penetapan kebijakan akuntansi

18

Click here to load reader

Upload: agus-k-nurdiansyah

Post on 26-Oct-2015

52 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Teori Akuntansi

TRANSCRIPT

Page 1: Penetapan Kebijakan Akuntansi

PENETAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

TEORI AKUNTANSI

KELOMPOK 5

Muhhamad Sujana (0110U032)

Cempaka Puspananda (0110U096)

Vigha Ardhika (0110U112)

Agus K. Nurdiansyah (0110U303)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WIDYATAMA

2013

Page 2: Penetapan Kebijakan Akuntansi

Kebijakan akuntansi adalah batang tubuh standar akuntansi, pendapatan, penafsiran, aturan, dan regulasi yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam pelaporan keuangan mereka. Kebijakan akuntansi suatu perusahaan mencakup “metode-metode untuk menerapkan prinsip-prinsip yang oleh manajemen satuan usaha dianggap sebagai prinsip-prinsip yang paling tepat untuk keadaan saat itu, untuk menyatakan secara wajar posisi keuangan, perubahan dalam posisi keuangan, dan hasil operasi sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan yang karenanya telah dipakai untuk menyusun laporan keuangan tersebut.”

Beberapa pilihan kebijakan dibuat oleh perusahaan dalam batasan alternatif yang tersedia bagi mereka. Misalnya, perusahaan dapat memilih apakah akan memakai FIFO atau LIFO untuk tujuan pengukuran persediaan. Pilihan-pilihan lainnya dibuat oleh pemerintah atau oleh badan-badan swasta yang memiliki wewenang untuk menetapkan kebijakan yang dapat diberlakukan. Misalnya, FASB menetapkan bahwa piutang dan utang jangka panjang harus dicatat dengan nilai sekarang. Pilihan-pilihan yang dibuat oleh pemerintah dan oleh badan-badan swasta yang resmi membentuk regulasi kebijakan akuntans. Bab ini membahas dua pertanyaan fundamental:

1. Siapa yang seharusnya membuat kebujakan akuntansi?2. Bagaimana seharusnya kebijakan akuntansi dibuat?

ALTERNATIF-ALTERNATIF

Adalah bermanfaat untuk mengetahu, sejak awal, berbagai cara penetapan kebijakan akuntansi selama ini. Di Amerika Serika, misalnya, SEC dan FASB merupakan regulator-regulator utama kebijakan akuntansi. Tetapi ada banyak organisasi lain yang mencoba menetapkan standar akuntansi. Organisasi-organisasi itu meliputi, tetapi tidak terbatas pada, Goverment Accounting Standards Board, Railway Accounting Standards Board, United Nations Centre for Transnational Corporations, Federal Goverment Procurement and Taxation Departments, Nations Association of Accountans. Masing-masingnya mempunyai peran yang berbeda, struktur yang berbeda, dan filosofi yang berbeda mengenai pembuatan kebijakan akuntansi.

Page 3: Penetapan Kebijakan Akuntansi

Pembuatan Kebijakan pada Tingkat Perusahaan

Secara historis, upaya pertama di Amerika Serika dalam hal penetapan standar dimulai tahun 1929. AIA dengan cepat menanggapi keprihatinan NYSE setelah kehancuran 1992 dengan menciptakan Special Committee on Cooperation with Stock Exchange dibawah kepemimpinan George O.May, ketua AIA. Korespondensi antara komite ini dan Committee on Stock List di NYSE diterbitkan pada tanggal 21 Januari 1934, dalam sebuat pamflet yang berjudul Audits of Corporate Accounts. Korespondensi ini dimulai dengan sebuah surat AIA kepada NYSE tertanggal 22 September 1932, dimana George May menguraikan saran-sarannya untuk memperbaiki pelaporan keuangan oleh perusahaan-perusahaan publik. Karena sangat berwawasan dan mendalam, surat tersebut penting karena meletakkan dasar bagi pelaporan keuangan di Amerika Serikat. Surat itu juga seperti ramalan karena sasaran-sasarannya baru sekarang, hampir 60 tahun kemudian, mulai dimengerti dan diterima.

