penerapan metode silaba dalam peningkatan …/penerapan...penerapan metode silaba dalam peningkatan...

106
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PADA SISWA KELAS II SD N 2 PEJAGATAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: MUSTAHSIN NIM X7210090 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Oktober 2012

Upload: lenhu

Post on 28-May-2019

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

PENERAPAN METODE SILABA

DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA

PADA SISWA KELAS II SD N 2 PEJAGATAN

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

MUSTAHSIN

NIM X7210090

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Oktober 2012

Page 2: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini

Nama : Mustahsin

NIM : X 7210090

Jurusab/Program Studi : FKIP/Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENERAPAN METODE SILABA

DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PADA SISWA

KELAS II SD N 2 PEJAGATAN TAHUN AJARAN 2011/2012” ini benar-

benar merupakan karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip

dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar

pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Oktober 2012

Yang membuat pertanyaan

Mustahsin

Page 3: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

PENERAPAN METODE SILABA

DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA

PADA SISWA KELAS II SD N 2 PEJAGATAN

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

MUSTAHSIN

NIM X7210090

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Oktober 2012

Page 4: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul “PENERAPAN METODE SILABA DALAM

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PADA SISWA KELAS II

SD N 2 PEJAGATAN TAHUN AJARAN 2011/2012”

yang disusun oleh:

Nama : Mustahsin

NIM : X7210090

telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Oktober 2012

DosenPembimbing I Warsiti, M.Pd. NIP19500709197603 2001

DosenPembimbing II Drs. H. Setyo Budi, M.Pd. NIP 19580428 198403 1001

Page 5: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “PENERAPAN METODE SILABA DALAM

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PADA SISWA KELAS II

SD N 2 PEJAGATAN TAHUN AJARAN 2011/2012”

yang disusun oleh:

Nama : Mustahsin

NIM : X7210090

telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi

salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Jumat

Tanggal : 12 Oktober 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Hadi Mulyono, M. Pd.

Sekretaris : Kartika Chrysti Suryandari, M. Si.

Anggota I : Warsiti, M. Pd.

Anggota II : Drs. H. Setyo Budi, M. Pd.

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

a.n. Dekan

Pembantu Dekan I

Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M. Si. NIP 19660415 199103 1 002

Page 6: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

ABSTRAK

Mustahsin. PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PADA SISWA KELAS II SD N 2 PEJAGATAN TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Oktober 2012. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk menguji dapat tidaknya metode silaba meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas II SD N 2 Pejagatan Tahun Ajaran 2011/2012, (2) mendeskripsikan langkah penerapan metode silaba yang dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas II SD N 2 Pejagatan Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas II SD N 2 Pejagatan yang berjumlah 23 siswa. Sumber data berasal dari guru kelas II, teman sejawat, serta siswa kelas II. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, angket, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik interaktif model miles dan Huberman yang terdiri dari tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Metode silaba dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas II SD N 2 Pejagatan sesuai indikator kinerja. (2) Langkah penerapan metode silaba yang dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas 2 adalah: a) Guru memberikan materi secara singkat sesuai tema, b) Siswa membentuk kelompok bermain, dan mendengarkan penjelasan aturan permainan, c) Siswa melakukan permainan babak pertama yang berkaitan dengan suku-suku kata, d) Siswa melanjutkan permainan babak kedua tentang perangkaian suku-suku kata menjadi kata bermakna, e) Di babak ketiga, siswa bermain permainan tentang perangkaian kata-kata acak menjadi kalimat sederhana. f) babak terakhir, siswa bersama kelompok membaca teks dengan metode silaba yang sekaligus sebagai tes psikomotor keterampilan membaca.

Kata kunci: metode silaba, keterampilan, membaca.

Page 7: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

ABSTRACT

Mustahsin: Application of Silaba Method in Increasing Reading Skill at Second Grade Student of State Elementary School 2 Pejagatan In Academic Year 2011/2012. Skripsi, Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University. October 2012. The purpose of this research were (1) examine capability of silaba method in increasing reading skill at second grade student of State Elementary School 2 Pejagatan in academic year 2011/2012, (2) describe the right steps on application of silaba method in increasing reading skill at second grade student of State Elementary School 2 Pejagatan in academic year 2011/2012. This research is a Class Room Action Research (CAR). The research was conducted in two cycles. Each cycle consist of planning, action, observation, and reflection. Subject were 23 second grade student of State Elementary School 2 Pejagatan in academic year 2011/2012. The data source came from the second grade teacher, peers, and students. The data are collected by technique of observation, interview, questionnaire, testing, and documentation. The data were analysis using Miles and Huberman interactive model consist of three component ar: data reduction, data display, and conclusion drawing/verification.

The result showed that (1) silaba method can increasing reading skill at second grade student of State Elementary School 2 Pejagatan in academic year 2011/2012 appropriate work indicator, (2) the right step application of silaba method in increasing reading skill at second grade student of State Elementary School 2 Pejagatan in academic year 2011/2012 are: a) The teacher brief learning the subject of lesson, b) Students are make 5 groups and listening a rule of game, (c) Students are playing first stage game on occasion of syllable, (d) Student continuing second stage game on occasion of string up syllable to a means word. (e) In stage three, students are playing game on occasion of string up random word to good simple sentence, (f) The last stage, students in groups are reading text with silaba method, all at once to a reading skill test.

Key words: Silaba method, reading, skill.

Page 8: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

MOTTO

Sukses selalu menyertai orang-orang yang ulet dan penuh

kepercayaan pada diri sendiri (Leonardo da vinci)

Keberhasilan tanpa menempuh resiko tak beda dengan kemenangan

tanpa kebanggaan (Pierre Corneila)

“Defer no time, delays have dangerous ends.” (William Shakespeare)

“Be modest, be respectful of others, try to understand.” (Lakhdar

Brahimi)

Page 9: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu kusuntingkan karya ini untuk:

v My self … you can do it.

v My father and mother …you are super parent.

v My little sister and brother…you are my inspiration.

v My friend… without you, what is the meaning of me.

v My student in SD N 2 Pejagatan…I do love you.

v Mr. Imam Suyanto… thank you so much.

v Mrs. Kartika Chrysti…thank’s a lot

v Mrs. Warsiti … my motivation.

v Mr. H. Setya Budi.… thank’s for all.

v And for Indonesia…don’t give up.

Page 10: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang

memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “PENERAPAN METODE SILABA

DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PADA SISWA

KELAS II SD N 2 PEJAGATAN TAHUN AJARAN 2011/2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa

terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan

pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Warsiti, M.Pd. selaku pembimbing I, yang selalu memberikan motivasi dan

bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Drs. Harun Setyo Budi, M.Pd, selaku pembimbing II, yang selalu memberikan

motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Kepala SD N 2 Pejagatan, yang telah memberi kesempatan dan tempat guna

pengambilan data dalam penelitian.

7. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga

skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Oktober 2012

Penulis

Page 11: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN....................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK............................................................................................ vi

HALAMAN MOTTO .............................................................................................. viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ ix

KATA PENGANTAR................................................................................................. x

DAFTAR ISI............................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xv

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA..................................................................................... 5

A. Kajian Pustaka dan Hasil Penelitian yang Relevan ................................. 5

B. Kerangka Berpikir .................................................................................... 30

C. Hipotesis Tindakan................................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................... 31

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 32

B. Subjek Penelitian ...................................................................................... 33

C. Data dan Sumber Data ............................................................................. 33

Page 12: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

D. Pengumpulan Data ................................................................................... 34

E. Uji Validitas Data ..................................................................................... 44

F. Analisis Data ............................................................................................. 45

G.Indikator Kinerja Penelitian ..................................................................... 47

H. Prosedur Penelitian .................................................................................. 47

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 53

A. Deskripsi Pratindakan .............................................................................. 53

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus .................................................... 53

1. Siklus 1 ............................................................................................... 54

2. Siklus 2 .............................................................................................. 71

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar siklus ............................................ 85

D. Pembahasan .............................................................................................. 87

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ................................................ 90

A. Simpulan ................................................................................................... 90

B. Implikasi ................................................................................................... 90

C. Saran.......................................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 92

LAMPIRAN............................................................................................................... 95

Page 13: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1. Denah SD N 2 Pejagatan ...................................................................... 32

3.2. Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................... 33

3.3. Indikator Kinerja Penelitian .................................................................. 47

3.4. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ........................................................ 47

4.1. Perbandingan Nilai Tes Psikomotor Keterampilan Membaca ........... 86

4.2. Perbandingan Nilai Tes Psikomotor Keterampilan Membaca ........... 86

4.3. Diagram Ketuntasan Tes Psikomotor Keterampilan Membaca......... 88

4.4. Diagram Ketuntasan Tes Kognitif Keterampilan Membaca .............. 89

Page 14: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Cakupan Materi Membaca Kelas 2 Semester II ................................... 21

3.1 Kisi-Kisi Soal Tes Kognitif Keterampilan Membaca .......................... 38

3.2. Kisi-Kisi Soal Tes Psikomotor Keterampilan Membaca Siklus I ...... 39

3.3. .... Kisi-Kisi Soal Tes Psikomotor Keterampilan Membaca Siklus II 40

3.4. Kisi-Kisi Butir Angket Siswa ................................................................ 41

3.5. Kisi-Kisi Lembar observasi ................................................................... 43

3.6. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara ............................................................. 44

3.7. Materi Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 ........................... 48

3.8. Materi Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Siklus ............................ 50

4.1. Hasil Observasi Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ............................ 57

4.2. Analisis Nilai Evaluasi Siklus I Pertemuan 1 ....................................... 59

4.3. Hasil Observasi Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 ........................... 63

4.4. Analisis Nilai Evaluasi Siklus I Pertemuan 2 ....................................... 64

4.5. Hasil Observasi Pembelajaran Siklus I Pertemuan 3 ........................... 69

4.6. Analisis Nilai Evaluasi Siklus I Pertemuan 3 ....................................... 70

4.7. Hasil Observasi Pembelajaran Siklus II Pertemuan I .......................... 74

4.8. Analisis Nilai Evaluasi Siklus II Pertemuan 1...................................... 75

4.9. Hasil Observasi Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 .......................... 78

4.10 Analisis Nilai Evaluasi Siklus II Pertemuan 2...................................... 80

4.11. Hasil Observasi Pembelajaran Siklus II Pertemuan 3 .......................... 82

4.12. Analisis Nilai Evaluasi Siklus II Pertemuan 3...................................... 84

4.13. Perbandingan hasil Tindakan Antar Siklus........................................... 85

4.14 Perbandingan Hasil Pembelajaran dari Angket Siswa ......................... 85

Page 15: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Nilai Keterampilan Membaca Siswa Kelas II Semester I ................... 96

2 Silabus Pembelajaran............................................................................. 97

3 Skenario Siklus 1 Pertemuan 1 ............................................................. 99

4 Lembar observasi ................................................................................... 101

5 Pedoman Wawancara (Daftar Pertanyaan) .......................................... 103

6 Instrumen Tes Psikomotor Keterampilan Membaca ........................... 104

7 Instrumen Tes Kognitif Keterampilan Membaca ............................... 107

8 Instumen Angket Siswa ......................................................................... 110

9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ....................................... 112

10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II...................................... 160

11 Daftar Presensi Siklus I dan II .............................................................. 197

12 Rekap Hasil Observasi Siklus I ............................................................ 198

13 Rekap Hasil Observasi Siklus II ........................................................... 201

14 Sampel Hasil Wawancara...................................................................... 204

15 Sampel Hasil Pekerjaan Siswa Tertinggi dan Terendah ..................... 206

16 Data Hasil Angket Siswa....................................................................... 208

17 Data Hasil Tes Psikomotor Keterampilan Membaca ......................... 214

18 Data Hasil Tes Kognitif Keterampilan Membaca .............................. 220

19 Foto Pembelajaran Siklus I dan II ........................................................ 226

20 Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Observer................................... 232

21 Surat Ijin Menggunakan SD .................................................................. 236

22 Surat Keterangan Kepala Sekolah ........................................................ 237

23 Data Siswa Kelas II Semester I............................................................. 238

Page 16: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan Negara Indonesia

di semua jenis dan jenjang sekolah mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan

perguruan tinggi, memegang peranan penting dalam pembaruan dan peningkatan

mutu pendidikan. Perhatian dan kegiatan pendidikan pelajaran Bahasa Indonesia

dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa (mendengar, berbicara, membaca,

dan menulis) bukan lagi pengajaran tentang tata bahasa semata. Mambaca

merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang saling terkait dan penting

dimiliki agar dapat berkomunikasi secara optimal. Seseorang akan memperoleh

berbagai pengetahuan baru yang semakin meningkatkan wawasannya sehingga

mereka lebih mampu menjawab tantangan hidup kedepan.

Heckman (2006) menuliskan pendapatnya tentang membaca sebagai

berikut:

”Teaching children to read accurately and with comprehension is one of the main goals of early education. Reading is critical because a great deal of formal education depends upon being able to read with understanding. Reading difficulties will inevitably create educational difficul-ties, which, in turn, are a major source of economic and social disadvantage. But such difficulties may be reduced by suitable early intervention ” (Mengajarkan anak untuk membaca dengan teliti, dengan fasih, dan dengan pemahaman yang cukup adalah satu dari tujuan utama pendidikan awal. Membaca itu kritis karena tujuan utama pendidikan formal bergantung pada kemampuan membaca dengan pemahaman. Kesulitan membaca tidak bisa diacuhkan, karena menjadikan kesulitan pendidikan yang mana, perubahan itu akan mendatangkan kerugian di sumber utama yaitu sosial dan ekonomi. Tetapi kesulitan seperti itu mungkin dapat diatasi dengan tindakan yang cocok), Hulme C. and Snowling M.J., 2010: 139.

Burns, dkk (1996) menuliskan bahwa membaca merupakan sesuatu yang

vital dalam suatu masyarakat terpelajar. Namun anak-anak yang tidak memahami

pentingnya belajar membaca tidak akan termotivasi untuk membaca (Rahim,

2008: 1). Sedangkan John Gardner menyatakan “Masyarakat kompleks setiap jam

bergantung pada kapasitas membaca dan menulis warganya, membuat

Page 17: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

pertimbangan rumit dan bertindak berdasarkan informasi yang luas (Ahuja, P dan

Ahuja, G.C. 2010: 5). Bila tidak demikian, perkembangan ekonomi dan sosial

modern mustahil terjadi”. Kedua pendapat diatas tentunya mengindikasikan

bahwa keterampilan membaca harus dikuasai seseorang yang pada hakikatnya

merupakan makhluk monodualis, yaitu selain berdiri sendiri, mereka juga

membutuhkan orang lain.

Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai guru SD N 2 Pejagatan,

kenyataan di lapangan adalah hampir di setiap kelas selalu ada siswa yang belum

menguasai keterampilan membaca dengan baik padahal dari sisi usia sudah

semestinya keterampilan tersebut dimiliki. Di kelas tinggi, siswa banyak

melakukan kesalahan membaca, terlihat saat pelaksanaan upacara bendera ketika

membaca teks protokol, do’a, maupun UUD 1945. Sarana dan prasarana

pendukung kegiatan membaca juga sangat kurang, buku-buku di perpustakaan

hanya berjumlah ratusan dan mulai usang dimakan usia, serta kondisi ruangannya

juga tidak nyaman.

Di kelas rendah terutama kelas II juga demikian, banyak siswa yang

belum menguasai keterampilan membaca. Berdasarkan dokumen nilai

keterampilan membaca siswa kelas II di semester I terlihat bahwa siswa belum

sepenuhnya menguasai keterampilan membaca, dari 23 siswa yang dinyatakan

tuntas dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 60 hanya 7 anak (30,43 %)

dan yang belum tuntas sebanyak 16 anak (69,56%). Kurangnya penguasaan

keterampilan membaca siswa tersebut menimbulkan banyak masalah. Guru

merasa kesulitan saat mengajarkan materi dengan banyak tuntutan membaca

didalamnya, sebab harus menjelaskan terus menerus secara indvidu, sementara

dari sisi waktu dan tenaga sangat terbatas. Siswa yang berkesulitan membaca

(belum menguasai keterampilan membaca) selalu berbuat gaduh saat mengerjakan

soal. Mereka sering jalan-jalan untuk melihat jawaban teman sehingga

pertengkaran pun kerap terjadi. Prestasi siswa yang berkesulitan membaca juga

jauh dari teman yang lancar membaca, hampir di semua mata pelajaran. Jika guru

tidak segera melakukan tindakan, maka permasalahan akan menjadi semakin

banyak dan prestasi siswa akan menjadi semakin buruk.

Page 18: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Metode silaba menjadi pilihan yang memungkinkan diantara metode-

metode lainnya untuk diterapkan dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

membaca. Pertimbangannya adalah metode ini mudah dipasangkan dengan

strategi maupun media lain. Proses pembelajarannya dimulai dari pengenalan

berbagai suku kata yang dapat dibaca siswa, mengingat mereka telah masuk fase

pertama yang telah mengenal huruf serta mampu membaca suku kata dengan

baik. Beban siswa ketika bertemu kata-kata yang panjang dapat teratasi dengan

metode silaba yang menampilkan kata-kata menjadi beberapa suku-suku kata.

Melalui pengalaman saat pembelajaran, siswa yang berkesulitan membaca,

mampu membaca dengan metode silaba sedikit demi sedikit per suku kata hingga

akhir bacaan.

Peneliti semakin termotivasi untuk mengadakan penelitian, selain sebagai

tugas penelitian, juga merupakan tantangan. Agar peneliti dapat meningkatkan

keterampilan membaca siswa kelas II, maka peneliti mengajukan judul penelitian

”Penerapan Metode Silaba dalam Peningkatan Keterampilan Membaca Pada

Siswa Kelas II SDN 2 Pejagatan Tahun Ajaran 2011/2012”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti mengajukan rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah penerapan metode silaba dapat meningkatkan keterampilan membaca

pada siswa kelas II SD N 2 Pejagatan Tahun Ajaran 2011/2012?

2. Bagaimanakah penerapan metode silaba yang dapat meningkatkan

keterampilan membaca pada siswa kelas II SD N 2 Pejagatan Tahun Ajaran

2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

1. Menguji dapat tidaknya metode silaba meningkatan keterampilan membaca

pada siswa kelas II SD N 2 Pejagatan Tahun Ajaran 2011/2012.

2. Mendiskripsikan langkah penerapan metode silaba yang dapat meningkatkan

keterampilan membaca pada siswa kelas II SDN 2 Pejagatan Tahun Ajaran

2011/2012.

Page 19: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memiliki beberapa manfaat

baik dari segi teoritis maupun segi praktis.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian dapat menambah pengetahuan/teori baru tentang

membaca dengan menggunakan metode silaba, serta sebagai tambahan

dokumen ilmiah agar dapat ditindaklanjuti oleh peneliti berikutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Siswa diharapkan merasa gembira dengan berbagai kegiatan pembelajaran

membaca yang menyenangkan.

b. Bagi Guru

Memberikan pandangan bagi guru kelas rendah dalam merancang

pembelajaran membaca maupun memperbaiki keterampilan membaca.

c. Bagi Lembaga Sekolah

Mampu melihat pentingnya keterampilan membaca, sehingga turut

mengupayakan sarana dan prasarana yang memadai untuk peningkatan

minat baca.

d. Bagi Peneliti Lain

Mendapatkan gambaran tentang penerapan metode silaba dan keterampilan

membaca siswa sehingga dapat mengadakan penelitian lebih lanjut.

Page 20: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka dan Hasil Penelitian yang Relevan

1. Peningkatan Keterampilan Membaca Siswa Kelas II

a. Karakteristik Siswa Kelas II

Rentangan usia pada kelas dua secara umum adalah 7 sampai 8 tahun.

Anak dalam masa ini berada dalam stadium operasional konkrit (7-11 tahun)

Stadium operasional konkrit dapat digambarkan sebagai menjadinya positif

ciri-ciri yang negativ pada stadium berfikir pra-operasional, artinya anak

sekarang misalnya sudah mampu untuk memperhatikan lebih dari satu dimensi

sekaligus juga untuk menghubungkan dimensi-dimensi ini satu sama lain.

Kekurangannya adalah anak akan mampu untuk melakukan aktivitas logis

tertentu dalam situasi yang konkrit (Haditono, 2006)

Perkembanyan egosentrisme pada stadium operasional konkrit disebut

Elkind (1971) sebagai realitas asumtif, dimana anak melihat kenyataan

berdasarkan informasi yang terbatas dan tidak dipengaruhi oleh informasi baru

atau informasi yang bertentangan. Sekarang anak tidak lagi memandang orang

tua sebagai yang serba tahu, bahkan mereka lebih percaya pada teman-teman

sebaya atau pada guru yang dalam hal ini dinamakan Elkind (1971) sebagai

keseimbangan kognitif. Mereka juga sering menunjukkan kecerdikan dan

superiornya mereka dengan berbuat kenakalan-kenakalan (Haditono, 2006:

115-116).

Ros dan Roe (1990) berpendapat bahwa perkembangan bahasa pada

periode operasional masuk pada fase semantik, yaitu anak dapat membedakan

kata sebagai simbol dan konsep yang terkandung dalam kata (Zuchdi dan

Budiasih, 2001). Memang benar bahwa rata-rata anak kelas dua sudah

mengenal huruf dan dapat membaca dan maupun menulis kata-kata yang

pendek.

Zuchdi dan Budiasih juga mengemukakan bahwa anak-anak kelas dua

sudah dapat dilatih bercerita mengenai beberapa kejadian secara kronologis,

Page 21: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

meskipun alurnya belum jelas. Anak-anak juga mulai dilatih menggunakan

kalimat yang agak panjang dengan konjungsi: dan, lalu, dan, kata depan di, ke,

dari. Tentu hal tersebut agar anak siap untuk menapaki jenjang selanjutnya

yang lebih kompleks (2001).

Kesimpulannya adalah bahwa anak-anak kelas dua masuk dalam

periode kognitif, operasional konkrit dan periode bahasa semantik dimana

mereka dapat melakukan aktivitas logis tertentu dalam situasi konkrit, mereka

sudah mengenal huruf dan dapat membaca dan maupun menulis kata-kata yang

pendek serta dapat dilatih bercerita mengenai beberapa kejadian secara

kronologis, meskipun alurnya belum jelas.

b. Pengertian Membaca

Mengenai pengertian membaca Rahim (2008) berpendapat,

”Membaca pada hakikatnya adalah suatu kegiatan yang rumit yang melibatkan

banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan

aktivitas visual, berfikir, psikolinguistik, dan metakognitif” (hlm. 2). Menurut

peneliti membaca bagaikan sebuah permainan, jika kita belum memilliki modal

dasar dan aturannya kita tidak dapat melakukan permainan atau dalam hal ini

tidak mampu membaca. Hal ini terbukti ketika kita membaca huruf jawa, kita

perlu hafal simbol dan tata bacanya hal itu berarti ”Membaca merupakan

aktivitas kompleks yang memerlukan sejumlah besar tindakan terpisah-pisah,

mencakup penggunaan pengertian, khayalan, pengamatan, dan ingatan

(Abdurrahman, 2003: 200).

Menurut Ahuja, P. dan Ahuja, G.C. (2010: 36) Membaca adalah

kecakapan memaknai dan menemukan arti. Proses pendekodean (memaknai

dan menemukan arti) ini berfungsi sebagai alat atau sarana bagi proses mental

ketika pembaca mencoba memperoleh makna dari bahan bacaan. Pendapat

tersebut tentu mengarah pada tujuan lanjut dari keterampilan membaca.

