laporan protista

20
Laporan Praktikum Zoologi Avertebrata PROTISTA Disusun oleh: Priska (3415106792) Pendidikan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Upload: pristob

Post on 23-Nov-2015

277 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

laporan praktikum zoologi

TRANSCRIPT

Laporan Praktikum Zoologi AvertebrataPROTISTA

Disusun oleh:

Priska (3415106792)

Pendidikan BiologiFakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Negeri JakartaHasil dan Pembahasan:Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari jenis-jenis protista beserta strukturnya. Protista memiliki pigmen pada tubuhnya dan juga memiliki alat gerak berupa flagela dan ciliata. Protista biasanya hidup di perairan, baik di air tawar dan air laut. Ada juga yang dapat hidup di daerah yang lembab seperti lumpur, bahkan batang-batang pohon yang basah. Maka itu, dalam praktikum ini digunakan sampel berupa air dari berbagai kolam dan tempat tergenang. Lalu sampel tersebut masing-masing dimasukkan ke dalam botol secara terpisah. Dari tiap-tiap tempat ambil sampel pada waktu berbeda yakni 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 hari sebelum melakukan praktikum. Kemudian lakukan pembiakan dengan memasukkan jerami ke dalam sampel air. Dari 6 sampel air yang telah dibiakkan hanya 3 sampel yang terdapat protista. Jenis protista yang didapat berupa Paramecium Caudatum. Paramecium Caudatum memang lebih sering ditemukan di air tawar dibandingkan dari jenis protista lainnya. Jenis protista kedua yang didapatkan adalah Stylonychia mytilusi. Dan spesies yang ketiga adalah Colpoda sp. yang selanjutnya akan dibahas lagi strukturnya. Spesies protista lain yang bisa ditemukan adalah Vorticella sp. dan Euglena viridis. Vorticella sp. dan Euglena viridis akan dijelaskan strukturnya sebagai materi tambahan untuk jenis protista. Seharusnya spesies protista dari sampel air bisa ditemukan banyak namun pada praktikum kali ini tidak ditemukan. Ini dapat disebabkan karena beberapa faktor yakni; 1) Sampel air memang tidak terdapat jenis protista. 2) Dapat juga disebabkan karena kesalahan dalam pengambilan sampel di kolam. 3) Karena seharusnya diambil dari arah dasar atau bagian bawah kolam ke arah atas agar semuanya bisa tersaring pada masing-masing kedalaman air 4) terjadi kesalahan dalam pembiakkan sampel air dalam jerami, botol sampel ditutup rapat seharusnya hanya menggunakan kasa saja.Paramecium Caudatum1. KlasifikasiDomain

: Eukaryota (Whittaker & Margulis,1978)Kerajaan

: Protozoa ((Goldfuss, 1818) R. Owen, 1858)) Filum

: Ciliophora ((Doflein, 1901) Copeland, 1956 Ciliates))Kelas

: Oligohymenophorea (de Puytorac et al., 1974)

Bangsa

: Urocentrida (Jankowski, 1980)

Suku

: Parameciidae (Dujardin, 1840)Marga

: Paramecium (O.F. Mller, 1773)

Jenis

: Paramecium caudatum2. Deskripsi

Paramecium caudatum merupakan organisme mikroskopis dan uniseluler. Bentuk tubuhnya seperti sandal dan berukuran 0,1 sampai 0,3 mm panjangnya. Bagian anteriornya tumpul dan bagian posteriornya meruncing. Tubuhnya tertutup oleh silia. Silia digunakan Paramecium Caudatum sebagai alat gerak serta untuk membawa makanan atau nutrisinya yakni bakteri dan protozoa yang lebih kecil ke dalam kerongkongannya. Kerongkongannya (cytopharynx) juga terdapat silia. Paramecium Caudatum memiliki dua nukleus (makronukleus dan mikronukleus). Fungsi makronukleus untuk mengatur proses metabolisme dan mikronukleus untuk perkembangbiakan. Paramecium Caudatum memiliki dua vakuola kontraktil.