May memulai dengan menyatakan perlunya masyarakat dididik mengenai signifikansi dan keterbatasan laporan keuangan. Hal ini mencerminkan keyakinan yang lama ia pegang bahwa pernyataan-pernyataan akuntansi bukanlah fakta dan bahwa para akuntan tidak terlibat dalam misi pencarian fakta. Khususnya, ia menolak analogi profesor Harvard, William Ripley, bahwa neraca itu seperti foto karena orang tidak dapat memotret sejarah dan karena analogi itu menyiratkan adanya akurasi tentang akuntansi yang sama sekali tidak ada. May membenci praktik pada saat itu “menyatakan” (certify) bahwa laporan keuangan “benar” (correct). Sebaliknya, beliau berkata, pernyataan akuntansi adalah pendapat dan para akuntan diharuskan untuk menggunakan pertimbangan mereka untuk sampai pada pendapat itu. Beliau menekankan hal ini dengan menyatakan bahwa nilai aktiva yang sebenarnya merupakan fungsi dari kemampuan aktiva itu untuk menghasilkan penghasilan (earning power). Kemampuan ini terletak di masa depan dan hanya dapat ditentukan dengan pertimbangan, sehingga beliau menegaskan bahwa nilai aktiva itu hanya merupakan pendapat.

Pendapat, menurut beliau, tidak bisa dibatasi oleh kekangan yang diberlakukan oleh jenis akuntansi yang seragam yang dilakukan oleh ICC pada perusahaan perkeretaapian. Akan jauh lebih baik jika setiap korporasi:

... bebas untuk memilih metode akuntansinya sendiri di dalam batas-batas yang sangat luas yang telah disebutkan sebelum ini, tetapi diharuskan untuk

Page 4: Penetapan Kebijakan Akuntansi

mengungkapan metode-metode yang dipakai serta konsistensi penerapannya dari tahun ke tahun...

Dalam batas-batas yang cukup luas, bagi investor relativ tidak penting aturan atau konvensi apa yang sebenarnya dianut oleh suatu korporasi dalam melaporkan penghasilannya jika ia tahu metode apa yang diikuti dan merasa yakin bahwa metode itu diikuti secara konsisten dari tahun ke tahun.

Batas-batas ini, menurut beliau, harus ditetapkan dengan mengharuskan korporasi mengikuti “prinsip-prinsip akuntansi tertentu yang telah cukup diterima umum,” sehingga memberikan gaya bahasa bagi laporan auditor yang sekarang begitu dikenal itu.

Beliau mengakhiri dengan tiga cara tindakan untuk NYSE:

1. Korporasi publik harus diwajibkan untuk mengungkapkan suatu pernyataan yang rinci mengenai metode-metode akuntansi yang digunakan. (Suatu contoh pengungkapan yang tepat dilampirkan pda surat tersebut).

2. Korporasi harus menegaskan bahwa mereka telah mengikuti metode-metode itu secara konsisten.

3. Auditor harus menegaskan bahwa korporasi mengikuti metode-metode akuntansi yang mereka ungkapkan sendiri itu. Ini hampir persis sama dengan pendekatan terhadap pelaporan keuangan yang disukai para ahli teori akuntansi dari semua aliran sekarang ini.

Salah satu hasil dari surat May, adalah persyaratan oleh NYSE bahwa setelah 1 Juli 1933, 89 tahun setelah dikeluarkannya ketentuan yang sama di Inggris, semua perusahaan yang ingin mendaftar di NYSE harus menyerahkan laporan keuangan yang disertai sertifikat akuntan “yang berkualifikasi menurut undang-undang nergara bagian atau negara tertentu.”

Arti penting surat May ini terletak pada kerangka dasar yang beliau tetapkan untuk pelaporan keuangan. Beliau mengusulkan kebebasan relatif dalam menentukan cara yang paling sesuai untuk mengkomunikasikan situasi keuangan suatu perusahaan. Dengan kata lain, beliau lebih suka menyerahkan keputusan kebijakan akuntansi pada kebijaksanaan masing-masing perusahaan. Harga bagi kebebasan ini adalah pengungkapan penuh dan yang akan melindungi pengungkapan ini adalah suatu penerimaan yang universal atas prinsip-prinsip

Page 5: Penetapan Kebijakan Akuntansi

umum tertentu. Karena ini adalah praktik standar di Inggris, jelasnya bahwa May menggunakan warisan Inggrisnya dalam menetapkan kerangka dasar ini.

