penerapan model pembelajaran numbered heads …lib.unnes.ac.id/21986/1/5101411026-s.pdf · tingkat...
TRANSCRIPT
i
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS
TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN
DI SMK NEGERI 2 SALATIGA
TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Semarang
Oleh
RINDU NINGATI
NIM5101411026
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan Kelas X
di SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015” telah disetujui pembimbing
untuk diajukan ke sidang Panitia Ujian Skripsi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Teknik Universitas Negeri Semarang, pada :
Hari : Senin
Tanggal : 31 Agustus 2015
Semarang, Agustus 2015
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Dra. Sri Handayani, M.Pd. Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T
NIP. 196711081991032001 NIP. 197207021999031002
iii
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan di SMK
Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015” ini telah dipertahankan di hadapan
sidang Panitia Ujian Skripsi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang, pada tanggal 09 September 2015.
Panitia Ujian,
Ketua Sekretaris
Drs. Sucipto, M.T. Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T.
NIP. 196301011991021001 NIP. 197207021999031002
Penguji I Penguji II Penguji III
Dr. Nur Qudus, M.T. Dra. Sri Handayani, M.Pd. Eko Nugroho Julianto, S.Pd.,
M.T.
NIP. 196911301994031001 NIP. 196711081991032001 NIP.
197207021999031002
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Teknik UNNES
Dr. Muhammad Harlanu, M.Pd.
NIP. 196602151991021001
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar bahwa skripsi yang berjudul “Penerapan Model
Pembelajaran Numbered Heads Together Terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan Kelas X di SMK Negeri 2 Salatiga Tahun
Ajaran 2014/2015” benar–benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan
jiplakan dari karya orang lain yang telah diterbitkan dan disebutkan dalam teks
serta dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir skripsi ini. Skripsi ini
belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di
perguruan tinggi manapun.
Semarang, Agustus 2015
Penulis
Rindu Ningati
NIM. 5101411026
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Don’t say you can’t but still trying and praying until you can.”
PERSEMBAHAN
Allah SWT atas kesempatan dan karunia yang luar biasa
Kedua orang tua saya yang selalu mendoakan dan mendidik anak-anaknya.
Adik saya Cinta Ningtiyas yang selalu memberikan semangat dan
keceriaan selama ini.
Sahabat-sahabat Markutil yang selalu memberikan motivasi dan keceriaan.
Sahabat saya Nabella Faradilla dan Nora Febriani yang selalu memberikan
semangat.
Teman-teman yang telah membantu penelitian.
Teman-teman jurusan PTB 2011 dan teman-teman kos yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
vi
ABSTRAK
Rindu Ningati. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads
Together Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Konstruksi
Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015.Fakulkas Teknik.
Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing:Dra. Sri Handayani, M.Pd.,Eko
Nugroho Julianto, S. Pd, M.T.
Kata kunci :Hasil belajar; Konstruksi Bangunan; Numbered Heads Together.
Penerapan model pembelajaran konvensional masih dilakukan pada mata
pelajaran konstruksi bangunan. Hal tersebut tidak sesuai dengan tuntutan
kurikulum 2013 yang menuntut siswa untuk menjadi subyek aktif dan mandiri.
Sehingga dibutuhkan suatu model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran
konstruksi bangunan untuk memenuhi tuntutan tersebut. Salah satu model
pembelajaran yang dapat digunakan adalah Numbered Heads Together (NHT).
Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah : “Apakah penerapan model
pembelajaran Numbered Heads Together dapat meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Konstruksi Bangunan Kelas X
Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga?”
Model penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dimana
subjek penelitian ini adalah siswa pada kelas X TGB A (kelas kontrol) dan X
TGB B (kelas eksperimen), dengan hasil belajar sebagai alat untuk mengukur
tingkat pemahaman siswa. Untuk mengukur tingkat keaktifan siswa maka
digunakan angket keaktifan siswa yang berisi pernyataan-pernyataan positif dan
negatif dan diisi oleh responden secara tertutup. Hasil penelitian ini adalah rata-
rata keaktifan siswa kelas ekperimen sebesar 90,67% dan keaktifan siswa dalam
kelas kontrol sebesar 78,78%. Rata-rata nilai kognitif untuk kelas eksperimen
sebesar 90,50 dan kelas kontrol sebesar 84,50. Sedangkan dari aspek
psikomotorik, kelas eksperimen mencapai rata-rata sebesar 89,84 dan kelas
kontrol sebesar 86,87. Untuk rata-rata nilai akhir kelas eksperimen sebesar 90,45
dan kelas kontrol sebesar 82,99, dengan persentase ketuntasan 100% pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Jika dilihat dari masing-masing aspek, ada
beberapa siswa dalam kelas kontrol yang tidak mencapai ketuntasan minimal dari
aspek afektif yaitu sebanyak 14 siswa atau sebesar 38,88% dari keseluruhan
jumlah siswa kelas kontrol.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut terbukti bahwa model pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
siswa dilihat dari berbagai aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah atas berkat serta hidayah Allah SWT penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Numbered
Heads Together Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Konstruksi
Bangunan Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Di SMK
Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015”.
Keberhasilan dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini dengan rendah hati
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
2. Dr. Muhammad Harlanu, M.Pd., Dekan Fakultas Teknik, Universtas
Negeri Semarang
3. Drs. Sucipto, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri
Semarang.
4. Eko Nugroho Julianto, S.Pd, M.T., Ketua Prodi Pendidikan Teknik
Bangunan, Universitas Negeri Semarang, serta sebagai dosen pembimbing
yang telah sabar memberi bimbingan,semangat, petunjuk serta pengarahan
yang luar biasa selama penulisan skripsi ini.
5. Dra. Sri Handayani M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan semangat dan pengarahan yang luar biasa selama penulisan
skripsi.
viii
6. Dr. Nur Qudus, MT. selaku dosen penguji yang telah memberi masukan
dan pengarahan.
7. Drs. Kamaruddin, Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Salatiga.
8. Bapak Susilo, S. Pd, Ketua Jurusan Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga.
9. Drs. Mahsun, M.T., selaku guru pengampu mata pelajaran Konstruksi
Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi penulis dan para pembaca.
Semarang, Agustus 2015
Rindu Ningati
NIM. 5101411026
ix
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ......................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii
DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2. Perumusan Masalah ..................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
1.4. Batasan Masalah .......................................................................... 4
1.5. Manfaat dan Kegunaan Penelitian ............................................... 5
1.5.1 Manfaat atau Kegunaan Teoritis ................................................ 5
1.5.2 Manfaat atau Kegunaan Praktis .................................................. 5
1.6. Penegasan Istilah ......................................................................... 5
1.7. Sistematika Penulisan Skripsi ...................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1. Hasil Belajar ................................................................................ 9
2.1.1 Pengertian Belajar ...................................................................... 9
2.1.2 Tujuan Belajar ............................................................................ 10
2.1.3 Konsep Perencanaan Pembelajaran ............................................ 11
2.1.4 Strategi Belajar Mengajar ........................................................... 12
x
2.1.5 Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran ............................ 12
2.1.6 Hasil Belajar ............................................................................... 13
2.1.7 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ......................................... 14
2.2 Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan ........................................ 15
2.3 Model Pembelajaran ................................................................... 16
2.4 Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) ........... 17
2.5 Kerangka Berpikir ...................................................................... 20
2.6 Hipotesis ..................................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian ................................................................. 23
Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 24
Variabel Penelitian ...................................................................... 25
Prosedur Pengumpulan Data ...................................................... 26
Instrumen Penelitian .................................................................... 28
3.5.1 Instrumen Hasil Belajar .............................................................. 28
3.5.2 Instrumen Keaktifan Siswa......................................................... 35
Analisis Data................................................................................ 40
3.6.1 Uji Normalitas ............................................................................ 40
3.6.2 Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas) ......................... 41
3.6.3 Uji Perbedaan Rata-Rata (Uji t) ................................................. 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa .............................. 43
Uji t Keaktifan dan Hasil Belajar ................................................ 45
4.2.1 Keaktifan Siswa ......................................................................... 45
4.2.1.1 Uji Normalitas ............................................................................ 45
4.2.1.2 Uji Homogentitas ....................................................................... 46
4.2.1.3 Uji Perbedaan Rata-Rata (uji t) .................................................. 47
4.2.2 Hasil Belajar Siswa .................................................................... 48
4.2.2.1 Uji Normalitas ............................................................................ 48
xi
4.2.1.2 Uji Homogentitas ....................................................................... 49
4.2.1.3 Uji Perbedaan Rata-Rata (uji t) .................................................. 50
4.3 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)......................................... 51
4.4 Pembahasan ................................................................................ 60
BAB V PENUTUP
5.1. Keimpulan .................................................................................. 64
5.2. Saran ............................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 66
LAMPIRAN ...................................................................................................... 68
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Pola Rancangan Penelitian ............................................................. 24
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Uji Coba Instrument Penelitian Hasil Belajar Konstruksi
Bangunan ......................................................................................... 29
Tabel 3.3. Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba........................................... 31
Tabel 3.4. Daya Pembeda Butir Soal ............................................................... 33
Tabel 3.5. Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba ................................. 33
Tabel 3.6. Kriteria Tingkat Kesukaran Soal .................................................... 34
Tabel 3.7. Hasil Analisis Taraf Kesukaran Soal Uji Coba ............................. 35
Tabel 3.8. Kisi-Kisi Angket Keaktifan Belajar Siswa ..................................... 36
Tabel 3.9. Kriteria Penilaian Keaktifan Siswa................................................. 37
Tabel 3.10. Rincian Skor Angket Keaktifan Siswa ........................................... 37
Tabel 3.11. Hasil Analisis Validitas Butir Angket ............................................ 38
Tabel 4.1. Uji Normalitas Keaktifan Siswa ...................................................... 46
Tabel 4.2. Uji Homogenitas ( Kesamaan Dua Varians) Keaktifan Siswa ....... 47
Tabel 4.3. Uji Perbedaan Rata-rata (Uji t) Keaktifan Siswa ............................ 48
Tabel 4.4. Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa ................................................ 49
Tabel 4.5. Uji Homogenitas ( Kesamaan Dua Varians) Hasil Belajar Siswa .. 50
Tabel 4.6. Uji Perbedaan Rata-rata (Uji t) Hasil Belajar Siswa ...................... 51
Tabel 4.7. Nilai Kognitif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................... 53
Tabel 4.8. Nilai Afektif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................... 55
Tabel 4.9. Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............. 56
Tabel 4.10 Nilai Rata-Rata Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........ 58
Tabel 4.11 Kategori Penilaian .......................................................................... 58
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Flow Chart Kerangka Berpikir .................................................... 21
Gambar 4.1. Kegiatan Pembelajaran Di Kelas Eksperimen ............................. 44
Gambar 4.2. Kegiatan Pembelajaran Di Kelas Kontrol ................................... 44
xiv
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Gambar 4.1. Perbedaan Nilai Kognitif Kelas Eksperimen dan Kontrol ........... 53
Gambar 4.2. Perbedaan Nilai Afektif Kelas Eksperimen dan Kelas ................ 55
Gambar 4.3. Perbedaan Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen dan Kontrol... 57
Gambar 4.4. Perbedaan Nilai Rata-rata Akhir Kelas Eksperimen dan Kontrol 59
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba ............................................ 68
Lampiran 2 Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ........................................ 69
Lampiran 3 Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol .............................................. 70
Lampiran 4 Silabus Mata Pelajaran ................................................................ 71
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen .............. 73
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol .................... 80
Lampiran 7 Kisi-Kisi Soal Uji Coba Instrumen .............................................. 86
Lampiran 8 Soal Uji Coba Instrumen ............................................................. 87
Lampiran 9 Kunci Jawaban Soal Uji Coba Instrumen .................................... 94
Lampiran 10 Soal Kelompok ............................................................................ 95
Lampiran 11 Analisis Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan
Realibilitas Butir Soal Instrumen ............................................... 96
Lampiran 12 Rekapitulasi Uji Instrument yang Digunakan ............................. 98
Lampiran 13 Materi........................................................................................... 99
Lampiran 14 Analisis Data Akhir Prestasi Belajar ........................................... 106
Lampiran 15 Data Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa .................................... 107
Lampiran 16 Uji Homogenitas Hasil Belajar Antara Kelas Eksperimen dan
Kontrol ........................................................................................ 109
Lampiran 17 Uji Perbedaan Rata-Rata (Uji t) Hasil Belajar Antara Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................................... 110
Lampiran 18 Angket Keaktifan Siswa .............................................................. 111
Lampiran 19 Analisis Validitas Angket Keaktifan Siswa ................................. 113
Lampiran 20 Uji Homogenitas Keaktifan Siswa .............................................. 115
Lampiran 21 Uji Normalitas Keaktifan Siswa .................................................. 116
Lampiran 22 Daftar Uji Perbedaan Rata-Rata (Uji t) Keaktifan Siswa Antara
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol......................................... 117
Lampiran 23 Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 118
Lampiran 24 Surat Selesai Penelitian SMK Negeri 2 Salatiga ......................... 119
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kehadiran teknologi informasi dan teknologi dalam pembelajaran
merupakan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. Tuntutan dalam
menjawab globalisasi pendidikan telah hadir di depan mata. Berbagai perangkat
komputer beserta koneksinya dapat menghantarkan peserta belajar secara cepat
dan akurat apabila dimanfaatkan secara benar dan tepat. Untuk itu, diperlukan
sumber daya manusia yang tanggap teknologi dan peserta belajar yang aktif serta
mandiri dalam proses pembelajaran.
Metode pembelajaran yang menekankan guru sebagai tokoh sentral
dalam proses pembelajaran atau yang lebih dikenal dengan Teacher Centered
Learning(TCL) masih menjadi fenomena dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Melalui metode pembelajaran tersebut, yang terjadi adalah siswa hanya duduk
mendengarkan dengan aktifitas yang minimal. Metode tersebut dianggap tidak
sesuai dengan tuntutan globalisasi yang mengharuskan siswa mempunyai
kompetensi tertentu seperti penguasaan pengetahuan dan teknologi terbaru.
Dengan kondisi tersebut tentunya juga mendorong pengajar untuk terus
mengembangkan dan menyesuaikan materi pembelajaran dengan perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Sehingga dengan alasan tersebut
maka perubahan paradigma dari Teacher Centered Learning (TCL) ke Student
Centered Learning (SCL) sangat tepat dilakukan untuk mengakomodasi semua
2
kebutuhan tersebut. Karena Student Centered Learning (SCL) merupakan strategi
pembelajaran yang menempatkan peseta didik sebagai subyek aktif dan mandiri
yang bertanggung jawab penuh atas pembelajaran yang dilakukan. Sehingga
pengajar beralih fungsi sebagai mitra belajar/fasilitator.
Proses pembelajaran ideal akan tercipta jika didukung oleh beberapa
komponen seperti strategi, metode dan teknik pengajaran. Dengan berbagai
komponen pendukung tersebut diharapkan proses pembelajaran menjadi efektif
dan efisien. Perencanaan pembelajaran perlu disiapkan oleh seorang guru agar
proses pembelajaran yang akan dilakukan menjadi terarah. Perencanaan
pembelajaran dapat dilakukan mulai dari strategi, metode dan teknik pengajaran.
Dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan media teori maka diperlukan
suatu evaluasi yang menggunakan media ketuntasan minimal. Dimana siswa
harus mencapai kompetensi untuk menguasai pengetahuan tentang materi yang
diberikan serta mencapai aspek psikomotorik dimana siswa harus mampu
mengaitkan dan mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dalam lingkungan
sekitarnya.
Salah satu kegiatan pembelajaran dengan karakteristik teori adalah
materi pekerjaan utilitas dalam mata pelajaran Konstruksi Bangunan. Mata
pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran wajib bagi siswa kelas X Jurusan
Teknik Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga. Sistem pembelajaran yang
dilakukan dalam mata pelajaran ini adalah memberikan materi teori terhadap
siswa dengan cara penyampaian materi yang terpusat oleh guru.
3
Sebuah kegiatan pembelajaran ideal memerlukan sebuah model
pembelajaran sebagai sarana untuk menyampaikan materi kepada siswa. Model
pembelajaran ini harus disesuaikan dengan karakteristik materi dan tujuan yang
akan dicapai. Model yang dapat digunakan untuk mengakomodasi semua
kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran
kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Salah satu alternatif jenis model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan
berdasarkan karakteristik materi konstruksi bangunan dengan kompetensi dasar
mengklasifikasikan dan menalar macam-macam pekerjaan utilitas bangunan
adalah Numbered Heads Together (NHT). Model pembelajaran ini melibatkan
para siswa dalam mereview bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan
mengecek atau memeriksa pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut.
Model ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan
keterampilan bertanya, berdiskusi, dan mengembangkan bakat keterampilan.
