penerapan aplikasi tik di perpustakaan smpn 7 bandung

29
LAPORAN PENERAPAN APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 7 BANDUNG Diajukan untuk diajukan untuk memenuhi tugas ujian akhir semester (UAS) matakuliah Aplikasi TIK di perpustakaan oleh Nur Afrylyanty 1202788 PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2015

Upload: universitas-pendidikan-indonesia

Post on 16-Apr-2017

230 views

Category:

Technology


1 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PENERAPAN APLIKASI TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI PERPUSTAKAAN SMP

NEGERI 7 BANDUNG

Diajukan untuk diajukan untuk memenuhi tugas ujian akhir semester (UAS)

matakuliah Aplikasi TIK di perpustakaan

oleh

Nur Afrylyanty

1202788

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI

PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2015

i | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kapada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan observasi

penerapan aplikasi SLiMS ini. Penulisan laporan observasi ini dilakukan untuk

memenuhi tugas akhir Mata Kuliah Aplikasi Teknologi Informasi Komunikasi di

Perpustakaan. Penyusun menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan bimbingan

dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi penulis untuk dapat menyelesaikan laoran

penelitian ini. Oleh kerana itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Orang tua tercinta, yang sangat penulis sayang dan homati, yang tidak

lelah memberikan do‟a, semangat, materi dan semuanya yang memberikan

dorongan dalam penyelesaian karya ilmiah ini.

2. Ibu Dr. Riche Chyntia Johan M.Si., Ibu Santi Santika S.Sos., dan Bapak

Gema Rulyana selaku pembimbing akademik mata kuliah Seminar

Pendidikan Agama Islam.

3. Kepada pihak sekolah SMP Negeri 7 Bandung yang telah mengijinkan

kami melakukan observasi di tempat ini.

4. Kepada pihak perpustakaan di SMP Negeri 7 Bandung yang telah

mengijinkan kami melakukan observasi dan menerapkan teknologi

informasi di perpustakaan SMP Negeri 7 Bandung.

5. Teman-teman satu angkatan, Perpustakaan dan Informasi angkatan 2012

pada umumnya, teman-teman kelompok satu pada khususnya.

Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini jauh dari kesempurnaan,

karena kesempurnaan hanya milik Allah Swt. Maka kritik dan saran membangun

sangat penulis harapkan. Akhir kata, penyusun berdo‟a semoga Tuhan Yang Maha

Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu.

Semoga laporan observasi ini dapat membawa manfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan, khususnya ilmu di bidang perpustakaan.

Bandung, Desember 2015

Penulis

ii | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

DAFTAR ISI

Halaman

Kata pengantar ....................................................................................... i

Daftar isi .................................................................................................. ii

A. Pendahuluan .................................................................................... 1

B. Tujuan ............................................................................................. 2

C. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 2

D. Metode ............................................................................................ 6

E. Hasil dan Pembahasan .................................................................... 9

F. Kesimpulan ..................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 24

LAMPIRAN ............................................................................................. 25

1 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

A. Pendahuluan

Di abad 21, manusia sadar akan kebutuhan teknologi informasi dan

komunikasi atau TIK telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan

global saat ini. Sebagian besari instansi atau lembaga termasuk perpustakaan

berlomba untuk menerapkan dan mengembangkan TIK untuk membangun dan

memberdayakan instansi atau lembaga terkait agar menjadi instansi atau lembaga

berbasis pengetahuan dan dapat bersaing dalam dunia global. Penggunaan TIK ini

dirasakan sangat penting karena menjadi salah satu faktor penunjang eksistensi dan

citra yang ingin diciptakaan oleh instansi atau lembaga terkait. Manfaat lain,

penyebaran informasi dengan menggunakan TIK ini jauh lebih efektif dan efisien.

Perpustakaan memanfaatkan teknologi informasi dalam upaya mengelola serta

memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pengguna perpustakaan.

Sistem otomasi perpustakaan merupakan salah satu bentuk penerapan

teknologi informasi di perpustakaan. Sistem otomasi perpustakaan merupakan salah

satu bentuk pemanfaatan teknologi informasi meliputi software dan hardware

dalam upaya melaksanakan berbagai tugas pelayanan dan pengelolaan

perpustakaan. Saat ini telah banyak perpustakaan yang sudah menerapkan sistem

otomasi tersebut. Kesadaran berbagai perpustakaan di tanah air untuk menerapkan

sistem otomasi dilatarbelakangi alasan bahwa otomasi perpustakaan memberikan

manfaat besar bagi pengelola serta pengguna perpustakaan dan dapat menjadi salah

satu faktor untuk mengeksistensikan perpustakaan itu sendiri.

Namun tidak dapat dipungkuri, masih sangat banyak perpustakaan yang

belum mampu mewujudkan sistem otomasi perpustakaan, terutama di perpustakaan

sekolah. Hal ini disebabkan minimnya pengetahuan tentang sistem otomasi

perpustakaan disertai dengan kurangnya kompetensi dari pengelola perpustakaan

itu sendiri.

Langkah awal yang dapat dilakukan untuk memajukan dunia perpustakaan

adalah dengan cara ikut membantu penerapan sistem otomasi perpustakaan, salah

satunya dengan cara menerapkan sebuah software di perpustakaan. Software ini

digunakan untuk menunjang kegiatan yang ada di perpustakaan, mulai dari kegiatan

manajemen, pengolahan, sampai dengan kegiatan pelayanan yang ada di

perpustakaan. Terdapat beberapa software yang dapat digunakan di perpustakaan,

diantaranya adalah Athenaeum Pro; NCI Boookman; IBRA Advance; Otomigen X;

Senayan (SLiMS).

Melihat hal ini, kami ikut tergerak hati untuk mencoba menerapkan software

SLiMS di perpustakaan sekolah yang berada di sekitaran Kota Bandung.

Perpustakaan yang dipilih adalah Perpustakaan SMP Negeri 7 Bandung, yang

berlokasi di Jl. Ambon No. 23 Bandung. Sekolah ini dipilih karena perpustakaan

yang ada di SMP Negeri 7 Bandung ini masih belum terotomasi. Alasan lain adalah

karena lokasi sekolah masih berada di sekitaran Bandung. Penarapan aplikasi

SLiMS dilakukan selama 4 hari, pada tanggal 11 Desember 2015 kami memberikan

surat keterangan izin menerapkan aplikasi SLiMS di Perpustakaan SMP Negeri 7

Bandung. Selanjutnya tanggal 14, 16, 21, dan 22 Desember 2015 kami melakukan

penerapkan aplikasi SLiMS di perpustakaan.

