penerapan model pembelajaran problem based … · (pbl) pada materi protista semester gasal di...
TRANSCRIPT
i
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1
SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Bethista Sukma Cahyaningtyas
141434018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh
harapannya pada TUHAN.”
(Yeremia 17:7)
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Alm. Papaku, Sukarman dan Mamaku, Magdalena Kusuma Wardani
Adikku, Anggara Sukma Yuwana
Segenap keluarga tercinta
Agustian Bandaso dan keluarga
Sahabat-sahabat yang ku kasihi (Biogaul) dan semua yang selalu
mendoakan dan memberiku semangat
Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Keluarga besar GKI Gejayan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
EMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X
MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN
2018/2019
Bethista Sukma Cahyaningtyas
Universitas Sanata Dharma
2019
ABSTRAK
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan guru
Biologi SMA Negeri 2 Ngaglik , rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa pada
materi Protista disebabkan karena pembelajaran masih didominasi oleh guru
dengan ceramah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
pada materi Protista di kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta.
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan
dalam dua siklus. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2018 dengan
subyek penelitian sebanyak 29 siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik
Yogyakarta. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah soal tes, lembar
observasi, dan kuesioner. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PBL belum
meningkatkan hasil belajar kognitif siswa di mana rata-rata hasil belajar pada
siklus I sebesar 40,2 dan siklus II sebesar 39,0 dengan skor n-gain = -1,8. Model
ini belum meningkatkan hasil belajar afektif siswa juga di mana siklus I 75%
termasuk kategori sedang dan 25% termasuk kategori rendah dan pada siklus II
25% termasuk kategori sedang, 63% termasuk kategori rendah, dan 13% termasuk
kategori tinggi. Model ini juga belum meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu
pada siklus I sebesar 55% termasuk kategori tinggi dan 45% termasuk kategori
sedang dan pada siklus II 31% termasuk kategori tinggi dan 69% termasuk
kategori sedang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran
Problem Based Learning pada pada materi Protista belum meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta.
Kata kunci: problem based learning, hasil belajar kognitif, hasil belajar kognitif,
motivasi belajar, materi Protista.
ABSTRAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
APPLICATION OF PROBLEM BASED LEARNING (PBL) LEARNING
MODEL IN THE ODD SEMESTER PROTISTA MATERIAL IN CLASS X
MIPA 1 IN SENIOR HIGH SCHOOL 2 NGAGLIK YOGYAKARTA IN
THE ACADEMIC YEAR 2018/2019
Bethista Sukma Cahyaningtyas
Sanata Dharma University
2019
ABSTRACT
Based on the observations and interviews conducted with Biology
teachers at SMA Negeri 2 Ngaglik, the low motivation and student learning
outcomes in Protista material were caused because learning was still dominated
by teachers with lectures. This study aims to improve student motivation and
learning outcomes by applying the Problem Based Learning learning model in
Protista material in class X MIPA 1 Ngaglik 2 Public High School Yogyakarta.
This type of research is Classroom Action Research conducted in two
cycles. The study was conducted in November 2018 with the subjects of the study
were 29 students of class X MIPA 1 Ngaglik 2 Public High School Yogyakarta.
The data collection instruments used were test questions, observation sheets, and
questionnaires. Data are analyzed qualitatively and quantitatively.
The results showed that the application of the PBL model did not
improve students' cognitive learning outcomes where the average learning
outcomes in the first cycle were 40.2 and the second cycle was 39.0 with the score
n-gain = -1.8. This model has not improved the affective learning outcomes of
students also where the first cycle of 75% is in the medium category and 25% is in
the low category and in the second cycle 25% is in the moderate category, 63% is
in the low category and 13% is in the high category. This model also has not
increased student learning motivation, namely in the first cycle of 55% including
the high category and 45% including the medium category and in the second cycle
31% including the high category and 69% including the medium category. The
conclusion of this study is the Problem Based Learning learning model in the
Protista material has not increased the motivation and learning outcomes of
students of class X MIPA 1 in Senior High School 2 Ngaglik Yogyakarta.
Keywords: problem based learning, cognitive learning outcomes, cognitive
learning outcomes, learning motivation, Protista material.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, kasih,
dan, karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Materi
Protista Semester Gasal di Kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta
Tahun Ajaran 2018/2019”.
Skripsi ini diajukan dan disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penulisan ini, penulis menyadari
bahwa penyelesaian penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberikan kekuatan
kepadaku untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua orangtuaku alm. Sukarman dan Magdalena Kusuma Wardani dan
segenap keluarga yang selalu memberikan semangat, doa, bahkan support
yang terbaik untukku baik secara moril maupun materiil.
3. Ika Yuli Listyarini, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
dengan sabar membimbing dan membantu dalam penyusunan serta
penyelesaian skripsi ini.
4. Kuswantini, S.Pd, selaku guru Biologi kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2
Ngaglik yang telah membantu dalam mewujudkan penelitian ini sehingga
semuanya dapat berjalan dengan baik.
5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi, PakTri, Pak Sulis, Pak Kris, Romo
Wir, Pak Tardhi, Bu Ika, Bu Nia, Bu Luisa, Bu Wiwid, Bu Nana, dan Bu
Ratna yang sudah mendidik dan membimbing penulis untuk belajar dengan
baik selama mengenyam pendidikan di Universitas Sanata Dharma.
6. Segenap staf Sekretariat JPMIPA yang telah membantu dalam segala proses.
7. Agustian Bandaso beserta keluarga yang selalu memberikan support, doa,
dan saran-saran yang membangun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
8. Sahabat-sahabatku, Biogaul (Karisma, Cephin, Agata, Ebi, Erna, Viany,
Estin, Merry, dan Jeane), komunitas Siap Tempur II, Septa, kak Kristin, Jill,
DFJ, Tim Doa Pemuda GKI Gejayan, serta keluarga besar GKI Gejayan yang
tidak henti-hentinya membantu, mendoakan, dan menyemangati saya.
9. Seluruh teman-teman Pendidikan Biologi 2014 atas dinamika dan
semangatnya.
10. Siswa-siswi kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik yang telah membantu
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
11. Semua pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangannya. Untuk itu, penulis menerima segala kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap skripsi ini
dapat menjadi inspirasi maupun alat bantu bagi seluruh pendidik agar dapat
dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan metode atau model
pembelajaran di dalam kelas.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................ Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN............................................ Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................ Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ........................................................................................................................ vii
ABSTRACT ....................................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 3
C. Batasan Masalah ..................................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................................. 6
A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ........................................................................... 6
B. Motivasi Belajar ...................................................................................................... 8
C. Hasil Belajar .......................................................................................................... 15
D. Model Pembelajaran Problem Based Learning .................................................... 16
E. Materi Protista ....................................................................................................... 19
F. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................................. 19
G. Kerangka Berpikir ................................................................................................. 21
H. Hipotesis ............................................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 24
A. Jenis Penelitian ...................................................................................................... 24
B. Setting Penelitian .................................................................................................. 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
C. Rancangan Penelitian ............................................................................................ 25
D. Instrumen Penelitian ............................................................................................. 29
E. Analisis Data ......................................................................................................... 33
F. Indikator Keberhasilan .......................................................................................... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 40
A. Deskripsi Penelitian .............................................................................................. 40
B. Analisis Data ......................................................................................................... 60
C. Pembahasan ........................................................................................................... 63
D. Keterbatasan Penelitian ......................................................................................... 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 72
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 72
B. Saran ..................................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 74
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ............ 18
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Hasil Belajar Aspek Afektif .................................................. 31
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal .......................................... 32
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Akhir ......................................... 32
Tabel 3.4 Kriteria Gain Ternormalisasi menurut Hake (1999) ............................. 35
Tabel 3.5 Penetapan Skor Ranah Afektif .............................................................. 36
Tabel 3.6 Kriteria Hasil Presentase Observasi Aspek Afektif .............................. 36
Tabel 3.7 Penetapan Skor Kuisioner ..................................................................... 37
Tabel 3.8 Pedoman Skor Motivasi Siswa ............................................................. 38
Tabel 3.9 Indikator Keberhasilan .......................................................................... 39
Tabel 4.1 Hasil Observasi Siklus I ........................................................................ 47
Tabel 4.2 Hasil Post Test Siswa Siklus I .............................................................. 48
Tabel 4.3 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I .......................................... 49
Tabel 4.4 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I terhadap Aspek ARCS .... 49
Tabel 4.5 Hasil Observasi Siklus II ...................................................................... 56
Tabel 4.6 Hasil Post Test Siswa Siklus II ............................................................. 57
Tabel 4.7 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II ......................................... 57
Tabel 4.8 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II terhadap Aspek ARCS ... 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir .................................................................. 22
Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart ............ 25
Gambar 4.1 Gambar yang ditampilkan pada kegiatan apersepsi pertemuan
pertama ............................................................................................ 44
Gambar 4.2 Gambar yang ditampilkan untuk menarik perhatian siswa dalam
belajar ............................................................................................... 45
Gambar 4.3 Beberapa perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya45
Gambar 4.4 Gambar yang ditampilkan pada kegiatan apersepsi pertemuan kedua
......................................................................................................... 53
Gambar 4.5 Gambar yang ditampilkan untuk menarik perhatian siswa dalam
belajar ............................................................................................... 53
Gambar 4.6 Gambar yang ditampilkan untuk mengorientasi siswa pada masalah 54
Gambar 4.7 Suasana kelas saat post test siklus II dan salah satu kelompok yang
kurang tertib dan tenang saat mengerjakan post test ....................... 55
Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Rata-Rata Kognitif Siswa dan Selisih Skor N-
gain terhadap Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II ....... 60
Gambar 4.9 Diagram Perbandingan Hasil Observasi Kelompok pada Siklus I dan
Siklus II ............................................................................................ 61
Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I dan
Siklus II ............................................................................................ 62
Gambar 4.11 Grafik Perbandingan Aspek ARCS pada Siklus I dan Siklus II .... 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ............................................................................................... 77
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................. 84
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 ............................................................ 96
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) 2 ............................................................ 99
Lampiran 5 Kisi-Kisi Soal Post Test Siklus I ..................................................... 103
Lampiran 6 Soal Post Test I ................................................................................ 104
Lampiran 7 Kunci Jawaban dan Panduan Skoring Post Test Siklus I ................ 107
Lampiran 8 Kisi-Kisi Soal Post Test II ............................................................... 110
Lampiran 9 Soal Post Test II ............................................................................... 111
Lampiran 10 Kunci Jawaban dan Panduan Skoring Post Test Siklus II ............. 114
Lampiran 11 Lembar Observasi .......................................................................... 116
Lampiran 12 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal dan Akhir ................ 118
Lampiran 13 Kuesioner Motivasi Awal .............................................................. 119
Lampiran 14 Kuesioner Motivasi Akhir ............................................................. 122
Lampiran 15 Data Nilai Post Test Siklus I dan Siklus II .................................... 125
Lampiran 16 Data Hasil Observasi Siswa Siklus I ............................................. 126
Lampiran 17 Data Hasil Observasi Siswa Siklus II ............................................ 127
Lampiran 18 Data Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus I .................................. 128
Lampiran 19 Data Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus II ................................. 131
Lampiran 20 Contoh Hasil Pengerjaan LKS 1 oleh Siswa ................................. 134
Lampiran 21 Contoh Hasil Pengerjaan LKS 2 oleh Siswa ................................. 137
Lampiran 22 Contoh Hasil Pengerjaan Soal Post Test I oleh Siswa .................. 141
Lampiran 23 Contoh Hasil Pengerjaan Soal Post Test II oleh Siswa ................. 143
Lampiran 24 Contoh Pengisian Kuesioner Motivasi Awal oleh Siswa .............. 146
Lampiran 25 Contoh Pengisian Kuesioner Motivasi Akhir oleh Siswa ............. 149
Lampiran 26 Contoh Pengisian Lembar Observasi Siklus I ............................... 153
Lampiran 27 Contoh Pengisian Lembar Observasi Siklus II ............................. 155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran Biologi merupakan salah satu bagian dari ilmu
pengetahuan alam atau sains yang mempelajari tentang makhluk hidup
beserta lingkungannya. Selama ini, penerapan pembelajaran Biologi
umumnya masih memiliki kendala yaitu kurangnya siswa dalam memahami
dan menyerap materi secara optimal. Kendala ini timbul karena pada
umumnya proses pembelajaran masih berpusat pada guru. Siswa di kelas
hanya menjadi penerima informasi yang disampaikan oleh guru tetapi siswa
sendiri seringkali masih belum benar-benar memahami apa yang disampaikan
oleh gurunya tersebut. Sebab, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan oleh guru masih kurang efektif. Guru kurang mengaitkan
permasalahan yang ada di lingkungan sekitar dengan pembelajaran di
sekolah. Akibatnya siswa menjadi kurang termotivasi untuk belajar,
cenderung pasif di kelas, mudah bosan, kurang berpikir kreatif, dan bagi
mereka kegiatan pembelajaran pun terlihat kurang menarik untuk mereka
pelajari. Hal ini pun menyebabkan hasil belajar siswa pun menurun.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi kelas X MIPA 1
SMA Negeri 2 Ngaglik, salah satu permasalahan yang dijumpai saat
pembelajaran adalah kurangnya motivasi belajar siswa. Hal ini dikarenakan
kebanyakan siswa masih belum sadar arti penting belajar itu sendiri bagi
mereka. Selain itu, hal lain yang mendasari hal tersebut adalah pendapat
siswa pada umumnya yang mengatakan bahwa mereka terlalu lelah dan penat
mengikuti pembelajaran selama sehari. Apalagi sistem pembelajaran di
sekolah saat ini menggunakan sistem pembelajaran full day yang sangat
mempengaruhi motivasi belajar mereka. Kegiatan pembelajaran yang kurang
menarik pun turut menyebabkan siswa menjadi mudah bosan dan malas
belajar. Sehingga dampak yang dihasilkan sangat berpengaruh pada hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
belajar mereka. Hal lainnya disebabkan oleh karena dalam proses
pembelajaran guru masih menggunakan metode pembelajaran berupa
ceramah. Dari hasil wawancara guru pada pra penelitian, perolehan nilai
untuk materi Protista pada tahun ajaran sebelumnya hanya 40% siswa yang
dapat dikatakan tuntas. Adapun KKM SMA Negeri 2 Ngaglik untuk mata
pelajaran Biologi kelas X adalah 65.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 26 Oktober 2019 siswa kelas
X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik diketahui selama proses pembelajaran
Biologi berlangsung terlihat pembelajaran didominasi oleh guru dengan
penyampaian materi berupa ceramah. Dalam proses pembelajaran tersebut
juga terlihat masih banyak siswa yang ramai, berjalan-jalan di dalam kelas,
kurang aktif, dan hanya beberapa siswa saja yang memperhatikan penjelasan
guru di depan kelas. Siswa juga terlihat jarang melakukan tanya jawab
dengan guru meskipun guru beberapa kali memberikan kesempatan untuk
tanya jawab.
Guru juga selama ini dalam menyampaikan materi kurang
memberikan contoh-contoh kontekstual yang berkaitan dengan materi
pembelajaran yang diberikan saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan
pemberian contoh-contoh kontekstual tersebut, siswa akan lebih terbantu
dalam memahami dan menyerap materi secara optimal. Apalagi jika contoh-
contoh kontekstual tersebut berkaitan dengan fenomena atau permasalahan-
permasalahan yang biasa terjadi di lingkungan sekitar siswa atau lingkungan
yang lebih luas.
Berkaitan dengan hal-hal di atas, diperlukan suatu model
pembelajaran yang dapat membantu guru untuk menyajikan materi
pembelajaran Biologi khususnya Protista menjadi lebih menarik, atraktif, dan
interaktif serta model pembelajaran yang mampu menggerakkan siswa
menjadi lebih aktif dalam belajar. Bentuk penyajian materi Protista tersebut
dapat berupa analisis suatu permasalahan di lingkungan sekitar siswa seperti
misalnya, mengapa air kolam berwarna hijau, mengapa seseorang dapat
mengalami demam tinggi setelah digigit nyamuk, dan lain sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Dengan adanya bentuk penyajian materi tersebut, siswa akan lebih tertarik
untuk mengikuti pembelajaran dan rasa ingin tahu siswa juga akan
meningkat. Hal ini juga akan mengurangi siswa melakukan kegiatan yang
tidak perlu selama proses pembelajaran berlangsung. Salah satu model yang
dapat digunakan adalah model pembelajaran berbasis masalah (Problem
Based Learning). Problem Based Learning merupakan suatu model
pembelajaran yang berorientasi pada kerangka kerja teoritik konstruktivisme
yang di mana dalam fokus pembelajarannya adalah pada masalah yang dipilih
(Suyitno, 2014). Melalui penggunaan model pembelajaran ini siswa akan
menjadi lebih mudah dalam belajar apabila dihadapkan pada berbagai macam
masalah yang ada di dalam kehidupan sehari-harinya lalu mengaitkannya
dengan pembelajaran yang sudah diterima di kelas. Materi protista sendiri
adalah materi yang meliputi tentang organisme mirip hewan, tumbuhan serta
jamur. Karena materi ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari
siswa, maka dengan adanya model pembelajaran yang demikian diharapkan
siswa bisa menjadi lebih optimal dalam memahami materi, aktif, tidak merasa
bosan saat mengikuti pembelajaran Biologi di kelas, dan hasil belajar siswa
pun menjadi meningkat.
Sehubungan dengan uraian di atas, maka penulis akan melakukan
penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) pada Materi Protista Semester Gasal di Kelas X MIPA 1
SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalahnya
adalah:
“Bagaimana hasil penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) pada materi Protista semester gasal di kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2
Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2
Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.
2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar berkaitan dengan hal-hal yang menggerakkan siswa
untuk mau belajar. Dalam penelitian ini kuesioner pembelajaran
digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Kemudian, model
pengukuran yang akan digunakan adalah model ARCS. Model ARCS
adalah suatu strategi yang dapat digunakan oleh guru untuk
meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa dalam belajar. Model ini
terdiri dari empat komponen yang akan dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung yaitu dari awal hingga akhir pembelajaran.
Keempat komponen tersebut ialah Attention (perhatian), Relevamce
(kegunaan), Confidance (kepercayaan diri), dan Satisfaction (kepuasan).
Di dalam penelitian ini motivasi belajar siswa yang akan diteliti berkaitan
dengan kesiapan siswa dalam pembelajaran, keseriusan siswa, dan
partisipasi siswa dalam pembelajaran (Fatimah dan Aziz A, 2013).
3. Hasil Belajar
Penilaian/evaluasi hasil belajar yang dilakukan terbatas pada penilaian
kognitif dan afektif saja, sebab dalam penelitian ini tidak dilakukan
praktikum sehingga penilaian secara psikomotorik tidak dilakukan.
4. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah protista
dengan kompetensi dasar 3.6 yaitu mengelompokkan Protista
berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan mengaitkan peranannya dalam
kehidupan dan 4.6 menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai
peran Protista dalam kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
5. Model Pembelajaran Problem Based Learning
Kegiatan yang akan dilakukan adalah siswa belajar dengan
diperhadapkan pada berbagai macam permasalahan tentang Protista yang
sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan mengaitkannya dengan
pembelajaran yang sudah diterima di kelas.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
“Mengetahui hasil penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) pada materi Protista semester gasal di kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2
Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.”
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat:
1. Bagi Peneliti
Dapat menjadikan penelitian ini sebagai suatu pengalaman untuk bekal di
masa yang akan datang terutama dalam menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learning.
2. Bagi Guru
Dapat menambah pengetahuan serta informasi mengenai model
pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa.
3. Bagi Siswa
Membantu siswa dalam memahami dan mempelajari materi Protista
secara menyenangkan dan tidak membosankan sehingga dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
4. Bagi Sekolah
Sebagai evaluasi dalam pengembangan pembelajaran yang pernah
dilakukan sebelumnya dengan mencoba inovasi yang baru seperti
penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Arikunto (2002) melalui papapan penggabungan definisi dari tiga kata
yakni, Penelitian + Tindakan + Kelas menjelaskan PTK sebagai berikut.
1. Penelitian dijelaskan sebagai kegiatan dalam mencermati objek
menggunakan aturan metodologi tertentu yang bertujuan untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan
mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan dijelaskan sebagai suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu yang mana di dalam penelitian berupa rangkain
siklus kegiatan.
3. Kelas dijelaskan sebagai sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama
menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.
Berdasarkan penggabungan pengertian ketiga kata tersebut dapat
disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan pencermatan
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja
dimunculkandan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan
tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan
oleh siswa.
Penelitian Tindakan Kelas diperkenalkan pertama kali oleh ahli
psikologi sosial asal Amerika, Kurt Lewin pada 1946. Inti gagasannya
kemudian dikembangkan oleh ahli-ahli lainnya seperti Stephen Kemmis,
Robin Mc Taggart, John Elliot, Dave Ebbutt, dan lainnya. Jenis penelitian ini
sebenarnya dapat dilakukan di dalam bidang selain pendidikan seperti bidang
manajemen, kesehatan, pengembangan organisasi, dan lain sebagainya.
Hanya saja di dalam bidang pendidikan, penelitian ini dapat dilakukan pada
skala makro maupun mikro. Biasanya untuk skala mikro dilakukan di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
kelas pada saat berlangsungnya suatu kegiatan belajar-mengajar untuk suatu
pokok bahasa tertentu pada suatu mata pelajaran.
Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik
pembelajaran di kelas secara berkesinambungan. Dengan demikian, PTK
merupakan tugas dan tanggungjawab guru terhadap kelasnya sehingga ketika
guru mau dan mampu melaksanakan PTK terdapat manfaat yang dapat
dipetik oleh guru terkait dengan komponen pembelajaran. Manfaat tersebut
antara lain adalah:
1. Sebagai inovasi dalam pembelajaran
2. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas
3. Sebagai peningkatan profesionalisme guru
Ditinjau dari karakteristiknya, PTK memiliki karakteristik antara lain:
1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional
2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya
3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi dalam melakukan refleksi
4. Memiliki tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas
instruksional
5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah beberapa siklus
Model PTK yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model
PTK dari Stephen Kemmis dan Mc Taggart. Model yang dikembangkan oleh
Stephen Kemmis dan Mc Taggart ini tampak masih begitu dekat dengan
model yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena
dalam satu siklus terdiri dari empat komponen seperti yang dilakukan oleh
Kurt Lewin yang meliputi Perencanaan (Planning), Aksi/Tindakan (Acting),
Observasi (Observing), dan Refleksi (Reflecting). Hanya saja, pada model
Stephen Kemmis dan Mc Taggart setelah suatu siklus selesai dilakukan,
khususnya setelah adanya refleksi, kemudian dilakukan perencanaan ulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
yang dilakukan pada siklus tersendiri. Demikian seterusnya, atau dengan
beberapa kali siklus (Aqib, 2006).