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang akan diajukan
dalam penelitian ini adalah “Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads
Together pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan Terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas X Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga Tahun
Ajaran 2014/2015”.
4
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut:
“Apakah penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together
(NHT) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran Konstruksi Bangunan kelas X Teknik Gambar Bangunan di
SMK Negeri 2 Salatiga?”
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan penelitian diatas, maka dapat dirumuskan tujuan
penelitian sebagai berikut :
Untuk mengetahui apakah dengan penerapan model pembelajaran
Numbered Heads Together dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran konstruksi bangunan kelas X Teknik
Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga.
1.4. Batasan Masalah
Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah penelitian pada mata
pelajaran konstruksi bangunan kompetensi dasar mengklasifikasikan dan
menalar macam-macam pekerjaan utilitas pada bangunan berdasarkan
karakteristiknya pada siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan semester genap
tahun ajaran 2014/2015.
5
1.5. Manfaat atau Kegunaan Penelitian
1.5.1. Manfaat atau Kegunaan Teoritis
Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya,
maupun masyarakat pada umumnya mengenai penerapan model pembelajaran
Numbered Heads Together pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan kelas X
Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga terhadap hasil belajar
siswa.
1.5.2 Manfaat atau Kegunaan Praktis
1. Menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya penerapan metode
mengajar guru terhadap tingkat pemahaman siswa pada semua mata
pelajaran kejuruan SMK Negeri 2 Salatiga.
2. Memberikan masukan bagi para pendidik, peserta didik dan masyarakat luas
tentang arti pentingnya pemahaman seorang siswa dalam menjalani proses
belajar di sekolah.
3. Memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya memperbaiki proses
pembelajaran agar lebih baik dan berkualitas.
1.6. Penegasan Istilah
Untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran dan untuk
mewujudkan kesatuan berfikir pembaca, pada penelitian ini perlu ditegaskan
istilah-istilah yang ada, khususnya yang berhubungan dengan judul penelitian.
6
a) Model Numbered Heads Together
Numbered Heads Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama
merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi
pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional.
Numbered Heads Together (NHT) pertama kali dikembangkan oleh Spenser
Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi
yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka
terhadap isi pelajaran tersebut.
b) Keaktifan Siswa
Keaktifan siswa adalah siswa aktif mengolah informasi yang diterima
dan berusaha dengan seluruh anggota badannya untuk mengidentifikasi,
merumuskan masalah, mencari dan menentukan fakta, menganalisis, menafsirkan
dan menarik kesimpulan.
c) Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar
setelah mengalami aktifitas belajar. Perolehan aspek–aspek perubahan perilaku
tersebut tergantung pada yang dipelajari. Jika pembelajar mempelajari
pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah
berupa penguasaan konsep.
d) Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan
Konstruksi Bangunan merupakan mata pelajaran yang diajarkan
kepada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK
Negeri 2 Salatiga.
7
e) Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Salatiga
Siswa kelas X SMK Negeri 2 Salatiga yang dimaksud dalam penelitian
adalah peserta didik kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang
terdaftar sebagai peserta didik di SMK Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2014/2015.
Jadi yang dimaksud dengan penerapan model Numbered Heads
Togetherterhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan
kelas X SMK Negeri 2 Salatiga adalah hasil penerapan suatu model
pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa terhadap pemahaman siswa
kelas X SMK Negeri 2 Salatiga.
1.7. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah para pembaca dalam memahami isi skripsi ini,
maka dipandang perlu mengemukakan sistematikanya. Adapun sistematika
penyususan skripsi ini adalah sebagaimana uraian berikut ini.
Bab I Pendahuluan
Mencakup latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan tujuan
penelitian, manfaat atau kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisi tentang teori-teori yang dijadikan acuan untuk mengadakan
penelitian, kerangka berfikir dan hipotesis.
8
Bab III Metode Penelitian
Berisi tentang model penelitian; Proses pelaksanaan penelitian; populasi, sampel;
variabel-variabel penelitian; Metode dan teknik pengumpulan data; Uji validitas
dan reliabilitas instrumen; teknik analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi tentang deskripsi data yang mencakup data hasil uji validitas dan
reliabilitas instrumen berserta analisisnya maupun data hasil penelitian, pengujian
persyaratan analisis, analisis data dan pengujian hipotesis, serta pembahasan hasil
analisis data.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan
berdasarkan penelitian.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.Hasil Belajar
2.1.1. Pengertian Belajar
Setiap kehidupan manusia dari berbagai jenjang pasti akan mengalami
sebuah proses pembelajaran. Setiap individu mulai dari kanak-kanak hingga
dewasa pasti akan terus belajar mengenai berbagai hal yang berguna bagi
kehidupannya. Hal ini dikarenakan belajar merupakan sebuah kebutuhan
makhluk hidup untuk dapat terus beradaptasi dengan lingkungannya.
Menurut Oemar Hamalik, belajar merupakan suatu proses, suatu
kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan
tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan
hasil latihan melainkan pengubahan perilaku. Sedangkan menurut Gagne dalam
bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan
yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari
sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan
yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan.
Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat
naluriah.
Dengan demikian dapat disimpulkan belajar adalah perubahan tingkah
laku pada individu-individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan
dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan,
10
keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri. Jadi,
dapat dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga yang
menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya. Secara garis besar, belajar
merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental
dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan
belajar adalah kegiatan yang paling pokok dan penting dalam keseluruhan proses
pendidikan.
2.1.2. Tujuan Belajar
Sistem lingkungan (kondisi) belajar yang kondusif sangat diperlukan
dalam usaha pencapaian tujuan belajar. Seorang guru harus mampu menciptakan
sistem lingkungan (kondisi) yang kondusif dalam melakukan proses
pembelajaran. Sistem lingkungan belajar ini sendiri terdiri atau dipengaruhi oleh
berbagai komponen yang masing-masing saling memengaruhi. Komponen-
komponen itu misalnya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang
diajarkan, guru dan siswa yang yang memainkan peranan serta dalam hubungan
sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana prasarana belajar
mengajar yang tersedia.
Guru dalam mengajar harus sudah memiliki rencana dan menetapkan
strategi belajar-mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai. Secara garis besar tujuan pembelajaran dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
a. Untuk mendapatkan pengetahuan
b. Penanaman konsep dan keterampilan
11
c. Pembentukan sikap
Pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan hasil belajar.
Hasil belajar akan bermuara kepada anak didik, maka setelah terjadi proses
internalisasi terbentuklah suatu kepribadian yang utuh. Untuk pencapaian semua
itu, dibutuhkan sistem lingkungan (kondisi) yang mendukung.
2.1.3. Konsep Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan adalah proses penetapan dan pemanfaatan sumber daya
secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-
upaya yang akan dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan.
Pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkah-
langkah tertentu agar pelaksanaannya mencapai hasil yang diharapkan.
Keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh rencana yang
dibuat guru, oleh karena itu komponen-komponen dalam perencanaan belajar
harus disusun atau dikembangkan secara sistematis.
Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian
yang saling berhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau
komponen yang ada didalam pembelajaran., atau dengan pengertian lain yaitu
suatu proses mengatur, mengkoordinasi, dan menetapkan unsur-unsur atau
komponen-komponen pembelajaran. Dalam menyusun perencanaan
pembelajaran harus memperhatikan langkah-langkah, karakteristik dan faktor-
faktor yang lain.
12
2.1.4. Strategi Belajar Mengajar
Strategi belajar mengajar menunjukkan karakteristik tentang rentetan
perbuatan antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Strategi
belajar mengajar merupakan perencanaan yang berisi mengenai rangkaian
aktivitas yang dibuat untuk mencapai suatu tujuan yang sudah ditentukan.
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan
oleh guru dan murid supaya tujuan pembelajaran bisa dilakukan secara efektif
dan efisien.
Strategi mengajar adalah sebuah cara yang dipakai guru dalam
menjalankan proses belajar mengajar agar bisa mempengaruhi peserta didik
untuk mencapai tujuan pengajaran dengan lebih efektif dan efisien. Jadi strategi
belajar mengajar ada pada proses pelaksanaan yang menjadi tindakan nyata guru
pada saat mengajar berdasarkan pada aturan dalam pengajaran. Strategi
pembelajaran harus mengandung penjelasan mengenai prosedur dan teknik yang
dipakai pada proses pembelajaran.
2.1.5. Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan aktifitas
dan kreatifitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar.
Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan
proses pembelajaran. Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun
mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat
13
dipisahkan (Sardiman, 2001:98). Belajar yang berhasil harus melalui berbagai
macam aktifitas, baik aktifitas fisik maupun psikis.
Salah satu penilaian proses pembelajaran adalah melihat sejauh mana
keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Nana Sudjana (2004 :
61) menyatakan keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal : (1) Turut serta dalam
melaksanakan tugas belajarnya; (2) Terlibat dalam pemecahan masalah; (3)
Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang
dihadapinya; (4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk
pemecahan masalah; (5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk
guru; (6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya; (7)
Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah sejenis; (8) Kesempatan
menggunakan atau menerapkan apa yang diperoleh dalam menyelesaikan tugas
atau persoalan yang dihadapinya.
2.1.6. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga
macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan
pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi
dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne
membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan
intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan motoris. Dalam
sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler
14
maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari
Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni
ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris.
a. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif
tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat
tinggi.
b. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
c. Ranah psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni (a)
gerakan refleks, (b) keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan
perseptual, (d) keharmonisan atau ketepatan, (e) gerakan keterampilan
kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan interpretatif.
2.1.7. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Proses pembelajaran berbasis kompetensi adalah proses pembelajaran
ketuntasan, yakni ketuntasan pencapaian kompetensi dasar melalui ketuntasan
kompetensi indikator, setelah diadakan evaluasi hasil kegiatan pembelajaran
melalui penilaian hasil belajar. Tuntas tidaknya suatu penilaian hasil belajar
ditentukan oleh standar ukuran pencapaian nilai minimal yang harus dicapai oleh
seorang siswa. Ukuran pencapaian nilai minimal dikenal dengan KKM, yakni
15
kriteria ketuntasan minimal, dari setiap mata pelajaran. Jadi tuntas tidaknya, hasil
belajar ketika pencapaian hasilnya mencapai minimal. Nilai minimal (KKM)
ditentukan/dirumuskan oleh tingkat satuan pendidikan.
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) berfungsi sebagai pedoman guru
untuk melakukan evaluasi bagi peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar
yang diikuti. Sedangkan bagi peserta didik, berfungsi sebagai acuan dalam
menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar
(KD) dan indikator ditetapkan KKM yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta
didik. Peserta didik diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti
penilaian agar mencapai nilai melebihi KKM.
2.2.Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan
Mata pelajaran konstruksi bangunan merupakan mata pelajaran yang
termasuk ke dalam kurikulum 2013 kelas X di SMK Negeri 2 Salatiga.
Konstruksi bangunan merupakan mata pelajaran wajib yang harus dipelajari oleh
semua siswa kelas X jurusan teknik bangunan. Jurusan teknik bangunan di SMK
Negeri 2 Salatiga mempunyai tiga program studi yang terdiri dari Teknik Gambar
Bangunan (TGB), Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB), dan Teknik
Konstruksi Kayu (TKK).
Konstruksi bangunan merupakan salah satu mata pelajaran kelas X SMK
Negeri 2 Salatiga yang mempelajari tentang berbagai macam bentuk dan fungsi
dari konstruksi bangunan. Salah satu kompetensi dasar pada mata pelajaran
konstruksi bangunan adalah mengklasifikasi dan menalar macam-macam
16
pekerjaan utilitas pada bangunan yang mempunyai materi pokok perancangan
sistem plumbing dan jaringan distribusi, pencegahan dan penanggulangan bahaya
kebakaran, pekerjaan penyambungan pipa, pekerjaan pemasangan pompa dan
drainase serta pekerjaan pemasangan tangki air.
2.3. Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan sebuah cara yang dilakukan seorang
guru dalam melaksanakan proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai. Penentuan model pembelajaran ini disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran, sifat materi pelajaran, ketersediaan fasilitas, kondisi peserta didik,
dan alokasi waktu yang tersedia. Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing, sehingga seorang guru diharapkan mampu
memodifikasi model pembelajaran yang dipilih agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam
proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa diantaranya adalah
model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning), pembelajaran langsung
(Direct Instruction), pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based
Instruction), pembelajaran kontekstual (Contextual Learning), dan sebagainya.
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam mata
pembelajaran konstruksi bangunan pada materi pekerjaan utilitas bangunan
adalah Numbered Heads Together (NHT). Model pembelajaran ini adalah salah
satu model dari model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini
17
mendorong siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Model
pembelajaran NHT melatih siswa untuk bekerja sama, melatih siswa untuk
menjadi tutor sebaya, melatih siswa untuk terbiasa tampil di depan kelas serta
melatih siswa untuk menemukan informasi secara mandiri dengan cara
berdiskusi.
2.4. Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)
Numbered Heads Together adalah suatu model pembelajaran yang lebih
mengedepankan kepada aktifitas siswa dalam mencari, mengolah, dan
melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di
depan kelas (Rahayu, 2006). NHT pertama kali diperkenalkan oleh Spencer
Kagan dkk (1993). Model NHT adalah bagian dari model pembelajaran
kooperatif struktural, yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur Kagan
menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada kelompok-
kelompok kecil secara kooperatif. Struktur tersebut dikembangkan sebagai bahan
alternatif dan struktur kelas tradisional seperti mengacungkan terlebih dahulu
untuk kemudian ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaan yang telah
dilontarkan. Suasana seperti ini menimbulkan kegaduhan dalam kelas, karena
para siswa saling berebut dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab
pertanyaan peneliti
Menurut Kagan (2007) model pembelajaran NHT ini secara tidak
langsung melatih siswa untuk saling bertukar informasi, mendengarkan dengan
18
cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif
dalam pembelajaran. Tipe ini dikembangkan dengan melibatkan para siswa dalam
menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman
mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang
hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu :
a. Hasil belajar akademik struktural
b. Pengakuan adanya keberagaman
c. Pengembangan keterampilan sosial
Dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru menggunakan
struktur empat fase sebagai sintaks NHT:
a. Penomoran
Dalam fase ini guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang dan
kepada setiap anggota kelompok diberi nomor 1 sampai 5.
b. Mengajukan pertanyaan
Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat
bervariasi. Pertanyaan dapat sangat spesifik dan dalam bentuk kalimat
tanya.
c. Berpikir bersama
Siswa menyatukan pendapatnya terhadap pendapatnya terhadap jawaban
pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota timnya.
19
d. Menjawab
Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya
sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab
pertanyaan untuk seluruh kelas.
Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT
terhadap siswa yag hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren dalam
Ibrahim (2000 : 18), antara lain adalah :
a. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
b. Memperbaiki kehadiran
c. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar
d. Perilaku menganggu menjadi lebih kecil
e. Konflik antara pribadi berkurang
f. Pemahaman yang lebih mendalam
g. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
h. Hasil belajar lebih tinggi
Selain memiliki beberapa kelebihan, model pembelajran kooperatif tipe
NHT juga memiliki kekurangan diantaranya:
a. Siswa yang terbiasa dengan metode konvensional sedikit kewalahan.
b. Guru harus bisa memfasilitasi siswa
c. Tidak semua siswa mendapat giliran
20
2.5. Kerangka Berpikir
Apabila dikaji lebih lanjut berdasarkan teori yang telah diuraikan diatas,
proses pembelajaran metode konvensional dengan guru sebagai pusat
pembelajaran (TCL) menyebabkan siswa pasif. Sehingga diperlukan proses
pembelajaran yang berpusat pada siswa (SCL).
Penelitian ini akan dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Kelas kontrol merupakan kelas yang tidak diberikan perlakuan.
Proses pembelajaran pada kelas ini menggunakan metode konvensional yang
biasa digunakan oleh guru pengampu. Pada kelas ini guru sebagai pusat
pembelajaran, sehingga siswa hanya bertugas mendengarkan tanpa melakukan
aktifitas apapun. Proses pembelajaran ini mengakibatkan siswa pasif, bosan, dan
daya serapnya cepat hilang dikarenakan menghapal. Dengan proses pembelajaran
yang demikian, maka hasil belajar siswa pun menjadi tidak optimal.
Kelas eksperimen merupakan kelas yang diberikan perlakuan. Proses
pembelajaran pada kelas ini dengan metode pembelajaran Numbered Heads
Together (NHT). Proses pembelajaran dengan metode pembelajaran NHT
diharapkan dapat meningkatkan keantusiasan siswa karena dirasa menarik dan
menegangkan. Model NHT menuntut siswa untuk bertanggung jawab terhadap
soal yang diberikan, sehingga memicu siswa menjadi lebih aktif dan mandiri.
