penerapan media pembelajaran video dalam mata pelajaran ......hal tersebut dapat ditunjukkan dari...

17
Penerapan Media Pembelajaran Video dalam Mata Pelajaran IPA di Kelas V MI Negeri Jambu Artikel Ilmiah Diajukan guna Memenuhi Tugas Akhir untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh : Ana Zuhrotush Sholikhah NIM : 702011144 Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana 2015

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penerapan Media Pembelajaran Video dalam Mata Pelajaran ......Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil ulangan siswa yaitu 44,7% atau 17 siswa belum tuntas belajar dan siswa yang

Penerapan Media Pembelajaran Video dalam Mata Pelajaran

IPA di Kelas V MI Negeri Jambu

Artikel Ilmiah

Diajukan guna Memenuhi Tugas Akhir

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh :

Ana Zuhrotush Sholikhah

NIM : 702011144

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

2015

Page 2: Penerapan Media Pembelajaran Video dalam Mata Pelajaran ......Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil ulangan siswa yaitu 44,7% atau 17 siswa belum tuntas belajar dan siswa yang

ii

Page 3: Penerapan Media Pembelajaran Video dalam Mata Pelajaran ......Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil ulangan siswa yaitu 44,7% atau 17 siswa belum tuntas belajar dan siswa yang

iii

Page 4: Penerapan Media Pembelajaran Video dalam Mata Pelajaran ......Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil ulangan siswa yaitu 44,7% atau 17 siswa belum tuntas belajar dan siswa yang

iv

Page 5: Penerapan Media Pembelajaran Video dalam Mata Pelajaran ......Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil ulangan siswa yaitu 44,7% atau 17 siswa belum tuntas belajar dan siswa yang

v

Page 6: Penerapan Media Pembelajaran Video dalam Mata Pelajaran ......Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil ulangan siswa yaitu 44,7% atau 17 siswa belum tuntas belajar dan siswa yang

vi

Page 7: Penerapan Media Pembelajaran Video dalam Mata Pelajaran ......Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil ulangan siswa yaitu 44,7% atau 17 siswa belum tuntas belajar dan siswa yang

vii

Page 8: Penerapan Media Pembelajaran Video dalam Mata Pelajaran ......Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil ulangan siswa yaitu 44,7% atau 17 siswa belum tuntas belajar dan siswa yang

viii

Penerapan Media Pembelajaran Video dalam Mata Pelajaran IPA di Kelas

V MI Negeri Jambu

1)Ana Zuhrotush Sholikhah, 2)Elizabeth Sri Lestari, S.Pd., MLIS

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)[email protected], 2)[email protected]

Abstract

Based on observations and interviews with students and teachers of science subjects has been done

in the MI Negeri Jambu turns out problems encountered in school are too many students in the class.

Given these problems, the researchers want to approach by implementing instructional video media.

This study uses a classroom action research, the learning outcomes of value. The study was

conducted in two cycles, each cycle consists of four stages, namely planning, implementation,

observation and reflection. Each cycle is done one meetings. In the first cycle of the 38 students who

took the tests, there were 7 students who did not complete. Because there are still some students who

have not completed, the researchers move on to the second cycle. In cycle 2 of the 38 students who

took the test are 5 students who did not complete. Although there are still some students who still

have not been thoroughly studied, but it can be concluded that the application of video instructional

media can improve student learning outcomes in grade V MI Negeri Jambu.

Keywords: Learning Media video, Learning science

Abstrak

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara terhadap siswa dan guru mata pelajaran IPA yang

telah dilakukan di MI Negeri Jambu ternyata permasalahan yang ditemui di sekolah adalah terlalu

banyak siswa di kelas. Dengan adanya masalah tersebut maka peneliti ingin melakukan pendekatan

dengan menerapkan media pembelajaran video. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan

kelas, hasil belajar tersebut berupa nilai. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus, masing-masing siklus

terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Setiap siklus

dilakukan 1 kali pertemuan. Pada siklus I dari 38 siswa yang mengikuti tes terdapat 7 siswa yang

tidak tuntas. Karena masih ada beberapa siswa yang belum tuntas maka peneliti melanjutkan ke

siklus II. Pada siklus 2 dari 38 siswa yang mengikuti tes terdapat 5 siswa yang tidak tuntas. Meskipun

masih ada beberapa siswa yang masih belum tuntas belajar, tetapi dapat disimpulkan bahwa

penerapan media pembelajaran video dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI Negeri

Jambu.

