penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah …digilib.unila.ac.id/27119/20/skripsi tanpa bab...

93
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 10 METRO TIMUR (Skripsi) Oleh MELIA ROSALINA DEWI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: dinhhanh

Post on 31-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAHDENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWAKELAS IV SD NEGERI 10

METRO TIMUR

(Skripsi)

OlehMELIA ROSALINA DEWI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

ABSTRAK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAHDENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWAKELAS IV SD NEGERI 10

METRO TIMUR

OlehMELIA ROSALINA DEWI

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas IVB SDNegeri 10 Metro Timur pada mata pelajaran matematika. Hasil belajar rendahditunjukkan dengan ketuntasan klasikal siswa yang hanya mencapai 40 %.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapanstrategi pembelajaran berbasis masalah dengan media grafis. Penelitian inimerupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam II siklus.Tahapan masing-masing siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, danrefleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik nontes dan tes, alatpengumpul data berupa lembar observasi untuk menilai kinerja guru, hasil belajarafektif dan hasil belajar psikomotor, soal tes digunakan untuk mengetahui hasilbelajar kognitif siswa. Analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif dankuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaranberbasis masalah dengan media grafis dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswakelas IVB SD Negari 10 Metro Timur Tahun pelajaran 2016/2017. Rata-rata nilai afektifsiklus I 55,57 dengan kategori cukup baik dan siklus II 77,75 dengan kategori baik,meningkat 22,38%. Rata-rata nilai psikomotor siklus I 60,83 dengan kategori baik dansiklus II 79,17 dengan kategori baik, meningkat 18,34%. Rata-rata nilai hasil belajarsiklus I yaitu 65,25 dengan kategori baik, meningkat pada siklus II sebesar 10,50 menjadi75,75 dengan kategori baik. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa siklus I (60,00%)dan pada siklus II (80,00%).

Kata kunci : hasil belajar, matematika, strategi pembelajaran berbasis masalah.

Page 3: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAHDENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWAKELAS IV SD NEGERI 10

METRO TIMUR

OlehMelia Rosalina Dewi

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENIDIKAN

pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 4: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis
Page 5: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis
Page 6: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis
Page 7: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

RIWAYAT HIDUP

Peneliti bernama Melia rosalina dewi, peneliti lahir di

Belitang, Kecamatan Belitang Madang Raya Kabupaten

OKU Timur Sumatera Selatan, pada tanggal 24 Mei

1995. Peneliti adalah anak ketiga dari tiga bersaudara

dari pasangan Bapak Joko Lelono dan Ibu Katiyem.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Negeri 1 Bangsa Negara

Kecamatan Belitang Madang Raya Kabupaten OKU Timur pada tahun 2007.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan di SMP Negeri 1 Belitang

Kecamatan Belitang Madang Raya Kabupaten Oku Timur pada tahun 2010.

Sekolah Menengah Atas diselesaikan peneliti di SMA Negeri 1 Belitang

Kecamatan Belitang Madang Raya Kabupaten OKU Timur pada tahun 2013 dan

pada tahun yang sama, peneliti terdaftar sebagai Mahasiswa S-1 PGSD Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung.

Page 8: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

Motto

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Makaapabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan yang lain). Dan

hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.(QS. Al-Insyirah, 6-8)

Berangkat dari hati penuh yakin, berjalan dengan do’a penuh ikhlas,berjuang dengan tenaga hingga terkuras, berbuah akhir penuh

kebahagiaan(Melia Rosalina Dewi)

Page 9: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

PERSEMBAHAN

Bissmillahirohmannirohim

Karya tulis ini kupersembahkan sebagai syarat syukur dan rasa buktiku kepada:

Ayahandaku Joko Lelono dan Ibundaku Katiyem tercinta, yang selalu mendoakan

kebaikan dan kesuksesanku, selalu mendengar keluh kesahku, dan memberikan

dukungan kasih yang tiada batas. Karya ini adalah salah satu hadiah kecil yang bisa

ku berikan saat ini, akan ada hadiah-hadiah yang lain yang pasti akan

kupersembahkan untuk Ayah dan Ibu.

Kakak kandungku tersayang Cahyono Kurniawan dan Novian Wibowo, serta kakak

iparku Isnaini dan Nadia Wulan Vita Sari, yang selalu memabantu bahkan tanpa

disadari, kalian adalah motivasiku untuk jadi teladan yang baik.

Serta keluarga dan sahabat-sahabatku yang selalu memberiku motivasi, bimbingan,

nasihat, dan bimbingan, dukungan, dan semangat untuk keberhasilanku, agar kelak

dapat berbuat yang lebih baik dan bermanfaat bagi diri kita dan orang lain.

Almamater Tercinta “Universitas Lampung”

Page 10: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, kasih sayang

serta hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

yang berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Media

Grafis untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IVB SD

Negeri 10 Metro Timur”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat yang harus

ditempuh untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan di Universitas Lampung.

Penyusunan skripsi ini dapat terwujud berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,

untuk itu dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M. P, selaku Rektor Universitas

Lampung.

2. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M. Hum, selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung yang telah memberikan semangat kemajuan serta dorongan untuk

memajukan program studi PGSD.

3. Ibu Dr. Riswanti Rini, M. Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung yang telah memberikan sumbangsih untuk kemajuan

program studi PGSD.

4. Bapak Drs. Maman Surahman, M. Pd, selaku Ketua Program Studi S 1

PGSD Universitas Lampung yang telah memberikan banyak ilmu kepada

peneliti dan ide-ide kreatif untuk memajukan kampus tercinta PGSD.

Page 11: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

5. Bapak Drs. Muncarno, M. Pd, selaku Koordinator kampus B yang selalu

mendukung dan menjadi inspirasi bagi peneliti.

6. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd., Dosen penguji yang selalu memberikan

motivasi, serta masukan dan saran-saran yang sangat bermanfaat bagi

peneliti.

7. Bapak Drs. Mugiadi M.Pd., selaku dosen Pembimbing I yang telah

memberikan arahan dan masukan yang berharga kepada peneliti.

8. Bapak Drs. Sarengat M.Pd., selaku dosen Pembimbing II yang telah

memberikan arahan dan masukan yang berharga kepada peneliti dengan

penuh kesabaran.

9. Bapak Dr. Suwarjo, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing dan mengarahkan dengan bijaksana.

10. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf PGSD UPP Metro yang telah banyak

memberikan masukan dan membantu kelancaran penulisan skripsi ini.

11. Ibu Artijah, S.Pd. Kepala SD Negeri 10 Metro Timur, serta dewan guru dan

staf yang telah memberikan ijin dan membantu peneliti selama penyusunan

skripsi ini.

12. Bapak Mukti Ari Wibowo, S.Pd. selaku wali kelas IVB dan teman sejawat

yang telah banyak memberikan bantuan dan saran kepada peneliti dalam

penyusunan skripsi ini.

13. Siswa-siswi kelas IVB SD 10 Metro Timur, yang telah berpartisipasi aktif

sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.

Page 12: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

14. Sahabat-sahabatku (Merna Safitri, Firda Widya Rahma, May Syaroh, Mia

Merlyana, Musniati Sakinah, Istigfara Ajening Pranita) yang senantiasa

memberikan semangat dan kebersamaan dalam keadaan apapun.

15. Keluarga Besar Kosan (Sri Windasari, Defita Purbasari, Siti Rohma, Siti

Maysaroh, Yesi Wulan Sari, Tika Andriyani, Bella Dina Pramudita, Dewi,

Anis Fitri Handayani, Rizki Hamidah, Elinda Wahyuni) yang selalu

memberikan semangat serta motivasi untuk keberhasilan peneliti dalam

menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

16. Rekan-rekan senasib dan seperjuangan, mahasiswa S-1 PGSD angkatan

2013 terutama keluarga besar kelas B yang sibuk dengan sripsi masing-

masing, terimakasih untuk empat tahun yang luar biasa, bersama kalian aku

belajar banyak hal. Semoga kita bisa berkumpul lagi di GSG Unila.

17. Semua pihak yang namanya tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang

telah membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi ini.

Akhir kata, peneliti menyadari bahwa tulisan ini tidaklah sempurna, karena

kesempurnaan hanya milik Allah SWT, namun semoga tulisan ini dapat

bermanfaat bagi perkembangan dan peningkatan mutu dunia pendidikan

terutama ke SD-an.

Metro, Juni 2017Peneliti,

Melia Rosalina DewiNPM 1313053096

Page 13: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

v

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 7

C. Rumusan Masalah .............................................................................. 7

D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 8

II. KAJIAN TEORI ..................................................................................... 9

A. Pendekatan, Metode, Model, dan Strategi Pembelajaran .................. 9

B. Strategi Pembelajaran ........................................................................ 10

1. Pengertian Strategi ...................................................................... 11

2. Pengertian Strategi Pembelajaran ............................................... 11

3. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran................................................. 12

C. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM).... ......................... 14

1. Pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah................... 14

2. Langkah-langkah Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 15

3. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah ........................... 17

4. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Berbasis

Masalah ....................................................................................... 19

D. Media Pembelajaran........................................................................... 21

1. Pengertian Media Pembelajaran.. ............................................... 21

2. Fungsi Media Pembelajaran ........................................................ 22

3. Jenis-jenis Media Pembelajaran .................................................. 24

4. Media Grafis ............................................................................... 25

E. Belajar dan Pembelajaran .................................................................. 29

1. Belajar ......................................................................................... 29

2. Pembelajaran ............................................................................... 31

F. Matematika ........................................................................................ 32

1. Pengertian Matematika ............................................................... 32

2. Ciri-ciri Matematika ................................................................... 33

3. Tujuan Pembelajaran Matematika .............................................. 35

Page 14: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

vi

Halaman

G. Hasil Belajar....................................................................................... 37

H. Kinerja Guru ...................................................................................... 38

I. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 40

J. Kerangka Pikir ................................................................................... 41

K. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 43

III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 44

A. Jenis Penelitian...................................................................................... 44

B. Setting Penelitian ................................................................................. 45

1. Subjek Penelitian .............................................................................. 45

2. Tempat Penelitian ............................................................................ 45

3. Waktu Penelitian ............................................................................. 45

C. Definisi Operasional........................................................................ .... 46

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 48

1. Teknik Nontes .................................................................................. 48

2. Teknik Tes ........................................................................................ 48

E. Alat Pengumpulan Data ........................................................................ 48

1. Lembar Observasi ............................................................................ 48

2. Soal Tes ............................................................................................ 54

F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 54

1. Teknik Analisis Data Kualitatif ....................................................... 54

2. Teknik Analisis Data Kuantitatif ..................................................... 55

G. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ..................................................... 56

H. Urutan Penelitian Tindakan Kelas ........................................................ 57

I. Indikator Keberhasilan .......................................................................... 66

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 67

A. Profil Sekolah........................................................................................ 67

1. Letak Geografis dan Prasarana SD Negeri 10

Metro Timur ..................................................................................... 67

2. Keadaan Penyelenggaraan Sekolah

(Guru dan Staf) ................................................................................ 68

3. Jumlah Siswa ................................................................................... 68

4. Visi Misi Sekolah ............................................................................ 69

B. Hasil Penelitian ..................................................................................... 70

1. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ...................................... 70

2. Pelaksanaan Kegiatan dan Hasil Penelitian Siklus I ........................ 70

a. Perencanaan ................................................................................. 70

b. Pelaksanaan ................................................................................. 71

c. Observasi ..................................................................................... 76

d. Refleksi ........................................................................................ 90

e. Saran dan Perbaikan Siklus I ....................................................... 92

3. Pelaksanaan Kegiatan dan Hasil Penelitian Siklus II ....................... 94

a. Perencanaan ................................................................................. 94

b. Pelaksanaan ................................................................................. 95

c. Observasi ..................................................................................... 100

d. Refleksi ........................................................................................ 113

Page 15: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

vii

Halaman

C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 114

1. Kinerja guru................................................................................. 114

2. Afektif siswa ............................................................................... 116

3. Psikomotor siswa......................................................................... 118

4. Hasil belajar................................................................................. 120

V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 125

A. Kesimpulan.............................................. .............................................. 125

B. Saran.............................................. ......................................................... 126

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 128

LAMPIRAN .................................................................................................... 133

Page 16: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data nilai hasil belajar matematika siswa pada mid semester ganjil

kelas IVA dan IVB SD Negeri 10 Metro Timur tahun

pelajaran 2016/2017................................................................................ 4

2. Instrumen penilaian kineraja guru (IPKG) ............................................. 49

3. Rubrik penilaian kineraja guru (IPKG) .................................................. 51

4. Kategori skor dan nilai kinerja guru ....................................................... 51

5. Indikator hasil sikap belajar siswa .......................................................... 52

6. Kategori skor dan nilai hasil belajar afektif ............................................ 53

7. Indikator penilaian keterampilan siswa .................................................. 53

8. Kategori skor dan nilai hasil belajar psikomotor .................................... 54

9. Kategori persentase ketuntasan hasil belajar siswa ................................ 56

10. Ketuntasan hasil belajar siswa ................................................................ 56

11. Keadaan penyelenggara SD Negeri 10 Metro Timur ............................. 68

12. Jumlah Siswa SD Negeri 10 Metro Timur ............................................. 68

13. Hasil observasi kinerja guru siklus I pertemuan 1 .................................. 77

14. Hasil observasi kinerja guru siklus I pertemuan 2 .................................. 79

15. Hasil observasi penilaian kinerja guru pertemuan 1 dan 2 siklus I. ....... 80

16. Observasi afektif siswa siklus I pertemuan 1 ......................................... 83

17. Observasi afektif siswa siklus I pertemuan 2 ......................................... 84

18. Hasil observasi afektif belajar siswa pertemuan 1 dan 2 siklus I ........... 85

19. Observasi psikomotor siklus I pertemuan 1............................................ 86

20. Observasi psikomotor siklus I pertemuan 2............................................ 87

21. Hasil observasi psikomotor belajar siswa pertemuan 1 dan 2 siklus I ... 87

22. Hasil belajar kognitif siswa siklus I ........................................................ 88

23. Hasil observasi kinerja guru siklus II pertemuan 1 ................................ 100

24. Hasil observasi kinerja guru siklus II pertemuan 2 ................................ 102

25. Hasil observasi kinerja guru pertemuan 1 dan 2 siklus II ..................... 103

26. Observasi afektif siswa siklus II pertemuan 1 ........................................ 107

27. Observasi afektif siswa siklus II pertemuan 2 ........................................ 107

28. Hasil observasi afektif belajar siswa pertemuan 1 dan 2 siklus II .......... 108

29. Observasi psikomotor siklus II pertemuan 1 .......................................... 109

30. Observasi psikomotor siklus II pertemuan 2 .......................................... 110

31. Hasil observasi psikomotor belajar siswa pertemuan 1 dan 2 siklus II .. 111

32. Hasil belajar kognitif siswa siklus II ...................................................... 112

33. Rekapitulasi kinerja guru siswa siklus I dan II ....................................... 115

Page 17: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

ix

34. Rekapitulasi hasil belajar afektif siswa siklus I dan II ........................... 117

35. Rekapitulasi nilai hasil belajar psikomotor siklus I dan II ..................... 118

36. Rekapitulasi hasil belajar siswa siklus I dan II ....................................... 120

37. Rekapitulasi persentase ketuntasan hasil belajar siswa persiklus ........... 122

Page 18: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Alur pemecahan masalah matematika ......................................................... 36

