penerapan metode mubĀsyarah dalam …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/bab i, iv, daftar...

84
PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI KELAS DASAR LEMBAGA JCC (JOGJA COURSE CENTER) SAPEN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memeperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam Oleh: Emi Rosyidatul Muhaddiyah 09420189 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013

Upload: tranduong

Post on 03-Apr-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI KELAS DASAR LEMBAGA JCC (JOGJA COURSE

CENTER) SAPEN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memeperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam

Oleh: Emi Rosyidatul Muhaddiyah

09420189

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2013

Page 2: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang
Page 3: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang
Page 4: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang
Page 5: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang
Page 6: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang
Page 7: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

viii

MOTTO

فإنها من دينكم العربيةتعلموا “Pelajarilah bahasa Arab, karena ia adalah bagian dari agamamu”1

                                                            1 Maktabah As-Syāmilah, Al-Minhaju al Qowim fi Iqtisor Iqtido’, Juz 1, hlm. 47

Page 8: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

ix  

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karya Sederhana Ini Kepada :

Almamaterku Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta  

 

Page 9: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

x

ABSTRAK

Emi Rosyidatul Muhaddiyah. Penerapan metode mubāsyarah dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas dasar lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan pendidikan bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran bahasa Arab dengan metode mubāsyarah di kelas dasar lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta, untuk mengetahui kendala dan solusinya serta untuk mengetahui hasilnya.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif di lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi serta analisis data kualitatif. Sedangkan dalam pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi sumber dan metode.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Metode mubāsyarah dapat mewujudkan keterampilan berbahasa Arab peserta didik di kelas dasar karena pengajar mejelaskan dan berbicara menggunakan bahasa Arab secara langsung mulai dari awal sampai akhir pembelajaran, dan menggunakan media langsung, yakni dengan menunjuk bendanya lansung. 2) Kendala yang dihadapi yaitu problem metodologis yang berupa media audio, karena media audio dapat menunjang proses pembelajaran sedangkan disana terdapat beberapa kelas tetapi cuma satu kelas yang terdapat media audio. Adapun solusi yang dilakukan oleh pengajar adalah dengan pengajar berperan sebagai media audio itu sendiri. 3) Hasil yang diperoleh setelah diterapkan metode mubāsyarah di kelas dasar lembaga JCC (Jogja Course Center) yaitu peserta didik dapat menguasai keterampilan istima>’, kala>m, qira>’ah, kita>bah, dan dapat memperkaya kosa kata, serta pemahaman dalam qowā’id.

Page 10: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

xi

ريدالتج

فصل الطريقة املباشرة يف تعليم اللغة العربية ب تطبيق. آمي رشيدة املهدية sapen (Jogja Course Center) JCCؤسسة امل ىف ئيةالعربية االبتدا

و قسم تعليم اللغة العربية بكلية علم التربية: يوكياكرتا . البحث العملي . يوياكرتا .2013جاكا اإلسالمية احلكومية ، هيل املعلمني جامعة سونان كاليتأ

عملية تعليم اللغة العربية بطريقة املباشرة يف هذا البحث ملعرفة من و الغرض JCC (Jogja Course Center)ؤسسة باملفصل العربية االبتدائية ال

Sapen امشكاليوكياكرتا ، و هاونتائجا وهلوحل. Sapen (Jogja Course ؤسسةامليف كيفي حبثهذا البحث Center) JCC باستخدام طريقة املراقبة و املقابلة ومجع البيانات . يوكياكرتا

قوم به تصحيح البيانات الذي تفحص و. كيفيبالتحليل الوحتليل البيانات .الوثائقو .ساليباألاملنابع وب triangulasi بطريقة ةالباحث

تقدر على وجود طريقة املباشرة )١: أن تدل على و نتيجة هذا البحث من املدرس من االبتدائية بشرح وكالم عريب لغوية لطالب يف الفصل العربية الهارة امل

املشكالت ) ٢. يف الفصل إىل اية احملاضرة وبوسائل مباشرة لنفسها اول حضورتعليم ألن وسائل الصوتية يقدر ان يستعد يف وسائل الصوتية ،يف الطريقة هي مشكلة

وحلها قام . كثري و الفصل اهز بالوسائل الصوتية فصل واحد هناك فصول لكنوطريقة املباشرة يف الفصل ان طبقتوالنتيجة بعد ) ٣. املعلم كوسائل صوتية نفسه

Sapen (Jogja Course Center) JCCؤسسة املالعربية االبتدائية ىف و الكتابة ةو القراءة احملادث اإلستماع ومهارة علىكفاءة التالميذ نال هي يوكياكرتا .لك ىف فهمهم عن القواعد ردات لدى التالميذ وكذو تنتزيد املف

Page 11: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

xii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam penelitian ini menggunakan

pedoman transliterasi dari Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158 Tahun 1987 dan No. 05436/U/1987.

Secara garis besar uraiannya adalah sebagai berikut:

A. Konsonan

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا

Ba’ B Be ب

Ta’ T Te ت

Sa’ S| Es (dengan titik di atas) ث

Jim J Je ج

H{a H{ Ha (dengan titik di bawah) ح

Kha Kh Ka dan ha خ

Dal D De د

Z|al Z| Zet (dengan titik di atas) ذ

Ra’ R Er ر

Zai Z Zet ز

Sin S Es س

Syin Sy Es dan ye ش

S{ad S{ Es (dengan titik di bawah) ص

D{ad D{ De (dengan titik di bawah) ض

T{a T{ Te (dengan titik di bawah) ط

Z{a Z{ Zet (dengan titik di bawah) ظ

Ain ‘- Koma terbalik di atas‘ ع

Gain G Ge غ

Fa’ F Ef ف

Qaf Q Ki ق

Kaf K Ka ك

Lam L El ل

Mim M Em م

Nun N En ن

Page 12: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

xiii

Wau W We و

Ha’ H Ha ه

Hamzah ’- Apostrof ء

Ya Y Ye ي

B. Vokal

1. Vokal Tunggal

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fath}ah a A

Kasrah i I

D{ammah u U

Contoh:

fa’ala : فعل

żukira : ذآر

2. Vokal Rangkap

Tanda dan Huruf Nama Gabungan Huruf Nama

ي Fath}ah dan ya ai a dan i

و Fath}ah dan wau au a dan u

Contoh:

kaifa : آيف

haula : هول

3. Maddah

Harkat dan huruf

Nama Huruf dan Tanda

Nama

ا ي Fath}ah dan alif atau ya ā a dan garis di atas

ي Kasrah dan ya i> i dan garis di atas

Page 13: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

xiv

و D{ammah dan wau ū u dan garis di atas

Contoh:

qāla : قال

ramā : رمى

qi>la : قيل

yaqūlū : یقول

4. Ta Marbut{ah

a. Ta Marbut{ah Hidup

Ta Marbut{ah yang hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah

dan dammah, transliterasinya adalah huruf t.

Contoh:

madrasatun : مدرسة

b. Ta Marbut{ah Mati

Ta Marbut{ah yang mati atau mendapat harakat sukun,

transliterasinya adalah huruf h.

Contoh:

rihlah : رحلة

c. Ta Marbut{ah yang terletak pada akhir kata dan diikuti oleh kata yang

menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata tersebut

dipisah maka transliterasi ta Marbut{ah tersebut adalah huruf h.

Contoh:

االطفال روضة : raudah al-atfāl

5. Syaddah (Tasydid)

Syaddah atau tasydid yang dalam tulisan Arab di lambangkan

dengan tanda (). Transliterasi tanda syaddah atau tasydid adalah berupa

dua huruf yang sama dari huruf yang diberi syaddah tersebut.

Contoh:

Page 14: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

xv

rabbanā : ربنا

6. Kata Sandang Alif dan Lam

a. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah

Contoh:

سمالش : asy-syams

b. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah

Contoh:

al-qamaru : القمر

7. Hamzah

a. Hamzah di awal

Contoh:

umirtu : أمرت

b. Hamzah di tengah

Contoh:

ta’khużūna : تأخذون

c. Hamzah di akhir

Contoh:

syai’un : شيء

8. Penulisan Kata

Pada dasarnya penulisan setiap kata, baik fi’il, isim maupun huruf

ditulis terpisah. Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf

Arab yang sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf

atau harakat yang dihilangkan, maka dalam transliterasi ini penulisan

kata tersebut bisa dilakukan dengan dua cara: bisa dipisah per kata dan

bisa pula dirangkaikan.

Contoh:

Page 15: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

xvi

Fa aufū al-kaila wa al-mizāna - : فاوف الكيل والميزان

- Fa auful-kaila wal-mizāna

9. Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal,

dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti

yang berlaku dalam EYD, diantara huruf kapital digunakan untuk

menuliskan huruf awal, nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri

itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital

tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandang.

Contoh:

رسل اال محمد وما : Wa mā Muhammadun illā rasūlun.

 

Page 16: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

xvii  

KATA PENGANTAR

ميحالر منحالر اهللا مسب والصالة و السالم على أشرف األنبياء و المرسلين، الحمد هللا رب العالمين

أما بعد ، لى آله و صحبه أجمعينوع سيدنا و موالنا محمد، Alhamdulillah, segala puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan segalanya sehingga penyusun mampu menyelesaikan

penulisan skripsi ini walaupun dengan begitu banyak hambatan dan rintangan

dalam prosesnya. Sholawat serta salam tak lupa tercurahkan ke pangkuan

Rasulullah SAW, suri tauladan terbaik bagi kita semua.

Dalam penulisan skripsi berjudul “ Penerapan Metode Muba>syarah dalam

Pembelajaran Bahasa Arab di Kelas Dasar Lembaga JCC (Jogja Course Center)

Sapen Yogyakarta” penyusun menyadari bahwa banyak pihak yang telah

membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga pada akhirnya

skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati

penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hamruni, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Drs. H. Ahmad Rodli, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa

Arab dan Penasehat Akademik.

3. Bapak Dudung Hamdun, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa

Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.

4. Ibu R. Umi Baroroh, M.Ag selaku Pembimbing yang telah mencurahkan

kesabaran dan ketekunannya dalam meluangkan waktu, tenaga, serta fikir

Page 17: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

xviii  

guna memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berarti dalam

penyusunan dan penyelesaian skripsi.

5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang telah bersedia

melayani para mahasiswa dengan segenap hati.

6. Ust. Abusiri, M.S.I selaku Direktur Lembaga JCC (Jogja Course Center)

Sapen Yogyakarta. Ust. Muhammad Fahrun Nadhif, S.Pd.I, selaku pengajar

bahasa Arab di kelas dasar lembaga JCC (Jogja Course Center), beserta

seluruh karyawan lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta,

yang sudah bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk membantu penulis

selama penelitian.

7. Peserta didik kelas dasar lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen

Yogyakarta yang telah ikhlas dan antusias untuk bekerjasama dengan peneliti

dalam penyusunan skripsi ini.

8. Bapak Khozim, Ibu Suhayatun serta adikku tercinta Renny Kholifatul A.,

yang tidak pernah lelah memanjatkan do’a, memberikan motivasi, dukungan

moril maupun materiil dalam menjalani setiap jejak langkahku dalam

menggapai segala mimpi dan cita-cita.

9. Sahabat-sahabatku di kontrakan rindu (Faizah, Neng Ima, Hiday, Syarifah,

Ita, Desy, Yanah, Fida, Ning, Siti, Anis, mbak Bunga, Ifa, Eka, Siska) sebagai

teman berbagi suka dan duka, saudara, bahkan keluarga yang selalu

menerimaku dalam setiap keadaan, memberikan semangat, motivasi, dan

senyum-senyum tulus mengiringi perjalanan hidupku.

Page 18: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

xix  

10. Teman- teman PBA’09 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, khususnya teman-

teman yang selalu memberi support kepada penulis : Ulin, mbak Khoir,

Kholis, Mawar, Arif.

11. Teman-teman PPL-KKN Integratif: Ata, Sinta, Ulfi, Mbak Sanah, Septi, Mas

Fidi, Mas Novem, Aji, Awi, Pak Ipin, mereka telah memberikan motivasi

untuk terus maju, terimakasih atas persaudaraan yang indah ini.

