penerapan model pembelajaran problem based … · (pbl) pada materi protista semester gasal di...

171
i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh: Bethista Sukma Cahyaningtyas 141434018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 27-Jan-2020

46 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

(PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1

SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019

HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

Bethista Sukma Cahyaningtyas

141434018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh

harapannya pada TUHAN.”

(Yeremia 17:7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus

Alm. Papaku, Sukarman dan Mamaku, Magdalena Kusuma Wardani

Adikku, Anggara Sukma Yuwana

Segenap keluarga tercinta

Agustian Bandaso dan keluarga

Sahabat-sahabat yang ku kasihi (Biogaul) dan semua yang selalu

mendoakan dan memberiku semangat

Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Biologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Keluarga besar GKI Gejayan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

vi

EMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

vii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

(PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X

MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN

2018/2019

Bethista Sukma Cahyaningtyas

Universitas Sanata Dharma

2019

ABSTRAK

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan guru

Biologi SMA Negeri 2 Ngaglik , rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa pada

materi Protista disebabkan karena pembelajaran masih didominasi oleh guru

dengan ceramah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil

belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning

pada materi Protista di kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta.

Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan

dalam dua siklus. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2018 dengan

subyek penelitian sebanyak 29 siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik

Yogyakarta. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah soal tes, lembar

observasi, dan kuesioner. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PBL belum

meningkatkan hasil belajar kognitif siswa di mana rata-rata hasil belajar pada

siklus I sebesar 40,2 dan siklus II sebesar 39,0 dengan skor n-gain = -1,8. Model

ini belum meningkatkan hasil belajar afektif siswa juga di mana siklus I 75%

termasuk kategori sedang dan 25% termasuk kategori rendah dan pada siklus II

25% termasuk kategori sedang, 63% termasuk kategori rendah, dan 13% termasuk

kategori tinggi. Model ini juga belum meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu

pada siklus I sebesar 55% termasuk kategori tinggi dan 45% termasuk kategori

sedang dan pada siklus II 31% termasuk kategori tinggi dan 69% termasuk

kategori sedang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran

Problem Based Learning pada pada materi Protista belum meningkatkan motivasi

dan hasil belajar siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta.

Kata kunci: problem based learning, hasil belajar kognitif, hasil belajar kognitif,

motivasi belajar, materi Protista.

ABSTRAK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

viii

APPLICATION OF PROBLEM BASED LEARNING (PBL) LEARNING

MODEL IN THE ODD SEMESTER PROTISTA MATERIAL IN CLASS X

MIPA 1 IN SENIOR HIGH SCHOOL 2 NGAGLIK YOGYAKARTA IN

THE ACADEMIC YEAR 2018/2019

Bethista Sukma Cahyaningtyas

Sanata Dharma University

2019

ABSTRACT

Based on the observations and interviews conducted with Biology

teachers at SMA Negeri 2 Ngaglik, the low motivation and student learning

outcomes in Protista material were caused because learning was still dominated

by teachers with lectures. This study aims to improve student motivation and

learning outcomes by applying the Problem Based Learning learning model in

Protista material in class X MIPA 1 Ngaglik 2 Public High School Yogyakarta.

This type of research is Classroom Action Research conducted in two

cycles. The study was conducted in November 2018 with the subjects of the study

were 29 students of class X MIPA 1 Ngaglik 2 Public High School Yogyakarta.

The data collection instruments used were test questions, observation sheets, and

questionnaires. Data are analyzed qualitatively and quantitatively.

The results showed that the application of the PBL model did not

improve students' cognitive learning outcomes where the average learning

outcomes in the first cycle were 40.2 and the second cycle was 39.0 with the score

n-gain = -1.8. This model has not improved the affective learning outcomes of

students also where the first cycle of 75% is in the medium category and 25% is in

the low category and in the second cycle 25% is in the moderate category, 63% is

in the low category and 13% is in the high category. This model also has not

increased student learning motivation, namely in the first cycle of 55% including

the high category and 45% including the medium category and in the second cycle

31% including the high category and 69% including the medium category. The

conclusion of this study is the Problem Based Learning learning model in the

Protista material has not increased the motivation and learning outcomes of

students of class X MIPA 1 in Senior High School 2 Ngaglik Yogyakarta.

Keywords: problem based learning, cognitive learning outcomes, cognitive

learning outcomes, learning motivation, Protista material.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

ix

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, kasih,

dan, karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Materi

Protista Semester Gasal di Kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta

Tahun Ajaran 2018/2019”.

Skripsi ini diajukan dan disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penulisan ini, penulis menyadari

bahwa penyelesaian penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.

Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberikan kekuatan

kepadaku untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua orangtuaku alm. Sukarman dan Magdalena Kusuma Wardani dan

segenap keluarga yang selalu memberikan semangat, doa, bahkan support

yang terbaik untukku baik secara moril maupun materiil.

3. Ika Yuli Listyarini, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

dengan sabar membimbing dan membantu dalam penyusunan serta

penyelesaian skripsi ini.

4. Kuswantini, S.Pd, selaku guru Biologi kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2

Ngaglik yang telah membantu dalam mewujudkan penelitian ini sehingga

semuanya dapat berjalan dengan baik.

5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi, PakTri, Pak Sulis, Pak Kris, Romo

Wir, Pak Tardhi, Bu Ika, Bu Nia, Bu Luisa, Bu Wiwid, Bu Nana, dan Bu

Ratna yang sudah mendidik dan membimbing penulis untuk belajar dengan

baik selama mengenyam pendidikan di Universitas Sanata Dharma.

6. Segenap staf Sekretariat JPMIPA yang telah membantu dalam segala proses.

7. Agustian Bandaso beserta keluarga yang selalu memberikan support, doa,

dan saran-saran yang membangun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

x

8. Sahabat-sahabatku, Biogaul (Karisma, Cephin, Agata, Ebi, Erna, Viany,

Estin, Merry, dan Jeane), komunitas Siap Tempur II, Septa, kak Kristin, Jill,

DFJ, Tim Doa Pemuda GKI Gejayan, serta keluarga besar GKI Gejayan yang

tidak henti-hentinya membantu, mendoakan, dan menyemangati saya.

9. Seluruh teman-teman Pendidikan Biologi 2014 atas dinamika dan

semangatnya.

10. Siswa-siswi kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik yang telah membantu

untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

11. Semua pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangannya. Untuk itu, penulis menerima segala kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap skripsi ini

dapat menjadi inspirasi maupun alat bantu bagi seluruh pendidik agar dapat

dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan metode atau model

pembelajaran di dalam kelas.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................ Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PENGESAHAN............................................ Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................ Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ........................................................................................................................ vii

ABSTRACT ....................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 3

C. Batasan Masalah ..................................................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................................. 6

A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ........................................................................... 6

B. Motivasi Belajar ...................................................................................................... 8

C. Hasil Belajar .......................................................................................................... 15

D. Model Pembelajaran Problem Based Learning .................................................... 16

E. Materi Protista ....................................................................................................... 19

F. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................................. 19

G. Kerangka Berpikir ................................................................................................. 21

H. Hipotesis ............................................................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 24

A. Jenis Penelitian ...................................................................................................... 24

B. Setting Penelitian .................................................................................................. 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

xii

C. Rancangan Penelitian ............................................................................................ 25

D. Instrumen Penelitian ............................................................................................. 29

E. Analisis Data ......................................................................................................... 33

F. Indikator Keberhasilan .......................................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 40

A. Deskripsi Penelitian .............................................................................................. 40

B. Analisis Data ......................................................................................................... 60

C. Pembahasan ........................................................................................................... 63

D. Keterbatasan Penelitian ......................................................................................... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 72

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 72

B. Saran ..................................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 74

LAMPIRAN ...................................................................................................................... 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ............ 18

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Hasil Belajar Aspek Afektif .................................................. 31

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal .......................................... 32

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Akhir ......................................... 32

Tabel 3.4 Kriteria Gain Ternormalisasi menurut Hake (1999) ............................. 35

Tabel 3.5 Penetapan Skor Ranah Afektif .............................................................. 36

Tabel 3.6 Kriteria Hasil Presentase Observasi Aspek Afektif .............................. 36

Tabel 3.7 Penetapan Skor Kuisioner ..................................................................... 37

Tabel 3.8 Pedoman Skor Motivasi Siswa ............................................................. 38

Tabel 3.9 Indikator Keberhasilan .......................................................................... 39

Tabel 4.1 Hasil Observasi Siklus I ........................................................................ 47

Tabel 4.2 Hasil Post Test Siswa Siklus I .............................................................. 48

Tabel 4.3 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I .......................................... 49

Tabel 4.4 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I terhadap Aspek ARCS .... 49

Tabel 4.5 Hasil Observasi Siklus II ...................................................................... 56

Tabel 4.6 Hasil Post Test Siswa Siklus II ............................................................. 57

Tabel 4.7 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II ......................................... 57

Tabel 4.8 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II terhadap Aspek ARCS ... 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir .................................................................. 22

Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart ............ 25

Gambar 4.1 Gambar yang ditampilkan pada kegiatan apersepsi pertemuan

pertama ............................................................................................ 44

Gambar 4.2 Gambar yang ditampilkan untuk menarik perhatian siswa dalam

belajar ............................................................................................... 45

Gambar 4.3 Beberapa perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya45

Gambar 4.4 Gambar yang ditampilkan pada kegiatan apersepsi pertemuan kedua

......................................................................................................... 53

Gambar 4.5 Gambar yang ditampilkan untuk menarik perhatian siswa dalam

belajar ............................................................................................... 53

Gambar 4.6 Gambar yang ditampilkan untuk mengorientasi siswa pada masalah 54

Gambar 4.7 Suasana kelas saat post test siklus II dan salah satu kelompok yang

kurang tertib dan tenang saat mengerjakan post test ....................... 55

Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Rata-Rata Kognitif Siswa dan Selisih Skor N-

gain terhadap Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II ....... 60

Gambar 4.9 Diagram Perbandingan Hasil Observasi Kelompok pada Siklus I dan

Siklus II ............................................................................................ 61

Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I dan

Siklus II ............................................................................................ 62

Gambar 4.11 Grafik Perbandingan Aspek ARCS pada Siklus I dan Siklus II .... 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ............................................................................................... 77

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................. 84

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 ............................................................ 96

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) 2 ............................................................ 99

Lampiran 5 Kisi-Kisi Soal Post Test Siklus I ..................................................... 103

Lampiran 6 Soal Post Test I ................................................................................ 104

Lampiran 7 Kunci Jawaban dan Panduan Skoring Post Test Siklus I ................ 107

Lampiran 8 Kisi-Kisi Soal Post Test II ............................................................... 110

Lampiran 9 Soal Post Test II ............................................................................... 111

Lampiran 10 Kunci Jawaban dan Panduan Skoring Post Test Siklus II ............. 114

Lampiran 11 Lembar Observasi .......................................................................... 116

Lampiran 12 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal dan Akhir ................ 118

Lampiran 13 Kuesioner Motivasi Awal .............................................................. 119

Lampiran 14 Kuesioner Motivasi Akhir ............................................................. 122

Lampiran 15 Data Nilai Post Test Siklus I dan Siklus II .................................... 125

Lampiran 16 Data Hasil Observasi Siswa Siklus I ............................................. 126

Lampiran 17 Data Hasil Observasi Siswa Siklus II ............................................ 127

Lampiran 18 Data Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus I .................................. 128

Lampiran 19 Data Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus II ................................. 131

Lampiran 20 Contoh Hasil Pengerjaan LKS 1 oleh Siswa ................................. 134

Lampiran 21 Contoh Hasil Pengerjaan LKS 2 oleh Siswa ................................. 137

Lampiran 22 Contoh Hasil Pengerjaan Soal Post Test I oleh Siswa .................. 141

Lampiran 23 Contoh Hasil Pengerjaan Soal Post Test II oleh Siswa ................. 143

Lampiran 24 Contoh Pengisian Kuesioner Motivasi Awal oleh Siswa .............. 146

Lampiran 25 Contoh Pengisian Kuesioner Motivasi Akhir oleh Siswa ............. 149

Lampiran 26 Contoh Pengisian Lembar Observasi Siklus I ............................... 153

Lampiran 27 Contoh Pengisian Lembar Observasi Siklus II ............................. 155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

1

BAB I

PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Biologi merupakan salah satu bagian dari ilmu

pengetahuan alam atau sains yang mempelajari tentang makhluk hidup

beserta lingkungannya. Selama ini, penerapan pembelajaran Biologi

umumnya masih memiliki kendala yaitu kurangnya siswa dalam memahami

dan menyerap materi secara optimal. Kendala ini timbul karena pada

umumnya proses pembelajaran masih berpusat pada guru. Siswa di kelas

hanya menjadi penerima informasi yang disampaikan oleh guru tetapi siswa

sendiri seringkali masih belum benar-benar memahami apa yang disampaikan

oleh gurunya tersebut. Sebab, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang

dilaksanakan oleh guru masih kurang efektif. Guru kurang mengaitkan

permasalahan yang ada di lingkungan sekitar dengan pembelajaran di

sekolah. Akibatnya siswa menjadi kurang termotivasi untuk belajar,

cenderung pasif di kelas, mudah bosan, kurang berpikir kreatif, dan bagi

mereka kegiatan pembelajaran pun terlihat kurang menarik untuk mereka

pelajari. Hal ini pun menyebabkan hasil belajar siswa pun menurun.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi kelas X MIPA 1

SMA Negeri 2 Ngaglik, salah satu permasalahan yang dijumpai saat

pembelajaran adalah kurangnya motivasi belajar siswa. Hal ini dikarenakan

kebanyakan siswa masih belum sadar arti penting belajar itu sendiri bagi

mereka. Selain itu, hal lain yang mendasari hal tersebut adalah pendapat

siswa pada umumnya yang mengatakan bahwa mereka terlalu lelah dan penat

mengikuti pembelajaran selama sehari. Apalagi sistem pembelajaran di

sekolah saat ini menggunakan sistem pembelajaran full day yang sangat

mempengaruhi motivasi belajar mereka. Kegiatan pembelajaran yang kurang

menarik pun turut menyebabkan siswa menjadi mudah bosan dan malas

belajar. Sehingga dampak yang dihasilkan sangat berpengaruh pada hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

2

belajar mereka. Hal lainnya disebabkan oleh karena dalam proses

pembelajaran guru masih menggunakan metode pembelajaran berupa

ceramah. Dari hasil wawancara guru pada pra penelitian, perolehan nilai

untuk materi Protista pada tahun ajaran sebelumnya hanya 40% siswa yang

dapat dikatakan tuntas. Adapun KKM SMA Negeri 2 Ngaglik untuk mata

pelajaran Biologi kelas X adalah 65.

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 26 Oktober 2019 siswa kelas

X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik diketahui selama proses pembelajaran

Biologi berlangsung terlihat pembelajaran didominasi oleh guru dengan

penyampaian materi berupa ceramah. Dalam proses pembelajaran tersebut

juga terlihat masih banyak siswa yang ramai, berjalan-jalan di dalam kelas,

kurang aktif, dan hanya beberapa siswa saja yang memperhatikan penjelasan

guru di depan kelas. Siswa juga terlihat jarang melakukan tanya jawab

dengan guru meskipun guru beberapa kali memberikan kesempatan untuk

tanya jawab.

Guru juga selama ini dalam menyampaikan materi kurang

memberikan contoh-contoh kontekstual yang berkaitan dengan materi

pembelajaran yang diberikan saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan

pemberian contoh-contoh kontekstual tersebut, siswa akan lebih terbantu

dalam memahami dan menyerap materi secara optimal. Apalagi jika contoh-

contoh kontekstual tersebut berkaitan dengan fenomena atau permasalahan-

permasalahan yang biasa terjadi di lingkungan sekitar siswa atau lingkungan

yang lebih luas.

Berkaitan dengan hal-hal di atas, diperlukan suatu model

pembelajaran yang dapat membantu guru untuk menyajikan materi

pembelajaran Biologi khususnya Protista menjadi lebih menarik, atraktif, dan

interaktif serta model pembelajaran yang mampu menggerakkan siswa

menjadi lebih aktif dalam belajar. Bentuk penyajian materi Protista tersebut

dapat berupa analisis suatu permasalahan di lingkungan sekitar siswa seperti

misalnya, mengapa air kolam berwarna hijau, mengapa seseorang dapat

mengalami demam tinggi setelah digigit nyamuk, dan lain sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

3

Dengan adanya bentuk penyajian materi tersebut, siswa akan lebih tertarik

untuk mengikuti pembelajaran dan rasa ingin tahu siswa juga akan

meningkat. Hal ini juga akan mengurangi siswa melakukan kegiatan yang

tidak perlu selama proses pembelajaran berlangsung. Salah satu model yang

dapat digunakan adalah model pembelajaran berbasis masalah (Problem

Based Learning). Problem Based Learning merupakan suatu model

pembelajaran yang berorientasi pada kerangka kerja teoritik konstruktivisme

yang di mana dalam fokus pembelajarannya adalah pada masalah yang dipilih

(Suyitno, 2014). Melalui penggunaan model pembelajaran ini siswa akan

menjadi lebih mudah dalam belajar apabila dihadapkan pada berbagai macam

masalah yang ada di dalam kehidupan sehari-harinya lalu mengaitkannya

dengan pembelajaran yang sudah diterima di kelas. Materi protista sendiri

adalah materi yang meliputi tentang organisme mirip hewan, tumbuhan serta

jamur. Karena materi ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari

siswa, maka dengan adanya model pembelajaran yang demikian diharapkan

siswa bisa menjadi lebih optimal dalam memahami materi, aktif, tidak merasa

bosan saat mengikuti pembelajaran Biologi di kelas, dan hasil belajar siswa

pun menjadi meningkat.

Sehubungan dengan uraian di atas, maka penulis akan melakukan

penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) pada Materi Protista Semester Gasal di Kelas X MIPA 1

SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalahnya

adalah:

“Bagaimana hasil penerapan model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) pada materi Protista semester gasal di kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2

Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

4

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2

Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.

2. Motivasi Belajar

Motivasi belajar berkaitan dengan hal-hal yang menggerakkan siswa

untuk mau belajar. Dalam penelitian ini kuesioner pembelajaran

digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Kemudian, model

pengukuran yang akan digunakan adalah model ARCS. Model ARCS

adalah suatu strategi yang dapat digunakan oleh guru untuk

meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa dalam belajar. Model ini

terdiri dari empat komponen yang akan dilakukan selama proses

pembelajaran berlangsung yaitu dari awal hingga akhir pembelajaran.

Keempat komponen tersebut ialah Attention (perhatian), Relevamce

(kegunaan), Confidance (kepercayaan diri), dan Satisfaction (kepuasan).

Di dalam penelitian ini motivasi belajar siswa yang akan diteliti berkaitan

dengan kesiapan siswa dalam pembelajaran, keseriusan siswa, dan

partisipasi siswa dalam pembelajaran (Fatimah dan Aziz A, 2013).

3. Hasil Belajar

Penilaian/evaluasi hasil belajar yang dilakukan terbatas pada penilaian

kognitif dan afektif saja, sebab dalam penelitian ini tidak dilakukan

praktikum sehingga penilaian secara psikomotorik tidak dilakukan.

4. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah protista

dengan kompetensi dasar 3.6 yaitu mengelompokkan Protista

berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan mengaitkan peranannya dalam

kehidupan dan 4.6 menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai

peran Protista dalam kehidupan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

5

5. Model Pembelajaran Problem Based Learning

Kegiatan yang akan dilakukan adalah siswa belajar dengan

diperhadapkan pada berbagai macam permasalahan tentang Protista yang

sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan mengaitkannya dengan

pembelajaran yang sudah diterima di kelas.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

“Mengetahui hasil penerapan model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) pada materi Protista semester gasal di kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2

Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.”

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat:

1. Bagi Peneliti

Dapat menjadikan penelitian ini sebagai suatu pengalaman untuk bekal di

masa yang akan datang terutama dalam menerapkan model pembelajaran

Problem Based Learning.

2. Bagi Guru

Dapat menambah pengetahuan serta informasi mengenai model

pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan motivasi dan

hasil belajar siswa.

3. Bagi Siswa

Membantu siswa dalam memahami dan mempelajari materi Protista

secara menyenangkan dan tidak membosankan sehingga dapat

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

4. Bagi Sekolah

Sebagai evaluasi dalam pengembangan pembelajaran yang pernah

dilakukan sebelumnya dengan mencoba inovasi yang baru seperti

penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Arikunto (2002) melalui papapan penggabungan definisi dari tiga kata

yakni, Penelitian + Tindakan + Kelas menjelaskan PTK sebagai berikut.

1. Penelitian dijelaskan sebagai kegiatan dalam mencermati objek

menggunakan aturan metodologi tertentu yang bertujuan untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan

mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan dijelaskan sebagai suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

dengan tujuan tertentu yang mana di dalam penelitian berupa rangkain

siklus kegiatan.

3. Kelas dijelaskan sebagai sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama

menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

Berdasarkan penggabungan pengertian ketiga kata tersebut dapat

disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan pencermatan

terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

dimunculkandan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan

tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan

oleh siswa.

Penelitian Tindakan Kelas diperkenalkan pertama kali oleh ahli

psikologi sosial asal Amerika, Kurt Lewin pada 1946. Inti gagasannya

kemudian dikembangkan oleh ahli-ahli lainnya seperti Stephen Kemmis,

Robin Mc Taggart, John Elliot, Dave Ebbutt, dan lainnya. Jenis penelitian ini

sebenarnya dapat dilakukan di dalam bidang selain pendidikan seperti bidang

manajemen, kesehatan, pengembangan organisasi, dan lain sebagainya.

Hanya saja di dalam bidang pendidikan, penelitian ini dapat dilakukan pada

skala makro maupun mikro. Biasanya untuk skala mikro dilakukan di dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

7

kelas pada saat berlangsungnya suatu kegiatan belajar-mengajar untuk suatu

pokok bahasa tertentu pada suatu mata pelajaran.

Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik

pembelajaran di kelas secara berkesinambungan. Dengan demikian, PTK

merupakan tugas dan tanggungjawab guru terhadap kelasnya sehingga ketika

guru mau dan mampu melaksanakan PTK terdapat manfaat yang dapat

dipetik oleh guru terkait dengan komponen pembelajaran. Manfaat tersebut

antara lain adalah:

1. Sebagai inovasi dalam pembelajaran

2. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas

3. Sebagai peningkatan profesionalisme guru

Ditinjau dari karakteristiknya, PTK memiliki karakteristik antara lain:

1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional

2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya

3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi dalam melakukan refleksi

4. Memiliki tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas

instruksional

5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah beberapa siklus

Model PTK yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model

PTK dari Stephen Kemmis dan Mc Taggart. Model yang dikembangkan oleh

Stephen Kemmis dan Mc Taggart ini tampak masih begitu dekat dengan

model yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena

dalam satu siklus terdiri dari empat komponen seperti yang dilakukan oleh

Kurt Lewin yang meliputi Perencanaan (Planning), Aksi/Tindakan (Acting),

Observasi (Observing), dan Refleksi (Reflecting). Hanya saja, pada model

Stephen Kemmis dan Mc Taggart setelah suatu siklus selesai dilakukan,

khususnya setelah adanya refleksi, kemudian dilakukan perencanaan ulang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

8

yang dilakukan pada siklus tersendiri. Demikian seterusnya, atau dengan

beberapa kali siklus (Aqib, 2006).

