penempelan (afiksasi) pada mikroteknik
DESCRIPTION
Penempelan (Afiksasi) merupakan salah satu metode dalam mikroteknikTRANSCRIPT
![Page 1: Penempelan (Afiksasi) pada Mikroteknik](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022012303/55cf91a4550346f57b8f2a69/html5/thumbnails/1.jpg)
PENEMPELAN (AFFIXING)
Affiksasi atau proses pelekatan adalah proses pelekatan atau penetapan sayatan
jaringan pada kaca preparat dengan bantuan media perekat tertentu.
Pada proses ini, diperlukan berbagai persiapan, antara lain :
a) Kaca preparat
b) Media perekat
c) Akuades
d) Meja pemanas/Hot Plate
e) Peralatan berupa pinset,skalpel,gunting,kuas,dll
A. KACA PREPARAT
Kebersihan kaca preparat yang digunakan hendaklah selalu dijaga dan
diperhatikan. Kotoran yang masih melekat pada proses pewarnaan nati akan ikut
menyerap warna, sehingga kaca preparat akan tampak tidak rapi dan kotor.
Kaca preparat baru, umumnya sudah cukup bersih. Guna memperoleh hasil yang
cukup baik, maka sebaiknya kaca preparat baru itu sebelsum digunakan
direndam dalam alkohol. Pada penyiapan preparat darah dengan metode ulas
(smear),kebersihan kaca preparat merupakan syarat mutlak.
Jenis kaca preparat bekas pakai. Untuk kaca preparat bekas pakai, diperlukan
tahapan cara membersihkan yang lebih panjang. Pertama, kaca preparat tersebut
harus direndam dalam xylol bekas pakai selama 24 jam, dilanjutkan dengan
perendaman air sabun hangat beberapa lama hingga mulai tampak bersih.
Kemudian cuci beberapa kali dengan air dan dibilas dengan akuades, lalu
dengan alkohol yang dibubuhi beberapa tetes asam nitrit. Akhirnya dikeringkan
dan disimpan.
1
![Page 2: Penempelan (Afiksasi) pada Mikroteknik](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022012303/55cf91a4550346f57b8f2a69/html5/thumbnails/2.jpg)
B. MEDIA PEREKAT
Dari beberapa jenis formula media perekat yang umum digunakan, jenis yang
paling umum ialah media perekat “Mayer`s albumin” yang formulanya adalah sbb :
Putih telur..........................................................................................50 bagian
Gliserin..............................................................................................50 bagian
Kristal thymol............................................................................beberapa butir
Akuades.....................................................................................beberapa tetes
Mula-mula putih telur dan gliserin dikocok hingga rata, busa yang terbentuk dibuang
dan bila perlu dilakukan penyaringan. Kemudian dibubuhkan Kristal thymol yang
berfungsi sebagai pencegah berkembangnya jamur dan bakteri serta beberapa tetes
akuades sebagai pengencer. Sebagai pengganti tnhymol dapat digunakan Natrium
salisilat sebanyak 0,5-1 gram.
Substitusi albumin lainnya adalah :
1. Water-glass................................................................................................1 bagian
Akuades......................................................................................................3 bagian
2. Serum manusia (human serum) segar.............................................................15 ml
Akuades..........................................................................................................10 ml
5% formalin dalam Akuades............................................................................6 ml
Setelah diaduk, kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring
Media perekat lainnya adalah Metode Gelatin Mason bagi sayatan parafin yang
memperoleh perlakuan dengan larutan perak hangat. Untuk penyiapannya, larutkan 0,5
g gelatin dalam 200 ml akuades yang dipanaskan sedikit hingga hangat. Selagi panas,
larutan tersebut disaring ke dalam wadah yang digunakan untuk mengapungkan sayatan
dengan cara sbb :
Letakkan sayatan pada cairan hangat yang ada dalam wadah dan biarkan
hingga sayatan (yang biasanya menggulung) tersebut tampak lurus mendatar
2
![Page 3: Penempelan (Afiksasi) pada Mikroteknik](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022012303/55cf91a4550346f57b8f2a69/html5/thumbnails/3.jpg)
Angkatlah sayatan tersebut deng Agar diperoleh hasil yang memuaskan, hal-hal
dibawah ini perlu diperhatikan selama melakukan penempelan sayatan pada
permukaan slide.