12. Buat kakak-kakak kelasku (kak Hanif, mbak Tari, mbak Emy, mbak Ni’mah)

yang telah memberikan motivasi, kritik dan saran.

13. Sahabat-sahabatku di PMII, khususnya Korp “Suro 09” : Syaefudin (Ucok),

Ojan, Ulhaq, Azzah, Zaim, Latif, Ambon, Ririn, Hamdan, Faisal, Indra, dll

yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Teman-teman @POKER.YO

dan teman-teman di ISMAK ’09.

14. Semua pihak yang selalu memberikan motivasi dan membantu demi

terselesainya skripsi ini.

Penulis hanya bisa mendoakan semoga bantuan, arahan, bimbingan,

dorongan, dan pelayanan yang baik tersebut mendapatkan pahala yang setimpal

dari Allah SWT, amiin.

Yogyakarta, 21 Mei 2013

Penyusun,

Emi Rosyidatul Muhaddiyah NIM. 09420189 

Page 19: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

xx

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN BERJILBAB ................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR ............................. iv

HALAMAN PERBAIKAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR ................................. v

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR .............................. vii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... ix

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. x

HALAMAN ABSTRAK ARAB ..................................................................... xi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ............................................. xii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... xvii

DAFTAR ISI .................................................................................................... xx

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xxii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xxiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxiv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................... 6

D. Kajian Pustaka ............................................................................... 7

E. Kerangka Teori .............................................................................. 10

F. Metode Penelitian .......................................................................... 16

G. Sistematika Penulisan ................................................................... 22

BAB II : GAMBARAN UMUM LEMBAGA JCC (JOGJA

COURSE CENTER) SAPEN YOGYAKARTA

A. Letak Geografis ............................................................................. 23

B. Sejarah dan Perkembangannya ...................................................... 25

Page 20: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

xxi

C. Kurikulum ..................................................................................... 26

D. Visi Misi dan Tujuan Lembaga ..................................................... 28

E. Struktur Organisasi ........................................................................ 29

F. Tenaga Pengajar dan Karyawan .................................................... 31

G. Keadaan Peserta Didik .................................................................. 33

H. Sarana dan Prasarana di lembaga JCC ......................................... 34

BAB III : PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

DENGAN MENGGUNAKAN METODE

MUBĀSYARAH DI KELAS DASAR LEMBAGA JCC

(JOGJA COURSE CENTER) SAPEN YOGYAKARTA

A. Pelaksanaan metode mubāsyarah dalam pembelajaran

bahasa Arab di kelas dasar lembaga JCC (Jogja

Course Center) Sapen Yogyakarta .............................................. 37

B. Kendala yang dihadapi serta solusinya setelah

diterapkan metode Mubāsyarah di kelas dasar

lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen

Yogyakarta .................................................................................. 55

C. Hasil yang diperoleh setelah diterapkan metode

mubāsyarah di kelas dasar lembaga JCC (Jogja

Course Center) Sapen Yogyakarta .............................................. 67

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 72

B. Saran-saran .................................................................................... 73

C. Kata Penutup ................................................................................. 74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

Page 21: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

xxii  

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Daftar Kelas Lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen Yk ......... 27

Tabel 2 : Daftar Nama Pengajar di Lembaga JCC Tahun Pelajaran 2013 ....... 32

Tabel 3 : Daftar Peserta Didik di Kelas Dasar Lembaga JCC Tahun 2013 ..... 34

Tabel 4 : Daftar Sarana Prasarana Lembaga JCC Tahun 2013 ........................ 35

Tabel 5 : Materi Qawa’id di Kelas Dasar Lembaga JCC ................................ 58

s

Page 22: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

xxiii  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Salah Satu Peserta Didik Melakukan Perkenalan ........................ 40

Gambar 2 : Suasana Pembelajaran Kelas Dasar ............................................. 50

 

Page 23: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

xxiv  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Catatan Lapangan

Lampiran 2 : Kisi-kisi Penelitian

Lampiran 3 : Instrument Pengumpulan Data

Lampiran 4 : Observasi Kegiatan Pembelajaran

Lampiran 5 : Bukti Seminar Proposal

Lampiran 6 : Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 8 : Surat Ijin Penelitian

Lampiran 9 : Sertifikat SOSPEM

Lampiran 10 : Sertifikat ICT

Lampiran 11 : Sertifikat TOEC dan IKLA

Lampiran 12 : Sertifikat PPL 1

Lampiran 13 : Sertifikat PPL – KKN Integratif

Lampiran 14 : Daftar Riwayat Hidup

Page 24: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Arab sebagai bahasa yang hidup baik yang berbentuk klasik

maupun modern mempunyai peranan penting dalam bidang agama, ilmu

pengetahuan dan hubungan internasional, bahkan mempunyai peranan

penting pula dalam pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional.1

Bahasa Arab juga merupakan bahasa yang unik karena bahasa Arab

mempunyai banyak kosakata dibandingkan bahasa yang lain. Bahasa Arab

diakui sebagai bahasa internasional karena bahasa Arab digunakan sebagai

alat komunikasi antar Negara. Di era ini bahasa Arab tidak hanya dipelajari di

sekolah, tetapi dapat dipelajari dimana saja, seperti di lembaga-lembaga

kursus dan lain sebagainya. Untuk mempermudah belajar bahasa Arab tidak

hanya membutuhkan fasilitas yang memadai tetapi juga harus mempunyai

metode yang bervariasi dan kreatif.

Bagi orang Indonesia bahasa Arab merupakan bahasa kedua setelah

bahasa Indonesia, karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama

Islam. Bahasa Arab juga memiliki kedudukan yang istimewa di antara

bahasa-bahasa lain di dunia karena selain disebut dengan bahasa internasional

bahasa Arab juga berfungsi untuk mempelajari Al-Qur’an dan hadist serta

kitab-kitab lainnya. Oleh karena itu, orang-orang yang ingin mempelajari

                                                            1 A. Akrom Malibary L.A.S, Pedoman Pengajaran Bahasa Arab Pada Perguruan Tinggi

Agama Islam IAIN, (Jakarta: Departemen Agama RI, 1976), hlm. 63

Page 25: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

2  

hukum-hukum agama Islam lebih mendalam ia harus mempelajari bahasa

Arab.

Sekarang ini banyak lembaga kursus bahasa asing yang berkembang

di Indonesia. Seperti, bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Jepang, dan lain

sebagainya. Ironisnya banyak masyarakat yang lebih memilih penguasaan

bahasa Inggris dan bahasa-bahasa yang lain daripada bahasa Arab, karena

mereka menganggap bahwa mempelajari bahasa Arab lebih sulit daripada

bahasa Inggris.

Lembaga kursus saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena

lembaga yang didirikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan

keluarga dapat membantu masyarakat untuk mendalami ilmu pengetahuan

khususnya bahasa Arab. Agar bahasa Arab tidak dianggap sulit dan sukar,

maka lembaga tersebut harus memiliki metode-metode pembelajaran yang

menarik dan kreatif. Hal ini untuk menegasikan pandangan masyarakat

bahwa bahasa Arab itu sukar.

Metode adalah cara yang berfungsi untuk sampai suatu tujuan

tertentu. Semakin baik sebuah metode, semakin efektif pula pencapaian

tujuan. Untuk menetapkan lebih dahulu apakah sebuah metode dapat disebut

baik, diperlukan patokan yang bersumber dari beberapa faktor. Namun

diantara faktor yang paling krusial adalah untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.2

                                                            2   Winarno Surakhmad, Metodologi Pengajaran Nasional, (Bandung : Jemmars, 1980),

hlm. 75

Page 26: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

3  

Dalam pengajaran bahasa, salah satu aspek yang sering disorot orang

adalah aspek metode. Sukses tidaknya suatu program pengajaran bahasa

sering kali dinilai dari segi metode yang digunakan. Sebab metodelah yang

menentukan isi dan cara mengajar bahasa.3

Sebuah metode sangat penting dalam pembelajaran bahasa asing

(Arab), karena metode mempunyai kedudukan yang signifikan untuk

mencapai tujuan. Oleh karena itu, metode harus ada pada setiap proses belajar

mengajar yang dilakukan oleh seorang guru atau tenaga pendidik. Metode

dianggap sebagai seni dalam mentransfer ilmu pengetahuan atau materi

pelajaran kepada peserta didik.

Dalam pengajaran bahasa Arab, banyak sekali metode-metode yang

berkembang sekarang ini, seperti metode langsung (mubāsyarah), metode

diskusi, metode tanya jawab, metode ceramah, metode tata bahasa dan

terjemah, metode audiolingual dan lain sebagainya. Selain metode yang

berkembang, pengajaran bahasa Arab mempunyai beberapa faktor

penunjang, antara lain; fasilitas, lingkungan yang kondusif, guru yang

berkualitas serta teknik yang sesuai. Keberhasilan belajar peserta didik sedikit

banyak ditentukan oleh guru pengajar, pribadi guru, dan kemampuan

profesionalnya.

Di Indonesia telah banyak berdiri lembaga kursus bahasa Asing

(Arab) seperti, lembaga bahasa pendidikan profesional lia yang terletak di

Yogyakarta, LPK eFAC Yogyakarta, JCC (Jogja Course Center), Jogja

                                                            3 Muljanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing : Sebuah Tinjauan Dari Segi Metodologi,

(Jakarta : Bulan Bintang, 1974), hlm. 07 

Page 27: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

4  

Smart, Bezealous Course, dan lembaga yang di bawah binaan Yayasan

muslim Asia yakni ma’had abu ubaidah bin al jarrah medan, ma’had said bin

zaid batam, ma’had utsman bin affan Jakarta, ma’had al imarat bandung,

ma’had ali bin abi thalib Yogyakarta, ma’had umar bin al khattab Surabaya,

dan lain sebagainya. Lembaga kursus lebih sering disebut dengan lembaga

nonformal, karena lembaga ini didirikan di luar lingkungan sekolah dan di

luar lingkungan keluarga. Contohnya lembaga kursus yang berada di

Yogyakarta. Selama ini Yogyakarta dijuluki sebagai kota pelajar karena

banyak sekali universitas dan institut serta lembaga pendidikan (bahasa

Asing) yang disambut antusias oleh para pelajar dari berbagai daerah dan

masyarakat pada umumnya.

Dari berbagai lembaga pendidikan bahasa Asing yang berada di

Yogyakarta salah satunya adalah Lembaga JCC (Jogja Course Center)

sebagai lembaga kursus bahasa Asing (bahasa Arab) yang diminati

masyarakat dan para pelajar atau mahasiswa. Lembaga JCC (Jogja Course

Center) berdiri pada tahun 2012 lebih tepatnya pada tanggal 15 September

2012.4 Meskipun lembaga ini baru didirikan tetapi perkembangannya sangat

pesat, karena banyak dari kalangan masyarakat maupun mahasiswa yang

belajar di lembaga ini.

Metode yang digunakan di lembaga ini adalah metode mubāsyarah

atau metode langsung. Metode ini sangat efektif untuk diterapkan di lembaga

tersebut karena peserta didik yang belajar di lembaga JCC (Jogja Course

                                                            4 Hasil wawancara dengan Ust. Abusiri selaku Direktur Lembaga JCC (Jogja Course

Center) pada tanggal 17 Januari 2013

Page 28: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

5  

Center) kebanyakan belajar mulai dasar. Metode langsung (mubāsyarah)

adalah metode yang dalam praktik pembelajarannya, guru sama sekali tidak

menggunakan bahasa siswa, tetapi guru menggunakan bahasa yang sedang

dipelajari. Jadi ketika proses pembelajaran bahasa Arab, guru mengajar

dengan berbahasa Arab tidak berbahasa dengan bahasa yang digunakan oleh

siswa sehari-hari.5

Penggunaan metode langsung atau metode “mubāsyarah” tidak

selamanya mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan pembelajaran,

karena terkadang penggunaan metode langsung kurang tepat untuk diterapkan

dalam mewujudkan keterampilan berbahasa Arab. Kebanyakan metode ini

digunakan untuk mempermudah peserta didik dalam meningkatkan

keterampilan berbicara saja, akan tetapi di Lembaga ini menggunakan metode

mubāsyarah untuk mempermudah peserta didik dalam belajar bahasa Arab

terutama dalam mewujudkan empat keterampilan berbahasa Arab.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, rumusan

masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana implementasi metode “mubāsyarah” dapat mewujudkan

keterampilan berbahasa Arab di kelas dasar Lembaga JCC (Jogja Course

Center) Sapen Yogyakarta?

