penelitian mandiri - repository.stie-yai.ac.id

31
0 PENELITIAN MANDIRI PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS DAN RASIO SOLVABILITAS TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2015-2018 Oleh : Peneliti LPPM STIE YAI Elon Manurung SE, MM, Ak., CA / 13103302403660 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAI JAKARTA 2021

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

0

0

PENELITIAN MANDIRI

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS DAN RASIO

SOLVABILITAS TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA

PERUSAHAAN PERDAGANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI

PERIODE 2015-2018

Oleh :

Peneliti LPPM STIE YAI

Elon Manurung SE, MM, Ak., CA / 13103302403660

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAI

JAKARTA

2021

Page 2: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

1

1

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Penelitian : Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas,

dan Rasio Solvabilitas terhadap

Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan

Perdagangan yang terdaftar di BEI Periode

2015 - 2018

2. Bidang Penelitian : Ekonomi

3. Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap : Elon Manurung, SE, MM, Ak., CA

b. Jenis Kelamin : Laki-Laki

c. No. Serdos : 1310 3302 4036 60

d. Disiplin Ilmu : Ekonomi

e. Pangkat/Golongan : Lektor

f. Jabatan : Dosen STIE YAI

g. Fakultas/Jurusan : Akuntansi

h. Alamat : Jl. Kramat Raya no. 98 Jakarta Pusat

i. Telepon/Fax/E-mail : 08161975005 / [email protected]

j. Alamat Rumah : Jl. Gelong Baru Barat VI No. 1, RT. 005

RW. 003 Tomang, Grogol Petamburan,

Jakarta Barat 11440

4. Anggota Peneliti : Elon Manurung, SE, MM, Ak., CA

5. Pusat Penelitian : LPPM STIE YAI

6. Jumlah Biaya yang diusulkan : Rp. 8.000.000,00

Jakarta, 27 Januari 2021

Mengetahui

Ketua Lembaga Penelitian dan Peneliti

Pengabdian Kepada Masyarakat

(Dr. Hj. Nuzulul Hidayati, SE, Ak. M.M)

NIDN : 0317045702

(Elon Manurung, SE, MM, Ak., CA)

NIDN: 0328036102

Menyetujui untuk dilaksanakan,

Ketua STIE Y.A.I

( Dr. Reschiwati, SE, MM, Ak., CA )

NIDN : 0309116603

Page 3: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

2

2

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN

DAFTAR ISI

……………………………………………………………………………. 2

RINGKASAN

……………………………………………………………………………. 3

BAB 1 PENDAHULUAN

……………………………………………………………............. 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

……………………………………………............................... 7

BAB 3 METODE PENELITIAN

…………………………………………………………... 14

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

…………………………………....……... 15

BAB 5 BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

…………………………………............... 21

BAB 6 PENUTUP

…………………………………………………………………………... 22

DAFTAR PUSTAKA

…………………………………………………………………….......... 23

Page 4: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

3

3

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO AKTIVITAS DAN RASIO

SOLVABILITAS TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN

PERDAGANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2015-2018

RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris apakah

rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas berpengaruh

terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perdagangan sub

sektor perdagangan besar barang produksi dan konsumsi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2015-2018.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive

sampling. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder.

Terdapat 16 perusahaan yang memenuhi kriteria-kriteria sebagai

sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.

Variabel penelitian yang digunakan adalah rasio likuiditas, rasio

aktivitas, rasio solvabilitas dan pertumbuhan laba. Penelitian ini

menggunakan metode analisis data panel dan menggunakan aplikasi

program EViews 9.0.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio likuiditas,

rasio aktivitas dan rasio solvabilitas tidak berpengaruh signifikan

terhadap pertumbuhan laba.

Kata Kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas dan

Pertumbuhan Laba.

