penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

82
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA JAKARTA Bahrul Hayat, Ph.D. Bahrul Hayat, Ph.D. Sekretaris Jenderal Sekretaris Jenderal PERUBAHAN MENUJU PERBAIKAN PERUBAHAN MENUJU PERBAIKAN Penerapan Reformasi Birokrasi di Kementerian Agama Penerapan Reformasi Birokrasi di Kementerian Agama Disampaikan dihadapan para pejabat Eselon I – IV Disampaikan dihadapan para pejabat Eselon I – IV pada Acara Sosialisasi Internal Reformasi Birokrasi Kementerian Agama pada Acara Sosialisasi Internal Reformasi Birokrasi Kementerian Agama Pusat Pusat tanggal 9 Agustus 2010 tanggal 9 Agustus 2010 1

Upload: informasi-dan-humas-kemenag-prov-jabar-nadzier-wiriadinata

Post on 24-Jun-2015

12.352 views

Category:

Business


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

Bahrul Hayat, Ph.D.Bahrul Hayat, Ph.D.Sekretaris JenderalSekretaris Jenderal

PERUBAHAN MENUJU PERBAIKANPERUBAHAN MENUJU PERBAIKANPERUBAHAN MENUJU PERBAIKANPERUBAHAN MENUJU PERBAIKANPenerapan Reformasi Birokrasi di Kementerian AgamaPenerapan Reformasi Birokrasi di Kementerian AgamaPenerapan Reformasi Birokrasi di Kementerian AgamaPenerapan Reformasi Birokrasi di Kementerian Agama

Disampaikan dihadapan para pejabat Eselon I – IV Disampaikan dihadapan para pejabat Eselon I – IV

pada Acara Sosialisasi Internal Reformasi Birokrasi Kementerian Agama pada Acara Sosialisasi Internal Reformasi Birokrasi Kementerian Agama Pusat Pusat

tanggal 9 Agustus 2010tanggal 9 Agustus 2010

1

Page 2: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

VISI, MISI, SASARAN DAN VISI, MISI, SASARAN DAN STRUKTUR PROGRAM, SERTA STRUKTUR PROGRAM, SERTA

PERFORMANCE BASEDPERFORMANCE BASED BUDGETINGBUDGETING

2

Page 3: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

Tujuan Nasional berdasar UUD 1945:1. Melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia.2. Memajukan kesejahteraan umum 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia.

TUJUAN NEGARA RI.TUJUAN NEGARA RI.

3

Page 4: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

• MENGAPA ADA KEMENAG?• APA TUGAS KEMENAG

SEBAGAI INSTITUSI PEMERINTAH?

4

Page 5: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

• Mendorong dan menfasilitasi Mendorong dan menfasilitasi warganegara untuk menjadi pemeluk warganegara untuk menjadi pemeluk agama yang baik (menjalankan ajaran agama yang baik (menjalankan ajaran agamanya)agamanya)

• Mendorong terwujudnya keharmonisan warganegara pemeluk agama dalam kerangka NKRI

• Menyediakan layanan pendidikan agama dan keagamaan dalam upaya meningkatkan keimanan dan kecerdasan kehidupan bangsa

5

Page 6: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

““Terwujudnya Masyarakat Indonesia Terwujudnya Masyarakat Indonesia Taat Beragama, Rukun, Cerdas, Mandiri Taat Beragama, Rukun, Cerdas, Mandiri dan Sejahtera Lahir Batin”dan Sejahtera Lahir Batin”

1.1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.2.2. Meningkatkan kualitas kerukunan umat Meningkatkan kualitas kerukunan umat

beragama.beragama.3.3. Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, Meningkatkan kualitas raudhatul athfal,

madrasah, perguruan tinggi agama, madrasah, perguruan tinggi agama, pendidikan agama, dan pendidikan pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan.keagamaan.

4.4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.ibadah haji.

5.5. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa.yang bersih dan berwibawa.

MIS

IM

ISI

VIS

IV

ISI

VISI, MISI DAN TUJUANVISI, MISI DAN TUJUAN

6

Page 7: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

HUBUNGANHUBUNGANVISI, TATA NILAI DAN MISI KEMENAGVISI, TATA NILAI DAN MISI KEMENAG

VISIVISI

KualitasPemahamanPengamalanAgama

KerukunanUmatBeragama

KualitasPendidikanAgama danKeagamaan

KualitasPenyeleng-garaanHaji

7

Page 8: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

Tujuan jangka panjang pembangunan bidang agama yang hendak dicapai oleh Kementerian Agama adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, maju, sejahtera, dan cerdas serta saling menghormati antar pemeluk agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

TUJUANTUJUAN

8

Page 9: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

1Peningkatan kualitas kehidupan beragama

2Peningkatan kerukunan umat beragama

3 Peningkatan kualitas Raudhatul Athfal, Madrasah, Perguruan Tinggi Agama, pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan

4Peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji

5Penciptaan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa

Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan keagamaan,

Peningkatan kualitas pelayanan keagamaan,

Optimalisasi potensi ekonomi yang dikelola oleh pranata keagamaan,

Pemberdayaan lembaga sosial keagamaan.

SASARAN STRATEGI SASARAN STRATEGI NASIONALNASIONAL

9

Page 10: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

1 Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Agama

2

3

4

5

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara Kementerian AgamaPengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian AgamaPenelitian Pengembangan dan Pendidikan Pelatihan Kementerian AgamaPenyelenggaraan Ibadah Haji dan UmrahPendidikan Islam

Bimbingan Masyarakat Islam

Bimbingan Masyarakat Kristen

Bimbingan Masyarakat Katolik

Bimbingan Masyarakat Hindu

Bimbingan Masyarakat Buddha

6

7

8

91011

PROGRAM KEMENTERIAN PROGRAM KEMENTERIAN AGAMAAGAMA

10

Page 11: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

INDIKATOR KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)(IKU)

• Setiap Unit Kerja harus menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai target ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Kementerian Agama.

• IKU harus mengacu pada visi, misi dan sasaran Kementerian Agama.

• IKU Kementerian Agama dijabarkan ke dalam IKU Unit Eselon I dan demikian seterusnya sampai unit kerja terkecil di bawahnya.

• Pencapaian IKU merupakan hasil kumulatif dari pencapaian IKU unit kerja di bawahnya.

• Setiap Unit Kerja harus menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai target ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Kementerian Agama.

• IKU harus mengacu pada visi, misi dan sasaran Kementerian Agama.

• IKU Kementerian Agama dijabarkan ke dalam IKU Unit Eselon I dan demikian seterusnya sampai unit kerja terkecil di bawahnya.

• Pencapaian IKU merupakan hasil kumulatif dari pencapaian IKU unit kerja di bawahnya.