                                                            5  Bisri Mustofa, M. Abdul Hamid, Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab,

(Malang : UIN Maliki Press, 2012), hlm. 58  

Page 29: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

6  

2. Apa kendala yang dihadapi serta solusinya ketika menerapkan metode

“mubāsyarah” di kelas dasar Lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen

Yogyakarta?

3. Apa hasil yang diperoleh setelah diterapkan metode “mubāsyarah” di

kelas dasar Lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah

di atas, maka tujuan yang ingin dicapai melalui pembahasan ini adalah :

a. Untuk mengetahui bagaimana implementasi metode “mubāsyarah”

dapat mewujudkan keterampilan berbahasa Arab di kelas dasar

Lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta.

b. Untuk mengetahui kendala serta solusi yang dilakukan ketika

menerapkan metode “mubāsyarah” di kelas dasar Lembaga JCC

(Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta

c. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh setelah mengikuti

penerapkan metode “mubāsyarah” di kelas dasar Lembaga JCC

(Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta

2. Kegunaan penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah :

1) Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi

pengajar dan peserta didik serta lembaga-lembaga pendidikan bahasa

Page 30: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

7  

Arab agar proses dan hasil dari pembelajaran bahasa Arab optimal

dan mengena.

2) Diharapkan dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengajar

bahwasanya penggunaan metode sangat penting dalam pembelajaran

khususnya pembelajaran bahasa Arab.

3) Bagi peneliti sendiri bisa menambah wawasan dan pengetahuan

mengenai proses pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan

metode langsung (mubāsyarah) secara mendalam.

D. Kajian Pustaka

Fokus penelitian yang sedang dikerjakan perlu diulas melalui kajian

pustaka yang dihasilkan. Dalam kajian pustaka, peneliti membuat deskripsi

secara sistematis tentang hasil penelitian oleh peneliti sebelumnya, yang

sejalan dengan topik penelitian yang peneliti sedang lakukan. Dengan kata

lain, topik penelitian dibandingkan dengan kajian-kajian yang sama dengan

hasil penelitian terdahulu.6

Sejauh pengamatan dan penelaahan yang penyusun lakukan terkait

dengan tema yang hampir sama adalah sebagai berikut :

Pertama, skripsi yang ditulis oleh Qaimah dengan judul,

“Pembelajaran Bahasa Arab Dengan Metode Langsung Di Pondok Pesantren

Putra Ibnul Qoyyim Tegal Yosa Sitimulyo Piyungan Bantul Tahun Akademik

                                                            6 Muhammad, Metode Penelitian Bahasa, (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2011), hlm. 108

Page 31: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

8  

2007-2008 (Tinjauan Efektifitas Metode)”.7 Fokus pembahasan dari

penelitian Qaimah yaitu, pada pertanyaan apakah metode langsung tersebut

efektif dan mampu meningkatkan kemampuan bahasa Arab pembelajar serta

akan meninjau atau menelaah ulang kapan dan dimana sebetulnya metode

langsung ini baik dan relevan untuk digunakan sehingga penggunanya tidak

salah tempat dan sasaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses

pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan metode langsung di pondok

pesantren putra bisa dikatakan berjalan cukup efektif, karena mampu

meningkatkan kemampuan berbahasa Arab para santrinya dan mampu

menjadikan santrinya berbicara dan berinteraksi dengan bahasa Arab sesuai

dengan tujuan pembelajarannya.

Kedua, skripsi yang ditulis oleh Lathifiana Oktavia dengan judul,

“Penerapan Metode Langsung Dalam Meningkatkan KeterampilanBerbicara

Bahasa Arab di Kelas VII A MTs. Miftahul Huda Maguan Kaliori Rembang

(Penelitian Tindakan Kelas)”.8 Fokus pembahasan dari penelitian Lathifiana

Oktavia yaitu menerapkan metode langsung dengan mempraktekkan di

sekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan

keterampilan siswa, antusiasme, dan rasa senang dalam mengikuti

pembelajaran, kemudian timbulnya rasa ingin tahu siswa terhadap materi

                                                            7 Qaimah, Pembelajaran Bahasa Arab dengan Metode Langsung di Pondok Pesantren

Putra Ibnul Qoyyim Tegalyosa Sitimulyo Piyungan Bantul Tahun Akademik 2007-2008 (Tinjauan Efektifitas Metode), Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, (Yogyakarta : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SUKA, 2008)

8 Lathifiana Oktavia, Penerapan Metode Langsung dalam Meningkatkan Keterampilan

Berbicara Bahasa Arab di Kelas VII A MTs Miftahul Huda Maguan Kaliori Rembang (Penelitian Tindakan Kelas), Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, (Yogyakarta : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SUKA, 2010)

Page 32: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

9  

yang dipelajari, adanya keinginan dan kemauan bertanya. Secara umum

peningkatan yang terjadi cukup baik, pada aspek keterampilan.

Ketiga, skripsi yang ditulis oleh Imron dengan judul, “Efektifitas

Metode Langsung Dalam Pengajaran Bahasa Arab Di Kelas II Madrasah

Aliyah Keagamaan Raudhatul Ulum Sakatiga Indralaya OKI Sumatra

Selatan”.9 Fokus pembahasan dari penelitian Imron yaitu tentang keefektifan

metode langsung dalam pengajaran bahasa Arab dan hambatan-hambatan

yang dialami oleh guru dalam menggunakan metode langsung dalam

pengajaran bahasa Arab. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengajaran

bahasa Arab dengan menggunakan metode langsung di Madrasah Aliyah

Keagamaan Raudhatul Ulum sudah cukup efektif diterapkan dalam mengajar

bahasa Arab.

Pada skripsi saudari Qaimah dan saudara Imron terdapat perbedaan

yang signifikan karena keduanya fokus pembahasannya tentang

keefektifitasan metode langsung dalam meningkatkan kemampuan berbahasa

Arab, dan penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sedangkan penelitian

yang akan penulis teliti fokus pembahasannya tentang proses pembelajaran

bahasa Arab dengan menggunakan metode mubāsyarah dapat mewujudkan

keterampilan berbahasa Arab dan hasil yang diperoleh setelah diterapkan

metode mubāsyarah.

Adapun skripsi saudari Lathifiana Oktavia, penelitian yang digunakan

merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan fokus pembahasanya                                                             

9 Imron, Efektifitas Metode Langsung dalam Pengajaran Bahasa Arab di Kelas II Madrasah Aliyah Keagamaan Raudhatul Ulum Sakatiga Indralaya OKI Sumatra Selatan, Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, (Yogyakarta : Fakultas Tarbiyah UIN SUKA, 2003)

Page 33: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

10  

tentang penerapan metode langsung dalam meningkatkan keterampilan

berbicara bahasa Arab. Objek penelitiannya dilakukan di lembaga formal.

Sedangkan penelitian yang akan penulis teliti objek penelitiannya dilakukan

di lembaga nonformal dan penelitian yang digunakan adalah penelitian

kualitatif.

Oleh karena itu, penelitian yang berjudul Penerapan Metode

Mubāsyarah dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Kelas Dasar Lembaga JCC

(Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta yang akan peneliti lakukan

memiliki perbedaan dengan beberapa penelitian di atas.

E. Kerangka Teori

1. Metode Pengajaran bahasa

Kata “metode”merupakan kata turunan dari bahasa Yunani, yaitu

dari kata meta dan hodos. Kata meta artinya menuju, melalui, sesudah, dan

mengikuti, dan kata hodos artinya cara, jalan atau arah.10 Metode menurut

arti sempit adalah cara yang sudah teruji bila digunakan bagi objek

pekerjaan tertentu hasilnya akan lebih baik (lebih efektif dalam mencapai

tujuan dan prosesnya relative lebih cepat/ lebih efisien). Sedangkan

metode dalam arti luas, pada dataran implementasi, tidak lepas dan dapat

                                                            10   Asep Ahmad Hidayat, Filsafat Bahasa (mengungkap hakikat bahasa, makna dan

tanda), (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 15

Page 34: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

11  

mencakup istilah-istilah “serumpun” lainnya (cara, strategi, pendekatan,

teknik, seni, dan metodologi pendidikannya).11

Dalam melakukan proses pembelajaran bahasa, khususnya bahasa

asing ada tiga istilah terkategori secara bertingkat, yaitu pendekatan

(madkhal al-tadris/teaching approach), metode (thariqah al-

tadris/teaching method), dan teknik (Uslub al-tadris/teaching tecnique).

Acep Hermawan mengutip dari ‘Abd al-Raziq bahwasanya

Pendekatan pembelajaran adalah tingkat pendirian filosofis mengenai

bahasa, belajar, dan mengajar bahasa. Dengan kata lain pendekatan

merupakan pendirian filosofis yang selanjutnya menjadi acuan yang

kegiatan belajar dan mengajar bahasa. Metode pembelajaran adalah tingkat

perencanaan program yang bersifat menyeluruh yang berhubungan erat

dengan langkah-langkah penyampaian materi pelajaran secara prosedural.

Dengan kata lain metode adalah langkah-langkah umum tentang penerapan

teori-teori yang ada pada pendekatan tertentu. Sedangkan teknik

pembelajaran lebih bersifat aplikatif, karena itu sering disebut gaya

pembelajaran. Dikatakan demikian karena aspek ini bersentuhan langsung

dengan kondisi nyata seorang guru dalam menjabarkan metode ke dalam

                                                            11 Ahmad Janan Asifudin, Mengungkit Pilar-Pilar Pendidikan Islam (Tinjauan

Filosofis), (Yogayakarta : SUKA Press UIN Sunan Kalijaga, 2010), hlm. 132  

Page 35: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

12  

langkah-langkah aplikatif.12 Sedangkan teknik ialah pelaksanaan

pengajaran di dalam kelas.13

Metode adalah cara, yang didalam fungsinya merupakan alat untuk

mencapai suatu tujuan. Metode mengajar dipengaruhi oleh beberapa

faktor, misalnya :

1. Tujuan yang berbagai-bagai jenis dan fungsinya

2. Anak didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya

3. Situasi yang berbagai-bagai keadaannya

4. Fasilitas yang berbagai kwalitas dan kwantitasnya

5. Pribadi guru serta kemampuan profesionilnya yang berbeda-beda14

Bahasa adalah realitas yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan

tumbuh kembangnya manusia pengguna bahasa itu. Menurut Al-Khuli,

bahasa adalah system suara yang terdiri atas simbol-simbol arbitrer

(manasuka) yang digunakan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk

bertukar pikiran atau berbagi rasa. Menurut ‘Abd al-Majid, bahasa adalah

kumpulan isyarat yang digunakan oleh orang-orang untuk

mengungkapkan pikiran, perasaan, emosi, dan keinginan. Dengan definisi

lain, bahasa adalah alat yang digunakan untuk mendeskripsikan ide,

pikiran, atau tujuan melalui struktur kalimat yang dapat dipahami oleh

                                                            12 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya Offset, 2011), hlm. 168 13  A. Akrom Malibary L.A.S, Pedoman Pengajara..., hlm. 93 14  Winarno Surakhmad, Metodologi…, hlm. 76

Page 36: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

13  

oran lain. Menurut Ronald Wardaugh, bahasa adalah sistem simbol ujaran

yang arbitrer yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi.

Dari definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa hakikat

bahasa itu sistematik (bersistem), arbitrer ( manasuka), ujaran (berupa

ucapan), symbol (terdiri atas lambing-lambang), dan alat komunikasi.

Pembelajaran adalah suatu perubahan yang dapat memberikan hasil

jika (orang-orang) berinteraksi dengan informasi (materi, kegiatan,

pengalaman). Botkin menganjurkan perlunya kegiatan belajar yang

didasarkan pada upaya menghubungkan yang baru dengan yang telah

dikenal. Sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku yang dialami

oleh individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.15

Menurut Ellis bahwa pembelajaran bahasa asing adalah sebuah

proses yang kompleks dengan berbagai fenomena yang pelik sehingga

tidak mengherankan kalau hal ini bisa mempunyai arti yang berbeda-beda

bagi setiap orang. Pembelajaran bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Faktor utama yang berkaitan erat dengan pemerolehan bahasa asing adalah

Pertama, bahasa pembelajar, seperti kesalahan. Kedua,faktor eksternal,

seperti faktor lingkungan dan interaksi. Ketiga, faktor internal. Keempat,

faktor pembelajar sendiri sebagai individu.16

                                                            15 Anisah Basleman, Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa, (Bandung : PT

Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 12 16 Abdul Wahab Rosyidi, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang : UIN Malang

Press, 2009), hlm. 17-18

Page 37: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

14  

2. Metode Langsung (Metode Mubāsyarah)

Di antara sekian banyak metode, metode langsung inilah yang

paling banyak dikenal. Metode ini disebut metode mubāsyarah atau

metode langsung karena selama pembelajaran berlangsung menggunakan

bahasa asing yang diajarkan, sedangkan bahasa pelajar sedapat mungkin

tidak boleh digunakan. Untuk menjelaskan arti suatu kata atau kalimat

digunakan gambar-gambar atau peragaan.17

Metode ini berpijak dari pemahaman bahwa pengajaran bahasa

asing tidak sama halnya dengan mengajar ilmu pasti alam. Jika mengajar

ilmu pasti, siswa dituntut agar dapat menghafal rumus-rumus tertentu,

berpikir, dan mengingat, maka dalam pengajaran bahasa, siswa/anak didik

dilatih praktek langsunng mengucapkan kata-kata atau kalimat-kalimat

tertentu. Sekalipun kata-kata atau kalimat tersebut mula-mula masih asing

dan tidak dipahami anak didik, namun sedikit demi sedikit kata-kata dan

kalimat itu akan dapat diucapkan dan dapat pula mengartikannya.18

Metode ini berangkat dari satu asumsi dasar, bahwa pembelajaran

bahasa Asing tidaklah jauh berbeda dengan dengan belajar bahasa ibu,

yaitu dengan penggunaan bahasa secara langsung dan intensif dalam

komunikasi keseharian, dimana tahapannya bermula dari mendengar kata-

kata, menirukannya secara lisan, sedangkan mengarang dan membaca

dikembangkan kemudian. Metode ini berorientasi pada pembentukan

                                                            17  A. Akrom Malibary L.A.S, Pedoman Pengajaran…, hlm. 95 18  http://fandy-trk.blogspot.com/2010/11/pemahaman-direct-method-metode-

langsung.html (jam 10.47, hari rabu, 26 Desember 2012)

Page 38: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

15  

keterampilan pelajar agar mampu berbicara secara spontan dengan tata

bahasa yang fungsional dan berfungsi untuk mengontrol kebenaran.19

Metode langsung mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a. Tujuan dasar yang diharapkan dari metode ini adalah mengembangkan

kemampuan siswa untuk berpikir dengan bahasa Arab bukan dengan bahasa ibu siswa.

b. Pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan bahasa Arab tidak menggunakan bahasa lain.

c. Percakapan antara individu merupakan bentuk pertama dan yang umum digunakan dalam masyarakat. Sehingga pada awal pembelajaran bahasa Arab, hendaknya dalam percakapan menggunakan kosa kata dan susunan kalimat sesuai dengan maksud dan tujuan belajar siswa.20

d. Di awal pembelajaran, siswa dikondisikan untuk mendengarkan kalimat-kalimat sempurna dan mempunyai makna yang jelas sehingga siswa mampu dan mudah memahaminya.

e. Nahwu adalah sebagai alat untuk mengatur ungkapan bahasa. Sehingga pelajaran nahwu diberikan tidak secara khusus tetapi diajarkan di sela-sela penggunaan ungkapan-ungkapan bahasa dan kalimat-kalimat yang muncul dalam percakapan.

f. Teks Arab tidak disajikan kepada siswa sebelum mereka mengenal suara, kosa kata serta susunan yang ada di dalamnya. Dan juga siswa tidak menulis teks Arab sebelum mereka bisa membaca dengan baik serta memahaminya.

g. Penerjemahan dari dan ke bahasa Arab adalah sesuatu yang harus dihindari dalam metode ini, sehingga tidak dibenarkan menerjemahkan bahasa Arab dengan bahasa apapun.

h. Pengembangan keterampilan kognitif siswa seperti kemampuan analogis dan analisis merupakan hal yang tidak boleh menyibukkan perhatian pemakai metode ini.

i. Penjelasan kata-kata dan kalimat yang sulit cukup dengan menggunakan bahasa Arab dengan berbagai model, seperti syarhul al-makna, muradif (sinonim) atau memakai mudladad (antonim) atau dengan syiaq yang lain.

j. Guru lebih banyak menggunakan waktunya untuk tanya jawab dengan siswa.

k. Sebagian besar waktu pembelajaran digunakan untuk latihan bahasa, seperti imla’, mengulang cerita atau mengarang bebas.

l. Perhatian metode ini lebih banyak pada pengembangan kemampuan siswa untuk berbicara dibandingkan pada aspek yang lain.

                                                            19    Radliyah Zaenuddin, Metodologi Dan Strategi Alternative Pembelajaran Bahasa

Arab, (Cirebon : STAIN Press, 2005), hlm. 39-40  20 Bisri Mustofa, M. Abdul Hamid, Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab,

(Malang : UIN Maliki Press, 2012), hlm. 39-41

Page 39: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

16  

Setiap metode mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Berikut kekurangan dari metode mubasyarah :

a. Hanya dapat diterapkan pada kelompok kecil. b. Sukar menyediakan berbagai kegiatan yang menarik dan bersifat situasi

sebenarnya di dalam kelas. c. Sangat membutuhkan guru yang terampil dan fasih. d. Para siswa lemah dalam kemampuan membaca. e. Teknik yang digunakan cenderung membosankan. Sedangkan kelebihan metode ini adalah : a. Para siswa kuat dalam keterampilan menyimak dan berbicara. b. Para siswa menguasai palafalan dengan baik. c. Para siswa mempunyai keberanian (PD) yang tinggi untuk

berkomunikasi lisan dengan bahasa Arab d. Qawaaid yang dipelajari merupakan qawāid yang fungsional (dipakai

secara langsung) dalam berbahasa.21

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian dan Pendekatan

Muhammad mengutip dari Sudaryanto bahwa dalam

melaksanakan penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah

pendekatan deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan semata-mata hanya

berdasarkan pada fakta-fakta yang ada atau fenomena yang secara empiris

hidup pada penuturnya sehingga yang dihasilkan atau yang dicatat berupa

perian bahasa yang biasa dikatakan sifatnya seperti potret atau paparan

seperti apa adanya.22

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan atau

kancah (field research), yaitu penelitian yang pengumpulan datanya

dilakukan di lapangan. Oleh karena itu untuk mendapatkan data mengenai

penerapan metode mubāsyarah dalam pembelajaran bahasa Arab di                                                             

21 Ibid.., hlm. 39-41 22 Muhammad, Metode Penelitian Bahasa, (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2011), hlm.

192

Page 40: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

17  

Lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta, yang berada di

belakang hotel saphir, Sapen, peneliti akan terjun langsung ke lapangan

dan meneliti hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti

yaitu tentang penerapan metode mubasyaroh dalam pembelajaran bahasa

Arab.

2. Subyek Penelitian & Setting Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah semua

yang terlibat dalam proses belajar mengajar bahasa Arab di lembaga

bahasa tempat penelitian ini dilakukan. Subyek penelitian ini adalah :

a. Pimpinan Lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta

b. Pengajar bahasa Arab di Lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen

Yogyakarta

c. Peserta didik di kelas dasar Lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen

Yogyakarta

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang valid dan akurat yang berkenaan

dengan masalah penelitian ini, maka diperlukan adanya usaha dan teknik

yang sesuai dengan data yang diperlukan. Dalam hal ini peneliti,

menggunakan beberapa metode untuk mengumpulkan data tersebut, yaitu

dengan :

a) Observasi

Page 41: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

18  

Observasi yaitu kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu

obyek dengan alat indera.23 Metode ini digunakan untuk mengetahui

sacara langsung obyek yang diteliti, mengenai letak geografis dan

pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab di kelas dasar Lembaga JCC

(Jogja Course Center) Sapen, Yogyakarta.

b) Wawancara

Wawancara atau interview adalah metode pengumpulan data

yang digunakan penyusun untuk mendapatkan keterangan-keterangan

lisan melelui percakapan yang dilakukan oleh penyusun yang

mengajukan pertanyaan selaku pewawancara (intervier) dengan orang

yang memberikan jawaban atas pertnyaan tersebut selaku

terwawancara (interviewee).24

Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data yang

berhubungan dengan penerapan metode mubāsyarah dalam

pembelajaran bahasa Arab di kelas dasar Lembaga JCC (Jogja Course

Center) Sapen, Yogyakarta.

c) Dokumentasi

Dokementasi adalah metode pengumpulan data dengan

melakukan penyelidikan terhadap benda-benda tertulis, seperti buku,

                                                            23 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rinela

Cipta, 1998), hlm.146 24 Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya,

2006), hlm. 186

Page 42: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

19  

majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian

dan sebagainya.25

Metode ini peneliti gunakan sebagai pengumpulan data yang

berhubungan dengan sejarah berdirinya lembaga bahasa Arab di

Lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta, struktur

organisasi dan data-data lain yang sesuai dengan penelitian ini.

4. Analisis Data

Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk

mengklasifikasi dan pengelompokkan data. Dalam penelitian ini, analisis

data yang digunakan adalah analisis non statistik. Metode ini digunakan

untuk menganalisis dan menginterpretasikan data yang berupa fakta-fakta

dari hasil penelitian yang tidak berwujud angka.26

Adapun langkah-langkah dalam menganalisa data sebagai berikut :

a. Pengumpulan data

Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode

observasi, wawancara, dan dokumentasi.

b. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemokusan,

penyederhanaan, abstraksi, dan pentransformasian data mentah yang

terjadi dalam catatan- catatan lapangan tertulis.

                                                            25 Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, (Jakarta : Rineka

Cipta, 1993), hlm. 13 26 Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid I, (Yogyakarta : Psikologi UGM Press,

1987), hlm. 04

Page 43: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

20  

c. Model data (data display)

Langkah selanjutnya adalah model data (data display). Model

data merupakan suatu kumpulan informasi yang tersusun yang

membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Hal ini dilakukan supaya informasi dapat tersusun dalam suatu bentuk

yang praktis, sehingga peneliti dapat melihat apa yang terjadi dan dapat

dengan baik menggambarkan kesimpulan yang dijustifikasikan.

d. Penarikan kesimpulan

Langkah terakhir dalam menganalisa data adalah penarikan

kesimpulan.27 Dalam penarikan kesimpulan peneliti menggunakan

metode deduktif dan induktif. Metode induktif adalah metode yang

berangkat dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa kongkrit, kemudian

ditarik kedalam generalisasi yang bersifat umum. Metode ini digunakan

oleh peneliti untuk mencari kesimpulan atas data dari fakta-fakta

khusus yang terjadi dalam penggalian data yang berbentuk observasi.

Sedangkan metode deduktif berangkat dari hal-hal yang bersifat

umum kemudian ditarik dalam bentuk kesimpulan yang bersifat khusus.

Metode ini digunakan dalam penelitian ini untuk mengambil

kesimpulan dari data yang digali dari hasil wawancara.

5. Uji keabsahan data

Agar data yang disajikan dalam penelitian dapat dikatakan absah,

maka menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik

                                                            27 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta : Rajawali Pres, 2012),

hlm. 129-135

Page 44: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

21  

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar

data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap

data itu. Denzin (1978) membedakan empat macam triangulasi sebagai

teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode,

penyidik, dan teori.

Triangulasi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

triangulasi sumber dan metode. Triangulasi sumber yakni membandingkan

dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Pattona

1987:331). Hal itu dapat dicapai dengan jalan : (1) Membandingkan data

hasil pengamatan dengan hasil wawancara; (2) Membandingkan keadaan

dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang;

(3) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan

Sedangkan triangulasi metode adalah mengecek derajat

kepercayaan data penelitian melalui beberapa teknik pengumpulan data

dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode

yang sama.28

                                                            28 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian…, hlm. 178

Page 45: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

22  

G. Sistematika Penulisan

BAB I adalah pendahuluan yang berisi : latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, kerangka teori,

metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II adalah Gambaran umum Lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen

Yogyakarta, yang berisi : letak geografis, sejarah berdiri dan

perkembangannya, visi, misi dan tujuan pendidikan, struktur organisasi,

tenaga pengajar, karyawan dan peserta didik serta fasilitas di lembaga

tersebut.

BAB III adalah penjelasan tentang proses pembelajaran bahasa Arab dengan

menggunakan metode mubāsyarah di kelas dasar lembaga JCC (Jogja Course

Center), kendala-kendala yang dihadapi setelah menerapkan metode

mubāsyarah serta solusinya, dan hasil yang diperoleh setelah diterapkan

metode mubāsyarah.

BAB IV adalah penutup yang berisi tentang kesimpulan, saran, dan penutup.

Page 46: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

72

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari seluruh pemaparan skripsi penelitian dan hasil

analisis yang dilakukan di lapangan kiranya dapat disimpulkan dengan

sederhana tentang “Penerapan Metode Mubāsyarah di Kelas Dasar

Lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta” sebagai berikut :

1. Penerapan metode mubāsyarah dalam pembelajaran bahasa Arab dapat

mewujudkan empat ketrampilan bahasa Arab yaitu ketrampilan istimā’,

ketrampilan kalām, ketrapilan qirā’ah, dan ketrampilan kitābah di kelas

dasar dengan menggunakan bahasa Arab mulai dari awal sampai akhir

pembelajaran. Tetapi pada mahārah qirā’ah dan qowā’id tidak selalu

menggunakan bahasa Arab terkadang menggunakan bahasa Indonesia,

karena ditakutkan peserta didik sulit untuk memahami materinya. Setiap

pengajar selesai menjelaskan materi, peserta didik langsung

mempraktekkan materi yang telah dijelaskan baik ketika pembelajaran

istimā’, kalām, qirā’ah maupun kitābah.

2. Kendala yang dihadapi ketika menerapkan metode mubāsyarah adalah

terkait kendala metodologis yang berupa media audio, sedangkan solusi

yang dilakukan oleh pengajar untuk mengatasi kendala tersebut dengan

pengajar berperan sebagai media audio itu sendiri, dan menggunakan

media pendukung lainnya seperti buku panduan, buku-buku yang

berkaitan dengan bahasa Arab.

Page 47: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

73

3. Hasil yang diperoleh setelah diterapkan metode mubāsyarah di kelas dasar

lembaga JCC (Jogja Course Center) cukup barhasil, karena sesuai dengan

tujuan pembelajaran bahasa Arab di kelas dasar. Adapun hasilnya sebagai

berikut: peserta didik mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Arab

baik secara lisan maupun tulisan, memperkaya kosa kata, dan menambah

pemahaman dalam tata bahasa Arab atau qowā’id.

B. Saran-saran

Setelah penulis menyelesaikan penelitian di kelas dasar lembaga JCC

(Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta, ada beberapa saran yang dapat

penulis sampaikan diantaranya:

1. Kepada pihak lembaga : sebaiknya lembaga menyediakan fasilitas media

audio di setiap ruangan atau kelas guna menunjang keberhasilan dalam

pembelajaran. Supaya peserta didik bisa lebih termotivasi untuk belajar

bahasa Arab.

2. Kepada pengajar bahasa Arab : agar lebih memaksimalkan fasilitas

pendukung yang sudah tersedia di lembaga tersebut serta mengembangkan

media yang ada, supaya pembelajaran tidak terlihat monoton.

3. Kepada peserta didik : lebih meningkatkan motivasi dalam belajar bahasa

Arab, dan membiasakan diri untuk berkomunikasi menggunakan bahasa

Arab baik secara lisan maupun tulisan.

Page 48: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

74

C. Kata Penutup

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. yang telah melimpahkan

segala rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kepada peneliti sehingga mampu

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada

Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya, amin.

Dalam penulisan skripsi ini dan penyusunan skripsi ini, peneliti sangat

menyadari bahwa skripsi ini terdapat kekurangan atau kelemahan hal ini

karena keterbatasan yang ada pada diri peneliti. Oleh karena itu, saran dan

kritik dari semua pihak sangat diperlukan demi penyempurnaan dan

perbaikan karya ini.

Akhir kata, peneliti mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan

dalam penyusunan skripsi ini. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi semua

kalangan khususnya bagi pembaca, dan peneliti sendiri.

Page 49: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Hidayat Asep, Filsafat Bahasa (mengungkap hakikat bahasa, makna dan

tanda), Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009. Arikunto, Suharsimi, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta : Rineka

Cipta, 1993. , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rinela Cipta,

1998. Asyrofi Syamsudin, dkk., Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: Pokja

Akademik UIN Sunan Kalijaga, 2006. Basleman Anisah & Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa, Bandung : PT

Remaja Rosdakarya, 2011. Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, Jakarta : Rajawali Pres,

2012. Hadi, Sutrisno, Metodologi Research Jilid I, Yogyakarta : Psikologi UGM Press,

1987. Hermawan, Acep, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung : PT Remaja

Rosdakarya Offset, 2011. Janan Asifudin Ahmad, Mengungkit Pilar-Pilar Pendidikan Islam (Tinjauan

Filosofis), Yogayakarta : SUKA Press UIN Sunan Kalijaga, 2010. Malibary, A. Akrom, Pedoman Pengajaran Bahasa Arab Pada Perguruan Tinggi

Agama Islam IAIN, Jakarta: Departemen Agama RI, 1976. Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2006. Muhammad, Metode Penelitian Bahasa, Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2011. Mustofa, Bisri & M. Abdul Hamid, Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa

Arab, Malang : UIN Maliki Press, 2012. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007

Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta : Badan Standar Nasional Pendidikan, 2007.

Rosyidi Abdul Wahab, Media Pembelajaran Bahasa Arab, Malang : UIN Malang

Press, 2009.

Page 50: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

Suja’i, Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab, Semarang : Walisongo Press, 2008. Sumardi, Muljanto, Pengajaran Bahasa Asing : Sebuah Tinjauan Dari Segi

Metodologi, Jakarta: Bulan Bintang, 1974. Surakhmad, Winarno, Metodologi Pengajaran Nasional, Bandung : Jemmars,

1980. Zaenuddin, Radliyah, Metodologi Dan Strategi Alternative Pembelajaran Bahasa

Arab, Cirebon: STAIN Press, 2005 http://adf.ly/1477046/banner/http://www.sekolahoke.com/2012/03/pengertian-

eksplorasi-elaborasi.html. diakses pada tanggal 18 April 2013.

http://fandy-trk.blogspot.com/2010/11/pemahaman-direct-method-metode-langsung.html. diakses pada tanggal 26 Desember 2012.

Page 51: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

Catatan lapangan I

Metode pengumpulan data : Observasi

Hari/Tanggal : Rabu, 27 Februari 2013

Pukul : 19.00-20.30 WIB

Lokasi : Kelas Dasar

Sumber Data : Muhammad Fahrun Nadhif, S.Pd.I

Deskripsi Data :

Observasi ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran yang

dilakukan ustadz Nadhif selaku pengajar pelajaran bahasa Arab. Adapun

observasi ini meliputi keterampilan membuka pelajaran, keterampilan

menjelaskan materi, interaksi pembelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan

memberi penguatan, keterampilan menggunakan waktu, dan keterampilan

menutup pelajaran.

Dari hasil observasi tersebut diketahui bahwa dalam membuka pelajaran

pengajar menarik perhatian peserta didik dengan mengucapkan salam,

menanyakan keadaan peserta didik dan menyapa peserta didik dengan

menggunakan bahasa Arab yaitu آيف حالكم ؟ ، ليلة سعيدة ؟ kemudian peserta didik

menjawab الحمد هللا بخير، سعيدة مبارآة. Pengajar melakukan apersepsi yakni dengan

menanyakan materi yang sudah dipelajari sebelumnya mengenai perkenalan dan

kata ganti (dhomir) kepada peserta didik. Setelah itu pengajar memberikan

motivasi kepada peserta didik yakni تكلم ولو قليال ولو خطاء dan menjelaskan tujuan

pembelajaran. Kemudian pengajar menjelaskan materi tentang آلمة اسم و فعل.

Pengajar menjelaskan materi mulai dari pengertiannya, bentuknya dan contoh

dalam kalimat, serta melakukan penekanan pada hal penting. Ketika pembelajaran

mufrodat pengajar bertanya kepada peserta didik mengenai kosa kata dengan

menunjuk barangnya langsung. Sebelum pembelajaran berakhir, pengajar

menyuruh peserta didik untuk menghafal kosa kata yang sudah dipelajari. Setelah

itu pengajar menutup pelajaran dengan do’a penutup lalu salam.

Page 52: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

Interpretasi :

Dari hasil observasi tersebut didapatkan kesimpulan bahwa proses

pembelajaran dengan menggunakan metode mubasyarah pengajar mampu

mengelola proses pembelajaran dengan baik, yaitu mampu menggunakan waktu

secara baik dan efektif, dapat menjelaskan materi dengan baik, mendorong peserta

didik untuk aktif yaitu dengan mempraktekkan materi yang telah dipelajari dan

sering bertanya.

Page 53: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

Catatan lapangan II

Metode pengumpulan data : Observasi

Hari/Tanggal : Jumat, 01 Maret 2013

Pukul : 19.00-20.30 WIB

Lokasi : Kelas Dasar

Sumber Data : Muhammad Fahrun Nadhif, S.Pd.I

Deskripsi Data :

Observasi ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran yang

dilakukan ustad Nadhif selaku pengajar pelajaran bahasa Arab. Adapun observasi

ini meliputi keterampilan membuka pelajaran, keterampilan menjelaskan materi,

interaksi pembelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan,

keterampilan menggunakan waktu, dan keterampilan menutup pelajaran.

Dari hasil observasi tersebut diketahui bahwa dalam membuka pelajaran

pengajar menarik perhatian peserta didik dengan mengucapkan salam, berdo’a

dan memberikan sapaan kepada peserta didik menggunakan bahasa Arab seperti

biasa yaitu آيف حالكم ؟ ، ليلة سعيدة ؟ kemudian peserta didik menjawab ،الحمد هللا بخير

kemudian dilanjutkan dengan melakukan apersepsi. Pengajar ,سعيدة مبارآة

memberikan pertanyaan terhadap peserta didik mengenai materi yang sudag

dipelajari. Ketika peserta didik sudah bisa mmemahami dan menjawab pertanyaan

dari pengajar, pengajar mengajak peserta didik untuk melanjutkan ke materi

selanjutnya.

Sebelum masuk ke materi inti pengajar memberikan kosa kata baru seperti

یستمر ( melanjutkan), مكان (tempat), قبيلة (qobilah), نشاء ینشاء (muncul) dan

qowāid baru tentang materi yang akan dipelajari yaitu mengenai جملة مفيدة و آان,

serta membagikan kertas bacaan yang berisi cerita berbahasa Arab tentang العربية

رهاالفصيحة و أث kepada peserta didik. Sebelum mempelajari isi cerita tersebut,

pengajar menyuruh peserta didik untuk mendengarkan cerita dari pengajar

mengenai “ مدرسة ” , setelah selesai bercerita pengajar bertanya kepada peserta

didik tentang kosa kata dalam cerita yang belum mereka pahami. Pengajar

memberikan motivasi kepada peserta didik bahwa “belajar bahasa berawal dari

mendengar”. Kemudian pengajar menyuruh peserta didik membaca cerita dan

Page 54: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

mengidentifikasi kalimat yang ada di dalam teks bacaan yang sudah dibagikan

sebelumnya. Setelah itu, pengajar menutup pembelajaran dengan do’a penutup

dan salam.

