penerapan absen mahasiswa berbasis android...
TRANSCRIPT
i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PENERAPAN ABSEN MAHASISWA BERBASIS ANDROID
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI QR CODE DAN GEOFENCE
(STUDI KASUS: TI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA)
Oleh:
Januar Irawan
11140910000139
COVER
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018 M / 1439 H
ii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PENERAPAN ABSEN MAHASISWA BERBASIS ANDROID
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI QR CODE DAN GEOFENCE
(STUDI KASUS: TI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA)
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar S.Kom
Oleh:
Januar Irawan
11140910000139
HALAMAN JUDUL
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018 M / 1439 H
iii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LEMBAR PERSETUJUAN
PENERAPAN ABSEN MAHASISWA BERBASIS ANDROID
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI QR CODE DAN GEOFENCE
(STUDI KASUS: TI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Sains dan Teknologi Untuk Memenuhi Syarat
Meraih Gelar Sarjana Komputer Strata 1
Oleh:
Januar Irawan
11140910000139
Menyutujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Siti Ummi Masruroh, M.Sc Dewi Khairani, M.Sc NIP: 198208232011012013 NIP: 198205222011012009
Mengetahui,
Ketua Prodi Studi Teknik Informatika
Arini, MT NIP: 197601312009012001
iv UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlalku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tangerang, 11 Oktober 2018
Januar Irawan
v UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi “Penerapan Absen Mahasiswa Berbasis Android Menggunakan Teknologi QR Code dan Geofence (Studi Kasus: TI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)” telah diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 11 Oktober 2018. Skripsi ini telah diterima sebagai satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) pada Program Studi Teknik Informatika.
Tangerang, 11 Oktober 2018
Tim Penguji,
Tim Pembimbing,
Mengetahui,
Penguji I
Husni Teja Sukmana, Ph.D NIP: 196903161999032002
Penguji II
Rayi Pradono Iswara, M.Sc NIDN: 0426086501
Pembimbing I
Siti Ummi Masruroh, M.Sc NIP: 198208232011012013
Pembimbing II
Dewi Khairani, M.SC NIP: 198205222011012009
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Dr. Agus Salim, M.Si NIP: 197208161999031003
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Arini, MT NIP: 197601312009012001
vi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PERSUTUJUAN PUBLIKASI
Sebagai civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang
bertandatangan dibawah ini:
Nama : Januar Irawan
NIM : 11140910000139
Program Studi : Teknik Informatika
Fakultas : Sains dan Teknologi
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyutujui untuk memberikan kepada
Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti Nonekslusif
(Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah yang berjudul:
Penerapan Absen Mahasiswa Berbasis Android
Menggunakan Teknologi QR Code dan Geofence
(Studi Kasus: TI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Nonekslusif ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak
menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di: Tangerang
Pada tanggal: 11 Oktober 2018
Yang menyatakan
Januar Irawan
vii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Penulis : Januar Irawan Program Studi : Teknik Informatika Judul : Penerapan Absen Mahasiswa Berbasis Android Menggunakan
Teknologi QR Code dan Geofence (Studi Kasus: TI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
ABSTRAK
Data kehadiran termasuk dalam nilai formatif, pada saat ini TI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta masih menggunakan sistem manual, sistem ini berpotensi minimbulkan masalah berupa data hadir di kertas tidak sesuai dengan jumlah mahasiswa yang hadir di kelas. Sebagai solusinya adalah, perancangan absen menggunakan QR Code dan geofence pada android sebagai keamanan saat melakukan absen, guna mencegah mahasiswa di luar wilayah TI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengisi absen. Dari hasil perancangan sistem ini menghasilkan sistem yang paperless dan mencegah pemanipulasian data absen.
Kata kunci : Absen, QR Code, Geofence dan Android. Jumlah halaman : xvi + 117 Halaman Jumlah pustaka : 23 Sumber (Tahun 2010 – 2017)
viii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Segala puji milik Allah. Pencipta, Pemilik, Pemelihara, Penguasa alam
semesta semoga rahmat dan ridha-Nya senantiasa menyertai aktivitas kita sehari-
hari. Shalawat dan salam bagi Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para
sahabat dan siapa saja yang mengikuti petunjuknya.
Tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak skripsi ini tidak
akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku dekan Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Syarif Hidayatullah.
2. Ketua program studi Teknik Informatika dan Sekretaris program studi
Teknik Informatika.
3. Ibu Siti Ummi Masruroh, M.Sc selaku dosen pembimbing pertama dan Ibu
Dewi Khairani, M.sc selaku pembimbing kedua, yang telah memberikan
bimbingan dan dukungannya dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Seluruh dosen Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta atas segala ilmu pengetahuan yang diberikan kepada penulis.
Beserta seluruh staff akademik Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Orang tua penulis yang senantiasa memberikan dukungan moril maupun
materil, semangat dan doa serta ridhonya untuk penulis.
ix
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini jauh dari kata sempurna karena
penulis bukanlah manusia yang sempurna dan tidak ada manusia yang sempurna
sehingga segala saran dan kritik akan sangat membantu untuk menjadi skripsi yang
lebih baik.
Semoga skripsi ini bermanfaat dan semoga pihak-pihak yang yang
membantu dalam penulisan skripsi ini mendapatkan balasan dari Allah SWT. Amin
ya rabal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Tangerang, Oktober 2018
Januar Irawan
x UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL............................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. iii
PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................ iv
PENGESAHAN UJIAN ..........................................................................................v
PERSUTUJUAN PUBLIKASI .............................................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 4
1.3. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
1.4. Batasan Masalah ........................................................................................... 5
1.4.1. Metodologi ............................................................................................ 5
1.4.2. Proses .................................................................................................... 5
1.4.3. Tools ...................................................................................................... 6
1.5. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6
1.6. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6
1.7. Metodelogi Penelitian .................................................................................. 7
1.7.1. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 7
1.7.2. Metode Pengembangan System ............................................................ 8
1.8. Sistematika Penulisan ................................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................11
2.1. Android ....................................................................................................... 11
2.2. API (Application Programming Interface) ................................................. 11
xi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.3. QR Code ..................................................................................................... 14
2.4. Geofencing ................................................................................................. 15
2.4.1. Definisi Geofencing............................................................................. 15
2.4.2. Jenis-Jenis Geofencing ........................................................................ 17
2.4.3. Manfaat Geofencing ............................................................................ 23
2.5. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 23
2.6. SDLC (Software Development Life Cycle) ................................................ 24
2.6.1. Model Incremental .............................................................................. 25
2.6.2. Karakteristik Model Incremental ........................................................ 27
2.7. Unified Modelling Language ..................................................................... 27
2.7.1. Class Diagram..................................................................................... 28
2.7.2. Use case Diagram ............................................................................... 29
2.7.3. Sequence Diagram .............................................................................. 30
2.7.4. Activity Diagram ................................................................................. 31
2.8. PHP (Hypertext Preprocessor) ................................................................... 32
2.8.1. Framework PHP .................................................................................. 33
2.8.2. Laravel ................................................................................................. 33
2.8.3. Fitur Framework Laravel .................................................................... 34
2.9. Literatur Sejenis ......................................................................................... 37
BAB III METODELOGI PENELITIAN ...............................................................41
3.1. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 41
3.1.1. Data Primer ......................................................................................... 41
3.1.2. Data Sekunder ..................................................................................... 42
3.2. Metode Pengembangan Sistem .................................................................. 42
3.2.1. Analysis ............................................................................................... 44
3.2.2. Design.................................................................................................. 45
3.2.3. Code .................................................................................................... 46
3.2.4. Test ...................................................................................................... 46
3.3. Kerangka Berfikir Penelitian ...................................................................... 47
BAB IV TAHAP PENGEMBANGAN .................................................................48
4.1. Fase Analysis .............................................................................................. 48
xii
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.1.1. Identifikasi Masalah ............................................................................ 48
4.1.2. Kebutuhan Sistem ............................................................................... 49
4.1.3. Planning .............................................................................................. 51
4.2. Fase Design ................................................................................................ 53
4.2.1. Arsitektur Design ................................................................................ 53
4.2.2. Database Design ................................................................................. 83
4.2.3. Interface Design .................................................................................. 86
4.3. Fase Code ................................................................................................... 93
4.4. Fase Test ..................................................................................................... 95
4.4.1. Pengujian Blackbox ............................................................................. 95
4.4.2. Review Sistem ..................................................................................... 99
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................102
5.1. Mekanisme Login System ......................................................................... 102
5.1.1. Login Android ................................................................................... 102
5.1.2. Login Website .................................................................................... 103
5.2. Hak Akses User ........................................................................................ 104
5.2.1. Hak Akses User Admin Dan Dosen .................................................. 104
5.2.2. Hak Akses User Admin ..................................................................... 104
5.2.3. Hak Akses User Dosen ...................................................................... 105
5.2.4. Hak Akses User Mahasiswa .............................................................. 107
BAB VI KESIMPULAN .....................................................................................112
6.1. Kesimpulan ............................................................................................... 112
6.2. Saran ......................................................................................................... 112
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................114
LAMPIRAN .........................................................................................................116
xiii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Analogi API pada Pembangunan Rumah .......................................... 12 Gambar 2.2 Skema Konektivitas API Antar Software.......................................... 13 Gambar 2.3 Model QR Code ................................................................................ 15 Gambar 2.4 Geofence Lingkaran .......................................................................... 18 Gambar 2.5 Geofence Poligon .............................................................................. 18 Gambar 2.6 Cara Kerja Geofencing Statis ............................................................ 20 Gambar 2.7 Cara Kerja Geofencing Dinamis ....................................................... 22 Gambar 2.8 Contoh Model Incremental ............................................................... 26 Gambar 2.9 Contoh Class Diagram ...................................................................... 28 Gambar 2.10 Contoh Use Case Diagram ............................................................. 30 Gambar 2.11 Contoh Sequence Diagram.............................................................. 31 Gambar 2.12 Contoh Activity Diagram ................................................................ 32 Gambar 2.13 Framework Popularity .................................................................... 34 Gambar 3.1 Tahap Metode Incremental................................................................ 43 Gambar 3.2 Kerangka Berfikir .............................................................................. 47 Gambar 4.1 Alur Sistem Berjalan di TI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ........... 49 Gambar 4.2 Alur Usulan Sistem ........................................................................... 50 Gambar 4.3 Planning Pengembangan system absen Increment I ......................... 52 Gambar 4.4 Planning Pengembangan system absen Increment II ........................ 53 Gambar 4.5 Class Diagram Syatem Absen ........................................................... 54 Gambar 4.6 Use Case Diagram Absen .................................................................. 55 Gambar 4.7 Sequence Diagram Login & Logout ................................................. 62 Gambar 4.8 Sequence Diagram Change Password .............................................. 63 Gambar 4.9 Sequence Diagram Confirmation ...................................................... 64 Gambar 4.10 Sequence Diagram Manage Class .................................................. 65 Gambar 4.11 Sequence Diagram Daftar Matakuliah ............................................ 66 Gambar 4.12 Sequence Diagram Absen ............................................................... 67 Gambar 4.13 Sequence Diagram Izin ................................................................... 68 Gambar 4.14 Sequence Diagram Manage Absen ................................................. 69 Gambar 4.15 Sequence Diagram Manage Users .................................................. 70 Gambar 4.16 Sequence Diagram Geofence .......................................................... 71 Gambar 4.17 Activity Diagram Login & Logout .................................................. 73 Gambar 4.18 Activity Diagram Change Password .............................................. 74 Gambar 4.19 Activity Diagram Confirmation ...................................................... 75 Gambar 4.20 Activity Diagram Manage class ...................................................... 76 Gambar 4.21 Activity Diagram Daftar Matakuliah .............................................. 77 Gambar 4.22 Activity Diagram Absen.................................................................. 78 Gambar 4.23 Activity Diagram Manage Absen .................................................... 80
xiv
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.24 Activity Diagram Manage Users ..................................................... 81 Gambar 4.25 Activity Diagram Geofence ............................................................. 82 Gambar 4.26 Maket Halaman Login ..................................................................... 86 Gambar 4.27 Maket Halaman Confirmation ......................................................... 87 Gambar 4.28 Maket Halaman Manage Absen ...................................................... 88 Gambar 4.29 Maket Halaman View Code Class ................................................... 89 Gambar 4.30 Maket Halaman View QR Code ....................................................... 90 Gambar 4.31 Maket Halaman Change Password ................................................. 91 Gambar 4.32 Maket Halaman Daftar Kelas .......................................................... 92 Gambar 4.33 Maket Halaman Absen .................................................................... 93 Gambar 5.1 Form Login Android ....................................................................... 102 Gambar 5.2 Form Login Website ....................................................................... 103 Gambar 5.3 Form Change Password .................................................................. 104 Gambar 5.4 Form Manage Data User ................................................................ 105 Gambar 5.5 Form Menu Confirmation ............................................................... 105 Gambar 5.6 Form Menu manage Absen ............................................................. 106 Gambar 5.7 Form Menu Manage Class .............................................................. 107 Gambar 5.8 view QR Code .................................................................................. 107 Gambar 5.9 Form Menu Mahasiswa ................................................................... 108 Gambar 5.10 Form Menu Daftar Kelas .............................................................. 109 Gambar 5.11 Form Menu Absen ......................................................................... 110 Gambar 5.12 Geofance Poligon TI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ................ 111 Gambar 5.13 Form Menu Izin ............................................................................. 111
xv UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR TABEL
Table 1.1 Perbandingan Teknologi Indentifikasi .................................................... 2 Table 2.1 Kategori API ......................................................................................... 13 Table 2.2 Contoh Data Dynamic Geofencing ....................................................... 22 Table 2.3 Literatur Sejenis .................................................................................... 37 Table 4.1 Deskripsi Actor Absen .......................................................................... 55 Table 4.2 Deskripsi Interaksi Actor System Absen .............................................. 55 Table 4.3 Use Case Scenario Login ...................................................................... 57 Table 4.4 Use Case Scenario Change Password .................................................. 57 Table 4.5 Use Case Scenario Manage Class ........................................................ 58 Table 4.6 Use Case Scenario Manage Users ........................................................ 58 Table 4.7 Use Case Scenario Confirmation .......................................................... 58 Table 4.8 Use Case Scenario Manage Absen ....................................................... 59 Table 4.9 Use Case Scenario Daftar Class ........................................................... 60 Table 4.10 Use Case Scenario Absen ................................................................... 60 Table 4.11 Use Case Scenario Izin ....................................................................... 60 Table 4.12 Use Case Scenario Geofence .............................................................. 61 Table 4.13 Tabel user ............................................................................................ 83 Table 4.14 Tabel dosen ......................................................................................... 83 Table 4.15 Tabel mahasiswa ................................................................................. 84 Table 4.16 Tabel absen ......................................................................................... 84 Table 4.17 Tabel kelas_mahasiswa ...................................................................... 84 Table 4.18 Tabel kelas .......................................................................................... 85 Table 4.19 Blackbox testing fitur login system ..................................................... 95 Table 4.20 Blackbox testing fitur konfirmasi mahasiswa ..................................... 96 Table 4.21 Blackbox testing fitur melihat data class............................................. 96 Table 4.22 Blackbox testing fitur menambah data kelas ....................................... 97 Table 4.23 Blackbox testing fitur mengubah data kelas ........................................ 97 Table 4.24 Blackbox testing fitur daftar kelas ....................................................... 98 Table 4.25 Blackbox testing fitur absen kelas ....................................................... 98 Table 4.26 Blackbox testing QR Code Reader ...................................................... 98 Table 4.27 Review Sistem Increment Pertama ................................................... 100 Table 4.28 Review Sistem Increment Kedua ....................................................... 100
xvi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi .................................................................. 116 Lampiran 2 Data Wawancara .............................................................................. 117
1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem presensi memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-
hari terutama dilingkungan sekolah, universitas, pabrik, perkantoran rumah
sakit dan tempat lain yang membutuhkan presensi. Dalam kegiatan
perkuliahan absen digunakan sebagai tanda bukti bahwa mahasiswa hadir
di dalam kelas, serta digunakan oleh dosen sebagai salah satu faktor
pertimbangan untuk menentukan nilai bagi mahasiswanya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan dosen TI UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, sistem absen yang digunakan saat ini masih
menggunakan sistem absen secara manual. Hal ini dapat menimbulkan
beberapa masalah. Sebagai contoh, jumlah data hadir di kertas absen tidak
sesuai dengan jumlah mahasiswa yang hadir dikelas.
Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan, telah dilakukan
beberapa penelitian yang mengangkat metode baru dalam melakukan
kegiatan absen, salah satunya jurnal yang dibuat oleh Segy Hendro Pratama
mahasiswa IBP dengan judul “Sistem Absensi Berbasis RFID Menggunakan
Raspberry Pi”. Dalam penelitian tersebut, Segy Hendro Pratama
menyimpulkan bahwa sistem yang dia buat digunakan untuk absensi secara
otomatis dan realtime, sehingga memudahkan dalam manajemen data
absensi serta membuat absensi menjadi dinamis dalam kontrol dan
penyimpanan. Namun dalam waktu pembacaan aplikasi web masih
2
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tergolong lambat. Sistem juga sangat bergantung pada listrik sehingga
apabila terjadi mati listrik, maka sistem akan mati total. Berikut hasil
perbandingan teknologi QR Code dengan teknologi indentifikasi lain.
Table 1.1 Perbandingan Teknologi Indentifikasi
Sumber: (Segy Hendro Pratama, 2017)
Parameter QR Code OCR Voice recognition
Biometry RFID
Keragaman
data
Sangat
Tinggi
Rendah Tinggi Tinggi Sangat
tinggi
Readbility Mudah Mudah - - Tidak
Bisa
Kemungkin
an
modifikasi
(copy)
Ada Ada Ada (Rekam
Suara)
Tidak Ada Tidak
Ada
Kecepatan
membaca
Sangat Cepat ~3 detik >~5 detik ~4 detik Sangat
Cepat
Jarak
membaca
Relatif
(Besarnya
QR Code
yang
ditampilkan)
<1 cm
dari
scanner
0-50 cm Kontak
langsung
0-5 m
Berdasarkan table di atas, teknologi indentifikasi memiliki
keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Walaupun ada
kemungkinan copy data dalam teknologi QR Code, penulis mencoba
mencegahnya dengan cara menambahkan dua nilai string untuk mem-
validasi. Nilai yang pertama berisi code class yang ter-encrypt dan salalu
3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
berganti sahari sekali, untuk nilai ke dua berisi random string yang berganti
lima detik sekali.
Berdasarkan hasil observasi, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta membawa smartphone-nya setiap saat, salah satu fitur dari
smartphone yang menarik adalah kamera yang dapat membaca QR Code.
Teknologi QR Code dapat tahan terhadap kerusakan dan mampu
memperbaiki kesalahan sampai dengan 30% tergantung dengan ukuran atau
versinya. Oleh karena itu, walaupun sebagian simbol QR Code kotor
ataupun rusak, data tetap dapat disimpan dan dibaca (Rahmawati &
Rahman, 2011).
Untuk segi keamanan penulis menambahkan teknologi geofenceing.
Geofencing menggunakan GPS (Global Positioning System) atau RFID
(Radio Frequency Identification) untuk menetapkan sebuah batasan-batasan
virtual geografi dan ketika suatu device melewati batas-batas virtual
tersebut, aplikasi akan mengirimkan informasi pada waktu dan tempat yang
tepat (Kamat, 2014).
Terdapat dua jenis geofencing. Yaitu geofencing statis dan
geofencing dinamis. Geofencing statis diimplementasikan dengan cara
membuat batasan-batasan virtual pada lokasi yang telah ditentukan luas dan
posisinya sesuai dengan koordinat yang diterima. Sedangkan geofencing
dinamis diimplementasikan dengan membuat batasan-batasan atau pagar-
pagar virtual yang dapat berubah secara otomatis berdasarkan situasi atau
kondisi yang diperoleh dari kombinasi antara data personal pengguna
4
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan data yang ada secara global. Pada penelitian ini penulis
menggunakan geofencing statis dengan batasan wilayah TI UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, agar mahasiswa diluar wilayah TI UIN Syarif
Hidayatullah tidak dapat melakukan absen data hadir.
Berdasarkan uraikan di atas, maka diperlukan sebuah sistem yang
dapat menangani masalah di atas, yaitu aplikasi berbasis mobile (android)
untuk absen mahasiswa dengan menggunakan teknologi QR Code dan
geofence. Dengan judul penelitian, “Penerapan Absen Mahasiswa
Berbasis Android Menggunakan Teknologi QR Code dan Geofence
(Studi Kasus: TI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian permasalahan dari latar belakang, maka identifikasi
masalah pada penelitian ini yaitu:
1. Bentuk absen masih manual (kertas) yang menyebabkan
mudahnya memanipulasi data hadir.
1.3. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka permasalahan-permasalahan yang akan
dibahas pada skripsi ini yaitu:
1. Bagaimana merancang dan mengimplemantasikan sebuah aplikasi
berbasis android, dengan menggunakan teknologi QR Code untuk
absen data hadir dan geofence poligon, agar mahasiswa diluar
wilayah TI UIN Syarif Hidayatullah tidak dapat mengakses fitur
absen.
5
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Apakah dengan tekologi QR Code dan geofence dapat mencegah
ketidakvalidan data hadir.
1.4. Batasan Masalah
Pada penelitian skripsi ini batasan masalah akan diuraikan berdasarkan
metodologi, proses, dan tools.
1.4.1. Metodologi
1. Metode pengumpulan data dalam penelitian skripsi ini dilakukan
berdasarkan wawancara, observasi dan studi pustaka.
2. Metode pengembangan sistem menggunakan metode Incremental
dengan dua tingkat pengembangan.
3. Geofence yang diimplementasikan adalah geofence poligon.
1.4.2. Proses
1. Penerapan absen mahasiswa menggunakan TI UIN Syarif
Hidayatullah sebagai studi kasus.
2. Sistem absen ini tidak terintegrasi dengan ais.uinjkt.ac.id.
3. Tujuan perancangan sistem ini sebatas sebagai sarana untuk
mempermudah dosen dan mahasiswa sebagai pengguna akhir
dalam melakukan absen.
4. Sumber pengetahuan dalam pengolahan solusi sistem ini
berdasarkan wawancara dan studi literatur yang dilakukan oleh
penulis.
5. Penerapan teknologi QR Code hanya untuk absen data hadir.
6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.4.3. Tools
1. Perancangan database yang digunakan dalam bentuk data
terstruktur, dengan menggunakan perangkat lunak manajemen
basis data MariaDB versi 10.1.25.
2. Menggunakan bahasa pemrograman server PHP versi 5.6.31
dengan penerapan framework Laravel versi 5.4, dalam sistem web
server Apache versi 2.4.26.
3. Menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript sebagai bahasa
pemrograman back-end dan Java untuk front-end.
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini antara lain:
Membangun sebuah aplikasi mobile (android) untuk absen mahasiswa
menggunakan teknologi QR Code dan geofence guna mencegah absen data
hadir tidak valid dan mengembangkan alternatif absen yang paperless.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian skripsi ini adalah:
1. Bagi pihak penulis, dapat membangun sebuah aplikasi absen
menggunakan teknologi QR Code dan geofence.
2. Bagi pihak dosen, menerima catatan data hadir yang valid.
3. Bagi pihak mahasiswa, untuk referensi penelitian berikutnya.
4. Bagi pihak universitas, mengetahui kemampuan mahasiswa dalam
menerapkan ilmunya dan sebagai bahan evaluasi.
7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.7. Metodelogi Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data
untuk mendapatkan data primer dan data sekunder serta metode
pengembangan sistem untuk membangun aplikasi. Adapun metode-metode
yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:
1.7.1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian skripsi ini adalah:
1. Wawancara (Data Primer), melakukan wawancara dengan
pihak dosen TI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang masih
aktif mengajar mahasiswa sampai saat penelitian ini dibuat.
Pengumpulan data dengan metode wawancara menjadi
pengumpulan data primer, karena dalam metode ini
diuraikan berbagai permasalahan yang menjadikan landasan
awal dalam penelitian skripsi ini.
2. Studi Pustaka (Data Sekunder), berbagai data diperoleh dari
buku ataupun e-book, situs website resmi, artikel, dan karya
ilmiah. Data yang diperoleh dari salah satu sumber tersebut
selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan
berdasarkan garis besarnya, dan akan digunakan sebagai
landasan teori yang relevan dengan objek dalam penelitian
skripsi ini.
8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.7.2. Metode Pengembangan System
Dalam pengembangan system absen ini peneliti
menggunakan Metode Incremental. Alasan menggunakan metode
ini karena dalam tahap metode pengumpulan data, yaitu
wawancara tentang pendefinisian kebutuhan sistem ini. Pihak
narasumber sangat memahami secara rinci apa saja yang menjadi
spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dibangun. Walaupun telah
terdefinisi dengan baik adakalanya untuk mengantisipasi bila
terjadi kesalahan saat tahap awal analisa sistem yang akan
berakibat fatal saat tahap pengembangan sistem, maka
diperlukannya siklus pengembangan lanjutan untuk
menyempurnakannya. Sehingga akan lebih ideal untuk memakai
Metode Incremental dengan mekanisme pengembangan secara
linear dan berulang.
1.8. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian ini dibagi menjadi enam bab dengan beberapa
sub pokok pembahasan. Adapun Sistematika dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar
belakang penulisan, batasan masalah, tujuan,
manfaat penelitian dan metodologi yang
digunakan dalam penelitian ini.
9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB II : Tinjauan Pustaka Dan Landasan Teori
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori-
teori yang digunakan dalam pembahasan
penulisan penelitian ini dan sumber-sumber teori
tersebut.
BAB III : Metode Pengembangan Sistem
Dalam bab ini akan dibahas mengenai pemaparan
metode yang penulis pakai dalam pencarian data
maupun perancangan sistem yang dilakukan
pada penelitian.
BAB IV : Analisis, Perancangan Sistem, Implementasi
Dan Pengujian Sistem
Dalam bab ini akan membahas analisa
perancangan sistem implementasi maupun
pengujian sistem selama penelitian ini
berlangsung.
BAB V : Hasil Pembahasan
Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil
rancangan pembuatan aplikasi.
BAB VI : Kesimpulan Dan Saran
Bab ini merupakan akhir dari penulisan
penelitian, penjelasan-penjelasan yang telah
10
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dibahas akan dituangkan ke dalam suatu
kesimpulan dan saran.
11 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Android
Android adalah sebuah sistem operasi pada handphone yang bersifat
terbuka dan berbasis pada sistem operasi Linux. Android bisa digunakan
oleh setiap orang yang ingin menggunakannya pada perangkat mereka.
Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk
menciptakan aplikasi mereka sendiri yang akan digunakan untuk bermacam
peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang
baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk
mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium
dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi,
termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, TMobile, dan Nvidia.
Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, 10 Android
bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan
standar terbuka pada perangkat seluler. Dilain pihak, Google merilis kode–
kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan
standar terbuka perangkat seluler (Safaat, 2012).
2.2. API (Application Programming Interface)
API merupakan software interface yang terdiri atas kumpulan
instruksi yang disimpan dalam bentuk library dan menjelaskan bagaimana
agar suatu software dapat berinteraksi dengan software lain. Penjelasan ini
dapat dicontohkan dengan analogi apabila akan dibangun suatu rumah.
12
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dengan menyewa kontraktor yang dapat menangani bagian yang berbeda,
pemilik rumah dapat memberikan tugas yang perlu dilakukan oleh
kontraktor tanpa harus mengetahui bagaimana cara kontraktor
menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dari analogi tersebut, rumah merupakan
software yang akan dibuat, dan kontraktor merupakan API yang
mengerjakan bagian tertentu dari software tersebut tanpa harus diketahui
bagaimana prosedur dalam melakukan pekerjaan tersebut.
Gambar 2.1 Analogi API pada Pembangunan Rumah
(Sumber: API Design for C++, Reddy, 2011)
Interface pada software merupakan suatu entry points yang
digunakan untuk mengakses seluruh resources yang terdapat di dalam
software tersebut. Dengan adanya API, maka terdapat aturan bagaimana
13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
software dapat berinteraksi dengan software lain untuk mengakses
resources melalui interface yang telah tersedia.
Gambar 2.2 Skema Konektivitas API Antar Software
(Sumber: What is an API?, 3Scale Networks, 2011)
Secara struktural, API merupakan spesifikasi dari suatu data
structure, objects, functions, beserta parameter-parameter yang diperlukan
untuk mengakses resource dari aplikasi tersebut. Seluruh spesifikasi
tersebut membentuk suatu interface yang dimiliki oleh aplikasi untuk
berkomunikasi dengan aplikasi lain, dan API dapat digunakan dengan
berbagai bahasa programming, ataupun hanya dengan menggunakan URL
(Uniform Resource Locator) yang telah disediakan oleh suatu website.
API dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori, hal ini dilihat
dari abstraksi apa yang dideskripsikan di dalam sistem. Kategori-kategori
ini diantaranya:
Table 2.1 Kategori API
Kategori API Deskripsi Contoh Operating System API yang digunakan
untuk fungsi dasar yang dapat dilakukan oleh komputer. Seperti proses I/O, eksekusi program.
API for MS Windows.
14
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Programming Languages
API yang digunakan untuk memperluas kapabilitas dalam melakukan eksekusi terhadap suatu bahasa pemrograman.
Java API.
Application Services API yang digunakan untuk mengakses data dan layanan yang disediakan dari suatu aplikasi
API for mySAP (BAPI/Business Application Programming Interface).
Infrastructure Services Digunakan untuk mengakses infrastruktur dari suatu komputer. Infrastruktur disini adalah komputer beserta peripheral seperti storage, aplikasi, dan lain-lain.
Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud) untuk akses untuk virtual computing dan Amazon S3 (Simple Storage Service) untuk menyimpan data dalam jumlah besar.
Web Services API yang digunakan untuk mengakses content dan layanan yang disediakan oleh suatu web application.
Facebook Graph APIyang digunakan untuk mengakses informasi yang dapat dibagikan.
2.3. QR Code
QR Code adalah jenis barcode yang berbentuk dua dimensi yang
dikembangkan oleh Denso Wave, sebuah divisi Denso Corporation, sebuah
perusahaan di Jepang, yang dipublikasikan pada tahun 1994. QR merupakan
singkatan dari Quick Response (respon / tanggapan cepat), sehingga fungsi
atau tujuan utama dari teknologi ini adalah penyampaian informasi dengan
cepat dan mendapat tanggapan atau respons yang cepat pula. Oleh karena
itu QR Code dapat dengan mudah dibaca oleh pemindai. Berbeda dengan
barcode biasa yang berbentuk satu dimensi dan menyimpan informasi
15
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
secara horizontal, QR Code mampu menyimpan informasi secara horisontal
dan vertikal. QR Code juga mampu menyimpan teks alfanumerik, kanji,
kana, hiragana, simbol, biner ,dan control Code. Dibawah ini contoh model
QR Code.
Gambar 2.3 Model QR Code
Untuk mengantisipasi terjadinya manipulasi data hadir, maka dilakukan
pengamanan dengan cara menyisipkan suatu objek pengenal seperti kode
kelas dan random string untuk diproses menjadi sebuah kode yang akan
diidentifikasi. Menurut Rahmawati dan Rahman di dalam jurnal yang
berjudul “Sistem Pengamanan Keaslian Ijasah Menggunakan QR-Code dan
Algoritma Base64” QR Code merupakan teknik yang mengubah data
tertulis menjadi kode-kode 2 dimensi yang tercetak dalam suatu media yang
lebih ringkas.
2.4. Geofencing
2.4.1. Definisi Geofencing
Menurut (Muriach, 2015), geofencing adalah suatu teknik
yang mengijinkan aplikasi untuk memberikan informasi dengan cara
yang lebih tepat, di waktu yang tepat dan di tempat yang tepat.
16
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Teknik geofencing ini membutuhkan 2 komponen fisik utama yaitu
wilayah fisik yang dibatasi oleh pagar-pagar digital dan perangkat
yang mampu menerima informasi yang diberikan melalui teknik
geofencing tersebut. Dan ketika perangkat tersebut melewati salah
satu area geofence (memasuki atau keluar area tersebut) maka akan
ada alert atau notifikasi yang dikirimkan ke perangkat tersebut.
Sedangkan menurut (Dabhi, 2016), geofencing adalah batas
virtual atau garis-garis geografis atau perimeter virtual di sekitar satu
titik dengan himpunan batas yang telah ditetapkan sebelumnya di
wilayah geografis yang dipetakan baik menggunakan GPS (Global
Positioning System) atau RFID (Radio Frequency Identification)
atau beacons atau teknologi lain. Dan geofencing juga bisa dianggap
sebagai fitur program perangkat lunak GPS dengan sistem navigasi
radio berbasis antariksa.
Aplikasi yang mengimplementasikan geofencing dapat
mengirimkan alert kepada administrator ketika ada perangkat
mobile atau objek fisikal lainnya masuk atau keluar dari area yang
sudah “dipagari” (geofenced). Alert tersebut dapat berupa pesan teks,
e-mail, panggilan telepon, atau notifikasi lainnya.
17
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.4.2. Jenis-Jenis Geofencing
Ada 2 jenis geofencing yaitu sebagai berikut:
a. Geofencing Statis
Geofencing Statis adalah geofencing yang ada pada
umumnya yaitu batas virtual atau garis-garis geografis atau
perimeter virtual di sekitar satu titik dengan himpunan batas yang
telah ditetapkan sebelumnya di wilayah geografis yang dipetakan
baik menggunakan GPS (Global Positioning System) atau RFID
(Radio Frequency Identification) atau beacons atau teknologi lain
(Dabhi, 2016). Jadi pada geofencing statis ini lokasi yang dibatasi
sudah jelas dan tidak berubah-ubah bentuknya.
Geofencing mengkombinasikan lokasi pengguna saat ini
dengan jarak pengguna terhadap lokasi yang sudah ditentukan.
Untuk menandai lokasi yang diinginkan maka dibutuhkan latitude
dan longitude dari lokasi tersebut. Dan untuk menyesuaikan jarak
pnegguna terhadap lokasi tersebut maka dibutuhkan sebuah radius.
Kemudian latitude, longitude dan radius tersebut akan menciptakan
area geofences, yang mana area tersebut dapat berupa lingkaran atau
poligon. (Rahate & Shaikh, 2016).
18
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.4 Geofence Lingkaran
Sumber: (Rahate & Shaikh, 2016)
Gambar 2.5 Geofence Poligon
Sumber: (Rahate & Shaikh, 2016)
Geofencing menggunakan kordinat GPS untuk membentuk
suatu area geografis secara digital dan mengambil lokasi pengguna
aplikasi mobile melalui GPS untuk menentukan jarak pengguna
terhadap area tersebut. Baik ketika pengguna tersebut berada di
dalam atau di luar area tersebut atau hanya masuk sebentar kemudian
keluar dari area tersebut (Dabhi, 2016). Ketika ada pengguna yang
19
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
memasuki area yang sudah ditandai maka pengguna itu dapat
menerima notifikasi bahwa ia telah memasuki suatu area. Kemudian
geofencing dapat mengetahui seberapa lama pengguna itu berada di
dalam area yang ditandai. Dan ketika pengguna meninggalkan area
yang telah ditandai tadi maka pengguna juga dapat menerima
notifikasi yang menyatakan bahwa ia telah meninggalkan lokasi.
Ada 3 kondisi pengguna yang dapat diketahui ketika
geofencing diterapkan dan pengguna dapat menerima notifikasi saat
berada dalam kondisi tersebut. Ketiga kondisi tersebut yaitu:
1. Arriving
Arriving adalah kondisi ketika pengguna memasuki lokasi yang
telah ditentukan
2. Dwelling
Dwelling adalah kondisi dimana pengguna masih berada di
dalam lokasi yang telah ditentukan.
3. Leaving
Leaving adalah kondisi ketika pengguna telah berada di dalam
lokasi yang ditentukan kemudian ia keluar dari lokasi tersebut.
20
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.6 Cara Kerja Geofencing Statis
Sumber : (Dabhi, 2016)
b. Geofencing Dinamis
Dynamic Geofencing atau yang bisa disebut Situation
Fencing berbeda dengan static geofencing yang membuat suatu
pagar virtual berdasarkan pada kordinat-kordinat geografis saja.
Dynamic Geofencing adalah suatu teknik geofencing yang membuat
batasan-batasan atau pagar-pagar virtual tersebut berubah secara
otomatis berdasarkan situasi atau kondisi yang diperoleh dari
kombinasi antara data personal pengguna dengan data yang ada
secara global. Atau secara singkat adalah mekanisme pengiriman
alert atau notifikasi berdasarkan situasi / kondisi yang diinginkan
masing-masing pengguna (Pongpaichet, Singh, Jain, & Pentland,
2013)
Salah satu contohnya adalah batasan-batasan area dengan
polusi yang tinggi, curah hujan yang tinggi, kemacetan, kegiatan
21
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ekonomi yang ada disekitar, area dengan potensi flu dan lain-lain.
Dan ketika ada kondisi yang sesuai dengan kondisi yang diinginkan
pengguna di area tersebut maka pengguna akan mendapatkan
notifikasi (alert). Misalnya ketika pengguna akan melewati area
dengan polusi yang tinggi sedangkan ia tidak ingin melewati tempat
dengan polusi yang tinggi maka sebelum pengguna memasuki area
tersebut ia akan mendapat notifikasi untuk tidak melewatiya.
Dynamic Geofencing atau Situation Fencing dapat diaplikasikan di
berbagai bidang, mulai dari kesehatan dan gaya hidup, pemasaran
produk, asuransi, pariwisata dan lain-lain.
Dynamic Geofencing membutuhkan kombinasi antara data
yang berasal dari beraneka ragam sensor yang terdistribusi dengan
data personal penggunam serta membutuhkan tool atau alat yang
mampu mengirim alert atau notifikasi ke setiap individu. Dan
beruntungnya trend yang ada sekarang di bidang data dan
komputerisasi sudah mendukung untuk setiap aspek tadi.
Geofencing dinamis membutuhkan variabel situasi makro
dan variabel situasi personal. Variabel situasi makro dapat diperoleh
dengan mengkombinasikan data dari sensor-sensor, media sosial,
dan geo-temporal data (contohnya: gambar dari satelit). Sedangkan
variabel data personal dapat diperoleh dari kombinasi antara profil
dan kondisi pilihan pengguna dengan data dari perilaku pengguna
tersebut (contohnya: tempat apa yang sering pengguna kunjungi).
22
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kemudian variabel makro dan variabel personal tersebut akan
dikombinasikan untuk menghasilkan situasi yang cocok bagi
masing-masing pengguna dan notifikasi berbeda akan dikirimkan
untuk setiap kondisi yang berbeda pula.
Gambar 2.7 Cara Kerja Geofencing Dinamis
Sumber : (Pongpaichet, Singh, Jain, & Pentland, 2013)
Di bawah ini merupakan contoh penggunaan Dynamic Geofencing
beserta contoh personal dan makro datanya.
Table 2.2 Contoh Data Dynamic Geofencing
Sumber: (Pongpaichet, Singh, Jain, & Pentland, 2013)
Kategori Rekomendasi Data Personal Data Makro
Mobilitas Berkendara / Rute
Jogging
Pilihan pengguna,
sensitivitas
terhadap polusi,
kemacetan
Level polusi,
kemacetan
Makanan /
minuman
Makanan /
minuman
Makanan pilihan,
riwayat makanan
yang pernah dibeli,
jumlah kalori,
alergi
Ulasan tentang
restoran, bahan
baku makanan
23
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gaya hidup Event atau tempat
rekomendasi
Tempat pilihan,
hari ulang tahun
Tren lokal, cuaca,
tingkat kriminalitas
Produk
rekomendasi
Iklan, kupon diskon Jarak ke lokasi,
Minat pengguna,
Saldo pengguna
Tren lokal, harga
online produk
sejenis
2.4.3. Manfaat Geofencing
Manfaat-manfaat yang bisa didapatkan dari penggunaan
teknik geofencing contohnya adalah sebagai berikut:
1. Orang tua dapat memantau lokasi anak apakah anaknya pergi
ke sekolah atau ke lokasi lain.
2. HRD dapat memantau para karyawan yang bekerja di lokasi
yang sudah ditentukan.
3. Karyawan dapat melakukan absen melalui smartphone mereka
ketika berada di lokasi yang sudah ditentukan.
4. Di bidang keamanan, pemilik mobil akan mendapatkan
notifikasi ketika mobil yang diparkir ternyata dibawa oleh
pencuri.
2.5. Teknik Pengumpulan Data
Langkah awal yang dilakukan dalam melakukan suatu penelitian
adalah melakukan pengumpulan data terkait dengan terkait dengan latar
belakang permasalahan yang ingin ditelusuri. Berikut adalah empat Teknik
pengumpulan data menurut Sugiyono (2012: 230).
24
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Observasi, atau pengamatan merupakan suatu proses pengumpulan
data yang kompleks dengan melibatkan proses biologis dan
psikologis dalam menelusuri suatu sumber.
2. Wawancara, merupakan pertemuan atau interaksi antara beberapa
orang untuk bertukar informasi mengenai sumber yang diteliti
dengan melakukan tanya jawab dengan narasumber yang terkait.
3. Dokumen, mengumpulkan data dari beberapa sumber catatan yang
telah berlalu. Dalam konteks ini catatan bisa berbentuk tulisan,
gambar, dan karya monumental. Pengumpulan data dengan teknik
ini merupakan pelengkap atau pengumpulan data sekunder dari
teknik observasi ataupun wawancara.
4. Tringulasi, merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
menggabungkan beberapa teknik yang berbeda dalam
mengumpulkan data berdasarkan satu sumber yang sama.
2.6. SDLC (Software Development Life Cycle)
SDLC atau Software Process Model atau Software Engineering
Paradigm, adalah sekelompok aktivitas yang dilakukan secara sequence
atau berurutan dalam rangka pengembangan perangkat lunak yang berulang
terus menerus sehingga membentuk suatu siklus (Kenneth dan Julie, 2014:
4). Terdapat beberapa jenis model siklus hidup perangkat lunak yang dapat
digunakan sesuai dengan ciri khas kondisional pengembangannya, adalah
sebagai berikut (Rosa dan Sholahuddin, 2013:26):
25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Model Waterfall, dengan ciri pengembangan untuk kebutuhan klien
yang sudah sangat dipahami pada saat analisis, model ini memiliki
sifat siklus pengembangan secara linier, cocok untuk pengembangan
menengah keatas.
2. Model Prototype, dengan ciri pengembangan klien sulit untuk
menyampaikan kebutuhan sistem secara detail, dengan
pengembangan sistem skala menengah kebawah.