Gambar 1. Paramecium Caudatum Gambar 2. Struktur Paramecium Caudatum

(di bawah mikroskop)

Sumber: Zoologi (Miller 2001)3. Reproduksi

Gambar (3)Reproduksi Aseksual P. Caudatum (4)Reproduksi Seksual P.CaudatumSumber: Zoologi (Miller 2011)Paramecium Caudatum bereproduksi secara aseksual, dengan pembelahan biner melintang dan reproduksi secara seksual dengan konjugasi. Dengan konjugasi diawali dengan proses kontak acak yang membawa individual-individual yang belawanan jenis bertemu kemudian meiosis dari masing-masing individu menghasilkan 4 haploid pronukleus. Tiga pronukleus dan makronukleus mengalami degenerasi. Mitosis dan penukaran pronukleus diikuti dengan peleburan pronukleus. Lalu konjugatnya terpisah. 4. Ekologi

Paramecium Caudatum banyak ditemukan di air tawar. Banyak siliata hidup bebas namun ada juga yang komensalisme atau mutualisme dan juga ada beberapa yang menjadi parasit. 5. Manfaat Peranan dari Paramecium adalah dalam siklus karbon karena bakteri mereka makan sering ditemukan pada tanaman membusuk. Paramecium akan memakan materi tanaman membusuk di samping bakteri, lebih lanjut membantu dekomposisi.Vorticella

1. KlasifikasiDomain

: Eukaryota (Whittaker & Margulis,1978)Kerajaan

: Protozoa ((Goldfuss, 1818) R. Owen, 1858)) Filum

: Ciliophora ((Doflein, 1901) Copeland, 1956 Ciliates))Kelas

: Peritrichia (Stein, 1859)Bangsa

: Sessilida (Kahl, 1933)

Suku

: Vorticellidae (Ehrenberg, 1838)Marga

: Vorticella (C. Linnaeus, 1767)Jenis

: Vorticella sp.2. Deskripsi

Gambar 5. Vorticella (menggunakan mikroskop)Sumber : http://www.vanleeuwenhoek.comVorticella merupakan organisme uniseluler heterotrof dan memiliki alat gerak berupa silia. Mereka menggunakan silianya untuk mengumpulkan makanan ke kerongkongan. kerongkongan yang bentuknya seperti lonceng.3. Reproduksi

Reproduksi Vorticella dilakukan dengan konjugasi dan pembelahan biner sama seperti paramecium (satu kelas dalam cilliata).4. EkologiHabitat Vorticella kebanyakan ditemukan di zona arus pasang di pinggir perairan. Juga terdapat di pantai

Euglena viridisGambar 5. Euglena viridis (under microscope) Gambar 6. Struktur Euglena viridis Sumber : http://www.marinespecies.org

Sumber: http://www.infovisual.info.html1. KlasifikasiDomain

: Eukaryota (Whittaker & Margulis,1978)Kerajaan

: Protozoa ((Goldfuss, 1818) R. Owen, 1858)) Filum

: Euglenozoa (Cavalier-Smith, 1981)Kelas

: Euglenoidea (Btschli, 1884)Bangsa

: Euglenida Suku

: Euglenidae Marga

: Euglena (C.G. Ehrenberg, 1830)

Jenis

: Euglena viridis ((O.F. Mller) Ehrenberg)2. DeskripsiEuglena viridis merupakan organisme uniseluler yang tidak memiliki dinding sel dan memiliki flagel, maka dikatakan organisme mirip hewan. Sel Euglena dilapisi selaput pelikel yang mengandung protein. Di dalam pelikel terdapat sitoplasma yang di dalamnya terdapat plastida, kloroplas, nukleus, vakuola kontraktil. Euglena viridis mengandung pigmen klorofil dan dapat membuat makanan sendiri (sebagai autotrof) dengan berfotosintesis, bila kekurangan cahaya matahari, maka Euglena dapat mengambil makanan/ zat organik terlarut yang ada di sekitarnya (sebagai heterotrof) dengan cara absorbsi melalui membran sel. Karena itu, Euglena bersifat miksotrof. Biasanya euglenoid kekurangan asupan kloroplas sehingga selalu heterotrof.Tubuh Euglena berbentuk lonjong dengan ujung anterior (depan) tumpul dan meruncing pada ujung posteriornya (belakang). Pada bagian posterior terdapat celah yang membentuk kantong cadangan atau disebut reservoir. Spesies ini memiliki cambuk (flagel) yang terdapat pada ujung anterior dan digunakan sebagai alat gerak yakni untuk mendorong tubuh mereka sendiri. Dekat flagel terdapat bintik mata (stigma) yang peka terhadap rangsangan sinar matahari. Euglena hanya memiliki sensitivitas terhadap panjang gelombang cahaya yang dapat memancar melalui penyaring. Euglena juga dapat bergerak menuju perairan dalam yang terdapat banyak makanan. Daya terik ke bawah ini disebut dengan geotaksis positif.3. ReproduksiEuglena berkembangbiak secara vegetatif dengan pembelahan biner membujur. Reproduksi seksualnya belum diketahui.\Gambar 7. Reproduksi Euglena viridis Sumber: Zoologi (Miller 2001)

4. Ekologi

Euglena viridis hidup di perairan air tawar, air laut, (khususnya di ketinggian 0 sampai 117 meter), di dalam tanah, lumpur, dan tempat lembab.5. Manfaat

Euglena memiliki peranan sebagai plankton di perairan.Hasil Praktikum (Jenis Protista yang ditemukan)

Gambar :

Gambar : Stylonychia mytilus

Gambar 5. S.mytilus (under microscope)

Gambar 6. Struktur tylonychia mytilus

Sumber : http://protist.i.hosei.ac.jp.