Tak lama kemudian dua persoalan mewujudkan diri. Perusahaan dan para akuntan mereka bersuka ria dalam kebebasan yang dimenagkan May bagi mereka; sayangnya, mereka tidak siap untuk membayar harga berupa pengungkapan penuh metode-metode akuntansi mereka. Hanya sedikit, kalaupun ada, perusahaan yang menyediakan rincian itu bagi para pemegang saham mereka. Kedua, mereka terbukti amat sukar, jika bukan tidak mungkin, untuk sampai pada prinsip-prinsip umum yang diterima secara universal itu. Sebaliknya, AIA memdapati diri sedang menciptakan serangkaian aturan yang rinci yang mendapat julukan pendekatan “sepotong-sepotong” terhadap akuntansi. Dalam salah satu teka-teki besar dalam sejarah akuntansi, ternyata George O.May yang menuntun jalur sepotong-sepotong ini. Seperti menurut Reed Storey, “program yang diusulkan oleh komite khusus untuk bekerja sama dengan bursa saham (George O.May, ketua) pada hakikatnya dihapuskan oleh komite prosedur akuntansi (George O.May, ketua aktif).”

Pembuatan Kebijakan di atas Tingkatan Perusahaan

Apapun kekuatan dan kelemahan usulan-usulan May, sesungguhnya usulan-usulan itu terbunuh oleh terbunuh oleh runtuhnya perekonomian setelah kehancuran pasar saham. Pada tahun 1933, masyarakat membutuhkan obat yang lebih kuat daripada sekedar pengungkapan. Hasilnya adalah dua peraturan utama yang mempengaruhi akuntansi, Truth-in-Securities Act tahun 1933 dan Securities Exchange Act tahun 1934; serta dibentuknya Securities and Exchange Commission pada tanggal 26 Juni 1934, dengan keyakinan bahwa pengawasan atas lembaga-lembaga keuangan akan “menghasilakan pasar modal yang lebih efisien” dengan “memberikan lebih keyakinan pada para investor” bahwa mereka akan memdapatkan seluruh informasi. Mereka juga berharap untuk mendorong “dikembangkannya alat-alat analisis yang lebih baik dan tanggungjawab yang lebih besar di pihak analisis profesional.” Kurang dari lima tahun setelah pembentukannya, SEC mendelegasikan sebagian besar penetapan standarnya pada sektor swasta: pada awalnya Committee on Accounting Procedures, lalu Accounting Principles Board, dan sekarang Financial Accounting Standards Bord.

Page 6: Penetapan Kebijakan Akuntansi

Walaupun demikian, mendelegasikan tidak berarti menarik diri, karena sepanjang hidupnya SEC membuat pengaruhnya pada akuntansi begitu terasa. SEC melakukannya terutama melalui komentar-komentar atas draf-draf APB Opinion dan FASB Statement serta persetujuan pada draf-draf Opinion dan Statement sebelumdipublikasikan. Akan tetapi SEC juga mempunyai pengaruh langsung melalui penerbitan Regulation S-X, Accounting Series Release (ASR) yang diterbitkan SEC atau Chief Accountant SEC, dan keputusan-keputusan resmi lainnya. Dalam beberapa kasus, SEC menyatkan suatu Opinion atau Statement tidak berlaku dan mengancam akan bertindak sendiri jika perlu. Misalnya, APB pernah mempertimbangkan akan menyatakan suatu pendapat mengenai klasifikasi pajak penghasilan yang ditangguhkan yang brhubungan dengan piutang cicilan, tetapi untuk menghormati industri eceran APB belum memustuskan apakah akan mengharuskan klasifikasi yang seragam dalam kasus ini. Atas petisi Arthur Andersen & Co., SEC mendahului dan menerbitkan ASR 102, yang menetapka bahwa pajak penghasilan yang ditangguhkan harus diklasifikasikan secara konsisten dengan klasifikasi piutang yang terkait. Manuel Cohen, ketua SEC pada saat itu, kemudian berkomentar bahwa:

Suatu pernyataan pendapat yang formal oleh SEC tampaknya diperlukan, dan kami merasa berkewajiban untuk mengeluarkan pendapat itu. Saya tidak percaya bahwa kami perlu sering menggunakan cara itu – walaupun pilihan itu selalu terbuka bagin kami.