11

Page 12: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

IKU DAN GOOD GOVERNANCEIKU DAN GOOD GOVERNANCEIndikator Indikator Kinerja Kinerja UtamaUtama

RemuneraRemunerasisi

Terwujudnya tata kelola

kepemerintahan yang baik dan

peningkatan kualitas pelayanan Penataan Penataan

OrganisasiOrganisasi

Penyem-purnaan Proses Kerja

Pening-katan

Kualitas & Manaje-

men SDM

12

Page 13: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

PERFORMANCE-BASED BUDGETING

• Penganggaran didasarkan pada kebutuhan riil biaya untuk menunjang pelaksanaan program dalam rangka mencapai output dan outcome yang ditetapkan sebagai indikator kinerja.

• Penganggaran disusun dengan prinsip efisiensi, efektivitas dan ekonomis.

• Output dan outcome dari program dan kegiatan yang akan dicapai dirumuskan dengan kualitas dan kuantitas terukur sejalan dengan besaran penggunaan anggaran.

• Penganggaran didasarkan pada kebutuhan riil biaya untuk menunjang pelaksanaan program dalam rangka mencapai output dan outcome yang ditetapkan sebagai indikator kinerja.

• Penganggaran disusun dengan prinsip efisiensi, efektivitas dan ekonomis.

• Output dan outcome dari program dan kegiatan yang akan dicapai dirumuskan dengan kualitas dan kuantitas terukur sejalan dengan besaran penggunaan anggaran.

13

Page 14: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

LLEEMMBBAAGGAA

PPEERRWWAAKKIILLAANN

HUBUNGAN KONTRAKTUALHUBUNGAN KONTRAKTUALPEMERINTAH – RAKYAT PEMERINTAH – RAKYAT

(PRINSIPAL–AGEN: SOLUSI)(PRINSIPAL–AGEN: SOLUSI)

Akuntansi Pelaporan

Auditing

PPRRIINNSSIIPPAALL

RRAAKKYYAATT

AAGGEENN

PPEEMMEERRIINNTTAAHH

Ketentuan Undang-Undang

Rencana Anggaran / Kerja

AKUNTABILITAS

14

Page 15: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

ProgramsPrograms

How much?How much?Quality?Quality?When?When?Cost?Cost?

““REAL”REAL”

Performance Performance AgreementsAgreements

PERFORMANCE-BASED BUDGETING

15

Page 16: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

REFORMASI BIROKRASIREFORMASI BIROKRASI

16

Page 17: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

NO.NO. DIMENSIDIMENSI PERMASALAHANPERMASALAHAN

1.1. Pola pikir dan Pola pikir dan budaya kerja (mind budaya kerja (mind set and culture set)set and culture set)

Belum mampu menciptakan birokrat yang Belum mampu menciptakan birokrat yang profesional, yang berorientasi pada pelayanan profesional, yang berorientasi pada pelayanan yang lebih baik dan kinerja yang optimalyang lebih baik dan kinerja yang optimal

2.2. Akuntabilitas Akuntabilitas PemerintahPemerintah

Masih terdapat kesalahan dan penyalahgunaan Masih terdapat kesalahan dan penyalahgunaan wewenang dalam administrasi kepemerintahanwewenang dalam administrasi kepemerintahan

3.3. Peraturan Peraturan perundanganperundangan

Masih banyak peraturan perundang-undangan Masih banyak peraturan perundang-undangan yang overlapping, tidak konsisten, multi-yang overlapping, tidak konsisten, multi-interpretasi, yang perlu ditinjau ulang, interpretasi, yang perlu ditinjau ulang, diselaraskan, dan disempurnakandiselaraskan, dan disempurnakan

4.4. Pelayanan Pelayanan MasyarakatMasyarakat

Pelayanan kepada masyarakat masih belum Pelayanan kepada masyarakat masih belum memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat, dan memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat, dan hak dasar yang dimiliki oleh warganegarahak dasar yang dimiliki oleh warganegara

5.5. Manajemen SDMManajemen SDM Manajemen SDM belum diimplementasikan Manajemen SDM belum diimplementasikan secara total untuk meningkatkan kinerja secara total untuk meningkatkan kinerja pegawai dan organisasipegawai dan organisasi

PERMASALAHAN BIROKRASIPERMASALAHAN BIROKRASI

17

Page 18: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

1.1. SDM (kompetensi dan SDM (kompetensi dan penyebaran tidak penyebaran tidak sesuai dengansesuai dengankebutuhan, etos kerja, kebutuhan, etos kerja, dan kesejahteraan rendah)dan kesejahteraan rendah)

2. Struktur Organisasi (gemuk,2. Struktur Organisasi (gemuk,tidak proporsional, tidaktidak proporsional, tidakefektif dan tidak efisienefektif dan tidak efisien

3. Prosedur kerja (belum3. Prosedur kerja (belumada SPO, berbelit-belitada SPO, berbelit-belitdan biaya tinggi. dan biaya tinggi.

1. Tingginya harapan masyarakat, ditambahmasyarakat yang tidak sabar,

2. Mutu pelayanan masih rendah;

3. Tidaksinkronnya struktur organisasi.

DIHADAPKAN DIHADAPKAN PADAPADA

KONDISI OBJEKTIF KEMENAGKONDISI OBJEKTIF KEMENAG

18

Page 19: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

PENGERTIANPENGERTIANSuatu proses untuk mengubah proses dan prosedur Suatu proses untuk mengubah proses dan prosedur birokrasi publik, dan sikap serta tingkah laku birokrasi publik, dan sikap serta tingkah laku birokrat untuk mencapai efektivitas birokrasi dan birokrat untuk mencapai efektivitas birokrasi dan tujuan pembangunan nasionaltujuan pembangunan nasional

SASARAN PERUBAHAN1. Proses dan Prosedur (instrumental)2. Lembaga (structural)3. Sikap dan Tingkah Laku (mental & cultural)

SASARAN PERUBAHAN1. Proses dan Prosedur (instrumental)2. Lembaga (structural)3. Sikap dan Tingkah Laku (mental & cultural)

PENGERTIAN DAN SASARANPENGERTIAN DAN SASARANREFORMASI BIROKRASIREFORMASI BIROKRASI

19

Page 20: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

VISI DAN MISI REFORMASI VISI DAN MISI REFORMASI BIROKRASIBIROKRASI

VISImemantapkan birokrasi yang profesional dan memiliki integritas tinggi yang mampu menyediakan pelayanan yang bermutu dan mendukung manajemen pemerintahan yang demokratis untuk mewujudkan good governance pada tahun 2025

MISI1. Menyempurnakan regulasi, melalui formulasi, revisi

dan perbaikan2. Restrukturisasi organisasi; proses kerja; manajemen

pola karir, mutasi dan rekrtumen pegawai; remunerasi3. Optimalisasi TIK4. Memperkuat mekanisme pengawasan5. Merubah mind set dan culture set

20

Page 21: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

GOAL & OBJECTIVESGOAL & OBJECTIVESREFORMASI BIROKRASIREFORMASI BIROKRASI

GOALSAparatur negara yang profesional dengan karakteristik: mampu beradaptasi, integritas, kinerja tinggi, bebas KKN, mampu melayani, berdedikasi, tidak beraliansi politis, menjunjung nilai dan kode etik pegawai negeri.

