penentuan biaya pesanan

38
Penentuan Biaya Pesanan 1

Upload: rolia

Post on 31-Jan-2016

54 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Akuntansi biaya

TRANSCRIPT

Page 1: Penentuan biaya pesanan

Penentuan Biaya Pesanan

1

Page 2: Penentuan biaya pesanan

Karakteristik Biaya Pesanan1. Sifat produksinya terputus-putus tergantung pada

pesanan yang diterima.2. Bentuk produk tergantung pada spesifikasi

pemesanan.3. Pengumpulan biaya produksi dilakukan pada kartu

biaya pesanan, yang memuat rincian untuk masing-masing pesanan.

4. Total biaya produksi dikalkulasi setelah pesanan selesai.

5. Biaya produksi per unit dihitung dengan membagi total biaya produksi dengan total unit yang dipesan.

6. Akumulasi biaya umumnya menggunakan biaya normal.

7. Produk yang sudah selesai langsung diserahkan pada pemesan.

2

Page 3: Penentuan biaya pesanan

Manfaat PenentuanBiaya Pesanan

Penentuan biaya pesanan sangat penting untuk penetapan harga jual dan pengendalian biaya.

Kebiasaan calon pelanggan selalu meminta estimasi terlebih dahulu, dan sering memberi pekerjaan membandingkan dengan pesaing.

Akibatnya perusahaan harus dapat mengestimasi biaya

secara akurat agar dapat bersaing dengan perusahaan

lain dan menghasilkan laba yang optimal.

3

Page 4: Penentuan biaya pesanan

Penentuan Biaya NormalSistem akuntansi dimana bahan baku langsung dan tenaga kerja

langsung dibebankan pada objek biaya berdasarkan biaya aktual, dan biaya

overhead pabrik dibebankan tarif ditentukan dimuka.

Tarif Ditentukan Dimuka :Suatu jumlah yang diperoleh dengan membagi total biaya overhead

pabrik yang diestimasi untuk periode mendatang dengan total dasar alokasi

biaya overhead pabrik yang diestimasi untuk periode mendatang.

Tarif BOP = Estimasi BOP Dasar Alokasi

Tarif biaya overhead pabrik yang ditentukan dimuka “menormalkan” penerapan overhead pabrik ke pesanan, karena itu

biaya overhead pabrik yang dihasilkan disebut biaya normal dan metode akuntansi disebut kalkulasi biaya normal.

4

Page 5: Penentuan biaya pesanan

Kartu Biaya PesananDokumen dasar dalam penentuan biaya pesanan yang mengakumulasikan biaya-biaya untuk setiap pesanan, karena biaya diakumulasi setiap batch atau lot pesanan dalam sistem biaya pesanan menunjukkan bahan baku langsung dan tenaga kerja serta biaya overhead pabrik yang dibebankan untuk suatu pesanan.

File kartu biaya pesanan yang belum selesai dapat berfungsi sebagai buku besar tambahan untuk persediaan produk dalam proses.

5

Page 6: Penentuan biaya pesanan

Kerugian dalam Proses ProduksiKerugian dalam proses produksi berdasarkan pesanan tidak dapat dihindari, kerugian ini disa diakibatkan oleh :1. Adanya sisa bahan.2. Produk cacat.3. Produk rusak.

6

Page 7: Penentuan biaya pesanan

1. Sisa BahanManajemen yang terlibat dalam proses produksi harus dapat bekerja sama untuk mengurangi kerugian seminimal mungkin.

Kesuksesan perusahaan Jepang saat ini dengan menganut zero defect, yaitu

ukuran untuk mengurangi kerugian tersebut merupakan biaya efektif karena total biaya pabrikasi jangka panjang akan menurun sejalan menurunnya persentase sisa bahan.

7

Page 8: Penentuan biaya pesanan

1. Sisa BahanDalam proses pabrikasi sisa bahan dapat berasal dari :1. Pengolahan kurang baik.2. Suku cadang rusak atau cacat yang

tidak bisa diretur.3. Stok bahan terlalu lama.4. Penghentian proyek-proyek percobaan.5. Mesin-mesin pengolahan sudah terlalu

tua.