3. Model RAD (Rapid Application Development), dengan ciri
menekankan pada pendeknya waktu pengembangan, model ini
menggunakan pendekatan komponen, sehingga diperlukannya
anggota tim yang berpengalaman.
4. Model Incremental, dengan ciri pengembangan direncanakan untuk
terus menerus dikembangkan sesuai dengan target kebutuhan yang
diinginkan.
5. Model Spiral, dengan ciri pengembangan dengan target waktu dan
biaya yang tidak terikat, dengan menggunakan pendekatan realistik
yang bertujuan karena perangkat lunak berevolusi bersamaan
dengan kemajuan proses, developer dan klien lebih memahami
terhadap resiko di setiap level evolusi.
2.6.1. Model Incremental
Incremental model menggabungkan beberapa elemen dari
Model Waterfall dan Model Prototype. Menunjukan pemodelan
linier yang dilakukan dalam empat fase utama dimana pada setiap
26
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
fase akan ditambahkan fungsi-fungsi baru yang belum ada di fase
sebelumnya, fase-fase utama pada Model Incremental yaitu analisis,
desain, koding, dan testing (Pressman, 2010: 41).
Gambar 2.8 Contoh Model Incremental
Sumber: (Bentley, Lonnie D & Whitten, Jeffrey L, 2010)
Pada model ini tingkatan pertama disebut dengan core
product yang menunjukan kebutuhan dasar yang harus ada di dalam
pengembangan sistem. Kemudian hasil dari core product digunakan
oleh klien untuk melakukan review yang hasilnya digunakan untuk
evaluasi. Dari hasil evaluasi tersebut bila memungkinkan adanya
penambahan kebutuhan sistem, maka pengembangan akan berlanjut
pada fase selanjutnya. Pada fase kedua ini akan memodifikasi core
produk sesuai dengan kebutuh klien pada hasil evaluasi,
pengembang akan menambahkan fitur dan fungsi baru sesuai dengan
target. Proses tersebut akan terus berulang sampai dengan perangkat
lunak dikatan telah lengkap. Meskipun Model Incremental mirip
27
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
seperti Model Prototype, pada Incremental hanya menekankan pada
aspek operasional dari sebuah perangkat lunak pada tiap-tiap fase
(Pressman, 2010: 42).
2.6.2. Karakteristik Model Incremental
Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh Model Incremental
menurut (Pressman, 2010: 41). adalah sebagai berikut:
1. Setiap siklus pada Incremental bersifat risk-driven,
dengan maksud setiap increment baru berfokus pada
meminimalisir dan memperbaiki resiko yang signifikan
untuk mencapai target dari proyek.
2. Setiap tahap increment melibatkan integrase yang
berkesinambungan.
3. Merupakan penggabungan dari model pengembangan
Waterfall dan Prototype.
4. Pengembangan akan terus berlanjut sampai pada
increment selanjutnya hingga target dari seluruh
kebutuhan sistem tercapai.
2.7. Unified Modelling Language
Unified Modeling Language (UML) adalah standar bahasa untuk
merancang blueprints pada pengembangan software. UML digunakan
sebagai visualisasi, spesifikasi, struktur, dan dokumen dari representasi
software. Dengan kata lain manfaat dirancangnya UML dapat membantu
merepresentasikan dokumen software requirement system dalam bentuk
28
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UML diagram, untuk mempermudah dalam implementasi ke dalam
bahasa pemrograman (Pressman, 2010: 841).
Perkembangan standar UML hingga saat ini adalah UML 2.x.
Pada UML 2 menyediakan 13 model diagram diantaranya yaitu Use Case,
Activity, Class, Sequence, State Machine, Communication, Timing,
Interaction Overview, Component, Deployment, Package, Profile, dan
Object Diagram (Pressman, 2010: 841). Pada sub bab berikut hanya akan
membahas tentang Use Case, Activity, Sequence, dan Class Diagram.
Karena diagram-diagram tersebut akan diimplementasikan dalam
penelitian ini.
2.7.1. Class Diagram
Class diagram bersifat statis dengan tujuan untuk
menggambarkan himpunan kelas, interface, collaborate, dan relasi.
Untuk melakukan pemodelan pada Class diagram dibutuhkan atribut
kelas, operation kelas, hubungan dan asosiasi antara kelas lainnya
(Pressman, 2010: 842).
Gambar 2.9 Contoh Class Diagram
29
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sumber: (Pressman, 2010:843)
Gambar diagram di atas menerangkan tentang:
1. Hubungan Dependency antara perubahan pada kelas Date
mempengaruhi terhadap kelas Thoroughbred.
2. Hubungan Generalization antara kelas Thoroughbred dan
QuaterHorse merupakan sub-classes dari kelas super-classes
Horse.
3. Hubungan Realization antara kelas Horse dengan kelas Owned
Object, yang merupakan kelas Owned Object
mengimplementasikan interface berdasarkan kelas Horse.
4. Hubungan Multiplicity, satu individu pada kelas Person dapat
berkaitan atau memiliki banyak kelas Owned Object.
2.7.2. Use case Diagram
Merupakan suatu diagram yang menggambarkan akativitas
yang dapat dilakukan oleh sistem dari sudut pandang user sebagai
pengguna dan behubungan daengan skenario-skenario yang dapat
dilakukan (Pressman, 2010: 847).
30
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.10 Contoh Use Case Diagram
Sumber: (Pressman, 2010:849)
Pada gambar di atas menerangkan tentang aktivitas-aktivitas
yang dapat dilakukan aktor user yang terdiri dari tujuh aktivitas.
Sedangkan untuk simbol <<include>> memiliki makna fungsi dari
use case edit song list dibutuhkan oleh use case organize, burn, dan
load.
2.7.3. Sequence Diagram
Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan
interaksi antar objek di sekitar dan di dalam sistem. berupa pesan-
pesan yang digambarkan terhadap waktu eksekusi. Diagram ini
terdiri atas dimensi vertical yang berhubungan dengan waktu dan
dimensi horizontal yang berhubungan dengan objek-objek terkait
(Pressman, 2010: 848).
31
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.11 Contoh Sequence Diagram
Sumber: (Pressman, 2010:850)
Pada gambar diagram di atas menerangkan tentang rangkaian
langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event
dengan tujuan untuk menginputkan komponen-komponen yang
dibutuhkan dalam suatu program drawing.
2.7.4. Activity Diagram
Activity diagram lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan
alur sistem. diagram ini tidak hanya memodelkan hubungan dengan
sistem tetapi juga memodelkan model bisnis juga. Diagram ini
menggambarkan aktivitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi
(Pressman, 2010: 853).
32
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.12 Contoh Activity Diagram
Sumber: (Pressman, 2010:855)
Pada gambar di atas menerangkan tentang urutan-urutan
aktivitas yang dilakukan untuk dapat membuat suatu makanan yang
dilakukan oleh beberapa aktor dengan tugasnya masing-masing dan
antara tugas satu dengan yang lainnya saling terikat atau dependensi.
2.8. PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk
mengolah data dari sisi server-side processing untuk ditampilkan di
website. Ekstensi dokumen PHP secara default adalah “.php”. Lalu disaat
server web mendeteksi file dengan ekstensi tersebut, secara otomatis
dikirim untuk diproses oleh prosesor PHP (Agung Gregorius, 2015:1).
Untuk memulai perintah PHP, diwajibkan untuk menggukanan tag
“<?php” sebagai awalan untuk membuka command PHP. Selanjutnya
setelah koding script php selesai diakhiri oleh tag “?>”.
33
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.8.1. Framework PHP
Menurut Raharjo Budi pada bukunya yang berjudul “Teknik
Pemrograman Web dengan PHP dan Framework CodeIgniter”, suatu
framework PHP merupakan kumpulan kode berupa library dan tool
yang dipadukan menjadi suatu kerangka kerja yang memiliki tujuan
untuk memudahkan pengembangan sistem PHP. Beberapa contoh
dari framework web untuk PHP yaitu CodeIgniter, Laravel, Yii,
CakePHP, Zend, Kohana, Phalcon, dan lain lain. Sebagian besar dari
framework yang tersebut telah mengimplementasikan pola arsitektur
Model-View-Control, yang membagi kode berdasarkan tujuan
pemprosesan (Raharjo Budi, 2015:2).
2.8.2. Laravel
Laravel merupakan salah satu dari sekian banyak framework
PHP yang dapat digunakan secara gratis. Leravel dikembangkan
oleh programmer asal Amerika yaitu Taylor Otwell pada tahun 2011.
Sejak dirilis ke publik, secara perlahan Laravel mulai merebut
perhatian para programmer dunia. Laravel telah menjadi salah satu
framwork favorit programmer dunia, mengalahkan framwork-
framwork pendahulunya yang sudah lebih dulu lahir (Abdulloh,
2017). Berikut data pengguna framework di dunia.
34
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.13 Framework Popularity
Sumber: (Abdulloh, 2017)
Dari data di atas terlihat peringkat 5 besar Framework PHP
yang paling populer. Framework Laravel memasuki peringkat
pertama dengan nilai persentase 25.85%, disusul oleh Phalcon
dengan nilai persentase 16.73%, Symfony2 16.73%, Codeigniter dan
Yii 7.62%, Aura dan CakePHP 4.51%.
2.8.3. Fitur Framework Laravel
Beberapa fitur yang dimiliki framework Laravel :
1. Bundles yaitu sebuah fitur dengan system pengemasan
modular dan berbagai bundle telah tersedia untuk di gunakan
dalam aplikasi Anda.
2. Eloquent ORM merupakan penerapan PHP lanjutan dari pola
“active record”, menyediakan metode internal untuk
35
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mengatasi kendala hubungan antara objek database.
Pembangun query Laravel’s Fluent ini didukung oleh
Eloquent.
3. Application logic merupakan bagian dari aplikasi yang
dikembangkan, baik menggunakan Controllers atau sebagai
bagian dari deklarasi Route. Sintak yang digunakan untuk
mendefinisikannya mirip dengan yang dugunakan oleh
framework Sinatra.
4. Reverse routing, mendefinisikan hubungan antara Link dan
Route, sehingga jika suatu saat ada perubahan pada route
secara otomatis akan tersambung dengan link yang relevan.
Ketika Link yang dibuat dengan menggunakan nama-nama
dari Route yang ada, secara otomatis Laravel akan membuat
URI yang sesuai.
5. Restful controllers, memberikan sebuah option (pilihan)
untuk memisahkan logika dalam melayani HTTP GET dan
permintaan POST.
6. Class auto loading, menyediakan otomatis loading untuk
class-class PHP, tanpa membutuhkan pemeriksaan manual
terhadap jalur masuknya. Fitur ini mencegah loading yang
yang tidak perlu.
7. View composers adalah kode unit logical yang dapat
dieksekusi ketika sebuah View diload.
36
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8. IoC Container memungkinkan untuk objek baru yang
dihasilkan dengan mengikuti prinsip control pembalik,
dengan pilhan contoh dan referensi dari objek baru sebagai
singletons.
9. Migrations menyediakan versi sistem control untuk skema
database, sehingga memungkinkan untuk menghubungkan
perubahan dalah basis kode aplikasi dan keperluan yang
dibutuhkan dalam merubah tata letak database,
mempermudah dalam penempatan dan memperbarui
aplikasi.
10. Unit Testing mempunyai peran penting dalan framework
Laravel, dimana unit testing ini mempunyai banyak tes untuk
medeteksi dan mencegah regresi. Unit testing ini dapat
dijalankan melalui utilitas “artisan command-line”
11. Automatic pagination menyederhanakan tugas dari
penerapan halaman, menggantikan penerapan yang manual
dengan metode otomatis yang terintregrasi ke Laravel.
37
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.9. Literatur Sejenis
Table 2.3 Literatur Sejenis
No. Judul, Penulis,
Tahun Pendahuluan, Tujuan Penelitian Hasil Signifikan
1 Pengembangan Sistem
Absensi Menggunakan
Qr Code Reader
Berbasis Android
(Studi Kasus: Fakultas
Ilmu Komputer
Jurusan Sistem
Informasi Unsri).
Ermatita, Rahmat
Izwan Heroza &
Miftahul Jannah. 2017
Di era modern seperti sekarang ini,
dimana hampir semua orang
memiliki smartphone-nya sendiri,
tidak menutup kemungkinan
bahwa smartphone tersebut dapat
dimanfaatkan untuk sistem absensi
di perguruan tinggi. Salah satu
fitur dari smartphone yang
menarik adalah kamera. Ide yang
muncul adalah memanfaatkan QR
Code dan kamera pada smartphone
Android untuk menjadi sistem
absensi.
Membangun sistem absensi
menjadi lebih modern serta
Sistem absensi ini mampu memperbaharui metode
absensi yang telah berjalan pada Fakultas Ilmu
Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas
Sriwijaya. Dilihat dari hasil presentase pengujian
beta, bahwa 56% responden sebagai calon
pengguna sistem menilai sistem ini layak dan
menarik secara keseluruhan.
38
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
membantu mengefisiensikan
waktu dalam melakukan kegiatan
absensi.
2 Sistem Absensi Asisten
Dosen Menggunakan
Qr Code Scanner
Berbasis Android
Pada Program Studi
Sistem Informasi
Universitas Muria
Kudus. Mukhamad
Taqwa Nuddin dan
Diana Laily Fithri.
2015
Honor asisten dosen terkadang
keluarnya terlambat dikarenakan
ada beberapa asisten dosen yang
terkadang telat mengumpulkan
rekapan ataupun telat meminta
tanda tangan kepada dosen
praktikum yang akhirnya
menyebabkan honor asisten dosen
terlambat keluar.
Membangun sistem absensi yang
terkomputerisasi dan berbasis
mobile yang diharapkan dapat
membantu menghemat waktu juga
dapat mempercepat proses absensi
Sistem absensi asisten dosen menggunakan QR
Code scanner berbasis android ini menghasilkan
informasi absen asisten dosen yang tepat karena
tercantum waktu dan tidak bisa dirubah. Data
absen yang telah dilakukan dapat dikelola laboran
agar asisten dosen dapat menerima honor lebih
cepat daripada sebelumya.
39
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dan proses rekap absen yang
dilakukan laboran setiap bulannya.
3 Penerapan Absensi Qr
code Mahasiswa
Bimbingan Belajar
Pada Website Berbasis
Yii Framework.