.
B. Motivasi Belajar
Pada umumnya, seseorang seringkali mengaitkan kata “motif” dengan
kata “motivasi” untuk menjelaskan alasan seseorang melakukan sesuatu. Kata
“motif” ini, biasanya diartikan sebagai upaya untuk mendorong seseorang
melakukan sesuatu. Selain itu, motif juga diartikan sebagai penggerak yang
ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga motivasi dapat disimpulkan sebagai
daya penggerak yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu agar
dapat mencapai tujuannya (Sardiman, 2008). Motivasi sendiri sangat
berpengaruh dalam proses pembelajaran siswa di dalam kelas terutama untuk
mencapai tujuan belajar siswa.
Menurut Kurniasih (2012) dalam jurnalnya, motivasi belajar diartikan
sebagai alat penguat atau daya pendorong seseorang/siswa untuk membangun
keinginan kuat di dalam dirinya agar dapat belajar aktif, kreatif, efektif,
inovatif, dan menyenangkan dalam rangka merubah perilakunya baik dalam
aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Dengan demikian, motivasi
belajar menjadi salah satu faktor terpenting bagi berlangsungnya proses
pembelajaran yang efektif di dalam kelas, sebab dengan adanya motivasi
belajar siswa menjadi tergerak untuk melakukan kegiatan belajar. Selain itu,
motivasi juga menjamin siswa untuk tetap belajar untuk mencapai tujuan atau
cita-citanya (Sardiman, 2008).
Seperti yang sudah diuraikan di atas sebelumnya bahwa motivasi
belajar pada siswa sangat diperlukan dalam proses pembelajaran khususnya
untuk mencapai cita-citanya yaitu salah satunya dengan mendapatkan hasil
belajar yang optimal. Sehingga untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal
tersebut dibutuhkan adanya motivasi tepat. Semakin tepat motivasi yang
diberikan, maka akan semakin berhasil pula pembelajaran itu. Jadi, motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar para siswa. Sehubungan
dengan hal tersebut, motivasi memiliki tiga fungsi yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi berfungsi sebagai penggerak
atau motor yang melepaskan energi.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut
(Sardiman, 2008).
Setiap siswa memiliki dorongan tersendiri untuk mau belajar. Hal
tersebut dapat dilihat dari motivasi yang dimiliki oleh setiap individunya.
Berikut merupakan ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi dalam belajar,
menurut Revianandha (2013) dalam jurnalnya dapat diklasifikasikan sebagai
berikut.
1. Adanya hasrat serta keinginan untuk berhasil.
2. Adanya semangat dan kebutuhan dalam belajar.
3. Adanya harapan dan cita-cita di masa depan.
4. Adanya pemberian penghargaan dalam proses belajar.
5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
6. Adanya lingkungan yang kondusif yang memungkinkan siswa untuk
belajar dengan baik.
Apabila seorang siswa memiliki ciri-ciri seperti di atas maka, dapat
dikatakan bahwa siswa tersebut memiliki motivasi yang cukup kuat. Seorang
siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan memiliki ciri-ciri yang
sangat berbeda dengan seorang siswa yang memiliki motivasi yang rendah.
Motivasi belajar sendiri terdiri dari dua macam yaitu motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Dalam jurnal Danar (2012) motivasi
intrinsik adalah motivasi yang kuat yang berasal dari dalam diri seseorang
tanpa adanya pengaruh dari luar yang bertujuan untuk mendorong seseorang
melakukan suatu kegiatan. Semakin kuat motivasi yang dimiliki, maka akan
semakin kuat juga langkah seseorang untuk mencapai tujuannya. Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
motivasi ekstrinsik adalah dorongan untuk mencapai sesuatu yang diberikan
oleh orang lain. Dengan demikian peran guru dan orang tua sangat
dibutuhkan untuk mendorong siswa agar tetap memiliki motivasi belajar
dengan memberikan semangat dan sikap positif.
Motivasi belajar seorang siswa juga tidak terlepas dari faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Menurut Revianandha (2013) dalam jurnalnya,
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar dibagi menjadi dua, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Berikut penjelasannya:
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang dipengaruhi dari dalam diri
seseorang. Faktor internal ini meliputi faktor fisik (nutrisi (gizi),
kesehatan, dan fungsi-fungsi fisik (terutama panca indera)) dan faktor
psikologis (berhubungan dengan aspek-aspek yang mendorong atau pun
yang menghambat aktivitas belajar pada siswa). Faktor internal yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah faktor psikologis.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan.
Faktor eksternal ini meliputi faktor non-sosial (meliputi keadaan udara
(cuaca panas atau dingin), waktu (pagi, siang, malam), tempat (sepi,
bising, atau kualitas sekolah tempat belajar), sarana dan prasarana atau
fasilitas belajar) dan faktor sosial (meliputi faktor manusia (guru,
konselor, dan orang tua), baik yang hadir secara langsung maupun tidak
langsung (foto atau suara)). Faktor eskternal yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah faktor sarana dan prasarana, faktor sosial, dan faktor
baik yang hadir secara langsung maupun tidak langsung
Proses belajar akan berlangsung dengan baik, apabila guru mengajar
dengan cara yang menyenangkan seperti bersikap ramah, memberikan
perhatian kepada semua siswa, serta selalu membantu siswa yang mengalami
kesulitan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Dari penjelasan di atas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar siswa, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar sangat
besar pengaruhnya terhadap hasil usaha seseorang. Apabila usaha yang
dilakukan siswa bersifat positif, menunjang serta berorientasi pada kegiatan
belajar, maka motivasi belajar tersebut akan mempengaruhi hasil belajar
siswa.
Dibutuhkan beberapa hal yang dapat digunakan sebagai cara untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa yang di antaranya adalah sebagai
berikut (Sardiman, 2008) :
1. Memberi Angka
Siswa pada umumnya mengetahui hasil belajarnya melalui nilai yang
diperolehnya berupa angka yang diberikan oleh gurunya. Siswa yang
mendapatkan nilai yang baik akan termotivasi untuk belajar lebih giat
lagi sedangkan siswa yang nilainya masih kurang baik mungkin akan
frustasi atau malah menjadikannya sebagai pendorong motivasi untuk
belajar lebih giat lagi. Dengan begitu pemberian nilai yang baik bagi
siswa berpengaruh terhadap motivasi siswa yang bersangkutan untuk
belajar.
2. Hadiah
Hadiah yang dimaksud dalam hal ini adalah pemberian hadiah kepada
siswa yang mendapatkan atau menunjukkan prestasi belajar yang baik.
Hadiah ini dapat dikatakan sebagai motivasi bagi siswa yang berprestasi.
Namun, hadiah tidak selalu demikian untuk siswa yang masih kurang
prestasinya. Justru mereka akan merasa tidak senang sehingga pemberian
hadiah ini pun tidak selalu bisa menimbulkan motivasi bagi siswa.
3. Saingan/Kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong siswa dalam belajar. Namun, persaingan secara individual
akan menimbulkan pengaruh yang kurang baik seperti rusaknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
hubungan persahabatan, perkelahian, pertentangan, atau persaingan antar
kelompok belajar.
4. Ego-involvement
Ego-involvement adalah salah satu bentuk motivasi yang cukup penting
bagi siswa karena dapat menumbuhkan kesadaran siswa betapa
pentingnya tugas-tugas di sekolah dan mampu menerimanya sebagai
tantangan sehingga dengan demikian mereka akan berusaha keras untuk
menjaga harga dirinya agar dapat mencapai prestasi yang baik sebab,
tugas yang diselesaikan dengan baik adalah simbol kebanggaan dan
harga diri.
5. Memberi Ulangan
Siswa seringkali akan menjadi lebih giat belajar apabila mengetahui akan
ada ulangan. Pemberian ulangan merupakan salah satu sarana yang
bertujuan untuk memotivasi siswa dalam belajar. Namun, harus diketahui
oleh guru juga bahwa pemberian ulangan yang terlalu sering dapat
mengakibatkan siswa mudah bosan karena terlalu seringnya pemberian
ulangan tersebut dan bersifat rutinitas. Untuk itu, guru harus terbuka
kepada siswanya apabila akan diadakan ulangan.
6. Mengetahui Hasil
Ketika siswa mengetahui bahwa hasil belajar yang didapatkan
mengalami peningkatan/kemajuan, hal ini akan mendorong siswa untuk
terus belajar lebih giat lagi. Dengan begitu, siswa memiliki harapan
bahwa hasilnya akan selalu meningkat.
7. Pujian
Pujian yang diberikan kepada siswa terhadap hal-hal yang telah
dilakukannya dengan berhasil akan besar manfaatnya bagi siswa karena
sebagai pendorong belajar baginya. Pemberian pujian ini pun akan
menimbulkan perasaan senang dan puas bagi siswa yang bersangkutan.
8. Hukuman
Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah
dengan pemberian hukuman. Hukuman yang diberikan dalam hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
adalah sebagai reinforcement yang negatif apabila hukuman diberikan
secara tepat dan bijak sehingga dapat menjadi alat motivasi bagi siswa.
Oleh karena itu, guru harus benar-benar memahami prinsip-prinsip
pemberian hukuman.
9. Hasrat untuk Belajar
Hasrat untuk belajar berarti adanya unsur kesengajaan untuk belajar atau
ada maksud untuk belajar. Apabila dalam diri siswa terdapat hasrat untuk
belajar, itu artinya dalam dirinya terdapat motivasi untuk belajar
sehingga apabila hal tersebut ada dalam diri siswa tersebut maka hasil
belajarnya akan lebih baik.
10. Minat
Minat sangat erat hubungannya dengan motivasi. Motivasi ini akan
muncul karena ada kebutuhan, begitu pun dengan minat sehingga
tepatlah apabila minat merupakan alat motivasi yang pokok.
11. Tujuan yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima dengan baik oleh siswa adalah
alat motivasi yang sangat penting. Karena dengan memahami tujuan
tersebut akan timbullah gairah untuk terus belajar.
Berdasarkan penjelasan di atas, hal-hal yang akan digunakan untuk
menumbuhkan motivasi belajar dalam penelitian ini antara lain lebih
difokuskan pada pemberian angka, hadiah, memberikan ulangan, mengetahui
hasil, pujian, hasrat untuk belajar, dan minat.
Prinsip-prinsip dari motivasi belajar antara lain Attention (perhatian),
Relevamce (kegunaan), Confidance (kepercayaan diri), dan Satisfaction
(kepuasan). Prinsip-prinsip ini biasa dikenal dengan prinsip-prinsip motivasi
model ARCS. Prinsip-prinsip tersebut sangatlah penting untuk
mempertahankan motivasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Berikut adalah indikator dari keempat komponen tersebut (Setyaningsih,
2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1. Attention (perhatian)
Perhatian merupakan dorongan rasa ingin tahu siswa yang disebabkan
karena adanya rangsangan dari elemen-elemen yang baru/unik/lain
dengan yang sudah ada. Pencapaian untuk komponen ini dapat dilihat
dalam indikator seperti perhatian siswa saat pembelajaran sedang
berlangsung, adanya ketertarikan siswa terhadap tujuan dan isi dari
pelajaran yang akan dipelajari, dan kemauan untuk mempelajari materi
pelajaran.
2. Relevance (relevansi)
Relevansi merupakan adanya suatu hubungan yang ditunjukkan antara
materi pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Indikator
pencapaian pada komponen ini meliputi adanya kesadaran siswa terhadap
manfaat mempelajari materi dan siswa mampu menghubungkan materi
dengan keadaan nyata.
3. Confidance (kepercayaan diri)
Kepercayaan diri adalah keadaan di mana siswa merasa mampu
berinteraksi dengan lingkungan. Indikator pencapaiannya meliputi
kemauan siswa dalam mempelajari isi materi pelajaran, kemauan siswa
berlatih dan bekerja keras, memiliki usaha untuk menyelesaikan masalah
dengan kemampuan sendiri, dan kesadaran siswa untuk tidak mencontek.
4. Satisfaction (kepuasan)
Keberhasilan siswa dalam mencapai suatu tujuan yang akan
menghasilkan kepuasan. Dengan keberhasilan tersebut siswa akan
termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut. Indikator pencapaiannya
meliputi kepuasan siswa dalam memecahkan masalah, kepuasan siswa
dalam keberhasilan menemukan solusi, serta kepuasan peserta didik
memperoleh nilai baik.
Untuk itu, berdasarkan penjelasan prinsip-prinsip di atas, kelima
prinsip tersebut akan digunakan dalam penelitian ini untuk membantu melihat
peningkatan motivasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
C. Hasil Belajar
Belajar merupakan suatu interaksi seseorang terhadap lingkungannya
yang akan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku pada berbagai aspek
yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan tersebut diartikan
sebagai terjadinya peningkatan atau pengembangan diri menjadi lebih baik
dari sebelumnya yang berawal dari tidak tahu menjadi tahu (Hamalik, 2007).
Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan evaluasi atau penilaian yang
merupakan proses tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan
siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hasil dari evaluasi atau
penilaian ini disebut dengan hasil belajar. Dengan demikian, guru dapat
mengetahui seberapa jauh siswa memahami dan menangkap materi yang telah
diberikan sehingga guru pun dapat menentukan strategi pembelajaran yang
lebih baik.
Menurut Bejamin S. Bloom, hasil belajar meliputi tiga aspek di
antaranya adalah kognitif, afektif, dan psikomotorik (Jihad dan Haris, 2013).
Ranah kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berpikir. Lalu ranah
afektif mencakup watak perilaku, seperti sikap, minat, konsep diri, nilai, dan
moral. Sedangkan ranah psikomotorik berhubungan dengan aktivitas fisik
seperti halnya menulis, melompat, dan sebagainya (Ratnawulan, 2015).
Dalam penelitian ini aspek yang akan dinilai adalah pada aspek kognitif dan
afektif saja karena mengingat dalam penelitian ini tidak dilakukan praktikum
sehingga penilaian psikomotorik tidak dilakukan.
Hasil belajar yang dicapai siswa juga dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa dan faktor internal
yang berasal dari diri siswa itu sendiri. Faktor internal sendiri merupakan
faktor yang sangat besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.
Seperti yang dijelaskan oleh Clark bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70%
dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan sisanya sebesar 30% dipengaruhi
oleh lingkungan. Selain faktor kemampuan siswa, faktor lain yang menjadi
pengaruh hasil belajar siswa adalah motivasi belajar, minat dan perhatian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
sikap dan kebiasaan belajar, serta masih banyak faktor lainnya. Adanya
pengaruh dari dalam diri siswa ini merupakan hal yang wajar dan logis sebab
siswa juga harus merasakan kebutuhan untuk belajar dan berprestasi
(Sudjana, 2000). Berdasarkan penjelasan tersebut, kedua faktor digunakan
dalam penelitian ini.
D. Model Pembelajaran Problem Based Learning
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah suatu
model pembelajaran yang berorientasi pada kerangka kerja teoritik
konstruktivisme yang di mana dalam fokus pembelajarannya adalah pada
masalah yang dipilih. Sehingga siswa tidak hanya mempelajari konsep-
konsep yang berhubungan dengan masalah saja tetapi juga metode ilmiah
untuk memecahkan masalah tersebut (Suyitno, 2014). Karakteristik model
pembelajaran Problem Based Learning menurut Hamdayama (2014) adalah:
1. Belajar dimulai dengan satu masalah.
2. Memastikan bahwa masalah tersebut berhubungan dengan dunia nyata
siswa.
3. Mengorganisasikan pelajaran seputar masalah, bukan seputar disiplin
ilmu.
4. Memberikan tanggungjawab yang besar kepada siswa dalam membentuk
dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri.
5. Menggunakan kelompok kecil.
6. Menuntut siswa untuk mendemonstrasikan yang telah mereka pelajari
dalam bentuk produk atau kinerja.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
PBL dimulai dengan adanya masalah yang nyata dalam kehidupan siswa yang
kemudian siswa memperdalamnya untuk memecahkan masalah tersebut.
Dewey dalam buku Hamdayama (2014) menjelaskan bahwa terdapat
enam langkah atau tahapan dalam model pembelajaran Problem Based
Learning. Berikut adalah tahapan-tahapannya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
1. Merumuskan masalah, yaitu langkah siswa menentukan masalah yang
akan dipecahkan.
2. Menganalisis masalah, yaitu langkah siswa meninjau masalah dari
berbagai sudut pandang.
3. Merumuskan hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan berbagai
kemungkinan pemecahan masalah sesuai dengan pengetahuan yang
dimilikinya.
4. Mengumpulkan data, yaitu langkah siswa mencari dan menggambarkan
informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.
5. Pengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau merumuskan
kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang
diajukan.
6. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah siswa
menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil
pengajuan hipotesis dan rumusan kesimpulan.
Model pembelajaran PBL ini dikembangkan untuk membantu siswa
mengembangkan kemampuan berpikirnya, pemecahan masalah, keterampilan
intelektual, belajar berperan berbagai orang dewasa melalui simulasi dan
menjadi self-regulated learner. Di bawah ini merupakan sintaks dari model
pembelajaran Problem Based Learning menurut Hamdayama (2014).
Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
menurut Hamdayama (2014)
Fase Peran Guru
1. Orientasi siswa kepada
masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan segala hal yang akan
dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat
dalam aktivitas pemecahan masalah
yang dipilihnya
2. Mengorganisasi siswa
untuk belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan
dan mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan masalah
3. Membimbing Guru mendorong siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Fase Peran Guru
penyelidikan individual mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan, eksperimen atau
pengamatan untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah
4. Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan karya
yang sesuai, melaksanakan eksperimen
atau pengamatan untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah
5. Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk
melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan
proses-proses yang mereka gunakan
Tabel 1
Setiap model pembelajaran tentunya terdapat kelebihan dan
kelemahan yang perlu dicermati untuk keberhasilan penggunaannya.
Demikian juga pada model pembelajaran Problem Based Learning. Berikut
merupakan kelebihan dan kelemahan dari PBL menurut Warsono dan
Hariyanto (2012).
Kelebihan dari PBL antara lain:
1. Siswa akan terbiasa menghadapi masalah (problem posing) dan
tertantang untuk menyelesaikan masalah tidak hanya terkait dengan
pembelajaran di kelas tetapi juga menghadapi masalah yang ada dalam
kehidupan sehari-hari (real world).
2. Memupuk solidaritas sosial dengan terbiasa berdiskusi dengan teman-
teman.
3. Makin mengakrabkan guru dengan siswa.
4. Membiasakan siswa melakukan eskperimen.
Kelemahan dari PBL antara lain:
1. Tidak banyak guru yang mampu mengantarkan siswa kepada
pemecahan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2. Seringkali memerlukan biaya yang mahal dan waktu yang panjang.
3. Aktivitas siswa di luar sekolah sulit dipantau.
E. Materi Protista
Protista merupakan organisme eukariotik pertama atau yang paling
sederhana. Sebagai organisme eukariotik, Protista memiliki membran inti sel.
Kajian evolusi menyatakan bahwa Protista juga merupakan organisme
eukariotik yang paling awal (tertua). Protista meliputi organisme yang mirip
dengan hewan, tumbuhan, dan jamur. Tubuhnya sebagian besar bersifat
uniseluler dan ada pula yang bersifat multiseluler (Irnaningtyas, 2016).
Materi Protista merupakan materi yang diajarkan di kelas X pada
semester ganjil. Pembelajaran tentang Protista ini didasarkan pada
kompetensi dasar 3.6 mengelompokkan Protista berdasarkan ciri-ciri umum
kelas dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan dan 4.6 menyajikan
laporan hasil investigasi tentang berbagai peran Protista dalam kehidupan.
Materi yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi:
1. Klasifikasi Protista yang meliputi:
a. Protista Mirip Hewan
b. Protista Mirip Tumbuhan
c. Protista Mirip Jamur
2. Peranan Protista bagi Kehidupan Sehari-Hari yang meliputi:
a. Protista yang menguntungkan
b. Protista yang merugikan
F. Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam pembuatan peneliatan ini, maka peneliti menggunakan
beberapa kajian sebagai acuan seperti berikut:
1. Penelitian Meryana (2017) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI MIA 1
SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada Materi Sistem Pertahanan Tubuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran PBL di kelas XI
MIA 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta mampu mencapai kategori
kemampuan berpikir sangat kritis di mana pada siklus I dan siklus II
memperoleh hasil 100%. Hasil belajar ranah kognitif siswa mengalami
peningkatan di mana pada siklus I diperoleh rata-rata 60,25 dengan
persentase 15% dan pada siklus II diperoleh rata-rata sebesar 69,75
dengan persentase 45%. Selain itu, siswa juga mampu mencapai
indikator penilaian hasil belajar ranah psikomotorik yang sangat tinggi di
mana pada siklus I dan siklus II mencapai hasil sebesar 100%.
2. Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Materi Sistem Sirkulasi Kelas XI IPA 1 SMA Pangudi
Luhur St. Louis IX Sedayu menyimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran PBL di kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX
Sedayu dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa yaitu rata-
rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 64,76% dan pada siklus II
sebesar 78,62%. Model ini juga meningkatkan hasil belajar afektif siswa,
yaitu pada siklus I 14,28% siswa termasuk dalam kategori rendah dan
85,75% termasuk dalam kategori sedang. Pada siklus II 42,85% siswa
termasuk dalam kategori tinggi dan 57,15% siswa termasuk dalam
kategori sedang (Efiskoputra, 2017)
3. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam
Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup
di Kelas IX 3 MTsN Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan
persentase ketuntasan hasil belajar pada siklus I sebanyak 60,47% dan
pada siklus II 75,42%. Data hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I
sebanyak 64,45% siswa aktif dan meningkat pada siklus II menjadi
69,2%. Data hasil observasi PBM guru pada siklus I sebesar 80,6%
dengan kategori baik dan meningkat pada siklus II menjadi 89,00%
dengan kategori baik (Armisyah, 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
G. Kerangka Berpikir
Proses belajar mengajar akan menjadi lebih efektif, aktif, kreatif,
dan menarik apabila disajikan dengan menggunakan strategi pembelajaran
yang tepat dan menyenangkan seperti mengaitkan bahan pembelajaran
dengan pengalaman nyata siswa dalam kehidupan sehari-harinya.
