pengaduk&pelarut
TRANSCRIPT
BAB VII
BANGUNAN PELARUT DAN PEMBUBUH KOAGULAN
Bangunan pelarut dan pembubuh koagulan merupakan bangunan yang
berfungsi untuk menghancurkan koagulan (tawas) menjadi dalam bentuk cairan
agar selanjutnya lebih mudah dilarutkan ke dalam air baku. Hal tersebut ditujukan
agar pendispersian tawas ke dalam air baku dapat berjalan lebih efektif. Berikut
ini adalah desain daripada bangunanpelarut dan pembubuh koagulan.
7.1 SISTEM PERENCANAAN :
Dosis tawas optimum hasil jar test = 20 mg/L
Densitas tawas () = 980 kg/m3
Jumlah bak pelarut dan pembubuh koagulan = 2 buah
Qrencana = 280 L/det
Bentuk bak segi empat
kedalaman bak rencana = 1,5 m
Panjang : Lebar = 1 : 1
Koagulan yang digunakan adalah alumunium sulfat
(Al2(SO4)3.18H2O) dengan kadar 60 %
Kadar air dalam larutan = 95 %
Kadar tawas dalam larutan = 5 %
Periode pelarutan = 8 jam sekali
Gradien kecepatan = 500 det-1
Pada temperatur 29 0C = 0,8 x 10-3 N det/m2
= 997,07 kg/m3
Pembubuhan tawas dilakukan dengan gravitasi
7.2 PERHITUNGAN
7.2.1 Dimensi bak
Agar proses berjalan efektif, penting untuk memperhatikan desain dari
dimensi bak. Untuk itu dimensi bak harus diperhitungkan secara cermat. Berikut
ini adalah urutan perhitungan dimensi bak pelarut dan pembubuh koagulan.
Qmasing – masing bak = L/det
Kebutuhan tawas = 20 mg/L x 140 L/det x
= Kg/hari
Kebutuhan tawas (W) jika kadar 60 %:
W = Kg/hari
Volume tawas =
Volume air pelarut = m3/hari = 9,77 m3/hari
Volume larutan total = Volume tawas + Volume air pelarut
= 0,514 + 9,77 = 10,284 m3/hari
Volume bak = Vlarutan total x frekw. Pembubuhan x
= 10,284 m3/hari x m3
Dimensi bak V = A x h
A = m3
A = P x L A = L2
L = m2
Dimensi bak pelarut dan pembubuh koagulan
Panjang = 1,5 m
Lebar = 1,5 m
Kedalaman = 1,5 m
Free board = 0,3 m
7.2.2 Perencanaan pipa penyalur air pelarut
Pipa penyalur air pelarut berfungsi untuk menyalurkan air untuk
melarutkan koagulan agar koagulan (tawas) dapat lebih mudah dilarutkan ke
dalam air baku. Berikut ini adalah urutan proses perhitungannya.
Direncanakan :
v = 2 m/det
Lama penginjeksian = 5 menit = 300 detik
Volume air untuk pelarutan = 9,77 m3/hari x
= 3,26 m3
Qinjeksi = m3/det
A = m2
Diameter pipa pelarut :
D = 0,09 m = 10 cm
7.2.3 Perencanaan pipa penyalur tawas
Pipa penyalur air tawas berfungsi untuk menyalurkan tawas ke dalam air
baku. Berikut ini adalah urutan proses perhitungannya.
Direncanakan :
v = 1 m/det
Lama penginjeksian tawas = 3 menit = 180 detik
Volume tawas untuk pelarutan = 0,514 m3/hari x
= 0,171 m3
Qinjeksi = m3/det
A = m2
Diameter pipa pelarut :
D = 0,035 m = 3,5 cm = 35 mm
7.2.4 Rencana Pengadukan
Proses pengadukan koagulan tidak berhasil dengan baik apabila
pengadukan tidak didesain dengan baik. Proses pengadukan ini dilakukan dengan
menggunakan paddle impeller. Berikut ini adaah urutan proses perhitungan dari
rencana pengadukan.
Direncanakan :
Pengadukan dilakukan dengan menggunakan paddle impeller
Kecepatan putaran (n) = 150 rpm = 2,5 rps
digunakan flat paddle, 2 blades (single paddle); Dt/Wt = 4,
sehingga konstanta impeller untuk aliran turbulen (Kt) = 2,25
Gradien kecepatan (G) = 500/det
Efisiensi motor () = 80 %
Perhitungan :
Daya motor untuk menggerakkan impeller (P) :
P = 958,77 kg m/det
Diameter paddle impeller (Dt)
958,77
Dt = 0,68 0,7 m
Lebar paddle impeller (Wt)
Dt/Wt = 4
Wt = Dt/4 Wt = 0,7/4
= 0,18 m
Jarak paddle dari dasar bak = ½ x Dt
= ½ x 0,7= 0,35 m
Kontrol bilangan Reynold (Nre)
Nre =
Debit injeksi (Qi)
Qi = volume larutan total x
Qi = 10,284 x = 1,19 x 10-4 m3/det 0,12 L/det
7.2.5 Pembubuhan Alum/Tawas
Setelah alum/tawas dilarutkan, alum/tawas ini kemudian dibubuhkan
melalui pipa pembubuh. Berikut ini adalah urutan proses perhitungannya.
Direncanakan :
Panjang pipa pembubuh (L) = 2 m
Kecepatan rencana (v) = 1,5 m/det
Penginjeksian dilakukan dengan gravitasi
Perhitungan ;
Diameter pipa (D) :
Qi = v x A
A =
D = m = 10 mm
Mayor Losses
= 0,89 m
Head kecepatan (Hv)
Kecepatan dalam pipa penguras :
v = m/det
hv = m
Minor losses (hm)
Hm akibat adanya sambungan antar pipa dengan bak pembubuh,
k = 0,5
= m
Headloss total = hf + hv + hm
= 0,89 + 0,118 + 0,059
= 1,067 m
Untuk lebih jelas system pelarut dan pengadukan koagulan, dapat diihat pada
Gambar 7.1 di bawah ini.
Pipa pembubuh bak pengaduk koagulan
Bak pengaduk cepat
Gambar 7.1 Penampang memanjang penginjeksian koagulan
7.2.6 Luas Lahan Tahap II
Direncanakan :
Debit rencana = 0,4184 m3/dt
Tiap bak pelarut dan pengaduk mempunyai kapasitas yang sama
Tiap bak pelarut dan pengaduk melayani satu bak pengaduk cepat
Perhitungan :
Jumlah pengaduk dan pelarut yang diperlukan pada tahap II :
Σ bak pengaduk dan pelarut = Σ bak pengaduk cepat
= 3 bak
Luas lahan tahap I :
Asurface = P x L
= 1,5 m x 1,5 m = 2,25 m2
Asurface total tahap I = 2,25 m2 x 2 bak
= 4,5 m2
Luas lahan tahap II :
Asurface = P x L
= 1,5 m x 1,5 m = 2,25 m2
Asurface total tahap I = 2,25 m2 x 3 bak
= 6,75 m2