Kata Kunci: Media Pembelajaran video, Pembelajaran IPA

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan TIK, Universitas Kristen

Satya Wacana Salatiga 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Page 9: Penerapan Media Pembelajaran Video dalam Mata Pelajaran ......Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil ulangan siswa yaitu 44,7% atau 17 siswa belum tuntas belajar dan siswa yang

1

1. Pendahuluan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di

MI Negeri Jambu Kelas V pada mata pelajaran IPA masih terdapat kendala

yang terjadi dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran di kelas

terdapat kendala yaitu terlalu banyaknya siswa di kelas yang mengakibatkan

siswa tidak memperhatikan pembelajaran dan hasil belajar beberapa siswa

pada mata pelajaran IPA tergolong rendah. Solusi untuk menjawab

permasalahan yang ditemui yaitu dengan menggunakan media

pembelajaran video. Dengan adanya media pembelajaran video maka proses

pembelajaran di kelas akan lebih bervariatif sehingga dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dan diharapkan siswa jauh lebih antusias dalam

mengikuti proses pembelajaran di kelas.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka

penelitian ini diperlukan suatu proses pembelajaran baru yang dapat

membuat siswa lebih tertarik pada mata pelajaran IPA, Oleh karena itu pada

penelitian ini diterapkan media pembelajaran video.

2. Kajian Teori

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pahala Alalam Kayana

dengan judul “Pengaruh Metode Demonstrasi Berbantuan Media Audio

Visual (Cd Interaktif) Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD N

Cabak Kecamatan Jiken Kabupaten Blora Semester Genap Tahun Ajaran

2011/2012”. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan

bahwa penerapan metode demonstrasi berbantuan dengan audio visual (CD

interaktif) berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V

SDN Cabak. Hasil belajar siswa meningkat dikarenakan guru saat

menjelaskan materi pelajaran menggunakan peragaan atau demonstrasi

yang dibantu dengan media sehingga siswa lebih mudah memahami materi

yang diajarkan oleh guru [1].

Penelitian oleh Usada & Arih Susanto dengan judul “Penggunaan

Media Pembelajaran Video untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara

Siswa Kelas II SD Negeri 3 Nampu Karangrayung Grobogan Tahun

Pelajaran 2010/2011”. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan

dapat disimpulkan bahwa penerapan media pembelajaran video

berpengaruh positif pada siswa. Hasil penelitian yang telah dilakukan

adalah nilai hasil berbicara siswa kelas II. Nilai tersebut terdiri atas nilai

berbicara sebelum tindakan, siklus I dan silus II sebagai kondisi akhir, dan

ternyata dari hasil nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai berbicara

siswa mengalami peningkatan [2].

Dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan membuktikan

bahwa dengan penerapan media pembelajaran video dapat memberikan

dampak positif ke siswa. Dalam penelitian ini bermaksud untuk melihat

manfaat terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan media

pembelajaran video pada mata pelajaran IPA kelas V MI Negeri Jambu.

Hasil belajar adalah apabila seseorang telah belajar akan terjadi

perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu

Page 10: Penerapan Media Pembelajaran Video dalam Mata Pelajaran ......Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil ulangan siswa yaitu 44,7% atau 17 siswa belum tuntas belajar dan siswa yang

2

menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti [3]. Hasil belajar

adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif dan

psikomotorik yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar [4].

Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu

materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data kuantatif maupun

kualitatif [5]. Dari beberapa pengertian di atas, yang dimaksud hasil belajar

dalam penelitian ini yaitu perubahan perilaku yang dimiliki oleh siswa

sehingga pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan yang mencakup

pengetahuan, sikap dan keterampilan

Video adalah salah satu media pembelajaran jenis audio visual.

Video adalah alat bantu/perantara yang digunakan guru dalam

menyampaikan pesan/isi materi pembelajaran yang dapat dilihat dan

didengar oleh penerima pesan (siswa). Selain itu penggunaan video

melibatkan indra paling banyak dibandingkan dengan alat peraga lainnya,

yaitu dapat dilihat dan didengar. Dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa video merupakan media pembelajaran yang dapat

digunakan untuk menyampaikan pesan/isi materi pembelajaran kepada

penerima (siswa) [6].

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat

dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

kemampuan atau ketrampilan pembelajar sehingga mendorong terjadinya

proses belajar [7]. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan peserta

didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran sehingga efektif [7]. Menurut beberapa

pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah

proses segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyampaikan

isi/materi pembelajaran guna untuk merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pembelajar sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar.

Langkah-langkah pemanfaatan video dalam proses pembelajaran

hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) program video harus

dipilih agar sesuai dengan tujuan pembelajaran; 2) guru harus mengenal

program video yang tersedia dan terlebih dahulu melihatnya untuk

mengetahui manfaatnya bagi pelajaran; 3) sesudah program video

dipertunjukkan, perlu diadakan diskusi, yang juga perlu dipersiapkan

sebelumnya. Di sini siswa melatih diri untuk mencari pemecahan masalah,

membuat dan menjawab pertanyaan; 4) adakalanya program video tertentu

perlu diputar dua kali atau lebih untuk memperlihatkan aspek-aspek

tertentu; 5) agar siswa tidak memandang program video sebagai hiburan

belaka, sebelumnya perlu ditugaskan untuk melihat bagian-bagian tertentu;

6) sesudah itu dapat dites berapa banyakkah yang dapat mereka tangkap dari

program video itu [8].

Page 11: Penerapan Media Pembelajaran Video dalam Mata Pelajaran ......Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil ulangan siswa yaitu 44,7% atau 17 siswa belum tuntas belajar dan siswa yang

3

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas atau PTK (Classrooom Action Research). Penelitian

tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersama [9]. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Agustus 2015 pada kelas V MI Negeri Jambu dengan melibatkan siswa yang

berjumlah 38 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan.

Penelitian ini dilakukan karena pemahaman siswa tentang mata pelajaran

IPA di kelas V MI Negeri Jambu tergolong kurang sehingga mempengaruhi

hasil belajar siswa.

Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan 2 variabel yaitu

variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah kondisi atau

karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk

menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi [10].

Variabel terikat adalah kondisi atau karakteristik yang berubah, yang

muncul atau yang tidak muncul ketika peneliti mengintroduksi, mengubah,

dan mengganti vaiabel bebas [10]. Variabel bebas dilambangkan dengan

variabel X yaitu media pembelajaran video dan variabel terikat

dilambangkan dengan varibel Y yaitu hasil belajar. Untuk mengukur

variabel terikat akan menggunakan instrumen tes.

Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas

(PTK) dengan strategi menggunakan siklus. Adapun tahap rencana

tindakan, meliputi: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan

(observing), dan refleksi (reflecting).