Page 5: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

4

4

BAB 1

PENDAHULUAN

Pertumbuhan laba merupakan kenaikan laba dari tahun

sebelumnya. Jumlah laba perusahaan dapat berubah tiap

periodenya karena perubahan penjualan, perubahan harga pokok

penjualan, peningkatan beban operasional, dan berbagai faktor

lainnya. Secara umum laba perusahaan akan meningkat dengan

tiga cara yaitu menaikkan nilai penjualan, menurunkan biaya, dan

gabungan dari keduanya. Apabila dua hal ini dapat dilakukan

sekaligus, maka laba perusahaan akan bertumbuh jauh lebih besar.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pertumbuhan laba tidak bisa terlepas

dari kinerja keuangan perusahaan. Manajemen perusahaan

menggunakan informasi pertumbuhan laba untuk mengevaluasi

kegiatan operasional perusahaan di masa lalu, sebagai dasar

penyusunan rencana kerja perusahaan di masa yang akan datang.

Evaluasi di bidang keuangan yang paling umum dilakukan di

antaranya adalah analisa terhadap laporan keuangan. Salah satu

alat analisis keuangan yang paling sering digunakan adalah rasio

keuangan.

Rasio keuangan merupakan perbandingan angka-angka saldo

perkiraan-perkiraan yang terdapat di neraca dan laporan laba rugi.

Perbandingan antara satu perkiraan dengan perkiraan yang lain

harus saling berhubungan sehingga hasilnya dapat diinterpretasikan

Page 6: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

5

5

untuk mengetahui kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Untuk

mendapatkan hasil yang maksimal, hasil perhitungan rasio

keuangan harus dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Rasio yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rasio likuiditas, rasio

solvabilitas, dan rasio aktivitas.

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang

jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang paling sering digunakan

dan rasio yang juga digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio

Lancar (Current Ratio). Alasan pemilihan variabel dalam penelitian

karena rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek yang akan

segera jatuh tempo. Semakin tinggi rasio lancar maka akan semakin

besar kemampuan perusahaan untuk membayar berbagai

tagihannya.

Rasio Solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan besarnya

aktiva sebuah perusahaan yang didanai dengan hutang. Artinya

seberapa besar beban hutang yang ditanggung oleh perusahaan

dibanding dengan aktivanya. Rasio solvabilitas yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER). Alasan

peneliti memilih Debt to Equity Ratio (DER) karena rasio ini

merupakan indikator hutang yang sering diperhatikan oleh investor

dimana hutang yang jumlahnya lebih kecil dari modal dan hartanya

masih bisa dibilang baik.

Page 7: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

6

6

Rasio Aktivitas adalah rasio yang menunjukkan keefektifan

sebuah perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.

Jenis rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Total Asset Turnover (TAT). Alasan pemilihan rasio ini karena

keefektifan perusahaan dalam menghasilkan penjualan dengan

menggunakan aktivanya dan memiliki keterkaitan dengan laba. Total

Assets Turnover (TAT) adalah perbandingan antara penjualan

dengan total aktiva suatu perusahaan dimana rasio ini

menggambarkan kecepatan perputarannya total aktiva dalam satu

periode tertentu.

Berdasarkan bukti empiris yang menghubungkan antara rasio

keuangan (CR, DER, TAT) terhadap pertumbuhan laba masih

menunjukkan hasil yang berbeda-beda, maka penelitian ini menguji

bagaimana pengaruh rasio-rasio keuangan tersebut terhadap

pertumbuhan laba terutama pada perusahaan perdagangan sub

sektor perdagangan besar barang produksi dan konsumsi yang

terdaftar di bursa efek indonesia ( BEI ) sejak tahun 2015-2018.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang

telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Peneliti memilih

perusahaan perdagangan sub sektor perdagangan besar barang

produksi dan konsumsi sebagai objek penelitian untuk mengetahui

apakah dengan menggunakan sampel yang berbeda hasilnya akan

sama dengan penelitian sebelumnya. Berdasarkan latar belakang

Page 8: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

7

7

yang telah diuraikan maka penulis mengangkat judul penelitian ini

dengan judul “PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO

AKTIVITAS DAN RASIO SOLVABILITAS TERHADAP

PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN

YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2015-2018”

