penerapan teknik pijat effleurage …...which was in kembang ringgit village, pungging subdistrict,...

84
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE SEBAGAI UPAYA PENURUNAN NYERI PERSALINAN PADA IBU INPARTU KALA 1 FASE AKTIF (Di Polindes Kembangringgit Kec. Pungging Kab. Mojokerto) TESIS Untuk Memenuhi Prasyarat Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Diajukan oleh : Maslikhanah S.541.002041 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Upload: buixuyen

Post on 03-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE SEBAGAI UPAYA PENURUNAN NYERI PERSALINAN PADA IBU

INPARTU KALA 1 FASE AKTIF (Di Polindes Kembangringgit Kec. Pungging Kab. Mojokerto)

TESIS

Untuk Memenuhi Prasyarat Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

Diajukan oleh :

Maslikhanah S.541.002041

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Page 2: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

2011 PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE SEBAGAI UPAYA PENURUNAN NYERI PERSALINAN PADA IBU

INPARTU KALA 1 FASE AKTIF (Di Polindes Kembangringgit Kec. Pungging Kab. Mojokerto)

Disusun Oleh :

Maslikhanah S 541002041

Telah di setujui oleh Tim Pembimbing

Dewan Pembimbing Pembimbing 1 : Prof. Dr. Ambar Mudigdo, dr. Sp PA ......................... Mei 2011 NIP. 1949031719760971000 Pembimbing II : Pancrasia Murdani K, dr. MHPEd ............................... Mei 2011 NIP. 194805121979032001

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister Kedokteran keluarga

Prof. Dr. Didik Gunawan Tamtomo, dr. MM. M.Kes. PAK NIP. 19480313197610 1 001

Page 3: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

ii

PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE SEBAGAI UPAYA PENURUNAN NYERI PERSALINAN PADA IBU

INPARTU KALA 1 FASE AKTIF (Di Polindes Kembangringgit Kec. Pungging Kab. Mojokerto)

Disusun Oleh :

Maslikhanah S 541002041

Telah di setujui dan disahkan oleh Tim Penguji

Pada tanggal :

Dewan Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan Ketua : Dr. Hermanu J, M.Pd ................................. NIP. 19560303198603 1001 Sekretaris : Dr. Nunuk Suryani, MPD ................................. NIP. 1966110819900320 2 001 Anggota : Prof. Dr. Ambar Mudigdo, dr. Sp PA ................................. NIP. 1949031719760971000 : Pancrasia Murdani K, dr. MHPEd ................................. NIP. 194805121979032001 Surakarta, Mengetahui, Ketua program studi Direktur Program Pascasarjana UNS Magister kedokteran keluarga

Page 4: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

Prof. Drs. Suranto. Msc. Ph.D Prof. Dr. Didik Gunawan tamtomo, dr. MM. M.Kes. PAK NIP. 19570820198503 1 004 NIP. 19480313197610 1 001

iii

PERNYATAAN

Nama : Maslikhanah

NIM : S 541002041

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul

”PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE SEBAGAI UPAYA

PENURUNAN NYERI PERSALINAN PADA IBU INPARTU KALA 1 FASE

AKTIF DI POLINDES KEMBANGRINGGIT KECAMATAN PUNGGING

KABUPATEN MOJOKERTO” adalah karya saya sendiri. Hal - hal yang bukan

karya saya dalam tesis tersebut di beri tanda citasi dan di tunjukkan dalam daftar

pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh tersebut.

Surakarta, Mei 2011 Yang membuat pernyataan Maslikhanah

Page 5: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Rahmat bagi Allah SWT, atas berkahnya sehingga

peneliti dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Penerapan Teknik Pijat

Effleurage Sebagai Upaya Penurunan Nyeri Persalinan kala 1 Fase Aktif di

Polindes Kembangringgit Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto”. Tak lupa

Sholawat serta salam peneliti panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW. Tesis ini

di susun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Kedokteran Keluarga pada Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dalam penyusunan tesis ini, peneliti banyak mengalami kesulitan namun

berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya semua kesulitan dapat teratasi, untuk

itu peneliti sampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Moch. Syamsulhadi, Sp. Kj. (K), selaku Rekot Unifersitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberika wawasan ilmu

pengetahuan untuk menyelesaikan usulan penelitian ini.

2. Prof. Suranto, Drs. M. Sc. PhD, selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu

penyelesaian pendidikan pada Program Studi Magister Kedokteran

Keluarga.

3. Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr. MM. M.Kes. PAK, selaku Ketua

prigram Studi magister Kedokteran keluarga Universitas Sebelas maret

Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menempuh pendidikan di Program Studi Magister kedokteran

keluarga.

4. Pancrasia Murdani, dr. MHPEd, selaku Ketua Minat Program Studi

Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah menyetujui permohonan ijin usulan penelitian ini, juga

selaku dosen pembimbing II yang senantiasa membimbing dan

mengarahkan saya dalam penulisan usulan penelitian ini

Page 6: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

v 5. Prof. Dr. Ambar Mudigdo, dr. Sp PA, selaku dosen pembimbing 1

yang senantiasa membimbing dan mengarahkan dalam usulan

penelitian ini

6. Dr. Hermanu J, M.Pd, selaku second opinion yang ikut membantu

mengarahkan dalam penyusunan penelitian ini

7. Suami dan anak anakku tercinta yang selalu memberi dukungan dan

semangat sehingga dapat menyelesaikan semua tugas

8. Teman seperjuangan mahasiswa Pascasarjana Program Magister

Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

bahu membahu dalam menempuh pendidikan ini

Akhirnya semoga semua kebaikan yang diberikan memperoleh imbalan

dari Allah SWT dan di catat sebagai amal ibadah. Demi kesempurnaan dan

perbaikan penyusunan penelitian ini , penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari berbagai pihak. Terima kasih

Surakarta, Mei 2011

Page 7: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ------------------------------------------------------------- i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING -------------------------------- ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI --------------------------------------- iii

HALAMAN PERNYATAAN ---------------------------------------------------- iv

KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------- v

DAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------------- vii

DAFTAR GAMBAR -------------------------------------------------------------- viii

DAFTAR LAMPIRAN ------------------------------------------------------------ ix

DAFTAR TABEL ------------------------------------------------------------------ x

ABSTRAK -------------------------------------------------------------------------- xi

ABSTRACT ------------------------------------------------------------------------ xii

BAB I : PENDAHULUAN ------------------------------------------------------- 1

A. Latar Belakang ---------------------------------------------- 1

B. Fokus Masalah ---------------------------------------------- 4

C. Rumusan Masalah ------------------------------------------- 5

D. Tujuan Penelitian -------------------------------------------- 5

E. Manfaat Penelitian ------------------------------------------ 6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ------------------------------------------------ 7

A. Kajian Teori ------------------------------------------------ 7

B. Hasil Penelitian yang Relevan --------------------------- 23

C. Kerangka Berpikir ----------------------------------------- 25

BAB III : METODE PENELITIAN ---------------------------------------------- 27

A. Lokasi dan Waktu --------------------------------------- 27

B. Bentuk dan Strategi ------------------------------------- 27

C. Sumber Data dan teknik Sampling ------------------- 28

D. Kedudukan Peneliti ------------------------------------- 28

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ------------------- 28

F. Validasi Data -------------------------------------------- 30

Page 8: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

G. Analisis Data --------------------------------------------- 31

H. Prosedur Penelitian -------------------------------------- 33

I. Kerangka Kegiatan Penelitian ------------------------- 36

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN -------------------- 37

A. Diskripsi Lokasi Penelitian ---------------------------- 37

B. Temuan Studi -------------------------------------------- 42

C. Pembahasan ---------------------------------------------- 57

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN --------------------------------------- 67

A. Kesimpulan ---------------------------------------------- 67

B. Implikasi -------------------------------------------------- 69

C. Saran ------------------------------------------------------- 71

DAFTAR PUSTAKA -------------------------------------------------------------- 72

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 9: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Teknik Effleurage dengan dua tangan oleh ibu inpartu ------ 9

Gambar 2. Teknik Effleurage dengan dengan satu tangan --------------- 9

Gambar 3 Skala Numerik ----------------------------------------------------- 18

Gambar 4. Visual Analog Skale ---------------------------------------------- 19

Gambar 5. Skala Wajah ------------------------------------------------------- 19

Gambar 6. Kerangka Berpikir ------------------------------------------------ 25

Gambar 7. Siklus Analisis Data Jualitatif Menurut Miles dan Huberman33

Gambar 8. Teknik Effleurage pada Abdomen ------------------------------ 35

Gambar 9. Kerangka Kegiatan Penelitian ----------------------------------- 36

Page 10: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Lembar persetujuan informan ……………………………… 78

Lampiran 2 Pedoman Wawancara ……………………………………… 79

Lampiran 3 Rekap Hasil karakteristik Informan ……………………….. 86

Lampiran 4 Hasil wawancara …………………....................................... 87

Lampiran 5 Pengamatan Aktifitas Subyek Peneliti ……………….......... 98

Lampiran 6 Skala wajah........................................................…………… 99

Lampiran 7 Skala Numerik ...................................................................... 100

Lampiran 8 Lembar Observasi ................................................................ 101

Lampiran 9 Partograf ............................................................................... 104

Lampiran 10 Dokumentasi ......................................................................... 107

Page 11: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Data Pencapaian terget sasaran KIA di Polindes Kembangrinnit.. ... 41

Page 12: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

ABSTRAK

Maslikhanah, S.541.002041. Penerapan Teknik Pijat Effleurage Sebagai Upaya Penurunan Nyeri Persalinan Pada Ibu Inpartu Kala 1 Fase Aktif, Tesis Program Studi Kedokteran Keluarga, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta Mei 2011. Nyeri persalinan dikategorikan bersifat tajam dan panas, respon nyeri yang hebat bisa berefek buruk terhadap kelancaran persalinan, respon nyeri pada ibu bersalin di pengaruhi faktor eksternal dan internal. Teknik Effleurage termasuk salah satu cara nonfarmakologis dalam menurunkan nyeri persalinan dengan menerapkan pijat ringan pada ibu inpartu kala 1 fase aktif Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan teknik pijat Effleurage yang di lakukan oleh bidan pada ibu inpartu kala 1 fase aktif 2) mendeskripsikan teknik pijat Effleurage yang dilakukan oleh pendamping pasien pada ibu inpartu kala 1 fase aktif 3) melakukan evaluasi teknik pijat Effleurage yang dilakukan oleh bidan dan pendamping pasien terhadap penurunan nyeri persalinan Metode Penelitian deskriptip kualitatif dengan desain embedded case study teknik pengumpulan data digunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi, Informan pada penelitian ini adalah bidan di Polindes, dukun bayi, pasien, dan keluarga pasien yang ada di Wilayah Desa Kembangringgit Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokert. Validitas data yang digunakan adalah trianggulasi Teknik Analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif yang meliputi tahap pengumpulan data, sajian data, reduksi data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi Hasil Penelitian adalah dari 3 pasien inpartu kala 1 fasei aktif 1) dari nyeri sangat berat turun menjadi nyeri berat 2) dari nyeri berat turun menjadi nyeri sedang 3)dari nyeri sedang tetap nyeri sedang Kesimpulan Penelitian penerapan teknik pijat Effleuraage pada ibu inpartu kala 1 fase aktif tidak mampu menghilangkan atau merubah karakteristik nyeri tapi efektif menurunkan nyeri persalinan Kata Kunci : Teknik Effleurage, Penurunan nyeri persalinan

Page 13: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

ABSTRACT

Maslikhanah, S.541.002041. Application of Effleurage massage technic as an effort to reduce labor pain toward inpartu first stage active phase, Thesis of Family Medicine studies, Postgraduate Programme on Sebelas Maret Surakarta University, Mei 2011. Labor pain were included such as nature somatic – sharp and burning feelings, response of great pain giving bad impact to the childbirth process, it could be influenced by internal and external factors. Effleurage technic belongs to one of the nonpharmacologyst in order reducting of labor pain by using massage to the inpartu first stage active phase. The purposed of this study was to (1) describe the technics of effleurage massage which has served by midwife to inpartu first stage active phase, (2) to describe the technics of effleurage massage which has served by patien’s family to inpartu first stage active phase, (3) to evaluate the technics of effleurage massage which has demonstrate by both of midwife and patien’s family to inpartu first stage active phase. The methode of qualitative descriptive. The collection of measurement data using in depth intervieing, observation and documentation. The subject of this study are midwife at Polindes, indigenous medical practitioner, patients and their families which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data were analyzed by interaktif analyze that included data collection, data exposuring, reduction, and making conclusion or verification. The result showed that three of inpartu patient of first stage active phase 1) having lower pain from great to heavy level 2) from heavy to medium 3) there was not reducing level of pain in medium level. The conclution of this study was application of Effleurage massage technics to inpartu patient of first stage active phase could not omit or change labor pain characteristics but it can be reduce level of pain effectively. Key words : Effleurage technic, decreasing labour pain

Page 14: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Nyeri persalinan merupakan proses alamiah yang dirasakan oleh ibu yang

akan melahirkan. Nyeri ini merupakan perasaan subyektif akibat timbulnya

perubahan fungsi berbagai organ tubuh yang turut menentukan lancarnya proses

persalinan. Nyeri yang dirasakan berasal dari bagian bawah abdomen dan

menyebar ke daerah lumbal punggung dan menurun ke paha (Bobak, 2005).

Nyeri pada saat melahirkan memiliki derajat yang paling tinggi diantara rasa

nyeri yang lain, secara medis dikatagorikan bersifat tajam dan panas atau

somatic-sharp and burning . Sebuah studi pada wanita dalam persalinan kala I

dengan memakai McGill Pain Questionnare untuk menilai nyeri didapatkan

bahwa 60% primipara melukiskan nyeri akibat kontraksi uterus sangat hebat

(intolerable, unberable, extremely severe), 30% nyeri sedang. Pada multipara 45%

nyeri hebat, 30% nyeri sedang, 25% nyeri ringan (Acute Pain Services, 2007).

Nyeri persalinan kala 1 fase aktif ini diakibatkan oleh kontraksi rahim yang

mulai adekuat dimana kontraksi rahim terjadi 3 sampai 5 kali dalam 10 menit

dengan lama kontraksi antara 30 sampai 60 detik. Gerakan kontraksi rahim

menyebabkan otot otot dinding rahim mengkerut, menjepit pembuluh darah,

vagina dan jaringan lunak di sekitarnya meregang, sehingga terasa nyeri. Keadaan

mental si ibu (ketakutan, cemas, khawatir atau tegang ) serta hormon

prostaglandin yang meningkat sebagai respon terhadap stress. Intensitas nyeri

selama kala 1 fase aktif ini di akibatkan oleh kekuatan kontraksi dan tekanan yang

Page 15: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

di bangkitkan. Semakin besar distensi abdomen, intensitas nyeri menjadi lebih

berat. Pada kala 1 fase aktif persalinan nyeri yang di timbulkan bersifat “Visceral

Pain”, dimana nyeri terjadi pada bagian permukaan perut sebelah bawah yang

beradiasi ke area lumbal dan punggung bawah. Rangsangan nyeri persalinan

melalui dua jalur utama, serabut saraf sensorik rahim dan mulut rahim berjalan

bersama saraf simpatis rahim memasuki sumsum tulang belakang melalui saraf

torakal 10 -11- 12 karena itu nyeri rahim terutama dirasakan pada dermaton

torakal 10- 11- 12, rangsngan tersebut juga disalurkan melalui saraf spinal

thorakal 11 dan 12 ke spinothalamikus anterolateralis menuju pusat nyeri di otak

untuk dipersebsikan sebagai nyeri, sehingga tejadi respon nyeri baik berupa

fisiologis maupun perilaku. Nyeri sejumlah system tubuh yang dapat

menyebabkan peningkatan tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, keringat,

diameter pupil, ketegangan otot dan konsentrasi ibu selama persalinan menjadi

terganggu, Jika ibu tidak dapat menahan rasa nyeri, semua itu bisa berefek buruk

terhadap kelancaran persalinan sehingga terjadi persalinan lama. Ini akan

mengakibatkan distress pada bayi dan mempengaruhi bayi yang akan dilahirkan.

(Arifin, 2008).