Berdasarkan latar belakang yang terjadi di SMA Negeri 2 Ngaglik, guru
cenderung menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran
Biologi sehingga siswa menjadi kurang termotivasi dalam belajar yang hal
tersebut berdampak pada hasil belajar mereka. Seperti diketahui bahwa
pada proses pembelajaran tahun sebelumnya, hasil belajar siswa kelas X
MIPA 1 pada materi protista hanya 40% siswa yang dapat dikatakan
tuntas. Adapun KKM untuk mata pelajaran Biologi adalah 65.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan model
pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan salah satu
model pembelajaran yang perlu diterapkan dalam permasalahan ini. Sebab,
dengan model pembelajaran tersebut siswa dituntut untuk mencari tahu,
mengembangkannya, dan mempresentasikan hasil diskusi yang berkaitan
dengan materi pembelajaran (Protista) yang sebelumnya mungkin siswa
sudah mendapatkannya dalam pengalaman nyata kehidupan sehari-hari
mereka sehingga diharapkan kelas akan menjadi lebih aktif dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh Armisyah
(2017) yang membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX 3 MTsN
Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen pada materi adaptasi makhluk
hidup maka peneliti menerapkan model pembelajaran Problem Based
Learning dalam upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik pada materi Protista.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Berikut adalah bagan dari kerangka berpikir.
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Gambar 1
Hasil Observasi
Kurangnya motivasi
belajar siswa
Metode pembelajaran
yang dipakai oleh guru
masih berupa ceramah
Hasil belajar pada
materi Protista hanya
40% siswa yang dapat
dikatakan tuntas.
Pencapaian KKM pada
materi Protista masih
rendah
Siswa akan terbiasa menghadapi masalah
(problem posing) yang ada di dalam
kehidupan sehari-hari (real world)
Memupuk solidaritas sosial siswa dengan
terbiasa berdiskusi dengan teman-teman.
Makin mengakrabkan guru dengan siswa.
Membiasakan siswa melakukan
eskperimen.
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning)
mampu meningkatkan kemampuan
berpikir kritis dan hasil belajar siswa
kelas XI MIA 1 SMA BOPKRI 2
Yogyakarta pada materi sistem
pertahanan tubuh.
Penggunaan Model Problem Based
Learning (PBL) dapat meningkatkan
hasil belajar materi sistem sirkulasi kelas
XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur St. Louis
IX Sedayu.
Penerapan Model Pembelajaran Problem
Based Learning mampu meningkatkan
hasil belajar IPA pada materi adaptasi
makhluk hidup di kelas IX 3 MTsN
Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen
(Armisyah, 2017).
Model pembelajaran
Problem Based Learning
(PBL) pada materi
Protista
Motivasi belajar
siswa meningkat
Observasi awal Siswa kelas
X MIPA 1
Hasil belajar siswa
meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
H. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
“Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi Protista di
kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu
suatu penelitian terhadap kegiatan belajar yang berupa sebuah tindakan yang
sengaja dilakukan dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, 2002).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) juga merupakan salah satu cara yang
strategis bagi guru untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik
pembelajaran di kelas secara berkesinambungan (Aqib, 2006).
B. Setting Penelitian
1. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa pada materi
Protista.
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2
Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah siswa
sebanyak 32 orang.
3. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta yang
beralamat di Jl. Besi Jangkang Km. 5, Sukoharjo, Ngaglik, Sukoharjo,
Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas Kemmis
dan Mc Taggart. Pada setiap siklus model penelitian ini dilakukan beberapa
tahapan berulang yang meliputi perencanaan (planning), aksi/tindakan dan
observasi (acting and observing), serta refleksi (refleting). Hanya saja setelah
suatu siklus selesai diimplementasikan khususnya refleksi, dilakukan
perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri
demikian seterusnya atau dengan beberapa siklus. Untuk lebih detailnya,
berikut adalah skema dari model PTK Kemmis dan Mc Taggart.
Gambar 2
Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart
(Aqib, 2006)
Penelitian ini didesain dengan melakukan proses pembelajaran yang
dibagi menjadi dua siklus penelitian. Berikut adalah penjabaran dari kegiatan
yang akan dilakukan selama penelitian.
1. Siklus I
Aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan dalam siklus I ini
dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan yang dalam pertemuan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
memiliki durasi 3 45 menit dan terdiri dari beberapa tahapan. Berikut
adalah tahapan-tahapan untuk siklus I.
a. Perencanaan (Planning)
Berikut adalah rencana tindakan yang akan dilakukan pada
siklus I.
1) Menyusun perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), silabus, dan Lembar Kerja Siswa (LKS)
sebagai instrumen pembelajaran.
2) Menyusun instrumen pengumpulan data, seperti:
a) Menyusun soal-soal (pre test dan post test) beserta kunci
jawabannya yang berkaitan dengan materi protista untuk
mengukur dan mengetahui seberapa besar pemahaman
siswa terhadap materi yang akan dan telah dipelajari secara
kognitif.
b) Membuat lembar observasi dan kuesioner untuk mengetahui
perkembangan dan peningkatan hasil belajar siswa secara
afektif dalam kelompok dengan penggunaan model
pembelajaran Problem Based Learning.
b. Pelaksanaan dan Observasi (Acting and Observing)
Pada tahap ini, kegiatan yang akan dilakukan adalah
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan
oleh peneliti yaitu penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap
pelaksanaan ini, antara lain:
1) Guru mengkondisikan kelas dalam suasana belajar.
2) Guru memotivasi siswa dengan memberikan apresepsi
menggunakan gambar/video dan beberapa pertanyaan serta
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
3) Guru mengorientasikan siswa pada suatu kasus/masalah yang
berkaitan dengan materi. Materi yang dikhususkan pada siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
ini adalah tentang pengertian protista, ciri-ciri umum Protista,
Protista mirip hewan (protozoa), dan peranannya baik secara
menguntungkan maupun yang merugikan.
4) Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok – kelompok
kecil yang terdiri dari 4-5 orang dan memberikan Lembar Kerja
Siswa (LKS).
5) Guru menjelaskan instruksi kegiatan yang akan dilakukan dan
memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang
instruksi yang belum jelas.
6) Guru memantau dan membimbing siswa dalam baik secara
mandiri maupun dalam kelompok diskusi.
7) Setelah diskusi selesai, siswa diminta untuk mempresentasikan
hasil diskusinya di depan kelas dan memberikan kesempatan
kepada kelompok lain untuk bertanya jika belum jelas.
8) Guru memberikan klarifikasi apabila ada yang belum tepat dan
memberi penguatan pada hasil presentasi yang sudah benar.
9) Siswa diminta menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari.
10) Guru memberikan test akhir (post test).
Tahap observasi pada siklus I ini dilakukan bersamaan
dengan tahap pelaksanaan. Pada tahap ini, peneliti dibantu oleh
observer lain (2 teman mahasiswa) melakukan pengamatan selama
kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil belajar kognitif
diperoleh dari hasil tes tertulis, sedangkan hasil belajar afektif
diperoleh menggunakan lembar observasi motivasi belajar dan
kuesioner motivasi siswa.
c. Evaluasi (Evaluating)
Evaluasi dilakukan melalui post test. Kemudian seluruh
tahapan di atas yang sudah dilakukan tadi menjadi bahan refleksi dan
analisis dasar penyusunan rencana tindakan selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
d. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini, hasil yang diperoleh selama proses belajar
mengajar, hasil tes dan lembar observasi siswa dibahas dan
didiskusikan. Lalu, selanjutnya diidentifikasi kekurangan maupun
kelebihannya selama proses siklus I dilakukan. Hasil refleksi antara
observer dengan peneliti digunakan untuk memperbaiki kekurangan
pada siklus I dan menjadi tindak lanjut dalam siklus II.
2. Siklus II
Seperti halnya pada siklus I, aktivitas pembelajaran yang akan
dilakukan dalam siklus II ini juga dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan
yang dalam pertemuan tersebut memiliki durasi 3 45 menit dan terdiri
dari beberapa tahapan. Berikut adalah tahapan-tahapan untuk siklus II.
a. Perencanaan (Planning)
Sebelum melaksanakan siklus II, peneliti terlebih dahulu
merencanakan pelaksanaan berdasarkan refleksi siklus I. Adapun
perencanaan untuk siklus II, yaitu:
1) Mengidentifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan
pada hasil dan refleksi siklus I.
2) Menyiapkan seluruh instrumen pembelajaran dan instrumen
pengumpulan data.
b. Pelaksanaan dan Observasi (Acting and Observing)
Adapun tahap pelaksanaan pada siklus II adalah sebagai berikut:
1) Guru memotivasi siswa dengan memberikan apresepsi
menggunakan gambar/video dan beberapa pertanyaan serta
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2) Guru mengorientasikan siswa pada suatu kasus/masalah yang
berkaitan dengan materi. Materi yang dikhususkan pada siklus II
ini adalah Protista mirip tumbuhan (ganggang/alga), Protista
mirip jamur dan peranannya baik secara menguntungkan
maupun yang merugikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3) Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok – kelompok
kecil yang terdiri dari 4-5 orang dan memberikan Lembar Kerja
Siswa (LKS).
4) Guru menjelaskan instruksi kegiatan yang akan dilakukan dan
memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang
instruksi yang belum jelas.
5) Guru memantau dan membimbing siswa dalam baik secara
mandiri maupun dalam kelompok diskusi.
6) Setelah diskusi selesai, siswa diminta untuk mempresentasikan
hasil diskusinya di depan kelas dan memberikan kesempatan
kepada kelompok lain untuk bertanya jika belum jelas.
7) Guru memberikan klarifikasi apabila ada yang belum tepat dan
memberi penguatan pada hasil presentasi yang sudah benar.
8) Siswa diminta menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari.
9) Guru memberikan test akhir (post test).
Pada tahapan ini juga dilakukan observasi yang sama seperti
pada siklus I.
c. Evaluasi (Evaluating)
Kegiatan evaluasi dilakukan dengan memberikan post test.
d. Refleksi (Reflecting)
Hasil yang sudah diperoleh dari tahap observasi hingga
evaluasi pada siklus II ini seperti hasil tes evaluasi, kuesioner
motivasi siswa dan lembar observasi siswa akan dibahas kemudian
dibuat kesimpulan, apakah tindakan yang sudah dilakukan berhasil
atau tidak. Diharapkan pada akhir siklus II, motivasi dan hasil
belajar siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta
akan mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen
pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
1. Instrumen pembelajaran
Instrumen pembelajaran pada penelitian ini terdiri dari silabus, RPP
untuk siklus I dan siklus II serta Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk siklus
I dan siklus II.
2. Instrumen pengumpulan data
a. Soal Tes
Tes adalah suatu cara untuk menilai peserta didik yang
dirancang dan dilaksanakan pada waktu dan tempat tertentu serta
dalam kondisi yang memenuhi syarat-syarat tertentu dan jelas
(Ratnawulan, 2015). Tes juga merupakan alat evaluasi yang secara
umum digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam
mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran (Subekti dan Firman,
1989). Tes ini terdiri dari sejumlah soal yang harus dikerjakan oleh
siswa. Pada setiap soal yang ada dalam tes menghadapkan siswa
pada suatu tugas. Agar hasil yang diperoleh dapat menggambarkan
kemampuan siswa yang sebenarnya, maka tes perlu dilakukan
berulang-ulang dan instrumen tes yang digunakan juga harus valid
dan reliabel
Untuk menilai keberhasilan siswa dalam ranah kognitif maka
akan diberikan tes tertulis berupa post test siklus I dan post test
siklus II.
b. Non Tes
Non tes merupakan suatu teknik penilaian untuk memperoleh
gambaran mengenai karakterirtik, sikap, serta kepribadian siswa.
Dalam hal ini, instrumen non tes yang akan digunakan dalam
penelitian ada dua jenis yaitu observasi dengan menggunakan lembar
observasi dan kuesioner. Lembar observasi ini berfungsi sebagai
penilaian terhadap siswa dari ranah afektif. Penilaian ini dinilai oleh
observer selama proses pembelajaran berlangsung. Berikut adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
kisi-kisi hasil belajar aspek afektif yang akan digunakan dalam
penelitian (Setyaningsih, 2017).
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Hasil Belajar Aspek Afektif
No. Tingkat Kategori Aspek yang
diamati
Nomor aspek
yang diamati
dalam lembar
observasi
1. Receiving (penerimaan)
Perhatian siswa
dalam
pembelajaran
1,3
2. Responding (jawaban)
Keberanian siswa
dalam bertanya
dan
mengemukakan
pendapat saat
kegiatan belajar
mengajar
7, 9, 10
3. Valuing
(penilaian/penghargaan
Menghargai atau
menghormati
orang lain
8
4. Organisation
(pengorganisasian)
Partisipasi siswa
dalam
pembelajaran
2,4,6
5. Karakteristik nilai atau
internalisasi nilai
Kemandirian
siswa 5
Tabel 2
Sedangkan untuk kuesioner akan digunakan untuk melihat
motivasi belajar siswa. Model kuesioner motivasi yang akan
digunakan adalah model ARCS. Pada penelitian ini kuesioner
motivasi yang akan digunakan ada dua macam yaitu kuesioner
motivasi yang diberikan sebelum tindakan untuk mengukur motivasi
belajar awal siswa dan kuesioner yang diberikan setelah tindakan
untuk mengukur motivasi belajar akhir siswa. Masing-masing dari
kuesioner ini ada 20 item yang tiap-tiap pernyataannya terdiri dari
empat alternatif jawaban yang di antaranya adalah sangat tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
setuju (STS), tidak setuju (TS), setuju (S), dan sangat setuju (SS).
Pernyataan-pernyataan tersebut berisi item positif dan item negatif.
Indikator motivasi belajar untuk kuesioner awal dan akhir
siswa terdiri dari Attention (perhatian), Relevance (relevansi),
Confidance (kepercayaan diri), dan Satisfaction (kepuasan).
Berikut ini adalah kisi-kisi kuesioner motivasi belajar awal
dan akhir yang digunakan dalam penelitian (Setyaningsih, 2017).
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal
No. Indikator
Motivasi Belajar
Bentuk Pernyataan
Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
1. Attention
(perhatian) 2, 3, 10 1, 6
2. Relevance
(relevansi) 4, 8, 11 7, 9
3. Confidance
(kepercayaan
diri)
12, 13, 17 16, 5
4. Satisfaction
(kepuasan) 14, 15, 19 18, 20
Jumlah pernyataan 12 8
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Akhir
No. Indikator
Motivasi Belajar
Bentuk Pernyataan
Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
1. Attention
(perhatian) 2, 6, 9 3, 16
2. Relevance 10, 15, 17 7, 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
No. Indikator
Motivasi Belajar
Bentuk Pernyataan
Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
(relevansi)
3. Confidance
(kepercayaan
diri)
1, 4, 8 5, 14
4. Satisfaction
(kepuasan) 11, 13, 18 12, 20
Jumlah pernyataan 12 8
E. Analisis Data
Pengolahan dan analisis data dilakukan selama pelaksanaan penelitian
secara terus menerus dari awal hingga akhir pelaksanaan tindakan. Oleh
karena itu, data yang diperoleh baik dari hasil tes maupun non-tes perlu
diolah dan dianalisis agar data tersebut menjadi bermakna. Dalam penelitian
ini analisis data yang digunakan adalah analisis data secara kualitatif dan
kuantitatif.
1. Analisis kualitatif
Data atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan,
dianalisis secara kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan cara
mendeskripsikan hasil pengamatan selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
2. Analisis kuantitatif
Selain dianalisis dengan cara kualitatif, data hasil pengamatan
juga dianalisis secara kuantitatif. Analisis kuantitatif merupakan analisis
menggunakan rumus.
a. Analisis Hasil Belajar
Dalam penelitian ini, data peningkatan hasil belajar siswa
yang berpedoman pada hasil tes tertulis digunakan untuk mengukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
kemampuan siswa pada ranah kognitif. Berikut adalah teknik
perhitungan nilai post test siswa pada ranah kognitif (Zalukhu,
2016).
Setiap siswa akan dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai
≥ 65 berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di SMA
Negeri 2 Ngaglik.
Untuk mengetahui skor rata-rata kelas digunakan rumus
sebagai berikut:
Ketuntasan klasikal dikatakan telah tercapai apabila siswa
melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan target ideal
70 % dari jumlah siswa dalam kelas. Untuk mengetahui ketuntasan
secara klasikal menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
KK = Ketuntasan klasikal
n1 = Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 65
n = Jumlah siswa yang ikut tes/ banyaknya siswa
Selain dilakukannya perhitungan di atas, dalam penelitian ini
juga dilakukan perhitungan Gain Analysis (N-gain). Gain sendiri
merupakan peningkatan kemampuan yang dimiliki siswa setelah
pembelajaran. Gain diperoleh dari selisih antara hasil pre test dan
post test. Dikarenakan dalam penelitian ini hanya berupa hasil post
𝐾𝐾 𝑛1𝑛 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
test, maka perhitungan gain dilakukan dengan menghitung selisih
rata-rata kelas post test siklus I dan siklus II. N-gain adalah gain
yang ternormalisasi. Perhitungan N-gain ini dilakukan untuk
menghindari kesalahan dalam menginterpretasikan perolehan gain
dari seorang siswa. Selain itu, ini dilakukan untuk membandingkan
hasil belajar kognitif siswa pada siklus I dan siklus II. Berikut
adalah rumus yang digunakan untuk menghitung N-gain menurut
Archambault (2008).
Hasil skor gain ternormalisasi tersebut kemudian dikategorikan
menurut tiga kategori di bawah ini:
Tabel 3.4 Kriteria Gain Ternormalisasi menurut Hake (1999)
Batasan Klasifikasi
N-gain > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ N-gain ≤ 0,7 Sedang
N-gain < 0,3 Rendah
Tabel 5
b. Analisis Lembar Observasi
Observasi dilakukan untuk melihat bagaimana sikap siswa di
kelas selama mengikuti pembelajaran dengan model Problem
Based Learning. Setiap observer menilai kelompok yang sama
untuk setiap siklus. Berikut adalah cara untuk menghitung hasil
observasi (Efiskoputra, 2017).
Keterangan:
q = presentase skor hasil observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh siswa
t = skor maksimal
Penetapan skor untuk menilai hasil belajar siswa dalam
ranah afektif ada pada tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.5 Penetapan Skor Ranah Afektif
Alternatif Jawaban Skor
Tinggi 3
Sedang 2
Rendah 1
Tabel 6
Adapun pedoman untuk menilai hasil belajar dalam ranah
afektif ada pada tabel 3.5 yaitu:
Tabel 3.6 Kriteria Hasil Presentase Observasi Aspek Afektif
Siswa
Presentase yang diperoleh Keterangan
77,79 < q < 100 Tinggi
55,56 < q < 77,78 Sedang
33,33 < q ≤ 55,55 Rendah
Tabel 7
Ta
(%) ∑
∑ %
c. Analisis Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar siswa diukur menggunakan kuisioner
motivasi reflektif. Data yang diperoleh dari kuisioner dianalisis
dengan tahap-tahap sebagai berikut (Setyaningsih, 2017):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
1) Kuisioner yang telah diisi oleh siswa dikelompokkan dalam
pernyataan positif dan negatif.
2) Masing-masing kategori jawaban tersebut diberi skor. Penetapan
skor untuk pernyataan positf dan negatif seperti pada tabel 3.6
berikut.
Tabel 3.7 Penetapan Skor Kuisioner
Pilihan Jawaban
Skor
Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Tabel 8
3) Selanjutnya hasil skor tersebut dianalisis menggunakan
perhitungan motivasi belajar setiap siswa dengan persamaan
matematis sebagai berikut.
∑
%
Keterangan:
∑ = skor yang diperoleh
= skor maksimal
4) Mengkategorikan motivasi siswa
Setelah skor motivasi diperoleh, dilakukan
penggolongan skor motivasi belajar sesuai kategori berdasarkan
pedoman skor motivasi siswa pada tabel 3.7 berikut.
Tabel 3.8 Pedoman Skor Motivasi Siswa
Skor Siswa (%) Kategori
77≤q≤100 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Skor Siswa (%) Kategori
51≤q≤76 Sedang
25≤q≤50 Rendah
Tabel 9
5) Selain itu, melalui data dari kuesioner yang ada, motivasi
belajar siswa juga dihitung presentase dari tiap-tiap aspek
ARCSnya (Sari, 2007). Cara menghitung presentase tiap aspek
ARCS dari kuesioner motivasi belajar siswa adalah sebagai
berikut.