Ditambah dengan adanya pengembangan media pembelajaran audiovisual yang
digunakan, diharapkan mampu mendorong minat siswa. Dengan proses
pembelajaran tersebut, diharapkan mampu meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar siswa.
21
Berdasarkan kerangka berpikir diatas dengan penerapan metode
pembelajaran Numbered Heads Together diharapkan dapat meningkatkan
keaktifan dan hasil belajar siswa lebih dari 85% dalam mempelajari konstruksi
bangunan khusunya pada pokok bahasan mengklasifikasikan dan menalar
macam-macam pekerjaan utilitas pada bangunan. Sehingga diperlukan beberapa
data yang berkaitan dengan keaktifan dan hasil belajar siswa.
Berikut skema/gambaran dari jalan pemikiran diatas :
Gambar 2.1. Flow Chart Kerangka Berpikir
Post test (m2) Post test (m1)
Dibandingkan
m1 ≥ m2
Pembelajaran dengan
model Numbered Heads
Together
Pembelajaran tanpa
model Numbered Heads
Together(m2)
Diharapkan terjadi
peningkatan hasil belajar
Diharapkan terjadi
peningkatan hasil belajar
Perlakuan
Hipotesis
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pre test Pre test
Kesulitan menerima materi baru
22
2.6. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenarannya masih harus diuji. Berdasarkan permasalahan dan teori yang
dikumpulkan maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
“Siswa akan lebih aktif dan hasil belajar meningkat lebih dari 85%
dengan penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada
mata pelajaran konstruksi bangunan kelas X teknik gambar bangunan di SMK
Negeri 2 Salatiga”.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimen. Penelitian
eksperimen merupakan suatu penyelidikan ilmiah yang menuntut peneliti
memanipulasi dan mengendalikan satu atau lebih variabel bebas serta mengamati
variabel terikat, untuk melihat perbedaan yang sesuai dengan manipulasi variabel-
variabel bebas tersebut (Arief Furchan, 2007:39). Metode penelitian eksperimen
dibedakan menjadi 2 yaitu, desain eksperimen sejati (true experimental) dan
eksperimental semu (quasi experimental).
Pada penelitian ini akan digunakan penelitian Eksperimental-Semu
(Quasi Experimental Designs). Menurut Arief Furchan (2007:394) penelitian
ekperimental-semu adalah disain penelitian yang dapat memberikan pengendalian
sebanyak mungkin dalam situasi yang ada. Dalam penelitian ini dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok eksperimental/coba dan kelompok pengendali/kontrol.
Kelompok pengendali/kontrol merupakan kelompok dengan perlakuan seperti biasa
(umum). Sedangkan kelompok eksperimental/coba adalah kelompok dengan
perlakuan berbeda dari biasanya.
Rancangan penelitian yang digunakan yaitu desain eksperimen dengan
melihat perbedaan keaktifan dan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
24
Tabel 3.1. Pola Rancangan Penelitian
Kelompok Pre Test Perlakuan Post Test
Eksperimen KE1 m1 KE2
Kontrol KK1 m2 KK2
Keterangan ;
KE 1 : simbol tes awal untuk kelompok eksperimen
KE 2 : simbol tes akhir untuk kelompok eksperimen
KK 1 : simbol tes awal untuk kelompok kontrol
KK 2 : simbol tes akhir untuk kelompok kontrol
m1 : simbol untuk keaktifan dan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran
NHT
m2 : simbol untuk keaktifan dan hasil belajar siswa tanpa model pembelajaran
NHT
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:80).
Jadi populasi bukan hanya orang tapi juga obyek dan benda-benda alam
yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang
dipelajari, tetapi meliputi karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek
25
itu. Sedangkan sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono,2013:118).
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Teknik Gambar
Bangunan semester 2 yang berjumlah 72 siswa yang terdiri dari 36 siswa kelas X
Teknik Gambar Bangunan A dan 36 siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan B.
Berdasarkan uraian diatas maka sampel yang dipilih pada penelitian adalah seluruh
siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan semester 2 yang berjumlah 72 siswa yang
terdiri dari 36 siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan A dan 36 siswa kelas X
Teknik Gambar Bangunan B. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
teknik total sampling.
3.3. Variabel Penelitian
Seorang peneliti akan selalu berhubungan dengan variabel penelitian
karena variabel inilah yang mengungkapkan penelitian tersebut. Menurut Sugiyono
(2013:60) mengemukakan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam buku yang sama menurut
Hatch dan Farhady (1981) yang dikutip oleh Sugiyono (2013:60) menyebutkan
bahwa variabel sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara
satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek lain.
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah hasil belajar
siswa.Hasil belajar dalam penelitian ini yang diteliti adalah hasil tes pada mata
pelajaran Konstruksi Bangunan kompetensi dasar mengklasifikasikan dan menalar
26
macam-macam pekerjaan utilitas pada bangunan. Berdasar karakteristiknya pada
siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan A dan X Teknik Gambar Bangunan B
semester genap tahun ajaran 2014/2015. Variabel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah hasil belajar siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2
Salatiga pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan.
3.4. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Menentukan subyek penelitian.
2) Menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
3) Menyeimbangkan kedua kelompok untuk memastikan bahwa kedua
kelompok memulai pembelajaran dari titik awal yang sama yaitu dengan cara
mencari homogenitasnya.
4) Menyusun kisi-kisi untuk tes
5) Dalam pembelajaran kelas, kelas kontrol diberi pembelajaran ceramah dan
tugas-tugas seperti biasa, untuk pembelajaran kelas eksperimen diberi
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Numbered Heads
Together.
6) Kedua kelompok diberi tes yang sama pada akhir pembelajaran kelas.
Langkah-Langkah Penelitian:
1) Penelitian menggunakan teknik random sampling, dengan menentukan
sampel penelitian yaitu siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan A sebagai
27
kelas kontrol dan kelas X Teknik Gambar Bangunan B sebagai kelas
eksperimen.
2) Membuat instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian.
3) Menyusun kisi-kisi tes.
4) Penyusunan instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi tes yang ada.
5) Mengujicobakan instrumen tes uji coba yang nantinya tes tersebut digunakan
sebagai tes penentuan hasil belajar siswa terhadap materi kompetensi dasar
yang diberikan.
6) Menganalisis hasil data uji coba tes untuk mengetahui tingkat kesukaran,
daya pembeda, validitas dan reabilitas.
7) Menentukan soal-soal yang memenuhi syarat dalam poin “6” untuk
selanjutnya digunakan untuk soal pre test dan post test pada kelas kontrol dan
kelas eksperimen.
8) Melaksanakan tes awal yaitu pre test pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
9) Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran kelas menggunakan metode
pembelajaran Numbered Heads Together pada kelas eksperimen.
10) Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol diberi pembelajaran
ceramah dan tugas-tugas seperti biasa, untuk pembelajaran kelas eksperimen
diberi pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads
Together.
11) Melaksanakan pos test yang merupakan tes hasil belajar pada kelas kontrol
dan eksperimen.
28
12) Menganalisis data yang terkumpul dengan metode yang telah ditentukan.
13) Menyusun hasil penelitian.
3.5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Di dalam penyusunan instrumen
penelitian diperlukan sebuah kisi-kisi instrumen yang sesuai dengan indikator yang
harus dicapai. Dalam penelitian ini digunakan dua instrumen penelitian, yaitu
instrumen penelitian tes hasil belajar dan instrumen penelitian keaktifan siswa.
3.5.1. Instrumen Hasil Belajar
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
dalam penelitian ini menggunakan metode tes. Tes merupakan alat atau prosedur
yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan
cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto,2013:67). Metode tes yang
digunakan adalah pre test dan post test, pre test diberikan sebelum penerapan
pembelajaran dengan metode Numbered Heads Togetherpada kelas eksperimen serta
sebelum penerapan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional
pada kelas kontrol. Sedangkan post test diberikan sesudah penerapan pembelajaran
dengan metode Numbered Heads Togetherpada kelas eksperimen serta sesudah
penerapan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada
kelas kontrol.
Untuk penyusunan instrumen hasil belajar yang lebih sistematis,
diperlukan penyusunan item-item sesuai dengan indikator yang dibentuk dalam
29
sebuah kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi instrumen soal uji coba yang akan digunakan
untuk pre test dan post test dapat dilihat pada tabel 3.2. di bawah ini.
Tabel 3.2. Kisi-kisi uji coba instrumen penelitian hasil belajar konstruksi
bangunan Pokok bahasan Sub pokok bahasan No. item soal Jumlah
soal
Perancangan
Sistem Plumbing
Air Bersih dan
jaringan distribusi
a. Pengertian sistem plumbing 1, 2 2
b. Perencanaan sistem air bersih 3, 4, 5 3
c. macam- macam sistem dan
peralatan penyediaan air bersih 6, 7, 8 3
Perancangan
Sistem plumbing
Air Kotor dan
jaringan distribusi
a. Pengertian air buangan 9, 10 2
b. macam- macam sistem dan
peralatan penyediaan air kotor 11, 12, 13, 14 4
c. Perencanaan sistem air kotor 15, 16, 17, 18 4
Perancangan
Sistem plumbing
Air Hujan dan
jaringan distribusi a. Perencanaan sistem air hujan 19, 20, 21
3
Pekerjaan
pemasangan
pompa
a. Klasifikasi dan pemasangan
pompa air 22, 23, 24, 25 4
Pekerjaan
pemasangan
tangki air a. Klasifikasi tangki air 26, 27 2
Pencegahan dan
Penanggulangan
Bahaya Kebakaran
bangunan dan
lingkungan
perumahan
a. Klasifikasi dan perencanaan fire
protection 28, 29, 30 3
Jumlah soal 30
Setelah dilakukan penyusunan kisi-kisi instrumen, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan uji coba instrumen penelitian hasil belajar siswa. Uji
coba instrumen digunakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran
dan daya pembeda soal. Uji coba instrumen dilaksanakan sebelum pre test dan post
30
test pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol, uji coba instrumen diberikan pada
kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK Negeri 2 Salatiga, kelas tersebut
menjadi uji coba instrumen dikarenakan kelas ini telah mendapatkan materi pelajaran
mata pelajaran konstruksi bangunan dengan kompetensi dasar mengklasifikasikan
dan menalar macam-macam pekerjaan utilitas pada bangunan. Setelah diketahui
hasil uji instrumennya maka akan dipilih soal yang akan digunakan untuk mengukur
hasil belajar siswa.
Berikut beberapa cara pengujian instrumen hasil belajar yang dilakukan
dalam penelitian ini :
a. Validitas Tes
Validitas soal adalah suatu ukuran yang menunjukkan valid atau tidaknya
suatu instrumen. Suatu alat ukur dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang
hendak diukur. Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus:
( )( )
√* ( ) +* ( ) + (1)
Keterangan:
rxy = nilai korelasi skor butir soal dengan skor total
X = jumlah skor butir soal
Y = jumlah skor total soal
N = jumlah subjek atau siswa
XY = jumlah perkalian antara skor butir soal dan skor total soal
X2 = jumlah kuadrat skor butir soal
Y2 = jumlah kuadrat skor total soal
31
Selanjutnya nilai rphis yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel product
moment. Soal dikatakan valid apabila rphis mempunyai korelasi lebih besar dari nilai
rtable dengan taraf signifikasi 5% maka soal dikatakan valid dan jika rphis< rtabel maka
soal dikatakan tidak valid.
Berdasarkan uji coba dari 30 butir soal, hasil analisis validitas soal uji
coba dapat dilihat pada tabel 3.3. di bawah ini:
Tabel 3.3. Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba
Kriteria Nomor Soal Jumlah
Soal
Valid 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18,
19, 20, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30 25
Tidak
Valid 1, 3, 8, 21, 24 5
Sumber : Analisis Data Penelitian
Memperhatikan hasil uji validitas dari tabel 3.3. diatas, soal tes
menunjukkan bahwa 5 soal tidak valid dan 25 soal valid yang dapat digunakan
dalam pre test dan post test.
b. Reliabilitas
Menurut Arikunto (2010:221) “Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan
bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Rumus yang digunakan
sebagai berikut:
r11 (k
k-1) (1-
M(k-M)
k t) (Arikunto 2010:232) (2)
32
dimana,
M Jumlah skor total
Banyaknya siswa
∑
( )
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir soal
M = Rata-rata soal
Vt = Varians soal
Berdasarkan hasil analisis soal uji coba didapat harga r11 diperoleh nilai r11
= 0,882. Sedangkan nilai rtabel dengan taraf signifikan 5% dengan n = 30 adalah
0,361. Karena nilai r11> rtabel (0,882 > 0,361) maka dapat disimpulkan bahwa soal
instrumen tersebut reliabel.
c. Daya Pembeda Butir Soal Tes
Analisis daya pembeda butir soal adalah kemampuan sebuah soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai dan siswa yang tidak pandai. Dalam
penelitian ini menggunakan rumus daya pembeda belah dua.
Untuk mengukur daya beda digunakan rumus daya beda belah dua sebagai
berikut :
DP =
(3)
Keterangan :
33
DP = daya beda soal (indeks diskriminasi)
JBA = jumlah yang benar pada butir soal kelompok atas
JBB = jumlah yang benar pada butir soal kelompok bawah
JSA = banyaknya siswa pada kelompok atas
Kriteria soal-soal yang dapat yang dapat dipakai sebagai instrumen
berdasarkan daya pembedanya diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 3.4. Daya Pembeda Butir Soal
DP Kualifikasi
0,00<DP<0,20 Jelek
0,20<DP<0,40 Cukup
0,40<DP<0,70 Baik
0,70<DP<1,00 Baik Sekali
Negatif Tidak Baik,harus
dibuang
Berdasarkan hasil soal uji coba diperoleh daya pembeda butir soal dapat di
lihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.5. Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba
Kriteria Nomor Soal Jumlah
Soal
Jelek 12, 21 2
Cukup 1, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 13,
23, 24, 27, 28, 29, 30 14
Baik 2, 4, 11, 14, 15, 17,
18, 19, 20, 22, 25, 26 12
Baik
Sekali 6, 16 2
Sumber : Analisis Data Penelitian
d. Tingkat Kesukaran
34
Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring
banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul (Arikunto,
2009:176). Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sukar. Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus sebagai berikut:
IK =
(4)
Keterangan:
IK = indeks kesukaran
JBA = jumlah yang benar pada butir soal kelompok atas
JBB = jumlah yang benar pada butir soal kelompok bawah
JSA = banyaknya siswa pada kelompok atas
JSB = banyaknya siswa pada kelompok bawah
Tabel 3.6. Kriteria Tingkat Kesukaran Soal
Interval IK Kriteria
IK = 0,00 Terlalu sukar
0,00 <IK ≤ 0,30 Sukar
0,30< IK ≤ 0,70 Sedang
0,70< IK ≤ 1,00 Mudah
IK = 1 Terlalu mudah
Berdasarkan hasil analisis soal uji coba taraf kesukaran butir soal dapat
dilihat pada tabel 3.7. di bawah ini:
35
Tabel 3.7. Hasil Analisis Taraf Kesukaran Soal Uji Coba
Kriteria Nomor Soal Jumlah
Soal
Sukar 3, 8, 11, 14, 18, 21, 25, 28 8
Sedang 1, 4, 5, 6, 9, 15, 17, 20, 22,
24, 27, 29 12
Mudah 2, 7, 10, 12, 13, 16, 19, 23,
26, 30 10
Sumber : Analisis Data Penelitian
Berdasarkan tabel rekapitulasi (lampiran 12) perhitungan yang telah
dilakukan pada penelitian ini didapat 25 butir soal yang dapat digunakan untuk
mengambil data pada penelitian ini 25 butir soal tersebut adalah 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30. Selanjutnya soal
ini digunakan untuk soal pre test dan post test pada kegiatan penelitian di kelas
kontrol maupun kelas eksperimen.
3.5.2. Instrumen Keaktifan Siswa
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur keaktifan siswa
dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner/angket. Kuesioner/angket
dibuat untuk mendapatkan informasi atau data dengan mengajukan daftar yang berisi
pernyataan-pernyataan yang sudah disiapkan sebelumnya dan kemudian masing-
masing responden mengisi kuesioner tersebut. Kuesioner diajukan bersifat tertutup,
dimana responden telah diberikan jawaban dan responden tinggal memilih jawaban
yang menurutnya sesuai. Kisi-kisi instrumen angket keaktifan siswa yang di gunakan
dapat di lihat pada tabel 3.8. di bawah ini.