Rasa nyeri pada ibu bersalin di pengaruhi oleh banyak factor yaitu faktor

eksternal dan faktor internal, faktor eksternal terdiri dari suku, bangsa, agama,

budaya, ras, sosiokultiral, lingkungan, pendamping dan tindakan medik. Faktor

internal terdiri dari kecemasan, ketakutan, ketegangan, penyakit, kelelahan, umur,

arti nyeri bagi seseorang, pengalaman nyeri sebelumnya dan pendidikan

(Henderson, 2005 : 103). Beragam sikap yang ditunjukkan oleh ibu terhadap rasa

nyeri persalinan, meski bersifat alami banyak calon ibu takut terhadap rasa nyeri

Page 16: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

persalinan sehingga mulai mempertimbangkan penggunaan teknologi pereda nyeri

baik secara farmakologis maupun non farmakologis. Secara farmakologis antara

lain dengan obat analgesik, suntikan epidural, spinal, intrathecal labor analgetika

(ILA) dan paracervical bkock. Sedangkan metode non farmakologis antara lain

dengan transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), homeopathy,

visualisasi persalinan, teknik auditori image visual persalinan, relaksasi, posisi

melahirkan, terapi bola bola persalinan, persalinan dalam air, metode

hypnobirthing, terapi akupuntur, metode alif atau zikir, yoga dan peregangan,

metode pernafasan, pemanasan, metode persalinan aktif, (active birth), metode

reiki serta pijat aroma terapi yang dapat digunakan dalam menurukan respon

nyeri. Masase adalah terapi nyeri yang paling primitive (Lee, 1990 : 1777). Dalam

laporan penelitian Steer (1993) 19,3% wanita dilaporkan mendapat massase untuk

meredakan nyeri persalinan (Rosemary 2003 : 163) Malkin merinci 6 gerakan

dasar di antaranya adalah Effleurage (gerakan tangan mengurut) Teknik pijat

Effleurage banyak di terapkan di negara barat seperti Perancis. Teknik pijat

Effleurage dapat menimbulkan efek distraksi dan relaksasi, sehingga membantu

ibu menjadi lebih rileks, menciptakan perasaan nyaman, enak dan respon nyeri

akan menurun. Di Indonesia teknik ini masih belum popular dan masih jarang

dilakukan (Danuatmaja, 2004 : 67)

Penatalaksanaan pada ibu inpartu kala 1 fase aktif dilakukan observasi

dengan menggunakan lembar partograf, observasi tersebut meliputi detak jantung

janin, kondisi air ketuban, penyusupan kepala janin, pembukaan dan pendataran

servix, , penurunan kepala janin, kontraksi uterus meliputi frekuensi serta lama

kontraksi, tekanan darah, jumlah nadi, suhu tubuh, serta peneriksaan urine,

Page 17: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

sedangkan observasi intensitas nyeri belum di masukkan dalam standar

operasional prosedur, juga masih banyak bidan yang belum mengetahui tentang

penerapan teknik pijat Effleurage sebagai upaya penurunan nyeri persalinan pada

ibu inpartu kala 1 fase aktif. Berdasarkan data yang di peroleh, Polindes

Kembangringgit pada tahun 2010 tercatat 120 persalinan normal, 11 persalinan

tindakan dan 8 persalinan dengan operasi (SC), sampai saat ini data tentang nyeri

persalinan pada ibu inpartu kala 1 fase aktif belum diketahui

Berdasarkan permasalahan di atas dimana nyeri persalinan pada ibu

inpartu kala 1 fase aktif bisa berdampak terhadap kelancaran proses persalinan

, serta masih banyak bidan yang belum mengetahui tentang penerapan teknik pijat

Effleurage sebagai upaya penurunan nyeri persalinan pada ibu inpartu kala 1 fase

aktif, untuk itu peneliti merasa tertarik melakukan penelitian tentang penerapan

teknik pijat Effleurage sebagai upaya penurunan nyeri persalinan pada ibu inpartu

kala 1 fase aktif oleh bidan dan pendamping pasien di Polindes Kembangringgit

Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto

B. Fokus Penelitian

1. Penerapan teknik pijat Effleurage oleh bidan pada ibu inpartu kala 1 fase

aktif

2. Penerapan teknik pijat Effleurage oleh pendamping pasien pada ibu

inpartu kala 1 fase aktif

3. Evaluasi penerapan teknik pijat Effleurage oleh bidan dan pendamping

pasien terhadap penurunan nyeri persalinan pada ibu inpartu kala 1 fase

aktif oleh bidan koordinator

Page 18: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pengamatan di lapangan dalam proses

pertolongan

persalinan, bidan belum mengetahui tentang penerapan teknik pijat Effleurage

sebagai upaya penurunan nyeri persalinan pada ibu inpartu kala 1 fase aktif,

sehingga dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah teknik pijat Effleurage yang dilakukan oleh bidan ?

2. Bagaimana teknik pijat Effleurage yang dilakukan oleh pendamping

pasien ?

3. Bagaimana evaluasi bidan koordinator tentang teknik pijat Effleurage yang

dilakukan oleh bidan dan pendamping pasien terhadap penurunan nyeri

persalinan ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak di capai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tujuan Umum

Untuk menjelaskan bagaimana penerapan teknik pijat Effleurage sebagai

upaya penurunan nyeri persalinan pada ibu inpartu kala 1 fase aktif di Polindes

Desa Kembangringgit Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto

Tujuan Khusus

1. Mendeskripsikan teknik pijat Effleurage yang dilakukan oleh bidan pada

ibu inpartu kala 1 fase aktif

2. Mendeskripsikan teknik pijat Effleurage yang di lakukan oleh pendamping

pasien pada ibu inpartu kala 1 fase aktif

Page 19: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

3. Melakukan evaluasi terhadap teknik pijat Effleurage yang dilakukan oleh

bidan, dan pendamping pasien terhadap penurunan nyeri persalinan

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai sumber

informasi tentang manfaat teknik pijat Effleurage sebagai upaya

penurunan nyeri persalinan pada ibu inpartu kala 1 fase aktif juga sebagai

dasar untukpenelitan selanjutnya

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pasien :

Hasil penelitian ini dapat di gunakan untuk membantu klien dalam

menurunkan nyeri persalinan pada saat inpartu kala 1 fase aktif

b. Bagi bidan :

Hasil penelitian ini dapat membantu bidan memberikan kemudahan

dalam menolong persalinan terutama pada kala 1 fase aktif

c. Bagi institusi :

Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai acuan pada pertolongan

persalinan

Page 20: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini pertama akan di jelaskan mengenai pengertian Effleurage, teknik

pijat Effleurage, serta cara kerja dalam upaya penurunan nyeri persalinan kala1

fase aktif pada ibu inpartu. Kedua, konsep tentang nyeri meliputi pengertian

nyeri, teori terjadinya nyeri nyeri, tahapan nyeri faktor faktor yang

mempengaruhi respon nyeri dan pengukuran intensitas nyeri. Ketiga, konsep

tentang persalinan yang meliputi pengertian persalinan, tahap tahap

persalinan dan patofisiologi nyeri persalinan

A. Kajian teori

1. Effleurage

a. Pengertian

Massage adalah melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak, biasanya otot,

tendon atau ligamentum tanpa menyebabkan gerakan atau perubahan posisi sendi

untuk meredakan nyeri, menghasilkan relaksasi, dan atau memperbaiki sirkulasi.

Malkin (1994) merinci enam gerakan dasar yang dilakukan, gerakan

tersebut adalah : Effleurage (gerakan tangan mengurut), Petrissage (gerakan

tangan mencubit), Tapotement (gerakan tangan melakukan perkusi), Hacking

(gerakan tangan mencincang), Kneading (gerakan tangan meremas) dan Cupping

(gerakan membentuk seperti mangkuk), setiap gerakan ditandai dengan perbedaan

tekanan, arah dan kecepatan, posisi tangan dan gerakan untuk mencapai pengaruh

yang berbeda pada jaringan di bawahnya (Rosemary,2003:164). Effleurage

Page 21: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

berasal dari bahasa Prancis yang berarti ”Skimming the surface” yang artinya

”mengambil buih di permukaan”. Effleurage (pijat ringan) adalah salah satu

gerakan utama dalam pijat dan bisa di lakukan di bagian tubuh manapun.

Effleurage menunjukkan awal dan akhir pijatan dan bisa di lakukan sebelum atau

sesudah usapan dan memudahkan aliran gerakan satu ke gerakan yang lain.

Telapak tangan harus selalu bersentuhan dengan tubuh, yang akan merasakan

sebuah gerakan yang berkelanjutan ketika menerapkan tekanan ritmis dari atas ke

bawah menuju titik awal dengan sentuhan ringan, mempertahankan irama tersebut

dan menghindari gerakan gerakan kasar (Jordi , 2007 : 24)

b. Teknik pijat Effleurage

Teknik pijat Effleurage merupakan salah satu metode non farmakologis yang

dilakukan untuk mengurangi nyeri persalinan pada ibu inpartu kala 1 fase aktif.

pijatan berupa usapan lembut, lambat, dan panjang atau tidak terputus - putus.

Bisa di lakukan dengan posisi pasien terlentang atau miring, teknik pijat ini

menimbulkan efek relaksasi dan menciptakan perasaan nyaman

Ada dua cara teknik pijat Effleurage

1). Teknik menggunakan dua tangan

Teknik ini bisa dilakukan oleh ibu inpartu sendiri dengan menggunakan

kedua telapak jari jari tangan melakukan usapan ringan, tegas dan konstan

dengan cara gerakan melingkari abdomen, dimulai dari abdomen bagian

bawah di atas simpisis pubis, mengarah ke samping perut, terus ke fundus

uteri kemudian turun ke umbilicus dan kembali ke perut bagian bawah di

samping simpisis pubis, (Bobak, 2005 : 57)

Page 22: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Gambar 1 Teknik pijat Effleurage dengan dua tangan oleh ibu inparu

Sumber : www.birthsource.com

2). Teknik menggunakan satu tangan

Teknik ini dapat di lakukan oleh orang lain (suami, keluarga atau petugas

kesehatan) dengan menggunakan ujung ujung jari tangan melakukan

usapan pada abdomen secara ringan, tegas, konstan dan lambat dengan

membentuk pola gerakan seperti angka delapan (Bobak, 2005 :58)

Gambar 2 Teknik pijat Effleurage dengan satu tangan

Sumber : http://www.wikimu.com

Page 23: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

c. Cara Kerja

Dasar teori massage adalah teori gate control yang dikemukakan oleh

(Melzack dan Wall, 1965). Teori ini menjelaskan tentang dua macam serabut

syaraf berdiameter kecil dan serabut berdiameter besar yang mempunyai fungsi

yang berbeda. Impuls rasa sakit yang dibawah oleh saraf yang berdiameter kecil

menyebabkan gate control dispinal cord membuka dan impuls diteruskan ke

korteks serebral sehingga akan menimbulkan rasa sakit. Tetapi impuls rasa sakit

ini dapat di blok yaitu dengan memberikan rangsangan pada saraf yang

berdiameter besar yang menyebabkan gate control akan tertutup dan rangsangan

sakit tidak dapat diteruskan ke korteks serebral. Pada prinsipnya rangsangan

berupa usapan pada saraf yang berdiameter besar yang banyak pada kulit, harus

dilakukan awal rasa sakit atau sebelum impuls rasa sakit yang dibawa oleh saraf

yang berdiameter kecil mencapai korteks serebral. Pijat Effleurage pada abdomen

yang teratur dangan latihan pernapasan selama kontraksi digunakan untuk

mengalihkan wanita dari nyeri selama kontraksi. Begitu pula adanya massage

yang mempunyai efek distraksi juga dapat meningkatkan pembentukan endorphin

system control dasenden. Massage membuat pasien lebih nyaman karena massage

membuat relaksasi otot (Monsdragon, 2004).

2. Nyeri

a. Pengertian Nyeri

Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan, sifatnya

sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala

atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau

Page 24: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

mengevaluasi rasa nyeri yang dialami. Menurut (The International association for

teh Study of Pain). Nyeri adalah pengalaman sensorik (fisik) dan emosional

(psikologis) yang tidak menyenangkan dan di sertai oleh kerusakan jaringan

secara potensial dan aktual

b. Teori terjadinya Nyeri

Secara umum, nyeri diartikan sebagai suatu keadaan yang tidak

menyenangkan akibat terjadinya rangsangan fisik maupun dari dalam serabut

saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis, maupun

emosional (Hidayat, 2008).

Ada beberapa macam teori nyeri yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1). Teori pola (Pattern Theory) adalah rangsangan nyeri masuk melalui akar

ganglion dorsal medulla spinalis dan rangsangan aktifitas sel T. Hal ini

mengakibatkan suatu

respon yang merangsang ke bagian yang lebih tinggi yaitu korteks serebri dan

menimbulkan persepsi, lalu otot berkontraksi sehingga menimbulkan nyeri.

Persepsi dipengaruhi modalitas respons dari reaksi sel T.

2). Teori pemisahan (specificity theory) menurut teori ini rangsangan sakit masuk

ke pinal cord melalui dorsalis yang bersinaps didaerah posterior kemudian

naik ke traktus hemifer dan menyilang ke garis media ke sisi lainnya dan

berakhir di korteks selebri, dimana rangsangan nyeri tersebut diteruskan.

3). Teori pengendalian gerbang (gate control theory) yang dikemukakan oleh

Melzak dan Wall. Teori ini lebih komprehensip dalam menjelaskan tranmisi

dan persepsi nyeri. Rangsangan atau impuls nyeri yang disampaikan oleh

Page 25: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

syaraf perifer aferen ke korda spinalis dapat dimodifikasi sebelum tramisi ke

otak. Sinaps dalam dorsal medulla spinalis beraktifitas seperti pintu untuk

mengijinkan impuls masuk ke otak. Kerja kontrol gerbang ini menguntungkan

dari kerja serat saraf besar dan kecil yang keduanya berada dalam rangsangan

akar ganglion dorsalis. Rangsangan pada serat akan meningkatkan aktifitas

subtansia gelatinosa yang mengakibatkan tertutupnya pintu sehingga aktifitas

sel T terhambat dan menyebabkan hantaran rasa nyeri terhambat juga.

Rangsangan serat besar ini dapat langsung merangsang ke korteks serebri dan

hasil persepsinya akan dikembalikan ke dalam medulla spinalis melalui serat

eferen dan reaksinya mempengaruhi aktifitas sel T. Rangsangan pada serat

kecil membuka pintu mekanisme sehingga aktifitas sel T meningkat

4). Teori tranmisi dan inhibisi. Adanya stimulus pada nociceptor memulai

tranmisi impuls-impuls pada serabut-serabut besar yang memblok impuls-

impuls pada serabut lamban dan endogen opiate sistem supresif (Hidayat,

2008).

c. Tahapan Nyeri

Ada empat tahapan terjadinya nyeri :

1). Transduksi

Transduksi merupakan proses dimana suatu stimuli nyeri (noxious stimuli)

dirubah menjadi suatu aktifitas listrik yang akan diterima ujung-ujung saraf.

Stimuli ini dapat berupa stimuli fisik (tekanan), suhu (panas) atau kimia

(substansi nyeri). Terjadi perubahan patofisiologis karena mediator-mediator

nyeri mempengaruhi juga nosiseptor diluar daerah trauma sehingga lingkaran

Page 26: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

nyeri meluas. Selanjutnya terjadi proses sensitisasi perifer yaitu menurunnya

nilai ambang rangsang nosiseptor karena pengaruh mediator-mediator tersebut

di atas dan penurunan pH jaringan. Akibatnya nyeri dapat timbul karena

rangsang yang sebelumnya tidak menimbulkan nyeri misalnya rabaan.

Sensitisasi perifer ini mengakibatkan pula terjadinya sensitisasi sentral yaitu

hipereksitabilitas neuron pada spinalis, terpengaruhnya neuron simpatis dan

perubahan intraseluler yang menyebabkan nyeri dirasakan lebih lama.

Rangsangan nyeri diubah menjadi depolarisasi membrane reseptor yang

kemudian menjadi impuls syaraf.

2). Transmisi

Transmisi merupakan proses penyampaian impuls nyeri dari nosiseptor saraf

perifer melewati kornu dorsalis, dari spinalis menuju korteks serebri.

Transmisi sepanjang akson berlangsung karena proses polarisasi sedangkan

dari neuro presinaps ke pasca sinaps melewati neurotransmitter.