1. Gunakan hanya slide bersih. Jika ragu, bersihkan terlebih dahulu
2. Lapisan slide dengan albumen Mayer setipis mungkin dengan cara mengoleskan
jari bersih 3 sampai 4 kali. Terlalu banyak albumen akan memberi latar belakan
gelapdan artifak kotor pada slide pada saat pengamatan. Disamping itu, albumen
yang terlalu tebal akan sulit dikeringkan, padahal penempelan sayatan baru bisa
dilakukan jika albumen sudah benar-benar kering.
3. Jangan pernah menyentuh permukaan slide yang sudah dilapisi albumen Mayer.
Jika tidak digunakan, simpan segera slide beralbumen dalam posisi berdiri
dalam oven hangat (bukan panas) dan bebas debu
4. Buang seluruh albumen pada permukaan slide yang tidak ditempati oleh jaringan
dengan cara melapnya dengan kain linen atau kertas tissue. Albumen yang
tersisa akan dikoagulasikan oleh alkohol dan kemudian terwarnai sehingga
memberi kesan kotor pada permukaan slide.
5. Selalu letakkan (tempelkan) permukaan sayatan pita yang mengkilap menghadap
permukaan slide, dan jangan sebaliknya
6. Ketika memanaskan diatas hotplate, jaga agar parafin jangan sampai mencair,
karena ini bisa merusak jaringan. Kerusakan jaringan juga bisa terjadi jika
peregangan terlalu dipaksakan dengan cara menarik kedua sisi sayatan dengan
ujung jarum. Kedua hal ini harus dihindari.
7. Agar sayatan benar-benar melekat kuat di atas permukaan slide, sebaiknya slide
yang sudah ditempeli disimpan di dalam oven yang hangat dan bebas debu
minimal selama tiga hari
an kaca preparat bersih
Miringkan pada salah satu kaca preparat hingga sayatan tiris, tetapi usahakan
jangan sampai kering sekali
Serap air dengan kertas tisu
Letakkan kaca preparat berisi syatan tersebut pada wadah lain yang berisi uap
formalin dengan suhu 370C dan biarkan selama 18-24 jam.
3
![Page 4: Penempelan (Afiksasi) pada Mikroteknik](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022012303/55cf91a4550346f57b8f2a69/html5/thumbnails/4.jpg)
PERTANYAAN DAN JAWABAN :
1. Mengapa kebersihan kaca preparat yang digunakan hendaklah selalu dijaga dan
diperhatikan?
Jb : Karena kotoran yang masih melekat pada kaca preparat, pada proses pewarnaan
nanti akan ikut menyerap warna, sehingga kaca preparat akan tampak tidak rapi dan
kotor.
2. Bolehkah apabila kita menggunakan kaca preparat bekas pakai? Dan apabila
boleh, langkah apa yang harus dilakukan agar kaca preparat tersebut dapat
digunakan kembali?
Jb : Bisa. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a) Kaca preparat tersebut harus direndam dalam xylol bekas pakai selama 24
jam
b) Perendaman air sabun hangat beberapa lama hingga mulai tampak bersih
c) Cuci beberapa kali dengan air dan dibilas dengan akuades,
d) lalu dengan alkohol yang dibubuhi beberapa tetes asam nitrit.
e) Akhirnya dikeringkan dan disimpan.
3. Peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam proses penempelan (Affixing)?
Jb :
a) Kaca preparat
b) Media perekat
c) Akuades
d) Meja pemanas/Hot Plate
e) Peralatan berupa pinset,skalpel,gunting,kuas,dll
4. Apa fungsi dibubuhkannya kristal thymol pada media perekat “albumin Mayer”?
Jb : Kristal thymol berfungsi sebagai pencegah berkembangnya jamur dan bakteri
5. Bahan apa yang bisa digunakan jika kristal thymol tidak ada?
Jb : Sebagai pengganti tnhymol dapat digunakan Natrium salisilat sebanyak 0,5-1 gram
4