Tabel 3.8. Kisi-kisi angket keaktifan belajar siswa
36
No. Variabel Aspek Indikator Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif Jumlah
1
Keaktifan
Siswa Selama
Pembelajaran
Kegiatan Visual Membaca materi 1, 15 8, 22 4
2 Kegiatan Lisan
Bertanya
2, 16, 29 9, 23, 34 6 Mengemukakan
ide/pemikiran
Diskusi
3 Kegiatan
Mendengarkan
Mendengarkan materi
pelajaran 3, 17, 30 10, 24 5
Mendengarkan
presentasi
4 Kegiatan Menulis
Membuat ringkasan
4, 18, 31 11, 25 5 Mengerjakan latihan
Aktif mengumpulkan
ide dan mencatat hasil
penelitian
5 Kegiatan Motorik
Ikut dalam kegiatan
mengamati diluar
kelas 5, 19, 33 12, 26 5
Mengamati berbagai
pekerjaan utilitas di
sekitar sekolah
6 Kegiatan Mental
Memecahkan masalah
6, 20 13, 27 4 Menganalisis soal
Mengambil keputusan
7 Kegiatan
Emosional
Bersemangat
7, 21 14, 28, 32 5
Berani
Bosan
Gugup
Takut
Jumlah item yang valid 18 16 34
Dalam menentukan skor angket keaktifan siswa di gunakan skala likert
dengan 4 pilihan jawaban yaitu Sangat sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak sesuai (TS) dan
37
Sangat tidak sesuai (STS). Untuk pernyataan positif skala yang digunakan adalah 4,
3, 2, dan 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif 1, 2, 3, dan 4.
Tabel 3.9. Kriteria penilaian keaktifan siswa Pilihan
Jawaban
Skor untuk
item positif
Skor untuk
item negatif
SS 4 1
S 3 2
TS 2 3
STS 1 4
Berdasarkan kriteria penilaian angket keaktifan siswa, maka di dapat skor
tertinggi dengan jumlah skor 124 dan skor terendah adalah 78. Adapun rincian skor
yang di peroleh dapat di lihat dalam tabel 3.10. di bawah ini.
Tabel 3.10. Rincian Skor Angket Keaktifan Siswa Skor Skor Tertinggi Skor Terendah
Frekuensi Jumlah
(Skor x Frekuensi)
Frekuensi Jumlah
(Skor x Frekuensi)
4 22 88 6 24
3 12 36 8 24
2 - - 10 20
1 - - 10 10
Skor
total 124 78
Sumber : Analisis Data Penelitian
Berikut beberapa cara pengujian instrumen keaktifan siswa yang
dilakukan dalam penelitian ini :
a. Validitas Butir
Validitas butir adalah suatu ukuran yang menunjukkan valid atau tidaknya
suatu butir kuesioner/angket. Suatu alat ukur dikatakan valid jika mampu mengukur
apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas butir digunakan rumus:
( )( )
√* ( ) +* ( ) + (5)
38
Keterangan:
rxy = nilai korelasi skor butir angket dengan skor total
X = jumlah skor butir angket
Y = jumlah skor total angket
N = jumlah subjek atau siswa
XY = jumlah perkalian antara skor butir soal dan skor total soal
X2 = jumlah kuadrat skor butir soal
Y2 = jumlah kuadrat skor total soal
Selanjutnya nilai rphis yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel product
moment. Butir dikatakan valid apabila rphis mempunyai korelasi lebih besar dari nilai
rtable dengan taraf signifikasi 5% maka butir dikatakan valid dan jika rphis< rtabel maka
butir dikatakan tidak valid.
Berdasarkan hasil uji coba dari 34 butir angket dapat dilihat pada tabel
3.11. di bawah ini:
Tabel 3.11. Hasil Analisis Validitas Butir Angket
Kriteria Nomor Butir Angket Jumlah
Butir
Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,
15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,
26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34
34
Tidak
Valid - 0
Sumber : Analisis Data Penelitian
Memperhatikan hasil uji validitas butir angket dari tabel 3.11. diatas, soal
tes menunjukkan bahwa 34 butir angket yang dapat digunakan untuk mengungkap
keaktifan siswa dalam mengikuti proses pebelajaran Konstruksi Bangunan.
b. Reliabilitas
39
Menurut Arikunto (2010:221) “Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan
bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Rumus yang digunakan
sebagai berikut:
r11 (k
k-1) (1-
M(k-M)
k t) (Arikunto 2010:232) (6)
dimana,
M Jumlah skor total
Banyaknya siswa
∑
( )
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir soal
M = Rata-rata soal
Vt = Varians soal
Berdasarkan hasil analisis soal uji coba didapat harga r11 diperoleh nilai r11
= 2,002. Sedangkan nilai rtabel dengan taraf signifikan 5% dengan n = 34 adalah
0,329. Karena nilai r11> rtabel (2,002 > 0,361) maka dapat disimpulkan bahwa butir
angket tersebut reliabel.
3.6. Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t-.
Teknik uji t- digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok pada penelitian
40
ini yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis data dalam penelitian
ini dibagi menjadi dua yaitu analisis data untuk hasil belajar siswa dan analisis data
untuk keaktifan siswa.
3.6.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah
data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Langkah-langkah uji normalitas
sebagai berikut :
1. Menentukan hipotesis :
Ho : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
Ha : sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal
2. Menentukan
3. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis
Ho diterima jika : χ2
hitung < χ2
(1- );(k-3), dengan k = banyak kelompok
4. Menghitung X2
hitung
k
i i
iihirung
E
EOX
1
2
2 (Sudjana,2005 : 273) (7)
Keterangan:
hitungX 2: harga chi kuadrat
Oi : frekuensi hasil pengamatan
41
Ei : frekuensi yang diharapkan
k : banyaknya kelompok
5. Menentukan simpulan.
3.6.2 Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas)
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
mempunyai varians yang homogen atau tidak.
Langkah-langkah
1. Menentukan hipotesis
Ho : 21 mm (varians homogen)
Ha : 21 mm (varians tidak homogen)
2. Menentukan
3. Menentukan kriteria penerimaan Ho
Ho diterima jika Fhitung< F1/2 (n1-1, n2-1)
4. Menghitung F
iliansterkec
terbesarVariansF
var (Sudjana, 2005: 250) (8)
3.6.3 Uji Perbedaan Rata-Rata (Uji t)
Uji hipotesis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil akhir penelitian.
Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui perbedaan keaktifan dan perbedaan
peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Numbered
Heads Together (NHT) dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran
konvensional. Uji yang digunakan adalah uji satu pihak dengan hipotesis sebagai
berikut:
42
H0 (Hipotesa null) = Peningkatan keaktifan dan hasil belajar kelompok
eksperimen lebih rendah atau sama dengan
kelompok kontrol
Ha (Hipotesa Alternatif) = Peningkatan keaktifan dan hasil belajar kelompok
eksperimen lebih tingi daripada kelompok
kontrol.
Karena jumlah sampel n1 = n2 dan varians homogen = maka
digunakan uji t dengan rumus:
√
dengan s = √( )
( )
Sudjana (2005:239) (9)
keterangan:
t = uji t
= rata-rata kelompok eksperimen
= rata-rata kelompok kontrol
= simpangan baku
= varians kelompok eksperimen
= varians kelompok kontrol
n1 = banyaknya sampel kelompok eksperimen
n2 = banyaknya sampel kelompok control
64
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan yaitu :
1. Penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together dapat
memaksimalkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran
dilihat dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2. Terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik dengan penerapan model
pembelajaranNumbered Heads Together dan penggunaan model pembelajaran
konvensional pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan pada kompetensi dasar
mengklasifikasikan dan menalar macam-macam pekerjaan utilitas pada
bangunan diSMK Negeri 2 Salatiga pada Program Keahlian Teknik Gambar
Bangunan Kelas X dengan rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar
dengan model pembelajaran Numbered Heads Together lebih tinggi yaitu 90,45
dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar
menggunakan model pembelajaran konvensional dengan nilai rata-rata yaitu
83,01. Ketuntasan belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama-sama
mencapai 100%. Namun jika ditinjau dari tiap kriteria penilaian, ada 14 siswa
atau sebesar 38,88% dari kelas kontrol memiliki nilai afektif dibawah KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan
model pembelajaran Numbered Heads Together lebih efektif meningkatkan
65
keaktifan dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran
Konstruksi Bangunan.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah :
1. Guru dapat melakukan variasi dalam pembelajaran salah satunya dengan
menerapkan model pembelajaranNumbered Heads Together pada mata
pelajaran Konstruksi Bangunan atau pada mata diklat lain yang memiliki
karakteristik materi yang sama.
2. Penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran sangat diperlukan untuk memaksimalkan keaktifan dan hasil belajar
siswa pada mata diklat Konstruksi Bangunan khususnya kompetensi
dasarmengklasifikasikan dan menalar macam-macam pekerjaan utilitas pada
bangunan
66
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2009. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata
Kuliah Medan Elektromagnetik. Jurnal Edukasi@Elektro. 5(1): 12-14.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara.
Baskoro, Febri. 2013. Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Dengan
Model Pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) Dilengkapi
LKS Pada Materi Termokimia Siswa Kelas Xi Ipa-3 Sma Negeri 6
Surakarta. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK). 2(2) :85-91
Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.
Furchan, Arif. 2007. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Ibnu, Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Dan
Kontekstual. Jakarta : Prenadamedia Group.
Ibrahim. 2000. Kelebihan Numbered heads together. http://blogibrahim.html. 20
Mei 2015 (12 : 17).
Karyadi., Widodo, Joko., Dan Muhsin. 2012. Keefektifan Metode Pmebelajran
Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Fungsi Konsumsi dan
Fungsi Tabungan. Jurnal UNNES EEAJ. 1(1): 2-5
Khasanah, Arifatun. 2013. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Heads Together (NHT) Dilengkapi Kartu Soal Untuk Meningkatkan
Kekatifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA MA Ali Maksum.
Skripsi. Universita Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta.
67
Mayasari, Retno, 2015. Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Konstruksi
Bangunan Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton
Di SMK Negeri 1 Magelang Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi.
Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Pratama, Yudika. 2012. Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajr
Melalui Metode Pemecahan Masalah Tentang Soal Cerita Pada
Pengerjaan Operasi Hitung Campuran Pada Siswa Kelas Iii Sdn I
Kapencar Kabupaten Wonosobo. Skripsi. Universitas Kristen Satya
Wacana. Salatiga.
Rahayu. 2006. Numbered Heads Together.
http://rahayu_numberedheadstogether(NHT)blogulum.html. 20 Mei
2015 (11:49).
Sardiman A.M. 2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Sudjana. 2005. Metoda statistika. Bandung : PT. Tarsito.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Ulum, Bakhrul. 2013. Keaktifan Belajar Siswa. http://blogulum.html. 7 Maret
2015 (04:03).
68
Lampiran 1 :
No. Nama Kode No. Nama Kode
1 ADEN WAHRUL MUBAROH UC1 14 HAYI PRASTYO UTOMO UC14
2 ADI RIYANTO UC2 15 LINTANG TIMUR UC15
3 AGUS AGUNG PRIHANTORO UC3 16 LUKMAN ARIF BUDIYANTO UC16
4 AHMAD FAHAM UC4 17 MUHAMAD KAMUD WIBISONO UC17
5 ANDI AHMAD SAPUTRA UC5 18 MUHAMAD URIP SUBRON J UC18
6 ANGGA MAULANA SANTOSA UC6 19 MULYA ABADI SATYAWAN UC19
7 ARI KRISTIAWAN UC7 20 NAZILA MAULIDA UC20
8 ARIES EKO ROBIYANTO UC8 21 NUR HIDAYAH UC21
9 ARIYA FERDIAN NALENDRA UC9 22 PRADIPTA BAMBANG M UC22
10 ARUNG SAMODRA UC10 23 RAMLI AHMAD UC23
11 BUSAERI UC11 24 SUSIWI TYAS SAPUTRI UC24
12 DWI SULISTYO UC12 25 SYATILA DANIS FARZANA UC25
13 FAHRIZAL JOKO KURNIANTO UC13 26 WAHYU TRI PRABOWO UC26
DAFTAR SISWA KELAS UJI COBA
69
Lampiran 2 :
DAFTAR SISWA KELAS EKSPERIMEN
No. Nama Kode No. Nama Kode
1 ABIMANYU SETYA WIBOWO E1 19 LARASATI DEVI KUMALA E19
2 AGUNG SETYA BUDI E2 20 LEONARDO CALISTRO MAGNO E20
3 AINAYA FEBRIYANI E3 21 MAHARDIKA AJI WIBISONO E21
4 APRILLIA TIRTASARI E4 22 MARTINUS IVANKA NOVA K E22
5 BAGAS ADI SAPUTRO E5 23 MIFTACHUL CHUSNA ANNISA E23
6 CAHYO AJI PRASETYO E6 24 MUHAMAD ALVIN CAHYO N E24
7 CERIA NUR FAJRULLOH E7 25 MUHAMMAD AJI SAPUTRO E25
8 DESTY AVIANI SAPUTRI E8 26 MUHAMMAD IMRON HIDAYAT E26
9 DEWI SETYA PUTRI E9 27 NATASHA JESSICA PUTRI E27
10 DHELA WAHYU RISTANTY E10 28 RATNASARI DEWI E28
11 DICKI WAHYU ADI LAKSONO E11 29 RIANA ISNA DEWI E29
12 DITHA MALASARI E12 30 RIZKI AYU LESTARI E30
13 FIRA FITRIANA E13 31 RUDI HERMAWAN E31
14 FITRIA FEBRIANI E14 32 SENLI ARNANTIA SEVIRA P E32
15 HAFID ABBAS E15 33 UMAILA MUSFARINA E33
16 INDAH NOVITA SARI E16 34 WAHYU AGUNG SAPUTRA E34
17 INTAN VIDIASTATIK E17 35 WIDYA EMILIA E35
18 JOKO MULYANTO E18 36 YORDAN AULIA HIDAYAT E36
70
Lampiran 3 :
DAFTAR SISWA KELAS KONTROL
No. Nama Kode No. Nama Kode
1 AGUS FIRHAN ALI K1 19 KRISTINA BUDI SETIATI K19
2 AHMAD HENDRI SUSILO K2 20 KURNIA HANNYDA UMAMY K20
3 AJENG ARDHIA SAPUTRI K3 21 LIANI K21
4 AKBAR SYAIFUL JIHAD K4 22 MUHAMAD IKHSAN K22
5 ANITA VENDA SARI K5 23 MUHAMMAD CHOIRIL AZIZ K23
6 ARMAN RIVAI K6 24 MUHAMMAD FANNANY HAMID K24
7 AUDINDA HERSA VINAKA DANELA K7 25 MUHAMMAD NUR FAKHRIZAL K25
8 BUNGA NUR SETIYANINGSIH K8 26 NINA K26
9 DENY ADI SAPUTRO K9 27 OKITA KUMALA RESTU K27
10 DEWI ANGGRENI SETIORINI (P) K10 28 OTNIEL EDWARD WIBISONO K28
11 EKO SUPRIYANTO K11 29 RAKA FERNANDO K29
12 EVI DINIARYANI K12 30 RENDI LAKSONO K30
13 FACHRI FATKHUR RIZAL K13 31 RIYAN FEBRIYANTO K31
14 FEBRINING PINUJI K14 32 SELLA WARDHANI K32
15 FIRYAL AMALYA SALSABILA K15 33 SYIVA ALYA FAERUZI K33
16 HANNA MEIHERAWATI K16 34 YUDI GAUTAMA K34
17 IKA WIDYANINGSIH K17 35 YUDIS TRIANTO K35
18 JIHAN LABANA KAULIKA K18 36 YULIA PUTRI LESTARI K36
71
Lampiran 4 :
SILABUS MATA PELAJARAN
Satuan Pendidikan :SMK
Mata Pelajaran : Konstruksi Bangunan
Kelas /Semester :X/1 dan 2
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 :Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
72
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran 3.11 Mengklasifikasi
macam-macam
pekerjaan utilitas
pada bangunan
4.11 Menalar macam
pekerjaan utilitas pada
bangunan
Perancangan Sistem Plumbing Air Bersih dan jaringan distribusi
Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan distribusi
Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi
Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran bangunan dan lingkungan perumahan
Listrik Untuk Bangunan dan lingkungan kerumahan
Sistem pengolahan sampah lingkungan
Pengkondisian Udara
Pekerjaan Penyambungan Pipa
Pekerjaan pemasangan pompa dan drainase
Pekerjaan pemasangan tangki air
Mengamati :
Membaca bahan
bacaan terkait dengan
utilitas pada bangunan
Mengamati berbagai
utilitas pada bangunan
Menanya :
Mengkondisikan siswa
untuk secara aktif
bertanya tentang topik
yang berkaitan dengan
utilitas pada bangunan
Mengeksplorasi :
Melakukan
pengumpulan data
tentang utilitas pada
bangunan
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan
data/informasi dan
menentukan
hubungannya,
selanjutnyanya
disimpulkan dengan
urutan dari yang
sederhana sampai pada
yang lebih kompleks
terkait dengan utilitas
pada bangunan
Mengkomunikasikan :
Mempresentasikan hasil
pengamatan tentang
berbagai utilitas pada
bangunan
73
66
Lampiran 5 :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )
KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan
Mata Pelajaran : Konstruksi Bangunan
Kompetensi Dasar : 3.11. Mengklasifikasi macam-macam pekerjaan utilitas
pada bangunan
4.11. Menalar macam-macam pekerjaan utilitas pada bangunan
Kelas/Semester : X TGB / 2
Prog.Studi Keahlian : Teknik Gambar Bangunan
Alokasi Waktu : 14 x 45 menit (2 pertemuan @ 7 x 45 menit)
A. Kompetensi Inti :
A. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
B. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
C. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
74
D. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
3.1 Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan
fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan perancangan sistem
plumbing.