3). Modulasi

Modulasi adalah proses pengendalian internal oleh sistem saraf, dapat

meningkatkan atau mengurangi penerusan impuls nyeri. Hambatan terjadi

melalui sistem analgesia endogen yang melibatkan neurotansmiter antara lain

endorphin yang dikeluarkan oleh sel otak dan neuron di spinalis. Impuls ini

bermula dari area periaquaductuagrey (PAG) dan menghambat transmisi

impuls pre maupun pasca sinaps di tingkat spinalis. Modulasi nyeri dapat

timbul di nosiseptor perifer

4). Persepsi

Persepsi adalah hasil rekonstruksi susunan saraf pusat tentang impuls nyeri

Page 27: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

yang diterima. Rekonstruksi merupakan hasil interaksi sistem saraf sensoris,

informasi kognitif (korteks serebri) dan pengalaman emosional (hipokampus

dan amigdala). Persepsi menentukan berat ringannya nyeri yang dirasakan

(Wibowo, 2009).

d. Faktor factor yang mempengaruhi respon nyeri

Oleh karena nyeri merupakan masalah yang kompleks, maka beberapa factor

dapat mempengaruhi respon nyeri antara lain :

1). Umur

Faktor umur adalah variable penting yang mempengaruhi respon nyeri. Pada

anak anak akan mesulitan untuk mengerti tentang nyeri dan prosedur

keperawatan yang menimbulkan nyeri, anak anak akan kesulitan

mengungkapkan respon nyerinya pada orang lain atau arang tuanya oleh

karena itu perawat harus menggunakan teknik sederhana untuk membantu

anak mengerti dan menggambarkan tentang nyerinya dengan menggunakan

gambar gambar pada anak untuk menggambarkan respon nyerinya. Anak

mempunyai respon nyeri yang lebih tinggi bila di banding dengan usia

remaja,dewasa dan orang tua. Ini di karenakan anak dapat mengekspresikan

nyeri lebih bebas sedangkan pada remaja respon nyeri lebih rendah karena

dapat mengontrol perilakunya, sedangkan usia dewasa dan tua lebih rendah

lagi karena mereka menganggap nyeri merupakan proses alami

2). Jenis Kelamin

Umumnya laki laki dan perempuan tidak mempunyai perbedaan yang

signifikan dalam merespon nyeri (Gill, 1990) masih diragukan bila ada faktor

Page 28: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

gender yang mempengaruhi respon nyeri, namun dalam suatu penelitian yang

di lakukan oleh Buns et al (1989) pada pasien post operasi abdomen

menunjukkan bahwa pasien laki laki membutuhkan morphin yang lebih

banyak di bandingkan dengan pasien perempuan

3). Sosiokultural

Ras, budaya dan etnis merupakan factor penting dalam respon individu

terhadap nyeri. Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh davitz kelompok

orang yang berkulit hitam mempunyai respon nyeri yang lebih rendah di

banding berkulit putih

4). Lingkungan

Lingkungan dan situasi yang berhubungan dengan nyeri akan mempengaruhi

respon pasien terhadap nyeri, jika seseorang mengalami nyeri yang hebat

tetapi pasien berada dalam situasi formal atau gaduh, respon orang tersebut

mungkin sangat berbeda bila pasien sendirian atau berada di lingkungan

rumah sakit

5). Arti Nyeri

Arti nyeri pada seseorang akan mempengaruhi respon nyerinya karena sangat

berhubungan dengan penyebab nyeri yang di alaminya, seseorang akan

merespon nyeri yang berbeda bila dia percaya bahwa nyeri sebagai suatu

ancaman, merasa kehilangan, hukuman atau kemenangan. Nyeri oleh karena

melahirkan akan berbeda dengan nyeri karena pembedahan

6). Perhatian

Tingkat perhatian seseorang terhadap nyeri akan mempengaruhi respon

nyerinya. Bila perhatian meningkat akan bisa meningkatkan respon terhadap

Page 29: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

nyeri, sedangkan relaksasi akan mengurangi respon terhadap nyeri (Gill,

1990:66).konsep ini mendasari perawat dalam mengatasi nyeri seperti

relaksasi atau pemijatan dengan cara mengalihkan perhatian dan konsentrasi

terhadap stimulasi yang lain (Mc Caffery, 1986)

7). Kecemasan

Hubungan antara kecemasan dan nyeri merupakan hubungan yang komplek,

kecemasan seringkali meningkatkan respon nyeri, tetapi nyeri dapat juga

meningkat menimbulkan kecemasan (Gill, 1990). Sangat sulit untuk

memisahkan dua sensasi tersebut, kesehatan emosional seseorang biasanya

dapat mentoleransi lebih terhadap nyeri sedang bahkan nyeri berat di

bandingkan dengan seseorang yang emosinya tidak stabil. Berbagai penelitian

menunjukkan bahwakecemasan dapat member pengaruh yang besar terhadap

cara merespon nyeri pada pasien kanker

8). Kelelahan

Kelelahan akan meningkatkan respon nyeri seseorang dan akan mengurangi

kemampuan beradaptasi terhadap nyeri yang di alaminya. Seringkali keluhan

nyeri akan berkurang setelah melakukan istirahat yang cukup lama

9). Pengalaman Nyeri sebelumnya

Setiap orang akan belajar dari pengalaman nyeri masa lalu. pangalaman nyeri

masa lalu tidak akan menjamin seseorang untuk lebih mudah mengatasi nyeri

yang akan datang. jika seseorang menderita nyeri berulang ulang tanpa ada

penurunan rasa nyeri dari sebelumnya atau terserang nyeri berat, kecemasan

bahkan rasa takut akan terjadi. Sebaliknya jika seseorang mengalami nyeri

berulang dengan tipe yang sama tetapi dia berhasil mengurangi respon yang di

Page 30: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

alaminya, dia akan menjadi lebih mudah untuk menginterpretasikan sensasi

nyeri dengan melakukan upaya persiapan yang lebih baik untuk mengurangi

nyeri tersebut. Ketika seseorang mendapt nyeri untuk pertama kalinya, dia

akan gagaluntuk beradaptasi

10).Coping style

Pengalaman nyeri seseorang bisa tidak berarti. Seringkali pasien kehilangan

kemampuan untuk mengontrol lingkungannya. Coping style sering akan

mempengaruhi banyaknya nyeri yang di terima. Seseorang yang bersikap

introvert dia akan memiliki control diri yang lebih baik terhadap

lingkungannya di bandingkan dengan orang yang memiliki sikap extrofert

terhadap nyeri yang di rasakan (Scultheis 1987 :107)

11).Dukungan social dan keluarga

Faktor lain yang berpengaruh cukup signifikan dalam merespon nyeri adalah

kehadiran dan dorongan dari orang lain. Seseorang dengan kelompok sosial

yang berbeda berharap dapat menyampaikan keluhan nyerinya sesuai dengan

keinginannya (Mc Caffery, 1983).orang yang mengalami nyeri seringkali

memiliki ketergantungan terhadap anggota keluarganya untuk memberikan

dukungan, bantuan atau pencegahan terhadap nyeri yang dirasakan.

Ketidakhadiran keluarga dan teman dekat seringkali akan membuat nyeri yang

di alami akan semakin meningkat

e. Pengukuran Intensitas Nyeri

Menurut Perry dan Potter (1993), nyeri tidak dapat diukur, secara objektif

misalnya dengan X-Ray atau tes darah. Namun tipe nyeri yang muncul dapat

Page 31: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

diramalkan berdasarkan tanda dan gejalanya. Kadang bidan hanya bisa mengkaji

nyeri dengan berpatokan pada ucapan dan perilaku klien. Klien kadang diminta

untuk menggambarkan nyeri yang dialaminya tersebut sebagai nyeri ringan, nyeri

sedang, atau berat. Bagaimanapun makna dari istilah tersebut berbeda antara klien

dan bidan. Tipe nyeri tersebut berbeda pada setiap waktu. Gambaran skala nyeri

merupakan makna yang lebih objektif yang dapat diukur. Gambaran skala nyeri

dapat mengkaji beratnya nyeri. Untuk menentukan derajat nyeri, bidan dapat

menanyakan pada klien tentang nyeri yang dirasakan dengan menggunakan skala

numerik 0 -10 atau skala yang serupa lainnya yang membantu menerangkan

bagaimana intensitas nyerinya (Reeder dan Mark 1995). Nyeri yang ditanyakan

pada skala tersebut adalah sebelum dan sesudah dilakukan intervensi.

Ada tiga cara mengkaji intensitas nyeri yang biasa digunakan antara lain:

Skala ini sudah biasa dipergunakan dan telah di validasi . Berat ringannya rasa

sakit atau nyeri dibuat menjadi terukur dengan mengobyektifkan pendapat

subyektif nyeri. Skala numerik, dari 0 hingga 10, di bawah ini ,Nol ( 0 )

merupakan keadaan tanpa atau bebas nyeri, sedangkan sepuluh (10) , suatu nyeri

yang sangat hebat.

1. Skala Numerik

Gambar 3 Skala Numerik Nyeri

Sumber : http://fkunhas.com/1/mengukur+skala+nyeri.html

No Worst Pain

Mild Possible

Pain

Moderate Pain

Severe Pain

Very Pain

Page 32: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

2. Visual Analog Scale (VAS)

Terdapat skala sejenis yang merupakan garis lurus , tanpa angka. Bisa

bebas mengekspresikan nyeri , ke arah kiri menuju tidak sakit, arah

kanan sakit tak tertahankan, dan tengah kira-kira nyeri yang sedang.

Tidak ada rasa nyeri

Anda diminta menunjukkan posisi nyeri pada garis antara kedua nilai ekstrem . bila anda menunjuk tengah garis,

menunjukkan nyeri yang moderate / sedang Sangat Nyeri

Gambar 4 Visual Analog Scale

Sumber : http://fkunhas.com/1/mengukur+skala+nyeri.html

3. Skala Wajah

Skala nyeri enam wajah dengan ekspresi yang berbeda , menampilkan wajah

bahagia hingga wajah sedih, juga di gunakan untuk "mengekspresikan" rasa

nyeri. Skala ini dapat dipergunakan mulai anak usia 3 (tiga) tahun.

Gambar 5 Skala wajah Nyeri

Sumber : http://fkunhas.com/1/mengukur+skala+nyeri.html

Intensitas nyeri mengacu kepada kehebatan nyeri itu sendiri, untuk

menentukan derajat nyeri bidan dapat menanyakan kepada klien tentang nyeri

yang di rasakan dengan menggunakan skala numerik 0 – 10 atau skala yang

serupa lainnya yang membantu menerangkan bagaimana intensitas nyerinya

(Reeder dan mark 1995). Nyeri yang di tanyakan pada adalah sebelun dan sesudah

Page 33: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

di lakukan intervensi nyeri untuk mengevaluasi keefektifannya. Cara mengkaji

nyeri yang di gunakan adalah 0 – 10 angka skala intensitas nyeri yaitu :

intensitas nyeri dibedakan menjadi 5 dengan

menggunakan skala numerik

0 : Tidak nyeri 1 - 2 : Nyeri ringan

3 - 5 : Moderat / sedang 6 - 7 : Severe / berat

8 - 10 : Sangat berat

3. Konsep Persalinan

a. Pengertian Persalinan

Persalinan adalah proses untuk mendorong keluar (ekspulsi) hasil pembuahan

(yaitu janin yang viable, plasenta dan ketuban) dari dalam uterus lewat vagina ke

dunia luar (Helen Farrer, 2001 : 118)

b. Tahap tahap Persalinan

Persalinan di bagi menjadi 4 kala. Pada kala 1 serviks membuka sampai

terjadi pembukaan 10 cm, kala 1 di namakan kala pembukaan yaitu proses

membukanya serviks sebagai akibat adanya kontraksi uterus, kala 1 ada 2 fase

yaitu fase laten dan fase aktif. Fase laten berlangsung 8 jam dan terjadi sangat

lambat sampai ukuran diameter serviks 3 cm, Fase aktif di bagi menjadi 3 fase

yaitu fase akselerasi , fase dilatasi maksimal fase deselerasi dan berlangsung

selama 6 jam sampai dengan dari mulai serciks membuka 4 cm sanpai dengan

10cm (lengkap). Kala II disebut kala pengeluaran oleh karena adanya kekuatan

kontraksi uterus, janin di dorong keluar sampai lahir.Dalam kala III atau kala uri

plasenta terlepas dari dinding uterus dan di lahirkan. Kala IV mulai dari lahirnya

plasenta sampai 2 jam persalinan

Page 34: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

c. Patofisiologi Nyeri Persalinan

Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang

terkait dengan kontraksi uterus, pembukaan dan penipisan serviks, serta

penurunan janin selama persalinan (Arifin, 2008). Nyeri persalinan ditandai

dengan adanya kontraksi uterus, kontraksi sebenarnya telah terjadi pada minggu

ke-30 kehamilan yang disebut kontraksi Braxton hicks akibat perubahan-

perubahan dari hormon estrogen dan progesteron tetapi sifatnya tidak teratur,

tidak nyeri dan kekuatan kontraksinya sebesar 5 mmHg, dan kekuatan kontraksi

Braxton hicks ini akan menjadi kekuatan his dalam persalinan dan sifatnya teratur.

Kadang kala tampak keluarnya cairan ketuban yang biasanya pecah menjelang

pembukaan lengkap, tetapi dapat juga keluar sebelum proses persalinan. Dengan

pecahnya ketuban diharapkan persalinan dapat berlangsung dalam waktu 24 jam

(Gadysa, 2009).

Selama persalinan kala satu, nyeri terutama dialami karena rangsangan

nosiseptor dalam adneksa, uterus, dan ligamen pelvis. Banyak penelitian yang

mendukung bahwa nyeri persalinan kala I adalah akibat dilatasi serviks dan

segmen uterus bawah, dengan distensi lanjut, peregangan, dan trauma pada serat

otot dan ligamen yang menyokong

struktur ini, faktor berikut mendukung teori tersebut :

1) Peregangan otot polos telah ditunjukkan menjadi rangsang pada nyeri viseral.

Intensitas nyeri yang dialami pada kontraksi dikaitkan dengan derajat dan

kecepatan dilatasi serviks dan segmen uterus bawah.

2) Intensitas dan waktu nyeri dikaitkan dengan terbentuknya tekanan intrauterin

yang menambah dilatasi struktur tersebut. Pada awal persalinan, terdapat

Page 35: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

pembentukan tekanan perlahan, dan nyeri dirasakan kira-kira 20 detik setelah

mulainya kontraksi uterus. Pada persalinan selanjutnya, terdapat pembentukan

tekanan lebih cepat yang mengakibatkan waktu kelambatan minimal sebelum

adanya persepsi nyeri. Ketika serviks dilatasi cepat pada wanita yang tidak

melahirkan, mereka mengalami nyeri serupa dengan yang dirasakan selama

kontraksi uterus.

3) Rangsangan persalinan kala I ditransmisikan dari serat eferen melalui pleksus

hipogastrik superior, inferior, dan tengah, rantai simpatik torakal bawah, dan

lumbal, ke ganglia akar saraf posterior pada T10 sampai L1. Nyeri dapat

disebarkan dari area pelvis ke umbilikus, paha atas, dan area midsakral. Pada

penurunan janin, biasanya pada kala II, rangsangan ditransmisikan melalui

saraf pudendal melalui pleksus sakral ke ganglia akar saraf posterior pada S2

sampai S4 (Patree, 2007). Nyeri pada kala I persalinan timbul dari uterus dan

adnexa saat berkontraksi, Beberapa kemungkinan mekanisme yang

menjelaskan hal ini yaitu: nosiseptif yang berasal dari uterus telah diajukan

namun pengamatan saat ini bahwa nyeri itu lebih banyak dihasilkan akibat

dilatasi serviks dan segmen bawah uterus, dan mekanisme distensi

sesudahnya. Intensitas nyeri berhubungan dengan kekuatan kontraksi dan

tekanan yang dihasilkan uterus yang akan melawan obstruksi yang terjadi,

serviks dan perineum mungkin juga berperan terhadap terjadinya nyeri.

Beberapa nosiseptik kemudian berperan dalam terjadinya nyeri, yaitu

bradikinin, leokotrin, prostaglandin, serotonin, asam laktat, dan substan P.

Bukti yang mendukung tentang nosiseptik yang berasal dari uterus didasarkan

pada penelitian, hal ini ditinjau secara mendetail oleh Bonica (Idmgarut,2009)

Page 36: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian ini di tunjang oleh penelitian penelitian lain yang relevan antara lain

penelitian yang di lakukan oleh Chan MY, Chen CH, Huang KF, National

Tainan Institue Of Nursing NOC (2006) meneliti Perbandingan effek pijat

pada nyeri persalinan dengan meggunakan kuisioner “The McGill Pain”

dimana penelitian ini membandingkan dua kelompok yang di pijat dan yang

tidak di pijat , pemijatan mengurangi intensitas nyeri pada fase 1 dan 2, tetapi

tidak ada perbedaan yang signifikan pada fase 3, meskipun pijatan tidak

mampu mengubah karakteristik nyeri , tetapi pijatan secara efektif mengurangi

intensitas nyeri pada wanita saat melahirkan.