2. Skema kerangka pikir peneliti ..................................................................... 43

3. Tahapan PTK ............................................................................................... 45

4. Diagram rekapitulasi persentase kinerja guru siklus I dan II ..................... 116

5. Diagram rekapitulasi persentase hasil belajar psikomotor siswa

siklus I dan II ............................................................................................... 118

6. Diagram rekapitulasi persentase hasil belajar afektif siswa

siklus I dan II .............................................................................................. 119

7. Diagram rekapitulasi hasil belajar siswa siklus I dan II .............................. 121

8. Diagram rekapitulasi persentase ketuntasan hasil belajar siswa

persiklus ....................................................................................................... 122

Page 19: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat-surat.........................................................................................

a. Surat penelitian pendahuluan......................................................

b. Surat izin penelitian universitas..................................................

c. Surat keterangan universitas.......................................................

d. Surat izin penelitian pendahuluan

sekolah........................................................................................

e. Surat izin penelitian sekolah.......................................................

f. Surat keterangan penelitian.........................................................

g. Surat pernyataan teman sejawat..................................................

2. Perangkat pembelajaran....................................................................

a. Pemetaan siklus I.......................................................................

b. Pemetaan siklus II......................................................................

c. Silabus siklus I...........................................................................

d. Silabus siklus II..........................................................................

e. Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I..............................

f. Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II.............................

3. Hasil penilaian kinerja guru siklus I dan II.......................................

a. Observasi siklus I dan II.............................................................

b. Rekapitulasi siklus I dan II.........................................................

4. Hasil penilaian afektif siswa siklus I dan II......................................

a. Observasi siklus I dan II.............................................................

b. Rekapitulasi siklus I dan II.........................................................

5. Hasil penilaian psikomotor siswa siklus I dan II..............................

a. Observasi siklus I dan II.............................................................

b. Rekapitulasi siklus I dan II.........................................................

6. Hasil penilaian kognitif siswa siklus I dan II...................................

a. Hasil tes siswa siklus I dan II.....................................................

b. Rekapitulasi siklus I dan II.........................................................

7. Kisi-kisi tes formatif siklus I dan II....................................................

8. Instrumen tes siswa siklus I dan II....................................................

9. Foto kegiatan siklus I dan II.............................................................

129

130

131

132

133

134

135

137

138

139

141

144

146

149

157

164

165

177

179

180

186

189

190

196

199

200

201

203

206

213

Page 20: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dan dibutuhkan oleh

manusia, melalui pendidikan manusia belajar menemukan dan

mengembangkan bakat dan potensi dalam dirinya. Melalui pendidikan pula

suatu bangsa dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang tangguh,

mandiri, berkarakter dan berdaya saing.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasionalmenjelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkankemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabatdalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untukberkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman danbertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu,cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis sertabertanggung jawab.

Undang-undang di atas menjelaskan pendidikan adalah suatu proses dalam

upaya membangun manusia yang dapat mengenali diri dan menggali potensi

yang dimilikinya serta mampu memahami realita kehidupan nyata di

sekitarnya. Sejalan dengan Undang-undang tersebut, pendidikan menurut

Susanto (2014: 1) adalah kerangka pemikiran bagi yang berkeinginan untuk

mencapai keunggulan (excellence) dalam menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK) sebagai faktor penting dalam meningkatkan daya saing di

era global saat ini. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan

Page 21: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

2

peserta didik menjadi warga negara yang memilki komitmen kuat dan

konsistensi untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI). Oleh karena itu, komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip

dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 perlu ditingkatkan secara

terus menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang NKRI.

Peran pendidikan dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul di

masa mendatang menuntut guru sebagai elemen penting dalam pembelajaran

agar aktif, kreatif serta proaktif dalam meningkatkan mutu pembelajaran di

kelas, agar tujuan pendidikan dapat terlaksana dengan baik. Jenjang pendidikan

dasar merupakan jenjang pendidikan yang paling fundamental dalam

pemberian konsep. Pemberian konsep ini diberikan pada semua mata pelajaran

agar siswa lebih mengerti serta diharapkan mampu menciptakan suasana

belajar yang bermakna dan menyenangkan. Matematika juga merupakan salah

satu mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan tersebut, oleh

karena itu pendidikan matematika memiliki andil yang penting dalam

pencapaian tujuan nasional.

Pembelajaran matematika diarahkan untuk pembentukan kepribadian dan

pembentukan kemampuan berfikir yang berpusat pada kemampuan

menggunakan matematika sebagai bahasa dan alat untuk menyelesaikan

masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Selain itu, dalam

pembelajaran matematika guru harus teliti dalam memilih model, metode,

ataupun strategi pembelajaran sebagai kerangka dasar pembelajaran untuk

Page 22: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

3

menyampaikan materi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hal itu sejalan

dengan pendapat Amri (2013: 4) yang menjelaskan bahwa model pembelajaran

adalah suatu desain yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi

lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan

atau perkembangan pada diri siswa.

Proses belajar matematika akan berlangsung secara optimal jika pembelajaran

matematika dikaitkan dengan perkembangan mental siswa yang dimulai dari

konsep yang sederhana hingga ke konsep yang rumit, dan mulai dari konsep

yang nyata ke konsep yang abstrak. Tingkat perkembangan anak usia Sekolah

Dasar (SD) berada pada tingkat operasional konkret, Piaget dalam Thobroni

(2011: 96), berpendapat bahwa proses belajar harus disesuaikan dengan

tahapan perkembangan kognitif yang dilalui siswa. Tahapan tersebut dibagi

menjadi empat tahap, yaitu tahap sensori motor, tahap pra-operasional, tahap

opersional konkret, dan tahap operasional formal. Artinya siswa mudah

memahami suatu konsep jika mereka terlibat langsung memanipulasi benda-

benda konkret atau model tiruan. Pengalaman memanipulasi benda-benda

konkret memiliki peranan penting bagi tahap perkembangan siswa. Karena itu

guru dituntut mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kreatif, efektif

dan menyenangkan.

Pelaksanaan pendidikan pada jenjang SD/MI khususnya di SD Negeri 10

Metro Timur mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Pembelajaran yang mengacu pada KTSP dilaksanakan per mata pelajaran di

kelas tinggi, sedangkan di kelas rendah dilaksanakan dengan menggunakan

Page 23: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

4

pembelajaran tematik. KTSP pada jenjang pendidikan dasar memuat delapan

mata pelajaran, salah satunya yaitu mata pelajaran matematika.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi yang

dilakukan tanggal 31 Oktober dan 2 November 2016 di SD Negeri 10 Metro

Timur, peneliti memperoleh informasi hasil belajar matematika siswa kelas IV

semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017. Dapat dilihat dari tabel berikut ini.

Tabel 1. Data nilai hasil belajar matematika siswa pada mid semester ganjilkelas IVA dan IVB SD Negeri 10 Metro Timur tahun pelajaran2016/2017

Kelas KKM Jumlahsiswa

Jumlah siswa Persentase ketuntasan

T BT T BTA 65 21 14 7 66,6% 33,30%B 65 20 8 12 40 % 60,00%

Sumber: Buku daftar nilai MID semester ganjil kelas IVA dan IVB

Dari data nilai hasil belajar matematika kedua kelas, peneliti tertarik untuk

menerapkan strategi pembelajaran berbasis masalah pada kelas IVB. Karena

kelas IVB memiliki hasil belajar yang lebih rendah, serta keaktifan siswa yang

kurang dibandingkan dengan kelas IVA.

Melihat fakta-fakta yang dipaparkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa

dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yakni 65,

hanya 8 siswa atau sekitar 40 % dari 20 siswa yang tergolong tuntas. Diketahui

bahwa secara keseluruhan hasil belajar siswa kelas IVB SD Negeri 10 Metro

Timur pada mata pelajaran matematika masih tergolong rendah. Berdasarkan

beberapa uraian di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa yang

tergolong rendah disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, (1) pembelajaran

masih berpusat pada guru (teacher centered), (2) kurang adanya variasi

Page 24: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

5

pembelajaran sehingga pembelajaran terkesan membosankan, (3) kurangnya

penggunaan media pembelajaran oleh guru sehingga siswa sulit dalam

memahami materi yang diberikan, dan (4) belum diterapkannya strategi

pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran matematika di sekolah

tersebut. Oleh sebab itu, maka perlu adanya variasi baru dalam proses

pembelajaran. Beberapa alternatif yang dapat digunakan sebagai solusi dalam

mengatasi hal tersebut yaitu dengan menggunakan strategi dan media

pembelajaran yang variatif.

Seorang guru harus mampu memilih dan menyesuaikan strategi pembelajaran

yang dapat diterapkan di kelas guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan. Terdapat beberapa strategi pembelajaran yang efektif untuk

diterapkan dalam pembelajaran, salah satunya yaitu strategi pembelajaran

berbasis masalah. Menurut Arends (1997: 243) : “it is strange that we exepect

studets to learn yet seldom teach then about learning, we exepect student to

solve problems yet seldom teach then about problem solving”, “yang berarti

dalam mengajar guru selalu menuntut siswa untuk belajar dan jarang

memberikan pelajaran tentang bagaimana siswa untuk belajar, guru juga

menuntut siswa untuk menyelesaikan masalah, tapi jarang mengajarkan

bagaimana siswa seharusnya menyelesaikan masalah”.

Menurut Trianto (2010: 91) pembelajaran berbasis masalah merupakan

pembelajaran berdasarkan masalah yang terdiri dari menyajikan kepada siswa

situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan

kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Strategi

Page 25: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

6

pembelajaran berbasis masalah tentunya sejalan dengan salah satu tujuan

pendidikan matematika yaitu agar siswa mampu menggunakan metode ilmiah

untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Menurut Sutrisno,

dkk. (2008: 23) pengetahuan Matematika dibangun melalui penalaran inferensi

berdasarkan data yang tersedia. Kebenaran diuji lewat pengamatan nyata.

Strategi pembelajaran berbasis masalah membuat siswa berperan aktif dalam

pembelajaran, karena siswa dituntut menyelesaikan suatu masalah sehingga

pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Penggunaan media pembelajaran

juga sangat penting untuk memudahkan siswa dalam memahami materi

pembelajaran yang diberikan. Salah satu media yang dapat digunakan dalam

pembelajaran yaitu media grafis. Melalui media grafis diharapkan

pembelajaran menjadi lebih konkret sehingga siswa lebih mudah dalam

menerima dan memahami materi yang disampaikan.

Strategi pembelajaran berbasis masalah dengan media grafis menyajikan suatu

pembelajaran yang realistik dengan kehidupan siswa, konsepnya sesuai dengan

kebutuhan siswa, serta menuntut siswa untuk berpikir kritis sehingga

diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan strategi

pembelajaran berbasis masalah dengan media grafis diperlukan sebagai upaya

perbaikan pembelajaran yang berpusat pada peningkatan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan adanya penelitian tindakan kelas

mengenai “Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Media

Grafis untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IVB SD

Negeri 10 Metro Timur.

Page 26: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika kelas IVB

SD Negeri 10 Metro Timur.

2. Guru masih banyak mendominasi proses pembelajaran.

3. Kurang adanya variasi dalam pembelajaran.

4. Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran.

5. Belum menggunakan strategis pembelajaran berbasis masalah.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut.

“Bagaimanakah penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah dengan

media grafis agar dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas

IVB SD Negeri 10 Metro Timur ?”

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika kelas IVB SD

Negeri 10 Metro Timur melalui penerapan strategi pembelajaran berbasis

masalah dengan media grafis.

Page 27: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

8

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

Melalui penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah dengan media

grafis diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa

kelas IVB SD Negeri 10 Metro Timur.

2. Bagi Guru

Menjadi acuan untuk meningkatkan kualitas dan memperbaiki

pembelajaran, berkembangnya profesionalisme, menumbuhkan rasa

tanggung jawab dan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran di kelasnya serta memperluas wawasan dan pengetahuan

guru dalam menggunakan strategi dan media pembelajaran khususnya

dalam pembelajaran Matematika.

3. Bagi Sekolah

Merupakan bahan masukan bagi sekolah dalam upaya meningkatkan

kualitas pendidikan melalui inovasi strategi pembelajaran, yakni strategi

pembelajaran berbasis masalah khususnya dalam pembelajaran

matematika.

4. Bagi Peneliti

Menambah wawasan, serta pengalaman dalam dunia pendidikan

khususnya mengenai strategi pembelajaran berbasis masalah dengan

media grafis yang diterapkan dalam pembelajaran, sehingga dapat

dijadikan bekal mengajar di kemudian hari.