Gambar 1 Alur PTK oleh Suhardjono

Page 12: Penerapan Media Pembelajaran Video dalam Mata Pelajaran ......Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil ulangan siswa yaitu 44,7% atau 17 siswa belum tuntas belajar dan siswa yang

4

Rencana Tindakan

a. Siklus I

Rancangan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

yang dilaksanakan dalam dua siklus. Konsep pokok penelitian tindakan

terdapat empat tahap rencana tindakan, meliputi: perencanaan (planning),

tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (refleksi) [11],

Rincian prosedur tindakan adalah segala berikut:

1. Perencanaan

a. Membuat RPP dengan menerapkan media pembelajaran video

b. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis serta lembar kerja siswa

c. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan

siswa

2. Pelaksanaan Tindakan

Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran serta mempersiapkan perangkatnya dengan

baik. Dalam penelitian tindakan ini yang diterapkan adalah media

pembelajaran video pada mata pelajaran IPA kelas V

3. Pengamatan/Observasi

Melakukan observasi mengenai suasana dalam proses belajar

mengajar dengan menggunakan lembar pengamatan, kemudian

menganalisa data siklus I dari hasil observasi yang dilakukan. Kegiatan

observasi ini dilakukan pada saat tindakan dilaksanakan dalam kelas,

sehingga antara pelaksanaan tindakan dan observasi berlangsung dalam

waktu yang sama.

4. Refleksi

a. Melaksanakan evaluasi yang terkait dengan proses pembelajaran

pada siklus I

b. Menganalisa kelemahan dan keberhasilan setelah menerapkan media

pembelajaran video kemudian mempertimbangakan langkah

selanjutnya

c. Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus I

b. Siklus II

Rancangan kegiatan pada siklus II ini akan sama seperti kegiatan

pada siklus I yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi. Tindakan yang akan dilakukan pada siklus II ini merupakan

tindakan perbaikan pada siklus I. Kegiatan pada siklus II akan disesuaikan

dengan materi dan hasil pada siklus I.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Kondisi Awal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas V MI Negeri Jambu pada mata

pelajaran IPA. Sebelum melaksanakan tindakan penelitian,

pembelajaran yang dilakukan oleh guru bersifat konvensional, yaitu

guru memberikan materi pelajaran dengan metode ceramah. Hal ini

juga menyebabkan siswa menjadi malas untuk berfikir dan kegiatan

siswa di kelas hanya sekedar mendengarkan dan menulis saja.

Page 13: Penerapan Media Pembelajaran Video dalam Mata Pelajaran ......Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil ulangan siswa yaitu 44,7% atau 17 siswa belum tuntas belajar dan siswa yang

5

Berdasarkan hasil observasi pada mata pelajaran IPA di MI Negeri

Jambu peneliti mendapatkan data hasil belajar siswa kelas V masih ada

beberapa yang rendah dan bahkan di bawah KKM 70. Dengan kondisi

seperti ini maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas dengan

tujuan untuk mengetahui seberapa besar manfaat media pembelajaran

video pada mata pelajaran IPA di kelas V MI Negeri Jambu. Pada data

hasil belajar siswa kelas V MI Negeri Jambu, hasil ulangan siswa

sebagian masih di bawah KKM 70. Siswa dinyatakan tuntas jika nilai

KKM pada Kompetensi Dasar pelajaran IPA adalah 70. Sehingga yang

belum mendapatkan nilai 70 dikategorikan belum tuntas belajarnya.

Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil ulangan siswa yaitu 44,7%

atau 17 siswa belum tuntas belajar dan siswa yang tuntas sesuai dengan

KKM adalah 55,30% atau 21 siswa.

2. Kondisi Siklus I

Penelitian tindakan kelas siklus 1 melalui media pembelajaran video

pada materi alat pecernaan manusia. Persiapan yang dilakukan untuk

melaksanakan siklus 1 adalah membuat RPP, mempersiapkan lembar

evaluasi, alat dan bahan yang digunakan untuk penelitian agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