4. Penelitian juga dilakukan oleh Kimber L, McNabb M, Mc Court C, Haines A,

Brocklehurst P, Unit Maternitas Horton, Universitas Oxford (2008), meneliti

bahwa terdapat perbedaan antara kelompok intervensi ( pijat dengan teknik

relaksasi), placebo (musik dengan teknik relaksasi) dan kelompok terkontrol

9Perawatan biasa), Kelompok placebo tidak menggunakan analgesic untuk

memberikan penekanan bahwa perbedaab yang ditimbulkan hanya karena

penggunaan pijat saja. Terdapat perbedaan skor nyeri yang lebih rendah pada

kelompok intervensi, tetapi perbedaan ini tidak terlalu signifikan. Tidak ada

perbedaan yang ditemukan dengan yang menggunakan analgesic. Terdapat

tren pandangan yang lebih positif terhadap persiapan persalinan pada

kelompok intervensi dan kelompok placebo daripada kelompok terkontrol.

Hal ini memberikan keyakinan bahwa pijatan yang teratur dengan teknik

Page 37: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

relaksasi dari kehamilan tua hingga persalinan di terima dan berjasa dalam

mendeteksi perbedaan nyeri sebagai output yang terukur

3. Penelitian yang dilakukan oleh Tiffany Field, Touch Research Institute,

University of Miami School of Medicine, Department of Pediatrics (2010)

meneliti wanita yang mendapatkan terapi pijat mengalami penurunan rasa

sakit yang signifikan dan masa persalinannya rata rata lebih pendek tiga jam

dengan membutuhkan obat (penghilang nyeri) yang lebih sedikit

4. Penelitian yang dilakukan Rini Hariani ratih ( 2010) di Klinik bersalin

Fatimah Ali meneliti tentang wanita yang mendapat metode masesa selama

persalinan mengalami penurunan kecemasan, pengurangan nyeri , dan waktu

persalinan lebih pendek secara bermakna. Penelitian ini menggunakan desain

quasi eksperimen yang bersifat one grout pretes postes. Jumlah sample dalam

penelitian 20 orang dibagi menjadi 2 kelompok intervensi teknik pijat

effleurage 10 orang metode abdominal lifting 10 orang di analisa

menggunakan Uji t-dependent dan t-independent, hasil Uji t-dependent

diperoleh intensitas nyeri sebelum di lakukan detode effleurage rata rata 6,10

dan setelah dilakukan teknik pijat effleurage rata 3,90 sedang intensitas nyeri

sebelum dilakukan detode abdominal lifting rata rata 5,50 setelah di lakukan

diperoleh rata rata 3,70. nilai rata rata perbedaan kelompok teknik pijat

effleurage adalah 2,200 sedang nilai rata rata metode abdominal lifting adalah

1,800, maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan intensitas nyeri

sebelum dilakukan dan setelah dilakukan intervensi (nilai p<0,0001)

sedangkan Uji t-independent perbedaan penurunan intensitas nyeri antar

kelompok intervensi tidak ada perbedaan antara kedua kelompok (nilai

Page 38: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

p=0,174). Dari hasil penelitian ini dinyatakan teknik pijat effleurage dapat

digunakan sebagai intervensi dalam asuhan kebidanan kepada ibu bersalin

C. Kerangka Berfikir

Keterangan :

= Diteliti

Gambar 6. Kerangka berpikir

Pasien dengan persalinan normal akan melewati kala 1 yang terdiri dari fase

laten dan fase aktif, pada saat kala 1 fase aktif akan timbul nyeri persalinan yang

di sebabkan oleh kontraksi uterus, proses pembukaan dan penipisan serviks serta

segmen bawah rahim. Nyeri yang terjadi akan di persepsikan oleh pusat nyeri di

Pasien

Nyeri Persalinan kala1 Fase aktif

- Bidan - pendamping pasien

Respon Nyeri 1 Teknik effleurage

- Satu tangan - Dua tangan

Respon Nyeri II Evaluasi oleh Bidan koordinator

Page 39: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

otak sehingga muncullah respon nyeri. Sesuai dengan cara kerja teknik Effleurage

dimana ketika permukaan kulit abdomen diberikan pijatan ringan, lembut dan

lambat oleh bidan dan pendamping pasien baik menggunakan satu tangan maupun

dua tangan, maka saraf berdiameter besar akan menutup gate kontrol sehingga

respon nyeri tidak di lanjutkan ke otak. Dan pada respon nyeri berikutnya bidan

koordinator akan melakukan evaluasi kapada bidan dan pendamping pasien

tentang teknik pijat Effleurage terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan

Page 40: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Pemilihan lokasi atau site selection berkenaan dengan penentuan unit, bagian,

kelompok dan tempat dimana orang orang terlibat di dalam kegiatan atau

peristiwa yang ingin di teliti. Satuan yang di pilih hendaknya yang secara nyata

dimana kegiatan tersebut efektif di laksanakan (Sukmadinata, 2001 :102)

Lokasi dalam hal ini juga bisa di kaitkan dengan pembatasan masalah,

terutama bila pembatasannya mengenai keleluasaan daerah penelitiannya (Sutopo

2006 : 178). Lokasi penelitian ini dilakukan di Polindes Kembangringgit

Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto. Waktu penelitian mulai Januari –

Juli 2011

B. Bentuk dan Strategi

Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptip kualitatif, yang di susun

secara lentur dan terbuka untuk bisa disesuaikan dengan kondisi sebenarnya yang

di jumpai di lapangan. Studi Penelitian kualitatif lebih mementingkan deskriptip

proses tentang mengapa dan bagaimana sesuatu bisa terjadi, yang mengarah pada

pemahaman makna. Penelitian yang akan di lakukan adalah bentuk studi kasus

terpancang tunggal (Embedded Research), studi kasus terpancang tunggal artinya

penelitian hanya di lakukan pada satu sasaran dengan satu karakteristik (satu

lokasi atau satu subyek)

Page 41: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Kegiatan penelitian ini dapat di gambarkan sebagai berikut :

C. Sumber data dan Teknik sampling

Sumber data yang akan di manfaatkan dalam penelitian meliputi : 1).Informan

atau nara sumber yang berasal dari pasien, pendamping pasien, bidan, yang

terlibat dalam proses pertolongan persalinan.. 2) Tempat dalam penelitian ini di

Polindes Kembangringgit Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto. 3)

Peristiwa yaitu semua kegiatan penerapan teknik pijat Effleurage pada ibu inpartu

kala 1 fase aktif. 4). Dokumen terdiri dari kartu ibu, lembar observasi (SOAP),

lembar partograf. Teknik pengambilan sampling adalah porposive sampling yaitu

sampel berdasarkan tujuan dan tertimbangan tertentu, sampel yang cocok dan

sampel yang insidental (Nana Syaodih, 2010 :254) dalam penelitian ini yaitu ibu

inpartu kala 1 fase aktif

D. Kedudukan peneliti

Peneliti adalah bidan koordinator yang melatih bidan di Polindes dan

pendamping pasien untuk menerapkan teknik pijat Effleurage, kemudian peneliti

mengevaluasi penerapan teknik pijat Effleurage yang di lakukan oleh bidan dan

pendamping pasien

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

Respon nyeri ibu inpartu kala1 fase

aktif sebelum perlakuan

Respon nyeri ibu inpartu kala1 fase

aktif setelah perlakuan

Teknik pijat Effleurage dengan satu tangan atau

dua tangan

Page 42: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Pengumpulan data di lakukan dalam berbagai natural setting, (kondisi alamiah),

berbagai sumber (sumber data primer dan sekunder)

Secara umum terdapat empat macam teknik pengumpulan data, yaitu :

observasi, wawancara, dokumentasi dan trianggulasi. Pada penelitian kualitatif

teknik pengumpulan data yang lebih banyak berperan adalah observasi pastisipan

(Participant Obvervation), wawancara mendalam ( in-depth interview), dan

dokumentasi.

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan beberapa teknik antara lain :

1. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti

tidak menggunakan pedoman wawancara, bentuk pertanyaan wawancara

terbuka untuk mendapatkan informasi yang bersifat mendalam (Sugiyono,

2009 : 74) sedangkan wawancara terstruktur (structured Interview) peneliti

harus membawa instrumen sebagai pedoman wawancara, bisa juga

menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan material

lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara. Wawancara di lakukan

sebelum di lakukan teknik pijat Effleurage dan setelah di lakukan teknik pijat

Effleurage, semua hasil wawancara di rekam dan hasil rekaman di

transkripsikan dalam suatu deskripsi tekstual.

2. Observasi (pengamatan), Sanafiah Faisal dalam (Sugiono, 2009: 64)

mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi (participant

observation), observasi yang secara terang terangan dan tersamar (over

observation dan covert observation) dan observasi tak berstruktur

(instructured observation) dalam penelitian ini peneliti menyatakan terus

Page 43: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

terang kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian untuk

mengetahui aktifitas yang dilakukan oleh bidan dan pendamping pasien dalam

proses penerapan teknik pijat Effleurage.

3. Dokumentasi, selain wawancara dan observasi , bila terdapat data dari

informan yang memerlukan klarifikasi maka hal tersebut dapat di lakukan

dengan menggunakan dokumen data dari Polindes, sebagai pelengkap dalam

teknik pengumpulan data. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu, bisa berbentuk tulisan , gambar atau karya karya monumental dari

seseorang. Dalam penelitian ini dokumen berupa kartu ibu bersalin, lembar

observasi ibu inpartu kala 1 fase aktif, lembar penapisan, lembar partograf

4. FGD

FGD (Focus Group Discussion). Diskusi ini merupakan cara wawancara

kelompok, dan data yang di peroleh sekalisus sudah merupakan data yang

lebih mantap karena sudah di bahas oleh banyak nara sumber sebagai anggota

diskusi kelompok. Dalam diskusi ini terdiri dari peneliti yaitu bidan

koordinator, bidan polindes dan dokter puskesmas.

F. Validasi data

Dalam penelitian ini validitas data di uji dengan cara : Tri Anggulasi

1. Trianggulasi Sumber/data (data trianggulation)

Trianggulasi sumber dilakukan dengan mengumpulkan data tentang

permasalahan dalam penelitian dari beberapa sumber data yang berbeda

2. Trianggulasi teori (theoretical triangulation)

Trianggulasi teori dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan

Page 44: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang di kaji

3. Trianggulasi metode (methodological triangulation)

Trianggulasi metode dilakukan dengan cara mengecek data kepada

sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Data yang di peroleh

secara wawancara kemudian di sesuaikan dengan hasil observasi dan

dokumentasi

4. Triangulasi peneliti (investigator triangulation)

Trianggulasi peneliti adalah hasil penelitian baik data maupun simpulan

mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa di uji validitasnya

dari beberapa peneliti

G. Analisis Data

Aktivitas dalam analisis data penelitian kualitatif bersifat induktif. Analisis

data kualitatif dilakukan terhadap hasil pengumpulan data berupa wawancara,

pengamatan, dokumentasi, diskusi kelompok terfokus dan melakukan beragam

teknik refleksi bagi pendalaman dan pemantapan data. Analisis data kualitatif

menurut Miles and Huberman yang di kutip dalam Sugiono (2009), meliputi yaitu

pengumpulan data, sajian data, reduksi data dan penarikan kesimpulan atau

verifikasi.

1. Pengumpulan data ini sesuai dengan teknik pengumpulan data meliputi

wawancara mendalam, wawancara terstruktur, observasi dan dokumentasi.

Pengumpulan data di lakukan sebelum pelaksanaan penelitian dan setelah

penelitian

Page 45: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2. Reduksi data

Merupakan proses seleksi, memfokuskan, penyederhanaan dan abstraksi data.

Proses ini berlangsung terus menerus selama pengumpulan data sampai

laporan akhir peneliti di susun. Pada waktu pengumpulan data berlangsung

peneliti membuat ringkasan dari catatan yang di peroleh di lapangan, membuat

kode, memusatkan tema, menentukan batas permasalahan dan menulis memo.

Pada penelitian ini peneliti memfokuskan pada penerapan metode Effleurage

pada ibu inpartu kala 1 fase aktif dan respon nyeri yang di tunjukkan

3. Sajian data

Sebagai proses analisa data yang berintikan penyajian dengan cara

mengorganisir informasi secara sistematik untuk mempermudah penelitian

dalam menggabungkan dan merangkai keterikatan antar data dalam menyusun

penggambaran proses dan fenomena yang di teliti. Penyajian data dalam

penelitian ini berbentuk uraian singkat naratif yang di tuangkan dalam analisis

dan refleksi

4. Penarikan kesimpulan atau verifikasi

Penariakan kesimpulan atau verifikasi adalah merupakan kegiatan melakukan

penarikan kesimpulan dari keadaan yang belum jelas kemudian meningkat

sampai pada pernyataan yang di miliki, landasan yang kuat dari proses analisis

terhadap fenomena yang ada dan mendiskusikan permasalahan dengan pihak

pihak yang terkait sampai di peroleh kesepakatan kesimpulan

Page 46: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Gambar 7 Siklus analisis data kualitatif Sumber : Miles dan Huberman (1984)

H. Prosedur Penelitian

Kegiatan penelitian ini seluruhnya direncanakan sebagai berikut :

1. Persiapan

a. Berkonsultasi dengan dokter Puskesmas berkaitan dengan informan

kompeten yang akan memberikan informasi tentang permasalahan penelitian

yang akan dilakukan

b. Menghubungi teman sejawat (bidan desa) untuk di ajak berkolaborasi dalam

penelitian yang dalam hal ini dia dilibatkan menjadi petugas tenaga

kesehatan dan berkoordinasi untuk menyamakan persepsi dan langkah

langkah penerapan teknik pijat effleurage kepada pasien

2. Pengumpulan Data

a. Melakukan pendekatan pada informan kunci

Pada tahap ini peneliti mendiskripsikan teknik pijat Effleurage kepada bidan

di Polindes

b. Melakukan pendekatan pada subyek penelitian

Pengumpulan data

Sajian data

verifikasi

Reduksi data

Page 47: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

memberitahu keluarga terutama suami pasien untuk minta ijin menggunakan

subyek penelitian ibu inpartu kala 1 fase aktif (pasien/istri), kemudian

menyampaikannya kepada pasien (ibu inpartu kala 1 fase aktif) dalam hal ini

pasien di libatkan dan menyamakan persepsi tentang langkah langkah

penerapan teknik pijat Effleurage dalam upaya penurunan nyeri persalinan

c. Melakukan pendekatan pada pendamping pasien untuk mendiskripsikan

teknik pijat Effleurage kepada pasien

d. Menjelaskan maksud dan tujuan penelitian

Menjelaskan kepada pasien bahwa peneliti ingin melakukan pengamatan

pada proses persalinan terutama tentang nyeri persalinan dan dalam

pengamatan nanti akan dilakukan penerapan teknik pijat Effleurage pada

saat terjadi kontraksi rahim dan diharapkan dengan pijatan tersebut akan

membantu menurunkan nyeri parsalinan

3. Pelaksanaan

a. Melakukan pengkajian persepsi nyeri sebelum perlakuan dengan wawancara

dan observasi dengan memberi tahu ibu tentang gambaran nyeri dengan

menggunakan skala numerik dari 0 hingga 10, ( 0 ) merupakan keadaan

tanpa atau bebas nyeri, (2) nyri ringan, (5) nyeri sedang, (7) nyeri hebat dan

(10) nyeri yang sangat hebat, secara subyektif ibu di minta untuk

menggambarkan nyeri yang di rasakan saat rahim berkontraksi kira kira

pada skala berapa ? dan di observasi denganmenggunakan skala wajah

b. Prosedur tindakan teknik pijat Effleurage pada abdomen

1) Beri penjelasan pada ibu tentang langkah-langkah teknik pijat Effleurage

2) Atur posisi ibu dengan posisi telentang atau miring rileks

Page 48: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

3) Pada waktu timbul kontraksi, kaji respon fisiologis dan respon perilaku

4) Setelah selesai kontraksi observasi tanda tanda vital

5) Pada waktu timbul kontraksi berikutnya :

a) Letakkan satu atau dua telapak tangan di atas simpisis pubis

b) Usapkan satu atau dua telapak tangan dengan membentuk pola

lingkaran di atas abdumen

c) Lakukan gerakan ini berulang ulang selama ada kontraksi

d) Kaji respon nyeri dengan menggunakan skala numerik dan skala

wajah

gambar 8 Teknik pijat Effleurage menggunakan dua tangan

http ://google.co.id/image.Technic+Effleurage+Abdomen (2010) 4. Pengamatan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah

a. Melaksanalan evaluasi tentang teknik pijat Effleurage yang dilakukan

oleh bidan atau pendamping pasien

b. Melaksanakan evaluasi terhadap penurunan nyeri persalinan pada ibu

inpartu kala 1 fase aftif

Page 49: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

5. Analisis dan Refleksi

a. Melakukan analisis penerapan teknik pijat Effleurage

b. Melakukan verifikasi dan pendalaman data

c. Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian

d. Merumuskan implikasi acuan sebagai bagian dari pengembangan saran

dan laporan penelitian

I. KERANGKA KEGIATAN PENELITIAN

Gambar 9 Kerangka kegiatan penelitian

Penarikan kesimpulan

Masalah penelitian Pengumpulan data

Penulisan hasil penelitian

Perbanyakan hasil penelitian dan ujian

Analisa data

Page 50: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memaparkan tentang diskripsi tempat penelitian, hasil temuan studi

penerapan teknik pijat Effleurage pada ibu inpartu kala 1 fase aktif yang

dilakukan oleh bidan dan pendamping pasien meliputi, dokumentasi observasi,

serta wawancara kepada pasien dan penilaian akhir tentang penurunan nyeri

persalinan pada pasien

A. Diskripsi Lokasi Penelitian

1. Profil Polindes

Penelitian ini di lakukan di wilayah kerja Polindes Kembangringgit,

Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. Pondok Bersalin Desa (Polindes)

adalah suatu tempat yang didirikan oleh masyarakat atas dasar musyawarah,

sebagai kelengkapan dari pembangunan kesehatan masyarakat desa, untuk

memberikan pelayanan kesehatan ibu anak dan keluarga berencana. Polindes di

kelola oleh bidan di desa bekerjasama dengan dukun bayi serta di bawah

pengawasan dokter puskesmas setempat. Polindes Kembangringgit ada di wilayah

Puskesmas Watukenongo Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto. Data

selengkapnya dapat di sajikan dalam diskripsi sebagai berikut :

a. Nama : Polindes Dahlia

b. Alamat : Dusun Kembangan Rt : 2 Rw : 4 DesaKembangringgitKecamatan

Pungging Kabupaten Mojokerto Telp :0321 594151.Jawa Timur

c. Tujuan : Memperluas jangkauan, meningkatkan mutu dan mendekatkan

Page 51: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

pelayanan Kesehatan Ibu Anak (KIA) termasuk Keluarga

Berencana (KB) kepada masyarakat Desa

d. Sarana dan Pra Sarana Polindes

1). Tersedia bidan desa yang bekerja penuh untuk mengelola pondok bersalin

2). Tersedia sarana untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi bidan di desa

antara lain :

a). Bidan kit (peralatan pertolongan persalinan)

b). Intra Uterina Device (IUD) Kit (peralatan pemasangan IUD)

c). Sarana Imunisasi dasar dan Imunisasi ibu hamil

d). Timbangan berat badan ibu dan bayi

e). Pengukur tinggi badan dan panjang badan bayi

f). Infus set dan cairan infus

g). Obat obatan sederhana dan uterotonika

h). Buku buku pedoman KIA (Kesehatan Ibu Anak). KB (Keluarga

Berencana) dan Pedoman kesehatan lainnya

i). Inkunator (bok penghangat bayi)

j). Tabung oksigen

3). Memenuhi persaratan rumah sehat

a). Terdapat sumber air bersih

b). Ventilasi cukup

c). Penerangan cukup

d). Terdapat sarana pembuangan air limbah

e). Lingkungan pekarangan bersih

f). Ukuran 12 x 6 mater persegi

Page 52: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

4). Lokasi Polindes

Mudah di capai penduduk desa dan mudah di jangkau kendaraan roda

empat

5). Data fisik Polindes

a). Ruang tunggu : 1

b). Ruang rawat jalan : 1

c). Ruang kamar bersalin : 1

d). Kamar mandi : 1

e). Ruang nifas : 2

f). Ruang pembinaan kader : 1

e. Fungsi dari Pondok Bersalin Desa antara lain

1). Sebagai tempat pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak termasuk pelayanan

medis Keluarga Berencana

2). Sebagai tempat pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan

3). Sebagai tampat untuk konsultasi, penyuluhan dan pendidikan kesehatan

bagi masyarakat dan dukun bayi / kader posyandu

f. Kegiatan yang di laksanakan di Polindes di atur oleh bidan di desa setempat,

sedangkan pelaksanaannya dikerjakan bersama dengan dukun bayi dan kader

posyandu sesuai dengan kemampuan dan kewenangan yang dimiliki. Kegiatan

ini meliputi :

1). Memeriksa kehamilan, termasuk memberikan imunisasi TT (Tetanus

Toxoid) pada bumil dan melakukan deteksi dini resiko tinggi kehamilan

2). Menolong persalinan normal dan persalinan dengan resiko (skor 6)

3). Memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui

Page 53: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

4). Memberikan pelayanan kesehatan Neonatal, bayi, anak balita dan anak

pra sekolah serta imunisasi dasar pada bayi

5). Memberikan pelayanan keluarga berencana

6). Mendeteksi dan memberikan pertolongan pertama pada kehamilan dan

persalinan yang beresiko tinggi dan sangat tinggi baik ibu maupun

bayinya

7). Menampung rujukan dari dukun bayi dan dari kader posyandu

8). Merujuk kelainan ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu

9). Melatih dan membina dukun bayi dan kader posyandu

10). Memberikan penyuluhan kesehatan dan gizi ibu hamil dan anak serta

peningkatan penggunaan ASI dan KB

11). Mencatat dan melaporkan kegiatan yangdi laksanakan kepada Puskesmas

setempat

g. Pembinaan dan Pengawasan secara umum berada di bawah bimbingan dan

pengawasan Kepala Puskesmas setempat

h. Pembiayaan di Pondok bersalin desa dapat di pungut biaya jasa oleh pengelola

pondok bersalin desa yang di tetapkan secara musyawarah bersama

masyarakat serta di sesuaikan dengan kemampuan masyarakat setempat

i. Perizinan untuk memulai Pondok Bersalin tidak di perlukan adanya surat izin,

cukup di laporkan dan di catat pada Puskesmas setempat, sedangkan untuk

praktik bidan di perlukan surat izin bidan (SIB) dan surat izin praktik bidan

j. Pencatatan dan Pelaporan Pondok bersalin di laksanakan seperti yang

berlaku untuk usaha praktik bidan secara perorangan

k. Pembinaan dan pengawasan

Page 54: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Pondok bersalin sebagai suatu sarana yang memberikan pelayanan kesehatan

di desa, secara umum berada di bawah bimbingan dan pengawasan kepala

Puskesmas

2. Data Pencapaian Target Sasaran KIA di Polindes Kembangringgit

Tabel 4.1 Pencapaian sasaran kesehatan ibu dan anak sampai bulan maret

2011

No Data Sasara Pencapaian Prosentase

1 Pemeriksaan ibu hamil (K1) 20 22,7 %

2 Pemeriksaan ibu hamil (K4) 18 20,4 %

3 Deteksi resiko tinggi ibu hamil 3 16,6 %

4 Persalinan oleh tenaga kesehatan 14 16,3 %

5 Pelayanan ibu nifas 17 19,7 %

6 Kunjungan bayi (KN 1 murni) 14 17,3 %

7 Kunjungan bayi (KN2 lengkap) 14 17,3 %

Sumber : Data temuan studi tahun 2011

Berdasarkan data pada tabel 4.1 dari cakupan pencapaian pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan mulai bulan januari sampai dengan bulan maret

2011 sejumlah 14 orang atau 16,3% dari target sasaran, jumlah tersebut bisa

menjadi gambaran banyaknya pasien yang bersalin setiap bulan, dari jumlah

persalinan tersebut sudah cukup untuk digunakan sebagai informan pasien yaitu

ibu inpartu kala 1 fase aktif dalam penelitian ini yang akan menggunakan

informan pasien sebanyak 3 orang

Page 55: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

B. Temuan Studi

1. Penerapan Teknik Pijat Effleurage pada Ibu Inpartu Kala 1 Fase Aktif

oleh Bidan di Polindes

Dalam memberikan penerapan teknik pijat Effleurage pada ibu inpartu kala 1

fase aktif, bidan bekerja berdasarkan standar operasional prosedur, standar

tersebut adalah melakukan observasi tentang pemeriksaan kesehatan ibu meliputi

tanda tanda vital, palpasi, auskultasi serta laboratorium sederhana, selanjutnya

peneliti terlebih dahulu mengkaji pengetahuan bidan tentang nyeri persalinan,

respon terhadap nyeri persalinan dan teknik pijat Effleurage, serta melakukan

wawancara mendalam dan pengamatan pada pasien

Setelah peneliti melakukan wawancara dengan bidan AN. Di katakan bahwa

penyebab nyeri persalinan adalah karena terjadinya penipisan dan pembukaan

mulut rahim,sedangkan untuk mengurangi nyeri persalinan bidan berpendapat bisa

secara farmakologis diantaranya dengan menggunakan suntikan epidural atau obat

obatan analgetika, dan secara non farmakologi diantaranya dengan posisi miring

kekiri, teknik bernafas, hypnobirthing, juga massage. Beberapa faktor yang bisa

menurunkan nyeri persalinan adalah pendampingan, relaksasi, serta tindakan dari

petugas medis atau para medis. Menurut bidan sifat nyeri persalinan adalah sangat

spesifik yaitu rasa nyeri muncul secara periodik bersifat visceral pain makin lama

makin sering, sedangkan respon nyeri sangat di pengaruhi oleh kehadiran orang

yang dicintai agar dapat menyampaikan keluhan nyerinya sesuai dengan

keinginannya, dan bidan di polindes mengatakan belum pernah mendapatkan

pelatihan tentang cara menurunkan nyeri persalinan.Bidan dalam melakukan

pertolongan persalinan sudah sesuai dengan standar operasional prosedur, tapi

Page 56: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

selama ini pengamatan tentang nyeri persalinan belum tercantum di dalam standar

operasional prosedur serta belum melakukan pendokumentasian terhadap respon

nyeri, meskipun sekilas bidan melakukan pengamatan terhadap nyeri persalinan

dan setiap pasien sangat bervariasi atau individual dan intervensi yang dilakukan

bidan dengan memberikan motivasi untuk mengambil posisi yang di rasa paling

nyaman, mengatur teknik bernafas, dan kadang memberikan pijatan ringan sesuai

keinginan pasien

Peneliti mendeskripsikan teknik pijat Effleurage yang nantinya akan di

terapkan oleh bidan dan pendamping pasien kepada pasien, ketika pasien mulai

merasakan kontraksi rahim pada saat itulah bidan atau pendamping pasien

menerapkan teknik pijat Effleurage dengan menggunakan satu tangan atau dua

tangan :

1). Menggunakan satu tangan :

Bidan berdiri di samping pasien, posisi pasien boleh miring atau terlentang,

lalu dengan menggunakan ujung ujung jari salah satu tangan bidan di letakkan

pada abdomen kemudian melakukan usapan secara ringan, konstan, lambat

dengan membentuk pola gerakan melingkar

2). Menggunakan dua tangan : Bidan berdiri di samping pasien, posisi pasien

boleh miring atau terlentang, lalu dengan menggunakan kedua telapak jari jari

tangan melakukan usapan ringan, konstan dan lambat dengan cara gerakan

melingkari abdomen, di mulai dari abdomen bagian bawah di atas simpisis

pubis mengarah ke samping perut terus ke fundus kemudian turun ke

umbilikus dan kembali ke perut bagian bawah di samping simpisis pubis.

Page 57: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Ada tiga kali pertolongan persalinan pada pasien dengan gambaran kegiatan

dan pengamatan sebagai berikut :

a. Persalinan ke 1 Ny.Ja ( tanggal 25 – 4 - 2011 di Polindes Kembangringgit)

Untuk mengetahui kondisi awal pasien, pada tanggal 25 april 2011 pukul 08.00

peneliti melakukan wawancara dengan pasien Ny. Ja, umur 24 tahun, pendidikan

tamat SLTA, agama Islam, pekerjaan buruh pabrik, hamil yang pertama, tinggal

serumah dengan suami dan mertua, masuk kamar bersalin pada tanggal 25 april

2011 pukul 08.00 WIB. Pasien di observasi dengan menggunakan lembar

observasi, pasien mengatakan mulai merasa mules pada tanggal 25 april 2011

pukul 01.00 WIB. Rasa mules makin lama makin sering dan semakin sakit,

sebelum berangkat ke Polindes pukul 07.15 pasien mengeluarkan lendir

bercampur darah melalui vagina dan belum mengeluarkan cairan ketuban. Hasil

pemeriksaan tekanan darah 110/70 mm hg, suhu tubuh 36,5 ºc, jumlah nadi

88x/menit, tidak terdapat bengkak pada kaki kiri maupun kanan, sedangkan pada

pemeriksaan perut terdapat tinggi rahim 36 cm sesuai dengan umur kehamilan 38

minggu (9 bl) posisi janin membujur dengan punggung janin di sebelah kiri perut

ibu dan bagian terendah janin adalah kepala yang sudah masuk dalam pintu atas

panggul, kemudian di lakukan pemeriksaan dalam (Vaginal Touse) dan pasien di

observasi dengan menggunakan lembar partograf meliputi : jumlah detak jantung

janin 140x/menit, ketuban masih utuh, tidak terjadi penyusupan kepala janin,

pembukaan mulut rahim 6 cm, penipisan mulut rahim 75% bagian terendah janin

adalah kepala sudah menurun pada station 3 (Hodge 3), keadaan kontraksi rahim

terjadi 3x dalam 10 menit dengan lama kontraksi 40 detik. 110/70 mm hg, nadi

88x / menit, suhu 36,5ºc dan hasil laboratorium protein urine negativ.

Page 58: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Menurut pasien penyebab nyeri persalinan adalah sudah takdir dari yang maha

kuasa karena perempuan ditakdirkan untuk melahirkan, sedangkan cara untuk

mengurangi nyeri persalinan yaitu dengan meminta maaf pada suami, orang tua

dan meminta pertolongan pada orang pintar (kyai) supaya di beri air yang sudah

diisi dengan doa, dan pasien belum pernah mendapatkan pengetahuan tentang

nyeri persalinan dari bidan saat periksa hamil kecuali dari orang tua bahwasannya

nyeri persalinan itu sama dengan ”loro sewu dadi siji” (sakit seribu menjadi satu).

Pasien mengatakan bahwa kehamilan ini di dukung oleh suami, orang tua serta

mertua dan yang berinisiatif untuk datang ke bidan saat perut mulai mules adalah

suami. Menurut pasien nyeri persalinan yang di rasakan mulai dari perut bagian

bawah merambat sampai ke punggung bagian bawah, bidan bersikap empati

dengan menenangkan, menunjukkan perhatiannya juga menjelaskan bagaimana

proses terjadinya nyeri persalinan dan memberitahu cara cara yang bisa

mengurangi nyeri

Peneliti melakukan wawancara mendalam pada pasien dengan menggunakan

alat pengkaji intensitas nyeri yang di sebut Skala Numerik, pasien secara

subyektif disuruh mengatakan apabila pada kondisi tidak nyeri nilai 0, nyeri

ringan nilai 1-2, nyeri sedang 3-5, nyeri berat nilai 6-7, dan sangat berat nilai 8-

10, dan nyeri yang di rasakan ada pada nilai berapa ? pasien mengatakan ketika

rasa mules mulai datang perut bagian bawah terasa mau meledak, panas,

merambat ke punggung bawah dan tulang belakang terara putus dari tempatnya

(boyok rasane pedot) kondisi nyeri yang di alami saat ini katanya ”sangat berat”

yang nilai 8, sedangkan di observasi dengan menggunakan skala wajah, tampak

pasien menahan nyeri dengan nilai 8 yang artinya ”sangat mengganggu” Saat

Page 59: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

rahim berkontraksi peneliti mengamati respon perilaku yang muncul pada pasien

yaitu pasien mengerang, kedua tangan menggenggam kuat pada bagian atas

tempat tidur, nafas tersengal sengal, sekali sekali tampak menggigit bibir, mata

melotot dan akhirnya sampai muntah muntah, bidan melakukan komunikasi pada

ibu bahwa akan dilakukan pijat Effleurage yaitu pemijatan ringan dengan cara

bidan berdiri di samping pasien, posisi pasien terlentang dan pemijatan dengan

menggunakan dua tangan di mulai dari perut bagian bawah lalu ke arah fundus

uteri dengan gerakan melingkar secara terus menerus sekitar satu menit sampai

akhirnya kontraksi rahim mereda

b. Persalinan ke 2 Ny. Ik (tanggal 31- 4 - 2011 di Polindes Kembangringgit)

Peneliti melakukan wawancara pada tanggal 31 april 2011 pukul 23.00 dengan

Ny. Ik, umur 33 tahun, pendidikan tamat SLTA, agama Islam, bekerja sebagai ibu

rumah tangga, hamil anak yang kedua, tinggal serumah dengan suami dan anak

pertama yang berusia 8 tahun, Pasien mengatakan mulai merasa mules pada

tanggal 31 april 2011 pukul 19.00 WIB. Rasa mules makin lama makin sering dan

semakin sakit, Selanjutnya dilakukan observasi menggunakan lembar observasi

pada pasien dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut : tekanan darah 120/80 mm

hg, suhu tubuh 36,8 ºc, jumlah nadi 92x/menit, tidak terdapat bengkak pada kaki

kiri maupun kanan, sedangkan pada pemeriksaan perut terdapat tinggi rahim 38

cm sesuai dengan umur kehamilan 38 minggu (9 bl) posisi janin membujur

dengan punggung janin di sebelah kanan perut ibu dan bagian terendah janin

adalah kepala yang sudah masuk dalam pintu atas panggul, keadaan kontraksi

rahim terjadi 4x dalam 10 menit dengan lama kontraksi 50 detik. Pada

pemeriksaan dalam terdapat pembukaan mulut rahim 8 cm penipisan mulut rahim

Page 60: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

75% ketuban sudah pecah sedangkan observasi berdasar partograf adalah sebagai

berikut : jumlah detak jantung janin 144x /menit, kondisi air ketuban negatif, tidak

terjadi penyusupan kepala janin, pembukaan mulut rahim 8 cm, kontraksi rahim

4x dalam 10 menit dengan lama kontraksi 50 detik, tekanan darah 120/80 mm hg,

nadi 92x / menit, suhu 36,8ºc dan hasil laboratorium protein urine negativ.

