penentuan bidang longsor dgn geolistrik
TRANSCRIPT
![Page 1: Penentuan Bidang Longsor Dgn Geolistrik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081809/577d2bee1a28ab4e1eab7d59/html5/thumbnails/1.jpg)
8/7/2019 Penentuan Bidang Longsor Dgn Geolistrik
http://slidepdf.com/reader/full/penentuan-bidang-longsor-dgn-geolistrik 1/5
Jurnal ILMU DASAR Vol. 6 No. 2, 2005 : 137-141 137
Penentuan Bidang Gelincir Tanah Longsor Berdasarkan
Sifat Kelistrikan Bumi
( Determination Of Slip Surface Based On Geoelectricity Properties)
Nurul Priyantari1
dan Cahyo Wahyono2
1)Staf Pengajar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Jember
2) Sfat Pengajar Program Studi Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
ABSTRACT
This research, measurement of geoelectricity is conducted to determine the nature of resistivity of area slip that
suspected to cause landsliding. Area of measurement is area which gristle of landslide that in Lumbang Rejo,
Prigen, Pasuruan, East Java. Measurement is conducted using electrical method with Wenner configuraton
applied to determine distribution of resistivity two dimensions (2D) vertically and horizontally. Result indicate
that area slip surfaces at distance 38 – 54 and depth of 1 – 12.7 meters with value of resistivity equal to 32 – 80
Ohm.meters. The research is supported with method of measurement VLF (Very Low Frequency).
Keywords: slip-surfaces, resistivity, landslides
PENDAHULUANBencana tanah longsor dipandang sebagai peristiwa yang diakibatkan oleh proses alamatau ulah manusia yang dapat mengakibatkan
jatuhnya korban jiwa dan harta benda,kerusakan lingkungan hidup, sarana dan prasarana, fasilitas umum serta mengganggutata kehidupan dan penghidupan masyarakat(Surono, 2002).
Faktor –faktor yang menyebabkanketidakstabilan tanah sehingga menyebabkan
longsor secara umum diklasifikasikan sebagai berikut :Faktor yang menyebabkan naiknya tegangangeser yang bekerja dalam tanah.Faktor yang menyebabkan turunnya kekuatangeser tanah.Faktor-faktor yang menyebabkan naiknyategangan geser yang bekerja dalam tanah,
meliputi naiknya berat unit tanah karena pembasahan, adanya beban eksternal seperti
bangunan, bertambahnya kecuraman lereng
karena erosi alami atau karena penggalian dan bekerjanya beban goncangan. Kehilangankekuatan geser tanah dapat terjadi dengan
adanya adsorbsi air, kenaikan tekanan pori, beban goncangan atau beban berulang,
pengaruh pembekuan dan pencairan, hilangnyasementasi material, proses pelapukan,hilangnya kekuatan karena regangan berlebihan pada lempung sensitif (lmaida-Teixeira et al.,
1991).Biasanya tanah yang longsor bergerak pada
suatu bidang tertentu. Bidang ini disebut bidang gelincir (slip surface) atau bidang geser
(shear surface). Bentuk bidang gelincir ini
sering mendekati busur lingkaran, dalam hal initanah longsor tersebut disebut rotational slide
yang bersifat berputar. Ada juga tanah longsor yang terjadi pada bidang gelincir yang hampir
lurus dan sejajar dengan muka tanah, dalam halini tanah longsor disebut translational slide. Tanah longsor semacam ini biasanya terjadi bilamana terdapat lapisan agak keras yangsejajar dengan permukaan lereng. Pada Gambar
1, diperlihatkan contoh dari kedua macamlongsoran (Wesley, 1977).Jika lereng terletak pada suatu lapisan tanah
yang sangat lunak, tidak padat ataupun lapisan
batu, bidang longsor mungkin tidak berupalingkaran. Kelongsoran semacam ini dapatterjadi pada tanah timbunan yang dipadatkan berlapis-lapis, namun pada salah satu lokasitertentu atau lebih, terdapat lapisan yang lunak.Kecepatan longsoran dan kerusakan yang
terjadi tergantung pada homogenitas tanahlempungnya dan kandungan lapisan tanah yanglolos air di dalam tanah timbunannya.
Distribusi tekanan air pori dari tanah mudahmeloloskan air yang ditimbunkan pada kondisikadar air yang tinggi, dapat mengurangi kuat
geser tanah yang terletak di bawahnya,sehingga dapat menambah kemungkinan terjadilongsoran (William and Stanislav, 1993).
Penelitian geolistrik banyak digunakandalam eksplorasi mineral maupun dalammasalah lingkungan. Metode geolistrik tidak merusak lingkungan, biayanya relatif murahdan juga mampu mendeteksi sampai kedalaman beberapa meter (Reynold, 1997).
Pada penelitian ini digunakan metode
geolistrik untuk menentukan bidang gelincir
![Page 2: Penentuan Bidang Longsor Dgn Geolistrik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081809/577d2bee1a28ab4e1eab7d59/html5/thumbnails/2.jpg)
8/7/2019 Penentuan Bidang Longsor Dgn Geolistrik
http://slidepdf.com/reader/full/penentuan-bidang-longsor-dgn-geolistrik 2/5
![Page 3: Penentuan Bidang Longsor Dgn Geolistrik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081809/577d2bee1a28ab4e1eab7d59/html5/thumbnails/3.jpg)
8/7/2019 Penentuan Bidang Longsor Dgn Geolistrik
http://slidepdf.com/reader/full/penentuan-bidang-longsor-dgn-geolistrik 3/5
Jurnal ILMU DASAR Vol. 6 No. 2, 2005 : 137-141 139
HASIL DAN PEMBAHASANPada setiap data yang diperoleh dilakukanlangkah pengolahan yaitu mengalikan denganfaktor geometri (untuk Konfigurasi Wenner sebesar K = 2πa), sehingga didapatkan hargaresistivitas semu , kemudian diolah dengansoftware Res2Dinv ver. 3.45. Dari pengolahandata dengan software tersebut didapatkandistribusi harga resistivitas pada bawah permukaan berupa citra warna dalam bentuk penampang vertikal dan horisontal, sepertiterlihat pada gambar 3. Distribusi hargaresistivitas diperlihatkan dengan citra warna
biru hingga coklat tua yaitu 0 – 167
Ohm.meter.Untuk mempermudah interpretasi pada
gambar 3, dapat dikelompokkan sesuai dengan
nilai resistivitasnya seperti terlihat pada tabel 1.Pada penampang vertikal yang terdapat di bawah permukaan didominasi oleh tanah jenislanauan dan pasiran, yang mempunyai hargaresistivitas berkisar antara 15 – 150 Ohm.meter dengan kedalaman 0 – 12,7 meter. Pada bagian
dekat permukaan tanah sekitar 0 – 3 meter,terdapat jenis tanah lanauan yang basah danlembek, yang mempunyai harga resistivitas berkisar 32,2 Ohm.meter. Kemudian padakedalaman antara 5 – 10 meter, pada sisi kiridan kanan seperti terlihat pada gambar 3,terdapat jenis tanah yang berupa batuan dasar berkekar yang berisi tanah lembab yang
mempunyai harga resistivitas berkisar antara
142 – 167 Ohm.meter.
5 1 2 6 11 14
4 3
Bidang gelincir
Gambar 3. Pendugaan arah bidang gelincir
Tabel 1. Hubungan antara citra warna, harga resistivitas dan jenis tanah/batuan pada penampangvertikal.
No. Citra Warna Resistivitas (Ω.
M)
Jenis Tanah/batuan
1. 0 – 32,2 Tanah lempungan, basah lembek
2. 32,2 – 38,7 Tanah lanauan, pasiran
3. 38,7 – 40,8 Tanah lanauan, pasiran
4. 40,8 – 45,95 Tanah lanauan, pasiran
5. 45,95 – 51,1 Tanah lanauan, pasiran
6. 51,1 – 57,6 Tanah lanauan, pasiran
7. 57,6 – 64,1 Tanah lanauan, pasiran
![Page 4: Penentuan Bidang Longsor Dgn Geolistrik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081809/577d2bee1a28ab4e1eab7d59/html5/thumbnails/4.jpg)
8/7/2019 Penentuan Bidang Longsor Dgn Geolistrik
http://slidepdf.com/reader/full/penentuan-bidang-longsor-dgn-geolistrik 4/5
140 Penentuan Bidang………………..(Nurul Priyantari)
8. 64,1 – 72,2 Tanah lanauan, pasiran
9. 72,2 – 80,3 Tanah lanauan, pasiran
10. 80,8 – 90,65 Tanah lanauan, pasiran11. 90,65 – 101 Tanah lanauan, pasiran
12. 101 – 113,5 Tanah lanauan, pasiran
13. 113,5 – 126 Tanah lanauan, pasiran
14. 126 – 142 Tanah lanauan, pasiran
15. 142 - 158 Batuan dasar berkekar terisi tanah lembab
16. 158 – 162,5 Batuan dasar berkekar terisi tanah lembab
17. 162,5 - 167 Batuan dasar berkekar terisi tanah lembab
Pendugaan dengan metode geolistrik dapatdigunakan untuk menentukan kedalaman bidang gelincir. Harga resistivitas tanah/batuanyang longsor dan batuan yang berada di bawah
bidang gelincir pada umumnya mempunyai perbedaan yang mencolok.