%
Keterangan:
M = presentase tiap aspek ARCS (Attention, Relevance,
Confiedence, Satisfaction)
X = skor dari aspek A (Attention)/ R (Relevance)/ C
(Confiedence)/ S (Satisfaction)
Y = skor ideal dari aspek A (Attention)/ R (Relevance)/ C
(Confiedence)/ S (Satisfaction)
F. Indikator Keberhasilan
Tabel 3.9 Indikator Keberhasilan
Indikator Keberhasilan Instrumen Indikator Ketercapaian
Hasil belajar siswa
ranah kognitif
Post test siklus I dan
Post test siklus II
Siswa mencapai nilai
kriteria ketuntasan
belajar ≥ 65 dengan
presentase sebesar 70%
siswa mencapai KKM
Hasil belajar siswa
ranah afektif
Lembar Observasi
Siswa
Sikap siswa selama
mengikuti proses
belajar mengajar
mencapai 70% yang
termasuk dalam
kategori tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Indikator Keberhasilan Instrumen Indikator Ketercapaian
Motivasi belajar siswa Kuesioner motivasi
belajar
Motivasi belajar siswa
mencapai 70% yang
termasuk dalam
kategori tinggi
Tabel 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 9 November 2018 dan 16
November 2018 bertempat di SMA Negeri 2 Ngaglik di kelas X MIPA 1
dengan subjek penelitian sebanyak 32 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-
laki dan 20 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9
November 2018 hingga 16 November 2018. Dikarenakan Guru Biologi Ibu
Kuswantini masih memberikan materi tentang Eubacteria dan setelah peneliti
melakukan penelitian guru juga segera melanjutkan materi selanjutnya
sebelum UAS, maka peneliti diberi kesempatan untuk mengajar oleh guru
hanya dua kali pertemuan saja. Objek pada penelitian ini adalah motivasi dan
hasil belajar siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik pada materi
protista.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan demikian juga dengan siklus II
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan pembagian waktu yaitu 2 jam
pelajaran pertama digunakan untuk diskusi kelompok dan pembahasan materi
serta 1 jam pelajaran berikutnya sebagai pelaksanaan post test pada masing-
masing pertemuan yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa pada ranah kognitif. Kemudian, untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar pada ranah afektif dilakukan observasi oleh dua observer dan
pengisian kuesioner motivasi belajar oleh siswa berdasarkan panduan yang
sudah tersedia pada lembar observasi dan kuesioner tersebut. Pengisian
kuesioner motivasi belajar siswa dilakukan pada masing-masing siklus untuk
mengetahui motivasi belajar awal dan akhir siswa sesaat sebelum dan sesudah
mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based
Learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
1. Siklus I
a. Perencanaan Siklus I
Sebelum dilakukannya pertemuan siklus I, peneliti terlebih
dahulu menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pertemuan
siklus I yakni seperti penyusunan RPP, silabus, LKS, soal post test,
lembar observasi, dan kuesioner. Pada perencanaan ini guru ikut
memantau perencanaan yang akan dilakukan oleh peneliti sebelum
memasuki pertemuan siklus I.
1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan RPP ini dilakukan berdasarkan silabus yang
digunakan pihak sekolah sehingga Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar diambil berdasarkan silabus yang ada di
SMA Negeri 2 Ngaglik. Kompetensi Dasar yang digunakan
dalam hal ini adalah KD 3.6 mengelompokkan Protista
berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan mengaitkan peranannya
dalam kehidupan dan KD 4.6 menyajikan laporan hasil
investigasi tentang berbagai peran Protista dalam kehidupan.
Indikator diturunkan berdasarkan Kompetensi Dasar yang ada
yang kemudian dijadikan sebagai tujuan pembelajaran.
Berikut adalah tahapan yang digunakan pada pembelajaran
siklus I.
a) Peneliti membuka pembelajaran dengan mengucapkan
salam kemudian mengecek kehadiran siswa di kelas.
Selanjutnya, peneliti memperkenalkan diri.
b) Peneliti menjelaskan model pembelajaran Problem Based
Learning, aturan, dan hal-hal yang akan dilakukan oleh
siswa.
c) Peneliti memberikan apersepsi dengan bertanya kepada
siswa apakah mereka pernah mendengar tentang penyakit
malaria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
d) Peneliti memberikan motivasi kepada siswa dengan
menayangkan beberapa gambar dan bertanya kembali
apakah ada siswa yang pernah mengalami penyakit malaria
tersebut dan kira-kira apa penyebab utama dari malaria
tersebut
e) Peneliti menyampaikan tujuan/ruang lingkup pembelajaran
yang akan dibahas.
f) Peneliti membagikan kuesioner awal
g) Siswa diminta membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa.
h) Peneliti menarik perhatian siswa dengan menampilkan
gambar berikut terkait pengertian dan ciri-ciri umum dari
kingdom protista dan siswa diberi kesempatan untuk
melakukan tanya jawab dengan peneliti terkait gambar yang
ditampilkan.
i) Peneliti mengorientasi siswa pada masalah dengan
menampilkan video Death by Tsetse Fly
j) Siswa berdiskusi dan mengerjakan LKS telah dibagikan
oleh peneliti secara berkelompok.
k) Siswa melaporkan hasil diskusi dengan presentasi
l) Peneliti memberikan klarifikasi bila ada yang belum tepat
dan memberi penguatan pada hasil presentasi yang sudah
benar.
m) Siswa diminta menyimpulkan apa yang telah dipelajari
kemudian siswa melakukan evaluasi dengan mengerjakan
post test siklus I.
n) Siswa diminta mengungkapkan manfaat yang diperoleh
setelah mempelajari materi yang telah dibahas.
2) Melakukan diskusi dengan guru mata pelajaran Biologi kelas X
MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik terkait teknis mengajar dan
waktu yang digunakan untuk penelitian. Peneliti juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
memberikan penjelasan terkait maksud dan juga tujuan
penelitian ini akan dilakukan sekaligus deskripsi perihal kelas
yang akan digunakan untuk penelitian. Peneliti juga
menanyakan hal-hal apa saja yang sekiranya harus dipersiapkan
sebelum proses belajar mengajar dilakukan.
3) Menjelaskan kepada rekan sejawat yang bertugas sebagai
observer perihal pengisian lembar observasi yang akan
dilakukan di dalam kelas.
4) Mempersiapkan instrumen yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran.
b. Pelaksanaan dan Observasi Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 9 November 2018 dengan
alokasi waktu 3 45 menit. Pada pertemuan pertama ini siswa
mempelajari tentang protista secara umum dan kelompok protista
mirip hewan (Protozoa). Pertemuan pertama dilaksanakan pukul
09:30-11:00 WIB yaitu pada jam pelajaran ke-3 hingga ke-5 dengan
diselingi istirahat selama 15 menit setelah jam ke-3.
1) Kegiatan Awal
Kegiatan awal yang dilakukan peneliti adalah memberikan
salam dan melakukan pengecekan kehadiran siswa dengan
menanyakan siapa sajakah yang tidak hadir pada saat itu. Terhitung
dari 32 siswa terdapat 3 orang siswa yang tidak hadir saat itu
dikarenakan sakit. Sebelum peneliti memulai pembelajaran, peneliti
memperkenalkan diri kepada siswa dan menjelaskan terlebih
dahulu hal-hal apa saja yang akan dilakukan siswa saat belajar
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
Kemudian, peneliti melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi
dengan menampilkan gambar nyamuk (Gambar 4.1) dan
mengajukan pertanyaan apakah siswa sebelumnya pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
mendengar atau mengalami sendiri tentang penyakit malaria
tersebut dan apa penyebabnya serta menanyakan apa hubungan
malaria dengan materi protista secara umum. Tampak siswa kurang
antusias untuk menanggapi sehingga untuk mengatasi hal tersebut
peneliti memanggil beberapa nama siswa untuk menjawab
pertanyaannya. Setelah itu, peneliti menjelaskan tujuan
pembelajaran pada pertemuan pertama ini.
Gambar 3
Gambar 4.1 Gambar yang ditampilkan pada kegiatan apersepsi
pertemuan pertama.
Kegiatan berikutnya, peneliti membagikan kuesioner
motivasi belajar awal kepada siswa dan meminta siswa untuk
mengisinya dengan baik. Setelah selesai pengisian kuesioner,
peneliti meminta siswa untuk membentuk 8 kelompok yang
masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Dalam pembentukan
kelompok ini, siswa berkelompok sesuai dengan tempat duduk
mereka. Sebab, kegiatan pembelajaran dilakukan di Laboratorium
Biologi yang susunan meja dan kursinya sudah mengelompok. Hal
ini dikarenakan Guru Biologi Ibu Kuswantini sebelumnya
memberikan saran untuk memakai Laboratorium Biologi dalam
memudahkan peneliti melakukan penelitian yang mana
laboratorium tersebut terdapat fasilitas berupa layar dan proyektor
yang memadai untuk membantu proses belajar mengajar.
2) Kegiatan Inti
Peneliti menarik perhatian siswa kembali menggunakan
gambar tokoh kartun plankton (Gambar 4.2) dan memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kesempatan kepada siswa untuk tanya jawab dengan peneliti terkait
gambar tersebut.
Gambar 4.2 Gambar yang ditampilkan untuk menarik perhatian
siswa dalam belajar. Gambar 4
Kegiatan selanjutnya, peneliti mengorientasi siswa pada
masalah dengan menampilkan video yang berjudul Death by Tsetse
Fly dan memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa terkait
video tersebut. Lalu, siswa mendiskusikan pertanyaan tersebut.
Setelah itu, peneliti membagikan LKS 1 pada tiap kelompok dan
meminta siswa untuk mengerjakannya secara berkelompok. Setelah
waktu mengerjakan LKS 1 selesai, setiap kelompok diminta untuk
mengumpulkan LKS tersebut kepada peneliti. Kemudian, beberapa
perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas (Gambar 4.3). Dikarenakan
saat itu masih banyak kelompok yang belum selesai melengkapi
LKS mereka, maka peneliti meminta saat itu dua perwakilan
kelompok yang pengerjaan LKS sudah selesai.
Gambar 4.3 Beberapa perwakilan kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya. Gambar 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3) Kegiatan Penutup
Peneliti selanjutnya menjelaskan materi pembelajaran hari itu
dan memberikan beberapa klarifikasi untuk beberapa hasil
presentasi yang kurang tepat. Siswa kemudian diminta untuk
menyimpulkan pembelajaran yang sudah dipelajari dan
mengungkapkan manfaat apa yang diperoleh dari pembelajaran
hari itu. Sebelum pembelajaran berakhir, siswa diminta untuk
mengerjakan terlebih dahulu post test siklus I. Siswa diminta untuk
mengerjakan post test siklus I secara individu dan mandiri dengan
tidak membuka buku atau catatan apapun. Soal yang diberikan
sebanyak 10 soal yang terdiri 5 soal pilihan ganda dan 5 soal
uraian.
Saat post test siklus I berlangsung, terlihat siswa kurang tertib
dan kurang tenang. Sebab, sebelumnya siswa belum menyiapkan
diri untuk belajar berkaitan pembahasan materi pada pertemuan
pertama ini. Selain itu, karena post test dilakukan setelah jam
istirahat, banyak waktu yang tersita karena banyak siswa yang
terlambat masuk kelas sehingga siswa dalam mengerjakan post test
terburu-buru dan menjawab seadanya saja. Setelah selesai
mengerjakan, siswa mengumpulkan lembar soal post test siklus I
kepada peneliti. Kemudian di akhir pembelajaran, peneliti
mengingatkan siswa untuk belajar materi berikutnya tentang
Ganggang/Alga dan Jamur Protista agar lebih siap menghadapi post
test siklus II pada pertemuan selanjutnya Jumat, 16 November
2018.
4) Observasi Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran
Problem Based Learning pada Siklus I
Observasi siklus I dilakukan oleh dua orang observer.
Observer melakukan observasi dengan mengisi lembar observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
yang sudah disediakan berdasarkan panduan yang ada. Observer
dalam hal ini mengamati dan menilai siswa secara afektif. Setiap
observer mengamati 4 kelompok. Setelah dilakukan observasi, data
dari hasil observasi kelompok siswa diolah untuk mengetahui hasil
belajar siswa dalam ranah afektif. Berikut ini merupakan tabel data
hasil observasi tiap kelompok pada siklus I.
Tabel 4.1 Hasil Observasi Siklus I
No. Nama
Kelompok Siklus I Kategori
Presentase Hasil
Observasi Siswa
1. Kelompok 1 56,6 Sedang
Presentase Rendah =
100%
= 75%
Presentase Sedang =
100%
= 25%
2. Kelompok 2 53,3 Rendah
3. Kelompok 3 60 Sedang
4. Kelompok 4 50 Rendah
5. Kelompok 5 50 Rendah
6. Kelompok 6 53,3 Rendah
7. Kelompok 7 53,3 Rendah
8. Kelompok 8 46,6 Rendah
Tabel 11
Guru mata pelajaran Biologi kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2
Ngaglik dalam hal ini juga ikut mengobservasi pembelajaran siklus
I, terlebih kepada peneliti dengan memberikan tanggapan perihal
pembelajaran siklus I. Menurut guru mata pelajaran Biologi kelas X
MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik pada kegiatan awal pembelajaran
terutama saat peneliti memberikan motivasi kepada siswa melalui
gambar penyebab penyakit malaria, peneliti tidak mencantumkan
nama spesies nyamuk malaria secara khusus. Melainkan peneliti
menuliskan nama spesies nyamuk malaria secara umum sehingga
dalam hal ini guru memberikan koreksian kepada peneliti agar pada
pembelajaran selanjutnya peneliti lebih teliti dalam menyampaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
materi. Selain itu, menurut para observer, peneliti juga masih
kurang bisa memanajemen kelas dengan baik sehingga masih
banyak siswa yang tidak memperhatikan peneliti dan masih sibuk
dengan urusannya sendiri. Peneliti juga terkesan terburu-buru dalam
membawakan materi menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning sehingga masih banyak siswa yang terlihat
kebingungan mengikuti arahan peneliti. Posisi peneliti dalam
membawakan materi saat proses pembelajaran berlangsung juga
tidak menyebar ke seluruh kelas. Peneliti hanya berada di depan
kelas sehingga hanya siswa yang duduk di bagian depan yang fokus
memperhatikan sedangkan siswa yang duduk di deretan bagian
belakang tidak terlalu memperhatikan meskipun sesekali diajak
untuk berdiskusi oleh peneliti.
c. Hasil Penelitian Siklus I
Hasil penelitian dari siklus I dapat dilihat dari hasil post test
siswa dan motivasi belajar siswa pada siklus I. Berikut ini adalah
data hasil post test siswa pada siklus I.
Tabel 4.2 Hasil Post Test Siswa Siklus I
No. Keterangan Skor
1. Nilai Tertinggi 76
2. Nilai Terendah 12
3. Jumlah Siswa yang Hadir 29
4. Nilai Rata-Rata Kelas 40,2
5. Presentase Siswa yang Mencapai KKM 7%
6. Presentase Siswa yang Tidak Mencapai KKM 93%
Tabel 12
Berdasarkan tabel hasil post test di atas, diketahui bahwa nilai
tertinggi yaitu 76, sedangkan nilai terendah yaitu 12. Rata-rata kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
untuk siklus I adalah 40,2 dengan jumlah presentase siswa yang
mencapai KKM sebesar 7% dan siswa yang tidak mencapai KKM
sebesar 93%. Kemudian untuk data hasil motivasi belajar siswa
pada siklus I adalah sebagai berikut.
Tabel 4.3 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I
Kelas Interval (%) Kategori Jumlah
Siswa
Presentase
Motivasi
Belajar Siswa
77≤q≤100 Tinggi 16 55%
51≤q≤76 Sedang 13 45%
25≤q≤50 Rendah - -
Tabel 13
Berdasarkan hasil kuesioner motivasi siswa pada siklus I,
diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dalam
pembelajaran mempelajari Biologi 55%, sedangkan yang memiliki
motivasi belajar sedang dalam mempelajari Biologi sebesar 45%.
Dari hasil tersebut tidak ada siswa yang memiliki motivasi rendah
dalam mempelajari Biologi.
Selain itu, diperoleh juga presentase dari tiap-tiap aspek
ARCSnya. Berikut adalah data motivasi belajar siswa siklus I
terhadap aspek ARCSnya.
Tabel 14
Tabel 4.4 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I terhadap
Aspek ARCS
Aspek Motivasi Belajar Presentase Aspek Motivasi
Belajar
Attention (Perhatian) 15%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Aspek Motivasi Belajar Presentase Aspek Motivasi
Belajar
Relevance (Relevansi) 17%
Confidance (Kepercayaan diri) 15%
Satisfaction (Kepuasan) 16%
d. Refleksi Siklus I
Pada Siklus I, tiga orang siswa tidak masuk dikarenakan sakit
sehingga jumlah total siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran
saat itu sebanyak 29 siswa. Pada siklus ini siswa cenderung
kebingungan dalam mengikuti arahan peneliti terutama dalam
mengerjakan LKS dengan model pembelajaran Problem Based
Learning sehingga siswa sering bertanya kepada peneliti bagaimana
cara mengerjakan LKS. Hal ini dikarenakan hampir seluruh siswa
baru pertama kali mendengar istilah hipotesis. Melihat hal itu,
peneliti diharapkan dapat menyampaikan arahan dengan bahasa yang
lebih sederhana agar siswa lebih mudah mengerjakan apa yang
diperintahkan di LKS.
Pembagian kelompok yang dilakukan oleh peneliti pada siklus
I juga mempengaruhi proses belajar siswa. Sebab, peneliti membagi
siswa dalam kelompok berdasarkan tempat duduk siswa bukan atas
kehendak siswa sendiri sehingga saat siswa masuk dalam tahap
diskusi, masih ada beberapa kelompok yang tidak mau berdiskusi
dan mengerjakan LKS lantaran teman sekelompoknya bukan teman
dekatnya sendiri. Alhasil, siswa menjadi kurang aktif saat
pembelajaran terutama dalam mengerjakan LKS.
Peneliti juga terkesan terburu-buru dalam melakukan kegiatan
awal karena takut waktu yang dimiliki untuk tahap berikutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
kurang. Apalagi kelas yang digunakan saat itu adalah Laboratorium
Biologi sehingga siswa harus pindah kelas terlebih dahulu dari
kelasnya ke Laboratorium Biologi yang jaraknya memakan waktu
cukup banyak. Kondisi ini membuat jam pelajaran pertama Biologi
terbuang banyak karena siswa terlambat masuk Laboratorium
Biologi. Dari hal tersebut, peneliti pun meminta dan mengharapkan
siswa pada pertemuan berikutnya untuk datang tepat waktu agar
menghindari terbuangnya waktu yang sia-sia.
Saat akan dilakukan post test, beberapa siswa juga sempat
meminta izin kepada peneliti untuk mengikuti rapat Rohis. Hal ini
pun menyebabkan siswa yang izin rapat harus mengikuti post test
susulan pada jam istirahat berikutnya. Karena hal tersebut, siswa
mendapat waktu pengerjaan post test cukup singkat dari teman-
teman lainnya yang mengerjakan sesuai jam pelajaran. Hal ini pun
berpengaruh terhadap hasil post test yang diterima siswa.
Posisi tempat duduk siswa saat mengerjakan post test juga
kurang tepat karena posisi tempat duduk siswa saat itu mengikuti
posisi tempat duduk siswa saat diskusi kelompok. Hal ini pun
menyebabkan siswa kurang tertib dan tenang dalam mengerjakan
post test dan memudahkan siswa melakukan kecurangan seperti
menyontek.
2. Siklus II
a. Perencanaan Siklus II
Perencanaan pada siklus II ini, peneliti merencanakan
pelaksanaan berdasarkan refleksi siklus I. Peneliti mengindentifikasi
masalah dan merumuskan masalah berdasarkan refleksi siklus I
perihal apa saja yang akan peneliti lakukan dan perbaiki di
pembelajaran siklus II ini. Peneliti dalam hal ini akan melakukan
perpindahan posisi tempat duduk siswa dengan merotasi posisi
tempat duduk siswa. Hal ini dilakukan agar penerimaan materi dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
diterima oleh siswa secara merata. Di mana perpindahan posisi ini
siswa yang duduk di posisi barisan paling belakang maju ke posisi
barisan paling depan, setelah itu siswa yang lainnya menyesuaikan
hingga posisi barisan paling belakang. Peneliti juga menyiapkan
instrumen yang akan digunakan dalam proses pembelajaran siklus II.
b. Pelaksanaan dan Observasi Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 16 November 2018
dengan alokasi waktu 3 45 menit. Pada pertemuan kedua ini siswa
mempelajari tentang protista mirip tumbuhan (Ganggang/Alga) dan
protista mirip jamur (Jamur Protista). Seperti pada pertemuan
sebelumnya pertemuan kedua dilaksanakan pukul 09:30-11:00
WIB yaitu pada jam pelajaran ke-3 hingga ke-5 dengan diselingi
istirahat selama 15 menit setelah jam ke-3.
1) Kegiatan Awal
Kegiatan awal yang dilakukan peneliti adalah memberikan
salam dan mengecek kehadiran siswa. Kemudian, peneliti
melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan menampilkan
gambar agar-agar (Gambar 4.4) dan mengajukan pertanyaan apa
bahan dasar dari agar-agar tersebut dan apa alasan utama alga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan makanan terutama dalam pembuataan
agar-agar. Siswa terlihat cukup antusias dalam menanggapi
pertanyaan peneliti tersebut dengan menjawab pertanyaan sesuai
pemahaman mereka sendiri. Kemudian peneliti menjelaskan tujuan
pembelajaran pada pertemuan kedua ini.Gamb
Kegiatan berikutnya, peneliti meminta siswa untuk
berkelompok. Kelompok ini terbentuk sesuai dengan kelompok
pada pertemuan pertama sebelumnya. Hanya saja peneliti
mengubah posisi tempat duduk kelompok secara acak agar seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
siswa dapat berkonsentrasi dengan baik selama mengikuti
pembelajaran.
Gambar 4.4 Gambar yang ditampilkan pada kegiatan apersepsi
pertemuan kedua.
Gambar 6
2) Kegiatan Inti
Seperti pertemuan sebelumnya setelah kelompok terbentuk,
peneliti menarik perhatian siswa kembali menggunakan gambar
Ganggang/Alga jenis Macrocytis (Gambar 4.4) dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk tanya jawab terkait gambar
tersebut.
Gambar 4.5 Gambar yang ditampilkan untuk menarik perhatian
siswa dalam belajar.
Gambar 7
Kegiatan selanjutnya, peneliti mengorientasi siswa pada
masalah dengan menampilkan gambar ikan yang terinfeksi Jamur
Protista jenis Saprolegnia sp. (Gambar 4.5) dan memberikan
beberapa pertanyaan kepada siswa terkait gambar tersebut.
Kemudian siswa mendiskusikan pertanyaan tersebut. Setelah itu,
peneliti membagikan LKS 2 pada tiap kelompok dan meminta
siswa untuk mengerjakan LKS 2 tersebut secara berkelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Setelah waktu mengerjakan LKS 2 selesai, setiap kelompok
diminta untuk mengumpulkan LKS tersebut kepada peneliti.
Kemudian, beberapa perwakilan kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.
3) Kegiatan Penutup
Peneliti selanjutnya menjelaskan materi pembelajaran hari itu
dan memberikan beberapa klarifikasi untuk beberapa hasil
presentasi yang kurang tepat. Siswa kemudian diminta untuk
menyimpulkan pembelajaran yang sudah dipelajari dan
mengungkapkan manfaat apa yang diperoleh dari pembelajaran
hari itu.
Gambar 4.6 Gambar yang ditampilkan untuk mengorientasi siswa
pada masalah.