Page 28: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

9

II. KAJIAN TEORI

A. Pendekatan, Model, Metode, dan Strategi Pembelajaran

Setiap pembelajaran tentu membutuhkan suatu pendekatan, model, metode,

ataupun strategi, untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Sanjaya

(2009: 127) pendekatan pembelajaran diartikan sebagai titik tolak atau sudut

pandang kita terhadap proses pembelajaran. Pendekatan pembelajaran

merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya

masih sangat umum. Sedangkan model pembelajaran merupakan landasan

praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori

belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum

dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas (Suprijono 2009: 46).

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara atau pola yang khas

dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik

dan sumberdaya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri

pembelajaran (Gintings, Abdorrakhman. 2008: 42). Kemp (dalam Rusman,

2012: 132) menyatakan bahwa strategi adalah suatu kegiatan pembelajaran

yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai

secara efektif.

Page 29: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

10

Dari beberapa pendapat ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa

pendekatan, model, metode, dan strategi merupakan titik tolak atau sudut

pandang terhadap proses pembelajaran. Secara keseluruhan merupakan

gambaran umum perbuatan guru dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran

dan berusaha meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor

siswa dalam tercapainya sasaran belajar.

B. Strategi Pembelajaran

1. Pengertian Strategi

Strategi menurut pengertian bahasa Inggris adalah “siasat, kiat atau

rencana”. Suryaman (2009: 57) mengemukakan bahwa strategi

merupakan penggunaan seluruh kemampuan guru dan siswa untuk

menjadi manusia pembelajar yang hebat sehingga kompetensi-

kompetensi berbahasa bersastra menjadi bermakna dan dapat

dikembangkan dalam kehidupan. Menurut Yamin (2013: 3), strategi

sebagai acuan dalam memposisikan proses kegiatan melalui langkah-

langkah yang tepat, terpola, terencana sehingga terciptanya standar

pembelajaran yang bermutu dan tercapai tujuan pembelajaran yang

dikehendaki.

Supriyadi (2013: 59) dalam pembahasan mengenai proses belajar

mengajar, strategi berarti prosedur atau langkah-langkah pelaksanaan

untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Sama halnya dengan

strategi mengajar, strategi proses belajar mengajar juga memerlukan

alokasi upaya kognitif (pertimbangan akal) secara cermat.

Page 30: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

11

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa strategi adalah keseluruhan pelaksanaan suatu gagasan ataupun

rencana (plan) yang di buat oleh guru dalam merencanakan suatu

pembelajaran secara rasional, efisien, dan memiliki taktik untuk

mencapai tujuan secara efektif. Penerapannya guru merencanakan suatu

pembelajaran yang didalamnya terdapat langkah-langkah untuk mencapai

tujuan yang diinginkan atau untuk mendapatkan standar pembelajaran

yang bermutu.

2. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan komponen penting dalam sistem

pembelajaran. Strategi pembelajaran terkait dengan bagaimana materi

disiapkan, metode apa yang terbaik untuk menyampaikan materi

pembelajaran tersebut, dan bagaimana bentuk evaluasi yang tepat

digunakan untuk mendapatkan umpan balik pembelajaran.

Suryaman (2009: 57) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran

merupakan penggunaan seluruh kemampuan guru dan siswa untuk

menjadi manusia pembelajar yang hebat sehingga kompetensi-

kompetensi berbahasa bersastra menjadi bermakna dan dapat

dikembangkan dalam kehidupan. Menurut Moore (dalam Yamin, 2013:

4), strategi pembelajaran merupakan keseluruhan perencanaan untuk

mengajar pelajaran tertentu yang memuat metode dan urutan langkah-

langkah yang diikuti untuk melaksanakan kegiatan belajar.

Page 31: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

12

Aqib (2009: 70) strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih

dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi

pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima materi

pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat

dikuasainya diakhir kegiatan belajar. Senada dengan pendapat tersebut,

Dick and Carey (dalam Sanjaya, 2011: 126) menyebutkan bahwa strategi

pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang

digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada

siswa.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

strategi pembelajaran merupakan suatu garis besar ataupun suatu pola

dalam usaha mencapai sasaran dalam kegiatan guru dan peserta didik

sebagai perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Strategi pembelajaran memiliki rangkaian cara

yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang

akan digunakan selama proses pembelajaran.

3. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran

Kegiatan belajar mengajar terkadang membutuhkan berbagai jenis

strategi pembelajaran yang berbeda. Strategi yang digunakan diharapkan

sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran serta diharapkan mampu

mengembangkan kemampuan siswa. Menurut Djamarah (2002: 5-6) ada

empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal

sebagai berikut:

Page 32: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

13

1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasiperubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yangdiharapkan.

2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi danpandangan hidup masyarakat.

3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajarmengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapatdijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatanmengajarnya.

4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan ataukriteria serta standar keberhasilan dapat dijadikan pedoman oleh gurudalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yangselanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sisteminstruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.

Menurut Sanjaya (2007: 177-286) ada beberapa strategi pembelajaran

yaitu, strategi pembelajaran ekspositori, strategi pembelajaran inuiry,

strategi pembelajaran berbasis masalah, strategi pembelajaran

peningkatan kemampuan berpikir, strategi pembelajaran kooperatif,

strategi pembelajaran kontekstual, strategi pembelajaran aktif.

Dari pendapat ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa banyak jenis-

jenis strategi yang dapat di gunakan oleh guru, guna meningkatkan

kualitas pembelajaran di sekolah. Diantaranya, strategi pembelajaran

ekspositori, strategi pembelajaran inuiry, strategi pembelajaran berbasis

masalah, strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir, strategi

pembelajaran kooperatif, strategi pembelajaran kontekstual, strategi

pembelajaran aktif.

Penelitian kali ini, peneliti menggunakan strategi pembelajaran berbasis

masalah. Sanjaya (2011: 213) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran

yang bertumpu pada penyelesaian masalah sebagai langkah dasar pada

proses pembelajaran, strategi tersebut salah satunya adalah strategi

Page 33: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

14

pembelajaran berbasis masalah (SPBM). Strategi ini guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menetapkan topik masalah, walaupun

sebenarnya guru sudah mempersiapkan apa yang harus dibahas. Proses

pembelajaran diarahkan agar siswa mampu menyelesaikan masalah

secara sistematis dan logis.

C. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)

1. Pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif

untuk pembelajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini

membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam

benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial

dan sekitaranya. Menurut Amir (2009: 26), pembelajaran berbasis masalah

adalah strategi pendidikan yang mendorong siswa untuk mengenal cara

belajar dan bekerja sama dalam kelompok, untuk mencari penyelesaian

masalah-masalah di dunia nyata. Simulasi masalah digunakan untuk

mengaktifkan keingintahuan siswa sebelum mulai mempelajari suatu

subjek. Pembelajaran berbasis masalah menyiapkan siswa untuk berpikir

secara kritis dan analitis, serta mampu untuk mendapatkan dan

menggunakan secara tepat sumber-sumber pembelajaran.

Selain itu, Rusmono (2012: 78) juga mengungkapkan bahwa strategi

pembelajaran berbasis masalah adalah kesenjangan antara situasi nyata dan

kondisi yang diharapkan, atau antara kenyataan yang terjadi dengan apa

yang diharapkan. Oleh karena itu, materi pelajaran atau topik tidak terbatas

Page 34: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

15

pada materi pembelajaran yang bersumber pada buku saja, tetapi juga pada

sumber- sumber lain seperti peristiwa-peristiwa tertentu.

Menurut Yamin (2013: 62) strategi pembelajaran berbasis masalah adalah

salah satu strategi pembelajaran inovatif yang memberi kondisi aktif kepada

peserta didik dalam kondisi dunia nyata. Dewey (dalam Trianto, 2010: 91)

mengemukakan bahwa belajar berdasarkan masalah adalah interaksi antara

stimulus dengan respon, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan

lingkungan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sanjaya (2007: 213) bahwa

belajar bukan semata-mata proses menghafal sejumlah fakta, tetapi suatu

proses interaksi secara sadar antara individu dengan lingkungannya.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa strategi pembelajaran berbasis masalah adalah rangkaian aktivitas

yang menekankan kepada proses penyelesaian ilmiah yang harus dilakukan

oleh siswa berupa penyajian suatu peristiwa yang terjadi. Selanjutnya

masalah harus dipecahkan dengan mengeksplor pengetahuan dan

pengalaman siswa sehingga siswa dapat belajar berpikir kritis dan menuntut

siswa untuk memecahkan masalah secara mandiri ataupun secara

berkelompok.

2. Langkah-langkah Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah

Setiap strategi pembelajaran berisi langkah-langkah praktis yang harus

dilakukan oleh guru dan siswa, dalam suatu kegiatannya memiliki sintaks

terstruktur dalam pelaksanaannya. Menurut Trianto (2010: 98) langkah-

langkah pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut:

Page 35: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

16

1. Orientasi siswa pada masalahGuru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yangdibutuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untukmemunculkan masalah, memotivasi siswa untuk terlibat dalampemecahan masalah yang dipilih.

2. Mengorganisasikan siswa untuk belajarGuru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikantugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut

3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompokGuru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai,melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan danpemecahan masalah.

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karyaGuru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yangsesuai seperti laporan, video dan model serta membantu mereka untukberbagi tugas dengan temannya.

5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadappenyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

Menurut John Dewey (dalam Sanjaya, 2011: 217) menjelaskan langkah

pembelajaran berbasis masalah yang kemudian langkah tersebut dinamakan

metode pemecahan masalah sebagai berikut:

a. Merumusukan masalah, yaitu langkah siswa menentukan masalah yangakan dipecahkan.

b. Menganalisis masalah, yaitu langkah siswa meninjau masalah secarakritis dari berbagai sudut pandang.

c. Merumuskan hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan berbagaikemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

d. Mengumpulkan data, yaitu langkah siswa mencari dan menggambarkaninformasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.

e. Pengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau merumuskankesimpulan sesuai dengan dengan penerimaan dan penolakan hipotesisyang diajukan.

f. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah siswamenggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusanhasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.

Berdasarkan pendapat ahli Jhon Dewey (dalam Sanjaya, 2011: 217) di atas

peneliti menggunakan langkah-langkah dalam penelitian merujuk pendapat

yang dikemukakan oleh Jhon Dewey, karena lebih terperinci dan mudah

Page 36: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

17

diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran, dengan langkah-langkah

sebagai berikut.

1) Merumuskan masalah

2) Menganalisis masalah

3) Merumuskan hipotesis

4) Mengumpulkan data

5) Pengujian hipotesis

6) Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah

3. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah

Strategi pembelajaran memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya

dengan yang lain. Berikut dijelaskan beberapa karakteristik yang terdapat

pada strategi pembelajaran berbasis masalah. Arends (dalam Trianto, 2007:

135) menjelaskan karakteristik SPBM adalah sebagai berikut:

a. Pengajuan Pertanyaan atau Masalah. Bukan hanya mengorganisasikan disekitar prinsip-prinsip atau ketrampilan akademik tertentu, tetapimengorganisasikan pengajaran di sekitar pertanyaan dan masalah yangdua-duanya secara sosial penting dan sacara pribadi bermakna untuksiswa. Mereka mengajukan pertanyaan nyata autentik, menghindarijawaban sederhana, dan memungkinkan adanya berbagai macam solusiuntuk situasi itu.

b. Berfokus Keterkaitan Antar Disiplin. Meskipun Pembelajaran BerbasisMasalah (PBM) berpusat pada mata pelajaran tertentu (IPA, Matematikadan ilmu ilmu sosial) masalah yang akan diselidiki telah terpilih benar-benar nyata agar dalam pemecahannya, siswa meninjau masalah itu daribanyak mata pelajaran.

c. Penyelidikan Autentik. Mengharuskan siswa melakukan penyelidikanautentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah nyata.Mereka harus menganalisis dan mendefinisikan masalah,mengembangkan hipotesis, membuat ramalan, mengumpulkan danmenganalisa informasi.

d. Menghasilkan Produk dan Memamerkannya. Menuntun siswa untukmenghasilakan produk tertentu dalam bentuk karya nyata atau artefakdan peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian

Page 37: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

18

masalah yang mereka temukan. Produk tersebut dapat berupa transkipdepat seperti pelajaran “Roots and Wings”. Produk itu dapat juga berupalaporan, model fisik, video maupun progam komputer yang kemudiandidemonstrasikan kepada siswa yang lain tentang apa yang merekapelajari.

e. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan metode berpikirsecara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalahproses berpikir deduktif dan induktif.

f. Kolaborasi. Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan oleh siswa yangbekerja sama satu dengan yang lainnya, paling sering secara berpasanganatau dalam kelompok kecil. Bekerjasama memberikan motivasi untuksecara berkelanjutan terlibat dalam tugas-tugas komplek danmemperbanyak peluang untuk berbagi inkuiri dan dialog untukmengembangkan keterampilan sosial dan ketrampilan berpikir.

g. Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap,dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhanbelajar dan bidang baru dalam belajar.

Sedangkan Menurut Sanjaya (2011: 214) terdapat 3 karakteristik dari

SPBM. Ciri-ciri tersebut sebagai berikut:

Pertama, SPBM merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinyadalam implementasi SPBM ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukansiswa. SPBM tidak mengharapkan siswa hanya sekedar mendengarkan,mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui SPBMsiswa aktif berfikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, danakhirnya menyimpulkan.Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah.SPBM menempatkan masalah sebagai kunci dari proses pembelajaran.Artinya tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses pembelajaran.Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatanberfikir secara ilmiah. Berfikir dengan menggunakan metode ilmiahadalah proses berfikir deduktif dan induktif. Proses berfikir ini dilakukansecara sistematis dan empiris. Sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukanmelalui tahap-tahapan tertentu; sedangkan empiris artinya prosespenyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

karakteristik strategi pembelajaran berbasis masalah adalah adanya

penyajian masalah yang berorientasi pada permasalahan dunia nyata,

pembelajaran berpusat pada siswa, serta siswa bekerja secara berkelompok

dengan menekankan pada aktivitas kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif

Page 38: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

19

dalam upaya pemecahan masalah. Berbagai karakteristik inilah yang

membedakan strategi berbasis masalah dengan strategi yang lain.

4. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Setiap strategi pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan, oleh sebab

itu tidak ada strategi pembelajaran yang dianggap sempurna. Sanjaya (2007:

220) mengemukakan kelebihan strategi pembelajaran berbasis masalah

sebagai berikut:

a. Pemecahan masalah (problem solving) merupakan teknik yang cukupbagus untuk memahami isi pelajaran. Konsep sesuai dengan kebutuhansiswa.

b. Pemecahan masalah (problem solving) menantang kemampuan siswaserta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagisiswa.

c. Pemecahan masalah (problem solving) meningkatkan aktivitaspembelajaran siswa.

d. Pemecahan masalah (problem solving) membantu siswa bagaimanamentransfer pengetahuan merekan untuk memahami masalah dalamkehidupan nyata.

e. Pemecahan masalah (problem solving) membantu siswa untukmengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalampembelajaran yang mereka lakukan. Disamping itu, pemecahan masalahitu dapat juga mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baikterhadap hasil maupun proses belajarnya.

f. Pemecahan masalah (problem solving) memperlihatkan kepada siswabahwa setiap mata pelajaran pada dasarnya merupakan cara berpikir, dansesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajardari guru atau dari buku-buku saja.

g. Pemecahan masalah (problem solving) Menyenangkan dan disukai siswa.h. Pemecahan masalah (problem solving) mengembangkan kemampuan

siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan merekauntuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.

i. Pemecahan masalah (problem solving) memberikan kesempatan kepadasiswa untuk mengapikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalamdunia nyata.

j. Pemecahan masalah (problem solving) mengembangkan minat siswauntuk secara terus-menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikanformal telah berakhir.

Page 39: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

20

Selanjutnya disamping kelebihan pasti ada juga kelemahan yang terdapat

pada pembelajaran berbasis masalah, kelemahan tersebut menurut Sanjaya

(2011: 221) diantaranya:

a. Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaanbahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka merekaakan merasa enggan untuk mencoba.

b. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solvingmembutuhakan cukup waktu untuk persiapan.

c. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkanmasalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apayang mereka ingin pelajari.

Sedangkan Trianto (2010: 96-97) mengemukakan kelebihan strategi

pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut:

a. Realistik dengan kehidupan siswa.b. Konsep sesuai dengan kebutuhan siswa.c. Memupuk sifat inquiri siswa.d. Retensi konsep jadi kuat.e. Dan memupuk kemampuan problem solving.

Trianto (2010: 96-97) mengemukakan kekurangan pembelajaran berbasis

masalah sebagai berikut:

a. Persiapan pembelajaran (alat, problem, konsep) yang kompleks.b. Sulitnya mencari problem yang relevan.c. Sering terjadi miss-konsepsi.d. Konsumsi waktu, di mana model ini memerlukan waktu yang cukup

dalam proses penyelidikan, sehingga terkadang banyak waktu yangtersita untuk proses tersebut.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap strategi

pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan ketika diterapkan dalam

proses pembelajaran. Menjadi keuntungan tersendiri apabila ada kelebihan

dalam strategi yang diterapkan sehingga memudahkan guru dan siswa dalam

Page 40: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

21

proses pembelajaran. Adapun kekurangan yang ada menjadi tantangan

tersendiri bagi guru untuk mengembangkan kreatifitasnya.

D. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen penting yang

memberikan kontribusi positif dalam suatu kegiatan pembelajaran. Suatu

proses belajar akan lebih efektif jika model, strategi, atau metode

pembelajaran dipadukan dengan media. Menurut Sadiman (2006: 6)

media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses

belajar terjadi.

Arsyad (2002: 4) mengemukakan bahwa istilah medium sebagai

perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Gagne

(dalam Sanjaya, 2012: 60) menyatakan bahwa media pembelajaran

adalah berbagai komponen yang ada dalam lingkungan siswa yang dapat

merangsangnya untuk belajar. Sedangkan Latuheru (2010: 43)

menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik

yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar

proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat

berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.

Page 41: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

22

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyampaikan pesan berupa informasi kepada penerima informasi yang

mencakup alat, bahan, serta lingkungan. Media digunakan untuk

membantu merangsang siswa dalam proses pembelajaran sehingga

dicapai proses pembelajaran yang lebih bermutu.

2. Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran secara umum memperlancar interaksi antara guru

dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisisen.

Hamalik (dalam Arsyad, 2011: 15) mengemukakan bahwa pemakaian

media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan

motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa

pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Arief S. Sadiman, dkk (dalam Santyasa, 2007: 36) menyatakan bahwa

secara umum media pembelajaran berfungsi sebagai berikut:

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat Vebalitas (dalam bentuk kata – kata tertulis atau lisan belaka )

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti : Objekyang tidak terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar, filmbingkai, film, atau model.

3. Objek yang kecil diibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, ataugambar.

4. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengantimelapse atau high speed photography.

5. Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkankembali lewat rekaman film, video, film bignkai, foto, maupun secaraverbal.

Page 42: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

23

6. Objek yang terlalu kompleks ( misalnya mesin – mesin ) dapatdisajikan dengan model, diagram, dan lain – lain.

7. Konsep yang terlalu luas ( gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain– lain ) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar,dan lain – lain.

8. Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapatmengatasi sikap pasif peserta didik.

Sanjaya (2014: 73-74) menjelaskan bahwa penggunaan media

pembelajaran memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

a. Fungsi komunikatif, memudahkan komunikasi antara penyampaipesan dan penerima pesan.

b. Fungsi motivasi, memudahkan siswa mempelajari materi pelajaransehingga dapat lebih meningkatkan gairah siswa untuk belajar.

c. Fungsi kebermaknaan, pembelajaran bukan hanya dapatmeningkatkan penambahan informasi berupa data dan fakta sebagaipengembangan aspek kognitif tahap rendah, akan tetapi dapatmeningkatkan kemampuan siswa untuk menganalisis dan menciptasebagai aspek kognitif tahap tinggi.

d. Fungsi penyamaan persepsi, menyamakan persepsi setiap siswa,sehingga setiap siswa memiliki pandangan yang sama terhadapinformasi yang disuguhkan.

e. Fungsi individualitas, melayani kebutuhan setiap individu yangmemiliki minat, dan gaya belajar yang berbeda.

Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan

media dalam pembelajaran memiliki pengaruh yang besar terhadap

tercapainya tujuan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran

menjamin terjadinya pemahaman yang lebih baik pada siswa, dan guru

lebih mudah dalam menyampaikan materi atau bahan ajar, selain itu

siswa akan lebih termotivasi dan bergairah dalam mengikuti kegiatan

belajar mengajar karena media pembelajaran mampu membangkitkan

dan membawa siswa ke dalam susasana belajar yang menyenangkan serta

mendapatkan pengalaman belajar yang lebih bermakna.

Page 43: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

24

3. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran terdiri dari berbagai macam, yang dapat disesuaikan

dengan materi dan tujuan pembelajaran. Arsyad (2011: 29) menyatakan

macam-macam media pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam 4

kelompok, yaitu (1) media hasil teknologi cetak, (2) media hasil audio-

visual, (3) media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan (4)

media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.

Media pembelajaran terdiri dari berbagai jenis dengan karakteristik yang

berbeda satu sama lain. Menurut Djamarah & Zain (2006: 124), dilihat

dari jenisnya, media pembelajaran dibagi ke dalam:

a. Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuansuara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam.

b. Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indrapenglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam,seperti film rangkai, slides, foto, gambar, dan cetakan. Ada pula mediavisual yang menampilkan gambar bergerak, seperti film bisu.

c. Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara danunsur gambar. Misalnya, film bingkai, video-cassette.

Sedangkan Sanjaya (2014: 119-120) mengelompokkan media

pembelajaran berdasarkan media dan cara penyajiannya, sebagai berikut:

a. Media grafis, yaitu media yang menyampaikan fakta, ide, gagasanmelalui penyajian kata-kata, kalimat, angka, simbol. Misalnya,grafik, diagram, bagan, sketsa, poster, papan flanel.

b. Media bahan cetak, yaitu media visual yang pembuatannya melauiproses pencetakan, printing atau offset. Misalnya, buku tes, modul,bahan pengajaran terprogram.

c. Gambar diam, yaitu media visual yang berupa gambar yangdihasilkan melalui proses fotografi, misalnya foto.

Page 44: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

25

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

media pembelajaran memiliki berbagai jenis serta fungsinya masing-

masing yang digunakan sebagai alat bantu guru dalam menyampaikan

pelajaran agar mudah dipahami oleh siswa. Media memiliki fungsi utama

yaitu memudahkan guru sehingga pelaksanaan suatu proses pembelajaran

dapat berjalan secara efektif dan efisien.

4. Media Grafis

a. Pengertian Media Grafis

Media grafis merupakan pesan yang akan disampaikan dan

dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual (menyangkut

indera penglihatan). Media grafis ini meliputi gambar atau foto,

sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, globe atau peta, papan

flannel, dan papan bulletin (Angkowo dalam Musfiqon, 2012: 73).

Menurut Sanjaya (2014: 157) media grafis yaitu media yang dapat

mengomunikasikan data dan fakta, gagasan serta ide-ide melalui

gambar dan kata-kata, media grafis tidak hanya berisi gambar atau

kata-kata saja akan tetapi bisa keduanya. Media grafis termasuk pada

media visual, yakni media yang dapat dilihat. Selanjutnya menurut

Ruminiati (2007: 2.14) mengemukakan bahwa media grafis adalah

media visual non proyeksi yang digunakan karena tidak

membutuhkan peralatan dan relatif murah.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa media grafis merupakan media yang penyajiannya secara

Page 45: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

26

visual dengan melibatkan indera penglihatan untuk menyampaikan

suatu pesan pembelajaran, agar pembelajaran lebih menarik

perhatian siswa, sehingga pesan yang disampaikan dapat dipahami

dengan baik oleh siswa. Media grafis ini meliputi gambar atau foto,

sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, globe atau peta, papan

flannel, dan papan bulletin

b. Jenis-jenis Media Grafis

Media grafis terdiri dari beberapa jenis. Arsyad (2011: 24)

menjelaskan bahwa media grafis mempunyai beberapa bentuk yaitu

foto, gambar, sketsa, diagram, grafik, papan planel, dan buletin.

Media grafis terdiri dari beberapa jenis yaitu: grafik, bagan, diagram,

poster, kartun, dan komik (Winataputra, dkk., 2007: 5.14).

Sedangkan Sanjaya (2014: 159) mengemukakan bahwa media grafis

terdiri dari bagan, poster, karikatur, grafik, serta gambar dan foto.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa media grafis yaitu salah satu bentuk dari media visual yang

dapat menyampaikan pesan melalui gambar dan kata-kata. Media

grafis terdiri dari gambar, grafik, bagan, poster, diagram, sketsa,

foto, dan papan planel. Penggunaan media grafis ditujukan untuk

dapat menarik perhatian siswa dan memudahkan guru dalam

menyampaikan materi pembelajaran.

Page 46: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

27

c. Fungsi Media Grafis

Media grafis memiliki fungsi sehingga memudahkan guru dalam

menyampaikan suatu pembelajaran. Menurut Hamalik (dalam

Arsyad, 2011: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media grafis

dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan

minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan

belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis

terhadap siswa. Menurut Rusman (2012: 274) media grafis

digunakan untuk mengungkapkan fakta atau gagasan melalui

penggunaan kata-kata, angka, serta bentuk simbol (lambang). Asyhar

(2011: 28) menyatakan bahwa fungsi media grafis adalah merupakan

alat bantu mengajar, termasuk salah satu komponen lingkungan

belajar yang dirancang oleh pemateri belajar. Selanjutnya Sadiman

(2006: 28) mengemukakan bahwa fungsi media grafis yaitu untuk

menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau

menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan

bila tidak digrafiskan.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa media

grafis berfungsi untuk menarik minat dan perhatian siswa,

mempermudah guru dalam menyampaikan suatu pelajaran,

memperjelas sajian suatu pelajaran, serta mengilustrasikan suatu

konsep pembelajaran berdasarkan fakta sehingga pembelajaran lebih

bermakna.

Page 47: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

28

d. Karakteristik Media Grafis

Media grafis memiliki beberapa karakteristik yang membedakan

dengan jenis media lainnya. Menurut Arsyad (2011: 23) media grafis

memiliki karakteristik berikut:

1) bersifat konkret2) dapat mengatasi batasan ruang dan waktu,3) dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang masalah apa saja

dan pada tingkat usia berapa saja,4) murah harganya dan mudah mendapatkan serta menggunakannya,5) terkadang memiliki ciri abstrak (pada jenis media diagram),6) merupakan ringkasan visual suatu proses,7) mengandung pesan yang bersifat interpretatif.

Secara umum media grafis berfungsi sebagai penyalur pesan dari

sumber ke penerima pesan. Sedangkan secara khusus media grafis

berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide,

mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat

dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan (Musfiqon, 2012:

73).

Daryanto (2010: 19) menjelaskan karakteristik media grafis dapatdilihat berdasarkan ciri-cirinya, kelebihan dan kelemahan yangdimilikinya, serta jenis-jenisnya, ciri-ciri media grafis yaitu mediadua dimensi sehingga hanya dapat dilihat dari bagian depan saja,media visual diam sehingga hanya dapat diterima melalui indramata. Kelebihan yang dimiliki media grafis, yaitu: bentuknyasederhana, ekonomis, bahan mudah diperoleh, dapat menyampaikanrangkuman, mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu,membandingkan suatu perubahan, dapat divariasikan antara mediasatu dengan media yang lain. Kelemahan media grafis yaitu tidakdapat menjangkau kelompok besar, dan hanya menekankan persepsiindra penglihatan saja.