2 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

B. Tujuan Adapun tujuan dari kegiatan penerapan aplikasi SLiMS di SMP Negeri 7

Bandung adalah sebagai berikut:

1. Mengevaluasi kegiatan pengelolaan di Perpustakaan di SMP Negeri 7

Bandung.

2. Membuat sistem informasi perpustakaan (SLiMS) di SMP Negeri 7 Bandung.

3. Membantu membuat database koleksi dan siswa di SMP Negeri 7 Bandung.

4. Memberikan pemahaman kepada pustakawaan mengenai bagaimana cara

menggunakan software SLiMS .

C. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Teknologi Informasi

Teknologi didefinisikan sebagai penerapan keilmuan yang mempelajari

dan mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan langkah dan

teknik tertentu dalam suatu bidang. Sulistyo-Basuki (1991:87) dalam bukunya

mengatakan bahwa teknologi ini bersinonim dengan ilmu terapan. Menurut

Holland dalam Sulistyo-Basuki, informasi didefinisikan sebagai arti yang

diungkapkan oleh manusia yang merupakan hasil dari representasi suatu fakta.

Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa informasi merupakan suatu data

yang diperoleh dari fakta, diproses, disimpan dan dikomunikasikan.

Sulistyo-Basuki (1991:87) mendefinisikan teknologi informasi sebagai

teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah serta

menyebarkan informasi yang dapat berupa informasi numenk. audio. teks.

maupun citra. Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada penggunaan

teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan

untuk memproses dan menyimpan informasi, tetapi juga mencakup teknologi

komunikasi untuk mengirim/menyebarkan informasi. Teknologi informasi

adalah perpaduan dari teknologi komputasi (komputer) dengan jalur

komunikasi kecepatan tinggi yang mentransmisikan data. suara, dan video.

2. Teknologi Informasi Komunikasi di Perpustakaan

Perkembangan teknologi informasi yang sedemikian pesat memberikan

dampak besar pada dunia perpustakaan. Perpustakaan berlomba-lomba

menerapkan teknologi informasi untuk memberikan pelayanan lebih baik

kepada pemustakanya. Tidak hanya itu, dengan pamakaian teknologi di

perpustakaan dapat meningkatakan citra dan meningkatkan eksistensi tentang

perpustakaan di mata masyarakat yang ada di sekitar perpustakaan.

Menurut Sulistyo-Basuki (1991, hlm. 91) menyebutkan setidaknya ada tujuh

alasan yang melatarbelakangi pengaplikasian teknologi informasi di

perpustakaan, yaitu:

a. Mengatur informasi 'ing-griya' fin house information) serta membuat

informasi tersebut dapat ditemukembalikan dengan mudah. Maksudnya

teknologi informasi digunakan untuk mengelola informasi yang dimiliki

perpustakaan sehingga informasi yang dimiliki dapat ditemukembalikan

3 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

dengan mudah. Informasi dapat berupa informasi bibliografi koleksi yang

dimiliki perpustakaan, informasi keanggotaan, informasi terbitan

perpustakaan dan lain sebagainya.

b. Mengakses data dari pangkalan data eksternal. Seperti yang telah

kitaketahui, saat ini banyak pangkalan data yang menyediakan informasi

berupa buku elektronik, jurnal, dan artikel secara online. Ada yang

diterbitkan secara lengkap, ada juga yang diterbitkan abstraknya saja.

Selain itu dengan pengaplikasian teknologi informasi perpustakaan juga

dapat mengakses pangkalan data bibliografi perpustakaan lain.

c. Bertambahnya beban kerja perpustakaan. Dengan adanya ledakan

informasi seperti sekarang ini beban keija perpustakaan semakin

meningkat dengan peningkatan jumlah informasi yang harus ditangani.

Selain itu beban keija perpustakaan juga dapat meningkat dengan semakin

tingginya akses informasi di perpustakaan atau karena perpustakaan

membuka layanan baru.

d. Perlunya efisiensi yang lebih besar dan perlunya menghemat waktu dan

tenaga. Perekaman informasi secara elektronik lebih mudah dan apabila

sudah direkam jauh lebih mudah untuk ditelusur dibandingkan dengan

dokumen cetak meskipun sudah diindeks. Perekaman informasi baru

menjadi lebih mudah dengan kemampuan copy calaloging yang banyak

diterapkan pada perangkat lunak perpustakaan melalui protokol Z39.50

atau melalui P2P.

e. Perpustakaan mendapatkan fungsi baru dengan penerapan teknologi

informasi juga dapat membuka jasa atau layanan baru. misal membuka

layanan jurnal online. penelusuran secara elektronik dan sebagainya.

f. Membentuk jaringan keijasama perpustakaan. Tidak ada perpustakaan

yang dapat memenuhi kebutuhan pemustakanya secara mandiri, oleh

karena itu diperlukan adanya kerjasama dengan perpustakaan lain yang

dapat dilakukan dengan bantuan teknologi informasi. Keijasama yang

dibentuk dapat berupa kerjasama penyediaan akses informasi, kerjasama

pengolahan, keijasama pengembangan sistem dan sebagainya.

g. Ada juga alasan penerapan teknologi informasi di perpustakaan lain yang

bagi sebagian orang kurang rasional, misal karena dana tersedia, masuk

dalam bagian proyek, untuk alasan prestise, atau untuk membangun citra

positif perpustakaan.

3. Otomasi Perpustakaan

Menurut Cohn, otomasi perpustakaan merupakan sistem yang

mengkomputerisasikan beberapa kegiatan yang dilakukan pada perpustakaan

tradisional seperti, kegiatan pengolahan bahan pustaka, sirkulasi, katalog publik

(OPAC), pengadaan (akuisisi), manajemen keanggotaan, pengelolaan terbitan

berseri. Semua kegiatan tersebut dilakukan dengan menggunakan pangkalan

4 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

data (database) perpustakaan sebagai pondasinya (Cohn, Kelsey, & Fiels,

2001:15).

Menurut Sulistyo Basuki, otomasi perpustakaan adalah proses atau hasil

peneiptaan mesin swatindak atau swakendali tanpa campur tangan manusia

dalam proses tersebut sebagai bentuk penerapan teknologi informasi untuk

kepentingan perpustakaan dari mulai pengadaan hingga jasa informasi bagi

pembaca (Basuki, 1994:96).