Gambar 8
Kegiatan berikutnya, siswa mengerjakan post test siklus II.
Pada tahap ini siswa meminta peneliti memberikan waktu beberapa
menit untuk belajar terlebih dahulu mengingat pada pertemuan
sebelumnya siswa merasa belum maksimal mengerjakan post
testnya. Peneliti pun memberikan kesempatan untuk belajar kurang
lebih 10 menit. Siswa diminta untuk mengerjakan post test siklus II
secara individu dan mandiri dengan tidak membuka buku atau
catatan apapun. Jumlah soal yang diberikan sebanyak 10 soal sama
seperti pada pertemuan sebelumnya.
Saat post test siklus II berlangsung, terlihat siswa cukup tertib
dan tenang mengerjakan (Gambar 4.6a). Hanya saja ada satu
kelompok di barisan belakang yang terlihat kurang tertib dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
tenang mengerjakan (Gambar 4.6b). Untuk mengatasi hal tersebut,
peneliti mengawasi post test ini dengan menyebar ke seluruh kelas
terutama di bagian belakang. Setelah selesai mengerjakan, siswa
mengumpulkan lembar soal post test siklus II kepada peneliti.
Kemudian peneliti membagikan kuesioner motivasi belajar akhir
kepada siswa untuk diisi. Setelah semua kegiatan selesai dilakukan,
peneliti mengucapkan terimakasih kepada siswa yang telah
bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian selama ini sekaligus
berpamitan dan menutup pembelajaran hari ini.
Gambar 4.7: a) Suasana kelas saat post test siklus II; b) Salah satu
kelompok yang kurang tertib dan tenang saat mengerjakan post
test.
Gambar 9
4) Observasi Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran
Problem Based Learning pada Siklus II
Seperti pada siklus sebelumnya, observer mengamati dan
menilai siswa secara afektif. Setiap observer mengamati 4
kelompok dan setelah dilakukan observasi, data dari hasil observasi
kelompok siswa diolah untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam
ranah afektif. Berikut ini merupakan tabel data hasil observasi tiap
kelompok pada siklus II.
a) b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 4.5 Hasil Observasi Siklus II
No. Nama
Kelompok Siklus II Kategori
Presentase Hasil
Observasi Siswa
1. Kelompok 1 73,3 Sedang Presentase
Rendah =
100%
= 25%
Presentase
Sedang =
100%
= 63%
Presentase Tinggi
= 1
100%
= 13%
2. Kelompok 2 70 Sedang
3. Kelompok 3 90 Tinggi
4. Kelompok 4 60 Sedang
5. Kelompok 5 60 Sedang
6. Kelompok 6 33,3 Rendah
7. Kelompok 7 46,6 Rendah
8. Kelompok 8 60 Sedang
Tabel 15
Dikarenakan pada saat siklus II guru mata pelajaran Biologi
berhalangan hadir, pada siklus II ini hanya para observer yang
memberikan tanggapan yaitu bahwa proses pembelajaran pada
siklus II ini sudah jauh lebih baik dari siklus sebelumnya meskipun
peneliti dalam hal ini masih kurang bisa memanajamen kelas
dengan baik. Sebab, peneliti masih kurang memperhatikan salah
satu kelompok di barisan paling belakang yang tidak mau
memperhatikan peneliti di depan kelas juga kurang aktif dalam
pengerjaan LKS.
c. Hasil Penelitian Siklus II
Hasil penelitian dari siklus II dapat dilihat dari hasil post test
siswa dan motivasi belajar siswa pada siklus II. Berikut ini adalah
data hasil post test siswa pada siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 4.6 Hasil Post Test Siswa Siklus II
No. Keterangan Skor
1. Nilai Tertinggi 57
2. Nilai Terendah 15
3. Jumlah Siswa yang Hadir 29
4. Nilai Rata-Rata Kelas 39
5. Presentase Siswa yang Mencapai KKM 0%
6. Presentase Siswa yang Tidak Mencapai KKM 100%
Tabel 16
Berdasarkan tabel hasil post test di atas, diketahui bahwa nilai
tertinggi adalah 57, sedangkan nilai terendahnya adalah 15. Rata-rata
kelas untuk siklus II adalah 39 dengan keterangan bahwa seluruh
siswa tidak mencapai KKM. Kemudian untuk data hasil motivasi
belajar siswa pada siklus II adalah sebagai berikut.
Tabel 4.7 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II
Kelas Interval (%) Kategori Jumlah
Siswa
Presentase
Motivasi
Belajar Siswa
77≤q≤100 Tinggi 9 31%
51≤q≤76 Sedang 20 69%
25≤q≤50 Rendah - -
Tabel 17
Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa pada siklus II siswa
yang memiliki motivasi belajar tinggi dalam pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
sebesar 31%, sedangkan yang memiliki motivasi belajar sedang
dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Based Learning sebesar 69%. Dari hasil tersebut tidak ada siswa
yang memiliki motivasi rendah dalam mempelajari Biologi.
Selain itu, seperti pada siklus I, diperoleh juga presentase dari
tiap-tiap aspek ARCSnya. Berikut adalah data motivasi belajar
siswa siklus II terhadap aspek ARCSnya.
Tabel 4.8 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II terhadap
Aspek ARCS
Aspek Motivasi Belajar Presentase Aspek Motivasi
Belajar
Attention (Perhatian) 14%
Relevance (Relevansi) 15%
Confidance (Kepercayaan diri) 15%
Satisfaction (Kepuasan) 15%
Tabel 18
d. Refleksi Siklus II
Pada siklus II ini, pengerjaan LKS oleh siswa sudah cukup
baik karena siswa masih mengingat arahan yang diberikan pada
pertemuan siklus sebelumnya. Siswa juga cukup aktif dalam
mencari jawaban dari berbagai sumber. Namun, meskipun
demikian beberapa siswa dalam kelompok bergantung kepada
salah satu teman kelompok dalam mengerjakan LKS di saat siswa
tidak dapat menemukan jawaban yang tepat. Hal ini disebabkan
karena menurut siswa penggunaan model pembelajaran Problem
Based Learning khsususnya pada LKS memaksa siswa untuk
berpikir lebih kritis. Saat kelompok tidak dapat menemukan
jawaban, diskusi kelompok tersendat dan siswa dalam kelompok
menjadi kurang termotivasi untuk mengerjakan LKS. Pendapat ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
pun sesuai dengan perolehan hasil motivasi belajar yang
mengalami penurunan pada kategori tinggi.
Selain itu, pada siklus II ini didapati juga dua siswa yang
tidak kembali ke kelas setelah jam istirahat usai dikarenakan salah
satu siswa mengaku ke UKS karena sakit. Seorang siswa lainnya
tidak memiliki alasan yang jelas dan seakan menghindari
pembelajaran karena siswa tidak segera kembali ke kelas. Padahal
peneliti sudah menegur siswa beberapa kali untuk segera masuk ke
kelas.
Perpindahan posisi tempat duduk juga mempengaruhi
perhatian siswa terhadap pembelajaran. Awalnya perpindahan
posisi tempat duduk ini berfungsi dengan baik. Namun,
perpindahan posisi tempat duduk ini malah dimanfaatkan oleh
salah satu kelompok di barisan paling belakang untuk tidak
memperhatikan peneliti dan mengerjakan apa yang peneliti
arahkan. Untuk itu, peneliti dalam hal ini diharapkan dapat
merencanakan perbaikan lebih baik dan teliti lagi agar perbaikan
tersebut bermanfaat saat proses pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
B. Analisis Data
1. Hasil Belajar Siswa
Berikut ini adalah data perbandingan rata-rata kognitif siswa dan
selisih skor N-gain terhadap hasil belajar siswa pada siklus I dan II.
Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Rata-Rata Kognitif Siswa dan Selisih
Skor N-gain terhadap Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II
Gambar 10
Perbandingan dan selisih skor N-gain di atas menunjukkan
bahwa penurunan rata-rata kognitif siswa yang terjadi dari siklus I ke
siklus II memberi pengertian yaitu kemampuan siswa dalam mengerjakan
soal post test menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning masih tergolong rendah. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil
selisih skor N-gain sebesar -1,8.
2. Hasil Observasi
Penilaian hasil belajar siswa dalam ranah afektif dilakukan
berdasarkan hasil observasi dua observer saat pembelajaran berlangsung.
Masing-masing observer dalam hal ini mengobservasi 4 kelompok.
Kemudian observer akan mengisi lembar observasi yang telah disediakan
-20
0
20
40
60
Post TestRat
a-R
ata
Ko
gnit
if S
isw
a
Hasil Belajar Siswa
Siklus I
Siklus II
N-gain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
oleh peneliti. Berikut ini adalah perbandingan hasil observasi yang telah
dilakukan oleh observer.
Gambar 4.9 Diagram Perbandingan Hasil Observasi Kelompok pada
Siklus I dan Siklus II
Gambar 11
Berdasarkan perbandingan hasil observasi di atas, dapat
diketahui bahwa penilaian afektif siswa pada siklus I ke siklus II
mengalami peningkatan. Pada siklus I terdapat 75% siswa secara afektif
termasuk dalam kategori rendah dan 25% termasuk dalam kategori
sedang. Lalu, pada siklus II terdapat kenaikan pada kategori sedang 63%
dan penurunan pada kategori rendah 25%. Pada siklus II ini juga terdapat
13% siswa secara afektif termasuk dalam kategori tinggi.
25%
75%
Siklus I
Tinggi
Sedang
Rendah
13%
63%
25%
Siklus II
Tinggi
Sedang
Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
3. Motivasi Belajar
Berikut ini adalah perbandingan motivasi belajar siswa pada masing-
masing siklus.
Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I
dan Siklus II
Gambar 12
Berdasarkan perbandingan di atas, diketahui bahwa motivasi
belajar siswa mengalami penurunan. Pada siklus I, sebanyak 55% siswa
memiliki motivasi belajar yang tinggi dan 45% sisanya memiliki
motivasi belajar sedang terhadap mata pelajaran Biologi. Kemudian,
pada siklus II sebanyak 31% siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi
dan 69% siswa memiliki motivasi belajar sedang terhadap mata pelajaran
Biologi menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
Data tersebut didapatkan berdasarkan hasil data kuesioner motivasi
belajar siswa yang diisi pada tiap siklus. Selain perbandingan data di atas,
data hasil motivasi belajar siswa juga dilihat melalui aspek-aspek
ARCSnya seperti pada grafik di bawah ini.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Siklus I Siklus II
Pre
sen
tase
Mo
tiva
si B
ela
jar
Sisw
a
Tinggi Sedang Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Gambar 4.11 Grafik Perbandingan Aspek ARCS pada Siklus I dan Siklus
II
Gambar 13
Berdasarkan grafik di atas, motivasi belajar siswa dilihat dari
tiap aspek ARCSnya mengalami penurunan. Pada siklus I presentase
Attention siswa sebesar 15%, presentase Relevance siswa sebesar 17%, ,
dan presentase Satisfaction siswa sebesar 16 %. Kemudian pada siklus II,
presentase Attention siswa sebesar 14%, presentase Relevance siswa
sebesar 15%, dan presentase Satisfaction siswa sebesar 15 %. Hanya saja
pada aspek Confidance siklus I dan siklus II presentasenya sama yaitu
15%.
C. Pembahasan
Penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 2 Ngaglik ini
memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana hasil penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning terhadap siswa kelas X MIPA 1 pada
materi Protista. Berikut ini adalah pembahasan dari penelitian yang telah
dilakukan.
1. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa melalui pengerjaan soal post test yang telah
dilakukan sangat beragam. Pada siklus I, nilai tertingginya adalah 76 dan
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Attention Relevance Confidance Satisfaction
Pre
sen
tase
Tia
p A
spe
k Attention
Relevance
Confidance
Satisfaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
nilai terendahnya adalah 12. Rata-rata kelas yang diperoleh sebanyak
40,2 dengan presentase ketuntasan 7% siswa tuntas KKM dan 93% siswa
belum tuntas KKM. Sementara, pada siklus II hasil post test mengalami
penurunan, nilai tertinggi yang diperoleh adalah 57 dan nilai terendahnya
15. Rata-rata kelas yang diperoleh sebanyak 39,0 dengan presentase
100% siswa tidak tuntas KKM. Hasil ini belum sesuai yang diharapkan
oleh peneliti.
Berdasarkan data yang telah diuraikan di atas sebelumnya, melalui
perhitungan skor N-gain post test siswa, siswa dalam pengerjaan post test
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning termasuk
dalam kategori rendah. Bagi siswa bentuk soal post test yang diberikan
dirasa lebih rumit dan sulit dibandingkan dengan soal-soal yang biasa
dijumpai oleh siswa. Dikarenakan siswa sebelumnya tidak terbiasa
menganalisis suatu masalah pada soal tes, banyak siswa yang tidak dapat
menjawab soal post test dengan benar bahkan tidak menjawab soal
tersebut sama sekali. Meskipun demikian, jawaban-jawaban yang
dituliskan oleh siswa saat pengerjaan post test sudah cukup baik, siswa
dapat memahami sedikit demi sedikit maksud soal yang diberikan dan
jawaban seperti apa yang harus siswa tuliskan sangat mengerjakan post
test. Hanya saja seringkali jawaban yang dituliskan oleh siswa masih
kurang tepat. Hal ini pun mempengaruhi nilai post test siswa.
Waktu yang sangat terbatas dan sebelum dilakukannya post test
terdapat jam istirahat, menyebabkan masih banyaknya siswa yang tidak
tepat waktu masuk kelas setelah bel istirahat selesai sehingga pengerjaan
post test oleh siswa menjadi kurang optimal. Selain itu, dikarenakan
pelaksanaan post test ini dilakukan tepat setelah pembahasan materi dan
diskusi kelompok, banyak siswa protes kepada peneliti merasa belum
siap dan merasa kesulitan untuk mengerjakan soal pada siklus I. Namun,
meskipun demikian pada pengerjaan post test II peneliti tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
memberikan tambahan waktu pengerjaan post test II dan memberikan
waktu beberapa menit kepada siswa untuk belajar singkat.
Selain karena bentuk soal post testnya, hal lain yang menjadi salah
satu pengaruh kurang maksimalnya hasil belajar siswa secara kognitif
adalah kurangnya konsentrasi siswa terhadap pembelajaran. Diketahui
pada saat proses pembelajaran siklus I berlangsung, masih banyak siswa
yang sibuk dengan urusannya sendiri bahkan beberapa siswa juga
mengganggu teman lainnya yang fokus terhadap pembelajaran. Oleh
karena hal tersebut siswa tidak benar-benar memahami materi Protista
dengan baik dan hal ini mempengaruhi siswa dalam mengerjakan post
test. Sementara pada siklus II, setelah dilakukan perpindahan posisi
tempat duduk, suasana kelas terlihat lebih hidup dibandingkan pada
siklus I. Siswa terlihat cukup aktif dalam mengikuti pembelajaran. Hanya
saja pada kelompok barisan paling belakang terdapat satu kelompok yang
kurang memperhatikan pembelajaran. Peneliti sudah berusaha berulang
kali menegur siswa dengan melakukan tanya jawab. Namun, mereka
cenderung sibuk sendiri dengan urusan mereka dan tampak hanya satu
orang siswa dalam kelompok tersebut yang memperhatikan pembelajaran
dan berusaha mengerjakan LKS saat dilakukan diskusi kelompok.
Model pembelajaran Problem Based Learning ini juga sangat baru
bagi siswa melihat siswa sebelumnya lebih sering mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan ceramah. Apalagi hampir seluruh
siswa juga baru mendengar pertama kali istilah hipotesis sehingga hal
tersebut membuat siswa kesulitan belajar menggunakan model ini
terutama dalam pengerjaan LKS sebab pada dasarnya penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning menurut Dewey dalam buku
Hamdayama (2014) menuntut siswa untuk merumuskan masalah,
membuat hipotesis dan menguji hipotesisnya kemudian membuat
kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Peneliti pun dalam hal ini masih kurang bisa menjelaskan dengan
baik dan sederhana perihal cara untuk mengerjakan LKS tersebut sebab
peneliti terlalu terburu-buru melanjutkan kegiatan pembelajaran
berikutnya karena mengingat waktu yang dimiliki sangat terbatas.
Kondisi ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sumitro
(2017) bahwa keberhasilan pendekatan pembelajaran melalui pemecahan
masalah membutuhkan waktu yang cukup untuk persiapan dan
memerlukan pemahaman siswa untuk berusaha memecahkan masalah
yang mereka pelajari sebab tanpa hal tersebut mereka tidak akan belajar
dari apa yang mereka pelajari.
2. Hasil Observasi
Hasil belajar siswa dalam ranah afektif dilihat dari hasil observasi
yang dilakukan oleh dua observer. Observasi ini dilakukan untuk
mengamati aspek afektif siswa saat proses pembelajaran berlangsung.
Aspek afektif tersebut meliputi keantusiasan siswa dalam memperhatikan
penjelasan guru dan menanggapi pertanyaan dari guru, motivasi siswa
saat mengikuti proses pembelajaran, keaktifan siswa dalam berdiskusi
dan menanggapi hasil presentasi kelompok lain serta keaktifan siswa
dalam mencari sumber belajar lainnya saat pengerjaan LKS.
Pada siklus I, hasil belajar siswa dalam ranah afektif yang masuk
dalam kategori rendah sebanyak 75% dan sisanya masuk dalam kategori
sedang 25%. Lalu, pada siklus II mengalami penurunan dalam kategori
rendah sebanyak 25% tetapi mengalami kenaikan dalam kategori sedang
sebanyak 63%. Dan pada siklus ini juga terdapat kategori tinggi sebanyak
13%. Meskipun terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada kategori
tinggi sebesar 13%, hasil ini belum sesuai dengan indikator keberhasilan
yang ingin dicapai oleh peneliti sebesar 70% siswa mencapai kategori
tinggi. Hasil tersebut mengalami peningkatan tetapi belum sesuai dengan
indikator keberhasilan yang ingin peneliti capai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Pada siklus I, secara afektif siswa masih sibuk mengobrol, ramai,
dan pasif saat peneliti melakukan tanya jawab. Sebagian besar siswa juga
terlihat tidak memperhatikan peneliti saat menjelaskan di depan kelas.
Namun, saat peneliti mencoba menampilkan gambar atau pun video
siswa memiliki ketertarikan untuk belajar meskipun tidak semua siswa.
Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana (2000) bahwa hasil belajar yang
dicapai siswa dapat dipengaruhi oleh faktor secara eksternal dan internal
yang mana hal tersebut terkait dengan fasilitas belajar yang ada maupun
faktor sosial yang dalam hal ini adalah usaha peneliti untuk menarik
perhatian siswa. Pada saat mengerjakan LKS pun terlihat hanya satu atau
dua kelompok yang aktif berdiskusi dan serius untuk mengerjakan LKS
sedangkan kelompok lain sibuk dengan urusannya sendiri dan bahkan
mengganggu kelompok lainnya yang sedang berdiskusi. Saat kelompok
lain sedang mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, terlihat
banyak siswa tidak memperhatikan dan menanggapi hasil presentasi
kelompok tersebut.
Setelah dilakukan perbaikan pada kelompok dengan mengatur
posisi tempat duduk mereka pada siklus II, siswa menjadi lebih
memperhatikan peneliti dan lebih aktif untuk menanggapi setiap
pertanyaan dari peneliti meskipun terkadang jawaban atau pendapat
siswa tidak sesuai dan seringkali membuat kelucuan. Meskipun keaktifan
siswa ini masih bergantung saat peneliti memanggil atau menunjuk
siswa, tetapi hal tersebut menggerakkan siswa untuk aktif dalam
pembelajaran terutama untuk siswa yang selama proses pembelajaran
sangat pasif. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Sudjana (2000) bahwa
hasil belajar yang dicapai siswa dapat dipengaruhi oleh faktor secara
eksternal dan internal. Dan dalam hal ini peneliti sebagai faktor luar
mendorong keaktifan siswa secara psikologis sehingga siswa dapat lebih
aktif dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Pada siklus II, setiap kelompok juga terlihat mengerjakan LKSnya
dengan baik meskipun ada satu atau dua orang siswa yang masih sering
mengganggu teman lainnya yang berdiskusi. Sebagian siswa juga sudah
memperhatikan dan menanggapi kelompok lainnya saat presentasi
meskipun terkadang beberapa masih ditunjuk peneliti untuk menanggapi
karena mengganggu teman kelompok lainnya. Hal ini sesuai dengan apa
yang dikemukakan oleh Sanjaya (2013) bahwa upaya untuk
meningkatkan hasil belajar siswa tidak terlepas dari kesungguhan guru
dalam menerapkan langkah-langkah model pembelajaran secara ketat.
3. Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas
sebelumnya, diketahui bahwa motivasi belajar siswa pada siklus I
motivasi belajar siswa sebesar 55% termasuk kategori tinggi dan 45%
termasuk kategori sedang. Sementara pada siklus II, motivasi belajar
siswa mengalami penurunan yakni 31% termasuk kategori tinggi dan
69% termasuk kategori sedang. Terjadinya penurunan motivasi belajar
siswa ini dikarenakan aspek-aspek ARCSnya juga mengalami penurunan.
Menurut data dari aspek Attention, perhatian siswa terhadap
pembelajaran Biologi sudah cukup baik. Hal tersebut diketahui
berdasarkan respon-respon siswa saat mengisi kuesioner motivasi belajar
awal. Namun, perhatian siswa saat mengikuti pembelajaran Biologi
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning masih
sangat kurang. Hal tersebut diketahui berdasarkan pengisian kuesioner
yang telah siswa isi setelah mengikuti pembelajaran Biologi. Saat proses
pembelajaran berlangsung diketahui beberapa siswa terlihat
memperhatikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning. Namun, dikarenakan peneliti juga dalam hal
ini kurang bisa membawakan materi maupun memberikan arahan dengan
baik, maka masih banyak siswa yang terlihat tidak memperhatikan
pembelajaran dan lebih memilih menyibukkan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Berdasarkan data dari aspek Relevance, turunnya motivasi belajar
siswa juga dapat disebabkan karena siswa tidak terbiasa mengaitkan
materi pembelajaran dengan kehidupan nyata sehari-hari. Apalagi selama
ini siswa belajar dengan menggunakan metode ceramah yang mana juga
guru selama ini kurang memberikan contoh-contoh kontekstual saat
menyampaikan materi kepada siswa sehingga hal ini sejalan dengan
pendapat Setyaningsih (2017) bahwa secara relevansi motivasi belajar
memiliki suatu hubungan yang ditunjukkan antara materi pembelajaran
dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Sedangkan siswa masih belum
sadar betul manfaat dari mempelajari materi Protista dengan
menghubungkannya dalam kehidupan nyata sehingga rasa ingin tahu
siswa terhadap suatu hal yang berkaitan dengan materi Protista dan
kehidupan nyata masih rendah. Hanya beberapa siswa saja yang rasa
ingin tahunya cukup tinggi dalam belajar. Padahal model pembelajaran
Problem Based Learning sudah cukup tepat untuk diterapkan mengingat
fokus pembelajarannya adalah pada masalah yang dipilih (Suyitno,
2014). Kemudian materi Protista sendiri adalah materi yang cukup
mendukung jika disampaikan dengan model pembelajaran tersebut dilihat
dari materi-materinya yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
manusia. Namun, karena motivasi siswa yang masih belum maksimal
siswa menjadi kurang memahami materi Protista dengan baik dan hal ini
pun mempengaruhi hasil belajar mereka.