Zuchdi dan Budiasih mengemukakan bahwa membaca merupakan

salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis, yang reseptif, karena seseorang

dapat memperoleh informasi, ilmu pengetahuan dan pegalaman-pengalaman

baru (2001). Pendapat ini mengingatkan kita kembali tentang arti pentingnya

Page 22: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

kegiatan membaca yang saat ini semakin tergantikan dengan kegiatan lain,

seperti menonton televisi atau mendengarkan radio. Padahal terdapat

pengalaman yang tidak tergantikan dalam kegiatan membaca misalnya

khayalan atau imajinasi ketika membaca sesuatu. Hal tersebut sejalan dengan

pendapat Matedu (mengutip pernyataan Tampubolon) menjelaskan pada

hakikatnya membaca adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan

makna dari tulisan. Walaupun dalam kegiatan itu terjadi proses pengenalan

huruf-huruf. (2009)

Finocchiaro dan Bonomo mengatakan bahwa reading adalah bringing

meaning to and getting meaning from printed or written material, memetik

serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tertulis. Para

pelajar harus dibantu untuk menanggapi atau memberi respon terhadap

lambang-lambang visual yang telah mereka tanggapi. Setiap kesulitan yang

berkenaan dengan bunyi, urutan bunyi, intonasi, atau jeda haruslah dijelaskan

terleb ih dahulu sebelum para pelajar membacanya (Tarigan, H.G. 2008).

Pendapat para ahli diatas menuju kesimpulan, membaca adalah

kegiatan reseptif yang melibatkan berbagai aktivitas secara serentak

(melafalkan tulisan, aktivitas visual, berfikir psikolinguistik dan metakognitif),

dalam melihat rangkaian simbol-simbol bahasa atau tulisan demi mencari

makna.

1) Manfaat Membaca

Ahuja, P. dan Ahuja, G.C. (2010: 20-23) menuliskan dua manfaat

besar membaca yaitu a) pembaca mampu menggunakan bacaannya untuk

meningkatkan pemahamannya dan menemukan wawasan baru, b) membaca

memberikan kontribusi ide-ide yang membantu orang-orang menjernihkan

nila-nilai dan merumuskan keputusan-keputusan. Besarnya manfaat

membaca dapat digunakan guru untuk memberikan dorongan lebih bagi

siswa dalam menguasai keterampilan ini.

Di sisi lain, manfaat membaca juga diuraikan oleh Sukirno (2009:

3) dalam bukunya ”Sistem Membaca yang Efektif” yaitu dengan membaca

seseorang dapat: a) berkomunikasi dengan orang lain, b) memberikan

Page 23: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

informasi kepada orang lain, c) menangkap isi bacaan dengan cepat dan

tepat, d) menumbuhkan sikap positif terhadap bacaan, e) bersifat kritis

terhadap informasi yang diterima, f) menghargai nilai-nilai luhur yang ada

dalam masyarakat, g) memasuki dunia keilmuan yang penuh pesona dan

memahami khasanah kearifan yang banyak hikmah, h) mengembangkan

berbagai keterampilan yang berguna untuk mencapai sukses dalam hidup, i)

membukakan jendela pengetahuan yang luas, gerbang kearifan yang dalam,

dan lorong keahlian yang lebar di masa depan, dan j) memperbaiki

nasibnya menjadi lebih baik.

Pendapat Sukirno memberikan gambaran bahwa kegiatan membaca

memberikan banyak manfaat bagi para pelakunya, tetapi memerlukan peran

serta guru dalam merangsang dan menggali manfaat membaca agar peserta

didik dapat mendapatkan dan merasakan manfaatnya. Dengan kata lain,

besarnya manfaat membaca yang dapat diperoleh atau dirasakan siswa

merupakan hasil dari efektifnya kegiatan membaca yang dilakukan siswa

maupun baiknya kualitas pembelajaran membaca yang dilakukan guru,

sehingga dapat menjadi salah satu indikator dalam keterampilan membaca

yang menjadi fokus penelitian ini.

2) Tujuan Membaca

Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari dan

memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan (Tarigan,

H.G. 2008). Goodman (1980); Heath (1980); Mason (1977); Mason &

McCormick (1981); dan Taylor (1983) menuliskan tentang pentingnya

tujuan membaca ”Children are more likely to become involved in formal

reading if they have seen reading, writing, and speaking as functional,

purpose, and useful. Studies of early reading behaviors clearly ilustrate that

young children acquire their first information about reading and writing

through their functional uses” (Anak akan memungkinkan untuk terlibat

dalam membaca formal jika mereka dapat melihat bahwa membaca,

menulis, dan berbicara itu memiliki fungsi, tujuan dan bermanfaat.

Perlakuan pada pelajaran membaca permulaan harus secara jelas

Page 24: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

mengilustrasikan bahwa anak muda mendapatkan informasi pertama tentang

membaca dan menulis yang menyambung dengan tujuan penggunaan

(Morrow, 1993: 115)

Tarigan lebih lanjut mengemukakan tujuan membaca sebagai berikut.

a) Reading for details or facts, membaca untuk memperoleh rincian atau

fakta-fakta;

b) Reading for main ideas, membaca untuk memperoleh ide-ide utama,;

c) Reading or sequence or organization, membaca untuk mengetahui urutan

atau susunan organisasi cerita;

d) Reading for inference, membaca untuk menyimpulkan;

e) Reading to classify, membaca untuk mengelompokkan atau

mengklasifikasikan;

f) Reading for evaluate, membaca untuk menilai atau mengevaluasi;

g) Reading to compare of contrast, merupakan tujuan membaca untuk

memperbandingkan atau mempertentangkan, contohnya menemukan

bagaimana cara tokoh berubah, bagaimana hidupnya berbeda, bagaimana

tokoh menyerupai pembaca (Tarigan, H.G. 2008).

Seseorang cenderung akan mudah memahami bacaannya jika

disertai atau mempunyai tujuan tertentu. Sehingga guru dapat menetapkan

tujuan membaca sesuai silabus yang berlaku, dengan harapan siswa mampu

menguasai keterampilan membaca sesuai fase perkembangannya. (Rahim,

2008), Lebih lanjut Rahim menuliskan tujuan membaca yang mencakup: a)

kesenangan, b) menyempurnakan membaca nyaring, c) menggunakan

strategi tertentu, d) memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik, e)

mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya, f)

memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis, g)

mengkonfirmasikan atau menolak prediksi, h) menampilkan suatu

eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks

dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks, dan i)

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik (2008).

Page 25: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Berdasarkan pendapat ahli tentang tujuan membaca, maka tujuan

membaca dalam penelitian ini adalah: a) membaca untuk memperoleh ide-

ide utama, b) membaca untuk mengetahui urutan atau susunan organisasi

cerita anak, c) membaca untuk menilai atau mengevaluasi, d) membaca

untuk memperbandingkan atau mempertentangkan, e) kesenangan, f)

menyempurnakan membaca nyaring, g) memperbaharui pengetahuannya

tentang suatu topik, h) mengaitkan informasi baru dengan informasi yang

telah diketahuinya, i) memperoleh informasi untuk laporan lisan atau

tertulis, j) menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.

Kesepuluh tujuan membaca tersebut menjadi pedoman guru dalam

merumuskan fokus tujuan, setiap kegiatan membaca yang dilakukan siswa.

Jika tujuan membaca yang diinginkan tercapai, berarti kemampuan

membaca siswa menunjukan perkembangan yang baik, sekaligus dapat

menjadikan indikator untuk menguji keterampilan membaca siswa.

3) Proses dan Produk Membaca

Proses membaca merupakan proses kompleks yang melibatkan

unsur visik dan mental, seperti penjelasan Burns dkk. (1997) yang

menyatakan bahwa proses membaca terdiri atas sembilan aspek, yaitu

sensor, persepsi, urutan, pengalaman, pikiran, pembelajaran, asosiasi, sikap,

dan gagasan, yang dapat dijelaskan sebagai berikut.

a) Membaca dimulai dengan sensor visual yang diperoleh melalui

pengungkapan simbol-simbol grafis melalui indera penglihatan;

b) Kegiatan berikutnya adalah persepsi terhadap makna simbol tadi

berdasarkan pengalaman yang dimiliki;

c) Aspek urutan proses membaca merupakan kegiatan mengikuti rangkaian

tulisan yang tersusun pada halaman dari kiri ke kanan kecuali tulisan

bahasa Arab;

d) Pengalaman merupakan aspek penting dimana pengalaman luas dan

kosakata yang banyak akan lebih cepat menangkap makna bacaan;

e) Membaca adalah berpikir untuk memahami makna kata, kalimat,

paragraf yang dibaca, kemudian menyimpulkan maknanya;

Page 26: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

f) Untuk memperoleh kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan

kritis, pembaca memerlukan teori belajar membaca yang benar yang

diperoleh melalu i pembelajaran sedini mungkin, baik dirumah maupun

disekolah;

g) Mengenal hubungan antara simbol dengan bunyi bahasa dan makna

merupakan aspek asosiasi dalam membaca, tanpa asosiasi, pembaca

mengalami kesulitan dalam memahami isi bacaan;

h) Aspek sikap atau afektif pembaca yang sangat diperlukan adalah

mempunyai minat/kegemaran membaca yang kuat, memusatkan

perhatian saat membaca, dan mempunyai motivasi membaca untuk

kebutuhan hidup;

i) Pembaca yang sudah terampil akan mudah menangkap gagasan yang ada

di dalam bacaan, baik berupa pikiran pokok atau topik bacaan (Sukirno,

2009: 5).

Sembilan tahapan membaca yang dikemukakan Burns, merupakan

proses otomatis yang membutuhkan keterampilan dari hasil latihan dan

bimbingan yang berkelanjutan, sehingga proses tersebut dapat terlaksana

dengan baik. Sedangkan Ahuja, P. dan Ahuja, G.C mendefinisikan

membaca adalah proses ganda yaitu: a) proses indrawi (sensori) yang

bergantung pada keterampilan visual tertentu, melibatkan pengenalan

(identifikasi) simbol-simbol dimana mata memainkan peran penting dan, b)

proses pemahaman (perseptual) yaitu mengacu pada interpretasi segala

sesuatu yang kita pahami, kita persepsi (2010).

Seseorang akan melalui tiga komponen dasar dari proses

membaca, yaitu recording, decoding, dan, meaning. Recording merujuk

pada kata-kata dan kalimat, decoding (penyandian) adalah proses

penerjemahan rangkaian grafis ke dalam kata-kata dan meaning, adalah

pemahaman makna berlangsung melalui berbagai tingkat mulai dari

pemahaman literal, interpretatif, kreatif, dan evaluatif. Proses recording dan

decoding biasanya berlangsung pada kelas-kelas awal yaitu kelas I dan II

Page 27: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

SD (membaca permulaan), sedangkan proses memahami makna (meaning)

lebih ditekankan di kelas-kelas tinggi (Rahim, 2008).

Proses membaca menunjukkan adanya mekanika gerakan mata

yang memperlihatkan bahwa mata menyimak bahan yang tercetak dalam

baris-baris huruf dengan serangkaian gerakan dan hentian, ada satu gerakan

kemudian satu hentian, dan demikian seterusnya hingga baris itu habis.

Gerakan mata dicirikan oleh istilah-istilah: fiksasi, regresi atau refiksasi,

kembali menyapu, dan gerakan antar fiksasi, dengan penjelasan sebagai

berikut.

a) Fiksasi adalah hentian oleh mata sedemikian rupa sehingga mata dapat

bereaksi terhadap stimulus grafis. Banyak dan lama fiksasi bergantung

pada kesulitan bahan atau kematangan pembaca;

b) Regresi atau refiksasi adalah gerakan balik, atau fiksasi dalam arah

kanan-ke kiri pada gerakan mata, dimana banyak pembaca balik kembali

ke belakang karena merasa kurang percaya diri dan merasa

membutuhkan pembacaan ulang terus menerus. Regresi dapat terjadi

karena pembaca terselang oleh sesuatu atau adanya ketakutan persepsi;

c) Kembali menyapu, ketika menyelesaikan suatu baris bacaan, pembaca

membuat sapuan penglihatan ke permulaan baris berikutnya. Jika seluruh

baris di bawahnya hilang karena satu dan lain sebab, maka pembaca

harus melokasikan tempas yang pas untuk melakukan refiksasi. Pembaca

yang payah, akan membuat fiksasi ekstra, bahkan refiksasi atau regresi

karena tidak memahami bahan bacaan. Pembaca seperti ini

membutuhkan latihan untuk meningkatkan pengenalan dan pemahaman

kata, bukan sekedar gerakan mata;

d) Gerakan antar fiksasi, merupakan gerakan mata dari fiksasi ke fiksasi

lainnya. Banyak bahan atau jumlah kata yang dipersepsi seseorang dalam

setiap fiksasi (hentian oleh mata) disebut rentang pengenalan. lebih lebar

rentang pengenalan, lebih sedikit jumlah fiksasi. Bentukan rentang

pengenalan bergantung pada faktor psikologis yang intrinsik, tetapi

kondisi tertentu seperti terlalu dini dan terlalu dipaksakan pada bahan

Page 28: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

bacaan yang sulit, boleh jadi merusak bentukan rentang pengenalan yang

wajar (Ahuja, P. dan Ahuja, G.C. 2010). Teori gerakan mata diatas

membawa peneliti pada satu indikator yaitu efisiensi membaca, dimana

pembaca memperoleh sesuatu dengan waktu yang sesingkat mungkin,

atau dengan kata lain adalah kelancaran membaca.

Kegiatan membaca akan menghasilkan produk berupa komunikasi

dari pemikiran dan emosi antara penulis dan pembaca. Syafi’ie (1993)

menuliskan ”Agar hasil membaca dapat tercapai secara maksimal, pembaca

harus menguasai kegiatan-kegiatan dalam proses membaca tersebut”

(Rahim, 2008: 15). Pendidik memegang peranan penting dalam

membimbing siswa menguasai kegiatan-kegiatan dalam proses membaca

dengan baik.

4) Jenis-jenis Membaca

Jenis-jenis membaca bertalian erat hubungannya dengan tujuan

membaca, dengan banyaknya tujuan membaca, banyak juga jenis-jenis

membaca yang dilakukan seseorang. Berdasarkan tingkat pendidikan jenis

membaca ada dua macam, yaitu membaca permulaan dan membaca lanjutan

sebagai berikut (Sukirno, 2009).

a) Membaca Permulaan

Membaca permulaan diberikan kepada peserta didik semenjak

di taman kanak-kanak, kelas 1, dan kelas 2 sekolah dasar. Membaca

Permulaan disajikan melalui dua cara yaitu membaca permulaan tanpa

buku dan membaca permulaan dengan buku. Membaca permulaan

tanpa buku maksudnya ketika membaca tanpa menggunakan buku

sebagai media pembelajaran yang telah tersedia agar tidak membebani

siswa.

Adapun membaca permulaan dengan buku maksudnya anak

telah diperkenalkan kepada tulisan yang terdapat dalam buku secara

berseri karena telah mengenal semua lambang bunyi, jadi fungsi

membaca di sini untuk melancarkan. Membaca permulaan dengan buku

Page 29: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

merupakan tahapan yang cocok bagi kelas dua dengan karakteristiknya

yang sudah membaca suku kata.

b) Membaca Lanjutan

Membaca lanjutan sudah diberikan kepada peserta didik sejak

kelas 3 sekolah dasar sampai di perguruan tinggi, tentu dengan tingkat

kesukaran yang disesuaikan dengan usia dan tingkat pendidikannya.

Jenis-jenis membaca lanjutan antara lain:

(1) Membaca pemahaman, yaitu membaca yang dilakukan dalam hati

secara cermat dan teliti untuk mengetahui isi bacaan sampai kepada

hal yang sekecil-kecilnya. Edwards (1957) menyatakan bahwa

membaca pemahaman adalah perkembangan berkesinambungan

menuju kecakapan membaca yang lebih besar dan terdiri dari

banyak tahapan dengan keberhasilan bergantung pada besar-

kecilnya motivasi, latar belakang, substansial yang terait dengan

konsep, kemampuan mempersepsi kata, kemampuan menalar, dan

kemampuan memahami makna; (Ahuja, P. dan Ahuja, G.C. 2010:

50)

(2) Membaca kritis, yaitu membaca untuk mengetahui fakta-fakta yang

terdapat dalam bacaan, kemudian memberi perhatian kepada fakta-

fakta itu. Membaca kritis adalah jenis membaca tertinggi yang

dicapai seseorang, karena tidak sekedar mengetahui apa yang

dibaca, tetapi mengapa penulis membuat tulisan/karangan itu.

Membaca kritis memerlukan keterampilan untuk merangkum,

menganalisis, dan menilai gagasan yang ada dalam bacaan. Albert

et all (1961) mengemukakan bahwa membaca kritis (critical

reading) adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana,

penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan

hanya mencari kesalahan; (Tarigan, H.G. 2008: 92)

(3) Membaca cepat, yakni kegiatan membaca secara cepat untuk

memahami gagasan pokok dalam bacaan secara cepat pula, tentu

perlu latihan secara teratur;

Page 30: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

(4) Membaca bahasa atau membaca telaah bahasa, yaitu keterampilan

membaca untuk menelaah bahasa. Penekanannya adalah pada

latihan penelaahan hukum dan kaidah bahasa, seperti: pemakaian

huruf kapital, pengrtuasi, tanda baca, afiksasi, sinonim, homonim,

idiom, pola kalimat, peribahasa, defiasi kata, dan gaya bahasa;

(5) Membaca untuk keperluan studi, yaitu kegiatan membaca yang

bertujuan untuk mempelajari sesuatu yang berhubungan dengan

studi seseorang. Misalnya membaca buku-buku pembelajaran yang

dianjurkan oleh para guru;

(6) Membaca untuk keperluan praktis, ialah membaca yang digunakan

untuk memenuhi keperluan sehari-hari sesuai dengan tugas kita

masing-masing, baik seorang siswa, mahasiswa, guru, dokter dan

lain-lain;

(7) Membaca bebas, yaitu keterampilan membaca yang penekanannya

terletak pada latihan kebiasaan mengisi waktu luang dengan

kegiatan membaca;

(8) Membaca di perpustakaan, yaitu kegiatan membaca di ruang

perpustakaan dengan memanfaatkan buku-buku di perpustakaan;

(9) Membaca teknik, yakni keterampilan membaca lisan atau membaca

bersuara atau membaca keras yang penekanannya terletak pada

kemampuan membaca dengan pengucapan atau pelafalan, intonasi,

jeda, dan pelaguan yang tepat sesuai dengan isi dan situasi bacaan.

Naskah yang baik untuk dibaca teknik antara lain : naskah

pancasila, UUD 1945, ikrar/janji/sumpah, naskah berita, naskah

pidato, naskah doa, naskah urutan upacara, kisah/biografi

seseorang, naskah pengumuman, atau naskah nonsastra;

(10) Membaca indah, yaitu keterampilan membaca nyaring/bersuara

yang sering d isebut juga dengan istilah membaca sastra, membaca

estetis, membaca ekspresif. Penekanannya terletak pada

kemampuan pengucapan, intonasi, jeda, penggambaran,

penghayatan, keindahan, dan keharuan yang terdapat dalam isi

Page 31: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

bacaan. Naskah yang dibaca misalnya: puisi bebas atau puisi terikat

seperti pantun, syair, gurindam, cerpen, legenda, hikayat, dongeng,

dan naskah drama.

Tarigan, H.G. menuliskan bahwa jenis-jenis membaca ditinjau

dari segi terdengar atau tidaknya suara si pembaca waktu dia membaca

(2008). Maka proses membaca dapat dibagi atas:

a) Membaca Nyaring

Membaca nyaring, membaca bersuara, membaca lisan (reading

out loud; oral reading; reading aloud) adalah suatu aktivitas atau

kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca

bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta

memahami informasi, pikiran dan perasaan seseorang pengarang

(Tarigan, H.G. 2008).

Membaca bersuara merupakan kegiatan membaca yang

dilakukan dengan cara melafalkan setiap kata, kelompok kata, dan

kalimat dari bacaan yang kita hadapi (Mulyati, 2007).

Membaca teknik dan membaca indah adalah jenis membaca

yang masuk dalam kategori membaca nyaring. Perbedaannya adalah

membaca teknik ditujukan pada teks non sastra, sedangkan membaca

indah dikhususkan pada teks sastra (Sukirno, 2008).

b) Membaca dalam Hati

Membaca dalam hati (silent reading) merupakan kegiatan

membaca yang hanya mengandalkan kemampuan visual, pemahaman,

serta ingatan dalam menghadapi bacaan, tanpa mengeluarkan suara atau

menggerakkan bibir (Mulyati, 2007). Tujuan utama membaca dalam hati

adalah untuk memperoleh informasi. Keterampilan membaca dalam hati

merupakam kunci bagi semua ilmu pengetahuan (Tarigan, H.G. 2008).

Para ahli sependapat untuk mememberikan jangka waktu yang lebih

banyak untuk membaca jenis ini ketika para pelajar meningkat dari kelas

rendah ke kelas tinggi, untuk itu guru harus menyiapkan para peserta

Page 32: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

didik di kelas rendah degan baik untuk menguasai keterampilan

membaca dalam hati.

Tarigan, H.G. lebih lanjut merinci jenis membaca dalam hati

yang terbagi menjadi dua yaitu membaca ekstensif dan membaca intensif

(2008).

(1) Membaca Ekstensif

Membaca ektensif berarti membaca secara luas, obyeknya

meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat

mungkin. Tuntutan membaca ektensif adalah memahami isi-isi

penting dengan cepat sehingga efisiensi tercapai.

Membaca ektensif meliputi:

(a) Membaca survey (survey reading), yaitu membaca untuk

mensurvei bahan bacaan yang akan dipelajari, seperti meneliti

indeks-indeks, melihat-lihat judul-judul bab dan memeriksa

bagan atau skema buku yang bersangkutan;

(b) Membaca sekilas (skimming), adalah sejenis membaca yang

membuat mata kita bergerak dengan cepat melihat,

memperhatikan bahan tertulis untuk mencari serta

mendapatkan informasi, penerangan;

(c) Membaca dangkal (superficial reading), ialah membaca

dengan tujuan memperoleh pemahaman yang dangkal yang

bersifat luaran, dan tidak mendalam dari suatu bahan bacaan.

Biasanya dilakukan untuk kesenangan, membaca bacaan

ringan yang mendatangkan kebahagiaan di waktu senggang.

(2) Membaca Intensif

Membaca intensif adalah studi seksama, telaah teliti, dan

penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap

suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman

setiap hari. Membaca telaah isi (content study reading) dan

membaca telaah bahasa (linguistic study reading) merupakan jenis

membaca yang masuk kelompok membaca intensif.

Page 33: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Membaca telaah isi adalah bila kita biasanya ingin

mengetahui dan menelaah isi secara mendalam, serta ingin

membaca dengan teliti suatu bahan bacaan yang kita temukan

(menarik hati) setelah membaca sekilas. Membaca telaah isi terbagi

atas (a) membaca teliti, (b) membaca pemahaman, (c) membaca

kritis, (d) membaca ide.

Membaca telaah bahasa merupakan kegiatan membaca

yang berkaitan dengan bahasa (language) sebagai unsur

jasmaniyah, bersanding dengan unsur lain yaitu rohaniah berupa isi

(content) yang terdapaat dalam setiap bacaan. membaca telaah

bahasa mencakup (a) membaca bahasa asing (foreign language

reading), dan (b) membaca sastra.

Berkenaan dengan jenis-jenis membaca yang dilaksanakan dalam

penelitian ini, d irencanakan meliputi: a) membaca tanpa buku, b)

membaca dengan buku, c) membaca untuk keperluan praktis, d) membaca

di perpustakaan, e) membaca teknik, f) membaca sekilas (skimming), g)

membaca indah, dan h) membaca dangkal (superficial reading).