Sumber: http://www.infovisual.info.htmlKlasifikasi

Domain: Eukaryota (Whittaker & Margulis,1978)

Kerajaan: Protozoa ((Goldfuss, 1818) R. Owen, 1858)) Filum

: Ciliophora ((Doflein, 1901) Copeland, 1956 Ciliates))Kelas

: Spirotrichea (Btschli, 1889) Bangsa

: Sporadotrichida (Faur-Fremiet, 1961)Suku

: Oxytrichidae (Ehrenberg, 1838)Marga

: Stylonychia (Ehrenberg, 1830)Jenis

: Stylonychia mytilus (Mull.)DeskripsiStylonychia mytilus memiliki bentuk tubuh oval, memanjang, dan fleksible. Ujung anterior berbentuk bulat dan ujung posterior meruncing. Memiliki alat gerak berupa silia. Silia pada Stylonychia mytilus tidak merata di seluruh tubuhnya seperti Paramecium caudatum. Permukaan dorsalnya memiliki beberapa baris silia pendek yang membujur. Stylonychia mytilus memiliki dua makronuklei dan dua mikronuklei. (http://www.nies.go.jp /protoz/morpho/ Stylonychia%20mytilus)ReproduksiReproduksi Stylonychia mytilus dilakukan dengan konjugasi dan pembelahan biner sama

seperti paramecium (satu kelas dalam cilliata). Berdasarkan (Jurnal European Journal Of

Protistology) Mikronukleus akan dibuang untuk reorganisasi kortikal pertama, tetapimikronukleus atau turunan divisi dalam nucleogenesis seksual sangat penting untukkelangsungan hidup post-conjugational.Ekologi

Habitat Stylonychia mytilus di air tawar dan tanah. Bahkan juga ditemukan di lumut dan

vegetasi yang membusuk di suatu perairan.Manfaat

Stylonychia mytilus memiliki manfaat sebagai bioremediator kontaminasi air limbah industri

karena Stylonychia mytilusi resisten terhadap logam berat dan toleran terhadap Zn.Colpoda sp.

Klasifikasi

Domain: Eukaryota (Whittaker & Margulis,1978)

Kerajaan: Protozoa ((Goldfuss, 1818) R. Owen, 1858)) Filum

: Ciliophora ((Doflein, 1901) Copeland, 1956 Ciliates))Kelas

: Colpodea (Small & Lynn, 1981)

Bangsa

: Colpodida (de Puytorac et al., 1974)

Suku

: Colpodidae (Bory de St. Vincent, 1826)Marga

: Colpoda sp.Deskripsi

Bentuk colpoda oval, agak pipih, sedikit memanjang seperti paramecium namun paramecium lebih panjang. Bagian posterior dan anterior sama panjangnya. Cembung di salah satu sisi dan cekung di sisi lain bagian tubuhnya. Terkadang bentuknya seperti ginjal. Tubuhnya tertutupi bulu getar (silia) untuk pergerakan dan mengambil makanan. Silianya asimetris, tidak menyebar. Rongga mulut tidak tubular.Gambar. Hasil Praktikum.Reproduksi

Reproduksi colpoda sp. dilakukan dengan konjugasi dan pembelahan biner sama

seperti paramecium (satu kelas dalam cilliata).

Gambar. Reproduksi Colpoda

Ekologi

Habitat Colpoda sp. adalah di tanah lembab .Manfaat

Bermanfaat dalam bidang mikroba karena mudah dikulturkan. Berperan sebagai predator bakteri, jentik nyamuk, dan larva serangga. Daftar Pustaka

MillerHarley. 2001. Zoology, Fifth Edition. The McGrawHill Companies, 2001 Raven, Johnson. 2002. Biology 6ed. The McGrawHill Companies, 2002

Lu L.; Shi X.B.; Ng S.F., 1991: Nuclear control of cortical reorganization during sexual reproduction of stylonychia mytilus a study with amicronucleates. European Journal Of Protistology. 26(3-4): 330-339 http://protist.i.hosei.ac.jp. Diunduh pada 3-9-2013. http://www.infovisual.info.html http://www.marinespecies.org http://www.nies.go.jp www.zipcodezoo.com