.

B. Motivasi Belajar

Pada umumnya, seseorang seringkali mengaitkan kata “motif” dengan

kata “motivasi” untuk menjelaskan alasan seseorang melakukan sesuatu. Kata

“motif” ini, biasanya diartikan sebagai upaya untuk mendorong seseorang

melakukan sesuatu. Selain itu, motif juga diartikan sebagai penggerak yang

ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu

untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga motivasi dapat disimpulkan sebagai

daya penggerak yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu agar

dapat mencapai tujuannya (Sardiman, 2008). Motivasi sendiri sangat

berpengaruh dalam proses pembelajaran siswa di dalam kelas terutama untuk

mencapai tujuan belajar siswa.

Menurut Kurniasih (2012) dalam jurnalnya, motivasi belajar diartikan

sebagai alat penguat atau daya pendorong seseorang/siswa untuk membangun

keinginan kuat di dalam dirinya agar dapat belajar aktif, kreatif, efektif,

inovatif, dan menyenangkan dalam rangka merubah perilakunya baik dalam

aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Dengan demikian, motivasi

belajar menjadi salah satu faktor terpenting bagi berlangsungnya proses

pembelajaran yang efektif di dalam kelas, sebab dengan adanya motivasi

belajar siswa menjadi tergerak untuk melakukan kegiatan belajar. Selain itu,

motivasi juga menjamin siswa untuk tetap belajar untuk mencapai tujuan atau

cita-citanya (Sardiman, 2008).

Seperti yang sudah diuraikan di atas sebelumnya bahwa motivasi

belajar pada siswa sangat diperlukan dalam proses pembelajaran khususnya

untuk mencapai cita-citanya yaitu salah satunya dengan mendapatkan hasil

belajar yang optimal. Sehingga untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal

tersebut dibutuhkan adanya motivasi tepat. Semakin tepat motivasi yang

diberikan, maka akan semakin berhasil pula pembelajaran itu. Jadi, motivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

9

akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar para siswa. Sehubungan

dengan hal tersebut, motivasi memiliki tiga fungsi yaitu:

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi berfungsi sebagai penggerak

atau motor yang melepaskan energi.

2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut

(Sardiman, 2008).

Setiap siswa memiliki dorongan tersendiri untuk mau belajar. Hal

tersebut dapat dilihat dari motivasi yang dimiliki oleh setiap individunya.

Berikut merupakan ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi dalam belajar,

menurut Revianandha (2013) dalam jurnalnya dapat diklasifikasikan sebagai

berikut.

1. Adanya hasrat serta keinginan untuk berhasil.

2. Adanya semangat dan kebutuhan dalam belajar.

3. Adanya harapan dan cita-cita di masa depan.

4. Adanya pemberian penghargaan dalam proses belajar.

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

6. Adanya lingkungan yang kondusif yang memungkinkan siswa untuk

belajar dengan baik.

Apabila seorang siswa memiliki ciri-ciri seperti di atas maka, dapat

dikatakan bahwa siswa tersebut memiliki motivasi yang cukup kuat. Seorang

siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan memiliki ciri-ciri yang

sangat berbeda dengan seorang siswa yang memiliki motivasi yang rendah.

Motivasi belajar sendiri terdiri dari dua macam yaitu motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Dalam jurnal Danar (2012) motivasi

intrinsik adalah motivasi yang kuat yang berasal dari dalam diri seseorang

tanpa adanya pengaruh dari luar yang bertujuan untuk mendorong seseorang

melakukan suatu kegiatan. Semakin kuat motivasi yang dimiliki, maka akan

semakin kuat juga langkah seseorang untuk mencapai tujuannya. Sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

10

motivasi ekstrinsik adalah dorongan untuk mencapai sesuatu yang diberikan

oleh orang lain. Dengan demikian peran guru dan orang tua sangat

dibutuhkan untuk mendorong siswa agar tetap memiliki motivasi belajar

dengan memberikan semangat dan sikap positif.

Motivasi belajar seorang siswa juga tidak terlepas dari faktor-faktor

yang mempengaruhinya. Menurut Revianandha (2013) dalam jurnalnya,

faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar dibagi menjadi dua, yaitu

faktor internal dan faktor eksternal. Berikut penjelasannya:

1. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang dipengaruhi dari dalam diri

seseorang. Faktor internal ini meliputi faktor fisik (nutrisi (gizi),

kesehatan, dan fungsi-fungsi fisik (terutama panca indera)) dan faktor

psikologis (berhubungan dengan aspek-aspek yang mendorong atau pun

yang menghambat aktivitas belajar pada siswa). Faktor internal yang

akan digunakan dalam penelitian ini adalah faktor psikologis.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan.

Faktor eksternal ini meliputi faktor non-sosial (meliputi keadaan udara

(cuaca panas atau dingin), waktu (pagi, siang, malam), tempat (sepi,

bising, atau kualitas sekolah tempat belajar), sarana dan prasarana atau

fasilitas belajar) dan faktor sosial (meliputi faktor manusia (guru,

konselor, dan orang tua), baik yang hadir secara langsung maupun tidak

langsung (foto atau suara)). Faktor eskternal yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah faktor sarana dan prasarana, faktor sosial, dan faktor

baik yang hadir secara langsung maupun tidak langsung

Proses belajar akan berlangsung dengan baik, apabila guru mengajar

dengan cara yang menyenangkan seperti bersikap ramah, memberikan

perhatian kepada semua siswa, serta selalu membantu siswa yang mengalami

kesulitan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

11

Dari penjelasan di atas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

motivasi belajar siswa, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar sangat

besar pengaruhnya terhadap hasil usaha seseorang. Apabila usaha yang

dilakukan siswa bersifat positif, menunjang serta berorientasi pada kegiatan

belajar, maka motivasi belajar tersebut akan mempengaruhi hasil belajar

siswa.

Dibutuhkan beberapa hal yang dapat digunakan sebagai cara untuk

menumbuhkan motivasi belajar siswa yang di antaranya adalah sebagai

berikut (Sardiman, 2008) :

1. Memberi Angka

Siswa pada umumnya mengetahui hasil belajarnya melalui nilai yang

diperolehnya berupa angka yang diberikan oleh gurunya. Siswa yang

mendapatkan nilai yang baik akan termotivasi untuk belajar lebih giat

lagi sedangkan siswa yang nilainya masih kurang baik mungkin akan

frustasi atau malah menjadikannya sebagai pendorong motivasi untuk

belajar lebih giat lagi. Dengan begitu pemberian nilai yang baik bagi

siswa berpengaruh terhadap motivasi siswa yang bersangkutan untuk

belajar.

2. Hadiah

Hadiah yang dimaksud dalam hal ini adalah pemberian hadiah kepada

siswa yang mendapatkan atau menunjukkan prestasi belajar yang baik.

Hadiah ini dapat dikatakan sebagai motivasi bagi siswa yang berprestasi.

Namun, hadiah tidak selalu demikian untuk siswa yang masih kurang

prestasinya. Justru mereka akan merasa tidak senang sehingga pemberian

hadiah ini pun tidak selalu bisa menimbulkan motivasi bagi siswa.

3. Saingan/Kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk

mendorong siswa dalam belajar. Namun, persaingan secara individual

akan menimbulkan pengaruh yang kurang baik seperti rusaknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

12

hubungan persahabatan, perkelahian, pertentangan, atau persaingan antar

kelompok belajar.

4. Ego-involvement

Ego-involvement adalah salah satu bentuk motivasi yang cukup penting

bagi siswa karena dapat menumbuhkan kesadaran siswa betapa

pentingnya tugas-tugas di sekolah dan mampu menerimanya sebagai

tantangan sehingga dengan demikian mereka akan berusaha keras untuk

menjaga harga dirinya agar dapat mencapai prestasi yang baik sebab,

tugas yang diselesaikan dengan baik adalah simbol kebanggaan dan

harga diri.

5. Memberi Ulangan

Siswa seringkali akan menjadi lebih giat belajar apabila mengetahui akan

ada ulangan. Pemberian ulangan merupakan salah satu sarana yang

bertujuan untuk memotivasi siswa dalam belajar. Namun, harus diketahui

oleh guru juga bahwa pemberian ulangan yang terlalu sering dapat

mengakibatkan siswa mudah bosan karena terlalu seringnya pemberian

ulangan tersebut dan bersifat rutinitas. Untuk itu, guru harus terbuka

kepada siswanya apabila akan diadakan ulangan.

6. Mengetahui Hasil

Ketika siswa mengetahui bahwa hasil belajar yang didapatkan

mengalami peningkatan/kemajuan, hal ini akan mendorong siswa untuk

terus belajar lebih giat lagi. Dengan begitu, siswa memiliki harapan

bahwa hasilnya akan selalu meningkat.

7. Pujian

Pujian yang diberikan kepada siswa terhadap hal-hal yang telah

dilakukannya dengan berhasil akan besar manfaatnya bagi siswa karena

sebagai pendorong belajar baginya. Pemberian pujian ini pun akan

menimbulkan perasaan senang dan puas bagi siswa yang bersangkutan.

8. Hukuman

Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah

dengan pemberian hukuman. Hukuman yang diberikan dalam hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

13

adalah sebagai reinforcement yang negatif apabila hukuman diberikan

secara tepat dan bijak sehingga dapat menjadi alat motivasi bagi siswa.

Oleh karena itu, guru harus benar-benar memahami prinsip-prinsip

pemberian hukuman.

9. Hasrat untuk Belajar

Hasrat untuk belajar berarti adanya unsur kesengajaan untuk belajar atau

ada maksud untuk belajar. Apabila dalam diri siswa terdapat hasrat untuk

belajar, itu artinya dalam dirinya terdapat motivasi untuk belajar

sehingga apabila hal tersebut ada dalam diri siswa tersebut maka hasil

belajarnya akan lebih baik.

10. Minat

Minat sangat erat hubungannya dengan motivasi. Motivasi ini akan

muncul karena ada kebutuhan, begitu pun dengan minat sehingga

tepatlah apabila minat merupakan alat motivasi yang pokok.

11. Tujuan yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima dengan baik oleh siswa adalah

alat motivasi yang sangat penting. Karena dengan memahami tujuan

tersebut akan timbullah gairah untuk terus belajar.

Berdasarkan penjelasan di atas, hal-hal yang akan digunakan untuk

menumbuhkan motivasi belajar dalam penelitian ini antara lain lebih

difokuskan pada pemberian angka, hadiah, memberikan ulangan, mengetahui

hasil, pujian, hasrat untuk belajar, dan minat.

Prinsip-prinsip dari motivasi belajar antara lain Attention (perhatian),

Relevamce (kegunaan), Confidance (kepercayaan diri), dan Satisfaction

(kepuasan). Prinsip-prinsip ini biasa dikenal dengan prinsip-prinsip motivasi

model ARCS. Prinsip-prinsip tersebut sangatlah penting untuk

mempertahankan motivasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Berikut adalah indikator dari keempat komponen tersebut (Setyaningsih,

2017).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

14

1. Attention (perhatian)

Perhatian merupakan dorongan rasa ingin tahu siswa yang disebabkan

karena adanya rangsangan dari elemen-elemen yang baru/unik/lain

dengan yang sudah ada. Pencapaian untuk komponen ini dapat dilihat

dalam indikator seperti perhatian siswa saat pembelajaran sedang

berlangsung, adanya ketertarikan siswa terhadap tujuan dan isi dari

pelajaran yang akan dipelajari, dan kemauan untuk mempelajari materi

pelajaran.

2. Relevance (relevansi)

Relevansi merupakan adanya suatu hubungan yang ditunjukkan antara

materi pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Indikator

pencapaian pada komponen ini meliputi adanya kesadaran siswa terhadap

manfaat mempelajari materi dan siswa mampu menghubungkan materi

dengan keadaan nyata.

3. Confidance (kepercayaan diri)

Kepercayaan diri adalah keadaan di mana siswa merasa mampu

berinteraksi dengan lingkungan. Indikator pencapaiannya meliputi

kemauan siswa dalam mempelajari isi materi pelajaran, kemauan siswa

berlatih dan bekerja keras, memiliki usaha untuk menyelesaikan masalah

dengan kemampuan sendiri, dan kesadaran siswa untuk tidak mencontek.

4. Satisfaction (kepuasan)

Keberhasilan siswa dalam mencapai suatu tujuan yang akan

menghasilkan kepuasan. Dengan keberhasilan tersebut siswa akan

termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut. Indikator pencapaiannya

meliputi kepuasan siswa dalam memecahkan masalah, kepuasan siswa

dalam keberhasilan menemukan solusi, serta kepuasan peserta didik

memperoleh nilai baik.

Untuk itu, berdasarkan penjelasan prinsip-prinsip di atas, kelima

prinsip tersebut akan digunakan dalam penelitian ini untuk membantu melihat

peningkatan motivasi belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

15

C. Hasil Belajar

Belajar merupakan suatu interaksi seseorang terhadap lingkungannya

yang akan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku pada berbagai aspek

yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan tersebut diartikan

sebagai terjadinya peningkatan atau pengembangan diri menjadi lebih baik

dari sebelumnya yang berawal dari tidak tahu menjadi tahu (Hamalik, 2007).

Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan evaluasi atau penilaian yang

merupakan proses tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan

siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hasil dari evaluasi atau

penilaian ini disebut dengan hasil belajar. Dengan demikian, guru dapat

mengetahui seberapa jauh siswa memahami dan menangkap materi yang telah

diberikan sehingga guru pun dapat menentukan strategi pembelajaran yang

lebih baik.

Menurut Bejamin S. Bloom, hasil belajar meliputi tiga aspek di

antaranya adalah kognitif, afektif, dan psikomotorik (Jihad dan Haris, 2013).

Ranah kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berpikir. Lalu ranah

afektif mencakup watak perilaku, seperti sikap, minat, konsep diri, nilai, dan

moral. Sedangkan ranah psikomotorik berhubungan dengan aktivitas fisik

seperti halnya menulis, melompat, dan sebagainya (Ratnawulan, 2015).

Dalam penelitian ini aspek yang akan dinilai adalah pada aspek kognitif dan

afektif saja karena mengingat dalam penelitian ini tidak dilakukan praktikum

sehingga penilaian psikomotorik tidak dilakukan.

Hasil belajar yang dicapai siswa juga dipengaruhi oleh dua faktor

yaitu faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa dan faktor internal

yang berasal dari diri siswa itu sendiri. Faktor internal sendiri merupakan

faktor yang sangat besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.

Seperti yang dijelaskan oleh Clark bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70%

dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan sisanya sebesar 30% dipengaruhi

oleh lingkungan. Selain faktor kemampuan siswa, faktor lain yang menjadi

pengaruh hasil belajar siswa adalah motivasi belajar, minat dan perhatian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

16

sikap dan kebiasaan belajar, serta masih banyak faktor lainnya. Adanya

pengaruh dari dalam diri siswa ini merupakan hal yang wajar dan logis sebab

siswa juga harus merasakan kebutuhan untuk belajar dan berprestasi

(Sudjana, 2000). Berdasarkan penjelasan tersebut, kedua faktor digunakan

dalam penelitian ini.

D. Model Pembelajaran Problem Based Learning

Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah suatu

model pembelajaran yang berorientasi pada kerangka kerja teoritik

konstruktivisme yang di mana dalam fokus pembelajarannya adalah pada

masalah yang dipilih. Sehingga siswa tidak hanya mempelajari konsep-

konsep yang berhubungan dengan masalah saja tetapi juga metode ilmiah

untuk memecahkan masalah tersebut (Suyitno, 2014). Karakteristik model

pembelajaran Problem Based Learning menurut Hamdayama (2014) adalah:

1. Belajar dimulai dengan satu masalah.

2. Memastikan bahwa masalah tersebut berhubungan dengan dunia nyata

siswa.

3. Mengorganisasikan pelajaran seputar masalah, bukan seputar disiplin

ilmu.

4. Memberikan tanggungjawab yang besar kepada siswa dalam membentuk

dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri.

5. Menggunakan kelompok kecil.

6. Menuntut siswa untuk mendemonstrasikan yang telah mereka pelajari

dalam bentuk produk atau kinerja.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

PBL dimulai dengan adanya masalah yang nyata dalam kehidupan siswa yang

kemudian siswa memperdalamnya untuk memecahkan masalah tersebut.

Dewey dalam buku Hamdayama (2014) menjelaskan bahwa terdapat

enam langkah atau tahapan dalam model pembelajaran Problem Based

Learning. Berikut adalah tahapan-tahapannya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

17

1. Merumuskan masalah, yaitu langkah siswa menentukan masalah yang

akan dipecahkan.

2. Menganalisis masalah, yaitu langkah siswa meninjau masalah dari

berbagai sudut pandang.

3. Merumuskan hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan berbagai

kemungkinan pemecahan masalah sesuai dengan pengetahuan yang

dimilikinya.

4. Mengumpulkan data, yaitu langkah siswa mencari dan menggambarkan

informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.

5. Pengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau merumuskan

kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang

diajukan.

6. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah siswa

menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil

pengajuan hipotesis dan rumusan kesimpulan.

Model pembelajaran PBL ini dikembangkan untuk membantu siswa

mengembangkan kemampuan berpikirnya, pemecahan masalah, keterampilan

intelektual, belajar berperan berbagai orang dewasa melalui simulasi dan

menjadi self-regulated learner. Di bawah ini merupakan sintaks dari model

pembelajaran Problem Based Learning menurut Hamdayama (2014).

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

menurut Hamdayama (2014)

Fase Peran Guru

1. Orientasi siswa kepada

masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan segala hal yang akan

dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat

dalam aktivitas pemecahan masalah

yang dipilihnya

2. Mengorganisasi siswa

untuk belajar

Guru membantu siswa mendefinisikan

dan mengorganisasikan tugas belajar

yang berhubungan dengan masalah

3. Membimbing Guru mendorong siswa untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

18

Fase Peran Guru

penyelidikan individual mengumpulkan informasi yang sesuai,

melaksanakan, eksperimen atau

pengamatan untuk mendapatkan

penjelasan dan pemecahan masalah

4. Mengembangkan dan

menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa dalam

merencanakan dan menyiapkan karya

yang sesuai, melaksanakan eksperimen

atau pengamatan untuk mendapatkan

penjelasan dan pemecahan masalah

5. Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk

melakukan refleksi atau evaluasi

terhadap penyelidikan mereka dan

proses-proses yang mereka gunakan

Tabel 1

Setiap model pembelajaran tentunya terdapat kelebihan dan

kelemahan yang perlu dicermati untuk keberhasilan penggunaannya.

Demikian juga pada model pembelajaran Problem Based Learning. Berikut

merupakan kelebihan dan kelemahan dari PBL menurut Warsono dan

Hariyanto (2012).

Kelebihan dari PBL antara lain:

1. Siswa akan terbiasa menghadapi masalah (problem posing) dan

tertantang untuk menyelesaikan masalah tidak hanya terkait dengan

pembelajaran di kelas tetapi juga menghadapi masalah yang ada dalam

kehidupan sehari-hari (real world).

2. Memupuk solidaritas sosial dengan terbiasa berdiskusi dengan teman-

teman.

3. Makin mengakrabkan guru dengan siswa.

4. Membiasakan siswa melakukan eskperimen.

Kelemahan dari PBL antara lain:

1. Tidak banyak guru yang mampu mengantarkan siswa kepada

pemecahan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

19

2. Seringkali memerlukan biaya yang mahal dan waktu yang panjang.

3. Aktivitas siswa di luar sekolah sulit dipantau.

E. Materi Protista

Protista merupakan organisme eukariotik pertama atau yang paling

sederhana. Sebagai organisme eukariotik, Protista memiliki membran inti sel.

Kajian evolusi menyatakan bahwa Protista juga merupakan organisme

eukariotik yang paling awal (tertua). Protista meliputi organisme yang mirip

dengan hewan, tumbuhan, dan jamur. Tubuhnya sebagian besar bersifat

uniseluler dan ada pula yang bersifat multiseluler (Irnaningtyas, 2016).

Materi Protista merupakan materi yang diajarkan di kelas X pada

semester ganjil. Pembelajaran tentang Protista ini didasarkan pada

kompetensi dasar 3.6 mengelompokkan Protista berdasarkan ciri-ciri umum

kelas dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan dan 4.6 menyajikan

laporan hasil investigasi tentang berbagai peran Protista dalam kehidupan.

Materi yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi:

1. Klasifikasi Protista yang meliputi:

a. Protista Mirip Hewan

b. Protista Mirip Tumbuhan

c. Protista Mirip Jamur

2. Peranan Protista bagi Kehidupan Sehari-Hari yang meliputi:

a. Protista yang menguntungkan

b. Protista yang merugikan

F. Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam pembuatan peneliatan ini, maka peneliti menggunakan

beberapa kajian sebagai acuan seperti berikut:

1. Penelitian Meryana (2017) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran

Berbasis Masalah (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI MIA 1

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada Materi Sistem Pertahanan Tubuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

20

menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran PBL di kelas XI

MIA 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta mampu mencapai kategori

kemampuan berpikir sangat kritis di mana pada siklus I dan siklus II

memperoleh hasil 100%. Hasil belajar ranah kognitif siswa mengalami

peningkatan di mana pada siklus I diperoleh rata-rata 60,25 dengan

persentase 15% dan pada siklus II diperoleh rata-rata sebesar 69,75

dengan persentase 45%. Selain itu, siswa juga mampu mencapai

indikator penilaian hasil belajar ranah psikomotorik yang sangat tinggi di

mana pada siklus I dan siklus II mencapai hasil sebesar 100%.

2. Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Materi Sistem Sirkulasi Kelas XI IPA 1 SMA Pangudi

Luhur St. Louis IX Sedayu menyimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran PBL di kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX

Sedayu dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa yaitu rata-

rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 64,76% dan pada siklus II

sebesar 78,62%. Model ini juga meningkatkan hasil belajar afektif siswa,

yaitu pada siklus I 14,28% siswa termasuk dalam kategori rendah dan

85,75% termasuk dalam kategori sedang. Pada siklus II 42,85% siswa

termasuk dalam kategori tinggi dan 57,15% siswa termasuk dalam

kategori sedang (Efiskoputra, 2017)

3. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam

Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

di Kelas IX 3 MTsN Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan

persentase ketuntasan hasil belajar pada siklus I sebanyak 60,47% dan

pada siklus II 75,42%. Data hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I

sebanyak 64,45% siswa aktif dan meningkat pada siklus II menjadi

69,2%. Data hasil observasi PBM guru pada siklus I sebesar 80,6%

dengan kategori baik dan meningkat pada siklus II menjadi 89,00%

dengan kategori baik (Armisyah, 2017).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

21

G. Kerangka Berpikir

Proses belajar mengajar akan menjadi lebih efektif, aktif, kreatif,

dan menarik apabila disajikan dengan menggunakan strategi pembelajaran

yang tepat dan menyenangkan seperti mengaitkan bahan pembelajaran

dengan pengalaman nyata siswa dalam kehidupan sehari-harinya.

Berdasarkan latar belakang yang terjadi di SMA Negeri 2 Ngaglik, guru

cenderung menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran

Biologi sehingga siswa menjadi kurang termotivasi dalam belajar yang hal

tersebut berdampak pada hasil belajar mereka. Seperti diketahui bahwa

pada proses pembelajaran tahun sebelumnya, hasil belajar siswa kelas X

MIPA 1 pada materi protista hanya 40% siswa yang dapat dikatakan

tuntas. Adapun KKM untuk mata pelajaran Biologi adalah 65.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan model

pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan salah satu

model pembelajaran yang perlu diterapkan dalam permasalahan ini. Sebab,

dengan model pembelajaran tersebut siswa dituntut untuk mencari tahu,

mengembangkannya, dan mempresentasikan hasil diskusi yang berkaitan

dengan materi pembelajaran (Protista) yang sebelumnya mungkin siswa

sudah mendapatkannya dalam pengalaman nyata kehidupan sehari-hari

mereka sehingga diharapkan kelas akan menjadi lebih aktif dalam proses

pembelajaran.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh Armisyah

(2017) yang membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran Problem

Based Learning meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX 3 MTsN

Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen pada materi adaptasi makhluk

hidup maka peneliti menerapkan model pembelajaran Problem Based

Learning dalam upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa

kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik pada materi Protista.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

22

Berikut adalah bagan dari kerangka berpikir.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

Gambar 1

Hasil Observasi

Kurangnya motivasi

belajar siswa

Metode pembelajaran

yang dipakai oleh guru

masih berupa ceramah

Hasil belajar pada

materi Protista hanya

40% siswa yang dapat

dikatakan tuntas.

Pencapaian KKM pada

materi Protista masih

rendah

Siswa akan terbiasa menghadapi masalah

(problem posing) yang ada di dalam

kehidupan sehari-hari (real world)

Memupuk solidaritas sosial siswa dengan

terbiasa berdiskusi dengan teman-teman.

Makin mengakrabkan guru dengan siswa.

Membiasakan siswa melakukan

eskperimen.

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis

Masalah (Problem Based Learning)

mampu meningkatkan kemampuan

berpikir kritis dan hasil belajar siswa

kelas XI MIA 1 SMA BOPKRI 2

Yogyakarta pada materi sistem

pertahanan tubuh.

Penggunaan Model Problem Based

Learning (PBL) dapat meningkatkan

hasil belajar materi sistem sirkulasi kelas

XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur St. Louis

IX Sedayu.

Penerapan Model Pembelajaran Problem

Based Learning mampu meningkatkan

hasil belajar IPA pada materi adaptasi

makhluk hidup di kelas IX 3 MTsN

Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen

(Armisyah, 2017).

Model pembelajaran

Problem Based Learning

(PBL) pada materi

Protista

Motivasi belajar

siswa meningkat

Observasi awal Siswa kelas

X MIPA 1

Hasil belajar siswa

meningkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

23

H. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

“Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi Protista di

kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

24

BAB III

METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu

suatu penelitian terhadap kegiatan belajar yang berupa sebuah tindakan yang

sengaja dilakukan dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, 2002).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) juga merupakan salah satu cara yang

strategis bagi guru untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik

pembelajaran di kelas secara berkesinambungan (Aqib, 2006).

B. Setting Penelitian

1. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa pada materi

Protista.

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2

Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah siswa

sebanyak 32 orang.

3. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta yang

beralamat di Jl. Besi Jangkang Km. 5, Sukoharjo, Ngaglik, Sukoharjo,

Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

25

C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas Kemmis

dan Mc Taggart. Pada setiap siklus model penelitian ini dilakukan beberapa

tahapan berulang yang meliputi perencanaan (planning), aksi/tindakan dan

observasi (acting and observing), serta refleksi (refleting). Hanya saja setelah

suatu siklus selesai diimplementasikan khususnya refleksi, dilakukan

perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri

demikian seterusnya atau dengan beberapa siklus. Untuk lebih detailnya,

berikut adalah skema dari model PTK Kemmis dan Mc Taggart.

Gambar 2

Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart

(Aqib, 2006)

Penelitian ini didesain dengan melakukan proses pembelajaran yang

dibagi menjadi dua siklus penelitian. Berikut adalah penjabaran dari kegiatan

yang akan dilakukan selama penelitian.

1. Siklus I

Aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan dalam siklus I ini

dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan yang dalam pertemuan tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

26

memiliki durasi 3 45 menit dan terdiri dari beberapa tahapan. Berikut

adalah tahapan-tahapan untuk siklus I.

a. Perencanaan (Planning)

Berikut adalah rencana tindakan yang akan dilakukan pada

siklus I.

1) Menyusun perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), silabus, dan Lembar Kerja Siswa (LKS)

sebagai instrumen pembelajaran.

2) Menyusun instrumen pengumpulan data, seperti:

a) Menyusun soal-soal (pre test dan post test) beserta kunci

jawabannya yang berkaitan dengan materi protista untuk

mengukur dan mengetahui seberapa besar pemahaman

siswa terhadap materi yang akan dan telah dipelajari secara

kognitif.

b) Membuat lembar observasi dan kuesioner untuk mengetahui

perkembangan dan peningkatan hasil belajar siswa secara

afektif dalam kelompok dengan penggunaan model

pembelajaran Problem Based Learning.

b. Pelaksanaan dan Observasi (Acting and Observing)

Pada tahap ini, kegiatan yang akan dilakukan adalah

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan

oleh peneliti yaitu penggunaan model pembelajaran Problem Based

Learning.

Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap

pelaksanaan ini, antara lain:

1) Guru mengkondisikan kelas dalam suasana belajar.

2) Guru memotivasi siswa dengan memberikan apresepsi

menggunakan gambar/video dan beberapa pertanyaan serta

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

3) Guru mengorientasikan siswa pada suatu kasus/masalah yang

berkaitan dengan materi. Materi yang dikhususkan pada siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

27

ini adalah tentang pengertian protista, ciri-ciri umum Protista,

Protista mirip hewan (protozoa), dan peranannya baik secara

menguntungkan maupun yang merugikan.

4) Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok – kelompok

kecil yang terdiri dari 4-5 orang dan memberikan Lembar Kerja

Siswa (LKS).

5) Guru menjelaskan instruksi kegiatan yang akan dilakukan dan

memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang

instruksi yang belum jelas.

6) Guru memantau dan membimbing siswa dalam baik secara

mandiri maupun dalam kelompok diskusi.

7) Setelah diskusi selesai, siswa diminta untuk mempresentasikan

hasil diskusinya di depan kelas dan memberikan kesempatan

kepada kelompok lain untuk bertanya jika belum jelas.

8) Guru memberikan klarifikasi apabila ada yang belum tepat dan

memberi penguatan pada hasil presentasi yang sudah benar.

9) Siswa diminta menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari.

10) Guru memberikan test akhir (post test).

Tahap observasi pada siklus I ini dilakukan bersamaan

dengan tahap pelaksanaan. Pada tahap ini, peneliti dibantu oleh

observer lain (2 teman mahasiswa) melakukan pengamatan selama

kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil belajar kognitif

diperoleh dari hasil tes tertulis, sedangkan hasil belajar afektif

diperoleh menggunakan lembar observasi motivasi belajar dan

kuesioner motivasi siswa.

c. Evaluasi (Evaluating)

Evaluasi dilakukan melalui post test. Kemudian seluruh

tahapan di atas yang sudah dilakukan tadi menjadi bahan refleksi dan

analisis dasar penyusunan rencana tindakan selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

28

d. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap ini, hasil yang diperoleh selama proses belajar

mengajar, hasil tes dan lembar observasi siswa dibahas dan

didiskusikan. Lalu, selanjutnya diidentifikasi kekurangan maupun

kelebihannya selama proses siklus I dilakukan. Hasil refleksi antara

observer dengan peneliti digunakan untuk memperbaiki kekurangan

pada siklus I dan menjadi tindak lanjut dalam siklus II.

2. Siklus II

Seperti halnya pada siklus I, aktivitas pembelajaran yang akan

dilakukan dalam siklus II ini juga dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan

yang dalam pertemuan tersebut memiliki durasi 3 45 menit dan terdiri

dari beberapa tahapan. Berikut adalah tahapan-tahapan untuk siklus II.

a. Perencanaan (Planning)

Sebelum melaksanakan siklus II, peneliti terlebih dahulu

merencanakan pelaksanaan berdasarkan refleksi siklus I. Adapun

perencanaan untuk siklus II, yaitu:

1) Mengidentifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan

pada hasil dan refleksi siklus I.

2) Menyiapkan seluruh instrumen pembelajaran dan instrumen

pengumpulan data.

b. Pelaksanaan dan Observasi (Acting and Observing)

Adapun tahap pelaksanaan pada siklus II adalah sebagai berikut:

1) Guru memotivasi siswa dengan memberikan apresepsi

menggunakan gambar/video dan beberapa pertanyaan serta

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2) Guru mengorientasikan siswa pada suatu kasus/masalah yang

berkaitan dengan materi. Materi yang dikhususkan pada siklus II

ini adalah Protista mirip tumbuhan (ganggang/alga), Protista

mirip jamur dan peranannya baik secara menguntungkan

maupun yang merugikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

29

3) Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok – kelompok

kecil yang terdiri dari 4-5 orang dan memberikan Lembar Kerja

Siswa (LKS).

4) Guru menjelaskan instruksi kegiatan yang akan dilakukan dan

memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang

instruksi yang belum jelas.

5) Guru memantau dan membimbing siswa dalam baik secara

mandiri maupun dalam kelompok diskusi.

6) Setelah diskusi selesai, siswa diminta untuk mempresentasikan

hasil diskusinya di depan kelas dan memberikan kesempatan

kepada kelompok lain untuk bertanya jika belum jelas.

7) Guru memberikan klarifikasi apabila ada yang belum tepat dan

memberi penguatan pada hasil presentasi yang sudah benar.

8) Siswa diminta menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari.

9) Guru memberikan test akhir (post test).

Pada tahapan ini juga dilakukan observasi yang sama seperti

pada siklus I.

c. Evaluasi (Evaluating)

Kegiatan evaluasi dilakukan dengan memberikan post test.

d. Refleksi (Reflecting)

Hasil yang sudah diperoleh dari tahap observasi hingga

evaluasi pada siklus II ini seperti hasil tes evaluasi, kuesioner

motivasi siswa dan lembar observasi siswa akan dibahas kemudian

dibuat kesimpulan, apakah tindakan yang sudah dilakukan berhasil

atau tidak. Diharapkan pada akhir siklus II, motivasi dan hasil

belajar siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta

akan mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen

pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

30

1. Instrumen pembelajaran

Instrumen pembelajaran pada penelitian ini terdiri dari silabus, RPP

untuk siklus I dan siklus II serta Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk siklus

I dan siklus II.

2. Instrumen pengumpulan data

a. Soal Tes

Tes adalah suatu cara untuk menilai peserta didik yang

dirancang dan dilaksanakan pada waktu dan tempat tertentu serta

dalam kondisi yang memenuhi syarat-syarat tertentu dan jelas

(Ratnawulan, 2015). Tes juga merupakan alat evaluasi yang secara

umum digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam

mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran (Subekti dan Firman,

1989). Tes ini terdiri dari sejumlah soal yang harus dikerjakan oleh

siswa. Pada setiap soal yang ada dalam tes menghadapkan siswa

pada suatu tugas. Agar hasil yang diperoleh dapat menggambarkan

kemampuan siswa yang sebenarnya, maka tes perlu dilakukan

berulang-ulang dan instrumen tes yang digunakan juga harus valid

dan reliabel

Untuk menilai keberhasilan siswa dalam ranah kognitif maka

akan diberikan tes tertulis berupa post test siklus I dan post test

siklus II.

b. Non Tes

Non tes merupakan suatu teknik penilaian untuk memperoleh

gambaran mengenai karakterirtik, sikap, serta kepribadian siswa.

Dalam hal ini, instrumen non tes yang akan digunakan dalam

penelitian ada dua jenis yaitu observasi dengan menggunakan lembar

observasi dan kuesioner. Lembar observasi ini berfungsi sebagai

penilaian terhadap siswa dari ranah afektif. Penilaian ini dinilai oleh

observer selama proses pembelajaran berlangsung. Berikut adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

31

kisi-kisi hasil belajar aspek afektif yang akan digunakan dalam

penelitian (Setyaningsih, 2017).

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Hasil Belajar Aspek Afektif

No. Tingkat Kategori Aspek yang

diamati

Nomor aspek

yang diamati

dalam lembar

observasi

1. Receiving (penerimaan)

Perhatian siswa

dalam

pembelajaran

1,3

2. Responding (jawaban)

Keberanian siswa

dalam bertanya

dan

mengemukakan

pendapat saat

kegiatan belajar

mengajar

7, 9, 10

3. Valuing

(penilaian/penghargaan

Menghargai atau

menghormati

orang lain

8

4. Organisation

(pengorganisasian)

Partisipasi siswa

dalam

pembelajaran

2,4,6

5. Karakteristik nilai atau

internalisasi nilai

Kemandirian

siswa 5

Tabel 2

Sedangkan untuk kuesioner akan digunakan untuk melihat

motivasi belajar siswa. Model kuesioner motivasi yang akan

digunakan adalah model ARCS. Pada penelitian ini kuesioner

motivasi yang akan digunakan ada dua macam yaitu kuesioner

motivasi yang diberikan sebelum tindakan untuk mengukur motivasi

belajar awal siswa dan kuesioner yang diberikan setelah tindakan

untuk mengukur motivasi belajar akhir siswa. Masing-masing dari

kuesioner ini ada 20 item yang tiap-tiap pernyataannya terdiri dari

empat alternatif jawaban yang di antaranya adalah sangat tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

32

setuju (STS), tidak setuju (TS), setuju (S), dan sangat setuju (SS).

Pernyataan-pernyataan tersebut berisi item positif dan item negatif.

Indikator motivasi belajar untuk kuesioner awal dan akhir

siswa terdiri dari Attention (perhatian), Relevance (relevansi),

Confidance (kepercayaan diri), dan Satisfaction (kepuasan).

Berikut ini adalah kisi-kisi kuesioner motivasi belajar awal

dan akhir yang digunakan dalam penelitian (Setyaningsih, 2017).

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal

No. Indikator

Motivasi Belajar

Bentuk Pernyataan

Pernyataan

Positif

Pernyataan

Negatif

1. Attention

(perhatian) 2, 3, 10 1, 6

2. Relevance

(relevansi) 4, 8, 11 7, 9

3. Confidance

(kepercayaan

diri)

12, 13, 17 16, 5

4. Satisfaction

(kepuasan) 14, 15, 19 18, 20

Jumlah pernyataan 12 8

Tabel 3

Tabel 4

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Akhir

No. Indikator

Motivasi Belajar

Bentuk Pernyataan

Pernyataan

Positif

Pernyataan

Negatif

1. Attention

(perhatian) 2, 6, 9 3, 16

2. Relevance 10, 15, 17 7, 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

33

No. Indikator

Motivasi Belajar

Bentuk Pernyataan

Pernyataan

Positif

Pernyataan

Negatif

(relevansi)

3. Confidance

(kepercayaan

diri)

1, 4, 8 5, 14

4. Satisfaction

(kepuasan) 11, 13, 18 12, 20

Jumlah pernyataan 12 8

E. Analisis Data

Pengolahan dan analisis data dilakukan selama pelaksanaan penelitian

secara terus menerus dari awal hingga akhir pelaksanaan tindakan. Oleh

karena itu, data yang diperoleh baik dari hasil tes maupun non-tes perlu

diolah dan dianalisis agar data tersebut menjadi bermakna. Dalam penelitian

ini analisis data yang digunakan adalah analisis data secara kualitatif dan

kuantitatif.

1. Analisis kualitatif

Data atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan,

dianalisis secara kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan cara

mendeskripsikan hasil pengamatan selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.

2. Analisis kuantitatif

Selain dianalisis dengan cara kualitatif, data hasil pengamatan

juga dianalisis secara kuantitatif. Analisis kuantitatif merupakan analisis

menggunakan rumus.

a. Analisis Hasil Belajar

Dalam penelitian ini, data peningkatan hasil belajar siswa

yang berpedoman pada hasil tes tertulis digunakan untuk mengukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

34

kemampuan siswa pada ranah kognitif. Berikut adalah teknik

perhitungan nilai post test siswa pada ranah kognitif (Zalukhu,

2016).

Setiap siswa akan dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai

≥ 65 berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di SMA

Negeri 2 Ngaglik.

Untuk mengetahui skor rata-rata kelas digunakan rumus

sebagai berikut:

Ketuntasan klasikal dikatakan telah tercapai apabila siswa

melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan target ideal

70 % dari jumlah siswa dalam kelas. Untuk mengetahui ketuntasan

secara klasikal menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

KK = Ketuntasan klasikal

n1 = Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 65

n = Jumlah siswa yang ikut tes/ banyaknya siswa

Selain dilakukannya perhitungan di atas, dalam penelitian ini

juga dilakukan perhitungan Gain Analysis (N-gain). Gain sendiri

merupakan peningkatan kemampuan yang dimiliki siswa setelah

pembelajaran. Gain diperoleh dari selisih antara hasil pre test dan

post test. Dikarenakan dalam penelitian ini hanya berupa hasil post

𝐾𝐾 𝑛1𝑛 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

35

test, maka perhitungan gain dilakukan dengan menghitung selisih

rata-rata kelas post test siklus I dan siklus II. N-gain adalah gain

yang ternormalisasi. Perhitungan N-gain ini dilakukan untuk

menghindari kesalahan dalam menginterpretasikan perolehan gain

dari seorang siswa. Selain itu, ini dilakukan untuk membandingkan

hasil belajar kognitif siswa pada siklus I dan siklus II. Berikut

adalah rumus yang digunakan untuk menghitung N-gain menurut

Archambault (2008).

Hasil skor gain ternormalisasi tersebut kemudian dikategorikan

menurut tiga kategori di bawah ini:

Tabel 3.4 Kriteria Gain Ternormalisasi menurut Hake (1999)

Batasan Klasifikasi

N-gain > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ N-gain ≤ 0,7 Sedang

N-gain < 0,3 Rendah

Tabel 5

b. Analisis Lembar Observasi

Observasi dilakukan untuk melihat bagaimana sikap siswa di

kelas selama mengikuti pembelajaran dengan model Problem

Based Learning. Setiap observer menilai kelompok yang sama

untuk setiap siklus. Berikut adalah cara untuk menghitung hasil

observasi (Efiskoputra, 2017).

Keterangan:

q = presentase skor hasil observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

36

r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh siswa

t = skor maksimal

Penetapan skor untuk menilai hasil belajar siswa dalam

ranah afektif ada pada tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.5 Penetapan Skor Ranah Afektif

Alternatif Jawaban Skor

Tinggi 3

Sedang 2

Rendah 1

Tabel 6

Adapun pedoman untuk menilai hasil belajar dalam ranah

afektif ada pada tabel 3.5 yaitu:

Tabel 3.6 Kriteria Hasil Presentase Observasi Aspek Afektif

Siswa

Presentase yang diperoleh Keterangan

77,79 < q < 100 Tinggi

55,56 < q < 77,78 Sedang

33,33 < q ≤ 55,55 Rendah

Tabel 7

Ta

(%) ∑

∑ %

c. Analisis Motivasi Belajar Siswa

Motivasi belajar siswa diukur menggunakan kuisioner

motivasi reflektif. Data yang diperoleh dari kuisioner dianalisis

dengan tahap-tahap sebagai berikut (Setyaningsih, 2017):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

37

1) Kuisioner yang telah diisi oleh siswa dikelompokkan dalam

pernyataan positif dan negatif.

2) Masing-masing kategori jawaban tersebut diberi skor. Penetapan

skor untuk pernyataan positf dan negatif seperti pada tabel 3.6

berikut.

Tabel 3.7 Penetapan Skor Kuisioner

Pilihan Jawaban

Skor

Pernyataan

Positif

Pernyataan

Negatif

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Tabel 8

3) Selanjutnya hasil skor tersebut dianalisis menggunakan

perhitungan motivasi belajar setiap siswa dengan persamaan

matematis sebagai berikut.

%

Keterangan:

∑ = skor yang diperoleh

= skor maksimal

4) Mengkategorikan motivasi siswa

Setelah skor motivasi diperoleh, dilakukan

penggolongan skor motivasi belajar sesuai kategori berdasarkan

pedoman skor motivasi siswa pada tabel 3.7 berikut.

Tabel 3.8 Pedoman Skor Motivasi Siswa

Skor Siswa (%) Kategori

77≤q≤100 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

38

Skor Siswa (%) Kategori

51≤q≤76 Sedang

25≤q≤50 Rendah

Tabel 9

5) Selain itu, melalui data dari kuesioner yang ada, motivasi

belajar siswa juga dihitung presentase dari tiap-tiap aspek

ARCSnya (Sari, 2007). Cara menghitung presentase tiap aspek

ARCS dari kuesioner motivasi belajar siswa adalah sebagai

berikut.