8

Page 9: Penentuan biaya pesanan

2. Produk CacatProduk cacat adalah produk yang dihasilkan dalam proses produksi, dimana produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan, tetapi secara ekonomis produk tersebut dapat diperbaiki dengan mengeluarkan biaya tertentu setelah produk tersebut diperbaiki.

9

Page 10: Penentuan biaya pesanan

Faktor Penyebab Terjadi Produk Cacat

1. Bersifat normal.Dalam setiap proses produksi baik yang dilakukan dengan menggunakan biaya pesanan, terjadinya produk cacat tidak bisa dihindari, maka untuk memperbaiki produk cacat tersebut membutuhkan biaya tertentu. Perlakuan biaya tambahan ini, akan dibebankan pada pengendali overhead pabrik.

10

Page 11: Penentuan biaya pesanan

Contoh 1PT Lucky Star adalah perusahaan yang menghasilkan komponen

untuk sepeda motor. Pada bulan September 2006 perusahaan menerima pesanan 1.400 unit komponen. Harga pokok untuk satu unit

komponen Rp 4.500, yang terdiri bahan baku langsung Rp 2.000, tenaga kerja

langsung Rp 1.600, dan BOP dibebankan Rp 900. Terjadi kerusakan sebanyak

50 unit, dianggap sebagai kerusakan normal. Produk ini perlu diperbaiki dengan mengeluarkan : biaya bahan baku langsung Rp 30.000, biaya tenaga kerja langsung Rp 12.500, biaya overhead pabrik Rp 10.000.

Jurnal :Pengendali Overhead Pabrik Rp 52.500

Persediaan bahan baku Rp 30.000Beban gaji Rp 12.500Macam-macam kredit Rp 10.000

11

Page 12: Penentuan biaya pesanan

Faktor Penyebab Terjadi Produk Cacat

2. Karena kesalahan.Terjadinya produk cacat akibat kesalahan dalam proses produksi seperti kurangnya perencanaan, pengawasan, dan pengendalian, kelalaian pekerja. Maka biaya untuk memperbaiki produk cacat ini diperlakukan sebagai rugi produk cacat.

12

Page 13: Penentuan biaya pesanan

Contoh 2PT Dinda Star adalah perusahaan yang menghasilkan komponen untuk radio. Pada bulan September 2006 perusahaan menerima pesanan

3.000 unit komponen. Harga pokok untuk satu unit komponen Rp 1.800,

yang terdiri bahan baku langsung Rp 700, tenaga kerja langsung Rp 800,

dan BOP dibebankan Rp 300. Terjadi kerusakan sebanyak 100 unit,

dianggap sebagai kerusakan karena kesalahan. Produk ini perlu diperbaiki

dengan mengeluarkan : biaya bahan baku langsung Rp 15.000, biaya tenaga kerja langsung Rp 10.000, biaya overhead pabrik Rp 1.000.

Jurnal :Rugi Produk Cacat Rp 26.000

Persediaan bahan bakuRp 15.000Beban gaji Rp 10.000Macam-macam kredit Rp 1.000

13

Page 14: Penentuan biaya pesanan

3. Produk RusakProduk rusak adalah produk yang dihasilkan dalam proses produksi, dimana produk yang dihasilkan tersebut tidak sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan, tetapi secara ekonomis produk tersebut dapat diperbaiki dengan mengeluarkan biaya yang lebih besar dari nilai jualnya setelah produk tesebut diperbaiki. Produk rusak ini umumnya

diketahui setelah proses produksi selesai.

14

Page 15: Penentuan biaya pesanan

Faktor Penyebab Terjadi Produk Rusak

1. Bersifat normal.Setiap proses produksi tidak akan bisa dihindari terjadinya produk rusak, maka perusahaan akan memperhitungkan sebelum proses produksi dimulai.

2. Karena kesalahan.Terjadinya produk rusak diakibatkan kesalahan dalam proses produksi, masalah ini karena kurangnya perencanaan dan pengawasan terhadap tenaga kerja.

15

Page 16: Penentuan biaya pesanan

Perlakuan Harga Pokok Produk Rusak Produk Rusak Laku Dijual Bersifat Normal : Contoh 3

Produk rusak normal laku dijual, maka hasil penjualan produk rusak diperlakukan sebagai : pengurang pengendali overhead pabrik.