3.2 Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam
perencanaan dan perancangan sistem plumbing dalam bangunan.
2.1 Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu,
inovatif dan tanggung jawab dalam menerapkan aturan sistem plumbing dalam
bangunan.
2.2 Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam
menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikirdan cara merancang serta
merencanakan sistem plumbing pada bangunan.
2.3 Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam melakukan tugas merancang serta merencanakan sistem
plumbing pada bangunan.
3.11 Mengklasifikasikan macam-macam pekerjaan :
a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan distribusi,
b. Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan Distribusi
c. Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi
d. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air
e. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
. 4.11 Menalar gambar dalam pekerjaan :
a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan distribusi,
b. Perancangan Sistem Plumbing Air Kotor dan jaringan distribusi
c. Perancangan Sistem Plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi
d. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air
e. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
75
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari peserta didik dapat mengklasifikasikan dan menalar
berbagai macam pekerjaan :
a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan distribusi,
b. Perancangan Sistem Plumbing Air Kotor dan jaringan distribusi
c. Perancangan Sistem Plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi
d. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air
e. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
D. Materi Pembelajaran
a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan distribusi
b. Perancangan Sistem Plumbing Air Kotor dan jaringan Distribusi
c. Perancangan Sistem Plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi
d. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air
e. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific (ilmiah)
2. Metode : NHT (Numbered Heads Together)
3. Model : Student Center Learning
F. Media, Alat, Sumber Pembelajaran
1. Media : Lectora, LCD
2. Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus, Meja Gambar,
Komputer/laptop
3. Sumber Belajar : Internet, Buku ajar
76
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
a. Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik menjawab salam dan sapaan dari guru, berdoa, dan
mengondisikan diri siap mengikuti pelajaran.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi penjelasan
tentang manfaat menguasai materi pembelajaran.
3. Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran
rencana belajar.
4. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan
memberikan nomor kepala kepada setiap siswa.
b. Inti (295 menit)
1. Guru membagikan buku panduan dan lembar kerja siswa
2. Guru menyampaikan apersepsi tentang materi yang akan dibahas
3. Guru mengajak siswa untuk mengamati beberapa macam
pekerjaan utilitas yang ada di sekitar sekolah
4. Guru membahas bersama siswa mengenai hasil pengamatan
mengenai macam-macam pekerjaan utilitas yang ada di sekitar
sekolah
5. Guru menyampaikan materi ajar dengan menggunakan
pengembangan media Lectora
6. Guru membagikan soal yang harus di diskusikan oleh siswa
7. Siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan dan menuliskan
hasil diskusinya pada lembar kerja
c. Penutup (10 menit)
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil kerja hari ini
2. Guru memberikan umpan balik dengan mengulas kembali
pertanyaan pada tahap motivasi dan meminta siswa untuk
menyimpulkan secara singkat
77
Pertemuan Kedua
a. Pendahuluan ( 10 menit )
1. Peserta didik menjawab salam dan sapaan dari guru, berdoa, dan
mengondisikan diri siap mengikuti pelajaran.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi penjelasan
tentang manfaat menguasai materi pembelajaran.
3. Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran
rencana belajar.
b. Inti (295 menit )
1. Siswa meneruskan diskusi kelompok
2. Siswa dapat menanyakan materi atau istilah yang tidak dimengerti
3. Siswa mengkomunikasikan jawaban yang didapat kepada sesama
anggota kelompoknya
4. Guru menampilkan pertanyaan dan memanggil salah satu nomor
kepala siswa
5. Siswa menjawab pertanyaan yang ditampilkan guru di depan kelas
6. Siswa lain dengan nomor kepala yang sama dapat menyanggah
atau memberikan masukan atas jawaban yang diberikan
c. Penutup ( 10 menit )
1. Siswa bersama guru menghitung skor kelompok
2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang
telah dibahas
3. Siswa mengerjakan evaluasi mandiri
78
H. Penilaian
a. Penilaian Kognitif
Prosedur Penilaian Kognitif
Keterangan :
N1 : Pre Test
N2 : Observasi
N3 : Post Test
Nilai Akhir = (N1 + N2 + N3)/3
b. Penilaian Afektif
Prosedur penilaian afektif menggunakan angket/kuesioner (terlampir).
c. Penilaian Psikomotorik
No Aspek yang dinilai Skor
1. Mengamati
2. Menganalisis
3. Berkomunikasi
4. Menjawab dan menyanggah pertanyaan
Keterangan Skor:
Kategori Kurang : 3 - 5
Kategori Cukup : 6 - 7
Kategori Baik : 8 - 9
Nilai =
79
Penilaian Observasi
Nilai =
Menyetujui.
Guru Pengampu Praktikan
Drs. Mahsun, MT. Rindu Ningati
NIP. 196402251995121002 NIM. 5101411026
80
Lampiran 6 :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan
Mata Pelajaran : Konstruksi Bangunan
Kompetensi Dasar : 3.11 dan 4.11
Kelas/Semester : X TGB / 2
Prog.Studi Keahlian : Teknik Gambar Bangunan
Materi Pokok : a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan
distribusi
b. Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan distribusi
c. Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi
d. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air
e. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
Alokasi Waktu : 14 x 45 menit (2 pertemuan @ 7 x 45 menit)
A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan
81
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan
fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan pemotongan gambar
benda teknik dan penempatan ukuran pada gambar teknik.
1.2 Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam
pembuatan gambar potongan dan penempatan ukuran benda pada
gambar teknik.
2.1 Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu,
inovatif dan tanggung jawab dalam menerapkan aturan pemotongan
dan penempatan ukuran dalam gambar teknik.
2.2 Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam
menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikirdan cara melakukan
pemotongan dan penempatan ukuran dalam gambar teknik.
2.3 Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam melakukan tugas menggambar potongan
dan penempatan ukuran pada gambar teknik.
3.1 Menjelaskan :
a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan distribusi,
b. Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan Distribusi
c. Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi
d. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air
e. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
4.1 Menyajikan gambar :
a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan distribusi,
b. Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan Distribusi
c. Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi
d. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air
e. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
82
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari peserta didik dapat menjelaskan :
a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan distribusi,
b. Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan Distribusi
c. Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi
d. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air
e. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
D. Materi Pembelajaran
a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan distribusi,
b. Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan Distribusi
c. Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi
d. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air
e. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
E. Metode Pembelajaran
1. Metode : Ceramah dan tugas
F. Media, Alat, Sumber Pembelajaran
1. Media : Power point, LCD, Job Sheet
2. Alat : Papan Tulis, Spidol, Penghapus, Meja Gambar, Pensil,
Penggaris SegitigaKomputer/laptop
3. Sumber Belajar : Internet, Buku ajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
a. Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik menjawab salam dan sapaan dari guru, berdoa, dan
mengkondisikan diri siap mengikuti pelajaran
2. Guru dan siswa bertanya jawab berkaitan dengan materi yang telah
disampaikan
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi
penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran.
4. Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran
dan rencana kegiatan pembelajaran
b. Inti (295 menit)
1. Peserta didik mengamati :
a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan
distribusi
b. Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan
Distribusi
83
2. Peserta didik mengeksplorasi :
a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan
distribusi
b. Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan distribusi
3. Peserta didik menyimpulkan dengan membuat rangkuman tentang:
a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan
distribusi
b. Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan distribusi
4. Peserta didik menyampaikan hasil simpulannya di depan kelas
tentang :
a. Perancangan Sistem Plumbing Air bersih dan jaringan
distribusi
b. Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan distribusi
c. Penutup (10 menit)
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dibahas
2. Peserta didik memberikan umpan balik terhadap simpulan yang
disampaikan guru
3. Guru memberikan evaluasi secara lisan kepada peserta didik.
Pertemuan Kedua
a. Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik menjawab salam dan sapaan dari guru, berdoa, dan
mengkondisikan diri siap mengikuti pelajaran
2. Guru dan siswa bertanya jawab berkaitan dengan materi yang telah
disampaikan
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi
penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran.
4. Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran
dan rencana kegiatan pembelajaran
b. Inti (295 menit)
1. Peserta didik mengamati :
a. Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan
distribusi
b. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air
c. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
2. Peserta didik mengeksplorasi :
a. Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan
distribusi
b. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air
c. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
84
3. Peserta didik menyimpulkan dengan membuat rangkuman tentang:
a. Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi
b. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air
c. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
4. Peserta didik menyampaikan hasil simpulannya di depan kelas
tentang :
a. Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan
distribusi
b. Pekerjaan Pemasangan Pompa Air
c. Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
c. Penutup (10 menit)
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dibahas
2. Peserta didik memberikan umpan balik terhadap simpulan yang
disampaikan guru
3. Peserta didik mengerjakan evaluasi
H. Penilaian (waktu menyesuaikan dengan JP)
a. Penilaian Kognitif
Prosedur Penilaian Kognitif
Keterangan :
N1 : Pre Test
N2 : Observasi
N3 : Post Test
Nilai Akhir = (N1 + N2 + N3)/3
b. Penilaian Afektif
Prosedur penilaian afektif menggunakan angket/kuesioner (terlampir).
85
c. Penilaian Psikomotorik
No Aspek yang dinilai Skor
1. Mengamati
2. Menganalisis
3. Berkomunikasi
4. Menjawab dan menyanggah pertanyaan
Keterangan Skor:
Kategori Kurang : 3 - 5
Kategori Cukup : 6 - 7
Kategori Baik : 8 - 9
Menyetujui.
Guru Pengampu Praktikan
Drs. Mahsun, MT. Rindu Ningati
NIP. 196402251995121002 NIM. 5101411026
Nilai =
86
Lampiran 7
KISI-KISI SOAL UJI COBA DAN INSTRUMEN
Pokok bahasan Sub pokok bahasan No. item
soal
Jumlah
soal
Perancangan Sistem Plumbing Air Bersih dan jaringan distribusi
a. Pengertian sistem
plumbing 1, 2 2
b. Perencanaan sistem air
bersih 3, 4, 5 3
c. macam- macam sistem dan
peralatan penyediaan air
bersih
6, 7, 8 3
Perancangan Sistem plumbing Air Kotor dan jaringan distribusi
a. Pengertian air buangan 9, 10 2
b. macam- macam sistem dan
peralatan penyediaan air
kotor
11, 12, 13,
14 4
c. Perencanaan sistem air
kotor 15, 16, 17,
18 4
Perancangan Sistem plumbing Air Hujan dan jaringan distribusi
b. Perencanaan sistem air
hujan 19, 20, 21
3
Pekerjaan pemasangan pompa
b. Klasifikasi dan
pemasangan pompa air 22, 23, 24,
25 4
Pekerjaan pemasangan tangki air
b. Klasifikasi tangki air 26, 27 2
Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran bangunan dan lingkungan perumahan
a. Klasifikasi dan
perencanaan fire protection 28, 29, 30 3
Jumlah soal 30
87
Lampiran 8
SOAL UJI COBA INSTRUMEN
PENGANTAR SOAL UJI COBA INSTRUMEN
1. Soal ini merupakan soal uji coba instrumen yang digunakan untuk
kepentingan penelitian skripsi.
2. Penelitian skripsi sendiri akan dilaksanakan di kelas X TGB A dan X TGB B.
3. Soal uji coba instrumen ini diberikan kepada siswa kelas XI TKBB .
4. Materi pada soal uji coba instrumen ini meliputi perencanaan sistem plumbing
air bersih dan jaringan distribusi, perencanaan sistem plumbing air kotor dan
distribusi, perencanaan sistem plumbing air hujan dan distribusi, pekerjaan
pemasangan pompa dan tangki air serta pencegahan dan penanggulangan
bahaya kebakaran bangunan dan lingkungan perumahan. Materi tersebut
merupakan materi yang pernah Anda dapatkan saat Anda duduk di kelas X
TKBB.
5. Hasil dari soal uji coba instrumen ini tidak berpengaruh terhadap nilai Anda
siswa kelas XI TKBB pada mata pelajaran apapun. Hasil dari soal uji coba
instrumen ini 100% digunakan untuk kepentingan penelitian skripsi.
6. Oleh karena itu, sangat diharapkan Anda untuk mengerjakan soal uji coba
instrumen ini dengan maksimal dan bersungguh-sungguh karena hal
tersebut akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penelitian skripsi
pemberi soal.
88
PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL
1. Isikan identitas Anda ke dalam lembar jawab yang telah tersedia dengan
menggunakan pulpen, sesuai petunjuk.
2. Silanglah jawaban pada huruf yang Anda anggap benar pada lembar jawab.
3. Waktu mengerjakan 30 menit.
4. Jumlah soal uji coba 25 butir.
5. Bacalah soal-soal dengan teliti sebelum Anda menjawabnya.
6. Periksalah lembar jawab dengan seksama sebelum Anda kumpulkan.
Jawablah soal-soal dibawah ini dengan
tepat !
1. Suatu kelengkapan fasilitas
bangunan yang digunakan untuk
menunjang tercapainya unsur
kenyamanan, kesehatan, komunikasi
serta mobilitas dalam bangunan
disebut …
a. Instalasi d. Utilitas
b. Drainase e. Plumbing
c. Sanitasi
2. Sistem perpipaan sebagai sistem
penyediaan atau pengeluaran air ke
tempat-tempat yang dikehendaki
dalam suatu bangunan dan dapat
memenuhi kebutuhan penghuninya
dalam masalah air dinamakan …
a. Instalasi d. Utilitas
b. Plumbing e. Drainase
c. Sanitasi
3. Diketahui :
Kecepatan rata-rata aliran (v) =
2 m/detik
Volume roof tank (Vrt) = 60
m3
Waktu pemompaan = 30 menit
Nilai debit aliran yang
direncanakan adalah …
89
a. 33,3 l/detik d. 40,2
l/detik
b. 18,0 l/detik e. 10,5
l/detik
c. 90,0 l/detik
4. Jarak minimal ruang bebas untuk
pemeriksaan dan perawatan
tangki adalah …
a. 100 cm d. 2 m
b. 5 m e. 80 cm
c. 60 cm
5. Hal yang tidak diperlukan dalam
merancang konsep sistem plumbing
penyediaan air bersih adalah …
a. Jenis gedung
b. Denah bangunan
c. Konstruksi gedung
d. Komposisi warna gedung
e. Penggunaan gedung
6. Dibawah ini yang tidak termasuk
dalam sistem penyediaan air bersih
adalah …
a. Sistem sambungan langsung
b. Sistem sambungan menerus
c. Sistem tanpa tangki
d. Sinstem tangki atap
e. Sistem tangki tekan
7. Mengurangi kemungkinan terjadinya
pencemaran air minum merupakan salah
satu fungsi dari …
a. Sistem tangki atap
b. Sistem tangki bawah
c. Sistem sambungan langsung
d. Sistem tangki tekan
e. Sistem tanpa tangki
8. Salah satu keuntungan dari
penggunaan sistem tangki atap dilihat
dari segi utilitas adalah …
a. harganya mahal
b. perubahan tekanan besar
c. perawatan tangki sederhana dan mudah
d. sistem kerja kompleks
e. tidak mempunyai cadangan air
9. Dibawah ini yang tidak termasuk
kedalam zat buangan adalah …
a. Air hujan
b. Air tinja
c. Air minum
d. Air buangan dari dapur
e. Air bekas pakai
10. Definisi dari air kotor adalah …
a. Air yang berasal dari bathtub, wastafel,
dan sink dapur
b. Air yang berwarna hitam
90
c. Air yang berasal dari riol kota
d. Air buangan yang mengandung
kotoran manusia
e. Air buangan limbah pabrik
11. Solusi untuk pembuangan pada
perumahan yang tidak ada riol kota
adalah …
a. Dikumpulkan dalam satu
tangki terlebih dahulu
b. Disambungkan ke instalasi
pengolahan air kotor dahulu
c. Dibuang langsung di
septictank
d. Diteruskan ke bak penampung
e. Dibuang langsung melalui
pompa otomatik
12. Salah satu sistem pembuangan
berdasarkan letaknya adalah …
a. Sistem bertekanan
b. Sistem campuran
c. Sistem gravitasi
d. Sistem terpisah
e. Sistem pembuangan dalam
bangunan
13. Salah satu syarat perangkap adalah …
a. Konstruksi perangkap
kompleks
b. Kedalaman air penyekat
berkisar 50-100 mm
c. Ada bagian perangkap yang
bergerak dan bersudut
d. Bahan perangkap terbuat dari
bahan mudah karat
e. Konstruksi perangkap sulit
dijangkau
14. Untuk mencegah masuknya gas
berbau atau serangga, biasanya
perangkap yang digunakan adalah
berbentuk …
a. Perangkap P
b. Perangkap S
c. Perangkap drum
d. Perangkat genta
e. Perangkap U
15. Ukuran pipa minimal yang ditanam
dibawah tanah adalah …
a. 100 mm d. 100 cm
b. 50 mm e. 5 m
c. 50 cm
16. Manfaat pipa ven dalam sistem
perpipaan air kotor adalah …
a. Menghindari terjadinya
cyclone effect
b. Menghindari terjadiya
kebakaran
91
c. Menghindari terjadinya
pencemaran air
d. Menghindari terjadinya karat
e. Menghindari terjadinya
kebocoran pipa
17. Contoh gambar jenis perangkap S
dibawah ini adalah …
a.
b.
c.
d.
e.