Siklus pertama dilaksanakan 1 kali pertemuan yaitu pada tanggal 5

September 2015 bertempat di MI Negeri Jambu. Guru melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran. Urutan kegiatan yang dilaksanakan mulai

dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

Pada pelaksanakan proses pembelajaran di kelas dilaksanakan

secara bertahap yang diawali dengan apersepsi dan pada kegiatan inti

guru memberikan materi kepada siswa melalui media pembelajaran

video, setelah materi selesai guru melakukan proses tanya jawab

seputar materi yang telah dijelaskan dan dilanjutkan dengan tugas

kelompok. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang

masing-masing kelompoknya terdiri dari 3-4 siswa. Tiap kelompok

saling bekerja sama untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru dan setelah semua sudah menjawab pertanyaan, guru langsung

menjelaskan jawabanya. Kelompok yang menjawab benar memberi

tanda centang pada jawabannya lalu kelompok yang menjawab salah

memberikan tanda silang pada jawabannya dan kelompok yang

menjawab pertanyaan dengan benar akan berteriak horay atau yel-yel

lainnya yang menandakan bahwa jawaban kelompok mereka benar,

setelah tugas kelompok selesai dikerjakan maka masing-masing

kelompok mengumpulkan hasil kerjanya. Dan di akhir pertemuan

masing-masing kelompok diberikan tugas individu oleh guru, hasil dari

tugas individu yang dikerjakan oleh siswa akan di analisa hasilnya

untuk menentukan apakah perbaikan pembelajaran yang dilakukan di

kelas berhasil atau tidak.

Hasil belajar siswa pada siklus I dengan materi alat pencernaan

makanan manusia siswa yang tuntas mencapai 31 siswa dengan

Page 14: Penerapan Media Pembelajaran Video dalam Mata Pelajaran ......Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil ulangan siswa yaitu 44,7% atau 17 siswa belum tuntas belajar dan siswa yang

6

presentase 81,60% dan siswa yang tidak tuntas mencapai 7 siswa

dengan presentase 18,40%. Siswa yang memperoleh nilai di bawah

KKM 70 ada 7 siswa, sedangkan 31 siswa lainnya memperoleh nilai

>70 KKM. Analisis hasil belajar pada siklus I masih ada beberapa siswa

yang belum tuntas belajar, tetapi hasil belajar pada siklus I mengalami

peningkatan hasil belajar siswa yang pada kondisi awal mencapai nilai

rata-rata kelas hanya 61 maka pada siklus I telah mencapai 72 terjadi

peningkatan yang cukup banyak. Sedangkan ketuntasan belajar siswa

dari kondisi awal hanya 55,30% dan pada siklus I mencapai 81,60%

terjadi peningkatan. Namun karena masih ada beberapa siswa yang

tidak tuntas dalam belajar maka penulis melanjutkan ke siklus II dengan

menerapkan media pembelajaran video

3. Kondisi Siklus II

Pada siklus II ini peneliti menyusun RPP dan menyiapkan media

yang akan dilakukan pada siklus II. Selain itu peneliti juga menyiapkan

lembar observasi aktifitas guru beserta siswa yang akan digunakan

ketika pembelajaran dilaksanakan. Setelah proses pembelajaran

menggunakan media pembelajaran video pada siklus II, diperoleh hasil

belajar pada akhir siklus II.

Siklus kedua dilaksanakan 1 kali pertemuan yaitu pada tanggal 12

September 2015 bertempat di MI Negeri Jambu. Guru melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran. Urutan kegiatan yang dilaksanakan mulai

dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

Pada pelaksanakan proses pembelajaran di kelas dilaksanakan

secara bertahap yang diawali dengan apersepsi dan pada kegiatan inti

guru memberikan materi kepada siswa melalui media pembelajaran

video, setelah materi selesai guru melakukan proses tanya jawab

seputar materi yang telah dijelaskan dan dilanjutkan dengan tugas

kelompok. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang

masing-masing kelompoknya terdiri dari 3-4 siswa. Tiap kelompok

saling bekerja sama untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru dan setelah semua sudah menjawab pertanyaan, guru langsung

menjelaskan jawabanya. Kelompok yang menjawab benar memberi

tanda centang pada jawabannya lalu kelompok yang menjawab salah

memberikan tanda silang pada jawabannya dan kelompok yang

menjawab pertanyaan dengan benar akan berteriak horay atau yel-yel

lainnya yang menandakan bahwa jawaban kelompok mereka benar,

setelah tugas kelompok selesai dikerjakan maka masing-masing

kelompok mengumpulkan hasil kerjanya. Dan di akhir pertemuan

masing-masing kelompok diberikan tugas individu oleh guru, hasil dari

tugas individu yang dikerjakan oleh siswa akan di analisa hasilnya

untuk menentukan apakah perbaikan pembelajaran yang dilakukan di

kelas berhasil atau tidak.