PT Lucky Star adalah perusahaan yang menghasilkan mainan anak-anak. Pada bulan September 2006 perusahaan menerima pesanan 1.000 unit mainan. Harga pokok untuk satu unit mainan Rp 4.500, yang terdiri bahan baku langsung Rp 2.000, tenaga kerja langsung Rp 1.600, dan BOP dibebankan Rp 900. Dari pesanan 1.000 unit tersebut, perusahaan memproduksi 1.050 unit, sebanyak 50 unit terjadi kerusakan normal, yang laku dijual dengan harga Rp 2.000 per unit.

Harga Pokok Produk Selesai per unit :HP. Produk Selesai, produk baik : 1.000 unit x Rp 4.500 = Rp 4.500.000HP. Produk Rusak : 50 unit x Rp 4.500 = Rp 225.000HP. Produk Selesai, produk baik = Rp 4.725.000

16

Page 17: Penentuan biaya pesanan

Perlakuan Harga Pokok Produk Rusak Produk Rusak Laku Dijual Bersifat NormalHarga pokok produk rusak sebesar Rp 225.000

diperlakukan sebagai pengendali overhead pabrik. Hasil penjualan

produk rusak Rp 100.000 (50 unit x Rp 2.000).

Jurnal :

Kas Rp 100.000Pengendali overhead pabrik Rp 125.000

Produk Dalam Proses – Bahan Rp 100.000Produk Dalam Proses – Tenaga Kerja Rp 80.000Produk Dalam Proses – BOP Rp 45.000

17

Page 18: Penentuan biaya pesanan

Perlakuan Harga Pokok Produk Rusak Produk Rusak Laku Dijual Karena Kesalahan

Produk rusak karena kesalahan laku dijual, maka hasil

penjualan produk rusak diperlakukan sebagai : pengurang bagi produk rusak.

Harga Pokok Produk Rusak Rp 225.000Penjualan Produk Rusak : 50 unit x Rp 2.000 Rp

100.000Rugi Produk Rusak Rp 125.000

18

Page 19: Penentuan biaya pesanan

Perlakuan Harga Pokok Produk Rusak Produk Rusak Tidak Laku Dijual Bersifat Normal : Contoh 4Produk rusak normal tidak laku dijual, maka hasil penjualan produk

rusak diperlakukan sebagai : pengendali overhead pabrik.

PT Lucky Star adalah perusahaan yang menghasilkan mainan anak-anak. Pada bulan September 2006 perusahaan menerima pesanan 1.000 unit mainan. Harga pokok untuk satu unit mainan Rp 4.500, yang terdiri bahan baku langsung Rp 2.000, tenaga kerja langsung Rp 1.600, dan BOP dibebankan Rp 900. Dari pesanan 1.000 unit tersebut, perusahaan memproduksi 1.050 unit, sebanyak 50 unit terjadi kerusakan normal, yang tidak laku dijual.

Jurnal :Pengendali overhead pabrik Rp 225.000

Produk Dalam Proses – Bahan Rp 100.000Produk Dalam Proses – Tenaga Kerja Rp 80.000Produk Dalam Proses – BOP Rp 45.000

19

Page 20: Penentuan biaya pesanan

Perlakuan Harga Pokok Produk Rusak Produk Rusak Tidak Laku Dijual Karena Kesalahan

Produk rusak karena kesalahan tidak laku dijual, maka harga

Pokok produk rusak diperlakukan sebagai : rugi produk rusak.

Rugi Produk Rusak Rp 225.000Produk Dalam Proses – Bahan Rp 100.000Produk Dalam Proses – Tenaga Kerja Rp 80.000Produk Dalam Proses – BOP Rp 45.000

20

Page 21: Penentuan biaya pesanan

Contoh 5PT Marga KOM adalah perusahaan penghasil komponen untuk sepeda

motor, dalam proses produksi yang dilakukan berdasarkan pesanan. Di bawah

ini data transaksi berikut akan dicatat setiap hari dalam buku harian :

1. Pembelian dan Penerimaan Bahan :Bahan A Rp 58.000Bahan B Rp 34.000Bahan C Rp 24.000Bahan D Rp 8.000

Rp 124.000

Biaya dibayar dimuka Rp 2.000

Jurnal :Bahan Rp 126.000

Biaya dibayar dimuka Rp 2.000Utang usaha Rp 124.000

21

Page 22: Penentuan biaya pesanan

Penyelesaian2.Penggunaan Bahan.