5) Pendekatan Membaca

Syafi’ie (1993) mengemukakan bahwa pendekatan dalam

pengajaran bahasa mengacu kepada teori-teori tentang hakikat bahasa dan

pembelajaran bahasa yang berfungsi sebagai landasan dan prinsip

pengajaran bahasa (Rahim, 2008: 31). Pendekatan-pendekatan yang

dimaksud adalah:

a) Pendekatan Komunikatif

Pendakatan ini mengarah kepada tujuan pengajaran yang

mementingkan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Prinsipnya,

pengejaran membaca harus didasarkan pada tujuan membaca dan

diarahkan pada penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Zuhdi

dan Budiasih berpendapat bahwa pendekatan komunikatif merupakan

pendekatan yang dilandasi oleh pemikiran nahwa kemampuan

Page 34: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

menggunakan bahasa dalam komunikasi merupakan tujuan yang harus

dicapai dalam pembelajaran bahasa (2001)

b) Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)

Semiawan dan Joni (1993) memberikan batasan bahwa esensi

pendekatan ini terletak pada penghayatan pengalaman belajar yang

diprogramkan oleh siswa (Rahim, 2008: 32).

c) Pendekatan Terpadu

Pada praktiknya, aspek-aspek bahasa selalu tampil bersama,

sehingga pembelajaran bahasa dirancang baik dengan perpaduan antar

keterampilan membaca maupun dengan bidang studi yang lain. Waktu

satu hari dapat digunakan untuk mata pelajaran yang terkait dengan

menggunakan salah satu tema sebagai penyatunya. Yeager (1991)

menyatakan bahwa pembelajaran bahasa secara terpadu menaruh

penghargaan terhadap bahasa, dan dengan seksama meningkatkan

penguasaan bahasa siswa (Zuchdi dan Budiasih, 2001: 43).

d) Pendekatan Kooperatif

Belajar kooperatif merupakan suatu metode yang

mengelompokkan siswa kedalam kelompok-kelompok kecil, siswa

bekerja sama dan saling membantu menyelesaikan tugas. Metode

kooperatif yang sering digunakan misalnya STAD (Student Teams

Achievement Divisions), CIRC (Cooperative Integrated Reading and

Composition), dan TAI (Team assisted Individualization).

Berpedoman pada kurikulum KTSP yang menekankan

pembelajaran tematik pada kelas I dan II, maka pendekatan yang

semestinya peneliti gunakan adalah pendekatan terpadu dalam satu mata

pelajaran Bahasa Indonesia yang memadukan empat keterampilan

berbahasa.

6) Strategi Membaca

Strategi adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala

sumber yang dimiliki dan/atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Rahim mencantumkan tujuh model strategi

Page 35: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

membaca, yaitu: a) bawah-atas (bottom-up), b) atas-bawah (top-down), c)

model membaca campuran (eclectic), d) model strategi interaktif, e)

strategi KWL (Know-Want to Know-Learned), f) Strategi DRA (Directed

Reading Activity), dan g) Strategi DRTA (Directed Reading Thingking

Activity) (2008). Berbagai model tersebut memberikan pandangan kepada

peneliti untuk merancang pembelajaran yang variatif sehingga peserta

didik tidak merasa bosan dan antusias mengikutinya.

7) Teknik Membaca

Teknik pembelajaran merupakan cara guru menyampaikan bahan

ajar yang telah disusun (dalam model), berdasarkan pendekatan yang

dianut. Teknik yang digunakan guru perlu memprtimbangkan situasi kelas,

lingkungan, kondisi siswa, sifat-sifat siswa, dan kondisi-kondisi yang lain

(Zuchdi dan Budiasih, 2001).

Ahuja, P. dan Ahuja G.C. sedikitnya menulisakan empat teknik

membaca yang bertitik tolak dari asumsi bahwa pembaca telah

mengembangkan keteranpilan membaca frase, memahami struktur

paragraf dan dapat mengidentifikasi kata kunci, yang meliputi: a) SQ3R

(Survey, Question, Read, Recite, Review), b) SQ4R (Survey, Question,

Read, Recite, Repeat, Review), c) OK4R (Overview, key Ideas, Read,

Recall, Reflect, Review), dan PQRST (Preview, Question, Read,

Summarize, Test) (2010).

Beberapa Teknik membaca diatas, juga ditu liskan Sukirno dalam

buku ”Metode membaca yang efektif” seperti: metode STUDY (Survey the

entire assigment, Think of question, Understand your reading, Your review

the entire assigment) dan OK5R (Overview, key Ideas, Read, Record,

Recite, Review, Reflect). Di sisi lain, Tampubolon merinci teknik

membaca yang meliputi: a) baca-pilih (selecting), b) baca-lompat

(skipping), c) baca-layap (skimming), d) bata-tatap (scanning) (2009).

(Farida Rahim, 2008: 51-52)

Sedangkan Tarigan, J dan Tarigan, H.G. menuliskan teknik-

teknik pembelajaran membaca yang meliputi: a) lihat dan baca, b)

Page 36: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

menyusun kalimat, c) menceritakan kembali, d) parafrase, e) melanjutkan

cerita, f) mempraktekan petunjuk, g) baca dan terka, h) membaca sekilas

(skimming), i) membaca sepintas (scaning), dan j) SQ3R (survei, susun

pertanyaan, baca, ceritakan kembali, kaji ulang) (1986).

Sebelas teknik pembelajaran membaca tersebut cukup relevan

sebagai acuan dalam menciptakan suasana pembelajaran membaca yang

efektiv dan variatif. Keseluruhan teknik-teknik membaca yang ada,

manakala dibutuhkan akan menjadi sumber pilihan peneliti dalam

merancang pembelajaran membaca dengan metode silaba yang efektif,

yaitu memadukan metode silaba yang menjadi fokus, dengan teknik yang

sesuai.

8) Materi Membaca

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SDN

2 Pejagatan tahun 2010, maka cakupan materi membaca kelas 2 semester

II, jika dilihat dari standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikatornya

adalah sebagai berikut (Dinas P dan K, 2010).

Tabel 2.1. Cakupan Materi Membaca Kelas 2 Semester II

SD N 2 Pejagatan

Standar

Kompetensi Kompetensi dasar Indikator

7. Memahami

ragam wacana

tulis dengan

membaca

nyaring dan

membaca

dalam hati.

7.1 Membaca nyaring teks

(15-20 kalimat)

dengan

memperhatikan lafal

dan intonasi yang

tepat.

- membaca teks cerita dengan

lafal dan intonasi yang tepat.

- menjawab dan mengajukan

pertanyaan dan isi bacaan

yang dibaca.

7.2 Menyebutkan isi teks

agak panjang (20-25

kalimat) yang dibaca

dalam hati

- memilih bacaan yang

disenangi

- menjelaskan isi bacaan yang

telah dibaca

- memberikan pendapat atau

komentar tentang isi bacaan

Page 37: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Zuchdi dan Budiasih (2001) menuangkan beberapa materi

pembelajaran membaca bagi kelas 2 yang masih didasarkan pada

kurikulum terdahulu (GBPP 1994) sebagai berikut:

a) Persiapan (Pramembaca)

Pada tahap ini, siswa diajarkan: (1) sikap duduk yang baik,

(2) cara meletakkan atau menempatkan buku di meja, (3) cara

memegang buku, (4) cara membalik halaman buku yang tepat, (5)

Melihat atau memperhatikan gambar atau tulisan.

b) Setelah Pramembaca

(1) Materi paragraf (15 sampai 20 baris) dibaca dengan lafal dan

intonasi yang tepat dan wajar. Bahan untuk itu diambil dari buku

ajar, atau majalah anak-anak, misalnya Bobo, dengan memilih

wacana yang ada kaitannya dengan bidang studi IPA, IPS, atau

Matematika;

(2) Kalimat-kalimat sederhana (untuk dipahami isinya), bahan untuk

ini pun dapat diambil dari bacaan anak atau membuat sendiri;

(3) Huruf besar pada awal kalimat yang dapat dibuat sendiri atau

mengambil bahan bacaan anak yang sesuai dengan tingkat

kemampuan dan usia siswa;

(4) Bacaan dengan kalimat-kalimat sederhana (menggunakan huruf

kapital pada awal kalimat) untuk dipahami isinya;

(5) Cerita anak-anak (dengan memperhatikan jeda yang ada dalam

bacaan);

(6) Percakapan/dialog tentang suatu kegiatan (menggunakan tanda

baca titik dan tanda tanya pada akhir kalimat);

(7) Puisi anak-anak (dibaca secara kelompok).

Mengacu dua sumber materi membaca tersebut, peneliti tetap

berpedoman pada kurikulum KTSP yang berlaku, dengan menjadikan

sumber dari Zuchdi dan Budiasih sebagai pandangan maupun

perbandingan materi-materi yang semestinya dilalui (dikuasai) siswa di

kelas dua.

Page 38: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

c. Pengertian Keterampilan

Muttaqin mendefinisikan keterampilan sebagai usaha untuk

memperoleh kompetensi cekat, cepat, dan tepat dalam menghadapi

permasalahan belajar. Pembelajaran keterampilan dirancang sebagai proses

komunikasi belajar untuk mengubah perilaku siswa menjadi cekat, cepat, dan

tepat melalui belajaran kerajinan dan teknologi rekayasa, dan teknologi

pengolahan (2008).

Pusat Bahasa, Depdiknas mendefinisikan keterampilan sebagai

kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Keterampilan dalam hal ini adalah

membaca, jadi keterampilan membaca adalah kecakapan seseorang dalam

membunyikan bahasa tulis untuk mencari makna (2008).

Keterampilan dapat diuraikan dengan kata seperti otomatik, cepat, dan

akurat. Meskipun demikian, adalah keliru menganggap keterampilan sebagai

tindakan tunggal yang sempurna, karena setiap pelaksanaan sesuatu yang

terlatih walaupun menulis huruf a, merupakan suatu rangkaian koordinasi

beratus-ratus otot rumit yang melibatkan perbedaan isyarat dan koreksi

kesalahan yang berkesimanbungan. Sesuai pendapat Cronbach bahwa

keterampilan yang dipelajari dengan baik akan berkembang menjadi kebiasaan,

(Hurlock, 1987: 154).

Kesimpulannya adalah keterampilan merupakan kecakapan yang

otomatik, cepat dan akurat sebagai usaha menyelesaikan tugas atau

menghadapi permasalahan belajar dan berkembang menjadi kebiasaan jika

dipelajari dengan baik.

d. Pengertian Keterampilan Membaca

Broughton, et all (1978) menyebutkan bahwa membaca merupakan

keterampilan yang kompleks, rumit dan melibatkan serangkaian keterampilan-

keterampilan yang lebih kecil, sehingga dapat dikatakan keterampilan

membaca mencakup tiga komponen yaitu,

1) Pengenalan terhadap aksara serta tanda-tanda baca (keterampilan A);

2) Korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur linguistik

yang formal (keterampilan B);

Page 39: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

(3) Hubungan lebih lanjut dari A dan B dengan makna atau meaning

(keterampilan C) (Tarigan, H.G. 1983: 11).

Keterampilan A merupakan suatu kemampuan untuk megenal bentuk-

bentuk yang disesuaikan dengan mode yang berupa gambar, gambar di atas

suatu lembaran, lengkungan-lengkungan, garis-garis, dan titik-titik dalam

hubungan-hubungan berpola yang teratur dan rapi. Keterampilan B merupakan

suatu kemampuan untuk menghubungkan tanda-tanda hitam di atas kertas

dengan bahasa. Keterampilan C atau ketiga (keterampilan intelektual)

merupakan kemampuan atau abilitas menghubungkan tanda-tanda hitam di atas

kertas melalui unsur-unsur bahasa yang formal, yaitu kata-kata sebagai bunyi,

dengan makna yang dikembangkan oleh kata-kata tersebut. Ahli lain

mengatakan bahwa keterampilan membaca merupakan jenis keterampilan

berbahasa ragam tulis yang bersifat reseptif yang berkaitan erat dengan 3 jenis

keterampilan berbahasa lainnya yaitu mendengar, berbicara, dan menulis

(Mulyati, 2007).

Kesimpulan yang dapat diambil adalah keterampilan membaca

merupakan suatu kecakapan (otomatik, cepat dan akurat) yang kompleks,

untuk menyelesaikan suatu tugas yang bersifat reseptif dengan membunyikan

serangkaian simbol-simbol bahasa tulis melalui proses recording, decoding,

dan meaning.

Keterampilan-keterampilan yang dituntut dalam membaca nyaring

bagi kelas II adalah: 1) membaca dengan terang dan jelas, 2) membaca

dengan penuh perasaan, ekspresi, dan 3) membaca tanpa tertegun-tegun, tanpa

terbata-bata (Tarigan, H.G. 2008). Keterampilan mambaca dalam hati

menuntut siswa kelas II SD untuk menguasai: 1) membaca tanpa gerakan-

gerakan bibir atau kepala, dan 2) membaca lebih cepat secara dalam hati

daripada secara bersuara.

e. Pengertian Peningkatan Keterampilan Membaca

Peningkatan merupakan kata berimbuhan dari kata tingkat yang

mendapat awalan pe-, dan akhiran –an. Pusat Bahasa, Depdiknas menuliskan

bahwa peningkatan merupakan proses, perbuatan, cara meningkatkan (usaha,

Page 40: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

kegiatan, dan sebagainya). Mengacu kepada penelitian, maka peningkatan

yang dimaksud adalah usaha untuk meningkatkan keterampilan membaca

siswa kelas dua (2008).

Kesimpulan yang peneliti dapatkan dari definisi para ahli tersebut

adalah bahwa peningkatan keterampilan membaca merupakan suatu perbuatan

untuk meningkatkan kecakapan siswa dalam membunyikan bahasa tulis untuk

mencari makna.

Tarigan H.G. mencantumkan usaha dalam mengembangkan serta

meningkatan keterampilan membaca sebagai berikut.

1) Memperluas pengalaman para pelajar sehingga mereka memahami

keadaan dan seluk beluk kebudayaan;

2) Mengajarkan bunyi-bunyi (bahasa) dan makna-makna kata-kata baru;

3) Mengajarkan hubungan bunyi bahasa dan lambang atau simbol;

4) Membantu para pelajar memahami struktur-struktur (termasuk struktur

kalimat yang biasanya tidak begitu mudah bagi pelajar bahasa);

5) Mengajarkan keterampilan-keterampilan pemahaman (komprehension

skills) kepada para pelajar;

6) Membantu para pelajar untuk meningkatkan kecepatan dalam membaca

(2008).

Ahuja, P. dan Ahuja, G.C. menuliskan usaha meningkatkan

keterampilan membaca melalui surat kabar, yaitu guru membantu para

siswanya dalam kegiatan-kegiatan berikut dengan bantuan surat kabar:

1) meningkatkan penguasaan kata, 2) menambah pundi-pundi pengetahuan

umum, 3) memperbaiki jangkauan mata, 4) meningkatkan kecepatan membaca,

5) mengembangkan keterampilan skimming dan scaning, 6) meningkatkan

fleksibilitas dalam membaca, 7) mengembangkan keterampilan membaca kritis

(2010).

Kesimpulan dari peneliti adalah, bahwa peningkatan keterampilan

membaca siswa kelas dua adalah suatu perbuatan untuk meningkatkan kecakapan

anak-anak kelas dua yang memasuki periode operasional konkrit dan masuk

periode bahasa semantik untuk menyelesaikan suatu kegiatan reseptif

Page 41: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

(mendapatkan informasi) yang melibatkan sejumlah aktifitas fisik dan mental

secara serentak (melafalkan tulisan, aktivitas visual, berfikir psikolinguistik dan

metakognitif), dalam melihat rangkaian simbol-simbol bahasa atau tulisan demi

mencapai tujuan membaca tertentu.

2. Penerapan Metode Silaba

a. Pengertian Metode

Pusat Bahasa, Depdiknas memberi batasan tentang metode yaitu

merupakan cara yang teratur berdasarkan pemikiran yang matang untuk

mencapai maksud, metode juga dapat dikatakan sebagai cara kerja yang

teratur dan bersistem untuk dapat melaksanakan suatu kegiatan dengan mudah

guna mencapai maksud yang ditentukan (2008). Alya juga mendefinisikan

metode adalah cara teratur yang dapat digunakan untuk melaksanakan suatu

pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki, cara kerja yang

bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai

tujuan yang ditentukan (2007).

Di sisi lain, metode diartikan sebagai rencana keseluruhan penyajian

bahan pembelajaran bahasa secara rapi dan tertib yang tidak ada bagian-

bagiannya yang berkontradiksi, dan kesemuanya itu didasarkan pendekatan

terpilih (Tarigan, J. dkk, 1997). Sumantri dan Permana menjelaskan bahwa

metode merupakan cara-cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi

pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran

proses belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan (2001).

Berdasarkan defin isi para ah li diatas, disimpulkan bahwa metode

adalah cara-cara teratur yang ditempuh guru berdasarkan pemikiran yang

matang untuk memudahkan menciptakan situasi pembelajaran yang

mendukung guna mencapai kelancaran proses belajar mengajar dan tercapainya

prestasi yang memuaskan.

b. Pengertian Metode Silaba

Chaer menuliskan batasan bahwa silaba adalah satuan ritmis terkecil

dalam suatu arus ujaran atau runtutan bunyi ujaran yang mempunyai puncak

kenyaringan yang biasanya jatuh pada sebuah vokal. Satu silaba biasanya

Page 42: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

meliputi satu vokal atau satu vokal dan satu konsonan atau lebih. (Rufisa,

2010). Silaba yang dimaksudkan adalah suku kata (silabel), menurut Pusat

Bahasa, Depdiknas adalah struktur yang terjadi dari satu atau urutan fonem

yang merupakan konstituen kata (2008). Mengenai silaba yang merupakan

nama lain dari istilah suku kata, Tarigan, J, dkk. menuliskan ” ...keterampilan

membaca melalui metode Suku Kata atau Metode Silaba.” (1997: 5.8). Dari

definisi para ahli tentang silaba penulis menyimpulkan bahwa silaba

merupakan struktur satuan ritmis terkecil dalam satu arus ujaran dengan vokal

biasanya sebagai puncak kenyaringan dan urutan fonem yang ada menjadi

konstituen kata.

Metode silaba merupakan metode suku kata yang menyajikan suatu

kata ke dalam beberapa suku kata agar siswa dapat membacanya. Proses

pembelajaran membaca menulis permulaan (MMP) dengan metode ini diawali

dengan pengenalan suku kata, kemudian suku kata dirangkaikan menjadi kata-

kata bermakna (Tarigan, J. dkk, 1997: 5.8). Metode ini bersanding dengan

metode kupas rangkai suku kata dan metode kata lembaga yang semuanya

merupakan kelanjutan dari metode suku kata. Senada dengan pendapat

Tarigan, J. dkk. (1997), metode silaba didefinisikan sebagai proses

pembelajaran MMP yang diawali dengan pengenalan suku kata, seperti a) ba,

bi, bu, be, bo, b) ca, ci, cu, ce, co, c) da, di, du, de, do, d) ka, ki, ku, ke, ko, dan

seterusnya. Suku-suku kata tersebut, kemudian dirangkaikan menjadi kata-kata

bermakna. (Mulyati, 2011).

Pendapat tentang metode silaba, memberikan gambaran bahwa metode

silaba ialah cara teratur yang ditempuh untuk membantu siswa membaca

dengan cara menyajikan suatu kata ke dalam beberapa suku kata berdasarkan

pemikiran yang matang, serta situasi yang mendukung kelancaran proses

belajar, agar tidak ada bagian-bagiannya yang berkontradiksi, guna mencapai

maksud yang ditentukan.

Langkah-langkah pembelajaran MMP (Membaca dan Menulis

Permulaan) dengan metode silaba (suku kata) adalah:

Page 43: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

1) Tahap pertama, pengenalan suku-suku kata misalnya: a) ba, bi, bu, be, bo,

b) ca, ci, cu, ce, co, c) da, di, du, de, do, dan d) ka, ki, ku, ke, ko.

2) Tahap kedua, perangkaian suku-suku kata menjadi kata; contohnya: a) bo-

bi, cu-ci, da-da, ka-ki, b) bi-bi, ci-ca, da-du, ka-ku, c) ba-ca, ka- ca, du-

ka, ku- da, d) ko-ko, ci-ci, bo- bo, dan sebagainya.

3) Tahap ketiga, perangkaian kata menjadi kelompok kata atau kalimat

sederhana; a) ka-ki ku-da, b) ba-ca bu-ku, c) cu-ci ka-ki, d) ku-ku ci-ci

(dan sebagainya).

c. Pengertian Penerapan Metode Silaba

Pusat Bahasa, Depdiknas memberi batasan bahwa penerapan adalah

perbuatan menerapkan (2008). Sedangkan menurut beberapa ahli berpendapat

bahwa penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode,

dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang

diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan

tersusun sebelumnya

Kesimpulan yang diambil adalah bahwa penerapan metode silaba

ialah suatu perbuatan menerapkan cara yang teratur berdasarkan pemikiran

yang matang untuk menyelesaikan pekerjaan membaca demi mencapai maksud

dengan cara menjadikan kata menjadi suku-kata yang merupakan satuan ritmis

terkecil dalam satu arus ujaran dengan vokal biasanya sebagai puncak

kenyaringan dan menjadi pembentuk (konstituen) kata.

3. Hasil Penelitian yang Relevan

a. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Suzi Lediana Sari tentang

peningkatan keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan media

kartu bergambar (flash card) siswa kelas I SD Negeri I Nungkulan

Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 2010/2011.

Tujuan penelitiannya adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca

permulaan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui media kartu

bergambar (flash card) siswa kelas I SD Negeri 1 Nungkulan. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara,

Page 44: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

dokumentasi dan tes, sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik

analisis model interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis yaitu

reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan verifikasi. Hasil

penelitian menunjukkan (1) Adanya peningkatan nilai rata-rata yang

diperoleh siswa pada pra tindakan 71; siklus pertama 72; dan siklus kedua

81, (2) Adanya peningkatan prosentase ketuntasan belajar siswa yaitu pra

tindakan 68%; siklus pertama 88%; dan siklus kedua 100%. Kesimpulannya

adalah media pembelajaran kartu bergambar (flash card) dapat

meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SDN 01

Nungkulan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri tahun pelajaran

2010/2011.

b. Penelitian tentang meningkatkan keterampilan membaca dengan

menggunakan media pias-pias kata pada siswa kelas II SDN 2 Selodoko

Kec. Ampel, Kabupaten Boyolalitahun pelajaran 2009/ 2010 oleh Siswanto.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca melalui

penggunaan media pias-pias kata. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah observasi dan tes, sedangkan teknik analisis data menggunakan

teknik analisis model interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis

yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan verifikasi. Hasilnya

adalah rata-rata kemampuan keterampilan membaca siswa relatif lebih tinggi

dibandingkan sebelum menggunakan media pias-pias kata. Nilai rata-rata

siswa sebelum menggunakan media pias-pias kata nilainya

59,3 dan nilai rata-rata siswa setelah menggunakan media pias-pias kata

pada siklus I nilainya

nilainya

adalah 80. Kesimpulannya pembelajaran bahasa Indonesia dengan

menggunakan media pias-pias kata dapat meningkatkan keterampilan

membaca permulaan pada siswa kelas II SD Negeri 2 Selodoko.

