penduduk dan tenaga kerja

41
Penduduk dan Tenaga Kerja Salah satu perintang pembangunan ekonomi di negara- negara yang sedang berkembang dan yang sekaligus merupakan ciri negara-negara tersebut ialah adanya ledakan penduduk (population explotion dan population pressure). Telah kita ketahui bahwa tujuan pembangunan ekonomi adalah peningkatan standar hidup penduduk negara yang bersangkutan. Yang bisa diukur dengan kenaikan pendapatan riil per kapita.Pendapatan riil atau output secara keseluruhan yang dihasilkan selama satu tahun deibagi dengan jumlah penduduk seluruhnya. Jadi standar hidup tidak akan dapat dinaikan kecuali juka output total menigkat dengan lebih cepat daripada pertumbuhan jumlah penduduk. Untuk mempengaruhi perkembangan output total diperlukan penambahan investasi yang cukup besar agar supaya dapat menyerap pertambahan penduduk, yang berarti naiknya pendapatan riil perkapita. Oleh karena itu sebenarnya terdapat perpacuan antara perkembangan pendapatan nasional rill(out put total) dengan perkembangan penduduk, dimana dapat dilihat bahwa arti pentingnya perkembangan penduduk adalah mengenai pengaruhnya terhadap standar hidup penduduk itu sendiri, terutama dalam hubungannya dengan persediaan bahan makanan dan sumber-sumber riil yang ada; yang semuanya ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup penduduk. Sebaliknya perkembangan ekonomi dapat pula mempengeruhi laju pertumbuhan penduduk.

Upload: abrar-aulia

Post on 25-Jun-2015

618 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penduduk Dan Tenaga Kerja

Penduduk dan Tenaga Kerja

Salah satu perintang pembangunan ekonomi di negara-negara yang sedang

berkembang dan yang sekaligus merupakan ciri negara-negara tersebut ialah adanya

ledakan penduduk (population explotion dan population pressure).

Telah kita ketahui bahwa tujuan pembangunan ekonomi adalah peningkatan standar

hidup penduduk negara yang bersangkutan. Yang bisa diukur dengan kenaikan pendapatan

riil per kapita.Pendapatan riil atau output secara keseluruhan yang dihasilkan selama satu

tahun deibagi dengan jumlah penduduk seluruhnya. Jadi standar hidup tidak akan dapat

dinaikan kecuali juka output total menigkat dengan lebih cepat daripada pertumbuhan

jumlah penduduk. Untuk mempengaruhi perkembangan output total diperlukan

penambahan investasi yang cukup besar agar supaya dapat menyerap pertambahan

penduduk, yang berarti naiknya pendapatan riil perkapita. Oleh karena itu sebenarnya

terdapat perpacuan antara perkembangan pendapatan nasional rill(out put total) dengan

perkembangan penduduk, dimana dapat dilihat bahwa arti pentingnya perkembangan

penduduk adalah mengenai pengaruhnya terhadap standar hidup penduduk itu sendiri,

terutama dalam hubungannya dengan persediaan bahan makanan dan sumber-sumber riil

yang ada; yang semuanya ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup penduduk.

Sebaliknya perkembangan ekonomi dapat pula mempengeruhi laju pertumbuhan

penduduk.

Lester R Brown dari Kementrian Pertanian Amerika Serikat (tahun 1965) telah

menunjukan bahwa bahan makanan perorang di Asia memperlihatkan angka-angka yang

menurun sebesr 4% sejak tahun 2965 dan Amerika Latin angka itu menurun sebesar 6%.

Tampaknya prospek tesedianya bahan makanan di Asia, Amerika Latin dan afrika

selama beberapa tahun yang akan datang tidak akan terjadi surplus sepeti yang telah

pernah diramalka oleh para ahli Kedaan kekeurangan bahan makanan ini mungkin sekali

tidak dialami di negara-negara yang telah maju. Tetapi untuk negara-negara yang sedang

berkembang bahan makanan merupakan masalah yang selalu harus dipikirkan dan selalu

merupakan bahan pembicaraan.