Page 48: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

29

Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa media

grafis yaitu salah satu bentuk dari media visual yang dapat

menyampaikan pesan melalui gambar dan kata. Media grafis terdiri

dari gambar, grafik, bagan, poster, diagram, sketsa, foto, dan papan

planel. Pada penelitian ini media grafis yang digunakan yaitu media

gambar. Indikator media gambar yang baik yaitu memperjelas sajian

ide, memuat ringkasan visual suatu proses, mudah untuk diperoleh

dan digunakan, serta dapat menarik perhatian siswa dengan tampilan

gambar berwarna.

E. Belajar dan Pembelajaran

1. Belajar

Belajar merupakan perubahan perilaku dari seorang individu sebagai

hasil pengalaman atau praktek yang diperkuat. Seseorang dianggap

belajar sesuatu apabila ia dapat menunjukkan perubahan pada

perilakunya. Belajar merupakan suatu kebutuhan bagi setiap manusia,

karena dengan belajar seseorang dapat meningkatkan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang semua itu baik bagi dirinya maupun orang

lain dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut Hermawan (2007: 2)

belajar adalah proses perubahan perilaku, dimana perubahan perilaku

tersebut dilakukan secara sadar dan bersifat menetap, perubahan perilaku

tersebut meliputi perubahan dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor.

Menurut Slameto (dalam Hamdani 2011: 20), belajar adalah suatu proses

usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah

Page 49: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

30

laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya. Selanjutnya Hamalik (2008: 27)

mengemukakan belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan

melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu

proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan

hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hal

ini diperkuat oleh Gagne (dalam Suprijono 2009: 2) yang menyatakan

bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku atau kemampuan yang

dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan tingkah laku tersebut

bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara

alamiah.

Berdasarkan uraian di atas, teori belajar yang sesuai dengan konsep

belajar tersebut adalah teori belajar konstruktivisme. Menurut

Budiningsih (2005: 59) konstruktivisme menekankan bahwa peranan

utama dalam kegiatan belajar adalah aktivitas siswa dalam

mengonstruksi pengetahuannya sendiri. Konstruktivisme beraksentuasi

belajar sebagai proses operatif, menekankan pada belajar autentik, dan

proses sosial. Belajar operatif merupakan prinsip belajar yang tidak

hanya menekankan pada pengetahuan deklaratif (pengetahuan tentang

apa), namun pengetahuan struktural (pengetahuan tentang mengapa),

serta pengetahuan prosedural (pengetahuan tentang bagaimana).

Sedangkan belajar autentik adalah proses interaksi seseorang dengan

objek yang dipelajari secara nyata. Teori belajar konstruktivisme

merupakan teori yang tepat untuk melandasi penelitian ini. Sebab prinsip

Page 50: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

31

belajar operatif dan autentik terdapat dalam penerapan strategi

pembelajaran berbasis masalah.

Berdasarkan pengertian belajar tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

belajar adalah suatu proses interaksi antara stimulus dan respon yang

dilakukan dengan sengaja oleh individu sehingga menimbulkan

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari sebuah pengalamannya sendiri

dalam aktivitasnya berinteraksi dengan lingkungan. Belajar artinya

mendapat pengetahuan baru yang perlu dipelajari dalam tahap-tahap

tertentu agar pengetahuan tersebut dapat diinternalisasi dalam pikiran

(struktur kognitif) manusia yang mempelajarinya.

2. Pembelajaran

Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan

mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama.

Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan

pembelajaran formal lain. Pembelajaran adalah pemerolehan suatu mata

pelajaran atau pemerolehan suatu keterampilan melalui pelajaran,

pengalaman, atau pengajaran (Thobroni, 2011: 18). Gagne (dalam Huda,

2013: 3) menjelaskan bahwa pembelajaran dapat diartikan sebagai proses

modifikasi dalam kapasitas manusia yang bisa dipertahankan dan

ditingkatkan levelnya.

Sedangkan Abidin (2014: 6) mengemukakan bahwa pembelajaran adalahserangkaian aktivitas yang dilakukan siswa guna mencapai hasil belajartertentu di bawah bimbingan, arahan, dan motivasi guru. Pembelajaranadalah proses yang menuntut siswa secara aktif kreatif melakukan

Page 51: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

32

sejumlah aktivitas sehingga siswa benar-benar membangunpengetahuannya secara mandiri dan berkembang pula kreativitasnya.

Peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi

siswa dengan guru untuk memperoleh suatu keterampilan, ilmu dan

pengetahuan dengan menyediakan lingkungan, memanipulasi sumber-

sumber belajar dalam diri siswa agar memperoleh hasil belajar dalam

bentuk ingatan jangka panjang melalui pelajaran, pengalaman atau

pengajaran. Pembelajaran membutuhkan proses yang disadari yang

cenderung bersifat permanen dan mengubah perilaku, sebagai tanda

bahwa seseorang telah belajar.

F. Matematika

1. Pengertian Matematika

Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dasar bukanlah

hanya pelajaran yang menghimpun angka-angka tanpa makna.

Pendidikan matematika sangat penting diberikan kepada semua jenjang

pendidikan, diharapkan dengan pendidikan matematika seseorang dapat

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Matematika

merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi

modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

memajukan daya pikir manusia.

Adji (2006: 34) mengemukakan bahwa matematika adalah bahasa, sebab

matematika merupakan bahasa simbol yang berlaku secara universal dan

sangat padat makna dan pengertian. Berbeda halnya dengan Wijaya

(2012: 86) yang menyatakan bahwa matematika bukanlah ”suatu ilmu

Page 52: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

33

yang berisi tentang ” melainkan ”suatu ilmu yang tersusun dari”.

Prihandoko (2006:a1) berpendapat bahwa matematika merupakan ilmu

dasar yang sudah menjadi alat untuk mempelajari ilmu-ilmu yang lain.

Oleh karena itu, penguasaan terhadap matematika mutlak diperlukan dan

konsep-konsep matematika harus dipahami dengan betul dan benar sejak

dini. Sejalan dengan pendapat-pendapat di atas, Wale (2006:a13)

mendefinisikan matematika sebagai ilmu yang memiliki pola keteraturan

dan urutan yang logis.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang logika, yang

tersusun dari konsep-konsep yang memiliki pola dan urutan yang

berhubungan dengan bentuk, susunan, besaran, yang berhubungan satu

dengan lainnya. Konsep-konsep matematika tersebut diperoleh melalui

proses berpikir yang sistematis.

2. Ciri-ciri Matematika

Matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan penelaahan

bentuk-bentuk atau struktur yang abstrak. Mempelajari matematika

berbeda dengan mempelajari ilmu-ilmu lainnya karena setiap ilmu

pengetahuan baik ilmu pengetahuan alam maupun ilmu sosial, bahasa,

dan ilmu agama memiliki ciri masing-masing, hal inilah yang membuat

pembelajarannya pun tidak sama. Menurut Soedjadi (2007: 42) ciri-ciri

matematika yaitu (1) matematika memiliki obyek kajian yang konkret

dan juga abstrak, (2) berpola pikir deduktif dan juga induktif, serta

Page 53: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

34

konsisten dalam sistemnya (termasuk sistem yang dipilih untuk

pendidikan), (3) memiliki/menggunakan simbol yang memiliki arti

tertentu.

Matematika memiliki bahasan yang berkesinambungan antara satu

bahasan dengan bahasan lainnya sehingga untuk memahami suatu pokok

bahasan tertentu terkadang dibutuhkan pemahaman tentang pokok

bahasan yang sebelumnya. Menurut Hudoyo dalam

(http://mengenalmatematika.blogspot.com/2016/11/ciri-fungsi-dan-

tujuan-pembelajaran.html) ciri–ciri matematika adalah sebagai berikut.

a. Memiliki aksioma, definisi, lemma, teorema, dan melibatkan operasibilangan.

b. Keberanannya terjaga konsistensinya.c. Konsep bahasan berjenjang dari hal yang sederhana menuju hal yang

lebih kompleks.d. Membutuhkan penalaran logis.e. Menekankan pola pikir deduktif, namun dalam proses pembelajaran

dan pemahaman terkadang diawali dengan fakta-fakta atau contoh-contoh yang ada dilapangan yang kemudian dibuat kesimpulanmatematisnya, induktif-deduktif.

f. Dalam beberapa pokok bahasan dapat diaplikasikan ke dalam bidangkeilmuan lain dan kehidupan sehari-hari.

Ciri-ciri pembelajaran matematika di SD menurut Suwangsih (2006: 25-

26) sebagai berikut:

a. Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral. Metode spiralini melambangkan adanya keterkaitan antar materi satu dengan yanglainnya. Topik sebelumnya dapat menjadi prasyarat untuk memahamitopik berikutnya atau sebaliknya.

b. Pembelajaran matematika diajarkan secara bertahap. Materipembelajaran matematika diajarkan secara bertahap yang dimulai darikonsep-konsep yang sederhana, menuju konsep yang lebih kompleks.

c. Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif, sedangkanmatematika merupakan ilmu deduktif. Namun, karena sesuai tahap

Page 54: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

35

perkembangan siswa maka pembelajaran matematika di SD digunakanpendekatan induktif.

d. Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi.e. Pembelajaran matematika hendaknya bermakna. Konsep matematika

tidak diberikan dalam bentuk jadi, tetapi sebaliknya siswalah yangharus mengonstruksi konsep tersebut.

Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa ciri-ciri

matematika adalah memiliki obyek kajian yang konkret dan abstrak,

berpola pikir deduktif dan juga induktif, memiliki/menggunakan simbol

yang memiliki arti tertentu, kebenarannya terjaga konsistensinya,

membutuhkan penalaran logis, memiliki aksioma, definisi, lemma,

teorema, dan melibatkan operasi bilangan, serta dalam beberapa pokok

bahasan dapat diaplikasikan ke dalam bidang keilmuan lain dan

kehidupan sehari-hari.

3. Tujuan Pembelajaran Matematika

Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar tentulah berbeda dengan

pembelajaran matematika di sekolah menengah dan sekolah lanjut.

Dalam teori pembelajaran matematika ditingkat sekolah dasar yang

diungkapkan oleh Heruman (2008: 4-5) bahwa dalam proses

pembelajaran diharapkan adanya reinvention (penemuan kembali) secara

informal dalam pembelajaran di kelas dan harus menampakkan adanya

keterkaitan antar konsep. Hal ini bertujuan untuk memberikan

pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Sedangkan menurut Depdiknas

(dalam Prihandoko, 2006:a21) tujuan pembelajaran matematika adalah

melatih dan menumbuhkan cara berfikir secara sistematis, logis, kritis,

Page 55: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

36

kreatif, dan konsisten, serta mengembangkan sikap gigih dan percaya diri

dalam menyelesaikan masalah.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika disusun sebagai

landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut.

Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan

menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan

mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol,

tabel, diagram, dan media lain. Berikut merupakan diagram alur

matematika sebagai cara memecahkan masalah.

Penyederhanaan Pemeriksaanhasil

Interpretasi

Transformasi

Matematisasi

Gambar 1. Alur pemecahan masalah matematika (sumber: Adjie &Maulana, 2006: 15)

Pada gambar alur pemecahan masalah di atas, soal atau masalah nyata

disederhanakan (simplifikasi) kemudian dirumuskan kedalam soal yang

bisa diselesaikan secara matamatika, lalu melalui proses matematisasi

yaitu proses menyatakan soal kedalam bahasa matematika sehingga

diperoleh strategi matematika. Melalui tranformasi atau penyelesaian

secara sistematis diperoleh solusi dari strategi matematika. Solusi ini

Situasi masalahatau soal nyata

Solusi

PerumusanMasalah

StrategiMatematika

Page 56: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

37

kemudian ditafsirkan atau diinterprestasikan sebagai pemecahan masalah

matematika.

G. Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Hasil belajar merupakan

kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang

dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman,

sikap dan keterampilannya yang merupakan sehingga menjadi lebih baik dari

sebelumnya.

Benjamin S. Bloom (dalam Suprijono, 2009: 6) menyebutkan bahwa terdapattiga ranah (domain) hasil belajar, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension(pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan),analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domainafektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon),valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi).Domain psikomotor meliputi initiatory, preroutine, dan rountinized.Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial,manajerial, dan intelektual.

Sedangkan Kunandar (2013: 81) menjelaskan hasil belajar adalah perubahan

perilaku yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Menurut

Susanto (2013: 5), hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak

setelah melalui kegiatan belajar. Suprijono (2009: 7) menambahkan bahwa

hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah

satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya hasil pembelajaran yang

dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak

dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif.

Page 57: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

38

Peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan prilaku

secara keseluruhan dalam diri individu. Indikator hasil belajar tidak dilihat

secara terpisah, melainkan komprehensif yang mencakup tiga ranah yaitu

kognitif, afektif, dan psikomotor. Indikator hasil belajar yang ingin dicapai

pada ranah kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.

Selanjutnya pada ranah afektif meliputi menerima, merespons, menilai, dan

berkarakter, sedangkan pada ranah psikomotor meliputi peniruan, manipulasi,

artikulasi, dan pengalamiahan.

H. Kinerja Guru

Guru merupakan suatu profesi atau jabatan fungsional dalam bidang

pendidikan dan pembelajaran atau seseorang yang menduduki dan

melaksanakan tugas dalam bidang pendidikan dan pembelajaran. Hal tersebut

sejalan dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Indonesia Pasal 39 ayat 3 menyatakan bahwa pendidik yang mengajar

pada satuan pendidikan dasar dan menengah disebut guru. Lebih lanjut dalam

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (Permenpan) Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional

Guru dan Angka Kreditnya Pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa guru adalah

pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

pendidikan menengah.

Page 58: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

39

Selanjutnya pada ayat 8 dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru adalah

penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan

karier kepangkatan dan jabatannya. Agar dapat melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya, maka seorang guru harus mempunyai sejumlah

kompetensi atau menguasai sejumlah pengetahuan, sikap, dan keterampilan

yang terkait dengan bidang tugasnya. Sebagaimana dijelaskan pada

Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru Pasal 1 ayat 1 yang menyatakan bahwa setiap guru wajib

memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku

secara nasional. Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru dapat mencakup

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

kompetensi professional.