Pada pengukuran dengan metode geolistrik didapatkan hasil pengolahan data berupa citra
warna yang merupakan distribusi dari hargaresistivitas. Pada Gambar 3 memperlihatkangambaran pendugaan arah bidang gelincir darihasil pengolahan data dengan menggunakansoftware Res2Dinv. Harga resistivitas dari bidang gelincir adalah 64,1 – 80,3 Ohm.meter
dengan kedalaman dari 2 – 12,7 meter. Arah bidang gelincir sesuai dengan hasil pengukuranVLF (Very Low Frequency) seperti ditunjukkan
pada Gambar 4.Pada kontur penampang kedalaman semu
data tilt terlihat adanya perbedaan harga rapatarus ekuivalen yang begitu kontras di tiap-tiapkedalaman semu. Lapisan pada permukaan (0 –
3 meter) dan celah dari jarak 24 – 54 meter dari base station dengan warna biru tua memilikiharga rapat arus ekuivalen yang tinggi yaitu±(12-16)% atau dengan kata lain memilikiharga resistivitas yang rendah.
Gambar 4. Hasil pengolahan data VLF
Topografi atau geometri dari permukaan tanahmerupakan kunci utama dalam menentukanaktivitas gerakan tanah dan ketidakstabilantanah. Penggunaan model gaya dinamik dari
lereng memakai analisis kestabilan dinamik yang dikembangkan oleh Newmark. Metode
Newmark juga digunakan dalam menafsirkansebuah longsoran yang terjadi yang dianggapsebagai sebuah blok kaku yang menggelincir pada bidang miring.
KESIMPULANDari penelitian metode geolistrik dengankonfigurasi Wenner 2D untuk
menginterpretasikan kondisi bawah permukaandi Desa Lumbang Rejo, Kecamatan Prigen,Kabupaten Pasuruan, dapat disimpulkan bahwa
metode geolistrik dapat dimanfaatkan untuk menduga bidang gelincir pada tanah longsor.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bidanggelincir terbentang pada jarak 38 – 54 meter dan kedalamannya 1 – 12,7 meter dengan nilai
resistivitas sebesar 32 – 80 Ohm.meter. Hasil pengukuran metode VLF (Very Low
Frequency) memperkuat hasil pengukurangeolistrik.
DAFTAR PUSTAKA
Bidang gelincir
Campuss International Product Ltd, 1999.Geopulse Tiger Resistivity-meter
User’s Manual, 17-19 Taylor StreetLuton Bedfirsdshire, England.
Imaida-Teixeira, M.E, Fantechi R., Oliveira R.and Coalho A.G., 1991. Commissionof the European Communities,Prevention and Control of Landslides
and Other Mass Movements,
Directorate General Science, Researchand Development, Brussel.
Loke, M.H. and Barker, R.D., 1996. RapidLeast-Squares Inversion of ApparentResistivity Pseudosection by A Quasi- Newton Method, Geophysical
Prospecting, 44, 131-152.
![Page 5: Penentuan Bidang Longsor Dgn Geolistrik](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081809/577d2bee1a28ab4e1eab7d59/html5/thumbnails/5.jpg)
8/7/2019 Penentuan Bidang Longsor Dgn Geolistrik
http://slidepdf.com/reader/full/penentuan-bidang-longsor-dgn-geolistrik 5/5
Jurnal ILMU DASAR Vol. 6 No. 2, 2005 : 137-141 141
Reynold J.M, 1997. An Introduction to Applied
and Environmental Geophysics, JohnWiley and Sons Ltd., New York
Surono, 2002. Variasi Tahanan Jenis 2-D PadaDaerah Bencana Gerakan Tanah diMegamendung dan Ciputat , Jurnal
Geofisika, I, 35-42.
Telford, W.M., 1976. Applied Geophysics,Cambridge University Prees, London.
William, E.K and Stanislav, M., 1993. Applied
Geophysics in Hydrogeological and
Engineering Practice, Elsevier Science Publishers, Amsterdam- Netherland.
Wesley, L.D., 1977. Mekanika Tanah, BadanPenerbit Pekerjaan Umum, Jakarta