat Praktis
a Bagi institusi pendidikan keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah
wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam
peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi
dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif
b Bagi pelayanan kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga
kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui
promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif
c Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara
mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada
bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri
mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif
9
E Ruang Lingkup
Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam
pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para
partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengalaman
Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas
2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan
Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok
dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)
pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan
perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam
lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)
Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa
berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan
diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap
kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang
dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup
tersebut (Bungin 2008)
Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan
guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat
diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan
menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu
dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah
2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala
11
sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang
terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber
pengetahuan
B ASI Eksklusif
1 Pengertian
ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI
mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai
dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal
(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI
secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan
(Roesli 2005)
2 Komposisi
ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain
zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan
hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI
mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium
kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)
12
a Karbohidrat
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat
utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak
laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan
dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam
usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak
yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus
yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya
asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang
akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat
pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan
absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)
b Lemak
Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah
kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan
kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI
akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga
mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya
sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung
enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi
akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)
Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari
Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic
13
acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal
amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)
c Protein
Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)
Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu
whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah
dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal
dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)
Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein
utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI
adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu
menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding
kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan
susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang
sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein
istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin
dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)
d Sel hidup
ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik
terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan
sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan
yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)
Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang
menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo
14
dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-
kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti
enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau
imunoglobulin (Roesli 2005)
e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah
ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah
suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta
membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi
(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas
imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap
berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran
pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)
f Vitamin mineral dan zat besi
ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B
kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi
tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah
pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya
mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi
atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang
dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri
usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena
kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan
suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)
15
Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI
dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada
kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh
bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)
(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir
menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga
bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar
hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya
(Lowdermilk 2004)
ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan
susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah
21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi
tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat
banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu
formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)
3 Pembagian ASI
Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu
a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari
keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau
dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu
lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali
lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar
karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika
dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga
16
mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran
gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)
b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari
keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya
semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin
tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)
c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan
seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)
4 Anatomi Payudara
Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara
tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan
kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat
(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan
bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang
buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di
sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat
jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik
susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI
terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu
(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang
susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan
sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)
Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat
hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai
17
800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara
tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk
2004)
Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi
puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery
yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar
areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar
Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada
bayi (Geddes 2007)
Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu
Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul
menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara
menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang
terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus
mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira
012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)
sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke
dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran
yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus
laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus
laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)
Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan
menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)
18
Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)
5 Fisiologi Laktasi
Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu
(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon
yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk
memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi
susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi
lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara
(Lowdermilk 2004)
Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI
yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat
menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat
mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus
menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on
demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk
menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)
19
Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu
sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin
merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior
berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks
prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola
mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi
sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi
mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-
faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan
merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan
hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan
produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin
yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan
besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi
menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam
Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan
ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-
sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu
berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin
sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak
Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses
aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada
refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let
down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar
20
22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk
mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos
dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk
ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk
2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan
alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya
bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor
yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi
mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk
menyusui bayi (Dewi 2011)
Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang
mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)
refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)
Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar
payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan
menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu
tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk
menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap
terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik
oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di
belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum
durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara
bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus
sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian
21
belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI
keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi
ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk
2006)
Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
22
6 Manfaat ASI Eksklusif
Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI
bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)
a Bagi ibu
Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan
kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi
alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea
Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan
menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula
dan peralatannya (Hegar 2008)
Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan
mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu
menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna
untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena
merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil
ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan
sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih
ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak
merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli
2005)
Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan
involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium
menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika
23
laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung
selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat
dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan
menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung
pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan
prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta
menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis
botol
b Bagi bayi
Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam
mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat
lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat
sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam
amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula
Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin
berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan
maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang
mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa
dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan
mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis
vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan
galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat
(Wong 2008)
24
ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega
6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor
docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan
AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)
Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi
peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung
vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai
kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)
ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya
tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan
kasih sayang (Roesli 2005)
c Bagi negara
Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk
pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya
menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan
mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan
sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang
tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal
untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya
generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)
25
d Bagi lingkungan
ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di
dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas
pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi
udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang
mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan
asap (Roesli 2005)
7 Teknik Menyusui
Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki
keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari
payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari
posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara
ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi
duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)
Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu
a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)
b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)
c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi
membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi
d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata
antara ibu dengan bayi
e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak
dilengan bukan didaerah siku
26
Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan
bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah
terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada
bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu
(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi
membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-
rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih
Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24
jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara
seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan
ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan
suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam
hari (Hegar 2008)
8 Masalah dalam Menyusui
Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama
kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala
yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi
ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu
ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi
terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa
susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi
pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak
engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui
27
ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit
abnormalitas bayi (Hegar 2008)
Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak
keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan
produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera
mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin
sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang
keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)
C Ibu Primipara
Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali
persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu
primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup
dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara
biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari
gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari
pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut
termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk
2004)
Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui
merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan
tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya
pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup
28
yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap
untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)
D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother
Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian
peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva
Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood
2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan
ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam
Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan
makrosistem sebagai berikut
IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan
dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan
ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan
Mikrosistem
Hubungan ibu-ayah
Relationship
Mesosistem
Makrosistem
peraw
atan
KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan
HASIL PADA ANAK
Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial
Fungsi keluarga
Pengaturan kerja orangtua
Konsistensi pengaruh budaya
Sekolah
Dukungan sosial
Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)
29
1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu
terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu
dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor
2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-
orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan
sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum
berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan
ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar
kebutuhan bayi tetap terpenuhi
3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem
terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan
kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI
eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI
eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam
proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman
yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang
sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui
Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran
ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang
mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses
perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon
terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu
yaitu
30
a Anticipatory
Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan
kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada
tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan
pada bayi termasuk memberikan ASI
b Formal
Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai
belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu
belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan
ASI eksklusif
c Informal
Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya
yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada
tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam
memberikan ASI eksklusif
d Personal
Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini
ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan
ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi
berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen
kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum
tanggap dan kesehatan umum
Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan
pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan
31
kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey
dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang
pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai
Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas
peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam
model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri
atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak
kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran
kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan
Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu
meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam
refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan
yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon
yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood
2006)
32
KERANGKA TEORI
Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)
Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)
keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam
menyusui kepuasan interaksi pada bayi
Mikrosistem
fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga
Terjadi interaksi bayi pada ibu
kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum
sikap tenang
Mesosistem
perawatan bayi faktor lingkungan
kerja lingkungan umum
lainnya
Makrosistem
pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut
Anticipatory
kesiapan menerimakehamilan pertama
Formal
kelahiran anakpertama
ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain
Informal
ibu memberikanASI dengan
caranya sendiri
Personal
ibu terbiasamemberikan
ASI
Pengalaman ibu
primipara dalam
memberikan ASI
Eksklusif
33
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH
A Kerangka Konsep
Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah
pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak
dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang
baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif
merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya
sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh
seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari
lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga
dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan
keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya
dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi
secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
B Definisi Istilah
Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini
peneliti menggunakan definisi istilah yaitu
1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang
pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif
2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu
34
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk
sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang
pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan
berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa
fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian
(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang
sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak
Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)
Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari
fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan
penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang
dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan
orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh
fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna
tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif
secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang
luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp
35
Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi
deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan
(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat
dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui
tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman
ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti
sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk
pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses
wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi
esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan
bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut
berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi
hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami
partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi
peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan
lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan
menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan
pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk
menggambarkan fenomena sebelum waktunya
Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih
partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai
kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas
temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini
diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan
36
terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat
B Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013
C Partisipan Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah
puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung
oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan
kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono
2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang
berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah
teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data
partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan
diteliti
a Dapat berkomunikasi dengan baik
b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian
37
D Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu
pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk
pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat
dan catatan lapangan (fieldnote)
E Teknik Pengumpulan Data
1 Pengumpulan data
Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai
September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan
dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman
wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam
dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara
yang telah disiapkan sebelumnya
2 Tahap pengumpulan data
a Tahap persiapan pengumpulan data
1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus
perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas
Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara
Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW
serta melakukan kode etik penelitian
2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman
wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki
kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam
38
penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk
melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada
partisipan sebenarnya
3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan
kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk
melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat
dari penelitian ini
4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada
partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data
b Tahap pelaksanaan pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan
pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik
wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah
satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini
dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang
pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat
terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)
Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur
yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga
menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan
dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan
39
alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada
partisipan
Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan
lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan
tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan
dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam
penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong
2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi
tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat
wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas
yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan
dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka
fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak
dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-
isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga
kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit
(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam
beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan
informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan
kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah
melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai
40
60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari
hasil wawancara
Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)
cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong
Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang
umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang
berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang
semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan
ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan
peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk
mengeksplorasi inti dari topik penelitian
Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif
mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan
mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban
partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face
Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara
peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)
mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling
menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara
kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah
dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih
terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau
menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif
secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid
41
F Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian
ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data
berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)
meliputi
1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan
membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang
diteliti
3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang
sesuai fenomena yang diteliti
4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan
penting dari setiap pernyataan partisipan
5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua
partisipan
6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya
kedalam suatu kelompok tema
7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif
secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan
partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema
42
8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk
validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat
Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)
Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas
Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara
dengan partisipan
Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang
Mencari pernyatan-pernyataan penting dari
setiap pernyataan partisipan
Menentukan makna dari setiap pernyataan
penting dari semua partisipan
mengelompokkannya ke dalam suatu
kelompok tema
Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam
bentuk deskriptif secara lengkap
Kembali ke partisipan untuk validasi data
deskripsi yang dibuat
43
G Keabsahan Data
Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik
pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah
kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong
2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)
kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)
1 Kredibilitas (credibility)
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya
Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang
detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif
membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check
(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian
yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)
a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan
derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari
kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk
membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga
kepercayaan diri peneliti sendiri
b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan
unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau
isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut
secara rinci
44
c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data tersebut
d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu
mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam
bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli
dalam bidang kualitatif
c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan
dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-
pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya
pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
data
Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing
dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat
transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh
pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang
dialami partisipan
2 Keteralihan (transferability)
Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil
fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang
menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus
mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan
45
memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil
penelitian agar orang lain dapat memahami
3 Kebergantungan (dependability)
Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan
catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan
itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang
pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti
melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan
masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa
data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan
sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview
seluruh hasil penelitian
4 Kepastian (confirmability)
Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data
yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak
bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan
pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman
seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau
banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil
penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan
apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah
yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah
kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data
46
H Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus
memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam
menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar
menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat
penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus
diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut
1 Lembar persetujuan (informed consent)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk
ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan
merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan
oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat
penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini
ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan
penelitian
2 Tanpa nama (anonymity)
Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada
lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan
menuliskan inisial
3 Kerahasiaan (privacy)
Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah
informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh
partisipan
47
BAB V
HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam
partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan
tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil
penelitian sebagai berikut
A Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari
delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan
Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat
memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati
Wijaya
Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang
terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148
KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan
Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600
RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan
penduduk sebesar 5796 jiwaKm2
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu
primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang
memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI
eksklusif
48
B Hasil Penelitian
1 Karakteristik Partisipan
Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain
nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa
Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan
setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut
bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed
consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut
Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir
Agama Sukubangsa
Usiaanak
P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan
P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan
P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan
P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan
P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun
Tabel 51 Karakteristik partisipan
Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 7 bulan
Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
49
Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan
terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 5 bulan
Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan
Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 10 bulan
Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun
2 Hasil analisis tematik
Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada
penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi
ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-
mitos tentang ASI eksklusif
50
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada
penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI
bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu
2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir
4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif
1 Air susu ibu
Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah
air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7
bulan
ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)
2 Cairan susu berwarna putih
Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu
cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)
3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan
bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini
adalah ungkapannya
51
ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)
4 Nutrisi bagi bayi
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah
suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)
5 ASI eksklusif
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen
bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena
berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan
bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu
formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi
1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI
1 Kandungan ASI
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat
52
untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3
bulan
ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)
Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah
ungkapannya
ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan
ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk
kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)
2 Kelebihan ASI
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)
53
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif
itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub
tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga
dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Memberikan manfaat pada ibu
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai
anak berusia 1 tahun 5 bulan
ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca
melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29
tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)
2 Memberikan manfaat pada bayi
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan
54
kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa
manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya
ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah
tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan
cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai
anak berusia 1 tahun
ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan
55
ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk
meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu
partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)
3 Memberikan manfaat pada keluarga
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)
4 Memberikan manfaat pada lingkungan
Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi
lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai
guru
ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini
56
(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat
diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi
cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori
yang terdapat pada subtema
1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah
dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah
tangga
ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya
sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya
ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)
2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI
eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam
memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut
57
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja
sebagai ibu rumah tangga
ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa
dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman
bayi Berikut ini ungkapannya
ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)
3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
3 bulan
ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10
bulan
ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat
diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut
58
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)
4 Waktu pemberian ASI eksklusif
Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda
setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan
Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga
dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut
ini ungkapannya
ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)
59
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya
ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan
ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)
ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)
5 Tanda bayi cukup ASI
Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses
menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan
oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini
penjelasan dari setiap partisipan
Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25
tahun
ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)
60
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA
ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)
Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi
cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan
ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)
6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)
Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi
dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut
dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui
ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)
61
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia
1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu
payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya
ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI
eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi
perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini
merupakan kategori yang terdapat dalam tema
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena
bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi
ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu
karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)
62
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa
puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya
ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua
partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik
pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham
masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak
saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan
ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis
ibu Berikut ini uraiannya
1 Masalah pada payudara
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa
sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun
dan pendidikan terakhir SMA
ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut
salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai
anak berusia 7 bulan
ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa
Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya
63
ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa
payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya
ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini
ungkapannya
ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)
2 Masalah fisiologis ibu
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis
yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi
ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk
mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil
wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu
1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan
64
instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Dukungan informasional
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan
dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami
sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI
berikut ini ungkapannya
ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang
kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif
Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu
rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari
mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI
eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25
tahun dan bersuku Betawi
ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)
65
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari
temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu
bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya
ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)
2 Dukungan emosional
Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan
Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami
memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini
ungkapannya
ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi
mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan
ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)
3 Dukungan instrumental
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya
mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun
katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai guru dan bersuku Betawi
ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan
66
dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda
Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu
pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif
pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan
dari para partisipan Berikut ini uraiannya
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1
tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-
mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya
ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah
denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning
Berikut ini ungkapannya
ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga
mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada
Berikut ini adalah ungkapan
ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama
memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak
67
makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada
payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29
tahun
ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)
68
BAB VI
PEMBAHASAN
Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian
yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian
yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya
yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan
interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai
keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman
selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan aturan
A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi
Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya
memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut
teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci
untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta
pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara
dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi
air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru
lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air
69
Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar
payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk
2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah
satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih
utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya
juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh
ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu
warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)
dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan
oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat
daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang
akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak
lemak
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan
mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang
diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa
tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan
Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara
eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam
bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh
air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur
susu biskuit bubur nasi ataupun tim
70
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan
bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein
vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori
yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200
unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin
mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah
putih
Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan
mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan
mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan
dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak
52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan
sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian
juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran
sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan
dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan
ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI
adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan
dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di
disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan
membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis
(Roesli 2008)
71
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam
penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga
dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara
eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan
berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan
lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian
partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan
penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa
menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk
setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa
sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker
payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan
bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang
dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat
badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat
pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan
mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih
sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif
72
kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena
adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk
kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem
kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak
Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan
mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif
Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia
enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal
karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan
kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan
dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa
perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi
sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak
4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar
enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa
manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali
diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang
ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan
pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak
menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan
73
dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi
bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan
kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya
adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang
mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi
dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di
bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada
darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan
bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes
(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi
menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya
merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini
dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal
ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi
ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam
satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak
memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54
tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak
96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90
74
hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda
inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu
Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan
bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan
sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu
sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee
etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali
melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum
Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari
tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya
dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran
ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi
dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu
dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi
keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian
peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya
adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan
belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu
seorang bidan atau petugas kesehatan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa
partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan
dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu
75
partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan
bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa
memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya
baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya
adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI
eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai
macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi
duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori
yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar
untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana
ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi
menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi
berbaring miring dan posisi di atas pangkuan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan
mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan
kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara
Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam
pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai
hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi
tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk
(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan
payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi
semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi
76
dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah
puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka
Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan
areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari
di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi
menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal
menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu
payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja
sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)
menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus
berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh
payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak
ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu
kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara
agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai
seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi
memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan
berinteraksi dengan bayi
Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan
waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian
partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan
bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp
77
McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya
menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan
menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan
dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI
kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma
(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui
mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8
kali perhari
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan
bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang
mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat
anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya
dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan
sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit
walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh
Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8
kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya
secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk
menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu
mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama
pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru
lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi
baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang
78
lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara
lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per
payudara
Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi
mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur
nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah
melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang
ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat
pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada
bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola
mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa
tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan
bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini
sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika
ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan
dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal
Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah
satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan
yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong
dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan
anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI
79
darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang
menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase
personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu
primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI
Eksklusif
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan
dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para
parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit
lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan
adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu
yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah
umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima
pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari
(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai
memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan
hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk
berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja
tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri
puting (28) dan alasan lain (19)
Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan
hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif
adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI
80
(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI
(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan
kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil
bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama
enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit
sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa
mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat
dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk
memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga
sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai
seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam
memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan
sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong
(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat
besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif
Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan
informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana
berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian
Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa
81
bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan
sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI
eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga
dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif
oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain
dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan
informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua
partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu
primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari
teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada
penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini
sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa
remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga
mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga
sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi
menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan
bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-
individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu
juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan
ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan
atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)
dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk
tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat
82
dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan
meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal
menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)
dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan
yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan
yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi
penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang
lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi
Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan
dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk
dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua
partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan
mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara
menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan
adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi
memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak
selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu
mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini
sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan
bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi
ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif
Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan
yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari
83
teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik
daripada susu formula
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan
karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti
2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar
adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini
sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak
98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya
yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan
yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena
adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat
membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi
limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat
menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan
bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah
kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang
karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan
ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan
Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena
dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak
sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa
84
sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh
budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat
pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan
Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi
wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang
makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang
dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam
kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat
memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang
Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis
makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang
panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air
susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai
makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-
mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan
ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari
sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang
disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-
hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih
dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan
kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti
2010)
85
B Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa
keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain
1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria
inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data
partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan
partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya
didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria
2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan
penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya
partisipan kurang bervariasi
86
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang
teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah
diwawancarai
Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang
berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan
ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya
kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki
banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan
ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena
dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker
payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat
pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak
meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya
meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan
manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak
menimbulkan banyak sampah
87
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi
diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat
memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan
dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu
dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang
diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI
eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi
bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam
memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam
sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak
menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut
bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola
pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung
bayi
Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat
dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan
kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI
eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak
puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu
yaitu rasa kantuk dan lelah
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan
baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar
keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan
informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos
88
tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif
mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi
tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum
es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk
payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa
memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang
berbeda dari sebelum melahirkan
B Saran
1 Pelayanan kesehatan
Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang
pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian
ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan
asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan
dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI
eksklusif khususnya pada ibu primipara
2 Institusi keperawatan
Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan
dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan
terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat
mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
89
3 Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan
pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi
mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena
perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang
dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a
mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
DAFTAR PUSTAKA
Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008
Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom
Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004
Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008
Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008
Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008
Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004
Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998
Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008
Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007
Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995
Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008
Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007
Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012
Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid
Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008
Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004
Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg
Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding
2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005
Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010
Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006
Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg
Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007
Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012
Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid
Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid
Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition
MOSBY2006USA
Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006
Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005
___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008
Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010
Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009
Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012
Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997
Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003
Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009
Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010
Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997
Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007
Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006
Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008
Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008
Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010
Lampiran 1
Pedoman Wawancara Mendalam
Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
A Petunjuk umum
a Tahap perkenalan
b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang
telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara
c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam
B Petunjuk wawancara mendalam
a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara
b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran
pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai
c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah
d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya
e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu
pencatatan hasil wawancara
C Identitas partisipan
Nama partisipan (inisial)
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Suku bangsa
Nama anak
Umur anak
Hari amp tanggal
Waktu
Tempat
D Pertanyaan Wawancara
1 Menggali pengetahuan
a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif
b Darimana ibu mengetahui informasi itu
2 Pengalaman
a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif
c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan
dalam memberikan ASI secara eksklusif
e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif
f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara
eksklusif
a) Manfaat bagi ibu
b) Manfaat bagi bayi
c) Manfaat bagi keluarga
d) Manfaat bagi lingkungan
g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan
sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif
h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif
Lampiran 2
MATRIKS ANALISIS TEMATIK
PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA
P P P P P P
1 2 3 4 5 6
ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu
primipara
radic radic radic radic radic radic
ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu
yang dikeluarkan melalui payudara dan
bentuknya seperti cairan susu yang
berwarna putih yang sangat bagus untuk
bayi
Cairan susu berwarna
putih
radic radic radic radic
ASI adalah minuman formula atau
makanan pemula yang lebih utama untuk
sang bayi daripada seperti susu formula
lainnya
Makanan pemula bagi
bayi baru lahir
radic
Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh
ibu yang alami yang sangat bermanfaat
untuk bayi
Nutrisi bagi bayi radic
ASI yang diberikan kepada bayi dari
sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan makanan dan minuman
lain
ASI eksklusif radic
ASI sangat bagus untuk bayi karena
banyak mengandung komponen-
komponen yang bermanfaat bagi tubuh
bayi
Memiliki banyak
komponen yang
bermanfaat
Kandungan ASI Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu
primipara
radic radic radic radic
ASI mengandung DHA untuk
perkembangan otaknya yang tidak sama
dengan susu formula
Mengandung DHA radic
ASI mengandung karbohidrat kalsium
protein vitamin dan zat untuk kekebalan
tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak
Banyaknya nutrisi
dalam ASI
radic radic radic radic
sesuai dengan kebutuhan bayi
Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic
Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau
ASI tuh
Ekonomis radic radic radic radic
Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah
terjadinya kanker payudara
Mencegah penyakit
payudara
Memberikan manfaat
pada ibu
Motivasi ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic
Lebih cepat mengurangi kegemukan
pasca melahirkan
Mengurangi
kegemukan pasca
melahirkan
radic radic radic radic
Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat
pada anak
radic radic radic
Karena ASI adalah cairan yang pertama
kali diminum untuk mengawali
kehidupan anak saya bahkan sampai
ASI mengawali
kehidupan anak
radic
sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan
untuk anak saya ya itulah ASI
Kehidupan saya maka kehidupan anak
saya juga
Anak saya berat badannya menjadi
bertambah setiap bulannya
Peningkatan berat
badan
radic radic radic radic radic radic
ASI itu penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan usianya
yang harus diberikan sampai 6 bulan
Pertumbuhan dan
perkembangan
meningkat
radic radic radic radic
Manfaatnya untuk perkembangan
otaknya Otaknya menjadi lebih pinter
dan cerdas
Meningkatkan IQ radic radic radic radic
ASI sangat baik terutama pada saat baru
lahir itu keluar kolostrum yang harus
diberikan kepada anak untuk lebih
meningkatkan daya tahan tubuhnya
Meningkatkan daya
tahan tubuh bayi
radic radic radic radic radic radic
Meningkatkan tali kasih sayang antara
saya anak dan suami
Menjalin kasih sayang
keluarga
Memberikan manfaat
pada keluarga
radic radic radic radic radic radic
ASI itu langsung dari payudara tidak
pakai kardus atau kaleng yang nantinya
akan menimbulkan banyak sampah
Tidak menimbulkan
banyak sampah
Memberikan manfaat
pada lingkungan
radic radic radic radic radic radic
Pada saat bayi dilahirkan bayi saya
diletakkan diatas badan saya oleh bidan
diantara payudara di bagian dada Bayi
saya masih ada darah-darahnya lalu saya
langsung memeluknya sambil ditutupin
sama kain
Bayi diletakkan di
tubuh ibu
Proses Inisiasi
Menyusui Dini (IMD)
Perilaku ibu primipara
dalam memberikan
ASI eksklusif
radic radic radic radic radic
Hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari
puting
Peragaan bayi mencari
putting
radic
Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara
saat memberikan ASI
radic radic radic radic radic radic
eksklusif
Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa
gendong bayinya
Berdiri sambil jalan radic radic radic radic
Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic
Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh
anak kebadan saya nempel diperut terus
langsung mulutnya menghisap payudara
diperut terus langsung mulutnya
menghisap payudara
Di pangku dan di
miringkan ke tubuh ibu
Posisi anak saat
diberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic radic
Sambil tiduran kalau anak saya mau
tidur cuma posisi saya itu miring sesuai
payudara mana yang mau saya berikan
ASInya anak saya juga agak miring
sedikit
Tiduran sesuai posisi
payudara yang
diberikan
radic radic radic radic radic radic
Kadang sambil di gendong pake
gendongan juga saya berikan ASInya
Di gendong pakai
gendongan
radic radic radic
Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic
Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun
tidur
radic radic
Tidak membatasi Disaat anak ingin
menyusu ya saya langsung kasih
Tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak
radic
Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan
ASI
radic radic radic radic radic radic
Sekitar 2-3 jam sekali saya
memberikannya
radic radic radic radic radic radic
Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic
Tergantung dari si bayi kalau dia sudah
melepaskan payudara saya ya sudah
selesai
Bayi tidak menghisap
payudara
radic radic radic
Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic
sampai gumoh atau muntah berlebihan
Mulut anak saya menempel pada puting
sampe menutupi yang hitam-hitam
payudara
Mulut bayi menghisap
putting sampai ke
areola
Pelekatan mulut bayi
pada payudara ibu
radic radic radic radic
Waktu awal-awal sih dibantu pakai
tangan saya yang memasukkannya terus
saya pegangin payudaranya Sekarang
mah saya cuma bantu memasukkan
putingnya saja saya uda ga dipegangin
sampai selesai menyusui
Pelekatan dibantu
dengan tangan ibu
radic radic radic radic radic radic
Jangan sampai hidungnya menutup
kepayudara karena nanti tidak bisa nafas
Payudara tidak
menutupi hidung bayi
radic
Saya merasa senang ya bisa memberikan
ASI eksklusif dan menjadi pengalaman
pertama buat saya
Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Saya merasa bangga sebagai ibu karena
sudah menjadi suatu kewajiban
Merasa bangga radic radic radic radic
Saya merasa puas yah bisa memberikan
yang terbaik untuk anak
Kepuasan diri radic
Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada
payudara
Hambatan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic
Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic
Kadang puting juga lecet Putting lecet radic
Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic
Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic
Saat saya ngantuk dan lelah anak masih
pengen terus netek
Rasa kantuk dan lelah
ibu
Masalah fisiologis ibu radic radic
Kalau suami saya mendukung sekali ya
Suami paling sering menanyakan sudah
ditetein belum begitu mengingatkan saya
terutama jika anak menangis dan bangun
tidur untuk ditetein
Dukungan
informasional dari
suami
Dukungan
informasional
Dukungan ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic
Suami bilang kalau anak lebih baik dan
lebih bagus ASI eksklusif daripada susu
formula sampai usia 6 bulan
radic radic radic radic
Mama pernah mengajarkan cara
memegang bayi saat memberikan ASI
Dukungan
informasional dari
mama
radic radic radic
Teman saya juga bilang sama saya
katanya ASI saja ASInya juga keluarnya
banyak ngapain harus susu formula
Dukungan
informasional dari
teman
radic
Semangat ya bunda pokoknya yang
terbaik berikan ASI eksklusif jangan
Dukungan emosional
dari suami
Dukungan emosional radic
susu formula
Teman saya juga mendukung Teman
saya bilang uda ASI aja walaupun
keluarnya sedikit nanti juga lama-lama
banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk
anak sampai 6 bulan
Dukungan emosional
dari teman
radic
Mama sering membuat sayur daun katuk
katanya biar ASInya banyak
Dukungan instrumental
dari mama
Dukungan
instrumental
radic radic
Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama
memberikan ASI
eksklusif
radic
Hmmpernah denger dari tetangga ada
yang mengatakan kalau kolostrum itu
harus dibuang karena kotor dan warnanya
agak kuning
Kolostrum kotor dan
berwarna kuning
Mitos tentang
kolostrum
radic
Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic
kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan
secara medis
tentang mitos
Katanya sih kalau selama memberikan
ASI eksklusif gak boleh makan yang
pedes bayi akan mencret-mencret-
mencret makan yang asem juga sama
Banyak makan es anak saya jadi flu
Tidak makan pedes
asem dan minum es
Pantangan makanan radic radic radic radic radic
Pernah denger dari orang kalau
memberikan ASI eksklusif itu payudara
menjadi seperti kendor berbeda dari
sebelum melahirkanhehe
Payudara menjadi tidak
kencang
Perubahan bentuk
payudara
radic radic
Lampiran 3
RIWAYAT HIDUP
Nama Musiskah
Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991
Status Pernikahan Belum menikah
Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05
Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan
Kembangan Jakarta Barat 11610
Telepon 085697150636
Email siezca_muyahoocoid
Riwayat Pendidikan
1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]
2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]
3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]
4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]
Organisasi
1 Pramuka [2003-2004]
2 Paskibra [2003-2004]
3 Rohis [2006-2009]
Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop
1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi
Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009
2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization
Erardquo tahun 2009
3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009
4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk
Kemandirian Bangsardquo tahun 2009
5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012
6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan
Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan
Globalrdquo tahun 2012
7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam
Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Pernyataan persetujuan ii
Lembar Pengesahan iii
Pernyataan Keaslian Karya v
Lembar Persembahan vi
Abstrak vii
Abstract viii
Kata Pengantar ix
Daftar Isi xi
Daftar Gambar xiv
Daftar Bagan xv
Daftar Lampiran xvi
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 6
C Tujuan Penelitian 6
D Manfaat Penelitian 8
E Ruang Lingkup 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pengalaman 10
B ASI eksklusif 11
1 Pengertian 11
2 Komposisi 11
3 Pembagian ASI 15
4 Anatomi payudara 16
5 Fisiologi Laktasi 18
xii
6 Manfaat ASI Eksklusif 22
7 Teknik Menyusui 25
8 Masalah dalam Menyusui 26
C Ibu Primipara 27
D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother 28
Kerangka Teori 32
BAB III KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep 33
B Definisi Istilah 33
BAB IV METODE PENELITIAN
A Desain Penelitian 34
B Waktu dan Lokasi Penelitian 36
C Partisipan Penelitian 36
D Instrumen Penelitian 37
E Teknik Pengumpulan Data 37
F Teknik Analisa Data 41
G Keabsahan Data 43
H Etika Penelitian 46
BAB V HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum Wilayah Penelitian 47
B Hasil Penelitian 48
1 Karakteristik Partisipan 48
2 Hasil analisis tematik 49
BAB VI PEMBAHASAN
A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi 68
B Keterbatasan Penelitian 85
xiii
BAB VII PENUTUP
A Kesimpulan 86
B Saran 88
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 18
Gambar 22 21
Gambar 23 21
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 21 28
Bagan 22 32
Bagan 41 42
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 51 47
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman wawancara
Lampiran 2 Matriks analisis tematik
Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis
Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan
Lampiran 5 Surat izin penelitian
Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan
Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium
Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per
1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per
kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per
1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan
AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000
kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di
Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan
infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare
serta pneumonia 13
Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki
ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4
bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26
kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati
2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian
akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia
2
dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat
badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik
(Stuebe 2009)
ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi
(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif
berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih
juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi
lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi
Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai
kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah
dikonsumsi (Meadow 2005)
Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun
yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-
Baqarah ayat 233
ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا
لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ
﴾233تعملون بصیر ﴿
Yang artinya
ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila
3
keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)
Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah
menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang
Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI
eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis
(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan
Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak
adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan
hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang
wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat
pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama
pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi
untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia
enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya
memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat
Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif
(Presiden RI 2012)
Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on
Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio
pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406
4
sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data
Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada
bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673
sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan
Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari
enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk
mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80
(Kemenkes RI 2012)
Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak
562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi
rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku
ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39
Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos
negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk
meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)
Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang
melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama
cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi
ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus
meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan
bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama
enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat
mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan
5
Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang
pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan
bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak
pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet
dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari
payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu
formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika
diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia
memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya
mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan
sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan
banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu
primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada
bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5
remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan
hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam
bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya
menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak
mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan
dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang
tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman
6
awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan
pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)
Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan
pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal
tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin
mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yang ada di wilayah ini
Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat
penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak
pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
B Rumusan Masalah
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai
usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu
air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya
bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun
2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan
sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324
Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat
7
penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan
kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium
mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan
sindrom metabolik
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal
bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik
bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara
dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui
agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu
Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
C Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
8
D Manfaat
1 Manfaat Ilmiah
a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya
mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Manfaat Praktis
a Bagi institusi pendidikan keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah
wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam
peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi
dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif
b Bagi pelayanan kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga
kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui
promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif
c Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara
mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada
bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri
mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif
9
E Ruang Lingkup
Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam
pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para
partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengalaman
Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas
2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan
Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok
dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)
pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan
perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam
lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)
Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa
berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan
diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap
kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang
dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup
tersebut (Bungin 2008)
Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan
guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat
diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan
menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu
dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah
2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala
11
sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang
terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber
pengetahuan
B ASI Eksklusif
1 Pengertian
ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI
mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai
dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal
(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI
secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan
(Roesli 2005)
2 Komposisi
ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain
zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan
hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI
mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium
kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)
12
a Karbohidrat
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat
utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak
laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan
dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam
usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak
yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus
yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya
asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang
akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat
pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan
absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)
b Lemak
Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah
kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan
kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI
akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga
mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya
sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung
enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi
akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)
Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari
Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic
13
acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal
amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)
c Protein
Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)
Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu
whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah
dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal
dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)
Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein
utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI
adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu
menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding
kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan
susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang
sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein
istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin
dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)
d Sel hidup
ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik
terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan
sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan
yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)
Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang
menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo
14
dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-
kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti
enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau
imunoglobulin (Roesli 2005)
e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah
ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah
suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta
membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi
(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas
imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap
berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran
pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)
f Vitamin mineral dan zat besi
ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B
kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi
tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah
pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya
mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi
atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang
dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri
usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena
kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan
suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)
15
Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI
dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada
kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh
bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)
(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir
menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga
bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar
hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya
(Lowdermilk 2004)
ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan
susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah
21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi
tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat
banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu
formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)
3 Pembagian ASI
Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu
a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari
keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau
dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu
lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali
lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar
karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika
dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga
16
mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran
gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)
b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari
keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya
semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin
tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)
c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan
seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)
4 Anatomi Payudara
Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara
tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan
kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat
(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan
bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang
buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di
sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat
jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik
susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI
terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu
(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang
susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan
sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)
Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat
hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai
17
800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara
tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk
2004)
Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi
puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery
yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar
areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar
Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada
bayi (Geddes 2007)
Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu
Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul
menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara
menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang
terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus
mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira
012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)
sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke
dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran
yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus
laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus
laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)
Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan
menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)
18
Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)
5 Fisiologi Laktasi
Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu
(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon
yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk
memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi
susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi
lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara
(Lowdermilk 2004)
Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI
yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat
menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat
mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus
menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on
demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk
menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)
19
Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu
sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin
merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior
berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks
prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola
mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi
sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi
mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-
faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan
merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan
hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan
produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin
yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan
besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi
menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam
Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan
ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-
sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu
berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin
sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak
Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses
aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada
refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let
down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar
20
22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk
mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos
dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk
ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk
2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan
alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya
bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor
yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi
mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk
menyusui bayi (Dewi 2011)
Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang
mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)
refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)
Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar
payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan
menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu
tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk
menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap
terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik
oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di
belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum
durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara
bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus
sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian
21
belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI
keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi
ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk
2006)
Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
22
6 Manfaat ASI Eksklusif
Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI
bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)
a Bagi ibu
Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan
kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi
alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea
Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan
menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula
dan peralatannya (Hegar 2008)
Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan
mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu
menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna
untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena
merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil
ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan
sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih
ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak
merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli
2005)
Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan
involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium
menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika
23
laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung
selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat
dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan
menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung
pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan
prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta
menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis
botol
b Bagi bayi
Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam
mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat
lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat
sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam
amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula
Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin
berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan
maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang
mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa
dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan
mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis
vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan
galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat
(Wong 2008)
24
ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega
6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor
docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan
AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)
Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi
peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung
vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai
kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)
ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya
tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan
kasih sayang (Roesli 2005)
c Bagi negara
Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk
pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya
menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan
mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan
sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang
tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal
untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya
generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)
25
d Bagi lingkungan
ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di
dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas
pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi
udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang
mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan
asap (Roesli 2005)
7 Teknik Menyusui
Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki
keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari
payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari
posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara
ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi
duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)
Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu
a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)
b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)
c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi
membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi
d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata
antara ibu dengan bayi
e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak
dilengan bukan didaerah siku
26
Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan
bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah
terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada
bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu
(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi
membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-
rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih
Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24
jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara
seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan
ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan
suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam
hari (Hegar 2008)
8 Masalah dalam Menyusui
Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama
kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala
yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi
ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu
ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi
terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa
susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi
pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak
engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui
27
ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit
abnormalitas bayi (Hegar 2008)
Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak
keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan
produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera
mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin
sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang
keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)
C Ibu Primipara
Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali
persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu
primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup
dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara
biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari
gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari
pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut
termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk
2004)
Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui
merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan
tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya
pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup
28
yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap
untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)
D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother
Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian
peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva
Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood
2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan
ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam
Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan
makrosistem sebagai berikut
IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan
dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan
ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan
Mikrosistem
Hubungan ibu-ayah
Relationship
Mesosistem
Makrosistem
peraw
atan
KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan
HASIL PADA ANAK
Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial
Fungsi keluarga
Pengaturan kerja orangtua
Konsistensi pengaruh budaya
Sekolah
Dukungan sosial
Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)
29
1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu
terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu
dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor
2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-
orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan
sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum
berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan
ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar
kebutuhan bayi tetap terpenuhi
3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem
terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan
kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI
eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI
eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam
proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman
yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang
sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui
Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran
ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang
mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses
perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon
terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu
yaitu
30
a Anticipatory
Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan
kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada
tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan
pada bayi termasuk memberikan ASI
b Formal
Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai
belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu
belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan
ASI eksklusif
c Informal
Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya
yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada
tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam
memberikan ASI eksklusif
d Personal
Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini
ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan
ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi
berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen
kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum
tanggap dan kesehatan umum
Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan
pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan
31
kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey
dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang
pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai
Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas
peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam
model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri
atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak
kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran
kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan
Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu
meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam
refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan
yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon
yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood
2006)
32
KERANGKA TEORI
Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)
Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)
keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam
menyusui kepuasan interaksi pada bayi
Mikrosistem
fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga
Terjadi interaksi bayi pada ibu
kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum
sikap tenang
Mesosistem
perawatan bayi faktor lingkungan
kerja lingkungan umum
lainnya
Makrosistem
pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut
Anticipatory
kesiapan menerimakehamilan pertama
Formal
kelahiran anakpertama
ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain
Informal
ibu memberikanASI dengan
caranya sendiri
Personal
ibu terbiasamemberikan
ASI
Pengalaman ibu
primipara dalam
memberikan ASI
Eksklusif
33
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH
A Kerangka Konsep
Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah
pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak
dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang
baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif
merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya
sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh
seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari
lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga
dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan
keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya
dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi
secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
B Definisi Istilah
Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini
peneliti menggunakan definisi istilah yaitu
1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang
pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif
2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu
34
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk
sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang
pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan
berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa
fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian
(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang
sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak
Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)
Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari
fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan
penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang
dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan
orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh
fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna
tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif
secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang
luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp
35
Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi
deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan
(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat
dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui
tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman
ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti
sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk
pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses
wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi
esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan
bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut
berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi
hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami
partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi
peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan
lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan
menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan
pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk
menggambarkan fenomena sebelum waktunya
Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih
partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai
kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas
temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini
diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan
36
terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat
B Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013
C Partisipan Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah
puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung
oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan
kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono
2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang
berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah
teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data
partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan
diteliti
a Dapat berkomunikasi dengan baik
b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian
37
D Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu
pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk
pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat
dan catatan lapangan (fieldnote)
E Teknik Pengumpulan Data
1 Pengumpulan data
Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai
September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan
dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman
wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam
dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara
yang telah disiapkan sebelumnya
2 Tahap pengumpulan data
a Tahap persiapan pengumpulan data
1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus
perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas
Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara
Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW
serta melakukan kode etik penelitian
2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman
wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki
kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam
38
penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk
melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada
partisipan sebenarnya
3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan
kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk
melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat
dari penelitian ini
4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada
partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data
b Tahap pelaksanaan pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan
pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik
wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah
satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini
dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang
pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat
terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)
Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur
yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga
menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan
dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan
39
alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada
partisipan
Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan
lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan
tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan
dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam
penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong
2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi
tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat
wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas
yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan
dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka
fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak
dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-
isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga
kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit
(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam
beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan
informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan
kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah
melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai
40
60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari
hasil wawancara
Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)
cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong
Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang
umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang
berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang
semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan
ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan
peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk
mengeksplorasi inti dari topik penelitian
Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif
mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan
mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban
partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face
Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara
peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)
mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling
menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara
kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah
dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih
terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau
menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif
secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid
41
F Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian
ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data
berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)
meliputi
1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan
membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang
diteliti
3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang
sesuai fenomena yang diteliti
4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan
penting dari setiap pernyataan partisipan
5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua
partisipan
6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya
kedalam suatu kelompok tema
7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif
secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan
partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema
42
8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk
validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat
Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)
Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas
Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara
dengan partisipan
Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang
Mencari pernyatan-pernyataan penting dari
setiap pernyataan partisipan
Menentukan makna dari setiap pernyataan
penting dari semua partisipan
mengelompokkannya ke dalam suatu
kelompok tema
Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam
bentuk deskriptif secara lengkap
Kembali ke partisipan untuk validasi data
deskripsi yang dibuat
43
G Keabsahan Data
Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik
pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah
kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong
2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)
kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)
1 Kredibilitas (credibility)
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya
Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang
detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif
membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check
(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian
yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)
a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan
derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari
kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk
membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga
kepercayaan diri peneliti sendiri
b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan
unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau
isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut
secara rinci
44
c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data tersebut
d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu
mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam
bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli
dalam bidang kualitatif
c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan
dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-
pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya
pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
data
Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing
dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat
transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh
pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang
dialami partisipan
2 Keteralihan (transferability)
Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil
fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang
menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus
mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan
45
memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil
penelitian agar orang lain dapat memahami
3 Kebergantungan (dependability)
Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan
catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan
itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang
pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti
melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan
masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa
data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan
sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview
seluruh hasil penelitian
4 Kepastian (confirmability)
Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data
yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak
bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan
pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman
seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau
banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil
penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan
apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah
yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah
kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data
46
H Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus
memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam
menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar
menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat
penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus
diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut
1 Lembar persetujuan (informed consent)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk
ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan
merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan
oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat
penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini
ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan
penelitian
2 Tanpa nama (anonymity)
Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada
lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan
menuliskan inisial
3 Kerahasiaan (privacy)
Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah
informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh
partisipan
47
BAB V
HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam
partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan
tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil
penelitian sebagai berikut
A Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari
delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan
Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat
memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati
Wijaya
Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang
terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148
KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan
Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600
RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan
penduduk sebesar 5796 jiwaKm2
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu
primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang
memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI
eksklusif
48
B Hasil Penelitian
1 Karakteristik Partisipan
Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain
nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa
Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan
setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut
bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed
consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut
Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir
Agama Sukubangsa
Usiaanak
P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan
P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan
P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan
P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan
P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun
Tabel 51 Karakteristik partisipan
Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 7 bulan
Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
49
Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan
terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 5 bulan
Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan
Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 10 bulan
Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun
2 Hasil analisis tematik
Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada
penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi
ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-
mitos tentang ASI eksklusif
50
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada
penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI
bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu
2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir
4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif
1 Air susu ibu
Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah
air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7
bulan
ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)
2 Cairan susu berwarna putih
Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu
cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)
3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan
bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini
adalah ungkapannya
51
ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)
4 Nutrisi bagi bayi
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah
suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)
5 ASI eksklusif
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen
bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena
berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan
bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu
formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi
1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI
1 Kandungan ASI
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat
52
untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3
bulan
ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)
Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah
ungkapannya
ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan
ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk
kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)
2 Kelebihan ASI
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)
53
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif
itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub
tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga
dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Memberikan manfaat pada ibu
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai
anak berusia 1 tahun 5 bulan
ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca
melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29
tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)
2 Memberikan manfaat pada bayi
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan
54
kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa
manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya
ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah
tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan
cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai
anak berusia 1 tahun
ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan
55
ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk
meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu
partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)
3 Memberikan manfaat pada keluarga
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)
4 Memberikan manfaat pada lingkungan
Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi
lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai
guru
ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini
56
(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat
diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi
cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori
yang terdapat pada subtema
1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah
dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah
tangga
ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya
sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya
ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)
2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI
eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam
memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut
57
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja
sebagai ibu rumah tangga
ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa
dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman
bayi Berikut ini ungkapannya
ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)
3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
3 bulan
ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10
bulan
ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat
diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut
58
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)
4 Waktu pemberian ASI eksklusif
Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda
setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan
Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga
dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut
ini ungkapannya
ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)
59
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya
ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan
ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)
ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)
5 Tanda bayi cukup ASI
Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses
menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan
oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini
penjelasan dari setiap partisipan
Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25
tahun
ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)
60
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA
ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)
Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi
cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan
ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)
6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)
Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi
dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut
dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui
ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)
61
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia
1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu
payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya
ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI
eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi
perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini
merupakan kategori yang terdapat dalam tema
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena
bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi
ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu
karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)
62
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa
puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya
ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua
partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik
pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham
masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak
saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan
ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis
ibu Berikut ini uraiannya
1 Masalah pada payudara
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa
sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun
dan pendidikan terakhir SMA
ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut
salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai
anak berusia 7 bulan
ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa
Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya
63
ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa
payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya
ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini
ungkapannya
ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)
2 Masalah fisiologis ibu
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis
yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi
ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk
mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil
wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu
1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan
64
instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Dukungan informasional
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan
dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami
sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI
berikut ini ungkapannya
ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang
kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif
Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu
rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari
mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI
eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25
tahun dan bersuku Betawi
ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)
65
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari
temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu
bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya
ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)
2 Dukungan emosional
Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan
Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami
memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini
ungkapannya
ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi
mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan
ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)
3 Dukungan instrumental
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya
mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun
katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai guru dan bersuku Betawi
ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan
66
dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda
Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu
pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif
pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan
dari para partisipan Berikut ini uraiannya
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1
tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-
mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya
ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah
denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning
Berikut ini ungkapannya
ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga
mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada
Berikut ini adalah ungkapan
ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama
memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak
67
makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada
payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29
tahun
ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)
68
BAB VI
PEMBAHASAN
Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian
yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian
yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya
yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan
interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai
keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman
selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan aturan
A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi
Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya
memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut
teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci
untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta
pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara
dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi
air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru
lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air
69
Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar
payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk
2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah
satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih
utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya
juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh
ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu
warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)
dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan
oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat
daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang
akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak
lemak
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan
mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang
diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa
tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan
Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara
eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam
bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh
air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur
susu biskuit bubur nasi ataupun tim
70
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan
bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein
vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori
yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200
unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin
mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah
putih
Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan
mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan
mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan
dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak
52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan
sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian
juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran
sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan
dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan
ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI
adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan
dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di
disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan
membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis
(Roesli 2008)
71
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam
penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga
dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara
eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan
berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan
lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian
partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan
penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa
menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk
setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa
sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker
payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan
bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang
dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat
badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat
pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan
mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih
sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif
72
kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena
adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk
kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem
kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak
Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan
mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif
Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia
enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal
karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan
kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan
dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa
perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi
sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak
4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar
enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa
manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali
diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang
ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan
pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak
menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan
73
dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi
bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan
kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya
adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang
mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi
dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di
bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada
darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan
bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes
(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi
menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya
merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini
dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal
ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi
ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam
satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak
memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54
tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak
96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90
74
hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda
inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu
Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan
bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan
sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu
sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee
etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali
melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum
Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari
tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya
dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran
ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi
dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu
dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi
keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian
peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya
adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan
belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu
seorang bidan atau petugas kesehatan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa
partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan
dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu
75
partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan
bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa
memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya
baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya
adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI
eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai
macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi
duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori
yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar
untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana
ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi
menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi
berbaring miring dan posisi di atas pangkuan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan
mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan
kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara
Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam
pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai
hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi
tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk
(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan
payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi
semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi
76
dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah
puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka
Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan
areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari
di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi
menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal
menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu
payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja
sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)
menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus
berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh
payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak
ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu
kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara
agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai
seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi
memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan
berinteraksi dengan bayi
Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan
waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian
partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan
bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp
77
McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya
menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan
menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan
dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI
kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma
(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui
mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8
kali perhari
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan
bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang
mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat
anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya
dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan
sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit
walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh
Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8
kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya
secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk
menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu
mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama
pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru
lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi
baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang
78
lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara
lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per
payudara
Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi
mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur
nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah
melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang
ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat
pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada
bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola
mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa
tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan
bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini
sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika
ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan
dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal
Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah
satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan
yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong
dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan
anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI
79
darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang
menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase
personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu
primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI
Eksklusif
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan
dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para
parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit
lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan
adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu
yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah
umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima
pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari
(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai
memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan
hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk
berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja
tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri
puting (28) dan alasan lain (19)
Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan
hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif
adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI
80
(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI
(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan
kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil
bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama
enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit
sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa
mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat
dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk
memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga
sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai
seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam
memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan
sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong
(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat
besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif
Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan
informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana
berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian
Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa
81
bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan
sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI
eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga
dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif
oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain
dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan
informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua
partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu
primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari
teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada
penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini
sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa
remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga
mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga
sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi
menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan
bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-
individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu
juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan
ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan
atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)
dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk
tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat
82
dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan
meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal
menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)
dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan
yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan
yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi
penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang
lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi
Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan
dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk
dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua
partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan
mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara
menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan
adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi
memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak
selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu
mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini
sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan
bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi
ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif
Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan
yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari
83
teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik
daripada susu formula
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan
karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti
2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar
adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini
sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak
98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya
yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan
yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena
adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat
membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi
limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat
menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan
bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah
kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang
karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan
ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan
Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena
dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak
sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa
84
sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh
budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat
pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan
Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi
wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang
makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang
dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam
kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat
memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang
Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis
makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang
panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air
susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai
makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-
mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan
ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari
sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang
disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-
hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih
dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan
kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti
2010)
85
B Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa
keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain
1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria
inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data
partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan
partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya
didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria
2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan
penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya
partisipan kurang bervariasi
86
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang
teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah
diwawancarai
Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang
berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan
ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya
kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki
banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan
ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena
dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker
payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat
pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak
meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya
meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan
manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak
menimbulkan banyak sampah
87
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi
diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat
memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan
dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu
dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang
diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI
eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi
bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam
memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam
sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak
menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut
bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola
pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung
bayi
Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat
dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan
kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI
eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak
puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu
yaitu rasa kantuk dan lelah
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan
baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar
keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan
informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos
88
tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif
mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi
tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum
es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk
payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa
memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang
berbeda dari sebelum melahirkan
B Saran
1 Pelayanan kesehatan
Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang
pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian
ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan
asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan
dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI
eksklusif khususnya pada ibu primipara
2 Institusi keperawatan
Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan
dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan
terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat
mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
89
3 Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan
pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi
mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena
perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang
dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a
mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
DAFTAR PUSTAKA
Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008
Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom
Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004
Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008
Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008
Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008
Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004
Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998
Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008
Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007
Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995
Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008
Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007
Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012
Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid
Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008
Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004
Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg
Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding
2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005
Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010
Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006
Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg
Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007
Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012
Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid
Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid
Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition
MOSBY2006USA
Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006
Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005
___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008
Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010
Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009
Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012
Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997
Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003
Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009
Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010
Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997
Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007
Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006
Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008
Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008
Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010
Lampiran 1
Pedoman Wawancara Mendalam
Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
A Petunjuk umum
a Tahap perkenalan
b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang
telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara
c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam
B Petunjuk wawancara mendalam
a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara
b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran
pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai
c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah
d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya
e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu
pencatatan hasil wawancara
C Identitas partisipan
Nama partisipan (inisial)
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Suku bangsa
Nama anak
Umur anak
Hari amp tanggal
Waktu
Tempat
D Pertanyaan Wawancara
1 Menggali pengetahuan
a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif
b Darimana ibu mengetahui informasi itu
2 Pengalaman
a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif
c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan
dalam memberikan ASI secara eksklusif
e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif
f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara
eksklusif
a) Manfaat bagi ibu
b) Manfaat bagi bayi
c) Manfaat bagi keluarga
d) Manfaat bagi lingkungan
g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan
sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif
h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif
Lampiran 2
MATRIKS ANALISIS TEMATIK
PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA
P P P P P P
1 2 3 4 5 6
ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu
primipara
radic radic radic radic radic radic
ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu
yang dikeluarkan melalui payudara dan
bentuknya seperti cairan susu yang
berwarna putih yang sangat bagus untuk
bayi
Cairan susu berwarna
putih
radic radic radic radic
ASI adalah minuman formula atau
makanan pemula yang lebih utama untuk
sang bayi daripada seperti susu formula
lainnya
Makanan pemula bagi
bayi baru lahir
radic
Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh
ibu yang alami yang sangat bermanfaat
untuk bayi
Nutrisi bagi bayi radic
ASI yang diberikan kepada bayi dari
sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan makanan dan minuman
lain
ASI eksklusif radic
ASI sangat bagus untuk bayi karena
banyak mengandung komponen-
komponen yang bermanfaat bagi tubuh
bayi
Memiliki banyak
komponen yang
bermanfaat
Kandungan ASI Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu
primipara
radic radic radic radic
ASI mengandung DHA untuk
perkembangan otaknya yang tidak sama
dengan susu formula
Mengandung DHA radic
ASI mengandung karbohidrat kalsium
protein vitamin dan zat untuk kekebalan
tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak
Banyaknya nutrisi
dalam ASI
radic radic radic radic
sesuai dengan kebutuhan bayi
Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic
Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau
ASI tuh
Ekonomis radic radic radic radic
Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah
terjadinya kanker payudara
Mencegah penyakit
payudara
Memberikan manfaat
pada ibu
Motivasi ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic
Lebih cepat mengurangi kegemukan
pasca melahirkan
Mengurangi
kegemukan pasca
melahirkan
radic radic radic radic
Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat
pada anak
radic radic radic
Karena ASI adalah cairan yang pertama
kali diminum untuk mengawali
kehidupan anak saya bahkan sampai
ASI mengawali
kehidupan anak
radic
sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan
untuk anak saya ya itulah ASI
Kehidupan saya maka kehidupan anak
saya juga
Anak saya berat badannya menjadi
bertambah setiap bulannya
Peningkatan berat
badan
radic radic radic radic radic radic
ASI itu penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan usianya
yang harus diberikan sampai 6 bulan
Pertumbuhan dan
perkembangan
meningkat
radic radic radic radic
Manfaatnya untuk perkembangan
otaknya Otaknya menjadi lebih pinter
dan cerdas
Meningkatkan IQ radic radic radic radic
ASI sangat baik terutama pada saat baru
lahir itu keluar kolostrum yang harus
diberikan kepada anak untuk lebih
meningkatkan daya tahan tubuhnya
Meningkatkan daya
tahan tubuh bayi
radic radic radic radic radic radic
Meningkatkan tali kasih sayang antara
saya anak dan suami
Menjalin kasih sayang
keluarga
Memberikan manfaat
pada keluarga
radic radic radic radic radic radic
ASI itu langsung dari payudara tidak
pakai kardus atau kaleng yang nantinya
akan menimbulkan banyak sampah
Tidak menimbulkan
banyak sampah
Memberikan manfaat
pada lingkungan
radic radic radic radic radic radic
Pada saat bayi dilahirkan bayi saya
diletakkan diatas badan saya oleh bidan
diantara payudara di bagian dada Bayi
saya masih ada darah-darahnya lalu saya
langsung memeluknya sambil ditutupin
sama kain
Bayi diletakkan di
tubuh ibu
Proses Inisiasi
Menyusui Dini (IMD)
Perilaku ibu primipara
dalam memberikan
ASI eksklusif
radic radic radic radic radic
Hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari
puting
Peragaan bayi mencari
putting
radic
Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara
saat memberikan ASI
radic radic radic radic radic radic
eksklusif
Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa
gendong bayinya
Berdiri sambil jalan radic radic radic radic
Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic
Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh
anak kebadan saya nempel diperut terus
langsung mulutnya menghisap payudara
diperut terus langsung mulutnya
menghisap payudara
Di pangku dan di
miringkan ke tubuh ibu
Posisi anak saat
diberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic radic
Sambil tiduran kalau anak saya mau
tidur cuma posisi saya itu miring sesuai
payudara mana yang mau saya berikan
ASInya anak saya juga agak miring
sedikit
Tiduran sesuai posisi
payudara yang
diberikan
radic radic radic radic radic radic
Kadang sambil di gendong pake
gendongan juga saya berikan ASInya
Di gendong pakai
gendongan
radic radic radic
Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic
Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun
tidur
radic radic
Tidak membatasi Disaat anak ingin
menyusu ya saya langsung kasih
Tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak
radic
Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan
ASI
radic radic radic radic radic radic
Sekitar 2-3 jam sekali saya
memberikannya
radic radic radic radic radic radic
Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic
Tergantung dari si bayi kalau dia sudah
melepaskan payudara saya ya sudah
selesai
Bayi tidak menghisap
payudara
radic radic radic
Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic
sampai gumoh atau muntah berlebihan
Mulut anak saya menempel pada puting
sampe menutupi yang hitam-hitam
payudara
Mulut bayi menghisap
putting sampai ke
areola
Pelekatan mulut bayi
pada payudara ibu
radic radic radic radic
Waktu awal-awal sih dibantu pakai
tangan saya yang memasukkannya terus
saya pegangin payudaranya Sekarang
mah saya cuma bantu memasukkan
putingnya saja saya uda ga dipegangin
sampai selesai menyusui
Pelekatan dibantu
dengan tangan ibu
radic radic radic radic radic radic
Jangan sampai hidungnya menutup
kepayudara karena nanti tidak bisa nafas
Payudara tidak
menutupi hidung bayi
radic
Saya merasa senang ya bisa memberikan
ASI eksklusif dan menjadi pengalaman
pertama buat saya
Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Saya merasa bangga sebagai ibu karena
sudah menjadi suatu kewajiban
Merasa bangga radic radic radic radic
Saya merasa puas yah bisa memberikan
yang terbaik untuk anak
Kepuasan diri radic
Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada
payudara
Hambatan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic
Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic
Kadang puting juga lecet Putting lecet radic
Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic
Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic
Saat saya ngantuk dan lelah anak masih
pengen terus netek
Rasa kantuk dan lelah
ibu
Masalah fisiologis ibu radic radic
Kalau suami saya mendukung sekali ya
Suami paling sering menanyakan sudah
ditetein belum begitu mengingatkan saya
terutama jika anak menangis dan bangun
tidur untuk ditetein
Dukungan
informasional dari
suami
Dukungan
informasional
Dukungan ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic
Suami bilang kalau anak lebih baik dan
lebih bagus ASI eksklusif daripada susu
formula sampai usia 6 bulan
radic radic radic radic
Mama pernah mengajarkan cara
memegang bayi saat memberikan ASI
Dukungan
informasional dari
mama
radic radic radic
Teman saya juga bilang sama saya
katanya ASI saja ASInya juga keluarnya
banyak ngapain harus susu formula
Dukungan
informasional dari
teman
radic
Semangat ya bunda pokoknya yang
terbaik berikan ASI eksklusif jangan
Dukungan emosional
dari suami
Dukungan emosional radic
susu formula
Teman saya juga mendukung Teman
saya bilang uda ASI aja walaupun
keluarnya sedikit nanti juga lama-lama
banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk
anak sampai 6 bulan
Dukungan emosional
dari teman
radic
Mama sering membuat sayur daun katuk
katanya biar ASInya banyak
Dukungan instrumental
dari mama
Dukungan
instrumental
radic radic
Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama
memberikan ASI
eksklusif
radic
Hmmpernah denger dari tetangga ada
yang mengatakan kalau kolostrum itu
harus dibuang karena kotor dan warnanya
agak kuning
Kolostrum kotor dan
berwarna kuning
Mitos tentang
kolostrum
radic
Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic
kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan
secara medis
tentang mitos
Katanya sih kalau selama memberikan
ASI eksklusif gak boleh makan yang
pedes bayi akan mencret-mencret-
mencret makan yang asem juga sama
Banyak makan es anak saya jadi flu
Tidak makan pedes
asem dan minum es
Pantangan makanan radic radic radic radic radic
Pernah denger dari orang kalau
memberikan ASI eksklusif itu payudara
menjadi seperti kendor berbeda dari
sebelum melahirkanhehe
Payudara menjadi tidak
kencang
Perubahan bentuk
payudara
radic radic
Lampiran 3
RIWAYAT HIDUP
Nama Musiskah
Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991
Status Pernikahan Belum menikah
Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05
Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan
Kembangan Jakarta Barat 11610
Telepon 085697150636
Email siezca_muyahoocoid
Riwayat Pendidikan
1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]
2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]
3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]
4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]
Organisasi
1 Pramuka [2003-2004]
2 Paskibra [2003-2004]
3 Rohis [2006-2009]
Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop
1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi
Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009
2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization
Erardquo tahun 2009
3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009
4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk
Kemandirian Bangsardquo tahun 2009
5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012
6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan
Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan
Globalrdquo tahun 2012
7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam
Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012
xii
6 Manfaat ASI Eksklusif 22
7 Teknik Menyusui 25
8 Masalah dalam Menyusui 26
C Ibu Primipara 27
D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother 28
Kerangka Teori 32
BAB III KERANGKA KONSEP
A Kerangka Konsep 33
B Definisi Istilah 33
BAB IV METODE PENELITIAN
A Desain Penelitian 34
B Waktu dan Lokasi Penelitian 36
C Partisipan Penelitian 36
D Instrumen Penelitian 37
E Teknik Pengumpulan Data 37
F Teknik Analisa Data 41
G Keabsahan Data 43
H Etika Penelitian 46
BAB V HASIL PENELITIAN
A Gambaran Umum Wilayah Penelitian 47
B Hasil Penelitian 48
1 Karakteristik Partisipan 48
2 Hasil analisis tematik 49
BAB VI PEMBAHASAN
A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi 68
B Keterbatasan Penelitian 85
xiii
BAB VII PENUTUP
A Kesimpulan 86
B Saran 88
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 18
Gambar 22 21
Gambar 23 21
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 21 28
Bagan 22 32
Bagan 41 42
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 51 47
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman wawancara
Lampiran 2 Matriks analisis tematik
Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis
Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan
Lampiran 5 Surat izin penelitian
Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan
Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium
Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per
1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per
kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per
1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan
AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000
kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di
Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan
infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare
serta pneumonia 13
Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki
ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4
bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26
kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati
2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian
akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia
2
dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat
badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik
(Stuebe 2009)
ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi
(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif
berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih
juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi
lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi
Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai
kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah
dikonsumsi (Meadow 2005)
Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun
yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-
Baqarah ayat 233
ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا
لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ
﴾233تعملون بصیر ﴿
Yang artinya
ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila
3
keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)
Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah
menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang
Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI
eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis
(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan
Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak
adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan
hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang
wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat
pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama
pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi
untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia
enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya
memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat
Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif
(Presiden RI 2012)
Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on
Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio
pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406
4
sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data
Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada
bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673
sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan
Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari
enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk
mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80
(Kemenkes RI 2012)
Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak
562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi
rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku
ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39
Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos
negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk
meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)
Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang
melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama
cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi
ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus
meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan
bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama
enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat
mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan
5
Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang
pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan
bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak
pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet
dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari
payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu
formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika
diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia
memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya
mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan
sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan
banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu
primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada
bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5
remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan
hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam
bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya
menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak
mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan
dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang
tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman
6
awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan
pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)
Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan
pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal
tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin
mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yang ada di wilayah ini
Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat
penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak
pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
B Rumusan Masalah
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai
usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu
air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya
bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun
2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan
sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324
Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat
7
penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan
kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium
mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan
sindrom metabolik
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal
bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik
bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara
dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui
agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu
Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
C Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
8
D Manfaat
1 Manfaat Ilmiah
a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya
mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Manfaat Praktis
a Bagi institusi pendidikan keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah
wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam
peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi
dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif
b Bagi pelayanan kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga
kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui
promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif
c Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara
mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada
bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri
mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif
9
E Ruang Lingkup
Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam
pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para
partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengalaman
Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas
2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan
Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok
dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)
pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan
perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam
lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)
Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa
berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan
diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap
kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang
dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup
tersebut (Bungin 2008)
Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan
guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat
diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan
menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu
dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah
2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala
11
sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang
terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber
pengetahuan
B ASI Eksklusif
1 Pengertian
ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI
mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai
dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal
(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI
secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan
(Roesli 2005)
2 Komposisi
ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain
zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan
hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI
mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium
kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)
12
a Karbohidrat
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat
utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak
laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan
dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam
usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak
yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus
yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya
asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang
akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat
pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan
absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)
b Lemak
Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah
kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan
kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI
akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga
mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya
sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung
enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi
akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)
Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari
Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic
13
acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal
amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)
c Protein
Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)
Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu
whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah
dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal
dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)
Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein
utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI
adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu
menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding
kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan
susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang
sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein
istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin
dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)
d Sel hidup
ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik
terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan
sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan
yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)
Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang
menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo
14
dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-
kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti
enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau
imunoglobulin (Roesli 2005)
e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah
ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah
suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta
membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi
(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas
imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap
berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran
pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)
f Vitamin mineral dan zat besi
ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B
kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi
tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah
pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya
mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi
atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang
dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri
usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena
kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan
suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)
15
Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI
dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada
kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh
bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)
(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir
menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga
bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar
hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya
(Lowdermilk 2004)
ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan
susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah
21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi
tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat
banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu
formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)
3 Pembagian ASI
Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu
a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari
keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau
dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu
lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali
lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar
karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika
dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga
16
mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran
gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)
b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari
keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya
semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin
tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)
c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan
seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)
4 Anatomi Payudara
Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara
tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan
kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat
(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan
bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang
buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di
sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat
jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik
susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI
terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu
(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang
susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan
sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)
Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat
hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai
17
800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara
tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk
2004)
Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi
puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery
yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar
areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar
Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada
bayi (Geddes 2007)
Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu
Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul
menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara
menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang
terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus
mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira
012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)
sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke
dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran
yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus
laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus
laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)
Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan
menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)
18
Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)
5 Fisiologi Laktasi
Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu
(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon
yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk
memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi
susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi
lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara
(Lowdermilk 2004)
Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI
yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat
menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat
mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus
menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on
demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk
menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)
19
Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu
sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin
merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior
berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks
prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola
mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi
sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi
mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-
faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan
merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan
hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan
produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin
yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan
besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi
menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam
Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan
ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-
sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu
berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin
sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak
Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses
aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada
refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let
down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar
20
22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk
mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos
dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk
ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk
2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan
alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya
bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor
yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi
mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk
menyusui bayi (Dewi 2011)
Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang
mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)
refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)
Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar
payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan
menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu
tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk
menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap
terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik
oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di
belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum
durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara
bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus
sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian
21
belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI
keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi
ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk
2006)
Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
22
6 Manfaat ASI Eksklusif
Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI
bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)
a Bagi ibu
Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan
kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi
alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea
Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan
menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula
dan peralatannya (Hegar 2008)
Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan
mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu
menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna
untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena
merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil
ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan
sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih
ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak
merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli
2005)
Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan
involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium
menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika
23
laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung
selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat
dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan
menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung
pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan
prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta
menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis
botol
b Bagi bayi
Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam
mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat
lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat
sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam
amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula
Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin
berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan
maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang
mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa
dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan
mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis
vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan
galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat
(Wong 2008)
24
ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega
6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor
docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan
AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)
Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi
peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung
vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai
kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)
ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya
tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan
kasih sayang (Roesli 2005)
c Bagi negara
Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk
pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya
menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan
mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan
sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang
tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal
untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya
generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)
25
d Bagi lingkungan
ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di
dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas
pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi
udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang
mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan
asap (Roesli 2005)
7 Teknik Menyusui
Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki
keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari
payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari
posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara
ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi
duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)
Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu
a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)
b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)
c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi
membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi
d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata
antara ibu dengan bayi
e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak
dilengan bukan didaerah siku
26
Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan
bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah
terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada
bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu
(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi
membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-
rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih
Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24
jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara
seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan
ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan
suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam
hari (Hegar 2008)
8 Masalah dalam Menyusui
Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama
kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala
yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi
ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu
ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi
terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa
susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi
pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak
engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui
27
ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit
abnormalitas bayi (Hegar 2008)
Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak
keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan
produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera
mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin
sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang
keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)
C Ibu Primipara
Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali
persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu
primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup
dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara
biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari
gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari
pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut
termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk
2004)
Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui
merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan
tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya
pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup
28
yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap
untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)
D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother
Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian
peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva
Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood
2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan
ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam
Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan
makrosistem sebagai berikut
IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan
dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan
ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan
Mikrosistem
Hubungan ibu-ayah
Relationship
Mesosistem
Makrosistem
peraw
atan
KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan
HASIL PADA ANAK
Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial
Fungsi keluarga
Pengaturan kerja orangtua
Konsistensi pengaruh budaya
Sekolah
Dukungan sosial
Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)
29
1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu
terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu
dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor
2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-
orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan
sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum
berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan
ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar
kebutuhan bayi tetap terpenuhi
3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem
terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan
kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI
eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI
eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam
proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman
yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang
sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui
Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran
ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang
mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses
perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon
terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu
yaitu
30
a Anticipatory
Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan
kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada
tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan
pada bayi termasuk memberikan ASI
b Formal
Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai
belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu
belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan
ASI eksklusif
c Informal
Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya
yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada
tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam
memberikan ASI eksklusif
d Personal
Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini
ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan
ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi
berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen
kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum
tanggap dan kesehatan umum
Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan
pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan
31
kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey
dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang
pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai
Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas
peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam
model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri
atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak
kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran
kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan
Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu
meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam
refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan
yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon
yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood
2006)
32
KERANGKA TEORI
Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)
Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)
keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam
menyusui kepuasan interaksi pada bayi
Mikrosistem
fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga
Terjadi interaksi bayi pada ibu
kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum
sikap tenang
Mesosistem
perawatan bayi faktor lingkungan
kerja lingkungan umum
lainnya
Makrosistem
pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut
Anticipatory
kesiapan menerimakehamilan pertama
Formal
kelahiran anakpertama
ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain
Informal
ibu memberikanASI dengan
caranya sendiri
Personal
ibu terbiasamemberikan
ASI
Pengalaman ibu
primipara dalam
memberikan ASI
Eksklusif
33
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH
A Kerangka Konsep
Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah
pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak
dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang
baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif
merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya
sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh
seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari
lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga
dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan
keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya
dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi
secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
B Definisi Istilah
Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini
peneliti menggunakan definisi istilah yaitu
1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang
pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif
2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu
34
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk
sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang
pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan
berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa
fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian
(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang
sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak
Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)
Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari
fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan
penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang
dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan
orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh
fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna
tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif
secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang
luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp
35
Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi
deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan
(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat
dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui
tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman
ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti
sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk
pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses
wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi
esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan
bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut
berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi
hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami
partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi
peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan
lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan
menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan
pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk
menggambarkan fenomena sebelum waktunya
Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih
partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai
kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas
temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini
diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan
36
terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat
B Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013
C Partisipan Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah
puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung
oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan
kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono
2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang
berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah
teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data
partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan
diteliti
a Dapat berkomunikasi dengan baik
b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian
37
D Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu
pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk
pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat
dan catatan lapangan (fieldnote)
E Teknik Pengumpulan Data
1 Pengumpulan data
Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai
September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan
dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman
wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam
dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara
yang telah disiapkan sebelumnya
2 Tahap pengumpulan data
a Tahap persiapan pengumpulan data
1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus
perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas
Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara
Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW
serta melakukan kode etik penelitian
2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman
wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki
kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam
38
penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk
melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada
partisipan sebenarnya
3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan
kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk
melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat
dari penelitian ini
4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada
partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data
b Tahap pelaksanaan pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan
pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik
wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah
satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini
dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang
pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat
terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)
Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur
yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga
menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan
dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan
39
alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada
partisipan
Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan
lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan
tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan
dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam
penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong
2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi
tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat
wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas
yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan
dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka
fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak
dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-
isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga
kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit
(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam
beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan
informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan
kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah
melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai
40
60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari
hasil wawancara
Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)
cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong
Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang
umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang
berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang
semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan
ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan
peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk
mengeksplorasi inti dari topik penelitian
Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif
mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan
mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban
partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face
Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara
peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)
mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling
menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara
kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah
dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih
terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau
menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif
secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid
41
F Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian
ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data
berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)
meliputi
1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan
membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang
diteliti
3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang
sesuai fenomena yang diteliti
4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan
penting dari setiap pernyataan partisipan
5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua
partisipan
6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya
kedalam suatu kelompok tema
7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif
secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan
partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema
42
8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk
validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat
Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)
Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas
Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara
dengan partisipan
Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang
Mencari pernyatan-pernyataan penting dari
setiap pernyataan partisipan
Menentukan makna dari setiap pernyataan
penting dari semua partisipan
mengelompokkannya ke dalam suatu
kelompok tema
Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam
bentuk deskriptif secara lengkap
Kembali ke partisipan untuk validasi data
deskripsi yang dibuat
43
G Keabsahan Data
Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik
pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah
kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong
2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)
kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)
1 Kredibilitas (credibility)
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya
Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang
detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif
membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check
(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian
yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)
a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan
derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari
kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk
membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga
kepercayaan diri peneliti sendiri
b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan
unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau
isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut
secara rinci
44
c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data tersebut
d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu
mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam
bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli
dalam bidang kualitatif
c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan
dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-
pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya
pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
data
Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing
dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat
transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh
pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang
dialami partisipan
2 Keteralihan (transferability)
Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil
fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang
menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus
mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan
45
memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil
penelitian agar orang lain dapat memahami
3 Kebergantungan (dependability)
Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan
catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan
itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang
pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti
melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan
masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa
data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan
sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview
seluruh hasil penelitian
4 Kepastian (confirmability)
Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data
yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak
bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan
pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman
seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau
banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil
penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan
apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah
yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah
kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data
46
H Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus
memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam
menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar
menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat
penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus
diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut
1 Lembar persetujuan (informed consent)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk
ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan
merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan
oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat
penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini
ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan
penelitian
2 Tanpa nama (anonymity)
Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada
lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan
menuliskan inisial
3 Kerahasiaan (privacy)
Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah
informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh
partisipan
47
BAB V
HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam
partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan
tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil
penelitian sebagai berikut
A Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari
delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan
Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat
memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati
Wijaya
Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang
terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148
KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan
Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600
RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan
penduduk sebesar 5796 jiwaKm2
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu
primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang
memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI
eksklusif
48
B Hasil Penelitian
1 Karakteristik Partisipan
Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain
nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa
Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan
setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut
bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed
consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut
Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir
Agama Sukubangsa
Usiaanak
P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan
P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan
P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan
P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan
P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun
Tabel 51 Karakteristik partisipan
Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 7 bulan
Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
49
Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan
terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 5 bulan
Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan
Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 10 bulan
Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun
2 Hasil analisis tematik
Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada
penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi
ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-
mitos tentang ASI eksklusif
50
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada
penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI
bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu
2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir
4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif
1 Air susu ibu
Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah
air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7
bulan
ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)
2 Cairan susu berwarna putih
Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu
cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)
3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan
bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini
adalah ungkapannya
51
ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)
4 Nutrisi bagi bayi
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah
suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)
5 ASI eksklusif
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen
bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena
berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan
bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu
formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi
1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI
1 Kandungan ASI
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat
52
untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3
bulan
ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)
Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah
ungkapannya
ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan
ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk
kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)
2 Kelebihan ASI
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)
53
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif
itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub
tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga
dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Memberikan manfaat pada ibu
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai
anak berusia 1 tahun 5 bulan
ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca
melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29
tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)
2 Memberikan manfaat pada bayi
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan
54
kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa
manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya
ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah
tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan
cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai
anak berusia 1 tahun
ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan
55
ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk
meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu
partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)
3 Memberikan manfaat pada keluarga
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)
4 Memberikan manfaat pada lingkungan
Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi
lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai
guru
ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini
56
(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat
diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi
cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori
yang terdapat pada subtema
1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah
dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah
tangga
ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya
sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya
ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)
2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI
eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam
memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut
57
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja
sebagai ibu rumah tangga
ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa
dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman
bayi Berikut ini ungkapannya
ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)
3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
3 bulan
ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10
bulan
ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat
diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut
58
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)
4 Waktu pemberian ASI eksklusif
Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda
setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan
Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga
dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut
ini ungkapannya
ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)
59
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya
ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan
ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)
ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)
5 Tanda bayi cukup ASI
Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses
menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan
oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini
penjelasan dari setiap partisipan
Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25
tahun
ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)
60
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA
ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)
Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi
cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan
ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)
6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)
Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi
dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut
dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui
ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)
61
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia
1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu
payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya
ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI
eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi
perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini
merupakan kategori yang terdapat dalam tema
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena
bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi
ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu
karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)
62
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa
puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya
ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua
partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik
pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham
masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak
saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan
ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis
ibu Berikut ini uraiannya
1 Masalah pada payudara
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa
sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun
dan pendidikan terakhir SMA
ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut
salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai
anak berusia 7 bulan
ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa
Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya
63
ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa
payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya
ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini
ungkapannya
ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)
2 Masalah fisiologis ibu
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis
yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi
ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk
mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil
wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu
1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan
64
instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Dukungan informasional
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan
dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami
sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI
berikut ini ungkapannya
ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang
kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif
Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu
rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari
mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI
eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25
tahun dan bersuku Betawi
ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)
65
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari
temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu
bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya
ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)
2 Dukungan emosional
Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan
Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami
memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini
ungkapannya
ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi
mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan
ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)
3 Dukungan instrumental
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya
mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun
katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai guru dan bersuku Betawi
ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan
66
dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda
Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu
pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif
pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan
dari para partisipan Berikut ini uraiannya
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1
tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-
mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya
ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah
denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning
Berikut ini ungkapannya
ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga
mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada
Berikut ini adalah ungkapan
ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama
memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak
67
makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada
payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29
tahun
ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)
68
BAB VI
PEMBAHASAN
Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian
yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian
yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya
yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan
interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai
keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman
selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan aturan
A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi
Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya
memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut
teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci
untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta
pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara
dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi
air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru
lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air
69
Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar
payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk
2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah
satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih
utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya
juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh
ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu
warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)
dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan
oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat
daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang
akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak
lemak
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan
mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang
diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa
tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan
Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara
eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam
bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh
air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur
susu biskuit bubur nasi ataupun tim
70
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan
bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein
vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori
yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200
unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin
mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah
putih
Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan
mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan
mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan
dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak
52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan
sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian
juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran
sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan
dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan
ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI
adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan
dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di
disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan
membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis
(Roesli 2008)
71
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam
penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga
dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara
eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan
berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan
lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian
partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan
penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa
menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk
setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa
sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker
payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan
bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang
dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat
badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat
pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan
mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih
sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif
72
kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena
adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk
kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem
kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak
Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan
mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif
Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia
enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal
karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan
kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan
dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa
perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi
sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak
4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar
enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa
manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali
diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang
ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan
pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak
menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan
73
dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi
bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan
kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya
adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang
mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi
dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di
bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada
darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan
bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes
(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi
menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya
merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini
dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal
ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi
ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam
satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak
memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54
tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak
96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90
74
hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda
inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu
Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan
bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan
sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu
sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee
etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali
melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum
Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari
tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya
dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran
ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi
dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu
dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi
keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian
peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya
adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan
belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu
seorang bidan atau petugas kesehatan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa
partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan
dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu
75
partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan
bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa
memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya
baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya
adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI
eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai
macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi
duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori
yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar
untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana
ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi
menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi
berbaring miring dan posisi di atas pangkuan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan
mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan
kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara
Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam
pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai
hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi
tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk
(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan
payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi
semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi
76
dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah
puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka
Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan
areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari
di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi
menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal
menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu
payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja
sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)
menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus
berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh
payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak
ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu
kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara
agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai
seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi
memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan
berinteraksi dengan bayi
Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan
waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian
partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan
bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp
77
McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya
menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan
menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan
dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI
kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma
(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui
mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8
kali perhari
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan
bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang
mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat
anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya
dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan
sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit
walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh
Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8
kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya
secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk
menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu
mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama
pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru
lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi
baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang
78
lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara
lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per
payudara
Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi
mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur
nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah
melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang
ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat
pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada
bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola
mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa
tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan
bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini
sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika
ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan
dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal
Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah
satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan
yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong
dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan
anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI
79
darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang
menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase
personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu
primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI
Eksklusif
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan
dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para
parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit
lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan
adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu
yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah
umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima
pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari
(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai
memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan
hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk
berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja
tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri
puting (28) dan alasan lain (19)
Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan
hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif
adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI
80
(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI
(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan
kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil
bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama
enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit
sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa
mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat
dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk
memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga
sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai
seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam
memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan
sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong
(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat
besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif
Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan
informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana
berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian
Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa
81
bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan
sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI
eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga
dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif
oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain
dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan
informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua
partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu
primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari
teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada
penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini
sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa
remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga
mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga
sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi
menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan
bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-
individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu
juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan
ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan
atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)
dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk
tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat
82
dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan
meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal
menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)
dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan
yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan
yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi
penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang
lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi
Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan
dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk
dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua
partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan
mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara
menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan
adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi
memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak
selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu
mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini
sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan
bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi
ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif
Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan
yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari
83
teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik
daripada susu formula
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan
karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti
2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar
adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini
sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak
98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya
yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan
yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena
adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat
membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi
limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat
menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan
bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah
kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang
karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan
ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan
Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena
dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak
sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa
84
sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh
budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat
pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan
Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi
wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang
makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang
dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam
kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat
memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang
Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis
makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang
panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air
susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai
makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-
mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan
ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari
sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang
disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-
hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih
dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan
kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti
2010)
85
B Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa
keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain
1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria
inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data
partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan
partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya
didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria
2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan
penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya
partisipan kurang bervariasi
86
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang
teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah
diwawancarai
Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang
berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan
ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya
kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki
banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan
ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena
dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker
payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat
pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak
meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya
meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan
manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak
menimbulkan banyak sampah
87
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi
diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat
memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan
dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu
dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang
diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI
eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi
bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam
memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam
sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak
menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut
bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola
pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung
bayi
Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat
dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan
kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI
eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak
puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu
yaitu rasa kantuk dan lelah
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan
baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar
keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan
informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos
88
tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif
mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi
tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum
es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk
payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa
memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang
berbeda dari sebelum melahirkan
B Saran
1 Pelayanan kesehatan
Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang
pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian
ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan
asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan
dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI
eksklusif khususnya pada ibu primipara
2 Institusi keperawatan
Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan
dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan
terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat
mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
89
3 Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan
pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi
mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena
perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang
dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a
mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
DAFTAR PUSTAKA
Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008
Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom
Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004
Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008
Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008
Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008
Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004
Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998
Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008
Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007
Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995
Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008
Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007
Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012
Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid
Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008
Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004
Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg
Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding
2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005
Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010
Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006
Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg
Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007
Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012
Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid
Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid
Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition
MOSBY2006USA
Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006
Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005
___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008
Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010
Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009
Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012
Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997
Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003
Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009
Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010
Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997
Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007
Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006
Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008
Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008
Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010
Lampiran 1
Pedoman Wawancara Mendalam
Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
A Petunjuk umum
a Tahap perkenalan
b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang
telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara
c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam
B Petunjuk wawancara mendalam
a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara
b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran
pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai
c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah
d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya
e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu
pencatatan hasil wawancara
C Identitas partisipan
Nama partisipan (inisial)
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Suku bangsa
Nama anak
Umur anak
Hari amp tanggal
Waktu
Tempat
D Pertanyaan Wawancara
1 Menggali pengetahuan
a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif
b Darimana ibu mengetahui informasi itu
2 Pengalaman
a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif
c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan
dalam memberikan ASI secara eksklusif
e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif
f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara
eksklusif
a) Manfaat bagi ibu
b) Manfaat bagi bayi
c) Manfaat bagi keluarga
d) Manfaat bagi lingkungan
g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan
sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif
h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif
Lampiran 2
MATRIKS ANALISIS TEMATIK
PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA
P P P P P P
1 2 3 4 5 6
ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu
primipara
radic radic radic radic radic radic
ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu
yang dikeluarkan melalui payudara dan
bentuknya seperti cairan susu yang
berwarna putih yang sangat bagus untuk
bayi
Cairan susu berwarna
putih
radic radic radic radic
ASI adalah minuman formula atau
makanan pemula yang lebih utama untuk
sang bayi daripada seperti susu formula
lainnya
Makanan pemula bagi
bayi baru lahir
radic
Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh
ibu yang alami yang sangat bermanfaat
untuk bayi
Nutrisi bagi bayi radic
ASI yang diberikan kepada bayi dari
sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan makanan dan minuman
lain
ASI eksklusif radic
ASI sangat bagus untuk bayi karena
banyak mengandung komponen-
komponen yang bermanfaat bagi tubuh
bayi
Memiliki banyak
komponen yang
bermanfaat
Kandungan ASI Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu
primipara
radic radic radic radic
ASI mengandung DHA untuk
perkembangan otaknya yang tidak sama
dengan susu formula
Mengandung DHA radic
ASI mengandung karbohidrat kalsium
protein vitamin dan zat untuk kekebalan
tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak
Banyaknya nutrisi
dalam ASI
radic radic radic radic
sesuai dengan kebutuhan bayi
Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic
Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau
ASI tuh
Ekonomis radic radic radic radic
Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah
terjadinya kanker payudara
Mencegah penyakit
payudara
Memberikan manfaat
pada ibu
Motivasi ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic
Lebih cepat mengurangi kegemukan
pasca melahirkan
Mengurangi
kegemukan pasca
melahirkan
radic radic radic radic
Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat
pada anak
radic radic radic
Karena ASI adalah cairan yang pertama
kali diminum untuk mengawali
kehidupan anak saya bahkan sampai
ASI mengawali
kehidupan anak
radic
sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan
untuk anak saya ya itulah ASI
Kehidupan saya maka kehidupan anak
saya juga
Anak saya berat badannya menjadi
bertambah setiap bulannya
Peningkatan berat
badan
radic radic radic radic radic radic
ASI itu penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan usianya
yang harus diberikan sampai 6 bulan
Pertumbuhan dan
perkembangan
meningkat
radic radic radic radic
Manfaatnya untuk perkembangan
otaknya Otaknya menjadi lebih pinter
dan cerdas
Meningkatkan IQ radic radic radic radic
ASI sangat baik terutama pada saat baru
lahir itu keluar kolostrum yang harus
diberikan kepada anak untuk lebih
meningkatkan daya tahan tubuhnya
Meningkatkan daya
tahan tubuh bayi
radic radic radic radic radic radic
Meningkatkan tali kasih sayang antara
saya anak dan suami
Menjalin kasih sayang
keluarga
Memberikan manfaat
pada keluarga
radic radic radic radic radic radic
ASI itu langsung dari payudara tidak
pakai kardus atau kaleng yang nantinya
akan menimbulkan banyak sampah
Tidak menimbulkan
banyak sampah
Memberikan manfaat
pada lingkungan
radic radic radic radic radic radic
Pada saat bayi dilahirkan bayi saya
diletakkan diatas badan saya oleh bidan
diantara payudara di bagian dada Bayi
saya masih ada darah-darahnya lalu saya
langsung memeluknya sambil ditutupin
sama kain
Bayi diletakkan di
tubuh ibu
Proses Inisiasi
Menyusui Dini (IMD)
Perilaku ibu primipara
dalam memberikan
ASI eksklusif
radic radic radic radic radic
Hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari
puting
Peragaan bayi mencari
putting
radic
Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara
saat memberikan ASI
radic radic radic radic radic radic
eksklusif
Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa
gendong bayinya
Berdiri sambil jalan radic radic radic radic
Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic
Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh
anak kebadan saya nempel diperut terus
langsung mulutnya menghisap payudara
diperut terus langsung mulutnya
menghisap payudara
Di pangku dan di
miringkan ke tubuh ibu
Posisi anak saat
diberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic radic
Sambil tiduran kalau anak saya mau
tidur cuma posisi saya itu miring sesuai
payudara mana yang mau saya berikan
ASInya anak saya juga agak miring
sedikit
Tiduran sesuai posisi
payudara yang
diberikan
radic radic radic radic radic radic
Kadang sambil di gendong pake
gendongan juga saya berikan ASInya
Di gendong pakai
gendongan
radic radic radic
Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic
Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun
tidur
radic radic
Tidak membatasi Disaat anak ingin
menyusu ya saya langsung kasih
Tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak
radic
Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan
ASI
radic radic radic radic radic radic
Sekitar 2-3 jam sekali saya
memberikannya
radic radic radic radic radic radic
Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic
Tergantung dari si bayi kalau dia sudah
melepaskan payudara saya ya sudah
selesai
Bayi tidak menghisap
payudara
radic radic radic
Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic
sampai gumoh atau muntah berlebihan
Mulut anak saya menempel pada puting
sampe menutupi yang hitam-hitam
payudara
Mulut bayi menghisap
putting sampai ke
areola
Pelekatan mulut bayi
pada payudara ibu
radic radic radic radic
Waktu awal-awal sih dibantu pakai
tangan saya yang memasukkannya terus
saya pegangin payudaranya Sekarang
mah saya cuma bantu memasukkan
putingnya saja saya uda ga dipegangin
sampai selesai menyusui
Pelekatan dibantu
dengan tangan ibu
radic radic radic radic radic radic
Jangan sampai hidungnya menutup
kepayudara karena nanti tidak bisa nafas
Payudara tidak
menutupi hidung bayi
radic
Saya merasa senang ya bisa memberikan
ASI eksklusif dan menjadi pengalaman
pertama buat saya
Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Saya merasa bangga sebagai ibu karena
sudah menjadi suatu kewajiban
Merasa bangga radic radic radic radic
Saya merasa puas yah bisa memberikan
yang terbaik untuk anak
Kepuasan diri radic
Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada
payudara
Hambatan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic
Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic
Kadang puting juga lecet Putting lecet radic
Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic
Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic
Saat saya ngantuk dan lelah anak masih
pengen terus netek
Rasa kantuk dan lelah
ibu
Masalah fisiologis ibu radic radic
Kalau suami saya mendukung sekali ya
Suami paling sering menanyakan sudah
ditetein belum begitu mengingatkan saya
terutama jika anak menangis dan bangun
tidur untuk ditetein
Dukungan
informasional dari
suami
Dukungan
informasional
Dukungan ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic
Suami bilang kalau anak lebih baik dan
lebih bagus ASI eksklusif daripada susu
formula sampai usia 6 bulan
radic radic radic radic
Mama pernah mengajarkan cara
memegang bayi saat memberikan ASI
Dukungan
informasional dari
mama
radic radic radic
Teman saya juga bilang sama saya
katanya ASI saja ASInya juga keluarnya
banyak ngapain harus susu formula
Dukungan
informasional dari
teman
radic
Semangat ya bunda pokoknya yang
terbaik berikan ASI eksklusif jangan
Dukungan emosional
dari suami
Dukungan emosional radic
susu formula
Teman saya juga mendukung Teman
saya bilang uda ASI aja walaupun
keluarnya sedikit nanti juga lama-lama
banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk
anak sampai 6 bulan
Dukungan emosional
dari teman
radic
Mama sering membuat sayur daun katuk
katanya biar ASInya banyak
Dukungan instrumental
dari mama
Dukungan
instrumental
radic radic
Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama
memberikan ASI
eksklusif
radic
Hmmpernah denger dari tetangga ada
yang mengatakan kalau kolostrum itu
harus dibuang karena kotor dan warnanya
agak kuning
Kolostrum kotor dan
berwarna kuning
Mitos tentang
kolostrum
radic
Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic
kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan
secara medis
tentang mitos
Katanya sih kalau selama memberikan
ASI eksklusif gak boleh makan yang
pedes bayi akan mencret-mencret-
mencret makan yang asem juga sama
Banyak makan es anak saya jadi flu
Tidak makan pedes
asem dan minum es
Pantangan makanan radic radic radic radic radic
Pernah denger dari orang kalau
memberikan ASI eksklusif itu payudara
menjadi seperti kendor berbeda dari
sebelum melahirkanhehe
Payudara menjadi tidak
kencang
Perubahan bentuk
payudara
radic radic
Lampiran 3
RIWAYAT HIDUP
Nama Musiskah
Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991
Status Pernikahan Belum menikah
Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05
Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan
Kembangan Jakarta Barat 11610
Telepon 085697150636
Email siezca_muyahoocoid
Riwayat Pendidikan
1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]
2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]
3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]
4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]
Organisasi
1 Pramuka [2003-2004]
2 Paskibra [2003-2004]
3 Rohis [2006-2009]
Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop
1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi
Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009
2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization
Erardquo tahun 2009
3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009
4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk
Kemandirian Bangsardquo tahun 2009
5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012
6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan
Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan
Globalrdquo tahun 2012
7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam
Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012
xiii
BAB VII PENUTUP
A Kesimpulan 86
B Saran 88
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 18
Gambar 22 21
Gambar 23 21
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 21 28
Bagan 22 32
Bagan 41 42
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 51 47
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman wawancara
Lampiran 2 Matriks analisis tematik
Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis
Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan
Lampiran 5 Surat izin penelitian
Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan
Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium
Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per
1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per
kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per
1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan
AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000
kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di
Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan
infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare
serta pneumonia 13
Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki
ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4
bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26
kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati
2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian
akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia
2
dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat
badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik
(Stuebe 2009)
ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi
(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif
berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih
juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi
lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi
Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai
kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah
dikonsumsi (Meadow 2005)
Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun
yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-
Baqarah ayat 233
ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا
لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ
﴾233تعملون بصیر ﴿
Yang artinya
ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila
3
keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)
Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah
menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang
Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI
eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis
(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan
Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak
adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan
hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang
wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat
pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama
pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi
untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia
enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya
memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat
Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif
(Presiden RI 2012)
Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on
Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio
pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406
4
sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data
Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada
bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673
sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan
Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari
enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk
mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80
(Kemenkes RI 2012)
Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak
562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi
rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku
ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39
Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos
negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk
meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)
Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang
melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama
cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi
ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus
meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan
bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama
enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat
mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan
5
Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang
pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan
bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak
pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet
dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari
payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu
formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika
diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia
memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya
mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan
sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan
banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu
primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada
bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5
remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan
hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam
bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya
menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak
mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan
dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang
tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman
6
awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan
pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)
Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan
pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal
tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin
mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yang ada di wilayah ini
Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat
penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak
pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
B Rumusan Masalah
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai
usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu
air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya
bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun
2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan
sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324
Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat
7
penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan
kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium
mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan
sindrom metabolik
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal
bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik
bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara
dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui
agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu
Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
C Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
8
D Manfaat
1 Manfaat Ilmiah
a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya
mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Manfaat Praktis
a Bagi institusi pendidikan keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah
wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam
peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi
dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif
b Bagi pelayanan kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga
kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui
promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif
c Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara
mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada
bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri
mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif
9
E Ruang Lingkup
Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam
pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para
partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengalaman
Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas
2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan
Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok
dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)
pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan
perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam
lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)
Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa
berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan
diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap
kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang
dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup
tersebut (Bungin 2008)
Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan
guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat
diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan
menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu
dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah
2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala
11
sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang
terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber
pengetahuan
B ASI Eksklusif
1 Pengertian
ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI
mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai
dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal
(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI
secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan
(Roesli 2005)
2 Komposisi
ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain
zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan
hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI
mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium
kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)
12
a Karbohidrat
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat
utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak
laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan
dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam
usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak
yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus
yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya
asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang
akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat
pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan
absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)
b Lemak
Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah
kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan
kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI
akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga
mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya
sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung
enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi
akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)
Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari
Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic
13
acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal
amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)
c Protein
Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)
Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu
whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah
dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal
dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)
Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein
utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI
adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu
menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding
kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan
susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang
sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein
istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin
dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)
d Sel hidup
ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik
terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan
sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan
yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)
Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang
menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo
14
dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-
kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti
enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau
imunoglobulin (Roesli 2005)
e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah
ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah
suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta
membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi
(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas
imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap
berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran
pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)
f Vitamin mineral dan zat besi
ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B
kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi
tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah
pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya
mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi
atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang
dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri
usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena
kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan
suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)
15
Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI
dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada
kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh
bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)
(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir
menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga
bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar
hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya
(Lowdermilk 2004)
ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan
susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah
21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi
tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat
banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu
formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)
3 Pembagian ASI
Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu
a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari
keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau
dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu
lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali
lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar
karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika
dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga
16
mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran
gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)
b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari
keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya
semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin
tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)
c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan
seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)
4 Anatomi Payudara
Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara
tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan
kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat
(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan
bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang
buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di
sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat
jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik
susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI
terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu
(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang
susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan
sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)
Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat
hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai
17
800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara
tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk
2004)
Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi
puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery
yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar
areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar
Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada
bayi (Geddes 2007)
Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu
Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul
menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara
menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang
terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus
mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira
012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)
sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke
dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran
yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus
laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus
laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)
Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan
menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)
18
Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)
5 Fisiologi Laktasi
Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu
(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon
yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk
memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi
susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi
lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara
(Lowdermilk 2004)
Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI
yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat
menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat
mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus
menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on
demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk
menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)
19
Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu
sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin
merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior
berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks
prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola
mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi
sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi
mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-
faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan
merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan
hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan
produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin
yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan
besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi
menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam
Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan
ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-
sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu
berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin
sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak
Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses
aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada
refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let
down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar
20
22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk
mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos
dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk
ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk
2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan
alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya
bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor
yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi
mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk
menyusui bayi (Dewi 2011)
Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang
mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)
refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)
Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar
payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan
menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu
tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk
menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap
terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik
oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di
belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum
durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara
bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus
sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian
21
belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI
keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi
ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk
2006)
Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
22
6 Manfaat ASI Eksklusif
Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI
bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)
a Bagi ibu
Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan
kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi
alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea
Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan
menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula
dan peralatannya (Hegar 2008)
Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan
mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu
menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna
untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena
merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil
ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan
sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih
ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak
merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli
2005)
Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan
involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium
menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika
23
laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung
selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat
dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan
menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung
pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan
prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta
menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis
botol
b Bagi bayi
Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam
mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat
lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat
sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam
amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula
Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin
berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan
maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang
mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa
dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan
mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis
vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan
galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat
(Wong 2008)
24
ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega
6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor
docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan
AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)
Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi
peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung
vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai
kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)
ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya
tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan
kasih sayang (Roesli 2005)
c Bagi negara
Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk
pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya
menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan
mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan
sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang
tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal
untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya
generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)
25
d Bagi lingkungan
ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di
dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas
pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi
udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang
mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan
asap (Roesli 2005)
7 Teknik Menyusui
Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki
keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari
payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari
posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara
ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi
duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)
Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu
a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)
b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)
c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi
membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi
d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata
antara ibu dengan bayi
e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak
dilengan bukan didaerah siku
26
Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan
bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah
terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada
bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu
(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi
membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-
rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih
Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24
jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara
seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan
ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan
suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam
hari (Hegar 2008)
8 Masalah dalam Menyusui
Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama
kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala
yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi
ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu
ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi
terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa
susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi
pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak
engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui
27
ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit
abnormalitas bayi (Hegar 2008)
Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak
keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan
produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera
mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin
sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang
keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)
C Ibu Primipara
Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali
persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu
primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup
dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara
biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari
gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari
pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut
termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk
2004)
Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui
merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan
tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya
pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup
28
yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap
untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)
D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother
Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian
peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva
Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood
2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan
ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam
Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan
makrosistem sebagai berikut
IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan
dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan
ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan
Mikrosistem
Hubungan ibu-ayah
Relationship
Mesosistem
Makrosistem
peraw
atan
KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan
HASIL PADA ANAK
Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial
Fungsi keluarga
Pengaturan kerja orangtua
Konsistensi pengaruh budaya
Sekolah
Dukungan sosial
Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)
29
1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu
terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu
dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor
2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-
orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan
sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum
berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan
ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar
kebutuhan bayi tetap terpenuhi
3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem
terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan
kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI
eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI
eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam
proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman
yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang
sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui
Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran
ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang
mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses
perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon
terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu
yaitu
30
a Anticipatory
Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan
kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada
tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan
pada bayi termasuk memberikan ASI
b Formal
Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai
belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu
belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan
ASI eksklusif
c Informal
Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya
yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada
tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam
memberikan ASI eksklusif
d Personal
Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini
ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan
ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi
berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen
kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum
tanggap dan kesehatan umum
Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan
pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan
31
kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey
dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang
pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai
Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas
peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam
model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri
atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak
kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran
kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan
Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu
meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam
refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan
yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon
yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood
2006)
32
KERANGKA TEORI
Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)
Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)
keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam
menyusui kepuasan interaksi pada bayi
Mikrosistem
fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga
Terjadi interaksi bayi pada ibu
kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum
sikap tenang
Mesosistem
perawatan bayi faktor lingkungan
kerja lingkungan umum
lainnya
Makrosistem
pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut
Anticipatory
kesiapan menerimakehamilan pertama
Formal
kelahiran anakpertama
ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain
Informal
ibu memberikanASI dengan
caranya sendiri
Personal
ibu terbiasamemberikan
ASI
Pengalaman ibu
primipara dalam
memberikan ASI
Eksklusif
33
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH
A Kerangka Konsep
Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah
pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak
dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang
baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif
merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya
sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh
seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari
lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga
dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan
keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya
dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi
secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
B Definisi Istilah
Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini
peneliti menggunakan definisi istilah yaitu
1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang
pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif
2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu
34
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk
sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang
pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan
berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa
fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian
(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang
sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak
Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)
Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari
fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan
penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang
dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan
orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh
fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna
tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif
secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang
luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp
35
Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi
deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan
(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat
dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui
tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman
ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti
sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk
pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses
wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi
esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan
bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut
berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi
hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami
partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi
peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan
lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan
menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan
pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk
menggambarkan fenomena sebelum waktunya
Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih
partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai
kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas
temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini
diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan
36
terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat
B Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013
C Partisipan Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah
puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung
oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan
kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono
2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang
berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah
teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data
partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan
diteliti
a Dapat berkomunikasi dengan baik
b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian
37
D Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu
pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk
pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat
dan catatan lapangan (fieldnote)
E Teknik Pengumpulan Data
1 Pengumpulan data
Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai
September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan
dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman
wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam
dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara
yang telah disiapkan sebelumnya
2 Tahap pengumpulan data
a Tahap persiapan pengumpulan data
1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus
perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas
Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara
Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW
serta melakukan kode etik penelitian
2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman
wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki
kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam
38
penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk
melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada
partisipan sebenarnya
3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan
kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk
melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat
dari penelitian ini
4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada
partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data
b Tahap pelaksanaan pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan
pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik
wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah
satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini
dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang
pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat
terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)
Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur
yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga
menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan
dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan
39
alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada
partisipan
Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan
lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan
tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan
dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam
penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong
2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi
tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat
wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas
yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan
dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka
fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak
dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-
isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga
kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit
(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam
beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan
informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan
kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah
melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai
40
60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari
hasil wawancara
Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)
cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong
Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang
umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang
berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang
semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan
ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan
peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk
mengeksplorasi inti dari topik penelitian
Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif
mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan
mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban
partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face
Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara
peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)
mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling
menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara
kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah
dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih
terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau
menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif
secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid
41
F Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian
ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data
berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)
meliputi
1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan
membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang
diteliti
3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang
sesuai fenomena yang diteliti
4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan
penting dari setiap pernyataan partisipan
5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua
partisipan
6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya
kedalam suatu kelompok tema
7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif
secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan
partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema
42
8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk
validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat
Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)
Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas
Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara
dengan partisipan
Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang
Mencari pernyatan-pernyataan penting dari
setiap pernyataan partisipan
Menentukan makna dari setiap pernyataan
penting dari semua partisipan
mengelompokkannya ke dalam suatu
kelompok tema
Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam
bentuk deskriptif secara lengkap
Kembali ke partisipan untuk validasi data
deskripsi yang dibuat
43
G Keabsahan Data
Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik
pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah
kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong
2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)
kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)
1 Kredibilitas (credibility)
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya
Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang
detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif
membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check
(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian
yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)
a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan
derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari
kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk
membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga
kepercayaan diri peneliti sendiri
b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan
unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau
isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut
secara rinci
44
c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data tersebut
d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu
mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam
bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli
dalam bidang kualitatif
c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan
dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-
pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya
pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
data
Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing
dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat
transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh
pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang
dialami partisipan
2 Keteralihan (transferability)
Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil
fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang
menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus
mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan
45
memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil
penelitian agar orang lain dapat memahami
3 Kebergantungan (dependability)
Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan
catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan
itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang
pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti
melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan
masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa
data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan
sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview
seluruh hasil penelitian
4 Kepastian (confirmability)
Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data
yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak
bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan
pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman
seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau
banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil
penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan
apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah
yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah
kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data
46
H Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus
memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam
menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar
menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat
penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus
diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut
1 Lembar persetujuan (informed consent)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk
ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan
merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan
oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat
penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini
ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan
penelitian
2 Tanpa nama (anonymity)
Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada
lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan
menuliskan inisial
3 Kerahasiaan (privacy)
Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah
informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh
partisipan
47
BAB V
HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam
partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan
tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil
penelitian sebagai berikut
A Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari
delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan
Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat
memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati
Wijaya
Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang
terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148
KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan
Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600
RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan
penduduk sebesar 5796 jiwaKm2
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu
primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang
memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI
eksklusif
48
B Hasil Penelitian
1 Karakteristik Partisipan
Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain
nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa
Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan
setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut
bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed
consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut
Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir
Agama Sukubangsa
Usiaanak
P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan
P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan
P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan
P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan
P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun
Tabel 51 Karakteristik partisipan
Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 7 bulan
Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
49
Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan
terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 5 bulan
Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan
Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 10 bulan
Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun
2 Hasil analisis tematik
Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada
penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi
ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-
mitos tentang ASI eksklusif
50
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada
penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI
bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu
2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir
4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif
1 Air susu ibu
Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah
air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7
bulan
ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)
2 Cairan susu berwarna putih
Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu
cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)
3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan
bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini
adalah ungkapannya
51
ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)
4 Nutrisi bagi bayi
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah
suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)
5 ASI eksklusif
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen
bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena
berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan
bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu
formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi
1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI
1 Kandungan ASI
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat
52
untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3
bulan
ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)
Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah
ungkapannya
ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan
ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk
kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)
2 Kelebihan ASI
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)
53
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif
itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub
tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga
dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Memberikan manfaat pada ibu
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai
anak berusia 1 tahun 5 bulan
ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca
melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29
tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)
2 Memberikan manfaat pada bayi
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan
54
kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa
manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya
ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah
tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan
cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai
anak berusia 1 tahun
ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan
55
ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk
meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu
partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)
3 Memberikan manfaat pada keluarga
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)
4 Memberikan manfaat pada lingkungan
Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi
lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai
guru
ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini
56
(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat
diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi
cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori
yang terdapat pada subtema
1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah
dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah
tangga
ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya
sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya
ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)
2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI
eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam
memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut
57
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja
sebagai ibu rumah tangga
ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa
dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman
bayi Berikut ini ungkapannya
ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)
3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
3 bulan
ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10
bulan
ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat
diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut
58
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)
4 Waktu pemberian ASI eksklusif
Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda
setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan
Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga
dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut
ini ungkapannya
ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)
59
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya
ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan
ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)
ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)
5 Tanda bayi cukup ASI
Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses
menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan
oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini
penjelasan dari setiap partisipan
Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25
tahun
ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)
60
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA
ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)
Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi
cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan
ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)
6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)
Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi
dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut
dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui
ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)
61
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia
1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu
payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya
ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI
eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi
perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini
merupakan kategori yang terdapat dalam tema
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena
bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi
ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu
karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)
62
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa
puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya
ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua
partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik
pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham
masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak
saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan
ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis
ibu Berikut ini uraiannya
1 Masalah pada payudara
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa
sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun
dan pendidikan terakhir SMA
ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut
salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai
anak berusia 7 bulan
ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa
Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya
63
ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa
payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya
ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini
ungkapannya
ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)
2 Masalah fisiologis ibu
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis
yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi
ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk
mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil
wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu
1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan
64
instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Dukungan informasional
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan
dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami
sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI
berikut ini ungkapannya
ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang
kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif
Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu
rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari
mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI
eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25
tahun dan bersuku Betawi
ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)
65
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari
temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu
bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya
ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)
2 Dukungan emosional
Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan
Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami
memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini
ungkapannya
ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi
mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan
ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)
3 Dukungan instrumental
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya
mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun
katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai guru dan bersuku Betawi
ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan
66
dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda
Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu
pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif
pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan
dari para partisipan Berikut ini uraiannya
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1
tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-
mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya
ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah
denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning
Berikut ini ungkapannya
ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga
mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada
Berikut ini adalah ungkapan
ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama
memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak
67
makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada
payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29
tahun
ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)
68
BAB VI
PEMBAHASAN
Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian
yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian
yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya
yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan
interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai
keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman
selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan aturan
A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi
Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya
memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut
teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci
untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta
pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara
dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi
air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru
lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air
69
Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar
payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk
2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah
satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih
utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya
juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh
ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu
warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)
dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan
oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat
daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang
akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak
lemak
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan
mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang
diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa
tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan
Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara
eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam
bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh
air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur
susu biskuit bubur nasi ataupun tim
70
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan
bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein
vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori
yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200
unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin
mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah
putih
Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan
mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan
mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan
dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak
52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan
sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian
juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran
sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan
dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan
ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI
adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan
dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di
disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan
membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis
(Roesli 2008)
71
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam
penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga
dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara
eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan
berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan
lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian
partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan
penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa
menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk
setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa
sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker
payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan
bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang
dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat
badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat
pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan
mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih
sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif
72
kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena
adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk
kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem
kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak
Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan
mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif
Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia
enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal
karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan
kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan
dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa
perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi
sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak
4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar
enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa
manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali
diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang
ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan
pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak
menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan
73
dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi
bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan
kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya
adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang
mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi
dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di
bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada
darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan
bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes
(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi
menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya
merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini
dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal
ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi
ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam
satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak
memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54
tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak
96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90
74
hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda
inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu
Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan
bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan
sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu
sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee
etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali
melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum
Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari
tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya
dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran
ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi
dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu
dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi
keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian
peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya
adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan
belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu
seorang bidan atau petugas kesehatan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa
partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan
dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu
75
partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan
bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa
memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya
baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya
adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI
eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai
macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi
duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori
yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar
untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana
ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi
menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi
berbaring miring dan posisi di atas pangkuan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan
mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan
kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara
Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam
pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai
hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi
tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk
(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan
payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi
semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi
76
dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah
puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka
Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan
areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari
di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi
menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal
menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu
payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja
sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)
menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus
berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh
payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak
ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu
kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara
agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai
seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi
memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan
berinteraksi dengan bayi
Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan
waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian
partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan
bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp
77
McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya
menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan
menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan
dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI
kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma
(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui
mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8
kali perhari
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan
bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang
mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat
anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya
dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan
sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit
walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh
Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8
kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya
secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk
menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu
mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama
pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru
lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi
baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang
78
lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara
lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per
payudara
Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi
mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur
nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah
melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang
ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat
pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada
bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola
mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa
tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan
bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini
sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika
ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan
dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal
Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah
satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan
yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong
dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan
anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI
79
darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang
menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase
personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu
primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI
Eksklusif
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan
dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para
parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit
lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan
adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu
yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah
umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima
pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari
(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai
memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan
hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk
berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja
tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri
puting (28) dan alasan lain (19)
Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan
hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif
adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI
80
(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI
(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan
kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil
bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama
enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit
sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa
mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat
dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk
memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga
sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai
seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam
memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan
sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong
(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat
besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif
Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan
informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana
berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian
Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa
81
bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan
sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI
eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga
dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif
oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain
dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan
informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua
partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu
primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari
teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada
penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini
sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa
remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga
mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga
sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi
menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan
bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-
individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu
juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan
ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan
atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)
dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk
tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat
82
dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan
meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal
menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)
dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan
yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan
yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi
penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang
lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi
Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan
dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk
dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua
partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan
mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara
menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan
adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi
memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak
selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu
mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini
sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan
bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi
ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif
Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan
yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari
83
teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik
daripada susu formula
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan
karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti
2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar
adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini
sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak
98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya
yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan
yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena
adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat
membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi
limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat
menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan
bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah
kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang
karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan
ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan
Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena
dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak
sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa
84
sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh
budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat
pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan
Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi
wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang
makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang
dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam
kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat
memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang
Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis
makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang
panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air
susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai
makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-
mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan
ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari
sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang
disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-
hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih
dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan
kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti
2010)
85
B Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa
keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain
1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria
inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data
partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan
partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya
didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria
2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan
penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya
partisipan kurang bervariasi
86
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang
teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah
diwawancarai
Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang
berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan
ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya
kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki
banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan
ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena
dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker
payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat
pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak
meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya
meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan
manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak
menimbulkan banyak sampah
87
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi
diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat
memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan
dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu
dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang
diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI
eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi
bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam
memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam
sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak
menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut
bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola
pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung
bayi
Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat
dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan
kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI
eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak
puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu
yaitu rasa kantuk dan lelah
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan
baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar
keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan
informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos
88
tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif
mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi
tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum
es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk
payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa
memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang
berbeda dari sebelum melahirkan
B Saran
1 Pelayanan kesehatan
Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang
pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian
ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan
asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan
dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI
eksklusif khususnya pada ibu primipara
2 Institusi keperawatan
Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan
dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan
terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat
mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
89
3 Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan
pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi
mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena
perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang
dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a
mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
DAFTAR PUSTAKA
Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008
Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom
Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004
Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008
Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008
Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008
Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004
Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998
Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008
Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007
Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995
Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008
Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007
Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012
Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid
Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008
Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004
Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg
Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding
2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005
Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010
Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006
Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg
Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007
Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012
Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid
Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid
Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition
MOSBY2006USA
Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006
Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005
___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008
Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010
Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009
Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012
Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997
Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003
Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009
Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010
Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997
Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007
Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006
Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008
Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008
Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010
Lampiran 1
Pedoman Wawancara Mendalam
Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
A Petunjuk umum
a Tahap perkenalan
b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang
telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara
c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam
B Petunjuk wawancara mendalam
a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara
b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran
pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai
c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah
d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya
e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu
pencatatan hasil wawancara
C Identitas partisipan
Nama partisipan (inisial)
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Suku bangsa
Nama anak
Umur anak
Hari amp tanggal
Waktu
Tempat
D Pertanyaan Wawancara
1 Menggali pengetahuan
a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif
b Darimana ibu mengetahui informasi itu
2 Pengalaman
a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif
c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan
dalam memberikan ASI secara eksklusif
e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif
f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara
eksklusif
a) Manfaat bagi ibu
b) Manfaat bagi bayi
c) Manfaat bagi keluarga
d) Manfaat bagi lingkungan
g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan
sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif
h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif
Lampiran 2
MATRIKS ANALISIS TEMATIK
PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA
P P P P P P
1 2 3 4 5 6
ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu
primipara
radic radic radic radic radic radic
ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu
yang dikeluarkan melalui payudara dan
bentuknya seperti cairan susu yang
berwarna putih yang sangat bagus untuk
bayi
Cairan susu berwarna
putih
radic radic radic radic
ASI adalah minuman formula atau
makanan pemula yang lebih utama untuk
sang bayi daripada seperti susu formula
lainnya
Makanan pemula bagi
bayi baru lahir
radic
Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh
ibu yang alami yang sangat bermanfaat
untuk bayi
Nutrisi bagi bayi radic
ASI yang diberikan kepada bayi dari
sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan makanan dan minuman
lain
ASI eksklusif radic
ASI sangat bagus untuk bayi karena
banyak mengandung komponen-
komponen yang bermanfaat bagi tubuh
bayi
Memiliki banyak
komponen yang
bermanfaat
Kandungan ASI Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu
primipara
radic radic radic radic
ASI mengandung DHA untuk
perkembangan otaknya yang tidak sama
dengan susu formula
Mengandung DHA radic
ASI mengandung karbohidrat kalsium
protein vitamin dan zat untuk kekebalan
tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak
Banyaknya nutrisi
dalam ASI
radic radic radic radic
sesuai dengan kebutuhan bayi
Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic
Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau
ASI tuh
Ekonomis radic radic radic radic
Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah
terjadinya kanker payudara
Mencegah penyakit
payudara
Memberikan manfaat
pada ibu
Motivasi ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic
Lebih cepat mengurangi kegemukan
pasca melahirkan
Mengurangi
kegemukan pasca
melahirkan
radic radic radic radic
Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat
pada anak
radic radic radic
Karena ASI adalah cairan yang pertama
kali diminum untuk mengawali
kehidupan anak saya bahkan sampai
ASI mengawali
kehidupan anak
radic
sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan
untuk anak saya ya itulah ASI
Kehidupan saya maka kehidupan anak
saya juga
Anak saya berat badannya menjadi
bertambah setiap bulannya
Peningkatan berat
badan
radic radic radic radic radic radic
ASI itu penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan usianya
yang harus diberikan sampai 6 bulan
Pertumbuhan dan
perkembangan
meningkat
radic radic radic radic
Manfaatnya untuk perkembangan
otaknya Otaknya menjadi lebih pinter
dan cerdas
Meningkatkan IQ radic radic radic radic
ASI sangat baik terutama pada saat baru
lahir itu keluar kolostrum yang harus
diberikan kepada anak untuk lebih
meningkatkan daya tahan tubuhnya
Meningkatkan daya
tahan tubuh bayi
radic radic radic radic radic radic
Meningkatkan tali kasih sayang antara
saya anak dan suami
Menjalin kasih sayang
keluarga
Memberikan manfaat
pada keluarga
radic radic radic radic radic radic
ASI itu langsung dari payudara tidak
pakai kardus atau kaleng yang nantinya
akan menimbulkan banyak sampah
Tidak menimbulkan
banyak sampah
Memberikan manfaat
pada lingkungan
radic radic radic radic radic radic
Pada saat bayi dilahirkan bayi saya
diletakkan diatas badan saya oleh bidan
diantara payudara di bagian dada Bayi
saya masih ada darah-darahnya lalu saya
langsung memeluknya sambil ditutupin
sama kain
Bayi diletakkan di
tubuh ibu
Proses Inisiasi
Menyusui Dini (IMD)
Perilaku ibu primipara
dalam memberikan
ASI eksklusif
radic radic radic radic radic
Hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari
puting
Peragaan bayi mencari
putting
radic
Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara
saat memberikan ASI
radic radic radic radic radic radic
eksklusif
Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa
gendong bayinya
Berdiri sambil jalan radic radic radic radic
Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic
Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh
anak kebadan saya nempel diperut terus
langsung mulutnya menghisap payudara
diperut terus langsung mulutnya
menghisap payudara
Di pangku dan di
miringkan ke tubuh ibu
Posisi anak saat
diberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic radic
Sambil tiduran kalau anak saya mau
tidur cuma posisi saya itu miring sesuai
payudara mana yang mau saya berikan
ASInya anak saya juga agak miring
sedikit
Tiduran sesuai posisi
payudara yang
diberikan
radic radic radic radic radic radic
Kadang sambil di gendong pake
gendongan juga saya berikan ASInya
Di gendong pakai
gendongan
radic radic radic
Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic
Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun
tidur
radic radic
Tidak membatasi Disaat anak ingin
menyusu ya saya langsung kasih
Tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak
radic
Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan
ASI
radic radic radic radic radic radic
Sekitar 2-3 jam sekali saya
memberikannya
radic radic radic radic radic radic
Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic
Tergantung dari si bayi kalau dia sudah
melepaskan payudara saya ya sudah
selesai
Bayi tidak menghisap
payudara
radic radic radic
Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic
sampai gumoh atau muntah berlebihan
Mulut anak saya menempel pada puting
sampe menutupi yang hitam-hitam
payudara
Mulut bayi menghisap
putting sampai ke
areola
Pelekatan mulut bayi
pada payudara ibu
radic radic radic radic
Waktu awal-awal sih dibantu pakai
tangan saya yang memasukkannya terus
saya pegangin payudaranya Sekarang
mah saya cuma bantu memasukkan
putingnya saja saya uda ga dipegangin
sampai selesai menyusui
Pelekatan dibantu
dengan tangan ibu
radic radic radic radic radic radic
Jangan sampai hidungnya menutup
kepayudara karena nanti tidak bisa nafas
Payudara tidak
menutupi hidung bayi
radic
Saya merasa senang ya bisa memberikan
ASI eksklusif dan menjadi pengalaman
pertama buat saya
Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Saya merasa bangga sebagai ibu karena
sudah menjadi suatu kewajiban
Merasa bangga radic radic radic radic
Saya merasa puas yah bisa memberikan
yang terbaik untuk anak
Kepuasan diri radic
Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada
payudara
Hambatan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic
Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic
Kadang puting juga lecet Putting lecet radic
Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic
Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic
Saat saya ngantuk dan lelah anak masih
pengen terus netek
Rasa kantuk dan lelah
ibu
Masalah fisiologis ibu radic radic
Kalau suami saya mendukung sekali ya
Suami paling sering menanyakan sudah
ditetein belum begitu mengingatkan saya
terutama jika anak menangis dan bangun
tidur untuk ditetein
Dukungan
informasional dari
suami
Dukungan
informasional
Dukungan ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic
Suami bilang kalau anak lebih baik dan
lebih bagus ASI eksklusif daripada susu
formula sampai usia 6 bulan
radic radic radic radic
Mama pernah mengajarkan cara
memegang bayi saat memberikan ASI
Dukungan
informasional dari
mama
radic radic radic
Teman saya juga bilang sama saya
katanya ASI saja ASInya juga keluarnya
banyak ngapain harus susu formula
Dukungan
informasional dari
teman
radic
Semangat ya bunda pokoknya yang
terbaik berikan ASI eksklusif jangan
Dukungan emosional
dari suami
Dukungan emosional radic
susu formula
Teman saya juga mendukung Teman
saya bilang uda ASI aja walaupun
keluarnya sedikit nanti juga lama-lama
banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk
anak sampai 6 bulan
Dukungan emosional
dari teman
radic
Mama sering membuat sayur daun katuk
katanya biar ASInya banyak
Dukungan instrumental
dari mama
Dukungan
instrumental
radic radic
Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama
memberikan ASI
eksklusif
radic
Hmmpernah denger dari tetangga ada
yang mengatakan kalau kolostrum itu
harus dibuang karena kotor dan warnanya
agak kuning
Kolostrum kotor dan
berwarna kuning
Mitos tentang
kolostrum
radic
Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic
kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan
secara medis
tentang mitos
Katanya sih kalau selama memberikan
ASI eksklusif gak boleh makan yang
pedes bayi akan mencret-mencret-
mencret makan yang asem juga sama
Banyak makan es anak saya jadi flu
Tidak makan pedes
asem dan minum es
Pantangan makanan radic radic radic radic radic
Pernah denger dari orang kalau
memberikan ASI eksklusif itu payudara
menjadi seperti kendor berbeda dari
sebelum melahirkanhehe
Payudara menjadi tidak
kencang
Perubahan bentuk
payudara
radic radic
Lampiran 3
RIWAYAT HIDUP
Nama Musiskah
Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991
Status Pernikahan Belum menikah
Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05
Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan
Kembangan Jakarta Barat 11610
Telepon 085697150636
Email siezca_muyahoocoid
Riwayat Pendidikan
1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]
2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]
3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]
4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]
Organisasi
1 Pramuka [2003-2004]
2 Paskibra [2003-2004]
3 Rohis [2006-2009]
Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop
1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi
Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009
2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization
Erardquo tahun 2009
3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009
4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk
Kemandirian Bangsardquo tahun 2009
5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012
6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan
Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan
Globalrdquo tahun 2012
7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam
Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 18
Gambar 22 21
Gambar 23 21
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 21 28
Bagan 22 32
Bagan 41 42
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 51 47
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman wawancara
Lampiran 2 Matriks analisis tematik
Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis
Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan
Lampiran 5 Surat izin penelitian
Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan
Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium
Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per
1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per
kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per
1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan
AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000
kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di
Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan
infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare
serta pneumonia 13
Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki
ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4
bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26
kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati
2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian
akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia
2
dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat
badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik
(Stuebe 2009)
ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi
(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif
berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih
juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi
lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi
Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai
kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah
dikonsumsi (Meadow 2005)
Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun
yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-
Baqarah ayat 233
ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا
لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ
﴾233تعملون بصیر ﴿
Yang artinya
ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila
3
keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)
Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah
menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang
Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI
eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis
(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan
Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak
adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan
hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang
wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat
pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama
pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi
untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia
enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya
memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat
Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif
(Presiden RI 2012)
Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on
Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio
pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406
4
sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data
Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada
bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673
sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan
Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari
enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk
mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80
(Kemenkes RI 2012)
Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak
562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi
rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku
ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39
Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos
negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk
meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)
Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang
melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama
cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi
ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus
meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan
bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama
enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat
mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan
5
Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang
pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan
bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak
pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet
dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari
payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu
formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika
diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia
memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya
mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan
sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan
banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu
primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada
bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5
remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan
hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam
bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya
menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak
mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan
dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang
tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman
6
awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan
pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)
Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan
pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal
tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin
mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yang ada di wilayah ini
Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat
penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak
pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
B Rumusan Masalah
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai
usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu
air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya
bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun
2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan
sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324
Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat
7
penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan
kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium
mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan
sindrom metabolik
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal
bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik
bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara
dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui
agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu
Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
C Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
8
D Manfaat
1 Manfaat Ilmiah
a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya
mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Manfaat Praktis
a Bagi institusi pendidikan keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah
wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam
peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi
dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif
b Bagi pelayanan kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga
kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui
promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif
c Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara
mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada
bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri
mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif
9
E Ruang Lingkup
Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam
pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para
partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengalaman
Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas
2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan
Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok
dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)
pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan
perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam
lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)
Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa
berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan
diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap
kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang
dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup
tersebut (Bungin 2008)
Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan
guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat
diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan
menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu
dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah
2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala
11
sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang
terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber
pengetahuan
B ASI Eksklusif
1 Pengertian
ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI
mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai
dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal
(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI
secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan
(Roesli 2005)
2 Komposisi
ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain
zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan
hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI
mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium
kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)
12
a Karbohidrat
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat
utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak
laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan
dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam
usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak
yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus
yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya
asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang
akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat
pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan
absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)
b Lemak
Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah
kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan
kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI
akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga
mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya
sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung
enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi
akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)
Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari
Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic
13
acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal
amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)
c Protein
Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)
Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu
whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah
dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal
dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)
Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein
utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI
adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu
menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding
kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan
susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang
sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein
istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin
dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)
d Sel hidup
ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik
terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan
sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan
yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)
Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang
menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo
14
dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-
kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti
enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau
imunoglobulin (Roesli 2005)
e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah
ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah
suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta
membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi
(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas
imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap
berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran
pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)
f Vitamin mineral dan zat besi
ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B
kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi
tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah
pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya
mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi
atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang
dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri
usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena
kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan
suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)
15
Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI
dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada
kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh
bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)
(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir
menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga
bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar
hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya
(Lowdermilk 2004)
ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan
susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah
21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi
tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat
banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu
formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)
3 Pembagian ASI
Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu
a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari
keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau
dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu
lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali
lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar
karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika
dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga
16
mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran
gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)
b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari
keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya
semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin
tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)
c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan
seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)
4 Anatomi Payudara
Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara
tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan
kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat
(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan
bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang
buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di
sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat
jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik
susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI
terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu
(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang
susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan
sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)
Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat
hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai
17
800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara
tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk
2004)
Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi
puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery
yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar
areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar
Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada
bayi (Geddes 2007)
Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu
Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul
menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara
menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang
terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus
mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira
012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)
sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke
dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran
yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus
laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus
laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)
Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan
menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)
18
Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)
5 Fisiologi Laktasi
Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu
(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon
yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk
memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi
susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi
lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara
(Lowdermilk 2004)
Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI
yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat
menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat
mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus
menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on
demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk
menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)
19
Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu
sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin
merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior
berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks
prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola
mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi
sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi
mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-
faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan
merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan
hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan
produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin
yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan
besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi
menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam
Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan
ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-
sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu
berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin
sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak
Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses
aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada
refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let
down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar
20
22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk
mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos
dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk
ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk
2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan
alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya
bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor
yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi
mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk
menyusui bayi (Dewi 2011)
Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang
mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)
refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)
Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar
payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan
menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu
tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk
menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap
terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik
oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di
belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum
durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara
bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus
sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian
21
belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI
keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi
ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk
2006)
Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
22
6 Manfaat ASI Eksklusif
Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI
bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)
a Bagi ibu
Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan
kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi
alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea
Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan
menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula
dan peralatannya (Hegar 2008)
Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan
mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu
menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna
untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena
merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil
ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan
sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih
ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak
merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli
2005)
Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan
involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium
menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika
23
laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung
selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat
dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan
menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung
pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan
prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta
menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis
botol
b Bagi bayi
Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam
mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat
lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat
sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam
amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula
Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin
berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan
maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang
mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa
dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan
mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis
vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan
galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat
(Wong 2008)
24
ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega
6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor
docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan
AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)
Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi
peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung
vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai
kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)
ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya
tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan
kasih sayang (Roesli 2005)
c Bagi negara
Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk
pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya
menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan
mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan
sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang
tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal
untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya
generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)
25
d Bagi lingkungan
ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di
dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas
pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi
udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang
mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan
asap (Roesli 2005)
7 Teknik Menyusui
Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki
keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari
payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari
posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara
ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi
duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)
Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu
a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)
b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)
c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi
membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi
d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata
antara ibu dengan bayi
e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak
dilengan bukan didaerah siku
26
Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan
bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah
terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada
bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu
(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi
membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-
rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih
Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24
jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara
seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan
ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan
suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam
hari (Hegar 2008)
8 Masalah dalam Menyusui
Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama
kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala
yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi
ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu
ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi
terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa
susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi
pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak
engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui
27
ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit
abnormalitas bayi (Hegar 2008)
Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak
keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan
produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera
mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin
sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang
keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)
C Ibu Primipara
Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali
persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu
primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup
dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara
biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari
gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari
pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut
termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk
2004)
Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui
merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan
tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya
pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup
28
yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap
untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)
D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother
Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian
peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva
Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood
2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan
ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam
Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan
makrosistem sebagai berikut
IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan
dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan
ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan
Mikrosistem
Hubungan ibu-ayah
Relationship
Mesosistem
Makrosistem
peraw
atan
KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan
HASIL PADA ANAK
Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial
Fungsi keluarga
Pengaturan kerja orangtua
Konsistensi pengaruh budaya
Sekolah
Dukungan sosial
Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)
29
1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu
terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu
dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor
2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-
orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan
sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum
berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan
ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar
kebutuhan bayi tetap terpenuhi
3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem
terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan
kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI
eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI
eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam
proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman
yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang
sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui
Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran
ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang
mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses
perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon
terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu
yaitu
30
a Anticipatory
Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan
kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada
tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan
pada bayi termasuk memberikan ASI
b Formal
Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai
belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu
belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan
ASI eksklusif
c Informal
Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya
yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada
tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam
memberikan ASI eksklusif
d Personal
Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini
ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan
ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi
berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen
kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum
tanggap dan kesehatan umum
Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan
pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan
31
kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey
dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang
pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai
Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas
peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam
model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri
atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak
kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran
kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan
Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu
meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam
refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan
yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon
yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood
2006)
32
KERANGKA TEORI
Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)
Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)
keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam
menyusui kepuasan interaksi pada bayi
Mikrosistem
fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga
Terjadi interaksi bayi pada ibu
kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum
sikap tenang
Mesosistem
perawatan bayi faktor lingkungan
kerja lingkungan umum
lainnya
Makrosistem
pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut
Anticipatory
kesiapan menerimakehamilan pertama
Formal
kelahiran anakpertama
ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain
Informal
ibu memberikanASI dengan
caranya sendiri
Personal
ibu terbiasamemberikan
ASI
Pengalaman ibu
primipara dalam
memberikan ASI
Eksklusif
33
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH
A Kerangka Konsep
Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah
pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak
dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang
baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif
merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya
sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh
seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari
lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga
dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan
keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya
dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi
secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
B Definisi Istilah
Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini
peneliti menggunakan definisi istilah yaitu
1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang
pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif
2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu
34
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk
sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang
pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan
berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa
fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian
(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang
sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak
Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)
Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari
fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan
penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang
dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan
orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh
fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna
tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif
secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang
luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp
35
Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi
deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan
(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat
dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui
tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman
ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti
sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk
pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses
wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi
esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan
bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut
berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi
hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami
partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi
peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan
lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan
menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan
pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk
menggambarkan fenomena sebelum waktunya
Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih
partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai
kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas
temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini
diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan
36
terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat
B Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013
C Partisipan Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah
puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung
oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan
kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono
2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang
berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah
teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data
partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan
diteliti
a Dapat berkomunikasi dengan baik
b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian
37
D Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu
pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk
pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat
dan catatan lapangan (fieldnote)
E Teknik Pengumpulan Data
1 Pengumpulan data
Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai
September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan
dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman
wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam
dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara
yang telah disiapkan sebelumnya
2 Tahap pengumpulan data
a Tahap persiapan pengumpulan data
1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus
perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas
Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara
Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW
serta melakukan kode etik penelitian
2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman
wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki
kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam
38
penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk
melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada
partisipan sebenarnya
3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan
kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk
melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat
dari penelitian ini
4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada
partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data
b Tahap pelaksanaan pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan
pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik
wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah
satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini
dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang
pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat
terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)
Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur
yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga
menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan
dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan
39
alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada
partisipan
Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan
lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan
tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan
dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam
penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong
2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi
tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat
wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas
yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan
dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka
fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak
dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-
isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga
kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit
(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam
beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan
informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan
kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah
melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai
40
60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari
hasil wawancara
Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)
cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong
Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang
umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang
berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang
semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan
ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan
peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk
mengeksplorasi inti dari topik penelitian
Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif
mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan
mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban
partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face
Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara
peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)
mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling
menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara
kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah
dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih
terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau
menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif
secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid
41
F Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian
ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data
berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)
meliputi
1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan
membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang
diteliti
3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang
sesuai fenomena yang diteliti
4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan
penting dari setiap pernyataan partisipan
5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua
partisipan
6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya
kedalam suatu kelompok tema
7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif
secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan
partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema
42
8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk
validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat
Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)
Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas
Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara
dengan partisipan
Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang
Mencari pernyatan-pernyataan penting dari
setiap pernyataan partisipan
Menentukan makna dari setiap pernyataan
penting dari semua partisipan
mengelompokkannya ke dalam suatu
kelompok tema
Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam
bentuk deskriptif secara lengkap
Kembali ke partisipan untuk validasi data
deskripsi yang dibuat
43
G Keabsahan Data
Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik
pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah
kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong
2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)
kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)
1 Kredibilitas (credibility)
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya
Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang
detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif
membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check
(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian
yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)
a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan
derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari
kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk
membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga
kepercayaan diri peneliti sendiri
b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan
unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau
isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut
secara rinci
44
c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data tersebut
d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu
mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam
bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli
dalam bidang kualitatif
c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan
dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-
pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya
pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
data
Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing
dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat
transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh
pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang
dialami partisipan
2 Keteralihan (transferability)
Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil
fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang
menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus
mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan
45
memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil
penelitian agar orang lain dapat memahami
3 Kebergantungan (dependability)
Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan
catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan
itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang
pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti
melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan
masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa
data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan
sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview
seluruh hasil penelitian
4 Kepastian (confirmability)
Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data
yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak
bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan
pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman
seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau
banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil
penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan
apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah
yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah
kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data
46
H Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus
memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam
menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar
menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat
penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus
diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut
1 Lembar persetujuan (informed consent)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk
ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan
merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan
oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat
penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini
ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan
penelitian
2 Tanpa nama (anonymity)
Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada
lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan
menuliskan inisial
3 Kerahasiaan (privacy)
Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah
informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh
partisipan
47
BAB V
HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam
partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan
tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil
penelitian sebagai berikut
A Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari
delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan
Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat
memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati
Wijaya
Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang
terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148
KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan
Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600
RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan
penduduk sebesar 5796 jiwaKm2
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu
primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang
memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI
eksklusif
48
B Hasil Penelitian
1 Karakteristik Partisipan
Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain
nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa
Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan
setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut
bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed
consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut
Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir
Agama Sukubangsa
Usiaanak
P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan
P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan
P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan
P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan
P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun
Tabel 51 Karakteristik partisipan
Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 7 bulan
Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
49
Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan
terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 5 bulan
Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan
Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 10 bulan
Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun
2 Hasil analisis tematik
Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada
penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi
ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-
mitos tentang ASI eksklusif
50
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada
penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI
bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu
2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir
4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif
1 Air susu ibu
Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah
air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7
bulan
ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)
2 Cairan susu berwarna putih
Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu
cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)
3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan
bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini
adalah ungkapannya
51
ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)
4 Nutrisi bagi bayi
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah
suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)
5 ASI eksklusif
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen
bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena
berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan
bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu
formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi
1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI
1 Kandungan ASI
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat
52
untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3
bulan
ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)
Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah
ungkapannya
ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan
ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk
kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)
2 Kelebihan ASI
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)
53
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif
itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub
tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga
dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Memberikan manfaat pada ibu
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai
anak berusia 1 tahun 5 bulan
ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca
melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29
tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)
2 Memberikan manfaat pada bayi
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan
54
kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa
manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya
ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah
tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan
cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai
anak berusia 1 tahun
ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan
55
ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk
meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu
partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)
3 Memberikan manfaat pada keluarga
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)
4 Memberikan manfaat pada lingkungan
Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi
lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai
guru
ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini
56
(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat
diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi
cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori
yang terdapat pada subtema
1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah
dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah
tangga
ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya
sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya
ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)
2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI
eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam
memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut
57
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja
sebagai ibu rumah tangga
ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa
dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman
bayi Berikut ini ungkapannya
ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)
3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
3 bulan
ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10
bulan
ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat
diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut
58
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)
4 Waktu pemberian ASI eksklusif
Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda
setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan
Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga
dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut
ini ungkapannya
ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)
59
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya
ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan
ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)
ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)
5 Tanda bayi cukup ASI
Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses
menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan
oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini
penjelasan dari setiap partisipan
Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25
tahun
ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)
60
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA
ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)
Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi
cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan
ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)
6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)
Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi
dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut
dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui
ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)
61
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia
1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu
payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya
ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI
eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi
perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini
merupakan kategori yang terdapat dalam tema
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena
bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi
ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu
karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)
62
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa
puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya
ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua
partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik
pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham
masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak
saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan
ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis
ibu Berikut ini uraiannya
1 Masalah pada payudara
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa
sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun
dan pendidikan terakhir SMA
ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut
salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai
anak berusia 7 bulan
ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa
Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya
63
ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa
payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya
ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini
ungkapannya
ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)
2 Masalah fisiologis ibu
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis
yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi
ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk
mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil
wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu
1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan
64
instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Dukungan informasional
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan
dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami
sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI
berikut ini ungkapannya
ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang
kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif
Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu
rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari
mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI
eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25
tahun dan bersuku Betawi
ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)
65
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari
temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu
bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya
ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)
2 Dukungan emosional
Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan
Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami
memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini
ungkapannya
ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi
mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan
ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)
3 Dukungan instrumental
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya
mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun
katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai guru dan bersuku Betawi
ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan
66
dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda
Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu
pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif
pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan
dari para partisipan Berikut ini uraiannya
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1
tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-
mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya
ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah
denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning
Berikut ini ungkapannya
ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga
mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada
Berikut ini adalah ungkapan
ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama
memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak
67
makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada
payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29
tahun
ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)
68
BAB VI
PEMBAHASAN
Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian
yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian
yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya
yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan
interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai
keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman
selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan aturan
A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi
Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya
memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut
teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci
untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta
pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara
dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi
air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru
lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air
69
Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar
payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk
2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah
satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih
utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya
juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh
ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu
warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)
dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan
oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat
daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang
akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak
lemak
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan
mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang
diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa
tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan
Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara
eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam
bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh
air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur
susu biskuit bubur nasi ataupun tim
70
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan
bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein
vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori
yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200
unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin
mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah
putih
Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan
mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan
mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan
dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak
52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan
sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian
juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran
sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan
dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan
ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI
adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan
dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di
disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan
membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis
(Roesli 2008)
71
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam
penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga
dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara
eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan
berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan
lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian
partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan
penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa
menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk
setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa
sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker
payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan
bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang
dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat
badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat
pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan
mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih
sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif
72
kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena
adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk
kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem
kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak
Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan
mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif
Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia
enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal
karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan
kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan
dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa
perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi
sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak
4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar
enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa
manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali
diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang
ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan
pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak
menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan
73
dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi
bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan
kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya
adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang
mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi
dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di
bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada
darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan
bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes
(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi
menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya
merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini
dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal
ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi
ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam
satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak
memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54
tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak
96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90
74
hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda
inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu
Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan
bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan
sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu
sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee
etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali
melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum
Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari
tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya
dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran
ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi
dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu
dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi
keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian
peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya
adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan
belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu
seorang bidan atau petugas kesehatan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa
partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan
dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu
75
partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan
bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa
memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya
baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya
adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI
eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai
macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi
duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori
yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar
untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana
ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi
menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi
berbaring miring dan posisi di atas pangkuan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan
mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan
kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara
Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam
pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai
hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi
tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk
(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan
payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi
semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi
76
dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah
puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka
Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan
areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari
di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi
menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal
menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu
payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja
sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)
menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus
berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh
payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak
ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu
kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara
agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai
seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi
memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan
berinteraksi dengan bayi
Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan
waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian
partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan
bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp
77
McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya
menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan
menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan
dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI
kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma
(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui
mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8
kali perhari
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan
bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang
mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat
anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya
dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan
sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit
walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh
Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8
kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya
secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk
menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu
mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama
pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru
lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi
baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang
78
lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara
lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per
payudara
Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi
mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur
nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah
melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang
ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat
pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada
bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola
mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa
tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan
bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini
sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika
ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan
dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal
Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah
satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan
yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong
dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan
anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI
79
darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang
menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase
personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu
primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI
Eksklusif
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan
dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para
parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit
lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan
adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu
yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah
umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima
pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari
(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai
memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan
hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk
berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja
tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri
puting (28) dan alasan lain (19)
Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan
hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif
adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI
80
(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI
(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan
kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil
bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama
enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit
sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa
mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat
dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk
memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga
sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai
seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam
memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan
sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong
(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat
besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif
Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan
informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana
berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian
Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa
81
bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan
sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI
eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga
dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif
oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain
dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan
informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua
partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu
primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari
teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada
penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini
sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa
remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga
mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga
sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi
menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan
bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-
individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu
juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan
ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan
atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)
dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk
tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat
82
dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan
meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal
menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)
dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan
yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan
yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi
penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang
lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi
Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan
dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk
dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua
partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan
mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara
menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan
adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi
memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak
selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu
mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini
sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan
bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi
ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif
Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan
yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari
83
teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik
daripada susu formula
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan
karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti
2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar
adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini
sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak
98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya
yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan
yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena
adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat
membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi
limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat
menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan
bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah
kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang
karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan
ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan
Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena
dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak
sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa
84
sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh
budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat
pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan
Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi
wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang
makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang
dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam
kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat
memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang
Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis
makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang
panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air
susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai
makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-
mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan
ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari
sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang
disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-
hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih
dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan
kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti
2010)
85
B Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa
keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain
1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria
inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data
partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan
partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya
didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria
2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan
penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya
partisipan kurang bervariasi
86
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang
teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah
diwawancarai
Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang
berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan
ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya
kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki
banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan
ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena
dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker
payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat
pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak
meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya
meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan
manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak
menimbulkan banyak sampah
87
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi
diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat
memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan
dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu
dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang
diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI
eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi
bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam
memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam
sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak
menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut
bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola
pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung
bayi
Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat
dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan
kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI
eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak
puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu
yaitu rasa kantuk dan lelah
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan
baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar
keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan
informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos
88
tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif
mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi
tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum
es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk
payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa
memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang
berbeda dari sebelum melahirkan
B Saran
1 Pelayanan kesehatan
Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang
pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian
ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan
asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan
dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI
eksklusif khususnya pada ibu primipara
2 Institusi keperawatan
Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan
dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan
terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat
mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
89
3 Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan
pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi
mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena
perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang
dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a
mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
DAFTAR PUSTAKA
Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008
Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom
Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004
Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008
Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008
Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008
Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004
Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998
Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008
Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007
Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995
Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008
Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007
Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012
Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid
Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008
Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004
Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg
Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding
2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005
Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010
Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006
Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg
Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007
Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012
Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid
Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid
Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition
MOSBY2006USA
Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006
Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005
___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008
Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010
Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009
Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012
Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997
Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003
Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009
Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010
Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997
Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007
Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006
Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008
Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008
Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010
Lampiran 1
Pedoman Wawancara Mendalam
Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
A Petunjuk umum
a Tahap perkenalan
b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang
telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara
c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam
B Petunjuk wawancara mendalam
a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara
b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran
pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai
c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah
d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya
e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu
pencatatan hasil wawancara
C Identitas partisipan
Nama partisipan (inisial)
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Suku bangsa
Nama anak
Umur anak
Hari amp tanggal
Waktu
Tempat
D Pertanyaan Wawancara
1 Menggali pengetahuan
a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif
b Darimana ibu mengetahui informasi itu
2 Pengalaman
a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif
c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan
dalam memberikan ASI secara eksklusif
e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif
f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara
eksklusif
a) Manfaat bagi ibu
b) Manfaat bagi bayi
c) Manfaat bagi keluarga
d) Manfaat bagi lingkungan
g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan
sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif
h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif
Lampiran 2
MATRIKS ANALISIS TEMATIK
PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA
P P P P P P
1 2 3 4 5 6
ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu
primipara
radic radic radic radic radic radic
ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu
yang dikeluarkan melalui payudara dan
bentuknya seperti cairan susu yang
berwarna putih yang sangat bagus untuk
bayi
Cairan susu berwarna
putih
radic radic radic radic
ASI adalah minuman formula atau
makanan pemula yang lebih utama untuk
sang bayi daripada seperti susu formula
lainnya
Makanan pemula bagi
bayi baru lahir
radic
Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh
ibu yang alami yang sangat bermanfaat
untuk bayi
Nutrisi bagi bayi radic
ASI yang diberikan kepada bayi dari
sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan makanan dan minuman
lain
ASI eksklusif radic
ASI sangat bagus untuk bayi karena
banyak mengandung komponen-
komponen yang bermanfaat bagi tubuh
bayi
Memiliki banyak
komponen yang
bermanfaat
Kandungan ASI Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu
primipara
radic radic radic radic
ASI mengandung DHA untuk
perkembangan otaknya yang tidak sama
dengan susu formula
Mengandung DHA radic
ASI mengandung karbohidrat kalsium
protein vitamin dan zat untuk kekebalan
tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak
Banyaknya nutrisi
dalam ASI
radic radic radic radic
sesuai dengan kebutuhan bayi
Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic
Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau
ASI tuh
Ekonomis radic radic radic radic
Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah
terjadinya kanker payudara
Mencegah penyakit
payudara
Memberikan manfaat
pada ibu
Motivasi ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic
Lebih cepat mengurangi kegemukan
pasca melahirkan
Mengurangi
kegemukan pasca
melahirkan
radic radic radic radic
Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat
pada anak
radic radic radic
Karena ASI adalah cairan yang pertama
kali diminum untuk mengawali
kehidupan anak saya bahkan sampai
ASI mengawali
kehidupan anak
radic
sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan
untuk anak saya ya itulah ASI
Kehidupan saya maka kehidupan anak
saya juga
Anak saya berat badannya menjadi
bertambah setiap bulannya
Peningkatan berat
badan
radic radic radic radic radic radic
ASI itu penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan usianya
yang harus diberikan sampai 6 bulan
Pertumbuhan dan
perkembangan
meningkat
radic radic radic radic
Manfaatnya untuk perkembangan
otaknya Otaknya menjadi lebih pinter
dan cerdas
Meningkatkan IQ radic radic radic radic
ASI sangat baik terutama pada saat baru
lahir itu keluar kolostrum yang harus
diberikan kepada anak untuk lebih
meningkatkan daya tahan tubuhnya
Meningkatkan daya
tahan tubuh bayi
radic radic radic radic radic radic
Meningkatkan tali kasih sayang antara
saya anak dan suami
Menjalin kasih sayang
keluarga
Memberikan manfaat
pada keluarga
radic radic radic radic radic radic
ASI itu langsung dari payudara tidak
pakai kardus atau kaleng yang nantinya
akan menimbulkan banyak sampah
Tidak menimbulkan
banyak sampah
Memberikan manfaat
pada lingkungan
radic radic radic radic radic radic
Pada saat bayi dilahirkan bayi saya
diletakkan diatas badan saya oleh bidan
diantara payudara di bagian dada Bayi
saya masih ada darah-darahnya lalu saya
langsung memeluknya sambil ditutupin
sama kain
Bayi diletakkan di
tubuh ibu
Proses Inisiasi
Menyusui Dini (IMD)
Perilaku ibu primipara
dalam memberikan
ASI eksklusif
radic radic radic radic radic
Hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari
puting
Peragaan bayi mencari
putting
radic
Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara
saat memberikan ASI
radic radic radic radic radic radic
eksklusif
Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa
gendong bayinya
Berdiri sambil jalan radic radic radic radic
Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic
Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh
anak kebadan saya nempel diperut terus
langsung mulutnya menghisap payudara
diperut terus langsung mulutnya
menghisap payudara
Di pangku dan di
miringkan ke tubuh ibu
Posisi anak saat
diberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic radic
Sambil tiduran kalau anak saya mau
tidur cuma posisi saya itu miring sesuai
payudara mana yang mau saya berikan
ASInya anak saya juga agak miring
sedikit
Tiduran sesuai posisi
payudara yang
diberikan
radic radic radic radic radic radic
Kadang sambil di gendong pake
gendongan juga saya berikan ASInya
Di gendong pakai
gendongan
radic radic radic
Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic
Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun
tidur
radic radic
Tidak membatasi Disaat anak ingin
menyusu ya saya langsung kasih
Tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak
radic
Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan
ASI
radic radic radic radic radic radic
Sekitar 2-3 jam sekali saya
memberikannya
radic radic radic radic radic radic
Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic
Tergantung dari si bayi kalau dia sudah
melepaskan payudara saya ya sudah
selesai
Bayi tidak menghisap
payudara
radic radic radic
Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic
sampai gumoh atau muntah berlebihan
Mulut anak saya menempel pada puting
sampe menutupi yang hitam-hitam
payudara
Mulut bayi menghisap
putting sampai ke
areola
Pelekatan mulut bayi
pada payudara ibu
radic radic radic radic
Waktu awal-awal sih dibantu pakai
tangan saya yang memasukkannya terus
saya pegangin payudaranya Sekarang
mah saya cuma bantu memasukkan
putingnya saja saya uda ga dipegangin
sampai selesai menyusui
Pelekatan dibantu
dengan tangan ibu
radic radic radic radic radic radic
Jangan sampai hidungnya menutup
kepayudara karena nanti tidak bisa nafas
Payudara tidak
menutupi hidung bayi
radic
Saya merasa senang ya bisa memberikan
ASI eksklusif dan menjadi pengalaman
pertama buat saya
Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Saya merasa bangga sebagai ibu karena
sudah menjadi suatu kewajiban
Merasa bangga radic radic radic radic
Saya merasa puas yah bisa memberikan
yang terbaik untuk anak
Kepuasan diri radic
Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada
payudara
Hambatan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic
Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic
Kadang puting juga lecet Putting lecet radic
Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic
Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic
Saat saya ngantuk dan lelah anak masih
pengen terus netek
Rasa kantuk dan lelah
ibu
Masalah fisiologis ibu radic radic
Kalau suami saya mendukung sekali ya
Suami paling sering menanyakan sudah
ditetein belum begitu mengingatkan saya
terutama jika anak menangis dan bangun
tidur untuk ditetein
Dukungan
informasional dari
suami
Dukungan
informasional
Dukungan ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic
Suami bilang kalau anak lebih baik dan
lebih bagus ASI eksklusif daripada susu
formula sampai usia 6 bulan
radic radic radic radic
Mama pernah mengajarkan cara
memegang bayi saat memberikan ASI
Dukungan
informasional dari
mama
radic radic radic
Teman saya juga bilang sama saya
katanya ASI saja ASInya juga keluarnya
banyak ngapain harus susu formula
Dukungan
informasional dari
teman
radic
Semangat ya bunda pokoknya yang
terbaik berikan ASI eksklusif jangan
Dukungan emosional
dari suami
Dukungan emosional radic
susu formula
Teman saya juga mendukung Teman
saya bilang uda ASI aja walaupun
keluarnya sedikit nanti juga lama-lama
banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk
anak sampai 6 bulan
Dukungan emosional
dari teman
radic
Mama sering membuat sayur daun katuk
katanya biar ASInya banyak
Dukungan instrumental
dari mama
Dukungan
instrumental
radic radic
Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama
memberikan ASI
eksklusif
radic
Hmmpernah denger dari tetangga ada
yang mengatakan kalau kolostrum itu
harus dibuang karena kotor dan warnanya
agak kuning
Kolostrum kotor dan
berwarna kuning
Mitos tentang
kolostrum
radic
Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic
kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan
secara medis
tentang mitos
Katanya sih kalau selama memberikan
ASI eksklusif gak boleh makan yang
pedes bayi akan mencret-mencret-
mencret makan yang asem juga sama
Banyak makan es anak saya jadi flu
Tidak makan pedes
asem dan minum es
Pantangan makanan radic radic radic radic radic
Pernah denger dari orang kalau
memberikan ASI eksklusif itu payudara
menjadi seperti kendor berbeda dari
sebelum melahirkanhehe
Payudara menjadi tidak
kencang
Perubahan bentuk
payudara
radic radic
Lampiran 3
RIWAYAT HIDUP
Nama Musiskah
Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991
Status Pernikahan Belum menikah
Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05
Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan
Kembangan Jakarta Barat 11610
Telepon 085697150636
Email siezca_muyahoocoid
Riwayat Pendidikan
1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]
2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]
3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]
4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]
Organisasi
1 Pramuka [2003-2004]
2 Paskibra [2003-2004]
3 Rohis [2006-2009]
Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop
1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi
Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009
2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization
Erardquo tahun 2009
3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009
4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk
Kemandirian Bangsardquo tahun 2009
5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012
6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan
Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan
Globalrdquo tahun 2012
7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam
Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 21 28
Bagan 22 32
Bagan 41 42
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 51 47
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman wawancara
Lampiran 2 Matriks analisis tematik
Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis
Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan
Lampiran 5 Surat izin penelitian
Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan
Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium
Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per
1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per
kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per
1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan
AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000
kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di
Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan
infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare
serta pneumonia 13
Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki
ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4
bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26
kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati
2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian
akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia
2
dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat
badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik
(Stuebe 2009)
ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi
(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif
berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih
juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi
lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi
Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai
kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah
dikonsumsi (Meadow 2005)
Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun
yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-
Baqarah ayat 233
ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا
لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ
﴾233تعملون بصیر ﴿
Yang artinya
ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila
3
keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)
Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah
menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang
Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI
eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis
(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan
Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak
adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan
hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang
wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat
pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama
pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi
untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia
enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya
memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat
Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif
(Presiden RI 2012)
Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on
Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio
pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406
4
sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data
Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada
bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673
sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan
Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari
enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk
mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80
(Kemenkes RI 2012)
Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak
562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi
rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku
ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39
Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos
negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk
meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)
Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang
melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama
cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi
ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus
meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan
bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama
enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat
mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan
5
Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang
pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan
bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak
pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet
dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari
payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu
formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika
diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia
memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya
mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan
sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan
banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu
primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada
bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5
remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan
hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam
bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya
menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak
mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan
dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang
tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman
6
awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan
pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)
Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan
pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal
tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin
mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yang ada di wilayah ini
Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat
penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak
pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
B Rumusan Masalah
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai
usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu
air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya
bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun
2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan
sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324
Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat
7
penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan
kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium
mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan
sindrom metabolik
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal
bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik
bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara
dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui
agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu
Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
C Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
8
D Manfaat
1 Manfaat Ilmiah
a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya
mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Manfaat Praktis
a Bagi institusi pendidikan keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah
wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam
peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi
dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif
b Bagi pelayanan kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga
kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui
promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif
c Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara
mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada
bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri
mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif
9
E Ruang Lingkup
Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam
pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para
partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengalaman
Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas
2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan
Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok
dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)
pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan
perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam
lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)
Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa
berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan
diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap
kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang
dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup
tersebut (Bungin 2008)
Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan
guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat
diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan
menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu
dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah
2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala
11
sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang
terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber
pengetahuan
B ASI Eksklusif
1 Pengertian
ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI
mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai
dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal
(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI
secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan
(Roesli 2005)
2 Komposisi
ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain
zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan
hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI
mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium
kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)
12
a Karbohidrat
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat
utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak
laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan
dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam
usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak
yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus
yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya
asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang
akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat
pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan
absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)
b Lemak
Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah
kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan
kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI
akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga
mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya
sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung
enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi
akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)
Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari
Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic
13
acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal
amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)
c Protein
Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)
Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu
whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah
dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal
dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)
Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein
utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI
adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu
menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding
kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan
susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang
sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein
istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin
dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)
d Sel hidup
ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik
terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan
sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan
yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)
Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang
menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo
14
dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-
kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti
enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau
imunoglobulin (Roesli 2005)
e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah
ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah
suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta
membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi
(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas
imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap
berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran
pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)
f Vitamin mineral dan zat besi
ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B
kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi
tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah
pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya
mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi
atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang
dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri
usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena
kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan
suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)
15
Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI
dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada
kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh
bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)
(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir
menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga
bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar
hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya
(Lowdermilk 2004)
ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan
susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah
21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi
tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat
banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu
formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)
3 Pembagian ASI
Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu
a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari
keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau
dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu
lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali
lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar
karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika
dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga
16
mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran
gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)
b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari
keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya
semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin
tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)
c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan
seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)
4 Anatomi Payudara
Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara
tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan
kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat
(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan
bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang
buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di
sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat
jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik
susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI
terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu
(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang
susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan
sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)
Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat
hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai
17
800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara
tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk
2004)
Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi
puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery
yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar
areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar
Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada
bayi (Geddes 2007)
Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu
Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul
menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara
menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang
terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus
mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira
012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)
sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke
dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran
yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus
laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus
laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)
Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan
menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)
18
Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)
5 Fisiologi Laktasi
Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu
(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon
yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk
memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi
susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi
lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara
(Lowdermilk 2004)
Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI
yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat
menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat
mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus
menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on
demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk
menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)
19
Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu
sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin
merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior
berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks
prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola
mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi
sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi
mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-
faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan
merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan
hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan
produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin
yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan
besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi
menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam
Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan
ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-
sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu
berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin
sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak
Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses
aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada
refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let
down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar
20
22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk
mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos
dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk
ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk
2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan
alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya
bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor
yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi
mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk
menyusui bayi (Dewi 2011)
Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang
mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)
refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)
Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar
payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan
menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu
tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk
menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap
terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik
oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di
belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum
durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara
bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus
sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian
21
belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI
keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi
ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk
2006)
Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
22
6 Manfaat ASI Eksklusif
Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI
bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)
a Bagi ibu
Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan
kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi
alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea
Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan
menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula
dan peralatannya (Hegar 2008)
Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan
mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu
menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna
untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena
merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil
ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan
sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih
ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak
merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli
2005)
Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan
involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium
menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika
23
laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung
selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat
dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan
menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung
pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan
prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta
menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis
botol
b Bagi bayi
Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam
mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat
lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat
sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam
amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula
Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin
berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan
maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang
mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa
dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan
mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis
vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan
galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat
(Wong 2008)
24
ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega
6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor
docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan
AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)
Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi
peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung
vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai
kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)
ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya
tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan
kasih sayang (Roesli 2005)
c Bagi negara
Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk
pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya
menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan
mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan
sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang
tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal
untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya
generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)
25
d Bagi lingkungan
ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di
dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas
pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi
udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang
mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan
asap (Roesli 2005)
7 Teknik Menyusui
Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki
keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari
payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari
posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara
ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi
duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)
Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu
a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)
b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)
c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi
membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi
d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata
antara ibu dengan bayi
e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak
dilengan bukan didaerah siku
26
Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan
bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah
terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada
bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu
(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi
membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-
rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih
Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24
jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara
seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan
ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan
suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam
hari (Hegar 2008)
8 Masalah dalam Menyusui
Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama
kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala
yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi
ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu
ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi
terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa
susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi
pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak
engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui
27
ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit
abnormalitas bayi (Hegar 2008)
Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak
keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan
produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera
mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin
sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang
keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)
C Ibu Primipara
Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali
persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu
primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup
dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara
biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari
gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari
pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut
termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk
2004)
Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui
merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan
tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya
pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup
28
yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap
untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)
D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother
Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian
peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva
Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood
2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan
ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam
Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan
makrosistem sebagai berikut
IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan
dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan
ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan
Mikrosistem
Hubungan ibu-ayah
Relationship
Mesosistem
Makrosistem
peraw
atan
KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan
HASIL PADA ANAK
Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial
Fungsi keluarga
Pengaturan kerja orangtua
Konsistensi pengaruh budaya
Sekolah
Dukungan sosial
Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)
29
1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu
terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu
dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor
2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-
orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan
sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum
berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan
ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar
kebutuhan bayi tetap terpenuhi
3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem
terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan
kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI
eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI
eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam
proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman
yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang
sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui
Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran
ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang
mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses
perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon
terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu
yaitu
30
a Anticipatory
Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan
kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada
tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan
pada bayi termasuk memberikan ASI
b Formal
Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai
belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu
belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan
ASI eksklusif
c Informal
Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya
yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada
tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam
memberikan ASI eksklusif
d Personal
Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini
ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan
ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi
berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen
kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum
tanggap dan kesehatan umum
Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan
pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan
31
kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey
dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang
pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai
Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas
peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam
model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri
atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak
kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran
kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan
Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu
meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam
refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan
yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon
yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood
2006)
32
KERANGKA TEORI
Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)
Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)
keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam
menyusui kepuasan interaksi pada bayi
Mikrosistem
fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga
Terjadi interaksi bayi pada ibu
kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum
sikap tenang
Mesosistem
perawatan bayi faktor lingkungan
kerja lingkungan umum
lainnya
Makrosistem
pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut
Anticipatory
kesiapan menerimakehamilan pertama
Formal
kelahiran anakpertama
ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain
Informal
ibu memberikanASI dengan
caranya sendiri
Personal
ibu terbiasamemberikan
ASI
Pengalaman ibu
primipara dalam
memberikan ASI
Eksklusif
33
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH
A Kerangka Konsep
Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah
pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak
dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang
baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif
merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya
sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh
seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari
lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga
dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan
keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya
dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi
secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
B Definisi Istilah
Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini
peneliti menggunakan definisi istilah yaitu
1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang
pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif
2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu
34
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk
sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang
pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan
berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa
fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian
(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang
sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak
Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)
Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari
fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan
penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang
dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan
orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh
fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna
tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif
secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang
luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp
35
Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi
deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan
(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat
dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui
tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman
ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti
sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk
pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses
wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi
esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan
bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut
berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi
hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami
partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi
peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan
lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan
menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan
pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk
menggambarkan fenomena sebelum waktunya
Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih
partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai
kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas
temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini
diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan
36
terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat
B Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013
C Partisipan Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah
puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung
oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan
kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono
2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang
berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah
teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data
partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan
diteliti
a Dapat berkomunikasi dengan baik
b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian
37
D Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu
pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk
pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat
dan catatan lapangan (fieldnote)
E Teknik Pengumpulan Data
1 Pengumpulan data
Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai
September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan
dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman
wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam
dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara
yang telah disiapkan sebelumnya
2 Tahap pengumpulan data
a Tahap persiapan pengumpulan data
1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus
perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas
Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara
Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW
serta melakukan kode etik penelitian
2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman
wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki
kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam
38
penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk
melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada
partisipan sebenarnya
3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan
kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk
melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat
dari penelitian ini
4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada
partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data
b Tahap pelaksanaan pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan
pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik
wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah
satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini
dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang
pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat
terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)
Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur
yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga
menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan
dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan
39
alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada
partisipan
Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan
lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan
tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan
dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam
penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong
2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi
tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat
wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas
yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan
dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka
fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak
dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-
isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga
kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit
(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam
beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan
informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan
kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah
melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai
40
60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari
hasil wawancara
Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)
cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong
Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang
umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang
berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang
semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan
ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan
peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk
mengeksplorasi inti dari topik penelitian
Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif
mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan
mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban
partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face
Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara
peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)
mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling
menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara
kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah
dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih
terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau
menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif
secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid
41
F Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian
ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data
berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)
meliputi
1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan
membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang
diteliti
3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang
sesuai fenomena yang diteliti
4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan
penting dari setiap pernyataan partisipan
5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua
partisipan
6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya
kedalam suatu kelompok tema
7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif
secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan
partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema
42
8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk
validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat
Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)
Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas
Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara
dengan partisipan
Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang
Mencari pernyatan-pernyataan penting dari
setiap pernyataan partisipan
Menentukan makna dari setiap pernyataan
penting dari semua partisipan
mengelompokkannya ke dalam suatu
kelompok tema
Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam
bentuk deskriptif secara lengkap
Kembali ke partisipan untuk validasi data
deskripsi yang dibuat
43
G Keabsahan Data
Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik
pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah
kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong
2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)
kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)
1 Kredibilitas (credibility)
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya
Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang
detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif
membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check
(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian
yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)
a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan
derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari
kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk
membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga
kepercayaan diri peneliti sendiri
b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan
unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau
isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut
secara rinci
44
c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data tersebut
d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu
mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam
bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli
dalam bidang kualitatif
c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan
dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-
pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya
pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
data
Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing
dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat
transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh
pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang
dialami partisipan
2 Keteralihan (transferability)
Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil
fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang
menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus
mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan
45
memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil
penelitian agar orang lain dapat memahami
3 Kebergantungan (dependability)
Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan
catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan
itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang
pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti
melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan
masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa
data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan
sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview
seluruh hasil penelitian
4 Kepastian (confirmability)
Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data
yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak
bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan
pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman
seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau
banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil
penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan
apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah
yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah
kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data
46
H Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus
memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam
menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar
menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat
penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus
diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut
1 Lembar persetujuan (informed consent)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk
ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan
merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan
oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat
penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini
ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan
penelitian
2 Tanpa nama (anonymity)
Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada
lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan
menuliskan inisial
3 Kerahasiaan (privacy)
Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah
informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh
partisipan
47
BAB V
HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam
partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan
tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil
penelitian sebagai berikut
A Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari
delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan
Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat
memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati
Wijaya
Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang
terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148
KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan
Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600
RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan
penduduk sebesar 5796 jiwaKm2
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu
primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang
memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI
eksklusif
48
B Hasil Penelitian
1 Karakteristik Partisipan
Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain
nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa
Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan
setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut
bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed
consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut
Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir
Agama Sukubangsa
Usiaanak
P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan
P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan
P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan
P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan
P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun
Tabel 51 Karakteristik partisipan
Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 7 bulan
Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
49
Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan
terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 5 bulan
Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan
Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 10 bulan
Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun
2 Hasil analisis tematik
Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada
penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi
ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-
mitos tentang ASI eksklusif
50
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada
penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI
bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu
2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir
4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif
1 Air susu ibu
Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah
air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7
bulan
ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)
2 Cairan susu berwarna putih
Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu
cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)
3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan
bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini
adalah ungkapannya
51
ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)
4 Nutrisi bagi bayi
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah
suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)
5 ASI eksklusif
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen
bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena
berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan
bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu
formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi
1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI
1 Kandungan ASI
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat
52
untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3
bulan
ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)
Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah
ungkapannya
ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan
ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk
kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)
2 Kelebihan ASI
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)
53
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif
itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub
tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga
dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Memberikan manfaat pada ibu
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai
anak berusia 1 tahun 5 bulan
ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca
melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29
tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)
2 Memberikan manfaat pada bayi
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan
54
kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa
manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya
ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah
tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan
cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai
anak berusia 1 tahun
ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan
55
ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk
meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu
partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)
3 Memberikan manfaat pada keluarga
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)
4 Memberikan manfaat pada lingkungan
Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi
lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai
guru
ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini
56
(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat
diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi
cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori
yang terdapat pada subtema
1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah
dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah
tangga
ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya
sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya
ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)
2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI
eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam
memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut
57
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja
sebagai ibu rumah tangga
ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa
dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman
bayi Berikut ini ungkapannya
ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)
3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
3 bulan
ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10
bulan
ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat
diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut
58
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)
4 Waktu pemberian ASI eksklusif
Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda
setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan
Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga
dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut
ini ungkapannya
ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)
59
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya
ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan
ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)
ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)
5 Tanda bayi cukup ASI
Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses
menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan
oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini
penjelasan dari setiap partisipan
Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25
tahun
ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)
60
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA
ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)
Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi
cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan
ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)
6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)
Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi
dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut
dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui
ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)
61
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia
1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu
payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya
ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI
eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi
perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini
merupakan kategori yang terdapat dalam tema
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena
bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi
ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu
karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)
62
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa
puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya
ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua
partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik
pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham
masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak
saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan
ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis
ibu Berikut ini uraiannya
1 Masalah pada payudara
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa
sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun
dan pendidikan terakhir SMA
ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut
salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai
anak berusia 7 bulan
ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa
Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya
63
ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa
payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya
ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini
ungkapannya
ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)
2 Masalah fisiologis ibu
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis
yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi
ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk
mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil
wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu
1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan
64
instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Dukungan informasional
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan
dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami
sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI
berikut ini ungkapannya
ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang
kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif
Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu
rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari
mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI
eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25
tahun dan bersuku Betawi
ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)
65
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari
temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu
bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya
ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)
2 Dukungan emosional
Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan
Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami
memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini
ungkapannya
ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi
mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan
ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)
3 Dukungan instrumental
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya
mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun
katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai guru dan bersuku Betawi
ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan
66
dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda
Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu
pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif
pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan
dari para partisipan Berikut ini uraiannya
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1
tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-
mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya
ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah
denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning
Berikut ini ungkapannya
ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga
mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada
Berikut ini adalah ungkapan
ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama
memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak
67
makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada
payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29
tahun
ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)
68
BAB VI
PEMBAHASAN
Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian
yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian
yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya
yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan
interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai
keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman
selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan aturan
A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi
Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya
memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut
teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci
untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta
pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara
dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi
air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru
lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air
69
Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar
payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk
2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah
satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih
utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya
juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh
ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu
warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)
dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan
oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat
daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang
akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak
lemak
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan
mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang
diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa
tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan
Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara
eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam
bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh
air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur
susu biskuit bubur nasi ataupun tim
70
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan
bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein
vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori
yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200
unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin
mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah
putih
Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan
mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan
mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan
dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak
52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan
sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian
juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran
sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan
dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan
ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI
adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan
dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di
disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan
membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis
(Roesli 2008)
71
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam
penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga
dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara
eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan
berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan
lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian
partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan
penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa
menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk
setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa
sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker
payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan
bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang
dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat
badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat
pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan
mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih
sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif
72
kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena
adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk
kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem
kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak
Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan
mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif
Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia
enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal
karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan
kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan
dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa
perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi
sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak
4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar
enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa
manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali
diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang
ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan
pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak
menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan
73
dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi
bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan
kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya
adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang
mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi
dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di
bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada
darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan
bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes
(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi
menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya
merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini
dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal
ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi
ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam
satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak
memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54
tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak
96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90
74
hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda
inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu
Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan
bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan
sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu
sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee
etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali
melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum
Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari
tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya
dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran
ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi
dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu
dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi
keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian
peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya
adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan
belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu
seorang bidan atau petugas kesehatan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa
partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan
dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu
75
partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan
bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa
memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya
baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya
adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI
eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai
macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi
duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori
yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar
untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana
ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi
menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi
berbaring miring dan posisi di atas pangkuan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan
mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan
kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara
Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam
pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai
hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi
tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk
(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan
payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi
semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi
76
dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah
puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka
Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan
areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari
di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi
menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal
menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu
payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja
sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)
menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus
berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh
payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak
ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu
kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara
agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai
seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi
memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan
berinteraksi dengan bayi
Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan
waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian
partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan
bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp
77
McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya
menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan
menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan
dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI
kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma
(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui
mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8
kali perhari
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan
bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang
mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat
anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya
dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan
sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit
walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh
Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8
kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya
secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk
menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu
mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama
pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru
lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi
baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang
78
lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara
lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per
payudara
Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi
mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur
nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah
melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang
ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat
pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada
bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola
mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa
tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan
bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini
sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika
ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan
dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal
Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah
satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan
yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong
dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan
anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI
79
darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang
menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase
personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu
primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI
Eksklusif
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan
dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para
parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit
lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan
adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu
yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah
umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima
pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari
(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai
memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan
hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk
berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja
tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri
puting (28) dan alasan lain (19)
Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan
hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif
adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI
80
(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI
(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan
kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil
bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama
enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit
sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa
mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat
dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk
memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga
sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai
seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam
memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan
sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong
(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat
besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif
Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan
informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana
berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian
Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa
81
bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan
sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI
eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga
dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif
oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain
dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan
informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua
partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu
primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari
teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada
penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini
sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa
remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga
mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga
sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi
menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan
bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-
individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu
juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan
ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan
atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)
dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk
tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat
82
dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan
meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal
menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)
dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan
yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan
yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi
penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang
lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi
Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan
dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk
dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua
partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan
mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara
menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan
adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi
memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak
selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu
mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini
sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan
bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi
ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif
Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan
yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari
83
teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik
daripada susu formula
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan
karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti
2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar
adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini
sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak
98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya
yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan
yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena
adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat
membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi
limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat
menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan
bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah
kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang
karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan
ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan
Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena
dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak
sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa
84
sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh
budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat
pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan
Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi
wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang
makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang
dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam
kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat
memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang
Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis
makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang
panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air
susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai
makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-
mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan
ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari
sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang
disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-
hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih
dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan
kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti
2010)
85
B Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa
keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain
1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria
inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data
partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan
partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya
didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria
2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan
penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya
partisipan kurang bervariasi
86
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang
teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah
diwawancarai
Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang
berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan
ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya
kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki
banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan
ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena
dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker
payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat
pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak
meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya
meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan
manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak
menimbulkan banyak sampah
87
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi
diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat
memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan
dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu
dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang
diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI
eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi
bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam
memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam
sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak
menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut
bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola
pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung
bayi
Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat
dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan
kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI
eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak
puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu
yaitu rasa kantuk dan lelah
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan
baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar
keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan
informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos
88
tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif
mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi
tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum
es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk
payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa
memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang
berbeda dari sebelum melahirkan
B Saran
1 Pelayanan kesehatan
Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang
pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian
ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan
asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan
dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI
eksklusif khususnya pada ibu primipara
2 Institusi keperawatan
Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan
dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan
terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat
mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
89
3 Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan
pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi
mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena
perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang
dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a
mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
DAFTAR PUSTAKA
Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008
Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom
Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004
Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008
Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008
Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008
Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004
Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998
Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008
Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007
Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995
Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008
Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007
Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012
Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid
Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008
Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004
Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg
Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding
2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005
Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010
Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006
Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg
Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007
Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012
Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid
Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid
Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition
MOSBY2006USA
Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006
Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005
___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008
Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010
Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009
Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012
Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997
Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003
Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009
Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010
Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997
Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007
Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006
Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008
Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008
Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010
Lampiran 1
Pedoman Wawancara Mendalam
Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
A Petunjuk umum
a Tahap perkenalan
b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang
telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara
c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam
B Petunjuk wawancara mendalam
a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara
b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran
pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai
c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah
d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya
e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu
pencatatan hasil wawancara
C Identitas partisipan
Nama partisipan (inisial)
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Suku bangsa
Nama anak
Umur anak
Hari amp tanggal
Waktu
Tempat
D Pertanyaan Wawancara
1 Menggali pengetahuan
a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif
b Darimana ibu mengetahui informasi itu
2 Pengalaman
a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif
c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan
dalam memberikan ASI secara eksklusif
e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif
f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara
eksklusif
a) Manfaat bagi ibu
b) Manfaat bagi bayi
c) Manfaat bagi keluarga
d) Manfaat bagi lingkungan
g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan
sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif
h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif
Lampiran 2
MATRIKS ANALISIS TEMATIK
PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA
P P P P P P
1 2 3 4 5 6
ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu
primipara
radic radic radic radic radic radic
ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu
yang dikeluarkan melalui payudara dan
bentuknya seperti cairan susu yang
berwarna putih yang sangat bagus untuk
bayi
Cairan susu berwarna
putih
radic radic radic radic
ASI adalah minuman formula atau
makanan pemula yang lebih utama untuk
sang bayi daripada seperti susu formula
lainnya
Makanan pemula bagi
bayi baru lahir
radic
Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh
ibu yang alami yang sangat bermanfaat
untuk bayi
Nutrisi bagi bayi radic
ASI yang diberikan kepada bayi dari
sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan makanan dan minuman
lain
ASI eksklusif radic
ASI sangat bagus untuk bayi karena
banyak mengandung komponen-
komponen yang bermanfaat bagi tubuh
bayi
Memiliki banyak
komponen yang
bermanfaat
Kandungan ASI Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu
primipara
radic radic radic radic
ASI mengandung DHA untuk
perkembangan otaknya yang tidak sama
dengan susu formula
Mengandung DHA radic
ASI mengandung karbohidrat kalsium
protein vitamin dan zat untuk kekebalan
tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak
Banyaknya nutrisi
dalam ASI
radic radic radic radic
sesuai dengan kebutuhan bayi
Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic
Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau
ASI tuh
Ekonomis radic radic radic radic
Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah
terjadinya kanker payudara
Mencegah penyakit
payudara
Memberikan manfaat
pada ibu
Motivasi ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic
Lebih cepat mengurangi kegemukan
pasca melahirkan
Mengurangi
kegemukan pasca
melahirkan
radic radic radic radic
Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat
pada anak
radic radic radic
Karena ASI adalah cairan yang pertama
kali diminum untuk mengawali
kehidupan anak saya bahkan sampai
ASI mengawali
kehidupan anak
radic
sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan
untuk anak saya ya itulah ASI
Kehidupan saya maka kehidupan anak
saya juga
Anak saya berat badannya menjadi
bertambah setiap bulannya
Peningkatan berat
badan
radic radic radic radic radic radic
ASI itu penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan usianya
yang harus diberikan sampai 6 bulan
Pertumbuhan dan
perkembangan
meningkat
radic radic radic radic
Manfaatnya untuk perkembangan
otaknya Otaknya menjadi lebih pinter
dan cerdas
Meningkatkan IQ radic radic radic radic
ASI sangat baik terutama pada saat baru
lahir itu keluar kolostrum yang harus
diberikan kepada anak untuk lebih
meningkatkan daya tahan tubuhnya
Meningkatkan daya
tahan tubuh bayi
radic radic radic radic radic radic
Meningkatkan tali kasih sayang antara
saya anak dan suami
Menjalin kasih sayang
keluarga
Memberikan manfaat
pada keluarga
radic radic radic radic radic radic
ASI itu langsung dari payudara tidak
pakai kardus atau kaleng yang nantinya
akan menimbulkan banyak sampah
Tidak menimbulkan
banyak sampah
Memberikan manfaat
pada lingkungan
radic radic radic radic radic radic
Pada saat bayi dilahirkan bayi saya
diletakkan diatas badan saya oleh bidan
diantara payudara di bagian dada Bayi
saya masih ada darah-darahnya lalu saya
langsung memeluknya sambil ditutupin
sama kain
Bayi diletakkan di
tubuh ibu
Proses Inisiasi
Menyusui Dini (IMD)
Perilaku ibu primipara
dalam memberikan
ASI eksklusif
radic radic radic radic radic
Hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari
puting
Peragaan bayi mencari
putting
radic
Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara
saat memberikan ASI
radic radic radic radic radic radic
eksklusif
Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa
gendong bayinya
Berdiri sambil jalan radic radic radic radic
Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic
Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh
anak kebadan saya nempel diperut terus
langsung mulutnya menghisap payudara
diperut terus langsung mulutnya
menghisap payudara
Di pangku dan di
miringkan ke tubuh ibu
Posisi anak saat
diberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic radic
Sambil tiduran kalau anak saya mau
tidur cuma posisi saya itu miring sesuai
payudara mana yang mau saya berikan
ASInya anak saya juga agak miring
sedikit
Tiduran sesuai posisi
payudara yang
diberikan
radic radic radic radic radic radic
Kadang sambil di gendong pake
gendongan juga saya berikan ASInya
Di gendong pakai
gendongan
radic radic radic
Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic
Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun
tidur
radic radic
Tidak membatasi Disaat anak ingin
menyusu ya saya langsung kasih
Tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak
radic
Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan
ASI
radic radic radic radic radic radic
Sekitar 2-3 jam sekali saya
memberikannya
radic radic radic radic radic radic
Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic
Tergantung dari si bayi kalau dia sudah
melepaskan payudara saya ya sudah
selesai
Bayi tidak menghisap
payudara
radic radic radic
Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic
sampai gumoh atau muntah berlebihan
Mulut anak saya menempel pada puting
sampe menutupi yang hitam-hitam
payudara
Mulut bayi menghisap
putting sampai ke
areola
Pelekatan mulut bayi
pada payudara ibu
radic radic radic radic
Waktu awal-awal sih dibantu pakai
tangan saya yang memasukkannya terus
saya pegangin payudaranya Sekarang
mah saya cuma bantu memasukkan
putingnya saja saya uda ga dipegangin
sampai selesai menyusui
Pelekatan dibantu
dengan tangan ibu
radic radic radic radic radic radic
Jangan sampai hidungnya menutup
kepayudara karena nanti tidak bisa nafas
Payudara tidak
menutupi hidung bayi
radic
Saya merasa senang ya bisa memberikan
ASI eksklusif dan menjadi pengalaman
pertama buat saya
Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Saya merasa bangga sebagai ibu karena
sudah menjadi suatu kewajiban
Merasa bangga radic radic radic radic
Saya merasa puas yah bisa memberikan
yang terbaik untuk anak
Kepuasan diri radic
Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada
payudara
Hambatan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic
Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic
Kadang puting juga lecet Putting lecet radic
Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic
Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic
Saat saya ngantuk dan lelah anak masih
pengen terus netek
Rasa kantuk dan lelah
ibu
Masalah fisiologis ibu radic radic
Kalau suami saya mendukung sekali ya
Suami paling sering menanyakan sudah
ditetein belum begitu mengingatkan saya
terutama jika anak menangis dan bangun
tidur untuk ditetein
Dukungan
informasional dari
suami
Dukungan
informasional
Dukungan ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic
Suami bilang kalau anak lebih baik dan
lebih bagus ASI eksklusif daripada susu
formula sampai usia 6 bulan
radic radic radic radic
Mama pernah mengajarkan cara
memegang bayi saat memberikan ASI
Dukungan
informasional dari
mama
radic radic radic
Teman saya juga bilang sama saya
katanya ASI saja ASInya juga keluarnya
banyak ngapain harus susu formula
Dukungan
informasional dari
teman
radic
Semangat ya bunda pokoknya yang
terbaik berikan ASI eksklusif jangan
Dukungan emosional
dari suami
Dukungan emosional radic
susu formula
Teman saya juga mendukung Teman
saya bilang uda ASI aja walaupun
keluarnya sedikit nanti juga lama-lama
banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk
anak sampai 6 bulan
Dukungan emosional
dari teman
radic
Mama sering membuat sayur daun katuk
katanya biar ASInya banyak
Dukungan instrumental
dari mama
Dukungan
instrumental
radic radic
Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama
memberikan ASI
eksklusif
radic
Hmmpernah denger dari tetangga ada
yang mengatakan kalau kolostrum itu
harus dibuang karena kotor dan warnanya
agak kuning
Kolostrum kotor dan
berwarna kuning
Mitos tentang
kolostrum
radic
Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic
kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan
secara medis
tentang mitos
Katanya sih kalau selama memberikan
ASI eksklusif gak boleh makan yang
pedes bayi akan mencret-mencret-
mencret makan yang asem juga sama
Banyak makan es anak saya jadi flu
Tidak makan pedes
asem dan minum es
Pantangan makanan radic radic radic radic radic
Pernah denger dari orang kalau
memberikan ASI eksklusif itu payudara
menjadi seperti kendor berbeda dari
sebelum melahirkanhehe
Payudara menjadi tidak
kencang
Perubahan bentuk
payudara
radic radic
Lampiran 3
RIWAYAT HIDUP
Nama Musiskah
Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991
Status Pernikahan Belum menikah
Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05
Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan
Kembangan Jakarta Barat 11610
Telepon 085697150636
Email siezca_muyahoocoid
Riwayat Pendidikan
1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]
2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]
3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]
4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]
Organisasi
1 Pramuka [2003-2004]
2 Paskibra [2003-2004]
3 Rohis [2006-2009]
Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop
1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi
Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009
2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization
Erardquo tahun 2009
3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009
4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk
Kemandirian Bangsardquo tahun 2009
5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012
6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan
Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan
Globalrdquo tahun 2012
7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam
Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 51 47
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman wawancara
Lampiran 2 Matriks analisis tematik
Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis
Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan
Lampiran 5 Surat izin penelitian
Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan
Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium
Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per
1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per
kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per
1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan
AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000
kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di
Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan
infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare
serta pneumonia 13
Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki
ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4
bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26
kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati
2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian
akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia
2
dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat
badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik
(Stuebe 2009)
ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi
(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif
berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih
juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi
lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi
Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai
kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah
dikonsumsi (Meadow 2005)
Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun
yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-
Baqarah ayat 233
ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا
لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ
﴾233تعملون بصیر ﴿
Yang artinya
ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila
3
keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)
Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah
menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang
Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI
eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis
(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan
Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak
adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan
hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang
wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat
pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama
pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi
untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia
enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya
memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat
Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif
(Presiden RI 2012)
Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on
Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio
pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406
4
sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data
Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada
bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673
sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan
Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari
enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk
mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80
(Kemenkes RI 2012)
Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak
562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi
rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku
ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39
Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos
negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk
meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)
Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang
melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama
cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi
ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus
meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan
bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama
enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat
mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan
5
Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang
pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan
bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak
pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet
dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari
payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu
formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika
diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia
memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya
mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan
sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan
banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu
primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada
bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5
remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan
hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam
bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya
menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak
mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan
dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang
tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman
6
awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan
pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)
Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan
pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal
tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin
mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yang ada di wilayah ini
Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat
penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak
pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
B Rumusan Masalah
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai
usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu
air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya
bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun
2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan
sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324
Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat
7
penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan
kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium
mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan
sindrom metabolik
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal
bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik
bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara
dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui
agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu
Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
C Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
8
D Manfaat
1 Manfaat Ilmiah
a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya
mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Manfaat Praktis
a Bagi institusi pendidikan keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah
wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam
peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi
dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif
b Bagi pelayanan kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga
kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui
promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif
c Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara
mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada
bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri
mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif
9
E Ruang Lingkup
Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam
pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para
partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengalaman
Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas
2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan
Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok
dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)
pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan
perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam
lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)
Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa
berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan
diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap
kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang
dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup
tersebut (Bungin 2008)
Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan
guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat
diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan
menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu
dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah
2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala
11
sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang
terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber
pengetahuan
B ASI Eksklusif
1 Pengertian
ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI
mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai
dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal
(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI
secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan
(Roesli 2005)
2 Komposisi
ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain
zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan
hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI
mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium
kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)
12
a Karbohidrat
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat
utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak
laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan
dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam
usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak
yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus
yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya
asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang
akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat
pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan
absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)
b Lemak
Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah
kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan
kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI
akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga
mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya
sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung
enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi
akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)
Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari
Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic
13
acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal
amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)
c Protein
Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)
Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu
whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah
dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal
dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)
Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein
utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI
adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu
menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding
kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan
susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang
sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein
istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin
dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)
d Sel hidup
ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik
terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan
sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan
yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)
Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang
menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo
14
dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-
kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti
enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau
imunoglobulin (Roesli 2005)
e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah
ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah
suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta
membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi
(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas
imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap
berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran
pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)
f Vitamin mineral dan zat besi
ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B
kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi
tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah
pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya
mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi
atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang
dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri
usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena
kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan
suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)
15
Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI
dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada
kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh
bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)
(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir
menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga
bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar
hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya
(Lowdermilk 2004)
ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan
susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah
21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi
tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat
banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu
formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)
3 Pembagian ASI
Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu
a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari
keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau
dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu
lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali
lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar
karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika
dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga
16
mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran
gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)
b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari
keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya
semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin
tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)
c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan
seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)
4 Anatomi Payudara
Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara
tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan
kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat
(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan
bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang
buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di
sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat
jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik
susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI
terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu
(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang
susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan
sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)
Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat
hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai
17
800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara
tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk
2004)
Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi
puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery
yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar
areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar
Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada
bayi (Geddes 2007)
Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu
Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul
menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara
menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang
terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus
mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira
012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)
sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke
dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran
yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus
laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus
laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)
Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan
menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)
18
Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)
5 Fisiologi Laktasi
Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu
(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon
yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk
memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi
susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi
lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara
(Lowdermilk 2004)
Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI
yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat
menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat
mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus
menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on
demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk
menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)
19
Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu
sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin
merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior
berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks
prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola
mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi
sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi
mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-
faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan
merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan
hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan
produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin
yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan
besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi
menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam
Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan
ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-
sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu
berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin
sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak
Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses
aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada
refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let
down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar
20
22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk
mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos
dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk
ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk
2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan
alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya
bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor
yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi
mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk
menyusui bayi (Dewi 2011)
Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang
mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)
refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)
Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar
payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan
menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu
tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk
menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap
terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik
oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di
belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum
durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara
bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus
sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian
21
belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI
keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi
ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk
2006)
Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
22
6 Manfaat ASI Eksklusif
Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI
bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)
a Bagi ibu
Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan
kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi
alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea
Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan
menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula
dan peralatannya (Hegar 2008)
Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan
mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu
menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna
untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena
merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil
ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan
sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih
ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak
merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli
2005)
Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan
involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium
menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika
23
laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung
selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat
dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan
menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung
pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan
prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta
menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis
botol
b Bagi bayi
Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam
mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat
lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat
sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam
amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula
Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin
berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan
maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang
mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa
dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan
mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis
vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan
galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat
(Wong 2008)
24
ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega
6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor
docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan
AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)
Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi
peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung
vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai
kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)
ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya
tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan
kasih sayang (Roesli 2005)
c Bagi negara
Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk
pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya
menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan
mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan
sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang
tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal
untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya
generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)
25
d Bagi lingkungan
ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di
dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas
pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi
udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang
mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan
asap (Roesli 2005)
7 Teknik Menyusui
Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki
keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari
payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari
posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara
ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi
duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)
Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu
a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)
b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)
c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi
membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi
d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata
antara ibu dengan bayi
e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak
dilengan bukan didaerah siku
26
Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan
bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah
terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada
bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu
(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi
membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-
rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih
Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24
jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara
seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan
ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan
suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam
hari (Hegar 2008)
8 Masalah dalam Menyusui
Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama
kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala
yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi
ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu
ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi
terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa
susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi
pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak
engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui
27
ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit
abnormalitas bayi (Hegar 2008)
Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak
keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan
produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera
mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin
sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang
keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)
C Ibu Primipara
Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali
persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu
primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup
dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara
biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari
gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari
pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut
termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk
2004)
Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui
merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan
tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya
pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup
28
yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap
untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)
D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother
Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian
peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva
Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood
2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan
ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam
Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan
makrosistem sebagai berikut
IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan
dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan
ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan
Mikrosistem
Hubungan ibu-ayah
Relationship
Mesosistem
Makrosistem
peraw
atan
KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan
HASIL PADA ANAK
Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial
Fungsi keluarga
Pengaturan kerja orangtua
Konsistensi pengaruh budaya
Sekolah
Dukungan sosial
Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)
29
1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu
terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu
dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor
2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-
orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan
sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum
berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan
ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar
kebutuhan bayi tetap terpenuhi
3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem
terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan
kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI
eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI
eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam
proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman
yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang
sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui
Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran
ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang
mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses
perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon
terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu
yaitu
30
a Anticipatory
Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan
kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada
tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan
pada bayi termasuk memberikan ASI
b Formal
Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai
belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu
belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan
ASI eksklusif
c Informal
Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya
yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada
tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam
memberikan ASI eksklusif
d Personal
Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini
ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan
ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi
berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen
kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum
tanggap dan kesehatan umum
Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan
pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan
31
kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey
dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang
pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai
Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas
peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam
model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri
atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak
kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran
kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan
Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu
meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam
refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan
yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon
yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood
2006)
32
KERANGKA TEORI
Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)
Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)
keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam
menyusui kepuasan interaksi pada bayi
Mikrosistem
fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga
Terjadi interaksi bayi pada ibu
kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum
sikap tenang
Mesosistem
perawatan bayi faktor lingkungan
kerja lingkungan umum
lainnya
Makrosistem
pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut
Anticipatory
kesiapan menerimakehamilan pertama
Formal
kelahiran anakpertama
ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain
Informal
ibu memberikanASI dengan
caranya sendiri
Personal
ibu terbiasamemberikan
ASI
Pengalaman ibu
primipara dalam
memberikan ASI
Eksklusif
33
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH
A Kerangka Konsep
Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah
pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak
dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang
baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif
merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya
sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh
seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari
lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga
dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan
keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya
dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi
secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
B Definisi Istilah
Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini
peneliti menggunakan definisi istilah yaitu
1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang
pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif
2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu
34
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk
sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang
pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan
berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa
fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian
(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang
sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak
Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)
Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari
fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan
penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang
dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan
orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh
fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna
tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif
secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang
luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp
35
Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi
deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan
(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat
dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui
tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman
ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti
sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk
pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses
wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi
esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan
bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut
berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi
hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami
partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi
peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan
lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan
menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan
pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk
menggambarkan fenomena sebelum waktunya
Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih
partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai
kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas
temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini
diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan
36
terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat
B Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013
C Partisipan Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah
puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung
oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan
kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono
2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang
berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah
teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data
partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan
diteliti
a Dapat berkomunikasi dengan baik
b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian
37
D Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu
pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk
pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat
dan catatan lapangan (fieldnote)
E Teknik Pengumpulan Data
1 Pengumpulan data
Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai
September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan
dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman
wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam
dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara
yang telah disiapkan sebelumnya
2 Tahap pengumpulan data
a Tahap persiapan pengumpulan data
1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus
perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas
Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara
Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW
serta melakukan kode etik penelitian
2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman
wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki
kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam
38
penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk
melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada
partisipan sebenarnya
3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan
kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk
melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat
dari penelitian ini
4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada
partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data
b Tahap pelaksanaan pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan
pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik
wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah
satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini
dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang
pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat
terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)
Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur
yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga
menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan
dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan
39
alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada
partisipan
Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan
lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan
tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan
dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam
penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong
2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi
tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat
wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas
yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan
dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka
fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak
dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-
isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga
kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit
(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam
beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan
informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan
kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah
melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai
40
60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari
hasil wawancara
Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)
cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong
Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang
umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang
berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang
semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan
ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan
peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk
mengeksplorasi inti dari topik penelitian
Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif
mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan
mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban
partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face
Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara
peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)
mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling
menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara
kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah
dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih
terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau
menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif
secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid
41
F Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian
ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data
berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)
meliputi
1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan
membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang
diteliti
3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang
sesuai fenomena yang diteliti
4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan
penting dari setiap pernyataan partisipan
5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua
partisipan
6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya
kedalam suatu kelompok tema
7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif
secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan
partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema
42
8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk
validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat
Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)
Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas
Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara
dengan partisipan
Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang
Mencari pernyatan-pernyataan penting dari
setiap pernyataan partisipan
Menentukan makna dari setiap pernyataan
penting dari semua partisipan
mengelompokkannya ke dalam suatu
kelompok tema
Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam
bentuk deskriptif secara lengkap
Kembali ke partisipan untuk validasi data
deskripsi yang dibuat
43
G Keabsahan Data
Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik
pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah
kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong
2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)
kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)
1 Kredibilitas (credibility)
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya
Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang
detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif
membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check
(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian
yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)
a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan
derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari
kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk
membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga
kepercayaan diri peneliti sendiri
b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan
unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau
isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut
secara rinci
44
c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data tersebut
d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu
mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam
bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli
dalam bidang kualitatif
c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan
dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-
pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya
pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
data
Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing
dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat
transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh
pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang
dialami partisipan
2 Keteralihan (transferability)
Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil
fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang
menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus
mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan
45
memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil
penelitian agar orang lain dapat memahami
3 Kebergantungan (dependability)
Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan
catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan
itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang
pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti
melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan
masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa
data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan
sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview
seluruh hasil penelitian
4 Kepastian (confirmability)
Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data
yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak
bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan
pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman
seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau
banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil
penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan
apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah
yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah
kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data
46
H Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus
memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam
menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar
menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat
penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus
diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut
1 Lembar persetujuan (informed consent)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk
ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan
merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan
oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat
penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini
ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan
penelitian
2 Tanpa nama (anonymity)
Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada
lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan
menuliskan inisial
3 Kerahasiaan (privacy)
Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah
informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh
partisipan
47
BAB V
HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam
partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan
tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil
penelitian sebagai berikut
A Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari
delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan
Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat
memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati
Wijaya
Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang
terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148
KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan
Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600
RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan
penduduk sebesar 5796 jiwaKm2
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu
primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang
memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI
eksklusif
48
B Hasil Penelitian
1 Karakteristik Partisipan
Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain
nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa
Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan
setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut
bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed
consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut
Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir
Agama Sukubangsa
Usiaanak
P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan
P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan
P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan
P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan
P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun
Tabel 51 Karakteristik partisipan
Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 7 bulan
Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
49
Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan
terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 5 bulan
Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan
Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 10 bulan
Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun
2 Hasil analisis tematik
Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada
penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi
ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-
mitos tentang ASI eksklusif
50
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada
penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI
bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu
2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir
4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif
1 Air susu ibu
Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah
air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7
bulan
ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)
2 Cairan susu berwarna putih
Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu
cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)
3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan
bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini
adalah ungkapannya
51
ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)
4 Nutrisi bagi bayi
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah
suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)
5 ASI eksklusif
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen
bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena
berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan
bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu
formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi
1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI
1 Kandungan ASI
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat
52
untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3
bulan
ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)
Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah
ungkapannya
ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan
ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk
kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)
2 Kelebihan ASI
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)
53
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif
itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub
tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga
dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Memberikan manfaat pada ibu
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai
anak berusia 1 tahun 5 bulan
ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca
melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29
tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)
2 Memberikan manfaat pada bayi
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan
54
kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa
manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya
ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah
tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan
cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai
anak berusia 1 tahun
ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan
55
ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk
meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu
partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)
3 Memberikan manfaat pada keluarga
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)
4 Memberikan manfaat pada lingkungan
Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi
lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai
guru
ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini
56
(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat
diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi
cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori
yang terdapat pada subtema
1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah
dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah
tangga
ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya
sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya
ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)
2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI
eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam
memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut
57
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja
sebagai ibu rumah tangga
ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa
dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman
bayi Berikut ini ungkapannya
ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)
3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
3 bulan
ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10
bulan
ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat
diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut
58
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)
4 Waktu pemberian ASI eksklusif
Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda
setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan
Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga
dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut
ini ungkapannya
ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)
59
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya
ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan
ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)
ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)
5 Tanda bayi cukup ASI
Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses
menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan
oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini
penjelasan dari setiap partisipan
Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25
tahun
ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)
60
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA
ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)
Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi
cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan
ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)
6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)
Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi
dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut
dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui
ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)
61
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia
1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu
payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya
ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI
eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi
perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini
merupakan kategori yang terdapat dalam tema
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena
bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi
ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu
karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)
62
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa
puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya
ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua
partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik
pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham
masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak
saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan
ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis
ibu Berikut ini uraiannya
1 Masalah pada payudara
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa
sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun
dan pendidikan terakhir SMA
ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut
salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai
anak berusia 7 bulan
ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa
Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya
63
ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa
payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya
ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini
ungkapannya
ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)
2 Masalah fisiologis ibu
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis
yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi
ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk
mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil
wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu
1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan
64
instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Dukungan informasional
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan
dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami
sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI
berikut ini ungkapannya
ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang
kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif
Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu
rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari
mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI
eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25
tahun dan bersuku Betawi
ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)
65
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari
temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu
bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya
ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)
2 Dukungan emosional
Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan
Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami
memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini
ungkapannya
ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi
mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan
ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)
3 Dukungan instrumental
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya
mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun
katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai guru dan bersuku Betawi
ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan
66
dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda
Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu
pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif
pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan
dari para partisipan Berikut ini uraiannya
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1
tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-
mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya
ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah
denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning
Berikut ini ungkapannya
ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga
mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada
Berikut ini adalah ungkapan
ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama
memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak
67
makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada
payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29
tahun
ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)
68
BAB VI
PEMBAHASAN
Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian
yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian
yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya
yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan
interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai
keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman
selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan aturan
A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi
Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya
memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut
teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci
untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta
pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara
dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi
air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru
lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air
69
Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar
payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk
2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah
satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih
utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya
juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh
ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu
warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)
dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan
oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat
daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang
akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak
lemak
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan
mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang
diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa
tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan
Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara
eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam
bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh
air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur
susu biskuit bubur nasi ataupun tim
70
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan
bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein
vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori
yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200
unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin
mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah
putih
Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan
mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan
mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan
dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak
52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan
sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian
juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran
sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan
dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan
ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI
adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan
dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di
disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan
membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis
(Roesli 2008)
71
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam
penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga
dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara
eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan
berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan
lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian
partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan
penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa
menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk
setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa
sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker
payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan
bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang
dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat
badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat
pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan
mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih
sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif
72
kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena
adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk
kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem
kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak
Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan
mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif
Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia
enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal
karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan
kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan
dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa
perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi
sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak
4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar
enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa
manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali
diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang
ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan
pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak
menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan
73
dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi
bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan
kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya
adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang
mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi
dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di
bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada
darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan
bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes
(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi
menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya
merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini
dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal
ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi
ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam
satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak
memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54
tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak
96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90
74
hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda
inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu
Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan
bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan
sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu
sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee
etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali
melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum
Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari
tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya
dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran
ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi
dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu
dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi
keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian
peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya
adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan
belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu
seorang bidan atau petugas kesehatan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa
partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan
dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu
75
partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan
bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa
memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya
baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya
adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI
eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai
macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi
duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori
yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar
untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana
ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi
menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi
berbaring miring dan posisi di atas pangkuan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan
mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan
kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara
Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam
pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai
hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi
tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk
(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan
payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi
semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi
76
dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah
puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka
Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan
areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari
di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi
menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal
menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu
payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja
sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)
menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus
berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh
payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak
ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu
kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara
agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai
seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi
memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan
berinteraksi dengan bayi
Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan
waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian
partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan
bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp
77
McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya
menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan
menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan
dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI
kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma
(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui
mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8
kali perhari
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan
bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang
mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat
anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya
dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan
sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit
walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh
Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8
kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya
secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk
menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu
mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama
pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru
lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi
baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang
78
lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara
lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per
payudara
Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi
mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur
nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah
melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang
ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat
pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada
bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola
mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa
tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan
bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini
sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika
ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan
dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal
Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah
satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan
yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong
dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan
anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI
79
darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang
menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase
personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu
primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI
Eksklusif
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan
dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para
parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit
lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan
adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu
yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah
umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima
pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari
(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai
memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan
hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk
berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja
tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri
puting (28) dan alasan lain (19)
Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan
hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif
adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI
80
(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI
(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan
kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil
bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama
enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit
sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa
mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat
dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk
memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga
sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai
seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam
memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan
sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong
(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat
besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif
Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan
informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana
berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian
Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa
81
bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan
sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI
eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga
dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif
oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain
dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan
informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua
partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu
primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari
teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada
penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini
sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa
remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga
mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga
sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi
menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan
bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-
individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu
juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan
ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan
atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)
dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk
tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat
82
dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan
meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal
menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)
dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan
yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan
yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi
penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang
lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi
Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan
dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk
dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua
partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan
mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara
menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan
adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi
memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak
selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu
mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini
sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan
bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi
ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif
Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan
yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari
83
teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik
daripada susu formula
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan
karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti
2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar
adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini
sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak
98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya
yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan
yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena
adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat
membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi
limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat
menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan
bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah
kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang
karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan
ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan
Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena
dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak
sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa
84
sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh
budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat
pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan
Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi
wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang
makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang
dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam
kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat
memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang
Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis
makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang
panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air
susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai
makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-
mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan
ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari
sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang
disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-
hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih
dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan
kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti
2010)
85
B Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa
keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain
1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria
inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data
partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan
partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya
didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria
2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan
penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya
partisipan kurang bervariasi
86
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang
teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah
diwawancarai
Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang
berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan
ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya
kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki
banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan
ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena
dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker
payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat
pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak
meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya
meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan
manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak
menimbulkan banyak sampah
87
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi
diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat
memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan
dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu
dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang
diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI
eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi
bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam
memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam
sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak
menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut
bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola
pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung
bayi
Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat
dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan
kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI
eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak
puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu
yaitu rasa kantuk dan lelah
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan
baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar
keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan
informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos
88
tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif
mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi
tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum
es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk
payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa
memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang
berbeda dari sebelum melahirkan
B Saran
1 Pelayanan kesehatan
Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang
pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian
ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan
asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan
dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI
eksklusif khususnya pada ibu primipara
2 Institusi keperawatan
Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan
dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan
terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat
mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
89
3 Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan
pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi
mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena
perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang
dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a
mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
DAFTAR PUSTAKA
Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008
Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom
Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004
Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008
Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008
Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008
Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004
Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998
Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008
Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007
Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995
Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008
Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007
Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012
Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid
Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008
Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004
Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg
Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding
2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005
Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010
Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006
Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg
Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007
Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012
Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid
Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid
Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition
MOSBY2006USA
Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006
Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005
___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008
Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010
Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009
Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012
Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997
Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003
Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009
Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010
Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997
Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007
Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006
Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008
Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008
Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010
Lampiran 1
Pedoman Wawancara Mendalam
Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
A Petunjuk umum
a Tahap perkenalan
b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang
telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara
c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam
B Petunjuk wawancara mendalam
a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara
b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran
pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai
c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah
d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya
e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu
pencatatan hasil wawancara
C Identitas partisipan
Nama partisipan (inisial)
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Suku bangsa
Nama anak
Umur anak
Hari amp tanggal
Waktu
Tempat
D Pertanyaan Wawancara
1 Menggali pengetahuan
a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif
b Darimana ibu mengetahui informasi itu
2 Pengalaman
a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif
c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan
dalam memberikan ASI secara eksklusif
e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif
f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara
eksklusif
a) Manfaat bagi ibu
b) Manfaat bagi bayi
c) Manfaat bagi keluarga
d) Manfaat bagi lingkungan
g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan
sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif
h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif
Lampiran 2
MATRIKS ANALISIS TEMATIK
PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA
P P P P P P
1 2 3 4 5 6
ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu
primipara
radic radic radic radic radic radic
ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu
yang dikeluarkan melalui payudara dan
bentuknya seperti cairan susu yang
berwarna putih yang sangat bagus untuk
bayi
Cairan susu berwarna
putih
radic radic radic radic
ASI adalah minuman formula atau
makanan pemula yang lebih utama untuk
sang bayi daripada seperti susu formula
lainnya
Makanan pemula bagi
bayi baru lahir
radic
Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh
ibu yang alami yang sangat bermanfaat
untuk bayi
Nutrisi bagi bayi radic
ASI yang diberikan kepada bayi dari
sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan makanan dan minuman
lain
ASI eksklusif radic
ASI sangat bagus untuk bayi karena
banyak mengandung komponen-
komponen yang bermanfaat bagi tubuh
bayi
Memiliki banyak
komponen yang
bermanfaat
Kandungan ASI Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu
primipara
radic radic radic radic
ASI mengandung DHA untuk
perkembangan otaknya yang tidak sama
dengan susu formula
Mengandung DHA radic
ASI mengandung karbohidrat kalsium
protein vitamin dan zat untuk kekebalan
tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak
Banyaknya nutrisi
dalam ASI
radic radic radic radic
sesuai dengan kebutuhan bayi
Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic
Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau
ASI tuh
Ekonomis radic radic radic radic
Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah
terjadinya kanker payudara
Mencegah penyakit
payudara
Memberikan manfaat
pada ibu
Motivasi ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic
Lebih cepat mengurangi kegemukan
pasca melahirkan
Mengurangi
kegemukan pasca
melahirkan
radic radic radic radic
Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat
pada anak
radic radic radic
Karena ASI adalah cairan yang pertama
kali diminum untuk mengawali
kehidupan anak saya bahkan sampai
ASI mengawali
kehidupan anak
radic
sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan
untuk anak saya ya itulah ASI
Kehidupan saya maka kehidupan anak
saya juga
Anak saya berat badannya menjadi
bertambah setiap bulannya
Peningkatan berat
badan
radic radic radic radic radic radic
ASI itu penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan usianya
yang harus diberikan sampai 6 bulan
Pertumbuhan dan
perkembangan
meningkat
radic radic radic radic
Manfaatnya untuk perkembangan
otaknya Otaknya menjadi lebih pinter
dan cerdas
Meningkatkan IQ radic radic radic radic
ASI sangat baik terutama pada saat baru
lahir itu keluar kolostrum yang harus
diberikan kepada anak untuk lebih
meningkatkan daya tahan tubuhnya
Meningkatkan daya
tahan tubuh bayi
radic radic radic radic radic radic
Meningkatkan tali kasih sayang antara
saya anak dan suami
Menjalin kasih sayang
keluarga
Memberikan manfaat
pada keluarga
radic radic radic radic radic radic
ASI itu langsung dari payudara tidak
pakai kardus atau kaleng yang nantinya
akan menimbulkan banyak sampah
Tidak menimbulkan
banyak sampah
Memberikan manfaat
pada lingkungan
radic radic radic radic radic radic
Pada saat bayi dilahirkan bayi saya
diletakkan diatas badan saya oleh bidan
diantara payudara di bagian dada Bayi
saya masih ada darah-darahnya lalu saya
langsung memeluknya sambil ditutupin
sama kain
Bayi diletakkan di
tubuh ibu
Proses Inisiasi
Menyusui Dini (IMD)
Perilaku ibu primipara
dalam memberikan
ASI eksklusif
radic radic radic radic radic
Hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari
puting
Peragaan bayi mencari
putting
radic
Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara
saat memberikan ASI
radic radic radic radic radic radic
eksklusif
Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa
gendong bayinya
Berdiri sambil jalan radic radic radic radic
Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic
Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh
anak kebadan saya nempel diperut terus
langsung mulutnya menghisap payudara
diperut terus langsung mulutnya
menghisap payudara
Di pangku dan di
miringkan ke tubuh ibu
Posisi anak saat
diberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic radic
Sambil tiduran kalau anak saya mau
tidur cuma posisi saya itu miring sesuai
payudara mana yang mau saya berikan
ASInya anak saya juga agak miring
sedikit
Tiduran sesuai posisi
payudara yang
diberikan
radic radic radic radic radic radic
Kadang sambil di gendong pake
gendongan juga saya berikan ASInya
Di gendong pakai
gendongan
radic radic radic
Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic
Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun
tidur
radic radic
Tidak membatasi Disaat anak ingin
menyusu ya saya langsung kasih
Tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak
radic
Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan
ASI
radic radic radic radic radic radic
Sekitar 2-3 jam sekali saya
memberikannya
radic radic radic radic radic radic
Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic
Tergantung dari si bayi kalau dia sudah
melepaskan payudara saya ya sudah
selesai
Bayi tidak menghisap
payudara
radic radic radic
Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic
sampai gumoh atau muntah berlebihan
Mulut anak saya menempel pada puting
sampe menutupi yang hitam-hitam
payudara
Mulut bayi menghisap
putting sampai ke
areola
Pelekatan mulut bayi
pada payudara ibu
radic radic radic radic
Waktu awal-awal sih dibantu pakai
tangan saya yang memasukkannya terus
saya pegangin payudaranya Sekarang
mah saya cuma bantu memasukkan
putingnya saja saya uda ga dipegangin
sampai selesai menyusui
Pelekatan dibantu
dengan tangan ibu
radic radic radic radic radic radic
Jangan sampai hidungnya menutup
kepayudara karena nanti tidak bisa nafas
Payudara tidak
menutupi hidung bayi
radic
Saya merasa senang ya bisa memberikan
ASI eksklusif dan menjadi pengalaman
pertama buat saya
Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Saya merasa bangga sebagai ibu karena
sudah menjadi suatu kewajiban
Merasa bangga radic radic radic radic
Saya merasa puas yah bisa memberikan
yang terbaik untuk anak
Kepuasan diri radic
Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada
payudara
Hambatan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic
Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic
Kadang puting juga lecet Putting lecet radic
Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic
Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic
Saat saya ngantuk dan lelah anak masih
pengen terus netek
Rasa kantuk dan lelah
ibu
Masalah fisiologis ibu radic radic
Kalau suami saya mendukung sekali ya
Suami paling sering menanyakan sudah
ditetein belum begitu mengingatkan saya
terutama jika anak menangis dan bangun
tidur untuk ditetein
Dukungan
informasional dari
suami
Dukungan
informasional
Dukungan ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic
Suami bilang kalau anak lebih baik dan
lebih bagus ASI eksklusif daripada susu
formula sampai usia 6 bulan
radic radic radic radic
Mama pernah mengajarkan cara
memegang bayi saat memberikan ASI
Dukungan
informasional dari
mama
radic radic radic
Teman saya juga bilang sama saya
katanya ASI saja ASInya juga keluarnya
banyak ngapain harus susu formula
Dukungan
informasional dari
teman
radic
Semangat ya bunda pokoknya yang
terbaik berikan ASI eksklusif jangan
Dukungan emosional
dari suami
Dukungan emosional radic
susu formula
Teman saya juga mendukung Teman
saya bilang uda ASI aja walaupun
keluarnya sedikit nanti juga lama-lama
banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk
anak sampai 6 bulan
Dukungan emosional
dari teman
radic
Mama sering membuat sayur daun katuk
katanya biar ASInya banyak
Dukungan instrumental
dari mama
Dukungan
instrumental
radic radic
Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama
memberikan ASI
eksklusif
radic
Hmmpernah denger dari tetangga ada
yang mengatakan kalau kolostrum itu
harus dibuang karena kotor dan warnanya
agak kuning
Kolostrum kotor dan
berwarna kuning
Mitos tentang
kolostrum
radic
Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic
kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan
secara medis
tentang mitos
Katanya sih kalau selama memberikan
ASI eksklusif gak boleh makan yang
pedes bayi akan mencret-mencret-
mencret makan yang asem juga sama
Banyak makan es anak saya jadi flu
Tidak makan pedes
asem dan minum es
Pantangan makanan radic radic radic radic radic
Pernah denger dari orang kalau
memberikan ASI eksklusif itu payudara
menjadi seperti kendor berbeda dari
sebelum melahirkanhehe
Payudara menjadi tidak
kencang
Perubahan bentuk
payudara
radic radic
Lampiran 3
RIWAYAT HIDUP
Nama Musiskah
Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991
Status Pernikahan Belum menikah
Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05
Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan
Kembangan Jakarta Barat 11610
Telepon 085697150636
Email siezca_muyahoocoid
Riwayat Pendidikan
1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]
2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]
3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]
4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]
Organisasi
1 Pramuka [2003-2004]
2 Paskibra [2003-2004]
3 Rohis [2006-2009]
Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop
1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi
Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009
2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization
Erardquo tahun 2009
3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009
4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk
Kemandirian Bangsardquo tahun 2009
5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012
6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan
Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan
Globalrdquo tahun 2012
7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam
Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman wawancara
Lampiran 2 Matriks analisis tematik
Lampiran 3 Daftar riwayat hidup penulis
Lampiran 4 Surat izin studi pendahuluan
Lampiran 5 Surat izin penelitian
Lampiran 6 Surat permohonan menjadi partisipan
Lampiran 7 Surat persetujuan menjadi partisipan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2007 berdasarkan Millenium
Development Goals (MDGs) di Indonesia masih tinggi mencapai 34 per
1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per
kelahiran hidup (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
2010) Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per
1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta juga melaporkan
AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1000 kelahiran Angka ini mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 84 per 1000
kelahiran Kemenkes RI (2012) mengungkapkan penyebab kematian bayi di
Indonesia antara lain bayi berat lahir rendah 29 asfiksia 27 tetanus dan
infeksi 15 masalah pemberian minum 10 masalah hematologi 6 diare
serta pneumonia 13
Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki
ketahanan hidup 333 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4
bulan dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 26
kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati
2008) Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian
akibat penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia
2
dan kematian bayi secara mendadak Ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan kanker payudara kanker ovarium mempertahankan berat
badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan sindrom metabolik
(Stuebe 2009)
ASI merupakan cairan yang mengandung nutrisi bermanfaat bagi bayi
(Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes 2008) Pemberian ASI eksklusif
berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih
juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim (Roesli 2008) ASI mengandung zat gizi
lengkap seperti protein energi laktosa natrium kalsium fosfor dan zat besi
Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai
kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia tidak mahal dan mudah
dikonsumsi (Meadow 2005)
Menyusui telah dilakukan oleh seorang ibu sejak beribu-ribu tahun
yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-
Baqarah ayat 233
ضاعة وعلى المولود لھ والوالدات یرضعن أولادھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرمولود لھ بولده رزقھن وكسوتھن بالمعروف لا تكلف نفس إلا وسعھا لا تضار والدة بولدھا ولا
لك فإن أرادا فصالا عن تراض منھما وتشاور فلا جناح علیھما وإن أردتم وعلى الوارث مثل ذ˴ϮϘ˵Η˴ϭن˶ϑ ϭή˵ό˸Ϥ˴˸ϟΎ˶Α˸Ϣ˵Θ˸ϴ˴ΗΎ˴ϣ˸Ϣ˵Θ˸ϤϠ˴γ˴Ϋ˶˸Ϣ˵Ϝ˸ϴ˴Ϡ˴ϋ˴ΡΎ˴Ϩ˵Ο˴ϼϓ˴˸Ϣ˵ϛΩ˴ϻ˴ϭ˸˴Ϯό˵ο˶ ή˸Θ˸˴δΗ˴˸ϥ˴˸ϋ˴ϭΎ˴Ϥ˶Α˴ϥ˴ϮϤ˵˴Ϡ
﴾233تعملون بصیر ﴿
Yang artinya
ldquoPara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan Dan kewajibanayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maacuterufSeseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannyaJanganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorangayah karena anaknya dan warispun berkewajiban demikian Apabila
3
keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanyadan permusyawaratan maka tidak ada dosa atas keduanya Dan jika kamuingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimuapabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut Bertakwalahkamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yangkamu kerjakanrdquo (QS Al-Baqarah ayat 233)
Menyikapi pentingnya pemberian ASI Pemerintah Indonesia telah
menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang
Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI
eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan kecuali atas indikasi medis
(Presiden Republik Indonesia (RI) 2009) Undang-Undang Perlindungan
Anak Bab I pasal 1 No12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak
adalah non diskriminasi kepentingan terbaik bagi anak hak kelangsungan
hidup dan perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak yang
wajib dijamin dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua keluarga masyarakat
pemerintah dan negara (Presiden RI 2002) Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif terutama
pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk yaitu menjamin pemenuhan hak bayi
untuk mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia
enam bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya
memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dan meningkatkan peran dan dukungan keluarga masyarakat
Pemerintah Daerah dan Pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif
(Presiden RI 2012)
Data survey World Health Organization (WHO) Global Data Bank on
Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio
pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan sebanyak 406
4
sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324 Profil Data
Kesehatan (2011) melaporkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif pada
bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 673
sedangkan di provinsi DKI Jakarta sendiri sebanyak 621 Riset Kesehatan
Dasar tahun 2010 bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari
enam bulan hanya terdapat 153 saja Angka tersebut masih rendah untuk
mencapai target kegiatan pembinaan gizi tahun 2010-2014 sebanyak 80
(Kemenkes RI 2012)
Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah sebanyak
562 (Kemenkes RI 2012) Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi
rendahnya pengetahuan serta banyak promosi produk susu formula Perilaku
ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39
Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan adat kebiasaan dan mitos
negatif dalam keluarga sehingga membutuhkan banyak perhatian untuk
meningkatkan dan menanggulangi masalah gizi (Rosita 2010)
Hasil penelitian yang dilakukan Nurlely (2012) di Semarang
melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Poncol lebih tinggi yaitu 7227 daripada wilayah Puskesmas Candilama
cakupannya hanya sebesar 223 Perbedaan cakupan terjadi karena produksi
ASI yang dihasilkan sedikit kemudian pada ibu bekerja yang harus
meninggalkan bayinya di rumah bersama neneknya merasa dan berkeyakinan
bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama
enam bulan Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat
mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan
5
Hasil studi yang dilakukan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
(AIMI 2010) ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang
pemberian ASI eksklusif pada anaknya Partisipan tersebut mengatakan
bahwa memberikan ASI tidak mudah terutama untuk menyusui anak
pertamanya Ia merasa bingung sekali ketika mengetahui kondisi puting lecet
dan mengalami mild baby blues selama 3 hari dimana setiap menyusui dari
payudara yang lecet harus menangis Ia juga sempat memberikan susu
formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika
diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia
memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini pada bayinya
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Beberapa ibu primipara biasanya
mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan
sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan
banyak tentang perawatan maternal (Lowdermilk 2004) Seorang ibu
primipara memiliki keinginan kuat untuk dapat memberikan ASI kepada
bayinya Hasil penelitian oleh Smith dkk (2012) di Amerika Serikat 4 dari 5
remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari dan
hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam
bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya
menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak
mengeluarkan uang Bagi ibu primipara berhenti menyusui sangat berkaitan
dengan pengalaman mereka sebagai ibu yang memiliki pengetahuan kurang
tentang dasar-dasar ASI kurangnya keterampilan menyusui pengalaman
6
awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan
pengeluaran ASI (Smithdkk 2012)
Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat didapatkan hasil cakupan
pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara Hal
tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
terdapat data 60 orang ibu primipara yang datang di Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara diantaranya 25 orang yang memberikan ASI Peneliti ingin
mengetahui fenomenologi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yang ada di wilayah ini
Berdasarkan uraian di atas bahwa pemberian ASI eksklusif sangat
penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak
pertamanya maka peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
B Rumusan Masalah
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai
usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu
air teh air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya
bubur susu biskuit bubur nasi ataupun tim Data survey WHO IYCF tahun
2007-2008 rasio pemberian ASI eksklusif di Indonesia selama empat bulan
sebanyak 406 sedangkan pemberian selama enam bulan sebanyak 324
Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat
7
penyakit infeksi resiko obesitas diabetes tipe 1 dan tipe 2 leukemia dan
kematian bayi secara mendadak Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan
meningkatkan terjadinya premenopause kanker payudara kanker ovarium
mempertahankan berat badan kehamilan diabetes tipe 2 infark miokard dan
sindrom metabolik
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu Menyusui merupakan pengalaman awal
bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik
bayinya Penelitian untuk meneliti pengalaman ibu khususnya ibu primipara
dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui
agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu
Dengan demikian masalah penelitian ini adalah ingin mengeksplorasi
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
C Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
8
D Manfaat
1 Manfaat Ilmiah
a Memberikan informasi dan data dasar bagi peneliti selanjutnya
mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
b Menjadi evidence based keperawatan mengenai pengalaman ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Manfaat Praktis
a Bagi institusi pendidikan keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk menambah
wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam
peningkatan ilmu keperawatan dalam hal mengkaji mengidentifikasi
dan mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif
b Bagi pelayanan kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi tenaga
kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan bayi melalui
promosi kesehatan pemberian ASI eksklusif
c Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada para ibu terutama ibu primipara
mengenai ASI eksklusif dan pengalaman dalam memberikannya pada
bayi sehingga dapat memberikan motivasi untuk mempersiapkan diri
mereka mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif
9
E Ruang Lingkup
Penelitian yang dilakukan adalah pengalaman ibu primipara dalam
pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi deskriptif Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman dari para
partisipan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan
Utara Jakarta Barat
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengalaman
Pengalaman menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas
2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan
Pengalaman terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok
dengan lingkungannya Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)
pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan
perkembangan bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam
lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan 2007)
Pengalaman hidup seseorang apabila diungkapkan kembali bisa
berupa tanggapan reaksi interpretasi autokritik bahkan terhadap pertahanan
diri terhadap dunia luar Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap
kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih baik buruk yang
dapat diungkapkan kembali melalui upaya penelusuran pengalaman hidup
tersebut (Bungin 2008)
Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa pengalaman merupakan
guru yang baik yang menjadi sumber pengetahuan Pengalaman dapat
diartikan sebagai memori episodik yaitu memori yang menerima dan
menyimpan peristiwa-peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu
dan tempat tertentu yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Syah
2003) Berdasarkan definisi diatas bahwa pengalaman merupakan segala
11
sesuatu yang pernah dialami (dijalankan dirasakan) terhadap peristiwa yang
terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber
pengetahuan
B ASI Eksklusif
1 Pengertian
ASI merupakan bentuk nutrisi terpilih buat bayi ASI
mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai
dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan kembang secara optimal
(Wong 2008) ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI
secara eksklusif artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh air putih juga
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur susu
biskuit bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan
(Roesli 2005)
2 Komposisi
ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok antara lain
zat putih telur lemak karbohidrat vitamin mineral faktor pertumbuhan
hormon enzim zat kekebalan dan sel darah putih (Roesli 2005) ASI
mengandung zat gizi lengkap seperti protein energi laktosa natrium
kalsium fosfor dan zat besi Pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi (Meadow 2005)
12
a Karbohidrat
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (2008) karbohidrat
utama dalam ASI adalah laktosa ASI mengandung lebih banyak
laktosa sekitar 20-30 dari susu sapi (Roesli 2005) Laktosa akan
dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase didalam
usus halus Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak
yang sedang tumbuh Laktosa akan difermentasi oleh bakteri usus
yang baik yaitu Lactobacillus bifidus menjadi asam laktat Adanya
asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang
akan memberikan keuntungan diantaranya menghambat
pertumbuhan bakteri yang berbahaya pada usus dan meningkatkan
absorpsi kalsium dan fosfor (Hegar 2008 Roesli 2005)
b Lemak
Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah
kadarnya Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan
kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli 2005) Lemak ASI
akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga
mengandung enzim lipase yang mencerna lemak sehingga hanya
sedikit lemak yang tidak diserap Susu formula tidak mengandung
enzim sebab enzim akan hancur bila dipanaskan Itu sebabnya bayi
akan sukar menyerap lemak susu formula (Roesli 2005)
Lemak utama ASI adalah asam lemak esensial terdiri dari
Omega-3 Omega-6 docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic
13
acid (AA) Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi padahal
amat penting untuk pertumbuhan otak (Hegar 2008 Roesli 2005)
c Protein
Protein adalah bahan baku untuk tumbuh (Roesli 2005)
Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu
whey dan kasein Whey adalah protein yang halus lembut dan mudah
dicerna Kasein adalah protein yang bentuknya kasar bergumpal
dan sulit dicerna oleh usus bayi (Roesli 2005)
Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein
utama susu sapi adalah kasein Rasio whey dan kasein pada ASI
adalah 6040 sedangkan pada susu sapi rasionya 2080 Hal ini tentu
menguntungkan bayi karena whey lebih mudah dicerna dibanding
kasein (Roesli 2005) ASI mengandung alfa-laktalbumin sedangkan
susu sapi mengandung laktoglobulin dan bovine serum albumin yang
sering menyebabkan alergi (Hegar 2008 Roesli 2005) Protein
istimewa lainnya yang terdapat dalam ASI adalah taurin laktoferin
dan lisozim yang berperan dalam pertahanan tubuh (Hegar 2008)
d Sel hidup
ASI tidak hanya memberikan perlindungan yang unik
terhadap infeksi dan alergi tetapi juga merangsang perkembangan
sistem kekebalan bayi itu sendiri ASI memberikan zat kekebalan
yang belum dapat dibuat oleh bayi (Roesli 2005)
Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang
menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan ldquosel darah putihrdquo
14
dari ASI Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-
kuman jahat menyimpan dan menyalurkan zat-zat penting seperti
enzim faktor pertumbuhan dan protein yang melawan kuman atau
imunoglobulin (Roesli 2005)
e Imunoglobulin atau antibiotika alamiah
ASI mengandung imunoglobulin atau antibiotika alamiah
suatu protein yang beredar dan bertugas mencegah infeksi serta
membunuh kuman-kuman-jahat yang masuk dalam tubuh bayi
(Roesli 2005) ASI mengandung kadar tinggi aktifitas
imunoglobulin A (IgA) yang memberikan perlindungan terhadap
berbagai penyakit bakteri dan virus terutama yang mengenai saluran
pernapasan dan sistem gastrointestinal (Wong 2008)
f Vitamin mineral dan zat besi
ASI dan susu sapi memiliki jumlah vitamin A dan B
kompleks yang memadai Vitamin C rendah pada susu sapi tetapi
tinggi pada ASI selama asupan ibu mencukupi Vitamin D rendah
pada ASI tetapi kebutuhannya sudah mencukupi ASI hanya
mengandung seperempat jumlah vitamin K dibandingkan susu sapi
atau susu formula (Wong 2008 Lowdermilk 2004) Vitamin ini yang
dibutuhkan untuk koagulasi darah dapat diproduksi oleh bakteri
usus halus Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena
kadar vitamin K rendah sehingga pada saat bayi lahir diberikan
suntikan vitamin K (Lowdermilk 2004)
15
Kandungan mineral susu sapi jauh lebih tinggi dari ASI
dengan pengecualian besi dan fluorida Kandungan besi rendah pada
kedua jenis susu tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh
bayi (50) dari pada susu sapi (10) dan susu formula (5)
(Wong 2008 Lowdermilk 2004) Janin dan bayi baru lahir
menyimpan besi untuk digunakan selama beberapa bulan sehingga
bayi yang hanya disusui biasanya dapat mempertahankan kadar
hemoglobin yang adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya
(Lowdermilk 2004)
ASI memiliki kandungan kalsium yang rendah dibandingkan
susu sapi dan formula tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah
21 Rasio ini merupakan rasio yang optimal untuk mineralisasi
tulang sehingga bayi cukup bulan yang disusui akan mendapat
banyak kalsium Rasio kalsium terhadap fosfat di dalam susu
formula berada diantara ASI dan susu sapi (Lowdermilk 2004)
3 Pembagian ASI
Perubahan komposisi ASI terbagi menjadi tiga fase yaitu
a Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari
keempatketujuh (Roesli 2005) Kolostrum ini berwarna kuning atau
dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu
lebih banyak mengandung protein dan zat anti-infeksi 10-17 kali
lebih banyak dibanding ASI yang matang sedangkan kadar
karbohidrat dan lemak rendah Total energi lebih rendah jika
dibandingkan dengan susu matang (Roesli 2005) Kolostrum juga
16
mengandung imunoglobulin A (IgA) yang melindungi saluran
gastrointestinal bayi dari infeksi (Murray amp McKinney 2006)
b ASI transisiperalihan yaitu ASI yang keluar sejak hari
keempatketujuh sampai hari ke-10ke-14 Kadar protein didalamnya
semakin rendah sedangkan karbohidrat dan lemaknya semakin
tinggi dan volumenya juga semakin meningkat (Roesli 2005)
c ASI matang (mature) yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan
seterusnya yang memiliki komposisi yang konstan (Roesli 2005)
4 Anatomi Payudara
Payudara adalah sepasang kelenjar mamae yang terletak di antara
tulang iga kedua dan keenam (Lowdermilk 2004) Payudara merupakan
kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak kelenjar dan jaringan ikat
(Faiz amp Moffat 2004) Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan
bagian dalam (internal) (Roesli 2005) Bagian luar terdiri dari sepasang
buah dada yang terletak di dada puting susu dan daerah kecoklatan di
sekitar puting susu (areola mammae) Bagian dalam terdiri dari empat
jaringan utama yaitu kelenjar susu (mammary alveoli) merupakan pabrik
susu gudang susu (sinus lactiferous) yang berfungsi menampung ASI
terletak di bawah daerah kecoklatan di sekitar puting susu saluran susu
(ductus lactiferous) yang mengalirkan susu dari pabrik susu ke gudang
susu serta jaringan penunjang dan pelindung seperti jaringan ikat dan
sel lemak yang melindungi (Roesli 2005)
Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat
hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai
17
800 gram saat menyusui (Lowdermilk 2004) Peningkatan berat payudara
tersebut menjadi persiapan ibu untuk menyusui bayinya (Lowdermilk
2004)
Areola adalah daerah berwarna gelap yang letaknya mengelilingi
puting susu (gambar 21) Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery
yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kulit disekitar
areola (Hegar 2008) Hasil penelitian bahwa peningkatan kelenjar
Montgomery dapat meningkatkan aktivitas kecepatan menghisap pada
bayi (Geddes 2007)
Alveolus adalah unit terkecil payudara yang menghasilkan susu
Beberapa alveolus membentuk lobulus beberapa lobulus berkumpul
menjadi lobus Hasil skema tradisional anatomi payudara
menggambarkan kelenjar payudara memiliki 15 sampai 20 lobus yang
terdiri dari 20-30 lobulus (gambar 21) Masing-masing lobulus
mengandung 10 sampai 100 alveoli yang memiliki diameter kira-kira
012 mm dan dihubungkan dengan saluran air susu (sistem duktus)
sehingga menyerupai sebuah pohon ASI disalurkan dari alveolus ke
dalam saluran kecil (duktulus) kemudian bergabung membentuk saluran
yang lebih besar (duktus laktiferus) di bawah puting susu duktus
laktiferus berubah menjadi menyempit membentuk sinus susu (sinus
laktiferus) dan membuka ke permukaan puting susu (gambar 21)
Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan
menghasilkan ASI bila berkontraksi (Geddes 2007)
18
Gambar 2 1 Anatomi payudaraSumber Geddes (2007)
5 Fisiologi Laktasi
Laktasi merupakan pengeluaran susu dari kelenjar susu
(lowdermilk 2004) Selama kehamilan telah terjadi perubahan hormon
yang berfungsi mempersiapkan jaringan kelenjar susu untuk
memproduksi ASI (Roesli 2000) Laktogenesis (permulaan produksi
susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi
lahir sebagai proses otomatis selama susu dikeluarkan dari payudara
(Lowdermilk 2004)
Air susu mulai disekresikan 1-3 hari setelah melahirkan ASI
yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat
menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5 Produksi ASI dapat
mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus
menyusui secara aktif (Ganong 2008) Sebaiknya bayi disusui secara on
demand dan tidak terjadwal yang ditentukan oleh rasa lapar untuk
menyusu agar penyusuan dapat berhasil (Wong 2008)
19
Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu
sekresi prolaktin ereksi puting susu dan refleks let down Prolaktin
merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior
berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu Refleks
prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola
mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi
sebagai reseptor mekanik (Lowdermilk 2004) Stimulasi isapan bayi
mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor-
faktor yang memacu sekresi prolaktin Faktor-faktor tersebut akan
merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan
hormon prolaktin Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan
produksi ASI oleh sel-sel alveolar (Lowdermilk 2004) Jumlah prolaktin
yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan
besarnya stimulus isapan yaitu prekuensi intensitas dan lama bayi
menghisap (Garza Hopkin 1988 Lawrence 1994 dikutip dalam
Lowdermilk 2004) Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan
ereksi Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-
sinus laktiferus ke pori-pori puting susu (Lowdermilk 2004) Hal itu
berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin
sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak
Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses
aktif di dalam payudara (Lowdermilk 2004) Proses ini tergantung pada
refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk 2004) Refleks let
down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi (gambar
20
22) Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk
mensekresikan oksitosin Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos
dinding alveolus menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk
ke sinus laktiferus dimana susu siap tersedia untuk bayi (Lowdermilk
2004 Ganong 2008) Semakin sering bayi mengisap pengosongan
alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya
bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar Faktor-faktor
yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi
mendengarkan suara bayi mencium bayi dan memikirkan untuk
menyusui bayi (Dewi 2011)
Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang
mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari (rooting refleks)
refleks menghisap dan menelan dan kenyang (Lowdermilk 2004)
Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar
payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan
menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu Jika puting susu
tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk
menangkap puting (Perry dan Lowdermilk 2006) Refleks menghisap
terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik
oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di
belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras (palatum
durum) (gambar 23) Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara
bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus
sehingga air susu akan mengalir ke puting susu kemudian bagian
21
belakang lidah akan menekan langit-langit yang mengakibatkan ASI
keluar dari puting susu Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi
ASI dan menelannya masuk ke dalam lambung (Perry dan Lowdermilk
2006)
Gambar 22 A Milk production B Refleks let downSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
Gambar 23 Correct attachment (lacth-on) of infant at breastSumber Perry amp Lowdermilk (2006)
22
6 Manfaat ASI Eksklusif
Memberikan ASI secara eksklusif berarti keuntungan untuk semua ASI
bermanfaat untuk ibu bayi negara dan lingkungan (Roesli 2008)
a Bagi ibu
Menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan
kehamilan sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi
alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea
Laktasi (MAL) serta ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan Dengan demikian akan
menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula
dan peralatannya (Hegar 2008)
Menyusui bayi segera setelah melahirkan maka akan
mengurangi kemungkinan terjadinya perdarahan karna pada ibu
menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna
untuk penutupan pembuluh darah menjarangkan kehamilan karena
merupakan cara kontrasepsi yang murah aman dan cukup berhasil
ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan
sebelum hamil mengurangi kemungkinan terjadinya kanker lebih
ekonomis mudah dibawa kemana-mana dan praktis tidak
merepotkan dan hemat waktu memberi kepuasan bagi ibu (Roesli
2005)
Sinclair (2009) menyebutkan bahwa menyusui menyebabkan
involusio uterus lebih cepat perlindungan terhadap kanker ovarium
menurunkan resiko kenker payudara premenopause khususnya jika
23
laktasi pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangsung
selama sekurang-kurangnya enam bulan resiko osteoporosis dapat
dipastikan menurun khususnya wanita yang telah hamil dan
menyusui bayi mereka menunda ovulasi yang mendukung
pengaturan jarak anak sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi dan
prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu dan anak serta
menghilangkan penggunaan kaleng formula botol susu dan pelapis
botol
b Bagi bayi
Nutrisi ASI diantaranya adalah lemak laktosa protein garam