Menurut pasien penyebab nyeri persalinan adalah karena perut berkontraksi untuk

mengeluarkan bayi, sedangkan cara untuk mengurangi nyeri persalinan yaitu

dengan di kusuk (pijat ringan) di daerah perut bagian bawah karena rasa nyeri

yang di rasakan berawal dari perut bagian bawah merambat ke punggung bagian

bawah, pasien belum pernah mendapatkan pengetahuan tentang nyeri persalinan

dari bidan saat periksa hamil kecuali dari membaca majalah ayah bunda bahwa

nyeri bisa berkurang dengan di kusuk (pijat ringan) di perut bagian bawah. Pasien

mengatakan bahwa kehamilan ini di dukung oleh suami, orang tua dan mertua,

yang berinisiatif untuk datang ke bidan saat perut mulai mules adalah suami.

Menurut pasien saat terjadi nyeri persalinan bidan bersikap menenangkan,

menunjukkan perhatiannya, memberi pujian atas perhatian dan tindakan suami

dalam membantu menghadapi nyeri persaalinan juga menjelaskan bagaimana

proses terjadinya nyeri persalinan dan cara cara yang bisa mengurangi nyeri

persalinan. Pasien juga mengatakan bahwa pada kelahiran anak pertama dia belum

tahu bagaimana cara mengatasi nyeri persalinan saat itu sehingga dia merasa

sangat kesakitan, kelelahan dan tidak punya kekuatan untuk meneran akhirnya

persalinan terjadi dengan cara tindakan di kop (Vakum akstraksi) pada kepala

bayinya. Ketika di tanya seumpama kondisi tidak nyeri nilainya 0, nyeri ringan

nilai nya 1-2, nyeri sedang 3-5, nyeri berat nilainya 6-7, dan sangat berat nilai nya

Page 61: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

8-10, saat ini nyeri yang di rasakan ada pada nilai berapa ? pasien menjawab nyeri

saat ini sekitar ada pada nilai 5 yaitu ”nyeri sedang” dan pasien juga mengatakan

sejak merasa mules suami aktif mengusuk (pijat ringan) di daerah perut bagian

bawah. Peneliti mengamati perilaku respon nyeri pasien saat timbul kontrasi

rahim, ketika dia sedang berjalan tiba tiba harus berhenti untuk menahan sakit.

Selanjutnya bidan menawarkan untuk melakukan pijat Effleurage dan

mempersilahkan ibu untuk berbaring di tempat tidur, saat rahim mulai

berkontraksi lagi dengan cara menggunakan dua tangan, di mulai dari perut

bagian bawah lalu ke fundus uteri begitu seterusnya dan di lanjutkan oleh

suaminya. Pasien mengatakan lebih rileks dan nyaman

c. Persalinan ke 3 Ny. Ri (tanggal 1 -5 - 2011 di Polindes kembangringgit )

Sedangkan menurut pasien Ny. Ri umur 24 tahun, pendidikan tamat SD,

agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, hamil yang pertama, tinggal serumah

dengan suami dan mertua, dari hasil wawancara pasien datang ke polindes pada

tanggal 1 mei 2011 pukul 20.00, Pasien mengatakan mulai merasa mules pada

tanggal 1 mei 2011 pukul 09.00 WIB. Rasa mules makin lama makin sering dan

semakin sakit, pada pukul 19.15 WIB. Pasien mengeluarkan lendir bercampur

darah melalui vagina dan belum mengeluarkan cairan ketuban. Selanjutnya

dilakukan observasi menggunakan lembar observasi pada pasien dengan hasil

pemeriksaan sebagai berikut : tekanan darah 100/70 mm hg, suhu tubuh 36,4 ºc,

jumlah nadi 84x/menit, tidak terdapat bengkak pada kaki kiri maupun kanan,

sedangkan pada pemeriksaan perut terdapat tinggi rahim 36 cm sesuai dengan

umur kehamilan 40 minggu (10 bl) posisi janin membujur dengan punggung janin

di sebelah kiri perut ibu dan bagian terendah janin adalah kepala yang sudah

Page 62: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

masuk dalam pintu atas panggul, keadaan kontraksi rahim terjadi 5x dalam 10

menit dengan lama kontraksi 50 detik. Pada pemeriksaan dalam terdapat

pembukaan mulut rahim 9 cm penipisan mulut rahim 100% ketuban masih utuh

bagian terendah janin adalah kepala sudah menurun pada station 3+ (Hodge 3+),

sedangkan observasi berdasar partograf adalah sebagai berikut : jumlah detak

jantung janin 144x/menit, kondisi air ketuban utuh, tidak terjadi penyusupan

kepala janin, pembukaan mulut rahim 9 cm, kontraksi rahim 5x dalam 10 menit

dengan lama kontraksi 50 detik, tekanan darah 100/70 mm hg, nadi 84x / menit,

suhu 36,4ºc dan hasil laboratorium protein urine negativ. pasien sendiri tidak tahu

penyebab nyeri persalinan, dan belum pernah mendapatkan pengetahuan tentang

nyeri persalinan dari bidan, dia mengetahui dari teman temannya yang sudah

pernah melahirkan bahwasannya nyeri persalinan itu sangat hebat tapi semua

wanita pasti kuat terbukti dengan adanya wanita yang tidak menginginkan hanya

punya satu anak saja dan nyeri persalinan di ibaratkan sebagai orang ”kapok

lombok” artinya meskipun nyerinya sangat hebat tetapi dengan berjalannya waktu

dia sudah melupakan nyeri itu dan menginginkan mempunyai anak lagi sehingga

nyeri persalinan itu terulang lagi. Pasien mengatakan bahwa kehamilan ini di

dukung oleh suami, orang tua serta mertua dan yang berinisiatif untuk datang ke

bidan saat perut mulai mules adalah suami dan ibunya. Menurut pasien nyeri yang

dirasakan saat ini berawal dari perut bagian bawah dan merambat ke punggung

bagian bawah, saat terjadi nyeri bidan bersikap empati dengan menenangkan,

menunjukkan perhatiannya juga menjelaskan bagaimana proses terjadinya nyeri

persalinan dan memberitahu cara yang bisa mengurangi nyeri persalinan termasuk

cara memberikan pijatan ringan pada daerah perut. Pasien mengatakan belum

Page 63: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

pernah mendengar bahwa pijatan ringan bisa menurunkan nyeri persalinan

meskipun setiap bulan satu kali pasien melakukan pijat ringan ke dukun bayi

dengan istilah ”Oyok” alasan ”oyok” ke dukun bayi karena untuk mengatur posisi

bayi supaya nornal dan pasien juga mengatakan dengan ”oyok” dia merasakan

nyaman dan rileks. Ketika peneliti melakukan observasi dengan menggunakan

skala wajah, tampak pasien menahan nyeri , cemas, dengan nilai 9 yang artinya

”sangat mengganggu” dan pengamatam secara perilaku pasien mengerang,

menjerit jerit, menarik narik baju suaminya, mengatakan ingin buang air besar,

gelisah sampai mengangkat pantat, kadang mengambil posisi miring kekanan dan

merasa tidak nyaman lalu berbalik miring kekiri, dan saat di wawancara dengan

menggunakan alat pengkaji intensitas nyeri yang di sebut Skala Numerik, pasien

secara subyektif disuruh mengatakan apabila pada kondisi tidak nyeri nilai 0,

nyeri ringan nilai 1-2, nyeri sedang 3-5, nyeri berat nilai 6-7, dan sangat nyeri

nilai 8-10, dan nyeri yang di rasakan ada pada nilai berapa ? dan pasien

mengatakan kondisi nyeri yang di alami saat ini pada nilai 10 yang berarti ”sangat

berat”. Sambil terus memberi dukungan bidan menerapkan teknik pijat Effleurage

dengan cara berdiri di samping pasien dengan menggunakan kedua tangan mulai

memijat ringan di daerah perut bagian bawah lalu ke atas daerah fundus uteri

secara melingkar terus menerus setiap rahim berkontraksi, kadang dengan posisi

terlentang kadang posisi miring sesuai dengan keinginan pasien

Teknik pijat Effleurage yang dilakukan oleh bidan dipolindes dengan

karakteristik bidan sebagai berikut : Bidan di Polindes adalah bidan di desa yang

bertugas penuh di Polindes Kembangringgit Kecamatan Pungging Kabupaten

Mojokerto, mulai bertugas pada tahun 1995 dengan status pendidikan terakhir

Page 64: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

diploma IV bidan pendidik dan sudah menjadi anggota Ikatan Bidan Indonesia

(IBI) juga sudah terdaftar sebagai Anggota Bidan Delima (mempunyai standar

kualitas), bersertifikat Asuhan Persalinan Normal (APN) dalam memberikan

pelayanan pertolongan persalinan normal, selama ini tindakan yang selalu

dilakukan dalam menurunkan nyeri persalinan yaitu dengan menggunakan posisi

miring kekiri dan mengatur teknik bernafas pasien, pernah melakukan penerapan

teknik pijat pada pasien yang mengalami nyeri persalinan tapi belum mengetahui

teknik pijat yang benar serta efektifitas dari tindakan tersebut, Pelayanan bidan di

desa bertanggungjawab langsung kepada Kepala Puskesmas Watukenongo

Kecamatan Pungging.

Sedangkan karakteristik pasien adalah pasien yang akan melahirkan pada

bulan april - mei 2011 dan berada pada kala 1 fase aktif yaitu keadaan dimana

mulut rahim sudah mulai menipis dan membuka antara 4 sampai 10 cm, serta

terjadi kontraksi rahim yang adekuat dengan frekuansi antara 3 sampai 5 kali

dalam sepuluh menit dimana kontraksi tersebut bersifat makin lama makin sering

dengan lama kontraksi antara 45 sampai 60 detik sehingga akan muncul nyeri

persalinan, pada fase ini pasien mulai di observasi dengan menggunakan lembar

partograf yang meliputi jumlah detak jantung janin (DJJ) permenit, kondisi air

ketuban, penyusupan kepala janin, pembukaan mulut rahim, frekuensi kontraksi

rahim, lama kontraksi rahim, penurunan kepala janin dalam rongga panggul,

tekanan darah, nadi, suhu tubuh serta produksi air kencing.

2. Penerapan Teknik Pijat Effleurage pada Ibu Inpartu Kala 1 Fase Aktif

oleh Pendamping Pasien

Page 65: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

a. Persalinan ke 1 Ny.Ja ( tanggal 25 – 4 - 2011 di Polindes Kembangringgit)

Pendamping pasien bernama Ny Um, umur 67 tahun, pendidikan SD tidak

tamat, Agama islam, pekerjaan buruh tani, jumlah anak 6 orang terdiri laki laki

dan perempuan, hubungan dengan pasien Ny. Ja. adalah ibu, menurut Ny Um

yang menyebabkan nyeri persalinan adalah takdir dari yang maha kuasa karena

perempuan ditakdirkan untuk melahirkan, dan untuk mengurangi nyeri persalinan

adalah dengan menahan sekuat tenaga karena akan sangat memalukan bila

seorang wanita tidak kuat menahan nyeri persalinan, faktor yang bisa mengurangi

nyeri persalinan adalah berbuat patuh pada kedua orang tua juga suami, bila sakit

tersebut sangat hebat dan tak tertahankan pasien diberi minuman air putih yang

sudah di basuhkan pada kaki ibu, sedangkan nyeri persalinan dirasakan lebih

hebat pada persalinan ganjil dan pada anak dengan jenis kelamin laki laki, selama

ini ibu belum pernah mendapatkan pengetahuan tentang nyeri persalinan dari

dukun bayi.

Saat peneliti mendeskripsikan teknik pijat Effleurage pada Ny. Um dengan

menggunakan dua tangan dimulai dari perut bagian bawah dan keatas di fundus

uteri secara melingkar terus menerus selama rahim berkontraksi, ibu mengatakan

bahwa ini adalah pekerjaan dukun bayi yang di sebut ”oyok” yaitu mengurut perut

pasien dengan pelan agar pasien yang akan melahirkan merasa nyaman,

selanjutnya ibu mencoba melakukannya dengan kooperatif pada saat pasien mulai

terasa nyeri.

b. Persalinan ke 2 Ny. Ik (tanggal 31- 4 - 2011 di Polindes Kembangringgit)

Peneliti melakukan wawancara dengan pendamping pasien yang bernama

Tn.Bd umur 40 tahun, pendidikan SLTA tamat, Pekerjaan karyawan perusahaan

Page 66: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

swasta, menurut suami pasien penyebab nyeri persalinan adalah adanya tekanan

dari dalam rahim untuk mengeluarkan isi rahim, ketidak hadiran keluarga dan

teman dekat seringkali akan membuat nyeri yang di alami akan semakin

meningkat, sedangkan rasa nyeri bisa berkurang apabila ada dukungan dari

keluarga dan petugas kesehatan dengan cara memberi semangat, melakukan

pijatan ringan (di kusuk). Peneliti mengamati cara Tn. Bd melakukan pijatan

ringan dengan teknik satu tangan pada daerah perut bagian dan diulangi setiap

rahim mulai berkontraksi dengan tanda tanda perut keras seperti batu dan pasien

mulai merasa nyeri, suami berharap semoga kali ini dia bisa membantu istrinya

untuk bisa mengendalikan rasa nyeri dan proses persalinan berjalan lancar tanpa

tindakan.

c. Persalinan ke 3 Ny. Ri (tanggal 1 - 5 - 2011 di Polindes kembangringgit )

Berdasarkan wawancara dan pengamatan di lapangan menurut suami

pasien Tn.Im, umur 29 tahun, pendidikan tamat SD, pekerjaan buruh tani,

bahwasannya penyebab nyeri persalinan adalah karena bayi akan dilahirkan,

suami pasien meyakini bahwa cara untuk mengurangi nyeri persalinan yaitu

dengan mendampingi istri dan meminta air pada orang pintar (kyai) yang sudah

diisi dengan doa kemudian di minum oleh pasien yang akan melahirkan,

sedangkan menurut ibu pasien Ny. Po, umur 48 tahun, pendidikan SD tidak tamat,

pekerjaan buruh tani, menurut dia penyebab nyeri persalinan adalah takdir dari

Gusti Allah dan untuk mengurangi nyeri persalinan dengan cara meminta air pada

orang pintar (kyai) yang sudah diisi dengan doa kemudian di minum oleh pasien.