Berdasarkan data dari aspek Confidance, motivasi dari dalam diri
siswa untuk belajar juga masih rendah baik saat mengikuti pembelajaran
siklus I maupun siklus II. Hal ini dikarenakan siswa terbiasa belajar
untuk dituntun oleh guru daripada mencari sendiri apa yang ingin mereka
ketahui sehingga kepercayaan diri siswa terlihat masih sangat rendah.
Siswa lebih suka bermain, mengobrol atau mengganggu teman lainnya
daripada serius untuk belajar di kelas. Hanya beberapa siswa saja yang
terlihat fokus untuk belajar. Bahkan saat peneliti meminta perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, siswa enggan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
tampil percaya diri di depan kelas. Peneliti pun akhirnya menunjuk
beberapa perwakilan kelompok untuk presentasi meskipun saat itu hasil
diskusi mereka belum terlalu lengkap.
Melalui data Satisfaction yang ada, diketahui sebagian besar siswa
belum merasa puas dalam belajar Biologi menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning. Hal ini dikarenakan siswa
mengetahui bahwa nilai post test mereka banyak yang masih belum
tuntas KKM. Meskipun demikian, siswa tetap berusaha untuk belajar
lebih giat lagi bahkan saat peneliti memberikan waktu kepada siswa
belajar sebelum post test. Beberapa siswa juga terlihat cukup puas saat
peneliti memberikan hadiah dan pujian bagi mereka yang mendapatkan
nilai baik dan kepercayaan diri yang cukup tinggi saat menyampaikan
pendapatnya di depan kelas sehingga hal ini sejalan dengan yang
disampaikan oleh Sardiman (2008) bahwa dibutuhkan beberapa hal yang
dapat digunakan sebagai cara untuk menumbuhkan motivasi belajar
siswa.
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penggunaan model pembelajaran Problem Based
Learning pada materi Protista kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik,
peneliti memiliki beberapa keterbatasan penelitian, yaitu:
1. Model pembelajaran yang digunakan terlalu sulit dan membingungkan
bagi siswa dikarenakan model pembelajaran ini baru pertama kali
diterapkan di kelas mereka.
2. Peneliti kurang bisa menjelaskan dengan baik tata cara pelaksanaan
model pembelajaran Problem Based Learning sehingga siswa masih
kurang memahami apa yang harus mereka kerjakan.
3. Langkah perpindahan posisi tempat duduk kelompok yang dilakukan
oleh peneliti dari siklus I ke siklus II seharusnya tidak hanya merotasi
perpindahan tempat duduk kelompok saja tetapi perlu dilakukan langkah
perbaikan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
4. Waktu yang dimiliki oleh peneliti terbatas sedangkan model
pembelajaran ini baru pertama kali diterapkan kepada siswa sehingga
membutuhkan waktu yang panjang untuk menjelaskan model ini.
5. Melihat bahwa hasil yang diperoleh belum mencapai indikator
keberhasilan, seharusnya setiap siklus dilakukan minimal dua kali
pertemuan. Namun, karena keterbatasan waktu, pelaksanaan penelitian
dilakukan hanya dua pertemuan saja dalam dua siklus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
“Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning di kelas X MIPA 1
SMA Negeri 2 Ngaglik pada materi Protista belum bisa meningkatkan hasil
belajar siswa baik secara kognitif (siklus I = 40,2; siklus II = 39,0; n-gain= -
1,8) maupun afektif (siklus I = 75% kategori sedang dan 25% kategori
rendah; siklus II = 25% kategori sedang, 63% kategori rendah, dan 13%
kategori tinggi) serta belum bisa meningkatkan motivasi belajar siswa (siklus
I = 55% kategori tinggi dan 45% kategori sedang; siklus II 31% kategori
tinggi dan 69% kategori sedang).”
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut.
1. Apabila model pembelajaran ini baru pertama kali diterapkan di dalam
kelas, sebaiknya model ini diperkenalkan terlebih dahulu sebelum
tindakan dilaksanakan agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif
sehingga peneliti tidak perlu menjelaskan berulang kali saat mengajar.
2. Pemilihan model pembelajaran yang akan diterapkan sebaiknya
disesuaikan dengan hasil observasi yang telah dilakukan sehingga tidak
asal memilih model pembelajaran tetapi harus disesuaikan dengan tingkat
pengetahuan siswa yang diobservasi.
3. Sebaiknya guru memotivasi siswa sejak awal mengajar dan sebisa
mungkin memberikan perhatian secara merata kepada seluruh siswadi
dalam kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
4. Sebaiknya guru menyederhanakan pemakaian kalimat dalam
memberikan penjelasan tentang model pembelajaran sesuai dengan
jenjang pendidikan yang diajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Archambault, J. 2008. The Effect of Developing Kinematics Concepts
Graphically Prior toIntroducing Algebraic Problem Solving
Techniques. Action Research Required forthe Master of Natural
Science Degree with Concentration in Physics; Arizona State
University yang diakses dalam jurnal
http://modeling.asu.edu/modeling/Kinematics-graphical08brief.pdf
pada tanggal 30 Januari 2019 pukul 23:29 WIB.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2002. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Armisyah. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam
Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup
di Kelas IX 3 MTsN Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen yang
diakses dalam jurnal
http://jurnal.ymie.or.id/index.php/jmie/article/view/78/65 pada tanggal
24 Juli 2018 pukul 18:46 WIB.
Danar, Vreddy Frans. 2012. Hubungan antara Motivasi Belajar Intrinsik dan
Ekstrinsik Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas X Kompetensi
Keahlian Teknik Audio Video SMK Ma’Arif 1 Wates dalam jurnal
eprints.uny.ac.id/42744/1/Vreedy%20Frans%20Danar%200850224402
4.pdf pada tanggal 15 Mei 2018 pukul 17:30 WIB.
Efiskoputra. 2017. Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Materi Sistem Sirkulasi Kelas XI IPA 1
SMA Pangudi Luhur ST. Louis IX Sedayu. PBIO. Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pengetahuan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Fatimah, Nurrany dan Abdul Aziz A. 2013. Pengaruh Strategi Motivasi Attetion,
Relevance, Confidance, Satisfaction (ARCS) dalam Model
Pembelajaran Langsung terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok
Bahasan Listrik Dinamis di Kelas X SMA Negeri 1 Surabaya yang
diakses dalam jurnal jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/inovasi-
pendidikan-fisika/article/download/3010/1757 pada tanggal 10 Agustus
2018 pukul 18:45 WIB.
Hake. 1999. Analyzing Change/Gain Scores. American Research yang diakses
dalam jurnal www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf
pada tanggal 31 Januari 2019 pukul 00:11 WIB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.
Irnaningtyas. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Kurniasih, Mildania. 2012. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa yang
diakses dalam jurnal
http://www.google.com/=Bab%2520II_YULI%2520SUPANGATI_PGS
D%252712 pada tanggal 15 Mei 2018 pukul 20:31 WIB.
Nuraeni, Shimaditya. 2016. Problem Based Learning yang diakses dalam jurnal
http://studylibid.com/doc/807018/-pbl--problem-based-learning pada
tanggal 17 Juli 2018 pukul 21:30 WIB.
Ratnawulan, Elis. 2015. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: CV Pustaka Setia.
Revianandha. 2013. Motivasi Belajar yang diakses dalam jurnal
eprints.uny.ac.id/21859/6/BAB%20II.pdf pada tanggal 15 Mei 2018
pukul 15:14 WIB.
Sanjaya, H. Wina. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Saputri, Benedikta Meryana Utami. 2017. Penerapan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI MIA 1
SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada Materi Sistem Pertahanan Tubuh.
PBIO. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan. Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sari, Nurmalita, Widha Sunarno, dan Sarwanto. 2017. Analisis Motivasi Belajar
Siswa dalam Pembelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas yang diakses
dalam skripsi
https://www.researchgate.net/publication/326602934_ANALISIS_MOT
IVASI_BELAJAR_SISWA_DALAM_PEMBELAJARAN_FISIKA_SEKO
LAH_MENENGAH_ATAS/fulltext/5b58b4da458515c4b244bd53/32660
2934_ANALISIS_MOTIVASI_BELAJAR_SISWA_DALAM_PEMBELAJ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
ARAN_FISIKA_SEKOLAH_MENENGAH_ATAS.pdf?origin=publicatio
n_detail pada tanggal 29 Januari 2019 pukul 03:33 WIB.
Septianing, Rasti dan Savitri Endah Yani. 2013. Panduan Belajar Biologi SMA
Kelas 1A. Bogor: Penerbit Yudhistira.
Setyaningsih, Fransiska Tri. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Picture and Picture untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa Kelas X PM II A 2 SMA Xaverius Pringsewu pada
Materi Keanekaragaman Hayati. PBIO. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Subekti, Ruchji dan Harry Firman. 1989. Evaluasi Hasil Belajar dan Pengajaran
Remedial. Jakarta: UT.
Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar
Baru Algesindo.
Sumitro H, Auliah, Punaji Setyosari dan Sumarmi. 2017. Penerapan Model
Problem Based Learning Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS
yang diakses dalam jurnal https://media.neliti.com/.../211181-
penerapan-model-problem-based-learning-m.pdf pada tanggal 7
Januari 2019 pukul 16:13 WIB.
Suyitno, Imam. 2014. Memahami Tindakan Pembelajaran. Bandung: PT Refika
Aditama.
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Warsono dan Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Zalukhu, Lonni Yayi Amae. 2016. Penerapan Model Problem Based Learning
untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Materi
Ekosistem di Kelas VII A SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan
Yogyakarta. PBIO. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan.
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77 LAMPIRAN 1
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Lampiran 1
Sekolah : SMA Negeri 2 Ngaglik
Kelas : X MIPA
Mata Pelajaran : Biologi
Semester : 1
LAMPIRAN
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78 LAMPIRAN 1
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan, menyaji dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggonakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
3.6 Mengelompok
kan protista
berdasarkan
ciri-ciri umum
kelas dan
mengaitkan
peranannya
dalam
kehidupan.
4.6 Menyajikan
laporan hasil
investigasi
tentang
Pengertian
Protista
Protista mirip
hewan (Protozoa)
Protista mirip
tumbuhan
(Ganggang/Alga)
Protista mirip
jamur (Jamur
Protista)
Peranan Protista
dalam Kehidupan
Manusia
Mengamati
gambar/video.
Mencari informasi
dari berbagai
sumber.
Mengerjakan LKS
secara
berkelompok.
Mempresentasikan
hasil diskusi di
depan kelas.
Kognitif
Pertemuan 1
Menjelaskan
pengertian
kingdom protista.
Menganalisis ciri-
ciri umum
kingdom protista.
Mengidentifikasi
ciri-ciri umum
protista mirip
hewan (Protozoa).
Tes
Non
Tes Pilihan
Ganda dan
Uraian
Lembar
Observasi
Terlampir
dalam RPP
6 JP Irnaningt
yas.
2016.
Biologi
untuk
SMA/MA
Kelas X
Kurikulu
m 2013.
Jakarta:
Penerbit
Erlangga
Septiani
ng, Rasti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79 LAMPIRAN 1
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
berbagai peran
protista dalam
kehidupan.
Mengklasifikasikan
protista mirip
hewan (Protozoa).
Menghubungkan
peranan Protozoa
dalam kehidupan
sehari-hari baik
yang
menguntungkan
maupun yang
merugikan.
Pertemuan 2
Mengidentifikasi
ciri-ciri umum
protista mirip
tumbuhan
(Ganggang/Alga).
Mengklasifikasikan
protista mirip
Tes
dan Lembar
Kuesioner
dkk.
2013.
Panduan
Belajar
Biologi
SMA
Kelas
1A.
Bogor:
Penerbit
Yudhisti
ra.
Internet:
https:
//med
ia.neli
ti.co
m/me
dia/...
/5759
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80 LAMPIRAN 1
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
tumbuhan
(Ganggang/Alga).
Menghubungkan
peranan
Ganggang/Alga
dalam kehidupan
sehari-hari baik
yang
menguntungkan
maupun yang
merugikan.
Mengidentifikasi
ciri-ciri umum
protista mirip
jamur (Jamur
Protista).
Mengklasifikasikan
protista mirip
jamur (Jamur
Protista).
6-ID-
toxop
lasmo
sis-
dalam
-
keha
milan
https:
//ww
w.res
earch
gate.n
et/pub
licatio
n/323
68806
4_Ost
eomy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81 LAMPIRAN 1
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
Menghubungkan
peranan Jamur
Protista dalam
kehidupan sehari-
hari baik yang
menguntungkan
maupun yang
merugikan.
Afektif
Bekerjasama untuk
menjawab LKS
dengan model
pembelajaran
Problem Based
Learning.
Kritis dalam
memberikan
elitis_
Verte
bra_A
kibat_
Balan
tidiasi
s
https:
//ww
w.alo
dokte
r.com
/peny
akit-
chaga
s
https:
//dokt
erseh
at.co
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82 LAMPIRAN 1
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
tanggapan dalam
presentasi.
Proaktif dalam
mengajukan
pertanyaan.
Percaya diri dalam
mempresentasikan
hasil diskusi.
m/pen
yakit-
tidur-
dari-
afrika
/
http://
www.
o-
fish.c
om/H
amaP
enyak
it/jam
ur_co
ntent.
php
http://
www.
bbp4b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83 LAMPIRAN 1
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
.litba
ng.kk
p.go.i
d/jurn
aljpbk
p/inde
x.php
/jpbk
p/arti
cle/vi
ewFil
e/.../p
df
LKS
Power
Point
(PPT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84 LAMPIRAN 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Lampiran 2
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Ngaglik
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/Gasal
Materi : Protista
Alokasi Waktu : 6 JP (6 × 45 menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun,
responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakognitif berdasar rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85 LAMPIRAN 2
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
2.1 Berperilaku ilmiah (jujur,
disiplin, tanggungjawab,
peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong,
kerjasama, cinta damai,
responsif, dan proaktif dalam
melakukan percobaan dan
diskusi di dalam kelas
maupun luar kelas.
2.1.1 Bekerjasama untuk menjawab LKS
dengan model pembelajaran
Problem Based Learning.
2.1.2 Kritis dalam memberikan
tanggapan dalam presentasi.
2.1.3 Proaktif dalam mengajukan
pertanyaan.
2.1.4 Percaya diri dalam
mempresentasikan hasil diskusi.
3.7 Mengelompokkan protista
berdasarkan ciri-ciri umum
kelas dan mengaitkan
peranannya dalam kehidupan.
3.6.1 Menjelaskan pengertian kingdom
protista.
3.6.2 Menganalisis ciri-ciri umum
kingdom protista.
3.6.3 Mengidentifikasi ciri-ciri umum
protista mirip hewan (Protozoa).
3.6.4 Mengklasifikasikan protista mirip
hewan (Protozoa).
3.6.5 Menghubungkan peranan Protozoa
dalam kehidupan sehari-hari baik
yang menguntungkan maupun
yang merugikan.
3.6.6 Mengidentifikasi ciri-ciri umum
protista mirip tumbuhan
(Ganggang/Alga).
3.6.7 Mengklasifikasikan protista mirip
tumbuhan (Ganggang/Alga).
3.6.8 Menghubungkan peranan
Ganggang/Alga dalam kehidupan
sehari-hari baik yang
menguntungkan maupun yang
merugikan.
3.6.9 Mengidentifikasi ciri-ciri umum
protista mirip jamur (Jamur
Protista).
3.6.10 Mengklasifikasikan protista mirip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86 LAMPIRAN 2
jamur (Jamur Protista).
3.6.11 Menghubungkan peranan Jamur
Protista dalam kehidupan sehari-
hari baik yang menguntungkan
maupun yang merugikan.
4.6 Menyajikan laporan hasil
investigasi tentang berbagai
peran protista dalam
kehidupan.
4.6.1 Membuat makalah tentang peranan
protista dalam kehidupan sehari-
hari baik yang menguntungkan
maupun yang merugikan.
C. Tujuan Pembelajaran
2.1.1 Melalui diskusi kelompok, siswa mampu bekerjasama untuk
menjawab LKS dengan model pembelajaran Problem Based
Learning.
2.1.2 Melalui presentasi hasil diskusi, siswa kritis dalam memberikan
tanggapan dalam presentasi.
2.1.3 Melalui presentasi, siswa proaktif dalam mengajukan pertanyaan.
2.1.4 Melalui model pembelajaran Problem Based Learning, siswa
percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi.
3.6.1 Melalui kegiatan tanya jawab, siswa mampu menjelaskan
pengertian kingdom protista.
3.6.2 Melalui studi literatur, siswa mampu menganalisis ciri-ciri umum
kingdom protista.
3.6.3 Melalui studi literatur, siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri
umum protista mirip hewan (Protozoa).
3.6.4 Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu
mengklasifikasikan protista mirip hewan (Protozoa).
3.6.5 Melalui kegiatan studi kasus, siswa mampu menghubungkan
peranan Protozoa dalam kehidupan sehari-hari baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan.
3.6.6 Melalui studi literatur, siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri
umum protista mirip tumbuhan (Ganggang/Alga).
3.6.7 Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu
mengklasifikasikan protista mirip tumbuhan (Ganggang/Alga).
3.6.8 Melalui kegiatan studi kasus, siswa mampu menghubungkan
peranan Ganggang/Alga dalam kehidupan sehari-hari baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan.
3.6.9 Melalui studi literatur, siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri
umum protista mirip jamur (Jamur Protista).
3.6.10 Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu
mengklasifikasikan protista mirip jamur (Jamur Protista).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87 LAMPIRAN 2
3.6.11 Melalui kegiatan studi kasus, siswa mampu menghubungkan
peranan Jamur Protista dalam kehidupan sehari-hari baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan.
4.6.1 Dengan memahami studi kasus, siswa mampu membuat makalah
tentang peranan protista dalam kehidupan sehari-hari baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan.
D. Materi Pembelajaran
Konseptual :
1. Pengertian kingdom protista.
2. Ciri-ciri umum kingdom protista.
3. Ciri-ciri umum protista mirip hewan (Protozoa).
4. Ciri-ciri umum protista mirip tumbuhan (Ganggang/Alga).
5. Ciri-ciri umum protista mirip jamur (Jamur Protista).
Faktual :
1. Beberapa contoh gambar/video protista yang ada di lingkungan.
2. Beberapa produk makanan yang berbahan dasar protista.
Prosedural :
Melakukan studi kasus peranan protista yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari baik secara menguntungkan maupun yang
merugikan.
Metakognitif :
Menyajikan makalah hasil studi kasus peranan protista dalam kehidupan
sehari-hari baik yang menguntungkan maupun yang merugikan.
E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran:
1. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik (Saintific Approach)
2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
3. Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, tanya jawab, studi
literatur, studi kasus, pemecahan
masalah dan presentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88 LAMPIRAN 2
F. Media Pembelajaran
1. Media
a. Lembar Kerja Siswa (LKS)
b. Powerpoint
c. Video/gambar-gambar tentang protista
2. Alat dan Bahan
a. Alat tulis
b. Whiteboard
c. Laptop
d. LCD Projector
G. Sumber Belajar
1. Irnaningtyas. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
2. Septianing, Rasti dkk. 2013. Panduan Belajar Biologi SMA Kelas 1A.
Bogor: Penerbit Yudhistira.
3. Internet:
a. https://media.neliti.com/media/.../57596-ID-toxoplasmosis-
dalam-kehamilan.pdf
b. https://www.researchgate.net/publication/323688064_Osteomyeli
tis_Vertebra_Akibat_Balantidiasis
c. https://www.alodokter.com/penyakit-chagas
d. https://doktersehat.com/penyakit-tidur-dari-afrika/
e. http://www.o-fish.com/HamaPenyakit/jamur_content.php
f. http://www.bbp4b.litbang.kkp.go.id/jurnaljpbkp/index.php/jpbkp/
article/viewFile/.../pdf
4. LKS
5. Power Point (PPT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89 LAMPIRAN 2
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
(3 JP × 45 menit)
Tahapan Sintaks
Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Menyiapkan
kondisi belajar
Apersepsi
Motivasi
Orientasi
Guru membuka pembelajaran
dengan mengucapkan salam
kemudian mengecek kehadiran
siswa di kelas. Selanjutnya,
guru memperkenalkan diri.
Guru menjelaskan model
pembelajaran Problem Based
Learning, aturan, dan hal-hal
yang akan dilakukan oleh
siswa.
Guru memberikan apersepsi
dengan bertanya kepada siswa
apakah mereka pernah
mendengar tentang penyakit
malaria.
Guru memberikan motivasi
kepada siswa dengan
menayangkan beberapa gambar
dan bertanya kembali apakah
ada siswa yang pernah
mengalami penyakit malaria
tersebut dan kira-kira apa
penyebab utama dari malaria
tersebut
Guru menyampaikan
tujuan/ruang lingkup
pembelajaran yang akan
dibahas.
Guru membagikan kuesioner
awal
Siswa diminta membentuk
kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa.
15
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90 LAMPIRAN 2
Kegiatan Inti
Orientasi siswa
kepada masalah
Guru menarik perhatian siswa
dengan menampilkan gambar
berikut terkait pengertian dan
ciri-ciri umum dari kingdom
protista.
Siswa diberi kesempatan untuk
melakukan tanya jawab dengan
guru terkait gambar yang
ditampilkan.