OBJECTIVESMeningkatnya kinerja birokrasi yang berorientasi hasil melalui perubahan yang terencana, bertahap dan integral pada komponen birokrasi pemerintah, yaitu: peraturan perundang-undangan, organisasi, proses kerja, manajemen SDM, pola pikir & budaya kerja, sistem akuntabilitas, kualitas pelayanan, dan sistem monitoring dan evaluasi, serta pegawasan.

21

Page 22: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

PELAYANAN YANG PELAYANAN YANG BERKUALITASBERKUALITAS

1. Meets the needs of citizens

2. Provides strong leadership and strategic direction

3. Contains a highly capable workforce

4. Operates efficiently and at a consistently high standard

22

Page 23: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

MANFAAT REFORMASI MANFAAT REFORMASI BIROKRASIBIROKRASI

Masyarakat

• Pelayanan yang lebih sederhana, nyaman melalui otomatisasi dan pelayanan terpadu;

• Akses pelayanan yang mudah.

Pegawai

• Mendukung kinerja menjadi lebih baik;

• Meningkatkan pemahaman bahwa pekerjaan mereka adalah career, bukan job.

KementerianPencapaian visi dan misi lebih optimal melalui pelaksanaan tugas dan fungsi yang maksimal.

23

Page 24: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

AREA PERUBAHAN DALAM REFORMASI

Organisasi

Proses Kerja

SDM

Regulasi

Pengawasan

Akuntabilitas

Pelayanan Publik

Culture set & mind set

Organisasi yang tepat ukuran dan fungsi

Proses kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur, yang menunjang prinsip good governance

Aparatur yang memiliki integritas, netral, kompeten, capable, profesional, kinerja tinggi dan sejahtera

Regulasi yang kondusif, tepat dan tidak tumpang tindih

Meningkatkan pemerintahan yang bebas KKN

Meningkatkan akuntabilitas kinerja birokrasi

Memenuhi pelayanan yang excellent

Birokrasi yang berintegritas dan berkinerja tinggi

24

Page 25: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

PRINSIP REFORMASI PRINSIP REFORMASI BIROKRASIBIROKRASI

Berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik

Berorientasi pada peningkatan kinerja

Integritas

Akuntabilitas

Transparansi

Penegakan hukum/aturan

Desentralisasi/pembagian wewenang

Antisipatif

Inovatif

25

Page 26: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

KONDISI YANG DIHARAPKANKONDISI YANG DIHARAPKAN

20120144

20220255

• Jumlah Aparatur yang proporsional dan Jumlah Aparatur yang proporsional dan profesionalprofesional

• Tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersihTata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih• Birokrasi yang akuntabel dan memiliki kapasitasBirokrasi yang akuntabel dan memiliki kapasitas• Mobilitas pegawai antar pusat dan daerahMobilitas pegawai antar pusat dan daerah• Penghasilan dan kesejahteraan Aparatur Penghasilan dan kesejahteraan Aparatur

meningkatmeningkat• Pelayanan publik berkualitasPelayanan publik berkualitas

• Tata kelola kepemerintahan yang Tata kelola kepemerintahan yang baik dan mantap melalui baik dan mantap melalui birokrasi negara yang birokrasi negara yang profesional, integritas tinggi, profesional, integritas tinggi, dan berorientasi pada pelayanan dan berorientasi pada pelayanan publik.publik.

26

Page 27: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

PELAKSANAAN REFORMASIPELAKSANAAN REFORMASI

Organisasi Organisasi

Proses KerjaProses Kerja

Manajemen SDMManajemen SDM

Peraturan dan perundanganPeraturan dan perundangan

Pengawasan InternalPengawasan Internal

AkuntabilitasAkuntabilitas

Pelayanan PublikPelayanan Publik

PengawasPengawasan Publikan Publik

PartisipasPartisipasi i

K/L/PemdK/L/Pemdaa

Culture & Mind SetCulture & Mind Set

27

Page 28: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

AREA 1:AREA 1:CULTURE SET & MIND SET CULTURE SET & MIND SET (CHANGE MANAGEMENT)(CHANGE MANAGEMENT)

28

Page 29: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

MANAJEMEN PERUBAHANMANAJEMEN PERUBAHANSetiap perubahan yang drastis seringkali menimbulkan dampak yang perlu dikelola sedemikian rupa sehingga perubahan tersebut menjadi sarana perbaikan bagi organisasi.

Setiap perubahan yang drastis seringkali menimbulkan dampak yang perlu dikelola sedemikian rupa sehingga perubahan tersebut menjadi sarana perbaikan bagi organisasi.

TUJUANDiseminasi seluruh program reformasi birokrasi kepada aparatur dan masyarakat serta meningkatkan citra Kementerian Agama

SASARAN Perubahan mindset dan culture set.

KRITERIAKEBERHASILAN

• Terwujudnya pelaksanaan reformasi birokrasi dengan lancar

• Tereliminasinya dampak negatif yang ditimbulkan oleh reformasi birokrasi dan perubahan yang terjadi.

29

Page 30: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

WHATWHAT: Apa : Apa yang berubahyang berubah

WHYWHY: Mengapa : Mengapa harusharus

berubahberubah

WHENWHEN: Kapan harus : Kapan harus berubahberubah

HOWHOW: Bagaimana cara : Bagaimana cara mengubahmengubah

1

2

34

PEMANGKU KEPENTINGAN(Stakeholder)

PEGAWAI

INTERNALISASIINTERNALISASI

30

Page 31: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

MenyebarkanMenyebarkanInformasiInformasi

MenanamkanMenanamkanPemahamanPemahaman

MendorongMendorongKomitmenKomitmen

MenggerakkanMenggerakkanPartisipasiPartisipasi

SOSIALISASISOSIALISASIKegiatan Reformasi Kegiatan Reformasi

BirokrasiBirokrasi

31

Page 32: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

AREA 2:AREA 2:ORGANISASIORGANISASI

32

Page 33: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

PENYEMPURNAAN PENYEMPURNAAN ORGANISASIORGANISASI

1.1. TUJUANTUJUAN: tersusunnya struktur organisasi Kementerian : tersusunnya struktur organisasi Kementerian Agama yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi;Agama yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi;

2.2. PRINSIPPRINSIP: Modernisasi, penggabungan, dan penajaman : Modernisasi, penggabungan, dan penajaman dengan membagi habis fungsi dan penyusunan jabatan dengan membagi habis fungsi dan penyusunan jabatan fungsional baru;fungsional baru;

3.3. KRITERIA KEBERHASILANKRITERIA KEBERHASILAN: struktur mampu : struktur mampu mewujudkan visi dan misi;mewujudkan visi dan misi;

4.4. PMA tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pusat PMA tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pusat sedang dalam proses;sedang dalam proses;

5.5. TINDAK LANJUTTINDAK LANJUT: Penyusunan PMA Instansi Vertikal.: Penyusunan PMA Instansi Vertikal.

KEBIJAKANKEBIJAKAN di bidang organisasi diarahkan pada penataan di bidang organisasi diarahkan pada penataan dan rasionalisasi struktur organisasi dalam rangka membentuk dan rasionalisasi struktur organisasi dalam rangka membentuk organisasi yang efektif, efisien dan proporsional.organisasi yang efektif, efisien dan proporsional.