Ada teori-teori yang memperbincangkan mengenai bebrapa jumlah penduduk yang

seharusnya atau cocok bagi suatu negara Untuk itu ada teori penduduk yang dikenal

Page 2: Penduduk Dan Tenaga Kerja

PendapatanPer kapita

Jumlah PendudukP

dengan ‘ teori penduduk optimum” (optimum [opulation theory). Adapun yang dimaksud

dengan penduduk optimum ialah jumlah penduduk yang dapat memberikan/menghasilkan

tingkat upah riil atau tingkat penghasilan riil perkapita yang maksimum. Keadaan ini

digambarkan pada Gambar 3.1 dibawah pada titik P.

Pada pokoknya seori ini mengatakan bahwa apabila tingkat teknologi, sumber-

sumber alam, selera, tidak mengalami perubaha, maka akan terdapat suatu jumlah

penduduk yang dapat memaksimumkan penghasilan riil perkapita. Apabila penduduk

berkurang dan menjadi lebih sedikit dari jumlah penduduk optimum maka akan berarti

semakin sempitnya pasar bagi hasil-hasil produksi sebagai akibat dari pembagian kerja dan

produksi massa. Sebaliknya apabila penduduk bertambah dan menjadi lebih besar daripada

jumlah penduduk optimum , maka akan berlaku law of diminishing returns. Apabila

penduduk bertambah tetapi belum mencapai jumlah optimumnya maka disini masih

berlaku increasing return. (lihat gambar 3.2). konsep penduduk optimum ini memiliki

beberapa kelemahan, yaitu tidak ada orang yang dapat menentukan besarnya jumlah

penduduk yang optimum itu, karena kenyataanya keadan mesyarakattidak begitu statis

seperti yang dianggap oleh teori ini. Banyak perubahan-perubahan dalam selera, sumber-

sumber alam baru ditemukan, teknoligi juga berubah. Akibatnya jumlah penduduk

optimum ini akan dapat berubah-ubah pula.

Gambar 3.1.Jumlah Penduduk Optimum

A. PERANAN PENDUDUK DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

Kapasitas yang rendah dari negara sedang berkembang untuk meningkatkan output totalnya harus diimbangi dengan penurunan tingkat perkembangan pendudukm sehingga penghasilan riil per kapita akan dapat meningkat. Dengan kapasitas yang rendah untuk

IncreasingReturn

Maksimum pendapatanPer kapita

IncreasingReturn

IncreasingReturn

Page 3: Penduduk Dan Tenaga Kerja

menaikan output totalnya dan tanpa diimbangi dengan turunnya tingkat perkembangan penduduk, maka akan terjadi penundaan pembangunan ekonomi.

Ada aspek penduduk yang perlu diperhatikan dinegara-negara sedang berkembang, yaitu:

- Adanya tingkat perkembangan penduduk yang relatif tinggi.- Adanya struktur umur yang tidak favorabel.- Tidak adanya distribusi penduduk yang seimbang/merata.- Tidak adanya tenaga kerja yang terdidik dan terlatih.

1. Tingkat Perkembangan penduduk yang Tinggi

Penduduk memiliki dua peranan dapam pembangunan ekonomi, satu dari segi permintaan dan yang lain dari segi penawaran. Dari segi permintaan penduduk yang cepat tidaklah selalu merupakan penghambat bagi jalannya pembangunan ekonomi jika penduduk ini mempunyai kapasitas yang tinggi dihasilkan. Ini berarti tingkat pertambahan penduduk yang tinggi disertai dengan tingkat penghasilan yang tinggi pula. Jadi pertambahan penduduk dengan tingkat penghasilan yang rendah tidak ada gunanya bagi pembangunan ekonomi.