Page 45: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

B. Kerangka Berpikir

Membaca merupakan suatu kegiatan reseptif yang melibatkan berbagai

aktivitas serentak, dalam mencari makna melalui proses recording, decoding, dan

meaning. Anak kelas II SD berusia antara 7-8 tahun. Usia tersebut masuk dalam

periode kognitif operasional konkrit dan periode bahasa semantik dimana mereka

dapat melakukan aktivitas logis tertentu dalam situasi konkrit, anak sudah dapat

membedakan kata sebagai simbol dan konsep yang terkandung dalam kata serta

mereka sudah dapat dilatih bercerita mengenai beberapa kejadian secara

kronologis, meskipun alurnya belum jelas. Pada umur 7-8 tahun kebanyakan anak

telah memperoleh pengetahuan tentang huruf, suku kata, dan kata yang d iperlukan

untuk membaca yang diperolehnya di sekolah.

Keterampilan membaca siswa kelas dua SD N 2 Pejagatan sudah sampai

pada penguasaan membaca suku kata dan kata-kata sederhana (kata dasar), tetapi

siswa masih kesulitan untuk membaca rangkaian kata-kata yang panjang

(berimbuhan), sehingga proses recording (perekaman) belum terlaksana dengan

lancar, dan mempengaruhi proses maupun tujuan membaca selanjutnya yaitu

proses recording (penyandian) maupun meaning (pemaknaan).

Metode silaba ialah cara teratur yang ditempuh untuk membantu siswa

membaca dengan cara menyajikan suatu kata ke dalam beberapa suku kata

berdasarkan pemikiran yang matang, serta situasi yang mendukung kelancaran

proses belajar, agar tidak ada bagian-bagiannya yang berkontradiksi, guna

mencapai maksud yang ditentukan. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh

dari penerapan metode silaba adalah, metode ini cukup sederhana sehingga murah

dan mudah dilaksanakan oleh guru, mudah diterapkan dengan berbagai

pendekatan, teknik, maupun media pembelajaran bahasa yang beraneka macam.

Metode silaba dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas

dua SD karena kesulitan yang dihadapi siswa ketika membunyikan kata-kata

panjang (berimbuhan) dapat teratasi dengan tampilan kata-kata panjang yang

ditemui, menjadi beberapa suku kata yang dapat dibaca dengan mudah sehingga

proses maupun tujuan selanjutnya dapat dilaksanakan.

Page 46: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Dengan demikian peneliti berasumsi bahwa metode silaba dapat

meningkatkan keterampilan membaca pada Siswa Kelas 2 SDN 2 Pejagatan.

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori (kerangka teoretik), dan kerangka berfikir

(kerangka konseptual), dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

Jika penerapan metode silaba dilaksanakan sesuai skenario, maka dapat

meningkatkan keterampilan membaca pada siswa kelas II SD N 2 Pejagatan

Tahun Ajaran 2011/2012.

Page 47: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD N 2 Pejagatan,

Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen. SD N 2 Pejagatan terletak ± 16

km sebelah timur pusat Kota Kebumen. SD ini letaknya berada di pinggir jalan

menuju Desa Sidogede, dekat dengan rumah penduduk, sehingga cukup mudah

dijangkau. Lapangan sepak bola yang luas untuk berbagai kegiatan dan

perpustakaan yang dapat dimanfaatkan untuk belajar membaca merupakan bagian

dari sarana dan prasarana sekolah ini. Pada tahun ajaran 2011/2012 SDN 2

Pejagatan memiliki siswa dengan jumlah 122 siswa, dan jumlah guru/karyawan

sebanyak 12 orang. Denah SD N 2 Pejagatan tampak sebagai berikut.

Gambar 3.1 Denah SD N 2 Pejagatan

2. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan mulai bulan November 2011

sampai bulan Juni 2012 pada kelas II Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan

berfokus pada keterampilan membaca. Penelitian ini terdiri dari dua siklus

dengan masing-masing siklus dialokasikan tiga pertemuan. Adapun jadwal

kegiatan penelitian adalah sebagai berikut:

U

S

KELAS 1

KELAS II

KELAS V

KELAS VI

KANTOR

RUANG

PERPUS

KELAS III

KELAS

IV

WC

lapangan sepak bola

jalan setapak

jalan menuju Desa Sidogede

rumah penduduk

Page 48: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

No Uraian Kegiatan Bulan Des. Jan. Feb. Mar. April Mei Juni Juli Agt Sept

1. Pembuatan Proposal 2. Pembuatan Instrumen 3. Seminar konsep

penelitian

4 Siklus I - Pertemuan 1 - Pertemuan 2 - Pertemuan 3 5 Siklus II - Pertemuan 1 - Pertemuan 2 - Pertemuan 3 7 Penyusunan konsep

laporan

Ujian Skripsi 8 Revisi laporan 9 Penggandaan dan

penyerahan hasil.

Gambar 3.2. Jadwal Kegiatan Penelitian

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SDN 2 Pejagatan

pada Tahun Ajaran 2011/2012, yang berjumlah dua puluh tiga siswa, yang terdiri

atas dua belas siswa laki-laki dan sebelas siswa perempuan. Mayoritas siswa

adalah dari keluarga petani dan buruh yang pendidikannya tidak terlalu tinggi,

sehingga perhatian orang tua terhadap pendidikan anaknya tidak memadai.

C. Data dan Sumber Data

Sumber data merupakan subyek penelitian di mana data menempel.

Sumber dapat berupa benda, gerak, manusia, tempat, dan sebagainya (Suharsimi

Arikunto, 2006: 145) . Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan yaitu

meliputi sumber data dari siswa, guru, dan dokumen.

1. Siswa

Siswa menjadi responden (orang yang menjawab pertanyaan-

pertanyaan peneliti baik tertulis maupun lisan) dalam pelaksanaan teknik

angket (kuesioner) dan tes membaca. Siswa yang dimaksudkan yaitu seluruh

Page 49: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

siswa kelas II SDN 2 Pejagatan tahun ajaran 2011/2012. Seluruh siswa kelas

II, baik laki-laki maupun perempuan.

2. Guru

Guru menjadi sumber data dalam tekhnik observasi yang dilakukan

oleh pengamat (observer). Pengamat merupakan teman sejawat yaitu guru-

guru yang mengajar di SDN 2 Pejagatan pada tahun ajaran 2011/2012, baik

dari guru kelas maupun guru mata pelajaran. Peneliti memilih salah satu guru

untuk menjadi pengamat atau observer pada saat pembelajaran berlangsung

dengan menggunakan lembar observasi.

3. Dokumen

Dokumen menjadi sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini

berkaitan dengan dokumentasi yang dilakukan peneliti. Ada berbagai macam

dokumen yang diperlukan, seperti silabus, rencana pembelajaran, laporan

diskusi-diskusi tentang kurikulum, berbagai macam ujian dan tes, laporan

rapat, laporan tugas siswa, bagian- bagian dari buku teks yang digunakan

dalam pembelajaran, hasil karya siswa, dan sebagainya (Wiriaatmadja, 2008)

Dari berbagai macam dokumen, pada penelitian ini, peneliti

menggunakan dokumen yang meliputi kurikulum, silabus, rencana

pembelajaran, bagian-bagian dari buku teks yang digunakan dalam

pembelajaran, nilai ulangan harian siswa, hasil tes membaca siswa, nilai raport

pelajaran Bahasa Indonesia, dan kamera sebagai alat dokumentasi gambar.

D. Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. (Arikunto,

2006). Padmono (mengutip pendapat Grundlund) menyatakan Test an

instrument or systematic procedure for measuring a sample of behavior

(Answers the question ”How well does the individual perform-either in

comparison with others in comparison with a domain of performance tes.

Page 50: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

(2009: 6) Diartikan bahwa tes merupakan perangkat yang digunakan untuk

dapat melakukan pengukuran, hal in i ditunjukkan bahwa tes merupakan

instrument untuk mengukur satu sampel perilaku, sehingga tes akan menjawab

seberapa baiknya individu dapat menunjukkan perilaku dibanding dengan

individu lain atau satu domain tertentu dari test tersebut.

Tes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tes kognitif dan tes

psikomotor keterampilan membaca yaitu untuk memahami informasi yang

terkandung dalam wacana mulai dari tingkat ingatan (C1) sampai tingkat

evaluasi (C6) sesuai perkembangan peserta didik dan tes unjuk kerja

(performent) dalam membaca suatu teks bacaan dinilai dengan beberapa

diskriptor. Tes yang dilaksanakan juga untuk mengetahui sejauh mana

pembelajaran mencapai tujuan yang ditetapkan dan keberhasilan siswa

mengikuti kegiatan pembelajaran. Hasilnya digunakan sebagai acuan untuk

melihat kemajuan prestasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, serta untuk

menganalisa dan merefleksi tindakan berikutnya.

b. Angket

Angket (kuesioner) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006). Ahli lain

menuliskan angket (Questionare) adalah suatu daftar pertanyaan yang harus

diisi oleh responden dalam mengungkap data tentang keadaan diri,

pengalaman, pendapat, dan kebutuhan (Padmono, 2009). Narbuko dan

Achmadi (2010) mendefinisikan metode kuesioner adalah suatu daftar yang

berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang

akan diteliti.

Jadi dapat disimpulkan bahwa angket adalah sejumlah daftar pertanyaan

tertulis yang harus diisi oleh responden untuk memperoleh informasi atau data

tentang keadaan diri, pengalaman, atau bidang yang diteliti. Angket yang

digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dimana responden

tinggal memilih jawaban yang tersedia dan langsung dijawab oleh orang yang

bersangkutan (siswa kelas 2). Angket diberikan kepada siswa untuk

Page 51: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

mendapatkan data tentang respon siswa terhadap pembelajaran yang

dialaminya, sehingga peneliti dapat menemukan langkah-langkah pembelajaran

secara keseluruhan yang dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa

kelas dua dengan metode silaba.

c. Observasi

Observasi menurut Supardi, Arikunto, dan Suhardjono adalah

kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek

tindakan telah mencapai sasaran (2008). Data yang dikumpulkan dapat berupa

data kuantitatif (nilai) dan data kualitatif (minat/suasana kelas). Observasi

adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk mengenali, merekam, dan

mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai

(perubahan yang terjadi) baik ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun

akibat sampingannya (Kasbolah, 2001). Arikunto dalam bukunya ”Prosedur

Penelitian” mengartikan observasi sebagai suatu aktiva yang sempit, yakni

memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata, dalam pengertian

psikologik, observasi (pengamatan) meliputi kegiatan pemuatan perhatian

terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra, jadi

mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran,

peraba, dan pengecap (2006). Sukardi (2009) berpendapat bahwa observasi

adalah instrumen lain yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan, yang

lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta

alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami, dan

keterbatasnnya dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi

dari subyek yang diteliti.

Peneliti menggunakan observasi partisipan, yaitu jenis observasi yang

pengamatnya terlibat pada sebagian atau seluruh kegiatan yang diamati

(Kasbolah, 2001). Peneliti terlibat langsung dalam penelitian yaitu sebagai

pelaksana kegiatan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan

menggunakan metode silaba. Adapun guru/teman sejawat adalah sebagai

observernya (pengamat) turut mengatur ketenangan maupun ketertiban kondisi

kelas. Observasi yang dilakukan oleh pengamat dalam penelitian ini

Page 52: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan (observasi sistematis).

Observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang proses pembelajaran yang

dilakukan, sehingga dapat dianalisis untuk pengambilan keputusan.

d. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka

mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-

keterangan (Narbuko dan Achmadi, 2010). Menurut Padmono (2009)

wawancara adalah metode untuk memperoleh respon dengan cara mengajukan

pertanyaan serta tanya jawab sepihak, artinya yang berkepentingan

mengumpulkan data bertanya (interviewer) dan responden menjawab

(interview). Sedangkan wawancara (interview) menurut Arikunto (2006)

adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh

informasi dari terwawancara, misalnya tentang latar belakang murid, perhatian,

maupun sikap terhadap sesuatu. Jadi dapat disimpulkan bahwa wawancara

adalah metode untuk memperoleh respon dengan proses tanya jawab sepihak

secara lisan oleh dua orang atau lebih untuk memperoleh informasi. Teknik ini

digunakan untuk mengumpulkan data dari pengamat tentang penerapan metode

silaba yang dilaksanakan. Peneliti mewawancarai pengamat juga untuk

mendiskusikan bagian-bagian yang membutuhkan perbaikan maupun yang

perlu peningkatan, sehingga tindakan selanjutnya dapat lebih baik dan

diharapkan dapat memperoleh langkah-langkah penerapan metode silaba yang

diharapkan.

2. Alat Pengumpulan Data

Alat untuk mengumpulkan data dalam proses penelitian tindakan kelas

ini berupa butir-butir soal tes kognitif dan psikomotor keterampilan membaca,

butir angket siswa, dan lembar observasi penerapan metode silaba serta

pedoman wawancara.

a. Soal Tes Kognitif Membaca

Soal tes d ibuat berdasarkan kisi-sisi yang telah ditentukan. Soal tes

digunakan untuk menguji keterampilan membaca siswa baik membaca nyaring

Page 53: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

maupun membaca dalam hati. Soal tes diberikan setiap akhir siklus dengan

materi yang sesuai, berikut kisi-kisinya.

Kisi-Kisi Soal Tes Kognitif Membaca

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : 2/II

St. Kompetensi : 7. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca

nyaring dan membaca dalam hati.

Kompt. Dasar : 7.1 Membaca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan

memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat.

7.2 Menyebutkan isi teks agak panjang (20-25 kalimat)

yang dibaca dalam hati

Waktu : 10 menit.

Bentuk Soal : Pilihan ganda

Defin isi Konsep : - Membaca merupakan kegiatan reseptif, dimana

seseorang akan mendapatkan suatu informasi dari

kegiatan tersebut.

Defin isi. Operasional : - Tes kognitif membaca digunakan untuk menguji

seberapa besar kecakapan siswa dalam memaknai

simbol-simbol bunyi yang bermakna.

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Soal Tes Kognitif Keterampilan Membaca

Materi Siklus/

Pertemuan C1 C2 C3 C4 C5 C6

Membaca nyaring teks cerita dengan lafal dan intonasi yang tepat.

1/1 2 2 2 2 1 1 10

Menceritakan isi bacaan 1/2 2 2 2 2 1 1 10 Menjawab pertanyaan berdasarkan teks cerita yang dibaca.

1/3 2 2 2 2 1 1 10

Mengajukan pertanyaan berdasarkan cerita yang dibaca 2/1 2 2 2 2 1 1 10

Membaca teks dalam hati 2/2 2 2 2 2 1 1 10 Menceritakan kembali cerita yang dibaca dalam hati 2/3 2 2 2 2 1 1 10

Keterangan: - Instrumen (soal) dan Diskriptor Tes Kognitif Keterampilan

Membaca terlampir.

Page 54: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

b. Soal Tes Psikomotor Keterampilan Membaca

Kisi-Kisi Soal Tes Psikomotor Keterampilan Membaca

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : 2/II

Waktu : 10 menit.

Bentuk Soal : Penugasan

Defin isi Konsep : - Keterampilan-keterampilan yang dituntut dalam

membaca nyaring bagi kelas II adalah: 1) membaca

dengan terang dan jelas, 2) membaca dengan penuh

perasaan, ekspresi, dan 3) membaca tanpa tertegun-

tegun, tanpa terbata-bata (Tarigan, 2008: 26).

- Keterampilan mambaca dalam hati menuntut siswa

kelas II SD untuk menguasai: 1) membaca tanpa

gerakan-gerakan bib ir atau kepala, dan 2) membaca

lebih cepat secara dalam hati daripada secara

bersuara.

Defin isi. Operasional : - Tes psikomotor membaca merupakan tes kemampuan peserta didik menunjukkan kemampuannya dalam membaca teks bacaan yang diperoleh. Penilaianya dilakukan oleh guru sebagai peneliti menggunakan lembar penilaian.

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Soal Tes Psikomotor Keterampilan Membaca Siklius 1

Indikator Soal Tes Aspek penilaian Membaca nyaring teks cerita dengan lafal dan intonasi yang tepat.

Bacalah dengan nyaring teks cerita yang kamu dapat dengan lafal dan intonasi yang tepat!

- ketepatan lafal - ketepatan intonasi - kelancaran - ekspresi

Menceritakan isi bacaan

Bacalah dengan nyaring teks bacaan yang kamu dapat dengan lafal dan intonasi yang tepat, dan ceritakanlah isinya!

- ketepatan lafal - ketepatan intonasi - kelancaran - ekspresi - menceritakan isi

Menjawab pertanyaan berdasarkan teks cerita yang dibaca.

Bacalah dengan nyaring teks cerita yang kamu dapat dengan lafal dan intonasi yang tepat, dan jawablah pertanyaan pak guru!

- ketepatan lafal - ketepatan intonasi - kelancaran - ekspresi - menjawab pertanyaan

Page 55: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Soal Tes Psikomotor Keterampilan Membaca Siklius 2

Indikator Soal Tes Aspek penilaian Mengajukan pertanyaan berdasarkan cerita yang dibaca

Bacalah dengan nyaring teks bacaan yang kamu dapat dengan lafal dan intonasi yang tepat, dan ajukanlah pertanyaan berdasarkan cerita itu!

- ketepatan lafal - ketepatan intonasi - kelancaran - ekspresi - mengajukan pertanyaan

Membaca teks dalam hati

Bacalah dalam hati teks bacaan yang kamu dapat dengan baik dan ungkapkan apa yang kamu baca agar pak guru tahu apa yang kamu baca.

- ketepatan lafal - ketepatan intonasi - kelancaran - ekspresi - menceritakan isi

Menceritakan kembali cerita yang dibaca dalam hati

Bacalah dalam hati teks bacaan yang kamu dapat dengan baik dan ungkapkan apa yang kamu baca agar pak guru tahu apa yang kamu baca.

- kecepatan membaca - ketepatan

mengungkapkan apa yang dibaca

- ekspresi

Ket: - Setiap aspek penilaian dinilai menggunakan lembar penilaian dengan

memberikan skor (1-4) berdasarkan diskriptor yang ditetapkan.

- Instrumen (soal) dan Diskriptor Tes Psikomotor Keterampilan

Membaca terlampir.

c. Butir Angket Siswa

Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan data tentang respon

siswa terhadap tindakan yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung.

Pemberian angket dilakukan setiap siklus setelah tindakan selesai dilakukan.

Agar pelaksanaannya berjalan dengan lancar, maka pelaksanaannya serentak

dengan bimbingan guru.

Kisi-Kisi Butir Angket Siswa

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : 2/II

Waktu : 10 menit.

Defin isi Konsep : - Manfaat membaca yang dapat diperoleh siswa adalah

mendapatkan informasi/ilmu pengetahuan.

- Tujuan membaca tercapai jika siswa kegiatan / proses

membaca terlaksana dengan baik.

Page 56: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

- Metode silaba dilaksanakan dengan tujuan untuk

memudahkan peserta didik dalam proses melafalkan

simbol-simbol bunyi, dengan tampilan dalam beberapa

suku kata.

- Penerapan metode silaba dapat dipadukan dengan

pendekatan, teknik, maupun media pembelajaran yang

beragam.

Def. Operasional : - Angket diberikan kepada siswa untuk mendapatkan

data tentang respon siswa terhadap pembelajaran yang

dilalu inya.

- Pengisian angket (tertutup) dilakukan setelah

pembelajaran selesai dengan memilih (melingkari)

alternatif jawaban yang sesuai dengan apa yang siswa

rasakan, dibantu bimbingan guru agar pelaksanaannya

berjalan dengan baik

Tabel 3.4. Kisi-Kisi Butir Angket Siswa

No Aspek Jumlah Pertanyaan

Pensekoran

1 Manfaat membaca 1

1. pilihan a = skor 1 2. pilihan b = skor 2 3.pilihan c = skor 3 4. pilihan d = skor 4

2 Tujuan membaca 1 3 Proses membaca 2 4 Proses pengenalan suku kata 2

5 Proses perangkaian suku kata menjadi kata

2

6 Proses perangkaian kata menjadi kalimat sederhana 2

7 Proses membaca dengan metode silaba 2

7 Pembelajaran membaca 3 Jumlah 15

Keterangan: - Instrumen (soal) dan Diskriptor Angket Siswa terlampir.

f. Lembar Observasi

Instrumen ini digunakan untuk merekam berbagai kegiatan yang

terjadi selama pembelajaran berlangsung apakah sesuai dengan rencana yang

dilakukan atau memerlukan perbaikan. Pelaksanaan pengamatan bersamaan

dengan pembelajaran atau selama pembelajaran berlangsung pada setiap

Page 57: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

tindakan yang dilakukan. Observasi dilaksanakan dengan memperhatikan

diskriptor yang ada dengan membubuhkan tanda cek untuk memberikan skor

terhadap kenyataan yang tercipta, serta memberikan kritik/saran kedalamnya.

Kisi-Kisi Lembar Observasi

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : 2/II

Defin isi Konsep : 1. Peningkatan keterampilan membaca siswa kelas dua

adalah suatu perbuatan untuk meningkatkan kecakapan

anak-anak kelas dua yang memasuki periode

operasional konkrit dan masuk fase semantik untuk

menyelesaikan suatu kegiatan reseptif (mendapatkan

informasi) yang melibatkan sejumlah aktifitas fisik dan

mental secara serentak (melafalkan tulisan, aktivitas

visual, berfikir psikolinguistik dan metakognitif), dalam

melihat rangkaian simbol-simbol bahasa atau tulisan

demi mencapai tujuan membaca tertentu.

2. Penerapan metode silaba ialah suatu perbuatan

menerapkan cara yang teratur berdasarkan pemikiran

yang matang untuk menyelesaikan pekerjaan membaca

demi mencapai maksud dengan cara menjadikan kata

menjadi suku-kata yang merupakan satuan ritmis

terkecil dalam satu arus ujaran dengan vokal biasanya

sebagai puncak kenyaringan dan menjadi konstituen

kata.

3. Langkah-langkah metode silaba (suku kata) adalah: 1)

pengenalan suku-suku kata, 2) perangkaian suku-suku

kata menjadi kata, 3) perangakaian kata menjadi

kelompok kata atau kalimat sederhana.

Def. Operasional : a. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran

berlangsung, dengan cara melingkari angka skor yang

sesuai untuk melakukan penilaian terhadap kecocokan

Page 58: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

antara diskriptor dengan kejadian yang tercipta, serta

menuliskan kritik maupun saran yang membangun dari

pengamat.

b. Observasi terbagi menjadi dua macam, yaitu: 1) untuk

mengamati kegiatan pembelajaran secara keseluruhan,

dan 2) untuk mengamati proses penerapan metode

silaba sebagai fokus penelitian.

Tabel 3.5. Kisi-Kisi Lembar Observasi

No Indikator Jmlh

diskriptor lingkari skor

1 2 3 4 1 keterampilan membuka pelajaran 4 1 2 3 4 2 Kegiatan prabaca 3 1 2 3 4 3 pengenalan suku-suku kata 3 1 2 3 4

4 perangkaian suku-suku kata menjadi kata

3 1 2 3 4

5 perangkaian kata menjadi kelompok kata atau kalimat sederhana

3 1 2 3 4

6 Kegiatan membaca dengan metode silaba

3 1 2 3 4

7 interaksi guru dan siswa 2 1 2 3 4 8 motivasi siswa 3 1 2 3 4 9 pengaturan siswa 2 1 2 3 4 10 penggunaan media 2 1 2 3 4 11 penerapan variasi pembelajaran 2 1 2 3 4 12 pelaksanaan kegiatan akhir 3 1 2 3 4 13 Pelaksanaan evaluasi 4 1 2 3 4 14 Penggunaan waktu 3 1 2 3 4

jumlah skor maksimal 40 x 4 = 80

Keterangan: - Instrumen dan Diskriptor Lembar Observasi terlampir.

c. Pedoman Wawancara

Kisi-Kisi Pedoman Wawancara

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : 2/II

Defin isi Konsep : - Membaca yang melibatkan aktivitas fisik dan mental

secara otomatis dapat dinilai melalui interaksi

diantara siswa maupun interaksi dengan guru.