Rusman (2012: 50) menjelaskan bahwa kinerja guru adalah unjuk kerja atau

performance, wujud perilaku guru dalam proses pembelajaran, yang dimulai

dari merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan menilai

hasil belajar. Menurut Hanafiah & Cucu Suhana (2010: 103) menjelaskan guru

sebagai pelaku otonomi kelas memiliki kewenangan untuk melakukan

reformasi kelas dalam rangka melakukan perubahan perilaku siswa secara

berkelanjutan yang sejalan dengan tugas perkembanganya dan tuntutan

lingkungan sekitarnya.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah segala

kegiatan guru baik kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik yang dilandasi dengan

Page 59: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

40

kecakapan dan kompetensi seorang guru. Kompetensi yang dimaksud

mencangkup kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

sosial, dan kompetensi professional.

I. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian eksperimen ini adalah penelitian

yang dilakukan oleh:

1. Aqmarina (2014) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan model

problem based learning (PBL) dengan media grafis untuk meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV B pada pembelajaran tematik

terpadu di SD Negeri 7 Metro Pusat tahun pelajaran 2013/2014” memberi

kesimpulan bahwa meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Berdasarkan presentase hasil aktivitas siswa pada pembahasan setiap siklus,

siklus I (56%) dengan kualifikasi “Cukup Aktif” dan siklus II (76%) dengan

kualifikasi “aktif”. Sedangkan secara klasikal presentase ketuntasan hasil

belajar kognitif siswa pada siklus I (68%) menjadi (80%) pada siklus II.

Terjadi peningkatan sebesar 12%.

2. Apriani (2013) mahasiswa Universitas Semarang dengan menggunakan

strategi pembelajaran berbasis masalah (Problem Based learning) dalam

materi ”Perubahan Lingkungan” pada siswa kelas IV SD Negeri

Randugunting 3 Kota Tegal. Terjadi peningkatan hasil tes formatif dari

77,03 pada siklus I menjadi 85,14 pada siklus II, dengan peningkatan

ketuntasan belajar klasikal dari 81,08% menjadi 89,19%. Sedangkan

aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran meningkat dari 81,08%

Page 60: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

41

menjadi 82,88% pada siklus II dan mencapai kriteria aktivitas belajar sangat

tinggi.

Berdasarkan penelitian tersebut, terdapat kesamaan dengan penelitian yang

akan dilakukan oleh peneliti yaitu dalam penyajian kegiatan pembelajaran atau

langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan hal tersebut penelitian tersebut cukup relevan terhadap efektivitas

penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM) dengan media

grafis dalam meningkatkan hasil belajar siswa sekolah dasar.

J. Kerangka Pikir

Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting (Sugiyono, 2011: 91). Terdapat banyak faktor yang saling

memengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Salah satunya yaitu ketepatan

dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran.

Pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas yang

menekankan kepada proses penyelesaian ilmiah yang harus dilakukan oleh

siswa berupa penyajian suatu peristiwa yang terjadi dan kemudian harus

dipecahkan dengan mengeksplor pengetahuan dan pengalaman siswa sehingga

siswa dapat belajar berpikir kritis dan menuntut siswa untuk memecahkan

masalah secara mandiri ataupun secara berkelompok. Penggunaan strategi

pembelajaran berbasis masalah mampu mengaktifkan keterlibatan siswa dalam

proses pembelajaran. Guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar,

tetapi guru berperan sebagai fasilitator. Adapun langkah-langkah penerapan

Page 61: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

42

strategi pembelajaran berbasis masalah yaitu (1) membimbing siswa

menentukan masalah, (2) membantu siswa dalam merumuskan masalah, (3)

membantu siswa merumuskan hipotesis, (4) mendorong siswa untuk

mengumpulkan data yang dibutuhkan, (5) membantu siswa menguji hipotesis,

dan (6) membantu siswa menentukan pilihan penyelesaian.

Penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah akan lebih maksimal jika

dipadukan dengan media pembelajaran yang relevan, yaitu media grafis. Media

grafis yaitu salah satu bentuk dari media visual yang dapat menyampaikan

pesan melalui gambar dan kata-kata. Penggunaan media grafis ditujukan untuk

dapat menarik perhatian siswa, serta memudahkan guru dalam menyampaikan

materi pembelajaran. Melalui perpaduan antara penggunaan strategi

Pembelajaran berbasis masalah dengan media grafis, diharapkan guru mampu

menciptakan pembelajaran aktif dengan mengoptimalkan keterlibatan siswa.

Oleh sebab itu maka diharapkan terdapat pengaruh pada hasil belajar

Matematika siswa.

Page 62: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

43

Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini adalah:

Gambar 2. Skema kerangka pikir

K. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan

kelas sebagai berikut “Apabila dalam pembelajaran matematika menggunakan

strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM) dengan media grafis

berdasarkan langkah-langkah yang tepat, maka hasil belajar siswa kelas IVB

SD Negeri 10 Metro Timur akan meningkat”.

Input1. Rendahnya hasil belajar siswa pada

pembelajaran matematika kelas IVBSD Negeri 10 Metro Timur.

2. Guru masih banyak mendominasiproses pembelajaran.

3. Kurang adanya variasi dalampembelajaran.

4. Kurang optimalnya penggunaan mediapembelajaran.

5. Belum menggunakan strategispembelajaran berbasis masalah.

1. Merumuskan masalah2. Menganalisis masalah3. Merumuskan hipotesis4. Mengumpulkan data5. Pengujian hipotesis6. Merumuskan rekomendasi

pemecahan masalah

Proses

Output 1. Nilai kinerja guru dan hasil belajarsiswa meningkat pada setiapsiklusnya.

2. Pada akhir penelitian terjadipeningkatan hasil belajar kognitif,afektif, dan psikomotor siswa,mencapai ≥75% dari jumlah 20siswa dengan KKM 65.

Page 63: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

44

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Istilah penelitian tindakan berasal dari kata action

research dalam bahasa Inggris. Arikunto (2011: 58) mengatakan bahwa PTK

adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu

pelajaran di kelas. Melalui PTK guru dapat meningkatkan kinerjanya secara

terus menerus dengan cara melakukan refleksi diri yakni upaya menganalisis

untuk menemukan kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran yang

dilakukannya, kemudian merencanakannya dalam proses pembelajaran sesuai

dengan program pembelajaran yang telah disusunnya dan diakhiri dengan

refleksi.

Arikunto (2011:a16) menjelaskan bahwa secara garis besar terdapat empat

tahapan yang dilalui dalam PTK, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)

pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun model dan pelaksanaan untuk masing-

masing tahap adalah sebagai berikut.

Page 64: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

45

Gambar 3. Tahapan PTK (Modifikasi:Arikunto, 2011: 16)

B. Setting Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa dan wali kelas IVB SD Negeri 10

Metro Timur. Jumlah siswa dalam kelas tersebut adalah 20 siswa yang

terdiri dari 8 siswa perempuan dan 12 orang siswa laki-laki.

2. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Metro Timur

yang terletak di Jl. Stadion Tejo Sari, Tejo Agung, Kecamatan Metro

Timur Kota Metro.

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran

2016/2017 selama 4 bulan. Kegiatan penelitian dimulai dari perencanaan

Perencanaan

Siklus I

Pengamatan

PelaksanaanRefleksi

Perencanaan

Siklus II

Pengamatan

PelaksanaanRefleksi

Page 65: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

46

sampai laporan hasil penelitian (bulan Desember 2016 sampai dengan

bulan Maret 2017).

C. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah definisi suatu variabel dengan

mengkategorikan sifat-sifat menjadi elemen-elemen yang dapat diukur.

Berikut adalah definisi operasioanal variabel yang digunakan dalam

penelitian ini.

a. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran berbasis masalah adalah strategi rangkaian aktivitas yang

menekankan kepada proses penyelesaian ilmiah yang harus dilakukan oleh

siswa berupa penyajian suatu peristiwa yang terjadi dan kemudian harus

dipecahkan dengan mengeksplor pengetahuan dan pengalaman siswa

sehingga siswa dapat belajar berpikir kritis dan menuntut siswa untuk

memecahkan masalah secara mandiri ataupun secara berkelompok.

Adapun langkah-langkah penerapan strategi pembelajaran berbasis

masalah (1) merumuskan masalah, (2) menganalisis masalah, (3)

merumuskan hipotesis, (4) mendorong siswa untuk mengumpulkan data

yang dibutuhkan, (5) membantu siswa menguji hipotesis, (6) membantu

siswa menentukan pilihan penyelesaian. Penerapan strategi pembelajaran

berbasis masalah dapat diukur menggunakan Instrumen Penilaian Kinerja

Guru (IPKG) dengan rentang skor 1-5.

Page 66: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

47

b. Media Grafis

Media grafis yaitu salah satu bentuk dari media visual yang dapat

menyampaikan pesan melalui gambar dan kata-kata. Media grafis terdiri

dari gambar, grafik, bagan, poster, diagram, sketsa, foto, dan papan planel.

Pada penelitian ini media grafis yang digunakan yaitu berupa media

gambar. Indikator media gambar yang baik yaitu memperjelas sajian ide,

memuat ringkasan visual suatu proses, mudah untuk diperoleh dan

digunakan, serta dapat menarik perhatian siswa dengan tampilan gambar

berwarna. Penggunaan media grafis dapat diukur menggunakan Instrumen

Penilaian Kinerja Guru (IPKG) dengan rentang skor 1-5. Kriteria untuk

mengukur indikator media yang digunakan yaitu 1 = sangat kurang, 2 =

kurang baik, 3 = cukup baik, 4 = baik, 5 = sangat baik.

c. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan prilaku secara keseluruhan dalam diri

individu. Indikator hasil belajar tidak dilihat secara terpisah, melainkan

komprehensif yang mencakup tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan

psikomotor. Ranah kognitif siswa diukur menggunakan instrumen tes yang

diberikan pada akhir pembelajaran. Sedangkan ranah afektif dan

psikomotor siswa diukur menggunakan instrumen non tes berupa lembar

observasi.

Page 67: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

48

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang berkaitan dengan penelitian dikumpulkan melalui teknik nontes

dan tes.

1. Teknik Nontes (observasi)

Observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti

melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk

melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2004: 104).

Teknik nontes dilakukan dengan mengobservasi kinerja guru, hasil

belajar afektif, dan hasil belajar psikomotor dalam strategi pembelajaran

berbasis masalah, dengan cara memberi tanda ceklis pada salah satu skor

pada lembar instrumen/observasi untuk memperoleh data yang bersifat

kualitatif.

2. Teknik Tes

Tes ini digunakan untuk memperoleh data yang bersifat kuantitatif. Tes

ini dilaksanakan pada pertemuan terakhir setiap siklus, dalam bentuk soal

tes formatif. Melalui soal tes formatif ini dapat diketahui peningkatan

hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran matematika melalui

strategi pembelajaran berbasis masalah.

E. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Lembar Observasi

Lembar observasi penelitian digunakan untuk mengumpulkan data

tentang kinerja guru, hasil belajar afektif dan psikomotor siswa, dengan

Page 68: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

49

cara memberi tanda ceklis pada salah satu skor pada lembar

instrumen/observasi. Melalui lembar observasi diperoleh data yang

bersifat kualitatif.

a. Kinerja Guru

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data kinerja Guru

adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Instrumen penilaian kineraja guru (IPKG)

No KEGIATAN SKORI PRAPEMBELAJARAN

1. Kesiapan ruang, alat pembelajaran dan media. 1 2 3 4 52. Memeriksa kesiapan siswa. 1 2 3 4 5

II MEMBUKA PELAJARAN1. Melakukan kegiatan apersepsi. 1 2 3 4 52. Mengomunikasikan kompetensi yang akan dicapai

dan rencana kegiatannya.1 2 3 4 5

III KEGIATAN INTI PEMBELAJARANA. Mengembangkan kurikulum yang terkait

dengan mata pelajaran matematika pecahan1. Menentukan tujuan pembelajaran matematika

pecahan.1 2 3 4 5

2. Memilih materi pembelajaran yang diampu yangterkait dengan pengalaman belajar dan tujuanpembelajaran matematika pecahan.

1 2 3 4 5

3. Menata materi pembelajaran secara benar sesuaidengan pendekatan atau media yang dipilih dankarakter siswa.

1 2 3 4 5

4. Mengembangkan indikator dan instrumenpenilaian.

1 2 3 4 5

B. Menyelenggarakan pembelajaran yangmendidik

1. Mengembangkan komponen-komponenrancangan pembelajaran.

1 2 3 4 5

2. Melaksanakan pembelajaran yang mendidikdikelas.

1 2 3 4 5

3. Menyampaikan materi sesuai dengan hirarkibelajar.

1 2 3 4 5

4. Menggunakan media pembelajaran dan sumberbelajar yang relevan dengan karakteristik siswadan mata pelajaran matematika pecahan untuk

1 2 3 4 5

Page 69: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

50

mencapai tujuan pembelajaran.No KEGIATAN SKOR

5. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaansumber belajar/ media pembelajaran.

1 2 3 4 5

6. Dapat memanipulasi keadaan dengan media. 1 2 3 4 57. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media. 1 2 3 4 5C. Strategi pembelajaran berbasis masalah1. Menyiapkan masalah realistik seperti ibu

mempunyai 1buah kue yan g akan diberikankepada 2 orang anaknya dengan bagian yangsama. Berapa bagian yang diperoleh dari masing-masing anak.