Tidak ada suatu keragu-raguan terhadap sejarah di negara-negara yang sudah maju bahwa pertambahan penduduk yang pesat justru menyumbang terhadap kenaikan penghasilan riil perkapita. Ini disebabkan karena negara-negara yang sudah maju tersebut telah siap dengan tabungan yang akan melayani kebutuhan investasi. Tambahan penduduk justru akan menambah potensi masyarakat untuk menghasilkan dan juga sebagai sumber permintaan yang baru. Keadaan ini dapat kita hbungkan dengan teori dari Profesor A. Hansen mengenai stagnasi sekular (Secular Stagnation), yang justru akan meniptakan/memperbesar permintaan agregatif, terutama investasi. Para pengikut Keynes tidak melihat tambahan penduduk sekedar sebagai tambahan penduduk saja, tetapi juga melihat adanya suatu kenaikan dalam daya beli (purchasing power). Disamping itu para pengikut Keynes juga mengannggap adanya kemajuan, meningkatnya produktivitas tenaga kerja dan permintaan tenaga kerja ini akan selalu mengiringi kenaikan jumlah penduduk.

Kalau seandainya terjadi penurunan jumlah penduduk maka akan terjadi pula penurunan dalam rangsangan untuk mengadakan invesasi dan ermintaan agregaritif juga akan turun. Juka perkembangan penduduk tertunda maka akumulasi lapital juga akan lesu karena beberapa alasan, yaitu wiraswasta akan mengira bahwa pasr menjadi semakin sempit. Sedangkan karena tingkat keuntungan merupakan fungsi dari luasnya pasar, maka investasi yang tergantung pada tingkat keuntungan, akan menjadi berbahawa dan akibatnya akan menurun. Disamping pertambahan penduduk juga akan mendorong adanya perluasan investasi karena adanya kebutuhan perumahan yang semakin besar dan juga kebutuhan-kebutuhan yang bersufat umum seperti jalan raya, fasilitas pengangkutan umum, persediaan air minum, kesehatan dan sebagainya. Kebutuhan akan kapital dalam bidang ini relatif lebih besar dari pada bidang-bidang lain sehingga penurunan tingkat perkembangan pendidikan akan mengakibatkan turunnya akumulasi kapital.

Bagi negara-negara yang sedang berlembang keadaanya sama sekali terbalik, yaitu bahwa perkembangan penduduk yang vepat justru akan menghambat perkembangan dekonomi. Kaum Klasik seperti Adam Smith, David Ricardo dan Thomas Robert Malthus berpendapat bahwa akan selalu ada perlombaan antara tingkat perkembangan output dengan tingkat perkembangan penduduk, yang akhirnya akan dimenangkan oleh perkembangan penduduk. Jadi karena penduduk juga berfungsi sebagai tenaga kerja, maka

Page 4: Penduduk Dan Tenaga Kerja

paling tidak akan terdapat kesulitan dalam lapangan penyediaan pekerjaan. Kalau penduduk itu dapat memperoleh pekerjaan, maka hal ini dpat meningkatkan kesejahteraan bangsanya. Tetapi kalau mereka tidak dapat memperoleh pekerjaan, yang berarti mereka itu menganggur , maka justru akan menekan standar hidup bangsanya menjadi lebih rendah. Oleh karena itu penduduk yang selalu berkembang menuntut adanya perkembangan ekonomi yang terus-menerus pula. Semua ini memerlukan lebih banyak investasi yang bisanya berasal dari tabungan. Tabungan ini umunya tersedia dinegara-negara yang sudah maju. Bagi negara-negara sedang berkembang, perkembangan penduduk justru merupakan perintang perkembangan ekonomi, karena negara-negara ini sedikit sekali memiliki kapital. Usaha-usaha untuk mengadakan tabungan dirasa sangat susah dan memerlukan banyak pengorbanan.