Penggunaan Bahan Langsung untuk :Pesanan B.1 Rp 240.000Pesanan B.2 Rp 152.000Pesanan B.3 Rp 140.000Total Rp 532.000Penggunaan Bahan Tak Langsung Rp 6.000

Rp 538.000

Jurnal :Produk Dalam Proses Rp 532.000Pengendali Overhead Pabrik Rp 6.000

Bahan Rp 538.000

22

Page 23: Penentuan biaya pesanan

Penyelesaian3.Biaya Tenaga Kerja yang digunakan berdasarkan waktu.

Tenaga Kerja Langsung :Pesanan B.1 Rp 220.000Pesanan B.2 Rp 160.000Pesanan B.3 Rp 100.000Total Rp 480.000Tenaga Kerja Tak Langsung Rp 40.000

Rp 520.000

Jurnal :Produk Dalam Proses Rp 480.000Pengendali Overhead Pabrik Rp 40.000

Utang Gaji Rp 520.000

23

Page 24: Penentuan biaya pesanan

Penyelesaian4. Biaya-biaya terjadi yang berkaitan dengan biaya

overhead pabrik.Biaya Penyusutan Mesin Rp 50.000Biaya Listrik Rp 25.000Pajak Bumi dan Bangunan Pabrik Rp 20.000Gaji Supervisi Produksi Rp 300.000

Rp 395.000Jurnal :Pengendali Overhead Pabrik Rp 395.000

Biaya Penyusutan Mesin Rp 50.000Biaya Listrik Rp 25.000Pajak Bumi dan Bangunan Pabrik Rp 20.000Gaji Supervisi Pabrik Rp 300.000

24

Page 25: Penentuan biaya pesanan

Penyelesaian5. Pembebanan biaya overhead pabrik pada pesanan,

berdasarkan tarif ditentukan dimuka yang dihitung dari biaya tenaga kerja langsung dengan tarif 90%.

Jurnal :Produk Dalam Proses Rp 432.900

BOP – Dibebankan Rp 432.900

Perhitungan masing-masing pesanan :Pesanan B.1 = 90% x Rp 220.000 = Rp 198.900Pesanan B.2 = 90% x Rp 160.000 = Rp 144.000Pesanan B.3 = 90% x Rp 100.000 = Rp 100.000

25

Page 26: Penentuan biaya pesanan

Penyelesaian6. Ketiga pesanan telah selesai dan diserahkan ke pemesan dengan nilai

masing-masing : pesanan B.1 = Rp 900.000, pesanan B.2 = Rp 700.000, pesanan B.3 = Rp 460.000.

Jurnal :Kas/Piutang Usaha Rp 2.060.000

Penjualan Rp 2.060.000Harga Pokok Penjualan Rp 1.434.900

Produk Selesai Rp 1.434.900

Perhitungan Harga Pokok Penjualan masing-masing pesanan :Pesanan B.1 Pesanan B.2 Pesanan B.3

Bahan Langsung Rp 240.000 Rp 152.000 Rp 140.000

Tenaga Kerja Langsung Rp 220.000 Rp 160.000 Rp 100.000

BOP Dibebankan Rp 198.900 Rp 144.000 Rp 90.000

Total Rp 658.900 Rp 456.000 Rp 330.000

26

Page 27: Penentuan biaya pesanan

PenyelesaianSelisih pembebanan biaya overhead pabrik

sesungguhnya dengan biaya overhead pabrik dibebankan ditutup ke

harga pokok penjualan.

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp 441.000

Biaya Overhead Pabrik Dibebankan Rp 432.900

Pembebanan Terlalu Rendah Rp 8.100

27

Page 28: Penentuan biaya pesanan

Contoh 6PT Bukit Tinggi menggunakan sistem akumulasi biaya berdasarkan

pesanan untuk produk yang dihasilkan. Perusahaan membebankan biaya

overhead pabriknya berdasarkan Jam Kerja Langsung (JKL).Pada tanggal 1 Januari 2006, kartu biaya pesanan perusahaan menunjukkan sebagai berikut :JOB C.01 JOB C.02 JOB C.03 JOB C.04