%

Keterangan:

M = presentase tiap aspek ARCS (Attention, Relevance,

Confiedence, Satisfaction)

X = skor dari aspek A (Attention)/ R (Relevance)/ C

(Confiedence)/ S (Satisfaction)

Y = skor ideal dari aspek A (Attention)/ R (Relevance)/ C

(Confiedence)/ S (Satisfaction)

F. Indikator Keberhasilan

Tabel 3.9 Indikator Keberhasilan

Indikator Keberhasilan Instrumen Indikator Ketercapaian

Hasil belajar siswa

ranah kognitif

Post test siklus I dan

Post test siklus II

Siswa mencapai nilai

kriteria ketuntasan

belajar ≥ 65 dengan

presentase sebesar 70%

siswa mencapai KKM

Hasil belajar siswa

ranah afektif

Lembar Observasi

Siswa

Sikap siswa selama

mengikuti proses

belajar mengajar

mencapai 70% yang

termasuk dalam

kategori tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

39

Indikator Keberhasilan Instrumen Indikator Ketercapaian

Motivasi belajar siswa Kuesioner motivasi

belajar

Motivasi belajar siswa

mencapai 70% yang

termasuk dalam

kategori tinggi

Tabel 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 9 November 2018 dan 16

November 2018 bertempat di SMA Negeri 2 Ngaglik di kelas X MIPA 1

dengan subjek penelitian sebanyak 32 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-

laki dan 20 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9

November 2018 hingga 16 November 2018. Dikarenakan Guru Biologi Ibu

Kuswantini masih memberikan materi tentang Eubacteria dan setelah peneliti

melakukan penelitian guru juga segera melanjutkan materi selanjutnya

sebelum UAS, maka peneliti diberi kesempatan untuk mengajar oleh guru

hanya dua kali pertemuan saja. Objek pada penelitian ini adalah motivasi dan

hasil belajar siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik pada materi

protista.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I

dilaksanakan dalam satu kali pertemuan demikian juga dengan siklus II

dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan pembagian waktu yaitu 2 jam

pelajaran pertama digunakan untuk diskusi kelompok dan pembahasan materi

serta 1 jam pelajaran berikutnya sebagai pelaksanaan post test pada masing-

masing pertemuan yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

siswa pada ranah kognitif. Kemudian, untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar pada ranah afektif dilakukan observasi oleh dua observer dan

pengisian kuesioner motivasi belajar oleh siswa berdasarkan panduan yang

sudah tersedia pada lembar observasi dan kuesioner tersebut. Pengisian

kuesioner motivasi belajar siswa dilakukan pada masing-masing siklus untuk

mengetahui motivasi belajar awal dan akhir siswa sesaat sebelum dan sesudah

mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based

Learning.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

41

1. Siklus I

a. Perencanaan Siklus I

Sebelum dilakukannya pertemuan siklus I, peneliti terlebih

dahulu menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pertemuan

siklus I yakni seperti penyusunan RPP, silabus, LKS, soal post test,

lembar observasi, dan kuesioner. Pada perencanaan ini guru ikut

memantau perencanaan yang akan dilakukan oleh peneliti sebelum

memasuki pertemuan siklus I.

1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Penyusunan RPP ini dilakukan berdasarkan silabus yang

digunakan pihak sekolah sehingga Kompetensi Inti dan

Kompetensi Dasar diambil berdasarkan silabus yang ada di

SMA Negeri 2 Ngaglik. Kompetensi Dasar yang digunakan

dalam hal ini adalah KD 3.6 mengelompokkan Protista

berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan mengaitkan peranannya

dalam kehidupan dan KD 4.6 menyajikan laporan hasil

investigasi tentang berbagai peran Protista dalam kehidupan.

Indikator diturunkan berdasarkan Kompetensi Dasar yang ada

yang kemudian dijadikan sebagai tujuan pembelajaran.

Berikut adalah tahapan yang digunakan pada pembelajaran

siklus I.

a) Peneliti membuka pembelajaran dengan mengucapkan

salam kemudian mengecek kehadiran siswa di kelas.

Selanjutnya, peneliti memperkenalkan diri.

b) Peneliti menjelaskan model pembelajaran Problem Based

Learning, aturan, dan hal-hal yang akan dilakukan oleh

siswa.

c) Peneliti memberikan apersepsi dengan bertanya kepada

siswa apakah mereka pernah mendengar tentang penyakit

malaria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

42

d) Peneliti memberikan motivasi kepada siswa dengan

menayangkan beberapa gambar dan bertanya kembali

apakah ada siswa yang pernah mengalami penyakit malaria

tersebut dan kira-kira apa penyebab utama dari malaria

tersebut

e) Peneliti menyampaikan tujuan/ruang lingkup pembelajaran

yang akan dibahas.

f) Peneliti membagikan kuesioner awal

g) Siswa diminta membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa.

h) Peneliti menarik perhatian siswa dengan menampilkan

gambar berikut terkait pengertian dan ciri-ciri umum dari

kingdom protista dan siswa diberi kesempatan untuk

melakukan tanya jawab dengan peneliti terkait gambar yang

ditampilkan.

i) Peneliti mengorientasi siswa pada masalah dengan

menampilkan video Death by Tsetse Fly

j) Siswa berdiskusi dan mengerjakan LKS telah dibagikan

oleh peneliti secara berkelompok.

k) Siswa melaporkan hasil diskusi dengan presentasi

l) Peneliti memberikan klarifikasi bila ada yang belum tepat

dan memberi penguatan pada hasil presentasi yang sudah

benar.

m) Siswa diminta menyimpulkan apa yang telah dipelajari

kemudian siswa melakukan evaluasi dengan mengerjakan

post test siklus I.

n) Siswa diminta mengungkapkan manfaat yang diperoleh

setelah mempelajari materi yang telah dibahas.

2) Melakukan diskusi dengan guru mata pelajaran Biologi kelas X

MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik terkait teknis mengajar dan

waktu yang digunakan untuk penelitian. Peneliti juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

43

memberikan penjelasan terkait maksud dan juga tujuan

penelitian ini akan dilakukan sekaligus deskripsi perihal kelas

yang akan digunakan untuk penelitian. Peneliti juga

menanyakan hal-hal apa saja yang sekiranya harus dipersiapkan

sebelum proses belajar mengajar dilakukan.

3) Menjelaskan kepada rekan sejawat yang bertugas sebagai

observer perihal pengisian lembar observasi yang akan

dilakukan di dalam kelas.

4) Mempersiapkan instrumen yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran.

b. Pelaksanaan dan Observasi Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 9 November 2018 dengan

alokasi waktu 3 45 menit. Pada pertemuan pertama ini siswa

mempelajari tentang protista secara umum dan kelompok protista

mirip hewan (Protozoa). Pertemuan pertama dilaksanakan pukul

09:30-11:00 WIB yaitu pada jam pelajaran ke-3 hingga ke-5 dengan

diselingi istirahat selama 15 menit setelah jam ke-3.

1) Kegiatan Awal

Kegiatan awal yang dilakukan peneliti adalah memberikan

salam dan melakukan pengecekan kehadiran siswa dengan

menanyakan siapa sajakah yang tidak hadir pada saat itu. Terhitung

dari 32 siswa terdapat 3 orang siswa yang tidak hadir saat itu

dikarenakan sakit. Sebelum peneliti memulai pembelajaran, peneliti

memperkenalkan diri kepada siswa dan menjelaskan terlebih

dahulu hal-hal apa saja yang akan dilakukan siswa saat belajar

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.

Kemudian, peneliti melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi

dengan menampilkan gambar nyamuk (Gambar 4.1) dan

mengajukan pertanyaan apakah siswa sebelumnya pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

44

mendengar atau mengalami sendiri tentang penyakit malaria

tersebut dan apa penyebabnya serta menanyakan apa hubungan

malaria dengan materi protista secara umum. Tampak siswa kurang

antusias untuk menanggapi sehingga untuk mengatasi hal tersebut

peneliti memanggil beberapa nama siswa untuk menjawab

pertanyaannya. Setelah itu, peneliti menjelaskan tujuan

pembelajaran pada pertemuan pertama ini.

Gambar 3

Gambar 4.1 Gambar yang ditampilkan pada kegiatan apersepsi

pertemuan pertama.

Kegiatan berikutnya, peneliti membagikan kuesioner

motivasi belajar awal kepada siswa dan meminta siswa untuk

mengisinya dengan baik. Setelah selesai pengisian kuesioner,

peneliti meminta siswa untuk membentuk 8 kelompok yang

masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Dalam pembentukan

kelompok ini, siswa berkelompok sesuai dengan tempat duduk

mereka. Sebab, kegiatan pembelajaran dilakukan di Laboratorium

Biologi yang susunan meja dan kursinya sudah mengelompok. Hal

ini dikarenakan Guru Biologi Ibu Kuswantini sebelumnya

memberikan saran untuk memakai Laboratorium Biologi dalam

memudahkan peneliti melakukan penelitian yang mana

laboratorium tersebut terdapat fasilitas berupa layar dan proyektor

yang memadai untuk membantu proses belajar mengajar.

2) Kegiatan Inti

Peneliti menarik perhatian siswa kembali menggunakan

gambar tokoh kartun plankton (Gambar 4.2) dan memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

45

kesempatan kepada siswa untuk tanya jawab dengan peneliti terkait

gambar tersebut.

Gambar 4.2 Gambar yang ditampilkan untuk menarik perhatian

siswa dalam belajar. Gambar 4

Kegiatan selanjutnya, peneliti mengorientasi siswa pada

masalah dengan menampilkan video yang berjudul Death by Tsetse

Fly dan memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa terkait

video tersebut. Lalu, siswa mendiskusikan pertanyaan tersebut.

Setelah itu, peneliti membagikan LKS 1 pada tiap kelompok dan

meminta siswa untuk mengerjakannya secara berkelompok. Setelah

waktu mengerjakan LKS 1 selesai, setiap kelompok diminta untuk

mengumpulkan LKS tersebut kepada peneliti. Kemudian, beberapa

perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya di depan kelas (Gambar 4.3). Dikarenakan

saat itu masih banyak kelompok yang belum selesai melengkapi

LKS mereka, maka peneliti meminta saat itu dua perwakilan

kelompok yang pengerjaan LKS sudah selesai.

Gambar 4.3 Beberapa perwakilan kelompok mempresentasikan

hasil diskusinya. Gambar 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

46

3) Kegiatan Penutup

Peneliti selanjutnya menjelaskan materi pembelajaran hari itu

dan memberikan beberapa klarifikasi untuk beberapa hasil

presentasi yang kurang tepat. Siswa kemudian diminta untuk

menyimpulkan pembelajaran yang sudah dipelajari dan

mengungkapkan manfaat apa yang diperoleh dari pembelajaran

hari itu. Sebelum pembelajaran berakhir, siswa diminta untuk

mengerjakan terlebih dahulu post test siklus I. Siswa diminta untuk

mengerjakan post test siklus I secara individu dan mandiri dengan

tidak membuka buku atau catatan apapun. Soal yang diberikan

sebanyak 10 soal yang terdiri 5 soal pilihan ganda dan 5 soal

uraian.

Saat post test siklus I berlangsung, terlihat siswa kurang tertib

dan kurang tenang. Sebab, sebelumnya siswa belum menyiapkan

diri untuk belajar berkaitan pembahasan materi pada pertemuan

pertama ini. Selain itu, karena post test dilakukan setelah jam

istirahat, banyak waktu yang tersita karena banyak siswa yang

terlambat masuk kelas sehingga siswa dalam mengerjakan post test

terburu-buru dan menjawab seadanya saja. Setelah selesai

mengerjakan, siswa mengumpulkan lembar soal post test siklus I

kepada peneliti. Kemudian di akhir pembelajaran, peneliti

mengingatkan siswa untuk belajar materi berikutnya tentang

Ganggang/Alga dan Jamur Protista agar lebih siap menghadapi post

test siklus II pada pertemuan selanjutnya Jumat, 16 November

2018.

4) Observasi Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran

Problem Based Learning pada Siklus I

Observasi siklus I dilakukan oleh dua orang observer.

Observer melakukan observasi dengan mengisi lembar observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

47

yang sudah disediakan berdasarkan panduan yang ada. Observer

dalam hal ini mengamati dan menilai siswa secara afektif. Setiap

observer mengamati 4 kelompok. Setelah dilakukan observasi, data

dari hasil observasi kelompok siswa diolah untuk mengetahui hasil

belajar siswa dalam ranah afektif. Berikut ini merupakan tabel data

hasil observasi tiap kelompok pada siklus I.

Tabel 4.1 Hasil Observasi Siklus I

No. Nama

Kelompok Siklus I Kategori

Presentase Hasil

Observasi Siswa

1. Kelompok 1 56,6 Sedang

Presentase Rendah =

100%

= 75%

Presentase Sedang =

100%

= 25%

2. Kelompok 2 53,3 Rendah

3. Kelompok 3 60 Sedang

4. Kelompok 4 50 Rendah

5. Kelompok 5 50 Rendah

6. Kelompok 6 53,3 Rendah

7. Kelompok 7 53,3 Rendah

8. Kelompok 8 46,6 Rendah

Tabel 11

Guru mata pelajaran Biologi kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2

Ngaglik dalam hal ini juga ikut mengobservasi pembelajaran siklus

I, terlebih kepada peneliti dengan memberikan tanggapan perihal

pembelajaran siklus I. Menurut guru mata pelajaran Biologi kelas X

MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik pada kegiatan awal pembelajaran

terutama saat peneliti memberikan motivasi kepada siswa melalui

gambar penyebab penyakit malaria, peneliti tidak mencantumkan

nama spesies nyamuk malaria secara khusus. Melainkan peneliti

menuliskan nama spesies nyamuk malaria secara umum sehingga

dalam hal ini guru memberikan koreksian kepada peneliti agar pada

pembelajaran selanjutnya peneliti lebih teliti dalam menyampaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

48

materi. Selain itu, menurut para observer, peneliti juga masih

kurang bisa memanajemen kelas dengan baik sehingga masih

banyak siswa yang tidak memperhatikan peneliti dan masih sibuk

dengan urusannya sendiri. Peneliti juga terkesan terburu-buru dalam

membawakan materi menggunakan model pembelajaran Problem

Based Learning sehingga masih banyak siswa yang terlihat

kebingungan mengikuti arahan peneliti. Posisi peneliti dalam

membawakan materi saat proses pembelajaran berlangsung juga

tidak menyebar ke seluruh kelas. Peneliti hanya berada di depan

kelas sehingga hanya siswa yang duduk di bagian depan yang fokus

memperhatikan sedangkan siswa yang duduk di deretan bagian

belakang tidak terlalu memperhatikan meskipun sesekali diajak

untuk berdiskusi oleh peneliti.

c. Hasil Penelitian Siklus I

Hasil penelitian dari siklus I dapat dilihat dari hasil post test

siswa dan motivasi belajar siswa pada siklus I. Berikut ini adalah

data hasil post test siswa pada siklus I.

Tabel 4.2 Hasil Post Test Siswa Siklus I

No. Keterangan Skor

1. Nilai Tertinggi 76

2. Nilai Terendah 12

3. Jumlah Siswa yang Hadir 29

4. Nilai Rata-Rata Kelas 40,2

5. Presentase Siswa yang Mencapai KKM 7%

6. Presentase Siswa yang Tidak Mencapai KKM 93%

Tabel 12

Berdasarkan tabel hasil post test di atas, diketahui bahwa nilai

tertinggi yaitu 76, sedangkan nilai terendah yaitu 12. Rata-rata kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

49

untuk siklus I adalah 40,2 dengan jumlah presentase siswa yang

mencapai KKM sebesar 7% dan siswa yang tidak mencapai KKM

sebesar 93%. Kemudian untuk data hasil motivasi belajar siswa

pada siklus I adalah sebagai berikut.

Tabel 4.3 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I

Kelas Interval (%) Kategori Jumlah

Siswa

Presentase

Motivasi

Belajar Siswa

77≤q≤100 Tinggi 16 55%

51≤q≤76 Sedang 13 45%

25≤q≤50 Rendah - -

Tabel 13

Berdasarkan hasil kuesioner motivasi siswa pada siklus I,

diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dalam

pembelajaran mempelajari Biologi 55%, sedangkan yang memiliki

motivasi belajar sedang dalam mempelajari Biologi sebesar 45%.

Dari hasil tersebut tidak ada siswa yang memiliki motivasi rendah

dalam mempelajari Biologi.

Selain itu, diperoleh juga presentase dari tiap-tiap aspek

ARCSnya. Berikut adalah data motivasi belajar siswa siklus I

terhadap aspek ARCSnya.

Tabel 14

Tabel 4.4 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I terhadap

Aspek ARCS

Aspek Motivasi Belajar Presentase Aspek Motivasi

Belajar

Attention (Perhatian) 15%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

50

Aspek Motivasi Belajar Presentase Aspek Motivasi

Belajar

Relevance (Relevansi) 17%

Confidance (Kepercayaan diri) 15%

Satisfaction (Kepuasan) 16%

d. Refleksi Siklus I

Pada Siklus I, tiga orang siswa tidak masuk dikarenakan sakit

sehingga jumlah total siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran

saat itu sebanyak 29 siswa. Pada siklus ini siswa cenderung

kebingungan dalam mengikuti arahan peneliti terutama dalam

mengerjakan LKS dengan model pembelajaran Problem Based

Learning sehingga siswa sering bertanya kepada peneliti bagaimana

cara mengerjakan LKS. Hal ini dikarenakan hampir seluruh siswa

baru pertama kali mendengar istilah hipotesis. Melihat hal itu,

peneliti diharapkan dapat menyampaikan arahan dengan bahasa yang

lebih sederhana agar siswa lebih mudah mengerjakan apa yang

diperintahkan di LKS.

Pembagian kelompok yang dilakukan oleh peneliti pada siklus

I juga mempengaruhi proses belajar siswa. Sebab, peneliti membagi

siswa dalam kelompok berdasarkan tempat duduk siswa bukan atas

kehendak siswa sendiri sehingga saat siswa masuk dalam tahap

diskusi, masih ada beberapa kelompok yang tidak mau berdiskusi

dan mengerjakan LKS lantaran teman sekelompoknya bukan teman

dekatnya sendiri. Alhasil, siswa menjadi kurang aktif saat

pembelajaran terutama dalam mengerjakan LKS.

Peneliti juga terkesan terburu-buru dalam melakukan kegiatan

awal karena takut waktu yang dimiliki untuk tahap berikutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

51

kurang. Apalagi kelas yang digunakan saat itu adalah Laboratorium

Biologi sehingga siswa harus pindah kelas terlebih dahulu dari

kelasnya ke Laboratorium Biologi yang jaraknya memakan waktu

cukup banyak. Kondisi ini membuat jam pelajaran pertama Biologi

terbuang banyak karena siswa terlambat masuk Laboratorium

Biologi. Dari hal tersebut, peneliti pun meminta dan mengharapkan

siswa pada pertemuan berikutnya untuk datang tepat waktu agar

menghindari terbuangnya waktu yang sia-sia.

Saat akan dilakukan post test, beberapa siswa juga sempat

meminta izin kepada peneliti untuk mengikuti rapat Rohis. Hal ini

pun menyebabkan siswa yang izin rapat harus mengikuti post test

susulan pada jam istirahat berikutnya. Karena hal tersebut, siswa

mendapat waktu pengerjaan post test cukup singkat dari teman-

teman lainnya yang mengerjakan sesuai jam pelajaran. Hal ini pun

berpengaruh terhadap hasil post test yang diterima siswa.

Posisi tempat duduk siswa saat mengerjakan post test juga

kurang tepat karena posisi tempat duduk siswa saat itu mengikuti

posisi tempat duduk siswa saat diskusi kelompok. Hal ini pun

menyebabkan siswa kurang tertib dan tenang dalam mengerjakan

post test dan memudahkan siswa melakukan kecurangan seperti

menyontek.

2. Siklus II

a. Perencanaan Siklus II

Perencanaan pada siklus II ini, peneliti merencanakan

pelaksanaan berdasarkan refleksi siklus I. Peneliti mengindentifikasi

masalah dan merumuskan masalah berdasarkan refleksi siklus I

perihal apa saja yang akan peneliti lakukan dan perbaiki di

pembelajaran siklus II ini. Peneliti dalam hal ini akan melakukan

perpindahan posisi tempat duduk siswa dengan merotasi posisi

tempat duduk siswa. Hal ini dilakukan agar penerimaan materi dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

52

diterima oleh siswa secara merata. Di mana perpindahan posisi ini

siswa yang duduk di posisi barisan paling belakang maju ke posisi

barisan paling depan, setelah itu siswa yang lainnya menyesuaikan

hingga posisi barisan paling belakang. Peneliti juga menyiapkan

instrumen yang akan digunakan dalam proses pembelajaran siklus II.

b. Pelaksanaan dan Observasi Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 16 November 2018

dengan alokasi waktu 3 45 menit. Pada pertemuan kedua ini siswa

mempelajari tentang protista mirip tumbuhan (Ganggang/Alga) dan

protista mirip jamur (Jamur Protista). Seperti pada pertemuan

sebelumnya pertemuan kedua dilaksanakan pukul 09:30-11:00

WIB yaitu pada jam pelajaran ke-3 hingga ke-5 dengan diselingi

istirahat selama 15 menit setelah jam ke-3.

1) Kegiatan Awal

Kegiatan awal yang dilakukan peneliti adalah memberikan

salam dan mengecek kehadiran siswa. Kemudian, peneliti

melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan menampilkan

gambar agar-agar (Gambar 4.4) dan mengajukan pertanyaan apa

bahan dasar dari agar-agar tersebut dan apa alasan utama alga dapat

dimanfaatkan sebagai bahan makanan terutama dalam pembuataan

agar-agar. Siswa terlihat cukup antusias dalam menanggapi

pertanyaan peneliti tersebut dengan menjawab pertanyaan sesuai

pemahaman mereka sendiri. Kemudian peneliti menjelaskan tujuan

pembelajaran pada pertemuan kedua ini.Gamb

Kegiatan berikutnya, peneliti meminta siswa untuk

berkelompok. Kelompok ini terbentuk sesuai dengan kelompok

pada pertemuan pertama sebelumnya. Hanya saja peneliti

mengubah posisi tempat duduk kelompok secara acak agar seluruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

53

siswa dapat berkonsentrasi dengan baik selama mengikuti

pembelajaran.

Gambar 4.4 Gambar yang ditampilkan pada kegiatan apersepsi

pertemuan kedua.

Gambar 6

2) Kegiatan Inti

Seperti pertemuan sebelumnya setelah kelompok terbentuk,

peneliti menarik perhatian siswa kembali menggunakan gambar

Ganggang/Alga jenis Macrocytis (Gambar 4.4) dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk tanya jawab terkait gambar

tersebut.

Gambar 4.5 Gambar yang ditampilkan untuk menarik perhatian

siswa dalam belajar.

Gambar 7

Kegiatan selanjutnya, peneliti mengorientasi siswa pada

masalah dengan menampilkan gambar ikan yang terinfeksi Jamur

Protista jenis Saprolegnia sp. (Gambar 4.5) dan memberikan

beberapa pertanyaan kepada siswa terkait gambar tersebut.

Kemudian siswa mendiskusikan pertanyaan tersebut. Setelah itu,

peneliti membagikan LKS 2 pada tiap kelompok dan meminta

siswa untuk mengerjakan LKS 2 tersebut secara berkelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

54

Setelah waktu mengerjakan LKS 2 selesai, setiap kelompok

diminta untuk mengumpulkan LKS tersebut kepada peneliti.

Kemudian, beberapa perwakilan kelompok diminta untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.