Sekalipun itu menenteramkan hati, ancaman akan dikesampingkan selalu menghantui pikiran komite-komite akuntansi.

Sebagai ilustrasi lain yang menggambarkan pengaruhnya, SEC mengambil posisi terdepn dalam menentang penaikan (write-up) nilai aktiva. Posisi ini merupaka salah satu alasan kuatnya dukungan bagi dasar harga perolehan dalam akuntansi di Amerika Serikat. Sebagai akibat da5ri posisi ini, APB sampai frustasi dalam upayanya menerbitkan suatu pendapat mengenai pengakuan keuntungan dan kerugian portofolio dari pemilikan sekuritas yang dapat diperdagangkan. Posisi SEC ini dapat dihubungkan sebagian dengan oposisi yang kuat dari industri asuransi, tetapi juga sejalan dengan posisi yang sudah lama dipegang SEC yang menentang penggunaan nilai wajar.

SEC bahkan telah menerbitkan tafsiran APB Opinion. Pada tahun 1973, misalnya, SEC menerbitkan ASR 146 sebagai penafsiran APB 16. Tindakan ini bukan hanya

Page 7: Penetapan Kebijakan Akuntansi

ditentang oleh AcASC AICPA, tetapi menyebabkan salah satu kantor akuntan besar mengajukan tuntutan terhadap SEC dengan alasan bahwa:

1. Masalah ini seharusnya ditangani oleh FASB karena SEC tidak boleh menafsirkan suatu ketentuan yang belum diterima oleh SEC.

2. Jikia SEC merupaka badan pertimbangan, SEC seharusnya tidak dapat membatalkan ketentuan FASB dengan suatu dekrit administratif.

3. SEC seharusnya diwajibkan untuk mengikuti prosedur pertimbangan, termasuk draf eksposur dan dengar pendapat.

Keluhan kantor CPA ini menyatakan bahwa SEC melanggar Administrative Procedures Act dengan tidak membuat pemberitahuan kepada masyarakat dan mengizinkan diadakannya dengar pendapat atau komentar sebelum menerbitkan suatu terbitan. Kasus ini kalah dan SEC terus menggunakan kekuatannya yang besar untuk mempengaruhi akuntansi.

SEC pernah membatalkan ketentuan-ketentuan FASB dalam kesempatan kesempatan tertentu dan mengambil inisiatif dalam kesempatan-kesempatan lain. Misalnya, dalam tahun 1978 SEC menerb itkan ASR 253 dan 258, yang menetapkan suatu bentuk akuntansi biaya penuh bagi para prodesen minyak dan gas sebagai alternatif yang diterima selain metode upaya berhasil. Sebelumnya, FASB mengharuskan digunakannya metode upaya berhasil (SFAS 19). Tetapi, sebagai akibat dari tindakan SEC, FASB menerbitkan SFAS 25 pada tahun 1979, yang menangguhkan keharusan digunakannya akuntansi upaya berhasil.

Profesor Charles Horngren dari Stanford menyampaikan hubungan antara SEC dan para akuntan publik dengan hubungan antara manajemen puncak dan manajemen yang lebih rendah. Walaupun SEC, dengan kekuasaan untuk menentukan prinsip akuntansi, sudah mendelegasikan tugasnya melalui prinsip desentralisasi kepada CAP, dan kemudian kepada APB dan FASB, sbagai manajemen puncank SEC mempertahankan kekuasaannya untuk menetapkan batasan-batasan dan melaksanakan hak veto. John Burton, yang pernah menjadi akuntan kepada SEC, tidak setuju dengan Horngren dan berpendapat bahwa kedua organisasi itu “bekerja sebagai sekutu dan bahwa kepentingan terbaik kami terpenuhi dalam atmosfir yang tidak saling mengejutkan.” Ia yakin bahwa SEC tidak menganggap dirinya berada dalam posisi yang memiliki wewenang absolut sementara FASB bekerja untuk SEC.