1 2 3 4 5

2. Memperkenalkan strategi dan masalah kepadasiswa.

1 2 3 4 5

3. Menyuruh siswa memecahkan masalah 1 2 3 4 54. Membimbing siswa dalam menyelesaikan

masalah.1 2 3 4 5

5. Menyuruh siswa untuk mempresentasikan hasildiskusinya kedepan kelas.

1 2 3 4 5

6. Mengamati dan memberikan tanggapan jalannyadiskusi.

1 2 3 4 5

7. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan 1 2 3 4 5

IV PENUTUPA. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi

proses dan hasil belajar1. Mengembangkan instrumen penilaian dan

evaluasi proses dan hasil belajar.1 2 3 4 5

2. Menganalisis hasil penilaian proses dan hasilbelajar untuk berbagai tujuan.

1 2 3 4 5

B. Melakukan tindakan reflektif untukmeningkatkan kualitas pembelajaran

1. Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yangtelah dilaksanakan.

1 2 3 4 5

2. Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan danpengembangan pembelajaran dalam matapelajaran matematika pecahan.

1 2 3 4 5

Jumlah skor totalNilaiKategori

Keterangan: Lingkari skor sesuai dengan rubrik penilaian.

Page 70: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

51

Tabel 3. Rubrik penilaian kinerja guru

Nilaiangka

kategori Indikator

5Sangatbaik

Dilaksanakan dengan sangat baik oleh guru,guruterlihat profesional

4 BaikDilaksanakan dengan baik oleh guru, guruterlihat menguasai

3Cukupbaik

Dilaksanakan dengan cukup baik oleh guru,guru terlihat cukup menguasai

2Kurang

baikDilaksanakan dengan kurang baik oleh guru,guru terlihat kurang menguasai

1Sangatkurang

Tidak dilaksanakan oleh guru, guru terlihat tidakmenguasai

Nilai kinerja guru diperoleh dengan rumus :

NK = RSMX 100Keterangan :NK = nilai kinerja yang dicari atau diharapkanR = skor mentah yang diperolehSM = skor maksimum100 = bilangan tetap(Purwanto, 2008: 112)

Tabel 4. Kategori skor dan nilai kinerja guru

No Skor Rentang Nilai Kategori1 5 80,1 – 100 Sangat Baik2 4 60,1 – 80 Baik3 3 40,1 – 60 Cukup Baik4 2 20,1 – 40 Kurang Baik5 1 0,1 – 20 Sangat Kurang

Adaptasi dari Poerwanti (2008: 78).

Page 71: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

52

b. Hasil Belajar Afektif Siswa

Tabel 5. Indikator penilaian hasil belajar sikap siswa

No Aspek yangamati

Indikator

1 Aktif a. Mengikuti pembelajaran dengan tekunb. Menjawab pertanyaan yang diajukan guru dengan

percaya diric. Senantiasa bertanya tentang hal yang belum diketahuid. Menyumbangkan ide, usul, dan saran dengan percaya

diri2 Kerjasama a. Tidak memilih teman dalam pembagian kelompok

b. Berpartisipasi dan aktif dalam kerja kelompokc. Mendahulukan kepentingan kelompok daripada

kepentingan pribadid. Membagi tugas kepada teman dalam berdiskusi/tidak

mendominasi3 Tanggung

jawab

a. Menjaga ruang kelas tetap bersih dan rapih sebelum dansesudah pembelajaran

b. Merapikan tempat duduknya dan kelengkapan alatpembelajaran sebelum dan sesudah pembelajaran

c. Menyelesaikan tugas yang diberikan guru secaramandiri atau kelompok

d. Mampu mengemban dan mempresentasikan tugas yangdiberikan

4 disiplin a. Mampu menjalankan aturan permainan yang telahdisepakati bersama

b. Tepat waktu dalam menyelesaikan tugasc. Menyelesaikan tugas dengan baikd. Melakukan kegiatan dengan terstruktur

Kriteria Penskoran:

skor Indikator

5 Jika ke empat poin, dalam aspek yang diamati muncul selamapengamatan

4 Jika hanya tiga poin, pada aspek diamati yang muncul

3 Jika hanya dua poin, pada aspek yang diamati muncul

2 Jika hanya satu poin, pada aspek yang diamati muncul

1 Jika tidak terdapat aspek yang diamati muncul

Nilai = x 100

Rata-rata Nilai =

Page 72: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

53

Tabel 6. Kategori skor dan nilai hasil belajar afektif

No Skor Rentang Nilai Kategori1 5 80,1 – 100 Sangat Baik2 4 60,1 – 80 Baik3 3 40,1 – 60 Cukup Baik4 2 20,1 – 40 Kurang Baik5 1 0,1 – 20 Sangat Kurang

Adaptasi dari Poerwanti (2008: 78)

c. Hasil Belajar Psikomotor Siswa

Tabel 7. Indikator penilaian keterampilan siswa

No Keterampilanyang diamati

Indikator

1 Peniruan

a. Mengumpulkan data berdasarkan pengamatanb. Mengumpulkan tugas sesuai dengan yang

diinstruksikanc. Mengumpulkan fakta dari berbagai sumberd. Merumuskan hipotesis sesuai dengan materi

2Manipulasi

a. Membuat rancangan pemecahan masalahb. Membuat kesimpulan dari berbagai faktac. Mencari solusi dengan melibatkan bahan ajard. Mendapatkan data sesuai dengan hipotesis yang

dirumuskan

3mengkomunikasikan

a. Menarik kesimpulan berdasarkan percobaan yangdilakukan

b. Mengkomunikasikan hasil temuanc. Menanggapi pendapat teman yang menyampaikan

usuland. Memberi masukan pada jawaban yang kurang tepat

Kriteria Penskoran:

skor Indikator

5 Jika ke empat poin, dalam aspek yang diamati muncul selamapengamatan

4 Jika hanya tiga poin, pada aspek yang diamati muncul

3 Jika hanya dua poin, pada aspek yang diamati muncul

2 Jika hanya satu poin, pada aspek yang diamati muncul

1 Jika tidak terdapat aspek yang diamati muncul

Nilai = x 100

Page 73: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

54

Rata-rata Nilai =

Tabel 8. Kategori skor dan nilai hasil belajar psikomotor

No Skor Rentang Nilai Kategori1 5 80,1 – 100 Sangat Baik2 4 60,1 – 80 Baik3 3 40,1 – 60 Cukup Baik4 2 20,1 – 40 Kurang Baik5 1 0,1 – 20 Sangat Kurang

Adaptasi dari Poerwanti (2008: 78).

2. Soal Tes

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data hasil belajar kognitif

siswa menggunakan soal tes untuk memperoleh data yang bersifat

kuantitatif. Soal tes diberikan setiap pertemuan pada akhir siklus (tes

formatif). Melalui soal tes formatif ini dapat diketahui hasil belajar

kognitif siswa dalam pembelajaran matematika melalui strategi

pembelajaran berbasis masalah disetiap siklusnya.

F. Teknik Analisis Data

Data yang telah diperoleh melalui alat pengumpul data tersebut, perlu

dianalisis sesuai dengan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.

1. Teknik Analisis Data Kualitatif

Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis kinerja guru, hasil

belajar afektif, dan hasil belajar psikomotor siswa selama proses kegiatan

pembelajaran berlangsung.

Page 74: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

55

2. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Analisis kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan berbagai dinamika

kemajuan kualitas hasil belajar siswa dalam hubungannya dengan

penguasaan materi yang diajarkan guru.

a) Nilai hasil belajar kognitif siswa secara individual diperoleh dengan

rumus:

S = x 100

Keterangan:S = Nilai yang diharapkanR = Jumlah skor/item yang dijawab benarN = Skor maksimum dari tes100 = Bilangan tetap(Sumber: Purwanto, 2008: 112)

b) Nilai rata-rata hasil belajar siswa diperoleh dengan rumus:

x =∑

Keterangan:x = rata-rata hitungN = banyaknya siswaXi = nilai siswa(Sumber: Muncarno, 2010: 15)

c) Nilai persentase ketuntasan belajar siswa dalam ranah kognitif secara

klasikal diperoleh dengan rumus:

Jumlah siswa yang memiliki nilai kognitif ≥ 65Jumlah seluruh siswa

(Modifikasi dari Aqib, dkk., 2009: 41)

X 100%P =

Page 75: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

56

Tabel 9. Kategori persentase ketuntasan hasil belajar siswa

No Tingkat keberhasilan Keterangan1 ≥ 80 % Sangat tinggi2 60 - 79 % Tinggi2 40 – 59 % Sedang4 20 – 39 % Rendah5 < 20 % Sangat rendah

Tabel 10. Ketuntasan hasil belajar siswa

No Nilai KKM KeteranganPresentase

ketuntasan (%)1 ˃ 65 Tuntas .......%2 ˂ 65 Belum Tuntas .......%

G. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing

siklus dilakukan melalui empat tahapan dasar yang saling berkesinambungan,

yaitu tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (acting), tahap

pengamatan (observing), dan tahap refleksi (reflecting).

1. Perencanaan adalah merencanakan program tindakan yang mencakup

semua langkah tindakan secara rinci tentang segala keperluan

pelaksanaan PTK, mulai dari materi/bahan ajar, rencana pengajaran

mencakup metode dan teknik mengajar, serta teknik atau instrumen

observasi dan evaluasi.

2. Pelaksanaan adalah realisasi dari segala teori dan teknik mengajar yang

telah disiapkan oleh peneliti sebagai upaya untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

3. Pengamatan adalah kegiatan atau observasi yang dilakukan bersamaan

dengan pelaksanaan tindakan.

(Sumber: Aqib dkk, 2009: 41)

Page 76: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

57

4. Refleksi adalah tahapan untuk memproses data yang didapatkan peneliti

pada saat melakukan pengamatan. Hal ini dapat dijadikan sebagai dasar

acuan perencanaan siklus selanjutnya.

H. Urutan Penelitian Tindakan Kelas

1. Siklus I

Prosedur penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas IVB SD

Negeri 10 Metro Timur adalah sebagai berikut.

a. Perencanaan

Pada tahap ini yang dilakukan adalah:

1) Melakukan analisis pembelajaran yang dilakukan untuk

mengetahui Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang

diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis

masalah.

2) Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui

strategi pembelajaran berbasis masalah.

3) Menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan melalui strategi

pembelajaran berbasis masalah.

4) Membuat rencana perbaikan pembelajaran (RPP) dengan materi

pecahan.

5) Menyiapkan media berupa gambar kue yang digunakan dalam

pembelajaran.

6) Menyusun dan menyiapkan lembar kerja siswa.

7) Menyiapkan instrumen penilaian.

Page 77: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

58

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan adalah merujuk kepada skenario

pembelajaran yang telah dirancang yaitu melalui pembelajaran

menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah. Kegiatan

pembelajaran dengan beberapa tahap yaitu:

1) Kegiatan Pendahuluan

a. Guru melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa.

b. Guru mengkondisikan siswa agar siap belajar.

c. Guru menyampaikan apersepsi :

- Bertanya kepada siswa, apa yang kalian lakukan ketika

kalian mempunyai kue dan ibu menyuruh kalian membagi

kue tersebut kepada adik dengan bagian yang sama?

Jawab: dengan cara membagi kue tersebut. Berapa bagian

yang kalian berikan kepada adik?

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta ruang

lingkup materi yang dipelajari.

2) Kegiatan Inti

Penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah dalam

pembelajaran matematika tampak pada kegiatan inti. Berikut ini

langkah-langkah pembelajaran dengan strategi pembelajaran

berbasis masalah.

a. Eksplorasi

1) Guru menggali pengetahuan siswa dengan memberikan

masalah yang berkaitan dengan materi pecahan.

Page 78: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

59

2) Melalui metode ceramah dan demonstrasi guru

menjelaskan materi tentang pecahan.

3) Melakukan serangkaian peragaan menggunakan alat

peraga berupa media grafis untuk memberikan

pemahaman bagi siswa untuk memaknai pecahan dalam

bentuk gambar, serta mengkaitkannya dengan materi

yang relevan.

4) Meminta beberapa siswa menjawab pertanyan yang

diajukan guru.

b. Elaborasi

1) Guru membagi siswa menjadi beberpa kelompok,

masing-masing kelompok berjumlah 4 sampai 5 siswa

dengan kemampuan akademik yang heterogen.

2) Guru Memberikan masalah kepada setiap kelompok.

3) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) tentang

arti pecahan kepada masing-masing siswa dalam

kelompok.

4) Setiap siswa dalam kelompok diminta memecahkan

masalahnya berdasarkan LKS dan mendiskusikan hasil

bersama kelompoknya.

5) Guru memantau pelaksanaan dan membantu siswa yang

mengalami kesulitan selama kegiatan percobaan

berlangsung.

Page 79: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

60

6) Siswa diminta membuat laporan tentang hasil temuannya

berdasarkan percobaan yang dilakukan.

7) Guru membimbing kelompok terpilih untuk melaporkan

hasil temuannya.

8) Guru mengadakan diskusi balikan untuk memberikan

kesempatan kepada siswa menanyakan hal-hal yang

belum dimengerti.

9) Apabila ada pertanyaan dari siswa guru tidak langsung

menjawabnya, tetapi guru memberikan kesempatan

kepada siswa lain untuk menjawab.

10) Memberikan penghargaan (misalnya dalam bentuk

pujian) terhadap siswa yang berani bertanya atau

menjawab pertanyaan teman atau guru.

c. Konfirmasi

1) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang materi yang belum dipahami.

2) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam

bentuk lisan dan pemberian reward terhadap kelompok

yang aktif dan mendapat poin tertinggi.

3) Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang

atau belum berpartisipasi aktif.