KEBIJAKANKEBIJAKAN di bidang organisasi diarahkan pada penataan di bidang organisasi diarahkan pada penataan dan rasionalisasi struktur organisasi dalam rangka membentuk dan rasionalisasi struktur organisasi dalam rangka membentuk organisasi yang efektif, efisien dan proporsional.organisasi yang efektif, efisien dan proporsional.

33

Page 34: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

PRINSIP PERUBAHAN PRINSIP PERUBAHAN ORGANISASI PUSATORGANISASI PUSAT

1.1. Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II dan Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II dan Kontrak Politik Menteri Agama dengan Presiden RI.Kontrak Politik Menteri Agama dengan Presiden RI.

2.2. Terdapat aturan dan kewenangan baru yang belum Terdapat aturan dan kewenangan baru yang belum terwadahi dalam struktur organisasi.terwadahi dalam struktur organisasi.

3.3. Penajaman terhadap tugas dan fungsi dengan Penajaman terhadap tugas dan fungsi dengan pertimbangan pembagian habis terhadap tugas dan pertimbangan pembagian habis terhadap tugas dan fungsi pada kementerian.fungsi pada kementerian.

4.4. Perlunya respon yang cepat terhadap perkembangan Perlunya respon yang cepat terhadap perkembangan yang dihadapi oleh Kementerian Agama berkaitan yang dihadapi oleh Kementerian Agama berkaitan dengan pemekaran wilayah, pembenahan aset, dengan pemekaran wilayah, pembenahan aset, produk perundangan, dan pelayanan kehidupan produk perundangan, dan pelayanan kehidupan beragama.beragama.

34

Page 35: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

PENATAAN TUGAS & FUNGSI PENATAAN TUGAS & FUNGSI DALAM STRUKTURDALAM STRUKTUR

DASAR PENATAANDASAR PENATAAN

1.1. Penyesuaian nomenklatur yang menggambarkan tugas Penyesuaian nomenklatur yang menggambarkan tugas dan fungsi yang lebih tepat, mudah dipahami, dan dan fungsi yang lebih tepat, mudah dipahami, dan memudahkan dalam pelaksanaan;memudahkan dalam pelaksanaan;

2.2. Penyesuaian nomenklatur eselon I dengan Perpres No. Penyesuaian nomenklatur eselon I dengan Perpres No. 24 Tahun 2010, khususnya perubahan nomenklatur staf 24 Tahun 2010, khususnya perubahan nomenklatur staf ahli;ahli;

3.3. Penataan struktur pada beberapa unit organisasi tertentu Penataan struktur pada beberapa unit organisasi tertentu dengan penambahan eselon III dan IV yang dipandang dengan penambahan eselon III dan IV yang dipandang sangat urgen dilakukan;sangat urgen dilakukan;

4.4. Penguatan sinergi hubungan antar jabatan, untuk Penguatan sinergi hubungan antar jabatan, untuk menghindari menghindari overlappingoverlapping, pemisahan fungsi dan tugas , pemisahan fungsi dan tugas tertentu, dan penajaman fungsi-fungsi lintas unit.tertentu, dan penajaman fungsi-fungsi lintas unit. 35

Page 36: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

PETA ORGANISASI (SAAT INI/USULAN)

No. Unit Eselon I Es. II Es. III Es. IV Jumlah

1 Setjen 8 28/30 79/91 115/1292 Itjen 6 4 18 283 Ditjen Pendis 5 24 82/84 111/1134 Ditjen PHU 4 16 50/51 70/715 Ditjen Bimas Islam 5 22 70 976 Ditjen Bimas Kristen 3 10 31 447 Ditjen Bimas Katolik 3 10 26 398 Ditjen Bimas Hindu 3 10 26 399 Ditjen Bimas Buddha 2 7 18 2710 Balitbang & Diklat 6 19 32 57

JUMLAH 45 150/152 432/447 627/644

36

Page 37: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

AREA 3:AREA 3:PROSES KERJAPROSES KERJA

37

Page 38: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

PENATAAN PROSES KERJAPENATAAN PROSES KERJA(BUSINESS PROCESS)(BUSINESS PROCESS)

1.1. TUJUANTUJUAN: tersedianya standar operasional prosedur : tersedianya standar operasional prosedur (SOP) sesuai uraian jabatan untuk setiap kegiatan dan (SOP) sesuai uraian jabatan untuk setiap kegiatan dan pekerjaan yang mendukung pelaksanaan tugas dan pekerjaan yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi;fungsi;

2.2. PRINSIPPRINSIP: berbasis pada tugas dan fungsi, sederhana, : berbasis pada tugas dan fungsi, sederhana, transparan, pemberian janji layanan, dan berorientasi transparan, pemberian janji layanan, dan berorientasi pada pelanggan/stakeholders/ pemangku kepentingan;pada pelanggan/stakeholders/ pemangku kepentingan;

3.3. KRITERIA KEBERHASILANKRITERIA KEBERHASILAN: Terwujudnya efektivits dan : Terwujudnya efektivits dan efisiensi dalam proses dan prosedur kerja;efisiensi dalam proses dan prosedur kerja;

4.4. TINDAK LANJUTTINDAK LANJUT: elektronisasi dalam sistem : elektronisasi dalam sistem dokumentasi dan kearsipan dan pendayagunaan ICT.dokumentasi dan kearsipan dan pendayagunaan ICT.

KEBIJAKANKEBIJAKAN di bidang tata laksana diarahkan pada di bidang tata laksana diarahkan pada penyediaan aturan prosedur operasional yg baku agar penyediaan aturan prosedur operasional yg baku agar tercipta alur kerja yg efektif, efisien & terpadu pada seluruh tercipta alur kerja yg efektif, efisien & terpadu pada seluruh jens pekerjaan.jens pekerjaan.

KEBIJAKANKEBIJAKAN di bidang tata laksana diarahkan pada di bidang tata laksana diarahkan pada penyediaan aturan prosedur operasional yg baku agar penyediaan aturan prosedur operasional yg baku agar tercipta alur kerja yg efektif, efisien & terpadu pada seluruh tercipta alur kerja yg efektif, efisien & terpadu pada seluruh jens pekerjaan.jens pekerjaan.