Mengorientasi siswa pada
masalah dengan menampilkan
video Death by Tsetse Fly lalu
memberikan pertanyaan:
Mengapa lalat tersebut
dapat menimbulkan sebuah
penyakit?
Jenis protista apakah yang
menginfeksi tubuh manusia
tersebut dan bagaimana cara
kerja protista tersebut dalam
menginfeksi tubuh
manusia?
Apakah ada gejala tertentu
saat seseorang terinfeksi
penyakit tersebut dan
adakah cara untuk
menanggulangi infeksi
tersebut?
15
menit
Mengorganisasi
siswa untuk
belajar
Siswa mendiskusikan
pertanyaan yang diberikan oleh
guru.
15
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91 LAMPIRAN 2
Siswa mengerjakan LKS yang
telah dibagikan oleh guru
secara berkelompok.
Guru membantu siswa dalam
mendefinisikan tugas belajar
yang berhubungan dengan
permasalahan.
Membimbing
penyelidikan
individual
maupun
kelompok
Siswa mencari informasi yang
berkaitan dengan masalah yang
terdapat pada LKS dari
berbagai sumber.
Guru menanyakan dan
membantu siswa apabila siswa
mengalami kesulitan dalam
penyelidikan dan memastikan
setiap anggota kelompok aktif
dalam mengumpulkan
informasi.
35
menit
Mengembangkan
dan
mempresentasikan
hasil
Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil dari
diskusi untuk memberikan
kesimpulan. Sedangkan
kelompok lain menganggapi.
35
menit
Menganalisis dan
mengevaluasi
proses pemecahan
masalah
Guru memberi klarifikasi bila
ada yang belum tepat dan
memberi penguatan pada hasil
presentasi yang sudah benar.
10
menit
Penutup
Merangkum
Evaluasi
Refleksi
Arahan/tindak
lanjut
Siswa diminta menyimpulkan
apa yang telah dipelajari.
Siswa melakukan evaluasi
dengan mengerjakan post test
siklus I.
Siswa diminta mengungkapkan
manfaat yang diperoleh setelah
mempelajari materi yang telah
dibahas.
Siswa diminta untuk
mempelajari materi berikutnya
tentang Ganggang/Alga dan
Jamur Protista.
10
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92 LAMPIRAN 2
SIKLUS II
(3 JP × 45 menit)
Pendahuluan
Menyiapkan
kondisi belajar
Apersepsi
Motivasi
Orientasi
Guru membuka pembelajaran
dengan mengucapkan salam
kemudian mengecek kehadiran
siswa di kelas.
Guru memberikan apersepsi
pada siswa dengan
menayangkan gambar agar-agar
dan bertanya kepada siswa apa
bahan dasar dari agar-agar
tersebut.
Guru memberikan motivasi
kepada siswa dengan bertanya
kembali, apa alasan utama alga
dapat dimanfaatkan sebagai
bahan makanan terutama dalam
pembuatan agar-agar
Guru menyampaikan
tujuan/ruang lingkup
pembelajaran yang akan
dibahas.
Siswa diminta membentuk
kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa.
15
menit
Kegiatan Inti
Orientasi siswa
kepada masalah Guru menarik perhatian siswa
dengan menampilkan gambar
berikut.
Siswa diberi kesempatan untuk
melakukan tanya jawab dengan
guru terkait gambar yang
ditampilkan.
Mengorientasi siswa pada
masalah dengan menampilkan
gambar berikut lalu
15
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93 LAMPIRAN 2
memberikan pertanyaan:
Mengapa ikan ini terlihat
kurang sehat?
Protista jenis apakah yang
dapat menginfeksi ikan
tersebut?
Bagaimana protista
tersebut menginfeksi ikan
tersebut dan bagaimana
cara untuk mencegah
infeksi tersebut pada ikan?
Mengorganisasi
siswa untuk
belajar
Siswa mendiskusikan
pertanyaan yang diberikan oleh
guru.
Siswa mengerjakan LKS yang
telah dibagikan oleh guru
secara berkelompok.
Guru membantu siswa dalam
mendefinisikan tugas belajar
yang berhubungan dengan
permasalahan.
15
menit
Membimbing
penyelidikan
individual
maupun
kelompok
Siswa mencari informasi yang
berkaitan dengan masalah yang
terdapat pada LKS dari
berbagai sumber.
Guru menanyakan dan
membantu siswa apabila siswa
mengalami kesulitan dalam
penyelidikan dan memastikan
setiap anggota kelompok aktif
dalam mengumpulkan
informasi.
35
menit
Membimbing
penyelidikan
individual
Siswa mencari informasi yang
berkaitan dengan masalah yang
terdapat pada LKS dari
35
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94 LAMPIRAN 2
maupun
kelompok
berbagai sumber.
Guru menanyakan dan
membantu siswa apabila siswa
mengalami kesulitan dalam
penyelidikan dan memastikan
setiap anggota kelompok aktif
dalam mengumpulkan
informasi.
Mengembangkan
dan
mempresentasikan
hasil
Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil dari
diskusi untuk memberikan
kesimpulan. Sedangkan
kelompok lain menganggapi.
35
menit
Menganalisis dan
mengevaluasi
proses pemecahan
masalah
Guru memberi klarifikasi bila
ada yang belum tepat dan
memberi penguatan pada hasil
presentasi yang sudah benar.
10
menit
Penutup
Merangkum
Evaluasi
Refleksi
Arahan/tindak
lanjut
Siswa diminta menyimpulkan
apa yang telah dipelajari
Siswa melakukan evaluasi
dengan mengerjakan post test
siklus II.
Siswa diminta mengungkapkan
manfaat yang diperoleh setelah
mempelajari materi yang telah
dibahas.
Siswa diminta untuk mengisi
kuesioner akhir.
10
menit
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
Aspek Teknik Instrumen
Sikap Non Tes Lembar Observasi
Lembar Kuesioner
Pengetahuan Tes (Pilihan Ganda dan
Uraian)
LKS, pre test, serta post
test siklus I dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95 LAMPIRAN 2
J. Lampiran
1. Instrumen Penilaian
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96 LAMPIRAN 3
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 1
Lampiran 3
A. Tujuan:
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian kingdom protista.
2. Siswa mampu menganalisis ciri-ciri umum kingdom protista.
3. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri umum protista mirip hewan
(Protozoa).
4. Siswa mampu mengklasifikasikan protista mirip hewan (Protozoa).
5. Siswa mampu menghubungkan peranan Protozoa dalam kehidupan sehari-
hari baik yang menguntungkan maupun yang merugikan.
B. Alat dan bahan:
Alat tulis (pulpen)
C. Langkah-langkah kegiatan
1. Bacalah pernyataan di bawah ini dengan baik!
2. Tentukan atau susunlah hipotesis dari pernyataan tersebut dengan baik!
3. Untuk menguji hipotesis yang telah kalian buat, carilah informasi baik
dari buku, internet dan lainnya!
4. Berdasarkan informasi yang telah kalian dapatkan, buatlah kesimpulan!
D. Kegiatan
1. Rumusan Masalah:
Apakah kamu setuju dengan rumusan masalah berikut di bawah ini?
Jika tidak, susun kembali Rumusan Masalah menurut kelompokmu!
a. Feses dari kucing liar membahayakan ibu yang sedang hamil
karena kemungkinan mengandung Toxoplasma sp. dalam
bentuk oosista.
b.
c. Seseorang mengalami diare balantidias akibat makanan yang
dikonsumsi tidak bersih dan mengandung larva Balantidium
coli.
Trypanosoma
brucei
gambiense
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97 LAMPIRAN 3
2. Hipotesis:
Tuliskan hipotesis kalian di bawah ini!
a. ................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
...................................................................................
b. ................................................................................................
................................................................................................
....................................................................................
c. ................................................................................................
................................................................................................
.....................................................................................
(boleh ditambah jika diperlukan)
3. Hasil diskusi (informasi yang didapat)
Carilah keterangan-keterangan yang berhubungan dengan
permasalahan tersebut (dalam buku atau literatur lainnya) sebagai
bahan untuk memecahkan permasalahan di atas! Kaitkan dengan
ciri-ciri umum protozoa, klasifikasinya, serta peranannya dalam
kehidupan sehari-hari!
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
.........................................................................................................
4. Kesimpulan
............................................................................................................
............................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98 LAMPIRAN 3
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
.........................................................................................................
5.
Sumber yang dapat membantu:
https://media.neliti.com/media/.../57596-ID-toxoplasmosis-dalam-kehamilan.pdf
https://www.researchgate.net/publication/323688064_Osteomyelitis_Vertebra_Akibat_Balantidiasis
https://doktersehat.com/penyakit-tidur-dari-afrika/
https://www.alodokter.com/penyakit-chagas
Kelompok:
Nama:
1. 4.
2. 5.
3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99 LAMPIRAN 4
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 2
Lampiran 4
A. Tujuan:
1. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri umum protista mirip tumbuhan
(Ganggang/Alga).
2. Siswa mampu mengklasifikasikan protista mirip tumbuhan
(Ganggang/Alga).
3. Siswa mampu menghubungkan peranan Ganggang/Alga dalam
kehidupan sehari-hari baik yang menguntungkan maupun yang
merugikan.
4. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri umum protista mirip jamur
(Jamur Protista).
5. Siswa mampu mengklasifikasikan protista mirip jamur (Jamur
Protista).
6. Siswa mampu menghubungkan peranan Jamur Protista dalam
kehidupan sehari-hari baik yang menguntungkan maupun yang
merugikan.
B. Alat dan bahan:
Alat tulis (pulpen)
C. Langkah-langkah kegiatan
1. Bacalah artikel tersebut!
2. Susunlah hipotesis dari gambar tersebut dengan menjawab pertanyaan
yang ada!
3. Untuk menguji hipotesis yang telah kalian buat, carilah informasi baik
dari buku, internet dan lainnya!
4. Berdasarkan informasi yang telah kalian dapatkan, buatlah kesimpulan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100 LAMPIRAN 4
D. Kegiatan
1. Rumusan Masalah:
a.
Tuliskan masalah yang kalian temukan dalam artikel di atas dan
buatlah rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan yang
memfokuskan pada permasalahan yang telah kalian temukan
sebelumnya!
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
Kripik Ganggang
Di daerah pantai Wonosari ganggang yang merupakan tumbuhan liar
kini dapat dimanfaatkan sebagai camilan yang mempunyai nilai jual
tinggi. Dulu para nelayan daerah Wonosari tidak mengetahui jika
ganggang hijau yang tumbuh subur dipantai dapat dimanfaatkan sebagai
bahan makanan.Namun, setelah kelompok mahasiswa dari UGM
(Universita Gajah Mada) datang di daerah pesisir pantai Wonosari dan
meneliti akan ganggang, akhirnya kelompok mahasiswa ini berinovasi
dengan ganggang hijau dan mensosialisasikan ke para nelayan daerah
pantai Wonosari.
Dari situlah para nelayan mulai memproduksi ganggang sebagai olahan
makanan. Jenis produk yang dihasilkan dari ganggang hijau atau Ulva sp.
ini adalah keripik ganggang yang mempunyai rasa yang gurih.
Selain rasa keripik ganggang yang nikmat ternyata juga mempunyai
banyak manfaat untuk tubuh kita.Ganggang hijau atau Ulva
sp. mempunyai kandungan protein, vitamin, mineral dan zat besi. Selain
itu ganggang hijau atau Ulva sp. juga mempunyai manfaat sebagai anti
kanker (cancer) dan juga sebagai obat cacing yang tentunya alami.
Sebenarnya ganggang hijau di negara lain seperti Jepang, Cina, dan
Filipina sudah dimanfaatkan sebagai salad dan dikonsumsi oleh
warganya.
Sumber: https://paketwisatajogja75.com/paket-wisata-jogja-keripik-ganggang-hijau/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101 LAMPIRAN 4
b.
Kemukakanlah rumusan masalah terkait permasalahan di atas!
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
1. Hipotesis:
Tuliskan hipotesis kalian di bawah ini!
a. ................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
...................................................................................
b. ................................................................................................
................................................................................................
....................................................................................
c. ................................................................................................
................................................................................................
.....................................................................................
(boleh ditambah jika diperlukan)
2. Hasil diskusi (informasi yang didapat)
Carilah keterangan-keterangan yang berhubungan dengan
permasalahan tersebut (dalam buku atau literatur lainnya) sebagai
bahan untuk memecahkan permasalahan di atas! Kaitkan dengan
Suatu hari Pak Burhan mengecek kolam ikan Nilanya. Dia terkejut saat
menjumpai beberapa ikan Nilanya dalam kondisi yang terlihat kurang
sehat dan muncul "benda" seperti kapas, berwarna putih pada kulit
serta sirip ikannya. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Sejenis
jamurkah “benda” yang terdapat pada beberapa tubuh ikan Nilanya
tersebut? Jika iya, apakah terdapat persamaan dengan jamur sejati?
Jamur jenis apa yang menginfeksi ikan-ikan Nila pak Burhan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102 LAMPIRAN 4
ciri-ciri umum ganggang/alga dan jamur protista, klasifikasinya,
serta peranannya dalam kehidupan sehari-hari!
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
.........................................................................................................
3. Kesimpulan
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
.........................................................................................................
4.
Sumber yang dapat membantu:
http://www.bbp4b.litbang.kkp.go.id/jurnal-jpbkp/index.php/jpbkp/article/viewFile/.../pdf
http://www.o-fish.com/HamaPenyakit/jamur_content.php
Kelompok:
Nama:
1. 4.
2. 5.
3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103 LAMPIRAN 5
KISI-KISI POST TEST SIKLUS I
Lampiran 5
INDIKATOR TINGKATAN SOAL JUMLAH
SOAL C1 C2 C3 C4 C5 C6
3.6.1 Menjelaskan pengertian
kingdom protista.
3A 1
3.6.2 Menganalisis ciri-ciri
umum kingdom protista.
5A
1
3.6.3 Mengidentifikasi ciri-ciri
umum protista mirip
hewan (Protozoa).
4B
1
3.6.4 Mengklasifikasikan
protista mirip hewan
(Protozoa).
2A,
4A,
2B,
3B
4
3.6.5 Menghubungkan peranan
Protozoa dalam
kehidupan sehari-hari
baik yang
menguntungkan maupun
yang merugikan.
1A,
1B,
5B
3
Jumlah Soal Keseluruhan 10
Keterangan:
A: Pilihan Ganda
B: Uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104 LAMPIRAN 6
SOAL POST TEST I
Lampiran 6
A. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang
paling benar dengan
memberikan tanda silang
(x)!
1. Perhatikan gambar di
bawah ini!
Dari gambar di atas,
hewan yang menjadi
perantara penyebaran
parasit Trypanosoma
cruzi adalah.....
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
2. Budi dan kawan-
kawannya mengamati
sesuatu makhluk kecil
yang bergerak-gerak,
dengan ciri-ciri gerakan
sangat cepat, mempunyai
bulu cambuk, dan hanya
terdiri dari satu sel
sehingga Budi dan
kawan-kawan
berkesimpulan bahwa
makhluk hidup kecil ini
adalah.....
a.Rhizopoda d.Ciliata
c. Sporozoa e.
Flagellata
c. Foraminifera
3. Protista merupakan suatu
organisme yang memiliki
membran inti yang biasa
disebut.....
a. Prokariotik d. Silia
b. Parasit e. Flagela
c. Eukariotik
4. Berikut ini adalah contoh
dari Protista.
1) Plasmodium vivax
2) Paramecium
caudatum
3) Saprolegnia sp.
4) Trypanosoma cruzei
Nama :
Kelas :
No. Absen :
1 4
2 5
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105 LAMPIRAN 6
5) Ulva sp.
Berdasarkan contoh
Protista di atas, jenis
Protozoa ditunjukkan
pada nomor.....
a. 1 dan 3 d. 3 dan 5
b. 1 dan 5 e. 4 dan 5
c. 2 dan 4
5. Ciri-ciri dari organisme
yang termasuk dalam
kingdom Protista adalah
sebagai berikut.....
a. Parasit, multiseluler,
prokariotik
b. Eukariotik,
multiseluler atau
uniseluler
c. Prokariotik, anaerob,
multiseluler
d. Prokariotik,
multiseluler atau
uniseluler
B. Uraian
Jawablah pertanyaan di
bawah ini dengan benar!
1.
Berdasarkan gambar di
atas, buatlah analisis
terhadap hal-hal berikut:
a. Mengapa lalat Tsetse
Glossina palpalis
dapat menyebabkan
manusia mengalami
tidur panjang?
b. Bagaimana cara kerja
parasit yang dibawa
oleh lalat Tsetse
Glossina palpalis
dalam menginfeksi
tubuh manusia?
2. Bagaimana
pengelompokkan dari
Protozoa? Jelaskan
perbedaan pada setiap
filumnya!
3. Buatlah skema siklus
hidup Plasmodium sp.
penyebab penyakit
malaria!
4. Jelaskan yang dimaksud
dengan fagositosis!
5. Rambut kucing pada
dasarnya tidak
menyebabkan
kemandulan bagi ibu
hamil. Namun, yang
benar ialah rambut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106 LAMPIRAN 6
kucing yang terinfeksi
Toxoplasma sp. yang
dapat menyebabkan
kemandulan bagi ibu
hamil. Menurut Anda
benarkah hal tersebut?
Kemukakan alasan Anda!
;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107 LAMPIRAN 7
KUNCI JAWABAN DAN PANDUANG SKORING
POST TEST SIKLUS I
Lampiran 7
A. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda
1. A
2. E
3. C
4. C
5. B
Panduan Skoring: Setiap soal dijawab dengan benar akan diberi skor 5, jika
salah akan diberi skor 0.
B. Kunci Jawaban Soal Uraian
1. a. Karena lalat Tsetse Glossina palpalis merupakan hewan perantara
bagi Trypanosoma brucei gambiense yang dapat menyebabkan
manusia mengalami tidur panjang.
b. Cara kerjanya adalah lalat Tsetse Glossina palpalis yang
mengandung Trypanosoma brucei gambiense mengigit manusia.
Kemudian Trypanosoma brucei gambiense beredar di dalam
jaringan darah manusia dan hidup bereproduksi dengan cara
pembelahan biner memanjang di dalam jaringan darah
manusia.
Panduan Skoring:
a. Benar menyebutkan alasan dan nama organisme penyebabnya,
skor 5
b. Setiap benar menjelaskan cara kerjanya, skor 5
2. Protozoa dikelompokkan berdasarkan alat geraknya. Terdapat 4 filum
yaitu Ciliata bergerak dengan silia (rambut getar), Rhizopoda bergerak
dengan pseudopodia (kaki semu), Flagellata bergerak dengan flagela
(bulu cambuk), dan Sporozoa yang tidak memiliki alat gerak.
Panduan Skoring:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108 LAMPIRAN 7
a. Benar menyebutkan dasar pengelompokkan, skor 5
b. Benar menyebut anggota filum, skor 5
c. Benar menyebutkan alat geraknya pada tiap filum, skor 5
3.
Panduan Skoring: Setiap benar menjelaskan 1 siklus, skor 2
Nyamuk betina
Anopheles mengandung
Plasmodium muda
(sporozoit)
Sporozoit
masuk ke sel-
sel hati
Setelah 3 hari sporozoit
meninggalkan sel hati
dan menyerang sel
darah merah (tropozit)
Tropozit membelah
berganda
menghasilkan
merozoit
Merozoit keluar, sebagian
menyerang sel darah merah
lainnya, sebagian lagi
melanjutkan daurnya
menjadi gametosit
Jika gametosit
masuk ke dalam
tubuh nyamuk
betina
Anopheles akan
menjadi gamet
Jika terjadi pembuahan
akan membentuk zigot
Zigot menjadi ookinet pada dinding
lambung dan akan berubah menjadi
ookista yang intinya akan
membelah membentuk Plasmodium
muda (sporozoit)
Ookista yang sudah matang akan
pecah sehingga sporozoit menyebar
dalam tubuh nyamuk dan sebagian
akan menuju kelenjar air liur nyamuk
Bila nyamuk sudah
mengandung sporozoit,
maka nyamuk akan
menyebarkan Plasmodium
ke dalam tubuh manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109 LAMPIRAN 7
4. Fagositosis adalah cara menelan atau mencerna mangsa/makanan
pada Protozoa. Sebab, Protozoa merupakan organisme heterotrof
yang memperoleh makanannya dengan cara fagositosis.
Panduan Skoring: Benar menjelaskan pengertiannya, skor 5
5. Benar, sebab bila bulu kucing terkena kotoran yang mengandung
kista Toxoplasma lalu secara tidak sengaja termakan manusia maka
parasit tersebut akan masuk ke dalam tubuh. Jika infeksi tersebut
terjadi terus menerus akan mengganggu saluran telur wanita. Sel
telur yang dihasilkan ovarium akan menyempit dan terjadi
kemandulan karena tidak dapat dibuahi oleh sperma.
Panduan Skoring:
a. Benar menyebutkan penyebabnya, skor 5
b. Benar menyebutkan nama organisme penyebabnya, skor 5
c. Benar menyebutkan akibatnya, skor 5
Total Skor Maksimal:
A+B = 25+75 = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110 LAMPIRAN 8
KISI-KISI POST TEST SIKLUS II
Lampiran 8
INDIKATOR TINGKATAN SOAL JUMLAH
SOAL C1 C2 C3 C4 C5 C6
3.6.1 Mengidentifikasi ciri-ciri
umum protista mirip
tumbuhan
(Ganggang/Alga).
2B
1
3.6.2 Mengklasifikasikan protista
mirip tumbuhan
(Ganggang/Alga).
5A
1
3.6.3 Menghubungkan peranan
Ganggang/Alga dalam
kehidupan sehari-hari baik
yang menguntungkan
maupun yang merugikan.
2A,
3B
2
3.6.4 Mengidentifikasi ciri-ciri
umum protista mirip jamur
(Jamur Protista).
1A,
1B
2
3.6.5 Mengklasifikasikan protista
mirip jamur (Jamur
Protista).
4A,
4B
2
3.6.6 Menghubungkan peranan
Jamur Protista dalam
kehidupan sehari-hari baik
yang menguntungkan
maupun yang merugikan.
3A,
5B
2
Jumlah Soal Keseluruhan 10
Keterangan:
A: Pilihan Ganda
B: Uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111 LAMPIRAN 9
SOAL POST TEST II
Lampiran 9
A. Pilihan Ganda Bervariasi
Pilihlah!