Bahan Baku Rp 7.180 Rp 4.000 Rp 2.960 Rp 4.000

Tenaga Kerja Langsung Rp 5.400 Rp 3.000 Rp 2.000 Rp 2.400

BOP Dibebankan Rp 4.320 Rp 2.400 Rp 1.600 Rp 1.920

Total Biaya Produksi Rp 16.900 Rp 9.400 Rp 6.560 Rp 8.320

28

Status Produk :JOB C.01 = Telah selesai dan belum diserahkan ke pemesanJOB C.02 = Masih dalam prosesJOB C.03 = Masih dalam prosesJOB C.04 = Masih dalam proses

Page 29: Penentuan biaya pesanan

Contoh 6Pada bulan Januari selain menyelesaikan JOB C.02, JOB

C.03, JOB C.04, perusahaan juga menerima pesanan lain

yaitu : JOB C.05, JOB C.06, dan JOB C.07. Pemakaian bahan baku

dan jam kerja untuk masing-masing produk selama bulan

Januari 2006 sebagai berikut :

JOB C.02 JOB C.03 JOB C.04 JOB C.05 JOB C.06 JOB C.07

Bahan Baku Rp 2.500 Rp 1.110 Rp 1.940 Rp 5.000 Rp 3.960 Rp 4.900

JKL 200 jam 150 jam 100 jam 210 jam 100 jam 190 jam

29

Page 30: Penentuan biaya pesanan

Contoh 6Pada tanggal 31 Januari 2006 terdapat produk dalam

proses dan produk selesai dengan serapan biaya sebagai

berikut :Produk jadi :

JOB C.04 JOB C.07

Bahan Baku Rp 5.940 Rp 4.900

Tenaga Kerja Langsung Rp 4.400 Rp 3.800

BOP Rp 3.520 Rp 3.040

Total Rp 13.860 Rp 11.740

Produk Dalam Proses :

JOB C.03 JOB C.06

Bahan Baku Rp 4.070 Rp 3.960

Tenaga Kerja Langsung Rp 5.000 Rp 2.000

BOP Rp 4.000 Rp 1.600

Total Rp 13.070 Rp 7.560

30

Page 31: Penentuan biaya pesanan

Contoh 6Data lain :1. Tarif biaya tenaga kerja sebesar Rp 20 per jam, tarif ini

tidak akan mengalami perubahan selama 2006.2. Perusahaan hanya memiliki satu akun (pengendali bahan

baku) untuk menampung bahan baku langsung. Saldo akun ini pada awal Januari sebesar Rp 5.500.

3. Biaya yang dikeluarkan selama bulan Januari, sbb :Pembelian bahan baku Rp 23.000Bahan baku langsung digunakan Rp 5.580Tenaga kerja tidak langsung Rp 5.000Penyusutan peralatan pabrik Rp 2.750Listrik, air pabrik Rp 5.400

4. Semua penjualan dilakukan secara kredit dengan margin yang diinginkan 40% dari total biaya produksi.

5. Semua varians BOP over/under applied dibebankan ke Harga Pokok Penjualan.

31

Page 32: Penentuan biaya pesanan

Contoh 6Diminta :1. Hitunglah saldo persediaan bahan dan

produk dalam proses per 31 Januari 2006.2. Hitunglah Harga Pokok Penjualan bulan

Januari 2006.3. Hitunglah selisih biaya overhead pabrik.4. Hitunglah Laba Kotor bulan Januari 2006.

32

Page 33: Penentuan biaya pesanan

PenyelesaianPetunjuk :1. Identifikasi terlebih dahulu masing-masing JOB.2. Hitunglah jam dan tarif pembebanan BOP.

Identifikasi masing-masing JOB per 31 Januari :JOB C.01 = Selesai = Telah diserahkan ke pemesanJOB C.02 = Selesai = Telah diserahkan ke pemesanJOB C.03 = Masih Dalam Proses = Persediaan Produk Dalam

ProsesJOB C.04 = Selesai = Belum diserahkan ke pemesanJOB C.05 = Selesai = Telah diserahkan ke pemesanJOB C.06 = Masih Dalam Proses = Persediaan Produk Dalam

ProsesJOB C.07 = Selesai = Belum diserahkan ke pemesan

33

Page 34: Penentuan biaya pesanan

PenyelesaianTarif PembebananTarif dihitung berdasarkan jam kerja langsung

Contoh JOB C.02Tenaga Kerja Langsung = Rp 3.000 tarif per jam Rp

20Jam kerja langsung = Rp 3.000 = 150 jam

Rp 20JOB C.02 BOP = Rp 2.400Jam Kerja Langsung = 150 jamTarif BOP = Rp 2.400 = Rp 16 per jam

150 jamMaka tarif BOP sama untuk semua JOB.