18. Salah satu hal yang perlu diperhatikan
pada sistem pengaliran air kotor dengan
sistem gravitasi adalah …
a. jenis pipa
b. kemiringan pipa
c. warna pipa
d. jumlah pipa
e. ukuran pipa
19. Salah satu konstruksi bangunan yang
berfungsi untuk mengurangi kelebihan air
dari suatu kawasan disebut …
a. Plumbing d. Sanitasi
b. Drainase e. Instalasi
c. Utilitas
20. Kemiringan minimal pipa air hujan
adalah …
a. 6% d. 3%
b. 5% e. 2%
c. 4%
21. Salah satu hal yang tidak menjadi
pertimbangan dalam perhitungan ukuran
talang air hujan adalah …
a. Debit air hujan
b. Tekanan yang diberikan air hujan
c. Luas atap yang dilayani
d. Jumlah penghuni
e. Kemiringan atap
22. Penggunaan pompa tangan/pompa
hisap tekan biasanya digunakan pada
kedalaman …
a. > 10m d. >7m
92
b. < 10m e. > 15m
c. < 7m
23. Klasifikasi suatu pompa dibedakan
berdasarkan kecuali …
a. Power d.
Totalhead
b. Kapasitas e. Warna
c. Panjang pipa hisap
24. Langkah pertama yang dilakukan saat
akan memasang pompa di bangunan
bertingkat adalah …
a. Memasang pondasi
b. Menempatkan lokasi pompa
sesuai denah
c. Sambung instalasi daya
d. Lakukan running
e. Atur pressure switch pompa
25. Bagian pompa yang berfungsi sebagai
pengatur aliran air adalah …
a. Katup d. Manometer
b. Pipa tekan e. Saringan
c. Fleksible joint
26. Salah satu keunggulan dari tangki
polyethylene adalah …
a. Mempunyai warna-warna
yang cerah
b. Mempunyai kapasitas yang
besar
c. Memiliki tiga lapisan
d. Harganya mahal
e. Mudah didapat
27.
Gambar diatas merupakan jenis tangki air
yang terbuat dari ...
a. Beton d. Stainless steel
b. Fiberglass e. Polyethylene
c. Semen
28. Hal yang tidak termasuk dalam
perencanaan fire protection adalah …
a. Mengurangi seminimal mungkin bahan
yang mudah terbakar
b. Memilih bahan struktur yang tahan api
c. Meletakkan instalasi listrik secara
berantakan dan sembarangan
d. menggunakan bahan pengisi tabung
pemadam yang non combustible
e. Menggunakan bahan penangkal petir
93
29. Gambar dibawah ini merupakan jenis
alarm terhadap …
a. smoke detcctor
b. heat protector
c. fire protection
d. water protection
e. sprinkler protection
30. Sistem sarana deteksi kebakaran
sekaligus dengan upaya pegatasan
disebut …
a. Automatic Sprinkler System (Ass)
b. Simple Sprinkler System (Sss)
c. Booster System
d. Manual Sprinkler System (Mss)
e. Fire Hydrant
94
Lampiran 9
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA INSTRUMEN
1. D
2. B
3. B
4. E
5. A
6. C
7. C
8. B
9. E
10. B
11. A
12. B
13. B
14. E
15. C
16. E
17. B
18. C
19. B
20. C
21. A
22. A
23. D
24. B
25. E
26. C
27. A
28. C
29. A
30. B
Distribusi Jawaban:
A = 6 Jawaban
B = 10 Jawaban
C = 7 Jawaban
D = 2 Jawaban
E = 5 Jawaban
95
Lampiran 10
Soal Kelompok
Petunjuk Pengerjaan
1. Tulis identitas Anda dan kelompok ke dalam laporan yang anda buat dengan menggunakan pulpen
2. Beri nomor disetiap nama yang anda tuliskan
3. Jawab soal sesuai nomor soal yang anda dapat
4. Diskusikan jawaban yang anda dapat dengan teman sekelompok anda
Soal Kelompok
1. Jelaskan macam-macam sistem penyediaan air bersih !
2. Jelaskan tentang sistem perpipaan air kotor !
3. Sebutkan dan jelaskan peralatan yang harus ada di sekitar pompa !
4. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan pada perencanaan penyaluran air hujan !
5. Jelaskan kekurangan dan kelebihan dari masing-masing jenis tangki air !
6. Jelaskan cara pemasangan pompa yang anda ketahui !
96
Lampiran 11
Analisis Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Realibilitas Butir Soal Instrumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 UC16 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 UC1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 UC4 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 UC12 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
5 UC23 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1
6 UC3 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
7 UC5 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
8 UC7 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
9 UC17 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
10 UC21 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1
11 UC9 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1
12 UC26 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0
13 UC11 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1
14 UC13 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
15 UC14 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0
16 UC25 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1
17 UC8 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0
18 UC15 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1
19 UC20 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0
20 UC24 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1
21 UC2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1
22 UC10 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
23 UC18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
24 UC22 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0
25 UC6 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0
26 UC19 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
15 16 7 15 17 14 19 11 16 13 13 24 19 9 13 17
∑X 15 16 7 15 17 14 19 11 16 13 13 24 19 9 13 17
∑Y 433 433 433 433 433 433 433 187 433 433 433 433 433 433 433 433
∑XY 275 314 133 319 323 299 347 211 314 263 262 418 356 204 291 339
∑X² 15 16 7 15 17 14 19 11 16 13 13 24 19 9 13 17
∑Y² 8499 8499 8499 8499 8499 8499 8499 8499 8499 8499 8499 8499 8499 8499 8499 8499
rxy 0.279 0.534 0.202 0.765 0.458 0.722 0.377 0.308 0.534 0.508 0.497 0.375 0.488 0.622 0.814 0.642
rtabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Kriteria tidak valid tidak valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid
JBA 9 11 5 12 10 12 11 7 10 9 10 13 12 8 11 12
JBB 6 5 2 3 7 2 8 4 6 4 3 11 7 1 2 2
JSA 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13
JSB 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13
DP 0.23 0.46 0.23 0.69 0.23 0.77 0.23 0.23 0.31 0.38 0.54 0.15 0.38 0.54 0.69 0.77
Kriteria Cukup Baik Cukup Baik CukupBaik
sekaliCukup Cukup Cukup Cukup Baik Jelek Cukup Baik Baik
Baik
sekali
JBA 9 11 9 12 10 12 11 7 10 9 10 13 12 8 11 12
JBB 6 5 6 3 7 2 8 4 6 4 3 11 7 1 2 2
JSA 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13
JSB 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13
IK 0.58 0.74 0.28 0.58 0.65 0.54 0.73 0.27 0.62 0.81 0.28 0.92 0.73 0.25 0.50 0.76
Kriteria Sedang Mudah Sukar Sedang Sedang Sedang Mudah Sukar Sedang Mudah Sukar Mudah Mudah Sukar Sedang Mudah
Day
a P
emb
eda
Tin
gkat
Kes
uka
ran
Jumlah
Val
idit
as
No. KodeNo Soal
97
Lanjutan
Analisis Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Realibilitas Butir Soal Instrumen
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 UC16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 841
2 UC1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 784
3 UC4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 28 784
4 UC12 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625
5 UC23 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24 576
6 UC3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 24 576
7 UC5 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 23 529
8 UC7 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 21 441
9 UC17 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 21 441
10 UC21 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 19 361
11 UC9 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 19 361
12 UC26 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 18 324
13 UC11 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 17 289
14 UC13 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 16 256
15 UC14 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 15 225
16 UC25 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 15 225
17 UC8 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 12 144
18 UC15 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 11 121
19 UC20 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 11 121
20 UC24 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 10 100
21 UC2 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 9 81
22 UC10 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 9 81
23 UC18 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 8 64
24 UC22 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 8 64
25 UC6 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 7 49
26 UC19 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 6 36
15 11 14 14 18 14 21 15 8 16 15 11 14 9 433 8499
∑X 15 11 14 14 18 14 21 15 8 16 15 11 14 9
∑Y 433 433 433 433 433 433 433 433 433 8 8499 433 0 Jumlah
∑XY 294 238 289 294 329 275 379 273 187 302 289 223 274 185
∑X² 15 11 14 14 18 14 21 15 8 16 15 11 14 9
∑Y² 8499 8499 8499 8499 8499 8499 8499 8499 8499 8499 8499 8499 8499 8499
rxy 0.489 0.606 0.612 0.667 0.346 0.459 0.406 0.257 0.637 0.399 0.434 0.440 0.448 0.403
rtabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Kriteria valid valid valid valid tidak valid valid tidak valid valid valid valid valid valid
JBA 11 9 11 11 10 10 12 8 8 11 10 7 9 6
JBB 4 2 3 3 8 4 9 6 0 5 5 4 5 3
JSA 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13
JSB 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13
DP 0.54 0.54 0.62 0.62 0.15 0.46 0.23 0.15 0.62 0.46 0.38 0.23 0.31 0.23
Kriteria Baik Baik Baik Baik Jelek Baik Cukup Cukup Baik Baik Cukup Cukup Cukup Cukup
JBA 11 9 11 11 10 10 12 8 8 11 10 7 9 6
JBB 4 2 3 3 8 4 9 6 0 5 5 4 5 3
JSA 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 K = 30
JSB 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 M = 16,615
IK 0.58 0.22 0.87 0.54 0.27 0.54 0.81 0.54 0.21 0.72 0.58 0.22 0.54 0.25 Vt = 50,313
Kriteria Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar Sedang Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar Sedang Mudah r11 = 0,882
Day
a P
emb
eda
Tin
gkat
Kes
uka
ran
Jumlah
Val
idit
as
Y Y²No. KodeNo Soal
98
Lampiran 12
REKAPITULASI UJI INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN
No. Validitas Daya Pembeda
Tingkat Kesukaran
Keterangan Nomor Soal
1 tidak valid Cukup Sedang Dibuang -
2 valid Baik Mudah Dipakai 1
3 tidak valid Cukup Sukar Dibuang -
4 valid Baik Sedang Dipakai 2
5 valid Cukup Sedang Dipakai 3
6 valid Baik sekali Sedang Dipakai 4
7 valid Cukup Mudah Dipakai 5
8 tidak valid Cukup Sukar Dibuang -
9 valid Cukup Sedang Dipakai 6
10 valid Cukup Mudah Dipakai 7
11 valid Baik Sukar Dipakai 8
12 valid Jelek Mudah Dipakai 9
13 valid Cukup Mudah Dipakai 10
14 valid Baik Sukar Dipakai 11
15 valid Baik Sedang Dipakai 12
16 valid Baik sekali Mudah Dipakai 13
17 valid Baik Sedang Dipakai 14
18 valid Baik Sukar Dipakai 15
19 valid Baik Mudah Dipakai 16
20 valid Baik Sedang Dipakai 17
21 tidak valid Jelek Sukar Dibuang -
22 valid Baik Sedang Dipakai 18
23 valid Cukup Mudah Dipakai 19
24 tidak valid Cukup Sedang Dibuang -
25 valid Baik Sukar Dipakai 20
26 valid Baik Mudah Dipakai 21
27 valid Cukup Sedang Dipakai 22
28 valid Cukup Sukar Dipakai 23
29 valid Cukup Sedang Dipakai 24
30 valid Cukup Mudah Dipakai 25
99
Lampiran 13
MATERI
1.1 Perancangan Sistem Plumbing Air Bersih Dan Jaringan Distribusi
Perancangan atau perencanaan sistem air bersih didasarkan pada :
a. Kebutuhan air bersih
b. Ketentuan umum
c. Sistem dan peralatan penyediaan air bersih
d. Jaringan pipa air bersih
Ketentuan sistem penyediaan air bersih harus memenuhi kriteria dibawah ini :
a. Tekanan air pada alat plambing sesuai dengan ketentuan
b. Kecepatan aliran dalam pipa minimal 0,9 dan maksimal 2 m/detik
c. Kapasitas tangki air bawah diperhitungkan berdasarkan kebutuhan air per hari
d. Kapasitas tangki air atas diperhitungkan berdasarkan fluktuasi pemakaian per hari
Adapun pembagian sistem penyediaan air bersih adalah sebagai berikut :
a. Sistem sambungan langsung
Sistem sambungan langsung adalah sistem dimana, pipa distribusi kebangunan langsung
dengan, pipa cabang dari sistem penyediaan air minum secara kolektif (dalam hal ini pipa cabang
distribusi PDAM).
Karena terbatasnya tekanan air di pipa distribusi PDAM, maka sistem ini hanya bisa untuk
bangunan kecil atau bangunan rumah sampai dengan 2 (dua) lantai.
Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem, ini adalah air yang berasal dan pipa
cabang sistem penyediaan air minum secara kolektif (dalam hal ini pipa cabang distribusi PDAM).
100
b. Sistem tangki tekan
Biasanya sistem ini digunakan bila air yang akan masuk kedalam bangunan,
pengalirannya menggunakan pompa.
Prinsip kerja sistem ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Air dari sumur atau yang telah
ditampung dalam tangki bawah dipompakan ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup, sehingga air
yang ada didalam tangki tertutup tersebut dalam keadaan terkompresi. Air dan tangki tertutup
tersebut dialirkan ke dalam sistem distribusi bangunan.
Pompa bekerja secara otomatis yang diatur oleh suatu detektor tekanan, yang
menutup/membuka saklar motor listlik penggerak pompa. Pompa berhenti bekeria kalau tekanan
dalam tangki telah mencapai suatu batas maksimum yang ditetapkan, dan bekerja kembali setelah
tekanan dalam tangki mencapai suatu batas minimum yang ditetapkan. Daerah fluktuasi tekanan
biasanya ditetapkan antara 1,00 kg/cm2 sampai 1,50 kg/cm2.
Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini adalah, air yang berasal dari
reservoir bawah (yang sumbernya bisa dari PDAM atau dari sumur atau dari PDAM dan sumur)
atau langsung dari sumur (air tanah).
c. Sistem tangki atap
Apabila sistem sambungan langsung oleh berbagai hal tidak dapat diterapkan, maka
dapat diterapkan sistem tangki atap.
Dalam sistem ini, air ditampung terlebih dahulu pada tangki bawah, lalu dipompakan ke
tangki atas. Tangki atas dapat berupa tangki yang di simpan di atas atap atau dibangunan yang
tertinggi, dan bisa juga berupa menara air.
Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini adalah air yang berasal dari
reservoir bawah (yang sumbernya bisa dari PDAM atau dari sumur atau dari PDAM dan sumur)
atau langsung dari sumur (air tanah).
101
1.2 Perancangan Sistem Plumbing Air Kotor dan Jaringan Distribusi
Air kotor merupakan air buangan yang berasal dari kloset, urinal, bidet dan air buangan yang
mengandung kotoran manusia (black water). Sedangkan yang dimaksud dengan air bekas adalah air
buangan yang berasal dari bathtub, wastafel, sink dapur dan lainnya (grey water).
Sistem plumbing air kotor dalam sebuah bangunan harus dipisahkan dari sistem plumbing air
bersih. Sistem pembuangan air kotor pada bangunan gedung ada 2 (dua) cara yaitu:
Sistem individu
Sistem terpusat
Sistem individu atau disebut juga "on site system" adalah system pembuangan air kotor. rumah tangga
dari tiap-tiap rumah tangga/bangunan gedung atau beberapa rumah/bangunan gedung.