Page 8: Penetapan Kebijakan Akuntansi

Bukti adanya rasa persekutuan antara SEC dan FASB ini diperlihatkan ketika pada tahun 1976 SEC mengambil inisiatif untuk mengharuskan diungkapkannya informasi biaya penggantian tertentu (ASR 190) tetapimenghapukan persyaratan ini pada tahun 1979 (ASR 271) ketika FASB menerbitkan SFAS 33, “Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga” Indikasi lain bahwa SEC memang inovatif dan kooperatif pada tahun 1970-an dan 1980-an adalah kecenderungan ke arah yang mengharuskan data lunak (informasi yang tidak dapat diaudit dengan cara tradisional), seperti informasi biaya kini, informasi mengenai cadangan minyak dan gas, data informasi interim, dan usulan informasi ramalan. Data lunak diterbitkan dengan ketentuan “safe harbor” yang melindungi akuntan; sebuah contohketentuan semacam itu ditemukan dalam ASR 203 yang berhubungan dengan informasi biaya kini yang diharuskan oleh ASR 190. Waktulah yang akan menunjukan apakah sikap kooperatif ini akan berlanjut.

Pembandingan Internasional

Negara-negara lain juga mengatur kebijakan akuntansi tetapi sifat regulasi itu sangat berbeda antara satu Negara dengan Negara lain. Dalam beberapa Negara, seperti Inggris dan Belanda, penetapan kebijakan akuntansi tidak begitu terstruktur, tidak serinci, dan tentunya tidak begitu formal. Sebaliknya, di banyak Negara Eropa lainnya, akuntansi cenderung mengikuti aturan-aturan yang seragam yang ditentukan undang-undang yang menuju pada struktur yang jauh lebih banyak daripada di Amerika Serikat.

Perbedaan yang utama terletak dalam hal kegunaan akun-akun. Memang merupakan bagian dari tradisi Anglo-Saxon bahwa laporan keuangan dibuat untuk kepentingan investor, kreditor, dan pihak-pihak lain. Kebanyakan Negara lain mmberikan tekanan yang lebih besar pada akuntansi pajak.

Pada tingkatan internasional kebijakan akuntansi juga ditetapkan melalui International Accounting Standards Committee (IASC). Badan ini dibentuk pada tahun 1973 oleh para wakil badan-badan professional dari sebagian besar Negara berkembang dan sejak it uterus tumbuh hingga benar-benar mewakili seluruh masyarakat internasional.

Page 9: Penetapan Kebijakan Akuntansi

Ikhtisar Alternatif-alternatif

Banyaknya sistem alternatif yang ada mengindikasikan bahwa tidak ada satu solusi yang baik mengenai bagaimana cara terbaik untuk menetapkan kebijakan akuntansi. Tidak adanya solusi ini mencerminkan kesulitan-kesulitan teknis dan politis yang menyertai penetapan standar akuntansi. Tidak adanya solusi ini mencerminkan kesulitan-kesulitan teknis dan politis yang menyertai penetapan standar akuntansi. Walaupun demikian, dapat dibedakan empat system dasar yang ada di dunia: regulasi oleh pemerintah, oleh badan pemerintah, dan oleh perusahaan-perusahaan sendiri.

Konsekuensi Sosial dan Ekonomi Kebijakan Akuntansi

Semua keputusan yang menyangkut kebijakan akuntansi pasti mempunyai konsekuensi ekonomi. Jika tidak ada konsekuensi ekonomi, tidak ada perlunya keputusan kebijakan itu. Konsekuensi yang diinginkan meliputi perbaikan informasi yang tersedia bagi investor dan pemakai lain, sehingga memungkinkan dihasilkannya keputusan ekonomi yang lebih baik atau turunnya biaya pengumpulan informasi bagi pemakai.