3) Kegiatan Penutup

Peneliti selanjutnya menjelaskan materi pembelajaran hari itu

dan memberikan beberapa klarifikasi untuk beberapa hasil

presentasi yang kurang tepat. Siswa kemudian diminta untuk

menyimpulkan pembelajaran yang sudah dipelajari dan

mengungkapkan manfaat apa yang diperoleh dari pembelajaran

hari itu.

Gambar 4.6 Gambar yang ditampilkan untuk mengorientasi siswa

pada masalah.

Gambar 8

Kegiatan berikutnya, siswa mengerjakan post test siklus II.

Pada tahap ini siswa meminta peneliti memberikan waktu beberapa

menit untuk belajar terlebih dahulu mengingat pada pertemuan

sebelumnya siswa merasa belum maksimal mengerjakan post

testnya. Peneliti pun memberikan kesempatan untuk belajar kurang

lebih 10 menit. Siswa diminta untuk mengerjakan post test siklus II

secara individu dan mandiri dengan tidak membuka buku atau

catatan apapun. Jumlah soal yang diberikan sebanyak 10 soal sama

seperti pada pertemuan sebelumnya.

Saat post test siklus II berlangsung, terlihat siswa cukup tertib

dan tenang mengerjakan (Gambar 4.6a). Hanya saja ada satu

kelompok di barisan belakang yang terlihat kurang tertib dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

55

tenang mengerjakan (Gambar 4.6b). Untuk mengatasi hal tersebut,

peneliti mengawasi post test ini dengan menyebar ke seluruh kelas

terutama di bagian belakang. Setelah selesai mengerjakan, siswa

mengumpulkan lembar soal post test siklus II kepada peneliti.

Kemudian peneliti membagikan kuesioner motivasi belajar akhir

kepada siswa untuk diisi. Setelah semua kegiatan selesai dilakukan,

peneliti mengucapkan terimakasih kepada siswa yang telah

bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian selama ini sekaligus

berpamitan dan menutup pembelajaran hari ini.

Gambar 4.7: a) Suasana kelas saat post test siklus II; b) Salah satu

kelompok yang kurang tertib dan tenang saat mengerjakan post

test.

Gambar 9

4) Observasi Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran

Problem Based Learning pada Siklus II

Seperti pada siklus sebelumnya, observer mengamati dan

menilai siswa secara afektif. Setiap observer mengamati 4

kelompok dan setelah dilakukan observasi, data dari hasil observasi

kelompok siswa diolah untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam

ranah afektif. Berikut ini merupakan tabel data hasil observasi tiap

kelompok pada siklus II.

a) b)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

56

Tabel 4.5 Hasil Observasi Siklus II

No. Nama

Kelompok Siklus II Kategori

Presentase Hasil

Observasi Siswa

1. Kelompok 1 73,3 Sedang Presentase

Rendah =

100%

= 25%

Presentase

Sedang =

100%

= 63%

Presentase Tinggi

= 1

100%

= 13%

2. Kelompok 2 70 Sedang

3. Kelompok 3 90 Tinggi

4. Kelompok 4 60 Sedang

5. Kelompok 5 60 Sedang

6. Kelompok 6 33,3 Rendah

7. Kelompok 7 46,6 Rendah

8. Kelompok 8 60 Sedang

Tabel 15

Dikarenakan pada saat siklus II guru mata pelajaran Biologi

berhalangan hadir, pada siklus II ini hanya para observer yang

memberikan tanggapan yaitu bahwa proses pembelajaran pada

siklus II ini sudah jauh lebih baik dari siklus sebelumnya meskipun

peneliti dalam hal ini masih kurang bisa memanajamen kelas

dengan baik. Sebab, peneliti masih kurang memperhatikan salah

satu kelompok di barisan paling belakang yang tidak mau

memperhatikan peneliti di depan kelas juga kurang aktif dalam

pengerjaan LKS.

c. Hasil Penelitian Siklus II

Hasil penelitian dari siklus II dapat dilihat dari hasil post test

siswa dan motivasi belajar siswa pada siklus II. Berikut ini adalah

data hasil post test siswa pada siklus I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

57

Tabel 4.6 Hasil Post Test Siswa Siklus II

No. Keterangan Skor

1. Nilai Tertinggi 57

2. Nilai Terendah 15

3. Jumlah Siswa yang Hadir 29

4. Nilai Rata-Rata Kelas 39

5. Presentase Siswa yang Mencapai KKM 0%

6. Presentase Siswa yang Tidak Mencapai KKM 100%

Tabel 16

Berdasarkan tabel hasil post test di atas, diketahui bahwa nilai

tertinggi adalah 57, sedangkan nilai terendahnya adalah 15. Rata-rata

kelas untuk siklus II adalah 39 dengan keterangan bahwa seluruh

siswa tidak mencapai KKM. Kemudian untuk data hasil motivasi

belajar siswa pada siklus II adalah sebagai berikut.

Tabel 4.7 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II

Kelas Interval (%) Kategori Jumlah

Siswa

Presentase

Motivasi

Belajar Siswa

77≤q≤100 Tinggi 9 31%

51≤q≤76 Sedang 20 69%

25≤q≤50 Rendah - -

Tabel 17

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa pada siklus II siswa

yang memiliki motivasi belajar tinggi dalam pembelajaran

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

sebesar 31%, sedangkan yang memiliki motivasi belajar sedang

dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

58

Based Learning sebesar 69%. Dari hasil tersebut tidak ada siswa

yang memiliki motivasi rendah dalam mempelajari Biologi.

Selain itu, seperti pada siklus I, diperoleh juga presentase dari

tiap-tiap aspek ARCSnya. Berikut adalah data motivasi belajar

siswa siklus II terhadap aspek ARCSnya.

Tabel 4.8 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II terhadap

Aspek ARCS

Aspek Motivasi Belajar Presentase Aspek Motivasi

Belajar

Attention (Perhatian) 14%

Relevance (Relevansi) 15%

Confidance (Kepercayaan diri) 15%

Satisfaction (Kepuasan) 15%

Tabel 18

d. Refleksi Siklus II

Pada siklus II ini, pengerjaan LKS oleh siswa sudah cukup

baik karena siswa masih mengingat arahan yang diberikan pada

pertemuan siklus sebelumnya. Siswa juga cukup aktif dalam

mencari jawaban dari berbagai sumber. Namun, meskipun

demikian beberapa siswa dalam kelompok bergantung kepada

salah satu teman kelompok dalam mengerjakan LKS di saat siswa

tidak dapat menemukan jawaban yang tepat. Hal ini disebabkan

karena menurut siswa penggunaan model pembelajaran Problem

Based Learning khsususnya pada LKS memaksa siswa untuk

berpikir lebih kritis. Saat kelompok tidak dapat menemukan

jawaban, diskusi kelompok tersendat dan siswa dalam kelompok

menjadi kurang termotivasi untuk mengerjakan LKS. Pendapat ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

59

pun sesuai dengan perolehan hasil motivasi belajar yang

mengalami penurunan pada kategori tinggi.

Selain itu, pada siklus II ini didapati juga dua siswa yang

tidak kembali ke kelas setelah jam istirahat usai dikarenakan salah

satu siswa mengaku ke UKS karena sakit. Seorang siswa lainnya

tidak memiliki alasan yang jelas dan seakan menghindari

pembelajaran karena siswa tidak segera kembali ke kelas. Padahal

peneliti sudah menegur siswa beberapa kali untuk segera masuk ke

kelas.

Perpindahan posisi tempat duduk juga mempengaruhi

perhatian siswa terhadap pembelajaran. Awalnya perpindahan

posisi tempat duduk ini berfungsi dengan baik. Namun,

perpindahan posisi tempat duduk ini malah dimanfaatkan oleh

salah satu kelompok di barisan paling belakang untuk tidak

memperhatikan peneliti dan mengerjakan apa yang peneliti

arahkan. Untuk itu, peneliti dalam hal ini diharapkan dapat

merencanakan perbaikan lebih baik dan teliti lagi agar perbaikan

tersebut bermanfaat saat proses pembelajaran berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

60

B. Analisis Data

1. Hasil Belajar Siswa

Berikut ini adalah data perbandingan rata-rata kognitif siswa dan

selisih skor N-gain terhadap hasil belajar siswa pada siklus I dan II.

Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Rata-Rata Kognitif Siswa dan Selisih

Skor N-gain terhadap Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II

Gambar 10

Perbandingan dan selisih skor N-gain di atas menunjukkan

bahwa penurunan rata-rata kognitif siswa yang terjadi dari siklus I ke

siklus II memberi pengertian yaitu kemampuan siswa dalam mengerjakan

soal post test menggunakan model pembelajaran Problem Based

Learning masih tergolong rendah. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil

selisih skor N-gain sebesar -1,8.

2. Hasil Observasi

Penilaian hasil belajar siswa dalam ranah afektif dilakukan

berdasarkan hasil observasi dua observer saat pembelajaran berlangsung.

Masing-masing observer dalam hal ini mengobservasi 4 kelompok.

Kemudian observer akan mengisi lembar observasi yang telah disediakan

-20

0

20

40

60

Post TestRat

a-R

ata

Ko

gnit

if S

isw

a

Hasil Belajar Siswa

Siklus I

Siklus II

N-gain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

61

oleh peneliti. Berikut ini adalah perbandingan hasil observasi yang telah

dilakukan oleh observer.

Gambar 4.9 Diagram Perbandingan Hasil Observasi Kelompok pada

Siklus I dan Siklus II

Gambar 11

Berdasarkan perbandingan hasil observasi di atas, dapat

diketahui bahwa penilaian afektif siswa pada siklus I ke siklus II

mengalami peningkatan. Pada siklus I terdapat 75% siswa secara afektif

termasuk dalam kategori rendah dan 25% termasuk dalam kategori

sedang. Lalu, pada siklus II terdapat kenaikan pada kategori sedang 63%

dan penurunan pada kategori rendah 25%. Pada siklus II ini juga terdapat

13% siswa secara afektif termasuk dalam kategori tinggi.

25%

75%

Siklus I

Tinggi

Sedang

Rendah

13%

63%

25%

Siklus II

Tinggi

Sedang

Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

62

3. Motivasi Belajar

Berikut ini adalah perbandingan motivasi belajar siswa pada masing-

masing siklus.

Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I

dan Siklus II

Gambar 12

Berdasarkan perbandingan di atas, diketahui bahwa motivasi

belajar siswa mengalami penurunan. Pada siklus I, sebanyak 55% siswa

memiliki motivasi belajar yang tinggi dan 45% sisanya memiliki

motivasi belajar sedang terhadap mata pelajaran Biologi. Kemudian,

pada siklus II sebanyak 31% siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi

dan 69% siswa memiliki motivasi belajar sedang terhadap mata pelajaran

Biologi menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.

Data tersebut didapatkan berdasarkan hasil data kuesioner motivasi

belajar siswa yang diisi pada tiap siklus. Selain perbandingan data di atas,

data hasil motivasi belajar siswa juga dilihat melalui aspek-aspek

ARCSnya seperti pada grafik di bawah ini.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Siklus I Siklus II

Pre

sen

tase

Mo

tiva

si B

ela

jar

Sisw

a

Tinggi Sedang Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

63

Gambar 4.11 Grafik Perbandingan Aspek ARCS pada Siklus I dan Siklus

II

Gambar 13

Berdasarkan grafik di atas, motivasi belajar siswa dilihat dari

tiap aspek ARCSnya mengalami penurunan. Pada siklus I presentase

Attention siswa sebesar 15%, presentase Relevance siswa sebesar 17%, ,

dan presentase Satisfaction siswa sebesar 16 %. Kemudian pada siklus II,

presentase Attention siswa sebesar 14%, presentase Relevance siswa

sebesar 15%, dan presentase Satisfaction siswa sebesar 15 %. Hanya saja

pada aspek Confidance siklus I dan siklus II presentasenya sama yaitu

15%.

C. Pembahasan

Penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 2 Ngaglik ini

memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana hasil penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning terhadap siswa kelas X MIPA 1 pada

materi Protista. Berikut ini adalah pembahasan dari penelitian yang telah

dilakukan.

1. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa melalui pengerjaan soal post test yang telah

dilakukan sangat beragam. Pada siklus I, nilai tertingginya adalah 76 dan

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Attention Relevance Confidance Satisfaction

Pre

sen

tase

Tia

p A

spe

k Attention

Relevance

Confidance

Satisfaction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

64

nilai terendahnya adalah 12. Rata-rata kelas yang diperoleh sebanyak

40,2 dengan presentase ketuntasan 7% siswa tuntas KKM dan 93% siswa

belum tuntas KKM. Sementara, pada siklus II hasil post test mengalami

penurunan, nilai tertinggi yang diperoleh adalah 57 dan nilai terendahnya

15. Rata-rata kelas yang diperoleh sebanyak 39,0 dengan presentase

100% siswa tidak tuntas KKM. Hasil ini belum sesuai yang diharapkan

oleh peneliti.

Berdasarkan data yang telah diuraikan di atas sebelumnya, melalui

perhitungan skor N-gain post test siswa, siswa dalam pengerjaan post test

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning termasuk

dalam kategori rendah. Bagi siswa bentuk soal post test yang diberikan

dirasa lebih rumit dan sulit dibandingkan dengan soal-soal yang biasa

dijumpai oleh siswa. Dikarenakan siswa sebelumnya tidak terbiasa

menganalisis suatu masalah pada soal tes, banyak siswa yang tidak dapat

menjawab soal post test dengan benar bahkan tidak menjawab soal

tersebut sama sekali. Meskipun demikian, jawaban-jawaban yang

dituliskan oleh siswa saat pengerjaan post test sudah cukup baik, siswa

dapat memahami sedikit demi sedikit maksud soal yang diberikan dan

jawaban seperti apa yang harus siswa tuliskan sangat mengerjakan post

test. Hanya saja seringkali jawaban yang dituliskan oleh siswa masih

kurang tepat. Hal ini pun mempengaruhi nilai post test siswa.

Waktu yang sangat terbatas dan sebelum dilakukannya post test

terdapat jam istirahat, menyebabkan masih banyaknya siswa yang tidak

tepat waktu masuk kelas setelah bel istirahat selesai sehingga pengerjaan

post test oleh siswa menjadi kurang optimal. Selain itu, dikarenakan

pelaksanaan post test ini dilakukan tepat setelah pembahasan materi dan

diskusi kelompok, banyak siswa protes kepada peneliti merasa belum

siap dan merasa kesulitan untuk mengerjakan soal pada siklus I. Namun,

meskipun demikian pada pengerjaan post test II peneliti tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

65

memberikan tambahan waktu pengerjaan post test II dan memberikan

waktu beberapa menit kepada siswa untuk belajar singkat.

Selain karena bentuk soal post testnya, hal lain yang menjadi salah

satu pengaruh kurang maksimalnya hasil belajar siswa secara kognitif

adalah kurangnya konsentrasi siswa terhadap pembelajaran. Diketahui

pada saat proses pembelajaran siklus I berlangsung, masih banyak siswa

yang sibuk dengan urusannya sendiri bahkan beberapa siswa juga

mengganggu teman lainnya yang fokus terhadap pembelajaran. Oleh

karena hal tersebut siswa tidak benar-benar memahami materi Protista

dengan baik dan hal ini mempengaruhi siswa dalam mengerjakan post

test. Sementara pada siklus II, setelah dilakukan perpindahan posisi

tempat duduk, suasana kelas terlihat lebih hidup dibandingkan pada

siklus I. Siswa terlihat cukup aktif dalam mengikuti pembelajaran. Hanya

saja pada kelompok barisan paling belakang terdapat satu kelompok yang

kurang memperhatikan pembelajaran. Peneliti sudah berusaha berulang

kali menegur siswa dengan melakukan tanya jawab. Namun, mereka

cenderung sibuk sendiri dengan urusan mereka dan tampak hanya satu

orang siswa dalam kelompok tersebut yang memperhatikan pembelajaran

dan berusaha mengerjakan LKS saat dilakukan diskusi kelompok.

Model pembelajaran Problem Based Learning ini juga sangat baru

bagi siswa melihat siswa sebelumnya lebih sering mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan ceramah. Apalagi hampir seluruh

siswa juga baru mendengar pertama kali istilah hipotesis sehingga hal

tersebut membuat siswa kesulitan belajar menggunakan model ini

terutama dalam pengerjaan LKS sebab pada dasarnya penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning menurut Dewey dalam buku

Hamdayama (2014) menuntut siswa untuk merumuskan masalah,

membuat hipotesis dan menguji hipotesisnya kemudian membuat

kesimpulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

66

Peneliti pun dalam hal ini masih kurang bisa menjelaskan dengan

baik dan sederhana perihal cara untuk mengerjakan LKS tersebut sebab

peneliti terlalu terburu-buru melanjutkan kegiatan pembelajaran

berikutnya karena mengingat waktu yang dimiliki sangat terbatas.

Kondisi ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sumitro

(2017) bahwa keberhasilan pendekatan pembelajaran melalui pemecahan

masalah membutuhkan waktu yang cukup untuk persiapan dan

memerlukan pemahaman siswa untuk berusaha memecahkan masalah

yang mereka pelajari sebab tanpa hal tersebut mereka tidak akan belajar

dari apa yang mereka pelajari.

2. Hasil Observasi

Hasil belajar siswa dalam ranah afektif dilihat dari hasil observasi

yang dilakukan oleh dua observer. Observasi ini dilakukan untuk

mengamati aspek afektif siswa saat proses pembelajaran berlangsung.

Aspek afektif tersebut meliputi keantusiasan siswa dalam memperhatikan

penjelasan guru dan menanggapi pertanyaan dari guru, motivasi siswa

saat mengikuti proses pembelajaran, keaktifan siswa dalam berdiskusi

dan menanggapi hasil presentasi kelompok lain serta keaktifan siswa

dalam mencari sumber belajar lainnya saat pengerjaan LKS.

Pada siklus I, hasil belajar siswa dalam ranah afektif yang masuk

dalam kategori rendah sebanyak 75% dan sisanya masuk dalam kategori

sedang 25%. Lalu, pada siklus II mengalami penurunan dalam kategori

rendah sebanyak 25% tetapi mengalami kenaikan dalam kategori sedang

sebanyak 63%. Dan pada siklus ini juga terdapat kategori tinggi sebanyak

13%. Meskipun terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada kategori

tinggi sebesar 13%, hasil ini belum sesuai dengan indikator keberhasilan

yang ingin dicapai oleh peneliti sebesar 70% siswa mencapai kategori

tinggi. Hasil tersebut mengalami peningkatan tetapi belum sesuai dengan

indikator keberhasilan yang ingin peneliti capai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

67

Pada siklus I, secara afektif siswa masih sibuk mengobrol, ramai,

dan pasif saat peneliti melakukan tanya jawab. Sebagian besar siswa juga

terlihat tidak memperhatikan peneliti saat menjelaskan di depan kelas.

Namun, saat peneliti mencoba menampilkan gambar atau pun video

siswa memiliki ketertarikan untuk belajar meskipun tidak semua siswa.

Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana (2000) bahwa hasil belajar yang

dicapai siswa dapat dipengaruhi oleh faktor secara eksternal dan internal

yang mana hal tersebut terkait dengan fasilitas belajar yang ada maupun

faktor sosial yang dalam hal ini adalah usaha peneliti untuk menarik

perhatian siswa. Pada saat mengerjakan LKS pun terlihat hanya satu atau

dua kelompok yang aktif berdiskusi dan serius untuk mengerjakan LKS

sedangkan kelompok lain sibuk dengan urusannya sendiri dan bahkan

mengganggu kelompok lainnya yang sedang berdiskusi. Saat kelompok

lain sedang mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, terlihat

banyak siswa tidak memperhatikan dan menanggapi hasil presentasi

kelompok tersebut.

Setelah dilakukan perbaikan pada kelompok dengan mengatur

posisi tempat duduk mereka pada siklus II, siswa menjadi lebih

memperhatikan peneliti dan lebih aktif untuk menanggapi setiap

pertanyaan dari peneliti meskipun terkadang jawaban atau pendapat

siswa tidak sesuai dan seringkali membuat kelucuan. Meskipun keaktifan

siswa ini masih bergantung saat peneliti memanggil atau menunjuk

siswa, tetapi hal tersebut menggerakkan siswa untuk aktif dalam

pembelajaran terutama untuk siswa yang selama proses pembelajaran

sangat pasif. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Sudjana (2000) bahwa

hasil belajar yang dicapai siswa dapat dipengaruhi oleh faktor secara

eksternal dan internal. Dan dalam hal ini peneliti sebagai faktor luar

mendorong keaktifan siswa secara psikologis sehingga siswa dapat lebih

aktif dalam pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

68

Pada siklus II, setiap kelompok juga terlihat mengerjakan LKSnya

dengan baik meskipun ada satu atau dua orang siswa yang masih sering

mengganggu teman lainnya yang berdiskusi. Sebagian siswa juga sudah

memperhatikan dan menanggapi kelompok lainnya saat presentasi

meskipun terkadang beberapa masih ditunjuk peneliti untuk menanggapi

karena mengganggu teman kelompok lainnya. Hal ini sesuai dengan apa

yang dikemukakan oleh Sanjaya (2013) bahwa upaya untuk

meningkatkan hasil belajar siswa tidak terlepas dari kesungguhan guru

dalam menerapkan langkah-langkah model pembelajaran secara ketat.

3. Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas

sebelumnya, diketahui bahwa motivasi belajar siswa pada siklus I

motivasi belajar siswa sebesar 55% termasuk kategori tinggi dan 45%

termasuk kategori sedang. Sementara pada siklus II, motivasi belajar

siswa mengalami penurunan yakni 31% termasuk kategori tinggi dan

69% termasuk kategori sedang. Terjadinya penurunan motivasi belajar

siswa ini dikarenakan aspek-aspek ARCSnya juga mengalami penurunan.