38

Page 39: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

PENYEMPURNAAN PROSES PENYEMPURNAAN PROSES KERJAKERJA

Penyempurnaan Proses Kerja

Standard Operating

Procedures

Analisis Beban Kerja

Analisis &

Evaluasi Jabatan

39

Page 40: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

LANGKAH PENYUSUNAN SOPLANGKAH PENYUSUNAN SOP

PengumpulanPengumpulan dan identifikasidan identifikasi

informasiinformasi

Analisis dan Analisis dan PemilihanPemilihanAlternatifAlternatif

Proses Proses Penulisan Penulisan

Uji coba dan

Review

Pengesahan Pengesahan ImplementasiImplementasi

EvaluasiEvaluasidan dan

PenyempurnaanPenyempurnaan

40

Page 41: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

PRINSIP SOPPRINSIP SOP

Write what you do,Do what you write

41

Page 42: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

AREA 4:AREA 4:MANAJEMEN MANAJEMEN

SDM APARATURSDM APARATUR

42

Page 43: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

PENGEMBANGAN SDMPENGEMBANGAN SDM

1.1. Penguatan sistem manajemen pengembangan Penguatan sistem manajemen pengembangan SDM melalui SDM melalui Pembangunan Assessment Center.Pembangunan Assessment Center.

2.2. Penyiapan perangkat asesmen kompetensi Penyiapan perangkat asesmen kompetensi individu, baik SPM, SOP maupun juklak/juknis individu, baik SPM, SOP maupun juklak/juknis lainnya sebagai acuan dalam pelaksanaan lainnya sebagai acuan dalam pelaksanaan asesmen, serta dokumen peta kompetensi asesmen, serta dokumen peta kompetensi individu pegawai.individu pegawai.

3.3. Hasil asesmen digunakan untuk meningkatkan Hasil asesmen digunakan untuk meningkatkan kompetensi pegawai dan karir pegawai, serta kompetensi pegawai dan karir pegawai, serta untuk pemetaan untuk pemetaan soft competency soft competency dalam dalam menempatkan personalia pada suatu jabatan menempatkan personalia pada suatu jabatan tertentu.tertentu.

43

Page 44: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

Proses, prosedurProses, prosedur,, metode metode atau atau

pendekatan untuk pendekatan untuk mengukur dan mengukur dan menilai menilai kompetensi seorang kompetensi seorang

aparataparat

PENGERTIAN ASSESSMENTPENGERTIAN ASSESSMENT

444444

Page 45: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

• Menggunakan beberapa jenis teknik dan metode Menggunakan beberapa jenis teknik dan metode assessmentassessment• AssessmentAssessment dilakukan berdasarkan suatu acuan tertentu dilakukan berdasarkan suatu acuan tertentu

yang bersifat multikriteriayang bersifat multikriteria• Keterlibatan lebih dari satu asesor untuk mengoptimalkan Keterlibatan lebih dari satu asesor untuk mengoptimalkan

derajat objektivitas penilaianderajat objektivitas penilaian• Kesertaan sejumlah assesse dalam situasi simulasiKesertaan sejumlah assesse dalam situasi simulasi• Informasi dan Data yang diperoleh diintegrasikan sehigga Informasi dan Data yang diperoleh diintegrasikan sehigga

tersusun suatu rekomendasi mengenai assesseetersusun suatu rekomendasi mengenai assessee

• Menghimpun indikasi terbaik mengenai Menghimpun indikasi terbaik mengenai kompetensi seseorang yang aktual maupun kompetensi seseorang yang aktual maupun potensialpotensial

• Agar Agar performperform pada jabatan atau tingkat jabatan pada jabatan atau tingkat jabatan tertentutertentu

KARAKTERISTIK PELAKSANAAN ASSESSMENT

45

Page 46: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

APLIKASI ASSESSMENT CENTER APLIKASI ASSESSMENT CENTER (AC)(AC)

46

Page 47: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

1. Membuat rancangan sarana fisik

2. Membuat Model dan Kamus Kompetensi

3. Membuat Standar Kompetensi Jabatan

4. Membuat alat ukur (tools) yang akan digunakan

5. Melatih dan mensertifikasi pengelola (tim) Assessment Center Kementerian Agama RI

6. Melakukan proses pengukuran kompetensi SDM (Uji coba proses Assessment Center)

7. Implementasi Assessment

TAHAPAN PEMBANGUNAN TAHAPAN PEMBANGUNAN ACAC

47

Page 48: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

ImplementaImplementasisi

ImplementaImplementasisi

Uji Coba Uji Coba ImplementaImplementa

sisi

Uji Coba Uji Coba ImplementaImplementa

sisi

Persiapan Persiapan ImplementasImplementas

ii

Persiapan Persiapan ImplementasImplementas

ii

Desain dan Desain dan KonstruksiKonstruksiDesain dan Desain dan KonstruksiKonstruksi

• Desain FisikDesain Fisik• Model Model

KompetensiKompetensi• Desain & Desain &

Konstruksi Konstruksi InstrumenInstrumen

• Desain FisikDesain Fisik• Model Model

KompetensiKompetensi• Desain & Desain &

Konstruksi Konstruksi InstrumenInstrumen

• Model Model KompetensiKompetensi

• Instrumen Instrumen Assessment Assessment CenterCenter

• Tim AsesorTim Asesor• Materi PelatihanMateri Pelatihan

• Model Model KompetensiKompetensi

• Instrumen Instrumen Assessment Assessment CenterCenter

• Tim AsesorTim Asesor• Materi PelatihanMateri Pelatihan

• AssessorAssessor• AdministrasiAdministrasi• Alat Ukur/ ToolsAlat Ukur/ Tools

• AssessorAssessor• AdministrasiAdministrasi• Alat Ukur/ ToolsAlat Ukur/ Tools

• Rencana Kerja Rencana Kerja Kegiatan ACKegiatan AC

• Rencana Kerja Rencana Kerja Kegiatan ACKegiatan AC

• Sarana FisikSarana Fisik• Model Model

KompetensiKompetensi• Instrumen ACInstrumen AC• Materi Materi

PelatihanPelatihan

• Sarana FisikSarana Fisik• Model Model

KompetensiKompetensi• Instrumen ACInstrumen AC• Materi Materi

PelatihanPelatihan

Kesiapan Kesiapan Pelaksanaan Pelaksanaan Program AC:Program AC:• Waktu, Tempat Waktu, Tempat PelaksanaanPelaksanaan•Alat Ukur/ ToolsAlat Ukur/ Tools•Sistem Sistem PelaporanPelaporan