1. Berikut ini karakteristik
Protista:
1) Sel eukariotik
2) Memiliki alat gerak
berupa pseudopodia
3) Memiliki sel dengan
flagela
4) Memiliki klorofil
dan pigmen lainnya
5) Dinding sel tersusun
oleh selulosa
Karakteristik yang
dimiliki oleh Jamur
Protista ditunjukkan
pada nomor.....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 5
c. 2, 4, dan 5
d. 3, 4, dan 5
e. 1, 2, dan 5
2. Beberapa jenis alga yang
bermanfaat untuk industri
makanan dan
dimanfaatkan sebagai
sayuran adalah.....
a. Turbinaria dan
Oscillatoria
b. Chlorella dan Ulva
sp.
c. Euchema dan
Oscillatoria
d. Chlorella dan
Euchema
e. Spirogyra dan
Oscillatoria
3. Penyakit rebah semai
yang menyebabkan
kematian bibit tanaman
disebabkan oleh.....
a. Phytium sp.
b. Phytophthora
infestans
c. Plasmopara viticola
d. Saprolegnia sp.
e. Fuligo septica
a. Jika jawaban (1), (2), dan
(3) benar
b. Jika jawaban (1) dan (3)
benar
c. Jika jawaban (2) dan (4)
benar
Nama :
Kelas :
No. Absen :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112 LAMPIRAN 9
d. Jika hanya jawaban (4)
yang benar
e. Jika semua jawaban benar
4. Berikut merupakan jenis
jamur yang termasuk
dalam Jamur Lendir
Plasmodial adalah.....
(1) Coenonia sp.
(2) Dictyostelium
discoideum
(3) Acytostelium sp.
(4) Fuligo septica
(5) Polysphondylium sp.
5. Ganggang yang
mengalami metagenesis
(pergiliran keturunan)
antara generasi gametofit
dengan generasi soprofit,
antara lain.....
(1) Chlamydomonas
(2) Ulva
(3) Volvox
(4) Laminaria
(5) Navicula
B. Uraian
Jawablah pertanyaan di
bawah ini dengan benar!
1. Terdapat beberapa
organisme protista yang
mirip dengan jamur,
contohnya Saprolegnia sp.
Menurut Anda, hal apakah
yang menjadi persamaan
antara protista mirip jamur
dengan jamur sejati?
2. Puding dan agar-agar
merupakan makanan yang
banyak digemari oleh anak-
anak maupun orang dewasa.
Makanan tersebut dibuat
dengan bahan dasar
ganggang atau biasa dikenal
dengan rumput laut.
Menurut Anda, apakah
rumput laut termasuk ke
dalam kelompok tumbuhan?
3. Jelaskan peranan ganggang
yang menguntungkan dan
yang merugikan! Tuliskan
contohnya masing-masing!
4. Apakah perbedaan antara
jamur lendir plasmodial
dengan jamur lendir seluler?
5.
Berdasarkan gambar di atas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113 LAMPIRAN 9
buatlah analisis terhadap
hal-hal berikut:
a. Mengapa ikan tersebut
terlihat kurang sehat?
b. Bagaimana ikan
tersebut dapat
mengalami infeksi
seperti pada gambar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114 LAMPIRAN 10
KUNCI JAWABAN DAN PANDUANG SKORING
POST TEST SIKLUS II
Lampiran 10
A. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda
1. B
2. B
3. A
4. D
5. C
Panduan Skoring: Setiap soal dijawab dengan benar akan diberi skor 5, jika
salah akan diberi skor 0.
B. Kunci Jawaban Soal Uraian
1. Yang menjadi persamaannya adalah sebagai berikut:
a. Bersifat eukariotik
b. Tidak memiliki klorofil
c. Dapat menghasilkan spora
d. Bersifat heterotrof
Panduan Skoring: Benar menyebutkan persamaannya, skor 10
2. Rumput laut tidak termasuk dalam tumbuhan, tetapi merupakan salah
satu contoh dari protista mirip tumbuhan. Sebab, ganggang tidak
memiliki akar, batang, dan daun sejati (talus). Selain itu ganggang
biasa hidup dan berkembang di perairan sedangkan tumbuhan di
darat.
Panduan Skoring: Setiap benar menjelaskan alasannya, skor 5
3. Ganggang menguntungkan karena dapat diolah menjadi makanan dan
minuman bergizi tinggi atau sebagai bahan campuran dalam
industri. Contoh: Chlorella sp., Ulva sp., Laminaria digitalis
Ganggang merugikan karena dapat menyebabkan keracunan dan
penyakit pada manusia.
Contoh: Pfiesteria, Gymnodinium breve, Gonyaulax
Panduan Skoring:
a. Benar menjelaskan peranan menguntungkan ganggang, skor 3
b. Benar menjelaskan peranan merugikan ganggang, skor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115 LAMPIRAN 10
c. Setiap benar memberikan contoh pada masing-masing peranan
ganggang, skor 2
4. Perbedaannya
Panduan Skoring: Benar menyebutkan perbedaannya, skor 10
5. a. Ikan tersebut terlihat kurang sehat karena terinfeksi oleh salah satu
jenis jamur protista yaitu Saprolegnia sp.
b. Saprolegnia sp. umumnya dijumpai pada air tawar maupun air
payau dengan suhu sekitar 0-35°C. Pada umumnya, Saprolegnia
akan menyerang bagian tubuh ikan yang terluka, dan selanjutnya
dapat pula menyebar pada jaringan lainnya. Serangan Saprolegnia
biasanya juga berkaitan dengan kondisi kualitas air yang buruk,
seperti sirkulasi air rendah, kadar oksigen terlarut rendah, atau
kadar amonia tinggi, dan kadar bahan organik tinggi.
Panduan Skoring:
a. Benar menjelaskan alasan dan menyebutkan nama organismenya,
skor 10
b. Setiap benar menjelaskan penyebab ikan terinfeksi, skor 5
Jamur Lendir Plasmodial Jamur Lendir Seluler
Tidak bersekat dan bersifat
heterotrof fagosit
Bersekat
Memiliki fase makan
plasmodium
Memiliki fase makan berupa sel-sel
yang hidup soliter
Total Skor Maksimal:
A+B = 25+75 = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116 LAMPIRAN 11
LEMBAR OBSERVASI
Lampiran 11
Kelas/Semester :
Hari, tanggal :
Observer :
Kelompok :
PETUNJUK:
1. Amatilah setiap kegiatan siswa di kelas selama proses pembelajaran
berlangsung!
2. Isilah lembar observasi dengan memberikan tanda () sesuai dengan
kejadian yang sebenarnya pada kolom yang tersedia!
No. Aspek Penilaian Skor
Catatan Tinggi Sedang Rendah
1. Siswa memperhatikan guru saat
memberikan penjelasan
2. Motivasi siswa saat mengikuti
proses pembelajaran
3. Siswa antusias menerima
pertanyaan dari guru
4. Siswa aktif dalam diskusi
kelompok
5.
Siswa mengerjakan dengan baik
lembar kerja siswa yang sudah
diberikan
6. Siswa aktif mencari jawaban dari
buku dan sumber lainnya
7. Siswa mempresentasikan hasil
diskusi dengan baik
8. Siswa memperhatikan presentasi
kelompok lain
9. Siswa menanggapi hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117 LAMPIRAN 11
presentasi kelompok lain
10. Siswa dapat menyimpulkan
materi yang telah dipelajari
Keterangan:
Kategori Tinggi:
Apabila 3 siswa atau lebih dalam kelompok memenuhi kriteria penilaian.
Kategori Sedang:
Apabila 2 siswa dalam kelompok memenuhi kriteria penilaian.
Kategori Rendah:
Apabila 1 siswa atau tidak ada yang memenuhi kriteria penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118 LAMPIRAN 13
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal
No. Indikator
Motivasi Belajar
Bentuk Pernyataan
Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
1. Attention
(perhatian) 2, 3, 10 1, 6
2. Relevance
(relevansi) 4, 8, 11 7, 9
3. Confidance
(kepercayaan
diri)
12, 13, 17 16, 5
4. Satisfaction
(kepuasan) 14, 15, 19 18, 20
Jumlah pernyataan 12 8
Lampiran 12
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Akhir
No. Indikator
Motivasi Belajar
Bentuk Pernyataan
Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
1. Attention
(perhatian) 2, 6, 9 3, 16
2. Relevance
(relevansi) 10, 15, 17 7, 19
3. Confidance
(kepercayaan
diri)
1, 4, 8 5, 14
4. Satisfaction
(kepuasan) 11, 13, 18 12, 20
Jumlah pernyataan 12 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119 LAMPIRAN 13
KUESIONER MOTIVASI AWAL
Lampiran 13
Petunjuk:
1. Bacalah setiap pernyataan dengan baik sebelum Anda memberikan jawaban.
2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajar Anda
dalam mata pelajaran Biologi.
3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademik Anda. Oleh sebab
itu, jawablah sesuai keadaan yang sebenarnya.
4. Beri tanda () pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang
disediakan dengan ketentuan sebagai berikut:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
~Selamat Mengerjakan~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120 LAMPIRAN 13
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Biologi adalah pelajaran yang
membosankan bagi saya
2. Biologi adalah pelajaran yang menarik
bagi saya
3. Saya mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan dari guru saat belajar Biologi
4.
Saya mencatat hal-hal penting yang
disampaikan oleh guru karena catatan
tersebut bermanfaat bagi saya
5. Saya merasa tidak mampu menyelesaikan
setiap tugas Biologi yang diberikan
6.
Saya kurang tertarik mempelajari materi
pelajaran Biologi dengan sungguh-
sungguh karena tidak menarik bagi saya
7. Pelajaran Biologi tidak bermanfaat bagi
saya
8.
Pembelajaran Biologi sangat relevan
dengan kehidupan, sebab banyak kejadian-
kejadian alam yang berhubungan dengan
Biologi
9.
Pembelajaran Biologi tidak relevan dengan
kehidupan, sebab saya tidak dapat
memahami isi pelajaran tersebut
10.
Saya selalu menyukai pelajaran Biologi
apabila kegiatan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran yang
menarik
11.
Belajar Biologi adalah kebutuhan bagi
saya, bukan hanya sekedar untuk
mendapatkan pujian
12.
Saya mempelajari kembali materi yang
saya dapatkan di kelas dengan sungguh
untuk mendapatkan nilai terbaik dalam
pelajaran Biologi
13. Saya tidak mencontek saat ulangan
Biologi
14. Saya merasa puas apabila mendapatkan
nilai tinggi pada pelajaran Biologi
15. Saya merasa puas dan bahagia bila berhasil
menyelesaikan tugas/ulangan
16.
Saya malas mempelajari materi dari buku
cetak atau buku catatan sebelum ulangan
harian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121 LAMPIRAN 13
No. Pernyataan STS TS S SS
17.
Apabila nilai ulangan Biologi saya buruk
dan tidak sesuai harapan, saya akan
menambahkan waktu belajar agar dapat
memperbaikinya
18.
Saya merasa tidak puas dari setiap jawaban
yang berkaitan dengan Biologi yang
diberikan oleh guru
19.
Apabila nilai ulangan saya rendah, saya
berkeinginan untuk mencapai nilai yang
lebih tinggi pada ulangan berikutnya
20.
Saya merasa tidak senang dengan
penjelasan yang diberikan oleh guru saat
pelajaran Biologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122 LAMPIRAN 14
KUESIONER MOTIVASI AKHIR
Lampiran 14
Petunjuk:
1. Bacalah setiap pernyataan dengan baik sebelum Anda memberikan jawaban.
2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajar Anda
dalam mata pelajaran Biologi.
3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademik Anda. Oleh sebab
itu, jawablah sesuai keadaan yang sebenarnya.
4. Beri tanda () pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang
disediakan dengan ketentuan sebagai berikut:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
~Selamat Mengerjakan~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123 LAMPIRAN 14
No. Pernyataan STS TS S SS
1.
Saya selalu berusaha menguasai materi
secara mendalam dalam mempelajari
Biologi dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning
2.
Saya merasa senang dan semangat apabila
kegiatan pembelajaran Biologi
menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning
3.
Saya merasa malas untuk belajar Biologi
bila menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning karena harus
banyak mencari referensi
4.
Saya lebih mudah memahami materi
pelajaran Biologi jika kegiatan
pembelajarannya menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning
5.
Saya malas mempelajari materi pelajaran
Biologi lebih dalam dengan cara
menerapkan model pembelajaran Problem
Based Learning di dalamnya
6.
Saya selalu memperhatikan penjelasan
guru tentang konsep awal yang digunakan
dalam menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learning
7.
Penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning tidak ada manfaatnya bagi
saya
8.
Dalam pembelajaran Biologi
menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning saya berusaha
menemukan konsep Biologi sendiri
9.
Saya merasa tertarik apabila guru Biologi
mengajar dengan model pembelajaran
Problem Based Learning
10.
Penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning pada pelajaran Biologi
sangat bermanfaat bagi saya
11.
Saya merasa puas dan semangat apabila
dapat menemukan konsep dalam pelajaran
Biologi
12.
Pelajaran Biologi akan terasa
membosankan bila diajarkan menggunakan
model pembelajaran Problem Based
Learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124 LAMPIRAN 14
No. Pernyataan STS TS S SS
13.
Belajar menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning meningkatkan
motivasi saya untuk lebih giat lagi belajar
Biologi
14.
Saya merasa tidak ada pengaruhnya dalam
nilai Biologi saya jika belajar Biologi
dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning
15.
Saya merasa sangat terbantu dengan
penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning
16.
Setelah menerima pelajaran Biologi
menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning saya tidak
tertarik untuk mempelajari kembali pokok
bahasan yang telah disampaikan
17.
Saya mengikuti langkah demi langkah
proses pembelajaran pada saat
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning
18.
Saya merasa puas karena dapat lebih
memahami pelajaran Biologi dengan
menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning
19.
Sebelum belajar dengan model
pembelajaran Problem Based Learning,
malam sebelumnya saya tidak mempelajari
materi yang akan dibahas
20.
Nilai ulangan saya tidak mengalami
peningkatan setelah pembelajaran Biologi
menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125 LAMPIRAN 15
Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II
Lampiran 15
No. Nama Post Test
Siklus I
Post Test
Siklus II
1 AHQM 30 30
2 AYUA 46 51
3 AAS 53 42
4 AFZ 25 29
5 APU 66 57
6 AAW 26 20
7 AES 45 51
8 BLPP 76 49
9 BH 52 57
10 BAN 59 45
11 CMP 50 32
12 DBPW 59 45
13 DMS 60 52
14 EP 58 47
15 FN 59 54
16 GS 50 54
17 HWD 21 47
18 IAL 21 29
19 JBS 33 35
20 LOL 24 31
21 MFNA 12 30
22 MFNF 21 15
23 MAN 20 30
24 MRR 33 23
25 NSP 48 40
26 NA 48 55
27 RPH 12 26
28 SRA 24 21
29 YCTS 34 33
Rata-Rata 40,2 39,0
N-gain -1,8
Kategori Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126 LAMPIRAN 16
Data Hasil Observasi Siswa Siklus I
Lampiran 16
Kelompok Nomor Pernyataan
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 T T R S S S R R R R 17
2 S S R S S S R R R S 16
3 T T R S S S S R R R 18
4 S S R S S S R R R R 15
5 S S R S S S R R R R 15
6 S S R S S S R R R S 16
7 R S R S S S S R R S 16
8 R R R S S S R R R S 14
Keterangan:
T (Tinggi) : 3
S (Sedang) : 2
R (Rendah) : 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127 LAMPIRAN 17
Data Hasil Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 17
Kelompok Nomor Pernyataan
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 T T S T T T R R R S 22
2 T T S S S S R S S S 21
3 T T T S T T T T R T 27
4 S R S S S S R S S S 18
5 S S S S S S S S R R 18
6 R R R R R R R R R R 10
7 R R R S R R S R S S 14
8 S R S S S T S S S S 18
Keterangan:
T (Tinggi) : 3
S (Sedang) : 2
R (Rendah) : 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128 LAMPIRAN 18
Data Hasil Motivasi Bealajar Siswa Siklus I
Lampiran 18
No Nama
Siswa
Skor Pernyataan Jumlah
Skor
Presentase
Skor Kategori
Presentase
Aspek (%)
A R C S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. AHQM 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 66 83% Tinggi 15 16 17 18
2. AYUA 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 53 66% Sedang 11 15 13 14
3. AAS 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 76 95% Tinggi 20 20 18 18
4. AFZ 2 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 2 2 3 3 2 3 3 4 3 61 76% Sedang 13 20 12 16
5. APU 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 2 1 3 2 57 71% Sedang 14 16 13 14
6. AAW 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 3 61 76% Sedang 15 15 14 17
7. AES 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 2 3 4 4 65 81% Tinggi 15 18 15 17
8. BLPP 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 70 88% Tinggi 16 19 18 17
9. BH 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 59 74% Sedang 12 15 15 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129 LAMPIRAN 18
No Nama
Siswa
Skor Pernyataan Jumlah
Skor
Presentase
Skor Kategori
Presentase
Aspek (%)
A R C S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
10. BAN 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 72 90% Tinggi 19 20 15 18
11. CMP 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 62 78% Tinggi 14 15 16 17
12. DBPW 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 62 78% Tinggi 16 16 13 17
13. DMS 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 67 84% Tinggi 16 18 16 17
14. EP 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 75% Tinggi 15 15 15 15
15. FN 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 52 65% Sedang 11 15 12 14
16. GS 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 63 79% Tinggi 15 17 16 15
17. HWD 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 65 81% Tinggi 15 18 15 17
18. IAL 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 1 3 3 4 3 4 4 4 67 84% Tinggi 18 17 14 18
19. JBS 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59 74% Sedang 15 14 15 15
20. LOL 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 59 74% Sedang 15 15 14 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130 LAMPIRAN 18
No Nama
Siswa
Skor Pernyataan Jumlah
Skor
Presentase
Skor Kategori
Presentase
Aspek (%)
A R C S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21. MFNA 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 67 84% Tinggi 15 19 18 15
22. MFNF 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 58 73% Sedang 15 15 13 15
23. MAN 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 68 85% Tinggi 14 20 16 18
24. MRR 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 59 74% Sedang 15 15 14 15
25. NSP 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 58 73% Sedang 15 16 12 15
26. NA 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 2 3 2 4 3 67 84% Tinggi 18 19 13 17
27. RPH 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 58 73% Sedang 14 16 12 16
28. SRA 2 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 59 74% Sedang 14 17 12 16
29. YCTS 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 2 4 3 4 3 65 81% Tinggi 15 17 15 18
Rata-Rata 15 17 15 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131 LAMPIRAN 19
Data Hasil Motivasi Bealajar Siswa Siklus II
Lampiran 19
No Nama
Siswa
Skor Pernyataan Jumlah
Skor
Presentase
Skor Kategori
Presentase
Aspek (%)
A R C S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. AHQM 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 58 73% Sedang 14 14 15 15
2. AYUA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 0 3 3 2 3 3 3 3 57 71% Sedang 14 15 15 13
3. AAS 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 1 3 62 78% Tinggi 16 15 15 16
4. AFZ 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 2 3 4 4 3 62 78% Tinggi 14 17 16 15
5. APU 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 61 76% Sedang 14 16 15 16
6. AAW 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 56 70% Sedang 15 14 15 12
7. AES 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 77 96% Tinggi 20 17 20 20
8. BLPP 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 66 83% Tinggi 15 17 16 18
9. BH 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 59 74% Sedang 15 15 15 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132 LAMPIRAN 19
No Nama
Siswa
Skor Pernyataan Jumlah
Skor
Presentase
Skor Kategori
Presentase
Aspek (%)
A R C S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
10. BAN 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 70 88% Tinggi 17 17 18 18
11. CMP 3 4 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 57 71% Sedang 14 15 13 15
12. DBPW 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 60 75% Sedang 15 15 15 15
13. DMS 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 60 75% Sedang 15 14 14 17
14. EP 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 4 3 1 4 3 4 2 3 1 3 56 70% Sedang 13 13 16 14
15. FN 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 62 78% Tinggi 15 16 16 15
16. GS 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 60 75% Sedang 15 15 14 16
17. HWD 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 65 81% Tinggi 16 17 15 17
18. IAL 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 53 66% Sedang 11 13 14 15
19. JBS 3 3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 71% Sedang 15 15 12 15
20. LOL 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 52 65% Sedang 13 14 12 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133 LAMPIRAN 19
No Nama
Siswa
Skor Pernyataan Jumlah
Skor
Presentase
Skor Kategori
Presentase
Aspek (%)
A R C S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21. MFNA 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 67 84% Tinggi 15 18 16 18
22. MFNF 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 54 68% Sedang 15 14 13 12
23. MAN 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 59 74% Sedang 14 15 15 15
24. MRR 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 66 83% Tinggi 17 18 16 15
25. NSP 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 4 2 2 1 2 2 2 2 2 2 44 55% Sedang 11 11 10 12
26. NA 4 1 4 2 3 2 1 3 3 3 1 4 4 4 4 4 3 2 1 1 54 68% Sedang 14 12 16 12
27. RPH 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 51 64% Sedang 11 13 13 14
28. SRA 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 55 69% Sedang 13 13 14 15
29. YCTS 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 0 3 0 3 3 3 3 2 0 45 56% Sedang 14 14 9 8
Rata-Rata 14 15 15 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134 LAMPIRAN 20
Lampiran 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135 LAMPIRAN 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136 LAMPIRAN 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137 LAMPIRAN 21
Lampiran 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138 LAMPIRAN 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139 LAMPIRAN 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140 LAMPIRAN 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141 LAMPIRAN 22
Lampiran 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142 LAMPIRAN 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143 LAMPIRAN 23
Lampiran 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144 LAMPIRAN 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145 LAMPIRAN 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146 LAMPIRAN 24
Lampiran 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147 LAMPIRAN 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148 LAMPIRAN 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149 LAMPIRAN 25
Lampiran 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150 LAMPIRAN 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151 LAMPIRAN 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152 LAMPIRAN 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153 LAMPIRAN 26
Lampiran 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154 LAMPIRAN 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155 LAMPIRAN 27
Lampiran 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156 LAMPIRAN 27
G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI