penerapan metode index card match untuk...
TRANSCRIPT
PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA
DAN BUDAYA SISWA KELAS IV
MI MUHAMMADIYAH NGASINAN
KECAMATAN WONOSEGORO
KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
WINDA LISTYANINGSIH
NIM 11513058
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
ii
iii
PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA
DAN BUDAYA SISWA KELAS IV
MI MUHAMMADIYAH NGASINAN
KECAMATAN WONOSEGORO
KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
WINDA LISTYANINGSIH
NIM 11513058
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
iv
Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.
Dosen IAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing
Hal : Naskah Skripsi
Lamp : 4 eksemplar
Saudara : Winda Listyaningsih
Kepada:
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Setelah meneliti dan mengadaan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami
kirimkan naskah skripsi saudara/saudari:
Nama : Winda Listyaningsih
NIM : 11113058
Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / PGMI
Judul : PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA
PELAJARAN IPS MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA
DAN BUDAYA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH
NGASINAN KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN
BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2017/2018.
dengan ini kami mohon skripsi saudara/saudari tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
v
vi
DEKLARASI
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Winda Listyaningsih
NIM : 11513058
Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository IAIN
Salatiga.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Man jadda wa jadda” (siapa yang akan bersungguh-sungguh pasti akan berhasil).
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Kedua orang tuaku, Bapak Ngateri dan Ibu Siti Giyanti serta kedua
mertuaku Bapak Muslih dan Ibu Siti Tadlkiroh sebagai wujud baktiku
kepadanya, yang senantiasa mencintai dan menyayangiku, mendoakanku,
dan menyemangatiku.
2. Suamiku tercinta Wahid Nur Arifin yang telah memberi dukungan,
semangat dan selalu mendoakanku.
3. Anakku tercinta Akmal Syarief Firdaus yang membuatku semangat dalam
menyusun skripsi ini.
4. Adik-adikku tercinta Muhammad Agus Widiyanto, Tsani Nur Rahman,
Tsalis Alfi Farhan dan Farida Rachma Arrabi’.
5. Bapak Ibu dosen IAIN Salatiga.
6. Ibu Dr. Lilik Sriyanti, yang selalu membimbing dan memotivasi penulis.
7. Sahabatku Tri Endah Lestari, Umi Masruroh, Sakina, Nur Hayati yang
telah berjuang bersama.
8. Keluarga besarku yang senantiasa memberi semangat, dukungan serta
turut mendoakanku.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS
MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA PADA SISWA
KELAS 1V MI MUHAMMADIYAH NGASINAN KECAMATAN
WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN
2016/2017”
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah pada junjungan kita Nabi
Muhammad saw. yang senantiasa dinanti-nantikan syafa’atnya di yaumul
qiyamah nanti.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan
dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun
menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr.H. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.
4. Ibu Dr Lilik Sriyanti, M.Si, selaku Dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiranya guna memberikan bimbingan
ix
dan arahan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hingga akhir
penyusunan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu dan bimbingannya kepada penulis.
6. Bapak Ali Musyafak, S.Pd.I, selaku Kepala Sekolah MI Muhammadiyah
Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali, yang telah
mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.
7. Bapak Handogo, S.Pd.I, selaku wali kelas IV MI Muhammadiyah
Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali yang ikut
membantu jalannya penelitian.
8. Peserta didik kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali yang telah mendukung peneliti untuk
melakukan penelitian.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah
memberikan bantuan dan dukungannya hingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan skripsi ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
dibutukan guna menyempurnakan penulisan laporan skripsi ini. Semoga laporan
skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada siapa saja yang membacanya.
Salatiga, 05 Maret 2018
Winda Listyaningsih
NIM 115-13-058
x
ABSTRAK
Listyaningsih, Winda. 2018. Penerapan Metode Index Card Match untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Materi
Keragaman Suku Bangsa dan Budaya pada Siswa kelas IV MI
Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali
Tahun Pelajaran 2017/2018.Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.Pembimbing : Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.
Kata Kunci : Hasil belajar, Ilmu Pengetahuan Sosial, Metode Index Card Match.
Penelitian ini merupakan upaya peningkatan hasil belajar peserta didik
yang dilatar belakangi dengan adanya kenyataan hasil belajar peserta didik kelas
IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali
dalam pembelajaran IPS tergolong rendah. Masalah yang akan dijawab dalam
PTK ini adalah: Apakah penerapan metode Index Card Match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Keragaman Suku Bangsa dan
Budaya pada siswa kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2017/2018.
Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan PTK dengan
menerapkan metode Index Card Match pada siswa kelas IV MI Muhammadiyah
Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali tahun pelajaran
2017/2018. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui tiga siklus yaitu
siklus I, siklus II, dan siklus III. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode
pengumpulan data yang digunakan meliputi tes evaluasi, lembar pengamatan dan
dokumentasi.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode Index Card
Match dalam pembelajaran IPS meningkat. Peningkatan hasil belajar dibuktikan
dengan hasil rata-rata pada tiap siklus, rata-rata hasil belajar kelas IV sebelum
melakukan penerapan metode Index Card match yaitu 63,57 dengan ketuntasan
28,57%. Pada siklus I, 10 siswa mencapai KKM dan 11 siswa belum mencapai
KKM dengan rata-rata meningkat menjadi 67,85 dan ketuntasan 47,62%. Pada
siklus II, 14 siswa mencapai KKM dan 7 siswa belum mencapai KKM dengan
rata-rata meningkat menjadi 70,47 dan ketuntasan 66,67%. Pada siklus III semua
siswa mencapai KKM dengan rata-rata meningkat menjadi 84,42 dan ketuntasan
100%.
xi
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iii
LEMBAR DEKLARASI ........................................................................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK .............................................................................................................. x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...................................... 5
1. Hipotesis Tindakan ............................................................................... 5
2. Indikator Keberhasilan .......................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
1. Manfaat Teoritis .................................................................................... 7
2. Manfaat Praktis ..................................................................................... 7
F. Definisi Operasional ................................................................................. 8
1. Metode Index Card Match .................................................................... 8
2. Hasil belajar IPS ................................................................................... 9
G. Metode penelitian ..................................................................................... 9
1. Rancangan Penelitian ............................................................................ 9
2. Subjek penelitian................................................................................. 10
3. Langkah-langkah Penelitian ............................................................... 11
4. Teknik Pengumpulan data .................................................................. 13
5. Instrumen penelitian ........................................................................... 14
6. Analisis Data ....................................................................................... 15
H. Sistematika Penulisan ............................................................................. 16
xii
BAB II ................................................................................................................... 17
LANDASAN TEORI ............................................................................................ 17
A. Hasil Belajar ........................................................................................... 17
1. Pengertian Belajar ............................................................................... 17
2. Pengertian Hasil Belajar ..................................................................... 17
3. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar ............................. 19
4. Penilaian Hasil Belajar........................................................................ 21
B. IPS di Madrasah Ibtidaiyah .................................................................... 26
1. Pengertian IPS..................................................................................... 26
2. Tujuan IPS .......................................................................................... 28
3. Fungsi IPS ........................................................................................... 29
4. Ruang Lingkup IPS ............................................................................. 30
5. SK dan KD mapel IPS kelas IV semester 1 ........................................ 31
Materi pokok Keragaman Suku Bangsa dan Budaya ............................. 32
C. Metode Index Card Match ..................................................................... 37
1. Fungsi Index Card Match ................................................................... 38
2. Langkah-langkah Metode Index Card Match ..................................... 38
3. Kelebihan dan Kelemahan Index Card Match .................................... 39
BAB III ................................................................................................................. 41
PELAKSANAAN PENELITIAN ......................................................................... 41
A. Subjek Penelitian .................................................................................... 41
1. Gambaran Umum Sekolah .................................................................. 41
2. Subjek Penelitian ................................................................................ 44
3. Waktu penelitian ................................................................................. 46
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 46
1. Deskripsi Data Awal atau Pra Siklus .................................................. 47
2. Deskripsi Pelaksanaan siklus I ............................................................ 48
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .......................................................... 52
4. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ........................................................ 56
BAB IV ................................................................................................................. 59
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 59
xiii
A. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................................... 59
1. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) .................................................. 59
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ..................................................... 62
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II .................................................... 70
4. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III ................................................... 78
B. Pembahasan ............................................................................................ 86
BAB V ................................................................................................................... 89
PENUTUP ............................................................................................................. 89
A. Kesimpulan ............................................................................................. 89
B. Saran ....................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 91
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ 95
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar SK dan KD Mapel IPS kelas IV .................................. 30
Tabel 2.2 Suku-Suku Bangsa di Indonesia ............................................. 31
Tabel 2.3 Rumah Adat di Indonesia ........................................................ 33
Tabel 2.4 Tarian Daerah di Indonesia ..................................................... 34
Tabel 2.5 Lagu Daerah di Indonesia ....................................................... 35
Tabel 3.1 Daftar Guru dan Karyawan MI Muhammadiyah Ngasinan .... 42
Tabel 3.2 Daftar Siswa Kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan ........... 43
Tabel 4.1 Daftar Nilai Siswa Kelas IV Pra Siklus .................................. 58
Tabel 4.2 Daftar nilai siswa kelas IV Siklus I ......................................... 60
Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ......................................... 61
Tabel 4.4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ........................................ 63
Tabel 4.5 Daftar Nilai Siswa Kelas IV Siklus II ..................................... 65
Tabel 4.6 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ........................................ 66
Tabel 4.7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ...................................... 68
Tabel 4.8 Daftar Nilai Siswa Kelas IV Siklus III.................................... 70
Tabel 4.9 Lembar Pengamatan Guru Siklus III ...................................... 71
Tabel 4.10 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III ................................... 73
Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Per Siklus.......................... 76
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Siklus I ................................................................................... 92
Lampiran 2 RPP Siklus II .................................................................................. 100
Lampiran 3 RPP Siklus III.................................................................................. 108
Lampiran 4Lembar Pengamatan Guru Siklus I .................................................. 114
Lampiran 5 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ............................................... 116
Lampiran 6 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ............................................... 118
Lampiran 7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ............................................. 120
Lampiran 8 Lembar Pengamatan Guru Siklus III ..................................... 122
Lampiran 9 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III .................................... 124
Lampiran 10 Dokumentasi ..................................................................... 126
Lampiran 11 Surat Tugas Pembimbing Skripsi ......................................... 129
Lampiran 12 Surat Permohonan Ijin Penelitian ......................................... 130
Lampiran 13 Surat Balasan Ijin Penelitian ........................................................ 131
Lampiran 14 Lembar Konsultasi Skripsi ........................................................... 132
Lampiran 15 Daftar Nilai SKK ......................................................................... 133
Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup ................................................................. 136
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dalam arti luas yaitu pendidikan seumur hidup, bermakna
bahwa pendidikan adalah bagian dari kehidupan itu sendiri. Pengalaman
belajar dapat berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hayat.
Pendidikan adalah segala sesuatu dalam kehidupan yang mempengaruhi
pembentukan berpikir dan bertindak individu. Pendidikan merupakan proses
tanpa akhir yang diupayakan oleh siapa pun, terutama sebagai tanggung jawab
negara (Soyomukti, 2010:28-29).
Pendidikan dalam arti sempit, dilihat dari maknanya yang sempit
pendidikan identik dengan sekolah. Berkaitan dengan hal ini, pendidikan
adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga tempat
mendidik (mengajar). Pendidikan merupakan segala pengaruh yang
diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja (usia sekolah) yang diserahkan
kepadanya (sekolah) agar mempunyai kemampuan kognitif dan kesiapan
mental yang sempurna dan berkesadaran maju yang berguna bagi mereka
untuk terjun ke masyarakat, menjalin hubungan sosial, dan memikul tanggung
jawab mereka sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial (Soyomukti,
2010:40-41).
Pendidikan merupakan sesuatu yang mutlak ada dan harus dipenuhi
dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pendidikan harus
bertumpuh pada pemberdayaan semua komponen masyarakat melalui peran
2
sertanya dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang dirumuskan secara jelas
dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 pendidikan nasional bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis
bertanggung jawab.
Oleh karena itu, untuk menciptakan sumber daya manusia yang kreatif,
inovatif, dan produktif seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No.20
tahun 2003 diperlukan perbaikan sistem pendidikan yang berkualitas. Sistem
pendidikan di Indonesia masih sedikit tertinggal dibanding negara-negara lain.
Sehingga perlu perbaikan-perbaikan yang sesuai dengan perkembangan dan
perubahan zaman. Salah satu hal yang harus diperbaiki adalah proses belajar
mengajar di kelas (Syarifatul Umami, 2015:1-2).
Belajar mengajar adalah suatu proses yang rumit karena tidak sekedar
menyerap informasi dari guru, tetapi melibatkan berbagai kegiatan maupun
tindakan yang harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang
lebih baik (Rusyan dkk, 1989: 1). Proses belajar mengajar yang baik harus
melibatkan keaktifan siswa secara totalitas, artinya melibatkan pikiran,
pendengaran, penglihatan, dan ketrampilan yang dimiliki. Rusyan dkk (1989:
8) juga menyebutkan bahwa tujuan setelah dilakukan proses belajar mengajar
adalah berupa keberhasilan dalam pembelajaran yang ditandai dengan adanya
perubahan kemampuan atau kecakapan yang sebelumnya tidak dimiliki,
3
kemudian muncul. Selain itu, adanya perubahan tingkah laku siswa menuju ke
arah yang lebih baik.
Dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus bisa menciptakan
suasana kelas yang menyenangkan, lebih kreatif dalam mengajar, dan bisa
memanfaatkan media pembelajaran sehingga menjadikan siswa aktif dan
bersemangat mengikuti pembelajaran.
Namun, sampai saat ini sering guru sebagai pelaksana dalam proses
belajar mengajar IPS memberikan penyajian yang bersifat monoton yaitu
dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan menghafal yang
justru membuat siswa bosan dan tidak termotivasi untuk belajar IPS. Hal
tersebut juga terjadi pada guru MI Muhammadiyah Ngasinan kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Selama proses pembelajaran di kelas,
model pembelajaran yang digunakan guru MI Muhammadiyah Ngasinan
kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali masih didominasi metode
ceramah dan penugasan. Guru sebagai penyampai materi sedangkan siswa
hanya sebagai pendengar yang selesai mendengar kemudian mengerjakan
latihan, yang demikian itu membuat siswa bosan, apalagi materi IPS sebagian
besar uraian panjang dan banyak hafalan.
IPS merupakan ilmu pengetahuan yang sangat menarik untuk di
pelajari. Materi-materi yang telah dikemas didalamnya sangat berpengaruh
dalam kehidupan sehari-hari. Proses kehidupan manusia selalu berhubungan
dengan sesama manusia dan makhluk hidup lainnya. Hal ini disebabkan
karena manusia pada hakekatnya sebagai makhluk sosial. IPS sebagai program
4
pendidikan tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial semata, melainkan
juga harus diarahkan membina siswa menjadi warga masyarakat dan warga
negara yang memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan bersama. Oleh sebab
itu, siswa yang dibina tidak hanya cukup berpengetahuan dan berkemampuan
berpikir tinggi semata, melainkan harus memiliki kesadaran dan tanggung
jawab tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara. Dengan
demikian materi IPS sangat mudah untuk diterapkan, dimengerti, dicerna,
dipahami dan dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik,
khususnya peserta didik kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali.
Setelah dilakukan observasi awal di MI Muhammadiyah Ngasinan
Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali, diketahui bahwa prestasi belajar
IPS di sekolah tersebut tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain media pembelajaran yang terbatas, model pembelajaran
guru yang klasikal dan monoton, serta kurangnya minat belajar siswa sehingga
pelajaran yang diberikan sangat susah untuk dipahami. Disisi lain, tingkat
penguasaan pelajaran IPS mereka masih sangat rendah.
Dengan adanya beberapa masalah yang muncul di MI Muhammadiyah
Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “PENERAPAN METODE INDEX CARD
MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
MATA PELAJARAN IPS MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA
DAN BUDAYA KELAS 1V MI MUHAMMADIYAH NGASINAN
5
KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN
PELAJARAN 2016/2017”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
masalah dalam penelitian ini : Apakah penerapan metode Index Card Match
dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS materi keragaman
suku bangsa dan budaya di Indonesia siswa kelas IV MI Muhammadiyah
Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2016/2017?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS dengan
menerapkan metode Index Card Match materi keragaman suku bangsa dan
budaya siswa kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2016/ 2017.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah, “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”
(Arikunto, 2010:71). Adapun menurut Sugiyono (2010:96), “Hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan
6
pada fakta-fakta yang empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis
terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik”.
Dari kedua pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa
hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara mengenai jawaban
atas rumusan masalah yang masih perlu dibuktikan di lapangan atau masih
perlu diuji melalui penelitian. Dalam penelitian ini, dapat dirumuskan
hipotesis “penerapan metode Index Card Match dapat meningkatkan hasil
belajar siswa mata pelajaran IPS materi keragaman suku bangsa dan
budaya pada siswa kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2016/2017”.
2. Indikator Keberhasilan
Indikator Keberhasilan adalah suatu hasil yang telah dicapai oleh
peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan metode yang
telah diterapkan dan hasil yang dicapai sudah memenuhi standar Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Adapun standar KKM mata pelajaran IPS
MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten
Boyolali adalah 70. Penerapan Index Card Match ini dikatakan efektif
apabila indikator yang diharapkan tercapai, adapun indikator yang
dirumuskan:
1. Adanya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
materi keragaman suku bangsa dan budaya.
7
2. Ketuntasan siswa secara klasikal dalam pembelajaran IPS materi
Keragaman Suku Bangsa dan Budaya mencapai presentase 85% siswa
dikelas dapat mencapai KKM
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik
secara teoritis maupun praktis.
Adapun manfaat tersebut sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi program studi pendidikan guru sekolah dasar, sebagai referensi
atau acuan tentang upaya meningkatkan hasil belajar IPS dengan
metode Index Card Match.
b. Sebagai bahan referensi dan perbandingan bagi peneliti selanjutnya
yang akan mengkaji masalah yang relevan dengan penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Bagi peneliti calon pendidik, dapat menjadi bekal untuk terjun di dunia
pendidikan.
b. Bagi guru
Sebagai masukan bagi guru untuk dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam menggunakan model pembelajaran yang sesuai
dan efektif.
8
c. Bagi Siswa
Memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga
meningkatkan kemandirian belajar dan hasil belajar yang baik.
d. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini akan memberikan informasi yang berharga
terhadap upaya perbaikan pembelajaran sehingga dapat menunjang
tercapainya target kurikulum dan daya serap siswa yang diharapkan.
Karena prestasi belajar siswa yang baik dapat menambah
kepercayaan masyarakat terhadap sekolah.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran atas maksut utama penulis
dalam penggunaan judul, maka akan dijelaskan definisi istilah berikut:
1. Metode Index Card Match
Metode Index Card Match (mencari pasangan) adalah strategi yang
cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah
diberikan sebelumnya (Zaini, dkk, 2002:64). Implementasi metode ini
adalah tiap-tiap peserta didik nantinya akan diberikan satu kartu yang
informasi atau pertanyaan dan jawaban secara acak. Peserta didik
kemudian diminta untuk menemukan temannya yang memiliki kartu
dengan jawaban dari pertanyaan atau pernyataan yang dibawa teman yang
lain. Peserta didik yang telah menemukan pasangannya tersebut, kemudian
berkumpul menjadi satu dan menyajikan sendiri apa yang telah
ditemukannya.
9
Jadi metode Index Card Match adalah suatu metode
pembelajaran dimana siswa diberikan kartu dan dan siswa diminta untuk
mencari pasangan dari kartu yang telah dipegang.
2. Hasil belajar IPS
Menurut Susanto (2013:5) mengemukakan bahwa hasil belajar
adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang
menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari
kegiatan belajar.
Jadi, hasil belajar adalah nilai perolehan yang telah dicapai dari
suatu pekerjaan sesuai dengan usaha yang dilakukannya dalam proses
kegiatan belajar.
Sedangkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah nilai hasil belajar sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang diharapkan, yaitu adanya peningkatan nilai belajar dari
pembelajaran sebelumnya. Dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila
dari siklus I ke siklus II dan seterusnya hasil belajar mengalami
peningkatan secara berkesinambungan, sesuai Kriteria Ketuntasan
Minimun (KKM) yang dipatokkan pada mata pelajatan Ilmu Pengetahuan
Sosial.
G. Metode penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini meggunakan Penelitian Tindakan kelas atau
PTK.Istilah dalam bahasa inggrisnya adalah Classroom Action Research.
10
Dengan demikian, prosedur dan langkah-langkah pelaksanaan penelitian
ini akan mengikuti prinsip-prinsip penelitian tindakan yang telah umum
dilakukan. Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian tindakan yang
dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di
kelas.(Kunandar, 2013:46)
Menurut Suharsimi Arikunto (2007:3) Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersama..
2. Subjek penelitian
Penelitian dilaksanakan di MI Muhammadiyah Ngasinan
Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali dan dilaksanakan pada siswa
kelas IV yang berjumlah 21 siswa. Dasar pertimbangan pemilihan subjek
adalah perlunya penerapan tindakan dalam penelitian ini terhadap
pembelajaran IPS di MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali tersebut mengingat masih rendahnya
hasil belajar IPS terutama pada siswa kelas IV. Untuk itu peneliti mencoba
mencari suatu solusi yang dapat memecahkan masalah tersebut sehingga
hasil belajar siswa kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali dapat meningkat. Penelitian ini
dilakukan tiga kali tahapan yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Siklus I
sudah menerapkan Metode Index Card Match setelah itu dilakukan
refleksi untuk perbaikan pada siklus ke II dan seterusnya.
11
3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian menggunakan PTK guna mencari pemecahan masalah yang
ditemui di dalam kelas. PTK akan dilaksanakan dengan tiga siklus.
Masing-masing siklus terdiri dari tahapan-tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses pengembangan rencana yang
akan dilaksanakan untuk mengurangi atau menghilangkan masalah
yang ada dikelas. Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah
kita mengetahui masalah dalam pembelajaran. Kegiatan yang
dilakukan adalah:
1) Mengadakan pertemuan dengan guru kelas IV Mi Muhammadiyah
Ngasinan untuk berdiskusi tentang persiapan penelitian
2) Menyiapkan materi
3) Membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4) Membuat lembar soal untuk mengetahui prestasi belajar siswa
5) Memberi instrumen penelitian berupa lembar observasi kegiatan
guru
6) Memberi instrumen penelitan berupa lembar observasi kegiatan
siswa
12
b. Pelaksanaan
Tahap ke 2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang
merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu
mengenakan tindakan kelas (Arikunto,dkk,2007:18).
Perencanaan diwujudkan dengan adanya tindakan dari guru
berupa solusi tindakan sebelumnya. Kegiatan pembelajaran terdiri dari
tiga kegiatan yaitu pendahuluan, inti dan penutup.
c. Pengamatan
Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran diamati, dicatat, dinilai kemudian dianalisis untuk
dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan
inisiatif siswa selama kegiatan pembelajaran.
d. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang sudah dilakukan (Arikunto,dkk,2007:19).
13
Untuk lebih jelasnya berikut adalah skema siklus penelitian
PTK.
Gambar: 1.1
Siklus Penelitian Tindakan Kelas
(Arikunto, dkk, 2007:16)
4. Teknik Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan tindakan tes, dokumentasi
dan pengamatan.
a. Tes
Dalam pelaksanaan tes siswa diberikan soal-soal yang sesuai
dengan materi yang sudah diberikan. Dalam menjawab soal-soal siswa
mengerjakan dilembar jawaban yang sudah disediakan. Tes dilaksanakan
persiklus untuk mengetahui perkembangan pemahaman peserta didik
terhadap materi pelajaran setiap tahapnya.
14
b. Dokumentasi
Dalam penelitian ini data yang diambil dari dokumentasi adalah
data mengenai profil sekolah baik dari sistem pendidikan maupun dari segi
organisasi sekolah, foto kegiatan peserta didik pada saat proses kegiatan
pembelajaran.
c. Pengamatan/ Observasi
Dalam setiap siklus peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa
untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap IPS materi Keragaman
Suku Bangsa dan Budaya.
5. Instrumen penelitian
Untuk mendapatkan data pada penelitian ini, bentuk instrumen
penelitian adalah:
a. Pedoman/lembar pengamatan (observasi) digunakan untuk mengamati
kegiatan dalam proses belajar dengan menggunakan penerapan metode
Index Card Match.
b. Soal / tes digunakan untuk mengetahui berhasil tidaknya siswa dalam
menguasai materi setelah menggunakan penerapan metode index card
match.
c. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui keadaan sekolah sebagai
tempat penelitian, yang berisi tentang profil, data sekolah, foto
keadaan sekolah.
15
6. Analisis Data
Semua data yang telah kita peroleh dan kita kumpulkan pada
dasarnya untuk menguji atau membuktikan kebenaran hipotesis. Benar
tidaknya dugaan itu akan dibuktikan melalui data yang kita peroleh dari
lapangan. Oleh sebab itu, pada tahap ini data sebagaimana adanya harus
dianalisa, diolah, dan disusun sedemikian rupa sehingga bisa digunakan
untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan.
Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan
dilakukan analisis dengan:
a. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut:
x =
∑X
∑ N
Keterangan:
x = nilai rata-rata
∑X = Jumlah semua nilai siswa
∑ N = Jumlah siswa (Aqib, 2006:40-41)
b. Menghitung presentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus
sebagai berikut:
P=
∑siswa yang tuntas belajar X 100
∑ siswa
16
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penelitian tindakan kelas yang akan penulis ajukan
meliputi beberapa bab seperti tertera di bawah ini:
Bab I: Pendahuluan
Pada bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah
tujuan penelitian, hipotesis tindakan,,manfaat penelitian
penjelasan definisi operasional, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
Bab II: Landasan Teori
Bab ini menguraikan pengertian hasil belajar mata pelajaran
IPS, metode Index Card Match, dan pengaruh hasil belajar
menggunakan Index Card Match.
Bab III: Pelaksanaan Penelitian
Meliputi subjek penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I dari
rencana, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Deskripsi
pelaksanaan siklus II dari rencanaa pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Deskripsi pelaksanaan siklus III dari rencana,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan
Meliputi hasil penelitian dan pembahasan dari siklus I, siklus
Il, dan siklus IlI.
Bab V: Kesimpulan
Terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Slameto, 1991:2). Perubahan itu bersifat relatif konstan
dan berbekas. Dalam kaitan ini, proses belajar dan perubahan merupakan
bukti hasil yang diproses. Belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran,
tetapi juga penyusunan, kebiasaan, persepsi, kesenangan atau minat,
penyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain, dan cita-cita.
Dengan demikian, seseorang dikatakan belajar apabila terjadi perubahan
pada dirinya akibat adanya latihan dan pengalaman melalui interaksi
dengan lingkungan.
Menurut penelitian secara psikologis, belajar merupakan suatu
proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Slameto,
1991:2).
2. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian hasil belajar sebagaimana
18
diuraikan di atas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam K. Brahim dalam
ahmad susanto (2013:5) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat
diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam memepelajari materi
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil
tes mengenal materi pelajaran tertentu.
Secara sederhana yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena
belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha
untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan intruksional, biasanya guru
menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang
berhasil mencapai tujun-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional.
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai
dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi.
Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal dalam Ahmad Susanto (2013:5)
bahwa evaluasi merupakan proses pengunaan informasi untuk membuat
pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan
siswa. Selain itu, dengan dilakukanya evaluasi atau penilaian ini dapat
dijadikan Feedback atau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur
tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja
diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan
keterampilan. Dengan demikian, penilain hasil belajar siswa mencakup
segala hal yang dipelajari disekolah, baik itu menyangkut pengetahuan,
19
sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang
diberikan kepada siswa.
Dari definisi-definisi di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar
adalah perubahan taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah
mengikuti proses pembelajaran dalam waktu tertentu baik berupa
perubahan kognitif, afektif, dan psikomotorik kemudian akan diukur dan
dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan serta
merubah perilaku secara keseluruhan dalam interaksi antara individu
dengan lingkungan dari hasil pengalamannya sendiri.
3. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar
Hasil belajar kaitan erat dengan proses belajar sehingga faktor
yang mempengaruhi belajar akan berpengaruh terhadap hasil belajar.
Seperti apa yang diutarakan oleh Suryabrata 2004 (dalam Sriyanti,
2013:24), secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi
keberhasilan belajar yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri
individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal berarti
faktor-faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor-faktor eksternal
terdiri dari faktor non sosial dan faktor sosial.
20
1) Faktor non sosial
Faktor non sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang
berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Faktor non
sosial merupakan kondisi fisik yang ada di lingkungan sekolah,
keluarga maupun di masyarakat. Aspek fisik tersebut bisa berupa
peralatan sekolah, sarana belajar, gedung dan ruang belajar,
kondisi geografis sekolah dan rumah, iklim dan cuaca, jarak rumah
ke sekolah, sarana transportasi dan sejenisnya.
2) Faktor sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang
berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilah
menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan, sekolah dan
lingkungan masyarakat.
b. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor
fisioligis dan faktor psikologis.
1) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam
diri individu
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri
individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat
21
kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan
dan lain sebagainya.
Faktor eksternal dan internal mempengaruhi keberhasilan belajar.
Pengaruhnya bisa bersifat positif (mendukung), namun bisa juga negatif
(menghambat).
4. Penilaian Hasil Belajar
a. Fungsi dan Tujuan Penilaian
Menurut Nana Sudjana (2011:3) penilaian berfungsi sebagai :
1) Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksionl.
Dengan fungsi ini maka penilaian harus mengacu kepada rumusan-
rumusan tujuan instruksional.
2) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan
mungkin dilakukan dalam hal tujuan instruksional, kegiatan belajar
siswa, strategi mengajar guru, dll.
3) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada
para orang tuanya. Dalam laporan tersebut dikemukakan
kemampuan dan keckapan belajar siswa dalam berbagai bidang
studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya.
Tujuan penilaian menurut Nana Sudjana (2011: 4) adalah:
1) Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat
diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang
studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.
22
2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran
disekolah.
3) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian.
4) Memberikan pertanggung jawaban dari pihak sekolah kepada
pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi
pemerintah, masyarakat, dan para orang tua siswa.
b. Jenis dan Sistem Penilaian
Dilihat dari fungsinya, jenis penilain ada beberapa macam,
yaitu penilain formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik,
penilaian selektif, dan penilaian penempatan (Nana Sudjana, 2011: 5).
Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada
akhir program belajar-mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan
proses belajar-mengajar itu sendiri. Dengan demikian, penilaian
formatif berorientasi kepada proses belajar-mengajar. Dengan penilain
formatif diharapkan guru dapat memperbaiki program pengajaran dan
strategi pelaksanaannya,
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada
akhir unit program, yaitu akhir catur wulan, akhir semester, dan akhir
tahun. Tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh para
siswa, yakni seberapa jauh tujuan-tujuan kurikuler dikuasai oleh para
siswa. Penilaian ini berorientasi kepada produk, bukan kepada proses.
Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk
melihat kelemahan-kelemahan siswa serta faktor penyebabnya.
23
Penilaian ini dilaksanakan untuk keperluan bimbingan belajar,
pengajaran remidial, menemukan kasus-kasus, dll. Soal-soal tentunya
disusun agar dapat ditemukan jenis kesulitan belajar yang dihadapi
oleh para siswa.
Penilain selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk
keperluan seleksi, misalnya ujian saringan masuk ke lembaga
pendidikan tertentu.
Penilaian penempatan adalah penilaian yang ditujukan untuk
mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan yang diperlukan
bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang
diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu.
Dengan perkataan lain, penilaian ini berorientasi kepada kesiapan
siswa untuk menghadapi program baru dan kecocokan program belajar
dengan kemampuan siswa. Dari segi alatnya, penilaian hasil belajar
dapat dibedakan menjadi tes dan bukan tes (nontes). Tes ini ada yang
diberikan secara lisan dan tes tulisan/tertulis, dan ada tes tindakan
(menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan). Soal-soal tes ada yang
disusun secara objektif, dan ada juga yang dalam bentuk esai atau
uraian. Sedangkan bukan tes sebagai alat penilaian mencakup
observasi, kuesioner, wawancara, skala, sosiometri, studi kasus, dll.
24
c. Prinsip dan Prosedur Penilaian
Mengingat pentingnya penilaian dalam menentukan kualitas
pendidikan, maka upaya merencanakan dan melaksanakan penilaiaan
hendaknya memperhatikan beberapa prinsip dan prosedur penilaian.
Prinsip-prinsip penilaian menurut Nana Sudjana (2011:8) yang
dimaksudkan antara lain adalah sebagai berikut:
1) Dalam menilai hasil belajar hendaknya dirancang sedemikian rupa
sehingga jelas abilitas yang harus dinilai, materi penilaian, alat
penilaian, dan interpretasi hasil penilaian. Sebagai patokan atau
rambu-rambu dalam merancang penilaian hasil belajar adalah
kurikulum yang berlaku dan buku pelajaran yang digunakannya.
2) Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagian integral dari
proses belajar mengajar. Artinya, penilaian senantiasa dilaksanakan
pada setiap saat proses belajar-mengajar sehingga pelaksanaannya
berkesinambungan.
3) Agar diperoleh hasil belajar yang objektif dalam pengertian
menggambarkan prestasi dan kemampuan siswa sebagaimana
adanya, penilaian harus menggunakan berbagai alat penilaian dan
sifatnya komprehensif.
4) Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tindak lanjutnya.
Data penilaian sangat bermanfaat bagi guru maupun bagi siswa.
Ada beberapa langkah yang dapat dijadikan pegangan dalam
melaksanakan proses penilaian hasil belajar yaitu :
25
1) Merumuskan atau mempertegas tujuan-tujuan pengajaran.
Mengingat fungsi penilaian hasil belajar adalah mengukur tercapai
tidaknya tujuan pengajaran, maka perlu dilakukan upaya
mempertegas tujuan pengajara sehingga dapat memberikan arah
terhadap penyusunan alat-alat penilaian.
2) Mengkaji kembali materi pengajaran berdasarkan kurikulum dan
silabus mata pelajaran.
3) Menyusun alat-alat penilaian, baik tes maupun nontes yang cocok
digunakan dalam menilai jenis-jenis tingkah laku yang tergambar
dalam tujuan pengajaran.
4) Menggunakan hasil-hasil penilaian sesuai dengan tujuan penilaian
tersebut.
d. Hasil Belajar Sebagai Objek Penilaian
Hasil Belajar sebagai objek penilaian menurut Nana Sudjana
(2011 : 22) ada tiga ranah yaitu:
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi,
dan internalisasi.
Ranah psikomotorik berkenan dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak.
26
B. IPS di Madrasah Ibtidaiyah
1. Pengertian IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang
bersumber dari kehidupan sosial masyarakat yang diseleksi dengan
menggunakan konsep-konsep ilmu sosial yang digunakan untuk
kepentingan pembelajaran (Khulatul Luthfiah, 2016:311).
Ilmu Pengetahuan Sosial, yang sering disingkat IPS, adalah ilmu
pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora
serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka
memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik,
khususnya di tingkat dasar dan menengah (Susanto, 2013:137). Hakikat
IPS di sekolah dasar memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan
sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai warga negara sedini mungkin.
Karena pendidikan IPS tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan
semata, tetapi harus berorientasi pada pengembangan keterampilan
berpikir kritis, sikap, dan kecakapan-kecakapan dasar siswa yang berpijak
pada kenyataan kehidupan sosial kemasyarakatan sehari-hari dan
memenuhi kebutuhan bagi kehidupan sosial siswa di masyarakat (Susanto,
2013:138).
Menurut Maryani dalam bukunya Susanto (2013:140) pendidikan
IPS adalah bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan,
adaptasi, seleksi, dan modifikasi dari konsep-konsep dan keterampilan
disiplin sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, politik, dan ekonomi
27
yang diorganisasikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan
pembelajaran.
Menurut Banks dalam bukunya Susanto (2013:140) pendidikan
IPS adalah social studies merupakan bagian dari kurikulum di sekolah
yang bertujuan untuk membantu mendewasakan siswa supaya dapat
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai dalam
rangka berpartisipasi di dalam masyarakat, negara, dan bahkan di dunia.
Banks menekankan begitu pentingnya pendidikan IPS diterapkan
di sekolah-sekolah, mulai dari tingkat dasar sampai ke perguruan tinggi,
terutama di sekolah dasar dan menengah.
Menurut Jarolimek dalam bukunya Susanto (2013:141) pendidikan
IPS adalah berhubungan erat dengan pengetahuan, keterampiln, sikap, dan
nilai-nilai yang memungkinkan siswa berperan serta dalam kelompok
masyarakat di mana ia tinggal. Kedua pengertian di atas, yang di berikan
oleh Banks dan Jarolimek menekankan kepada upaya pembentukan moral
anak sebagai warga negara atau anggota masyarakat yang mampu berperan
serta dalam kelompok hidupnya.
Menurut Buchari Alma dalam bukunya Susanto (2013:141) IPS
adalah sebagai suatu program pendidikan yang merupakan suatu
keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam
lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan sosialnya dan yang
bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial, seperti : geografi, sejarah,
ekonomi, antropologi, sosiologi, politik, dan psikologi. Dengan
28
mempelajari IPS ini sudah semestinya siswa mendapatkan bekal
pengetahuan yang berharga dalam memahami dirinya sendiri dan orang
lain dalam lingkungan masyarakat yang berbeda tempat maupun waktu,
baik secara individu maupun secara kelompok, untuk menemukan
kepentingannya yang akhirnya dapat terbentuk suatu masyarakat yang baik
dan harmonis.
2. Tujuan IPS
Tujuan utama pembelajaran IPS ialah untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di
masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala
ketimpangan terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi
sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa
masyarakat (Susanto,2013:145).
Menurut Mutakin dalam bukunya Susanto (2013:145) merumuskan
tujuan pembelajaran IPS di sekolah, sebagai berikut:
a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau
lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan
kebudayaan masyarakat.
b. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunaan
metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.
29
c. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta
membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang
berkembang di masyarakat.
d. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta
mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil
tindakan yang tepat.
e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu
membangun diri sendiri agar survive kemudian bertanggung jawab
membangun masyarakat.
3. Fungsi IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial selain mempunyai tujuan membentuk
warga negara yang baik, dengan memiliki kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan di masyarakat, juga
memiiki fungsi aplikatif. Fungsi yang dimaksud adalah ilmu pengetahuan
sosial sebagai pendidikan. Fungsi ilmu pengetahuan sosial sebagai
pendidikan, selain memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan sosial
dalam kehidupan sehari-hari. Yang dimaksud keterampilan sosial, yaitu
keterampilan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan
hidup bermasyarakat, seperti bekerja sama, gotong royong, tolong-
menolong sesama umat manusia, dan melakukan tindakan dalam
memecahkan persoalan sosial masyarakat. Sedangkan keterampilan
intelektual dalam ilmu pengetahuan sosial adalah keterampilan berpikir,
30
kecepatan dalam memanfaatkan pikiran, cepat tanggap dalam menghadapi
permasalahan sosial di masyarakat (Rasimin,2012:7-8).
Menurut Sumaatmadja dalam bukunya Rasimin (2012:8) fungsi
ilmu pengatahuan sosial sebagai program pendidikan adalah
mengembangkan perhatian dan kepedulian sosial siswa terhadap
kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat. Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa fungsi ilmu pengetahuan sosial sebagai pendidikan
adalah membina siswa menjadi warga negara yang baik yang memiliki
pengetahuan keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi
dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara. Mengingat bahwa
kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat berkembang secara terus-
menerus, maka landasan pengembangan ilmu pengetahuan sosial sebagai
program pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan dan perubahan
sekaligus kemajuan masyarakat (Rasimin,2012:8).
4. Ruang Lingkup IPS
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek- aspek sebagai
berikut:
a. Sistem sosial dan budaya
b. Manusia, tempat, dan lingkungan.
c. Perilaku ekonomi, dan kesejahteraan.
d. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan.
e. Sistem berbangsa dan bernegara.
31
5. SK dan KD mapel IPS kelas IV semester 1
Tabel 2.1
SK dan KD IPS kelas IV semester 1
Standar kompetensi Kompetensi dasar
1. Memahami sejarah, kenampakan alam
dan keragaman suku bangsa di lingkungan
kabupaten / kota dan provinsi
1.1. Membaca peta lingkungan setempat
(kabupaten/kota provinsi) dengan
menggunakan skala sederhana
1.2. Mendeskripsikan kenampakan alam di
lingkungan kabupaten/kota dan
propinsi serta hubungannya dengan
keragaman sosial budaya
1.3. Menunjukkan jenis dan persebaran
sumber daya alam serta
pemanfaatannya untuk kegiatan
ekonomi di lingkungan setempat
1.4. Menghargai keragaman suku bangsa
dan budaya setempat (kabupaten/kota,
provinsi)
1.5.Menghargai berbagai peninggalan
sejarah di lingkungan setempat
(kabupaten/kota, provinsi) dan menjaga
kelestariannya
32
6. Materi pokok Keragaman Suku Bangsa dan Budaya
a. Keragaman Suku Bangsa
Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, bahkan
ratusan suku bangsa. Suku-suku bangsa Indonesia tinggal di seluruh
pelosok Nusantara. Mereka tinggal dan mendiami pulau-pulau yang
ada di wilayah Indonesia ini. Ada yang tinggal di Pulau Sumatera,
Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali, dan sebagainya.
Berikut ini beberapa suku bangsa di Indonesia
Tabel 2.2
Suku-suku Bangsa di Indonesia
No Suku Bangsa Provinsi
1 Aceh, Gayo Nanggroe Aceh Darusalam
2 Batak Sumatera Utara
3 Minangkabau Sumatera Barat
4 Palembang Sumatera Selatan
5 Melayu Riau
6 Lampung Lampung
7 Badui Banten
8 Sunda Jawa Barat
9 Jawa Jawa Tengah, DIY
10 Madura, Tengger Jawa Timur
11 Bali Bali
12 Dayak Kalimantan Timur
13 Banjar Kalimantan Selatan
14 Gorontalo Sulawesi Utara
33
15 Bugis Sulawesi Selatan
16 Ambon Maluku
17 Asmat Papua
18 Sasak NTB
19 Timor NTT
20 Betawi DKI Jakarta
b. Adat istiadat
Adat istiadat suku-sukun bangsa di Indonesia juga berbeda-
beda. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh lingkungan setempat. Adat-
istiadat merupakan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh
masyarakat setempat yang dilakukan secara turun-temurun. Adat
istiadat ini contohnya adalah upacara adat. Contoh upacara adat di
Indonesia, antara lain:
1) Ngaben adalah upacara pembakaranb jenazah di Bali
2) Kesondo adalah upacara yang dilakukan oleh masyarakat yang
menganut agama hindu di sekitar Gunung Bromo. Kesondo
merupakan upacara mempersembahkan sesaji di kawah Gunung
Bromo.
3) Tolak Bala adalah upacara yang dilakukan masyarakat suku
Melayu bertujuan untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa
agar terhindar dari bencana.
c. Rumah Adat
34
Rumah adat di Indonesia bentuknya bermacam-macam.
Hampir semua provinsi di Indonesia nmempunyai rumah adat. Rumah
adat menunjukkan ciri khas daerah masing-masing. Rumah adat tiap
daerah berbeda-beda namanya.
Tabel 2.3
Nama-nama rumah adat di Indonesia
No. Provinsi Nama Rumah Adat
1 Jawa Tengah Joglo
2 Papua (Irian Jaya) Honai
3 Minangkabau (Sumatera Barat) Gadang
4 Sumatera Utara Jabu Bolon
5 Sulawesi Selatan Tongkonan
6 Kalimantan Timur Lamin
7 Kalimantan Tengah Betang
8 Kalimantan Selatan Anjungan
d. Pakain adat
Pakaian adat adalah pakaian yang dipakai pada upacara-
upacara adat atau pada saat-saat tertentu. Jadi tidak di pakai setiap hari.
Bangsa Indonesia memiliki beraneka ragam pakaian daerah atau
pakaian adat, antara lain sebagai berikut:
1) Baju Teluk Belangga, Cekak Musang, dan Kurung berasal dari
Riau.
2) Baju Beskap dan Blangkon berasal dari Jawa Tengah.
35
3) Baju Surjan dan Blangkon berasal dari Yogyakarta.Baju Rompi
dan Destar berasal dari Kalimantan Selatan.
4) Baju Jas Tutup dan Blangkon berasal dari Jawa Timur.
e. Tarian Daerah
Hampir setiap daerah di Indonesia mempunyai tarian
daerahatau tarian adat. Tarian daerah di Indonesia bermacam-macam
jenisnya. Tarian daerah ini biasanya dipentaskan dengan maksud dan
tujuan tertentu. Misalnya tarian daerah itu dipentaskan dengan tujuan
untuk menyambut tamu agung, upacara keagamaan, dan sebagainya.
Contoh, tari Gambyong dari Jawa Tengah dipentaskan untuk
menyambut tamu yang hadir pada acara resepsi pernikahan seseorang.
Tabel 2.4
Nama-nama Tarian Daerah di Indonesia
No. Daerah Nama Tarian
1 NAD Tari Marhaban
2 Sumatera Barat Tari Lilin
3 Sumatera Utara Taro Tor-Tor Martunggo
4 Riau Tari Zapin
5 Jambi Tari Rangguk
6 Bengkulu Tari Andung
7 Sumatera Selatan Tari sriwijaya
8 Jawa Barat Tari Jaipong
9 DKI Jakarta Tari Cokek
10 Jawa Tengah Tari Gambyong
11 Yogyakarta Tari Srimpi
36
No. Daerah Nama Tarian
12 Jawa Timur Tari Ngremo
13 Bali Tari Pendet
14 NTB Tari Selendang
15 NTT Tari Perang
16 Kalimantan Barat Tari Monong
17 Kalimantan Tengah Tari Mandau
18 Sulawesi Utara Tari Maengket
19 Sulawesi Tengah Tari Pajoge Nitongka
20 Sulawesi Selatan Tari Pakarena
21 Maluku Tari Cakalele
f. Macam-macam alat musik daerah
Jenis alat musik daerah yang ada di Indonesia ini juga
bermacam-macam. Setiap daerah mempunyai alat musik daerah yang
berbeda.
Contoh alat musik daerah di Indonesia, sebagai berikut:
1) Angklung, dan calung dari Sunda, Jawa Barat
2) Gamelan dari Jawa Tengah
3) Sasando dari NTT
4) Kulintang dari Minahasa
5) Tifa dari Maluku
g. Macam-macam lagu daerah
Tabel 2.5
Nama-nama Lagu Daerah di Indonesia
No Provinsi Nama Lagu Daerah
1 NAD Bungong Jeumpa
2 Sumatera Utara Butet
37
No Provinsi Nama Lagu Daerah
3 Sumatera Barat Madesak
4 Jambi Injit-Injit Semut
5 Riau soleram
6 Bengkulu Lalan Betek
7 Lampung Lipang Lipangdang
8 DKI Jakarta Keroncong Kemayoran
9 Jawa Barat Bubuy Bulan
10 Yogyakarta Pitik Tukung
11 Jawa Tengah Jamuran, Olir-Ilir
12 Jawa Timur Kerapan sapi
13 Bali Janger
14 NTT Potong Bebek
15 Kalimantan Barat Cik-Cik Periok
16 Kalimantan tengah Ampar-Ampar Pisang
17 Sulawesi Utara O ina Ni keke
18 Sulawesi Selatan Angin Mamiri
19 Maluku Waktu Hujan Sore-Sore
20 Papua Yamko Rambe Yamko
C. Metode Index Card Match
Metode Index Card Match (mencari pasangan) adalah strategi yang
cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah di
berikan sebelumnya (Zaini, dkk, 2002:64). Metode Index Card Match ini
berhubungan dengan cara-cara untuk mengingat kembali apa yang telah
mereka pelajari dan menguji pengetahuan serta kemampuan mereka saat ini
38
dengan teknik mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal
sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana
menyenangkan. Biasanya guru dalam kegiatan belajar mengajar memberikan
banyak informasi kepada siswa agar materi ataupun topik dalam program
pembelajaran dapat terselesaikan tepat waktu, namun guru terkadang lupa
bahwa tujuan pembelajaranbukan hanya materi yang selesai tepat waktu
tetapi sejauh mana materi telah disampaikan dapat diingat oleh siswa. Karena
itu dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan peninjauan ulang atau review
untuk mengetahui apakah materi yang disampaikan dapat dipahami oleh
siswa.
1. Fungsi Index Card Match
a. Agar anak-anak lebih cepat dalam pembelajaran
b. Anak akan lebih mudah dalam memahami suatu materi
c. Tidak merasa kejenuhan dalam pembelajaran
2. Langkah-langkah Metode Index Card Match
Adapun langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode
Index Card Match adalah sebagai berikut :
a. Membuat potongan-potongan kertas sesuai dengan jumlah siswa
kemudian potongan-potongan kertas tersebut dibagi menjadi dua
bagian yang separuh bagian berisi pertanyaan dan separuhnya lagi
berisi jawaban.
39
b. Sebelum dibagikan kepada setiap siswa potongan-potongan kertas
tersebut diacak terlebih dahulu sehingga antara jawaban dan soal akan
tercampur.
c. Setelah itu dibagikan kepada siswa dan setiap siswa mendapatkan satu
kertas, separuh siswa akan mendapatkan pertanyaan dan separuhnya
mendapatkan jawaban, guru menjelaskan bahwa ini adalah aktifitas
berpasangan.
d. Jika mereka sudah menemukan pasangannya mintalah untuk duduk
berdekatan kemudian dijelaskan juga agar tidak memberitahukan
materi yang di dapat kepada teman yang lain .
e. Setelah semua menemukan pasangannya dan duduk berdekatan,
mintalah setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan
pertanyaan yang diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang
lain.
f. Akhiri proses tersebut dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.
(Zaini, dkk, 2002:64)
3. Kelebihan dan Kelemahan Index Card Match
Kelebihan metode Index Card Match adalah sebagai berikut:
a. Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar
b. Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa
c. Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan
d. Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai ketuntasan belajar
40
Kelemahan metode Index Card Match adalah sebagai berikut:
a. Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan
tugas
b. Guru harus meluangkan waktu lebih
c. Membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan
d. Guru harus memiliki keterampilan yang memadai dalam pengelolaan
kelas
e. Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat menganggu kelas lain.
41
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Gambaran Umum Sekolah
a. Identitas Sekolah
Mi Muhammadiyah Ngasinan adalah salah satu sekolah yang
terletak di Desa Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten
Boyolali. Adapun profil MI Muhammadiyah Ngasinan adalah sebagai
berikut:
Nama Madrasah : MI Muhammadiyah Ngasinan
Nama Kepala Madrasah : Ali Musyafak, S.Pd.I
No Identitas Sekolah : 111233090191
NPSN : 60711612
NPWP : 70.539.279.527.000
Dusun : Ngasinan
Desa : Garangan
Kecamatan : Wonosegoro
Kabupaten : Boyolali
Privinsi : Jawa Tengah
Kode pos : 57382
No.Telp : 085226331088
42
Informasi dokumen dan perijinan
Tahun Berdiri : 1972
No. SK Pendirian : 062 /B.IV/Mdr/ 1.24.72
Tgl. SK pendirian : 01 /04/1972
Status Akreditasi : B
Tahun Akreditasi : 2013
No. SK AkreditaSi : 101/BAP-SM/XI/2013
b. Visi dan Misi Madrasah
Visi:
1) Terwujudnya generasi umat yang mampu membaca Al-Qur’an
dengan baik dan benar(tartil)
2) Terwujudnya genenerasi umat yang tekun melaksanakan ibadah
wajib maupun sunah.
3) Terwujudnya generasi umat yang santun dalam bertutur dan
berperilaku.
4) Terwujudnya generasi umat yang unggul dalam prestasi akademik
dan non akademik sebagai bekal melanjutkan kependidikan yang
lebih dan atau hidup mandiri.
Misi:
1) Mengembangkan Kemampuan Dasar Siswa
2) Mengembangkan Kemampuan Berfikir Dalam Menghadapai
Perkembangan Agama Islam
3) Mengembangkan Budaya Madrasah sebagai ciri khas Agama Islam
43
c. Tujuan Pendidikan Madrasah
Dalam kurun waktu empat tahun diharapkan dapat mencapai:
1) Pencapaian prestasi akademik
2) Menjalin kerjasama ( networking) dengan lembaga / instansi
terkait, masyarakat dalam rangka pengembangan program
pendidikan yang berakar pada budaya bangsa dan mengikuti
perkembangan IPTEK.
3) Pelaksanaan belajar mengajar yang mengarah pada program
pembelajaran berbasis kompetensi.
4) Tertanam budi pakerti yang baik pada warga sekolah sebagai
landasan dalam pergaulan dengan teman, guru, dan masyarakat.
5) Mampu Menelorkan sedikitnya 2 siswa menjadi pendakwah agama
islam (Mubaligh).
d. Sarana dan prasarana
Adapun sarana dan prasarana yang ada di Mi Muhammadiyah
Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali adalah sebagai
berikut:
1) Tanah dan bangunan
Luas tanah :2101m
Luas bangunan : 540m
2) Sarana pendukung kegiatan belajar/mengajar
Ruang kelas : 6
Ruang kepala madrasah : 1
44
Ruang guru : 1
Ruang uks : 1
Ruang toilet Guru : 1
Ruang Toilet Siswa : 1
Sumber penerangan : PLN
e. Tenaga Pendidik
Guru MI Muhammadiyah Ngasinan berjumlah 9 guru. Adapun
nama dari ke sembilan guru tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Daftar Guru dan Karyawan MI Muhammadiyah Ngasinan
No Nama Jenis Kelamin
1 Ali musafak, S.Pd.I L
2 Muslih, S.Pd.I L
3 Kasiran L
4 Dewi Masithoh, S.Pd.I P
5 Sanggrok, S.Pd.I L
6 Handogo, S.Pd.I L
7 Muhammad Kusroni, S.Pd.I L
8 Anas, S.Pd.I L
9 Wahid Nur Arifin L
2. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas IV MI Muhammadiyah
Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali yang berjumlah 21
siswa, terdiri dari 12 perempuan dan 9 laki-laki yang pada tahun ajaran
45
2016/2017 tercatat sebagai siswa kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan
Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Adapun nama-nama siswa
yang menjadi subjek penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Data siswa kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan
No Nama Jenis kelamin
1 ABDUL AZIZ L
2 AISYAH DINARA SAFINA P
3 ALIF NURMA AULIA FITRIYANI P
4 ANINDA FITRIYANA P
5 ANINDRI FITRIYANI P
6 DANIS ADITIA L
7 DEVA PRASETYO L
8 DIKA SELVIANINGSIH P
9 KHOLISTIA FERNANDA P
10 LIA AGUSTINA SEBRIA P
11 MUHAMMAD IFAN JAELANI L
12 MUHAMMAD NUR HUDA L
13 MUHAMMAD RIZAL AZIZI L
14 MUHAMMAD TEGAR NURROHMAN L
15 NOVITA LESTARI P
16 NUR IMADAMAYANTI P
17 RAYA OKTAVIANAS TASYA P
18 RENGGA PRAMONO L
19 REVI AQILA AMANDA P
20 RIFKI ADITYA PRATAMA L
21 VINA AFI ZUMALA DEWI P
46
3. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester 1 tahun ajaran 2016/2017
pada bulan Nopember 2017. Adapun rinciannya sebagai berikut :
a. Observasi, dilaksanakan pada hari Rabu 8 Nopember 2017
b. Kegiatan Siklus I, dilaksanakan pada hari Rabu 6 Desember 2017.
c. Kegiatan Siklus II, dilaksanakan pada hari Rabu 13 Desember 2017.
d. Kegiatan Siklus III, dilaksanakan pada hari Rabu 20 Desember 2017.
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan gambaran tentang kondisi kelas
IV tempat penelitian dilaksanakan disertai penjelasan adanya perbedaan antara
metode pembelajaran yang biasa dilakukan dengan metode pembelajaran yang
akan di uji cobakan dalam penelitian ini.
MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten
Boyolali ini merupakan tempat yang dipilih untuk mengadakan penelitian
tindakan kelas. Dengan subjek yang dikenai tindakan adalah siswa kelas IV
yang berjumlah 21 siswa dengan fokus penelitian pada pembelajaran mata
pelajaran IPS semester 1 dengan menggunakan kurikulum KTSP pada materi
Keragaman Suku Bangsa dan Budaya.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan peneliti terdiri dari 3
siklus ini merancang metode pembelajaran yang berbeda dengan metode
pembelajaran yang biasa diterapkan dalam pembelajaran yang selama ini
berlangsung. Hal ini mengingat salah satu tujuan penelitian tindakan kelas
47
adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil belajar siswa di kelas serta
kualitas proses pembelajaran. Peneliti menyadari bahwa proses pembelajaran
yang selama ini berlangsung kurang memberi dampak yang positif pada siswa
serta masih kurang mengenai pada diri siswa yang pada akhirnya hasil belajar
siswa masih banyak yang rendah.
Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mencoba
menerapkan metode pembelajaran yaitu Index Card Match pada setiap siklus
dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran IPS materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya.
1. Deskripsi Data Awal atau Pra Siklus
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti sebelum
melakukan penelitian diperoleh data mengenai kondisi pembelajaran di MI
Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali.
Sistem pembelajaran yang berlangsung masih terpusat pada guru, guru
lebih berperan aktif dalam pembelajaran. Metode pembelajaran yang
masih sering digunakan adalah ceramah. Keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran masih kurang aktif. Selain iu siswa juga kurang antusias
dalam mengikuti pembelajaran yang ditunjukkan dengan masih sedikitnya
siswa mengajukan pertanyaan, sering bercanda dan asyik bermain dengan
temannya, kurang memperhatikan penjelasan guru ketika kegiatan
pembelajaran berlangsung.
Data yang diperoleh dari observasi, bahwa hasil tes formatif siswa
pada mata pelajaran IPS materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya
48
masih banyak yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Adapun KKM mata pelajaran IPS kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan
adalah 70.
2. Deskripsi Pelaksanaan siklus I
a. Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Menyusun alat observasi berupa lembar pengamatan guru dan
siswa dan alat evaluasi berupa lembar soal
3) Merancang dan membuat kartu Index Card Match sesuai dengan
jumlah siswa. Sebagian kartu berisi pertanyaan dan sebagian kartu
berisi jawaban.
b. Tindakan
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2017 selama 70
menit, dengan materi tentang keragaman suku bangsa dan budaya.
Dalam siklus ini peneliti sudah menggunakan metode Index Card
Match. Tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan awal (10 menit), antara lain:
a) Guru mengucapkan salam.
b) Guru melakukan presensi siswa.
c) Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum
pelajaran dimulai.
d) Guru menata tempat duduk siswa dengan baik.
49
e) Guru menanyakan keadaan siswa.
2) Kegiatan inti (50 menit), antara lain:
a. Guru menyebutkan macam-macam suku bsngsa
b. Guru menyebutkan macam-macam adat istiadat
c. Guru menyiapkan kartu Index Card Match
d. Guru menjelaskan cara bermain dengan menggunakan Index
Card Match
e. Guru membagi kartu yang berisi soal dan jawaban kepada
siswa dan dibagikan secara acak.
f. Siswa diminta untuk mencari pasangan dan mencocokkan kartu
yang sesuai antara soal dan jawaban.
g. Guru meminta setiap pasangan membacakan soal dan jawaban
yang diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain.
h. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
i. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum paham
j. Guru memberikan soal evaluasi/ post test kepada siswa
k. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari pelajaran hari ini.
3) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain:
a) Guru memotivasi siswa untuk lebih sungguh-sungguh dalam
belajar dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
b) Guru menutup pelajaran dengan salam.
50
c. Observasi
Setelah tahap pelaksanaan, tahap selanjutnya adalah tahap
observasi atau pengamatan. Pengamatan dilakukan secara langsung
dengan menggunakan format observasi yang telah disusun
sebelumnya.Pengamatan ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan yang telah dicapai guru dalam proses
pembelajarannya. Dari hasil observasi menunjukkan adanya faktor
pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan tindakan kelas
dengan model Index Card Match pada mata pelajaran IPS.
d. Refleksi
Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan menghambat
proses pelaksanaan pembelajaran untuk dianalisis dan dilakukan
perbaikan pada siklus berikutnya. Berikut penjelasannya:
1) Hal-hal yang mendukung
a) Guru sudah jelas dalam mengucapkan salam.
b) Guru sudah cukup jelas dalam menyampaikan tujuan
pembelajaran
c) Media cukup bagus dan membuat siswa tertarik
d) Penguasaan materi dari guru cukup baik.
e) Metode Index Card Match dapat diterapkan dalam mata
pelajaran
f) Soal evaluasi yang diberikan guru jelas.
g) Siswa mengerjakan soal dengan tertib.
51
2) Hal-hal yang menghambat
a) Guru belum bisa mengondisikan kelas
b) Guru kurang pandai menarik perhatian siswa
c) Guru dalam menjelaskan materi terlalu cepat
d) Guru kurang jelas dalam memberi instruksi penggunaan
metode Index Card Match
e) Guru belum optimal dalam membimbing siswa mencari
pasangan
f) Guru belum bisa memancing keingintahuan siswa
g) Pengelolaan kelas yang masih kurang sehingga kelas kurang
kondusif.
h) Siswa berbicara sendiri sehingga kurang memperhatikan
penjelasan materi dari guru.
i) Siswa kurang dalam memanfaatkan bertanya kepada guru
tentang materi terkait.
j) Siswa masih belum paham dengan instruksi dari guru
k) Siswa kurang dalam menyimpulkan materi yang diajarkan.
3) Ide perbaikan
a) Guru harus mengkondisikan kelas terlebih dahulu..
b) Dalam penguasaan materi dan penjelasan harus ditingkatkan.
c) Instruksi guru harus lebih jelas lagi
d) Guru lebih meningkatkan dalam membimbing siswa
e) Guru harus membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
52
f) Pengelolaan kelas lebih ditingkatkan.
g) Guru harus lebih tegas kepada siswa yang berbicara atau
bermain Sendiri
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 13
Desember 2017 di kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali.
a. Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi:
1) Menyusun RPP dilakukan setelah adanya pertimbangan dan
evaluasi `yang dilakukan siklus
2) Menyusun alat observasi berupa lembar pengamatan guru dan
siswa dan alat evaluasi berupa lembar soal
3) Merancang dan membuat Index Card Match sesuai dengan jumlah
siswa. Sebagian kartu berisi pertanyaan dan sebagian kartu berisi
jawaban.
b. Tindakan
Tindakan pada siklus II ini dilaksanakan lebih optimal dari siklus I,
yang secara rinci dijelaskan sebagai beikut:
1) Kegiatan awal (5 menit), antara lain:
a) Guru mengucapkan salam.
b) Guru melakukan presensi siswa.
53
c) Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum
pelajaran dimulai.
d) Guru menata tempat duduk siswa dengan baik.
e) Guru menanyakan keadaan siswa.
f) Guru mereview pelajaran sebelumnya
2) Kegiatan inti (50 menit), antara lain:
a) Guru menyebutkan macam-macam rumah adat
b) Guru menyebutkan pakaian adat
c) Guru menyebutkan macam-macam tarian daerah
d) Guru menyiapkan kartu Index Card Match
e) Guru menjelaskan cara bermain degan menggunakan Index
Card Match
f) Guru membagi kartu yang berisi soal dan jawaban kepada
siswa dan dibagikan secara acak.
g) Siswa diminta untuk mencari pasangan dan mencocokkan kartu
yang sesuai antara soal dan jawaban.
h) Guru meminta setiap pasangan membacakan soal dan jawaban
yang diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain.
i) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
j) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum paham
k) Guru memberikan soal evaluasi/ post test
54
l) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang
sudah dipelajari
3) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain:
Dalam kegiatan penutup, guru:
a) Guru memotivasi siswa untuk lebih giat dalam belajar.
b) Guru menutup pelajaran dengan salam.
c. Observasi
Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dan faktor
penghambat dalam pelaksanaan tindakan kelas dengan metodel Index
Card match pada mata pelajaran IPS.
d. Refleksi
Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan menghambat
proses pelaksanaan pembelajaran untuk dianalisis dan dilakukan
perbaikan pada siklus berikutnya. Berikut penjelasannya:
1) Hal-hal yang mendukung
a) Guru sudah cukup jelas dalam mengucapkan salam.
b) Pengondisian kelas sudah cukup baik
c) Guru dalam menjelaskan materi sudah cukup baik dan tenang
d) Guru sudah cukup jelas memberikan instruksi dalam
penggunaan metode Index Card match
e) Sudah cukup optimal dalam membimbing siswa
f) Soal dari guru sudah jelas
55
g) Guru sudah cukup baik dalam memberikan kesempatan
bertanya kepada siswa
h) Pengelolaan kelas cukup baik.
i) Siswa sudah cukup antusias dalam menanggapi pertanyaan dari
guru.
j) Siswa cukup memperhatikan penjelasan materi dari guru
k) Siswa sudah mulai berani bertanya tentang materi yang
diajarkan
l) Siswa sudah mulai percaya diri dalam menjawab pertanyaan
yang diberikan
m) Siswa tertib dalam mengerjakan soal evaluasi
n) Siswa mulai paham instruksi yang diberikan guru
2) Hal-hal yang menghambat
a) Penjelasan materi perlu ditingkatkan atau guru harus lebih
kreatif dalam menjelaskan materi.
b) Guru harus membuat siswa lebih percaya diri saat
pembelajaran berlangsung.
c) Pengelolaan kelas perlu ditingkatkan agar kelas lebih kondusif.
d) Masih ada beberapa siswa yang bermain saat pembelajaran
berlangsung.
e) Ada beberapa siswa yang masih malu dan tidak menjawab saat
ditanya oleh guru
3) Ide perbaikan
56
a) Pengelolaan kelas lebih ditingkatkan .
b) Guru harus menguasai materi pembelajaran dengan baik.
c) Instruksi harus lebih ditingkatkan lagi
d) Guru membimbing siswa dalam merumuskan kesimpulan
e) Guru harus membuat siswa lebih semangat dan percaya diri
saat mengikuti pembelajaran.
f) Guru harus membuat siswa lebih aktif dan menegur siswa yang
belum memperhatikan.
4. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 20
Desember 2017 di kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali.
a. Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi:
1) Menyusun RPP dilakukan setelah adanya pertimbangan dan
evaluasi `yang dilakukan siklus I
2) Menyusun alat observasi berupa lembar pengamatan guru dan
siswa dan alat evaluasi berupa lembar soal
3) Merancang dan membuat Index Card Match sesuai dengan jumlah
siswa. Sebagian kartu berisi pertanyaan dan sebagian kartu berisi
jawaban.
57
b. Tindakan
Tindakan pada siklus III ini dilaksanakan lebih optimal dari siklus
II, yang secara rinci dijelaskan sebagai beikut:
a. Kegiatan awal (5 menit), antara lain:
a) Guru mengucapkan salam.
b) Guru melakukan presensi siswa.
c) Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum
pelajaran dimulai.
d) Guru menata tempat duduk siswa dengan baik.
e) Guru menanyakan keadaan siswa.
f) Guru mereview pelajaran yang disampaikan sebelumnya.
b. Kegiatan inti (50 menit), antara lain:
a) Guru menyebutkan macam-macam alat musik daerah
b) Guru menyebutkan macam-macam lagu daerah
c) Guru menyiapkan kartu Index Card Match
d) Guru menjelaskan cara bermain dengan menggunakan Index
Card Match
e) Guru membagi kartu yang berisi soal dan jawaban kepada
siswa dan dibagikan secara acak.
f) Siswa diminta untuk mencari pasangan dan mencocokkan kartu
yang sesuai antara soal dan jawaban.
g) Guru meminta setiap pasangan membacakan soal dan jawaban
yang diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain.
58
h) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
i) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum paham
j) Guru memberikan soal evaluasi/ post test
k) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang
sudah diajarkan
c. Kegiatan akhir (5 menit), antara lain:
Dalam kegiatan penutup, guru:
a) Guru memberikan motivasi kepada siswa untk lebih giat dalam
belajar.
b) Guru menutup pelajaran dengan salam.
c. Observasi
Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dalam
pelaksanaan tindakan kelas pada kelas IV, sedangkan faktor
penghambat berkurang pada siklus III ini.
d. Refleksi
Refleksi siklus III yaitu didapatkan satu konsep model
pembelajaran yang baru untuk pembelajaran IPS materi keragaman
suku bangsa dan budaya. Pada siklus III semua siswa telah aktif dan
berpartisipasi dalam pembelajaran. Dari segi evaluasi pun
menunjukkan hasil yang bagus yaitu semua siwa tuntas dalam
mengerjakan tes evaluasi.
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV MI Muhammadiyah
Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Penelitian tidakan
kelas ini dilakukan dengan menggunakan metode Index Card Match melalui 3
siklus untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS materi
Keragaman Suku Bangsa dan Budaya. Berdasarkan penelitian yang
dilaksanakan, maka diperoleh data sebagai berikut:
1. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)
Dalam pengelolaan pembelajaran di kelas IV MI Muhammadiyah
Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali, guru umumnya
menggunakan metode ceramah dan penugasan. Guru sebagai penyampai
materi sedangkan siswa hanya sebagai pendengar yang selesai mendengar
kemudian mengerjakan latihan, yang demikian itu membuat siswa
kebosanan, apalagi materi IPS sebagian besar uraian panjang dan banyak
hafalan sehingga pembelajaran kurang efektif.
Dari hasil penelitian pra siklus yang diambil dari nilai harian siswa,
masih terdapat banyak siswa yang kesulitan dalam pembelajaran ilmu
pengetahuan sosial khususnya pada materi keragaman suku bangsa dan
budaya. Dari 21 siswa di kelas IV hanya 6 siswa yang berhasil memenuhi
standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kriteria Ketuntasan Minimal
pada mata pelajaran IPS adalah 70. Artinya masih ada 15 siswa yang
60
masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran dan belum mencapai 50%
dari jumlah siswa, sehingga perlu untuk memperbaiki keadaan tersebut.
Berikut data hasil dari penelitian pada kondisi awal atau pra siklus.
Tabel 4.1
Daftar Nilai IPS kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Pra Siklus
No Nama Nilai Ketuntasan
1 A A 80 T
2 A D S 75 T
3 A N A F 65 TT
4 A F 60 TT
5 A F 65 TT
6 D A 60 TT
7 D P 70 T
8 D S 65 TT
9 K F 65 TT
10 L A S 75 T
11 M I J 70 T
12 M N H 60 TT
13 M R A 60 TT
14 M T N R 65 TT
15 N L 50 TT
16 N I 50 TT
17 R O T 60 TT
18 R P 55 TT
19 R A A 75 T
20 R A P 50 TT
61
No Nama Nilai Ketuntasan
21 V A Z D 60 TT
JUMLAH 1335
NILAI RATA-RATA 63,57
TUNTAS (%) 28,57
TIDAK TUNTAS (%) 71,42
Keterangan:
T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
Berdasarkan tabel 4.1 di atas didapat bahwa nilai rata-rata kelas
baru mencapai 63,57 dengan jumlah siswa yang telah tuntas sebanyak 6
anak, sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 15 anak dengan
presentase ketuntasan sebesar 28,57%. Hasil ini membuktikan bahwa
masih rendahnya nilai ketuntasan yang tidak sesuai dengan kriteria
ketuntasan minimal yang diharapkan. Sedangkan yang diharapkan guru
adalah nilai rata-rata lebih dari 80 dan angka ketuntasan siswa lebih dari
85%.
Dengan hasil pengamatan kondisi awal siswa terhadap
pembelajaran IPS materi keragaman suku bangsa dan budaya, maka
peneliti menyusun dan melaksanakan serangkaian perencanaan tindakan
guna mengatasi hambatan-hambatan tersebut, yang diakhiri pada sebuah
kegiatan analisis atau refleksi.
62
Pelaksanaan tindakan kelas ini disesuaikan dengan rencana
pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya. Pelaksanaan tindakan
ini menekankan pada penggunaan metode Index Card Match untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi
keragaman suku bangsa dan budaya.
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Pelaksanaan Penelitian indakan Kelas (PTK) pada siklus I
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 6 Desember 2017 di kelas IV dengan
jumlah 21 siswa. Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana
pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan instrumen penelitian
berupa lembar pengamatan guru dan siswa. Sebagai nilai patokan
ketuntasan digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas IV
pada mata pelajaran IPS yaitu 70. Deskripsi pada penelitian tindakan
siklus I antara lain sebagai berikut:
Tabel 4.2
Daftar nilai IPS kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan siklus 1
No Nama Nilai Ketuntasan
1 A A 85 T
2 A D S 80 T
3 A N A F 75 T
4 A F 60 TT
5 A F 65 TT
6 D A 60 TT
7 D P 70 T
63
No Nama Nilai Ketuntasan
8 D S 75 T
9 K F 60 TT
10 L A S 70 T
11 M I J 75 T
12 M N H 65 TT
13 M R A 70 T
14 M T N 65 TT
15 N L 65 TT
16 N I 70 T
17 R O T 60 TT
18 R P 60 TT
19 R A A 70 T
20 R A P 60 TT
21 V A Z D 65 TT
JUMLAH 1425
NILAI RATA-RATA 67,85
TUNTAS (%) 69,04
TIDAK TUNTAS (%) 52,38
Keterangan:
T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas hasil yang diperoleh, dapat diketahui
bahwa pada siklus I hasil belajar siswa mengalami penigkatan. Pada siklus
I hasil belajar siswa yang mencapai nilai sesuai dengan indikator
64
keberhasilan yang diharapkan yaitu ≥ 70 dari KKM atau nilai di atas 70
adalah 69,04%. Dari 21 siswa, baru ada 10 siswa atau sebesar 69,04%
yang mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata kelas 67,57 dan yang
belum mencapai ketuntasan sebanyak 11 siswa atau sebesar 52,38%.
Refleksi Tindakan Siklus I
Berdasarkan tabel 4.2 nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I
mengalami peningkatan sebesar 40,47% dari kondisi awal sebesar 28,57%
menjadi 69,04%. Dan jumlah siswa yang telah mencapai tingkat
ketuntasan belajar pada pra siklus sebesar 6 anak menjadi 10 anak pada
siklus I, berarti terdapat kenaikan sebanyak 4 anak. Perlu adanya
perbaikan karena masih banyak faktor penghambat yang terdapat dalam
pembelajaran siklus I. Faktor penghambat pada siklus I dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
a. Hasil Pengamatan Guru Siklus I
Tabel 4.3
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS I
kegiatan Hasil Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Mengucapkan
salam
√ Suaranya
guru jelas
Melakukan
presensi siswa
√ Guru belum
bisa
mengondisikan
kelas saat
presensi
Kelas harus
Dikondisikan
terlebih
dahulu
65
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
√ Guru tidak
menyebutkan
tujuan
pembelajaran
Guru harus
menyampai-
kan tujuan
pembelajaran
Melakukan
tanya jawab
tentang materi
terkait
√ Guru tidak
memancing
perhatian siswa
untuk bertanya
Guru harus
bisa
memancing
perhatian
siswa untuk
bertanya
Penggunaan
media
pembelajaran
√ Media sudah
cukup bagus,
siswa dapat
mengamati
Menyajikan
materi
pembelajaran
Penjelasan
materi terlalu
cepat
Lebih tenang
dalam
menjelaskan
materi
sehingga
siswa tidak
bingung
Menguasai
materi
pembelajaran
√ Penguasaan
materi sudah
cukup baik
perlu
ditingkatkan
Menjelaskan √ Guru kurang Instruksi
66
aturan
penggunaan
metode Index
Card Match
jelas dalam
memberi
instruksi
penggunaan
metode index
card match
harus
lebih jelas
(memberikan
contoh)
Penerapan
metode Index
Card Match
√ Guru kurang
paham dalam
peneraan
metode
Guru harus
paham
metode yang
digunakan
Guru
membimbing
siswa mencari
pasangan
√ Belum optimal Lebih
ditingkatkan
dalam
membimbing
siswa
Memberi
kesempatan
siswa untuk
bertanya
√ Guru belum bisa
memancing
keingintahuan
siswa
Harus bisa
memancing
keingintahuan
siswa
Guru dan siswa
membuat
kesimpulan
materi yang
telah di pelajari
√ Guru kurang
berinteraksi
dengan siswa
Membimbing
siswa dalam
merumuskan
kesimpulan
Pelaksanaan
evaluasi
pembelajaran
√ Evaluasi
pembelajara
n sudah
67
berjalan
dengan baik
Guru menutup
pelajaran
dengan berdoa
dan
mengucapkan
salam
√ Suara guru
sudah cukup
jelas dalam
menutup
pelajaran
Mengelola kelas
saat
pembelajaran
√ Ada beberapa
siswa bermain
sendiri
Pengelolaan
kelas harus
ditingkatkan
Keterangan :
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
b. Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
Tabel 4.4
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS I
Kegiatan
Hasil Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Siswa
menjawab
salam dari
guru
√ Ada siswa
yang tidak
menjawab
salam karena
ramai sendiri
68
Siswa
menjawab
presensi yang
dilakukan
guru
√ Masih ada siswa
yang bermain
sendiri dan tidak
mendengarkan
presensi
Guru harus
menegur siswa
agar
mendengarkan
presensi
Siswa
bertanya
tentang materi
yang terkait
√ Guru belum bisa
menarik
perhatian siswa
Buat suasana
yang menarik
Siswa
mengamati
media yang
dibawa guru
√ Siswa sangat
antusias dan
tertarik
dengan
media yang
dibawa guru
Siswa
memperhatika
n
penjelasan
guru
√ Masih banyak
siswa yang tidak
memperhatikan
penjelasan guru
Guru menegur
siswa dengan
bijaksana
Siswa
menanggapi/m
e
njawab
pertanyaan
√ Siswa sudah
cukup bisa
menjawab
pertanyaan
Siswa aktif
dalam
√ Siswa masih
kesulitan/seba
Guru harus
terampil
69
kegiatan
mencari
pasangan
gian siswa
belum paham
dengan
intruksi guru
dalam
mengarahkan
dan
membimbing
siswa
Siswa ikut
menyimpulkan
materi
√ Siswa tidak
tertarik
menyimpulkan
materi
Guru hsrus
lebih semangat
membimbing
siswa/lebih
menarik
perhatian siswa
Siswa
mengerjakan
soal evaluasi
√ Siswa
paham
dengan soal
yang
diberikan
Siswa
menjawab
salam
√ Ada beberapa
siswa yang
belum
menjawab salam
Guru
mengulang
sampai semua
siswa
menjawab
salam
Keterangan :
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
70
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Siklus II dilaksanaakn pada tanggal 13 Desember 2017 di kelas IV
dengan jumlah 21 siswa. Adapun proses pembelajaran mengacu pada
rencana pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan instrumen
penelitian berupa lembar pengamatan guru dan siswa.
a. Nilai hasil belajar siswa pada siklus II.
Tabel 4.5
Daftar nilai siswa kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan siklus II
No Nama Nilai Ketuntasan
1 A A 85 T
2 A D S 85 T
3 A N A F 80 T
4 A F 65 TT
5 A F 75 T
6 D A 60 TT
7 D P 70 T
8 D S 75 T
9 K F 65 TT
10 L A S 75 T
11 M I J 80 T
12 M N H 75 T
13 M R A 60 TT
14 M T N 70 T
15 N L 65 TT
16 N I 80 T
17 R O T 70 T
71
Keterangan:
T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas hasil yang diperoleh dapat
diketahui bahwa pada siklus II hasil belajar siswa mengalami
peningkatan. Pada siklus II hasil belajar siswa yang mencapai nilai
sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu ≥ 70
dari KKM atau nilai di atas 70 adalah 71,76%. Dari 21 siswa, baru
ada 14 siswa atau sebesar 70,47% yang mencapai ketuntasan
dengan nilai rata-rata kelas 70,47 dan yang belum mencapai
ketuntasan sebanyak 7 siswa atau sebesar 33,33%.
Refleksi Tindakan Siklus II
Berdasarkan tabel 4.5 nilai rata-rata hasil belajar pada
siklus II mengalami peningkatan sebesar 19,05% dari siklus I
sebesar 69,04% menjadi 71,76%. Dan jumlah siswa yang telah
18 R P 60 TT
19 R A A 75 T
20 R A P 65 TT
21 V A Z D 75 T
JUMLAH 1507
NILAI RATA-RATA 70,47
TUNTAS (%) 71,76
TIDAK TUNTAS (%) 33,33
72
mencapai tingkat ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 10 anak
menjadi 14 anak pada siklus II, berarti terdapat kenaikan sebanyak
4 anak. Perlu adanya perbaikan karena masih banyak faktor
penghambat yang terdapat dalam pembelajaran siklus II.
a. Hasil pengamatan guru siklus II
Tabel 4.6
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS II
kegiatan Hasil Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan
B C K
Mengucapkan
salam
√ Suaranya guru
Jelas
Melakukan
presensi siswa
√ Guru belum
bisa
mengkondisik
an kelas pada
saat presensi
Guru harus
bisa
mengkondisik
an kelas
terlebih
dahulu
Menyampaika
n tujuan
pembelajaran
√ Guru sudah
jelas
dalam
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Guru
menyebut-kan
tujuan
pembelajaran
tapi kurang
jelas
Guru
menyampaika
n tujuan
pembelajaran
dengan jelas
Melakukan
tanya jawab
tentang materi
terkait
√ Guru mulai
menarik
perhatian
siswa untuk
bertanya
73
Penggunaan
media
pembelajaran
√ Media sudah
bagus, siswa
dapat
mengamati
dengan jelas
Menyajikan
materi
pembelajaran
√ Guru sudah
cukup baik
dan tenang
dalam
menjelaskan
materi
Menguasai
materi
pembelajaran
√ Penguasaan
materi sudah
baik lebih
ditingkatkan
lagi
Menjelaskan
aturan
penggunaan
metode Index
Card Match
√ Guru sudah
lebih jelas
dalam
memberi
instruksi
penggunaan
metode index
card match
Masih ada
siswa yang
belum paham
karena bicara
sendiri
Instruksi harus
lebih jelas lagi
(memberikan
contoh)agar
semua siswa
paham, siswa
yang bicara
ditegur)
74
Penerapan
metode Index
Card Match
√ Dapat
diterapkan
dalam materi
pelajaran
Guru
membimbing
siswa mencari
pasangan
√ Guru sudah
optimal dalam
membimbing
siswa mencari
pasangan
Memberi
kesempatan
siswa untuk
bertanya
√ Guru sudah
cukup
memberikan
kesempatan
kepada siswa
tapi kurang
menarik
keingintahuan
siswa
guru harus
meningkatkan
rasa keingin
tahuan siswa
Guru dan
siswa
membuat
kesimpulan
materi yang
telah di
pelajari
√ Guru dan siswa
sudah bisa
membuat
kesimpulan
materi
75
Pelaksanaan
evaluasi
pembelajaran
√ Evaluasi
pembelajaran
sudah berjalan
dengan baik
Guru menutup
pelajaran
dengan berdoa
dan
mengucapkan
salam
√ Suara guru
sudah jelas
dalam menutup
pelajaran
Mengelola
kelas saat
pembelajaran
√ Pengelolaan
kelas perlu
diperhati-kan
Keterangan
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
76
b. Hasil pengamatan siswa siklus II
Tabel 4.7
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS II
Kegiatan
Hasil Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Siswa
menjawab
salam dari
guru
√ Siswa sudah
menjawab salam
dengan baik
Siswa
menjawab
presensi
yang
dilakukan
guru
√ Masih ada siswa
yang bermain
sendiri dan tidak
mendengarkan
presensi
Guru harus
menegur siswa
agar
mendengarkan
presensi
Siswa
bertanya
tentang
materi
yang terkait
√ Banyak siswa
yang bertanya
tentang materi
yang sedang
diajarkan
Siswa
mengamati
media yang
dibawa guru
√ Siswa sangat
tertarik
dengan media
yang dibawa
guru
77
Siswa
memperhatik
an
penjelasan
guru
√ Masih ada
sebagian siswa
yang tidak
memperhatikan
penjelasan guru
Guru menegur
siswa dengan
bijaksana
Siswa
menanggapi/
me
njawab
pertanyaan
√ Siswa sudah
cukup antusias
dalam
menaggapi/me
njawab
pertanyaan
dari guru
Siswa aktif
dalam
kegiatan
mencari
pasangan
√ Siswa sudah
banyak
memahami
arahan dari
guru dalam
mencari
pasangan
Masih ada
juga siswa
yang belum
paham
Guru harus
lebih giat lagi
dalam
mengarahkan
dan
membimbing
siswa
Siswa ikut
menyimpulk
an materi
√ Siswa sedikit
bisa
menyimpulkan
materi
Siswa
mengerjakan
soal evaluasi
√ Siswa sudah
paham dalam
mengerjakan
soal evaluasi
78
Siswa
menjawab
salam
√ Hampir semua
Siswa
menjawab
salam dengan
baik dan keras
Keterangan
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
4. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III
Siklus III dilaksanaakn pada tanggal 20 Desember 2017 di kelas IV
dengan jumlah 21 siswa. Adapun proses pembelajaran mengacu pada
rencana pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan instrumen
penelitian berupa lembar pengamatan guru dan siswa.
a. Nilai hasil belajar siswa pada siklus III.
Tabel 4.8
Daftar nilai siswa kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan siklus III
No. Nama Nilai Ketuntasan
1 A A 100 T
2 A D S 95 T
3 A N A F 100 T
4 A F 80 T
5 A F 85 T
6 D A 80 T
79
7 D P 85 T
8 D S 90 T
9 K F 85 T
10 L A S 80 T
11 M I J 100 T
12 M N H 80 T
13 M R A 90 T
14 M T N 80 T
15 N L 85 T
16 N I 85 T
17 R O T 100 T
18 R P 90 T
19 R A A 85 T
20 R A P 85 T
21 V A Z D 90 T
JUMLAH 1773
NILAI RATA-RATA 84,42
TUNTAS (%) 100
TIDAK TUNTAS (%) 0
Keterangan:
T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
80
Refleksi Tindakana Siklus III
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa nilai
rata-rata hasil belajar pada siklus III mengalami peningkatan
sebesar 10,72 dari siklus II sebesar 70,47 menjadi 84,42. Dan
jumlah siswa yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar pada
siklus II sebesar 14 Anak menjadi 21 anak pada siklus III, berarti
terdapat kenaikan sebanyak 7 anak.
Melihat hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar siswa menunjukkan hasil rata-rata 84,42 dan ketuntasan
belajar sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa proses
perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil dan tunt6as pada
siklus III.
Berdasarkan pengamatan terdapat faktor pendukung,
sedangkan faktor penghambat berkurang pada pelaksanaan siklus
III ini.
b. Hasil pengamatan guru siklus III
Tabel 4.9
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS III
kegiatan Hasil Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan
B C K
Mengucapkan
salam
√ Suara guru sudah
jelas
81
Melakukan
presensi siswa
√ Guru sudah jelas
dalam presensi
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
√ Guru sudah
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dengan baik dan
jelas
Melakukan
tanya jawab
tentang materi
terkait
√ Guru mulai bisa
menarik
perhatian
siswa untuk
bertanya
Penggunaan
media
pembelajaran
√ Media sudah
bagus dan
lengkap
sehingga
siswa dapat
mengamati
dengan jelas
Menyajikan
materi
pembelajaran
√ Penjelasan
guru sudah
jelas
82
Menguasai
materi
pembelajaran
√ Penguasaan
materi sudah
baik
Menjelaskan
aturan
penggunaan
metode Index
Card Match
√ Guru sudah
bisa
menginstruksi
penggunaan
metode index card
match
dengan jelas
Penerapan
metode Index
Card Match
√ Dapat
diterapkan
dalam materi
pelajaran
Guru
membimbing
siswa mencari
pasangan
√ Guru sudah
optimal dalam
membimbing
siswa mencari
pasangan
Memberi
kesempatan
siswa untuk
bertanya
√ Guru sudah bisa
memancing
keingintahuan
siswa untuk
bertanya
Guru dan siswa
membuat
√ Guru dan siswa
sudah bisa
83
kesimpulan
materi yang
telah di pelajari
membuat
kesimpulan materi
Pelaksanaan
evaluasi
pembelajaran
√ Evaluasi
pembelajaran
sudah berjalan
dengan baik
Guru menutup
pelajaran
dengan berdoa
dan
mengucapkan
salam
√ Suara guru sudah
jelas dalam
menutup pelajaran
Mengelola kelas
saat
pembelajaran
√ Pengelolaan kelas
meningkat baik
Keterangan
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
84
c. Hasil pengamatan siswa siklus III
Tabel 4.10
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS III
Kegiatan
Hasil Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Siswa
menjawab salam
dari guru
√ Siswa sudah
menjawab
salam dengan
baik
Siswa
menjawab
presensi yang
dilakukan guru
√ Presensi
dijawab
dengan tenang
dan baik
Siswa bertanya
tentang materi
yang terkait
√ Banyak siswa
yang bertanya
tentang materi
yang sedang
diajarkan
85
Siswa
mengamati
media yang
dibawa guru
√ Siswa sangat
tertarik
dengan media
yang dibawa
guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
√ Siswa sudah
bisa
memperhatiak
an penjelasan
guru dengan
baik
Siswa
menanggapi/me
njawab
pertanyaan
√ Siswa sudah
banyak yang
menjawab
pertanyaan
guru
Siswa aktif
dalam kegiatan
mencari
pasangan
√ Siswa sudah
paham arahan
guru untuk
mencari
pasangan
Siswa ikut
menyimpulkan
materi
√ Siswa sudah
terbiasa
menyimpulkan
materi
86
Siswa
mengerjakan
soal evaluasi
√ Siswa sudah
paham dalam
mengerjakan
soal evaluasi
Siswa
menjawab salam
√ Hampir semua
Siswa
menjawab
salam dengan
baik dan keras
Keterangan
B = Baik C = Cukup K = Kurang
B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan di kelas IV MI
Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali
menggunakan metode Index Card Match yang terdiri dari 3 siklus, yaitu siklus
I siklus II dan siklus II. Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada
siklus I siklus II dan siklus III dengan menggunakan metode Index Card
Match menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dapat
dilihat dari rekapitulasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi
Keragaman Suku Bangsa dan Budaya.
Berdasarkan hasil observasi, guru umumnya menggunakan metode
ceramah dan penugasan. Guru sebagai penyampai materi sedangkan siswa
hanya sebagai pendengar yang selesai mendengar kemudian mengerjakan
latihan. Yang demikian itu membuat siswa kebosanan, apalagi materi IPS
87
sebagian besar uraian panjang dan banyak hafalan sehingga pembelajaran
kurang efektif.
Terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa. Sebelum
pelaksanaan PTK menggunakan metode Index Card Match hasil ulangan
harian siswa menunjukan bahwa hasil belajar belum memuaskan. Sebanyak 15
siswa belum mencapai batas KKM. Adapun KKM di MI Muhammadiyah
Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali untuk mata pelajaran
IPS kelas IV adalah 70. Siswa yang telah mencapai KKM di kelas IV hanya
sebanyak 28,57%. Pada siklus I rata-rata perolehan nilai hasil belajar siswa
meningkat menjadi 67,85 atau sebesar 47,62% siswa yang telah mencapai
KKM. Selisih antara hasil pra siklus dan siklus I sebesar 19,05%. Pada siklus
II di kelas IV rata-rata perolehan nilai hasil belajar siswa meningkat menjadi
70,47 atau sebesar 66,67% siswa yang telah mencapai KKM. Selisih antara
hasil siklus I dan siklus II sebesar 19,05% Sedangkan pada siklus III di kelas
IV rata-rata perolehan nilai hasil belajar siswa meningkat menjadi 84,42 atau
sebesar 100% siswa yang telah mencapai KKM. Selisih antara hasil siklus II
dan siklus III sebesar 33,33%.
Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan
tindakan kelas menggunakan metode Index Card Match berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV. Data ini diperoleh dari data
siswa kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro
Kabupaten Boyolali pada Pra Siklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus III.
Berikut data rekapitulasi hasil belajar siswa antar siklus:
88
Tabel 4.11
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan PTK
dengan menggunakan metode Index Card match berhasil meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi Keragaman Suku Bangsa dan
Budaya pada siswa kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Penerapan metode Index Card match
memberikan perubahan yang positif dalam pembelajaran. Dampak positif
tersebut terlihat dari peserta didik yang aktif, antusias dan fokus dalam
mengikuti pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pendapat (Zaini, dkk
2002), yang menyatakan bahwa metode Index Card Match (mencari
pasangan) adalah strategi yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk
mengulang materi yang telah di berikan sebelumnya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Zurtina (2017), yang
menyimpulkan bahwa penerapan metode Index Card Match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MIN 10 Bandar Lampung.
No Tahap
Hasil Belajar
Nilai Tuntas Presentase Belum Tuntas Presentase
1 Pra Siklus 63,57 6 28,57% 15 71,43%
2 Siklus I 67,85 10 47,62% 11 52,38%
3 Siklus II 70,47 14 66,67% 7 33,33%
4 Siklus III 84,42 21 100% 0 0%
89
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
penerapan metode Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa
mata pelajaran IPS materi keragaman suku bangsa dan budaya pada siswa
kelas IV MI Muhammadiyah Ngasinan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten
Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut
dibuktikan dengan semakin meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar dan
ketuntasan belajar siswa. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada pra siklus
sebesar 63,57 menjadi 67,85 pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II
menjadi 70,47. Dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 84,42. Jadi, dari
pra siklus ke siklus III nilai rata-rata hasil belajar meningkat sebesar 20,85.
Untuk angka ketuntasan belajar siswa dari pra siklus ke siklus I naik
menjadi 4 anak atau sebesar 69,04% dan menjadi 14 anak pada siklus II atau
sebesar 66,66%. Dan angka ketuntasan belajar pada siklus II sebanyak 14
anak atau sebesar 66,66% menjadi 21 anak atau sebesar 100% pada siklus III
atau naik sebanyak 7 anak atau 33.33%. Jadi angka ketuntasan belajar dari pra
siklus ke siklus III meningkat sebesar 71,43% atau sebanyak 15 anak.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti dapat menyampaikan beberapa
saran sebagai berikut:
90
1. Bagi Guru
Dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan guru menjadikan
metode Index Card Match sebagai suatu alternatif dalam pembelajaran
IPS, sehingga situasi pembelajaran dapat menyenangkan, inovatif dan
kreatif.
2. Bagi Siswa
Siswa hendaknya pada saat proses pembelajaran berlangsung aktif
dan lebih memperhatikan sumber belajar supaya proses pembelajaran lebih
efektif.
3. Bagi Sekolah
Sekolah hendaknya selalu mendorong para guru yang berusaha
menggunakan strategi pembelajaran yang bersifat inovatif dan kreatif
dengan memfasilitasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan selain itu juga
melatih para guru agar kompetensinya meningkat.
4. Bagi Peneliti
Kepada peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dalam bidang
yang sama, agar dapat menindak lanjuti penelitian ini dalam ranah yang lebih
luas, sehingga diperoleh hasil yang lebih baik yang nantinya akan dapat
berguna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
91
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Aqib, Zainal,dkk.2010.Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Hisyam, Zaini. 2002. Strategi Pembelaajaran Aktif di Perguruan
Tinggi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kunandar. 2013. Langkah mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai
Pengembangan profesi Guru. Jakarta: Rajawali Press.
Lutfiah, Khulatul. 2016. Pengaruh Model Pembelajarn Inkuiri Terhadap
Keterampilan Berpikir dan Sosial Siswa Madrasah Ibtidaiyah. At-
Tarbiyah, 26:311
Rasimin. 2012. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Trust Media.
Rusyan, A. Tabrani dkk. 1989. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Remadja Karya.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Soyomukti Nuraini. 2010. Teori-Teori Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Sriyanti, Lilik. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Sudjana, Nana.2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya. .
Sugiyono.2010.Metode Penulisan Penelitian Pendekatan Kualitatif, kuantitatif
dan R&D.Bandung: Alfabeta
Susanto, Ahmadi. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Zurtina. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Strategi
Pembelajaran Index Card Match Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV
MIN 10 Bandar Lampung.
92
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MI Muhammadiyah Ngasinan
Mata Pelajran : IPS
Materi pokok : Keragaman Suku Bangsa dan Budaya
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 2x35 Menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami sejarah kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten/kota propinsi
B. Kompetensi dasar
1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten
/kota,propinsi).
C. Indikatior
1. Menyebutkan macam-macam suku bangsa di indonesia
2. Menyebutkan macam-macam adat istiadat
D. Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan macam-macam suku bangsa di indonesia
2. Siswa dapat menyebutkan macam-macam adat istiadat
93
E. Materi Pelajaran
1. Suku Bangsa
Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, bahkan
ratusan suku bangsa. Suku-suku bangsa Indonesia tinggal di seluruh
pelosok Nusantara. Mereka tinggal dan mendiami pulau-pulau yang ada di
wilayah Indonesia ini. Ada yang tinggal di Pulau Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali, dan sebagainya.
a. Suku Jawa
Suku Jawa tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Namun, aslinya
mereka menempati wilayah Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, dan Jawa
Timur. Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Jawa.
Masyarakatnya hidup bertani. Keterampilan khas yang mereka miliki,
yaitu membatik, menganyam, dan memahat. Masyarakat Jawa
memiliki budi bahasa yang halus. Mereka adalah pekerja keras dan
hormat kepada tradisi leluhur.
b. Suku Sunda
Suku Sunda kita temui di Jawa Barat dan sekitarnya. Mereka
menggunakan bahasa Sunda. Bahasa Sunda hampir sama dengan
bahasa Jawa. Suku Sunda memiliki karya sastra yang terkenal. Di
antaranya adalah cerita pantun, cerita tentang kepahlawanan di Sunda.
Masyarakat Sunda umumnya bekerja sebagai petani. Selain itu juga
94
berkebun. Hasil perkebunan yang banyak dihasilkan, yaitu teh dan
sayur mayur.
c. Suku bangsa Batak
Suku bangsa ini menempati wilayah Sumatra Utara. Masyarakat
Batak hidup bertani dan beternak.
d. Suku bangsa Dayak
Suku bangsa Dayak menempati wilayah Kalimantan Tengah.
Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Dayak dan bahasa Nguju.
Masyarakat Dayak hidup bertani, berburu ke hutan, dan menangkap
ikan. Selain itu, para ibu-ibu di rumah mengerjakan anyaman rotan.
Untuk mengetahui berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia,
perhatikan tabel berikut ini.
No. Suku Bangsa Provinsi
1 Aceh, Gayo Nanggroe Aceh Darusalam
2 Batak Sumatera Utara
3 Minangkabau Sumatera Barat
4 Palembang Sumatera Selatan
5 Melayu Riau
6 Lampung Lampung
7 Badui Banten
8 Sunda Jawa Barat
9 Jawa Jawa Tengah, DIY
10 Madura, Tengger Jawa Timur
11 Bali Bali
12 Dayak Kalimantan Timur
13 Banjar Kalimantan Selatan
14 Gorontalo Sulawesi Utara
15 Bugis Sulawesi Selatan
16 Ambon Maluku
17 Asmat Papua
18 Sasak NTB
19 Timor NTT
20 Betawi DKI Jakarta
95
2. Adat Istiadat
Adat istiadat suku-sukun bangsa di Indonesia juga berbeda-beda.
Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh lingkungan setempat. Adat-istiadat
merupakan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat setempat
yang dilakukan secara turun-temurun. Adat istiadat ini contohnya adalah
upacara adat. Contoh upacara adat di Indonesia, antara lain:
a. Ngaben adalah upacara pembakaran jenazah di Bali
b. Kesodo adalah upacara yang dilakukan oleh masyarakat yang
menganut agama hindu di sekitar Gunung Bromo. Kesodo merupakan
upacara mempersembahkan sesaji di kawah Gunung Bromo.
c. Tolak Bala adalah upacara yang dilakukan masyarakat suku Melayu
bertujuan untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar
terhindar dari bencana.
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Index Card Match
G. Langkah-langkah pembelajaran
1. Kegiatan awal (5menit), antara lain:
a. Guru mengucapkan salam.
b. Guru melakukan presensi siswa.
96
c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran
dimulai.
d. Guru menata tempat duduk siswa dengan baik.
e. Guru menanyakan keadaan siswa.
2. Kegiatan inti (50 menit), antara lain:
a. Guru menjelaskan pengertian Bhineka Tunggal Ika
b. Guru menyebutkan contoh macam-macam bahasa
c. Guru menyebutkan bentuk keanekaragaman suku bangsa
d. Guru menyiapkan kartu Index Card Match
e. Guru menjelaskan cara bermain dengan menggunakan Index Card
Match
f. Guru membagi kartu yang berisi soal dan jawaban kepada siswa dan
dibagikan secara acak.
g. Siswa diminta untuk mencari pasangan dan mencocokkan kartu yang
sesuai antara soal dan jawaban.
h. Guru meminta setiap pasangan membacakan soal dan jawaban yang
diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain.
i. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
j. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
materi yang belum paham.
k. Guru memberikan soal evaluasi/ post test kepada siswa
97
l. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang sudah
dipelajar
3. Kegiatan akhir (5 menit), antara lain:
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. Guru memotivasi siwa untuk lebih sungguh-sungguh dalam belajar dan
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran
b. Guru menutup pelajaran dengan salam.
H. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Gambar
2. Sumber : Buku paket IPS kelas IV yang relevan
I. Evaluasi
Jenis/ Teknik penilaian : Tes tertulis
Instrumen Penulaian : Lembar soal tes
Uraian
1. Suku batak terdapat di provinsi....
2. Apa nama suku bangsa yang terdapat di banten?
3. Di sumatera barat terdapat suku bangsa....
4. Sebutkan contoh upacara adat di indonesia....
5. Upacara ngaben berasal dari....
6. Tujuan dari upacara tola bala adalah....
7. Upacara adat yang mempersembahkan sesaji di kawah gunung bromo
adalah....
8. Suku bugis terdapat di provinsi....
98
9. Suku yang berasal dari DKI Jakarta adalah....
10. Suku dayak terdapat di provinsi....
Kunci Jawaban
1. Sumatera Utara
2. Suku Badui
3. Minangkabau
4. Upacara Ngaben, Kesodo, Tola Bala
5. Bali
6. Memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar terhindar dari bencana
7. Kesodo
8. Sulawesi Selatan
9. Betawi
10. Kalimantan Timur
Skor Penilaian : Benar = 2
Hampir benar = 1
Salah = 0
Skor maksimal : 20
Nilai = Jumlah skor peerolehan x 100
Skor maksimal
= 20 x 100
20
= 100
99
Ngasinan, 6 Desember 2017
100
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MI Muhammadiyah Ngasinan
Mata Pelajran : IPS
Materi pokok : Keragaman Suku Bangsa dan Budaya
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 2x35 Menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami sejarah kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten/kota propinsi
B. Kompetensi dasar
1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten
/kota, propinsi).
C. Indikatior
1. Menyebutkan contoh rumah adat di indonesia
2. Menyebutkan contoh pakaian adat di indonesia
3. Menyebutkan contoh tarian daerah di indonesia
D. Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan macam-macam rumah adat di indonesia
2. Siswa dapat menyebutkan macam-macam pakaian adat di indonesia
3. Siswa dapat menyebutkan macam-macam tarian daerah di indonesia
101
E. Materi Pelajaran
1. Rumah Adat
Rumah adat di Indonesia bentuknya bermacam-macam. Hampir
semua provinsi di Indonesia nmempunyai rumah adat. Rumah adat
menunjukkan ciri khas daerah masing-masing. Rumah adat tiap daerah
berbeda-beda namanya.
a. Rumah adat joglo
Rumah Adat Joglo merupakan rumah adat yang berasal dari suku
jawa yang kebanyakan bermukim di Jawa Tengah , dan Jawa Timur ,
dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Rumah joglo dari Jawa tengah
terkenal dengan gaya arsitekturnya yang unik dan sarat akan nilai
filosofis tentang pola tingkah laku manusia dalam bermasyarakat ,
bahkan setiap sudut ruangan dan bentuk rumah ini memiliki makna
tersendiri yang membuatnya semakin unik dan istimewa .
b. Rumah adat honai
Rumah Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut
yang terbuat dari jerami atau ilalang. Honai sengaja dibangun sempit
atau kecil dan tidak berjendela yang bertujuan untuk menahan hawa
dingin pegunungan Papua. Honai biasanya dibangun setinggi 2,5 meter
dan pada bagian tengah rumah disiapkan tempat untuk membuat api
unggun untuk menghangatkan diri.
102
c. Rumah adat minangkabau
Rumah Gadang adalah nama untuk rumah adat Minangkabau yang
merupakan rumah tradisional dan banyak di jumpai di provinsi
sumatera barat.
d. Rumah adat jabu bolon
Rumah Bolon adalah rumah adat dari suku Batak yang ada di
Indonesia Rumah Bolon berasal dari daerah Sumatera Barat Rumah
Bolon adalah simbol dari identitas masyarakat Batak yang tinggal di
Sumatera Utara. Untuk mengetahui rumah adat di indonesia perhatikan
tabel di bawah ini:
No. Provinsi Nama Rumah Adat
1 Jawa Tengah Joglo
2 Papua (Irian Jaya) Honai
3 Minangkabau (Sumatera Barat) Gadang
4 Sumatera Utara Jabu Bolon
5 Sulawesi Selatan Tongkonan
6 Kalimantan Timur Lamin
7 Kalimantan Tengah Betang
8 Kalimantan Selatan Anjungan
2. Pakain adat
Pakaian adat adalah pakaian yang dipakai pada upacara-upacara
adat atau pada saat-saat tertentu. Jadi tidak di pakai setiap hari. Bangsa
Indonesia memiliki beraneka ragam pakaian daerah atau pakaian adat,
antara lain sebagai berikut:
a. Baju Teluk Belangga, Cekak Musang, dan Kurung berasal dari Riau.
b. Baju Beskap dan Blangkon berasal dari Jawa Tengah.
103
c. Baju Surjan dan Blangkon berasal dari Yogyakarta.Baju Rompi dan
Destar berasal dari Kalimantan Selatan.
d. Baju Jas Tutup dan Blangkon berasal dari Jawa Timur.
3. Tarian Daerah
Hampir setiap daerah di Indonesia mempunyai tarian daerah atau
tarian adat. Tarian daerah di Indonesia bermacam-macam jenisnya. Tarian
daerah ini biasanya dipentaskan dengan maksud dan tujuan tertentu.
Misalnya tarian daerah itu dipentaskan dengan tujuan untuk menyambut
tamu agung, upacara keagamaan, dan sebagainya. Contoh, tari Gambyong
dari Jawa Tengah dipentaskan untuk menyambut tamu yang hadir pada
acara resepsi pernikahan seseorang.
Nama-nama Tarian Daerah di Indonesia
No Daerah Nama Tarian
1 NAD Tari Marhaban
2 Sumatera Barat Tari Lilin
3 Sumatera Utara Taro Tor-Tor Martunggo
4 Riau Tari Zapin
5 Jambi Tari Rangguk
6 Bengkulu Tari Andung
7 Sumatera Selatan Tari sriwijaya
8 Jawa Barat Tari Jaipong
9 DKI Jakarta Tari Cokek
10 Jawa Tengah Tari Gambyong
11 Yogyakarta Tari Srimpi
12 Jawa Timur Tari Ngremo
13 Bali Tari Pendet
14 NTB Tari Selendang
15 NTT Tari Perang
16 Kalimantan Barat Tari Monong
17 Kalimantan
Tengah
Tari Mandau
18 Sulawesi Utara Tari Maengket
19 Sulawesi Tengah Tari Pajoge Nitongka
104
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Index Card Match
G. Langkah-langkah pembelajaran
1. Kegiatan awal (5 menit), antara lain:
a. Guru mengucapkan salam.
b. Guru melakukan presensi siswa.
c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran
dimulai.
d. Guru menata tempat duduk siswa dengan baik.
e. Guru menanyakan keadaan siswa.
f. Guru mereview pelajaran sebelumnya
2. Kegiatan inti (50 menit), antara lain:
a. Guru menjelaskan macam-macam rumah adat di Indonesia
b. Guru menjelaskan contoh macam-macam tarian daerah
c. Guru menyiapkan kartu Index Card Match
d. Guru menjelaskan cara bermain degan menggunakan Index Card
Match
e. Guru membagi kartu yang berisi soal dan jawaban kepada siswa dan
dibagikan secara acak.
20 Sulawesi Selatan Tari Pakarena
21 Maluku Tari Cakalele
105
f. Siswa diminta untuk mencari pasangan dan mencocokkan kartu yang
sesuai antara soal dan jawaban.
g. Guru meminta setiap pasangan membacakan soal dan jawaban yang
diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain.
h. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
i. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
materi yang belum paham
j. Guru memberikan soal evaluasi/ post test
k. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang sudah
dipelajari
3. Kegiatan akhir (5 menit), antara lain:
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. Guru memotivasi siswa untuk lebih giat dalam belajar.
b. Guru menutup pelajaran dengan salam.
H. Media dan sumber balajar
1. Media : Gambar
2. sumber : Buku paket IPS kelas IV yang relevan
I. Evaluasi
Jenis/ Teknik penilaian : Tes tertulis
Instrumen Penilaian : Lembar soal tes
106
Uraian
1. Rumah adat dari Sulawesi Selatan adalah....
2. Rumah adat joglo berasal dari provinsi....
3. Rumah adat dari Kalimantan Tengah adalah....
4. Baju rompi dan destar berasal dari....
5. Baju adat dari Jawa Tengah adalah....
6. Baju surjan dan blangkon nberasal dari....
7. Tari lilin berasal dari ....
8. Tari jaipong berasal dari....
9. Tari pendet berasal dari....
10. Tari yang dipentaskan untuk menyambut tamu yang hadir pada acara
resepsi pernikahan adalah....
Kunci Jawaban
1. Tongkonan
2. Jawa Tengah
3. Betang
4. Kalimantan Selatan
5. Beskap dan blangkon
6. Jawa Timur
7. Sumatera barat
8. Jawa Barat
9. Bali
10. Tari Gambyong
107
Skor Penilaian : Benar = 2
Hampir benar = 1
Salah = 0
Skor maksimal : 20
Nilai = Jumlah skor peerolehan x 100
Skor maksimal
= 20 x 100
20
= 100
Ngasinan, 13 Desember 2017
108
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SIKLUS III
Satuan Pendidikan : MI Muhammadiyah Ngasinan
Mata Pelajran : IPS
Materi pokok : Keragaman Suku Bangsa dan Budaya
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 2x35 Menit
A. Standar Kompetensi
Memahami sejarah kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten/kota propinsi
B. Kompetensi dasar
1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten
/kota,propinsi.
C. Indikatior
1. Menyebutkan macam-macam alat musik daearah
2. Menyebutkan macam-macam lagu daerah
D. Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan macam-macam lalat musik daerah
2. Siswa dapat menyebutkan macam-macam lagu daerah
109
E. Materi Pelajaran
1. Macam-macam alat musik daerah
Jenis alat musik daerah yang ada di Indonesia ini juga bermacam-
macam. Setiap daerah mempunyai alat musik daerah yang berbeda.
Contoh alat musik daerah di Indonesia, sebagai berikut:
a. Angklung, dan calung dari Sunda, Jawa Barat
b. Gamelan dari Jawa Tengah
c. Sasando dari NTT
d. Kulintang dari Minahasa
e. Tifa dari Maluku
2. Macam-macam lagu daerah
Lagu merupakan salah satu bentuk ungkapan perasaan manusia.
Lagu daerah bercirikan kedaerahan. Lagu daerah umumnya menggunakan
bahasa daerah. Ada lagu yang menggambarkan keindahan alam daerahnya.
Ada pula yang menggambarkan perjuangan masyarakatnya. Di bawah ini
adalah tabel lagu daerah di Indonesia:
No Provinsi Nama Lagu Daerah
1 NAD Bungong Jeumpa
2 Sumatera Utara Butet
3 Sumatera Barat Madesak
4 Jambi Injit-Injit Semut
5 Riau soleram
6 Bengkulu Lalan Betek
7 Lampung Lipang Lipangdang
8 DKI Jakarta Keroncong Kemayoran
9 Jawa Barat Bubuy Bulan
10 Yogyakarta Pitik Tukung
11 Jawa Tengah Jamuran, Ilir-Ilir
110
No Provinsi Nama Lagu Daerah
12 Jawa Timur Kerapan sapi
13 Bali Janger
14 NTT Potong Bebek
15 Kalimantan Barat Cik-Cik Periok
16 Kalimantan tengah Ampar-Ampar Pisang
17 Sulawesi Utara O ina Ni keke
18 Sulawesi Selatan Angin Mamiri
19 Maluku Waktu Hujan Sore-Sore
20 Papua Yamko Rambe Yamko
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Index Card Match
G. Langkah-langkah pembelajaran
1. Kegiatan awal (5 menit), antara lain:
a. Guru mengucapkan salam.
b. Guru melakukan presensi siswa.
c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran
dimulai.
d. Guru menata tempat duduk siswa dengan baik.
e. Guru menanyakan keadaan siswa.
f. Guru mereview pelajaran yang disampaikan sebelumnya.
2. Kegiatan inti (50 menit), antara lain:
a. Guru menjelaskan macam-macam lagu daerah
b. Guru menjelaskan macam-macam alat musik daerah
c. Guru menyiapkan kartu Index Card Match
111
d. Guru menjelaskan cara bermain dengan menggunakan Index Card
Match
e. Guru membagi kartu yang berisi soal dan jawaban kepada siswa dan
dibagikan secara acak.
f. Siswa diminta untuk mencari pasangan dan mencocokkan kartu yang
sesuai antara soal dan jawaban.
g. Guru meminta setiap pasangan membacakan soal dan jawaban yang
diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain.
h. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
i. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
materi yang belum paham
j. Guru memberikan soal evaluasi/ post test
k. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang sudah
diajarkan
3. Kegiatan akhir (5 menit), antara lain:
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. Guru memberikan motivasi kepada siswa untk lebih giat dalam belajar.
b. Guru menutup pelajaran dengan salam.