Kesiapan Kesiapan Pelaksanaan Pelaksanaan Program AC:Program AC:• Waktu, Tempat Waktu, Tempat PelaksanaanPelaksanaan•Alat Ukur/ ToolsAlat Ukur/ Tools•Sistem Sistem PelaporanPelaporan

• Laporan Laporan Asesmen Asesmen IndividuIndividu

• Umpan Balik Umpan Balik (Review)(Review)

• Kesiapan para Kesiapan para AsesorAsesor

• Laporan Laporan Asesmen Asesmen IndividuIndividu

• Umpan Balik Umpan Balik (Review)(Review)

• Kesiapan para Kesiapan para AsesorAsesor

• Transfer of Transfer of KnowledgeKnowledge

• DokumentaDokumentasisi

• Transfer of Transfer of KnowledgeKnowledge

• DokumentaDokumentasisi

METODOLOGI PEMBANGUNAN METODOLOGI PEMBANGUNAN ACAC

48

Page 49: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

METODE ASSESSMENTMETODE ASSESSMENT

KompetensiKompetensi

Innate/BawaanInnate/Bawaan Learned/PembelajaranLearned/Pembelajaran

BehaviorsBehaviors

Effective OutcomeEffective Outcome

Pengelompokan Kompetensi dalam Standar Kompetensi Jabatan

Kompetensi Umum Kementerian Agama

Kompetensi Inti Eselon

Kompetensi Khusus 49

Page 50: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

ALAT UKUR ASSESSMENT ALAT UKUR ASSESSMENT CENTERCENTER

Inventory Inventory SimulasiSimulasi AssignmentAssignment WawancaraWawancara

50

Page 51: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

Kamus Kamus KompetensiKompetensi

Standar Standar Kompetensi Kompetensi

JabatanJabatan

AssesseeAssessee

Proses data intakeProses data intake1.1.Inventory Inventory kepribadiankepribadian2.2.Simulasi pekerjaanSimulasi pekerjaan3.3.AssignmentAssignment4.4.Wawancara Tingkah Wawancara Tingkah LakuLaku

Laporan Hasil Laporan Hasil Assessment Assessment

CenterCenter

AssessorAssessor

Integrasi Integrasi DataData

PROSES ASSESSMENT CENTERPROSES ASSESSMENT CENTER

51

Page 52: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

AREA 5:AREA 5:PERATURAN DAN PERATURAN DAN PERUNDANGANPERUNDANGAN

52

Page 53: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

PERATURAN PERUNDANGANPERATURAN PERUNDANGAN

• Inventarisasi dan pemetaan peraturan dan perundang-Inventarisasi dan pemetaan peraturan dan perundang-undangan yang ada. Pemetaan peraturan dan undangan yang ada. Pemetaan peraturan dan perundang-undangan dilakukan dengan perundang-undangan dilakukan dengan mengklasifikasi per-UU-an berdasarkan tugas dan mengklasifikasi per-UU-an berdasarkan tugas dan fungsi.fungsi.

• Penataan terhadap peraturan perundang-undangan Penataan terhadap peraturan perundang-undangan dengan tujuan agar lebih tertib, tidak tumpang tindih, dengan tujuan agar lebih tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif, melalui:dan kondusif, melalui:a.a. penyempurnaan regulasi yang ada, penyempurnaan regulasi yang ada, b.b. deregulasi, dan deregulasi, dan c.c. membuat regulasi baru.membuat regulasi baru.

• Inventarisasi dan pemetaan peraturan dan perundang-Inventarisasi dan pemetaan peraturan dan perundang-undangan yang ada. Pemetaan peraturan dan undangan yang ada. Pemetaan peraturan dan perundang-undangan dilakukan dengan perundang-undangan dilakukan dengan mengklasifikasi per-UU-an berdasarkan tugas dan mengklasifikasi per-UU-an berdasarkan tugas dan fungsi.fungsi.

• Penataan terhadap peraturan perundang-undangan Penataan terhadap peraturan perundang-undangan dengan tujuan agar lebih tertib, tidak tumpang tindih, dengan tujuan agar lebih tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif, melalui:dan kondusif, melalui:a.a. penyempurnaan regulasi yang ada, penyempurnaan regulasi yang ada, b.b. deregulasi, dan deregulasi, dan c.c. membuat regulasi baru.membuat regulasi baru.

53

Page 54: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

AREA 6:AREA 6:PENGAWASANPENGAWASAN

54

Page 55: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

PENGAWASAN INTERNALPENGAWASAN INTERNAL

1.1. PENEGAKAN DISIPLINPENEGAKAN DISIPLIN• Jadwal kehadiran dan kepulangan mengikuti Keppres Jadwal kehadiran dan kepulangan mengikuti Keppres

Nomor 68 Tahun 1985 tentang Hari kerja di Nomor 68 Tahun 1985 tentang Hari kerja di lingkungan lembaga pemerintah, masuk pukul 07.30 lingkungan lembaga pemerintah, masuk pukul 07.30 dan pulang pukul 16.00/16.30.dan pulang pukul 16.00/16.30.

• Penggunaan alat kehadiran pegawai berupa Penggunaan alat kehadiran pegawai berupa fingerprint,fingerprint,

• Pembayaran uang makan yang disesuaikan secara Pembayaran uang makan yang disesuaikan secara ketat dengan jumlah kehadiran,ketat dengan jumlah kehadiran,

1.1. PENEGAKAN DISIPLINPENEGAKAN DISIPLIN• Jadwal kehadiran dan kepulangan mengikuti Keppres Jadwal kehadiran dan kepulangan mengikuti Keppres

Nomor 68 Tahun 1985 tentang Hari kerja di Nomor 68 Tahun 1985 tentang Hari kerja di lingkungan lembaga pemerintah, masuk pukul 07.30 lingkungan lembaga pemerintah, masuk pukul 07.30 dan pulang pukul 16.00/16.30.dan pulang pukul 16.00/16.30.

• Penggunaan alat kehadiran pegawai berupa Penggunaan alat kehadiran pegawai berupa fingerprint,fingerprint,

• Pembayaran uang makan yang disesuaikan secara Pembayaran uang makan yang disesuaikan secara ketat dengan jumlah kehadiran,ketat dengan jumlah kehadiran,

2.2. PENEGAKAN KODE ETIKPENEGAKAN KODE ETIK• Membangun perilaku disiplin dan penerapan kode etik Membangun perilaku disiplin dan penerapan kode etik

pegawai;pegawai;• Membangun pegawai yang ikhlas, amanah, Membangun pegawai yang ikhlas, amanah,

profesional, taat azas, menghargai kebersamaan, dan profesional, taat azas, menghargai kebersamaan, dan bisa diteladani.bisa diteladani.