Menurut data dari aspek Attention, perhatian siswa terhadap

pembelajaran Biologi sudah cukup baik. Hal tersebut diketahui

berdasarkan respon-respon siswa saat mengisi kuesioner motivasi belajar

awal. Namun, perhatian siswa saat mengikuti pembelajaran Biologi

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning masih

sangat kurang. Hal tersebut diketahui berdasarkan pengisian kuesioner

yang telah siswa isi setelah mengikuti pembelajaran Biologi. Saat proses

pembelajaran berlangsung diketahui beberapa siswa terlihat

memperhatikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning. Namun, dikarenakan peneliti juga dalam hal

ini kurang bisa membawakan materi maupun memberikan arahan dengan

baik, maka masih banyak siswa yang terlihat tidak memperhatikan

pembelajaran dan lebih memilih menyibukkan diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

69

Berdasarkan data dari aspek Relevance, turunnya motivasi belajar

siswa juga dapat disebabkan karena siswa tidak terbiasa mengaitkan

materi pembelajaran dengan kehidupan nyata sehari-hari. Apalagi selama

ini siswa belajar dengan menggunakan metode ceramah yang mana juga

guru selama ini kurang memberikan contoh-contoh kontekstual saat

menyampaikan materi kepada siswa sehingga hal ini sejalan dengan

pendapat Setyaningsih (2017) bahwa secara relevansi motivasi belajar

memiliki suatu hubungan yang ditunjukkan antara materi pembelajaran

dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Sedangkan siswa masih belum

sadar betul manfaat dari mempelajari materi Protista dengan

menghubungkannya dalam kehidupan nyata sehingga rasa ingin tahu

siswa terhadap suatu hal yang berkaitan dengan materi Protista dan

kehidupan nyata masih rendah. Hanya beberapa siswa saja yang rasa

ingin tahunya cukup tinggi dalam belajar. Padahal model pembelajaran

Problem Based Learning sudah cukup tepat untuk diterapkan mengingat

fokus pembelajarannya adalah pada masalah yang dipilih (Suyitno,

2014). Kemudian materi Protista sendiri adalah materi yang cukup

mendukung jika disampaikan dengan model pembelajaran tersebut dilihat

dari materi-materinya yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari

manusia. Namun, karena motivasi siswa yang masih belum maksimal

siswa menjadi kurang memahami materi Protista dengan baik dan hal ini

pun mempengaruhi hasil belajar mereka.

Berdasarkan data dari aspek Confidance, motivasi dari dalam diri

siswa untuk belajar juga masih rendah baik saat mengikuti pembelajaran

siklus I maupun siklus II. Hal ini dikarenakan siswa terbiasa belajar

untuk dituntun oleh guru daripada mencari sendiri apa yang ingin mereka

ketahui sehingga kepercayaan diri siswa terlihat masih sangat rendah.

Siswa lebih suka bermain, mengobrol atau mengganggu teman lainnya

daripada serius untuk belajar di kelas. Hanya beberapa siswa saja yang

terlihat fokus untuk belajar. Bahkan saat peneliti meminta perwakilan

kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, siswa enggan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

70

tampil percaya diri di depan kelas. Peneliti pun akhirnya menunjuk

beberapa perwakilan kelompok untuk presentasi meskipun saat itu hasil

diskusi mereka belum terlalu lengkap.

Melalui data Satisfaction yang ada, diketahui sebagian besar siswa

belum merasa puas dalam belajar Biologi menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning. Hal ini dikarenakan siswa

mengetahui bahwa nilai post test mereka banyak yang masih belum

tuntas KKM. Meskipun demikian, siswa tetap berusaha untuk belajar

lebih giat lagi bahkan saat peneliti memberikan waktu kepada siswa

belajar sebelum post test. Beberapa siswa juga terlihat cukup puas saat

peneliti memberikan hadiah dan pujian bagi mereka yang mendapatkan

nilai baik dan kepercayaan diri yang cukup tinggi saat menyampaikan

pendapatnya di depan kelas sehingga hal ini sejalan dengan yang

disampaikan oleh Sardiman (2008) bahwa dibutuhkan beberapa hal yang

dapat digunakan sebagai cara untuk menumbuhkan motivasi belajar

siswa.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penggunaan model pembelajaran Problem Based

Learning pada materi Protista kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik,

peneliti memiliki beberapa keterbatasan penelitian, yaitu:

1. Model pembelajaran yang digunakan terlalu sulit dan membingungkan

bagi siswa dikarenakan model pembelajaran ini baru pertama kali

diterapkan di kelas mereka.

2. Peneliti kurang bisa menjelaskan dengan baik tata cara pelaksanaan

model pembelajaran Problem Based Learning sehingga siswa masih

kurang memahami apa yang harus mereka kerjakan.

3. Langkah perpindahan posisi tempat duduk kelompok yang dilakukan

oleh peneliti dari siklus I ke siklus II seharusnya tidak hanya merotasi

perpindahan tempat duduk kelompok saja tetapi perlu dilakukan langkah

perbaikan lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

71

4. Waktu yang dimiliki oleh peneliti terbatas sedangkan model

pembelajaran ini baru pertama kali diterapkan kepada siswa sehingga

membutuhkan waktu yang panjang untuk menjelaskan model ini.

5. Melihat bahwa hasil yang diperoleh belum mencapai indikator

keberhasilan, seharusnya setiap siklus dilakukan minimal dua kali

pertemuan. Namun, karena keterbatasan waktu, pelaksanaan penelitian

dilakukan hanya dua pertemuan saja dalam dua siklus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat

disimpulkan bahwa:

“Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning di kelas X MIPA 1

SMA Negeri 2 Ngaglik pada materi Protista belum bisa meningkatkan hasil

belajar siswa baik secara kognitif (siklus I = 40,2; siklus II = 39,0; n-gain= -

1,8) maupun afektif (siklus I = 75% kategori sedang dan 25% kategori

rendah; siklus II = 25% kategori sedang, 63% kategori rendah, dan 13%

kategori tinggi) serta belum bisa meningkatkan motivasi belajar siswa (siklus

I = 55% kategori tinggi dan 45% kategori sedang; siklus II 31% kategori

tinggi dan 69% kategori sedang).”

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

memberikan saran sebagai berikut.

1. Apabila model pembelajaran ini baru pertama kali diterapkan di dalam

kelas, sebaiknya model ini diperkenalkan terlebih dahulu sebelum

tindakan dilaksanakan agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif

sehingga peneliti tidak perlu menjelaskan berulang kali saat mengajar.

2. Pemilihan model pembelajaran yang akan diterapkan sebaiknya

disesuaikan dengan hasil observasi yang telah dilakukan sehingga tidak

asal memilih model pembelajaran tetapi harus disesuaikan dengan tingkat

pengetahuan siswa yang diobservasi.

3. Sebaiknya guru memotivasi siswa sejak awal mengajar dan sebisa

mungkin memberikan perhatian secara merata kepada seluruh siswadi

dalam kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

73

4. Sebaiknya guru menyederhanakan pemakaian kalimat dalam

memberikan penjelasan tentang model pembelajaran sesuai dengan

jenjang pendidikan yang diajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

74

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Archambault, J. 2008. The Effect of Developing Kinematics Concepts

Graphically Prior toIntroducing Algebraic Problem Solving

Techniques. Action Research Required forthe Master of Natural

Science Degree with Concentration in Physics; Arizona State

University yang diakses dalam jurnal

http://modeling.asu.edu/modeling/Kinematics-graphical08brief.pdf

pada tanggal 30 Januari 2019 pukul 23:29 WIB.

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2002. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Armisyah. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam

Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

di Kelas IX 3 MTsN Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen yang

diakses dalam jurnal

http://jurnal.ymie.or.id/index.php/jmie/article/view/78/65 pada tanggal

24 Juli 2018 pukul 18:46 WIB.

Danar, Vreddy Frans. 2012. Hubungan antara Motivasi Belajar Intrinsik dan

Ekstrinsik Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas X Kompetensi

Keahlian Teknik Audio Video SMK Ma’Arif 1 Wates dalam jurnal

eprints.uny.ac.id/42744/1/Vreedy%20Frans%20Danar%200850224402

4.pdf pada tanggal 15 Mei 2018 pukul 17:30 WIB.

Efiskoputra. 2017. Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Materi Sistem Sirkulasi Kelas XI IPA 1

SMA Pangudi Luhur ST. Louis IX Sedayu. PBIO. Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pengetahuan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Fatimah, Nurrany dan Abdul Aziz A. 2013. Pengaruh Strategi Motivasi Attetion,

Relevance, Confidance, Satisfaction (ARCS) dalam Model

Pembelajaran Langsung terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok

Bahasan Listrik Dinamis di Kelas X SMA Negeri 1 Surabaya yang

diakses dalam jurnal jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/inovasi-

pendidikan-fisika/article/download/3010/1757 pada tanggal 10 Agustus

2018 pukul 18:45 WIB.

Hake. 1999. Analyzing Change/Gain Scores. American Research yang diakses

dalam jurnal www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf

pada tanggal 31 Januari 2019 pukul 00:11 WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

75

Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan

Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.

Irnaningtyas. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo.

Kurniasih, Mildania. 2012. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa yang

diakses dalam jurnal

http://www.google.com/=Bab%2520II_YULI%2520SUPANGATI_PGS

D%252712 pada tanggal 15 Mei 2018 pukul 20:31 WIB.

Nuraeni, Shimaditya. 2016. Problem Based Learning yang diakses dalam jurnal

http://studylibid.com/doc/807018/-pbl--problem-based-learning pada

tanggal 17 Juli 2018 pukul 21:30 WIB.

Ratnawulan, Elis. 2015. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: CV Pustaka Setia.

Revianandha. 2013. Motivasi Belajar yang diakses dalam jurnal

eprints.uny.ac.id/21859/6/BAB%20II.pdf pada tanggal 15 Mei 2018

pukul 15:14 WIB.

Sanjaya, H. Wina. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Saputri, Benedikta Meryana Utami. 2017. Penerapan Model Pembelajaran

Berbasis Masalah (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI MIA 1

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada Materi Sistem Pertahanan Tubuh.

PBIO. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan. Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Sari, Nurmalita, Widha Sunarno, dan Sarwanto. 2017. Analisis Motivasi Belajar

Siswa dalam Pembelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas yang diakses

dalam skripsi

https://www.researchgate.net/publication/326602934_ANALISIS_MOT

IVASI_BELAJAR_SISWA_DALAM_PEMBELAJARAN_FISIKA_SEKO

LAH_MENENGAH_ATAS/fulltext/5b58b4da458515c4b244bd53/32660

2934_ANALISIS_MOTIVASI_BELAJAR_SISWA_DALAM_PEMBELAJ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

76

ARAN_FISIKA_SEKOLAH_MENENGAH_ATAS.pdf?origin=publicatio

n_detail pada tanggal 29 Januari 2019 pukul 03:33 WIB.

Septianing, Rasti dan Savitri Endah Yani. 2013. Panduan Belajar Biologi SMA

Kelas 1A. Bogor: Penerbit Yudhistira.

Setyaningsih, Fransiska Tri. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Picture and Picture untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil

Belajar Siswa Kelas X PM II A 2 SMA Xaverius Pringsewu pada

Materi Keanekaragaman Hayati. PBIO. Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pengetahuan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Subekti, Ruchji dan Harry Firman. 1989. Evaluasi Hasil Belajar dan Pengajaran

Remedial. Jakarta: UT.

Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar

Baru Algesindo.

Sumitro H, Auliah, Punaji Setyosari dan Sumarmi. 2017. Penerapan Model

Problem Based Learning Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS

yang diakses dalam jurnal https://media.neliti.com/.../211181-

penerapan-model-problem-based-learning-m.pdf pada tanggal 7

Januari 2019 pukul 16:13 WIB.

Suyitno, Imam. 2014. Memahami Tindakan Pembelajaran. Bandung: PT Refika

Aditama.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

Warsono dan Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Zalukhu, Lonni Yayi Amae. 2016. Penerapan Model Problem Based Learning

untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Materi

Ekosistem di Kelas VII A SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan

Yogyakarta. PBIO. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan.

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

77 LAMPIRAN 1

SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA

Lampiran 1

Sekolah : SMA Negeri 2 Ngaglik

Kelas : X MIPA

Mata Pelajaran : Biologi

Semester : 1

LAMPIRAN

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

78 LAMPIRAN 1

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan, menyaji dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggonakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan

Pembelajaran Indikator

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

3.6 Mengelompok

kan protista

berdasarkan

ciri-ciri umum

kelas dan

mengaitkan

peranannya

dalam

kehidupan.

4.6 Menyajikan

laporan hasil

investigasi

tentang

Pengertian

Protista

Protista mirip

hewan (Protozoa)

Protista mirip

tumbuhan

(Ganggang/Alga)

Protista mirip

jamur (Jamur

Protista)

Peranan Protista

dalam Kehidupan

Manusia

Mengamati

gambar/video.

Mencari informasi

dari berbagai

sumber.

Mengerjakan LKS

secara

berkelompok.

Mempresentasikan

hasil diskusi di

depan kelas.

Kognitif

Pertemuan 1

Menjelaskan

pengertian

kingdom protista.

Menganalisis ciri-

ciri umum

kingdom protista.

Mengidentifikasi

ciri-ciri umum

protista mirip

hewan (Protozoa).

Tes

Non

Tes Pilihan

Ganda dan

Uraian

Lembar

Observasi

Terlampir

dalam RPP

6 JP Irnaningt

yas.

2016.

Biologi

untuk

SMA/MA

Kelas X

Kurikulu

m 2013.

Jakarta:

Penerbit

Erlangga

Septiani

ng, Rasti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

79 LAMPIRAN 1

Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan

Pembelajaran Indikator

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

berbagai peran

protista dalam

kehidupan.

Mengklasifikasikan

protista mirip

hewan (Protozoa).

Menghubungkan

peranan Protozoa

dalam kehidupan

sehari-hari baik

yang

menguntungkan

maupun yang

merugikan.

Pertemuan 2

Mengidentifikasi

ciri-ciri umum

protista mirip

tumbuhan

(Ganggang/Alga).

Mengklasifikasikan

protista mirip

Tes

dan Lembar

Kuesioner

dkk.

2013.

Panduan

Belajar

Biologi

SMA

Kelas

1A.

Bogor:

Penerbit

Yudhisti

ra.

Internet:

https:

//med

ia.neli

ti.co

m/me

dia/...

/5759

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

80 LAMPIRAN 1

Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan

Pembelajaran Indikator

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

tumbuhan

(Ganggang/Alga).

Menghubungkan

peranan

Ganggang/Alga

dalam kehidupan

sehari-hari baik

yang

menguntungkan

maupun yang

merugikan.

Mengidentifikasi

ciri-ciri umum

protista mirip

jamur (Jamur

Protista).

Mengklasifikasikan

protista mirip

jamur (Jamur

Protista).

6-ID-

toxop

lasmo

sis-

dalam

-

keha

milan

.pdf

https:

//ww

w.res

earch

gate.n

et/pub

licatio

n/323

68806

4_Ost

eomy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

81 LAMPIRAN 1

Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan

Pembelajaran Indikator

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

Menghubungkan

peranan Jamur

Protista dalam

kehidupan sehari-

hari baik yang

menguntungkan

maupun yang

merugikan.

Afektif

Bekerjasama untuk

menjawab LKS

dengan model

pembelajaran

Problem Based

Learning.

Kritis dalam

memberikan

elitis_

Verte

bra_A

kibat_

Balan

tidiasi

s

https:

//ww

w.alo

dokte

r.com

/peny

akit-

chaga

s

https:

//dokt

erseh

at.co

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

82 LAMPIRAN 1

Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan

Pembelajaran Indikator

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

tanggapan dalam

presentasi.

Proaktif dalam

mengajukan

pertanyaan.

Percaya diri dalam

mempresentasikan

hasil diskusi.

m/pen

yakit-

tidur-

dari-

afrika

/

http://

www.

o-

fish.c

om/H

amaP

enyak

it/jam

ur_co

ntent.

php

http://

www.

bbp4b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

84 LAMPIRAN 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lampiran 2

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Ngaglik

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X/Gasal

Materi : Protista

Alokasi Waktu : 6 JP (6 × 45 menit)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun,

responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural dan metakognitif berdasar rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit dan

ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan

mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

85 LAMPIRAN 2

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

2.1 Berperilaku ilmiah (jujur,

disiplin, tanggungjawab,

peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong,

kerjasama, cinta damai,

responsif, dan proaktif dalam

melakukan percobaan dan

diskusi di dalam kelas

maupun luar kelas.

2.1.1 Bekerjasama untuk menjawab LKS

dengan model pembelajaran

Problem Based Learning.

2.1.2 Kritis dalam memberikan

tanggapan dalam presentasi.

2.1.3 Proaktif dalam mengajukan

pertanyaan.

2.1.4 Percaya diri dalam

mempresentasikan hasil diskusi.

3.7 Mengelompokkan protista

berdasarkan ciri-ciri umum

kelas dan mengaitkan

peranannya dalam kehidupan.

3.6.1 Menjelaskan pengertian kingdom

protista.

3.6.2 Menganalisis ciri-ciri umum

kingdom protista.

3.6.3 Mengidentifikasi ciri-ciri umum

protista mirip hewan (Protozoa).

3.6.4 Mengklasifikasikan protista mirip

hewan (Protozoa).

3.6.5 Menghubungkan peranan Protozoa

dalam kehidupan sehari-hari baik

yang menguntungkan maupun

yang merugikan.

3.6.6 Mengidentifikasi ciri-ciri umum

protista mirip tumbuhan

(Ganggang/Alga).

3.6.7 Mengklasifikasikan protista mirip

tumbuhan (Ganggang/Alga).

3.6.8 Menghubungkan peranan

Ganggang/Alga dalam kehidupan

sehari-hari baik yang

menguntungkan maupun yang

merugikan.

3.6.9 Mengidentifikasi ciri-ciri umum

protista mirip jamur (Jamur

Protista).

3.6.10 Mengklasifikasikan protista mirip

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

86 LAMPIRAN 2

jamur (Jamur Protista).

3.6.11 Menghubungkan peranan Jamur

Protista dalam kehidupan sehari-

hari baik yang menguntungkan

maupun yang merugikan.

4.6 Menyajikan laporan hasil

investigasi tentang berbagai

peran protista dalam

kehidupan.

4.6.1 Membuat makalah tentang peranan

protista dalam kehidupan sehari-

hari baik yang menguntungkan

maupun yang merugikan.

C. Tujuan Pembelajaran

2.1.1 Melalui diskusi kelompok, siswa mampu bekerjasama untuk

menjawab LKS dengan model pembelajaran Problem Based

Learning.

2.1.2 Melalui presentasi hasil diskusi, siswa kritis dalam memberikan

tanggapan dalam presentasi.

2.1.3 Melalui presentasi, siswa proaktif dalam mengajukan pertanyaan.

2.1.4 Melalui model pembelajaran Problem Based Learning, siswa

percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi.

3.6.1 Melalui kegiatan tanya jawab, siswa mampu menjelaskan

pengertian kingdom protista.

3.6.2 Melalui studi literatur, siswa mampu menganalisis ciri-ciri umum

kingdom protista.

3.6.3 Melalui studi literatur, siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri

umum protista mirip hewan (Protozoa).

3.6.4 Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu

mengklasifikasikan protista mirip hewan (Protozoa).

3.6.5 Melalui kegiatan studi kasus, siswa mampu menghubungkan

peranan Protozoa dalam kehidupan sehari-hari baik yang

menguntungkan maupun yang merugikan.

3.6.6 Melalui studi literatur, siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri

umum protista mirip tumbuhan (Ganggang/Alga).

3.6.7 Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu

mengklasifikasikan protista mirip tumbuhan (Ganggang/Alga).

3.6.8 Melalui kegiatan studi kasus, siswa mampu menghubungkan

peranan Ganggang/Alga dalam kehidupan sehari-hari baik yang

menguntungkan maupun yang merugikan.

3.6.9 Melalui studi literatur, siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri

umum protista mirip jamur (Jamur Protista).

3.6.10 Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu

mengklasifikasikan protista mirip jamur (Jamur Protista).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

87 LAMPIRAN 2

3.6.11 Melalui kegiatan studi kasus, siswa mampu menghubungkan

peranan Jamur Protista dalam kehidupan sehari-hari baik yang

menguntungkan maupun yang merugikan.

4.6.1 Dengan memahami studi kasus, siswa mampu membuat makalah

tentang peranan protista dalam kehidupan sehari-hari baik yang

menguntungkan maupun yang merugikan.

D. Materi Pembelajaran

Konseptual :

1. Pengertian kingdom protista.

2. Ciri-ciri umum kingdom protista.

3. Ciri-ciri umum protista mirip hewan (Protozoa).

4. Ciri-ciri umum protista mirip tumbuhan (Ganggang/Alga).

5. Ciri-ciri umum protista mirip jamur (Jamur Protista).

Faktual :

1. Beberapa contoh gambar/video protista yang ada di lingkungan.

2. Beberapa produk makanan yang berbahan dasar protista.

Prosedural :

Melakukan studi kasus peranan protista yang berhubungan dengan

kehidupan sehari-hari baik secara menguntungkan maupun yang

merugikan.

Metakognitif :

Menyajikan makalah hasil studi kasus peranan protista dalam kehidupan

sehari-hari baik yang menguntungkan maupun yang merugikan.

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran:

1. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik (Saintific Approach)

2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)

3. Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, tanya jawab, studi

literatur, studi kasus, pemecahan

masalah dan presentasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

88 LAMPIRAN 2

F. Media Pembelajaran

1. Media

a. Lembar Kerja Siswa (LKS)

b. Powerpoint

c. Video/gambar-gambar tentang protista

2. Alat dan Bahan

a. Alat tulis

b. Whiteboard

c. Laptop

d. LCD Projector

G. Sumber Belajar

1. Irnaningtyas. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

2. Septianing, Rasti dkk. 2013. Panduan Belajar Biologi SMA Kelas 1A.

Bogor: Penerbit Yudhistira.

3. Internet:

a. https://media.neliti.com/media/.../57596-ID-toxoplasmosis-

dalam-kehamilan.pdf

b. https://www.researchgate.net/publication/323688064_Osteomyeli

tis_Vertebra_Akibat_Balantidiasis

c. https://www.alodokter.com/penyakit-chagas

d. https://doktersehat.com/penyakit-tidur-dari-afrika/

e. http://www.o-fish.com/HamaPenyakit/jamur_content.php

f. http://www.bbp4b.litbang.kkp.go.id/jurnaljpbkp/index.php/jpbkp/

article/viewFile/.../pdf

4. LKS

5. Power Point (PPT)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

89 LAMPIRAN 2

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

(3 JP × 45 menit)

Tahapan Sintaks

Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Menyiapkan

kondisi belajar

Apersepsi

Motivasi

Orientasi

Guru membuka pembelajaran

dengan mengucapkan salam

kemudian mengecek kehadiran

siswa di kelas. Selanjutnya,

guru memperkenalkan diri.

Guru menjelaskan model

pembelajaran Problem Based

Learning, aturan, dan hal-hal

yang akan dilakukan oleh

siswa.

Guru memberikan apersepsi

dengan bertanya kepada siswa

apakah mereka pernah

mendengar tentang penyakit

malaria.

Guru memberikan motivasi

kepada siswa dengan

menayangkan beberapa gambar

dan bertanya kembali apakah

ada siswa yang pernah

mengalami penyakit malaria

tersebut dan kira-kira apa

penyebab utama dari malaria

tersebut

Guru menyampaikan

tujuan/ruang lingkup

pembelajaran yang akan

dibahas.

Guru membagikan kuesioner

awal

Siswa diminta membentuk

kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa.

15

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

90 LAMPIRAN 2

Kegiatan Inti

Orientasi siswa

kepada masalah

Guru menarik perhatian siswa

dengan menampilkan gambar

berikut terkait pengertian dan

ciri-ciri umum dari kingdom

protista.