H. Sumber balajar dan alat belajar
1. Media : Gambar
2. Sumber : Buku paket IPS kelas IV yang relevan
112
I. Evaluasi
Jenis/ Teknik penilaian : Tes tertulis
Instrumen Penilaian : Lembar soal tes
Uraian
1. Alat musik yang berasal dari Jawa Tengah adalah....
2. Alat musik tifa berasal dari....
3. Alat musik yang berasal dari jawa barat adalah
4. Kulintang adalah alat musik yang berasal dari....
5. Alat musik yang berasal dari NTT adalah....
6. Lagu yamko rambe yamko berasal dari....
7. Lagu daerah dari Kalimantan Tengah adalah....
8. Lagu jamuran dan ilir-ilir berasal dari
9. Lagu daerah dari Riau adalah....
10. Lagu injit-injit semut berasal dari provinsi....
Kunci jawaban
1. Gamelan
2. Maluku
3. Angklung dan calung
4. Minahasa
5. Sasando
6. Papua
7. Ampar-ampar pisang
8. Jawa Tengah
113
9. Soleram
10. Jambi
Skor Penilaian : Benar = 2
Hampir benar = 1
Salah = 0
Skor maksimal : 20
Nilai = Jumlah skor peerolehan x 100
Skor maksimal
= 20 x 100
20
= 100
Ngasinan, 20 Desember 2017
114
Lampiran 4
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS I
kegiatan Hasil Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Mengucapkan salam
√ Suaranya guru
jelas
Melakukan presensi siswa
√ Guru belum
bisa
mengondisikan
kelas saat
presensi
Kelas harus
Dikondisikan
terlebih
dahulu
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
√ Guru tidak
menyebutkan
tujuan
pembelajaran
Guru harus
menyampaika
n tujuan
pembelajaran
Melakukan tanya jawab
tentang materi terkait
√ Guru tidak
memancing
perhatian siswa
untuk bertanya
Guru harus
bisa
memancing
perhatian
siswa untuk
bertanya
Penggunaan media
pembelajaran
√ Media sudah
cukup bagus,
siswa dapat
mengamati
Menyajikan materi
pembelajaran
Penjelasan
materi terlalu
cepat
Lebih tenang
dalam
menjelaskan
materi
sehingga
siswa tidak
bingung
Menguasai materi
pembelajaran
√ Penguasaan
materi sudah
cukup baik
perlu
ditingkatkan
Menjelaskan
aturan
penggunaan
metode Index Card Match
√ Guru kurang
jelas dalam
memberi
instruksi
penggunaan
metode index
card match
Instruksi
harus
lebih jelas
(memberikan
contoh)
Penerapan metode Index
Card Match
√ Guru kurang
paham dalam
peneraan
metode
Guru harus
paham
metode yang
digunakan
115
Guru membimbing siswa
mencari pasangan
√ Belum optimal Lebih
ditingkatkan
dalam
membimbing
siswa
Memberi kesempatan
siswa untuk bertanya
√ Guru belum bisa
memancing
keingintahuan
siswa
Harus bisa
memancing
keingintahuan
siswa
Guru dan siswa membuat
kesimpulan materi yang
telah di pelajari
√ Guru kurang
berinteraksi
dengan siswa
Membimbing
siswa dalam
merumuskan
kesimpulan
Pelaksanaan evaluasi
pembelajaran
√ Evaluasi
pembelajaran
sudah berjalan
dengan baik
Guru menutup pelajaran
dengan berdoa dan
mengucapkan salam
√ Suara guru
sudah cukup
jelas dalam
menutup
pelajaran
Mengelola kelas saat
pembelajaran
√ Ada beberapa
siswa bermain
sendiri
Pengelolaan
kelas harus
ditingkatkan
Keterangan :
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
116
Lampiran 5
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS II
kegiatan Hasil Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Mengucapkan salam
√ Suaranya guru
jelas
Melakukan presensi siswa
√ Guru belum
bisa
mengkondisi
kan kelas
pada saat
presensi
Guru harus bisa
mengkondisikan
kelas terlebih
dahulu
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
√ Guru sudah
jelas
dalam
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Guru
menyebut-
kan tujuan
pembelajara
n tapi kurang
jelas
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dengan jelas
Melakukan tanya jawab
tentang materi terkait
√ Guru mulai
menarik
perhatian
siswa untuk
bertanya
Penggunaan media
pembelajaran
√ Media sudah
bagus, siswa
dapat
mengamati
dengan jelas
Menyajikan materi
pembelajaran
√ Guru sudah
cukup baik
dan tenang
dalam
menjelaskan
materi
Menguasai materi
pembelajaran
√ Penguasaan
materi sudah
baik lebih
ditingkatkan
lagi
Menjelaskan
aturan
penggunaan
metode Index Card Match
√ Guru sudah
lebih jelas
dalam
memberi
instruksi
penggunaan
metode index
card match
Masih ada
siswa yang
belum
paham
karena
bicara
sendiri
Instruksi harus
lebih jelas lagi
(memberikan
contoh)agar
semua siswa
paham, siswa
yang bicara
ditegur)
117
Penerapan metode Index
Card Match
√ Dapat
diterapkan
dalam materi
pelajaran
Guru membimbing siswa
mencari pasangan
√ Guru sudah
optimal dalam
membimbing
siswa mencari
pasangan
Memberi kesempatan
siswa untuk bertanya
√ Guru sudah
cukup
memberikan
kesempatan
kepada
siswa tapi
kurang
menarik
keingintahua
n siswa
guru harus
meningkatkan
rasa keingin
tahuan siswa
Guru dan siswa membuat
kesimpulan materi yang
telah di pelajari
√ Guru dan siswa
sudah bisa
membuat
kesimpulan
materi
Pelaksanaan evaluasi
pembelajaran
√ Evaluasi
pembelajaran
sudah berjalan
dengan baik
Guru menutup pelajaran
dengan berdoa dan
mengucapkan salam
√ Suara guru
sudah jelas
dalam menutup
pelajaran
Mengelola kelas saat
pembelajaran
√ Pengelolaan
kelas perlu
diperhati-
kan
Keterangan
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
118
Lampiran 6
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS III
kegiatan Hasil Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Mengucapkan salam
√ Suara guru sudah
jelas
Melakukan presensi siswa
√ Guru sudah jelas
dalam presensi
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
√ Guru sudah
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dengan baik dan
jelas
Melakukan tanya jawab
tentang materi terkait
√ Guru mulai bisa
menarik
perhatian
siswa untuk
bertanya
Penggunaan media
pembelajaran
√ Media sudah
bagus dan
lengkap
sehingga
siswa dapat
mengamati
dengan jelas
Menyajikan materi
pembelajaran
√ Penjelasan
guru sudah
jelas
Menguasai materi
pembelajaran
√ Penguasaan
materi sudah
baik
Menjelaskan
aturan
penggunaan
metode Index Card Match
√ Guru sudah
bisa
menginstruksi
penggunaan
metode index card
match
dengan jelas
Penerapan metode Index
Card Match
√ Dapat
diterapkan
dalam materi
pelajaran
Guru membimbing siswa
mencari pasangan
√ Guru sudah
optimal dalam
membimbing
siswa mencari
pasangan
119
Memberi kesempatan siswa
untuk bertanya
√ Guru sudah bisa
memancing
keingintahuan
siswa untuk
bertanya
Guru dan siswa membuat
kesimpulan materi yang
telah di pelajari
√ Guru dan siswa
sudah bisa
membuat
kesimpulan materi
Pelaksanaan evaluasi
pembelajaran
√ Evaluasi
pembelajaran
sudah berjalan
dengan baik
Guru menutup pelajaran
dengan berdoa dan
mengucapkan salam
√ Suara guru sudah
jelas dalam
menutup pelajaran
Mengelola kelas saat
pembelajaran
√ Pengelolaan kelas
meningkat baik
Keterangan
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
120
Lampiran 7
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS I
Kegiatan
Hasil
Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Siswa
menjawab salam dari guru
√ Ada siswa
yang tidak
menjawab
salam karena
ramai sendiri
Siswa
menjawab
presensi yang
dilakukan guru
√ Masih ada siswa
yang bermain
sendiri dan tidak
mendengarkan
presensi
Guru harus
menegur siswa
agar
mendengarkan
presensi
Siswa bertanya
tentang materi
yang terkait
√ Guru belum bisa
menarik
perhatian siswa
Buat suasana
yang menarik
Siswa
mengamati
media yang
dibawa guru
√ Siswa sangat
antusias dan
tertarik
dengan
media yang
dibawa guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
√ Masih banyak
siswa yang tidak
memperhatikan
penjelasan guru
Guru menegur
siswa dengan
bijaksana
Siswa
menanggapi/me
njawab
pertanyaan
√ Siswa sudah
cukup bisa
menjawab
pertanyaan
Siswa aktif
dalam kegiatan
mencari
pasangan
√ Siswa masih
kesulitan/seba
gian siswa
belum paham
dengan
intruksi guru
Guru harus
terampil
dalam
mengarahkan
dan
membimbing
siswa
121
Siswa ikut menyimpulkan
materi
√ Siswa tidak
tertarik
menyimpulkan
materi
Guru hsrus
lebih semangat
membimbing
siswa/lebih
menarik
perhatian siswa
Siswa mengerjakan soal
evaluasi
√ Siswa
paham
dengan soal
yang
diberikan
Siswa menjawab salam
√ Ada beberapa
siswa yang
belum
menjawab salam
Guru
mengulang
sampai semua
siswa
menjawab
salam
Keterangan :
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
122
Lampiran 8
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS II
Kegiatan
Hasil
Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan
B C K
Siswa
menjawab salam dari
guru
√ Siswa sudah
menjawab salam
dengan baik
Siswa
menjawab
presensi yang
dilakukan guru
√ Masih ada siswa
yang bermain
sendiri dan tidak
mendengarkan
presensi
Guru harus
menegur siswa
agar
mendengarkan
presensi
Siswa bertanya
tentang materi
yang terkait
√ Banyak siswa
yang bertanya
tentang materi
yang sedang
diajarkan
Siswa
mengamati
media yang
dibawa guru
√ Siswa sangat
tertarik dengan
media yang
dibawa guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
√ Masih ada
sebagian siswa
yang tidak
memperhatikan
penjelasan guru
Guru menegur
siswa dengan
bijaksana
Siswa
menanggapi/me
njawab
pertanyaan
√ Siswa sudah
cukup antusias
dalam
menaggapi/menj
awab
pertanyaan
dari guru
Siswa aktif
dalam kegiatan
mencari
pasangan
√ Siswa sudah
banyak
memahami
arahan dari
guru dalam
mencari
pasangan
Masih ada
juga siswa
yang belum
paham
Guru harus
lebih giat lagi
dalam
mengarahkan
dan
membimbing
siswa
123
Siswa ikut
menyimpulkan materi
√ Siswa sedikit
bisa
menyimpulkan
materi
Siswa mengerjakan
soal evaluasi
√ Siswa sudah
paham dalam
mengerjakan
soal evaluasi
Siswa menjawab salam
√ Hampir semua
Siswa
menjawab salam
dengan baik dan
keras
Keterangan
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
124
Lampiran 9
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS III
Kegiatan
Hasil
Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan
B C K
Siswa
menjawab salam dari guru
√ Siswa sudah
menjawab
salam dengan
baik
Siswa
menjawab
presensi yang
dilakukan guru
√ Presensi
dijawab
dengan tenang
dan baik
Siswa bertanya
tentang materi
yang terkait
√ Banyak siswa
yang bertanya
tentang materi
yang sedang
diajarkan
Siswa
mengamati
media yang
dibawa guru
√ Siswa sangat
tertarik
dengan media
yang dibawa
guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
√ Siswa sudah
bisa
memperhatiak
an penjelasan
guru dengan
baik
Siswa
menanggapi/me
njawab
pertanyaan
√ Siswa sudah
banyak yang
menjawab
pertanyaan
guru
Siswa aktif
dalam kegiatan
mencari
pasangan
√ Siswa sudah
paham arahan
guru untuk
mencari
pasangan
125
Siswa ikut menyimpulkan
materi
√ Siswa sudah
terbiasa
menyimpulkan
materi
Siswa mengerjakan soal
evaluasi
√ Siswa sudah
paham dalam
mengerjakan
soal evaluasi
Siswa menjawab salam
√ Hampir semua
Siswa
menjawab
salam dengan
baik dan keras
Keterangan
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
126
Lampiran 10
Dokumentasi
Guru menjelaskan pelajaran
Siswa memperhatikan penjelasan guru
Siswa mengambil potongan kartu
127
Siswa sudah mendapatkan semua potongan kartu
Siswa mencari pasangan untuk mencari jawaban
Siswa sudah menemukan pasangan
128
Siswa membacakan jawaban di depan kelas
Siswa mengerjakan soal evaluasi
129
Lampiran 11
130
Lampiran 12
131
Lampiran 13
132
Lampiran 14
133
Lampiran 15
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Winda Listyaningsih
Nim : 115-13-058
Fakultas/ Jurusan : FTIK/ PGMI
Dosen PA : Peni Susapti M.Si
No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai
1. Sertifikat (OPAK) STAIN Salatiga
2013”
26 -27 Agustus 2013
Peserta 3
2. Sertifikat Opak Tarbiyah STAIN
Salatiga 2013”
29 Agustus 2013 Peserta 3
3. Surat Keterangan Mengajar Madrasah
Diniyah Al-ikhlas Dusun Sokokerep
Garangan Wonosegoro Boyolali
Periode Agustus 2013 s/d Juli 2014
05 September 2013 pengajar 7
4 Sertifikat User Education UPT
Perpustakaan Salatiga.
16 september 2013 Peserta 2
5. Piagam Penghargaan LDK Darul Amal
“Kajian Intensif Mahasiswa
(KISMIS)“
10 Oktober 2013 Peserta 2
6. Surat Keterangan Aktif Organisasi
Karang Taruna Periode September
2013 s/d Agustus 2014
12 Oktober 2013 4
7. Sertifikat Public Hearing III dengan
tema “Optimalisasi Kinerja Lembaga
untuk Mewujudkan Kampus yang
Amanah”
20 Oktober 2013 Peserta 2
8. Piagam Penghargaan dalam Acara
IPSI (Islamic Public Speaking
Training)
09 Juni 2014 Peserta 2
134
9. Surat Keterangan Mengajar Madrasah
Diniyah Al-ikhlas Dusun Sokokerep
Garangan Wonosegoro Boyolali
Periode Agustus 2014 s/d Juli 2015
05 September 2014 Pengajar 7
10. Surat Keterangan Aktif Organisasi
Karang Taruna Periode September
2014 s/d Agustus 2015
12 Oktober 2014 Sekretaris 4
11. Surat Keterangan Pengangkatan
Tenaga Wiyata Bakti SD N Garangan
Kecamatan Wonosegoro Kabupaten
Boyolali
18 Juni 2015 Guru Kelas II 8
12. Surat Keterangan Mengajar Madrasah
Diniyah Al-ikhlas Dusun Sokokerep
Garangan Wonosegoro Boyolali
Periode Agustus 2015 s/d Juli 2016
5 September 2015 Pengajar 7
13. Surat Keterangan Aktif Organisasi
Karang Taruna Periode September
2015 s/d Agustus 2016
12 Oktober 2015 Sekretaris 4
Seminar Nasional dengan tema
“Indonesia Budayaku Indonesia
Warisanku (Salatiga Kota Pusaka)”
yang diselenggarakan PGMI IAIN
Salatiga
02 Juni 2016 Peserta 8
14. Surat Keterangan Mengajar Madrasah
Diniyah Al-ikhlas Dusun Sokokerep
Garangan Wonosegoro Boyolali
Periode Agustus 2016 s/d Juli 2017
5 September 2016 Pengajar 7
15. Surat Keterangan Aktif Organisasi
Karang Taruna Periode September
2016 s/d Agustus 2017
12 Oktober 2016 Sekretaris 4
16. Surat Keterangan Mengajar Madrasah
Diniyah Al-ikhlas Dusun Sokokerep
Garangan Wonosegoro Boyolali
Periode Agustus 2017 s/d Juli 2018
05 September 2017 Pengajar 7
135
17. Surat Keterangan Aktif Organisasi
Karang Taruna Periode September
2017 s/d Agustus 2018
05 Septrember 2017 Bendahara 4
18. Sertifikat Talk Show “FIND YOUR
PASSION, LETS’S MAKE YOUR
CREATION” yang diselenggarakan
HMJ DIII PS
13 November 2017 Peserta 2
19. Seminar Nasional dengan tema
“Strategi Pemberdayaan Masyarakat
Menuju Desa Wisata” yang
diselenggarakan oleh HMJ
Pengembangan Masyarakat Islam
Fakultas dakwah IAIN Salatiga
17 November 2017 Peserta 8
20. Seminar Nasional dengan tema
“Mahasiswa Zaman Now” yang
diselenggarakan oleh Karima Institute
02 Januari 2018 Peserta 8
21. Pembagian Tugas Guru dalam
Kegiatan Proses Pembelajaran dan
Bimbingan Semester II SD N
Garangan Tahun Pelajaran 2017/2018
02 Januari 2018 Guru kelas II,
Membimbing
Olahraga dan
Keterampilan
Komputer
3
Jumlah Poin 106
136
Lampiran 16
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dengan ini saya cantumkan daftar riwayat hidup sebagai berikut:
1. Nama : Winda Listyaningsih
2. Tempat Tanggal Lahir : Boyolali, 13 Oktober 1993
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
6. Alamat : Getaskrikil Rt/Rw: 03/04 Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali
7. Riwayat Pendidikan :
a. SD Negeri Garangan, lulus tahun 2005
b. SMP NU 01 Wonosegoro, lulus tahun 2008
c. SMA Negeri 01 Karanggede, lulus tahun
2013
Demikian daftar riwayat hidup saya buat dengan sebenar-benarnya.