Page 9: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

8

8

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Rasio Likuiditas

Rasio likuditas adalah rasio yang menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau

membayar utang jangka pendeknya. Rasio likuiditas

merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan

membayar semua kewajiban fianansial jangka pendek pada

saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang

tersedia. Likuiditas tidak hanyaberkenaan dengan keadaan

keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan

dengan kemampuannya mengubah aktiva lancar tertentu

menjadi uang kas. Apabila perusahaan mampu memenuhi

kewajiban yang dimiliki, maka perusahaan tersebut likuid,

namun apabila mereka tidak mampu memenuhi kewajibannya

berarti perusahaan tersebut ilikuid. Semakin tinggi tingkat

likuiditasnya, maka kinerja perusahaan dianggap semakin

baik. Perusahaan dengan rasio likuiditas tinggi biasanya lebih

mudah dalam mendapatkan bantuan keuangan dari pihak lain.

perhitungan rasio likuiditas tidak hanya berguna bagi

perusahaan, namun juga bagi pihak luar perusahaan. Bagi

pihak luar perusahaan seperti pihak penyandang dana

Page 10: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

9

9

Aset Lancar Current Ratio =

Kewajiban Lancar

(kreditor),investor, distributor, dan masyarakat luas rasio

likuiditas bermanfaat untuk menilai perusahaan dalam

membayar kewajiban kepada pihak ketiga.

Dari sekian banyak Rasio Likuiditas yang ada, Rasio yang

digunakan dalam Penerlitian ini adalah Rasio Lancar (Current

Ratio). Kasmir (2016:134) menerangkan bahwa: “Rasio

lancar atau (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka

pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat

ditagih secara keseluruhan”. Menurut Hanafi dan Halim

(2016:77) menyatakan bahwa Current Ratio dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Aset Lancar: Kas + Setara dengan Kas.

Kewajiban Lancar: Kewajiban yg jatuh tempo <1th.

B. Rasio Solvabilitas Rasio Solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan

besarnya aktiva sebuah perusahaan yang didanai dengan

hutang. Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2016:81)

Page 11: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

10

10

Rasio Solvabilitas adalah “Rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka

panjangnya”. Rasio ini juga mengukur likuiditas jangka panjang

perusahaan dan dengan demikian memfokuskan pada sisi

kanan neraca. Artinya, seberapa besar beban hutang yang

ditanggung oleh perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.

Rasio ini menunjukan seberapa banyak aset perusahaan yang

dimiliki oleh pemegang saham dibandingkan dengan aset yang

dimiliki oleh Kreditor (pemberi hutang). Jika pemegang saham

memiliki lebih banyak aset, maka perusahaan tersebut

dikatakan kurang Leverage. Namun jika kreditor (pemberi

Hutang) memiliki mayoritas aset, maka perusahaan yang

bersangkutan dikatakan memiliki tingkat leverage yang tinggi.

Perusahaan yang memiliki rasio solvabilitas yang tinggi memiliki

resiko kerugian yang lebih besar daripada perusahaan dengan

rasio solvabilitas yang rendah karena hal ini akan berdampak

timbulnya risiko kerugian lebih besar.

Dari antara bermacam-macam jenis-jenis rasio solvabilitas,

maka dalam penelitian ini yang di yaitu Rasio Hutang terhadap

Ekuitas (Debt to Equity Ratio). Menurut Kasmir (2016:157) debt

to equity ratio (DER) adalah “Debt to Equity Ratio merupakan

rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas.

Untuk mencari rasio ini dengan cara membandingkan antara

Page 12: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

11

11

Total Hutang Debt to Equity Ratio =

Total Ekuitas

seluruh hutang, termasuk hutang lancar dengan seluruh

ekuitas”. Debt to Equity Ratio dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

Keterangan:

Total Hutang: Total Kewajiban Lancar + Total Kwajiban

Jangka Panjang + Total Kewajiban Lain-lain

Total Ekuitas: Total Modal Sendiri.