Page 59: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

- Siswa kelas dua dengan karakteristiknya yang

cenderung jujur terhadap apa yang dilihatnya, akan

memberikan data yang sesuai jika diberi kesempatan

untuk menilai temannya sendiri.

Defin isi Operasional : - Pedoman wawancara keterampilan membaca

merupakan salah satu alat pengumpul data yang

lengkap, dimana guru dapat memperoleh data dari

pengamat sekaligus dapat mendiskusikan rencana

pelaksanaan selanjutnya. Wawancara yang

dilakukan adalah wawancara terp impin agar

pembicaraan menjadi efektif, dan tidak membatasi

berbagai pendapat.

Tabel 3.6. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara

No Aspek Jumlah Pertanyaan 1 Kegiatan Awal 2 2 Kegiatan Inti (penerapan metode silaba) 5 3 Kegiatan Akhir 3 Jumlah 10

Keterangan: Hasil wawancara tidak dinilai (diskor), dan merupakan data

pendukung (pelengkap) dalam mengambil suatu keputusan.

E. Uji Validitas Data

Peneliti melakukan Validitas Data dengan menggunakan teknik

triangulasi. Batasan menurut Elliott, triangulasi adalah memeriksa kebenaran

hipotesis, konstruk, atau analisis yang peneliti timbulkan dengan membandingkan

dengan hasil orang lain, misal mitra peneliti lain, yang hadir dan menyaksikan

situasi yang sama. (Wiriatmadja, 2008: 169). Peneliti mengacu pada 3 teknik

triangulasi yang dikemukakan Sugiyono (2009) yaitu:

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji validitas data dilakukan dengan

cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi

ini dilakukan berdasarkan tiga sumber, yakni guru sebagai peneliti yang

mempunyai keharusan menilai diri sendiri (self assesment), pengamat yang

Page 60: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

diminta oleh peneliti, dan siswa yang merupakan sumber data utama dengan

posisi sebagai subyek penelitian.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik yang digunakan untuk menguji validitas data

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik

yang berbeda. Jika menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti melakukan

diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain,

untuk memastikan data mana yang dianggap benar. atau mungkin semuanya

benar, karena sudut pandangnya berbeda-beda.

3. Triangulasi Waktu

Faktor waktu yang juga sering mempengaruhi validitas (kredibilitas)

data, membuat peneliti melakukan pengumpulan data dalam rentang waktu

yang berbeda, yaitu dalam pelaksanaan setiap siklus dilakukan tiga tindakan

(treatment) untuk pengumpulan data. Diharapkan dengan triangulasi waktu,

akan mendapatkan data valid yang berujung pada pengambilan keputusan yang

tepat.

F. Analisis Data

Analisis data menggunakan teknik deskriptif dengan didukung data

kualitatif dan data kuantitatif. Data yang dianalisis secara kualitatif hasilnya

merupakan gambaran secara umum suatu keadaan. Analisis kualitatif digunakan

untuk menganalisis data tentang interaksi dalam proses pembelajaran, untuk

menganalisis perubahan sikap dan perilaku. Sedangkan analisis kuantitatif

digunakan untuk menganalisis data hasil tes/evaluasi hasil belajar yang diperoleh

dari nilai evaluasi dalam tiap siklus. Analisis data secara kuantitatif dilakukan

dengan mencari nilai rata-rata hasil evaluasi dan persentase keberhasilan tiap

siklus (tindakan).

Penyajian data sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Model

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Miles dan

Huberman. Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis

data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus

Page 61: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

sampai tuntas, sehingga datanya sedah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu

data reduction (reduksi dara), data display (penyajian data), dan conclusion

drawing/verification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi) (Sugiyono, 2009:

337).

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu (Sugiyono, 2009: 338). Berdasarkan petunjuk

tersebut, maka pada reduksi data, setelah peneliti mendapatkan data yang

semakin lama semakin banyak dan kompleks baik dari peneliti sendiri, siswa,

dan observer, peneliti kemudian memusatkan permasalahan dengan

menyederhanakan dan/atau menghilangkan data-data yang tidak perlu untuk

proses selanjutnya.

2. Penyajian Data

Penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie

chart, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data

terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin

mudah dipahami (Sugiyono. 2009: 341). Pada tahap ini, peneliti mengacu pada

data yang diperoleh dari hasil reduksi. Informasi yang diperoleh akan disusun

sedemikian rupa sehingga memberi kemungkinan untuk penarikan kesimpulan

dan verifikasi data.

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Data

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan

akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya (Sugiyono, 2009: 345). Tahap verifikasi data,

peneliti menyimpulkan beberapa informasi yang diperoleh sesuai fokus

permasalahan dengan cara menyesuaikan (mengecek) data hasil dari reduksi

dan penyajian data.

Page 62: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

G. Indikator Kinerja Penelitian

Indikator kinerja yang peneliti tetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Aspek yang Diukur Target Cara Mengukur Langkah-langkah Penerapan Metode Silaba

Kriteria B (3,10 – 3,50)

Diamati oleh 3 observer selama pelaksanaan pembelajaran dan dinilai berdasarkan lembar pengamatan.

Kemampuan siswa membaca suatu teks atau bacaan

70% siswa Diukur dari hasil tes psikomotor keterampilan membaca dan dihitung dari jumlah siswa yang dapat memperoleh nilai 70 (sesuai diskriptor penilaian) .

Kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan

70% siswa Diukur dari hasil tes kognitif keterampilan membaca dan dihitung dari jumlah siswa yang dapat memperoleh nilai pada tes tersebut

Gambar 3.3: Indikator Kinerja Penelitian

H. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Taggart, dengan sistem

spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi,

perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan

permasalahan (Kasbolah, 2001). Secara visual rancangan yang d imaksud adalah

seperti berikut.

Gambar 3.4. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, dkk, 2008: 16).

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Pelaksanaan Refleksi

?

Page 63: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Berdasarkan gambar siklus penelitian tindakan kelas di atas, peneliti akan

menerapkan tiga siklus. Dalam setiap siklus terdiri dari tiga tindakan dan melalui

empat tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

1. Siklus I

a. Perencanaan (planning)

Pada perencanaan langkah yang peneliti lakukan yaitu membuat

instrumen penelitian untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi

selama tindakan berlangsung, serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Rencana pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan

penutup. Selain membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, peneliti juga

menyiapkan media yang digunakan. Media yang digunakan berupa teks bacaan

yang terbuat dari kertas manila yang berisikan bacaan dengan ukuran huruf

yang cukup besar, sehingga siswa tidak kesulitan dalam membacanya.

Peneliti juga menyiapkan alat berupa kamera sebagai alat

dokumentasi. Peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk mendokumentasi.

Peneliti juga meminta bantuan teman sejawat untuk melakukan observasi.

Rencana pelaksanaan penelitian yang terdiri dari tiga siklus dengan tiga

tindakan di setiap siklusnya, dapat peneliti gambarkan dalam tabel berdasarkan

materinya berikut ini.

Tabel 3.7. Materi Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

SK KD Perte- muan

Indikator Materi

7. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan membaca dalam hati.

7.1 Membaca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat.

1 Membaca nyaring teks cerita dengan lafal dan intonasi yang tepat.

Membaca nyaring teks cerita

2 Menceritakan isi bacaan menceritak

an bacaan

3 Menjawab pertanyaan berdasarkan teks cerita yang dibaca.

menjawab pertanyaan

b. Pelaksanaan

Pada pelaksanaan langkah yang dilakukan peneliti pada kegiatan awal

yaitu melakukan salam, mengajak siswa untuk melakukan doa bersama,

Page 64: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

mengabsen siswa, melakukan tes penjajagan, apersepsi, dan acuan. Pada

kegiatan inti, kegiatan yang dilakukan siswa adalah kegiatan pra baca yang

meliputi: a. pengaturan tempat duduk, b. cara memegang buku, dan c. cara

membalik halaman. Kegiatan selanjutnya adalah penerapan metode silaba

dengan berbagai langkah-langkah sebagai berikut.

1) Tahap pertama, pengenalan suku-suku kata misalnya: a) ba, bi, bu, be, bo,

b) ca, ci, cu, ce, co, c) da, di, du, de, do, dan sebagainya.

2) Tahap kedua, perangkaian suku-suku kata menjadi kata; a) bo-bi, cu-ci,

da-da, ka-ki, b) bi-bi, ci-ca, da-du, ka-ku, c) ba-ca, ka- ca, du- ka, ku- da,

d) ko-ko, ci-ci, bo- bo, dan sebagainya.

3) Tahap ketiga, perangakaian kata menjadi kelompok kata atau kalimat

sederhana; a) ka-ki ku-da, b) ba-ca bu-ku, c) cu-ci ka-ki. d) ku-ku ci-ci

(dan sebagainya).

4) Tahap selanjutnya adalah siswa membaca teks dengan metode silaba

sampai kegiatan penyimpulan materi pembelajaran.

Sedangkan pada kegiatan akhir, yang dilakukan peneliti adalah

menanyakan hal-hal yang belum jelas. Siswa bersama guru melakukan refleksi

serta pemberian kesempatan kepada siswa untuk mencatat hal-hal yang

penting. Kemudian siswa mendapatkan evaluasi berupa tes psikomotor dan tes

kognitif membaca. Kegiatan diakhiri dengan salam yang dijawab oleh siswa.

c. Observasi

Observasi yang dilakukan oleh teman sejawat pada saat pembelajaran

berlangsung. Ketika guru pelaksana (peneliti) memfokuskan diri pada

pelaksanaan tindakan, tentu pengamatan terhadap siswa sangat rendah

sehingga peran teman sejawat sebagai observer yang diandalkan untuk

mengamati kegiatan pembelajaran sampai selesai, dengan mengisi lembar

observasi yang telah dibuat. Observasi juga dilakukan terhadap hasil evaluasi

yang dilakukan siswa, sebagai perbandingan maupun proses selanjutnya.

d. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan (Arikunto, dkk, 2009). Menurut Subyantoro refleksi

Page 65: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

merupakan kegiatan mengulas secara kritis (reflektve) tentang perubahan yang

terjadi pada: siswa, guru, dan suasana kelas (2009). Sedangkan Kasbolah

refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis, interpretasi, dan eksplanasi

(penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari penelitian tindakan

(2001). Jadi kesimpulannya adalah refleksi adalah kegiatan mengulas kembali

apa yang sudah dilakukan (informasi yang diperoleh) melalui kegiatan analisis-

sintesis, interpretasi, dan eksplanasi (penjelasan). Setelah dilakukan tindakan,

peneliti mengulas (meninjau) kembali tentang tindakan yang telah dilakukan

untuk mengetahui bagian-bagian yang perlu pembenahan atau perbaikan,

ataupun melakukan pengecekan terhadap data yang meragukan. Kegiatan

refleksi juga dimaksudkan untuk memberikan keputusan (merancang)

pelaksanaan tindakan selanjutnya.

2. Siklus II

a. Perencanaan (planning)

Pada perencanaan siklus kedua ini, peneliti membuat instrumen

penelitian untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama

tindakan berlangsung, serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

dirancang berdasarkan pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama siklus

pertama. Rencana pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan awal, kegiatan

inti dan penutup. Selain itu, peneliti juga menyiapkan media untuk membantu

pembelajaran. Materi pelaksanaan penelitian siklus II yang terdiri dari tiga

tindakan, dapat peneliti gambarkan dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.8. Materi Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Siklus 2

SK KD Pertemuan Indikator Materi

7. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan membaca dalam hati.

7.1 Membaca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat.

1

Mengajukan pertanyaan berdasarkan cerita yang dibaca

Membaca nyaring teks cerita

7.2 Menyebutkan isi teks agak panjang (20-

2 Membaca teks dalam hati

membaca dalam hati

Page 66: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

25 kalimat) yang dibaca dalam hati

3

Menceritakan kembali cerita yang dibaca dalam hati

membaca dalam hati teks cerita

b. Pelaksanakan

Pada tahap ini, langkah yang dilakukan peneliti secara umum sama

dengan siklus I, dimana pada kegiatan awal yaitu melakukan salam, mengajak

siswa untuk melakukan doa bersama, mengabsen siswa, melakukan tes

penjajagan, apersepsi, dan acuan. Pada kegiatan inti, kegiatan yang dilakukan

siswa adalah kegiata pra baca yang meliputi: a. pengaturan tempat duduk, b.

cara memegang buku, dan c. cara membalik halaman. Kegiatan selanjutnya

adalah penerapan metode silaba dengan berbagai langkah-langkah sebagai

berikut.

1) Tahap pertama, pengenalan suku-suku kata misalnya: a) ba, bi, bu, be, bo,

b) ca, ci, cu, ce, co, c) da, di, du, de, do, dan sebagainya.

2) Tahap kedua, perangkaian suku-suku kata menjadi kata; a) bo-bi, cu-ci,

da-da, ka-ki, b) bi-bi, ci-ca, da-du, ka-ku, c) ba-ca, ka- ca, du- ka, ku- da,

d) ko-ko, ci-ci, bo- bo, dan sebagainya.

3) Tahap ketiga, perangkaian kata menjadi kelompok kata atau kalimat

sederhana; a) ka-ki ku-da, b) ba-ca bu-ku, c) cu-ci ka-ki. d) ku-ku ci-ci

(dan sebagainya).

4) Tahap selanjutnya adalah siswa membaca teks dengan metode silaba

sampai kegiatan penyimpulan materi pembelajaran.

Sedangkan pada kegiatan akhir, yang dilakukan peneliti adalah

menanyakan hal-hal yang belum jelas. Siswa bersama guru melakukan refleksi

serta pemberian kesempatan kepada siswa untuk mencatat hal-hal yang

penting. Kemudian siswa mendapatkan evaluasi berupa tes psikomotor dan tes

kognitif membaca. Kegiatan diakhiri dengan salam yang dijawab oleh siswa.

c. Observasi

Pelaksanaan observasi juga direncanakan sama dengan siklus I, yang

mana dilakukan oleh teman sejawat pada saat pembelajaran berlangsung.

Observasi dilaksanakan melingkari skor berdasarkan diskriptor pada lembar

Page 67: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

observasi yang telah dibuat. Observasi juga dilakukan terhadap hasil evaluasi

yang dilakukan siswa, sebagai perbandingan maupun proses selanjutnya.

d. Refleksi

Setelah dilakukan tindakan, peneliti melakukan peninjauan kembali

tentang tindakan yang telah dilakukan untuk mengetahui bagian-bagian yang

perlu pembenahan atau perbaikan, ataupun melakukan pengecekan terhadap

data yang meragukan. Kegiatan refleksi juga dimaksudkan untuk memberikan

keputusan (merancang) pelaksanaan tindakan selanjutnya, apakah tindakan

selanjutnya digunakan untuk memperbaiki siklus kedua, atau dihentikan bila

seluruh indikator kinerja sudah tercapai.

Page 68: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pejagatan

Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen. Sekolah ini merupakan satu dari

tiga sekolah tingkat dasar yang ada di Desa Pejagatan, yaitu SD N 1 Pejagatan dan

MI Pejagatan. Lokasi dari ketiga sekolah ini juga saling berdekatan walau tidak

dalam satu kompleks. Lokasi SDN 2 Pejagatan juga tidak jauh dari jalan raya

utama (jalan propinsi) tetapi tempatnya dibatasi oleh aliran sungai dan sedikit

masuk ke dalam, sehingga kebanyakan siswa SD N 2 Pejagatan merupakan anak-

anak desa Pejagatan. Sekolah yang mulai berdiri tahun 1979 ini mempunyai 9

gedung terdiri dari ruang kelas, kantor, dan ruang perpus beserta fasilitasnya.

Pada tahun ajaran 2011/2012 sekolah ini dihuni oleh 14 tenaga pendidik beserta

tenaga kependidikan dan 126 siswa dari kelas satu sampai kelas enam pada tahun

ajaran 2011/2012. Sedangkan jumlah siswa kelas dua adalah 23 siswa, terdiri dari

12 siswa putra, 11 siswa putri.

Berdasarkan data yang ada, siwa kelas II SDN 2 Pejagatan tahun ajaran

2011/2012 memiliki karakteristik yang cukup beragam, dari siswa yang pintar,

periang, pendiam, sampai yang masih sulit mengikuti pembelajaran. Dilihat dari

latar belakang pendidikan kedua orang tua, 60,86% hanya tamat SD, 28,26%

merupakan tamatan SLTP/SMP, dan 8,69% adalah tamatan SMA/MAN,

sedangkan tamatan S1 hanya satu orang. Hal tersebut menunjukkan bahwa

memang latar pendidikan orang tua masih rendah, dan tampak berpengaruh pada

kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak-anak dan lembaga

sekolah. Padahal orang tua secara otomatis menjadi figur utama anak-anak dalam

segala bidang termasuk membantu dan memotivasi anak untuk belajar. Dokumen

nilai keterampilan membaca siswa kelas II di semester I memperlihatkan bahwa

siswa belum sepenuhnya menguasai keterampilan membaca, dari 23 siswa yang

dinyatakan tuntas dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 60 hanya 7 anak

(30,43 %) dan yang belum tuntas sebanyak 16 anak (69,56%).

Page 69: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Latar belakang pekerjaan kedua orang tua siswa juga tidak tinggi.

Sebagian besar para ayah bekerja sebagai buruh (12 dari 23 orang), sementara

yang lainnya bekerja sebagai wiraswasta (5 orang), petani (4 orang) dan karyawan

swasta (2 orang). Para ibu juga sebagian besar hanya sebagai ibu rumah tangga

(17 dari 23 orang), dan yang lainnya bekerja sebagai buruh (2 orang), wiraswasta

dan petani masing-masing satu orang. Latar belakang pekerjaan orang tua juga

merupakan faktor yang logis akan kurangnya perhatian orang tua dari segi biaya

sekolah anak-anak terutama penyediaan fasilitas yang memadai.

Berdasarkan pengalaman peneliti, para siswa saat pembelajaran sulit

untuk dikondisikan tenang dan berkonsentrasi memperhatikan penjelasan materi

dari guru, sehingga guru harus mengulang-ulang materi agar siswa dapat

memahaminya. Mereka juga mudah bosan dan mudah menyerah ketika dibebani

dengan sejumlah tugas akademik yang banyak. Keterampilan dasar yang rata-rata

sudah dikuasai adalah keterampilan berhitung, sementara penguasaan

keterampilan membaca dan menulis tidak jauh berbeda, dari 23 anak, setidaknya

terdapat 4 siswa putri dan 6 siswa putra yang masih kesulitan dalam hubungannya

dengan keterampilan membaca.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Deskripsi Hasil Siklus 1

a. Pertemuan 1

1) Perencanaan

Perencanaan yang dibuat oleh peneliti terd iri dari beberapa

aspek yang saling berkaitan. Aspek pertama yang disiapkan adalah

proses perizinan secara formal melalui surat. Aspek kedua adalah

membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yang meliputi

kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup dan dengan segala

kelengkapannya seperti: angket siswa, pedoman observasi, pedoman

wawancara, media pembelajaran, dan kamera sebagai alat dokumentasi.

Peneliti juga meminta bantuan teman sejawat sebagai pengamat.

Cakupan materi yang direncanakan pada Siklus 1 Pertemuan 1

ini adalah dengan standar kompetensi (SK): 7. Memahami ragam

Page 70: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

wacana tulis dengan membaca nyaring dan membaca dalam hati;

kompetensi dasar (KD): 7.1 Membaca nyaring teks (15-20 kalimat)

dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat, dan indikator:

membaca nyaring teks cerita dengan lafal dan intonasi yang tepat dengan

tema ”Binatang”. Jika diperinci kembali, maka perencanaan Siklus 1

Pertemuan 1 adalah: a) RPP dibuat secara tematik dalam satu mata

pelajaran yakni mapel Bahasa Indonesia dengan mengaitkan empat

keterampilan bahasa yang meliputi mendengar, berbicara, membaca dan

menulis. pembelajaran dikemas beberapa metode sederhana dan

mengandalkan LKS untuk meningkatkan keaktifan siswa, b) Tes kognitif

yang diberikan berjumlah 10 butir soal pilihan ganda, c) Tes

keterampilan membaca dilaksanakan memberikan tugas membaca, d)

Angket siswa berjumlah 15 butir dengan tipe pilihan ganda, e)Terdapat 3

pengamat yang akan mengamati jalannya tindakan, f) Media yang

disiapkan adalah media teks bacaan dan disiapkan pula media kartu suku

kata dan kartu kata (terbuat dari kertas manila) yang dipasangkan pada

papan berpaku demi terlaksananya langkah-langkah metode silaba yang

ada.

2) Pelaksanaan

Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa,

tanggal 13 Maret 2012 pukul 09.30. Jumlah siswa yang mengikuti

pembelajaran adalah 18 siswa dari 23 siswa. Langkah yang dilakukan

peneliti pada kegiatan awal yaitu melakukan salam, melakukan tes

penjajagan, apersepsi, dan acuan. Tes penjajagan di laksanakan dengan

tanya jawab seputar tema binatang. Apersepsi dilakukan dengan

menyanyikan lagu ”Kupu-Kupu yang Lucu”, dan acuan dilakukan guru

atau peneliti dengan menyampaikan pada siswa tentang materi dan

harapan kepada siswa agar mereka dapat menguasai keterampilan

membaca nyaring dengan lafal dan intonasi yang tepat menggunakan

metode silaba.

Page 71: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Pada kegiatan inti, siswa duduk dibangkunya masing-masing

dan memperhatikan penjelasan guru tentang pengenalan suku kata

menggunakan media kartu suku kata yang sudah dipersiapkan

sebelumnya. Guru juga mengajak siswa membaca kartu-kartu suku kata

yang diperlihatkan, contohnya:

bu ku ca ko ran mem ba ca

Pembelajaran dilanjutkan kembali yaitu guru memberi contoh

dalam merangkaikan suku kata menjadi kata bermakna menggunakan

papan berpaku sebagai media penempatan kartu kata. Contohnya:

ra pah je je ra pah

Kegiatan masih dilanjutkan dengan penjelasan mengenai

perangkaian kata-kata sampai manjadi kalimat sederhana. Misalnya:

mem-ba-ca An-di bu-ku An-di mem-ba-ca bu-ku

Siswa kemudian diberi kesempatan bekerja bersama teman

sebangku untuk merangkaikan suku-suku kata menjadi kata bermakna

dan merangkaikan kata-kata menjadi kalimat sederhana melalui Lembar

Kerja Siswa. Setelah kurang lebih 10 menit menit siswa selesai, lembar

kerja siswa dibahas bersama-sama. Kegiatan inti yang terakhir adalah

penjelasan tentang cara membaca teks dengan metode silaba. Siswa juga

diberi kesempatan untuk membaca teks bersama-sama, sebelum mereka

nanti akan diuji melalui tes keterampilan membaca.

Pada kegiatan akhir, yang dilakukan peneliti adalah menanyakan

hal-hal yang belum jelas, serta menyimpulkan materi secara singkat.

Selanjutnya siswa melaksanakan evaluasi keterampilan membaca dan tes

kognitif keterampilan membaca. Tes keterampilan membaca dilakukan

dengan cara siswa satu persatu maju membaca bacaan di depan guru,

sedangkan siswa lain mengerjakan tes kognitif serta angket siswa. Cara

tersebut efektif membuat siswa tidak jalan-jalan ataupun bermain ketika

menunggu giliran membaca. Pertemuan diakhiri dengan berdoa bersama

pada pukul 11.15 dan siswa bersalaman dengan guru untuk pulang ke

rumah masing-masing.