Produktivitas penduduk dinegara-negara sedang berkembang adalah rendah sehingga mengakibatkan rendahnya produksi pula. Karena sebagian besar penduduk tinggal di desa dan hidupnya sebagian besar berasal dari sektor pertanian, maka hampir semua penghasilan yang didapatnya akan dikonsumsi seluruhnya. Seandainya ada sisa, hanya relatif kecil jumlahnya. Akibatnya tingkat investasi juga akan rendah.

Pertanyaan pokok yang muncul adalah bagaimana keadan penduduk sekarang ini di Dunia Ketiga. Menyumbang atau menyulitkan kesempatan terealisasikannya tujuan pembangunan ekonomi, tidak hanya bagi generasi yang akan datang.

a. Isu Kependudukan1. Apakah Dunia Ketiga (negara sedang berkembang) mampu memperbaiki

standar hidup penduduknya dengan laju pertumbuhan penduduk seperti sekarang ini. Seberapa jauh laju pertumbuhan penduduk yang cepat lebih mempersulit penyediaan jasa-jasa sosial seperti: perumahan, trasprtasi, sanitasi dan keamanan.

2. Bagaimana negara Dunia ketia dapat mengimbangi kenaikan yang cepat dalam perkembangan angkatan kerja. Apakah kesempatan kerja akan cukup banyak ataukah sekedar mempertahankan tingkat pengangguran yang ada?

3. Apakah akibat laju pertumbuhan penduduk yang tinggi bagi negara-nrgara miskin dalam menghidari kemiskinan absolut? Apakah persediaan pangan dunia dan distribusinya cukup tidak hanya untuk memberi makan penduduk yang jumlahnya telah diperkirakan untuk dasawarsa yang akan datang, tetapi juga dapat memperbaiki (tingkat gizi) sampai titik yang dianggap cukup.

4. Apakah negara-negara Duni ketiga akan dapat memperluas ruang cakup dan memperbaiki kulitas kesehatan dan sistem [endidikan sehingga tiap individu dapat memperoleh tingkat kesehatan yang cukup dan pendidikan yang minimal.

5. Sampai seberapa jauh tingkat hidup yang rendah merupakan faktor penting dalam membatasi kebebasan orang-orang tua untuk menentukan besarnya keluarga Apakah ada hubungan antara besarnya keluarga dan kemiskinan.

6. Sampai seberapa jauh meningkatnya kesejahteraan dan keinginan untuk berkembang lebih jauh di antara negara-negara yang telah maju ekonominya merupakan faktor penting dalam mencegah negara-negara miskin dalam menyediakan kebutuhan bagi penduduknya yang semakin bertambah itu. Apakah peningkatan kesejahteraan di negara maju justru merupakan kekuatan yang menggangu peningkatan standar hidup di negara-negara miskin.

Page 5: Penduduk Dan Tenaga Kerja

Sampai dengan Maret 1976, penduduk dunia telah melampaui jumlah 4

miliar. Proyeksi optimis oleh PBB jumlah penduduk mencapai 6,5 miliar sampai akhir tahun 2000 dan lebih dari 15 miliar pada akhir abad ke-21. hampir 2/3 jumlah penduduk menempati negara-negara sedang berkembang. Penduduk dunia sangat tidak seimbang distribusinya berdasarkan atas daerah/wilayah tingkat kelahiran dan kematian, dan atas dasr struktur umur.