Pemakai yang Terkena Dampak Kebijakan

Sebagian dampak kebijakan ini dapat mengubah kekayaan ekonomi atau arus kas pemakai secara langsung. Kebijakan lainnya mungkin mempengaruhi perilaku individu seperti pelanggan, pegawai, dan masyarakat umum terhadap perusahaan. Kebijakan laiinya lagi, yang dianggap mempengaruhi tujuan-tujuan nasional, mungkin menarik perhatian kongres atau badan-badan administratif.

Regulasi Akuntansi : pro dan kontra

Regulasi kebijakan akuntansi merupakan topik yang panas diperdebatkan. Tak ada bukti empiris yang dihasilkan tahun 1934 bahwa regulasi akuntansi oleh SEC akan mencapai sasaran-sasaran yang ditetapkan sejak saat itu hanya sedikit bukti yang terkumpul.

Kegagalan pasar

Argumentasi ekenomi yang klasik untuk regulasi adalah bahwa pasar dalam beberapa hal telah gagal. Dalam hal akuntansi, regulasi dianggap perlu karena

Page 10: Penetapan Kebijakan Akuntansi

pasar dianggap gagal untuk menghasilkan jumlah informasi yang secara sosial optimal. Oleh karena itu, regulasi diperlukan untuk “melindungi masyarakat.”

Tidak adanya kompetisi terjadi bila adanya monopoli memungkinkan mereka menetapkan harga yang tinggi. Akibatnya, permintaan pasar lebih rendah dari pada yang terdapat dalam perekonomian kompetitif. Pasar dikatakan gagal dalam pengertian bahwa kuantitas barang yang optimal tidak terpasok.

Barang Publik dan Free Rider. Argumentasi kedua untuk regulasi oleh pemerintah adalah adanya barang publik, yang didefiniskan sebagai barang yang dapat dinikmati oleh seseorang tanpa mempengaruhi kenikmatan orang lain.

Jika ada yang membuat investor untuk membayar laporan keuangan itu, ia harus berhadapan dengan masalah yang disebut Free Rider : yaitu individu yang menikmati manfaat itu tanpa membayar.

Daya Banding dan Kredibilitas. Tidak ada daya banding merupakan argumentasi ketiga yang kadang digunakan untuk mendukung regulasi.

Keseragaman diyakini meningkatkan kredibilitas laporan keuangan. Hal ini umumnya disertai oleh pernyataan bahwa tersedianya barang alternatif memungkinkan perusahaanmelaporkan kinerja keuangan mereka sebaik-baiknya dengan menggunakan apa yang disebut akuntansi kreatif.

Regulasi : Penyembuhan atau Kutukan ?

Berikut akan diuraikan 3 alasan : regulasi dibentuk dalam keadaan krisis, para regulator diperangkap oleh yang diatur, dan regulator seharusnya reaktif dan bukan pro aktif.

Orientasi pada Krisis. Para ahli teori menyatakan bahwa hampir tanpa kecuali awal regulasi terjadi sebagai reaksi terhadap suatu krisis yang tk dapat diidentifikasi. Regulasi akuntansi inggris dalam era yang berbeda dan jauh lebih permesif jika sampai pada masalah penilaian kembali properti.

Caputre Theory. Dilema yang dihadapi badan-badan regulator adalah bahwa mereka diharuskan untuk memenuhi anggaran ini setiap tahunnya. Masih ingat, masalah yang membentuk ICC? Yang muncul adalah sebuah badan regulator

Page 11: Penetapan Kebijakan Akuntansi

yang “terperangkap” oleh kekuatan yang tadinya dimaksudkan untuk mengendalikan.banyak yang menyatakan bahwa SEC adalah pengecualian untuk aturan umum ini.

Reaksioner. Para kritikus juga menunkukan bahwa regulasi lebih bersifat reaktif dari pada proaktif,maksudnya, para regulator selalu berperang dalam pertempuran akhir.