Interpretasi :

Dari hasil observasi tersebut didapatkan kesimpulan bahwa pengajar

mampu mengelola proses pembelajaran dengan baik. Adapun pembelajaran

mengenai tentang mahārah istimā’ , mahārah qirā’ah, dan qowāid. Materi yang

disampaikan yaitu tentang madrasah, qowaid tentang جملة مفيدة، آان، حرف جر.

Page 55: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

Catatan lapangan III

Metode pengumpulan data : Observasi

Hari/Tanggal : Senin, 04 Maret 2013

Pukul : 19.00-20.30 WIB

Lokasi : Kelas Dasar

Sumber Data : Muhammad Fahrun Nadhif, S.Pd.I

Deskripsi Data :

Observasi ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran yang

dilakukan ustadz Nadhif selaku pengajar pelajaran bahasa Arab. Adapun

observasi ini meliputi keterampilan membuka pelajaran, keterampilan

menjelaskan materi, interaksi pembelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan

memberi penguatan, keterampilan menggunakan waktu, dan keterampilan

menutup pelajaran.

Dari hasil observasi tersebut diketahui bahwa dalam membuka pelajaran

pengajar menarik perhatian peserta didik dengan mengucapkan salam, berdo’a

dan memberikan sapaan kepada peserta didik menggunakan bahasa Arab

dilanjutkan dengan melakukan apersepsi. Kemudian pengajar menyuruh peserta

didik untuk mendengarkan sebuah cerita yang akan dibacakan oleh pengajar. Isi

cerita tentang المسكن, kemudian peserta diidk menjelaskan kembali tentang isi

cerita yang sudah mereka dengarkan.

Sebelum melanjutkan pembelajaran kalām pengajar memberikan motivasi

kepada peserta didik, kemudian memberikan apersepsi. Setelah itu, peserta didik

maju kedepan untuk melakukan percakapan mengenai “keluarga”. Dalam

percakapan tersebut pengajar juga ikut serta mempraktekkan, hal ini dilakukan

untuk memacu para peserta didik supaya mereka berbicara bahasa Arab. Setelah

pembelajaran kalām dikira cukup pengajar melanjutkan dengan pembelajaran

qirā’ah. Dalam pembelajaran ini satu persatu peserta didik membaca bacaan yang

berbahasa Arab tanpa ada harakatnya, kemudian mereka mengidentifikasi kalimat

yang ada dibacaan tersebut. Lalu pengajar menyuruh peserta didik untuk

menjelaskan bacaan yang telah diidentifikasi. Pengajar memberikan pertanyaan

kepada peserta didik kemudian memberikan pujian terhadap mereka yang

Page 56: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

jawabaannya bagus. Peserta didik juga selalu bertanya apabila mereka belum

memahami materi yang telah disampaikan dan pengajar selalu memberikan

jawaban yang sesuai.

Pada pertemuan ini pelajaran terakhir yaitu tentang kitābah. Dalam

pembelajaran kitābah terlebih dahulu pengajar menjelaskan tentang qowāid, hal

yang dipelajari mengenai cara menyusun kalimat yang didalamnya terdapat ،اعراب

.مؤنث و مذآر، جملة إضافةفعل ماضى، فعل مضارع، Pengajar selalu memberikan contoh

yang sesuai dengan materi. Sebelum pembelajaran ditutup pengajar bertanya

kepada peserta didik penjelasan yang belum mereka pahami, setelah tidak ada

yang bertanya pengajar menutup pertemuan dengan membaca do’a bersama-sama

kemudian salam.

Interpretasi :

Dari hasil observasi tersebut didapatkan kesimpulan bahwa pengajar

mampu mengelola proses pembelajaran dengan baik. Sehingga peserta didik bisa

aktif ketika pembelajaran berlangsung.

Page 57: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

Catatan lapangan IV

Metode pengumpulan data : Observasi

Hari/Tanggal : Senin, 11 Maret 2013

Pukul : 19.00-20.30 WIB

Lokasi : Kelas Dasar

Sumber Data : Muhammad Fahrun Nadhif, S.Pd.I

Deskripsi Data :

Observasi ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran yang

dilakukan ustadz Nadhif selaku pengajar pelajaran bahasa Arab. Adapun

observasi ini meliputi keterampilan membuka pelajaran, keterampilan

menjelaskan materi, interaksi pembelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan

memberi penguatan, keterampilan menggunakan waktu, dan keterampilan

menutup pelajaran.

Dari hasil observasi tersebut diketahui bahwa dalam membuka pelajaran

pengajar menarik perhatian peserta didik dengan mengucapkan salam, dan

membaca do’a pembuka. Pengajar mengajak peserta didik untuk mendalami

materi mulai dari awal pertemuan sampai materi yang sedang dipelajari, yaitu

tentang التعارف، التهنئة، األسرة، االعمال اليومية، الطعام و الشراب، المهنة و األمل، المدرسة و

,Kemudian pengajar memberikan contoh mengenai percakapan .الجامعة، المسكن

setelah itu menyuruh satu persatu peserta didik untuk mempraktekkan percakapan

sesuai dengan contoh yang sudah disampaikan. Setelah itu pengajar menjelaskan

sedikit tentang materi qowā’id yaitu mutakallim. Selesai menjelaskan materi

pengajar bertanya kepada peserta didik tentang penjelasan materi yang belum

mereka pahami, ternyata peserta didik tidak ada yang bertanya.

Sebelum pembelajaran berakhir pengajar memberikan tugas kepada

peserta didik rumah untuk mencari dan mencatat kosa kata yang belum mereka

ketahui maknanya, mulai dari kosa kata yang berhubungan dengan materi pertama

sampai materi yang baru saja mereka pelajari, yakni tentang ،التعارف، التهنئة، األسرة

kemudian pengajar االعمال اليومية، الطعام و الشراب، المهنة و األمل، المدرسة و الجامعة، المسكن

menutup pelajaran dengan do’a lalu salam.

Page 58: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

Interpretasi :

Dari hasil observasi tersebut didapatkan kesimpulan bahwa pengajar

mampu mengelola proses pembelajaran dengan baik. Sehingga peserta didik bisa

aktif ketika pembelajaran berlangsung dan dengan diadakan pendalaman materi

peserta didik lebih mengingat materi yang sudah dipelajari, sehingga dapat

menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Page 59: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

Catatan lapangan V

Metode pengumpulan data : Wawancara

Hari/Tanggal : Senin, 11 Maret 2013

Pukul : 12.00-12.30 WIB

Lokasi : Perpustakaan

Sumber Data : Muhammad Fahrun Nadhif, S.Pd.I

Deskripsi data :

Sumber data merupakan pengajar atau tentor bahasa Arab di kelas dasar

lembaga JCC (Jogja Course Center). Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui

tentang penerapan metode mubāsyarah di kelas dasar lembaga JCC (Jogja Course

Center).

Dari hasil wawancara tersebut diperoleh data bahwa tujuan pembelajaran

di kelas dasar adalah untuk menguasai ketrampilan bahasa Arab yaitu ketrampilan

istimā’, kalām, qirā’ah, dan kitābah. Tetapi disini lebih menekankan pada tiga

ketrampilan yaitu istimā’, kalām, dan qirā’ah. Sebelum proses pembelajaran

berlangsung pengajar atau tentor membuat rancangan materi yang akan

disampaikan sesuai dengan kondisi peserta didik, sehingga peserta didik bisa

belajar aktif di dalam kelas. Ketika pembelajaran berlangsung pengajar atau tentor

selalu menggunakan bahasa Arab mulai dari awal pembelajaran sampai

pembelajaran berakhir, meskipun terkadang masih menggunakan bahasa

Indonesia sedikit.

Setiap awal pembelajaran peserta didik disuruh untuk mempraktekkan

materi yang sudah dipelajari, hal ini dilakukan untuk menguji pemahaman mereka

tentang materi yang sudah dipelajari, sehingga sedikit demi sedikit peserta didik

bisa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Arab. Dari hasil yang telah

diperoleh terdapat kendala yang dihadapi ketika menerapkan metode mubāsyarah

yaitu tentang media audio. Oleh karena itu, untuk mengatasi kendala tersebut

pengajar berperan sebagai media audio tersebut yaitu pengajar bercerita dengan

suara lantang dan jelas supaya peserta didik bisa mendengarkan dan memahami

cerita yang telah disampaikan. Adapun media yang mendukung proses

Page 60: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

pembelajaran adalah buku panduan, dan buku-buku yang berkaitan dengan bahasa

Arab.

Interpretasi :

Dari hasil wawancara tersebut didapatkan kesimpulan bahwa ketika

pengajar atau tentor menerapkan metode mubāsyarah dalam proses pembelajaran

para peserta didik bisa belajar aktif dan hasil yang diperoleh sesuai tujuan yang

ingin dicapai. Dalam menerapkan metode mubāsyarah juga terdapat kendala-

kendala yang dihadapi.

Page 61: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

Catatan lapangan VI

Metode pengumpulan data : Observasi dan Wawancara

Hari/Tanggal : Sabtu, 09 Maret 2013

Pukul : 12.30-13.00 WIB

Lokasi : Lingkungan Lembaga JCC (Jogja Course Center)

Sumber Data : Abusiri, M.SI

Deskripsi Data :

Lembaga JCC (Jogja Course Center) terletak di belakang mall Saphire

Square tepatnya di daerah Sapen kota Yogyakarta. Lembaga JCC (Jogja Course

Center) didirikan pada tanggal 15 September 2012. Meskipun lembaga JCC tidak

lama didirikan tetapi banyak mahasiswa yang belajar disini. Lembaga ini

didirikan di sekitar kampus karena untuk membantu mahasiswa dalam hal

akademik. Lembaga ini mempunyai 4 kelas, setiap kelas terdapat papan tulis,

meja, kursi, kipas angin, dan salah satu kelas terdapat media audio. Lembaga JCC

juga mempunyai halaman yang luas, sejuk serta nyaman untuk belajar.

Pengajar yang mengajar bahasa Arab disini ada empat orang, sedangkan

pesertanya terdapat 8-10 orang perpaket. Adapun keunggulan dari lembaga JCC

(Jogja Course Center) adalah dari faktor tempat, pelayanan, tentor atau pengajar

dipilih sesuai permintaan peserta. Fasilitas dan sarana prasarana yang dapat

menunjang pembelajaran di lembaga ini, seperti modul, video tutorial (bahasa

Arab, computer, offic), software pendukung (kamus, buku-buku, musik, dan

fahmul masmu’), sertifikat resmi, tempat belajar representatif, area parkir luas,

jadwal menyesuaikan peserta, konsultasi seumur hidup (gratis).

Dalam menentukan metode pembelajaran ada keseragaman bagi setiap

tentor atau pengajar yaitu menggunakan metode mubāsyarah (teori langsung

praktek), cara penerapannya tergantung dari setiap tentor atau pengajar. Adapun

tujuan utama pembelajaran bahasa Arab di lembaga ini adalah untuk akademik,

memahamkan mahasiswa tentang literatur bahasa Arab dan supaya mahasiswa

berani dalam berbicara bahasa Arab serta literatur bahasa Arab.

Page 62: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

Interpretasi :

Dari hasil observasi dan wawancara tersebut didapatkan kesimpulan

bahwa lokasi lembaga JCC (Jogja Course Center) terletak di kota Yogyakarta,

letaknya sangat strategis karena lembaga ini dekat dengan kampus dan tempatnya

nyaman untuk belajar.

Page 63: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

Catatan lapangan VII

Metode pengumpulan data : Wawancara

Hari/Tanggal : Senin, 12 Maret 2013

Pukul : 20.30 WIB

Lokasi : Lingkungan Lembaga JCC (Jogja Course Center)

Sumber Data : Luqman Al-Hakim

Deskripsi Data :

Sumber data adalah peserta didik kelas dasar. Pertanyaan yang

disampaikan menyangkut pendapat peserta didik tentang metode mubāsyarah

dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas dasar lembaga JCC (Jogja Course

Center) Sapen Yogyakarta.