Qurotul Aini, Yuliana
Isma Graha, Siti Ria
Zuliana. 2017
Dalam memotivasi kegiatan
belajar oleh mahasiswa harus
memiliki penunjang semangat
belajar nya dengan memberikan
pelayanan absensi mahasiswa
dengan ada informasi hasil
kehadiran mahasiswa dapat
mengetahui kedisiplinan
mahasiswa dan juga sebagai dosen
pembimbing dapat memonitoring
kehadiran mahasiswa dengan baik,
mana yang tepat waktu ataupun
terlambat. Metode absensi dalam
bimbingan juga sebelumnya
mempunyai kelemahan dengan
adanya kecurangan yang
dilakukan mahasiswa dimana
Rekapan absensi, memudahkan pimpinan dan
pembimbing mahasiswa mendapatkan rekapitulasi
absensi secara online, dan data absensi lebih
terstruktur dan tidak akan mudah tercecer lagi,
karena sudah tersimpan secara terintegrasi melalui
pengolahan database yang baik.
40
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mahasiswa dapat menitipkan
absensi yang dilakukan oleh antar
mahasiswa dalam kelas.
Kedisiplinan mahasiswa tidak
terpantau dengan baik saat
melakukan bimbingan belajar
yang dijadwalkan.
Mempermudah pengguna
smartphone mengakses informasi
dengan dua langkah mudah,
dengan cara scanning QR Code
dan lakukan absensi kehadiran.
Berdasarkan studi literatur di atas, pada penelitian ini penulis menambahkan teknologi geofence poligon agar
mahasiswa di luar TI UIN Syarif Hidayatullah tidak dapat melakukan absen dan QR Code yang berganti selama 5 detik
sekali agar mahasiswa tidak dapat meng-copy QR Code yang sebelumnya.
41 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian skripsi ini peneliti menggunakan dua cara untuk
mengumpulkan data, yaitu wawancara yang menjadi sumber data primer
dan studi pustaka yang menjadi sumber data sekunder. Pengumpulan data
dilakukan untuk selanjutnya dianalisis menghasilkan suatu informasi yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian skripsi ini.
3.1.1. Data Primer
3.1.1.1. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan narasumber Bapak Asep
Taufik Muharram, M.Kom selaku dosen TI UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta di fakultas sains dan teknologi, dan sesi
wawancara dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2017.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa
di TI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta absen masih manual dengan
menggunakan keras, dengan absen saat ini mempunyai banyak
kekurangan, diantaranya jumlah data hadir di kertas absen tidak
sesuai dengan jumlah mahasiswa yang hadir dikelas, kertas
sewaktu waktu dapat hilang, menempatan arsip yang masih
berantakan. Selengkapnya untuk hasil wawancara dengan Bapak
Asep dapat dilihat dalam bagian lampiran penelitian skripsi ini.
42
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.1.2. Data Sekunder
3.1.2.1. Studi Pustaka
Sebagai landasan teori yang memperkuat dalam
pertanggungjawaban keakuratan data dalam penelitian skripsi ini.
Penulis mempelajari referensi-referensi data yang diperoleh dari
buku ataupun e-book, website resmi, artikel, dan karya ilmiah.
Teori yang berhubungan dengan penelitian ini anatara lain konsep
absen secara sistem, konsep pengembangan sistem Incremental,
konsep Unified Modelling Language, konsep Database
Management System, dan konsep pengkodean sistem dengan
menggunakan bahasa PHP dan android studio.
3.2. Metode Pengembangan Sistem
Pada pengembangan system absen ini peneliti menggunakan Metode
Incremental. Alasan menggunakan metode ini, yaitu:
1. Dalam tahap metode pengumpulan data dengan melakukan
wawancara tentang pendefinisian kebutuhan sistem. Bapak Asep
yaitu pihak narasumber sangat memahami secara rinci apa saja yang
menjadi spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dibangun.
2. Walaupun telah terdefinisi dengan baik adakalanya untuk
mengantisipasi bila terjadi kesalahan yang berakibat fatal saat tahap
pengembangan sistem, maka diperlukannya increment lanjutan
pengembangan sampai target yang diinginkan tercapai.
43
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Dan untuk kasus increment lanjutan dalam penelitian ini akan lebih
mudah diimplementasi dan tidak menimbulkan confusion project
team, dikarenakan peneliti hanya seorang diri.
Sehingga akan lebih ideal untuk memakai metode pengembangan
yang dilakukan secara linear dan berulang. Metode Incremental dalam
penelitian ini diadaptasi dari Metode Incremental yang telah didefinisikan
oleh Pressman (2010: 44). Siklus pengembangan dalam metode ini terdiri
dari 4 Framework process yaitu analysis, design, code, dan test.
Analysis Design Code Test
Increment ke-1
Delivery1st increment
Analysis Design Code Test
Increment ke-2
Delivery2nd increment
Core product
Time
Gambar 3.1 Tahap Metode Incremental
Sumber: (Pressman, 2010: 44)
Dapat dilihat pada gambar di atas untuk increment pertama disebut
dengan core product, yaitu suatu kebutuhan sistem dasar yang harus ada.
Pada core product penelitian skripsi ini sesuai dengan hasil wawancara
dengan pihak dosen TI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu, absen
menggunakan teknologi QR Code dan geofencing ini mampu memberikan
solusi dari pertanyaan berupa tata cara absen.
44
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sedangkan untuk increment kedua yang menjadi tahap akhir pada
Metode Incremental ini yaitu, perancangan untuk fitur-fitur sistem
pendukung yang diuraikan setelah tahap akhir Fase Test pada increment
pertama. Berupa suatu sistem yang mengizinkan interaksi antara sesama
user.
3.2.1. Analysis
Pada fase ini peneliti melakukan pemahaman dan analisis
terhadap data yang telah didapatkan pada tahap wawancara
sebelumnya. Komponen pada fase ini meliputi:
1. Identifikasi masalah, permasalahan bisa terdefinisikan
setelah peneliti melakukan wawancara dengan dosen TI UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta di fakultas sains dan teknologi
Bapak Asep Taufik Muharram, M.Kom. Ataupun juga
diperoleh dari dokumen review sistem, yaitu bila terjadi
revisi evaluasi pada tahap akhir di increment pengembangan
sebelumnya.
2. Kebutuhan sistem, dengan menganalisa hasil dari dokumen
indentifikasi masalah, maka ditentukanlah spesifikasi yang
menjadi kriteria untuk penerapan absen ini. Yang terdiri atas
analisis sistem berjalan dan usulan sistem.
45
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Planning, tahap planning pada penelitian ini meliputi,
menentukan estimasi waktu pengembangan sistem dan
menentukan urutan langkah pengembangannya.
3.2.2. Design
Fase ini menerjemahkan semua hasil dari fase analysis
menjadi representasi dari perangkat lunak untuk fase selanjutnya.
Berikut komponen fase design:
1. Arsitektur design, merancang diagram-diagram UML
(Unified Modeling Language), yang menggambarkan
struktur dasar yang menopang sistem absen menggunakan
teknologi QR Code dan geofencing. Diagram-diagram UML
yang dimaksud adalah, Class Diagram, Use Case Diagram,
Sequence Digram, dan Activity Diagram.
2. Database design, merancang struktur database yang terdiri
darai kumpulan tabel yang memiliki kolom-kolom dan saling
berelasi antara masing-masing tabel. Dilakukan dengan cara
menterjemahkan UML Class Diagram ke dalam struktur
database.
3. Interface design, pembuatan mockup yang
mempresentasikan GUI (Graphical User Interface) dari
setiap user yang terdapat pada aplikasi ini, yang disesuaikan
dengan hak akses masing-masing user. Terdapat 3 level hak
akses dalam sistem ini yaitu, User, Dosen dan Admin. Dosen
46
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dan Admin mewakili pihak universitas, dan User mewakili
pihak mahasiswa.
3.2.3. Code
Fase ini mengolah hasil dari fase desain menjadi konteks
bahasa yang dapat dimengerti oleh mesin. Dalam penelitian skripsi
ini, penulis menggunakan perangkat lunak manajemen basis data
MariaDB versi 10.1.25. Untuk bahasa pemrograman yang digunakan
pada android mengunakan java, sedangkan untuk pemograman web
menggunakan bahasa PHP versi 5.6.31, HTML, CSS, dan JavaScript
dengan penerapan framework Laravel versi 5.4, serta menggunakan
sistem web server Apache versi 2.4.26.
3.2.4. Test
Pada fase akhir pengembangan ini, terdapat dua komponen
proses evaluasi sistem, yaitu:
1. Pengujian Blackbox, pengujian difokuskan pada
fungsionalitas sistem absen yang telah ditentukan dan
dibuat, kemudian memperlihatkan apakah fungsi-fungsi
yang diterapkan beroperasi sepenuhnya atau tidak. Pada
pengujian Unit Testing berfungsi untuk mengetahui apakah
unit-unit kode (class/method) berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Sementara pada System Testing berfungsi
untuk mengetahui kinerja dari sistem.
47
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Review sistem, melakukan review sistem terhadap
beberapa fitur sistem yang telah tercapai sebagai indikator
target keberhasilan sistem. Bila target belum tercapai, maka
tahap pengembangan berlanjut pada increment yang
selanjutnya. Sedangkan bila target telah tercapai, maka
diakhiri dengan tahap implementasi sistem.
3.3. Kerangka Berfikir Penelitian
Berdasarkan metode pengumpulan data dan metode pengembangan
sistem dalam penelitian skripsi ini, secara garis besar akan dirangkum dalam
diagram alur kerangka berfikir penelitian sebagai berikut:
Metode pengumpulan data
Pengembangan sistem (Model Incremental)
Fase Analysis
Fase Design
Fase Test
Fase Code
Mulai
Selesai
Kesimpulan dan saran
Studi pustaka (data sekunder)
Wawancara (data primer)
Pengujian Blackbox
Review Sistem
Arsitektur design Interface design
Identifikasi masalahPlanning
Database design
Kebutuhan sistem
Sesuai Requirement
TIDAK
YA
TIDAK
Koding Back-end / Server-side (implementasi rancangan Absen)
Koding Front-end / Client-side (implementasi rancangan interface
Android)
Logic Error
YA
Gambar 3.2 Kerangka Berfikir
48 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB IV
TAHAP PENGEMBANGAN
4.1. Fase Analysis
Ada tiga tahapan proses pada Fase Analisis ini yaitu, Identifikasi
Masalah, Kebutuhan Sistem, dan Planning.
4.1.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis
dengan pihak dosen TI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang masih
aktif mengajar mahasiswa sampai saat penelitian ini dibuat, maka
dapat diidentifikasikan bahwa pada tempat objek penelitian, absen
yang digunakan masih menggunakan absen secara manual. Yang
mana absen masih menggunakan kertas, lalu mahasiswa
menandatanginya. Adapun bentuk pertanyaan yang sering
diutarakan meliputi:
1. Tata cara absen pada saat ini.
2. Efesienkah absen pada saat ini.
3. Validasi absen pada saat ini.
49
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.1.2. Kebutuhan Sistem
Ada dua sub tahapan pada tahap Kebutuhan Sistem ini, yaitu analisis
Sistem Berjalan, dan Usulan Sistem.
4.1.2.1. Sistem Berjalan
Berdasarkan hasil dari identifikasi masalah yang
diuraikan di atas, dapat digambarkan sistem absen yang berjalan
di TI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, adalah sebagai berikut:
Kertas Absen Mahasiswa
MahasiswaDosen
Gambar 4.1 Alur Sistem Berjalan di TI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sumber: (Pengumpulan Data Wawancara)
Langkah awal yang dilakukan pihak dosen, memberi
kertas absen kepada mahasiswa untuk mengisi daftar hadir,
setelah semua mahasiswa yang hadir telah mengisi daftar hadir
lalu pihak mahasiswa mengembalikan kertas absen kepada dosen.
50
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.1.2.2. Usulan Sistem
Berdasarkan gambaran dari analisis sistem berjalan di
atas, maka diperlukan suatu sistem yang dapat bertindak sebagai
alternative dalam penyelesaian solusi, yang dapat memberikan
solusi terhadap absen yang masih menggunakan kertas menjadi
absen secara digital. Maka diusulkan sistem berbasis web dan
android, agar mendapatkan data absen yang valid. Untuk alur
proses, lebih lengkap dapat dilihat pada gambar diagram berikut:
Admin dan Dosen
System Absensi Menggunakan QR Code
Absen System for Android Device
Mahasiswa
Geofence
Server
API
Website Absen System
Gambar 4.2 Alur Usulan Sistem
Setiap User yang terdiri dari dosen dan mahasiswa UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Dosen membuka permatakuliahan
melalui website, lalu ketika pertemuan pertama matakuliah,
mahasiswa yang hadir mendaftarkan matakuliah. Mahasiswa
yang sudah mendaftarkan matakuliah di handphonenya masing-
masing harus di approve oleh dosen. Dengan adanya geofencing,
51
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mahasiswa yang ingin absen harus berada di wilayah TI UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, lalu mahasiswa dapat mengscan QR
Code yang diberikan oleh dosen untuk absen data hadir.
4.1.3. Planning
Berikut ini merupakan susunan dari fase analisis dan
perancangan System absen yang terdiri atas empat tahapan yaitu,
Fase Analysis, Fase Design, Fase Code, dan Fase Test. Dengan
mengimplementasikan metode pengembangan perangkat lunak
Model Incremental.
Untuk pengembangan pada increment pertama disebut
dengan core product, yaitu suatu kebutuhan sistem dasar yang harus
ada. Pada core product penelitian skripsi ini sesuai dengan hasil
wawancara dengan pihak dosen TI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yaitu, system absen ini mampu memberikan solusi dari pertanyaan
berupa tata cara absen yang di lakukan di TI UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Pada tahap ini pengembangan dilakukan selama empat
bulan, yang diawali oleh tahap inisiasi awal. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada gambar berikut.
52
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.3 Planning Pengembangan system absen Increment I
Untuk pengembangan pada increment kedua, yaitu perancangan
untuk fitur-fitur sistem pendukung. Yang dirumuskan setelah tahap akhir
Review Sistem pada increment pertama. Berupa perancangan aplikasi
android, yaitu suatu fitur untuk membaca QR Code yang di tampilkan oleh
user dosen dan penerapan geofencing.
Pada tahap ini sama seperti pada increment pertama yang terdiri atas
empat fase, namun tanpa tahap inisiasi awal. Karena data kebutuhan sistem
telah didefinisikan pada tahap review sistem pada increment pertama.
Waktu yang dibutuhkan untuk proses pengembangan dilakukan selama dua
bulan.
53
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.4 Planning Pengembangan system absen Increment II
Sehingga untuk total waktu pengerjaaan yang dibutuhkan dari
increment pertama sampai increment kedua, kurang lebih selama lima bulan
terhitung dari tanggal 22 Agustus 2017 sampai dengan tanggal 30 Desember
2017.
4.2. Fase Design
Ada empat tahapan proses pada Fase Design ini yaitu, Arsitektur
Design, Database Design, Interface Design, dan Detail Design.
4.2.1. Arsitektur Design
Arsitektur design pada penelitian ini, penulis membuat rancangan
aplikasi dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language). Jenis
diagram yang termasuk dalam perancangan ini yaitu, Class Diagram, Use
Case Diagram, Use Case Scenario, Sequence Diagram, dan Activity
Diagram.
4.2.1.1. Class Diagram
54
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pada Class Diagram ini menggambarkan tentang relasi
antar himpunan kelas dalam system absen.
mahasiswa
id: int(11)id_user: int(11)
dosen
id: int(11)
nama: verchar(50)nim: varchar(50)
imei: varchar(50)
user
id: int(11)username: varchar(100)password: varchar(255)remember_token: textaccount_type: int(11)
absen
+ id: int(11)
+ absen()
kelas_mahasiswa
+ id: int(11)
+ accUser()+ konfirmasi()+ daftar_kelas()
kelas
+ id: int(11)
+ create_kelas()+ delete_kelas()+ edit_kelas()
11
*
*
1
1
*
1
1
*
*
*
1
id_user: int(11)
+ id_mahasiswa: int(11)+ id_kelas: int(11)+ status: int(11)
+ id_dosen: int(11)+ nama_kelas: varchar(50)+ kapasitas: varchar (255)+ kode_kelas: varchar(5)
+ id_mahasiswa: int(11)+ id_kelas: int(11)
+ qrcode: varchar(255)+ tanggal: timestamp
nip: verchar(50)nama: varchar(50)
*
+ loginmahasiswa()+ regmahasiswa()+ login_admin()+ signup_admin()
+ regkelas()
+ classlist()
+changePassword()
+ alasan: text+ bukti_izin: text+ keterangan: varchar(10)
Gambar 4.5 Class Diagram Syatem Absen
Seluruh tahapan proses absen akan disimpan pada Class
Diagram relasi antara kelas, absen dan mahasiswa. Untuk
mengkonfirmasi mahasiswa yang mendaftar kelas terdapat pada
relai antara kelas, kelas_mahasiswa dan mahasiswa. Memanage
daftar kelas terdapat pada relasi antara kelas dan dosen..
4.2.1.2. Use Case Diagram
Use Case Diagram menggambarkan interaksi dari actor
dalam sistem ini. Seorang actor dalam konteks ini digambarkan
sebagai user/pengguna.
55
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 4.1 Deskripsi Actor Absen
No Aktor Deskripsi 1 Dosen Memiliki hak akses untuk memanage kelas, mengkonfirmasi
mahasiswa yang mendaftar di kelas dan mengabsen mahasiswa yang mendaftar di kelas.
2 Mahasiswa Memiliki hak akses untuk mendaftar kelas dan absen di kelas yang sudah didaftarkan.
3 Admin Memiliki hak akses untuk memanage users. Berikut adalah Use Case Diagram dari absen ini.
Dosen
Mahasiswa
Confirmation
Mange Absen
Add Class
Accept
Reject
Login Logout
Manage Class
Login MahasiswaLogout
Daftar Class
Absen
<<extend>>
<<extend>>
Code Class
QR Code
<<include>>Edit Class
Delete Class
Change Password Update Password
View Absen
Izin
<<include>>
Admin
Manage Users
Edit User
Delete User
Geofence <<include>>
Gambar 4.6 Use Case Diagram Absen
Interaksi antara Aktor dengan system absen digambarkan
pada tabel berikut.
Table 4.2 Deskripsi Interaksi Actor System Absen
No Use Case Deskripsi 1 Login Proses login yang diperuntukan untuk semua user. 2 Change Password Proses untuk memperbaharui password setiap User.
56
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
No Use Case Deskripsi
3 Class Proses memanage Kelas yang terdiri dari pengoprasian Add Class, Edit Class, Delete Class, View Code Class, dan View QR.
4 Confirmation Proses update status mahasiswa di permatakuliahan, yang terdiri dari pengoprasian Accept, Reject.
5 Manage Absen Proses untuk memanage absen yang terdiri dari pengoprasian Print, view absen.
6 Daftar Class Proses untuk mendaftar kelas. 7 Absen Proses untuk absen. 8 Izin Proses untuk izin.
9 Manage Users Proses untuk memage user seperti edit user dan delete user.
10 Geofence Merupakan proses penerapan geofence pada fungsi absen.
4.2.1.3. Use Case Scenario
Use Case Scenario berfungsi untuk melakukan penjabaran
secara lebih spesifik pada relasi-relasi usecase yang terjadi pada
sistem. Penjelasan komponen-komponen use case scenario sebagai
berikut.
1. Use case name : Pendeskripsian nama use case.
2. Actor : Actor dalam sistem yang terlibat.
3. Description : Deskripsi fungsi usecase.
4. Precondition : Syarat penting bagi usecase untuk
memulai.
5. Action : Kegiatan yang dilakukan dalam use
case.
6. Alternate Course : Mendefinisikan situasi
perkeculaian.
57
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Postcondition : Hasil akhir setelah use case
dieksekusi.
Table 4.3 Use Case Scenario Login
Use case 1 name Login Actor Admin, Dosen dan Mahasiswa.
Description Proses login yang diperuntukan untuk Admin, Dosen dan Mahasiswa.
Precondition Aktor login melakukan login dengan menggunakan username dan password.
Action
Actor action System response
1. menampilkan form login
3. input username dan password
4. validasi username dan password
5. menampilkan form sesuai hak akses user
Alternate course Bila data yang diinput oleh user tidak valid maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan.
Postcondition Aktor berhasil login.
Table 4.4 Use Case Scenario Change Password
Use case 2 name Change Password
Actor Dosen dan Mahasiswa. Description Proses untuk memperbaharui password dari setiap User.
Precondition Update password dengan memasuki password lama dan password baru.
Action
Actor action System response 1. Pilih menu update
profile 2. Validasi session
ssistem login
3. Menampilkan form change password
4. Mengisi password lama dan password baru 5. Validasi data
6. Data berhasil diperbaharui
Alternate course Bila password lama salah akan menampilkan error.
Postcondition password berhasil diperbaharui.
58
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 4.5 Use Case Scenario Manage Class
Use case 3 name Manage Class
Actor Dosen
Description Proses memanage class yang terdiri dari pengoperasian view code class, QR Code, add, edit, delete data.
Precondition Aktor diharuskan login terlebih dahulu sebelum dapat memanage class.
Action
Actor action System response
1. Validasi session sistem login
2. Menampilkan Form Manage Class
3. Melakukan mange data Alternate course -
Postcondition Setiap pengoperasian yang dilakukan akan ditampilkan pesan pada form manage class.
Table 4.6 Use Case Scenario Manage Users
Use case 3 name Manage Users
Actor Admin
Description Proses memanage absen yang terdiri dari pengoperasian edit, delete data.
Precondition Aktor diharuskan login terlebih dahulu sebelum dapat memanage class.
Action
Actor action System response
4. Validasi session sistem login
5. Menampilkan Form Manage Class
6. Melakukan mange data Alternate course -
Postcondition Setiap pengoperasian yang dilakukan akan ditampilkan pesan pada form manage class.
Table 4.7 Use Case Scenario Confirmation
Use case 4 name Confirmation
Actor Dosen Description Dosen mengkonfirmasi mahasiswa yang mendaftar matakuliah.
59
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Precondition Aktor diharuskan login terlebih dahulu sebelum dapat mengkonfirmasi mahasiswa.
Action
Actor action System response 1. validasi session sistem login 2. Mengkonfirmasi
mahasiswa yang mendaftar di matakuliahnya
Alternate course
Bila dosen belum mengkonfirmasi, mahasiswa tidak bisa melakukan absen.
Postcondition Mahasiswa yang sudah di konfirmasi bisa malakukan absen.
Table 4.8 Use Case Scenario Manage Absen
Use case 5 name Manage Absen
Actor Dosen
Description Dosen memanage absen, seperti menampilkan kehadirian mahasiswa dan print absen.
Precondition Aktor diharuskan login terlebih dahulu sebelum dapat memanage absen.
Action
Actor action System response
1. Validasi session sistem login
2. Memilih menu manage absen
3. Menampilkan menu manage absen
4. Melakukan manage absen
Alternate course -
Postcondition Setiap pengoperasian yang dilakukan akan ditampilkan pesan pada form manage absen.
60
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 4.9 Use Case Scenario Daftar Class
Use case 6 name Daftar Class
Actor Mahasiswa Description Proses pendaftaran kelas yang akan diinput setiap semester.
Precondition Aktor diharuskan login sebagai mahasiswa sebelum dapat memdaftarkan kelas.
Action
Actor action System response
1. Validasi session sistem login
2. Pilih menu daftar kelas 3. Menampilkan menu daftar kelas
4. Memasukan kode kelas Alternate course
Mahasiswa yang belum mendaftar kelas tidak bisa melakukan absen.
Postcondition Setiap pengoprasian akan ditampilkan di form daftar kelas.
Table 4.10 Use Case Scenario Absen
Use case 7 name Absen Actor Mahasiswa Description Proses mahasiswa melakukan absen.
Precondition Aktor diharuskan mendaftar kelas dan dikonfirmasi oleh dosen.
Action
Actor action System response 1. Validasi absen
2. Pilih matakuliah yang ingin di absen
3. Membuka qr code scanner
4. Scan QR Code
Alternate course Mahasiswa yang belum mendaftar kelas dan di konfirmasi oleh dosen tidak bisa melakukan absen.
Postcondition Setiap pengoperasian yang dilakukan akan ditampilkan pesan pada form absen.
Table 4.11 Use Case Scenario Izin
Use Case 8 name Izin Actor Mahasiswa Description Proses mahasiswa melakukan izin
Precondition Aktor diharuskan mendaftar kelas, dikonfirmasi oleh dosen dan Izin di perbolehkan oleh dosen.
Action Actor action System response 1. Validasi izin
61
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Pilih matakuliah 3. Membuka Form izin
4. Mengisi Form izin
Alternate course Aktor diharuskan mendaftar kelas, dikonfirmasi oleh dosen dan Izin di perbolehkan oleh dosen tidak bisa melakukan izin.
Postcondition Setiap pengoperasian yang dilakukan akan ditampilkan pesan pada form izin.
Table 4.12 Use Case Scenario Geofence
Use Case 9 name Geofence
Actor Mahasiswa
Description Merupakan proses penerapan geofence pada fungsi absen
Precondition Mahasiswa berapa di wilayah UIN Syarifhidayatullah Jakarta
Action System response
1. Tombol absen hidup Alternate course Tombol absen mati
Postcondition Mahasiswa dapat melakukan absen data hadir
62
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1.4. Sequence Diagram
Untuk menggambarkan rangkaian langkah-langkah yang
terjadi antar objek di dalam system absen, maka dirancanglah
Sequence Diagram sesuai dengan event yang telah terdifinisikan
sebelumnya dalam Activity Diagram.
4.2.1.4.1. Sequence Diagram Login and Logout
Login & Logout
User Form Login
Input username& password
Validate Login()
Login Fail
Form Main
Check User
Get Data User
Database
Login Success& get seassion()
Logout
Logout Succcess& Destroy Seassion
Gambar 4.7 Sequence Diagram Login & Logout
Deskripsi: menggambarkan ketika user melakukan
login, dan logout.
Aktor: Admin, Dosen dan Mahasiswa.
63
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pre-post conditions:
1. Saat pengguna menuju halaman awal, akan
menghasilkan halaman Login.
2. Saat login, akan menghasilkan login sukses/gagal.
3. Saat logout, akan menghasilkan pesan logout sukses.
4.2.1.4.2. Sequence Diagram Change Password
Form MainUser
Input old password& new password
Database
Update password
True or False
Change Password
Validate update password
Update PasswordSuccess or Fail
Gambar 4.8 Sequence Diagram Change Password
Deskripsi: menggambarkan ketika masing-masing
user melakukan update password.
Aktor: Admin, Dosen.
Pre-post conditions:
1. Saat update password, akan menghasilkan pesan
update password sukses/gagal.
64
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1.4.3. Sequence Diagram Confirmation
Confirmation (Dosen)
User Form Main Database
Select MahasiswaStatus: Pending Update Status
Update SuccessStatus: Approve
Select MahasiswaStatus: Approve Update Status
Update SuccessStatus: Pending
Gambar 4.9 Sequence Diagram Confirmation
Deskripsi: menggambarkan ketika user
mengkonfirmasi mahasiswa.
Aktor: Dosen.
Pre-post conditions:
1. User update status mahasiswa dari pending menjadi
approve atau sebaliknya.
65
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1.4.4. Sequence Diagram Manage Class
Manage Class (Dosen)
User Form Main Database
Input Kelas dan Kapasitas Input Data
Post DataInput berhasil
Edit Kelas dan Kapasitas Update Data
Update Success
Delete Kelas Delete Data
Delete Success
View Code Class
Absen with QR Code
random str
display QR Code
Gambar 4.10 Sequence Diagram Manage Class
Deskripsi: menggambarkan ketika user memanage
kelas.
Aktor: Dosen.
66
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pre-post conditions:
1. User berhasil melakukan proses input, edit, delete,
view code class, absen with QR Code.
4.2.1.4.5. Sequence Diagram Daftar Matakuliah
Daftar Matakuliah (Mahasiswa)
User Form Main Database
Input Code Class Select Code Class& Input Data
Post DataView Class
Gambar 4.11 Sequence Diagram Daftar Matakuliah
Deskripsi: menggambarkan ketika user
mendaftarkan kelas.
Aktor: Mahasiswa.
Pre-post conditions:
1. User berhasil mendaftar kelas.
4.2.1.4.6. Sequence Diagram Absen
67
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Absen (Mahasiswa)
User Form Main Database
Select Class
Display menu absen
Select Absen
Display scanner QR Code
Scan QR Code Input Data
Gambar 4.12 Sequence Diagram Absen
Deskripsi: menggambarkan ketika user melakukan
absen.
Aktor: Mahasiswa.
Pre-post conditions:
1. User berhasil absen di kelas.
4.2.1.4.7. Sequence Diagram Izin
68
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Izin (Mahasiswa)
User Form Main Database
Select Class
Display menu absen
Select Izin
Display Form Izin
Mengisi Form Input Data
Gambar 4.13 Sequence Diagram Izin
Deskripsi: menggambarkan ketika user melakukan
izin.
Aktor: Mahasiswa.
Pre-post conditions:
1. User berhasil izin dikelas.
69
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1.4.8. Sequence Diagram Manage Absen
Manage Absen (Dosen)
User Form Main Database
view absen get absen mhs
post absen mhsview absen mhs
export pdf
view pdf
Gambar 4.14 Sequence Diagram Manage Absen
Deskripsi: menggambarkan ketika user memanage
absen.
Aktor: Dosen.
Pre-post conditions:
1. User berhasil melakukan manage absen.
70
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1.4.9. Sequence Diagram Manage User
Manage Users (Admin)
User Form Main Database
Edit data user Update Data
Update Success
Delete user Delete Data
Delete Success
Gambar 4.15 Sequence Diagram Manage Users
Deskripsi: menggambarkan ketika admin memanage
users.
Aktor: Admin.
Pre-post conditions:
1. Admin berhasil melakukan manage users.
71
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1.4.10. Sequence Diagram Geofence
Geofence (Mahasiswa)
User Form Main
Geofence: True
Open Menu Absen
Button Absen Enable
Geofence: False
Open Menu Absen
Button Absen False
Gambar 4.16 Sequence Diagram Geofence
Deskripsi: menggambarkan proses geofence.
Aktor: Mahasiswa.
Pre-post conditions:
1. Geofence berhasil diterapkan.
72
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1.5. Activity Diagram
Activity Diagram menggambarkan aktivitas-aktivitas yang
terjadi dalam system absen. Aktivitas tersebut dipicu oleh interaksi
aktor dalam sistem yang telah terdifinisikan sebelumnya dalam Use
Case Diagram.
73
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1.5.1. Activity Diagram Login & Logout
Login & Logout
User System
Phas
e
Menampilkan Form Login
Input Username & Password
Validasi Username & Password False
Menampilkan Form Sesuai Hak Akses
User
True
Logout
Tidak
YA
Gambar 4.17 Activity Diagram Login & Logout
Pada Activity Diagram di atas yang bertindak sebagai
User yaitu, admin, dosen dan mahasiswa. setiap user
memiliki hak akses masing-masing sesuai dengan
account_type.
74
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1.5.2. Activity Diagram Change Password
Change Password
User SystemPh
ase
Pilih Menu My Profile
Menampilkan Menu My Profile
Memasukan Password Lama &
Password Baru
Validasi Change Password
Password Berhasil Diubah
False
True
Gambar 4.18 Activity Diagram Change Password
Data yang dapat diubah pada Activity Diagram di
atas yaitu, Password dari masing-masing User.
75
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1.5.3. Activity Diagram Confirmation
Confirmation (Dosen)
User SystemPh
ase
Validasi Hak AksesMemilih Mahasiswa
Yang Ingin di Accept/Reject
Update Data Mahasiswa
Gambar 4.19 Activity Diagram Confirmation
Pada Activity Diagram di atas User melakukan
update data mahasiswa.
76
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1.5.4. Activity Diagram Manage Class
Manage Class (Dosen)
User System
Phas
e
Validasi Hak AksesMemilih Menu
Add Class Edit Class Delete ClassInput data
Data Gagal Di Input
Data Berhasil Di Input
Edit data
Memilih data yang ingin di hapus
Mengubah data gagal
Batal mengapus data
Mengubah data berhasilMenghapus data berhasil
Gambar 4.20 Activity Diagram Manage class
Hanya Dosen saja yang dapat melakukan akses
seperti Activity Diagram di atas.
77
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1.5.5. Activity Diagram Daftar Matakuliah
Daftar Matakuliah (Mahasiswa)
User SystemPh
ase
Validasi Hak AksesKlik Button Tambah Matakuliah
Input Code Mata Kuliah
Validate Code Mata Kuliah
True
False
Gambar 4.21 Activity Diagram Daftar Matakuliah
Hanya Mahasiswa saja yang dapat melakukan akses
seperti Activity Diagram di atas.
78
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1.5.6. Activity Diagram Absen
Absen (Mahasiswa)
User SystemPh
ase
Validasi Approval AccountKlik button absen
Scan QR Code
True
False
Gambar 4.22 Activity Diagram Absen
Mahasiswa yang sudah di Approvel saja yang dapat
melakukan absen seperti Activity Diagram di atas.
79
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1.5.7. Activity Diagram Izin
Izin (Mahasiswa)
User SystemPh
ase
Validasi Approval AccountKlik button izin
Masukan Alasan
True
False
Mahasiswa yang sudah di Approvel saja yang dapat
melakukan izin seperti Activity Diagram di atas.
80
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1.5.8. Activity Diagram Manage Absen
Manage Absen (Dosen)
User System
Phas
e
Validasi Hak AksesMemilih Menu
View Data Absen Print
Gambar 4.23 Activity Diagram Manage Absen
Hanya dosen saja yang dapat melakukan akses
seperti Activity Diagram di atas.
81
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1.5.9. Activity Diagram Manage Users
Manage Users (Admin)
User System
Phas
e
Validasi Hak AksesMemilih Menu
Edit User Delete User
Edit Data
TrueFalse
Gambar 4.24 Activity Diagram Manage Users
Hanya admin saja yang dapat melakukan akses
seperti Activity Diagram di atas.
82
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1.5.10. Activity Diagram Geofence
Geofence (Mahasiswa)
User SystemPh
ase
Validasi Approval Account
Klik button absen Scan QR Code
True
False
Geofence: True
Geofence: False
Gambar 4.25 Activity Diagram Geofence
Hanya mahasiswa saja yang dapat melakukan akses
seperti Activity Diagram di atas.
83
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.2. Database Design
Database design pada system absen ini terdiri dari tujuh tabel,
yaitu.
4.2.2.1. Tabel user
Deskripsi: untuk semua data User.
Primary key: id Foreign key: -
Table 4.13 Tabel user
Field Tipe Panjang Keterangan id int 11 Kode unik tabel user.
username varchar 100 username digunakan user untuk login sistem.
password varchar 255 Password digunakan user untuk login sistem.
remember_token text - Digunakan untuk cookies ketika masuk form utama.
account_type int 11 Untuk memvalidasi hak akses setiap fungsi.
4.2.2.2. Tabel dosen
Deskripsi: untuk data dosen.
Primary key: id Foreign key: id_user
Table 4.14 Tabel dosen
Field Tipe Panjang Keterangan id int 11 Kode unik tabel dosen. id_user int 11 Berelasi dengan tabel user. nip varchar 50 Nomer nip dosen. nama verchar 50 Nama dosen.
4.2.2.3. Tabel mahasiswa
Deskripsi: untuk data mahasiswa.
Primary key: id Foreign key: id_user
84
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 4.15 Tabel mahasiswa
Field Tipe Panjang Keterangan id int 11 Kode unik tabel mahasiswa. id_user int 11 Berlerasi dengan table user. nama varchar 50 Nama mahasiswa. nim varchar 50 Nim mahasiswa. imei varchar 50 Nomer imei handphone mahasiswa.
4.2.2.4. Tabel absen
Deskripsi: untuk data absen.
Primary key: id
Foreign key: id_mahasiswa dan id_kelas
Table 4.16 Tabel absen
Field Tipe Panjang Keterangan id int 11 Kode unik tabel absen.
id_mahasiswa int 11 Berelasi dengan table mahasiswa.
id_kelas int 11 Berelasi dengan table kelas.
alasan text - Untuk menyimpan alasan izin mahasiswa.
keterangan Varchar 10 Untuk menyimpan keterangan absen.
qrcode varchar 255 Untuk menyimpan QR Code absen mahasiswa.
tanggal timestamp - Untuk menyimpan tanggal absen mahasiswa.
4.2.2.5. Tabel kelas_mahasiswa
Deskripsi: untuk data kelas.
Primary key: id
Foreign key: id_mahasiswa dan id_kelas.
Table 4.17 Tabel kelas_mahasiswa
Field Tipe Panjang Keterangan id int 11 Kode unik tabel kelas.
85
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
id_mahasiswa int 11 Berelasi dengan table mahasiswa. id_kelas int 11 Berelasi dengan table kelas.
status int 11 Status mahasiswa yang mendaftar kelas (0 = reject, 1 = approve).
4.2.2.6. Tabel kelas
Deskripsi: untuk data system kelas.
Primary key: id Foreign key: id_dosen
Table 4.18 Tabel kelas
Field Tipe Panjang Keterangan id int 11 Kode unik tabel kelas. id_dosen int 11 Berelasi dengan table dosen. nama_kelas varchar 50 Untuk mengisi permatakuliahan. kapasitas varchar 255 Untuk mengisi kapasitas kelas. kode_kelas varchar 5 Auto generate str kode kelas.
86
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.3. Interface Design
Berikut merupakan rancangan maket dari antarmuka system
absen.
4.2.3.1. Halaman Login
Gambar 4.26 Maket Halaman Login
Akses pada halaman utama ini untuk admin dan dosen.
Ketika berhasil masuk setiap user diberi hak akses masing-
masing.
87
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.3.2. Halaman Confrimation
Gambar 4.27 Maket Halaman Confirmation
Ketika hak akses user dosen halaman ini akan muncul.
Dosen dapat mengkonfirmasi mahasiswa yang mendaftar di
kelasnya.
88
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.3.3. Halaman Manage Absen
Gambar 4.28 Maket Halaman Manage Absen
Hak akses menu ini hanya berlaku untuk dosen.
Dimana dosen dapat meliat absen mahasiswa dan export absen
ke dalam bentuk pdf.
89
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.3.4. Halaman View Code Class
Gambar 4.29 Maket Halaman View Code Class
Hak akses menu ini hanya berlaku untuk dosen.
Dimana dosen memberitahu code class matapelajaran yang
ingin mahasiswa daftarkan.
90
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.3.5. Halaman View QR Code
Gambar 4.30 Maket Halaman View QR Code
Hak akses menu ini hanya berlaku untuk dosen. QR
Code ini berfungsi untuk absen mahasiswa.
91
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.3.6. Halaman Change Password
Gambar 4.31 Maket Halaman Change Password Pada halaman ini admin, dan dosen dapat melakukan
pembaharuan terhadap password yang digunakan untuk login
system.
92
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.3.7. Halaman Daftar Kelas
Gambar 4.32 Maket Halaman Daftar Kelas
Halaman ini dapat di akses oleh mahasiswa yang ingin
mendaftar di matakuliah tertentu dengan memasukan code class.
93
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.3.8. Halaman Absen
Gambar 4.33 Maket Halaman Absen
Halaman ini dapat di akses oleh mahasiswa yang ingin
absen di kelas tertentu, dengan cara scan QR Code yang di
sediakan oleh dosen.
4.3. Fase Code
Untuk merancang system absen ini, Penulis menggunakan tools
perangkat lunak dan perangkat keras yang saling bersinergi untuk
mengimplementasikan rancangan sistem secara front-end dan back-end.
Sedangkan untuk source code system absen dapat dilihat pada lampiran
akhir penulisan skripsi ini.
Berikut tools perangkat lunak yang Penulis gunakan. Sedangkan
untuk keragaman tools pada point Web Browser dan Sistem Operasi hanya
94
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sebagai bentuk pengujian performa sistem bila berada pada environment
yang berbeda.
1. Sublime Text 3.
2. Android Studio 3.1.
3. Framework Laravel versi 5.4.36.
4. XAMPP versi 5.6.31.
5. Web Browser Opera versi 54.0.2952.64.
6. OS Windows 7 Ultimate Edition Service Pack 1.
7. MariaDB versi 10.1.25.
8. PHP versi 5.6.31.
9. Apache versi 2.4.26.
Dan selanjutnya tools perangkat keras yang Penulis gunakan untuk
membangun QAS ini adalah sebagai berikut.
1. AMD A8-4500M processor (2 cores, 1.9GHz, 4MB cache).
2. RAM 4 GB.
3. Hardisk 500 GB.
4. Xiaomi Redmi Note 2 Prime (Android Lollipop).
95
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.4. Fase Test
Fase test pengujian menggunakan blackbox, pengujian difokuskan
pada fungsionalitas sistem absen yang telah ditentukan dan dibuat,
kemudian memperlihatkan apakah fungsi-fungsi yang diterapkan beroperasi
sepenuhnya atau tidak. Pada pengujian Unit Testing berfungsi untuk
mengetahui apakah unit-unit kode (class/method) berjalan sesuai dengan
yang diharapkan. Sementara pada System Testing berfungsi umtuk
mengetahui kinerja dari sistem, dan Review Sistem dalam konteks fitur-fitur
hasil dari pengembangan sistem absen.
4.4.1. Pengujian Blackbox
Pada pengujian system testing dilakukan untuk melakukan
pengecekan terhadap output yang dihasilkan oleh sistem
berdasarkan masukan yang diterima untuk mencapai harapan yang
diinginkan.
Pada tahap testing penulis melakukan testing dengan metode
blackbox dengan mengujikan seluruh fitur yang sudah dirancang
pada implementasi aplikasi yang sudah dibuat apakah sesuai dengan
analisis dan rancangan yang dibuat. Hasil pengujian disajikan dalam
beberapa level berikut ini:
• LOGIN
Table 4.19 Blackbox testing fitur login system
No Test Case Hasil Status
96
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1 Kolom kosong Tidak dapat masuk ke sistem Sukses
2 Username atau password
salah
Tidak dapat masuk ke sistem Sukses
3 Username dan password
benar
Masuk ke dalam sistem Sukses
4 Login dengan akun lain
(Android)
Tidak masuk ke sistem Sukses
• KONFIRMASI MAHASISWA
Table 4.20 Blackbox testing fitur konfirmasi mahasiswa
No Test Case Hasil Status
1 Konfirmasi
mahasiswa dengan
setatus pending
Status mahasiswa
approved
Sukses
2 Konfirmasi
mahasiswa dengan
status approved
Status mahasiswa
pending.
Sukses
3 Tidak memilih
mahasiswa
Menampilkan pop up
“You Must Choose”
Sukses
• MANAGE CLASS
a) Lihat Data
Table 4.21 Blackbox testing fitur melihat data class
No Test Case Hasil Status
97
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1 Data kosong Sistem tidak
menampilkan data.
Sukses
2 Data tersedia Sistem menampilkan
data
Sukses
b) Validasi Menambah Data Kelas
Table 4.22 Blackbox testing fitur menambah data kelas
No Test Case Hasil Status
1 Form menambah data
tidak diisi
Sistem tidak dapat
menambah data
Sukses
2 Form menambah data
ada yang tidak diisi
Sistem tidak dapat
menambah data
Sukses
3 Form menambah data
terisi semua
Sistem menambah
data berhasil
Sukses
c) Validasi Edit Data Kelas
Table 4.23 Blackbox testing fitur mengubah data kelas
No Test Case Hasil Status
1 Form edit ada yang
dikosongkan
Sistem tidak dapat
edit data
Sukses
2 Form edit data diisi
semua
Sistem dapat edit data Sukses
• Mahasiswa Absen
a) Validasi Daftar Kelas
98
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Table 4.24 Blackbox testing fitur daftar kelas
No Test Case Hasil Status
1 Mengisi kode kelas
salah
Sistem tidak
menampilkan data
Sukses
2 Mengisi kode kelas
benar
Sistem menampilkan
data
Sukses
b) Validasi Absen Mahasiswa
Table 4.25 Blackbox testing fitur absen kelas
No Test Case Hasil Status
1 Status mahasiswa
“pending”
Sistem tidak dapat
melakukan absen
Sukses
2 Status mahasiswa
“approval”
Sistem dapat
melakukan absen
Sukses
3 Mahasiswa berada
diluar TI UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Sistem tidak dapat
melakukan absen
Sukses
4 Mahasiswa berada di
TI UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Sistem dapat
melakukan absen
Sukses
c) QR Code Reader
Table 4.26 Blackbox testing QR Code Reader
No Test Case Hasil Status
99
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1 Membaca QR Code dengan cahaya yang kurang baik
Sistem tidak dapat membaca QR Code
Sukses
2 Membaca QR Code dengan cahaya yang baik
Sistem Dapat membaca QR Code
Sukses
3 Membaca QR Code selain yang diberikan oleh dosen
Sistem tidak dapat membaca QR Code
Sukses
4 Membaca QR Code dengan kelas yang salah
Sistem tidak dapat membaca QR Code
Sukses
Dari hasil testing blackbox di atas, absen tidak dapat dilakukan jika:
1. Membaca QR Code selain yang diberikan oleh dosen.
2. Membaca QR Code dengan kelas yang salah.
3. Mahasiswa tidak dapat melakukan absen jika berada di luar
TI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkat adanya geofence.
4. Login (android) menggunakan device yang berbeda.
Dengan demikian absen data hadir lebih aman dari manipulasi data
dan dosen mendapakan data absen yang valid.
4.4.2. Review Sistem
Melakukan review sistem terhadap beberapa fitur yang telah
tercapai dalam pengembangannya, dan digunakan sebagai indikator
target keberhasilan pengembangan sistem. Dalam penelitian ini
Penulis mengimplementasikan Metode Pengembangan Incremental
yang terdiri dari dua tahapan increment.
100
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pada increment pertama pengembangan fokus pada
pengimplementasian Metode absen menggunakan QR Code dan
perancangan fitur-fitur pendukung dari implementasi metode
tersebut. Untuk lebih detail pengembangnya bisa dilihat pada tabel
di bawah ini.
Table 4.27 Review Sistem Increment Pertama
No Fitur Deskripsi
1 Absen dengan QR Code
Dapat membaca QR Code yang disediakan oleh dosen untuk melakukan absen.
2 Izin Kelas Dapat Izin dengan cara memasukan alasan dan gambar sebagai bukti izin.
3 Daftar Kelas Mahasiswa dapat mendaftar kelas.
5 Perancangan login User
Yaitu perancangan untuk membedakan jenis user untuk masuk ke sistem, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada Arsitekture Design Use Case Diagram.
6 Perancangan kebutuhan User
Yaitu merancang pemberian hak akses pada sistem absen untuk masing-masing User, yang telah dijelaskan sebelumnya pada Arsitektur Design Use Case Diagram.
7 Geofence Hanya mahasiswa yang berada di wilayah TI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dapat melakukan absen.
Sedangkan pada increment kedua, penulis melihat dari
perspektif user dosen yaitu bagaimana agar dosen dapat mengatur
sistem absen. Untuk rincian dari pengembangannya sebagai berikut.
Table 4.28 Review Sistem Increment Kedua
No Fitur Deskripsi
1 Menampilkan QR Code
Menampilkan QR Code dengan kode unik agar tidak mudah dimanipulasi dan dapat dibaca oleh QR Code Reader pada smartphone.
2 Halaman Konfirmasi Halaman untuk menerima dan menolak mahasiswa yang mendaftar kelas.
3 Halaman Manage Absen
Halaman untuk menampilkan data absen mahasiswa.
101
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4 Halaman Manage Kelas
Halaman untuk memanage kelas, seperti menambah, mengubah, menghapus, menampilkan kode kelas serta menampilkan QR Code.
102 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Mekanisme Login System
Untuk mekanisme login bagi masing-masing jenis user (Admin,
Dosen dan Mahasiswa), akan dibedakan menjadi dua model login. Yaitu
login melalui android dan login melalui website.
5.1.1. Login Android
Model login ini hanya diperuntukan untuk user mahasiswa
dengan validasi username, password dan android ID. Berkat adanya
pengecekan android ID, user tidak dapat masuk kedalam sistem
utama jika menggunakan device yang berbeda. Berikut tampilan
halaman utama dari system absen ini.
Gambar 5.1 Form Login Android
103
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5.1.2. Login Website
Model login ini diperuntukan untuk user admin dan dosen,
pada menu ini user akan menuju halaman berbeda, sesuai dengan
account_type. Berikut tampilan halaman utama dari sistem absen ini.
Gambar 5.2 Form Login Website
104
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5.2. Hak Akses User
Menu kontrol untuk menuju masing-masing form yang terdapat
pada fitur system absen, dapat ditemukan pada tampilan halaman side-bar
dan top-bar. Lebih jelasnya dapat disimak pada sub bab berikut.
5.2.1. Hak Akses User Admin Dan Dosen
Admin dan dosen dapat melakukan update password setelah
melakukan login, berikut tampilan update password admin dan
dosen.
Gambar 5.3 Form Change Password
5.2.2. Hak Akses User Admin
Admin dapat me-manage data dosen dan mahasiswa seperti
edit data dan delete data, berikut tampilan pada hak akses user
admin.
105
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5.4 Form Manage Data User
5.2.3. Hak Akses User Dosen
Dosen memiliki features confirmation, absen dan manage
class. Berikut tampilan dari macam-macam features:
5.2.3.1. Menu Confirmation
Pada menu confirmation, dosen dapat menerima dan
menolak mahaiswa yang mendaftar dikelas. Berikut tampilan
dari menu confirmation.
Gambar 5.5 Form Menu Confirmation
106
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5.2.3.2. Menu Manage Absen
Pada menu absen, dosen dapat melihat mahasiswa
yang hadir dan izin di kelas serta dapat meng-export absen
dalam bentuk pdf. Berikut tampilan menu absen.
Gambar 5.6 Form Menu manage Absen
5.2.3.3. Menu Manage Class
Pada menu manage class, dosen dapat menambah,
mengubah, dan menghapus kelas. Didalam feature ini pula
dosen dapat view code class untuk diperlihatkan kepada
mahasiswa yang ingin mendaftar di kelasnya dan view qr code
untuk absen mahasiswa. Berikut tampilan menu manage class.
107
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5.7 Form Menu Manage Class
Masih pada manu manage class. QR Code yang di
tampilkan berisi dua nilai string, nilai yang pertama berisi code
class yang ter-encrypt dan salalu berganti sahari sekali, untuk
nilai ke dua berisi random string yang berganti lima detik
sekali. Berikut tampilan view QR Code untuk absen.
Gambar 5.8 view QR Code
5.2.4. Hak Akses User Mahasiswa
User mahasiswa memiliki features daftar matakuliah, absen
dan izin. Berikut tampilan dari macam-macam features.
108
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5.2.4.1. Menu Mahasiswa
Mahasiswa dapat melihat matakuliah yang sudah
didaftarkan pada menu mahasiswa, mahasiswa yang belum di
approve oleh dosen tidak dapat melakukan absen. Berikut
tampilan dari menu mahasiswa.
Gambar 5.9 Form Menu Mahasiswa
109
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5.2.4.2. Menu Daftar Kelas
Mahasiswa dapat mendaftar kelas pada feature daftar
kelas dengan cara memasukan kode kelas. Berikut tampilan
dari menu daftar kelas.
Gambar 5.10 Form Menu Daftar Kelas
110
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5.2.4.3. Menu Absen
.
Gambar 5.11 Form Menu Absen
Masiswa yang berada di kelas dapat melakukan absen,
dengan cara scan QR Code yang ditampilkan oleh dosen.
Sedangan mahasiswa yang berada diluar wilayah TI UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, tidak dapat membuka fitur ini
111
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5.12 Geofance Poligon TI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pada gambar di atas menggambarkan wilayah TI UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada wilayah ini mahasiswa dapat
membuka fitur absen.
5.2.4.4. Menu Izin
Pada menu izin, mahasiswa yang tidak dapat
menghadiri kelas dapat melakukan izin. Berikut tampilan
menu izin.
Gambar 5.13 Form Menu Izin
112 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB VI
KESIMPULAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari penelitian ini, maka dapat
diuraikan beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Perancangan manajemen berbasis aplikasi web menggunakan
bahasa pemrograman PHP versi 5.6.31 dengan penerapan
framework Laravel versi 5.4, sedangkan absen mahasiswa berbasis
aplikasi mobile android dengan bahasa pemrograman java, sehingga
absen lebih efisien dan efektif.
2. Saat login sistem absen mahasiswa berbasis android, dilengkapi
dengan fitur keamanan yang hanya mengizinkan satu device yang
didaftarkan, berdasarkan android ID.
3. QR Code dapat dibaca tanpa alat khusus, cukup dengan camera
handphone dan aplikasi pembaca barcode.
4. Berkat adanya geofence, sistem absen menjadi lebih aman.
5. Dengan adanya sistem ini, berhasil membuat sistem yang paperless.
6.2. Saran
Berikut beberapa saran yang diberikan Penulis yang dapat dijadikan
bahan analisis referensi dalam bahan penelitian sejenis berikutnya.
1. Dari sisi dosen, pada sistem web untuk mengembangkan pengolahan
data output absen, yang bertujuan untuk kalkulasi nilai formatif.
113
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Dari sisi mahasiswa, pada sistem android untuk penyempurnakan
cara absen agar lebih aman, seperti nembahkan fitur absen dengan
retina, face recognition, dan sebagainya.
114 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
3Scale. (2012). What is an API? Your guide to the internet business (R)evolution.
Abdulloh, R. (2017). Membuat Aplikasi Point of Sale dengan Laravel dan AJAX. Elex Media Komputindo.
Agung, G. (2015). Mengenal PHP Menggunakan Framework. Yogyakarta: Jubilee Enterprise.
Aini, Q., Graha, Y. I., & Zuliana, S. R. (2017). Penerapan Absensi Qr code Mahasiswa Bimbingan Belajar Pada Website Berbasis Yii Framework.
Bentley, Lonnie D & Whitten, Jeffrey L. (2010). Systems Analysis and Design for the Global Enterprise, 7th Edition, International Edition. McGrawHill, New York.
Dabhi, M. D. (2016). Geofencing: A Generic Approach to Real Time Location based Tracking System.
Ermatita, Heroza, R. I., & Jannah, M. (2017). Pengembangan Sistem Absensi Menggunakan Qr Code Reader Berbasis Android (Studi Kasus: Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Unsri).
Kamat, Sweta Vinay. (2014). News Alert System Using Geofencing.
Kenneth, E. K., & Julie, E. K. (2014). Systems Analysis and Design. Pearson Education.
Muriach, A. M. (2015). Information Provision Improvement With A Geofencing Event-Based System.
Nuddin, M. T., & Fithri, D. L. (2015). Sistem Absensi Asisten Dosen Menggunakan Qr Code Scanner Berbasis Android Pada Program Studi Sistem Informasi Universitas Muria Kudus.
Pongpaichet, S., Singh, V., Jain, R., & Pentland, A. (2013). Situation Fencing: Making Geo-Fencing Personal and Dynamic.
Pratama, S. H. (2017). Sistem Absensi Berbasis RFID Menggunakan Raspberry Pi. Bogor.
Pressman, R. S. (2010). Software Engineering: A Practitioner’s Approach. New York: McGraw-Hill.
115
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Raharjo, B. (2011). Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika.
Raharjo, B. (2015). Teknik Pemrograman Web dengan PHP dan Framework Codeigniter 3. Bandung: Informatika.
Rahate, S., & Shaikh, M. (2016). Geo-fencing Infrastructure : Location Based Service.
Rahmawati, A., & Rahman, A. (2011). Sistem Pengamanan Keaslian Ijasah Menggunakan QR-Code dan Algoritma Base64.
Reddy, M. (2011). API Design for C++. San Francisco: ELSEVIER SCIENCE & TECHNOLOGY.
Rosa A. S & M Shalahuddin. (2013). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
Safaat, N. (2012). Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Vinay, K. S. (2014). News Alert System Using Geofencing.
116 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi
117
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 2 Data Wawancara
Narasumber: Asep Taufik Muharram, M.Kom sebagai Dosen FST
Waktu: 26 Agustus 2017
1. Apakah absen kehadiran menurut anda sangat penting dalam perkuliahan?
Iya penting, sebab kita bisa mengetahui apakah mahasiswa itu rajin masuk
kelas atau tidak.
2. Apakah absen mempengaruhi anda untuk memberi nilai pada mahasiswa?
Iya, absen mempengaruhi nilai formatif mahasiswa.
3. Teknologi apa yang saat ini digunakan dalam absen?
Masih menggunakan kertas.
4. Bagaimana cara sistem saat ini untuk mengetahui bahwa data absen valid?
Pada saat ini belum ada system seperti itu.
5. Apa yang bapa harapkan dari penelitian ini?
a. Mempermudah pengajar dan mahasiswa dalam absen.
b. Dapat memberi data absen yang valid.
c. Membuat absen yang paperless.