Kesimpulan

Kesimpulan-kesimpulan harus diambil dengan hati-hati karena riset masih terus berlanjutsecara aktif dalam bidang regulasi. Walaupun demikian, tampaknya hasil akhirnya akan campur aduk, sehingga kemenangan tidak akan memihak pada siapapun. Hasil dari situasi macam itu adalah akan adanya beberapa regulasi, tetapi tidak banyak.

Mengelola Kebijakan Akuntansi

Yang dapat disimpulkan tentang penetapan standar akuntansi:

1. Harus diakui bahwa informas iakuntansi hanyalah salah satu sumber informasi keuangan bagi individu dan pasar.

2. Sudah jelas bahwa kebijakan akuntansi tidak dapat dibatasi pada penentuan metode pengukuran, aturan pengungkapan, serta bentuk penyajian, karena adanya konsekuensi –konsekuensi ekonomi dan social yang berkaitan dengan keputusan-keputusan alternatif. Kebijakan akuntansi harus memperhitungkan biaya dan manfaat informasi keuangan, baik yang langsung maupun yang tidak langsung.

3. Kebijakan akuntansi tidak dapat dibatasi pada kelompok-kelompok tertentu, seperti preferensi manajemen, akuntan, individu, atau pasar, atau kepentingan kelompok-kelompok khusus dalam masyarakat.

Pemerintahan oleh rakyat

Setiap saran agar kongres mengatu rstandar akuntansi tanpa kecuali menyembunyikan bel-bel alarm diantara para akuntan yang berpraktik di

Page 12: Penetapan Kebijakan Akuntansi

AmerikaSerikat. Akan tetapi, di sebagian besar Negara di dunia, standa rakuntansi ditetapkan oleh undang-undang dan karnanya merupakan tanggungjawab langsung pemerintah. Pemberlakuan standar-standar yang tidak berkaitan dengan manajemen secara implicit mendistribusikan kembali kekayaan itu dari manajemen. Dalam tradisi demokrasi adalah peran pemerintah yang telah dipilih sebagaimana mestinya oleh rakyat, untuk mendistribusikan kembali kekayaan sesuai dengan suara masyarakat.

Pendelegasian wewenang untuk bertindak

Setelah mengakui peran sentral pemerintah, kita harus segera menambahkan bahwa peran pemerintah tidak mesti mengambil bentuk regulasi langsung. Pemerintah dapat dan mungkin harus mengambil bentuk mandate dari pemerintah kepada badan-badan tertentu untuk bertindak atas nama pemerintah.

Delegasi berdasarkan perundangan

Regulasi oleh pemerintah, apakah langsung atau tidak langsung, pemerintah dapat memberikan mandate politik kepada badan-badan yang agaknya mewakili rakyat. Dalam hal ini Amerika serikat mandate penting yang tampaknya diberikan oleh kongres kepada para akuntan melalui SEC adalah untuk menciptakan suatu system akuntansi, yang ditandai oleh keseragaman dan komprabilitas tanpa memperlihatkan dampak pada kekayaan.

Peranan FASB

1. Mereka harus menyusun kebijakan-kebijakan yang bias diterima oleh semua pihak. Hal ini mungkin sudah terlaksana, dalam banyak kasus, organisasi-organisasi itu hany aingin tahu bagaimana mempertanggungjawabkan suatu transaksi.

2. FASB harus mengetahui keinginan masyarakat agar dapat menyatukan diri dengan kepentingan masyarakat. Tugas FASB karenanya adalah membujuk berbagai konstituenya untuk menerima kebaikan-kebaikan dan kebijakan-kebijakan yang menyangkut kepentingan masyarakat itu.

Page 13: Penetapan Kebijakan Akuntansi

Pencarian konsensus

Kunci keberhasilan FASB adalah kemampuanya membentuk consensus. Kebutuhan akan consensus ini sudah sangat dihargai sejak awal. Dasar pemikiranya adalah menetapkan suatu consensus dengan meletakan suatu fondasi intelektual untuk menjadi dasar bagi masing-masing perusahaan dalam bentuk praktik mereka sendiri, dengan disertai oleh pengungkapan kebijakan mereka secara lengkap.