Dari hasil wawancara tersebut diperoleh data bahwa pembelajaran bahasa

Arab dengan menggunakan metode mubāsyarah menyenangkan karena cara

tentor atau pengajar sangat bagus sehingga pembelajaran tidak monoton. Adapun

hasil yang sudah diperoleh selama belajar bahasa Arab di lembaga ini adalah kosa

kata bertambah banyak dan paham tentang qowāid.

Interpretasi :

Dari hasil wawancara tersebut didapatkan kesimpulan bahwa peserta didik

merasa senang dan mudah memahami materi yang diajarkan dengan

menggunakan metode mubāsyarah.

Page 64: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

Catatan lapangan VIII

Metode pengumpulan data : Wawancara

Hari/Tanggal : Rabu, 13 Maret 2013

Pukul : 17.30 WIB

Lokasi : Lingkungan Lembaga JCC (Jogja Course Center)

Sumber Data : Ulfatul Khoiriyah

Deskripsi Data :

Sumber data adalah peserta didik kelas dasar. Pertanyaan yang

disampaikan menyangkut pendapat peserta didik tentang metode mubāsyarah

dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas dasar lembaga JCC (Jogja Course

Center) Sapen Yogyakarta.

Dari hasil wawancara tersebut diperoleh data bahwa pembelajaran bahasa

Arab dengan menggunakan metode mubāsyarah menyenangkan karena cara

tentor atau pengajar menyampaikan materi dapat mengolah kemampuan

mendengar, berbicara, membaca dan menulis, serta dapat mengembangkan materi

yang sudah dipelajari. Adapun hasil yang sudah diperoleh selama belajar bahasa

Arab di lembaga ini adalah sudah bisa membaca teks bahasa Arab sedikit dan

menerapkan qowāid yang sudah dipelajari.

Interpretasi :

Dari hasil wawancara tersebut didapatkan kesimpulan bahwa peserta didik

merasa senang dan mudah memahami materi yang diajarkan dengan

menggunakan metode mubāsyarah.

Page 65: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

Catatan lapangan IX

Metode pengumpulan data : Wawancara

Hari/Tanggal : Jumat, 15 Maret 2013

Pukul : 17.15 WIB

Lokasi : Lingkungan Lembaga JCC (Jogja Course Center)

Sumber Data : Zanuwar Mubarok

Deskripsi Data :

Sumber data adalah peserta didik kelas dasar. Pertanyaan yang

disampaikan menyangkut pendapat peserta didik tentang metode mubāsyarah

dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas dasar lembaga JCC (Jogja Course

Center) Sapen Yogyakarta.

Dari hasil wawancara tersebut diperoleh data bahwa pembelajaran bahasa

Arab dengan menggunakan metode mubāsyarah cukup menyenangkan dan

kadang membuat bosan karena cara tentor atau pengajar menjelaskan materi

lambat yakni dengan lebih mengajak berani berbicara aktif baru memasukkan

point-point atau inti pembelajaran. Adapun hasil yang sudah diperoleh selama

belajar bahasa Arab di lembaga ini adalah bertambah pengetahuan tentang

qowā'id bahasa Arab.

Interpretasi :

Dari hasil wawancara tersebut didapatkan kesimpulan bahwa peserta didik

cukup senang dan mudah memahami materi yang diajarkan dengan menggunakan

metode mubāsyarah.

Page 66: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

Catatan lapangan X

Metode pengumpulan data : Wawancara

Hari/Tanggal : Jumat, 15 Maret 2013

Pukul : 17.35 WIB

Lokasi : Lingkungan Lembaga JCC (Jogja Course Center)

Sumber Data : Said Mujahid

Deskripsi Data :

Sumber data adalah peserta didik kelas dasar. Pertanyaan yang

disampaikan menyangkut pendapat peserta didik tentang metode mubāsyarah

dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas dasar lembaga JCC (Jogja Course

Center) Sapen Yogyakarta.

Dari hasil wawancara tersebut diperoleh data bahwa pembelajaran bahasa

Arab dengan menggunakan metode mubāsyarah menyenangkan karena bisa

merangkul teman-teman yang lain dari berbagai orang yang berbeda baik dari

latar belakang maupun kemampuan dan cara tentor atau pengajar menyampaikan

materi dengan memahamkan peserta didik kemudian langsung dipraktekkan.

Adapun hasil yang sudah diperoleh selama belajar bahasa Arab di lembaga ini

adalah penambahan kosa kata, mengingat kembali qowā’id yang sudah pernah

dipelajari sebelumnya dan lebih dipraktekkan lagi materi yang telah dipelajari.

Interpretasi :

Dari hasil wawancara tersebut didapatkan kesimpulan bahwa peserta didik

merasa senang dan mudah memahami materi yang diajarkan dengan

menggunakan metode mubāsyarah.

Page 67: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

Catatan lapangan XI

Metode pengumpulan data : Wawancara

Hari/Tanggal : Rabu, 13 Maret 2013

Pukul : 17.30 WIB

Lokasi : Lingkungan Lembaga JCC (Jogja Course Center)

Sumber Data : Ulfatul Khoiriyah

Deskripsi Data :

Sumber data adalah peserta didik kelas dasar. Pertanyaan yang

disampaikan menyangkut pendapat peserta didik tentang metode mubāsyarah

dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas dasar lembaga JCC (Jogja Course

Center) Sapen Yogyakarta.

Dari hasil wawancara tersebut diperoleh data bahwa pembelajaran bahasa

Arab dengan menggunakan metode mubāsyarah menyenangkan karena cara

tentor atau pengajar menyampaikan materi dapat mengolah kemampuan

mendengar, berbicara, membaca dan menulis, serta dapat mengembangkan materi

yang sudah dipelajari. Adapun hasil yang sudah diperoleh selama belajar bahasa

Arab di lembaga ini adalah sudah bisa membaca teks bahasa Arab sedikit dan

menerapkan qowā’id yang sudah dipelajari.

Interpretasi :

Dari hasil wawancara tersebut didapatkan kesimpulan bahwa peserta didik

merasa senang dan mudah memahami materi yang diajarkan dengan

menggunakan metode mubāsyarah.

Page 68: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

Catatan lapangan XII

Metode pengumpulan data : Wawancara

Hari/Tanggal : Rabu, 18 Maret 2013

Pukul : 17.30 WIB

Lokasi : Lingkungan Lembaga JCC (Jogja Course Center)

Sumber Data : U’lyatul Inayah

Deskripsi Data :

Sumber data adalah peserta didik kelas dasar. Pertanyaan yang

disampaikan menyangkut pendapat peserta didik tentang metode mubāsyarah

dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas dasar lembaga JCC (Jogja Course

Center) Sapen Yogyakarta.

Dari hasil wawancara tersebut diperoleh data bahwa pembelajaran bahasa

Arab dengan menggunakan metode mubāsyarah menyenangkan karena cara

tentor atau pengajar menyampaikan materi tidak membosankan dan mudah

dipahami, selain itu pengajar juga sangat menguasai materi dan dapat memahami

kemampuan setiap peserta didik. Adapun hasil yang sudah diperoleh selama

belajar bahasa Arab di lembaga ini adalah sudah bisa berkomunikasi dan

menerapkan tata bahasa Arab.

Interpretasi :

Dari hasil wawancara tersebut didapatkan kesimpulan bahwa peserta didik

merasa senang dan mudah memahami materi yang diajarkan dengan

menggunakan metode mubāsyarah.

Page 69: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

1. Observasi

a. Untuk guru atau tentor :

1) Proses pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan metode

langsung dalam kelas termasuk unsur-unsur yang terkait di

dalamnya

2) Materi bahasa Arab yang diajarkan dalam proses pembelajaran di

kelas dasar lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta.

3) Media yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas dasar

lemabaga JCC (Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta

4) Sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran bahasa

Arab di kelas dasar lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen

Yogyakarta

b. Untuk peserta didik

1) Antusias dalam pembelajaran bahasa Arab

2) Keaktifan bertanya

3) Kemampuan dalam praktek

4) Kemampuan berbahasa Arab

5) Penguasaan kosa kata

c. Lembaga :

1) Letak geografis

2) Ruang Lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta

3) Sarana dan prasarana yang dimiliki Lembaga JCC (Jogja Course

Center) Sapen Yogyakarta

2. Wawancara :

a. Wawancara dengan pimpinan lembaga bahasa JCC (Jogja Course

Center) Sapen Yogyakarta

1) Sejarah berdirinya Lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen

Yogyakarta

2) Latar belakang berdirinya Lembaga JCC (Jogja Course Center)

Sapen Yogyakarta dan perkembangan selanjutnya

Page 70: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

3) Tujuan berdirinya Lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen

Yogyakarta

4) Visi dan Misi Lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen

Yogyakarta

5) Keadaan guru dan siswa di Lembaga JCC (Jogja Course Center)

Sapen Yogyakarta

6) Fasilitas, sarana dan prasarana pendidikan yang tersedia di

Lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta

b. Wawancara dengan tentor atau pengajar bahasa Arab

1) Apa tujuan pembelajaran bahasa Arab di kelas dasar lembaga JCC

(Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta?

2) Bagaimana kondisi kelas ketika pembelajaran berlangsung?

3) Bagaimana persiapan sebelum proses pembelajaran berlangsung?

4) Bagaimana respon siswa terkait dengan strategi pembelajaran yang

diterapkan pada saat ini?

5) Bagaimana menerapkan metode langsung (mubasyarah) dapat

mewujudkan keterampilan berbahasa Arab di kelas dasar lembaga

JCC (Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta?

6) Apa kendala-kendala yang dihadapi serta solusinya ketika

menerapkan metode langsung (mubasyarah) di kelas dasar

lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta?

7) Apa hasil yang diperoleh setelah diterapkan metode mubasyarah di

kelas dasar lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen

Yogyakarta?

8) Apa media pendukung yang digunakan dalam proses pembelajaran

bahasa Arab di kelas dasar lembaga JCC (Jogja Course Center)

Sapen Yogyakarta?

9) Bagaimana cara mengevaluasi untuk melihat pemahaman peserta

didik dalam pembelajaran bahasa Arab?

c. Wawancara dengan peserta didik di kelas dasar lembaga JCC (Jogja

Course Center) Sapen Yogyakarta

Page 71: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

1) Apa yang kamu rasakan terkait dengan pembelajaran bahasa Arab

sekarang?

2) Apa tanggapan kamu mengenai pembelajaran bahasa Arab saat ini?

3) Bagaimana cara tentor atau pengajar menyampaikan materi

pelajaran bahasa Arab?

4) Apakah kamu senang dengan metode pembelajaran bahasa Arab

yang diterapkan oleh pengajar? Mengapa?