C. Pertumbuhan Laba

Laba secara operasional merupakan perbedaan

antara pendapatan yang direalisasi selama satu periode

dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut.

Laba dalam ilmu ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan

kekayaan seorang investor sebagai hasil menanam modalnya,

setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan

penanaman modal tersebut. Pengertian laba menurut

Soemarso (2010:230) adalah “Selisih lebih pendapatan atas

beban sehubungan dengan kegiatan usaha. Apabila biaya

(beban) lebih besar dari pendapatan, selisihnya disebut rugi.

Laba atau rugi merupakan hasil perhitungan secara periodik

(berkala). Dwi Martani (2012:113) menyatakan bahwa “Laba

Page 13: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

12

12

merupakan pendapatan yang diperoleh apabila jumlah

finansial (uang) dari asset neto pada akhir periode (di luar

dari distribusi dan kontribusi pemilik perusahaan)

melebihi aset neto pada awal periode”.

Menurut Angkoso (2006) laba memiliki beberapa

karakteristik sebagai berikut:

1. Laba didasarkan pada transaksi yang benar-benar

terjadi, yaitu timbulnya hasil dan biaya untuk

mendapatkan hasil tertentu.

2. Laba didasarkan pada postulat periodisasi, artinya

merupakan prestasi perusahaan pada periode

tertentu.

3. Laba didasarkan pada prinsip pendapatan yang

memerlukan pemahaman khusus tentang definisi,

pengukuran dan pengakuan pendapatan. Artinya

dilakukan berdasarkan jumlah uang yang akan diterima

atau diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau

yang akan diterima perusahaan.

4. Laba memerlukan pengukuran tentang biaya dalam

bentuk biaya historis yang dikeluarkan perusahaan

untuk mendapatkan pendapatan tertentu.

5. Laba didasarkan pada prinsip penandingan (matching)

antara pendapatan dan biaya yang relevan dan

berkaitan dengan pendapatan tersebut, artinya hasil

Page 14: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

13

13

dikurangi biaya yang dikeluarkan dalam periode

yang sama.

Untuk menilai konsistensi perusahaan dalam menghasilkan

laba maka dapat ditentukan dari pertumbuhan laba. Menurut

Hanafi dan Halim sebagaimana dikutip Angkoso (2006:20)

menyebutkan bahwa pertumbuhan laba dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain:

1) Besarnya perusahaan

Semakin besar suatu perusahaan, maka ketepatan

pertumbuhan laba yang diharapkan semakin tinggi.

2) Umur perusahaan

Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman

dalam meningkatkan laba, sehingga ketepatannya masih

rendah.

3) Tingkat Leverage

Bila perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi, maka

manajer cenderung memanipulasi laba sehingga dapat

mengurangi ketepatan pertumbuhan laba.

4) Tingkat penjualan

Tingkat penjualan di masa lalu yang tinggi, semakin tinggi

tingkat penjualan di masa yang akan datang sehingga

pertumbuhan laba semakin tinggi.

5) Perubahan laba masa lalu

Page 15: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

14

14

LabaBersihTahunt – LabaBersihTahunt−1 Pertumbuhan Laba =

LabaBersihTahunt−1

Semakin besar perubahan laba masa lalu, semakin tidak

pasti laba yang diperoleh di masa mendatang.

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan laba, disebutkan bahwa salah satu faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan laba adalah besarnya

perusahaan. Salah satu indikator untuk melihat besarnya

perusahaan dapat dilihat dari tenaga kerja yang dimiliki

perusahaan tersebut. Dengan memiliki banyak tenaga kerja,

hal tersebut bisa membantu perusahaan dalam menjalankan

perusahaannya guna mencapai tujuan yang diharapkan.

Namun begitu pertumbuhan laba juga dapat dipengaruhi oleh

faktor-faktor luar seperti adanya peningkatan harga akibat

inflasi dan adanya kebebasan manajerial (manajerial

discreation) yang memungkinkan manajer memilih metode

akuntansi dan membuat estimasi yang dapat meningkatkan

laba (Gunawan dan Wahyuni, 2013:65). Menurut Harahap

(2011:310) Pertumbuhan laba dihitung dengan cara

mengurangkan laba periode sekarang dengan laba periode

sebelumnya kemudian dibagi dengan laba pada periode

sebelumnya. Pertumbuhan laba dirumuskan sebagai berikut:

Page 16: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

15

15

Keterangan:

Laba Bersih Tahunt: Laba bersih tahun berjalan

LabaBersihTahunt-1: Laba bersih tahun sebelumnya.

D. Kerangka Pemikiran

H1

H2

H3

H4

E. Hipotesis Penelitian

H1: Rasio Likuiditas memiliki pengaruh terhadap

Pertumbuhan Laba H2: Rasio Aktivitas memiliki

pengaruh terhadap Pertumbuhan Laba H3: Rasio

Solvabilitas memiliki pengaruh terhadap

Pertumbuhan Laba

H4: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, dan Rasio

Ratio Likuiditas

(X1)

Ratio Aktivitas

(X2)

Ratio Solvabilitas

(X3)

Harga Saham

(Y)

Page 17: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

16

16

Solvabilitas memiliki pengaruh secara bersama-sama

terhadap Pertumbuhan Laba.

Page 18: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

17

17

BAB 3

METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel

Variable dependen (Y) dalam penelitian ini adalah Rasio

Likuiditas,. Sementara Variable Independen (X) terdiri dari

Rasio Likuiditas (X1), Rasio Aktivitas (X2), dan Rasio

Solvabilitas (X3).

Operasional Variable

a. Rasio Likuiditas (X1)

Rasio likuditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar

utang jangka pendeknya. Rasio inilah yang digunakan untuk

melakukan pengukuran dari seberapa likuidnya sebuah

perusahaan. Rasio Likuiditas pada penelitian ini

menggunakan Rasio Lancar atau Current Ratio (CR) dalam

metode penghitungannya. Current Ratio merupakan

perbandingan antara aset lancar dengan kewajiban lancar.

Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi

kewajiban-kewajiban lancar.

b. Rasio Aktivitas (X2)

Rasio Aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif

perusahaan memanfaatkan aset mereka untuk

Page 19: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

18

18

menghasilkan pendapatan. Rasio Likuditas pada penelitian

ini menggunakan Rasio Perputaran Total Aset atau Total

Asset Turnover Ratio (TAT) dalam metode

penghitungannya. Total Assets Turnover merupakan rasio

yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva

yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah

penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.

c. Rasio Solvabilitas (X3)

Rasio Solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan besarnya

aktiva sebuah perusahaan yang didanai dengan hutang.

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi

kewajiban- kewajiban jangka panjangnya. Rasio Solvabilitas

pada penelitian ini menggunakan Rasio Hutang Atas Modal

atau Debt to Equity Ratio (DER). Rasio Hutang Atas Modal

(Debt to Equity Ratio), merupakan rasio yang digunakan

untuk mengetahui hubungan antara utang jangka panjang

dengan jumlah modal sendiri yang telah diberikan oleh

pemilik perusahaan, dengan maksud untuk mengetahui

berapa jumlah dana yang disediakan kreditor dengan

pemilik perusahaan.

d. Variabel Dependen (Y)

Peneliti menggunakan data sekunder yang merupakan

Page 20: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

19

19

data yang telah dikumpulkan oleh suatu lembaga

pengumpulan data serta dipublikasikan agar bisa di gunakan

oleh masyarakat yang membutuhkan datanya. Dimana

variabel dependen merupakan variabel yang memiliki

ketergantungan dengan variabel lainnya. Menurut Sugiyono

(2011:61) variabel dependen merupakan variabel yang

dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Variabel

Dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Pertumbuhan Laba. Pertumbuhan laba merupakan

kemampuan perusahaan dalam meningkatan laba yang

diperoleh dibandingkan dengan laba yang diperoleh tahun

sebelumnya. Pertumbuhan menunjukan persentase

peningkatan atau penurunan nilai laba bersih yang

dihasilkan perusahaan dalam suatu periode.

Page 21: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

20

20

BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis Regresi Data

a. Common Effect Model (CEM)

Model common effect merupakan model sederhana yaitu

menggabungkan seluruh data time series dengan cross

section, selanjutnya dilakukan estimasi model dengan

menggunakan dengan menggunakan OLS (Ordinary Least

Square).Model ini menganggap bahwa intersep dan slop dari

setiap variabel untuk setiap objek observasi.

1. Tabel 4.1

Hasil Regresi Common Effect Model

Dependent Variable: Y

Method: Panel Least Squares

Sample: 2015 2018

Periods included: 4

Page 22: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

75

.

Sumber : Data yang diolah penulis menggunakan EViews 9.0 for windows

Berdasarkan tabel 4.1 model regresi linier berganda untuk common effect model:

Y = -0.086029 + 0.100667*X1 – 0.001018*X2 + 0.146186*X3

Keterangan:

Y: Pertumbuhan Laba

X1: Rasio Likuiditas

X2: Rasio Aktivitas

X3: Rasio Solvabilitas

b. Fixed Effect Model (FEM)

Metode ini mengasumsikan bahwa koefisien regresi (slope) tetap antara

waktu. Hasil perhitungan dengan menggunakan program Eviews.9, maka

output dari regresi menggunakan model Fixed Effect Model (FEM) adalah

sebagai berikut:

Cross-sections included: 16

Total panel (balanced) observations: 64

Variable

Coefficient

Std. Error

t-Statistic

Prob.

C

-0.086029

0.446577 -

0.192642

0.8479

X1 0.100667 0.184762 0.544846 0.5879

X2 -0.001018 0.000712 - 1.429481 0.1581

X3 0.146186 0.123953 1.179366 0.2429

R-squared

0.064305

Mean dependent var

0.235938

Adjusted R-squared 0.017520 S.D. dependent var 0.891328

S.E. of regression 0.883486 Akaike info criterion 2.650578

Sum squared resid 46.83282 Schwarz criterion 2.785508

Log likelihood -80.81850 Hannan-Quinn criter 2.703734

F-statistic 1.374476 Durbin-Watson stat 2.683111

Prob(F-statistic) 0.259234

Page 23: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

76

2. Tabel 4.2

Hasil Regresi Fixed Effect Model

Dependent Variable: Y

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Sample: 2015 2018

Periods included: 4

Cross-sections included: 16

Total panel (balanced) observations: 64

Linear estimation after one-step weighting matrix

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.821974 0.371077 -2.215101 0.0319

X1 0.407292 0.136589 2.981887 0.0046

X2 -0.000783 0.000826 -0.948335 0.3480

X3 0.305725 0.160945 1.899562 0.0639

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

Weighted Statistics

R-squared 0.307876 Mean dependent var 0.506692

Adjusted R-squared 0.031027 S.D. dependent var 1.103916

S.E. of regression 0.969454 Sum squared resid 42.29283

F-statistic 1.112072 Durbin-Watson stat 2.947950

Prob(F-statistic) 0.372360

Unweighted Statistics

R-squared 0.149088 Mean dependent var 0.235938

Sum squared resid 42.58927 Durbin-Watson stat 2.888159

Sumber: Data yang diolah penulis menggunakan EViews 9.0 for windows

rdasarkan tabel 4.5 model data regresi linier berganda untuk fixed effect

model:

Y = -0.821974 + 0.407292*X1 - 0.000783*X2 + 0.305725*X3

Keterangan:

Y: Pertumbuhan Laba

Page 24: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

97

X1: Rasio Likuiditas

X2: Rasio Aktivitas

X3: Rasio Solvabilitas

c. Random Effect Model (REM)

Tabel 4.6

Random effect model (REM)

Dependent Variable: Y

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Sample: 2015 2018

Periods included: 4

Cross-sections included: 16

Total panel (balanced) observations: 64

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.086029 0.491421 -0.175063 0.8616

X1 0.100667 0.203316 0.495126 0.6223

X2 -0.001018 0.000784 -1.299034 0.1989

X3 0.146186 0.136401 1.071743 0.2881

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 0.000000 0.0000

Idiosyncratic random 0.972204 1.0000

Weighted Statistics

R-squared 0.064305 Mean dependent var 0.235938

Adjusted R-squared 0.017520 S.D. dependent var 0.891328

S.E. of regression 0.883486 Sum squared resid 46.83282

F-statistic 1.374476 Durbin-Watson stat 2.683111

Prob(F-statistic) 0.259234

Unweighted Statistics

R-squared 0.064305 Mean dependent var 0.235938

Sum squared resid 46.83282 Durbin-Watson stat 2.683111

Sumber : Data yang diolah penulis menggunakan EViews 9.0 for windows

Page 25: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

98

Model Random Effect adalah metode yang akan mengestimasi data panel

dimana variabel gangguan mungkin akan saling berhubungan antar waktu

dan antara individu. Berdasarkan tabel 4.6 model regresi linier berganda untuk

model random effect model:

Y= -0.086029 + 0.100667*X1 - 0.001018*X2 + 0.001018*X3

Keterangan:

Y: Pertumbuhan Laba

X1: Rasio Likuiditas

X2: Rasio Aktivitas

X3: Rasio Solvabilitas

Page 26: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

99

BAB 5

BIAYA DAN JADUAL PENELITIAN

Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian

No Jenis Biaya Penelitian Biaya yang Diusulkan (Rp)

1. Honor 1.200.000

2. Pembelian Bahan Habis Pakai 545.000

3. Perjalanan 300.000

4. Lain-lain 955.000

5. Publikasi 5.000.000

JUMLAH TOTAL 8.000.000

Jadual Penelitian

No Jenis Kegiatan Penelitian

Waktu Pelaksanaan Penelitian

Tahun 2020-2021

Minggu ( Mulai Mid Desember )

1 2 3 4 5 6

1. Persiapan Penelitian (Uji Coba Instrumen

Penelitian)

2. Penyebaran/ Pengiriman Instrumen

Penelitian

3. Pengumpulan Instrumen Penelitian

4. Tabulasi Data Penelitian

5. Pengolahan Data Penelitian

6. Laporan Hasil Penelitian

7. Seminar Laporan Hasil Penelitian

8. Penyusunan Naskah Publikasi Ilmiah

9. Evaluasi Akhir Proses Penelitian

Page 27: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

100

BAB 6

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujan yang telah

dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Nilai koefisien regresi variabel rasio likuiditas sebesar 0.100667

mengindikasikan bahwa rasio likuiditas berpengaruh positif terhadap

pertumbuhan laba. Nilai thitung < ttabel yaitu sebesar 0.495126 < 1.67065

dengan nilai signifikansi sebesar 0,6223 > 0,05 yang berarti rasio

likuiditas memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba.

Dengan demikian hipotesis penelitian H1 tidak terbukti.

2. Nilai koefisien regresi variabel rasio aktivitas sebesar -0.001018

mengindikasikan bahwa rasio aktivitas berpengaruh negatif terhadap

pertumbuhan laba. Nilai thitung < ttabel yaitu sebesar -1,299034 < 1,67065

yang berarti berpengaruh negatif, dengan signifikansi sebesar 0,1989 >

0,05 yang berarti rasio aktivitas memiliki pengaruh tidak signifikan

terhadap pertumbuhan laba. Dengan demikian hipotesis penelitian H2

tidak terbukti.