Page 72: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

3) Observasi

Observasi yang dilakukan terbagi menjadi 2 macam, yaitu

observasi proses dan observasi hasil pembelajaran. Observasi proses

merupakan observasi terhadap proses pembelajaran yang tercipta dilihat

dari instrument pedoman observasi, hasil wawancara, serta hasil angket

siswa. Sementara observasi hasil merupakan observasi terhadap hasil tes

keterampilan membaca dan tes kognitif sebagai efek dari tindakan yang

dilakukan.

a) Observasi Proses

Berdasarkan hasil observasi terhadap penerapan metode

silaba, empat langkah inti penerapan metode silaba telah dilaksanakan

tetapi pelaksanaannya belum memuaskan. Nilai rata-rata pembelajaran

yang diperoleh belum mencapai target yang diinginkan (KKM 3,10-

3,50). Nilai dari pengamat satu adalah 2,65 dan nilai dari pengamat

kedua 3,10 dan dari pegamat ketiga 2,40, jadi nilai rata-rata

pembelajaran dari ketiga pengamatan tersebut baru mencapai 2,72.

Data lengkap observasi tersaji dalam tabel berikut.

Tabel 4.1. Hasil Observasi Siklus 1 Pertemuan 1

No Aspek Nilai Pengamat

Rata-rata

1 2 3

1 Pelaksanaan kegiatan awal (dari salam sampai apersepsi) 4 3 3 3.33

2 Pelaksanaan pemberian materi secara singkat.

3 3 3 3.00

3 Pelaksanaan kegiatan pengenalan suku-suku kata 2 3 2 2.33

4 Pemberian kesempatan siswa membaca suku-suku kata 3 4 3 3.33

5 Pemberian kesempatan siswa mencari suku-suku kata 2 3 2 2.33

6 Penjelasan kegiatan pembentukkan suku-kata menjadi kata bermakna. 3 3 2 2.67

7 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk merangkaikan beberapa suku kata menjadi kata bermakna.

2 3 2 2.33

8 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk membaca beberapa kata

3 4 3 3.33

9 Penjelasan kegiatan perangkaian kata 3 3 2 2.67

Page 73: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

menjadi kalimat sederhana

10 Kegiatan siswa merangkaikan kata menjadi kalimat sederhana. 2 3 2 2.33

11 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk membaca kalimat sederhana.

3 4 2 3.00

12 Penjelasan guru tentang kegiatan membaca teks dalam metode silaba. 3 3 3 3.00

13 Pemberian kesempatan pada siswa untuk membaca teks dengan menggunakan metode silaba

2 4 2 2.67

14 Pemberian bimbingan ataupun perbaikan terhadap kesalahan yang dilakukan siswa.

3 3 2 2.67

15 Pemberian motivasi dalam pembelajaran yang dilakukan 2 3 3 2.67

16 Pengaturan suasana/kondisi pembelajaran 2 2 2 2.00

17 Penggunaan media dalam pembelajaran 4 3 3 3.33

18 Respon siswa terhadap adanya variasi pembelajaran 2 3 2 2.33

19 Penggunaan waktu dalam pembelajaran 2 2 2 2.00

20 Kemampuan guru melaksanakan metode silaba

3 3 3 3.00

JUMLAH SKOR 53 62 48 54.33 NILAI RATA-RATA 2.65 3.10 2.40 2.72

Respon siswa melalui angket yang diberikan, menunjukkan

hasil cukup baik, dengan nilai rata-rata angket sebesar 72,0 (kriteria

baik) mencapai target yang diinginkan (70-79). Nilai tertinggi 88 dan

nilai terendah yang tercatat adalah 55. Jadi terdapat rentang nilai

sebesar 33. Jika melihat rata-rata tiap butir angket, terdapat 5 dari 15

nomor angket (33,3%), yang sudah mencapai kriteria baik.

b) Observasi Hasil

Hasil tes keterampilan membaca dan tes kognitif sebagai efek

pembelajaran yang dilakukan, hasil keduanya belum mencapai target

yang diinginkan. Pada tes keterampilan membaca hanya dua dari

delapanbelas siswa yang dapat mencapai dan/ melampaui target nilai

70. Nilai rata-rata kelas mencapai 52, dengan nilai tertinggi 75 dan

nilai terendah 30.

Tidak jauh berbeda dengan hasil tes Keterampilan membaca,

hasil tes kognitif hanya menempatkan satu siswa yang tuntas (KKM

Page 74: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

80) dari 18 siswa yang melaksanakan tes. Nilai rata-rata kelas hanya

mencapai 35 dan nilai tertinggi yang dapat ditorehkan siswa ialah 80,

sedangkan nilai terendahnya adalah 20, jadi terdapat rentang nilai

yang cukup tinggi yaitu 60. Peneliti menampilkan analisis nilai

evaluasi dalam bentuk tabel sebagai berikut.

Tabel 4.2. Analisis Nilai Evaluasi Siklus 1 Pertemuan 1

Nilai Tes Keterampilan Membaca Tes Kognitif Membaca frekuensi keterangan frekuensi keterangan

siswa siswa 100 -

tuntas =3 (16,66%)

- tuntas =1 (5,55%) 90 - -

80 - 1 70 2 -

belum tuntas =17 (94,4%)

60 4

belum tuntas =15 (83,33%)

- 50 6 2 40 4 5 30 2 5 20 - 5 10 - -

Jumlah 18 - 18 Rata-rata 52,0 - 72,25

4) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan siklus 1 pertemuan 1,

peneliti menyadari bahwa penerapan metode silaba belum sesuai

harapan. Pada langkah 1, pengenalan suku kata guru baru menunjuk 5

siswa untuk membaca suku kata. Pada langkah 2 dan 3 yaitu merangkai

suku kata menjadi kata dan merangkai kata menjadi kalimat dalam LKS

(lembar kerja siswa) siswa mengalami kesulitan, hal ini terjadi karena

siswa belum jelas dan belum terbiasa cara mengerjakan LKS apalagi

hanya dengan teman sebangku. Tetapi peneliti melihat antusias yang

cukup tinggi saat pembahasan LKS siswa berebut ingin mendapatkan

kesempatan merangkaikan kartu suku kata pada papan berpaku. Pada

langkah terakhir yaitu membaca teks dengan metode silaba, media teks

yang dipakai terlalu rapat dan kurang rapi sehingga membingungkan

siswa.

Pada pelaksanaan tes keterampilan membaca, ± 15 siswa yang

membaca teks dengan metode silaba masih mengalami kebingungan

Page 75: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

karena penggunaan tanda hubung (-) dalam teks yang terlihat rumit

dengan banyaknya pemenggalan kata dan ukuran hurufnya juga kurang

besar. Sehingga walaupun dapat membantu siswa yang belum lancar

membaca, tetapi membuat bingung siswa yang sudah lancar sehingga

lafal dan intonasi mereka tidak tepat. Banyak siswa yang kurang teliti

dan menyontek saat mengerjakan tes kognitif pilihan ganda. Siswa yang

belum lancar membaca juga hanya asal menjawab.

Solusi yang didapat dari hasil diskusi dengan pengamat antara

lain: a) Penjelasan dan bimbingan guru lebih ditingkatkan pada

pengenalan metode silaba serta cara mengerjakan LKS, b) Pembesaran

dan penyederhanaan teks sistem metode silaba, agar tidak

membingungkan siswa yang membaca, c) Peningkatan pengawasan dan

bimbingan guru dalam tes kognitif agar hasilnya leb ih baik.

b. Pertemuan 2 1) Perencanaan

Perencanaan pertemuan kedua tidak jauh berbeda dengan

perencanaan pertama, yaitu berkoordinasi kepada guru kelas untuk

menentukan waktu pelaksanaan, membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan

penutup, menyiapkan berbagai kelengkapan lain seperti: angket siswa,

pedoman observasi, pedoman wawancara, media pembelajaran, dan

kamera sebagai alat dokumentasi. Peneliti juga meminta bantuan kepada

teman sejawat sebagai pengamat. Perbedaan perencanaan terletak pada

materi yang dibawakan. Yakni dengan SK : 7. Memahami ragam wacana

tulis dengan membaca nyaring dan membaca dalam hati; KD : 7.1

Membaca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan

intonasi yang tepat; serta indikator: Menceritakan isi bacaan dengan

tema “Tumbuhan”.

Berdasarkan pengalaman pertemuan pertama, yang masih

banyak kekurangan, maka rencana perbaikannya adalah: a) Penjelasan

dan bimbingan guru lebih ditingkatkan pada pengenalan metode silaba

Page 76: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

serta cara mengerjakan LKS, b) Pembesaran dan penyederhanaan teks

sistem metode silaba, agar tidak membingungkan siswa yang membaca,

dan c) Peningkatan pengawasan dan bimbingan guru dalam tes kognitif

agar hasilnya lebih baik.

2) Pelaksanaan Pertemuan kedua pada siklus satu terlaksana pada hari Kamis,

tanggal 15 Maret 2012 pukul 09.30. Jumlah siswa yang mengikuti

pembelajaran adalah 21 siswa dari keseluruhan 23 siswa. Pada kegiatan

awal peneliti memberi salam, melakukan tes penjajagan, apersepsi, dan

acuan. Tes penjajagan di laksanakan dengan tanya jawab seputar tema

”Tumbuhan”. Apersepsi dilakukan dengan menyanyikan lagu

”Kebunku”, dan acuan dilakukan guru atau peneliti dengan

menyampaikan pada siswa tentang materi tumbuhan dan harapan kepada

siswa agar mereka dapat menguasai keterampilan membaca nyaring

dengan lafal dan intonasi yang tepat menggunakan metode silaba.

Pada kegiatan inti, siswa memperhatikan penjelasan guru

tentang pengenalan suku kata, namun guru juga membahas lebih dalam

tentang pola-pola suku kata berdasarkan jumlah hurufnya. Penjelasan

dimulai dari suku-kata yang terdiri dari satu huruf (a, i, u, e, o) sampai

suku kata yang terdiri dari empat huruf (misalnya: sang, song, kang, dll.)

Penjelasan yang lebih dalam agar siswa lebih paham ini, kurang menarik

perhatian dan memberikan peluang bagi siswa bermain-main sendiri

dengan temannya. Melihat kondisi siswa yang sudah tidak mendukung

dan demi menghemat waktu, maka siswa kemudian langsung

mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) bersama teman sebangku untuk

merangkaikan suku-suku kata menjadi kata bermakna dan merangkaikan

kata-kata menjadi kalimat sederhana. Sementara penjelasan mengenai

perangkaian suku kata dan kata dilakukan pada siswa yang bertanya atau

belum paham atau mengalami kesulitan saat siswa mengerjakan LKS.

Page 77: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Kenyataan yang terjadi tentu banyak siswa yang bertanya karena

masih kesulitan sehingga membuat kondisi kelas menjadi semakin gaduh.

Guru juga merasa kewalahan melayani para siswa yang meminta

penjelasan maupun meminta jawaban LKS. Setelah semua siswa selesai

mengerjakan LKS guru langsung membahasnya bersama siswa.

Kegiatan inti yang terakhir adalah penjelasan tentang cara membaca teks

dengan metode silaba yang nanti akan mereka lalui saat tes keterampilan

membaca. Siswa juga diberi kesempatan untuk membaca teks di depan

kelas.

Pada kegiatan akhir, peneliti menanyakan hal-hal yang belum

jelas, serta menyimpulkan materi secara singkat. Selanjutnya siswa

melaksanakan evaluasi keterampilan membaca dan kognitif keterampilan

membaca. Tes keterampilan membaca dilakukan dengan cara 2 siswa

maju membaca bacaan di depan guru. sedangkan siswa lain mengerjakan

tes kognitif dan angket sambil menunggu giliran pada tes keterampilan

membaca yang memerlukan waktu lama. Waktu saat itu juga telah

melebihi alokasinya, walaupun pelaksanaan tes keterampilan membaca

tetap dituntaskan. Pembelajaran benar-benar berakhir pukul 11.15, siswa

berdoa dan segera pulang.

3)Observasi

a) Observasi Proses

Berdasarkan pengamatan penerapan metode silaba dengan

beberapa perbaikan, hasilnya juga belum memuaskan. Nilai rata-rata

pembelajaran yang diperoleh masih belum mencapai target yang

diinginkan. Nilai dari pengamat satu adalah 2,95 dan nilai dari

pengamat kedua mencapai 2,65 dan pegamat ketiga memberikan nilai

rata-rata sampai 2,90, nilai rata-rata pembelajaran dari ketiga

pengamatan tersebut meningkat 0,1 menjadi 2,82. Berikut data dalam

bentuk tabel.

Page 78: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tabel 4.3. Hasil Observasi Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan 2

No Aspek Nilai Pengamat Rata-rata

1 2 3

1 Pelaksanaan kegiatan awal (dari salam sampai apersepsi) 4 3 3 3.33

2 Pelaksanaan pemberian materi secara singkat. 3 3 3 3.00

3 Pelaksanaan kegiatan pengenalan suku-suku kata 4 3 3 3.33

4 Pemberian kesempatan siswa membaca suku-suku kata

3 4 3 3.33

5 Pemberian kesempatan siswa mencari suku-suku kata 2 2 3 2.33

6 Penjelasan kegiatan pembentukkan suku-kata menjadi kata bermakna. 3 4 3 3.33

7 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk merangkaikan beberapa suku kata menjadi kata bermakna.

3 2 3 2.67

8 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk membaca beberapa kata

4 3 3 3.33

9 Penjelasan kegiatan perangkaian kata menjadi kalimat sederhana 2 2 3 2.33

10 Kegiatan siswa merangkaikan kata menjadi kalimat sederhana. 2 2 2 2.00

11 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk membaca kalimat sederhana.

3 3 3 3.00

12 Penjelasan guru tentang kegiatan membaca teks dalam metode silaba. 3 3 3 3.00

13 Pemberian kesempatan pada siswa untuk membaca teks dengan menggunakan metode silaba

3 3 3 3.00

14 Pemberian bimbingan ataupun perbaikan terhadap kesalahan yang dilakukan siswa.

3 3 3 3.00

15 Pemberian motivasi dalam pembelajaran yang dilakukan

3 2 3 2.67

16 Pengaturan suasana/kondisi pembelajaran 2 1 3 2.00

17 Penggunaan media dalam pembelajaran 4 3 3 3.33

18 Respon siswa terhadap adanya variasi pembelajaran

2 2 3 2.33

19 Penggunaan waktu dalam pembelajaran 3 2 2 2.33

20 Kemampuan guru melaksanakan metode silaba 3 3 3 3.00

JUMLAH SKOR 59 53 58 56.66 NILAI RATA-RATA 2.95 2.65 2.90 2.83

Page 79: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Hasil angket siswa menunjukkan nilai rata-rata sebesar 77

(kriteria baik) mencapai target yang diinginkan (70-79). Nilai tertinggi

95 dan nilai terendah yang tercatat adalah 52, jadi terdapat rentang

nilai sebesar 43. Jika melihat rata-rata tiap butir angket, terdapat 5

dari 15 nomor angket (33,3%), yang sudah mencapai kriteria baik

sementara yang lainnya masih perlu perhatian. Berikut merupakan

data dalam bentuk tabel.

b) Observasi Hasil

Hasil tes keterampilan membaca dan tes kognitif sebagai

indikator peningkatan keterampilan membaca siswa masih belum

mencapai target yang diinginkan. Tampak analisis nilai dalam bentuk

tabel berikut.

Tabel 4.4. Analisis Nilai Evaluasi Siklus 1 Pertemuan 2

Nilai Tes Keterampilan Membaca Tes Kognitif Membaca frekuensi keterangan frekuensi keterangan

siswa siswa 100 -

tuntas =10 (47,61%)

- tuntas =2 (9,52%) 90 2 1

80 4 1 70 4 1

belum tuntas =19 (90,47%)

60 4

belum tuntas =11 (52,38%)

6 50 5 4 40 1 6 30 1 - 20 - - 10 - 2

Jumlah 21 - 21 - Rata-rata 66,0 - 50,50 -

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, Nilai rata-rata kelas pada tes

keterampilan membaca adalah 66, dengan nilai tertinggi 95 dan nilai

terendah 35, dengan 10 siswa yang dapat tuntas mencapai dan/

melampaui target nilai 80. Sementara nilai rata-rata kelas tes

kognitif mencapai 50,5 dan hanya menempatkan 2 siswa yang tuntas

(KKM 70) dari 21 siswa yang melaksanakan tes. Nilai tertinggi

yang dapat ditorehkan siswa ialah 90, sedangkan nilai terendahnya

adalah 40, jad i terdapat rentang nilai yang cukup tinggi yaitu 50.

Page 80: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

4) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi siklus 1 pertemuan 2, walaupun

hasilnya masih belum sesuai keinginan, tetapi peneliti melihat adanya

beberapa sedikit kenaikan nilai dibanding pertemuan sebelumnya. Nilai

rata-rata observasi meningkat 0,11 poin, nilai rata-rata tes keterampilan

membaca meningkat 1,4 poin, dan nilai rata-rata tes kognitif meningkat

20,5 poin.

Penerapan metode silaba menggunakan siasat LKS yang

dimaksudkan untuk mempermudah dan mengaktifkan siswa ternyata

penerapan di pertemuan kedua hasilnya tidak lebih baik dari pertemuan

pertama dan membuat siswa gaduh dan perlu adanya siasat berupa

permainan. Perbaikan pada teks metode silaba berupa penyederhanaan

teks dan pembesaran huruf cukup berhasil menghilangkan kebingungan

siswa, kebanyakan siswa masih salah itonasi karena tidak memperhatikan

tanda baca sehingga perlu bimbingan guru. Pelaksanaan tes kognitif

sistem pilihan ganda dalam pertemuan kedua juga tidak efektif dimana

masih banyak terjadi kekurangan seperti kurang teliti, saling menyontek

dan asal menjawab. Hal ini membuktikan bahwa peneliti perlu merubah

formatnya menjadi isian singkat.

Hasil diskusi dengan para pengamat mendapatkan beberapa

solusi yaitu: a) Pelaksanaan langkah-langkah metode silaba akan dikemas

dalam bentuk permainan kelompok, b) Tes kognitif yang semula

memakai bentuk pilihan ganda, untuk pertemuan selanjutnya akan

memakai bentuk isian singkat agar siswa tidak asal menjawab soal,

melatih kemampuan menulis, serta meminimalkan praktik mencontek, c)

Perbaikan tampilan media yang masih monoton pada pertemuan

selanjutnya peneliti menampilkan media yang bervariasi dari segi warna

agar siswa tertarik dan tidak mudah bosan, dan d) Penerapan metode

silaba dalam teks yang digunakan saat tes keterampilan membaca juga

coba disempurnakan dengan mengubah tanda hubung (-) menjadi spasi

Page 81: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

sebagai pemisah antar suku kata, dengan harapan siswa tidak mengalami

kebingungan saat membaca teksnya.

b. Pertemuan 3

1) Perencanaan

Perencanaan siklus 1 pertemuan 3, selain mempersiapkan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) peneliti juga menyiapkan

berbagai kelengkapan lain seperti: angket siswa, pedoman observasi,

pedoman wawancara, media pembelajaran, dan kamera sebagai alat

dokumentasi, serta tidak lupa meminta bantuan teman sejawat sebagai

pengamat. Materi yang akan di bawa dalam setiap pertemuan selalu

berbeda, begitu pula dengan pertemuan ketiga, dimana cakupan

materinya adalah dengan SK : 7. Memahami ragam wacana tulis dengan

membaca nyaring dan membaca dalam hati; KD : 7.1 Membaca nyaring

teks (15-20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat;

serta indikator: Menjawab pertanyaan berdasarkan teks cerita yang

dibaca dengan tema ”Kesehatan”.

Berikut perencanaan siklus 1 pertemuan 3: a) Pelaksanaan

langkah-langkah metode silaba akan dikemas dalam bentuk permainan

kelompok yang terdiri dari beberapa babak, agar siswa tertarik dan

bersemangat mengikuti pembelajaran yang memang padat sekaligus agar

suasana kelas menjadi kondusif. Permainan babak pertama adalah

langkah penerapan metode silaba tentang pengenalan suku kata, siswa

diminta mencari suku-suku kata dalam sebuah kata. Babak kedua yang

merupakan langkah kedua penerapan metode silaba, siswa diminta

berlomba merangkaikan suku-suku kata acak pada media papan berpaku.

Babak ketiga yang merupakan langkah ketiga metode silaba, siswa

bersama kelompok bermain adu cepat mencari dan merangkaikan kartu

kata menjadi kalimat sederhana.

Babak keempat sebagai tambahan yaitu menjawab pertanyaan

berdasarkan teks; b) Tes kognitif yang semula memakai bentuk pilihan

ganda, untuk pertemuan selanjutnya akan memakai bentuk isian singkat

Page 82: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

agar siswa tidak asal menjawab soal, melatih kemampuan menulis, serta

meminimalkan praktik mencontek; c) Perbaikan tampilan media yang

masih monoton pada pertemuan selanjutnya peneliti menampilkan media

yang bervariasi dari segi warna agar siswa tertarik dan tidak mudah

bosan; d) Penerapan metode silaba dalam teks yang digunakan saat tes

keterampilan membaca juga coba disempurnakan dengan mengubah

tanda hubung (-) menjadi spasi sebagai pemisah antar suku kata, dengan

harapan siswa tidak mengalami kebingungan saat membaca teksnya.

1) Pelaksanaan

Pertemuan ketiga terlaksana pada hari Kamis, tanggal 22 Maret

2012 pukul 09.30. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran adalah 20

siswa dari keseluruhan 23 siswa. Pada kegiatan awal Peneliti memberi

salam, melakukan tes penjajagan, apersepsi, dan acuan. Tes penjajagan

di laksanakan dengan tanya jawab seputar tema ”Kesehatan”. Apersepsi

dilakukan dengan menyanyikan lagu ”Aku Anak Sehat”, dan acuan

dilakukan guru atau peneliti dengan menyampaikan pada siswa tentang

materi kesehatan dan harapan kepada siswa agar mereka dapat menguasai

keterampilan membaca nyaring dengan lafal dan intonasi yang tepat

menggunakan metode silaba serta dapat menjawab pertanyaan

berdasarkan cerita yang dibaca.

Kegiatan inti pertama yaitu siswa memperhatikan penjelasan

guru tentang materi secara singkat, selanjutnya siswa mencari teman

yang telah ditunjuk guru untuk membentuk kelompok bermain. Sebelum

permainan babak pertama dimulai, siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang pengenalan suku-suku kata yang menyusun suatu kata sekaligus

aturan mainnya. Di babak ini, siswa harus menyebutkan suku-suku kata

yang menyusun suatu kata yang guru ajukan. Respon siswa pada awal

permainan ini cukup positif, siswa terlihat senang dan lebih mudah

dikondisikan. Permainan dilanjutkan ke babak kedua yang merupakan

Page 83: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

langkah metode silaba dalam proses perangkaian suku kata menjadi kata

bermakna. Melihat pelaksanaan yang terjadi, babak ini merupakan babak

yang paling seru dan menarik, d imana para siswa yang berlomba

menyusun suku-suku kata acak menjadi sebuah kata bermakna, jika

kelompok dapat mencatat waktu tercepat saat menyusun suku-suku kata

acak menjadi sebuah kata bermakna dialah pemenangnya. Mengingat

waktu yang terbatas, permainan diakhiri sampai babak ketiga dari empat

babak terencana. Babak ini juga cukup menarik dimana siswa beradu

kecepatan dalam merangkai kata-kata yang tersedia menjadi sebuah

kalimat. Sampai babak terakhir, terlihat di papan skor perolehan bintang

yang belum merata, karena terdapat kelompok yang selalu menang

karena hadirnya siswa pandai didalamnya dan ada yang tidak mendapat

bintang sama sekali.