Sistem terpusat atau disebut juga "off site system” adalah system pembuangan air kotor. Dari tiap-
tiap rumah/bangunan gedung. Di alirkan/dibuang bersama-sama dengan menggunakan system pemipaan
menggunakan sistem pemipaan (disebut sistem rioolening) ke unit pengolahan air kotor untuk suatu
kawasan atau kota. Bagian-bagian yang penting dalam sistem plumbing air kotor diantaranya adalah
sebagai berikut :
Pemipaan (sistem perpipaan)
Perangkap
Pipa ven
Lubang pembersih
Bak penampung dan pompa
1.3 Perancangan Sistem Plumbing Air Hujan dan Jaringan Distribusi
Bangunan yang dilengkapi dengan system plambing harus dilengkapi degan system drainase untuk
pembuangan air hujan yang berasal dari atap maupun jalur terbuka yang mengalirkan air. Air hujan yang
dibawa dalam system plambing ini harus disalurkan ke dalam lokasi pembuangan untuk air hujan. Hal ini
102
karena tidak boleh air hujan disalurkan ke dalam system plambing air buangan yang hanya bertujuan untuk
menyalurkan air buangan saja atau disalurkan ke suatu tempat sehingga air hujan tersebut akan mengalir ke
jalan umum, menyebabkan erosi atau genangan air. Bila terdapat system plambing air buangan dan air hujan
dalam satu gedung maka tidak dianjurkan untuk digabungkan kecuali hanya pada lantai paling bawah saja.
Sistem plambing air hujan yang digabung dengan air buangan pada lantai terbawah harus dilengkapi dengan
perangkap untuk mencegah keluarnya gas dan bau tidak enak dari system tersebut.
Perangkap yang terpasang harus berukuran minimal sama dengan pipa mendatar yang terpasang
bersama. Dan harus dilengkapi dengan pembersih di tiap ujungnya yang terletak di dalam gedung. Pada ujung
dimana air masuk, harus dilengkapi dengan penahan kotoran agar system plambing air hujan tidak terganggu.
Gutter (talang atap) dan leader (talang tegak) air hujan digunakan untuk menangkap air hujan yang jatuh ke atas
atap atau bidang tangkap lainnya di atas tanah. Dari leader kemudian dihubungkan ke titik-titik pengeluaran,
umumnya ke permukaan tanah atau system drainase bawah tanah (underground drain). Tidak diperkenankan
menghubungkannya dengan system saluran saniter. Talang tegak dapat ditempatkan di dalam ruangan
(conductor) maupun di luar bangunan (leader).
1.4 Pekerjaan Pemasangan Pompa Air
Pompa air digunakan untuk mendapatkan air dari sumbernya (sumur, PDAM, mata air) dan
mendistribusikannya agar bisa dikonsumsi. Jenis pompa air dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Pompa tangan/pompa hisap tekan
Pengoperasiannya dengan cara mengayun tuasnaik-turun menggunakan tenaga manusia (bukan
tenaga listrik). Biasa digunakan untuk sumur dangkal, kurang dari 7 m.
b. Pompa listrik
Pompa bekerja menggunakan daya listrik, pompa berfungsi untuk menyedot dan
mendistribusikan air. Pompa listrik tersedia di pasaran dengan berbagai merk dan klasifikasi.
Klasifikasi suatu pompa dibedakan menurut kapasitas, panjang pipa hisap, power, dan totalhead.
Berikut langkah-langkah cara pemasangan pompa air :
103
a. Marking lokasi penempatan pompa, terutama jika pemasangan pompa pada lokasi bangunan
yang butuh keakuratan ukuran misalnya gedung bertingkat tinggi sehingga letak pompa air
sesuai dengan lokasi yang direncanakan dan tidak mengganggu ruangan lainya.
b. Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan dan rata pondasi. Buat pondasi dari beton agar pompa
yang kebanyakan dibuat dari besi tidak cepat berkarat.
c. Sebelum pompa dipasang, terlebih dulu pasang dengan benar instalasi pemipaan ruang pompa
dan instalasi pendukung seperti pipa plumbing dan kabel listrik.
d. Pasang Pompa dan valve-valvenya, baca buku petunjuk pemasangan sesuai merk pompa.
e. Sambung instalasi daya ke pompa. Gunakan kabel, saklar, klem dan peralatan listrik yang
standar.
f. Atur pressure switch pompa.
g. Lakukan running test pompa.
h. Jika ada kesulitan dapat bekerjasama dengan tukang plumbing atau kontraktor mekanikal
elektrikal.
1.5 Pekerjaan Pemasangan Tangki Air
Tangki air atau elevated water tank atau recevoir, tersedia dengan berbagai kapasitas/ukuran, besar
dan kecil tergantung kebutuhan air per harinya. Kebutuhan air per hari dipakai sebagai acuan menghitung.
Tangki air tersedia dengan beberapa material diantaranya adalah polyethylene, stainless steel, fiber glass,
dan beton bertulang. Diantara bahan-bahan tersebut, bahan yang dianggap paling bagus untuk tangki air
adalah tangki berbahan dasar polyethylene. Keunggulan tangki air polyethylene :
• Tangki ini terdiri dari 3 lapisan
• Lapisan paling dalam (lapisan putih deluxe) untuk memproteksi jamur dan lumut;
• lapisan kedua (fleksible foam) untuk memproteksi bentur, bantingan, dan panas;
• Lapisan terluar (kulit berwarna) untuk memproteksi radiasi sinar ultra violet.
104
Lampiran 14
Kognitif Afektif Psikomotorik Kognitif Afektif Psikomotorik
Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai
1 E1 91.00 92.64 87.64 90.99 1 K1 78.00 91.03 85.72 83.63
2 E2 88.00 89.42 89.42 88.71 2 K2 88.00 80.44 86.11 85.17
3 E3 93.00 90.28 90.28 91.64 3 K3 87.00 82.21 83.33 84.79
4 E4 86.00 92.15 92.15 89.08 4 K4 79.00 96.18 88.56 86.32
5 E5 90.00 93.28 93.28 91.64 5 K5 76.00 68.97 86.11 75.34
6 E6 94.00 85.67 85.67 89.84 6 K6 84.00 74.12 80.56 80.13
7 E7 85.00 88.32 83.32 85.83 7 K7 88.00 85.15 83.33 86.27
8 E8 87.00 91.64 91.64 89.32 8 K8 87.00 81.47 88.89 85.47
9 E9 91.00 91.64 91.64 91.32 9 K9 87.00 66.03 86.11 79.86
10 E10 88.00 91.64 91.64 89.82 10 K10 82.00 74.85 88.89 80.77
11 E11 92.00 86.33 83.33 88.67 11 K11 92.00 90.29 86.11 90.45
12 E12 86.00 86.14 86.14 86.07 12 K12 88.00 74.85 83.33 82.84
13 E13 90.00 94.32 94.32 92.16 13 K13 88.00 78.53 91.67 85.45
14 E14 93.00 97.26 97.26 95.13 14 K14 87.00 83.68 83.33 85.28
15 E15 93.00 89.73 82.73 90.20 15 K15 79.00 65.29 86.11 75.62
16 E16 87.00 94.44 94.44 90.72 16 K16 86.00 83.36 80.56 84.21
17 E17 96.00 87.33 83.33 91.00 17 K17 83.00 80.00 83.33 82.06
18 E18 90.00 97.22 97.22 93.61 18 K18 79.00 88.01 90.11 83.85
19 E19 87.00 86.44 83.44 86.22 19 K19 79.00 73.38 91.67 79.24
20 E20 97.00 83.44 83.44 90.22 20 K20 85.00 88.09 83.33 85.75
21 E21 88.00 94.53 94.53 91.27 21 K21 77.00 74.85 94.44 79.19
22 E22 91.00 91.83 91.83 91.42 22 K22 83.00 68.24 95.00 80.08
23 E23 94.00 85.72 85.72 89.86 23 K23 83.00 83.68 95.00 85.23
24 E24 90.00 88.87 88.87 89.44 24 K24 79.00 85.15 91.67 83.16
25 E25 92.00 90.54 90.54 91.27 25 K25 79.00 72.65 86.11 78.07
26 E26 100.00 86.22 86.22 93.11 26 K26 87.00 80.74 83.33 84.30
27 E27 91.00 98.24 98.24 94.62 27 K27 87.00 85.15 86.11 86.23
28 E28 90.00 92.63 92.63 91.32 28 K28 83.00 60.15 91.33 76.77
29 E29 90.00 85.11 82.11 87.06 29 K29 87.00 78.53 83.33 83.56
30 E30 96.00 86.64 86.64 91.32 30 K30 91.00 73.38 88.89 84.78
31 E31 85.00 95.44 95.44 90.22 31 K31 78.00 72.65 83.33 77.10
32 E32 95.00 93.22 93.22 94.11 32 K32 87.00 78.53 83.33 83.56
33 E33 88.00 93.22 93.22 90.61 33 K33 89.00 74.85 88.24 84.16
34 E34 85.00 87.74 87.74 86.37 34 K34 90.00 87.42 86.11 88.49
35 E35 87.00 88.24 88.24 87.62 35 K35 92.00 77.79 88.24 86.64
36 E36 92.00 96.63 96.63 94.32 36 K36 88.00 76.32 85.64 83.71
3258.00 3264.15 3234.15 3256.08 3042.00 2835.98 3127.26 2987.54
36 36 36 36 36 36 36 36
90.50 90.67 89.84 90.45 84.50 78.78 86.87 82.99
90.00 91.09 90.41 90.85 86.50 78.53 86.11 83.78
90.00 91.64 91.64 91.64 87.00 74.85 83.33 83.56
13.46 15.46 22.48 5.23 20.83 62.08 14.86 12.89
3.67 3.93 4.74 2.29 4.56 7.88 3.86 3.59
100.00 98.24 98.24 95.13 92.00 96.18 95.00 90.45
85.00 83.44 82.11 85.83 76.00 60.15 80.56 75.34
(85 - 100) (83.44 - 98.24) (82,11 - 98,24) (85,83 - 95,13) (76,00 - 92,00) (60,15 - 96,18) (80,56 - 95.00) (75,34 - 90,45)
SD
Maks
Min
Rentang
SD
Max
Min
Rentang
JUMLAH
n
Mean
Median
Modus
Varian
JUMLAH
n
Mean
Median
Modus
Varian
ANALISIS DATA AKHIR PRESTASI BELAJAR
KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL
Kel No Kode Kel No KodeNilai Akhir
7
1
2 2
3 3
4 4
1
Nilai Akhir
9 9
8 8
5 5
6 6
7
105
Lampiran 15
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika 2 < 2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = Panjang Kelas =
Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =
Rentang = s =
Banyak kelas = n =
²
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel =
Karena ² < 2tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
UJI NORMALITAS
DATA HASIL BELAJAR KELOMPOK EKSPERIMEN
95 1.55
86 90.45
9 2.29
6 36
Kelas IntervalBatas
Kelas
Z untuk
batas kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk ZEi Oi
(Oi-Ei)²
Ei
86 88 85.5 -2.16 0.4847 0.1821 6.5547 5 0.3687
89 91 88.5 -0.85 0.3027 0.4801 17.2844 15 0.3019
92 94 91.5 0.46 0.1775 0.2844 10.2372 11 0.0568
0.0365
95 97 94.5 1.77 0.4618 0.0371
0
1.3372 4 5.3029
98 100 97.5 3.08 0.4990 0.0010 0 0.0365
101 103 100.5 4.40 0.5000 0.0000 0.0002
= 6.0671
7.81
0.0002103.5 5.71 0.5000
k
1i i
2ii2
E
EO
106
Lanjutan
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika 2 < 2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = Panjang Kelas =
Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =
Rentang = s =
Banyak kelas = n =
²
Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel =
Karena ² < 2tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
UJI NORMALITAS
DATA HASIL BELAJAR KELOMPOK KONTROL
90 2.52
75 82.99
15 3.59
6 36
Kelas IntervalBatas
Kelas
Z untuk
batas kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk ZEi Oi
(Oi-Ei)²
Ei
75 79 74.5 -2.36 0.4910 0.1566 5.6390 5 0.0724
80 84 79.5 -0.97 0.3343 0.4976 17.9140 14 0.8552
85 89 84.5 0.42 0.1633 0.3019 10.8684 16 2.4229
0.0241
90 94 89.5 1.81 0.4652 0.0341
0
1.2293 1 0.0428
95 99 94.5 3.21 0.4993 0.0007 0 0.0241
100 104 99.5 4.60 0.5000 0.0000 0.0001
= 3.4174
7.81
0.0001104.5 5.99 0.5000
k
1i i
2ii2
E
EO
107
Lampiran 16
Hipotesis
Ho : =
Ha : =
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Ho diterima apabila F < F 1/2 (nb-1):(nk-1)
F 1/2 (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh:
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
Pada = 5% dengan:
dk pembilang = nb - 1 = 36 - 1 = 35
dk penyebut = nk -1 = 36 - 1 = 35
F (0.025)(35:36) =
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa
kedua kelompok mempunyai varians yang sama.
Kelompok Kontrol
3256 2988
2.464
90.45
5.23
36
Sumber variasi
12.8864
n
x
Varians (s2)
1.96
1.962.464
Standart deviasi (s)
F =5.2303
82.99
12.89
=
2.29 3.59
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA PRE TEST ANTARA KELOMPOK
EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL
s12
s12
s22
s22
36
Jumlah
Kelompok Eksperimen
Daerah penerimaan Ho
Daerah penerimaan Ho
terkecilVarians
terbesarVarians F
108
Hipotesis
Ho : ≤
Ha : >
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ho diterima apabila -t(1-1/2)(n1+n2-2) < t < t(1-1/2)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
1 + 1
+ 2
1 1
36 36
Pada = 5% dengan dk = 36 + 35 - 2 = 69 diperoleh t (tabel) =
10.515-1.99
m2
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN
KELOMPOK KONTROL
Jumlah 3256 2988
Sumber variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
m1 m2
m1
12.8864
Standart deviasi (s) 2.29 3.59
n 36 36
x 90.45 82.99
s =36 5.2303
36
Varians (s2) 5.2303
= 3.0097236
36
=
12.8864
1.99
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa
kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol.
10.515
1.99
t =90.45 82.99
3.00972 +
Daerah penerimaan
Ho
Daerah penerimaan
Ho
21 n
1
n
1 s
xx t 21
+
2nn
1n1n s
21
222
211
+
+
ss
Lampiran 17
109
Lampiran 18
ANGKET KEAKTIFAN SISWA
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan segera
membaca materi tersebut
2 Saya akan bertanya bila tidak mengerti
3 Saya mendengarkan bila guru sedang menerangkan
materi pelajaran
4 Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan tentang
materi yang saya dapatkan
5 Saya hadir dalam setiap pengamatan kelompok di sekolah
6 Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah yang
diberikan guru kepada siswa
7 Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran
Konstruksi Bangunan
8 Saya tidak membaca materi bila tidak diminta guru
9 Saya tidak akan mengemukakan ide/pemikiran saya bila
tidak diminta oleh guru
10 Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran, saya
lebih memilih untuk berbicara dengan teman lain
11 Saya akan mencatat bila diminta oleh guru
12 Saya tidak hadir dalam setiap pengamatan kelompok di
sekolah
13 Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat keputusan
dalam kelompok
14 Saya merasa bosan ketika teman menerangkan materi
pelajaran melalui presentasi kelompok
15 Saya membaca materi pelajaran sebelum pelajaran
dimulai
16 Saya mampu menuangkan ide/pemikiran saya di kelas
17 Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih cepat
menangkap materi
18 Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih mengerti
materi pelajaran yang saya dapat
19 Saya berantusias saat melakukan pengamatan diluar kelas
20 Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh guru
kepada siswa
21 Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil didepan
kelas
22 Saya lebih memilih mencontek teman dari pada harus
membaca materi yang akan di ujikan
23 Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti materi
yang diterangkan oleh guru
110
24 Saya lebih memilih bercanda dengan teman sebangku
saya dari pada mendengarkan presentasi
25 Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman
daripada saya harus mencatat sendiri
26 Menurut saya kegiatan pengamatan kelompok di sekolah
tidak penting
27 Menganalisis soal yang diberikan guru hanya membuang
waktu
28 Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya untuk
mengemukakan ide pemikiran saya di depan kelas
29 Menurut saya diskusi merupakan hal penting dalam
kegiatan belajar mengajar
30 Saya sangat antusias saat mendengarkan perdebatan
tentang masalah pelajaran
31 Saya aktif mngumpulkan informasi, data, dan mencatat
hasil pengamatan
32 Saya merasa takut mengemukakan ide/pemikiran di depan
kelas
33 Saya senang ketika mengikuti kegiatan pengamatan diluar
kelas
34 Saya lebih memilih diam walaupun saya tahu topik
pelajaran yang sedang dibahas oleh guru
111
12
34
56
78
910
1112
1314
1516
1718
19
1FI
TRIA
FEB
RIA
NI
43
43
34
33
44
34
34
44
44
3
2D
ESTY
AV
IAN
I SA
PU
TRI
44
44
44
33
34
44
42
44
44
4
3D
EWI
SETY
A P
UTR
I4
34
34
44
33
34
44
33
44
42
4R
ATN
ASA
RI
DEW
I4
44
24
44
41
34
44
43
44
43
5D
HEL
A W
AH
YU R
ISTA
NTY
33
44
44
43
43
34
43
44
44
3
6JO
KO
MU
LYA
NTO
34
43
44
33
43
44
43
34
44
4
7B
AG
AS
AD
I SA
PU
TRO
44
44
44
24
34
44
43
34
44
3
8FI
RA
FIT
RIA
NA
33
44
44
44
44
44
43
34
42
4
9LA
RA
SATI
DEV
I K
UM
ALA
44
43
33
44
34
33
43
32
43
3
10IN
DA
H N
OV
ITA
SA
RI
33
43
44
33
34
34
32
34
43
3
11A
GU
NG
SET
YA B
UD
I4
44
33
32
32
24
44
33
33
34
12R
IAN
A I
SNA
DEW
I3
34
33
34
32
44
43
43
44
24
13C
ERIA
NU
R F
AJR
ULL
OH
34
43
33
23
23
33
33
44
33
2
14C
AH
YO A
JI P
RA
SETY
O3
33
24
42
32
44
43
23
34
33
15D
ICK
I W
AH
YU A
DI
LAK
SON
O4
44
34
43
33
43
33
32
24
34
16A
BIM
AN
YU S
ETYA
WIB
OW
O3
34
33
33
42
23
43
44
42
43
17H
AFI
D A
BB
AS
33
43
43
32
33
44
32
33
43
3
18M
UH
AM
MA
D A
JI S
AP
UTR
O4
34
33
34
33
34
44
42
23
31
19YO
RD
AN
AU
LIA
HID
AYA
T3
34
23
34
32
32
33
33
32
32
20IN
TAN
VID
IAST
ATI
K2
24
43
32
43
22
33
34
23
33
21M
AR
TIN
US
IVA
NK
A N
OV
A K
23
43
42
32
21
44
43
32
42
3
22A
INA
YA F
EBR
IYA
NI
44
33
33
23
22
33
32
22
23
3
23M
IFTA
CH
UL
CH
USN
A A
NN
ISA
43
43
33
23
22
33
33
33
24
3
24W
IDYA
EM
ILIA
44
33
42
32
24
11
41
31
43
4
25LE
ON
AR
DO
CA
LIST
RO
MA
GN
O2
33
33
32
33
22
33
33
32
32
26M
UH
AM
AD
ALV
IN C
AH
YO N
23
33
33
23
32
23
33
33
34
2
27N
ATA
SHA
JES
SIC
A P
UTR
I4
34
23
33
33
23
43
23
32
23
28A
PR
ILLI
A T
IRTA
SAR
I2
33
23
43
32
33
42
23
32
23
29M
AH
AR
DIK
A A
JI W
IBIS
ON
O2
23
23
32
32
23
33
33
32
23
30R
IZK
I A
YU L
ESTA
RI
43
33
24
22
34
12
13
23
42
3
31M
UH
AM
MA
D I
MR
ON
HID
AYA
T3
24
33
32
32
23
33
23
32
11
32W
AH
YU A
GU
NG
SA
PU
TRA
33
32
32
32
13
22
31
21
31
2
33D
ITH
A M
ALA
SAR
I3
23
34
32
32
32
23
32
33
22
34SE
NLI
AR
NA
NTI
A S
EVIR
A P
44
34
22
33
22
33
12
42
32
2
35R
UD
I H
ERM
AW
AN
23
43
34
23
21
13
22
22
41
2
36U
MA
ILA
MU
SFA
RIN
A3
43
22
34
21
12
11
12
13
12
116
116
132
106
119
118
103
108
9010
210
711
911
297
107
106
117
101
101
∑X
116
116
132
106
119
118
103
108
9010
210
711
911
297
107
106
117
101
101
∑Y
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
∑X
Y11
938
1190
713
574
1088
012
287
1217
210
629
1111
093
6810
660
1044
211
570
1091
794
1410
355
1034
511
324
9875
9810
∑X
²39
438
849
232
640
740
231
733
624
832
234
941
937
428
533
334
440
531
730
7
∑Y²
3795
2633
3782
3337
8233
3782
3337
8233
3782
3337
8233
3782
3337
8233
3782
3337
8233
3782
3337
8233
3782
3337
8233
3782
3337
8233
3782
3337
82
rxy
0.37
30.
350
0.63
20.
322
0.59
30.
521
0.38
70.
435
0.52
70.
586
0.68
20.
644
0.72
90.
468
0.47
90.
668
0.41
30.
689
0.52
4
rtab
el
0.32
90.
329
0.32
90.
329
0.32
90.
329
0.32
90.
329
0.32
90.
329
0.32
90.
329
0.32
90.
329
0.32
90.
329
0.32
90.
329
0.32
9
Kri
teri
ava
lid
vali
dva
lid
vali
dva
lid
vali
dva
lid
vali
dva
lid
vali
dva
lid
vali
dva
lid
vali
dva
lid
vali
dva
lid
vali
dva
lid
Jum
lah
Validitas
No
.N
AM
A
AN
AL
ISIS
VA
LID
ITA
S A
NG
KE
T K
EA
KT
IFA
N S
ISW
AN
o S
oal
Lampiran 19
112
1920
2122
2324
2526
2728
2930
3132
3334
1FI
TRIA
FEB
RIA
NI
34
44
44
34
43
44
33
44
124
1537
6
2D
ESTY
AV
IAN
I SA
PU
TRI
43
34
44
43
44
33
44
31
122
1488
4
3D
EWI
SETY
A P
UTR
I2
34
33
44
34
43
44
34
412
114
641
4R
ATN
ASA
RI
DEW
I3
34
33
43
43
44
34
44
312
114
641
5D
HEL
A W
AH
YU R
ISTA
NTY
33
33
34
33
44
43
34
34
120
1440
0
6JO
KO
MU
LYA
NTO
44
32
24
34
44
43
33
44
120
1440
0
7B
AG
AS
AD
I SA
PU
TRO
32
42
22
24
44
44
43
43
118
1392
4
8FI
RA
FIT
RIA
NA
43
32
34
31
44
44
34
23
117
1368
9
9LA
RA
SATI
DEV
I K
UM
ALA
33
43
24
34
43
43
43
43
115
1322
5
10IN
DA
H N
OV
ITA
SA
RI
34
43
34
34
33
44
43
32
114
1299
6
11A
GU
NG
SET
YA B
UD
I4
44
23
34
34
34
34
34
311
212
544
12R
IAN
A I
SNA
DEW
I4
34
22
44
32
34
34
34
311
212
544
13C
ERIA
NU
R F
AJR
ULL
OH
23
43
33
33
44
44
33
44
110
1210
0
14C
AH
YO A
JI P
RA
SETY
O3
44
33
33
43
34
34
33
310
911
881
15D
ICK
I W
AH
YU A
DI
LAK
SON
O4
42
23
33
33
34
33
43
310
911
881
16A
BIM
AN
YU S
ETYA
WIB
OW
O3
32
23
22
34
34
43
33
410
611
236
17H
AFI
D A
BB
AS
32
32
34
23
33
44
33
34
106
1123
6
18M
UH
AM
MA
D A
JI S
AP
UTR
O1
32
23
43
33
43
34
24
110
410
816
19YO
RD
AN
AU
LIA
HID
AYA
T2
43
32
33
32
43
43
43
199
9801
20IN
TAN
VID
IAST
ATI
K3
42
32
42
23
43
32
33
398
9604
21M
AR
TIN
US
IVA
NK
A N
OV
A K
33
22
23
31
44
44
33
23
9896
04
22A
INA
YA F
EBR
IYA
NI
33
22
33
34
42
33
43
42
9794
09
23M
IFTA
CH
UL
CH
USN
A A
NN
ISA
33
22
23
22
33
34
23
32
9590
25
24W
IDYA
EM
ILIA
41
43
24
12
23
43
34
24
9590
25
25LE
ON
AR
DO
CA
LIST
RO
MA
GN
O2
32
33
32
44
11
44
42
192
8464
26M
UH
AM
AD
ALV
IN C
AH
YO N
23
22
33
24
22
32
23
41
9182
81
27N
ATA
SHA
JES
SIC
A P
UTR
I3
33
33
43
14
22
11
22
291
8281
28A
PR
ILLI
A T
IRTA
SAR
I3
32
22
32
34
11
14
24
288
7744
29M
AH
AR
DIK
A A
JI W
IBIS
ON
O3
22
22
33
14
24
33
41
287
7569
30R
IZK
I A
YU L
ESTA
RI
32
42
13
22
14
12
41
33
8673
96
31M
UH
AM
MA
D I
MR
ON
HID
AYA
T1
32
22
33
14
23
14
13
284
7056
32W
AH
YU A
GU
NG
SA
PU
TRA
22
22
31
44
32
44
31
32
8267
24
33D
ITH
A M
ALA
SAR
I2
32
33
32
22
21
31
12
181
6561
34SE
NLI
AR
NA
NTI
A S
EVIR
A P
21
31
12
42
12
31
14
21
8064
00
35R
UD
I H
ERM
AW
AN
21
41
12
22
14
42
22
31
7860
84
36U
MA
ILA
MU
SFA
RIN
A2
42
34
13
14
22
43
32
178
6084
101
106
106
8893
115
101
100
116
109
118
111
113
106
111
9036
6037
9526
∑X
101
106
106
8893
115
101
100
116
109
118
111
113
106
111
90
∑Y
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
3660
∑X
Y98
1010
278
1026
785
2990
1511
172
9765
9714
1126
510
602
1144
810
753
1095
110
287
1075
487
90
∑X
²30
733
834
023
226
139
330
331
840
836
142
237
538
534
236
726
8
∑Y²
3337
8233
3782
3337
8233
3782
3337
8233
3782
3337
8233
3782
3337
8233
3782
3337
8233
3782
3337
8233
3782
3337
8233
3782
K =
34
rxy
0.52
40.
448
0.38
50.
440
0.42
60.
582
0.34
80.
401
0.49
20.
554
0.45
10.
378
0.41
80.
453
0.44
00.
511
M =
101
,5
rtab
el
0.32
90.
329
0.32
90.
329
0.32
90.
329
0.32
90.
329
0.32
90.
329
0.32
90.
329
0.32
90.
329
0.32
90.
329
Vt
= 21
3,58
3
Kri
teri
ava
lid
vali
dva
lid
vali
dva
lid
vali
dva
lid
vali
dva
lid
vali
dva
lid
vali
dva
lid
vali
dva
lid
vali
d r
11 =
2,0
02
Jum
lah
Validitas
YY²
No
.N
AM
A
AN
AL
ISIS
VA
LID
ITA
S A
NG
KE
T K
EA
KT
IFA
N S
ISW
A
Lanjutan
113
Hipotesis
Ho : =
Ha : =
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Ho diterima apabila F < F 1/2 (nb-1):(nk-1)
F 1/2 (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh:
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
Pada = 5% dengan:
dk pembilang = nb - 1 = 36 - 1 = 35
dk penyebut = nk -1 = 36 - 1 = 35
F (0.025)(35:36) =
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua
kelompok mempunyai varians yang sama.
Kelompok Kontrol
3264 2836
4.014
90.67
15.46
36
Sumber variasi
62.0751
n
x
Varians (s2)
1.96
1.964.014
Standart deviasi (s)
F =15.4642
78.78
62.08
=
3.93 7.88
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA PRE TEST ANTARA KELOMPOK
EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL
s12
s12
s22
s22
36
Jumlah
Kelompok Eksperimen
Daerah penerimaan Ho
Daerah penerimaan Ho
terkecilVarians
terbesarVarians F
Lampiran 20
UJI KESAMAAN DUA VARIANS (HOMOGENITAS) KEAKTIFAN SISWA
114
Lampiran 21
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika 2 < 2 tabel
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = Panjang Kelas =
Nilai minimal = Rata-rata ( x ) =
Rentang = s =
Banyak kelas = n =
²
Untuk = 5%, dengan dk = 8 - 3 = 5 diperoleh ² tabel =
Karena ² < 2tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
90 94
95 99
DATA KEAKTIFAN SISWA KELOMPOK KONTROL
96 4.50
60 78.78
36 7.88
8 36
Kelas IntervalBatas
Kelas
Z untuk
batas kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk ZEi Oi
(Oi-Ei)²
Ei
60 64 59.5 -2.45 0.4928 0.0278 1.0000 1 0.0000
65 69 64.5 -1.81 0.4650 0.0845 3.0425 4 0.3013
70 74 69.5 -1.18 0.3805 0.1741 6.2679 4 0.8206
0.2296 8.2671
75 79 74.5 -0.54 0.2064 0.2429
5.2938 6
8.7458 10 0.1798
80 84 79.5 0.09 0.0365
2 0.0381
8 0.0086
85 89 84.5 0.73 0.2662 0.1470
1
= 1.6842
11.07
0.0942
89.5 1.36 0.4132 0.0638 2.2958
UJI NORMALITAS
98.50.2415
2.52 0.494194.5 2.00 0.4770 0.0171 0.6147
k
1i i
2ii2
E
EO
115
Hipotesis
Ho : ≤
Ha : >
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ho diterima apabila -t(1-1/2)(n1+n2-2) < t < t(1-1/2)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
1 + 1
+ 2
1 1
36 36
Pada = 5% dengan dk = 36 + 35 - 2 = 69 diperoleh t (tabel) =
1.99
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa
kelompok eksperimen lebih aktif daripada kelompok kontrol.
8.104
1.99
t =90.67 78.78
6.22653 +
= 6.2265336
36
=
62.0751s =
36 15.4642
36
Varians (s2) 15.4642 62.0751
Standart deviasi (s) 3.93 7.88
n 36 36
x 90.67 78.78
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN
KELOMPOK KONTROL (KEAKTIFAN SISWA)
Jumlah 3264 2836
Sumber variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
m1 m2
m1
-1.99
m2
8.104
Daerah penerimaan
Ho
Daerah penerimaan
Ho
21 n
1
n
1 s
xx t 21
+
2nn
1n1n s
21
222
211
+
+
ss
Lampiran 22
116
Lampiran 23
117
Lampiran 24
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
128
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN
DI SMK NEGERI 2 SALATIGA TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Semarang
Oleh RINDU NINGATI NIM5101411026
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
129
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015” ini
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang, pada tanggal 09 September 2015.
Panitia Ujian,
Ketua Sekretaris
Drs. Sucipto, M.T. Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T.
NIP. 196301011991021001 NIP. 197207021999031002
Penguji I Penguji II Penguji III
Dr. Nur Qudus, M.T. Dra. Sri Handayani, M.Pd. Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T.
NIP. 196911301994031001 NIP. 196711081991032001 NIP. 197207021999031002
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Teknik UNNES
Dr. Muhammad Harlanu, M.Pd.
NIP. 196602151991021001
130
ABSTRAK
Rindu Ningati. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015.Fakulkas Teknik. Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing:Dra. Sri Handayani, M.Pd.,Eko Nugroho Julianto, S. Pd, M.T.
Kata kunci :Hasil belajar; Konstruksi Bangunan; Numbered Heads Together.
Penerapan model pembelajaran konvensional masih dilakukan pada mata pelajaran konstruksi bangunan. Hal tersebut tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 yang menuntut siswa untuk menjadi subyek aktif dan mandiri. Sehingga dibutuhkan suatu model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran konstruksi bangunan untuk memenuhi tuntutan tersebut. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah Numbered Heads Together (NHT). Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah : “Apakah penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Konstruksi Bangunan Kelas X Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Salatiga?”
Model penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dimana subjek penelitian ini adalah siswa pada kelas X TGB A (kelas kontrol) dan X TGB B (kelas eksperimen), dengan hasil belajar sebagai alat untuk mengukur tingkat pemahaman siswa. Untuk mengukur tingkat keaktifan siswa maka digunakan angket keaktifan siswa yang berisi pernyataan-pernyataan positif dan negatif dan diisi oleh responden secara tertutup. Hasil penelitian ini adalah rata-rata keaktifan siswa kelas ekperimen sebesar 90,67% dan keaktifan siswa dalam kelas kontrol sebesar 78,78%. Rata-rata nilai kognitif untuk kelas eksperimen sebesar 90,50 dan kelas kontrol sebesar 84,50. Sedangkan dari aspek psikomotorik, kelas eksperimen mencapai rata-rata sebesar 89,84 dan kelas kontrol sebesar 86,87. Untuk rata-rata nilai akhir kelas eksperimen sebesar 90,45 dan kelas kontrol sebesar 82,99, dengan persentase ketuntasan 100% pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jika dilihat dari masing-masing aspek, ada beberapa siswa dalam kelas kontrol yang tidak mencapai ketuntasan minimal dari aspek afektif yaitu sebanyak 14 siswa atau sebesar 38,88% dari keseluruhan jumlah siswa kelas kontrol.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut terbukti bahwa model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dilihat dari berbagai aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
131