34

Page 35: Penentuan biaya pesanan

PenyelesaianPerhitungan Biaya Masing-masing JOB.

JOB C.01 JOB C.02 JOB C.03 JOB C.04 JOB C.05 JOB C.06 JOB C.07

Bahan langsung Rp 7.180 Rp 4.000 Rp 2.960 Rp 4.000

TKL Rp 5.400 Rp 3.000 Rp 2.000 Rp 2.400

BOP Rp 4.320 Rp 2.400 Rp 1.600 Rp 1.920

Rp 16.900 Rp 9.400 Rp 6.560 Rp 8.320

Bahan langsung - Rp 2.500 Rp 1.110 Rp 1.940 Rp 5.000 Rp 3.960 Rp 4.900

TKL - Rp 4.000 Rp 3.000 Rp 2.000 Rp 4.200 Rp 2.000 Rp 3.800

BOP - Rp 3.200 Rp 2.400 Rp 1.600 Rp 3.360 Rp 1.600 Rp 3.040

Rp - Rp 9.700 Rp 6.510 Rp 5.540 Rp 12.560 Rp 7.560 Rp 11.740

Total Rp 16.900 Rp 19.100 Rp 13.070 Rp 13.860 Rp 12.560 Rp 7.560 Rp 11.740

35

Page 36: Penentuan biaya pesanan

Penyelesaian1. Saldo Bahan Baku per 31 Januari 2006.

Saldo Awal

Pembelian Bahan

Pemakaian Bahan

Bahan Langsung

(JOB 02, 03, 04, 05, 06, 07)

Bahan tak langsung

Saldo Akhir

Saldo Produk Dalam Proses

Per 31 Jan 2006

Saldo Awal (JOB C.02, 03, 04)

Biaya Periode Januari :

(JOB 02, 03, 04, 05, 06, 07)

Bahan Langsung

TKL

BOP

COGM (JOB 02, 04, 05, 07)

Saldo Akhir (JOB 03, 06)

Rp 19.410

Rp 5.580 +

Rp 19.410

Rp 19.000

Rp 15.200 +

Rp 5.500

Rp 23.000 +

Rp 28.500

Rp 24.990 –

Rp 3.510

Rp 24.280

Rp 53.610 +

Rp 77.890

Rp 57.260 -

Rp 20.630

36

Page 37: Penentuan biaya pesanan

Penyelesaian

PT Bukit Tinggi

Laporan Harga Pokok Penjualan

Untuk Bulan Januari 2006

Bahan Baku

Persediaan awal

Pembelian Bahan Baku

Bahan Baku siap digunakan

Pemakaian Bahan baku tak langsung

Persediaan Akhir

Bahan Baku Langsung digunakan

Tenaga Kerja langsung

BOP Dibebankan

Total Biaya Produksi

Produk Dalam Proses Awal

Produk Dalam Proses Akhir

Harga Pokok Produksi

Produk Selesai awal

Produk Selesai akhir

Harga Pokok Penjualan

Rp 5.580

Rp 3.510 +

Rp 5.500

Rp 23.000 +

Rp 28.500

Rp 9.090 –

Rp 19.410

Rp 19.000

Rp 15.200 +

Rp 53.610

Rp 24.280 +

Rp 77.890

Rp 20.630 –

Rp 57.260

Rp 16.900 +

Rp 74.160

Rp 25.600 –

Rp 48.560

37

Page 38: Penentuan biaya pesanan

Penyelesaian2. Selisih pembebanan (Over/Under Applied)

BOP sesungguhnya Rp 18.730BOP dibebankan Rp 15.200 -

Under Applied Rp 3.530

3. Laba KotorPenjualan : 48.560 x 140% Rp 67.984Harga Pokok Penjualan Rp 48.560Under Applied Rp 3.530 +

Rp 52.090 -Laba Kotor Rp 15.894

38