Siswa diberi kesempatan untuk

melakukan tanya jawab dengan

guru terkait gambar yang

ditampilkan.

Mengorientasi siswa pada

masalah dengan menampilkan

video Death by Tsetse Fly lalu

memberikan pertanyaan:

Mengapa lalat tersebut

dapat menimbulkan sebuah

penyakit?

Jenis protista apakah yang

menginfeksi tubuh manusia

tersebut dan bagaimana cara

kerja protista tersebut dalam

menginfeksi tubuh

manusia?

Apakah ada gejala tertentu

saat seseorang terinfeksi

penyakit tersebut dan

adakah cara untuk

menanggulangi infeksi

tersebut?

15

menit

Mengorganisasi

siswa untuk

belajar

Siswa mendiskusikan

pertanyaan yang diberikan oleh

guru.

15

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

91 LAMPIRAN 2

Siswa mengerjakan LKS yang

telah dibagikan oleh guru

secara berkelompok.

Guru membantu siswa dalam

mendefinisikan tugas belajar

yang berhubungan dengan

permasalahan.

Membimbing

penyelidikan

individual

maupun

kelompok

Siswa mencari informasi yang

berkaitan dengan masalah yang

terdapat pada LKS dari

berbagai sumber.

Guru menanyakan dan

membantu siswa apabila siswa

mengalami kesulitan dalam

penyelidikan dan memastikan

setiap anggota kelompok aktif

dalam mengumpulkan

informasi.

35

menit

Mengembangkan

dan

mempresentasikan

hasil

Perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil dari

diskusi untuk memberikan

kesimpulan. Sedangkan

kelompok lain menganggapi.

35

menit

Menganalisis dan

mengevaluasi

proses pemecahan

masalah

Guru memberi klarifikasi bila

ada yang belum tepat dan

memberi penguatan pada hasil

presentasi yang sudah benar.

10

menit

Penutup

Merangkum

Evaluasi

Refleksi

Arahan/tindak

lanjut

Siswa diminta menyimpulkan

apa yang telah dipelajari.

Siswa melakukan evaluasi

dengan mengerjakan post test

siklus I.

Siswa diminta mengungkapkan

manfaat yang diperoleh setelah

mempelajari materi yang telah

dibahas.

Siswa diminta untuk

mempelajari materi berikutnya

tentang Ganggang/Alga dan

Jamur Protista.

10

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

92 LAMPIRAN 2

SIKLUS II

(3 JP × 45 menit)

Pendahuluan

Menyiapkan

kondisi belajar

Apersepsi

Motivasi

Orientasi

Guru membuka pembelajaran

dengan mengucapkan salam

kemudian mengecek kehadiran

siswa di kelas.

Guru memberikan apersepsi

pada siswa dengan

menayangkan gambar agar-agar

dan bertanya kepada siswa apa

bahan dasar dari agar-agar

tersebut.

Guru memberikan motivasi

kepada siswa dengan bertanya

kembali, apa alasan utama alga

dapat dimanfaatkan sebagai

bahan makanan terutama dalam

pembuatan agar-agar

Guru menyampaikan

tujuan/ruang lingkup

pembelajaran yang akan

dibahas.

Siswa diminta membentuk

kelompok yang terdiri dari 4-5

orang siswa.

15

menit

Kegiatan Inti

Orientasi siswa

kepada masalah Guru menarik perhatian siswa

dengan menampilkan gambar

berikut.

Siswa diberi kesempatan untuk

melakukan tanya jawab dengan

guru terkait gambar yang

ditampilkan.

Mengorientasi siswa pada

masalah dengan menampilkan

gambar berikut lalu

15

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

93 LAMPIRAN 2

memberikan pertanyaan:

Mengapa ikan ini terlihat

kurang sehat?

Protista jenis apakah yang

dapat menginfeksi ikan

tersebut?

Bagaimana protista

tersebut menginfeksi ikan

tersebut dan bagaimana

cara untuk mencegah

infeksi tersebut pada ikan?

Mengorganisasi

siswa untuk

belajar

Siswa mendiskusikan

pertanyaan yang diberikan oleh

guru.

Siswa mengerjakan LKS yang

telah dibagikan oleh guru

secara berkelompok.

Guru membantu siswa dalam

mendefinisikan tugas belajar

yang berhubungan dengan

permasalahan.

15

menit

Membimbing

penyelidikan

individual

maupun

kelompok

Siswa mencari informasi yang

berkaitan dengan masalah yang

terdapat pada LKS dari

berbagai sumber.

Guru menanyakan dan

membantu siswa apabila siswa

mengalami kesulitan dalam

penyelidikan dan memastikan

setiap anggota kelompok aktif

dalam mengumpulkan

informasi.

35

menit

Membimbing

penyelidikan

individual

Siswa mencari informasi yang

berkaitan dengan masalah yang

terdapat pada LKS dari

35

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

94 LAMPIRAN 2

maupun

kelompok

berbagai sumber.

Guru menanyakan dan

membantu siswa apabila siswa

mengalami kesulitan dalam

penyelidikan dan memastikan

setiap anggota kelompok aktif

dalam mengumpulkan

informasi.

Mengembangkan

dan

mempresentasikan

hasil

Perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil dari

diskusi untuk memberikan

kesimpulan. Sedangkan

kelompok lain menganggapi.

35

menit

Menganalisis dan

mengevaluasi

proses pemecahan

masalah

Guru memberi klarifikasi bila

ada yang belum tepat dan

memberi penguatan pada hasil

presentasi yang sudah benar.

10

menit

Penutup

Merangkum

Evaluasi

Refleksi

Arahan/tindak

lanjut

Siswa diminta menyimpulkan

apa yang telah dipelajari

Siswa melakukan evaluasi

dengan mengerjakan post test

siklus II.

Siswa diminta mengungkapkan

manfaat yang diperoleh setelah

mempelajari materi yang telah

dibahas.

Siswa diminta untuk mengisi

kuesioner akhir.

10

menit

I. Penilaian Hasil Pembelajaran

Aspek Teknik Instrumen

Sikap Non Tes Lembar Observasi

Lembar Kuesioner

Pengetahuan Tes (Pilihan Ganda dan

Uraian)

LKS, pre test, serta post

test siklus I dan II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

95 LAMPIRAN 2

J. Lampiran

1. Instrumen Penilaian

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

96 LAMPIRAN 3

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 1

Lampiran 3

A. Tujuan:

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian kingdom protista.

2. Siswa mampu menganalisis ciri-ciri umum kingdom protista.

3. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri umum protista mirip hewan

(Protozoa).

4. Siswa mampu mengklasifikasikan protista mirip hewan (Protozoa).

5. Siswa mampu menghubungkan peranan Protozoa dalam kehidupan sehari-

hari baik yang menguntungkan maupun yang merugikan.

B. Alat dan bahan:

Alat tulis (pulpen)

C. Langkah-langkah kegiatan

1. Bacalah pernyataan di bawah ini dengan baik!

2. Tentukan atau susunlah hipotesis dari pernyataan tersebut dengan baik!

3. Untuk menguji hipotesis yang telah kalian buat, carilah informasi baik

dari buku, internet dan lainnya!

4. Berdasarkan informasi yang telah kalian dapatkan, buatlah kesimpulan!

D. Kegiatan

1. Rumusan Masalah:

Apakah kamu setuju dengan rumusan masalah berikut di bawah ini?

Jika tidak, susun kembali Rumusan Masalah menurut kelompokmu!

a. Feses dari kucing liar membahayakan ibu yang sedang hamil

karena kemungkinan mengandung Toxoplasma sp. dalam

bentuk oosista.

b.

c. Seseorang mengalami diare balantidias akibat makanan yang

dikonsumsi tidak bersih dan mengandung larva Balantidium

coli.

Trypanosoma

brucei

gambiense

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

97 LAMPIRAN 3

2. Hipotesis:

Tuliskan hipotesis kalian di bawah ini!

a. ................................................................................................

................................................................................................

................................................................................................

...................................................................................

b. ................................................................................................

................................................................................................

....................................................................................

c. ................................................................................................

................................................................................................

.....................................................................................

(boleh ditambah jika diperlukan)

3. Hasil diskusi (informasi yang didapat)

Carilah keterangan-keterangan yang berhubungan dengan

permasalahan tersebut (dalam buku atau literatur lainnya) sebagai

bahan untuk memecahkan permasalahan di atas! Kaitkan dengan

ciri-ciri umum protozoa, klasifikasinya, serta peranannya dalam

kehidupan sehari-hari!

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

.........................................................................................................

4. Kesimpulan

............................................................................................................

............................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

98 LAMPIRAN 3

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

.........................................................................................................

5.

Sumber yang dapat membantu:

https://media.neliti.com/media/.../57596-ID-toxoplasmosis-dalam-kehamilan.pdf

https://www.researchgate.net/publication/323688064_Osteomyelitis_Vertebra_Akibat_Balantidiasis

https://doktersehat.com/penyakit-tidur-dari-afrika/

https://www.alodokter.com/penyakit-chagas

Kelompok:

Nama:

1. 4.

2. 5.

3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

99 LAMPIRAN 4

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 2

Lampiran 4

A. Tujuan:

1. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri umum protista mirip tumbuhan

(Ganggang/Alga).

2. Siswa mampu mengklasifikasikan protista mirip tumbuhan

(Ganggang/Alga).

3. Siswa mampu menghubungkan peranan Ganggang/Alga dalam

kehidupan sehari-hari baik yang menguntungkan maupun yang

merugikan.

4. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri umum protista mirip jamur

(Jamur Protista).

5. Siswa mampu mengklasifikasikan protista mirip jamur (Jamur

Protista).

6. Siswa mampu menghubungkan peranan Jamur Protista dalam

kehidupan sehari-hari baik yang menguntungkan maupun yang

merugikan.

B. Alat dan bahan:

Alat tulis (pulpen)

C. Langkah-langkah kegiatan

1. Bacalah artikel tersebut!

2. Susunlah hipotesis dari gambar tersebut dengan menjawab pertanyaan

yang ada!

3. Untuk menguji hipotesis yang telah kalian buat, carilah informasi baik

dari buku, internet dan lainnya!

4. Berdasarkan informasi yang telah kalian dapatkan, buatlah kesimpulan!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

100 LAMPIRAN 4

D. Kegiatan

1. Rumusan Masalah:

a.

Tuliskan masalah yang kalian temukan dalam artikel di atas dan

buatlah rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan yang

memfokuskan pada permasalahan yang telah kalian temukan

sebelumnya!

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

Kripik Ganggang

Di daerah pantai Wonosari ganggang yang merupakan tumbuhan liar

kini dapat dimanfaatkan sebagai camilan yang mempunyai nilai jual

tinggi. Dulu para nelayan daerah Wonosari tidak mengetahui jika

ganggang hijau yang tumbuh subur dipantai dapat dimanfaatkan sebagai

bahan makanan.Namun, setelah kelompok mahasiswa dari UGM

(Universita Gajah Mada) datang di daerah pesisir pantai Wonosari dan

meneliti akan ganggang, akhirnya kelompok mahasiswa ini berinovasi

dengan ganggang hijau dan mensosialisasikan ke para nelayan daerah

pantai Wonosari.

Dari situlah para nelayan mulai memproduksi ganggang sebagai olahan

makanan. Jenis produk yang dihasilkan dari ganggang hijau atau Ulva sp.

ini adalah keripik ganggang yang mempunyai rasa yang gurih.

Selain rasa keripik ganggang yang nikmat ternyata juga mempunyai

banyak manfaat untuk tubuh kita.Ganggang hijau atau Ulva

sp. mempunyai kandungan protein, vitamin, mineral dan zat besi. Selain

itu ganggang hijau atau Ulva sp. juga mempunyai manfaat sebagai anti

kanker (cancer) dan juga sebagai obat cacing yang tentunya alami.

Sebenarnya ganggang hijau di negara lain seperti Jepang, Cina, dan

Filipina sudah dimanfaatkan sebagai salad dan dikonsumsi oleh

warganya.

Sumber: https://paketwisatajogja75.com/paket-wisata-jogja-keripik-ganggang-hijau/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

101 LAMPIRAN 4

b.

Kemukakanlah rumusan masalah terkait permasalahan di atas!

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

1. Hipotesis:

Tuliskan hipotesis kalian di bawah ini!

a. ................................................................................................

................................................................................................

................................................................................................

...................................................................................

b. ................................................................................................

................................................................................................

....................................................................................

c. ................................................................................................

................................................................................................

.....................................................................................

(boleh ditambah jika diperlukan)

2. Hasil diskusi (informasi yang didapat)

Carilah keterangan-keterangan yang berhubungan dengan

permasalahan tersebut (dalam buku atau literatur lainnya) sebagai

bahan untuk memecahkan permasalahan di atas! Kaitkan dengan

Suatu hari Pak Burhan mengecek kolam ikan Nilanya. Dia terkejut saat

menjumpai beberapa ikan Nilanya dalam kondisi yang terlihat kurang

sehat dan muncul "benda" seperti kapas, berwarna putih pada kulit

serta sirip ikannya. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Sejenis

jamurkah “benda” yang terdapat pada beberapa tubuh ikan Nilanya

tersebut? Jika iya, apakah terdapat persamaan dengan jamur sejati?

Jamur jenis apa yang menginfeksi ikan-ikan Nila pak Burhan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

102 LAMPIRAN 4

ciri-ciri umum ganggang/alga dan jamur protista, klasifikasinya,

serta peranannya dalam kehidupan sehari-hari!

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

.........................................................................................................

3. Kesimpulan

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

.........................................................................................................

4.

Sumber yang dapat membantu:

http://www.bbp4b.litbang.kkp.go.id/jurnal-jpbkp/index.php/jpbkp/article/viewFile/.../pdf

http://www.o-fish.com/HamaPenyakit/jamur_content.php

Kelompok:

Nama:

1. 4.

2. 5.

3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

103 LAMPIRAN 5

KISI-KISI POST TEST SIKLUS I

Lampiran 5

INDIKATOR TINGKATAN SOAL JUMLAH

SOAL C1 C2 C3 C4 C5 C6

3.6.1 Menjelaskan pengertian

kingdom protista.

3A 1

3.6.2 Menganalisis ciri-ciri

umum kingdom protista.

5A

1

3.6.3 Mengidentifikasi ciri-ciri

umum protista mirip

hewan (Protozoa).

4B

1

3.6.4 Mengklasifikasikan

protista mirip hewan

(Protozoa).

2A,

4A,

2B,

3B

4

3.6.5 Menghubungkan peranan

Protozoa dalam

kehidupan sehari-hari

baik yang

menguntungkan maupun

yang merugikan.

1A,

1B,

5B

3

Jumlah Soal Keseluruhan 10

Keterangan:

A: Pilihan Ganda

B: Uraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

104 LAMPIRAN 6

SOAL POST TEST I

Lampiran 6

A. Pilihan Ganda

Pilihlah jawaban yang

paling benar dengan

memberikan tanda silang

(x)!

1. Perhatikan gambar di

bawah ini!

Dari gambar di atas,

hewan yang menjadi

perantara penyebaran

parasit Trypanosoma

cruzi adalah.....

a. 1 d. 4

b. 2 e. 5

c. 3

2. Budi dan kawan-

kawannya mengamati

sesuatu makhluk kecil

yang bergerak-gerak,

dengan ciri-ciri gerakan

sangat cepat, mempunyai

bulu cambuk, dan hanya

terdiri dari satu sel

sehingga Budi dan

kawan-kawan

berkesimpulan bahwa

makhluk hidup kecil ini

adalah.....

a.Rhizopoda d.Ciliata

c. Sporozoa e.

Flagellata

c. Foraminifera

3. Protista merupakan suatu

organisme yang memiliki

membran inti yang biasa

disebut.....

a. Prokariotik d. Silia

b. Parasit e. Flagela

c. Eukariotik

4. Berikut ini adalah contoh

dari Protista.

1) Plasmodium vivax

2) Paramecium

caudatum

3) Saprolegnia sp.

4) Trypanosoma cruzei

Nama :

Kelas :

No. Absen :

1 4

2 5

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

105 LAMPIRAN 6

5) Ulva sp.

Berdasarkan contoh

Protista di atas, jenis

Protozoa ditunjukkan

pada nomor.....

a. 1 dan 3 d. 3 dan 5

b. 1 dan 5 e. 4 dan 5

c. 2 dan 4

5. Ciri-ciri dari organisme

yang termasuk dalam

kingdom Protista adalah

sebagai berikut.....

a. Parasit, multiseluler,

prokariotik

b. Eukariotik,

multiseluler atau

uniseluler

c. Prokariotik, anaerob,

multiseluler

d. Prokariotik,

multiseluler atau

uniseluler

B. Uraian

Jawablah pertanyaan di

bawah ini dengan benar!

1.

Berdasarkan gambar di

atas, buatlah analisis

terhadap hal-hal berikut:

a. Mengapa lalat Tsetse

Glossina palpalis

dapat menyebabkan

manusia mengalami

tidur panjang?

b. Bagaimana cara kerja

parasit yang dibawa

oleh lalat Tsetse

Glossina palpalis

dalam menginfeksi

tubuh manusia?

2. Bagaimana

pengelompokkan dari

Protozoa? Jelaskan

perbedaan pada setiap

filumnya!

3. Buatlah skema siklus

hidup Plasmodium sp.

penyebab penyakit

malaria!

4. Jelaskan yang dimaksud

dengan fagositosis!

5. Rambut kucing pada

dasarnya tidak

menyebabkan

kemandulan bagi ibu

hamil. Namun, yang

benar ialah rambut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

106 LAMPIRAN 6

kucing yang terinfeksi

Toxoplasma sp. yang

dapat menyebabkan

kemandulan bagi ibu

hamil. Menurut Anda

benarkah hal tersebut?

Kemukakan alasan Anda!

;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

107 LAMPIRAN 7

KUNCI JAWABAN DAN PANDUANG SKORING

POST TEST SIKLUS I

Lampiran 7

A. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda

1. A

2. E

3. C

4. C

5. B

Panduan Skoring: Setiap soal dijawab dengan benar akan diberi skor 5, jika

salah akan diberi skor 0.

B. Kunci Jawaban Soal Uraian

1. a. Karena lalat Tsetse Glossina palpalis merupakan hewan perantara

bagi Trypanosoma brucei gambiense yang dapat menyebabkan

manusia mengalami tidur panjang.

b. Cara kerjanya adalah lalat Tsetse Glossina palpalis yang

mengandung Trypanosoma brucei gambiense mengigit manusia.

Kemudian Trypanosoma brucei gambiense beredar di dalam

jaringan darah manusia dan hidup bereproduksi dengan cara

pembelahan biner memanjang di dalam jaringan darah

manusia.

Panduan Skoring:

a. Benar menyebutkan alasan dan nama organisme penyebabnya,

skor 5

b. Setiap benar menjelaskan cara kerjanya, skor 5

2. Protozoa dikelompokkan berdasarkan alat geraknya. Terdapat 4 filum

yaitu Ciliata bergerak dengan silia (rambut getar), Rhizopoda bergerak

dengan pseudopodia (kaki semu), Flagellata bergerak dengan flagela

(bulu cambuk), dan Sporozoa yang tidak memiliki alat gerak.

Panduan Skoring:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

108 LAMPIRAN 7

a. Benar menyebutkan dasar pengelompokkan, skor 5

b. Benar menyebut anggota filum, skor 5

c. Benar menyebutkan alat geraknya pada tiap filum, skor 5

3.

Panduan Skoring: Setiap benar menjelaskan 1 siklus, skor 2

Nyamuk betina

Anopheles mengandung

Plasmodium muda

(sporozoit)

Sporozoit

masuk ke sel-

sel hati

Setelah 3 hari sporozoit

meninggalkan sel hati

dan menyerang sel

darah merah (tropozit)

Tropozit membelah

berganda

menghasilkan

merozoit

Merozoit keluar, sebagian

menyerang sel darah merah

lainnya, sebagian lagi

melanjutkan daurnya

menjadi gametosit

Jika gametosit

masuk ke dalam

tubuh nyamuk

betina

Anopheles akan

menjadi gamet

Jika terjadi pembuahan

akan membentuk zigot

Zigot menjadi ookinet pada dinding

lambung dan akan berubah menjadi

ookista yang intinya akan

membelah membentuk Plasmodium

muda (sporozoit)

Ookista yang sudah matang akan

pecah sehingga sporozoit menyebar

dalam tubuh nyamuk dan sebagian

akan menuju kelenjar air liur nyamuk

Bila nyamuk sudah

mengandung sporozoit,

maka nyamuk akan

menyebarkan Plasmodium

ke dalam tubuh manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

109 LAMPIRAN 7

4. Fagositosis adalah cara menelan atau mencerna mangsa/makanan

pada Protozoa. Sebab, Protozoa merupakan organisme heterotrof

yang memperoleh makanannya dengan cara fagositosis.

Panduan Skoring: Benar menjelaskan pengertiannya, skor 5

5. Benar, sebab bila bulu kucing terkena kotoran yang mengandung

kista Toxoplasma lalu secara tidak sengaja termakan manusia maka

parasit tersebut akan masuk ke dalam tubuh. Jika infeksi tersebut

terjadi terus menerus akan mengganggu saluran telur wanita. Sel

telur yang dihasilkan ovarium akan menyempit dan terjadi

kemandulan karena tidak dapat dibuahi oleh sperma.

Panduan Skoring:

a. Benar menyebutkan penyebabnya, skor 5

b. Benar menyebutkan nama organisme penyebabnya, skor 5

c. Benar menyebutkan akibatnya, skor 5

Total Skor Maksimal:

A+B = 25+75 = 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

110 LAMPIRAN 8

KISI-KISI POST TEST SIKLUS II

Lampiran 8

INDIKATOR TINGKATAN SOAL JUMLAH

SOAL C1 C2 C3 C4 C5 C6

3.6.1 Mengidentifikasi ciri-ciri

umum protista mirip

tumbuhan

(Ganggang/Alga).

2B

1

3.6.2 Mengklasifikasikan protista

mirip tumbuhan

(Ganggang/Alga).

5A

1

3.6.3 Menghubungkan peranan

Ganggang/Alga dalam

kehidupan sehari-hari baik

yang menguntungkan

maupun yang merugikan.

2A,

3B

2

3.6.4 Mengidentifikasi ciri-ciri

umum protista mirip jamur

(Jamur Protista).

1A,

1B

2

3.6.5 Mengklasifikasikan protista

mirip jamur (Jamur

Protista).

4A,

4B

2

3.6.6 Menghubungkan peranan

Jamur Protista dalam

kehidupan sehari-hari baik

yang menguntungkan

maupun yang merugikan.

3A,

5B

2

Jumlah Soal Keseluruhan 10

Keterangan:

A: Pilihan Ganda

B: Uraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

111 LAMPIRAN 9

SOAL POST TEST II

Lampiran 9

A. Pilihan Ganda Bervariasi

Pilihlah!