Dengan di dampingi ibu dan suaminya Ny. Ri mendengarkan penjelasan bidan

dan bidan mulai mendeskrepsikan teknik pijat Effleurage dengan menggunakan

Page 67: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

dua tangan, posisi pasien terlentang kadang juga miring, gerakan dimulai dari

perut bagian bawah lalu keatas fundus uteri secara melingkar, lalu suami dan ibu

pasien bergantian melakukan pemijatan ringan mengikuti petunjuk dari bidan, ibu

pasien mengatakan bahwa pijat ringan ini sama dengan ”oyok” yang di lakukan

dukun bayi. berdasarkan pengamatan respon pasien sangat kooperatif

Pada tanggal 2 mei 2011 pukul 08.00 peneliti melakukan wawancara dengan

dukun bayi Ny. Sr, umur 68 tahun, pendidikan SD kelas 2, pekerjaan dukun bayi,

dan observasi di lapangan bahwa menurut catatan dukun bayi sebelum ada

program kemitraan bidan dan dukun bayi, dia telah melakukan pemeriksaan ibu

hamil sekitar 20 sampai 25 orang dan menolong persalinan sekitar 10 orang setiap

bulan, sekarang jumlah pemerikasaan ibu hamil sudah sangat menurun hanya

sekitar 5 orang sedangkan persalinan tidak menolong sama sekali, dan

pengetahuan dukun tentang nyeri persalinan adalah karena sudah takdir dari yang

maha kuasa sedangkan untuk bisa mengurangi nyeri persalinan yaitu dengan

beberapa cara pertama mendampingi saat akan melahirkan, mengusuk (pijat

ringan) pada daerah perut dan punggung bagian bawah, minta maaf atas segala

kesalahan pada orang tua dan suami, membuka semua tempat yang tertutup di

beberapa bagian rumah misalnya (pintu rumah, satu genting rumah, ikat rambut

bahkan celana dalam suami) bila nyeri masih tak tertahankan minta air yang di

beri do’a oleh seorang kiyai, semua dilakukan dengan tetap mengusuk (pijatan

ringan) pasien sampai bayi di lahirkan, menurut dukun bayi mengusuk pasien bisa

membuat pasien nyaman dan bisa mengurangi nyeri persalinan, nyeri di rasakan

sangat hebat apabila kehamilan ”medeking” (kehamilan ganjil yaitu hamil 1, 3, 5,

7 dan seterusnya)

Page 68: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tentang karakteristik dukun bayi adalah seorang yang di anggap trampil dan

di percaya oleh masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan

menolong persalinan normal serta perawatan ibu dan anak sesuai kebutuhan

masyarakat, telah di percaya masyarakat untuk menjadi dukun bayi di desa

kembangringgit kecamatan pungging kabupaten mojokerto selama 25 tahun,

mendapat ilmu menjadi dukun di warisi oleh dukun bayi sebelumnya, dan sudah

mendapatkan pelatihan dukun bayi dari dinas kesehatan saat ini dukun bayi sudah

mengikuti program pemerintah yaitu kemitraan bidan dan dukun, suatu program

dimana dukun bayi tidak lagi menolong persalinan tetapi menjalin kemitraan

dengan bidan dalam memberikan pertolongan persalinan dengan pembagian tugas

sesuai kewenangan masing masing

Sedangkan karakteristik pendamping pasien adalah pendamping pasien bisa

terdiri dari keluarga pasien, ibu atau suami pasien yang sedang mendampingi

proses persalinan dari awal hingga persalinan selesai dengan terus memberikan

semangat kepada pasien dalam menghadapi nyeri persalinan

3. Evaluasi teknik pijat Effleurage oleh bidan dan pendamping pasien

terhadap penurunan nyeri persalinan

Peneliti melakukan wawancara dan pengamatan kembali kepada pasien ,

setelah dilakukan teknik pijat Effleurage baik oleh bidan maupun oleh

pendamping pasien, pada pasien Ny.Ja mengatakan rasa nyeri tidak bisa hilang

hanya terasa berkurang, parasaan lebih rileks, lebih nyaman, dan secara subyektif

pasien mengatakan kondisi nyeri sebelum di pijat pada nilai 8 yang berarti ”sangat

berat”, dan sekarang pasien mengatakan rasa nyeri ada pada nilai 5 yang berarti

Page 69: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

”nyeri sedang” ada penurunan 3 point dengan memakai skala numerik, sedangkan

di observasi dengan menggunakan skala wajah, sebelumnya nyeri dengan nilai 8

yang artinya ”sangat mengganggu” setelah dilakukan pijat ringan oleh bidan ada

pada nilai 6 yaitu ”mengganggu aktifitas” jadi ada penurunan 2 point. Pasien

terlihat lebih kooperatif tidak menggigit bibir dan tidak muntah tapi masih terlihat

menggenggam kuat pada tepi tempat tidur saat rahim mulai berkontraksi lagi

Pada pasien Ny. Ik ketika nyeri persalinan mulai dirasakan, suami sudah mulai

aktif mengusuk (pijat ringan) setiap kali ada kontraksi rahim, dengan cara

menggunakan satu tangan pada daerah perut bagian bawah secara terus menerus,

saat ini nyeri yang dirasakan ada pada nilai 5 yaitu ”nyeri sedang”pasien

mengatakan dengan dikusuk (pijat ringan) dia merasa lebih nyaman dan bisa

mengendalikan nyeri , sekarang pasien mengatakan rasa nyeri kira kira pada

angka 3 yang artinya nyeri sedang, kondisi ini dirasakan lebih rileks di

bandingkan dengan persalinan sebelumnya, pijat ringan di lakukan terus sampai

setengah jam kemudian bayi lahir normal

Pada pasien Ny. Ri mengatakan kondisi nyeri yang di alami saat ini ada pada

nilai 10 yang berarti ”sangat berat”. setelah di lakukan pijat ringan, lembut dan

lambat oleh bidan dilanjutkan oleh suami juga ibu pada perut pasien di mulai dari

perut bagian bawah lalu keatas dengan gerakan melingkar dan berulang ulang,

setelah beberapa kali di lakukan teknik pemijatan, respon pasien terhadap nyeri

tidak lagi menjerit jerit, tidak menarik narik baju suaminya dan masih mengerang

menahan nyeri, lalu di evaluasi dengan menayakan apakah ada perbedaan rasa

nyeri antara sebelum di lakukan pemijatan dan setelah di lakukan pemijatan ?,

pasien mengatakan rasa nyeri yang tajam dan menusuk agak berkurang tapi tetap

Page 70: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

tidak bisa hilang sama sekali , bila di ukur dengan menggunakan skala numerik,

pasien secara subyektif mengatakan kondisi nyeri yang di alami saat ini ada pada

nilai 7 yang berarti ”nyeri berat”. Ini berarti nyeri persalinan yang di rasakan

menurun 2 point setelah di lakukan pijat ringan secara terus menerus selama

rahim berkontraksi

C. Pembahasan

1. Penerapan Teknik Pijat Effleurage pada Ibu Inpartu Kala 1 Fase Aktif

oleh Bidan di Polindes

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bidan di Polindes bahwa penyebab

nyeri persalinan adalah karena terjadinya penipisan dan pembukaan mulut rahim,

menurut teori yang di kutip dari Arifin (2008) nyeri persalinan merupakan

pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait dengan kontraksi uterus,

pembukaan dan penipisan serviks, serta penurunan janin selama persalinan. Dari

sini dapat disimpulkan bahwa bidan di Polindes mempunyai pengetahuan yang

benar tentang penyebab nyeri persalinan sedangkan untuk mengurangi rasa nyeri

persalinan bidan mengatakan secara farmakologis diantaranya dengan

menggunakan suntikan epidural atau obat obatan analgetika, dan secara non

farmakologi antara lain dengan posisi miring kekiri, teknik bernafas,

hypnobirthing, juga massage. Tapi bidan belum pernah mendapatkan pelatihan

tentang cara menurunkan nyeri persalinan terutama yang secara non farmakologis

menurut Rosemary (2003) ada beberapa teknologi pereda nyeri baik secara

farmakologis maupun non farmakologis. Secara farmakologis antara lain dengan

obat analgesik, suntikan epidural, spinal, intrathecal labor analgetika (ILA) dan

Page 71: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

paracervical bkock. Sedangkan metode non farmakologis antara lain dengan

transcutaneous electricalnerve stimulation (TENS), homeopathy, visualisasi

persalinan, teknik auditori image visual persalinan, relaksasi, posisi melahirkan,

terapi bola bola persalinan,persalinan dalam air, metode hypnobirthing, terapi

akupuntur, metode alif atau zikir, yoga dan peregangan, metode pernafasan,

pemanasan, metode persalinan aktif (active birth), metode reiki serta pijat aroma

terapi yang dapat digunakan dalam menurukan respon nyeri. Massase adalah

terapi nyeri yang paling primitive. meski bidan belum menyebutkan semua

metode pereda nyeri tapi sudah mengetahui beberapa metode pereda nyeri baik

secara farmakologi maupun non farmakologi , bidan juga mengatakan belum

pernah mendapatkan pelatihan suatu metode untuk menurunkan nyeri persalinan,

hal ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan bidan yang sangat penting dalam

memberikan pelayanan pertolongan persalinan tapi belum terpenuhi

a. Persalinan ke 1 Ny.Ja ( tanggal 25 -4- 2011 di Polindes Kembangringgit)

Dari hasil wawancara dengan pasien Ny. Ja, pasien mengatakan penyebab

nyeri adalah takdir dan cara untuk mengurangi nyeri persalinan dengan minta

maaf pada suami, orang tua dan minta air minum dari Kyai. Dari keterangan ini

dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pasien tentang nyeri persalinan tidak

terdapat di dalam teori juga tidak sama dengan pngetahuan bidan, hal tersebut

sesuai dengan pengakuan pasien yang mengatakan belum pernah mendapat

pengetahuan tentang nyeri persalinan dari bidan saat memeriksakan

kehamilannya. Pasien hanya mendapat pengetahuan dari orang tua yang

mengatakan nyeri persalinan itu sama dengan “loro sewu dadi siji” dirasakan

mulai dari perut bagian bawah merambat sampai punggung bagian bawah, hal ini

Page 72: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

memberikan gambaran yang sama seperti di dalam teori yang menyebutkan

bahwa nyeri persalinan itu secara medis di katagorikan bersifat tajam dan panas

atau somatic-sharp and burning. Pada kala 1 fase aktif, nyeri yang di timbulkan

bersifat “Visceral Pain”, dimana nyeri terjadi pada bagian permukaan perut

sebelah bawah yang beradiasi ke area lumbal dan punggung bawah. Rangsangan

nyeri persalinan melalui dua jalur utama, serabut saraf sensorik rahim dan mulut

rahim berjalan bersama saraf simpatis rahim memasuki sumsum tulang belakang

melalui saraf torakal 10 -11- 12 karena itu nyeri rahim terutama dirasakan pada

dermaton torakal 10- 11- 12, rangsngan tersebut juga disalurkan melalui saraf

spinal thorakal 11 dan 12 ke spinothalamikus anterolateralis menuju pusat nyeri

di otak untuk dipersebsikan sebagai nyeri, sehingga tejadi respon nyeri berupa

fisiologis maupun perilaku (Arifin, 2008)

Pada saat peneliti mengkaji respon nyeri pasien dengan menggunakan

skala numerik hasilnya pada angka 8 yang artinya “sangat nyeri” dan

menggunakan skala wajah hasilnya angka 8 yang artinya “sangat mengganggu”,

kemudian bidan melakukan pijat Effleurage mulai dari perut bagian bawah lalu ke

fundus uteri dengan gerakan melingkar secara terus menerus sampai kontraksi

rahim mereda, hal ini sesuai dengan teori teknik pijat Effleurage yang

menggunakan dua tangan : Bidan berdiri di samping pasien, posisi pasien boleh

miring atau terlentang, lalu dengan menggunakan kedua telapak jari jari tangan

melakukan usapan ringan, konstan dan lambat dengan cara gerakan melingkari

abdomen, di mulai dari abdomen bagian bawah di atas simpisis pubis mengarah

ke samping perut terus ke fundus kemudian turun ke umbilikus dan kembali ke

perut bagian bawah di samping simpisis pubis (Bobak, 2005 : 57)

Page 73: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

b. Persalinan ke 2 Ny. Ik (tanggal 31-4- 2011 di Polindes Kembangringgit)

Hasil wawancara dengan pasien ke 2 Ny.Ik, dia mengatakan nyeri persalinan

disebabkab karena perut berkontraksi untuk mengeluarkan bayi, sedangkan cara

untuk mengurangi nyeri persalinan dengan dikusuk (pijat ringan) menggunakan

satu tangan sejak mulai merasakan perut mules, pengetahuan pasien Ny. Ik di

dapat dari membaca majalah ayah bunda, secara logika hampir mendekati teori

sebab di katakan dalam teori Nyeri persalinan ditandai dengan adanya kontraksi

uterus, kontraksi sebenarnya telah terjadi pada minggu ke-30 kehamilan yang

disebut kontraksi Braxton hicks akibat perubahan-perubahan dari hormon

estrogen dan progesteron tetapi sifatnya tidak teratur, tidak nyeri dan kekuatan

kontraksinya sebesar 5 mmHg, dan kekuatan kontraksi Braxton hicks ini akan

menjadi kekuatan his dalam persalinan dan sifatnya teratur. Kadang kala tampak

keluarnya cairan ketuban yang biasanya pecah menjelang pembukaan lengkap,

tetapi dapat juga keluar sebelum proses persalinan. Dengan pecahnya ketuban

diharapkan persalinan dapat berlangsung dalam waktu 24 jam (Gadysa, 2009).

Sedangkan mengurangi nyeri dengan cara dikusuk (pijat ringan) sesuai dengan

teori yang menjelaskan tentang dua macam serabut syaraf berdiameter kecil dan

serabut berdiameter besar yang mempunyai fungsi yang berbeda. Impuls rasa sakit

yang dibawah oleh saraf yang berdiameter kecil menyebabkan gate control

dispinal cord membuka dan impuls diteruskan ke korteks serebral sehingga akan

menimbulkan rasa sakit. Tetapi impuls rasa sakit ini dapat di blok yaitu dengan

memberikan rangsangan pada saraf yang berdiameter besar yang menyebabkan

gate control akan tertutup dan rangsangan sakit tidak dapat diteruskan ke korteks

serebral. Pada prinsipnya rangsangan berupa usapan pada saraf yang berdiameter

Page 74: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

besar yang banyak pada kulit, harus dilakukan awal rasa sakit atau sebelum

impuls rasa sakit yang dibawa oleh saraf yang berdiameter kecil mencapai korteks

serebral. Pijat Effleurage pada abdomen yang teratur dangan latihan pernapasan

selama kontraksi digunakan untuk mengalihkan wanita dari nyeri selama

kontraksi. Begitu pula adanya massage yang mempunyai efek distraksi juga

dapat meningkatkan pembentukan endorphin system control dasenden. Massage

membuat pasien lebih nyaman karena massage membuat relaksasi otot

(Monsdragon, 2004). Respon nyeri pasien ketika diukur dengan menggunakan

skala numerik ada pada angka 5 yang artinya “moderat/nyeri sedang” hal ini

terkait dengan tindakan suami yang melakukan pijat ringan secara dini yaitu sejak

nyeri persalinan mulai di rasakan, sehingga rasa nyeri tidak maningkat pada tahap

“sangat nyeri” dengan total skor 8-10. seperti apa yang dikatakan Reeder dan

mark (1995). Bahwasannya cara mengkaji nyeri yang di gunakan adalah 0 – 10

angka skala intensitas nyeri yaitu : intensitas nyeri dibedakan menjadi 5 dengan

menggunakan skala numerik 0 : Tidak nyeri , 1 - 2 : Nyeri ringan, 3 - 5 :

Moderat / sedang, 6 - 7: Severe / berat 8 - 10 : Sangat berat. Selanjutnya bidan

melakukan pijat Effleurage dengan menggunakan dua tangan sesuai teori yaitu

1) Teknik menggunakan dua tangan

Teknik ini bisa dilakukan oleh ibu inpartu sendiri dengan menggunakan kedua

telapak jari jari tangan melakukan usapan ringan, tegas dan konstan dengan

cara gerakan melingkari abdomen, dimulai dari abdomen bagian bawah di atas

simpisis pubis, mengarah ke samping perut, terus ke fundus uteri kemudian

turun ke umbilicus dan kembali ke perut bagian bawah di samping simpisis

pubis, (Bobak, 2005 : 57)

Page 75: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

2) Teknik menggunakan satu tangan

Teknik ini dapat di lakukan oleh orang lain (suami, keluarga atau petugas

kesehatan) dengan menggunakan ujung ujung jari tangan melakukan usapan

pada abdomen secara ringan, tegas, konstan dan lambat dengan membentuk

pola gerakan seperti angka delapan (Bobak, 2005 :58)

Jadi teknik pijat Effleurage bisa menggunakan satu tangan seperti yang di

lakukan suami pasien atau menggunakan dua tangan seperti yang dilakukan bidan

pada pasien, kedua cara tersebut mempunyai efek relaksasi dan menciptakan

perasaan nyaman

c. Persalinan ke 3 Ny. Ri (tanggal 1 - 5 - 2011 di Polindes kembangringgit )

Hasil wawancara dengan pasien ke 3 adalah pasien mengatakan belum pernah

mendapat pengetahuan tentang nyeri persalinan dari bidan saat periksa hamil, dia

mengetahui dari teman yang sudah pernah melahirkan bahwa nyeri persalinan itu

sangat hebat tapi semua wanita pasti kuat, nyeri tersebut diibaratkan sebagai

”kapok lombok” karena akan terulang lagi pada kehamilan berikutnya. Menurut

teori faktor yang mempengaruhi respon nyeri diantaranya adalah faktor umur

dimana umur adalah variabel penting yang mempengaruhi respon nyeri. Pada

anak anak akan mesulitan untuk mengerti tentang nyeri dan prosedur keperawatan

yang menimbulkan nyeri, anak anak akan kesulitan mengungkapkan respon

nyerinya pada orang lain atau arang tuanya oleh karena itu perawat harus

menggunakan teknik sederhana untuk membantu anak mengerti dan

menggambarkan tentang nyerinya dengan menggunakan gambar gambar pada

anak untuk menggambarkan respon nyerinya. Anak mempunyai respon nyeri yang

lebih tinggi bila di banding dengan usia remaja, dewasa dan orang tua. Ini di

Page 76: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

karenakan anak dapat mengekspresikan nyeri lebih bebas sedangkan pada remaja

respon nyeri lebih rendah karena dapat mengontrol perilakunya, sedangkan usia

dewasa dan tua lebih rendah lagi karena mereka menganggap nyeri merupakan

proses alami. Jadi dari istilah ”kapok lombok” dengan teori respon nyeri

dipengaruhi oleh umur ada sinkronisasi dimana wanita hamil adalah wanita

dewasa, sedangkan usia dewasa dan tua lebih rendah dalam merespon nyeri

karena mereka menganggap nyeri merupakan proses alami.