Terdapat beberapa tujuan dan manfaat dari adanya sistem otomasi

perpustakaan, menurut Lasa, 2009:223 diantaranya sebagai berikut :

1. Meringankan beban pekerjaan, khususnya yang rutin dan berulang-ulang,

2. Menghemat waktu dan tenaga sehingga dapat meningkatkan efektifitas

dan efisiensi dalam bekerja,

3. Memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dilakukan secara manual,

4. Memberikan hasil pekerjaan yang konsisten dan akurat,

5. Memberikan kualitas layanan kepada pengguna,

6. Meningkatkan pencitraan yang positif terhadap perpustakaan,

7. Meningkatkan daya saing,

8. Meningkatkan kerja sama antar perpustakaan.

4. Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari

suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan

informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.

Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu

sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi

tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah,

mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan

menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok

bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model,

komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen

software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen

tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan

untuk mencapai sasaran.

Komponen input

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini

termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan,

yang dapat berupa dokumen- dokumen dasar.

Komponen model

5 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik

yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data

dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang

diinginkan.

Komponen output

Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

Komponen teknologi

Teknologi merupakan "tool box" dalam sistem informasi, Teknologi

digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

Komponen hardware

Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi

sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung

database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi

untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.

Komponen software

Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan

memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu

informasi.

Komponen basis data

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan

berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer

dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu

disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih

lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa

supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang

baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data

diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut

DBMS (Database Management System).

Komponen kontrol

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,

temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem

itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa

pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-

hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi

kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

5. Sistem Informasi SliMS

Senayan Library Management System (SLiMS) adalah perangkat lunak

sistem manajemen perpustakaan (library management system) dengan sumber

terbuka yang dilis ensikan di bawah GPL v3. Aplikasi ini pertama kali

dikembangkan dan digunakan oleh Perpustakaan Kementerian Pendidikan

Nasional, Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat, Kementerian Pendidikan

Nasional. Seiring perkembangan waktu, aplikasi ini kemudian dikembangkan

oleh komunitas pengguna dan penggiat SLiMS. Aplikasi SLiMS dibangun

dengan menggunakan PHP, basis data MySQL, dan pengontrol versi Git. Pada

6 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

tahun 2009, SLiMS mendapat penghargaan tingkat pertama dalam ajang

INAICTA 2009 untuk kategori open source.

Berikut adalah beberapa kelebihan SLiMS menurut Wicaksono (thn. 2011)

adalah sebagai berikut.

1. Open source: SLiMS berlisensi GPLv3 yang menjamin kebebasan

dalam mendapatkan. mempelajari. menggunakan. memodifikasi dan

mendistribusikan kembali. http://www.gnu.Org/lisencc/gpl-3.0.html

2. Aktif dikembangkan dengan transparan. L'ntuk mengetahui update

tcrt>aru SLiMS dapat diunduh dan http://github.com/slims sedangkan

untuk rilis resmi dapat diunduh di situs resminya, http://slims.wcb.id.

3. Mengikuti standar yang berlaku di perpustakaan dalam membangun

pangkalan data. Standard pendeskripsian katalog dirancang berdasarkan

ISBD yang juga sesuai dengan aturan pengatalogan Anglo-American

Cataloging Rules. menggunakan standar metadata MARC. L'ntuk

servis C) AI menggunakan standar metadata Dublin Corc sedangkan

untuk wvb services di OPAC menggunakan ModsXML.

4. SLiMS adalah aplikasi berbasis wcb (web based aplication) sehingga

mudah diintegrasikan dengan aplikasi wcb lainya.

5. SLiMS adalah aplikasi multibahasa. mcncakup bahasa Inggris.

Indonesia. Jerman. Spanyol. Arab. Thailand. Srilanka. Bangladesh, dan

Brazilian Portuguisc.

6. Mudah membangun katalog bersama dengan Union Catalog Server

(UCS). Katalog bersama memudahkan proses penelusuran dari

pangkalan data perpustakaan-perpustakaan yang terlibat keijasama.

Selain UCS ada juga Nayancs yang memungkinkan untuk melakukan

penelusuran ke banyak pangkalan data sekaligus.

7. Memungkinkan copy eataloging melalui protokol Z39.50. Z39.50 SRU,

P2P. Selain itu bisa juga bisa melakukan pertukaran data dengan

aplikasi lain dengan data bert'ormat ModsXML. MARC dan CSV.

8. Dengan Sphink SLiMS mampu melakukan penelusuran record dalam

jumlah besar hingga ukuran terabyte.

9. Bisa mengambil foto anggota langsung dan webeam dan mendukung

versi mohile dan masih banyak keunggulan lainya

D. Metode Metode merupakan tahapan atau proses dalam penerapan IT (Information

Technology) di Perpustakaan SMP Negeri 7 Bandung. Berikut adalah langkah-

langkah yang dilakukan saat menerapkan aplikasi SLiMS di perpustakaan SMPN

7 Bandung antara lain:

1. Menganalisis semua kegiatan yang ada di perpustakaan.

Pada langkah analisis ini merupakan langkah awal yang harus dilakukandalam

penerapan IT yang akan dilakukan. Pada kegiatan ini penulis menganalisis

kegiatan-kegiatan yang ada di perpustakaan, mulai dari kegiatan pengadaan dan

pengolahan koleksi, pelayanan, sampai dengan apakah perpustakaan SMP

Negeri 7 Bandung sudah menerapkan otomasi perpustakaan di sekolah.

Kegiatan analisis ini dilakukan dengan cara melihat keadaan fisik perpustakaan

7 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

dan sedikit sharing dengan Ibu Novi selaku pengelola perpustakaan SMP

Negeri 7 Bandung.

2. Menganalisis fasilitas yang ada diperpustakaan.

Tidak hanya menganalisis kegiatan yang ada di perpustakaan tetapi penulis pun

menganalisis fasilitas apa saja yang ada di perpustakaan, khususnya apakah

perputakaan terkait sudah menggunakaan otomasi dalam menjalankan kegiatan

yang ada di perpustakaan. Kegiatan analisis ini dilakukan dengan cara melihat

keadaan fisik perpustakaan, dan melihat fasilitas apa saja yang ada di

Perpustakaan SMP Negeri 7 Bandung.

3. Menganalisis keadaan komputer.

Langkah selanjutnya adalah menganalisis komputer yang ada di perpustakaan.

Beberapa hal yang harus dianalisi pada tahap ini adalah, Apakah komputer yang

digunakan layak pakai? Sistem operasi apa yang digunakan dalam komputer

tersebut? Kegiatan analisis ini dilakukan dengan cara melihat keadaan fisik

komputer yang ada di perpustakaan, dan mancoba mengoperasikan komputer

tersebut.

4. Meminta data.

Pada tahap ini penulis bersama dengan rekan rekan meminta data dalam

menunjang proses penerapan aplikasi SLiMS. Data yang diminta berupa data

bibliografi koleksi buku yang dimiliki oleh perpustakaan, dan data siswa di

SMP Negeri 7 Bandung yang masih terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016 dari

kelas 7 sampai kelas 9.

5. Menginput data.

Setelah kami mendapatkan data bibliografi dan data siswa, maka langkah

selanjutnya adalah proses input data. Input data ini dilakukan dengan cara oleh

maing masing orang dalam kelompok.

6. Menginstal windows 7.

Pada tahap ini melakukan install windows 7 pada komputer, proses ini

dilakukan karena komputer yang ada di perpustakaan masih menggunakan

program “windows xp”. Installasi windows 7 ini dilakukkan karena pada saat

kami mencoba menginstallkan aplikasi „xampp‟ keadaan komputer sangatlah

lama (loading) karena palikasi xampp yang terlalu berat jika diterapkan pada

komputer yang masih memiliki operasi „mindows xp‟. Oleh sebab itu, kami

mengambil kesimpulan, akan lebih baik jika komputer beralih sistem operasi.

Dari sistem operasi „windows xp‟ menjadi „windows 7‟. Peralihan ini tidak

hanya untuk penginstallan xampp dan slims saja, tetapi agar pengelola dapat

lebih mudah menggunakan fasilitas komputer yang telah disediakan.

Penginstallan windows 7 ini dilalkukan oleh pihak perpustakaan, karena pihak

perpustakaan khawatir mengenai data data yang ada di dalam komputer akan

hilang.

7. Menginstal xampp dan SLiMS

a. Install aplikasi „xampp‟.

8 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

b. Setelah terinstall dengan sempurna, aktifkan „xampp‟, dan biasanya

„xampp‟ tersimpan di folder C.

c. Extract file SliMS (cendana) dan simpan di C:\xampp\htdocs\.

d. Buka browser dan klik alamat http://localhost/phpmyadmin/

e. Buat database (senayan) di alamat http://localhost/phpmyadmin/

f. Import file‟sql‟ (cara C:\xampp\htdocs\cendana\setting\senayan.sql)

kemudian double klik.

g. Edit sysconfig dengan cara buka (C:\xampp\htdocs\cendana\

sysconfig.inc) dan buka melalui notepad ++

h. Search “Database Connection” , dengan cara ketik Ctrl+H pada notepad

++. Kemudian ketikkan “Database Connection”.

i. Setelah terlihat, kemudian edit atau ubah

DB (Database) Host : localhost

DB (Database) Port : 3306

DB (Database) Name : senayan

DB (Database) Username : root

DB (Database) Password : admin

Kemudian save, dengan cara Ctrl+S

j. Buka http://localhost/phpmyadmin/ lalu klik database „senayan‟ yang

sudah kita buat. Kemudian klik „Privilege atau Hak Akses‟

k. Edit Privilege seperti di bawah ini:

DB (Database) Host : localhost

DB (Database) Username : root

DB (Database) Password : admin

Kemudian klik „Go‟ atau „Kirim‟

l. Buka alamat http://localhost/cendana/ (nama „cendana‟ ini sesuai dengan

nama folder yang ada di folder localhost tadi). Kemudian akan muncul

menu „Let’s Start The Instalation’, kemudian klik.

m. Setelah mengklik „Let’s Start The Instalation’ , maka langkah

selanjutnya adalah mengisi step 1, yaitu mengisi tabel database

„Senayan‟ .

a. Database host : localhost

b. Database name : senayan

c. Database Username : admin

d. Database Pasword : admin

e. Generate sampel data : No

Kemudian klik „Continue‟

n. Klik „Ok Statrt SliMS’. Maka selesailah penginstallan aplikasi SliMS.

o. Setelah itu akan muncul tampilan SliMS

p. Selesai.

8. Mengatur Aplikasi di SLiMS

9 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

Setelah aplikasi SliMS terinstalkan, maka langkah selanjutnya adalah mengatur

sistem SlimS. Mengatur aplikasi SliMS, dapat dilakukan dengan cara membuka

alamat website senayan kita kemudia memilin menu „librarian login‟ yang

berada sebelah pojok kanan atas. Selanjutnya, masukan user dan password.

User dan password yang dimasukan sama dengan user dan password pada step-

1 yang telah diisi sebelumnya.

Adapun hal-hal yang kami atur pada aplikasi SLiMS yaitu:

a. Nama Perpustakaan : SMP N 7 Bandung

b. Nama Tambahan

Perpustakaan

: Jl. Ambon No. 23,

Citarum, Jawa Barat

c. Template public : Meranti

d. Template admin : Meranti

e. Bahasa : Indonesia

f. Dan lain-lain

9. Import data

Mengimport data merupakan pekerjaan yang mudah namun harus teliti.

Terkadang data yang di importkan tidak sesuai dengan format pada aplikasi.

Maka dari itu saat mengimport data, pastikan file yang akan di import

menggunakan format csv.

10. Mendesains template.

Untuk mendesain template itu sendiri bisa membuat sendiri dengan bahasa-

bahasa pemograman. Atau bisa juga kita mendownload template yang sudah

ada. Karena aplikasi SLiMS merupakan aplikasi gratis.

11. Memberikan pemahaman kepada pustakawan mengenai cara

pengoperasian SLiMS.

Pemberian pemahaman ini sangat penting untuk kemajuan perpustakaan

selanjutnya. Terlepas dari bagaimana pengambilan keputusan selanjutnya yang

akan dilakukan oleh pustakawan. Pemberian pemahaman ini dimaksudkan agar

pustakawan dapat menggunakan aplikasi tersebut untuk mempermudah

pekerjaan pustakawan serta dapat menghemat waktu.

E. Hasil dan Pembahasan Pada tahap ini akan dijelaskan mengenai hasil dari langkah-langkah yang telah

dilakukan oleh kelompok pada saat observasi dan penerapan aplikasi SliMS di

Perpustakaan SMPN 7 Bandung. Ketika akan menerapkan software atau aplikasi

haruslah kita menganalisis keadaan Perpustakaan SMP Negeri 7 Bandung, apakah

fasilitas mendukung penerapan IT di perpustakaan. Setelah penulis analisis ternyata

terdapat beberapa kondisi yang ada di Perpustakaan SMP Negeri 7 Bandung

diantaranya sebagai berikut.

1. Gambaran kondisi, fasilitas dan juga perangkat keras pendukung yang

ada di Perpustakaan SMP Negeri 7 Bandung

Sebelum kami melakukan implementasi software SLiMS kami melakukan

observasi awal Perpustakaan SMP Negeri 7 Bandung. Setelah kami analisis dan

melakukan wawancara dengan Ibu Novi selaku pengelola perpustakaan di

10 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

perpustakaan Perpustakaan SMP Negeri 7 Bandung, kami mendapati bahwa

perpustakaan tersebut masih melakukan semua kegiatan dengan konvensional,

mulai dari proses pemijaman buku, pengembalian buku, dan kegiatan

pengelolaan lainnya.

Walaupun kagiatan perpustakaan masih dilakukan secara konvensional,

tetapi Perpustakaan SMP Negeri 7 Bandung mempunyai fasilitas yang cukup

memadai, yakni mempunyai beberapa 4 unit komputer, 1 unit komputer di ruang

pengolahan dan 3 unit komputer di ruang baca. Tetapi sangat disayangkan, saat

kami melakukan observasi hanya komputer yang berada di ruang pengolahanlah

yang dapat digunakan. Sedangkan 3 unit komputer lainnya masih belum dapat

digunakan oleh pemustaka, menurut penuturan Ibu Novi komputer yang berada

di ruang baca masih belum dapat digunakan karena belum ada aliran listrik

untuk menyalakan komputer tersebut.

Setelah melihat kondisi fasilitas yang ada, kami mencoba untuk berbicara

dan memberi saran kepada Ibu Lia selaku kordinator perustakaan dan Ibu Novi

selaku staf pengelola perpustakaan untk menerapkan sistem informasi di

perpustakaan. Awalnya Ibu Lia dan Ibu Novi bingung karena Ibu Lia dan Ibu

Novi belum mempunyai basik untuk membuat sistem otomasi perpustakaan,

tetapi kami menjelaskan bahwa dalam penerapannya akan dibantu oleh

kelompok. Mendengar penjelasan hal itu Ibu Lia dan Ibu Novi pun setuju

dengan menerapkan otomasi perpustakaan, khususnya menerapkan aplikasi

SliMS di Perpustakaan SMP Negeri 7 Bandung. Selain itu, kami juga

menjelaskan beberapa keuntungan dengan menerapkan aplikasi SliMS itu

sendiri, diantaranya adalah dapat mempermudah dan mempercepat pekerjaan

pustakawan. selain itu, dapat membuat data baik data buku ataupun data

pengguna menjadi lebih terorganisir dan terintegrasi pada sistem.

Melihat hal tersebut akhirnya kelompok memutuskan untuk menginstalkan

komputer yang berada di ruang pengolahan saja. Setelah kami lihat, ternyata

komputer yang berada di ruang pengolahan masih menggunakan sistem operasi

„windows xp‟. Melihat hal itu, kami tetap mencoba untuk menginstalkan aplikasi

SliMS, tetapi pada saat kami melakukkan penginstallan aplikasi „xampp‟

(aplikasi untuk membuat database SLiMS) ternyata sangat lama, dan membuat

komputer „sangat berat‟. Melihat hal itu, kami menyimpulkan bahwa sistem

operasi „windows xp‟ kurang mendukung untuk penginstallan „xampp‟,

sebenarnya tidak hanya untuk menginstalkan „xampp‟ saja tetapi untuk

penginstallan aplikasi SliMS juga dirasa akan sulit, dan juga untuk kemudahan

pengelola dalam menjalankan komputer dikemudian hari. Mendapati kesulitn

dalam hal penginstallan aplikasi „xampp‟, akhirnya kelompok beserta pihak

Perpustakaan SMP Negeri 7 Bandung meminta bantuan kepada guru TIK yang

ada di sekolah tersebut untuk menginstallkan „windows 7‟ di komputer tersebut.

2. Input data buku dan data anggota Perpustakaan SMPN 7 Bandung

Setelah kami mendapat persetujuan dari pihak pustakawan untuk

menerapkan SLiMS, selanjutnya kami meminta data koleksi buku yang ada di

perpustakaan dan data siswa yang merupakan anggota perpustakaan. Data-data

11 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

tersebut selanjutnya dibagi kepada kelompok, jadi masing-masing anggota

kelompok melakukan input data buku dan melakukan input data anggota

perpustakaan. Masing-masing anggota kelompok menginput data tersebut

kedalam SLiMS yang sebelumnya telah terinstal di laptop masing-masing.

Sistem pembagian ini dilakukan agar mempermudah dan mempercepat proses

penginputan dan agar segera dilakukan proses penginstallan „xampp‟ dan

SLiMS. Dalam proses input data terdapat beberapa kendala yang hadapi

diantaranya sebagai berikut.

Keterangan data buku yang diberikan masih banyak kekeliruan seperti,

nomor klasifikasi yang salah, tidak adanya subjek, dan lain sebagainya.

Kami pun mencoba meluruskan kekeliruan nomor klasifikasi dan juga

subjek bahan pustaka tersebut.

Ada beberapa siswa yang memiliki no anggota yang sama, sehingga sistem

menolak penginputan data yang sama tersebut. Hal ini membuat ada

beberapa siswa yang datanya belum diinput ke database anggota.

Berikut adalah hasil dan pembahasan dari mulai penginstallan „xampp‟ dan

penginstallan „SLiMS‟ di Perpustakaan SMP Negeri 7 Bandung.

a. Instal xampp.

Langkah pertama dalam proes penerapan aplikasi SLiMS adalah

menginstal terlebih dahulu „xampp‟. Tanpa terinstallnya „xampp‟ ini

aplikasi SLiMS tidak dapat terpasang. Satu hal lagi yang perlu

diperhatikan, untuk menginstalkan „xampp‟ harus menggunakan sistem

operasi windows 7, apabila komputer masih menggunakan windows xp

aplikasi „xampp‟ ini akan sulit terinstalka, karena windows xp belum

support untuk mengistalkan aplikasi „xampp‟.

Setelah muncul tampilan seperti pada gambar kita dapat mengklik menu

„next‟ sampai muncul tulisan „finish‟. Apabila sudah selesai maka aplikasi

„xampp‟ sudah terinstalkan dan biasanya akan tersimpan di „folder C‟ pada

komputer.

b. Simpan folder ‘Senayan’ ke folder ‘xampp’.

Langkah selanjutnya adalah menyimpan folder „Senayan‟ ke folder

„xampp‟. Langkahnya copy terlebih dahulu folder Senayan yang ada.

Kemudian buka folder „xampp‟, kemudian buka kembali forlder „htdocs‟,

etelah itu paste folder Senayan yang tadi sudah di copy. Atau kita dapat

Gambar 5.1 : Tampilan

aplikasi xampp

12 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

membuka dengan cara mengetik (C:\xampp\htdocs). Seperti pada gambar

di bawah ini.

c. Aktifkan aplikasi xampp pada komputer.

Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan aplikasi xampp pada kompuer.

Cara mengaktikannya adalah dengan mengklik menu „Start‟ pada menu

„Apache‟ dan „My SQL‟, seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 5.2: Folder cedana dalamfolder htdocs

Gambar 5.3: Aktifkan xampp pada komputer

13 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

d. Buka browser dan klik alamat http://localhost/phpmyadmin/

Langkah selanjutnya setelah mengaktifkan „xampp‟ pada komputer adalah

membuka browser, dan ketik alamat http://localhost/phpmyadmin/ dan

akan muncul tampilan seperti ini.

e. Buat database

Setelah berhail membuka tampilan phpmyadmin, maka langkah

selanjutnya adalah membuat data base. Caranya dengan cara mengklik

pada menu Basis Data/ Database. Lalu menulikan nama database yang

akan ditambahkan, contohnya dengan nama „Senayan‟.

Gambar 5.4: Tampilan http://localhost/phpmyadmin/

Gambar 5.5: Tampilan menambahkan data base pada tampilan phpmyadmin

14 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

f. Import file ‘sql’

Langkah mengimport file senayan.sql dengan cara masuk terlebih dahulu

ke tampilan localhost/phpmyadmin, kemudian klik „menu database

senayan‟, kemudian klik „menu import‟, kemudian klik browser dan cari

file dengan penamaan „senayan.sql‟ yang ada di folder xamp folder

htdocs folder cendana folder setting

(C:\xampp\htdocs\cendana\setting)

Kemudian buka file di folder xamp folder htdocs folder cendana

folder setting (C:\xampp\htdocs\cendana\setting), dan klik „Ok‟.

g. Edit sysconfig

Edit sysconfig dengan cara buka (C:\xampp\htdocs\cendana\ sysconfig.inc)

dan buka melalui notepad ++. Setelah terbuka notepad ++cari tulisan yang

Gambar 5.6: Tampilan pada saat mengimport data di dabase senayan

Gambar 5.7: File yang harus diimport ke dalam databae senayan

15 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

bertuliskan “Database Connection”. Salah satu cara mudah mencari suatu

kata dalam notepad ++ adalah ddengan cara ketik Ctrl+H pada notepad ++,

kemudian ketikkan “Database Connection”. Setelah terlihat edit atau ubah

DB (Database) Host : localhost

DB (Database) Port : 3306

DB (Database) Name : senayan

DB (Database) Username : root

DB (Database) password : admin

Kemudian save, dengan cara Ctrl+S

h. Atur Hak Akses Atau Privilege

Langkah selanjutnya setelah mengimport file senayan adalah mengatur hak

akses atau privilege. Mengatur hak akses ini dilakukan di halaman browser

„localhost myadmin‟. Langkah-langkahnya yaitu klik „menu database

senayan‟, kemudian klik „hak akses‟, kemudian pilih menu „Tambahkan

Pengguna‟, seperti pada tampilan di bawah ini.

Setelah tambahkan pengguna akan muncul tampilan dibawah ini.

Gambar 5.8: Tampilan gambar menambahkan hak akses pada database

16 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

Setelah muncul tampilan diatas, maka kita dapat mengisi informasi masuk,

seperti di atas.

User name : admin

Host : localhost

Kata sandi : admin

Template ketik ulang : admin

Buatkan kata sandi : kosongkan

Hak akses global : klik „pilih semua‟

Klik „kirim‟ pada bagian bawah kiri

Setelah semua langkah itu selesai, maka selesailah „penambahan hak

akses‟ untuk mengakses keseluruhan fitur yang ada di senayan.

3. ‘xampp’ dan SliMS Berhasil Terinstall

Setelah beberapa kali kami ke perpustakaan, akhirnya kelompok

mendapatkan kabar dari pihak perpustakaan bahwa komputer yang ada di

perpustakaan sudah terpasang Windows 7. Mendapat kabar itu kelompok

datang kembali ke Perpustakaan SMP Negeri 7 Bandung untuk melakukan

installasi software „xampp‟ dan SliMS untuk pengolahan perpustakaan.

Setelah itu kami mendapati beberapa masalah mendapati beberapa

masalah. Pertama, ketika menginstall aplikasi „xampp‟ di komputer yaitu,

tampilan http://localhost/phpmyadmin/ ini tidak seperti biasanya. Tampilannya

berantakan dengan menu atau fitur–fitur yang seperti biasanya. Kami pun

Gambar 5.9: Tampilan gambar mengatur „hak akses‟ untuk mengakses keseluruhan fitur

aplikasi SLiMS

17 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

sedikit kesulitan mencari menu/fitur untuk melakukan kegiatan install SLIMS

ini. Kegagalan beberapa kali kami alami.

Kesulitan kedua, ketika membuka alamat website http://localhost/cendana

dan mengisi form yang ada dan mengklik continue, muncul tulisan “..database

connection error...” yang menandakan bahwa ada kesalahan yang kami lakukan

sehingga proses penginstallan tidak berhasil. Namun, dengan ketelitian

akhirnya aplikasi SLiMS pun berhasil terinstall dengan mengikuti langkah–

langkah yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya dan mencari solusi

dengan cara searching di google. Akhirnya aplikasi „xampp‟ dan aplikasi

SliMS dapat terinstalkan di komputer pengolahan.

4. Penginstallan dan Pengaturan Aplikasi SliMS

Setelah itu semua cara itu dilkukan, maka langkah selanjutnya adalah

mencoba membuka aplikasi SliMS, dengan cara membuka browser dan

mengetikkan alamat http://localhost/cendana/ (nama „cendana‟ ini sesuai

dengan nama folder yang ada di folder localhost tadi).

Setelah itu akan muncul tampilan di bawah ini.

Setelah mengklik „Let’s Start The Instalation’ , maka langkah selanjutnya

adalah mengisi step 1, yaitu mengisi tabel database „Senayan‟ .

a. Database host : localhost

b. Database name : senayan

c. Database Username : admin

d. Database Pasword : admin

e. Generate sampel data : No

Kemudian klik „Continue‟

Pengisian ini disesuaikan dengan data kita di database

„localhost/phpmyadmin‟

Setelah mengklik „Continue , maka langkah selanjutnya adalah mengisi

step 2, yaitu akan muncul keterangan bahwa sudah berhasil menginstalkan

Gambar 5.10: Tampilan awal pada saat membuka aplikasi SLiMS

18 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

aplikasi SliMS, dan akan muncul tampilan seperti di bawah ini, lalu klik „ Ok

Statrt SliMS‟. Maka selesailah penginstallan aplikasi SliMS.

Setelah aplikasi SliMS terinstallkan, maka langkah selanjutnya adalah

mengatur sistem SlimS. Mengatur aplikasi SliMS, dapat dilakukan dengan cara

membuka alamat website senayan kita kemudia memilin menu „librarian login‟

yang berada sebelah pojok kanan atas. Selanjutnya, masukan user dan

password. User dan password yang dimasukan sama dengan user dan password

pada step-1 yang telah diisi sebelumnya. Langkah selanjutnya adalah mengatur

sistem dari SLiMS tersebut dengan tetap berkonsulatasi pada pustakawan

disana. Adapun hal-hal yang kami atur pada aplikasi SLiMS yaitu terdiri dari:

a. Nama Perpustakaan : SMP N 7 Bandung

b. Nama Tambahan

Perpustakaan

: Jl. Ambon No. 23,

Citarum, Jawa Barat

c. Template public : Meranti

d. Template admin : Meranti

e. Bahasa : Indonesia

f. Dan lain-lain

5. Import Data SLiMS

Mengimport data merupakan pekerjaan yang mudah namun harus teliti.

Terkadang data yang di importkan tidak sesuai dengan format pada aplikasi.

Maka dari itu saat mengimport data, pastikan file yang akan di import

menggunakan format csv. Import data ini dilakukan pada data koleksi dan data

anggto yang ada di Perpustakaan SMP Negeri 7 Bandung. Langkah-

langkahnya sebagai berikut.

Pertama masuk terlebih dahulu sebagai admin dan mengisi „username‟ dan

„password‟. Setelah itu, klik menu „Bibliography‟ setelah itu klik gambar

garis-garis yang berada di pojok kanan atas, pada tampilan SliMS. Setelah

muncul beberapa menu yang berada di samping, selanjutnya pilih dan klik

menu „Import Data‟ Seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 5.11: Tampilan step 2 pada saat membuka aplikasi SLiMS

19 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

Setelah klik menu‟Import Data‟, kemudia akan muncul tampilan dibawah ini.

Steep 1

Steep 2

Steep 3

Gambar 5.12 : Cara mengimport data buku pada aplikasi SLiMS

20 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

Setelah klik menu‟Import Data‟, kemudia akan muncul tampilan dibawah ini.

Setelah muncul tampilan diatas, berarti data yang akan diimport harus

sudah siap. Dalam proses impor data bibliography kita harus memperhatikan

pemisah ruas dari data yang ada disesuaikan dengan pemisah ruas yang ada di

SLiMS apakah menggunakan tanda koma (,) atau (“). Langkah tyang dilakukan

adalah, pertama kita pilih dan klik „Browser‟, kemudian cari file data yang

akan diimpor, kemudian perhatikan tanda koma (,) atau (“), setelah itu

klik menu „Impor Sekarang‟. Setelah itu data bibliography atau koleksi buku

sudah masuk ke data base Senayan.

Cara yang sama pada saat melakukan impor data siswa. Bedanya kita

hanya saja, klik menu „Keanggotaan‟ setelah itu klik gambar garis-garis

yang berada di pojok kanan atas, pada tampilan SliMS. Setelah muncul

beberapa menu yang berada di samping, selanjutnya pilih dan klik menu

„Import Data‟ Seperti pada gambar di bawah ini.

Steep 1

Steep 3

Steep 2: Perhatikan (,);(„‟),

dll.

Gambar 5.13 : Cara mengimport data buku pada aplikasi SLiMS

21 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

Setelah klik menu‟Import Data‟, kemudia akan muncul tampilan dibawah ini.

Steep 1

Steep 3

Steep 2

Steep 1

Steep 3

Steep 2: Perhatikan (,);(„‟),

dll.

Gambar 5.15 : Cara mengimport data siswa pada aplikasi SLiMS

Gambar 5.14 : Cara mengimport data siswa pada aplikasi SLiMS

22 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

Setelah muncul tampilan diatas, berarti data yang akan diimport harus

sudah siap. Dalam proses impor data siswa kita harus memperhatikan pemisah

ruas dari data yang ada disesuaikan dengan pemisah ruas yang ada di SLiMS

apakah menggunakan tanda koma (,) atau (“). Langkah tyang dilakukan adalah,

pertama kita pilih dan klik „Browser‟, kemudian cari file data yang akan

diimpor, kemudian perhatikan tanda koma (,) atau (“), setelah itu klik

menu „Impor Sekarang‟. Setelah itu data siswa sudah masuk ke data base

Senayan.

6. Mendesains Template SLiMS

Selanjutnya mendesain template SLiMS agar tampilannya lebih menarik.

Untuk mendesain template itu sendiri bisa membuat sendiri dengan bahasa-

bahasa pemograman atau bisa juga dengan mendownload template yang sudah

ada di Google.

Untuk mendesain tampilan SliMS kelompok memilih dengan cara

mendownload template yang sudah ada di Google. Dan di copykan ke dalam

folder folder xamp folder htdocs folder cendana folder template

(C:\xampp\htdocs\cendana\template), dan copy kan template yang sudah di

download selesai. Dan akhirnya tampilan Senayan akan berubah sesuai

dengan template yang di copykan.

5. Pemahaman pustakawan mengenai cara mengoperasian SLiMS

Setelah semua proses kami lakukan dari mulai evaluasi perpustakaan

sampai kepada database dibuat dalam SLiMS, selanjutnya kami masih harus

melakukan satu tahapan lagi yaitu memberikan pemahaman kepada pengelola

Perpustakaan SMP Negeri 7 Bandung mengenai bagaimana cara

mengoperasikan SLiMS yang sudah terinstall. Kami mengajarkan mulai dari

bagaimana cara masuk kedalam senayanan, bagaimana cara menginput data

bibliography (koleksi) buku dan bagaimana cara menginput data anggota

perpustakaan.

Pustakawan dan pengelola perpustakaan yang bukan latar belakang ilmu

perpustakaan dan tidak begitu mengerti tentang tekonologi informasi dan

komunikasi menjadi kendala kami dalam proses pemberian pemahaman

tersebut. Awalnya Ibu Novi sebagai pengelola perpustakaan sedikit

kebingungan dengan apa yang kami jelaskan, akan tetapi dengan kami

perlahan-lahan menjelaskan dan mempratekkan secara langsung oleh Ibu Novi

. dengan praktik langsung ini akan memudahkan Ibu Novi untuk mengerti

bagaimana caramengoperasikan aplikasi SliMS yang sudah terinstalkan.

Selain itu, masalah lain adalah kurangnya kompetensi IT sumber daya

manusia yang ada di perpustakaan SMPN 7 Bandung dan juga bagi

perpustakaan untuk mengupayakan terciptanya perpustakaan yang berbasis

teknologi informasi. Semoga pemahaman yang kami berikan selain dapat

meringankan pekerjaan pustakawan dalam pengolahan bahan pustaka dan

pengelolaan perpustakaan, juga dapat membuat Perpustakaan SMPN 7 ini

berkembang maju. Sehingga pengimplementasian software SLiMS yang kami

23 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

lakukan pun dapat terus digunakan tidak hanya sampai kepada selesainya

proses penginstallan saja.

F. Kesimpulan Kegiatan yang ada di SMP Negeri 7 Bandung masih dilakukan dengan cara

konvensional atau masih manual. Dapat terlihat dari kegiatan peminjaman dan

pengembalian buku. Jika dilihat kelengkapan fasilitas yang ada di perpustakaan

SMP Negeri 7 Bandung, perpustakaan ini sudah cukup baik dan lengkap, terlihat

dari komputer yang ada di perpustakaan. Terdapat 4 unit komputer yang ada di

perpustakaan. 1 unit perpustakaan diruang pengolahan, dan 3 lainnya berada di

ruang baca. Tetapi, pada saat kami observasi hanya 1 unit komputer yang dapat

digunakan, yakni komputer yang berada di ruang pengolahan, sedangkan 3 unit

lainnya masih belum dapat digunakan.

Melihat fasilitas yang cukup memadai yang ada di Perpustakaan SMP Negeri 7

Bandung, penerapan aplikasi SLiMS yang dilakukan di perpustakaan ini. dengan

diterapkannya aplikasi SliMS diharapkan dapat membantu kegiatan pengolahan

koleksi dan juga pelayanan yang ada di di Perpustakaan SMP Negeri 7 Bandung.

Terdapat beberapa aplikasi perpustakaan, tetapi kami memilih untuk menerapkan

aplikasi SLiMS karena penggunaan aplikasi yang lebih mudah, dan juga aplikasi

bersifat Free Open Source Software (FOSS). Selain itu, aplikasi ini dapat

digunakan dibeberapa sisitem operasi Windows, Linux, dan Machintos dan mampu

berjalan didalam sistem lokal atau internet.

Dalam melakukan kegiatan penerapan aplikasi SLiMS di Perpustakaan SMP

Negeri 7 Bandung kelompok melakukan beberapa metode dan langkah. (1) Mulai

dari analisis kegiatan; (2) Analisis fasilitas; (3) Analisis komputer; (4) Meminta

data; (5) Menginput data; (6) Menginstal „windows 7‟; (7) Menginstal aplikasi

„xampp‟ dan aplikasi SLiMS; (8) Mengatur system; (9) Mengimport data; (10)

Mendesain Template dan (11) Memberikan pemahaman cara pengoperasian

aplikasi SliMS kepada pustakawan dan staf perpustakaan SMP Negeri 7 Bandung.

Dalam tahapan penerapan aplikasi „xampp‟ dan aplikasi SliMS, terdapat

beberapa masalah yang dihadapi diantaranya:

a. Sistem operasi Windows yang tidak support terhadap aplikasi

b. Tampilan http://localhost.phpmyadmin yang tidak seperti biasanya

c. Beberapa kali kesalahan yang menyebabkan kegagalan penginstallan

d. Kualitas sumber daya manusia (pustakawan dan pengelola

perpustakaan) yang belum mengerti mengenai dunia perpustakaan,

khususnya dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di

perpustakaan

Walaupun terdapat beberapa kendala yang dihadapi pada saat melakukan

penerapan aplikasi SliMS di Perpustakaan SMP Negeri 7 Bandung, tetapi pada

akhirnya aplikasi SLiMS dapat berhasil diterapkan di Perpustakaan SMP Negeri 7

Bandung.

24 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

G. Daftar Pustaka

Basuki, S. (1994). Periodesasi perpustakaa Indonesia. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Cohn, J., M. Kelsey, A.L. dan Fiels, K.M.(2011). Planning for integrated system

and Technologies:a how-to-do-it manual for librarians. Illinois: Neal-Schuman

Publishers.

Lasa, HS. (2009). Kamus kepustakawanan indonesia: kamus lengkap istilah-istilah

dunia pustaka dna perpustakaan yang ditulis lengap oleh pustakawan senior.

Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar ilmu perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Wicaksono, H dkk. (tt). Dokumentasi SliMS Berdasar SliMS-7* (CENDANA)

V.1+. Diakses pada tanggal 23 Desember 2015, dari

http://slims.web.id/download/docs/s7-cendana-doc-id-v.1.pdf Wicaksono, H. (2011). Otomasi perputakaan menggunakan senayan library

management system (SliMS). Diakses pada tanggal 23 Desember 2015, dari

http://slims.web.id/download/docs/presentasi?Hendro_senayan.ppt.

25 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

H. Lampiran Dokumentasi

Gambar 1. Failitas komputer yang ada

di perpustkaan SMPN 7 Bandung

Gambar 2. Koleksi yang ada di ruang

baca perpustakaan SMPN 7 Bandung

Gambar 3. Buku-buku yang belum

dikelola

Gambar 4. Kegiatan input data buku

dan anngota perpustakaan

Gambar 5. Kegiatan input data buku dan

anngota perpustakaan

Gambar 6. Kegiatan pembuatan

databse di phpmyadmin

26 | L a p o r a n O b s e r v a s i P e n e r a p a n S L i M S

Gambar 7: Kegiatan installasi XAMPP

di ruang pengolahan

Gambar 8. Kegiatan installasi SLiMS,

pengaturan sistem, import data dll.

Gambar 9. Kegiatan pemberian

pemahaman kepada pustakawan tentang

cara mengoperasikan SLiMS

Gambar 10. Foto kendala yang terjadi

pada saat menginstall „xampp‟