1. Berikut ini karakteristik

Protista:

1) Sel eukariotik

2) Memiliki alat gerak

berupa pseudopodia

3) Memiliki sel dengan

flagela

4) Memiliki klorofil

dan pigmen lainnya

5) Dinding sel tersusun

oleh selulosa

Karakteristik yang

dimiliki oleh Jamur

Protista ditunjukkan

pada nomor.....

a. 1, 2, dan 3

b. 1, 3, dan 5

c. 2, 4, dan 5

d. 3, 4, dan 5

e. 1, 2, dan 5

2. Beberapa jenis alga yang

bermanfaat untuk industri

makanan dan

dimanfaatkan sebagai

sayuran adalah.....

a. Turbinaria dan

Oscillatoria

b. Chlorella dan Ulva

sp.

c. Euchema dan

Oscillatoria

d. Chlorella dan

Euchema

e. Spirogyra dan

Oscillatoria

3. Penyakit rebah semai

yang menyebabkan

kematian bibit tanaman

disebabkan oleh.....

a. Phytium sp.

b. Phytophthora

infestans

c. Plasmopara viticola

d. Saprolegnia sp.

e. Fuligo septica

a. Jika jawaban (1), (2), dan

(3) benar

b. Jika jawaban (1) dan (3)

benar

c. Jika jawaban (2) dan (4)

benar

Nama :

Kelas :

No. Absen :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

112 LAMPIRAN 9

d. Jika hanya jawaban (4)

yang benar

e. Jika semua jawaban benar

4. Berikut merupakan jenis

jamur yang termasuk

dalam Jamur Lendir

Plasmodial adalah.....

(1) Coenonia sp.

(2) Dictyostelium

discoideum

(3) Acytostelium sp.

(4) Fuligo septica

(5) Polysphondylium sp.

5. Ganggang yang

mengalami metagenesis

(pergiliran keturunan)

antara generasi gametofit

dengan generasi soprofit,

antara lain.....

(1) Chlamydomonas

(2) Ulva

(3) Volvox

(4) Laminaria

(5) Navicula

B. Uraian

Jawablah pertanyaan di

bawah ini dengan benar!

1. Terdapat beberapa

organisme protista yang

mirip dengan jamur,

contohnya Saprolegnia sp.

Menurut Anda, hal apakah

yang menjadi persamaan

antara protista mirip jamur

dengan jamur sejati?

2. Puding dan agar-agar

merupakan makanan yang

banyak digemari oleh anak-

anak maupun orang dewasa.

Makanan tersebut dibuat

dengan bahan dasar

ganggang atau biasa dikenal

dengan rumput laut.

Menurut Anda, apakah

rumput laut termasuk ke

dalam kelompok tumbuhan?

3. Jelaskan peranan ganggang

yang menguntungkan dan

yang merugikan! Tuliskan

contohnya masing-masing!

4. Apakah perbedaan antara

jamur lendir plasmodial

dengan jamur lendir seluler?

5.

Berdasarkan gambar di atas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

113 LAMPIRAN 9

buatlah analisis terhadap

hal-hal berikut:

a. Mengapa ikan tersebut

terlihat kurang sehat?

b. Bagaimana ikan

tersebut dapat

mengalami infeksi

seperti pada gambar?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

114 LAMPIRAN 10

KUNCI JAWABAN DAN PANDUANG SKORING

POST TEST SIKLUS II

Lampiran 10

A. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda

1. B

2. B

3. A

4. D

5. C

Panduan Skoring: Setiap soal dijawab dengan benar akan diberi skor 5, jika

salah akan diberi skor 0.

B. Kunci Jawaban Soal Uraian

1. Yang menjadi persamaannya adalah sebagai berikut:

a. Bersifat eukariotik

b. Tidak memiliki klorofil

c. Dapat menghasilkan spora

d. Bersifat heterotrof

Panduan Skoring: Benar menyebutkan persamaannya, skor 10

2. Rumput laut tidak termasuk dalam tumbuhan, tetapi merupakan salah

satu contoh dari protista mirip tumbuhan. Sebab, ganggang tidak

memiliki akar, batang, dan daun sejati (talus). Selain itu ganggang

biasa hidup dan berkembang di perairan sedangkan tumbuhan di

darat.

Panduan Skoring: Setiap benar menjelaskan alasannya, skor 5

3. Ganggang menguntungkan karena dapat diolah menjadi makanan dan

minuman bergizi tinggi atau sebagai bahan campuran dalam

industri. Contoh: Chlorella sp., Ulva sp., Laminaria digitalis

Ganggang merugikan karena dapat menyebabkan keracunan dan

penyakit pada manusia.

Contoh: Pfiesteria, Gymnodinium breve, Gonyaulax

Panduan Skoring:

a. Benar menjelaskan peranan menguntungkan ganggang, skor 3

b. Benar menjelaskan peranan merugikan ganggang, skor 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

115 LAMPIRAN 10

c. Setiap benar memberikan contoh pada masing-masing peranan

ganggang, skor 2

4. Perbedaannya

Panduan Skoring: Benar menyebutkan perbedaannya, skor 10

5. a. Ikan tersebut terlihat kurang sehat karena terinfeksi oleh salah satu

jenis jamur protista yaitu Saprolegnia sp.

b. Saprolegnia sp. umumnya dijumpai pada air tawar maupun air

payau dengan suhu sekitar 0-35°C. Pada umumnya, Saprolegnia

akan menyerang bagian tubuh ikan yang terluka, dan selanjutnya

dapat pula menyebar pada jaringan lainnya. Serangan Saprolegnia

biasanya juga berkaitan dengan kondisi kualitas air yang buruk,

seperti sirkulasi air rendah, kadar oksigen terlarut rendah, atau

kadar amonia tinggi, dan kadar bahan organik tinggi.

Panduan Skoring:

a. Benar menjelaskan alasan dan menyebutkan nama organismenya,

skor 10

b. Setiap benar menjelaskan penyebab ikan terinfeksi, skor 5

Jamur Lendir Plasmodial Jamur Lendir Seluler

Tidak bersekat dan bersifat

heterotrof fagosit

Bersekat

Memiliki fase makan

plasmodium

Memiliki fase makan berupa sel-sel

yang hidup soliter

Total Skor Maksimal:

A+B = 25+75 = 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

116 LAMPIRAN 11

LEMBAR OBSERVASI

Lampiran 11

Kelas/Semester :

Hari, tanggal :

Observer :

Kelompok :

PETUNJUK:

1. Amatilah setiap kegiatan siswa di kelas selama proses pembelajaran

berlangsung!

2. Isilah lembar observasi dengan memberikan tanda () sesuai dengan

kejadian yang sebenarnya pada kolom yang tersedia!

No. Aspek Penilaian Skor

Catatan Tinggi Sedang Rendah

1. Siswa memperhatikan guru saat

memberikan penjelasan

2. Motivasi siswa saat mengikuti

proses pembelajaran

3. Siswa antusias menerima

pertanyaan dari guru

4. Siswa aktif dalam diskusi

kelompok

5.

Siswa mengerjakan dengan baik

lembar kerja siswa yang sudah

diberikan

6. Siswa aktif mencari jawaban dari

buku dan sumber lainnya

7. Siswa mempresentasikan hasil

diskusi dengan baik

8. Siswa memperhatikan presentasi

kelompok lain

9. Siswa menanggapi hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

117 LAMPIRAN 11

presentasi kelompok lain

10. Siswa dapat menyimpulkan

materi yang telah dipelajari

Keterangan:

Kategori Tinggi:

Apabila 3 siswa atau lebih dalam kelompok memenuhi kriteria penilaian.

Kategori Sedang:

Apabila 2 siswa dalam kelompok memenuhi kriteria penilaian.

Kategori Rendah:

Apabila 1 siswa atau tidak ada yang memenuhi kriteria penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

118 LAMPIRAN 13

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal

No. Indikator

Motivasi Belajar

Bentuk Pernyataan

Pernyataan

Positif

Pernyataan

Negatif

1. Attention

(perhatian) 2, 3, 10 1, 6

2. Relevance

(relevansi) 4, 8, 11 7, 9

3. Confidance

(kepercayaan

diri)

12, 13, 17 16, 5

4. Satisfaction

(kepuasan) 14, 15, 19 18, 20

Jumlah pernyataan 12 8

Lampiran 12

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Akhir

No. Indikator

Motivasi Belajar

Bentuk Pernyataan

Pernyataan

Positif

Pernyataan

Negatif

1. Attention

(perhatian) 2, 6, 9 3, 16

2. Relevance

(relevansi) 10, 15, 17 7, 19

3. Confidance

(kepercayaan

diri)

1, 4, 8 5, 14

4. Satisfaction

(kepuasan) 11, 13, 18 12, 20

Jumlah pernyataan 12 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

119 LAMPIRAN 13

KUESIONER MOTIVASI AWAL

Lampiran 13

Petunjuk:

1. Bacalah setiap pernyataan dengan baik sebelum Anda memberikan jawaban.

2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajar Anda

dalam mata pelajaran Biologi.

3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademik Anda. Oleh sebab

itu, jawablah sesuai keadaan yang sebenarnya.

4. Beri tanda () pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang

disediakan dengan ketentuan sebagai berikut:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

~Selamat Mengerjakan~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

120 LAMPIRAN 13

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Biologi adalah pelajaran yang

membosankan bagi saya

2. Biologi adalah pelajaran yang menarik

bagi saya

3. Saya mendengarkan dan memperhatikan

penjelasan dari guru saat belajar Biologi

4.

Saya mencatat hal-hal penting yang

disampaikan oleh guru karena catatan

tersebut bermanfaat bagi saya

5. Saya merasa tidak mampu menyelesaikan

setiap tugas Biologi yang diberikan

6.

Saya kurang tertarik mempelajari materi

pelajaran Biologi dengan sungguh-

sungguh karena tidak menarik bagi saya

7. Pelajaran Biologi tidak bermanfaat bagi

saya

8.

Pembelajaran Biologi sangat relevan

dengan kehidupan, sebab banyak kejadian-

kejadian alam yang berhubungan dengan

Biologi

9.

Pembelajaran Biologi tidak relevan dengan

kehidupan, sebab saya tidak dapat

memahami isi pelajaran tersebut

10.

Saya selalu menyukai pelajaran Biologi

apabila kegiatan pembelajaran

menggunakan model pembelajaran yang

menarik

11.

Belajar Biologi adalah kebutuhan bagi

saya, bukan hanya sekedar untuk

mendapatkan pujian

12.

Saya mempelajari kembali materi yang

saya dapatkan di kelas dengan sungguh

untuk mendapatkan nilai terbaik dalam

pelajaran Biologi

13. Saya tidak mencontek saat ulangan

Biologi

14. Saya merasa puas apabila mendapatkan

nilai tinggi pada pelajaran Biologi

15. Saya merasa puas dan bahagia bila berhasil

menyelesaikan tugas/ulangan

16.

Saya malas mempelajari materi dari buku

cetak atau buku catatan sebelum ulangan

harian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

121 LAMPIRAN 13

No. Pernyataan STS TS S SS

17.

Apabila nilai ulangan Biologi saya buruk

dan tidak sesuai harapan, saya akan

menambahkan waktu belajar agar dapat

memperbaikinya

18.

Saya merasa tidak puas dari setiap jawaban

yang berkaitan dengan Biologi yang

diberikan oleh guru

19.

Apabila nilai ulangan saya rendah, saya

berkeinginan untuk mencapai nilai yang

lebih tinggi pada ulangan berikutnya

20.

Saya merasa tidak senang dengan

penjelasan yang diberikan oleh guru saat

pelajaran Biologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

122 LAMPIRAN 14

KUESIONER MOTIVASI AKHIR

Lampiran 14

Petunjuk:

1. Bacalah setiap pernyataan dengan baik sebelum Anda memberikan jawaban.

2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajar Anda

dalam mata pelajaran Biologi.

3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademik Anda. Oleh sebab

itu, jawablah sesuai keadaan yang sebenarnya.

4. Beri tanda () pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang

disediakan dengan ketentuan sebagai berikut:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

~Selamat Mengerjakan~

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

123 LAMPIRAN 14

No. Pernyataan STS TS S SS

1.

Saya selalu berusaha menguasai materi

secara mendalam dalam mempelajari

Biologi dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning

2.

Saya merasa senang dan semangat apabila

kegiatan pembelajaran Biologi

menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning

3.

Saya merasa malas untuk belajar Biologi

bila menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning karena harus

banyak mencari referensi

4.

Saya lebih mudah memahami materi

pelajaran Biologi jika kegiatan

pembelajarannya menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning

5.

Saya malas mempelajari materi pelajaran

Biologi lebih dalam dengan cara

menerapkan model pembelajaran Problem

Based Learning di dalamnya

6.

Saya selalu memperhatikan penjelasan

guru tentang konsep awal yang digunakan

dalam menerapkan model pembelajaran

Problem Based Learning

7.

Penerapan model pembelajaran Problem

Based Learning tidak ada manfaatnya bagi

saya

8.

Dalam pembelajaran Biologi

menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning saya berusaha

menemukan konsep Biologi sendiri

9.

Saya merasa tertarik apabila guru Biologi

mengajar dengan model pembelajaran

Problem Based Learning

10.

Penerapan model pembelajaran Problem

Based Learning pada pelajaran Biologi

sangat bermanfaat bagi saya

11.

Saya merasa puas dan semangat apabila

dapat menemukan konsep dalam pelajaran

Biologi

12.

Pelajaran Biologi akan terasa

membosankan bila diajarkan menggunakan

model pembelajaran Problem Based

Learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

124 LAMPIRAN 14

No. Pernyataan STS TS S SS

13.

Belajar menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning meningkatkan

motivasi saya untuk lebih giat lagi belajar

Biologi

14.

Saya merasa tidak ada pengaruhnya dalam

nilai Biologi saya jika belajar Biologi

dengan menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning

15.

Saya merasa sangat terbantu dengan

penerapan model pembelajaran Problem

Based Learning

16.

Setelah menerima pelajaran Biologi

menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning saya tidak

tertarik untuk mempelajari kembali pokok

bahasan yang telah disampaikan

17.

Saya mengikuti langkah demi langkah

proses pembelajaran pada saat

pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning

18.

Saya merasa puas karena dapat lebih

memahami pelajaran Biologi dengan

menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning

19.

Sebelum belajar dengan model

pembelajaran Problem Based Learning,

malam sebelumnya saya tidak mempelajari

materi yang akan dibahas

20.

Nilai ulangan saya tidak mengalami

peningkatan setelah pembelajaran Biologi

menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

125 LAMPIRAN 15

Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II

Lampiran 15

No. Nama Post Test

Siklus I

Post Test

Siklus II

1 AHQM 30 30

2 AYUA 46 51

3 AAS 53 42

4 AFZ 25 29

5 APU 66 57

6 AAW 26 20

7 AES 45 51

8 BLPP 76 49

9 BH 52 57

10 BAN 59 45

11 CMP 50 32

12 DBPW 59 45

13 DMS 60 52

14 EP 58 47

15 FN 59 54

16 GS 50 54

17 HWD 21 47

18 IAL 21 29

19 JBS 33 35

20 LOL 24 31

21 MFNA 12 30

22 MFNF 21 15

23 MAN 20 30

24 MRR 33 23

25 NSP 48 40

26 NA 48 55

27 RPH 12 26

28 SRA 24 21

29 YCTS 34 33

Rata-Rata 40,2 39,0

N-gain -1,8

Kategori Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

126 LAMPIRAN 16

Data Hasil Observasi Siswa Siklus I

Lampiran 16

Kelompok Nomor Pernyataan

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 T T R S S S R R R R 17

2 S S R S S S R R R S 16

3 T T R S S S S R R R 18

4 S S R S S S R R R R 15

5 S S R S S S R R R R 15

6 S S R S S S R R R S 16

7 R S R S S S S R R S 16

8 R R R S S S R R R S 14

Keterangan:

T (Tinggi) : 3

S (Sedang) : 2

R (Rendah) : 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

127 LAMPIRAN 17

Data Hasil Observasi Siswa Siklus II

Lampiran 17

Kelompok Nomor Pernyataan

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 T T S T T T R R R S 22

2 T T S S S S R S S S 21

3 T T T S T T T T R T 27

4 S R S S S S R S S S 18

5 S S S S S S S S R R 18

6 R R R R R R R R R R 10

7 R R R S R R S R S S 14

8 S R S S S T S S S S 18

Keterangan:

T (Tinggi) : 3

S (Sedang) : 2

R (Rendah) : 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

128 LAMPIRAN 18

Data Hasil Motivasi Bealajar Siswa Siklus I

Lampiran 18

No Nama

Siswa

Skor Pernyataan Jumlah

Skor

Presentase

Skor Kategori

Presentase

Aspek (%)

A R C S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. AHQM 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 66 83% Tinggi 15 16 17 18

2. AYUA 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 53 66% Sedang 11 15 13 14

3. AAS 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 76 95% Tinggi 20 20 18 18

4. AFZ 2 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 2 2 3 3 2 3 3 4 3 61 76% Sedang 13 20 12 16

5. APU 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 2 1 3 2 57 71% Sedang 14 16 13 14

6. AAW 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 3 61 76% Sedang 15 15 14 17

7. AES 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 2 3 4 4 65 81% Tinggi 15 18 15 17

8. BLPP 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 70 88% Tinggi 16 19 18 17

9. BH 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 59 74% Sedang 12 15 15 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

129 LAMPIRAN 18

No Nama

Siswa

Skor Pernyataan Jumlah

Skor

Presentase

Skor Kategori

Presentase

Aspek (%)

A R C S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

10. BAN 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 72 90% Tinggi 19 20 15 18

11. CMP 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 62 78% Tinggi 14 15 16 17

12. DBPW 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 62 78% Tinggi 16 16 13 17

13. DMS 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 67 84% Tinggi 16 18 16 17

14. EP 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 75% Tinggi 15 15 15 15

15. FN 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 52 65% Sedang 11 15 12 14

16. GS 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 63 79% Tinggi 15 17 16 15

17. HWD 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 65 81% Tinggi 15 18 15 17

18. IAL 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 1 3 3 4 3 4 4 4 67 84% Tinggi 18 17 14 18

19. JBS 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59 74% Sedang 15 14 15 15

20. LOL 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 59 74% Sedang 15 15 14 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

130 LAMPIRAN 18

No Nama

Siswa

Skor Pernyataan Jumlah

Skor

Presentase

Skor Kategori

Presentase

Aspek (%)

A R C S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

21. MFNA 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 67 84% Tinggi 15 19 18 15

22. MFNF 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 58 73% Sedang 15 15 13 15

23. MAN 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 68 85% Tinggi 14 20 16 18

24. MRR 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 59 74% Sedang 15 15 14 15

25. NSP 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 58 73% Sedang 15 16 12 15

26. NA 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 2 3 2 4 3 67 84% Tinggi 18 19 13 17

27. RPH 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 58 73% Sedang 14 16 12 16

28. SRA 2 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 59 74% Sedang 14 17 12 16

29. YCTS 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 2 4 3 4 3 65 81% Tinggi 15 17 15 18

Rata-Rata 15 17 15 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

131 LAMPIRAN 19

Data Hasil Motivasi Bealajar Siswa Siklus II

Lampiran 19

No Nama

Siswa

Skor Pernyataan Jumlah

Skor

Presentase

Skor Kategori

Presentase

Aspek (%)

A R C S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. AHQM 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 58 73% Sedang 14 14 15 15

2. AYUA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 0 3 3 2 3 3 3 3 57 71% Sedang 14 15 15 13

3. AAS 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 1 3 62 78% Tinggi 16 15 15 16

4. AFZ 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 2 3 4 4 3 62 78% Tinggi 14 17 16 15

5. APU 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 61 76% Sedang 14 16 15 16

6. AAW 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 56 70% Sedang 15 14 15 12

7. AES 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 77 96% Tinggi 20 17 20 20

8. BLPP 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 66 83% Tinggi 15 17 16 18

9. BH 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 59 74% Sedang 15 15 15 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

132 LAMPIRAN 19

No Nama

Siswa

Skor Pernyataan Jumlah

Skor

Presentase

Skor Kategori

Presentase

Aspek (%)

A R C S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

10. BAN 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 70 88% Tinggi 17 17 18 18

11. CMP 3 4 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 57 71% Sedang 14 15 13 15

12. DBPW 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 60 75% Sedang 15 15 15 15

13. DMS 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 60 75% Sedang 15 14 14 17

14. EP 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 4 3 1 4 3 4 2 3 1 3 56 70% Sedang 13 13 16 14

15. FN 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 62 78% Tinggi 15 16 16 15

16. GS 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 60 75% Sedang 15 15 14 16

17. HWD 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 65 81% Tinggi 16 17 15 17

18. IAL 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 53 66% Sedang 11 13 14 15

19. JBS 3 3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 71% Sedang 15 15 12 15

20. LOL 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 52 65% Sedang 13 14 12 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

133 LAMPIRAN 19

No Nama

Siswa

Skor Pernyataan Jumlah

Skor

Presentase

Skor Kategori

Presentase

Aspek (%)

A R C S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

21. MFNA 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 67 84% Tinggi 15 18 16 18

22. MFNF 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 54 68% Sedang 15 14 13 12

23. MAN 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 59 74% Sedang 14 15 15 15

24. MRR 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 66 83% Tinggi 17 18 16 15

25. NSP 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 4 2 2 1 2 2 2 2 2 2 44 55% Sedang 11 11 10 12

26. NA 4 1 4 2 3 2 1 3 3 3 1 4 4 4 4 4 3 2 1 1 54 68% Sedang 14 12 16 12

27. RPH 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 51 64% Sedang 11 13 13 14

28. SRA 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 55 69% Sedang 13 13 14 15

29. YCTS 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 0 3 0 3 3 3 3 2 0 45 56% Sedang 14 14 9 8

Rata-Rata 14 15 15 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

134 LAMPIRAN 20

Lampiran 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

135 LAMPIRAN 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

136 LAMPIRAN 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

137 LAMPIRAN 21

Lampiran 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

138 LAMPIRAN 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

139 LAMPIRAN 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

140 LAMPIRAN 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

141 LAMPIRAN 22

Lampiran 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

142 LAMPIRAN 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

143 LAMPIRAN 23

Lampiran 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

144 LAMPIRAN 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

145 LAMPIRAN 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

146 LAMPIRAN 24

Lampiran 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

147 LAMPIRAN 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

148 LAMPIRAN 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

149 LAMPIRAN 25

Lampiran 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

150 LAMPIRAN 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

151 LAMPIRAN 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

152 LAMPIRAN 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

153 LAMPIRAN 26

Lampiran 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

154 LAMPIRAN 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

155 LAMPIRAN 27

Lampiran 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED … · (PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019 HALAMAN JUDUL

156 LAMPIRAN 27

G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI