penelitian tentang kebersihan lingkungan
DESCRIPTION
dtygdagdhTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kebersihan di lingkungan sekolah adalah salah satu faktor pendorong semangat belajar
siswa. Terlebih lagi toilet. Pada dasarnya toilet adalah ruang vital di sudut sekolah yang sangat
di perhitungkan keberadaannya. Toilet merupakan tempat transit pertama para siswa ketike bel
istirahat berbunyi. Meskipun tidak begitu jelas apa yang akan di lakukan mereka di toilet ,akan
tetapi hampir semua toilet di sekolah tidak layak pakai karena kurangnya kebersihan sanitasinya.
Akibat minimnya kebersihan toilet di sekolah, siswa yang berada di kelas yang
bersebelahan dengan toilet sering kali terganggu oleh bau - bau tidak sedap yang sangat
menyengat (baik itu bau kotoran maupun kencing) dan gemercikan air yang tidak di matikan.
Sehubungan dengan hal tersebut ,maka sangat penting sekali mengetahui kriteria toilet yang
layak pakai di lingkungan sekolah ,agar kebersihan toilet tidak terabaikan lagi ,sehingga
siswapun dapat konsentrasi belajar secara maksimal.
1.2. Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas, dirumuskan suatu masalah yang akan dibahas dalam laporan
ini yaitu:
1. Bagaimana pengaruh kebersihan toilet bagi kenyamanan siswa ?
2. Bagaimana cara menjaga kebersihan toilet?
1.3. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian merupakan hal yang hendak dicapai dalam pedoman untuk melakukan
suatu kegiatan yang telah dirumuskan.
Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah:
1. Untuk membangkitkan kesadaran para siswa/siswi untuk menjaga kebersihan toilet.
2. Untuk memberikan pengarahan bahwa kebersihan toilet itu sangat penting bagi proses
belajar mengajar.
3. Untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan kebersihan toilet.
1
4. Untuk mengetahui kondisi kebersihan toilet SMA Labschool Unsyiah.
5. Untuk mengetahui peran serta siswa dalam menjaga kebersihan toilet sekolah.
6. Untuk mengetahui pengaruh kondisi kebersihan toilet terhadap siswa/i SMA
Labschool Unsyiah.
1.6. Manfaat penelitian
1. Penelitian ini dapat membuka wawasan penulis tentang kondisi kebersihan toilet
sekolah SMA Labschool Unsyiah dan pengaruhnya bagi siswa serta membuka wawasan
pembaca.
2. Menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca serta memperkenalkan manfaat
kebersihan toilet.
3. Sebagai bahan referensi bagi para peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian yang
berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian penulis lebih lanjut.
4. Sebagai penambah pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam pembuatan karya
tulis ilmiah berupa Skripsi.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Permasalahan dalam Kebersihan Toilet Sekolah
Beberapa kesulitan yang dialami dalam kebersihan toilet sekolah adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya kesadaran para siswa dalam menjaga kebersihan toilet.
2. Kurangnya fasilitas untuk membersihkan toilet.
2.2. Pengaruh Kebersihan Terhadap Proses Belajar Mengajar
Lingkungan belajar yang efektif adalah sebuah lingkungan belajar yang produktif,
dimana sebuah lingkungan belajar yang didesain atau dibangun untuk membantu pelajar
meningkatkan produktifitas belajar mereka sehingga proses belajar mengajartercapai sesuai
dengan apa yang diharapkan. Hal ini dapat digambarkan dengan, kemudahan para pelajar dalam
2
berfikir, berkreasi juga mampu secara aktif dikarenakan lingkungan belajar yang bersih sangat
mendukung sehingga timbul ketertiban dan kenyamanan pada saat proses belajar mengajar
berlangsung. Berbeda halnya dengan pelajar yang memiliki sebuah lingkungan belajar yang
kotor, tentunya akan menimbulkan kesan malas dan membosankan sehingga tidak timbul rasa
semangat pada proses belajar mengajar dikarenakan lingkungan yang kotor dan tidak konduktif
dan efektif.
2.3. Arti kebersihan
Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungan dari segala yang
kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman.
Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan dan sehat adalah salah satu faktor
yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak keindahan tetapi,
jugasmenyebabkanstimbulnyasberbagaidpenyakit.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Kondisi kebersihan toilet di SMA Labschool Unsyiah
Kebersihan toilet adalah salah satu faktor yang mendorong kita untuk lebih bersemangat
dalam proses kegiatan belajar mengajar, oleh karena itu kebersihan toilet harus dijaga. Begitu
pula dengan kebersihan toilet SMA Labschool Unsyiah yang harus kita jaga. Kondisi kebersihan
toilet SMA Labschool Unsyiah saat ini belum menunjukkan lingkungan sekolah yang bersih.
Masih banyak kita jumpai toilet-toilet yang bau dan ada juga yang membuang sampah di toilet-
toilet tersebut. Padahal, toilet-toilet tersebut bukanlah tempatssampah.
Pihak sekolah sudah melakukan tindakan-tindakan untuk tercapainya toilet-toilet sekolah yang
bersih, indah, sehat, dan nyaman. Tindakan-tindakan tersebut antara lain membersihkan toilet-
toilet tersebut seminggu 2 kali dan memberi sanksi apabila siswa/I tidak menjaga kebersihan
3
toilet.
Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk
menjaga kebersihan toilet dan dapat menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang bersih, indah,
sehat, dan dapat mendukung kegiatan proses belajar mengajar (KBM). Tetapi masih saja bisa
kita jumpai toilet-toilet yang bau dan sampah-sampah yang dibuang di toilet tersebut. Hal
tersebut menunjukkan betapa rendahnya tingkat kesadaran siswa/i SMA Labschool Unsyiah
dalam menjaga kebersihan toilet. Meskipun pihak sekolah sudah melakukan upaya-upaya untuk
menciptakan kebersihan toilet tetapi jika siswa/i tidak mempunyai rasa memiliki terhadap
fasilitas-fasilitas yang ada, maka semua tindakan tersebut menjadi sia-sia.
3.2. Peran Siswa dalam Menjaga Kebersihan Toilet
Agar sekolah terlihat bersih, siswa dapat berperan dalam menjaga kebersihan toilet
dengan cara tidak membuang sampah di toilet-toilet, selain itu siswa juga bisa memungut
sampah yang berserakan di toilet dan membuangnya pada tempat sampah yang telah tersedia
agar tidak ada sampah yang berserakan di toilet tersebut.
Selain membuang sampah pada tempatnya, siswa/i apabila buang air kecil/besar, diharapkan agar
dapat menyiramnya dengan banyak (minimal 6 gayung), agar toilet tersebut tidak baud an bersih.
Ini merupakan hal yang paling pokok untuk kesadaran diri masing-masing individu untuk
menjaga kebersihan toilet agar toilet tersebut tetap dalam keadaan bersih dan nyaman untuk
proses kegiatan belajar mengajar.
3.3. Upaya menciptakan toilet yang bersih
1. Bagi petugas kebersihan:
a. Tidak menggunakan cairan pembersih kamar mandi secara berlebihan.
b. Menggunakan soda api.
c. Menyikat toilet secara rutin setiap hari.
d. Memastikan saluran air tidak tersumbat oleh benda-benda “aneh”.
e. Menggunakan kapur barus atau pewangi kamar mandi yang ramah lingkungan.
2. Bagi siswa:
4
a. Menyiram air seni setelah buang air kecil.
b. Tidak membuang benda-benda “aneh” (pembalut,sikat,plastic dan lain-lain) pada
saluran air.
c. Membuang sampah di tempat sampah.
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang penulis pakai dalam membuat penelitian ini adalah penelitian
survey. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,
tetapi data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga
ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable.
4.2. Subjek penelitian
Berdasarkan judul penelitian yaitu kebersihan toilet sekolah sehingga penulis
mengadakan penelitian di lingkungan sekolah dan subjek penelitiannya adalah para siswa kelas
XI.
4.3. Lokasi dan waktu penelitian penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Labschool Unsyiah, waktu penelitian dilaksanakan pada
tanggal 23 Februari 2012.
4.4. Teknik pengumpulan data
5
Simple random sampling yaitu pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut. juga dengan memberikan beberapa
angket kepada naarsumber untuk diisi sesuai dengan jawaban dan pikiran masing-masing
narasumber.
4.5. Teknik analisis data
Cara penulis dalam menganalisis data yang kami dapat yaitu dengan pertama-tama
memastikan bahwa semua data dan landasan teori yang diperlukan telah diperoleh dengan baik.
Lalu penulis mulai menghitung jumlah data, setelah itu penulis mengklasifikasikan jawaban-
jawaban dari tiap pertanyaan pada angket berdasarkan jumlah responden yang memilih. Langkah
berikutnya, sesuai dengan jenis penelitian, penulis menghubungkan data-data yang satu dengan
yang lain dan juga dengan landasan teori yang ada. Langkah terakhir, penulis menuangkannya
dalam karya tulis ini.
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1. Validitas Data
Jawaban narasumber dari angket yang penulis ajukan.
Berikut beberapa pertanyaan yang diberikan kepada subjek penelitian :
1. Menurut kamu apa yang dimaksud dengan kebersihan?
2. Apakah toilet sekolah kita sudah bersih?
3. Apa yang perlu diperbaiki dari kebersihan toilet kita?
4. Apa yang anda lakukan untuk menunjang kebersihan toilet sekolah kita?
Berikut jawaban dari beberapa subjek penelitian :
A. Najmi Suhaily (kelas XI IPA 3)
“Kebersihan adalah sebagian dari iman, kebersihan adalah kesehatan. menurut saya
6
sekolah kita belum bersih dari sampah dan yang perlu diperbaiki adalah sampah-sampah yang
berserakan dimana-mana sebaiknya dibuang pada tempatnya.”
berikut beberapa tindakan yang harus dilakukan untuk menunjang kebersihan sekolah:
a) membuang sampah pada tempatnya.
b) Tidak membuang benda-benda “aneh” (pembalut,sikat,plastic dan lain-lain) pada saluran air..
B. Rahmat Erija Fajri (kelas XI IPA 3)
“Kebersihan merupakan sebagian dari iman juga mencerminkan kepribadian yang bersih
dan jiwa yang bersih. Dan menurut saya, kebersihan itu sangat perlu dijaga dimanapun kita
berada. Toilet sekolah kita memang sudah bersih, namun belum begitu maksimal kebersihannya.
yang perlu diperbaiki dari kebersihan sekolah kita adalah banyaknya sampah yang masih
berserakan. Oleh karena adanya peraturan mungkin dapat membuat siswa/i semakin disiplin dan
teratur dalam proses kebersihan toilet sekolah. Yang saya lakukan secara pribadi yaitu harus
memiliki kesadaran sendiri dalam proses kebersihan toilet sekolah, karena kalau bukan kita yang
peduli terhadap toilet sekolah siapa lagi.”
C. Rahmad Fauzi (kelas XI IPA 1)
“Kebersihan adalah sebagian dari iman, sesuatu yang dapat membuat kita sehat dan
terbebas dari penyakit. Toilet sekolah kita ini belum bersih. Peraturan tentang kebersihan toilet
sekolah memang harus ada. Kita harus membersihkan sampah-sampah yang berserakan,
menyediakan tempat sampah yang layak dan menyiram air seni setelah buang air kecil.”
D. Aris Wahyudi (XI IPA 2)
“Kebersihan adalah bebas dari sampah dan penyakit. toilet ini belum bersih dan belum
terlepas dari sampah. peraturan atau kebijakan baru untuk kebersihan toilet sekolah ini memang
perlu dan yang harus dilakukan untuk kebersihan toilet sekolah ini adalah dengan menjaga
kebersihan.”
E. Muhammad Rifqi (XI IPA 2)
“Kebersihan adalah sebagian dari iman. Toilet sekolah kita belum bersih dan harus ada
kebijakan baru tentang kebersihan sekolah ini, yang harus dilakukan untuk menunjang
7
kebersihan toilet sekolah kita ini adalah dengan membuang sampah pada tempatnya dan
membuka sepatu atau sandal ketika masuk ke toilet.”
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kondisi kebersihan toilet SMA Labschool Unsyiah masih tergolong belum sepenuhnya
bersih, karena toilet tersebut masih tercium bau tak sedap dan masih ditemukan sampah-sampah
di dalam toilet tersebut.
Masih kurangnya tingkat kesadaran akan pentingnya kebersihan toilet di kalangan siswa/i
SMA Labschool Unsyiah.
6.2 Saran
a. Membersihkan toilet-toilet 3 kali seminggu.
b. Menindak atau memberi sanksi yang tegas bagi siswa/i yang mengotori toilet.
c. Menjaga penyediaan sarana kebersihan (sapu, pel, lap) di toilet.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebersihan
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10187
http://www.google.com
INDEKS
belajar mengajar 5
data 9, 10, 11
kebersihan lingkungan sekolah 4, 5, 6, 7.
subjek 14
sekolah 4, 7, 8
9