Hasil belajar siswa pada siklus II dengan materi menjaga kesehatan

alat pencernaan siswa yang tuntas mencapai 33 siswa dengan

Page 15: Penerapan Media Pembelajaran Video dalam Mata Pelajaran ......Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil ulangan siswa yaitu 44,7% atau 17 siswa belum tuntas belajar dan siswa yang

7

presentase 86,80% dan siswa yang tidak tuntas mencapai 5 siswa

dengan presentase 13,20%. Analisis hasil belajar pada siklus II masih

ada beberapa siswa yang belum tuntas belajar. Dari hasil pelaksanaan

pembelajaran siklus II diketahui bahwa terdapat peningkatan

pembelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat pada ketuntasan siswa yang

sudah mencapai KKM.

Tabel. 1 Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan

Siklus II No. Nilai Ketuntasan Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 <70 Tidak

Tuntas

17 44,7 7 18,4 5 13,2

2 >70 Tuntas 21 55,3 31 81,6 33 86,8

Jumlah 38 100 38 100 38 100

Nilai Tertinggi 80 90 100

Nilai Terendah 40 30 50

Berdasarkan tabel 1 perbandingan hasil pembelajaran IPA dapat

dijelaskan bahwa pada kondisi awal ada 17 siswa (44,70%) yang belum

tuntas karena mendapat nilai di bawah KKM (70), sedangkan 21 siswa

(55,30%) telah tuntas belajar. Nilai tertinggi yang dicapai pada kondisi

awal hanya 80 dan nilai terendahnya 40. Karena terdapat 44,70% siswa

yang belum tuntas, maka peneliti mengadakan perbaikan pada sistem

belajar dengan menggunakan media pembelajaran video.

Pada siklus I terlihat ada peningkatan hasil belajar dibandingkan

pada kondisi awal, siswa kelas V MI Negeri Jambu telah mencapai hasil

belajar 81,60% karena dari 38 siswa yang memperoleh nilai mencapai

KKM 70 sebanyak 31 siswa dan 7 siswa lainnya masih memperoleh

nilai di bawah KKM. Nilai tertingi pada siklus I ini 90 dan nilai

terendah 30, karena masih ada siswa yang mendapat nilai dibawah

KKM yaitu, 7 siswa (18,40%) yang belum tuntas belajar maka peneliti

melanjutkan ke siklus II

Kemudian tindakan dilanjutkan ke siklus II agar pembelajaran IPA

bisa lebih meningkat lagi dari sebelumnya bahkan seluruh siswa bisa

mencapai KKM. Dalam siklus II ini nilai terendah yang diperoleh siswa

50 dan nilai tertinggi 100, ada 33 siswa yang telah tuntas belajar

(86,80%) dan 5 siswa (13,20%) belum tuntas belajar. Hasil belajar pada

mata pelajaran IPA secara umum sudah berhasil walaupun tidak

mencapai 100% dari jumlah siswa keseluruhan, namun siswa yang

memperoleh nilai lebih dari KKM yang ditentukan meningkat dari

sebelumnya. Dapat digambarkan pada diagram berikut ini:

Page 16: Penerapan Media Pembelajaran Video dalam Mata Pelajaran ......Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil ulangan siswa yaitu 44,7% atau 17 siswa belum tuntas belajar dan siswa yang

8

Gambar 4.4 Diagram hasil belajar pada pra siklus

4. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan melalui 2 siklus

dan masing-masing siklus terdapat 4 tahap maka proses pembelajaran

dengan menggunakan media pembelajaran video dan model

pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata

pelajaran IPA pada kelas V MI Negeri Jambu. Peningkatan hasil belajar

tersebut terjadi setelah menggunakan media pembelajaran video.

Dalam hasil penelitian yang telah dilakukan siswa menjadi lebih aktif,

siswa menjadi lebih meperhatikan pelajaran dan berani menanyakan

materi yang belum mereka ketahui.

Dengan menerapkan media pembelajaran video ke dalam proses

pembelajaran, maka rasa percaya diri, keberanian dan keaktifan siswa

meningkat, yang ditunjukkan dari pelaksanaan pembelajaran selama

siklus I dan siklus II.

5. Kesimpulan Secara umum media pembelajaran video berpengaruh kuat pada

hasil belajar siswa, sehingga dapat memberi pengaruh positif pada siswa

untuk belajar dapat belajar lebih giat lagi. Dari hasil pengembangan melalui

beberapa tahapan PTK yang sudah dilaksanakan di MI Negeri Jambu dapat

diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran video layak dan efektif

untuk digunakan pada pembelajaran IPA dengan materi alat pencernaan

manusia. Media pembelajaran video yang diterapkan guna dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI negeri Jambu, peningkatan

hasil belajar yang cukup tinggi dari 55,3% siswa yang tuntas belajar menjadi

81,6% siswa yang tuntas belajar.

6. Saran

Berdasarkan hasil penelitian bahwa siswa kelas V MI Negeri Jambu

mempunyai sikap positif terhadap video pembelajaran yang diterapkan,

maka berikut beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan masukan

yang bermanfaat antara lain: (1) guru dapat menggunakan media

pembelajaran video sebagai alternatif dalam proses pembelajaran di kelas.

44,7%

18,4% 13,2%

55,3%

81,6% 86,8%

0,0%

20,0%

40,0%

60,0%

80,0%

100,0%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tidak Tuntas Tuntas

Page 17: Penerapan Media Pembelajaran Video dalam Mata Pelajaran ......Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil ulangan siswa yaitu 44,7% atau 17 siswa belum tuntas belajar dan siswa yang

9

(2) Sekolah hendaknya mengupayakan untuk memberikan fasilitas yang

lebih baik dan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman demi

menunjang proses belajar dan prestasi belajar siswa. (3) Peneliti selanjutnya

dapat membuat media pembelajaran video sendiri dan juga di validasi oleh

validator sehingga video bisa menjadi lebih layak untuk dipergunakan

dalam proses pembelajaran.

7. Daftar Pustaka

[1] Kayana, Pahala Alalam. 2012. Pengaruh Metode Demonstrasi

Berbantuan Media Audio Visual (Cd Interaktif) Terhadap Hasil

Belajar IPA Siswa Kelas V SD N Cabak Kecamatan Jiken

Kabupaten Blora Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012.

http://repository.uksw.edu/handle/123456789/838. Diakses pada

tanggal 1 agustus 2015

[2] Usada & Susanto, Arih. Penggunaan Media Pembelajaran Video

untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas II SD

Negeri 3 Nampu Karangrayung Grobogan Tahun Pelajaran

2010/2011. http://repository.uksw.edu/handle/123456789/4347.

Diakses pada tanggal 1 Agustus 2015

[3] Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi

Aksara.

[4] Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.

Bandung : Remaja Rosda Karya.

[5] Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial:

kuantitatif dan kualitatif. Jakarta : Gaung Persada Press.

[6] Kurniawati, Nuning Widi. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Dengan Menggunakan Video Dalam Strategi Pembelajaran Card

Sort Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII

Di SMP Negeri 1 Tuntang.

http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5125/3/T1_70201

0030_Full%20text.pdf. Diakses pada tanggal 1 Agustus 2015

[7] Sukiman, 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta:

PT Pustaka Insan Madani

[8] Munandi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung

Persada Press

[9] Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Bumi Aksara

[10] Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana

Predana Media Grup

[11] Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: Rineka Cipta