3. Nilai koefisien regresi variabel rasio solvabilitas sebesar 0.146186

mengindikasikan bahwa rasio solvabilitas berpengaruh positif terhadap

pertumbuhan laba. Nilai thitung < ttabel yaitu sebesar 1,071743 < 1,67065

yang berarti berpengaruh positif, dengan signifikansi sebesar 0,2881 >

0,05 yang berarti rasio solvabilitas memiliki pengaruh tidak signifikan

Page 28: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

101

terhadap pertumbuhan laba. Dengan demikian hipotesis penelitian H3

tidak terbukti.

4. Nilai fhitung 1,374476 < ftabel 2,76 dengan nilai signifikansi sebesar

0,259234 > 0,05 yang berarti rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio

solvabilitas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan laba. Nilai adjusted R-square sebesar

0.017520, artinya besarnya kofesien determinasi sebesar 0.017520. Hal

ini menyatakan bahwa variabel independen dipengaruhi oleh variabel

dependen sebesar 1.752% dan sisanya 98,248% sedangkan sisanya

dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. Dengan demikian

hipotesis penelitian H4 tidak terbukti.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dan dengan mempertimbangkan

keterbatasan yang ada, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah

sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat

memperluas sampel perusahaan, memperbanyak variabel penelitian,

dan dapat mengembangkan dengan menambah jumlah data serta

memperpanjang periode penelitian.

2. Pengambilan periode penelitian yang hanya 2016-2018, diharapkan

untuk pengembangan penelitian selanjutnya dapat memperpanjang

periode penelitian agar hasil yang diperoleh dapat lebih mencerminkan

kondisi yang sebenarnya.

Page 29: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

102

DAFTAR PUSTAKA

Angkoso. 2006. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba

Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI”.

Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.

Cahyaningrum, Ndaru Hesti, 2012. “Analisis Manfaat Rasio Keuangan

Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Studi Kasus:Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005

sampai dengan 2010”. Skripsi, Universitas Dipenogoro.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM

SPSS 23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Gunawan, Ade dan Sri Fitri Wahyuni, 2013. “Pengaruh Rasio Keuangan

Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perdagangan

Indonesia”. Jurnal Manajemen & Bisnis Vol 13, No. 01, April 2013

ISSN 1693-7619.

Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim, 2016. Analisis Laporan Keuangan,

Edisi Kelima, Penerbit ISBN, Jakarta.

Hanafi MM, Halim A, 2014. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:UPP

STIM YKPN.

Page 30: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

98

Harahap, Sofyan Syarfri. 2011. “ Analisis Kritis Laporan Keuangan, Edisi

Kesatu”. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Harjito Agus, Martono. 2008. Manajemen Keuangan,edisi1.yogyakarta:

EKONISIA

Kasmir. 2013, Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Cetakan ke-6. Jakarta:

Rajawali Pers.

Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Mahaputra, I Nyoman Kusuma Adnyana. 2012. “Pengaruh Rasio-Rasio

Keuangan terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol

7 No 2: 243 254.

Martani, Dwi. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK.

Jakarta:Salemba Empat.

Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4.

Yogjakarta: BPFE.

Soemarso. 2010. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi 5. Cetakan keenam.

Jakarta: Rineka Cipta.

Sukma, Dennie Anggara. 2017. “PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT

TO EQUITY RATIO, PROFIT MARGIN TERHADAP

PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN LQ 45 YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA TAHUN 2011-2013”. Skripsi, Universitas Negeri

Semarang.

Page 31: PENELITIAN MANDIRI - repository.stie-yai.ac.id

99

Silvia, Agustina. 2012. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap

Perubahan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia:. Jurnal Wira Ekonomi

Mikroskil vol 2, no 2, hal 113-122

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administratif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulfida, Syahliza Amin NST. 2010. “Pengaruh Rasio Keuangan

Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Barang

Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi.

Medan : Universitas Sumatera Utara.

Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan.

Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Syamsuddin, Lukman. 2016. Manajemen Keuangan

Perusahaan:Konsep Aplikasi Dalam Perencanaan,

Pengawasan dan Pengambilan Keputusan. Jakarta:PT.

RajaGrafindo Persada.