Lebih dari 2/3 penduduk dunia tahun 1977 hidup di negara sedang berkembang dan kurang dari 1/3 hidup di negara yang ekonominya sudah maju. Tingkat pertumbuhan penduduk juga lebih tinggi di negara-negara sedang berkembang daripada dinegara-negara maju, sehingga tampak pada gambar 3.2. bahwa distribusi pada tahun 2000 berbeda dengan distribusi pada tahun 1950 yaitu ada tambahan penduduk sebesar ± 4 miliar selama 50 tahun dengan 60 %-nya (2,5 miliar) berada di negara-negara Asia ini menunjukan adanya kenaikan sebesar 300% selama 50 tahun, sedangkan di Afrika dan Amerika Latin jumlah kenaikannya kira-kira 400% (1 miliar orang), sehingga pada tahun 2000 di ketiga benua tersebut jumlah penduduknua meliputi 80% dari penduduk dunia sedangkan sebelumnya tahun 2950 hanya meliputi 70%. Di lain pihak jumlah sebelumnya tahun 2000 di ketiga benua tersebut jumlah penduduknyameliputi 80% dari penduduk dunia, sedangkan sebelumnya tahun 1950 hanya meliputi 70%. Dilain pihak jumlah relatif penduduk di amerika Utara, Eropa dan Ini Sovyet menurun menjadi 20% dari 30% jumlah penduduk dunia.

Gambar 3.2.Penyebaran Penduduk meurut Daerah Geografis

b. Trend FertilitasLaju pertumbuhan penduduk secara kuantitatif diukur sebagai

presentase pertumbuhan bersih terhadap jumlah penduduk karena pertumbuhan alami natural an migrasi internasional bersih. Pertumbuhan (natural) adalah perbedaan antara kelahiran dan kematian atau secara tknis

Tahun 1950,Jumlah Penduduk

2.480.000.000

Tahun 2000,Proyeksi Penduduk

6.500.000.000

Page 6: Penduduk Dan Tenaga Kerja

merupakan perbedaan antara fertilitas dan mortalitas. Migrasi internasional sekarang ini tidak begitu penting artinya dalam laju pertumbuhan penduduk.

Antara negara sedang berkembang dan negara maju, perbedaan laju pertumbuhan penduduk disebabkan oleh tingkat kelahiran (fertilitas) di negara sedang berkembang pada umumnya lebih tinggi dari pada di negara-negara maju.

Rata-rata laju pertumbuhan penduduk di negara sedang berkembang saat ini adala 2,5 pertahun, sedangkan di negara yang maju angka pertumbuhan itu hanya sitinggi 1% pertahun. Jumlah kelahiran di negara sedang berkembang kira-kira 30-50 per 1000 penduduk, sedangkan di negara maju angka ini kurang dari 30 per 1000 penduduk. Sebab-sebab yang menonjol adalah karena umumnya penduduk di negara-negara berkembang kawin pada usia muda, tetapi disamping itu dengan adanya perbaikan ekonomi (terutama Taiwan, singapura, Korea Selatan dan Hongkong) angka kelahiran ini mulai turun.

Pada sisi lain perbedaan angka kematian di negara maju dan negara sedang berkembang sudah semakin sempit. Ini disebabkan oleh adanya perbaikan tingkat kesehatan di negara-negera sedang berkembang bersama dengan semakin baiknya perekonomian dan pendidikan. Namun demikian rata-rata umur dinegara sedang berkembang masih 20 tahun lebih pendek daripada rata-rata umur di negara maju.

Pada tahun 1950, rata-rata umur (life expetancy) di negara sedang berkembang adalah antara 35-40 tahun dibanding dengan rata-rata umur 62-65 tahun di negara maju. Pada tahun 1975 perbedaan ini kira-kira tinggal 19/20 tahun kareana rata-rata umur di negara sedang berkemban meningkat menjadi 52 tahun, sedangkan rata-rata umur di negara maju meningkat menjadi 71 tahun. Rata-rata umur sekarang ini yang terpendek terdapat di Afrika (46 Tahun) sedangkan yang tertinggi adalah di eropa (72 tahun).

Pada umunya tingkat kelahiran yang tinggi dihubungkan dengan kemiskinan nasional. Namun adalah keliru bila kita menyimpulkan bahwa berhubungan angka kelahiran yang tinggi pada umunya terdapat di negara miskin, sedangkan angka kelahiran rendah terdapat dinegara maju, maka dengan meningkatkan pendapatan per kapita lalu tingkat kelahiran akan menurun.