2.2. PENEGAKAN KODE ETIKPENEGAKAN KODE ETIK• Membangun perilaku disiplin dan penerapan kode etik Membangun perilaku disiplin dan penerapan kode etik

pegawai;pegawai;• Membangun pegawai yang ikhlas, amanah, Membangun pegawai yang ikhlas, amanah,

profesional, taat azas, menghargai kebersamaan, dan profesional, taat azas, menghargai kebersamaan, dan bisa diteladani.bisa diteladani.

55

Page 56: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

PENGAWASAN INTERNALPENGAWASAN INTERNAL

3.3. KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN DALAM PELAKSANAAN TUGASPERUNDANGAN DALAM PELAKSANAAN TUGAS• Melakukan pengawasan terhadap operasionalisasi Melakukan pengawasan terhadap operasionalisasi

tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangantugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan• Melakukan audit operasional yang berhubungan Melakukan audit operasional yang berhubungan

dengan peningkatan kinerja dengan peningkatan kinerja

3.3. KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANGAN DALAM PELAKSANAAN TUGASPERUNDANGAN DALAM PELAKSANAAN TUGAS• Melakukan pengawasan terhadap operasionalisasi Melakukan pengawasan terhadap operasionalisasi

tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangantugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan• Melakukan audit operasional yang berhubungan Melakukan audit operasional yang berhubungan

dengan peningkatan kinerja dengan peningkatan kinerja

56

Page 57: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

PENERAPAN SANKSIPENERAPAN SANKSI

PP No. 53/2010PP No. 53/2010Disiplin Pegawai Negeri Disiplin Pegawai Negeri

SipilSipil

R-PMA Penegakan Disiplin dalam

Pemberian Tunjangan Khusus

SANKSANKSISI

Prosentase Prosentase potongan potongan TK sesuai TK sesuai

dengan dengan tingkat tingkat

pelanggarapelanggarann

Reformasi Reformasi BirokrasiBirokrasi

Peningkatan Manajemen Peningkatan Manajemen SDMSDM

Peningkatan Peningkatan DisiplinDisiplin

57

Page 58: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

AREA 7:AREA 7:AKUNTABILITASAKUNTABILITAS

58

Page 59: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

AKUNTABILITASAKUNTABILITAS

1.1. Pelaksanaan program dan anggaran yang diwujudkan Pelaksanaan program dan anggaran yang diwujudkan dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh BPK-RIBPK-RI

2.2. Opini WTP didasarkan atas pemenuhan syarat:Opini WTP didasarkan atas pemenuhan syarat:

a.a. Kesesuaian dengan standar akuntansi Kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahanpemerintahan

b.b. Kecukupan pengungkapanKecukupan pengungkapan

c.c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undanganundangan

d.d. Pengendalian internal yang memadaiPengendalian internal yang memadai

3.3. Membangun transparansi kebijakan dan pelaksanaan Membangun transparansi kebijakan dan pelaksanaan kepada publikkepada publik

59

Page 60: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

AREA 8:AREA 8:PUBLIC SERVICE PUBLIC SERVICE

(QUICK WINS)(QUICK WINS)

60

Page 61: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

QUICK WINSQUICK WINS

1. Program Percepatan Layanan Unggulan (quick wins) ditujukan untuk membangun kepercayaan masyarakat dalam waktu singkat terhadap citra Kementerian Agama melalui penyelenggaraan layanan yang berkualitas.

2. Layanan yang dipersiapkan untuk quick wins adalah:a. Pendaftaran hajib. Penerimaan CPNSc. Administrasi Nikahd. Sertifikasi Guru dan Dosene. Beasiswa

61

Page 62: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

KANTOR KEMENAG KANTOR KEMENAG PERCONTOHANPERCONTOHAN

1.1. Pelaksanaan program Percepatan Layanan Unggulan Pelaksanaan program Percepatan Layanan Unggulan ((quick winsquick wins) di Kementerian Agama dilakukan melalui ) di Kementerian Agama dilakukan melalui penyelenggaraan layanan unggulan tersebut di atas penyelenggaraan layanan unggulan tersebut di atas pada Kantor Kemenag Kab./Kota Percontohan.pada Kantor Kemenag Kab./Kota Percontohan.

2.2. Kantor Kemenag Kab./Kota Percontohan memberikan Kantor Kemenag Kab./Kota Percontohan memberikan layanan yang lebih berkualitas dibandingkan dengan layanan yang lebih berkualitas dibandingkan dengan layanan yang diberikan Kantor Kemenag Kab./Kota layanan yang diberikan Kantor Kemenag Kab./Kota reguler.reguler.

3.3. Sebanyak 150 kantor selama 2 tahun akan dijadikan Sebanyak 150 kantor selama 2 tahun akan dijadikan kantor percontohan.kantor percontohan.

4.4. Untuk KUA akan disertakan sebanyak kurang lebih 500 Untuk KUA akan disertakan sebanyak kurang lebih 500 KUA yang akan menyelenggarakan program KUA yang akan menyelenggarakan program percepatan (percepatan (quick winsquick wins) ini.) ini.

62

Page 63: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

PENATAAN SISTEMPENATAAN SISTEMDAN JOB GRADINGDAN JOB GRADING

63

Page 64: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

PENATAAN SISTEM PENATAAN SISTEM

Kegiatan Penataan Sistem terdiri dari:Kegiatan Penataan Sistem terdiri dari:

1.1. Kegiatan Analisis jabatanKegiatan Analisis jabatan: : penyediaan dokumen penyediaan dokumen uraian jabatan dan peta kebutuhan tenaga pada uraian jabatan dan peta kebutuhan tenaga pada masing-masing jabatan struktural.masing-masing jabatan struktural.

2.2. Evaluasi jabatanEvaluasi jabatan: penyediaan : penyediaan job grading job grading seluruh seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Agama.pegawai di lingkungan Kementerian Agama.

3.3. Profil kompetensiProfil kompetensi: untuk pemetaan kompetensi : untuk pemetaan kompetensi seluruh pegawai dan pegawai pada masing-masing seluruh pegawai dan pegawai pada masing-masing jabatan.jabatan.

4.4. Tunjangan kinerja (remunerasi)Tunjangan kinerja (remunerasi): sistem remunerasi : sistem remunerasi baru (tunjangan kinerja)/baru (tunjangan kinerja)/job pricingjob pricing yang benar-benar yang benar-benar ““equal pay for equal workequal pay for equal work” (” (merit systemmerit system).).