Page 80: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

61

3) Kegiatan Penutup

a. Membimbing siswa untuk menyimpulkan kegiatan

pembelajaran atas manfaat yang dihasilkan dari kegiatan

pembelajaran.

b. Siswa memberikan umpan balik atas kegiatan pembelajaran

yang telah dilaksanakan serta memberikan apresiasi kepada

siswa yang aktif.

c. Siswa diberi tugas rumah sebagai tindak lanjut.

d. Kegiatan selanjutnya adalah penyampaian rencana kegiatan

pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

e. Guru mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.

c. Pengamatan

Observer melaksanakan pengamatan selama proses pembelajaran

berlangsung. Pengamatan dilakukan menggunakan alat bantu berupa

lembar observasi. Lembar observasi yang disediakan meliputi lembar

kinerja guru, hasil belajar afektif, dan psikomotor siswa.

d. Refleksi

Peneliti bersama guru dan teman sejawat melakukan refleksi untuk

menganalisis kelebihan dan kekurangan selama proses pembelajaran

berlangsung. Hal-hal yang dianalisis adalah kinerja guru dan hasil

belajar siswa. Analisis tersebut sebagai acuan perbaikan kinerja guru

dan digunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah-langkah

lebih lanjut dalam rangka mencapai tujuan PTK. Hasil analisis juga

Page 81: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

62

digunakan sebagai bahan perencanaan pada siklus berikutnya dengan

membuat rencana tindakan baru agar menjadi lebih baik lagi.

2. Sikus II

a. Perencanaan

Kegiatan pada siklus II ini dibuat dengan membuat rencana

pembelajaran secara kolaboratif antara peneliti, guru dan teman

sejawat seperti siklus sebelumnya berdasarkan refleksi pada siklus I.

Peneliti melakukan perencanaan dengan langkah-langkah sebagai

berikut.

1. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi pada proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I.

2. Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran di siklus II

berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

3. Menyiapkan perangkat pembalajaran yang digunakan selama

proses pembelajaran di kelas.

4. Menyiapkan susunan skenario pembelajaran yaitu rencana

perbaikan pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan adalah merujuk pada rencana

perbaikan pembelajaran (RPP) yang telah dirancang yaitu melalui

pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah.

Kegiatan pembelajaran dengan beberapa tahap yaitu:

Page 82: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

63

1) Kegiatan Pendahuluan

a. Guru melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa.

b. Guru mengkondisikan siswa agar siap belajar.

c. Guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa

tentang pelajaran yang telah diberikan sebelumnya.

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta ruang lingkup

materi yang akan dipelajari.

2) Kegiatan Inti

Penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah dalam

pembelajaran matematika tampak pada kegiatan inti. Berikut ini

langkah-langkah pembelajaran dengan strategi pembelajaran

berbasis masalah:

a. Eksplorasi

1. Melalui demonstrasi guru menjelaskan materi tentang

”menyederhanakan pecahan”.

2. Melakukan serangkaian peragaan menggunakan alat peraga

berupa media grafis untuk memberikan pemahaman bagi

siswa untuk memaknai pecahan dalam bentuk gambar, serta

mengkaitkannya dengan materi yang relevan.

3. Melibatkan siswa dalam mencari informasi mengenai

penjumlahan pecahan tersebut.

4. Meminta beberapa siswa menjawab pertanyan yang

diajukan oleh guru.

Page 83: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

64

b. Elaborasi

1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-

masing kelompok berjumlah 4 sampai 5 siswa dengan

kemampuan akademik yang heterogen.

2. Guru memberikan masalah terhadap masing-masing

kelompok.

3. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) tentang arti

pecahan dengan penerapan strategi berbasis masalah kepada

masing-masing siswa dalam kelompok.

4. Setiap siswa dalam kelompok diminta melaksanakan

memecahkan masalah berdasarkan LKS dan mendiskusikan

hasil bersama kelompoknya.

5. Guru memantau pelaksanaan percobaan dan membantu

siswa yang mengalami kesulitan selama kegiatan percobaan

berlangsung.

6. Siswa diminta membuat laporan tentang hasil temuannya

berdasarkan percobaan yang dilakukan.

7. Guru membimbing kelompok terpilih untuk melaporkan

hasil temuannya.

8. Guru mengadakan diskusi balikan untuk memberikan

kesempatan kepada siswa menanyakan hal-hal yang belum

dimengerti.

Page 84: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

65

9. Apabila ada pertanyaan dari siswa guru tidak langsung

menjawabnya, tetapi guru memberikan kesempatan kepada

siswa lain untuk menjawab.

10.Memberikan penghargaan (misalnya dalam bentuk pujian)

terhadap siswa yang berani bertanya atau menjawab

pertanyaan teman atau guru.

c. Konfirmasi

1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang materi yang belum dipahami.

2. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam

bentuk lisan dan pemberian reward terhadap kelompok

yang aktif dan mendapat poin tertinggi.

3. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang

atau belum berpartisipasi aktif.

3) Kegiatan Penutup

a. Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran atas manfaat

yang dihasilkan dari kegiatan pembelajaran.

b. Siswa memberikan umpan balik atas kegiatan pembelajaran

yang telah dilaksanakan serta memberikan apresiasi kepada

siswa yang aktif.

c. Guru mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.

Page 85: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

66

c. Pengamatan

Observer melaksanakan pengamatan selama proses pembelajaran

berlangsung. Pengamatan dilakukan menggunakan alat bantu berupa

lembar observasi. Lembar observasi yang disediakan meliputi lembar

observasi, kinerja guru, hasil belajar afektif, dan psikomotor siswa.

d. Refleksi

Tahap terakhir siklus ini merupakan kegiatan menganalisis seluruh

informasi yang telah terkumpul yang diperoleh pada tahap observasi.

Peneliti merefleksikan kegiatan yang berlangsung dengan membuat

kesimpulan.

I. Indikator Keberhasilan

Keberhasilan dalam penerapan strategi berbasis masalah dapat dilihat dalam

indikator, antara lain:

1. Nilai kinerja guru dan hasil belajar siswa meningkat pada setiap

siklusnya.

2. Pada akhir penelitian terjadi peningkatan hasil belajar kognitif, afektif,

dan psikomotor siswa, mencapai ≥75% dari jumlah 20 siswa dengan

KKM 65.

Page 86: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

125

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas di kelas IVB SD Negeri 10

Metro Timur melalui penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah

dengan media grafis pada mata pelajaran matematika, disimpulkan bahwa,

Penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah dengan media grafis

dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IVB SD Negeri

10 Metro Timur. Nilai rata-rata afektif siklus I 55,38 dengan kategori

cukup baik dan siklus II 77,75 dengan kategori baik, terjadi peningkatan

dari siklus I ke siklus II sebesar 22,37. Nilai rata-rata psikomotor siklus I

60,83 dengan kategori baik dan siklus II 79,17 dengan kategori baik,

terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 18,34. Hasil belajar

kognitif yang diperoleh siswa pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar

kognitif siswa sebesar 65,25 dengan kategori baik, kemudian siklus II nilai

rata-rata meningkat menjadi 75,75 dengan kategori baik, dengan demikian

terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 10,50.

Page 87: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

126

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan temuan data di atas, ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan antara lain bagi:

a. Siswa

Siswa diharapkan untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran sehingga dapat mempermudah memahami materi

pembelajaan dan hasil belajar, memanfaatkan sumber belajar untuk

membangun pengetahuan, kemudian siswa harus bertanggungjawab

atas tugas yang diberikan, baik tugas individu maupun kelompok.

Tentunya harus diimbangi dengan semangat belajar siswa yang akan

memperkaya ilmu pengetahuan siswa sehingga memperoleh hasil

belajar yang meningkat.

b. Guru

Kepada guru mata pelajaran matematika diharapkan dapat senantiasa

melakukan kegiatan pembelajaran dengan mengkaitkan masalah yang

nyata pada diri siswa dan memanfaatkan sumber belajar yang ada

dilingkungan kelas maupun sekolah, sehingga siswa diharapkan bisa

memahami materi yang diajarkan dengan mudah dan dapat membuat

siswa lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Kemudian

guru harus melengkapi perangkat pembelajaran dan penunjang

pelaksanaan pembelajaran, dan melibatkan siswa baik dalam proses

pembelajaran sampai menentukan kesimpulan untuk memotivasi siswa

agar lebih aktif dalam belajar.

Page 88: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

127

c. Sekolah

Hendaknya memberikan fasilitas pembelajaran yang memadai, serta

sarana pendukung untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran demi

meningkatnya mutu pendidikan di sekolah.

d. Peneliti

Penelitian ini mengkaji penerapan perbaikan pembelajaran dengan

menggunakan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM), untuk

itu kepada peneliti berikutnya, dapat melaksanakan pembelajaran

dengan strategi ini dengan lebih memperdalam dan mendapatkan hasil

yang lebih baik lagi.

Page 89: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

128

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum2013. Refika ADITAMA. Bandung.

Adji, Nahrowi & Maulana. 2006. Pemecahan Masalah Matematika. UPI PRESS.Bandung.

Amir, M. T. 2009. Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning. PrenadaMedia Group. Jakarta.

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum2013. Prestasi Pustakarya. Jakarta.

Apriani, Riska. 2013. Peningkatan Pembelajaran Perubahan Lingkungan MelaluiStrategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) padaKelas IV SD Negeri Randugunting 3 Kota Tegal (Skripsi). UniversitasNegeri Semarang. Semarang.

Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, SD, SLB, dan TK.Yamara Wijaya. Bandung.

Aqmarina, Ferial. 2014. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL)Dengan Media Grafis Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil BelajarSiswa Kelas IV B Pada Pembelajaran Tematik Terpadu di SD Negeri 7metro Pusat (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Arends. 1997. Classroom Instructional and Management. McGraw HillCompanies. New York

Arikunto, Suharsimi. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik.Rineka Cipta. Jakarta.

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Rajawali Pers. Jakarta.

______. 2011. Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Asyhar, Rayanda. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. GaungPersada (GP) Press. Jakarta.

Page 90: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

129

______. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Gaung Persada(GP) Press Jakarta.

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Gava Media. Yogyakarta.

Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.

______, Syaiful Bahri & Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. PTRINEKA CIPTA. Jakarta.

Gintings, Abdorrakhman. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Humaniora. Bandung.

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia. Bandung.

Hanafiah, Nanang & Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. RefikaAditama. Bandung.

Hermawan. 2007. Belajar dan Pembelajaran. PT Asdi Mahasatya. Jakarta.

Heruman. 2008. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. RemajaRosdakarya. Bandung.

Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. PustakaPelajar. Yogyakarta.

Hudoyo. 2012. Ciri, fungsi dan tujuan matematika. Diakses dari(http://mengenalmatematika.blogspot.com/2012/03/ciri-fungsi-dan-tujuan-pembelajaran.html) pada tanggal 12 Desember 2016.

Kunandar. 2013. Penilaian Autentik. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Latuheru. 2010. Media Pembelajaran. http://fitrianielektronika.blogspot.com/2010/07/11/media-pembelajaran.html (diakses pada tanggal 10 Desember2016).

Muncarno. 2010. Bahan Ajar statistic Pendidikan. Bahan Ajar Metro.

Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. PrestasiPustakaraya. Jakarta.

Prihandoko, Antonius Cahya. 2006. Pemahaman dan Penyajian KonsepMatematika Secara Benar dan Menarik. Depdiknas. Jakarta.

Page 91: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

130

Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Assesmen Pembelajaran SD. Dirjen DiktiDepdiknas. Jakarta.

Purwanto, N. 2012. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. RemajaRosda Karya. Bandung.

______. 2014. Evaluasi Hasil Penelitian. Pustaka Pelajar.Yogyakarta.

Riduwan. 2004. Metode & Teknik Menyusun Skripsi. Alfabeta. Bandung.

Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Depdiknas.Jakarta.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning ItuPerlu. Ghalia Indonesia. Bogor.

Sadiman, Arief S dkk. 2006. Media Pendidikan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan. Kencana. Jakarta.

___________. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi StandarProsesPendidikan. Kencana Prenada Media. Jakarta.

___________. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi StandarProsesPendidikan. Kencana Prenada Media. Jakarta.

___________. 2012. Strategi Pembelajaran Berorentiasi Standar ProsesPendidikan. Kencana Prenada Media Grup. Jakarta.

___________. 2014. Media Komunikasi Pembelajaran. Kencana. Jakarta

Santyasa, I Wayan. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Tersedia:http://WWW.Freewebs.com/santyasa/pdf2/Media_Pembelajaran.pdf(diakses pada tanggal 10 Desember 2016).

Soedjadi. 2007. Masalah Kontekstual Sebagai Batu Sendi Matematika Sekolah.Depdiknas. UNESA.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. ALFABETA. Bandung.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Pustaka Belajar. Yogyakarta.

Supriyadi. 2013. Strategi Belajar dan Mengajar. Dua Satria Offset. Yogyakarta.

Page 92: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

131

Suryaman, Maman. 2009. Interpretasi Kurikulum dalam Penulisan BukuPelajaran Bahasa Indonesia dalam Menuju Budaya Menulis. Tiara Wacana.Yogyakarta.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.Jakarta. Prenadamedia Group. Jakarta.

___________. 2014. Pengembangan Pembelajaran di Sekolah Dasar.Prenadamedia Group. Jakarta.

Sutrisno, Leo. Dkk. 2008. Pengembangan Pembelajaran. Dirjen Dikti Depdiknas.Jakarta.

Suwangsih, Erna & Tiurlina. 2006. Model Pembelajaran Matematika. UPIPRESS. Bandung.

Thobroni, Muhammad dan Arif Mustofa. 2011. Belajar dan Pembelajaran:Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam PembengunanNasional. Ar-ruzz Media. Yogyakarta.

Tim Penyusun. 2003. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional. Depdiknas. Jakarta.

___________. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik IndonesiaNo. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan KompetensiGuru. Depdiknas. Jakarta.

___________. 2009. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan AparaturNegara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tentang JabatanFungsional Guru dan Angka Kreditnya. Depdiknas. Jakarta.

Trianto. 2007, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.Prestasi Pustaka. Jakarta.

_______. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. KencanaPrenada Media Group. Jakarta.

Wale, John A. 2006. Matematika Sekolah Dasar dan Menegah. TerjemahanSuyono dari Elementary and Middle School Mathematics. Erlangga. Jakarta.

Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik: Suatu AlternatifPendekatan Pembelajaran Matematika. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Winataputra, Udin S, dkk. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Universitas Terbuka.Jakarta.

Page 93: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH …digilib.unila.ac.id/27119/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran berbasis

132

Yamin, Martinis. 2013. Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran.Referensi. Jakarta.