Pada kegiatan akhir, siswa dan guru menyimpulkan materi

secara singkat untuk selanjutnya, siswa melaksanakan evaluasi

keterampilan membaca dan kognitif keterampilan membaca. Tes

keterampilan membaca dilakukan dengan cara 2 siswa maju membaca

bacaan di depan guru. sedangkan siswa lain mengerjakan tes kognitif,

sambil menunggu giliran membaca. Siswa terlihat makin percaya diri

dalam pelaksanaan tes keterampilan membaca yang ketiga ini, walaupun

mereka masih kesulitan ketika guru memberikan pertanyaan tentang teks

yang dibaca. Pelaksanaan tes kognitif dalam bentuk uraian sudah cukup

tertib. Siswa tampak antusias dan serius mengerjakan. Angket diberikan

bersamaan dengan tes kognitif, agar siswa dapat mengerjakannya setelah

selesai tes kognitif. Siswa terlihat cepat mengerjakan angket yang sudah

tidak asing lagi baginya.

3)Observasi

a) Observasi Proses

Berdasarkan pengamatan penerapan metode silaba dengan

siasat permainan, hasilnya cukup memuaskan. Nilai rata-rata

pembelajaran yang diperoleh mencapai target yang diinginkan. Nilai

Page 84: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

dari pengamat satu adalah 3,25, nilai dari pengamat kedua mencapai

2,95 dan pegamat ketiga memberikan nilai rata-rata sampai 3,10, nilai

rata-rata pembelajaran adalah 3,10. Jika data tertampil dalam bentuk

tabel, maka tampak sebagai berikut.

Tabel 4.5. Hasil Observasi Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan 3

No Aspek Nilai Pengamat Rata-

rata 1 2 3

1 Pelaksanaan kegiatan awal (dari salam sampai apersepsi) 4 3 3 3.33

2 Pelaksanaan pemberian materi secara singkat.

4 3 3 3.33

3 Pelaksanaan kegiatan pengenalan suku-suku kata 4 4 3 3.67

4 Pemberian kesempatan siswa membaca suku-suku kata 4 4 3 3.67

5 Pemberian kesempatan siswa mencari suku-suku kata

3 3 4 3.33

6 Penjelasan kegiatan pembentukkan suku-kata menjadi kata bermakna. 4 3 3 3.33

7 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk merangkaikan beberapa suku kata menjadi kata bermakna.

3 4 4 3.67

8 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk membaca beberapa kata 4 4 3 3.67

9 Penjelasan kegiatan perangkaian kata menjadi kalimat sederhana

3 4 3 3.33

10 Kegiatan siswa merangkaikan kata menjadi kalimat sederhana. 4 3 3 3.33

11 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk membaca kalimat sederhana. 3 4 3 3.33

12 Penjelasan guru tentang kegiatan membaca teks dalam metode silaba. 3 3 3 3.00

13 Pemberian kesempatan pada siswa untuk membaca teks dengan menggunakan metode silaba

3 3 3 3.00

14 Pemberian bimbingan ataupun perbaikan terhadap kesalahan yang dilakukan siswa.

3 4 3 3.33

15 Pemberian motivasi dalam pembelajaran yang dilakukan 4 3 3 3.33

16 Pengaturan suasana/kondisi pembelajaran 3 2 3 2.67

17 Penggunaan media dalam pembelajaran 4 4 3 3.67

18 Respon siswa terhadap adanya variasi pembelajaran 3 3 4 3.33

19 Penggunaan waktu dalam pembelajaran 3 2 3 2.67

Page 85: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

20 Kemampuan guru melaksanakan metode silaba

4 3 3 3.33

JUMLAH SKOR 70 66 63 66.33 NILAI RATA-RATA 3.50 3.30 3.15 3.32

Hasil angket siswa mencapai target yang diinginkan dengan

memperoleh nilai rata-rata sebesar 82. Nilai tertinggi 98 dan nilai

terendah yang tercatat adalah 50. Jika melihat rata-rata tiap butir

angket, terdapat 13 dari 15 nomor angket (89,66%), yang sudah

mencapai kriteria baik dengan menyisakan 2 butir angket yang perlu

perhatian.

b) Observasi Hasil

Hasil tes keterampilan membaca sudah mencapai target yang

diinginkan, dimana nilai rata-rata kelas 76,8, dengan nilai tertinggi 95

dan nilai terendah 50. Terdapat 16 siswa yang tuntas mencapai dan/

melampaui target nilai 70. Sementara hasil tes kognitif belum

mencapai target yang diharapkan, karena nilai rata-rata kelas hanya

mencapai 75,25 dengan menempatkan 13 siswa yang tuntas (KKM

70) dari 20 siswa yang melaksanakan tes. Nilai tertinggi yang dapat

ditorehkan siswa ialah 100, sedangkan nilai terendahnya adalah 40,

jadi terdapat rentang n ilai yang cukup tinggi yaitu 60. Berikut

tampilan data dalam bentuk tabel.

Tabel 4.6. Analisis Nilai Evaluasi Siklus 1 Pertemuan 3

Nilai Tes Keterampilan Membaca Tes Kognitif Membaca frekuensi keterangan frekuensi keterangan

siswa siswa 100 -

tuntas =16 (80%)

1 tuntas =13

(65%) 90 4 4 80 5 8 70 7 -

belum tuntas =7

(35%)

60 3 belum tuntas =4

(20%)

3 50 1 3 40 - 1 30 - - 20 - - 10 - -

Jumlah 20 - 20 - Rata-rata 76,8 - 75,25 -

Page 86: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

4) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi, peneliti mendapatkan temuan

bahwa siasat permainan cukup efektif untuk penerapan metode silaba di

siswa kelas dua, siswa sangat antusias dan aktif bekerjasama dalam setiap

babak yang dilalui. Kelemahan yang peneliti temui adalah penggunaan

waktu yang melampaui alokasinya. Pada tes keterampilan membaca,

masih banyak siswa yang mengabaikan tanda baca. Pelaksanaan tes

kognitif dengan sistem isian singkat sudah efektif. Hasil diskusi dengan

para pengamat memperoleh beberapa solusi yaitu: Siasat permainan tetap

dipertahankan dan mencari permainan yang lebih efektif agar tidak

melebihi waktu yang dialokasikan.

2. Deskripsi Hasil Siklus 2

a.Pertemuan1

1) Perencanaan

Peneliti mempersiapkan RPP, angket siswa, pedoman observasi,

pedoman wawancara, media pembelajaran, dan kamera sebagai alat

dokumentasi, serta meminta bantuan teman sejawat sebagai pengamat.

Cakupan materi pada siklus 2 pertemuan 1 ini adalah dengan SK : 7.

Memahami ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan membaca

dalam hati; KD : 7.1 Membaca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan

memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat; serta indikator: Menjawab

pertanyaan berdasarkan teks cerita yang d ibaca dengan tema ”Peristiwa”.

Perencanaan siklus 2 pertemuan 1 yaitu: a) Permainan pada

pertemuan ini direncanakan 4 babak. Babak pertama sebagai langkah

penerapan metode silaba tentang pengenalan suku kata, siswa berlomba

menghitung jumlah suku-suku kata dalam sebuah kata, kelompok

tercepat dan yang paling benar menjadi juaranya. Babak kedua yang

merupakan langkah kedua penerapan metode silaba, siswa harus beradu

cepat merangkaikan suku-suku kata acak menjadi kata bermakna agar

menjadi juara. Babak ketiga yang merupakan langkah ketiga metode

silaba, siswa bersama kelompok bermain adu cepat merangkaikan kartu

Page 87: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

kata menjadi kalimat sederhana. Babak keempat sebagai tambahan yaitu

kelompok harus berebut membuat pertanyaan berdasarkan jawaban yang

diajukan guru; dan c) Penggunaan media bintang sebagai reward/hadiah

yang cukep efektif saat permainan, di siklus 2 pertemuan 1 ini

dipertahankan dan divariasikan dengan warna yang berbeda;

2) Pelaksanaan

Pertemuan pertama pada siklus kedua terlaksana pada hari

Sabtu, tanggal 21 April 2012 pukul 09.30. Semua siswa hadir dan

mengikuti pembelajaran. Pada kegiatan awal, peneliti mengucapkan

salam, melakukan tes penjajagan dengan tanya jawab seputar tema

”Peristiwa”, apersepsi dengan menyanyikan lagu ”Ibu Kita kartini”, dan

acuan peneliti dengan menyampaikan pada siswa tentang materi

tumbuhan dan harapan kepada siswa agar mereka dapat menguasai

keterampilan membaca nyaring dengan lafal dan intonasi yang tepat serta

dapat menjawab pertanyaan berdasarkan cerita yang dibaca.

Kegiatan inti pertama, siswa memperhatikan penjelasan guru

tentang materi secara singkat, selanjutnya siswa mencari teman yang

telah ditunjuk guru untuk membentuk kelompok bermain. Sebelum

permainan babak pertama dimulai, siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang pengenalan suku-suku kata yang menyusun suatu kata sekaligus

aturan mainnya. Di babak ini, siswa harus menghitung jumlah suku-suku

kata yang menyusun suatu kata yang guru ajukan dalam lembar

permainan. Respon siswa pada awal permainan ini juga positif, siswa

terlihat antusias menggunakan jemari mereka menghitung suku-suku

kata.

Permainan dilanjutkan ke babak kedua yaitu siswa berlomba

menyusun suku-suku kata acak menjadi sebuah kata bermakna, jika

kelompok dapat mencatat waktu tercepat saat menyusun suku-suku kata

acak menjadi sebuah kata bermakna dialah pemenangnya. Melihat

pelaksanaan yang terjadi, babak ini merupakan babak yang paling seru

dan menarik. Babak ketiga juga cukup menarik dimana siswa beradu

Page 88: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

kecepatan dalam merangkai kata-kata yang tersedia menjadi sebuah

kalimat. Sampai babak terakhir, terlihat di papan skor perolehan bintang

yang belum merata, karena terdapat kelompok yang selalu menang

karena hadirnya siswa pandai didalamnya dan ada yang tidak mendapat

bintang sama sekali. Hadiah berupa skor bintang bagi pemenang dalam

setiap babak permainan cukup efektif menarik antusias siswa untuk

berjuang memperolehnya, terbukti tidak sedikit siswa berebut untuk

menempelkan skor bintang pada papan skor, hingga membuat suasana

kelas menjadi kurang kondusif. Tampaknya guru perlu membuat aturan

permainan agar siswa mudah dikendalikan.

Pada kegiatan akhir, siswa bersama guru menyimpulkan materi

secara singkat untuk selanjutnya, siswa melaksanakan tes keterampilan

membaca dan tes kognitif. Siswa terlihat makin percaya diri dan sudah

memperhatikan tanda baca saat membaca. Mereka masih kesulitan ketika

guru memberikan pertanyaan tentang teks yang dibaca. Pelaksanaan tes

kognitif dan Angket siswa berjalan dengan baik. Siswa terlihat cepat

mengerjakannya walaupun masih ada kurang lebih 5 siswa yang bertanya

pada guru.

Pembelajaran yang dikemas dalam bentuk permainan ini masih

menyita waktu cukup banyak sehingga waktu sampai pelajaran berakhir

juga masih melebihi alokasi yakni sampai pukul 11.10 WIB. Kedepan

tentunya perlu rancangan permainan lebih sederhana tetapi menarik dan

tidak membutuhkan banyak waktu.

3)Observasi

a) Observasi Proses

Berdasarkan pengamatan penerapan metode silaba dengan

siasat permainan, hasilnya cukup memuaskan. Nilai rata-rata

pembelajaran yang diperoleh mencapai target yang diinginkan. Nilai

dari pengamat satu adalah 3,65, nilai dari pengamat kedua 3,45 dan

pegamat ketiga memberikan nilai 3,20, nilai rata-rata pembelajaran

adalah 3,43. Melihat nilai tiap amatan, aspek waktu dan pengaturan

Page 89: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

kondisi siswa nilainya belum masuk kriteria baik. Jika data

ditampilkan dalam bentuk tabel, maka tampak sebagai berikut.

Tabel 4.7. Hasil Observasi Pembelajaran Siklus 2 Pertemuan 1

No Aspek Nilai Pengamat Rata-

rata 1 2 3

1 Pelaksanaan kegiatan awal (dari salam sampai apersepsi) 4 3 4 3.67

2 Pelaksanaan pemberian materi secara singkat. 4 4 3 3.67

3 Pelaksanaan kegiatan pengenalan suku-suku kata

4 4 3 3.67

4 Pemberian kesempatan siswa membaca suku-suku kata 4 4 3 3.67

5 Pemberian kesempatan siswa mencari suku-suku kata

4 4 3 3.67

6 Penjelasan kegiatan pembentukkan suku-kata menjadi kata bermakna. 4 4 3 3.67

7 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk merangkaikan beberapa suku kata menjadi kata bermakna.

3 4 3 3.33

8 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk membaca beberapa kata 4 3 4 3.67

9 Penjelasan kegiatan perangkaian kata menjadi kalimat sederhana

3 4 3 3.33

10 Kegiatan siswa merangkaikan kata menjadi kalimat sederhana. 4 3 3 3.33

11 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk membaca kalimat sederhana. 4 4 3 3.67

12 Penjelasan guru tentang kegiatan membaca teks dalam metode silaba. 4 4 3 3.67

13 Pemberian kesempatan pada siswa untuk membaca teks dengan menggunakan metode silaba

4 3 4 3.67

14 Pemberian bimbingan ataupun perbaikan terhadap kesalahan yang dilakukan siswa. 3 4 3 3.33

15 Pemberian motivasi dalam pembelajaran yang dilakukan

4 3 3 3.33

16 Pengaturan suasana/kondisi pembelajaran 2 3 3 2.67 17 Penggunaan media dalam pembelajaran 4 3 4 3.67

18 Respon siswa terhadap adanya variasi pembelajaran

3 3 3 3.00

19 Penggunaan waktu dalam pembelajaran 3 2 3 2.67

20 Kemampuan guru melaksanakan metode silaba 4 3 3 3.33

JUMLAH SKOR 73 69 64 68.66 NILAI RATA-RATA 3.65 3.45 3.20 3.43

Page 90: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Hasil angket siswa mencapai target yang diinginkan dengan

memperoleh nilai rata-rata sebesar 83. Nilai tertinggi 97 dan nilai

terendah yang tercatat adalah 62. Jika melihat rata-rata tiap butir

angket, semua sudah yang mencapai kriteria baik.

b) Observasi Hasil

Hasil tes keterampilan membaca sudah baik dengan mencapai

target yang diinginkan, dimana nilai rata-rata kelas 79, dengan nilai

tertinggi 90 dan nilai terendah 65. Terdapat 3 siswa yang belum

tuntas. Di sisi lain, hasil tes kognitif telah melampaui target yang

diharapkan, karena nilai rata-rata kelas mencapai 81 dengan

menempatkan 16 siswa yang tuntas (KKM 80) dari 23 siswa yang

melaksanakan tes. Nilai tertinggi yang dapat ditorehkan siswa ialah

100, sedangkan nilai terendahnya adalah 45, jadi terdapat rentang nilai

yang cukup tinggi yaitu 55. Berikut tampilan data dalam bentuk tabel.

Tabel 4.8. Analisis Nilai Evaluasi Siklus 2 Pertemuan 1

Nilai Tes Keterampilan Membaca Tes Kognitif Membaca frekuensi keterangan frekuensi keterangan

siswa siswa 100 -

tuntas =20 (86,95%)

1 tuntas =16 (69,56%) 90 5 5

80 8 10 70 7 5

belum tuntas =7

(30,43%)

60 2 belum tuntas =3

(13,04%)

1 50 1 1 40 - 30 - 20 - 10 -

Jumlah 23 - 23 - Rata-rata 79 - 81 -

4) Refleksi

Berdasarkan data observasi, peneliti mendapatkan temuan yakni

siswa sulit d ikendalikan karena berebut pada saat pembagian hadiah

berupa skor bintang, sehingga banyak menyita waktu. Pembentukan

kelompok juga perlu diubah karena kemampuan antar kelompok yang

tidak seimbang sehingga permainan kurang menarik.

Page 91: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Hasil diskusi dengan para pengamat memperoleh beberapa

solusi yaitu: a) Siasat permainan dikembangkan dengan mencari

permainan lain yang serupa agar siswa tidak bosan. b) Adanya penerapan

hukuman agar siswa mudah dan cepat dikondisikan, yaitu memakai kartu

kuning dan kartu merah seperti dalam permainan sepak bola dimana

siswa yang mendapat kartu kuning, harus pulang lebih siang, dan yang

mendapat kartu merah siswa harus mengerjakan suatu tugas dari guru

seperti menyapu, menjawab pertanyaan, atau tugas lain, dan c)

Pembentukan kelompok dirubah kembali agar kemampuan antara

kelompok satu dan yang lainnya merata dan mampu bersaing sehingga

permainan lebih menarik.

b.Pertemuan2

1) Perencanaan

Peneliti mempersiapkan RPP, angket siswa, pedoman observasi,

pedoman wawancara, media pembelajaran, dan kamera sebagai alat

dokumentasi, serta meminta bantuan teman sejawat sebagai pengamat.

Cakupan materi pada siklus 2 pertemuan 2 ini adalah dengan SK : 7.

Memahami ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan membaca

dalam hati; KD : 7.2 Menyebutkan isi teks agak panjang (20-25 kalimat)

yang dibaca dalam hati; serta indikator: membaca teks dalam hati dengan

tema ”Energi”.

Perencanaan siklus 2 pertemuan 2 adalah: a) Permainan pada

pertemuan ini direncanakan 4 babak. Babak pertama, siswa berlomba

mencari kata-kata yang memiliki 3 suku kata, kelompok tercepat dan

yang paling banyak menjadi juaranya. Pada babak kedua, siswa beradu

cepat menyusun 10 suku kata yang tersedia menjadi sebanyak mungkin

kata bermakna. Babak ketiga dilalui siswa bersama kelompok bermain

adu cepat merangkaikan kartu kata menjadi kalimat sederhana. Di babak

keempat siswa membaca puisi dengan metode silaba; dan b) Penerapan

hukuman melalui kartu kuning dan kartu merah seperti dalam permainan

sepak bola dimana siswa yang mendapat kartu kuning, harus pulang lebih

Page 92: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

siang, dan yang mendapat kartu merah siswa harus mengerjakan suatu

tugas dari guru seperti menyapu, menjawab pertanyaan, atau tugas lain,

dan c) Perubahan anggota kelompok bermain agar kemampuan antara

kelompok satu dan yang lainnya merata dan mampu bersaing sehingga

permainan lebih menarik.

2) Pelaksanaan

Pertemuan kedua pada siklus kedua terlaksana di hari Kamis,

tanggal 26 April 2012 pukul 09.30. Dua siswa tidak hadir karena sakit.

Kegiatan awal, d iawali dengan salam, melakukan tes penjajagan dengan

tanya jawab seputar tema ”Energi”, apersepsi dengan menyanyikan lagu

” Aku Anak Sehat”, dan memberikan pengarahan membaca dalam hati

sebagai acuan.

Kegiatan inti pertama, siswa memperhatikan penjelasan guru

tentang materi secara singkat, selanjutnya siswa mencari teman yang

telah ditunjuk guru untuk membentuk kelompok bermain. Sebelum

permainan babak pertama dimulai, siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang pengenalan suku-suku kata yang menyusun suatu kata sekaligus

aturan mainnya. Di babak ini, siswa mencari kata-kata yang terdiri dari 5

suku kata. Siswa tampak antusias menggunakan jemarinya untuk menjadi

juara. Permainan babak kedua, siswa berlomba menyusun 10 suku kata

acak menjadi sebanyak mungkin kata bermakna dalam waktu 5 menit.

Melihat pelaksanaan yang terjadi, banyak siswa yang kesulitan, tetapi

setelah dibimbing guru siswa dapat menyelesaikannya dengan baik.

Permainan babak ketiga cukup seru, dimana siswa beradu kecepatan

dalam merangkai kata-kata yang tersedia menjadi sebuah kalimat pada

papan berpaku. Sampai babak terakhir, terlihat di papan skor perolehan

bintang yang sudah merata, sehingga pembentukan kelompok sudah

efektif. Pada kegiatan akhir, siswa bersama guru menyimpulkan materi

secara singkat untuk selanjutnya, siswa melaksanakan tes keterampilan

membaca dan tes kognitif. Siswa terlihat sedikit kesulitan saat

mendeklamasikan puisi karena teks harus dibaca dalam hati sebelum

Page 93: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

dideklamasikan. Pelaksanaan tes kognitif dan angket siswa berjalan

dengan baik dan lancar. Waktu yang digunakan sudah sesuai alokasi

yang direncanakan.

3) Observasi

a) Observasi Proses

Berdasarkan pengamatan pembelajaran yang terlaksana,

hasilnya sudah memuaskan. Nilai rata-rata pembelajaran yang

diperoleh melampaui target yang diinginkan. Nilai dari pengamat satu

adalah 3,85, nilai dari pengamat kedua 3,30 dan pegamat ketiga

memberikan nilai 3,60, nilai rata-rata pembelajaran adalah 3,58.

Melihat nilai rata-rata tiap amatan, semua sudah masuk kriteria baik.

Jika data ditampilkan dalam bentuk tabel, maka tampak sebagai

berikut.

Tabel 4.9. Hasil Observasi Pembelajaran Siklus 2 Pertemuan 2

No Aspek Nilai Pengamat Rata-

rata 1 2 3

1 Pelaksanaan kegiatan awal (dari salam sampai apersepsi) 4 4 4 4.00

2 Pelaksanaan pemberian materi secara singkat.

4 3 4 3.67

3 Pelaksanaan kegiatan pengenalan suku-suku kata 3 3 4 3.33

4 Pemberian kesempatan siswa membaca suku-suku kata

4 4 3 3.67

5 Pemberian kesempatan siswa mencari suku-suku kata

4 3 4 3.67

6 Penjelasan kegiatan pembentukkan suku-kata menjadi kata bermakna. 4 3 3 3.33

7 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk merangkaikan beberapa suku kata menjadi kata bermakna.

4 3 4 3.67

8 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk membaca beberapa kata 4 3 3 3.33

9 Penjelasan kegiatan perangkaian kata menjadi kalimat sederhana 4 3 3 3.33

10 Kegiatan siswa merangkaikan kata menjadi kalimat sederhana.

4 3 4 3.67

11 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk membaca kalimat sederhana.

3 3 3 3.00

12 Penjelasan guru tentang kegiatan 4 3 4 3.67

Page 94: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

membaca teks dalam metode silaba.

13 Pemberian kesempatan pada siswa untuk membaca teks dengan menggunakan metode silaba

4 3 4 3.67

14 Pemberian bimbingan ataupun perbaikan terhadap kesalahan yang dilakukan siswa.

4 3 4 3.67

15 Pemberian motivasi dalam pembelajaran yang dilakukan

4 3 3 3.33

16 Pengaturan suasana/kondisi pembelajaran

4 3 3 3.33

17 Penggunaan media dalam pembelajaran 4 4 4 4.00

18 Respon siswa terhadap adanya variasi pembelajaran

4 3 4 3.67

19 Penggunaan waktu dalam pembelajaran 3 3 3 3.00

20 Kemampuan guru melaksanakan metode silaba

4 3 4 3.67

JUMLAH SKOR 77 63 72 70.67 NILAI RATA-RATA 3.85 3.15 3.60 3.53

Hasil angket siswa sudah melampaui target yang diinginkan

dengan memperoleh nilai rata-rata sebesar 84. Nilai tertinggi dari

siswa 100 dan nilai terendah yang tercatat adalah 55. Peneliti melihat

rata-rata tiap butir angket, semua sudah yang mencapai kriteria baik.

b) Observasi Hasil

Hasil tes keterampilan membaca sudah baik dengan

melampaui target yang diinginkan, dimana nilai rata-rata kelas 80,

dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 55. Terdapat 4 siswa yang

belum tuntas.