64

Page 65: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

Analisis – Evaluasi – Grading – RemunerasiAnalisis – Evaluasi – Grading – Remunerasi

ALUR PERINGKAT JABATANALUR PERINGKAT JABATAN

Analisis JabatanAnalisis Jabatan Evaluasi

Jabatan

Peringkat Peringkat JabatanJabatan

Struktur Struktur RemunerasiRemunerasiPersiapaPersiapa

nnPengumpulaPengumpulan Datan Data

PengolahaPengolahan Datan Data

•Pedoman•Analisis•Program

•Formulir•Responden•Teknik•Data Jabatan

•Uraian Jabatan•Spesifikasi Jabatan•Peta Jabatan

65

Page 66: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

FAKTOR DALAM PEMERINGKATAN FAKTOR DALAM PEMERINGKATAN JABATANJABATAN

Job Job ProfileProfile

666666

Page 67: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

SIKLUSSIKLUS P PEMBOBOTAN EMBOBOTAN & & INSENTIF JABATANINSENTIF JABATAN

2. 2. REVIEW REVIEW STRATEGI DAN STRATEGI DAN

KEBIJAKANKEBIJAKAN

6. 6. PENETAPAN PENETAPAN PERINGKAT PERINGKAT JABATANJABATAN

7. 7. PENGUSULAN PENGUSULAN

BESARAN BESARAN INSENTIFINSENTIF

5. PEMBOBOTAN JABATAN

3.PENGUMPULAN INFORMASI JABATAN

10. PENERAPAN UTK ORANG PER ORANG

11.INVENTARISASI .INVENTARISASI KEBIJAKAN & KEBIJAKAN &

MASALAHMASALAH

4. VERIFIKASI INFORMASI JABATAN

8.8. DAMPAKDAMPAK KE KE RKA-KL/DIPARKA-KL/DIPA

9.9. REVISI REVISI RKA-KL/DIPARKA-KL/DIPA

67

Page 68: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

A.A. NAMA JABATANNAMA JABATANB.B. IKHTISAR JABATANIKHTISAR JABATANC.C. TUJUAN JABATANTUJUAN JABATAND.D. URAIAN TUGAS DAN URAIAN TUGAS DAN

KEGIATANKEGIATANE.E. BAHAN YANG DIGUNAKANBAHAN YANG DIGUNAKANF.F. ALAT YANG DIGUNAKANALAT YANG DIGUNAKANG.G. HASIL KERJAHASIL KERJAH.H. WEWENANGWEWENANGI.I. TANGGUNG JAWABTANGGUNG JAWABJ.J. DIMENSIDIMENSIK.K. HUBUNGAN KERJAHUBUNGAN KERJAL.L. MASALAH DAN TANTANGANMASALAH DAN TANTANGANM.M.RESIKO BAHAYARESIKO BAHAYAN.N. PERSYARATAN JABATANPERSYARATAN JABATANO.O. KEDUDUKAN DALAM KEDUDUKAN DALAM

ORGANISASIORGANISASI68

Page 69: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

A.A. URAIAN JABATANURAIAN JABATANB.B. SPESIFIKASI JABATANSPESIFIKASI JABATANC.C. PETA JABATANPETA JABATAN

69

Page 70: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

FES (Factor Evaluation System)F1: Ruang Lingkup Program dan

DampaknyaF2: Wewenang ManajerialF3: Koordinasi dan

PengintegrasianF4: Hubungan Personal – Sifat

Hubungan & Tujuan HubunganF5: Situasi Khusus

70

Page 71: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

KLASIFIKASI

PERINGKAT JABATAN

KELOMPOK JABATAN

Manajerial Non-ManajerialPeringkat 1–18

Eselon I - IVFungsional

Khusus/Tertentu

Fungsional Umum

71

Page 72: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

Rentang Bobot Jabatan : 100 - 1000

72

BOBOT JABATAN STRUKTURAL

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA KANTOR PUSAT

No. PeringkatKelompok Jabatan

Kisaran Bobot

Minimal Maksimal

1 18I

951 1000

2 17 901 950

3 16 851 900

4 15II

801 850

5 14 751 800

6 13 701 750

7 12III

651 700

8 11 601 650

9 10 551 600

10 9IV

501 550

11 8 451 500

12 7 401 450

13 6

 

351 400

14 5 301 350

15 4 251 300

16 3 201 250

17 2 151 200

18 1 100 150

72

Page 73: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

Dalam penetapan peringkat jabatan menggunakan tahapan:

Tahap I dengan asumsi jabatan baik struktural maupun fungsional flat and limited

Tahap II bobot peringkat jabatan akan dihitung berdasarkan angka empiris dan rentangan tanggungjawab berdasarkan hasil analisis murni oleh Tim RB

73

Page 74: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

Job Pricing

74 74

Page 75: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

ROAD MAPROAD MAPREFORMASI BIROKRASIREFORMASI BIROKRASI

75

Page 76: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

ROAD MAP RB 2010 - 2014ROAD MAP RB 2010 - 2014

1. Analisa & evaluasi jabatan 2. Penyusunan & pengajuan proposal

‘Dokumen Usulan RB Kemenag3. Sosialisasi RB oleh KemenPAN dan

RB4. Penetapan pembentukan Struktur

Organisasi Kemenag Pusat dan Daerah

5. Penyusunan dan penetapan IKU6. Penyusunan alokasi anggaran7. Membangun dan Implementasi

assessment center8. Penyusunan dan penetapan

grading & remunerasi9. Penyusunan dan penyiapan

program Quick Wins10.Sosialisasi Internal RB Pusat11.Sosialisasi Internal RB Daerah12.Launching Quick Wins

76

Page 77: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

1. Penataan pegawai2. Penerapan RB di Kemenag3. Pelatihan Balanced Score Card4. Implementasi assessment center5. Evaluasi grading6. Penerapan remunerasi7. Monev

ROAD MAP RB 2010 - 2014ROAD MAP RB 2010 - 2014

77

Page 78: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

1. Penataan pegawai2. Penerapan Balanced Score Card

dalam penetapan IKU pada Level Eselon I

3. Implementasi assessment center4. Penguatan sarana dan prasarana 5. Penetapan design elektronisasi

dokumen/pusat informasi6. Evaluasi organisasi dan proses

bisnis (SOP)7. Evaluasi grading dan remunerasi8. Monev

ROAD MAP RB 2010 - 2014ROAD MAP RB 2010 - 2014

78

Page 79: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

1. Penataan pegawai2. Penerapan Balanced Score Card

dalam penetapan IKU pada Level Eselon II

3. Implementasi assessment center4. Evaluasi organisasi dan proses

bisnis (SOP)5. Evaluasi grading dan remunerasi6. Monev

ROAD MAP RB 2010 - 2014ROAD MAP RB 2010 - 2014

79

Page 80: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

1. Penataan pegawai2. Penerapan Balanced Score Card

dalam penetapan IKU pada Level Eselon III

3. Implementasi assessment center4. Evaluasi organisasi dan proses

bisnis (SOP)5. Evaluasi grading dan remunerasi6. Monev

ROAD MAP RB 2010 - 2014ROAD MAP RB 2010 - 2014

80

Page 81: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

TIM PENGARAH RB KEMENAGTIM PENGARAH RB KEMENAG

81

Page 82: Penerapan reformasi birokrasi di kementerian agama

TerimaTerima KasihKasih

82