3. Dokumentasi :

a. Sejarah Lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta

b. Struktur organisasi Lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen

Yogyakarta

c. Keadaan karyawan, guru dan peserta didik Lembaga JCC (Jogja

Course Center) Sapen Yogyakarta

d. Sarana dan prasarana maupun fasilitas yang ada di Lembaga JCC

(Jogja Course Center) Sapen Yogyakarta

e. Tujuan, Visi dan misi Lembaga JCC (Jogja Course Center) Sapen

Yogyakarta

Page 72: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

KISI-KISI PENELITIAN

No Data

Instrument

Pengumpulan Data Keterangan

O D W

1 Gambaran Umum Lembaga

a. Profil Lembaga

b. Sejarah berdirinya lembaga

c. Visi, Misi dan tujuan

lembaga

d. Stuktur organisasi

e. Pengajar dan Karyawan

f. Jumlah siswa

g. Sarana dan prasarana

2 Gambaran Umum Pengajar atau

Tutor Bahasa Arab

a. Jumlah Pengajar atau Tutor

b. Latar belakang pendidikan

pengajar

c. Kursus/Diklat yang diikuti

d. Status (PNS/Non PNS)

e. Kiat pengajar dalam

mewujudkan keterampilan

berbahasa Arab

3 Gambaran Umum Proses

Pembelajaran Bahasa Arab

a. Tujuan pembelajaran bahasa

Arab di kelas dasar lembaga

JCC

b. Materi pembelajaran bahasa

Arab di kelas dasar lembaga

Page 73: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

JCC

c. Metode pembelajaran

bahasa Arab di kelas dasar

lembaga JCC

d. Media pembelajaran bahasa

Arab di kelas dasar lembaga

JCC

e. Evaluasi pembelajaran

bahasa Arab di kelas dasar

lembaga JCC

f. Sarana dan Prasarana yang

mendukung pembelajaran

bahasa Arab di kelas dasar

lembaga JCC

ÿ

4 Implikasi metode langsung

(Mubasyarah) dalam pembelajaran

bahasa Arab

a. Proses pembelajaran bahasa

Arab dengan menggunakan

metode langsung

(mubasyarah) di kelas dasar

lembaga JCC

b. Pelaksanaan pembelajaran

bahasa Arab di kelas dasar

lembaga JCC

1) Pembukaan

a) Menyiapkan peserta

didik secara psikis

dan fisik

b) Apersepsi

c) Menjelaskan tujuan

Page 74: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

pembelajaran

d) Cakupan materi

2) Kegiatan inti

a) Eksplorasi

b) Elaborasi

c) Konfirmasi

3) Penutup

a) Membuat

kesimpulan materi

b) Melakukan refleksi

atau penilaian

terhadap kegiatan

yang sudah

dilaksanakan

c) Memberikan umpan

balik terhadap

proses dan hasil

pembelajaran

d) Merencanakan

kegiatan tindak

lanjut

e) Menyampaikan

rencana

pembelajaran pada

pertemuan

berikutnya

c. Penilaian hasil

pembelajaran bahasa Arab

5 Peserta didik

a. Latar belakang peserta didik

b. Ketertarikan peserta

Page 75: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

terhadap pembelajaran

bahasa Arab

c. Pemahaman peserta didik

terhadap materi

pembelajaran bahasa Arab

Keterangan

O : observasi

D : dokumentasi

W : wawancara

Page 76: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

Observasi Kegiatan Pembelajaran

Tentor : Muhammad Fahrun Nadhif, S.Pd.I

Mata Pelajaran : Bahasa Arab

Topik Bahasan : Qowa’id ( kalimat isim )

Kelas : Dasar

Jam : 19.00-20.30 WIB

Hari & Tanggal : Rabu, 27 Februari 2013

No Aspek yang dinilai Realisasi

Keterangan Ada (√)

Tidak ( )

1

Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir dengan bahasa Arab bukan bahasa Ibu √

Dengan mengajak peserta didik untuk selalu berbicara menggunakan bahasa Arab, seperti آيف حالكم ؟

2

Menggunakan bahasa Arab tidak menggunakan bahasa lain

Selain menggunakan bahasa Arab pengajar menggunakan bahasa Indonesia ketika menjelaskan materi qawa>’id

3 Percakapan antara individu pada awal pembelajaran bahasa Arab √

Peserta didik saling berkenalan, seperti ،مااسمك ؟dan lain sebagainya من این انت؟

4

Di awal pembelajaran, siswa dikondisikan untuk mendengarkan kalimat-kalimat sempurna dan mempunyai makna yang jelas

Terealisasikan

5

Pelajaran nahwu diajarkan di sela-sela penggunaan ungkapan-ungkapan bahasa dan kalimat-kalimat yang muncul dalam percakapan

Mengajarkan tentang bentuk dhomir yakni ،قلت، قلت، قلت الني

6

Teks Arab tidak disajikan sebelum mereka mengenal suara, kosa kata serta susunan yang ada di dalamnya. √

Dengan memberikan kosa kata baru kemudian menjelaskan makna kosa kota tersebut

7 Tidak menerjemahkan bahasa Arab dengan bahasa apapun √ Terealisasikan

8 Pengembangan keterampilan kognitif siswa

Tidak mengembangkan keterampilan kognitif peserta didik

9 Menjelaskan kata-kata dan kalimat yang sulit menggunakan bahasa Arab dengan berbagai model

√ Terealisasikan

10 Pengajar lebih banyak menggunakan waktunya untuk tanya jawab dengan √ Dengan selalu menanyakan

penjelasan yang belum

Page 77: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

siswa dipahami oleh peserta didik

11 Sebagian besar waktu pembelajaran digunakan untuk latihan bahasa √ Terealisasikan

12 Pengembangan kemampuan siswa lebih banyak untuk berbicara dibandingkan pada aspek yang lain

√ Terealisasikan

Yogyakarta, 27 Februari 2013 Observer

(Emi Rosyidatul Muhaddiyah) NIM. 09420189

Page 78: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

Observasi Kegiatan Pembelajaran

Tentor : Muhammad Fahrun Nadhif, S.Pd.I

Mata Pelajaran : Bahasa Arab

Topik Bahasan : Madrasah & Qowa’id (جملة مفيدة)

Kelas : Dasar

Jam : 19.00-20.30 WIB

Hari & Tanggal : Jumat, 01 Maret 2013

No Aspek yang dinilai Realisasi

Keterangan Ada (√)

Tidak ( )

1

Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir dengan bahasa Arab bukan bahasa Ibu √

Dengan mengajak peserta didik untuk selalu berbicara menggunakan bahasa Arab, seperti آيف حالكم ؟

2

Menggunakan bahasa Arab tidak menggunakan bahasa lain

Selain menggunakan bahasa Arab pengajar menggunakan bahasa Indonesia ketika menjelaskan materi qawa>’id

3 Percakapan antara individu pada awal pembelajaran bahasa Arab √ Peserta didik saling bercerita

mengenai dirinya sendiri

4

Di awal pembelajaran, siswa dikondisikan untuk mendengarkan kalimat-kalimat sempurna dan mempunyai makna yang jelas

Menceritakan tentang المدرسة

5

Pelajaran nahwu diajarkan di sela-sela penggunaan ungkapan-ungkapan bahasa dan kalimat-kalimat yang muncul dalam percakapan

Mengajarkan tentang huruf jar, seperti yang terdapat dalam kalimat ن بيتي قریب م الجامعة

6 Teks Arab tidak disajikan sebelum mereka mengenal suara, kosa kata serta susunan yang ada di dalamnya.

√ Dengan memberikan kosa kata dan kaidah baru kemudian menjelaskannya

7 Tidak menerjemahkan bahasa Arab dengan bahasa apapun √ Terealisasikan

8 Pengembangan keterampilan kognitif siswa

Tidak mengembangkan keterampilan kognitif peserta didik

9 Menjelaskan kata-kata dan kalimat yang sulit menggunakan bahasa Arab dengan berbagai model

√ Terealisasikan

10 Pengajar lebih banyak menggunakan waktunya untuk tanya jawab dengan siswa

√ Dengan selalu menanyakan penjelasan yang belum dipahami oleh peserta didik

11 Sebagian besar waktu pembelajaran √ Terealisasikan

Page 79: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

digunakan untuk latihan bahasa

12 Pengembangan kemampuan siswa lebih banyak untuk berbicara dibandingkan pada aspek yang lain

√ Terealisasikan

Yogyakarta, 01 Maret 2013 Observer

(Emi Rosyidatul Muhaddiyah) NIM. 09420189

Page 80: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

Observasi Kegiatan Pembelajaran

Tentor : Muhammad Fahrun Nadhif, S.Pd.I

Mata Pelajaran : Bahasa Arab

Topik Bahasan : المسكن

Kelas : Dasar

Jam : 19.00-20.30 WIB

Hari & Tanggal : Senin, 04 Maret 2013

No Aspek yang dinilai Realisasi

Keterangan Ada (√)

Tidak ( )

1

Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir dengan bahasa Arab bukan bahasa Ibu √

Dengan mengajak peserta didik untuk selalu berbicara menggunakan bahasa Arab, seperti آيف حالكم ؟

2 Menggunakan bahasa Arab tidak menggunakan bahasa lain √ Terealisasikan

3 Percakapan antara individu pada awal pembelajaran bahasa Arab √

Peserta didik saling bercerita tentang keluarganya, seperti .أسكن مع أبي و أمي و أختي و أخي

4

Di awal pembelajaran, siswa dikondisikan untuk mendengarkan kalimat-kalimat sempurna dan mempunyai makna yang jelas

Terealisasikan

5

Pelajaran nahwu diajarkan di sela-sela penggunaan ungkapan-ungkapan bahasa dan kalimat-kalimat yang muncul dalam percakapan

Mengajarkan tentang جملة مفيدة

6

Teks Arab tidak disajikan sebelum mereka mengenal suara, kosa kata serta susunan yang ada di dalamnya. √

Dengan memberikan kosa kata baru kemudian menjelaskan makna kosa kota tersebut

7 Tidak menerjemahkan bahasa Arab dengan bahasa apapun √ Terealisasikan

8 Pengembangan keterampilan kognitif siswa

Tidak mengembangkan keterampilan kognitif peserta didik

9 Menjelaskan kata-kata dan kalimat yang sulit menggunakan bahasa Arab dengan berbagai model

√ Terealisasikan

10 Pengajar lebih banyak menggunakan waktunya untuk tanya jawab dengan siswa

√ Dengan selalu menanyakan penjelasan yang belum dipahami oleh peserta didik

11 Sebagian besar waktu pembelajaran √ Terealisasikan

Page 81: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

digunakan untuk latihan bahasa

12 Pengembangan kemampuan siswa lebih banyak untuk berbicara dibandingkan pada aspek yang lain

√ Terealisasikan

Yogyakarta, 04 Maret 2013 Observer

(Emi Rosyidatul Muhaddiyah) NIM. 09420189

Page 82: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

Observasi Kegiatan Pembelajaran

Tentor : Muhammad Fahrun Nadhif, S.Pd.I

Mata Pelajaran : Bahasa Arab

Topik Bahasan : Qowa’id ( mutakallim )

Kelas : Dasar

Jam : 19.00-20.30 WIB

Hari & Tanggal : Senin, 11 Maret 2013

No Aspek yang dinilai Realisasi

Keterangan Ada (√)

Tidak ( )

1

Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir dengan bahasa Arab bukan bahasa Ibu √

Dengan mengajak peserta didik untuk selalu berbicara menggunakan bahasa Arab, seperti نبداء بقراءة بسم اهللاهيا بنا

2

Menggunakan bahasa Arab tidak menggunakan bahasa lain

Selain menggunakan bahasa Arab pengajar menggunakan bahasa Indonesia ketika menjelaskan materi qawa>’id

3

Percakapan antara individu pada awal pembelajaran bahasa Arab √

Peserta didik saling bercakap-cakap mengenai materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya

4

Di awal pembelajaran, siswa dikondisikan untuk mendengarkan kalimat-kalimat sempurna dan mempunyai makna yang jelas

Terealisasikan

5

Pelajaran nahwu diajarkan di sela-sela penggunaan ungkapan-ungkapan bahasa dan kalimat-kalimat yang muncul dalam percakapan

Mengajarkan tentang mutakallim

6 Teks Arab tidak disajikan sebelum mereka mengenal suara, kosa kata serta susunan yang ada di dalamnya.

√ Dengan memberikan kosa kata dan kaidah baru kemudian menjelaskannya

7 Tidak menerjemahkan bahasa Arab dengan bahasa apapun √ Terealisasikan

8 Pengembangan keterampilan kognitif siswa

Tidak mengembangkan keterampilan kognitif peserta didik

9 Menjelaskan kata-kata dan kalimat yang sulit menggunakan bahasa Arab dengan berbagai model

√ Terealisasikan

10 Pengajar lebih banyak menggunakan waktunya untuk tanya jawab dengan √ Dengan selalu menanyakan

penjelasan yang belum

Page 83: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

siswa dipahami oleh peserta didik

11 Sebagian besar waktu pembelajaran digunakan untuk latihan bahasa √ Terealisasikan

12 Pengembangan kemampuan siswa lebih banyak untuk berbicara dibandingkan pada aspek yang lain

√ Terealisasikan

Yogyakarta, 11 Maret 2013 Observer

(Emi Rosyidatul Muhaddiyah) NIM. 09420189

Page 84: PENERAPAN METODE MUBĀSYARAH DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/8645/2/BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf · dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang