penentuan jenis batuan besi di kawasan bukit munung kabupaten bengkayang kalimantan barat...

13
PENENTUAN JENIS BATU BESI DI KAWASAN BUKIT MUNUNG KABUPATEN BENGKAYANG KALIMANTAN BARAT BERDASARKAN SIFAT SUSEPTIBILITAS MAGNETIKNYA Sumber jurnal : POSITRON, jurnal.untan.ac.id (2013), Hal 6 - 8 Aplikasi Metoda Magnetik Untuk Eksplorasi Bijih Besi Studi Kasus : Bukit Munung Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat Joko Sampurno Jurusan Fisika FPMIPA Universitas Tanjungpura Disusun untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah seminar fisika Oleh Haryono Anwar 1006251

Upload: haryono-d-anwar

Post on 27-Oct-2015

123 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

penjelasan batuan besi

TRANSCRIPT

Page 1: Penentuan Jenis Batuan Besi Di Kawasan Bukit Munung Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat Berdasarkan Nilai Suseptibilitas Magnetiknya

PENENTUAN JENIS BATU BESI DI KAWASAN BUKIT MUNUNG

KABUPATEN BENGKAYANG KALIMANTAN BARAT

BERDASARKAN SIFAT SUSEPTIBILITAS MAGNETIKNYA

Sumber jurnal :

POSITRON, jurnal.untan.ac.id (2013), Hal 6 - 8

Aplikasi Metoda Magnetik Untuk Eksplorasi Bijih Besi

Studi Kasus : Bukit Munung Kabupaten Bengkayang,

Kalimantan Barat

Joko Sampurno

Jurusan Fisika FPMIPA Universitas Tanjungpura

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah seminar fisika

Oleh

Haryono Anwar

1006251

PROGRAM STUDI FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

Page 2: Penentuan Jenis Batuan Besi Di Kawasan Bukit Munung Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat Berdasarkan Nilai Suseptibilitas Magnetiknya

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Alam telah memberikan segala hal yang bermanfaat untuk makhluk hidup.

Bahkan bebatuan yang merupakan benda mati, dapat memberikan manfaat pada

manusia. material seperti bebatuan terkandung mineral didalamnya dan mineral

tersebut memiliki banyak kegunaan.

Proses terbentuknya endapan material baik berupa mineral dan kumpulan

mineral yang mempunyai arti ekonomis disebabkan oleh aktivitas geologi. Dari

distribusi unsur unsur logam dan jenis jenis mineral yang terdapat di dalam kulit bumi

menunjukkan bahwa hanya beberapa unsur logam dan mineral yang memiliki

persentase yang besar.

Dari sejumlah unsur atau mineral yang terdapat didalam kulit bumi, ternyata

hanya beberapa unsur atau mineral saja yang berbentuk unsur atau elemen tunggal

(”native element”). Sebagian besar merupakan persenyawaan unsur-unsur dan

membentuk mineral atau asosiasi mineral.

Mineral yang mengandung satu jenis logam atau beberapa asosiasi logam

disebut mineral logam (Metallic mineral). Apabila kandungan logamnya relatif besar

dan terikat secara kimia dengan unsur lain maka mineral tersebut disebut Mineral

Bijih (ore mineral). Yang disebut bijih/ore adalah material/batuan yang terdiri dari

gabungan mineral bijih dengan komponen lain (mineral non logam) yang dapat

diambil satu atau lebih logam secara ekonomis. Apabila bijih yang diambil hanya satu

jenis logam saja maka disebut single ore. Apabila yang bisa diambil lebih dari satu

jenis bijih maka disebut complex-ore.

Page 3: Penentuan Jenis Batuan Besi Di Kawasan Bukit Munung Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat Berdasarkan Nilai Suseptibilitas Magnetiknya

Salah satu logam tersebut adalah besi, besi merupakan logam kedua terbayak

dibumi, karakter dari endapan besi ini bisa berupa endapan logam yang berdiri sendiri

namun seringkali ditemukan berasosiasi dengan mineral logam lainnya. Kadang besi

terdapat sebagai kandungan logam tanah (residual), namun jarang yang memiliki nilai

ekonomis tinggi. Endapan besi yang ekonomis umumnya berupa Magnetite,

Hematite, Limonite dan Siderite. Kadang kala dapat berupa mineral: Pyrite,

Pyrhotite, Marcasite, dan Chamosite.

Secara alami, batuan yang ada di bumi memiliki kandungan besi, namun

kadarnya berbeda beda, berdasarkan fakta pertambangan bijih besi berbahan dasar

batuan, bijih besi didapatkan setelah mengalami proses olahan dengan alat alat

pertambangan.

Oleh sebab itu dibutuhkan metoda eksplorasi untuk mengidentifikasi mineral

logam didalam permukaan bumi pada daerah potensi, eksplorasi yang digunakan yaitu

eksplorasi geofisika, salah satu jenis dari eksplorasi geofisika yang digunakan dalam

mengidentifikasi kandungan mineral logam yaitu metoda magnetik. Metoda

eksplorasi magnetik ini bertujuan untuk mengetahui potensi bahan galian di lokasi

penelitian yang menghasilkan karakteristik bahan tambang serta sebaran mineralnya,

parameter dan sifat fisis yang diukur pada eksplorasi dengan metoda magnetik ini

yaitu variasi harga intensitas medan dan suseptibilitas magnetiknya.

Eksplorasi geofisika metoda magnetik ini dilakukan untuk menghindari

kesalahan dalam menentukan lokasi eksplorasi, kesalahan dalam penentuan daerah

eksplorasi berdampak langsung pada kerugian materil yang besar dan waktu yang

terbuang percuma, jadi mesti dilakukan pada daerah potensi dimana daerah tersebut

didominasi oleh satuan batuan, salah satu daerah dugaan potensi itu adalah kawasan

Page 4: Penentuan Jenis Batuan Besi Di Kawasan Bukit Munung Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat Berdasarkan Nilai Suseptibilitas Magnetiknya

Bukit Munung Desa Sukabangun Kecamatan Sungai Betung Kabupaten Bengkayang

Kalimantan Barat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan di atas masalah yang akan

di bahas dalam penelitian ini adalah

a. Bagaimana mengidentifikasi batu besi bawah permukaan bumi dengan

motoda magnetik ?

b. Bagaimana penyebaran batu besi di kawasan Bukit Munung Desa

Sukabangun Kecamatan Sungai Betung Kabupaten Bengkayang

Kalimantan Barat ?

c. Bagaimana sifat suseptibilitas magnetik batu besi di kawasan Bukit

Munung Desa Sukabangun Kecamatan Sungai Betung Kabupaten

Bengkayang Kalimantan Barat ?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah meliputi :

a. Hubungan antara sifat suseptibilitas magnetik untuk penentuan jenis

bebatuan besi yang terkandung dalam permukaan bumi.

b. Penentuan batuan besi dari sifat suseptibilitas magnetik serta kedalaman

posisinya berdasarkan apliksi metoda magnetik di kawasan Bukit Munung

Desa Sukabangun Kecamatan Sungai Betung Kabupaten Bengkayang

Kalimantan Barat.

D. Tujuan

Tujuan yang diharapkan dari makalah ini adalah :

a. Mengetahui cara mengidentifikasi batu besi dalam permukaan bumi

dengan motoda magnetik.

Page 5: Penentuan Jenis Batuan Besi Di Kawasan Bukit Munung Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat Berdasarkan Nilai Suseptibilitas Magnetiknya

b. Menyelidiki penyebaran batu besi di kawasan Bukit Munung Desa

Sukabangun Kecamatan Sungai Betung Kabupaten Bengkayang

Kalimantan Barat ?

c. Menyelidiki sifat suseptibilitas magnetik serta kedalaman batu besi di

kawasan Bukit Munung Desa Sukabangun Kecamatan Sungai Betung

Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat

E. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan berdasarkan yang tercantum pada

jurnal yaitu eksplorasi geofisika dengan metode magnetik, dimana tahapan

tahapan penelitiannya yaitu studi pustaka, pemodelan sintesis, akuisisi data,

pengolahan data dan interpretasi. Studi pustakanya meliputi studi geologi

daerah penelitian.

Sedangkan metode yang saya gunakan dalam penulisan kali ini yaitu

dengan metode deskriptif dan teknik yang digunakan yaitu studi literatur.

Page 6: Penentuan Jenis Batuan Besi Di Kawasan Bukit Munung Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat Berdasarkan Nilai Suseptibilitas Magnetiknya

BAB II

DASAR TEORI

Metoda magnetik merupakan bagian dari metode geofisika yang mempelajari

tentang bumi dengan menggunakan pengukuran fisis pada atau di atas permukaan. Dari

sisi lain, geofisika mempelajari semua isi bumi baik yang terlihat maupun tidak terlihat

langsung oleh pengukuran sifat fisis dengan penyesuaian pada umumnya pada

permukaan (Dobrin dan Savit, 1988).

Metode geofisika sebagai pendeteksi perbedaan tentang sifat fisis di dalam bumi.

Kemagnetan, kepadatan, kekenyalan, dan tahanan jenis adalah sifat fisis yang paling

umum digunakan untuk mengukur penelitian yang memungkinkan perbedaan di dalam

bumi untuk ditafsirkan kaitannya dengan struktur mengenai lapisan tanah, berat jenis

batuan dan rembesan isi air, dan mutu air (Todd, 1959).

Tabel 1. Beberapa Macam Metode Geofisika

Metode Parameter Yang Diukur Sifat Fisis Yang Diukur

Seismik Waktu tiba gelombang seismik

pantul atau bias, amplitudo dan

frekuensi gelombang seismik.

Densitas dan modulus elastisitas

yang menentukan kecepatan

rambat gelombang seismik

Gravitasi Variasi harga percepatan gravitasi

bumi pada posisi yang berbeda

Densitas

Magnetik Variasi harga intensitas medan

magnetik pada posisi yang berbeda

Suseptibilitas atau remanen

magnetik

Resistivitas Harga resistansi dari bumi Konduktivitas listrik

Elektromagnetik Respon terhadap radiasi

elektromagnetik

Konduktivitas atau Induktansi

listrik

Potensial Diri Potensial listrik Konduktivitas listrik

Page 7: Penentuan Jenis Batuan Besi Di Kawasan Bukit Munung Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat Berdasarkan Nilai Suseptibilitas Magnetiknya

Eksplorasi menggunakan metode magnetik, pada dasarnya terdiri atas tiga tahap :

akuisisi data lapangan, processing, interpretasi. Setiap tahap terdiri dari beberapa

perlakuan atau kegiatan. Pada tahap akuisisi, dilakukan penentuan titik pengamatan dan

pengukuran dengan satu atau dua alat. Untuk koreksi data pengukuran dilakukan pada

tahap processing. Koreksi pada metode magnetik terdiri atas koreksi harian (diurnal),

koreksi topografi (terrain) dan koreksi lainnya. Sedangkan untuk interpretasi dari hasil

pengolahan data dengan menggunakan software diperoleh peta anomali magnetik.

Metode ini didasarkan pada perbedaan tingkat magnetisasi suatu batuan yang

diinduksi oleh medan magnet bumi. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya perbedaan sifat

kemagnetan suatu material. Kemampuan untuk termagnetisasi tergantung dari

suseptibilitas magnetik masing-masing batuan. Harga suseptibilitas ini sangat penting di

dalam pencarian benda anomali karena sifat yang khas untuk setiap jenis mineral atau

mineral logam. Harganya akan semakin besar bila jumlah kandungan mineral magnetik

pada batuan semakin banyak.

` Jadi metode magnetik ini dapat digunakan pada eksplorasi minyak bumi panas

bumi, kemampuan monitoring gunung merapi dan batuan mineral termasuk batuan besi.

Dasar dari metode magnetik adalah gaya coulomb antara dua kutub magnetik m1

dan m2 yang berjarak r dalam bentuk :

F=m1 m2

μ 0 r 2r

dengan μ 0 adalah permeabilitas medium dalam ruang hampa tidak berdimensi dan

berharga satu.

Kuat medan magnet ( H ) pada suatu titik yang berjarak r dari m1 didefenisikan

sebagai gaya persatuan kuat kutub magnet dan dapat dituliskan :

Page 8: Penentuan Jenis Batuan Besi Di Kawasan Bukit Munung Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat Berdasarkan Nilai Suseptibilitas Magnetiknya

H= Fm 2

= m1

μ 0 r2r

Bila dua buah kutub magnet berlawanan mempunyai kutub magnet +p dan -p,

keduanya terletakdalam jarak l , maka momen magnetik M dapat ditulis :

M=pl r1

dengan M adalah vektor dalam arah unit vektor r1 dari kutub positif ke kutub negatif.

Benda magnet dapat dipandang sebagai sekumpulan dari sejumlah momen

momen magnetik, bila benda magnetik itu diletakkan dalammedan luar, benda tersebut

menjadi termagnetisasi karena induksi. Maka intensitas kemagnetan I adalah tingkat

kemampuan menyearahnya momen momen magnetik dalam medan magnet luar atau

didefenisikan sebagai momen magnet persatuan volume :

I= MF

tinkat suatu benda magnetik untuk mampu dimagnetisasi ditentukan oleh

suseptibilitas kemagnetan atau k yang ditulis :

I=kH

Page 9: Penentuan Jenis Batuan Besi Di Kawasan Bukit Munung Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat Berdasarkan Nilai Suseptibilitas Magnetiknya

BAB III

DAFTAR PUSTAKA

Joko Sampurno. (2013). Aplikasi Metoda Magnetik Untuk Eksplorasi Bijih Besi Studi

Kasus : Bukit Munung Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Tanjungpura,

Pontianak. jurnal.untan.ac.id, Jurusan Fisika FPMIPA Universitas Tanjungpura.

Widodo Sumartono, Yudha Arman, Yoga Satria Putra. (2013). Identifikasi sebaran

kandungan bijih besi di Kabupaten Bengkayang Menggunakan Metode Resistivitas.

Tanjungpura, Pontianak. junal.ac.id, Jurusan Fisika FPMIPA Universitas Tanjungpura.