Di sisi lain, hasil tes kognitif juga telah melampaui target

yang diharapkan, dengan mencapai 83 dengan menempatkan 11 siswa

yang tuntas (KKM 80) dari 21 siswa yang melaksanakan tes. Nilai

tertinggi yang dapat ditorehkan siswa ialah 100, sedangkan nilai

terendahnya adalah 40, jadi terdapat rentang nilai yang masih tinggi

yaitu 60. Berikut tampilan data dalam bentuk tabel.

Page 95: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Tabel 4.10. Analisis Nilai Evaluasi Siklus 2 Pertemuan 2

Nilai Tes Keterampilan Membaca Tes Kognitif Membaca frekuensi keterangan frekuensi keterangan

siswa siswa 100 3

tuntas =17 (80,95%)

4 tuntas =12 (57,14%) 90 6 6

80 5 2 70 3 7

belum tuntas =9

(42,85%)

60 4 belum tuntas =4

(19,04%)

1 50 - - 40 - 1 30 - - 20 - - 10 - -

Jumlah 83 - 21 - Rata-rata 66,0 - 3 -

4) Refleksi

Berdasarkan data observasi, peneliti mendapatkan keberhasilan

dalam mengendalikan siswa melalui media kartu kuning dan kartu merah

sebagai simbol hukuman. Pembentukan anggota kelompok juga sudah

tepat, dimana antar kelompok sanggup bersaing satu sama lain. Peneliti

masih merasa perlu mengembangkan permainan yang sederhana tetapi

menarik dan efisien waktu. Keterampilan siswa membaca dalam hati juga

masih perlu ditingkatkan karena lebih dari 10 siswa kesulitan dalam

mengungkapkan puisi yang dibaca dalam hati.

Hasil diskusi dengan pengamat memperoleh beberapa solusi

yaitu: a) Siasat permainan masih dikembangkan dengan mencari

permainan sederhana tetapi menarik dan efisien. dan b) Peningkatan

keterampilan membaca dalam hati dilakukan dengan memperbanyak

kesempatan latihan sebelum tampil. serta c) pertemuan selanjutnya akan

digunakan sebagai perbaikan sekaligus pemantapan di berbagai lini.

c.Pertemuan3

1) Perencanaan

Peneliti mempersiapkan RPP, angket siswa, pedoman observasi,

pedoman wawancara, media pembelajaran, dan kamera sebagai alat

dokumentasi, serta meminta bantuan teman sejawat sebagai pengamat.

Page 96: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Cakupan materi pada siklus 2 pertemuan 2 ini adalah dengan SK : 7.

Memahami ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan membaca

dalam hati; KD : 7.2 Menyebutkan isi teks agak panjang (20-25 kalimat)

yang dibaca dalam hati; serta indikator: membaca teks dalam hati dengan

tema ”Peristiwa”.

Rencana siklus 2 pertemuan 3 adalah: a) Siasat permainan masih

dikembangkan dengan mencari permainan sederhana tetapi menarik dan

efisien. Permainan babak pertama siswa mencari kata awalan dengan

suku kata tertentu, babak kedua diisi dengan bermain teka teki silang

metode silaba. Di babak ketiga siswa akan adu cepat merangkaikan kata

menjadi kalimat sederhana dan babak terakhir adalah unjuk keterampilan

membaca dalam hati. b) Peningkatan keterampilan membaca dalam hati

dilakukan dengan memperbanyak kesempatan latihan sebelum tampil.

serta c) pertemuan selanjutnya akan digunakan sebagai perbaikan

sekaligus pemantapan di berbagai lin i.

2) Pelaksanaan Pertemuan ketiga pada siklus kedua terlaksana di hari Rabu,

tanggal 2 Mei 2012 pukul 09.30. Satu siswa tidak hadir karena sakit.

Kegiatan awal, d iawali dengan salam, melakukan tes penjajagan dengan

tanya jawab seputar tema ”Peristiwa”, apersepsi dengan menyanyikan

lagu ”Pancasila”, dan memberikan pengarahan membaca dalam hati

sebagai acuan.

Kegiatan inti pertama, siswa memperhatikan penjelasan guru

tentang materi secara singkat, selanjutnya siswa mencari teman yang

telah ditunjuk guru untuk membentuk kelompok bermain. Siswa

mendengarkan penjelasan guru tentang permainan babak pertama yaitu

mencari kata yang berawalan suku kata (ba, ta, ca, dll.). Di babak kedua,

siswa bermain teka teki silang (TTS) metode silaba yaitu dengan isian

persuku kata bukan perhuruf seperti TTS biasa. Awalnya siswa kesulitan

tetapi menjadi antusias ketika sudah memahami cara mengerjakannya.

Permainan babak ketiga, secara serentak siswa bersama kelompoknya

Page 97: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

beradu kecepatan dalam merangkai kata-kata yang tersedia menjadi

sebuah kalimat pada papan berpaku. Babak terakhir masing-masing

kelompok unjuk keterampilan membaca dalam hati yang sekaligus

sebagai tes keterampilan membaca.

Pada kegiatan akhir, siswa bersama guru menyimpulkan materi

secara singkat untuk selanjutnya, siswa melaksanakan tes kognitif

membaca dan mengisi angket. Pelaksanaan tes kognitif dan Angket siswa

berjalan dengan tertib dan lancar. Waktu yang digunakan juga sudah

sesuai alokasi yang direncanakan.

3) Observasi

a) Observasi Proses

Berdasarkan pengamatan pembelajaran pada pertemuan

ketiga disiklus kedua ini, hasilnya semakin memuaskan. Nilai rata-rata

pembelajaran yang diperoleh melampaui target yang diinginkan. Nilai

dari pengamat satu adalah 3,90, nilai dari pengamat kedua 3,85 dan

pegamat ketiga memberikan nilai 3,65, nilai rata-rata pembelajaran

adalah 3,80. Melihat nilai rata-rata tiap amatan, semua langkah sudah

dilaksanakan dan hasilnya sudah maksimal.

Tabel 4.11. Hasil Observasi Pembelajaran Siklus 2 Pertemuan 3

No Aspek Nilai dari Pengamat Rata-

rata 1 2 3

1 Pelaksanaan kegiatan awal (dari salam sampai apersepsi) 4 4 4 4.00

2 Pelaksanaan pemberian materi secara singkat. 4 4 4 4.00

3 Pelaksanaan kegiatan pengenalan suku-suku kata 4 4 4 4.00

4 Pemberian kesempatan siswa membaca suku-suku kata

4 4 4 4.00

5 Pemberian kesempatan siswa mencari suku-suku kata 4 4 4 4.00

6 Penjelasan kegiatan pembentukkan suku-kata menjadi kata bermakna. 4 4 4 4.00

7 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk merangkaikan beberapa suku kata menjadi kata bermakna.

4 4 3 3.67

8 Pemberian kesempatan kepada siswa 4 4 4 4.00

Page 98: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

untuk membaca beberapa kata

9 Penjelasan kegiatan perangkaian kata menjadi kalimat sederhana 4 4 3 3.67

10 Kegiatan siswa merangkaikan kata menjadi kalimat sederhana.

4 4 4 4.00

11 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk membaca kalimat sederhana.

4 3 3 3.33

12 Penjelasan guru tentang kegiatan membaca teks dalam metode silaba.

4 4 3 3.67

13 Pemberian kesempatan pada siswa untuk membaca teks dengan menggunakan metode silaba

4 4 4 4.00

14 Pemberian bimbingan ataupun perbaikan terhadap kesalahan yang dilakukan siswa.

4 4 4 4.00

15 Pemberian motivasi dalam pembelajaran yang dilakukan

4 4 3 3.67

16 Pengaturan suasana/kondisi pembelajaran

4 3 3 3.33

17 Penggunaan media dalam pembelajaran 4 4 4 4.00

18 Respon siswa terhadap adanya variasi pembelajaran

4 4 3 3.67

19 Penggunaan waktu dalam pembelajaran 4 3 3 3.33

20 Kemampuan guru melaksanakan metode silaba

4 4 4 4.00

JUMLAH SKOR 80 77 72 76.33 NILAI RATA-RATA 4.00 3.85 3.60 3.82

Hasil angket siswa sudah melampaui target yang diinginkan

dengan memperoleh nilai rata-rata sebesar 88. Nilai tertinggi dari

siswa 100 dan nilai terendah yang tercatat adalah 65. Peneliti melihat

rata-rata tiap butir angket, semua sudah mencapai dan atau melampaui

kriteria baik. Jika data ditampilkan dalam bentuk tabel, maka tampak

sebagai berikut.

b) Observasi Hasil

Hasil tes keterampilan membaca sudah baik dengan

melampaui target yang diinginkan, dimana nilai rata-rata kelas 88,

dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 55, sehingga rentang

Page 99: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

nilainya masih cukup besar yakni 45. Terdapat 1 siswa yang belum

tuntas. Hasil tes kognitif membaca juga telah makin melampaui target

yang diharapkan dengan mencapai 85 dengan menempatkan 17 siswa

yang tuntas (77,27%) dan menyisakan 5 siswa yang belum tuntas

(22,72%). Nilai tertinggi yang dapat dicapai ialah 95, sedangkan nilai

terendahnya adalah 60, jadi terdapat rentang nilai 35. Berikut tampilan

data dalam bentuk tabel.

Tabel 4.12. Analisis Nilai Evaluasi Siklus 2 Pertemuan 3

Nilai Tes Keterampilan Membaca Tes Kognitif Membaca frekuensi keterangan frekuensi keterangan

siswa siswa 100 6

tuntas =21 (95,45%)

- tuntas =17 (77,27%)

90 7 10 80 5 7 70 3 3

belum tuntas =5

(22,72%)

60 1 belum tuntas =1

(4,54%)

2 50 - - 40 - - 30 - - 20 - - 10 - -

Jumlah 22 - 22 - Rata-rata 88 - 85 -

4) Refleksi

Berdasarkan data observasi, peneliti mendapatkan keberhasilan

dalam melaksanakan permainan yang efektif yakni dilakukan dengan

permainan sederhana, waktu dibatasi lima menit dan dilaksanakan

serentak semua kelompok. Pembentukan anggota kelompok juga sudah

tepat, karena sudah terjadi kompetisi. Keterampilan siswa membaca

nyaring dan membaca dalam hati sudah sesuai indiktor kinerja. Hasil

diskusi dengan pengamat memperoleh beberapa hal yaitu: a) Siasat

permainan yang diterapkan harus disesuaikan dengan langkah metode

silaba. dan b) Peneliti tidak melanjutkan lagi ke siklus berikutnya karena

semua indikator telah terpenuhi serta pertimbangan waktu yang terbatas.

Page 100: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus

1. Perbandingan Hasil Observasi Pembelajaran

a. Perbandingan Hasil Pembelajaran dari Pengamat

Penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh tiga pengamat dari

siklus satu sampai siklus kedua menghasilkan hasil yang berbeda-beda,

terlihat dalam tabel berikut.

Tabel 4.13. Perbandingan Hasil Pembelajaran dari Pengamat

Nilai Siklus 1 Nilai Siklus 2

Perte-

muan

Pengamat Rata-

rata

Kri-

teria

Perte-

muan

Pengamat Rata-

rata

Kri-

teria 1 2 3 1 2 3

1 2,65 3,10 2,40 2,72 cukup 1 3,65 3,45 3,20 3,43 baik

2 2,95 2,65 2,90 2,82 cukup 2 3,85 3,30 3,60 3,58 baik

3 3,25 2,95 3,10 3,10 baik 3 3,90 3,85 3,65 3,80 baik

Hasil 2,95 2,90 2,80 2,88 cukup Hasil 3,80 3,53 3,48 3,60 baik

Berdasarkan tabel 4.10. terlihat adanya kenaikan yang cukup

signifikan, dimana terjadi kenaikan 0,72 dari hasil siklus satu 2,88 menjadi

3,60 di siklus kedua.

b. Perbandingan Hasil Pembelajaran dari Angket

Penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh siswa melalui angket

di setiap pertemuan memberikan data-data yang cukup lengkap terlihat

dalam tabel berikut.

Tabel 4.14. Perbandingan Hasil Pembelajaran dari Angket

Siklus Nilai angket Rata-rata

Kriteria Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

I 72 77 82 77 cukup II 83 84 88 85 baik

Berdasarkan tabel 4.11, terlihat adanya kenaikan yang cukup baik,

dimana hasil siklus satu 77, naik 0,8 menjadi 85 di siklus kedua.

2. Perbandingan Tes Keterampilan Membaca

a. Perbandingan Tes Psikomotor Keterampilan Membaca

Tes ini dilaksanakan pada setiap pertemuan dan memperoleh data-

data sebagai berikut.

Page 101: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Gambar 4.1 Perbandingan Nilai Tes Psikomotor Keterampilan Membaca

Berdasarkan gambar 4.1 terlihat adanya peningkatan nilai di setiap

pertemuan. Nilai rata-rata antar siklus meningkat 21,7 poin dari 61.6 di

siklus 1 menjadi 83,3 di siklus 2.

b. Perbandingan Tes Kognitif Keterampilan Membaca

Tes ini dilaksanakan pada setiap pertemuan dan memperoleh data-

data sebagai berikut.

Gambar 4.2 Perbandingan Nilai Tes Kognitif Keterampilan Membaca

Berdasarkan gambar 4.2 terlihat adanya perkembangan nilai di

setiap pertemuan. Pada pertemuan kedua siklus 1 terlihat adanya penurunan

menjadi 50.5. Nilai rata-rata antar siklus meningkat 18 poin dari 65 di siklus

1 menjadi 83 di siklus 2.

0102030405060708090

Siklus 1 Siklus 2

52 66

76.8

61.6

79 83 88 83.3

0

50

100

Siklus 1 Siklus 2

72.25

50.5

75.25 65

81 83 85 83

Page 102: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

D. Pembahasan

Penerapan metode silaba dalam peningkatan keterampilan membaca

siswa kelas dua telah dilaksanakan sebanyak enam pertemuan sesuai rencana

pembelajaran. Hasil penelitian telah mencapai target yang diinginkan. Peneliti

telah menemukan langkah-langkah penerapan metode silaba yang dapat

meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas II SDN 2 Pejagatan Tahun

Ajaran 2011/2012. Pada siklus 1 pertemuan kesatu peneliti menggunakan LKS

untuk menerapkan langkah metode silaba, yang diawali dengan tahap pertama,

yaitu pengenalan suku-suku kata, Tahap kedua, perangkaian suku-suku kata

menjadi kata, Tahap ketiga, perangkaian kata menjadi kelompok kata atau kalimat

sederhana (Mulyati, 2007).

Setelah penggunaan LKS di dua pertemuan, ternyata tidak efektif, siswa

terlihat kesulitan, pasif dan bosan. Di pertemuan ketiga siklus 1 teknik LKS

diganti dengan siasat permainan untuk mengatasi permasalahan dalam

menjalankan langkah-langkah metode silaba. Siasat permainan ternyata sangat

efektif untuk menerapkan metode silaba, siswa terlihat antusias, aktif, dan senang

mengikutinya. Maka siasat ini terus digunakan di pertemuan selanjutnya.

Kreatifitas guru dituntut dalam menciptakan permainan yang sederhana, menarik

dan efisien waktu serta sesuai dengan langkah metode silaba. Oleh karenanya di

siklus kedua, pertemuan 1 sampai pertemuan ketiga, peneliti terus mencari dan

mengembangkan permainan yang sesuai keinginan.

Setelah mengembangkan permainan di beberapa pertemuan, peneliti

mendapatkan pengalaman bahwa agar efektif, permainan harus dilaksanakan

serentak dengan batasan waktu kurang lebih 5 menit setiap babaknya.

Permainan-permainan yang dapat diterapkan yaitu: a. Pada tahap

pengenalan suku-suku kata, dapat disiasati dengan permainan menghitung jumlah

suku kata yang menyusun sebuah kata, mencari kata-kata dengan awalan suku

kata tertentu, dll; b. Pada tahap perangkaian suku-suku kata menjadi kata

bermakna, siswa dapat berlomba merangkaikan suku-suku kata acak menjadi kata

bermakna sesuai gambar atau bermain teka-teki silang metode silaba seperti pada

Page 103: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

pelaksanaan siklus 2 pertemuan ketiga; c. Di tahap ketiga, tentang perangkaian

kata menjadi kalimat sederhana, siasat permainannya adalah beradu cepat

merangkaikan kartu kata yang tersebar di meja siswa atau beradu cepat

menempelkan kartu kata pada media papan berpaku, ataupun permainan kreatif

lain asalkan sesuai langkah metode silaba.

Berdasarkan data hasil penelitian, Perkembangan keterampilan membaca

siswa kelas II terlihat melalui perbandingan ketuntasan siswa pada tes psikomotor

dan tes kognitif keterampilan membaca dalam diagram berikut.

Gambar 4.3. Diagram Ketuntasan Tes Psikomotor Keterampilan Membaca

Berdasarkan gambar 4.3 terlihat adanya kenaikan jumlah siswa yang

tuntas. Pada siklus 1 pertemuan satu hanya 3 siswa yang tuntas, ketuntasan

meningkat 7 siswa di pertemuan kedua menjadi 10 siswa. Ketuntasan meningkat

kembali menjadi 20 siswa. Pada pertemuan kedua siklus 2 ketuntasan menurun

menjadi 17 siswa karena keterampilan yang diuji berbeda dengan pertemuan

sebelumnya yakni keterampilan membaca dalam hati. Di pertemuan terakhir

sebanyak 21 siswa dapat tuntas dari 22 siswa yang mengikuti tes.

0

5

10

15

20

25

Siklus 1 siklus 2

3

10

16 20

17 21

15 11

4 3 4 1 tuntas

tidak tuntas

Page 104: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Gambar 4.4. Diagram Ketuntasan Tes Kognitif Keterampilan Membaca

Berdasarkan gambar 4.4 terlihat peningkatan jumlah siswa yang tuntas.

Di awal pertemuan siklus 1 hanya ada 1 siswa yang tuntas dan hanya ada

peningkatan 1 siswa di pertemuan kedua, hal ini karena bentuk soal pilihan ganda

membuat siswa tidak teliti dan asal menjawab. Pengubahan bentuk soal menjadi

isian singkat di s iklus 1 pertemuan ketiga sangat efektif hingga terdapat 13 siswa

tuntas. Jumlah ketuntasan meningkat 3 anak menjadi 16 siswa di siklus 2

pertemuan satu. Ketuntasan menurun 4 siswa di pertemuan kedua, tetapi

ketuntasan kembali meningkat pada pertemuan ketiga yakni sebanyak 17 siswa

dinyatakan tuntas dari 22 siswa yang mengikuti tes. Berdasarkan data hasil kedua

tes keterampilan membaca yang meningkat, maka itu artinya metode silaba dapat

meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas 2 SD N 2 Pejagatan sesuai

indikator kinerja. Metode silaba yang diterapkan dengan siasat permainan sangat

cocok bagi siswa-siswi kelas 2 SD N 2 Pejagatan karena siasat permainan yang

bervariasi mampu memotivasi dan menarik perhatian siswa yang mudah bosan

dan menyerah ketika menerima tugas membaca. Siasat permainan memberikan

situasi yang konkrit bagi siswa, sehingga mereka antusias melaksanakan langkah

demi langkah metode silaba. Temuan tersebut selaras dengan pendapat Rahayu

yaitu ”... anak akan mampu untuk melakukan aktivitas logis tertentu dalam situasi

yang konkrit ” (2006:223). Siswa yang berlatih keterampilan membaca dalam

beberapa pertemuan menjadi terbiasa ketika memperoleh tugas membaca, hal ini

sesuai dengan teori yang dituliskan Cronbach bahwa keterampilan yang dipelajari

dengan baik akan berkembang menjadi kebiasaan (Hurlock, 1987: 154).

0

10

20

1 2

13 16

12 17 17 19

7 7 9 5

tuntastidak tuntas

Page 105: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian tindakan

kelas dengan judul ” Penerapan Metode Silaba dalam Peningkatan Keterampilan

Membaca Siswa Kelas II SD N 2 Pejagatan Tahun Ajaran 2011/2012” dapat

disimpulkan bahwa:

1. Penerapan metode silaba dapat meningkatkan meningkatkan keterampilan

membaca pada siswa kelas II SD N 2 Pejagatan sesuai indikator kinerja;

2. Langkah-langkah penerapan metode silaba yang dapat meningkatkan

keterampilan membaca pada siswa kelas II SD N 2 Pejagatan adalah dengan

siasat permainan sebagai berikut: a. Guru memberikan materi secara singkat

sesuai tema; b. Siswa membentuk kelompok bermain, dan mendengarkan

penjelasan aturan permainan; c. Siswa melakukan permainan babak pertama

yang berkaitan dengan suku-suku kata; d. Siswa melanjutkan permainan

babak kedua tentang perangkaian suku-suku kata menjadi kata bermakna; e.

Di babak ketiga, siswa bermain permainan tentang perangkaian kata-kata

acak menjadi kalimat sederhana; f. Babak terakhir, siswa bersama kelompok

membaca teks dengan metode silaba yang sekaligus sebagai tes psikomotor

keterampilan membaca.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan diatas, peneliti memberikan beberapa implikasi

sebagai berikut.

1. Teoritis

Secara teoritis penerapan metode silaba dalam peningkatan keterampilan

membaca merupakan pembenaran konsep dan teori yang ditulis dalam skenario

proses pembelajaran. Pada setiap langkah penerapan metode silaba, terjadi

proses yang sangat penting bagi siswa dalam meningkatkan keterampilan

membaca siswa.

Page 106: PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN …/Penerapan...PENERAPAN METODE SILABA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

2. Praktis

a. Penerapan metode silaba dalam peningkatan keterampilan membaca dapat

digunakan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan keterampilan

membaca karena metode ini menampilkan setiap kata menjadi beberapa

suku kata, sehingga beban siswa ketika membunyikan kata-kata menjadi

ringan dan proses selanjutnya yakni memahami bacaan dapat terlaksana.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah diuraikan, dapat

dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

a. Bagi Siswa

Gunakanlah metode silaba ini untuk meningkatkan keterampilan

membaca yang sangat berguna bagimu.

b. Bagi Guru

Ciptakanlah permainan yang kreatif dalam menerapkan metode silaba

agar siswa antusias mengikuti pembelajaran; Pakailah media skor bintang di

setiap babak permainannya untuk memotivasi siswa; Pelaksanaan permainan

harus serentak semua kelompok dan dengan batasan waktu kurang lebih 5

menit setiap babaknya.

c. Bagi Lembaga Sekolah

Sebaiknya lembaga sekolah melengkapi sarana dan prasarana sekolah

agar guru dapat menerapkan metode silaba dengan lebih baik dan kreatif untuk

membantu meningkatkan keterampilan membaca siswa.

d. Bagi Peneliti lain

Metode silaba ini baru diterapkan untuk meningkatkan keterampilan

membaca, sehingga peneliti lain dapat mengembangkannya untuk

meningkatkan keterampilan bahasa yang lain seperti keterampilan menulis.