Pasien mengatakan belum pernah mendengar bahwa pijat ringan pada

perut bisa menurunkan nyeri persalinan, yang berawal dari perut bagian bawah

dan merambat ke punggung bagian bawah, meskipun setiap bulan dia melakukan

pijat ringan pada dukun bayi yang di sebut ”oyok” , pernyataan pasien tersebut

benar sesuai dengan apa yang dia alami saat perikasa hamil pasien mendapat

pelayanan pemeriksaan kehamilan secara 7 T yaitu 1) Timbang berat badan dan

ukur Tinggi badan, 2) periksa Tekanan darah, 3) periksa Tinggi fundus uteri

(rahim), 4) berikan imunisasi TT (tetanus toxoid), 5) berikan Tablet tambah

darah, 6) lakukan Tes penyakit menular seksual, 7) Temu wicara, sedangkan di

dalam temu wicara sesuai dengan petunjuk buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)

yang di bahas tentang periksa kehamilan secara rutin dan persiapan melahirkan, di

dalam memberikan konseling tentang persiapan melahirkan diantaranya adalah

memberitahu kapan tanggal lahir, tabungan ibu bersalin atau persiapan dana

persalinan, persiapan kendaraan untuk transportasi saat akan melahirkan, rencana

tempat melahirkan, rencana siapa penolong persalinannya, rencana pendonor bila

sewaktu waktu di butuhkan donor darah saat melahirkan, dan perawatan ibu hamil

sehari hari meliputi pola kebersihan, pola makan, pola aktifitas, pola istirahat, pola

Page 77: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

seksual dan tanda bahaya pada kehamilan seperti perdarahan hamil muda maupun

hamil tua, kaki tangan dan wajah bengkak, bayi tidak bergerak, muntah terus

menerus, panas badan tinggi, air ketuban keluar sebelum waktunya, jantung

berdebar debar serta keputihan, selanjutnya ada informasi tentang tanda tanda

melahirkan yang di awali dengan perut mulas secara teratur, keluar lendir

bercampur darah, keluar air ketuban, jika terasa sakit tarik nafas panjang lewat

hidung lalu keluarkan lewat mulut, jika bidan atau dokter menyuruh mengejan ,

ikuti perintahnya. Dari apa yang di sampaikan pasien dan informasi yang ada di

dalam buku KIA (kesehatan ibu dan anak) terbukti bahwa pereda nyeri yang di

informasikan kepada pasien hanyalah teknik bernafas sedangkan teknik pijat

sebagai pereda nyeri belum di masukkan dalam standar konseling ibu hamil. Dari

temuan penelitian tentang manfaat ”oyok” dikaitkan dengan standar operasional

prosedur dalam buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) bahwasannya ada kebutuhan

pasien tentang konseling persiapan persalinan yang belum terpenuhi yaitu

sosialisasi tentang teknik pijat Effleurage sebagai metode pereda nyeri persalinan.

pasien mengatakan nyeri yang dirasakan saat ini ”sangat nyeri” dengan nilai 9,

kemudian bidan melakukan pijat Effleurage dengan posisi terlentang kadang juga

miring sesuai dengan keinginan pasien, hal ini sesuai dengan apa yang dirasakan

pasien saat dilakukan ”oyok” oleh dukun bayi, pasien mengatakan merasa nyaman

dan rileks

Page 78: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

3. Evaluasi penerapan teknik pijat Effleurage oleh bidan dan pendamping

pasien Terhadap penurunan nyeri persalinan

Dari tiga informan pasien yang di lakukan pemijatan Effleurage oleh bidan

dan pendamping pasien baik orang tua maupun suami pasien, Ny.Ja mengatakan

sebelum di lakukan pemijatan respon nyeri yang di rasakan adalah ”sangat berat”

dengan nilai 8, dan setelah di lakukan pemijatan merasa lebih rileks, lebih nyaman

dan secara subyektif mengatakan bahwa nyeri yang di rasakan ada pada angka 5

artinya ”nyeri sedang” pada informan pasien Ny.Ik mengatakan bahwa dirinya

bisa mengendalikan nyeri persalinan dan saat ini respon nyeri yang di rasakan

adalah ”nyeri sedang” dari mulai terasa nyeri persalinan suami sudah aktif

melakukan pemijatan. Sedangkan pada informan pasien Ny.Ri dari keadaan

”sangat berat” yang nilainya 9, setelah dilakukan pemijatan Effleurage menurun

menjadi nilai 7 yang berarti ”nyeri berat”

Dari hasil pengamatan pada tiga informan pasien Ny.Ja, Ny.Ik dan Ny.Ri

menunjukkan bahwa penerapan teknik pijat Effleurage bisa mengurangi rasa nyeri

saat bersalin pada kala 1 fase aktif, mekanisme penurunan nyeri persalinan dengan

teknik pijat Effleurage dapat di jelaskan dengan teori gate control yang di

kemukakan oleh (melzack dan wall) teori ini menjelaskan tentang dua macam

serabut saraf yang berdiameter kecil dan berdiameter besar yang mempunyai

fungsi yang berbeda. Impuls rasa sakit yang di bawa oleh saraf yang berdiameter

kecil menyebabkan gate control dispinal cort membuka dan impuls di teruskan ke

corteks serebral sehingga akan menimbulkan rasa sakit. Tetapi impuls rasa sakit

ini dapat di blok yaitu dengan memberikan rangsangan pada saraf yang

berdiameter besar yang menyebabkan gate control akan tertutup dan rangsangan

Page 79: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

sakit tidak akan di teruskan ke corteks serebral. Pada prinsipnya rangsangan

berupa usapan pada saraf yang berdiameter besar yang banyak pada kulit harus di

lakukan pada awal rasa sakit atau sebelum impuls rasa sakit yang di bawa oleh

saraf yang berdiameter kecil mencapai corteks serebral

Sebagaimana di uraikan di atas , pada informan pasien Ny.Ja mengalami

nyeri persalinan pada nilai 8 yang artinya ”nyeri berat” setelah di lakukan

pemijatan menurun dengan nilai 5 yang artinya ”nyeri sedang” penurunan tingkat

nyeri terjadi 3 poin. Pada informan pasien Ny.Ik dari awal muncul rasa nyeri

sudah di lakukan pemijatan dan setelah di ukur dengan skala numerik ada pada

nilai 5 yang artinya ”nyeri sedang” sedangkan pada informan pasien Ny. Ri

mengalami nyeri persalinan ada pada nilai 10 yang artinya ” sangat berat” setelah

di lakukan pemijatan menurun pada nilai 7 yang artinya ”nyeri berat” penurunan

tingkat nyeri terjadi 3 poin , dari hal tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa

penerapan teknik pijat Effleurage yang di lakukan oleh bidan maupun

pendamping pasien dapat menurunkan nyeri persalinan pada ibu inpartu kala 1

fase aktif

Page 80: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

BAB V

KESIMPULAM, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Penerapan teknik pijat Effleurage oleh bidan di Polindes

Pengetahuan dari ke tiga pasien inpartu kala 1 fase aktif tentang nyeri

persalinan sangat beragam, mulai dari istilah ”loro sewu dadi siji” yang

menggambarkan betapa hebatnya nyeri persalinan, kemudian ada istilah ”kapok

lombok” yang mengandung arti memberi motifasi, bahwasannya sehebat apapun

nyeri persalinan tersebut , ternyata masih banyak wanita yang melahirkan lebih

dari satu. Dari ketiga pasien yang akan melahirkan semua di observasi dengan

menggunakan lembar partograf dan semua pasien dalam keadaan normal

sedangkan respon nyeri pasien di observasi menggunakan skala numerik dan skala

wajah, dua diantara ketiga pasien merasakan nyeri ”sangat berat” dan yang satu

merasakan ”nyeri sedang” cara mereka mengatasi rasa nyeri persalinan juga

sangat bervariasi dan cenderung tidak ada dalam teori kebidanan, hal ini bisa di

maklumi karena ternyata bidan belum pernah memberikan pengetahuan tentang

cara mengendalikan nyeri persalinan. Ketika bidan menerapkan teknik pijat

Effleurage dengan cara menggunakan dua tangan yaitu pemijatan dimulai dari

perut bagian bawah lalu ke fundus uteri dengan gerakan secara melingkar dan

terus menerus selama rahim berkontraksi, ketiga pasien bisa menerima karena

pada dasarnya dua diantara ketiga pasien tersebut setiap bulan sudah melakukan

”oyok” (pijat ringan) pada dukun bayi dengan maksud untuk menata posisi bayi,

Page 81: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

dan pasien merasakan nyaman setelah di ”oyok” (pijat ringan), sehingga pijat

Effleurage dirasakan hampir sama dengan ”oyok” dan pasien bisa menerima,

merasa lebih nyaman dan bisa mengendalikan rasa nyeri, dalam keadaan nyeri

yang terkendali diharapkan pasien bisa lebih kooperatif saat bidan memimpin

persalinan.

2. Penerapan teknik pijat Effleurage oleh pendamping pasien

Dari pendamping pasien yaitu dua orang ibu dan dua orang suami dari

pasien. tiga diantaranya mempunyai pengetahuan tentang nyeri persalinan yaitu di

pandang dari sudut agama di anggap sebagai takdir dari Tuhan, dan berdasar

pengalaman mereka nyeri persalinan juga disebabkan karena jumlah kehamilan

ganjil yang disebut ”medeking” juga di pengaruhi oleh jenis kelamin bayi, anak

laki laki lebih nyeri dibanding anak perempuan, pengetahuan dari pendamping

pasien tersebut masih belum di temukan dalam teori kebidanan. secara logika

mereka belum mengerti tentang penyebab nyeri persalinan tapi ada satu

pendamping pasien yang mengatakan bahwa nyeri persalinan secara logika

disebabkan adanya tekanan dari dalam rahim untuk mengeluarkan isi rahim,

pengetahuan ini dia dapatkan dari membaca majalah ayah bunda, sedangkan untuk

mengatasi nyeri persalinan, pengetahuan mereka masih berorientasi pada sosial

budaya yaitu dengan cara minta maaf pada suami dan orang tua serta minta air

pada Kyai bahkan ada yang disuruh minum air bekas basuhan kaki ibunya yang

semuanya secara rasional belum ada dalam teori kebidanan. Tentang penerapan

teknik pijat Effleurage oleh pendamping pasien sebenarnya hal tersebut sudah di

lakukan terutama oleh dukun bayi yang di sebut ”oyok” tapi mereka belum tahu

secara pasti teknik pijat yang benar serta efektifitasnya terhadap penurunan nyeri

Page 82: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

persalinan, dan menerapnya kepada pasien sangat mudahserta bisa dikerjakan

oleh siapapun atas petunjuk dari bidan.

3. Evaluasi teknik pijat Effleurage yang di lakukan oleh bidan dan

pendamping pasien terhadap penurunan nyeri persalinan

Dari tindakan penerapan teknik pijat Effleurage pada ibu inpartu kala 1 fase

aktif yang di lakukan oleh bidan dan pendamping pasien menunjukkan bahwa

hasil pengamatan dari ketiga pasien ibu inpartu kala 1 fase aktif adalah

a. Pasien Ny. Ja dari ”nyeri berat” menurun ke ”nyeri sedang”

b. Pasien Ny. Ri dari nyeri ”sangat berat” menurun ke ”nyeri berat”

c. Pasien Ny. Ik ada pada nyeri sedang dari awal rasa nyeri muncul sampai

bayi lahir, hal ini karena suami sudah aktif melakukan pijat ringan

secara dini sehingga nyeri bisa terkendali

Dapat disimpulkan bahwa teknik pijat Effleurage pada ketiga pasien

tersebut belum mampu menghilangkan nyeri yang di rasakan oleh ibu yang akan

melahirkan dan tidak bisa merubah karakteristik nyeri tapi efektif dalam

menurunkan nyeri persalinan, sehingga sangat baik apabila pengamatan nyeri

persalinan dimasukkan dalam standar operasional prosedur (SOP) dan penerapan

teknik pijat Effleurage bisa dijadikan acuan dalam menurunkan nyeri persalinan.

diharapkan dengan penurunan nyeri tersebut pasien bisa kooperatif dengan

instruksi bidan saat memimpin persalinan.

B. Implikasi

Sebagai suatu penelitian yang telah dilakukan di lingkunagn pendidikan

kesehatan maka kesimpulan yang di tarik tentu mempunyai implikasi di bidang

Page 83: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

pendidikan kesehatan dan juga penelitian penelitian selanjutnya, sehubungan

dengan hal tersebut maka implikasinya adalah sebagai berikut :

1 Terhadap teori

Dari hasil penelitian mengenai penerapan teknik pijat Effleurage pada ibu

inpartu kala 1 fase aktif sebagai upaya penurunan nyeri persalinan ternyata

menunujukkan hasil signifikan, penerapan teknik pijat Effleurage tersebut sudah

sesuai dengan teori yang ada tetapi masih banyak pendapat masyarakat tentang

cara penurunan nyeri persalinan yang belum ada dalam teori kebidanan

2. Terhadap bidan

Berdasarkan pada hasil penelitian di atas bawha penerapan teknik pijat

Effleurage kepada pasien inpartu kala 1 fase aktif memberikan kontribusi yang

berarti terhadap kinerja bidan, selama ini di dalam standar operasional prosedur

(SOP) belum memasukkan masalah penurunan nyeri persalinan, maka dalam

mengatasi masalah tersebut perlu adanya usaha dan upaya baik dari lembaga

maupun pimpinan, dalam rangka menurunkan komplikasi kehamilan akibat nyeri

persalinan dengan cara mengadakan perbaikan pada standar opersional prosedur

(SOP).

3. Terhadap pasien

Ada tiga pasien dalam penelitian ini, dengan penerapan teknik pijat

Effleurage, memang tidak bisa menghilangkan atau merubah karakteristik nyeri,

tetapi terbukti sangat efektif dalam menurunkan nyeri persalinan, sehingga sangat

tepat untuk di ajarkan kepada pendamping pasien bahkan pasien itu sendiri yang

di harapkan bisa mengendalikan nyeri dan kooperatif dalam menghadapi

persalinan

Page 84: PENERAPAN TEKNIK PIJAT EFFLEURAGE …...which was in Kembang Ringgit village, Pungging Subdistrict, Mojokerto District area.the validity of this research used,normaly triangulasi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

C. Saran

1. Pembuat kebijakan

Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai acuan dalam

membuat standar opersional prosedur di dalam pendidikan kesehatan

khususnya dalam pelayanan kebidanan

2. Bidan selaku pelaksana dalam memberikan pelayanan kebidanan diharapkan

mampu untuk mengenali setiap kebutuhan pasien dan memberikan KIE

(komunikasi, informasi dan edukasi) pada pasien serta keluarganya untuk

ikut aktif dalam mempersiapkan persalinan

3. Pasien dan pendamping pasien diharapkan lebih berperan aktif dalam

mempersiapkan kebutuhan saat persalinan, diantaranya persiapan fisik,

mental, finansial dan juga pengetahuan yang cukup tentang persalinan

4. Dukun bayi sebagai mitra kerja bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan

di bidang Ibu dan Anak tetap patuh pada program kemitraan dukun bidan dan

bekerja sesuai dengan kebijakan pemerintah