mineral dan vitamin protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat
lebih mudah dicerna sehingga pengosongan lambung lebih cepat
sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong 2008) ASI memiliki asam
amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula
Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatik sedangkan taurin
berperan untuk pertumbuhan otak perkembangan retina dan
maturasi pendengaran Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang
mudah terurai menjadi glukosa dan galaktosa (Wong 2008) Laktosa
dapat mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan
mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan mensintesis
vitamin (Soetjiningsih 1997) Galaktosa penting untuk pembentukan
galaktopid yang diperlukan untuk pertumbuhan sistem saraf pusat
(Wong 2008)
24
ASI mengandung asam lemak esensial asam linoleat (Omega
6) dan asam linolenant (Omega 3) yang menjadi prekursor
docoshexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) DHA dan
AA berfungsi penting dalam pertumbuhan otak anak (Wong 2008)
Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi
peningkatan jumlah neuron otak kedua ASI juga mengandung
vitamin A B C D dan K dalam jumlah yang memadai sesuai
kebutuhan bayi (Lowdermilk 2004 Wong 2008)
ASI selain sebagai nutrisi juga dapat meningkatkan daya
tahan tubuh meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan
kasih sayang (Roesli 2005)
c Bagi negara
Manfaat ASI bagi negara dapat menghemat devisa untuk
pembelian susu formula perlengkapan menyusui serta biaya
menyiapkan susu menghemat untuk biaya sakit karena muntah dan
mencret serta saluran napas menghemat obat-obatan tenaga dan
sarana kesehatan menciptakan generasi penerus bangsa yang
tangguh dan berkualitas untuk membangun negara langkah awal
untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya
generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli 2005)
25
d Bagi lingkungan
ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di
dunia Memberi ASI tidak memerlukan kaleng susu karton kertas
pembungkus botol plastik dan dot karet ASI tidak menambah polusi
udara karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang
mengeluarkan asap serta alat transportasi yang juga mengeluarkan
asap (Roesli 2005)
7 Teknik Menyusui
Proses menyusui akan berjalan dengan lancar jika ibu memiliki
keterampilan dalam menyusui sehingga ASI dapat mengalir dari
payudara ibu ke bayi dengan efektif Posisi dasar menyusui terdiri dari
posisi badan ibu posisi badan bayi serta posisi mulut bayi dan payudara
ibu (perlekatan attachment) Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi
duduk posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring (Hegar 2008)
Posisi menyusui yang benar menurut Hegar (2008) yaitu
a Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)
b Perutdada bayi menempel pada perutdada ibu (chest to chest)
c Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi
membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi
d Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik ada kontak mata
antara ibu dengan bayi
e Pegang belakang bahu jangan kepala bayi dan kepala terletak
dilengan bukan didaerah siku
26
Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan
bahwa dagu harus menyentuh payudara mulut terbuka lebar bibir bawah
terputar keluar lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada
bagian bawah dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu
(Hegar 2008) Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi
membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya Rata-
rata bayi menyusui selama 5-15 menit walaupun terkadang lebih
Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24
jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara
seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan
ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan
suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam
hari (Hegar 2008)
8 Masalah dalam Menyusui
Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama
kehidupan bayi tidaklah sederhana (Hegar 2008) Beberapa kendala
yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi
ASI kurang ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar ibu
ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula (relaktasi) bayi
terlanjur mendapatkan prelakteal feeding (pemberian air guladekstrosa
susu formula pada hari-hari pertama kelahiran) kelainan yang terjadi
pada ibu seperti puting ibu lecet puting ibu luka payudara bengkak
engorgement mastitis dan abses ibu hamil lagi padahal masih menyusui
27
ibu bekerja kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit
abnormalitas bayi (Hegar 2008)
Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak
keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI Meningkatkan
produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera
mungkin setelah lahir menyusui sesering mungkin karena semakin
sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang
keluar dengan cara menyusui yang benar (Baskoro 2008)
C Ibu Primipara
Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali
persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton 1995) Ibu
primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup
dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk 2004) Beberapa ibu primipara
biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari
gangguan sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari
pengetahuan banyak tentang perawatan maternal pengetahuan tersebut
termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar (Lowdermilk
2004)
Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui
merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan
tepat Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya
pengetahuan dasar tentang ASI keterampilan yang kurang perubahan hidup
28
yang baru dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap
untuk melakukan pengeluaran ASI (Smith dkk 2012)
D Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother
Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother (Pencapaian
peran ibu-menjadi seorang ibu) merupakan pengembangan dari teori Reva
Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment (Tomey dan Alligood
2006) Teori Mercer (1991) mengemukakan mengenai pencapaian peranan
ibu yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner (1979) dalam
Tomey dan Alligood (2006) mengenai mikrosistem mesosistem dan
makrosistem sebagai berikut
IBUEmpati peka pada isyaratbayi harga dirikonsep diripengasuhan kedewasaan danfleksibilitas sikap kehamilan
dan pengalaman kelahirankesehatan secara keseluruhandan konflik peranketegangan
ANAKTemperamen perangaiKemampuan untukmemberikan isyaratpenampilankarakteristikdaya tanggapkesehatan
Mikrosistem
Hubungan ibu-ayah
Relationship
Mesosistem
Makrosistem
peraw
atan
KOMPONEN PERAN IBUKeterikatan pada bayi memperolehkompetensi dalam perilaku ibu danmengekspresikan kepuasan
HASIL PADA ANAK
Kognitif mentalPengembanganPerilakuKesehatanKompetensi sosial
Fungsi keluarga
Pengaturan kerja orangtua
Konsistensi pengaruh budaya
Sekolah
Dukungan sosial
Bagan 21 Model of Maternal Role Attainment (Mercer 1991)
29
1 Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu
terjadi Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga hubungan ayah-ibu
dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga dan stressor
2 Mesosistem tersebut meliputi pengaruh dan berinteraksi dengan orang-
orang dalam mikrosistem ini Mesosistem meliputi hari perawatan
sekolah lingkungan kerja tempat ibadah dan lingkungan yang umum
berada dalam masyarakat Misalnya melihat bagaimana ibu memberikan
ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar
kebutuhan bayi tetap terpenuhi
3 Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu Makrosistem
terdiri atas sosial politik dan budaya Misalnya lingkungan pelayanan
kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI
eksklusif adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI
eksklusif selama enam bulan dan adanya budaya yang dianut dalam
proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman
yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang
sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui
Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran
ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang
mendasarinya Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses
perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon
terhadap bayinya Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu
yaitu
30
a Anticipatory
Tahap ini dimulai selama kehamilan yang menggambarkan
kesiapan secara sosial dan psikologis dalam menerima kehamilan Pada
tahap ini ibu sudah membayangkan bagaimana melakukan perawatan
pada bayi termasuk memberikan ASI
b Formal
Tahap formal dimulai saat kelahiran bayi dimana ibu mulai
belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu Pada tahap ini ibu
belajar dengan melihat bagaimana cara orang lain dalam memberikan
ASI eksklusif
c Informal
Tahap ini dimulai saat ibu mencoba mengembangkan perannya
yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain Pada
tahap ini ibu primipara melakukan dengan keterampilannya sendiri dalam
memberikan ASI eksklusif
d Personal
Tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya Pada tahap ini
ibu primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan
ASI Eksklusif Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi
berdampak pada identitas peran ibu yang meliputi temperamen
kemampuan memberikan isyarat penampilan karakteristik umum
tanggap dan kesehatan umum
Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan
pada bayi memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu dan mengekspresikan
31
kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer 1995 dalam Tomey
dan Alligood 2006) Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang
pada bayi keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai
Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas
peran masing-masing Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam
model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi harga diri
atau konsep diri pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak
kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran
kesehatan secara keseluruhan dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan
Alligood 2006) Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu
meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan refleks menggenggam
refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan
yang dilakukan ibu Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon
yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood
2006)
32
KERANGKA TEORI
Bagan 22 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment(Mercer1991)
Pencapaian peran pada ibu primipara(maternal role attainment)
keterikatan pada bayi perilaku dan keterampilan dalam
menyusui kepuasan interaksi pada bayi
Mikrosistem
fungsi keluarga hubungan ayah-ibu dukungan sosial status ekonomi nilai-nilai keluarga
Terjadi interaksi bayi pada ibu
kontak mata refleks menggenggam refleks tersenyum
sikap tenang
Mesosistem
perawatan bayi faktor lingkungan
kerja lingkungan umum
lainnya
Makrosistem
pelayanan kesehatan kebijakan pemerintah budaya yang dianut
Anticipatory
kesiapan menerimakehamilan pertama
Formal
kelahiran anakpertama
ibu belajarbagaimana caradalam memberikanASI dari orang lain
Informal
ibu memberikanASI dengan
caranya sendiri
Personal
ibu terbiasamemberikan
ASI
Pengalaman ibu
primipara dalam
memberikan ASI
Eksklusif
33
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH
A Kerangka Konsep
Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya ASI eksklusif adalah
pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak
dilahirkan sampai bayi usia enam bulan Ibu primipara merupakan ibu yang
baru pertama kali mempunyai anak Pengalaman memberikan ASI eksklusif
merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya
sebagai seorang ibu Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh
seorang ibu primipara banyak faktor yang mempengaruhi baik dari
lingkungan keluarga lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga
dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan
keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya
dalam memberikan ASI eksklusif Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi
secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
B Definisi Istilah
Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini
peneliti menggunakan definisi istilah yaitu
1 Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang
pernah dialami (dijalankan dirasakan) dalam memberikan ASI eksklusif
2 Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu
34
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi deskriptif Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk
sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang
pengalaman dan perilaku dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan
berdasarkan proses penelitian sosial Penelitian ini berfokus pada beberapa
fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian
(Holloway 2008) Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam suatu data yang mengandung makna Makna adalah data yang
sebenarnya data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak
Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono 2010)
Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari
fenomena (penampilan) dan pengalaman manusia (Holloway 2008) Tujuan
penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang
dialami oleh orang di dalam kehidupan ini termasuk interaksinya dengan
orang lain (Danim 2003) Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh
fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja termasuk makna
tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti Fenomenologi deskriptif
secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang
luas dan mendalam (Holloway 2008) Spiegelberg (1975) dalam Streubert amp
35
Carpenter (2003) mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi
deskriptif 1) intuisi (intuiting) 2) analisis (analyzing) 3) menggambarkan
(describing) Langkah pertama yaitu intuisi peneliti sepenuhnya terlibat
dalam investigasi fenomena Proses dimana peneliti mulai mengetahui
tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan pengalaman
ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Pada tahap intuisi ini peneliti
sebagai instrumen dalam proses wawancara Peneliti menjadi alat untuk
pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses
wawancara Langkah kedua yaitu analisis yang melibatkan identifikasi
esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan
bagaimana data disajikan Peneliti akan membedakan fenomena tersebut
berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur peneliti juga mengeksplorasi
hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami
partisipan Langkah ketiga yaitu menggambarkan pada tahap deskripsi
peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan
lisan juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut Peneliti akan
menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan
pada tiap fenomena tersebut Peneliti akan menghindari upaya untuk
menggambarkan fenomena sebelum waktunya
Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti memilih
partisipan sebagai sumber data melakukan pengumpulan data menilai
kualitas data analisis data menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas
temuannya (Sugiyono 2010) Melalui penelitian dan pendekatan ini
diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan
36
terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara Jakarta Barat
B Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013
C Partisipan Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah
puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung
oleh peneliti Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling dengan prinsip kesesuaian (appropriateness) dan
kecukupan (adequancy) Teknik purpossive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono
2010) Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang
berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah
teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data
partisipan berjumlah enam orang dengan kriteria partisipan yang akan
diteliti
a Dapat berkomunikasi dengan baik
b Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian
37
D Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu
pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk
pertanyaan alat bantu perekam (perekam suara dari handphone) alat pencatat
dan catatan lapangan (fieldnote)
E Teknik Pengumpulan Data
1 Pengumpulan data
Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai
September 2013 Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan
dibantu oleh alat perekam (perekam suara dari handphone) pedoman
wawancara dan catatan lapangan (field note) Wawancara mendalam
dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara
yang telah disiapkan sebelumnya
2 Tahap pengumpulan data
a Tahap persiapan pengumpulan data
1) Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengurus
perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas
Kesehatan Jakarta Barat kepala Lurah Kembangan Utara
Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW
serta melakukan kode etik penelitian
2) Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman
wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki
kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam
38
penelitian ini Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk
melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada
partisipan sebenarnya
3) Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan
kriteria lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk
melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat
dari penelitian ini
4) Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada
partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data
b Tahap pelaksanaan pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan
pembuatan laporan penelitian peneliti menggunakan teknik
wawancara mendalam (in depth interview) yang merupakan salah
satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif Teknik ini
dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang
pendapat persepsi penerimaan atau kepercayaan masyarakat
terhadap pemberian ASI eksklusif (Budiarto 2004)
Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur
yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Peneliti juga
menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan
dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Peneliti sebelumnya memberitahukan
39
alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada
partisipan
Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan
lapangan (field note) Catatan lapangan (field note) adalah catatan
tertulis tentang apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan
dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam
penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong
2010) Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi
tentang tanggal waktu dan informasi dasar tentang suasana saat
wawancara seperti tatanan lingkungan interkasi sosial dan aktivitas
yang berlangsung saat wawancara dilakukan Teknik ini diharapkan
dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung terbuka
fleksibel dan terarah sehingga informasi yang didapat lebih banyak
dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif
Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu-
isu ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga
kalinya Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit
(Holloway 2008) Peneliti melakukan wawancara singkat dalam
beberapa pertemuan pertemuan pertama peneliti akan melakukan
informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan
kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya kedua adalah
melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai
40
60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari
hasil wawancara
Menurut Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2010)
cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong
Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang
umum mengarah kepada yang khusus Setiap pertanyaan yang
berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang
semakin menyempit dan khusus Peneliti menggunakan Pendekatan
ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan
peneliti kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk
mengeksplorasi inti dari topik penelitian
Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif
mendengarkan empati fleksibel dan tanggap merekam dan
mencatat lebih banyak mendengarkan menindak lanjuti jawaban
partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face
Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara
peneliti dengan partisipan Stainback dalam Sugiyono (2010)
mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling
menguntungkan merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara
kedua orang (peneliti dan partisipan) Teknik yang telah
dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes lebih
terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau
menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif
secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid
41
F Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar (Moleong 2010) Penelitian
ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan teknik Colaizzi (1978) Langkah-langkah analisis data
berdasarkan Colaizzi (1978) dalam dalam Streubert amp Carpenter (2003)
meliputi
1 Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti yaitu tentang
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
2 Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan
membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang
diteliti
3 Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang
sesuai fenomena yang diteliti
4 Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan
penting dari setiap pernyataan partisipan
5 Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua
partisipan
6 Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya
kedalam suatu kelompok tema
7 Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif
secara lengkap dengan melakukan analisis detail tentang perasaan
partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema
42
8 Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk
validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat
Bagan 41 Teknik analisa dataSumber Colaizzi (1987) dalam Streubert amp Carpenter (2003)
Memiliki gambaran fenomena yangditeliti secara jelas
Mengumpulkan data melalui wawancaradan membuat transkrip hasil wawancara
dengan partisipan
Membaca semua hasil transkrip partisipansecara berulang-ulang
Mencari pernyatan-pernyataan penting dari
setiap pernyataan partisipan
Menentukan makna dari setiap pernyataan
penting dari semua partisipan
mengelompokkannya ke dalam suatu
kelompok tema
Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam
bentuk deskriptif secara lengkap
Kembali ke partisipan untuk validasi data
deskripsi yang dibuat
43
G Keabsahan Data
Menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik
pemeriksaan Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah
kriteria tertentu Ada empat kriteria yang digunakan menurut (Moleong
2010) yaitu derajat kepercayaan (credibility) keteralihan (transferability)
kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)
1 Kredibilitas (credibility)
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya
Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian observasi yang
detail triangulasi peer debriefing analisis kasus negatif
membandingkan dengan hasil penelitian lain dan member check
(Bungin 2008) Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian
yaitu (Bungin 2008 Moleong 2010)
a Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan
derajat kepercayaan data yang dikumpulkan bisa mempelajari
kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk
membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga
kepercayaan diri peneliti sendiri
b Pengamatan yang terus menerus untuk menemukan ciri-ciri dan
unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau
isu yang sedang diteliti serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut
secara rinci
44
c Triangulasi pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data tersebut
d Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu
mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam
bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli
dalam bidang kualitatif
c Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan
dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-
pengujian untuk mengecek analisis dengan mengaplikasikannya
pada data serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
data
Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing
dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat
transkrip data Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh
pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang
dialami partisipan
2 Keteralihan (transferability)
Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil
fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin yang
menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan Uraiannya harus
mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh Peneliti akan
45
memberikan uraian yang rinci jelas sistematis dalam menerapkan hasil
penelitian agar orang lain dapat memahami
3 Kebergantungan (dependability)
Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan
catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian Pencatatan
itu diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang
pengembangan instrument sebelum auditing dilakukan Peneliti
melakukan pencatatan pelaksanaan dari mulai menentukan
masalahfokus memasuki lapangan menentukan sumber data analisa
data melakukan uji keabsahan data sampai membuat kesimpulan
sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview
seluruh hasil penelitian
4 Kepastian (confirmability)
Kapastian (confirmability) bermakna bahwa keyakinan atas data
yang diperoleh Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak
bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan
pendapat dan penemuan seseorang Dapat dikatakan bahwa pengalaman
seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau
banyak orang barulah dapat dikatakan objektif Pada penelitian ini hasil
penelitian ditelusuri oleh pembimbing (auditor) untuk memastikan
apakah hasil temuan itu benar-benar dari data menelusuri data mentah
yang dibuat peneliti melihat derajat ketelitian peneliti dan menelaah
kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data
46
H Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan subjek manusia maka peneliti harus
memahami hak dasar manusia Manusia memiliki kebebasan dalam
menentukan dirinya sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar
menjunjung kebebasan manusia Masalah etika penelitian keperawatan sangat
penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia Hidayat (2007) menyatakan bahwa masalah etika yang harus
diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut
1 Lembar persetujuan (informed consent)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk
ketersediaannya menjadi partisipan penelitian Persetujuan dari partisipan
merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan
oleh peneliti mengenai tujuan penelitian prosedur pelaksanaan manfaat
penelitian dan kerahasiaan partisipan Lembar persetujuan ini
ditandatangani oleh partisipan yang bersedia menjadi partisipan
penelitian
2 Tanpa nama (anonymity)
Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada
lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan tetapi dengan
menuliskan inisial
3 Kerahasiaan (privacy)
Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti baik sebuah
informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh
partisipan
47
BAB V
HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam
partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam ditemukan
tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil
penelitian sebagai berikut
A Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari
delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan
Puskesmas ini terletak di Jl Raya Kembangan Rt00502 Jakarta Barat
memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr Rosmawati
Wijaya
Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang
terdiri dari 10 RW 110 RT dengan jumlah penduduk 15721 jiwa dan 5148
KK Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan
Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan 62 RW 600
RT 37584 KK 140201 jiwa dan luas area dengan kepadatan
penduduk sebesar 5796 jiwaKm2
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu
primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang
memberikan ASI eksklusif sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI
eksklusif
48
B Hasil Penelitian
1 Karakteristik Partisipan
Partisipan penelitian ini adalah seorang ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif Karakteristik dari partisipan antara lain
nama usia pekerjaan pendidikan terakhir agama dan suku bangsa
Peneliti melakukan wawancara mendalam pada enam orang partisipan
setelah menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan ibu tersebut
bersedia untuk menjadi partisipan dengan mengisi lembar informed
consent Karakteristik partisipan yang peneliti dapatkan sebagai berikut
Nama Usia Pekerjaan Pendidikanterakhir
Agama Sukubangsa
Usiaanak
P1 25 thn IRT SMA Islam Betawi 7 bulan
P2 29 thn Guru S1 Islam Betawi1 tahun3 bulan
P3 28 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun5 bulan
P4 27 thn IRT SMA Islam Betawi1 tahun2 bulan
P5 25 thn IRT SMA Islam Betawi 10bulanP6 25 thn IRT SMA Islam Betawi 1 tahun
Tabel 51 Karakteristik partisipan
Partisipan pertama (P1) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 7 bulan
Partisipan kedua (P2) berusia 29 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
49
Partisipan ketiga (P3) berusia 28 tahun pekerjaan guru pendidikan
terakhir S1 agama Islam suku bangsa Betawi dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 5 bulan
Partisipan keempat (P4) berusia 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 2 bulan
Partisipan kelima (P5) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 10 bulan
Partisipan keenam (P6) berusia 25 tahun pekerjaan ibu rumah tangga
pendidikan terakhir SMA agama Islam suku bangsa Betawi dan
mempunyai anak berusia 1 tahun
2 Hasil analisis tematik
Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada
penelitian mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif yaitu 1) Makna ASI bagi ibu primipara 2) Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu primipara 3) Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi
ibu primipara 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
6) Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif 7)
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dan 8) Mitos-
mitos tentang ASI eksklusif
50
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal Pada
penelitian ini didapatkan beberapa makna yang terkandung dalam ASI
bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu 1) air susu ibu
2) cairan susu berwarna putih 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir
4) nutrisi bagi bayi dan 5) ASI eksklusif
1 Air susu ibu
Semua partisipan mengungkapkan bahwa makna ASI adalah
air susu ibu Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7
bulan
ldquohmmASI itu adalah Air Susu Ibu (sambil tersenyum)rdquo (P1)
2 Cairan susu berwarna putih
Empat dari enam partisipan mengungkapkan makna ASI itu
cairan susu berwarna putih Berikut ini salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 27 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalamtubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperticairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayiyakarena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenangdan partisipan terlihat sambil berfikir)rdquo (P4)
3 Makanan pemula bagi bayi baru lahir
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan
bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi Berikut ini
adalah ungkapannya
51
ldquoASI adalah minuman formula atau makanan pemula yang lebihutama untuk sang bayi daripada seperti susu formula lainnyardquo(P1)
4 Nutrisi bagi bayi
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah
suplemen bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI itu merupakan hmmsuatu suplemen nutisi dari dalam tubuhibu yang alami yang sangat bermanfaat untuk bayi(sambiltersenyum dan menggendong anaknya)rdquo (P2)
5 ASI eksklusif
Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa ASI adalah suplemen
bagi bayi Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquoASI yang diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampaiusia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman lain pokoknyaASI aja tuh yang dikasih (sambil tersenyum dan suasana ruangantenang)rdquo (P6)
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
ASI eksklusif merupakan pilihan dari semua partisipan karena
berbeda dari susu lain Perbedaan tersebut menjadi sebuah keunggulan
bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu
formula Hasil penelitian ini didapatkan beberapa subtema yang meliputi
1) kandungan ASI dan 2) kelebihan ASI
1 Kandungan ASI
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI itu memiliki komponen-komponen yang bermanfaat
52
untuk bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak berusia 1 tahun 3
bulan
ldquodari ASI tersebut banyak komponen-komponen yang sangatberguna untuk bayi pokoknya baiklah (sambil berfikir dan menyusuianaknya)rdquo (P2)
Satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa di dalam
kandungan ASI terdapat DHA untuk bayi Berikut ini adalah
ungkapannya
ldquo ASI itu mengandung DHA untuk perkembangan otaknya yangtidak sama dengan susu formulardquo (P3)
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa di dalam kandungan
ASI terdapat karbohidrat kalsium protein vitamin dan zat untuk
kekebalan tubuh bayi Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquoASI mengandung karbohidrat kalsium protein sumber gizi adalemak tubuh dari ibu jugavitamin juga ada banyak zat untukkekebalan tubuh bayi jumlahnya lebih dari susu formula(mataterlihat ke arah atas sambil berfikir)rdquo (P2)
2 Kelebihan ASI
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif itu tidak repot instan dan praktis Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
mempunyai anak berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan mudah hehehe(sambil tertawa)rdquo (P2)
53
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa ASI eksklusif
itu hemat biaya ekonomis Berikut ungkapan salah satu dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquohmm pokoknya hemat biaya ya ekonomis kalau ASI tuhrdquo (P1)
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub
tema diantaranya yaitu memberikan manfaat pada ibu anak keluarga
dan lingkungan Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Memberikan manfaat pada ibu
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
itu dapat mencegah penyakit kanker payudara Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai guru dan mempunyai
anak berusia 1 tahun 5 bulan
ldquokalau yang saya tahu itu dapat mencegah terjadinya kankerpayudara(tangan sambil memegang payudaranya)rdquo (P3)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi ibu itu lebih cepat mengurangi kegemukan pasca
melahirkan Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29
tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga
ldquolebih cepat mengurangi kegemukan pasca melahirkanrdquo (P2)
2 Memberikan manfaat pada bayi
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi anak untuk menjadi lebih sehat dan meningkatkan
54
kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo yaanak saya menjadi lebih sehatrdquo (P3)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa
manfaat ASI untuk mengawali kehidupan Berikut ini ungkapannya
ldquosangat penting sekali tentunya Karena ASI adalah cairan yangpertama kali diminum untuk mengawali kehidupan anak sayabahkan sampai sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan untuk anaksaya ya itulah ASI Kehidupan saya maka kehidupan anak sayajugardquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah
tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquoberat badannya meningkat kalau ditimbang setiap bulan angkatimbangannya tuh naikrdquo (P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk perkembangan otak menjadi pinter dan
cerdas Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai
anak berusia 1 tahun
ldquootaknya menjadi pinter dan cerdas(sambil tersenyum)rdquo (P6)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI
eksklusif bagi bayi untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangannya Berikut salah satu ungkapan dari partisipan
berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 10 bulan
55
ldquoiya bagus karena untuk meningkatkan pertumbuhan danperkembangannya yang harus diberikan selama enam bulanrdquo (P5)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI adalah untuk
meningkatkan daya tubuh bayi Berikut ungkapan salah satu
partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
ldquo ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum adadaya tahan tubuhnya karena pada kolostrum itu dapatmeningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan(anak sedang tidur dipangkuan ibu)rdquo (P3)
3 Memberikan manfaat pada keluarga
Semua partisipan mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
bagi keluarga dapat menjalin kasih sayang keluarga Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
ldquokalau untuk keluarga meningkatkan tali kasih sayang antarasaya anak dan suamirdquo (P6)
4 Memberikan manfaat pada lingkungan
Semua partisipan menungkapkan bahwa manfaat ASI bagi
lingkungan adalah tidak menimbulkan banyak sampah Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai
guru
ldquowahjelas yah ASI itu langsung dari payudara tidak pakaikardus atau kaleng yang nantinya akan menimbulkan banyaksampahrdquo (P3)
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif meliputi beberapa subtema 1) proses inisiasi menyusui dini
56
(IMD) 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif 3) posisi anak saat
diberikan ASI eksklusif 4) waktu pemberian ASI eksklusif 5) tanda bayi
cukup ASI 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu Berikut kategori
yang terdapat pada subtema
1 Proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan tentang langkah-langkah
dalam proses inisiasi menyusui dini Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah
tangga
ldquopada saat bayi dilahirkan bayi saya diletakkan diatas badansaya oleh bidan diantara payudara di bagian dada dalam posisitengkurapBayi saya masih belum bersih masih ada darah dankotoran dari rahim(sambil memperagakan dengan tangan)rdquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa hanya
sebagai pendekatan bayi Berikut ini ungkapannya
ldquohanya sebagai pendekatan sekedar memperagakan bayi untukmencari putingrdquo (P1)
2 Posisi ibu primipara saat memberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa dalam memberikan ASI
eksklusif dengan posisi duduk Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisardquo(P1)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dalam
memberikan ASI eksklusif dengan posisi sambil jalan-jalan Berikut
57
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bekerja
sebagai ibu rumah tangga
ldquoberdiri sambil jalan-jalan juga bisa sambil digendongbayinyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun mengungkapkan bahwa
dalam memberikan ASI eksklusif dengan mengikuti posisi nyaman
bayi Berikut ini ungkapannya
ldquo yangikutin posisi nyaman bayinya ajardquo (P3)
3 Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif dipangku dan dimiringkan ke tubuh ibu Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 1 tahun
3 bulan
ldquobiasa aja duduk anak dipangku sambil dimiringkan tubuh anaksaya kebadan saya nempel diperut terus langsung mulutnyamenghisap payudara (sambil memperagakan dengan tangan)rdquo(P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat diberikan
ASI eksklusif tiduran sesuai posisi payudara yang diberikan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang mempunyai anak berusia 10
bulan
ldquosambil tiduran kalau anak saya mau tidur cuma posisi saya itumiring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya anaksaya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalausambil tiduran hehehe(sambil tersenyum)rdquo (P5)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa posisi bayi saat
diberikan ASI eksklusif sambil digendong pakai gendongan Berikut
58
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosambil gendong juga saya berikan ASInya pake gendongan trussekalian saya sambil jalan-jalanrdquo (P4)
4 Waktu pemberian ASI eksklusif
Waktu untuk ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi berbeda-beda
setiap partisipan Berikut ini penjelasan dari setiap partisipan
Lima dari enam partisipan mengungkapakan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif pada saat bayi menangis Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga
dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquopada saat bayi menangis pengen nyusu langsung saya berikanrdquo(P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur Berikut
ini ungkapannya
ldquosaya memberikannya setiap anak mau tidurrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa waktu untuk
memberikan ASI eksklusif setelah bayi bangun tidur Berikut salah
satu ungkapan dari partisipan berusia 25 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquosaat dia bangun tidur saya berikanrdquo (P6)
59
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa waktu
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak Berikut ini ungkapannya
ldquokalau untuk ASI saya tidak membatasi Disaat anak inginmenyusu ya saya langsung kasihya kapan sajardquo (P2)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa durasi untuk memberikan
ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquoyagak lama gak sampe berjam-jam sekitar 5-10 menitrdquo (P4)
ldquosekitar 2-3 jam sekali saya memberikannyardquo (P5)
5 Tanda bayi cukup ASI
Ibu yang memberikan ASI eksklusif akan menghentikan proses
menyusui setelah mengetahui adanya tanda-tanda yang ditunjukkan
oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya Berikut ini
penjelasan dari setiap partisipan
Semua partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi sudah tertidur Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 25
tahun
ldquodia sudah tertidur nyenyak berarti cukup ASI yang sayaberikanrdquo (P1)
60
Sebagian partisipan mengungkapkan bahwa tanda bayi cukup ASI
apabila bayi tidak menghisap payudara Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA
ldquobiasanya itu tergantung dari si bayi kalau dia sudah melepaskanpayudara saya ya sudah selesai (anak sedang bermain boneka)rdquo(P2)
Sebagian dari partisipan juga mengungkapkan bahwa tanda bayi
cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan
ldquokalau sudah kenyang ya sudah Tidak sampai gumoh ataumuntahrdquo (P4)
6 Pelekatan mulut bayi pada payudara ibu
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan
terakhir SMA
ldquohmmmenempel ya mulut anak saya pada puting sampemenutupi yang hitam-hitam payudara baru dia merasa nyaman(sambil memperagakan dengan tangan dan suasana tetap tenangdan fokus)rdquo (P2)
Semua partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut bayi
dibantu menggunakan tangannya untuk memasukkan ke dalam mulut
dan selanjutnya payudara dipegang selama menyusui
ldquowaktu awal-awal sih dibantu pakai tangan saya yangmemasukkannya terus saya pegangin payudaranya Sekarang mahsaya cuma bantu memasukkan putingnya saja saya uda gadipegangin sampai selesai menyusuirdquo (P4)
61
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia
1 tahun mengungkapkan bahwa dalam pelekatan mulut bayi itu
payudara tidak menutupi hidung bayi Berikut ini ungkapannya
ldquolalu jangan sampai hidungnya menutup kepayudara karena nantitidak bisa nafas hehehe (sambil tertawa)rdquo (P6)
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil dari wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti
kepada semua partisipan bahwa perasaan ibu selama memberikan ASI
eksklusif berbeda-beda dilihat dari aspek psikologis yang meliputi
perasaan senang bangga sebagai ibu dan merasa puas Berikut ini
merupakan kategori yang terdapat dalam tema
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa merasa senang karena
bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun dan bersuku Betawi
ldquo saya senang ya karena bisa memberikan ASI eksklusif Terutama inianak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi sayardquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa bangga sebagai ibu
karena bisa selalu kontak dengan anak Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak
berusia 1 tahun 3 bulan
ldquoyaperasaan saya banggalah sebagai ibu karena menjadi sudahmenjadi suatu kewajiban terus juga bisa selalu dekat kontak dengananak terus sudah ada pada tubuh jadi tidak menyia-nyiakan apa yangsudah ada didalam tubuh (tersenyum)rdquo (P2)
62
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa merasa
puas dan perasaanya menjadi lega Berikut ungkapannya
ldquo saya merasa puas yah puas karena dapat memberikan yang terbaikuntuk anakrdquo (P1)
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hambatan saat memberikan ASI eksklusif dialami oleh semua
partisipan Hambatan tersebut disebabkan karena adanya masalah baik
pada ibu maupun pada bayi Pada sebagian ibu yang tidak paham
masalah ini kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anak
saja Hasil penelitian para partisipan bahwa hambatan saat memberikan
ASI eksklusif yaitu 1) masalah pada payudara dan 2) masalah fisiologis
ibu Berikut ini uraiannya
1 Masalah pada payudara
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa payudara terasa
sakit Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 27 tahun
dan pendidikan terakhir SMA
ldquokalau masalah ini payudara saya terasa sakitrdquo (P4)
Semua partisipan mengungkapkan bahwa payudara bengkak Berikut
salah satu ungkapan dari partisipanberusia 25 tahun dan mempunyai
anak berusia 7 bulan
ldquopayudara saya bengkak(sambil memegang payudara)rdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun mengungkapkan bahwa
Kadang puting juga lecet Berikut ini ungkapannya
63
ldquo kadang puting juga lecetrdquo (P1)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapan bahwa
payudara terasa nyeri Berikut ini ungkapannya
ldquo hmmpayudara saya berasa ngilu nyerirdquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 28 tahun dan bekerja sebagai guru
mengungkapkan bahwa produksi ASInya berkurang Berikut ini
ungkapannya
ldquo payudara saya ASInya keluar sedikitrdquo (P3)
2 Masalah fisiologis ibu
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa masalah fisiologis
yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi
ldquo kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anakmasih pengen terus netek rasanya gimana gitu jadi kadang sayatidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalauanak saya juga tidurhehe (sambil tertawa)rdquo (P5)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Faktor pendukung itu sangat penting untuk memberikan motivasi
ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk
mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI eksklusif Dari hasil
wawancara kepada semua partisipan didapatkan beberapa sub tema yaitu
1) dukungan informasional 2) dukungan emosional dan 3) dukungan
64
instrumental Berikut ini merupakan kategori yang terdapat pada
subtema
1 Dukungan informasional
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan didapatkan
dukungan informasional dari suami mama dan teman kepada ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa suami
sering menanyakan dan mengingatkan untuk memberikan ASI
berikut ini ungkapannya
ldquokalau suami saya mendukung sekali ya Suami paling seringmenanyakan sudah ditetein belum begitu mengingatkan sayaterutama jika anak menangis dan bangun tidur untuk diteteinrdquo(P4)
Empat dari enam partisipan mengungkapkan bahwa suaminya bilang
kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif
Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu
rumah tangga dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquosuami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusifdaripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampaiusia 6 bulanrdquo (P1)
Tiga dari enam partisipan mengungkapkan bahwa dukungan dari
mama adalah dengan mengajarkan posisi saat memberikan ASI
eksklusif Berikut salah satu ungkapan dari partisipan berusia 25
tahun dan bersuku Betawi
ldquoterutama orang tua mendukung saya mama pernah mengajarkancara memegang bayi saat memberikan ASI menggendong bayi yaseperti itulahrdquo (P6)
65
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mendapatkan informasi dari
temannya dengan mengatakan berikan ASI saja karena ASI itu
bagus jangan diberikan susu formula Berikut ini ungkapannya
ldquoteman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja ASInya jugakeluarnya banyak ngapain harus susu formulardquo (P4)
2 Dukungan emosional
Dukungan emosional didapatkan oleh beberapa partisipan
Dukungan tersebut ddapatkan dari suami dan dari teman partisipan
Salah satu partisipan berusia 29 tahun mengungkapkan bahwa suami
memberikan semangat yang terbaik adalah ASI eksklusif Berikut ini
ungkapannya
ldquosemangat ya bunda pokoknya yang terbaik berikan ASI eksklusifjangan susu formulardquo (P2)
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan bersuku Betawi
mendapatkan dukungan emosional dari temannya Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan
ldquoteman saya juga mendukung Teman saya bilang uda ASI ajawalaupun keluarnya sedikit nanti juga lama-lama banyak ASInyaBagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulanrdquo (P6)
3 Dukungan instrumental
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa mamanya
mendukung banget dari sejak hamil dan membuatkan sayur daun
katuk Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
sebagai guru dan bersuku Betawi
ldquomama ngedukung banget dari pas hamil 8 bulanan lebihpokoknya uda bulannya dah bilang nanti anaknya ASI aja jangan
66
dikasih susu Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInyabanyakrdquo (P3)
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Pandangan masyarakat mengenai ASI eksklusif berbeda-beda
Adanya mitos-mitos tentang ASI eksklusif merupakan salah satu
pertimbangan keputusan bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif
pada anak Hasil penelitian didapatkan beberapa mitos dan tanggapan
dari para partisipan Berikut ini uraiannya
Salah satu partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 1
tahun mengungkapkan bahwa tidak pernah mendengar mengenai mitos-
mitos tentang ASI eksklusif Berikut ini ungkapannya
ldquo oh saya gak pernah dengerrdquo (P6)
Salah satu partisipan berusia 27 tahun mengungkapkan bahwa pernah
denger mitos-mitos tentang kolostrum itu kotor dan berwarna kuning
Berikut ini ungkapannya
ldquohmmpernah sih ya saya denger dari tetangga ada yangmengatakan kalau kolostrum itu harus dibuang karena kotor danwarnanya agak kuning begitu katanyardquo (P4)
Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga
mengungkapkan bahwa tidak menanggapi tentang mitos-mitos yang ada
Berikut ini adalah ungkapan
ldquokalau itu sih cuma omongan yah karena kalau sekarang itu kan harusditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omonganrdquo (P2)
Lima dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya mitos selama
memberikan ASI eksklusif adanya pantangan makanan seperti tidak
67
makan pedes asem dan minum es Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan berusia 25 tahun dan mempunyai anak berusia 7 bulan
ldquokatanya sih kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak bolehmakan yang pedes bayi akan mencret-mencret-mencret makan yangasem juga sama Banyak makan es juga anak saya jadi flutapitergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sihrdquo (P1)
Dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa adanya perubahan pada
payudara yaitu payudara menjadi kendor Berikut salah satu ungkapan
dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29
tahun
ldquopernah denger dari orang kalau sering menyusui anak jadipayudara saya menjadi seperti kendor berbeda dari sebelummelahirkan hehe (sambil tertawa)rdquo(P2)
68
BAB VI
PEMBAHASAN
Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian
yang telah diperoleh Bagian pertama menjabarkan pembahasan hasil penelitian
yaitu membandingkan dengan konsep teori dan berbagai penelitian sebelumnya
yang terkait dengan hasil penelitian ini untuk memperkuat pembahasan
interpretasi hasil penelitian Bagian kedua adalah mengemukakan berbagai
keterbatasan selama proses penelitian dengan membandingkan pengalaman
selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan aturan
A Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi
Penelitian ini menghasilkan sepuluh tema Beberapa diantaranya
memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu Tema tersebut
teridentifikasi berdasarkan tujuan penelitian Berikut penjelasan secara rinci
untuk masing-masing tema yang dihasilkan dari penelitian ini
Tema 1 Makna ASI bagi ibu primipara
ASI memiliki makna yang begitu luas yang mencakup penilaian serta
pemikiran seseorang Penelitian ini makna ASI bagi ibu primipara
dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan Makna ASI bagi ibu meliputi
air susu ibu cairan susu berwarna putih makanan pemula bagi bayi baru
lahir dan suplemen bagi bayi Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air
69
Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar
payudara ibu ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong dkk
2008) Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah
satu partisipan mengungkapkan ASI merupakan makanan pemula yang lebih
utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya
juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh
ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti cairan susu
warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi Woolridge Fisher (1988)
dalam Wong dkk (2008) pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan
oleh ibu susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat
daripada susu yang keluar menjelang akhir pemberian makan Menjelang
akhir pemberian makan susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak
lemak
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan
mengungkapkan pemahamannya tentang ASI eksklusif merupakan ASI yang
diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa
tambahan makanan dan minuman lain hanya ASI saja yang diberikan
Roesli (2008) menjelaskan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara
eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam
bulan tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula jeruk madu air teh
air putih juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang pepaya bubur
susu biskuit bubur nasi ataupun tim
70
Tema 2 Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian partisipan mengatakan
bahwa didalam kandungan ASI terdapat karbohidrat kalsium protein
vitamin dan zat untuk kekebalan tubuh bayi Hasil ini sesuai dengan teori
yang ditulis oleh Roesli (2008) bahwa ASI mengandung lebih dari 200
unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur lemak karbohidrat vitamin
mineral faktor pertumbuhan hormon enzim zat kekebalan dan sel darah
putih
Penelitian ini juga didapatkan bahwa lima dari enam partisipan
mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot instan praktis dan
mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya Hal ini juga sejalan
dengan hasil penelitian Wen etal (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak
52 ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah biayanya efektif dan
sebanyak 29 mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah Hasil penelitian
juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran
sebagai seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem yang berkaitan
dengan adanya tingkat status ekonomi seseorang dimana untuk memberikan
ASI eksklusif itu sangat ekonomis Wong dkk (2008) menjelaskan ASI
adalah makanan yang paling murah selalu tersedia setiap saat siap disajikan
dalam susuh kamar dan bebas dari kontaminasi ASI lebih mudah di
disiapkan lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan
membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah selain itu juga gratis
(Roesli 2008)
71
Tema 3 Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Hasil wawancara yang dilakukan pada enam partisipan dalam
penelitian ini didapatkan bahwa motivasi ibu primipara dalam memberikan
ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu bayi keluarga
dan lingkungan Roesli (2008) menyatakan bahwa memberikan ASI secara
eksklusif berarti keuntungan untuk semua Bayi akan lebih sehat cerdas dan
berkepribadian baik ibu akan lebih sehat dan menarik perusahaan
lingkungan dan masyarakat pun akan mendapat keuntungan Sebagian
partisipan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa manfaat ASI eksklusif
untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara Hal ini sejalan dengan
penelitian Buckeley Kathleen dan Gloria (2006) yang menyatakan bahwa
menyusui dapat mengurangi resiko kanker payudara sebanyak 43 untuk
setiap tahun selama menyusui Donnelly dkk (2013) juga melaporkan bahwa
sebanyak 815 ibu mengatakan alasan yang menyebabkan terjadinya kanker
payudara karena tidak menyusui bayi mereka Penelitian ini juga didapatkan
bahwa dua dari enam partisipan mengungkapkan bahwa manfaat yang
dirasakan ibu setelah memberikan ASI eksklusif adanya penurunan berat
badan dari berat badan sebelum hamil Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Wen etal (2009) di Australia bahwa sebanyak 10 ibu mengatakan manfaat
pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan berat badan pasca melahirkan
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa hampir semua partisipan
mengungkapkan bahwa ASI eksklusif dapat meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi meningkatkan daya tahan tubuh bayi anak menjadi lebih
sehat Dewi (2011) menjelaskan bahwa manfaat pemberian ASI eksklusif
72
kepada anak selama 6 bulan pertama dapat menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangannya menjadi lebih baik bayi jarang mengalami sakit karena
adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Wen etal (2009) bahwa ASI baik untuk
kesehatan bayi melindungi bayi dari penyakit meningkatkan sistem
kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak
Penelitian ini juga didapatkan bahwa empat dari enam partisipan
mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif
Menurut Roesli (2008) pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia
enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal
karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan
kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal Hasil ini sejalan
dengan hasil penelitian Maharditha dkk (2008) menunjukkan bahwa
perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi
sebanyak 4761 dibandingkan dengan tidak diberikan ASI eksklusif sebanyak
4431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar
enam sampai sembilan bulan Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa
manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali
diminum untuk mengawali kehidupan anak Hal ini sejalan dengan teori yang
ditulis oleh Meadow (2005) bahwa pemberian ASI merupakan awal yang
sempurna bagi bayi untuk memulai kehidupannya karena ASI mudah
langsung tersedia tidak mahal dan mudah dikonsumsi Partisipan mengatakan
pemberian ASI eksklusif juga bermanfaat bagi lingkungan karena tidak
menimbulkan banyak sampah seperti kaleng dan kardus susu Hal ini sejalan
73
dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005) bahwa ASI akan mengurangi
bertambahnya sampah dan polusi di dunia Memberi ASI tidak memerlukan
kaleng susu karton kertas pembungkus botol plastik dan dot karet
Tema 4 Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya
adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini setelah melahirkan Hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang
mengungkapkan bahwa inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat bayi
dilahirkan bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan diantara payudara di
bagian dada dalam posisi tengkurap bayi saya masih belum bersih masih ada
darah dan kotoran dari rahim Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan
bahwa inisiasi menyusui dini hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari puting Hal ini sesuai dengan Depkes
(2008) bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah meletakkan bayi
menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir membiarkannya
merayap mencari puting kemudian menyusu sampai puas Proses ini
dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir Hal
ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider etal (2010) bahwa prevalensi
ibu yang mempraktekkan perilaku menempatkan bayi ke payudara ibu dalam
satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76 pemberian kolostrum dan tidak
memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54
tidak memberikan susu botol sebanyak 85 menyusui on demand sebanyak
96 dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90
74
hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda
inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu
Penelitiannya juga didapatkan hanya seperempat dari ibu yang melaporkan
bahwa memulai menyusui dalam waktu satu jam setelah melahirkan
sementara mayoritas dari ibu-ibu tersebut melakukannya dalam waktu satu
sampai 3 jam setelah melahirkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee
etal (2013) didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali
melahirkan menyadari pentingnya inisiasi menyusui dini dan nilai kolostrum
Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari
tenaga kesehatan yang membantu mereka untuk melakukannya biasanya
dalam waktu satu jam setelah melahirkan Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran
ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi memperoleh kompetensi
dalam perilaku ibu dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu
dan bayi Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi
keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai Pencapaian
peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya
adalah fase formal dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan
belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu
seorang bidan atau petugas kesehatan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa beberapa
partisipan mengungkapkan dalam memberikan ASI eksklusif dilakukan
dengan posisi duduk tiduran berdiri sambil jalan-jalan dan salah satu
75
partisipan mengungkapkan memberikan posisi sesuai dengan kenyamanan
bayinya Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005) bahwa
memberikan ASI eksklusif pada bayi harus memiliki persiapan sebelumnya
baik untuk ibu maupun bayi Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya
adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI
eksklusif pada bayi Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai
macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi
duduk berdiri dan berbaring Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori
yang ditulis oleh Murray amp McKinney (2006) bahwa ada empat posisi dasar
untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana
ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting posisi
menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil posisi
berbaring miring dan posisi di atas pangkuan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa semua partisipan
mengatakan dalam memberikan ASI eksklusif tubuh bayi harus dimiringkan
kebadan ibu menempel diperut lalu langsung mulutnya menghisap payudara
Empat dari enam partisipan juga mengungkapkan bahwa pelekatan mulut
bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam
pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai
hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi
tidak bisa bernapas Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk
(2004) bahwa menyusui bayi dengan membawanya dekat ke payudara bukan
payudara didekatkan ke bayi wajah dada abdomen dan lutut bayi
semuanya harus menghadap tubuh ibu Menyentuhkan bibir bawah bayi
76
dengan puting untuk memulai refleks rooting Bayi akan berputar ke arah
puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka
Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan
areola masuk ke mulut bayi di atas lidah Menekan payudara dengan ibu jari
di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi
menghisap dengan efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa semua partisipan mengatakan waktu awal-awal
menyusui dibantu menggunakan tangan untuk memasukkan putting lalu
payudara dipegang dan sekarang hanya bantu memasukkan putingnya saja
sudah tidak dipegangin sampai selesai menyusui Lowdermilk (2004)
menyatakan hal yang sama bahwa puting dan sebagian besar areola harus
berada didalam mulut bayi apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh
payudara ibu dapat mengangkat panggul bayi sehingga memberikan banyak
ruang untuk bernapas Selama menyusui untuk beberapa minggu
kemungkinan ibu harus menggunakan tangannya untuk memegang payudara
agar bayi dapat menghisap dengan efektif Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai
seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi
memiliki keterampilan dalam menyusui dengan benar dan kepuasan
berinteraksi dengan bayi
Penelitian ini didapatkan bahwa lima dari enam partisipan mengatakan
waktu untuk memberikan ASI eksklusif disaat anaknya menangis Sebagian
partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan
bangun tidur Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray amp
77
McKinney (2006) bahwa ketika bayi merasa lapar mereka biasanya
menangis keras sampai kebutuhan mereka terpenuhi Beberapa bayi akan
menarik diri ke dalam tidur karena ketidaknyamanan yang berhubungan
dengan kelaparan Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI
kepada bayi Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma
(2013) menyatakan bahwa sebanyak 91 dari ibu-ibu yang menyusui
mereka memberikannya ketika bayi mereka menangis sebanyak 7 sampai 8
kali perhari
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa semua partisipan mengatakan
bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali Hanya satu partisipan yang
mengatakan bahwa dalam meberikan ASI esksklusif tidak membatasi disaat
anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja Menyusui bayi sebaiknya
dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan
sendiri kebutuhannya Rata-rata bayi menyusui selama 5 sampai 15 menit
walaupun terkadang lebih Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh
Hegar (2008) bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8
kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya
secara seimbang sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk
menghasilkan ASI Menyusui pada malam hari dapat membantu
mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama
pada malam hari Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa bayi yang baru
lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi
baru lahir yang kecil Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang
78
lebih 15 menit pada payudara pertama dan selanjutnya diikuti oleh payudara
lainnya Rata-rata waktu untuk menyusui adalah 15 sampai 20 menit per
payudara
Semua partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda bayi
mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur
nyenyak dan sebagian dari partisipan mengatakan ketika bayi sudah
melepaskan payudaranya dan kenyang Hal ini sesuai dengan teori yang
ditulis Leifer (2005) bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat
pada bayi baru lahir bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada
bayi sudah cukup Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola
mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat bayi yang baru lahir bisa
tertidur dan payudara ibu terasa lembut menunjukkan kenyang
Tema 5 Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ibu merasakan senang dan
bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Hal ini
sejalan dengan penelitian Wen etal (2006) yang menyatakan bahwa ketika
ibu sukses dalam memberikan ASI eksklusif mereka merasakan kebanggaan
dan kenyamanan berdasarkan pengalaman ibu yang berada di unit neonatal
Swedia Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah
satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan
yang terbaik untuk anak Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong
dkk (2008) ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan
anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI
79
darinya Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang
menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase
personal dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya ibu
primipara merasakan kepuasan karena berhasil dalam memberikan ASI
Eksklusif
Tema 6 Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
Penelitian ini didapatkan bahwa ibu primipara mengalami hambatan
dalam memberikan ASI eksklusif Hasil penelitian didapatkan bahwa para
parisipan mengalami masalah pada payudara seperti payudara terasa sakit
lecet pada putting bengkak terasa nyeri produksi ASI yang kurang dan
adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif Ibu
yang memberikan ASI eksklusif mungkin mengalami beberapa masalah
umum Beberapa kasus komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima
pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry amp Wong 2006) Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Tucker Wilson amp Samandari
(2011) yang menyatakan bahwa dari 102 responden yang memulai
memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan
hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk
berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34) merasa bahwa ASI saja
tidak memuaskan bayi (33) produksi ASI mereka tidak cukup (32) nyeri
puting (28) dan alasan lain (19)
Penelitian yang dilakukan Agunbiade amp Ogunleye (2012) didapatkan
hasil yang menunjukkan bahwa kendala utama pemberian ASI eksklusif
adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI
80
(29) masalah kesehatan ibu (26) takut bayi menjadi kecanduan ASI
(26) tekanan dari ibu mertua (25) nyeri di payudara (25) dan
kebutuhan untuk kembali bekerja (24) Penelitian ini juga didapatkan hasil
bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama
enam bulan Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit
sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa
mengalir dengan lancar (Agunbiade amp Ogunleye 2012)
Tema 7 Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
Dukungan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif
didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dimana semua partisipan mendapat
dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk
memberikan ASI eksklusif dari sejak kehamilannya Hasil penelitian juga
sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai
seorang ibu dipengaruhi oleh lingkungan makrosistem dimana dalam
memberikan ASI eksklusif terdapat fungsi keluarga dan adanya dukungan
sosial Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry amp Wong
(2006) dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat
besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif
Persiapan prenatal idealnya dilakukan oleh ayah termasuk menyediakan
informasi tentang keuntungan memberikan ASI eksklusif dan bagaimana
berpatisipasi dalam merawat bayi Hal ini juga sesuai dengan penelitian
Mannion etal (2013) menyatakan bahwa sebanyak 55 wanita merasa
81
bahwa pasangan mereka mendorong untuk memberikan ASI eksklusif dan
sebanyak 23 mengatakan pasangan mereka berfikir bahwa memberikan ASI
eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi Penelitiannya juga
dihasilkan bahwa dukungan yang terkait dalam memberikan ASI eksklusif
oleh ibu maternal 65 teman 65 dan dokter 61 Bentuk dukungan selain
dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan
informasional dan emosional Dukungan yang didapatkan oleh semua
partisipan meliputi dukungan informasional emosional dan instrumental
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa beberapa ibu
primipara mendapatkan dukungan selain dari keluarga yaitu dukungan dari
teman dalam bentuk dukungan informasional dan emosional namun pada
penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan Hal ini
sejalan dengan penelitian Tucker etal (2011) menyatakan bahwa beberapa
remaja Afrika Amerika mengatakan bahwa wanita lain dalam keluarga
mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung Hal ini juga
sejalan dengan teori Friedman (1998) bahwa dukungan sosial dapat dibagi
menjadi 5 buah komponen yaitu 1) dukungan emosional yang menunjukkan
bantuan dalam bentuk dorongan empati dan kepedulian terhadap individu-
individu lain Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu
juga individu akan merasa aman 2) dukungan penghargaan merupakan
ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan
atas persetujuan terhadap ide-ide dan perasaan yang dimiliki individu 3)
dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan dalam bentuk
tindakan nyata pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat
82
dibutuhkan Macam-macam aktivitas seperti menyediakan bantuan
meminjamkan atau memberikan uang dapat disuruh melakukan suatu hal
menyediakan transportasi dan membantu dengan tugas yang praktis 4)
dukungan informasi pemberian informasi atau mengajarkan keterampilan
yang bisa menyediakan pemecahan masalah terhadap masalah dan dukungan
yang meliputi informasi yang membantu individu dalam mengevaluasi
penampilan pribadi 5) hubungan sosial menghabiskan waktu dengan orang
lain pada waktu luang dan kegiatan rekreasi
Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan
dukungan secara instrumental yaitu sering membuatkan sayur daun katuk
dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI Sebagian dari orang tua
partisipan juga memberikan dukungan secara informasional dengan
mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara
menggendong bayi dengan baik dan benar Hasil penelitian menunjukkan
adanya bentuk dukungan emosional yang diberikan oleh suami meliputi
memberikan semangat selalu untuk memberikan ASI eksklusif pada anak
selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu
mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI Hal ini
sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008) dari semua dukungan
bagi ibu menyusui dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi
ibu Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif
Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan-bantuan
yang praktis Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari
83
teman-temanya dalam bentuk informasional bahwa ASI eksklusif lebih baik
daripada susu formula
Tema 8 Mitos-mitos tentang ASI eksklusif
Ketidaksempurnaan dalam pemberian ASI eksklusif sering disebabkan
karena adanya berbagai mitos yang berkembang dimasyarakat (Yuliarti
2010) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa pernah mendengar
adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang hal ini
sejalan dengan penelitian Kuzma (2013) yang menyatakan bahwa sebanyak
98 ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya hanya duapertiganya
yang telah memberikan kolostrum kepada bayinya Sebagian besar penjelasan
yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena
adanya keyakinan budaya yang menyatakan bahwa kolostrum dapat
membahayakan bayi kolostrum kotor haram berisi nanah yang terinfeksi
limbah dari ibu bukan makanan untuk anak menular dan dapat
menyebabkan mata kuning Danandjaja dalam Swasono (1997) menjelaskan
bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih yakni setelah
kolostrum dibuang Hal ini sama seperti di Trunyan Bali kolostrum dibuang
karena dianggap menyebabkan bayi sakit perut
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa selama memberikan
ASI eksklusif adanya mitos tentang pembatasan makanan yang dimakan
Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena
dapat menyebabkan bayi diare Banyak minum es dapat menyebabkan anak
sakit flu Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa
84
sebanyak 57 ibu menyusui mengakui adanya pembatasan makanan oleh
budaya mereka Anggorodi dalam Swasono (1997) menjelaskan terdapat
pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan
Desa Kosambi kabupaten Subang Jawa Barat Kategori makanan bagi
wanita hamil dan menyusui berkenaan dengan pandangan budaya tentang
makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang
dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam
kandungannya sehingga harus dihindari Makanan yang dianggap dapat
memberikan dampak buruk itu umumnya disebut sebagai makanan pantang
Penduduk disana mempunyai pandangan yang sama tentang beberapa jenis
makanan yang dianggap baik seperti daun katuk daun bayam kacang
panjang dan daun pepaya Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air
susu Masyarakat juga berpendapat bahwa makan telur disebut sebagai
makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis Mitos-
mitos yang terjadi di lingkungan sekitar juga mengatakan bahwa memberikan
ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari
sebelum melahirkan Faktanya bahwa payudara menjadi tidak kencang
disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan Pada saat hamil hormon-
hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih
dari ukuran biasanya Ketika masa menyusui usai ukuran payudara akan
kembali menjadi normal sehingga mengendur (tidak kencang) (Yuliarti
2010)
85
B Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan pengalaman proses penelitian didapatkan beberapa
keterbatasan dalam penelitian Keterbatasan tersebut antara lain
1 Ketika mencari partisipan penelitian yang harus sesuai dengan kriteria
inklusi merupakan suatu tantangan tersendiri Peneliti harus memilih data
partisipan dari petugas kelurahan Kembangan Utara yang kebanyakan
partisipan adalah ibu multipara sehingga selama penelitian hanya
didapatkan enam partisipan yang memenuhi kriteria
2 Kebanyakan partisipan di wilayah Kembangan Utara merupakan
penduduk yang berasal dari suku Betawi sehingga karakteristik budaya
partisipan kurang bervariasi
86
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran arti
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif Tema yang
teridentifikasi sejumlah delapan tema dari enam partisipan yang telah
diwawancarai
Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu cairan yang
berwana putih makanan pemula bagi bayi baru lahir nutrisi bagi bayi dan
ASI eksklusif Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya
kandungan ASI dan kelebihan ASI Kandungan didalam ASI memiliki
banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan
ekonomis Motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif karena
dapat memberikan manfaat pada ibu yaitu mencegah penyakit kanker
payudara mengurangi kegemukan pasca melahirkan Memberikan manfaat
pada bayi yaitu anak menjadi sehat ASI mengawali kehidupan anak
meningkatkan berat badan anak pertumbuhan dan perkembangannya
meningkat meningkatkan IQ dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Manfaat bagi keluarga adalah menjalin kasih sayang keluarga Memberikan
manfaat pada lingkungan bahwa semua partisipan mengatakan ASI tidak
menimbulkan banyak sampah
87
Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif meliputi bayi
diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting Posisi ibu saat
memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran berdiri sambil jalan
dan sesuai posisi nyaman bayi Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu
dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu tiduran sesuai posisi payudara yang
diberikan dan digendong menggunakan gendongan Waktu pemberian ASI
eksklusif dilakukan saat bayi menangis sebelum bayi tidur setelah bayi
bangun tidur tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak dan durasi dalam
memberikan ASI sekitar 5 sampai 10 menit dalam waktu 2 sampai 3 jam
sekali Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur bayi tidak
menghisap payudara bayi kenyang dan tidak berlebihan Pelekatan mulut
bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola
pelekatan dibantu dengan tangan ibu dan payudara tidak menutupi hidung
bayi
Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif dapat
dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang merasa bangga dan
kepuasan diri Terdapat hambatan ibu primipara selama memberikan ASI
eksklusif yang meliputi masalah pada payudara seperti payudara bengkak
puting lecet terasa nyeri dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu
yaitu rasa kantuk dan lelah
Dukungan ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif didapatkan
baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar
keluarga seperti teman Dukungan yang diberikan meliputi dukungan
informasional dukungan emosional dan dukungan instrumental Mitos-mitos
88
tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif
mitos tentang kolostrum kotor dan berwarna kuning tidak menanggapi
tentang mitos pantangan makanan yaitu tidak makan pedes asem dan minum
es selama memberikan ASI eksklusif Mitos lainnya adalah perubahan bentuk
payudara dua orang partisipan mengatakan pernah mendengar bahwa
memberikan ASI eksklusif membuat payudara menjaditidak kencang
berbeda dari sebelum melahirkan
B Saran
1 Pelayanan kesehatan
Perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan gambaran tentang
pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu primipara Penelitian
ini dapat menjadi landasan bagi keperawatan untuk mengembangkan
asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan
dalam promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pemberian ASI
eksklusif khususnya pada ibu primipara
2 Institusi keperawatan
Hasil penelitian ini bagi pendidikan keperawatan dapat menjadi landasan
dalam mengembangkan program kurikulum pendidikan keperawatan
terkait dengan mata ajar keperawatan maternitas dan dapat
mengembangkan kompetensi pembelajaran pada mahasiswa mengenai
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
89
3 Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan
pertimbangan serta perlu adanya penelitian lanjutan melalui eksplorasi
mendalam tentang aspek budaya dalam pemberian ASI eksklusif karena
perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang
dimiliki dan penerapan teori maternal role attainment-becoming a
mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif
DAFTAR PUSTAKA
Agunbiade Ojo M dan Opeyemi V Ogunleye Constraints to exclusivebreastfeeding practice among breastfeeding mothers in Southwest Nigeriaimplications for scaling up 2012 diakses pada tanggal 16 Desember 2013dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Baskoro Anton ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui Yogyakarta Banyu Media2008
Buckeley Kathleen M dan Gloria E Charles Benefits and challenges oftransitioning preterm infants to at-breast feedings 2006 diakses padatanggal 16 Desember 2013 dalam httpwwwbiomedcentralcom
Budiarto Eko Metodologi Penelitian Kedokteran Jakarta EGC 2004
Bungin Burhan Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial lainnya Jakarta Kencana Prenada Media Group 2008
Danim Sudarwan Riset Keperawatan Sejarah dan Metodologi Jakarta EGC2003
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta Depdiknas 2008
Dewi Vivian Nanny Lia Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Jakarta SalembaMedika 2011
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes Pesan-Pesan tentang Inisiasi MenyusuiDini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk tenaga kesehatan dankeluarga Indonesi 2008
Donnelly Tam Truong dkk Beliefs and attitudes about breast cancer andscreening practices among Arab women living in Qatar a cross-sectionalstudy 2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Faiz O amp Moffat D At a Glance Series Anatomi Jakarta EMS 2004
Friedman M M Keperawatan Keluarga Jakarta EGC 1998
Ganong WF Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Jakarta EGC 2008
Geddes Donna T Inside the Lactating Breast The Latest Anatomy ResearchAmerica Elsevier Inc 2007
Haider Rukhsana etal Breastfeeding in infancy identifying the program-relevant issues in Bangladesh 2010 diakses pada tanggal 18 Desember2013 dalam httpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Hamilton Persis Mary Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC1995
Hegar Badriul Bedah ASI Jakarta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2008
Hidayat A Azis Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2 Jakarta Salemba Medika 2007
Holloway Immy A-Z Qualitative Research in Healthcare Second Edition British Blackwell Publishing 2008
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi2012
Kementerian Kesehatan RI Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011Jakarta 2012 diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalamhttpwwwdepkesgoid
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Laporan Pencapaian TujuanPembangunan Milenium Di Indonesia 2010 Jakarta Bappenas 2010diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwbappenasgoid
Kuzma Jerzy Knowledge attitude and practice related to infant feeding amongwomen in rural Papua New Guinea a descriptive mixed method study2013 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Lee Hope Mei Hong Jo Durham Jenny Booth dan Vanphanom Sychareun Aqualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers inVientiane Lao PDR 2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
Leifer Gloria MA RN Maternity Nursing an Introductory Text Tenth EditionUSA Saunders Elsevier 2008
Lowdermilk B Buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 2004
Maharditha I G Soetjiningsih I K G dan Suandi Cognitive development inbabies with exclusive breastfeeding using Mullen Scale test 2008 diaksespada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwpaediatricaindonesianaorg
Mannion Cynthia A Amy J Hobbs Sheila W McDonald dan Suzanne CTough Maternal perceptions of partner support during Breastfeeding
2013 diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Meadow Sir Roy Lecture Notes Pediatrika Jakarta EMS 2005
Moleong Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung PT RemajaRosdakarya 2010
Murray Sharon S dan McKinney Emily S Foundations of Maternal-NewbornNursing Fourth Edition USA Saunders Elsevier 2006
Nizar Erfi Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan AdikJakarta Selatan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 2010 diaksespada tanggal 20 maret 2013 dalam httpaimi-asiorg
Notoatmodjo Soekidjo Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta RinekaCipta 2007
Nurlely Ika Apriani perbedaan faktor-faktor pemberian asi eksklusif di wilayahkerja puskesmas poncol dan puskesmas candilama kota Semarang 2012
Nurmiati B Pengaruh Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup Bayi diIndonesia 2008 diakses pada tanggal 28 April 2013 dalamhttpjournaluiacidu
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Rencana Kerja PemerintahDaerah (RKPD) Tahun 2012 Jakarta 2011 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpbappedajakartagoid
Presiden Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif jakarta 2012diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dalam httpwwwdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jakarta 2002 diakses padatanggal 20 maret 2013 dalam httpwwwkesehatananakdepkesgoid
______________________ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2009 tentang Kesehatan Jakarta 2009 diakses pada tanggal 21Maret 2013 dalam httpwwwjknkemkesgoid
Perry Shannon E amp Donna LWong Maternal child nursing care third edition
MOSBY2006USA
Perry Shannon E dan Lowdermilk Deitra L Maternity Nursing Seventh EditionUSA Mosby Elsevier 2006
Roesli Utami Mengenal ASI Eksklusif Jakarta Trubus Agriwidya 2005
___________ Inisiasi Menyusui Dini Jakarta Pustaka Bunda 2008
Rosita Ratna Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak Jakarta2010
Sinclair Constance Buku saku kebidanan Jakarta EGC 2009
Smith Paige H dkk Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers AQualitative Prospective Study USA 2012
Soetjiningsih ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan Jakarta EGC 1997
Streubert Helen J dkk Qualitative research in nursing advancing the humanisticimperative Philadhelpia Lippincott Williams amp Wilkins 2003
Stuebe Alison The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants Chapel Hill Departement of Obstetrics and Gynecology 2009
Sugiyono Memahami penelitian Kualitatif Bandung Alfabeta 2010
Swasono Meutia F Kehamilan Kelahiran Perawatan Ibu dan Bayi dalamKonteks Budaya Jakarta Universitas Indonesia (UI-Press) 1997
Syah Muhibbin Psikologi Belajar Jakarta Rajagrafindo Persada 2003
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI Ilmu dan Aplikasi PendidikanJakarta IMTIMA 2007
Tomey and Alligood Nursing Theorist and Their Work sixth edition USA Mosby 2006
Tucker Christine M Ellen K Wilson dan Ghazaleh Samandari Infant feedingexperiences among teen mothers in North Carolina Findings from amixedmethods study 2011 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwinternationalbreastfeedingjournalcom
Wen Li Ming Louise A Baur Chris Rissel Garth Alperstein dan Judy MSimpson Intention to breastfeed and awareness of healthrecommendations findings from first-time mothers in southwest SydneyAustralia 2009 diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalamhttpwwwbiomedcentralcom
WHO Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF) USA BPSand Macro International 2008
Wong DonnaL Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC 2008
Yuliarti Nurheti Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk KesehatanKecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil edisi 1 Yogyakarta ANDI 2010
Lampiran 1
Pedoman Wawancara Mendalam
Pengalaman Ibu Primipara Dalam Memberikan Asi Eksklusif Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat
A Petunjuk umum
a Tahap perkenalan
b Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang
telah diluangkan untuk pelaksanaan wawancara
c Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam
B Petunjuk wawancara mendalam
a Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara
b Informan bebas menyampaikan pengalaman pendapat dan saran
pengalamanpendapat dan saran partisipan sangat bernilai
c Pernyataan partisipan tidak bernilai benar dan salah
d Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya
e Wawancara ini akan direkam dengan tape recorder untuk membantu
pencatatan hasil wawancara
C Identitas partisipan
Nama partisipan (inisial)
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Suku bangsa
Nama anak
Umur anak
Hari amp tanggal
Waktu
Tempat
D Pertanyaan Wawancara
1 Menggali pengetahuan
a Apa yang ibu ketahui tentang ASI Eksklusif
b Darimana ibu mengetahui informasi itu
2 Pengalaman
a Ibu bisa menjelaskan pengalaman ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
b Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif
c Menurut ibu bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI
eksklusif
d Menurut ibu apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan
dalam memberikan ASI secara eksklusif
e Bagaimana perasaan ibu dalam memberikan ASI eksklusif
f Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara
eksklusif
a) Manfaat bagi ibu
b) Manfaat bagi bayi
c) Manfaat bagi keluarga
d) Manfaat bagi lingkungan
g Bagaimana tanggapan dari suami keluarga maupun lingkungan
sekitar selama ibu memberikan ASI eksklusif
h Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif
Lampiran 2
MATRIKS ANALISIS TEMATIK
PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA
P P P P P P
1 2 3 4 5 6
ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu
primipara
radic radic radic radic radic radic
ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu
yang dikeluarkan melalui payudara dan
bentuknya seperti cairan susu yang
berwarna putih yang sangat bagus untuk
bayi
Cairan susu berwarna
putih
radic radic radic radic
ASI adalah minuman formula atau
makanan pemula yang lebih utama untuk
sang bayi daripada seperti susu formula
lainnya
Makanan pemula bagi
bayi baru lahir
radic
Suatu suplemen nutrisi dari dalam tubuh
ibu yang alami yang sangat bermanfaat
untuk bayi
Nutrisi bagi bayi radic
ASI yang diberikan kepada bayi dari
sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan makanan dan minuman
lain
ASI eksklusif radic
ASI sangat bagus untuk bayi karena
banyak mengandung komponen-
komponen yang bermanfaat bagi tubuh
bayi
Memiliki banyak
komponen yang
bermanfaat
Kandungan ASI Keunggulan ASI
eksklusif bagi ibu
primipara
radic radic radic radic
ASI mengandung DHA untuk
perkembangan otaknya yang tidak sama
dengan susu formula
Mengandung DHA radic
ASI mengandung karbohidrat kalsium
protein vitamin dan zat untuk kekebalan
tubuh bayi yang jumlahnya lebih banyak
Banyaknya nutrisi
dalam ASI
radic radic radic radic
sesuai dengan kebutuhan bayi
Tidak repot instan praktis dan mudah Praktis Kelebihan ASI radic radic radic radic radic
Hmmpokoknya hemat biaya ya kalau
ASI tuh
Ekonomis radic radic radic radic
Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah
terjadinya kanker payudara
Mencegah penyakit
payudara
Memberikan manfaat
pada ibu
Motivasi ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic
Lebih cepat mengurangi kegemukan
pasca melahirkan
Mengurangi
kegemukan pasca
melahirkan
radic radic radic radic
Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat
pada anak
radic radic radic
Karena ASI adalah cairan yang pertama
kali diminum untuk mengawali
kehidupan anak saya bahkan sampai
ASI mengawali
kehidupan anak
radic
sekarang pun dia itu sangat dibutuhkan
untuk anak saya ya itulah ASI
Kehidupan saya maka kehidupan anak
saya juga
Anak saya berat badannya menjadi
bertambah setiap bulannya
Peningkatan berat
badan
radic radic radic radic radic radic
ASI itu penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan usianya
yang harus diberikan sampai 6 bulan
Pertumbuhan dan
perkembangan
meningkat
radic radic radic radic
Manfaatnya untuk perkembangan
otaknya Otaknya menjadi lebih pinter
dan cerdas
Meningkatkan IQ radic radic radic radic
ASI sangat baik terutama pada saat baru
lahir itu keluar kolostrum yang harus
diberikan kepada anak untuk lebih
meningkatkan daya tahan tubuhnya
Meningkatkan daya
tahan tubuh bayi
radic radic radic radic radic radic
Meningkatkan tali kasih sayang antara
saya anak dan suami
Menjalin kasih sayang
keluarga
Memberikan manfaat
pada keluarga
radic radic radic radic radic radic
ASI itu langsung dari payudara tidak
pakai kardus atau kaleng yang nantinya
akan menimbulkan banyak sampah
Tidak menimbulkan
banyak sampah
Memberikan manfaat
pada lingkungan
radic radic radic radic radic radic
Pada saat bayi dilahirkan bayi saya
diletakkan diatas badan saya oleh bidan
diantara payudara di bagian dada Bayi
saya masih ada darah-darahnya lalu saya
langsung memeluknya sambil ditutupin
sama kain
Bayi diletakkan di
tubuh ibu
Proses Inisiasi
Menyusui Dini (IMD)
Perilaku ibu primipara
dalam memberikan
ASI eksklusif
radic radic radic radic radic
Hanya sebagai pendekatan sekedar
memperagakan bayi untuk mencari
puting
Peragaan bayi mencari
putting
radic
Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara
saat memberikan ASI
radic radic radic radic radic radic
eksklusif
Berdiri sambil jalan-jalan juga bisa
gendong bayinya
Berdiri sambil jalan radic radic radic radic
Posisi nyaman bayinya aja Posisi nyaman bayi radic
Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh
anak kebadan saya nempel diperut terus
langsung mulutnya menghisap payudara
diperut terus langsung mulutnya
menghisap payudara
Di pangku dan di
miringkan ke tubuh ibu
Posisi anak saat
diberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic radic
Sambil tiduran kalau anak saya mau
tidur cuma posisi saya itu miring sesuai
payudara mana yang mau saya berikan
ASInya anak saya juga agak miring
sedikit
Tiduran sesuai posisi
payudara yang
diberikan
radic radic radic radic radic radic
Kadang sambil di gendong pake
gendongan juga saya berikan ASInya
Di gendong pakai
gendongan
radic radic radic
Saat dia menangis Saat bayi menangis Waktu pemberian ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Setiap mau tidur Sebelum bayi tidur radic
Saat dia bangun tidur Setelah bayi bangun
tidur
radic radic
Tidak membatasi Disaat anak ingin
menyusu ya saya langsung kasih
Tidak ada batasan dan
sesuai kebutuhan anak
radic
Sekitar 5-10 menit Durasi memberikan
ASI
radic radic radic radic radic radic
Sekitar 2-3 jam sekali saya
memberikannya
radic radic radic radic radic radic
Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI radic radic radic radic radic radic
Tergantung dari si bayi kalau dia sudah
melepaskan payudara saya ya sudah
selesai
Bayi tidak menghisap
payudara
radic radic radic
Kalau sudah kenyang ya sudah Tidak Bayi kenyang dan tidak radic radic radic
sampai gumoh atau muntah berlebihan
Mulut anak saya menempel pada puting
sampe menutupi yang hitam-hitam
payudara
Mulut bayi menghisap
putting sampai ke
areola
Pelekatan mulut bayi
pada payudara ibu
radic radic radic radic
Waktu awal-awal sih dibantu pakai
tangan saya yang memasukkannya terus
saya pegangin payudaranya Sekarang
mah saya cuma bantu memasukkan
putingnya saja saya uda ga dipegangin
sampai selesai menyusui
Pelekatan dibantu
dengan tangan ibu
radic radic radic radic radic radic
Jangan sampai hidungnya menutup
kepayudara karena nanti tidak bisa nafas
Payudara tidak
menutupi hidung bayi
radic
Saya merasa senang ya bisa memberikan
ASI eksklusif dan menjadi pengalaman
pertama buat saya
Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic radic radic radic
Saya merasa bangga sebagai ibu karena
sudah menjadi suatu kewajiban
Merasa bangga radic radic radic radic
Saya merasa puas yah bisa memberikan
yang terbaik untuk anak
Kepuasan diri radic
Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada
payudara
Hambatan ibu
primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
radic radic
Payudara saya bengkak Payudara bengkak radic radic radic radic radic radic
Kadang puting juga lecet Putting lecet radic
Payudara berasa ngilu nyeri Terasa nyeri radic
Payudara saya ASI yang keluar sedikit Produksi ASI kurang radic
Saat saya ngantuk dan lelah anak masih
pengen terus netek
Rasa kantuk dan lelah
ibu
Masalah fisiologis ibu radic radic
Kalau suami saya mendukung sekali ya
Suami paling sering menanyakan sudah
ditetein belum begitu mengingatkan saya
terutama jika anak menangis dan bangun
tidur untuk ditetein
Dukungan
informasional dari
suami
Dukungan
informasional
Dukungan ibu
primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
radic
Suami bilang kalau anak lebih baik dan
lebih bagus ASI eksklusif daripada susu
formula sampai usia 6 bulan
radic radic radic radic
Mama pernah mengajarkan cara
memegang bayi saat memberikan ASI
Dukungan
informasional dari
mama
radic radic radic
Teman saya juga bilang sama saya
katanya ASI saja ASInya juga keluarnya
banyak ngapain harus susu formula
Dukungan
informasional dari
teman
radic
Semangat ya bunda pokoknya yang
terbaik berikan ASI eksklusif jangan
Dukungan emosional
dari suami
Dukungan emosional radic
susu formula
Teman saya juga mendukung Teman
saya bilang uda ASI aja walaupun
keluarnya sedikit nanti juga lama-lama
banyak ASInya Bagusan ASI tahu untuk
anak sampai 6 bulan
Dukungan emosional
dari teman
radic
Mama sering membuat sayur daun katuk
katanya biar ASInya banyak
Dukungan instrumental
dari mama
Dukungan
instrumental
radic radic
Oh Gak pernah denger Tidak tahu Mitos-mitos selama
memberikan ASI
eksklusif
radic
Hmmpernah denger dari tetangga ada
yang mengatakan kalau kolostrum itu
harus dibuang karena kotor dan warnanya
agak kuning
Kolostrum kotor dan
berwarna kuning
Mitos tentang
kolostrum
radic
Kalau itu sih cuma omongan yah karena Tidak menanggapi radic
kalau sekarang itu kan harus ditunjukkan
secara medis
tentang mitos
Katanya sih kalau selama memberikan
ASI eksklusif gak boleh makan yang
pedes bayi akan mencret-mencret-
mencret makan yang asem juga sama
Banyak makan es anak saya jadi flu
Tidak makan pedes
asem dan minum es
Pantangan makanan radic radic radic radic radic
Pernah denger dari orang kalau
memberikan ASI eksklusif itu payudara
menjadi seperti kendor berbeda dari
sebelum melahirkanhehe
Payudara menjadi tidak
kencang
Perubahan bentuk
payudara
radic radic
Lampiran 3
RIWAYAT HIDUP
Nama Musiskah
Tempat Tanggal Lahir Jakarta 01 September 1991
Status Pernikahan Belum menikah
Alamat Jl Masjid At-Taqwa Rt 00508 No05
Kelurahan Kembangan Utara Kecamatan
Kembangan Jakarta Barat 11610
Telepon 085697150636
Email siezca_muyahoocoid
Riwayat Pendidikan
1 SD Negeri 01 Kembangan Utara Jakarta Barat [1997-2003]
2 Mts Annida Al-Islamy Jakarta Barat [2003-2006]
3 SMA Negeri 112 Jakarta Barat [2006-2009]
4 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta [2009-2014]
Organisasi
1 Pramuka [2003-2004]
2 Paskibra [2003-2004]
3 Rohis [2006-2009]
Pengalaman Pelatihan Seminar dan Workshop
1 Seminar ldquoMencegah Osteopenia di Masa Muda sebagai Investasi
Kesehatan Tulang Jangka Panjangrdquo tahun 2009
2 Seminar ldquoCultural Approach In Holistic Nursing Care In Globalization
Erardquo tahun 2009
3 Pelatihan Kesehatan ldquoHealth Training 4 Medical Skillrdquo tahun 2009
4 Seminar Nasional IMMPPG Ke-V ldquoProduk Aman Bergizi dan Halal untuk
Kemandirian Bangsardquo tahun 2009
5 Workshop Nasional ldquoUji Kompetensi Keperawatanrdquo Tahun 2012
6 Seminar Nasional ldquoUji Kompetensi Nasional Perawat Meningkatkan
Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi Tantangan
Globalrdquo tahun 2012
7 Emergency Nursing Seminar dan Workshop ldquoPeran Perawat dalam
Tatalaksana Trauma Thoraks Berbasis Pasien Safetyrdquo tahun 2012