Juga tidak ada kepastian hubungan antara laju pertumbuhan pendapatan nasional dengan tingkat kelahiran. Namun jelas ada bukti bahwa ada hubungan positif antara distribusi pendapatan dengan tingkat kelahiran. Tingkat kelahiran yang rendah terdapat di negar-negara yang distribusi pendapatannya lebih merata, sedangkan di negara-negara yang distribusi pendapatannya kurang merata tingkat kurang merata tingkat kelahirannya lebih tinggi.

c. Pertumbuhan Penduduk dan Kebutuhan InvestasiUntuk meningkatkan output, tambahan investasi harus cukup besar

sehingga dapat meningkatkan penghasilan riil perkapita. Biasanya untuk negara-negara yang sedang berkembang Incremental Capital Output Ratio (ICOR) berkisar diantara 3 sampai 4, yang berarti bahwa untuk satu unit kenaikan output dibutuhkan kenaikan jumlah kapital sebanyak 3 sampai 4 unit. Sedangkan tingkat perkembangan penduduk kira-kira sebesar 3%

Page 7: Penduduk Dan Tenaga Kerja

Persentase kenaikan penduduk dan penghasilan

Pertambahan Pendududuk

Pertambahan PenghasilanP

W

T

wpt

setahun . Oleh karena itu untuk mempertahankan tingkat/standar hidup, paling tidak pada tingkat sekarang, maka negara-negara sedag berkembang harus mampu menabung sebesar 9 sampai 12%, dari penghasilan nasionl setahun dan kemidian menginvestasikanya kembali. Tetapi tampaknya negara-negara sedang berkembang mengalami kesulitan untuk mencapai tingkat tabungan lebih dari 4 sampai 5% setahun, sedangkan menurut Profesor Arthur Lewis, tabungan harus ditingkatkan dari 5% sampai 10% setahun untuk mempertahankan tingkat penghasilan riil perkapita yang sama besarnya tiap tahun.

Kesulitan melaksanakan pembangunan ekonomi di negara-negara sedang berkembang itu dapat dilihat pada Gambar 3.3. dibawah. Menurut anggapan Malthus, negara-negara yang sedang berkembang itu ditandai oleh apa yang disebut dengan : “perangkap pada keseimbangan pendapatan yang rendah “(low level equilibrium trap” atau disebut juga :the Malthusion population trap”). Ini berarti bahwa pada tingkat penghasilan yang subsistence apabila terdapat kenaikan penghasilan yang sedikit saja akan mengakibatkan penduduk berkembang lebih pesat dari biasanya dan lebih tinggi daripada tingkat perkembangan penghasilan itu sediri. Akibatnya tingkat penghasilan perkapita aka turun lagi pada tingkat yang jauh lebih rendah dari semula. Tetapi sebalknya apabila penghasilan itu turun lagi di bawah tingkar\t subsistence, penduduk akan turun jumlahnya dengan tingkat yang lebih cepat dari pada tingkat penurunan jumlah penghasilan tersebut. Akibatnya penghasilan perkapita akan naiklagi dan kembali pada tingkat penghasilan semula, yaitu pada tingkat penghasilan subsistence. Keadaan ini disebut “keseimbangan yang stabil“ (stable equilibrium).

Dalam Gambar diatas terdapat dua kurva yaitu kurva pertumbuhan pendapatan dan kurva jumlah penduduk keduanya saling berpotongan pada dua kurva yaitu kurva jumlah penduduk. Keduanya saling berpotongan pada dua buah titik, yaitu titik-titik T dan W. Misalkan ada suatu sebab yang sedikit saja yang dapat menaikan tingkat penghasilan dari t ke p. maka ini akan membawa kenaikan jumlah penduduk dengan tingkat yang lebih cepat sehingga akan menurunkan tingkat penghasilan perkapita kembali pada

Level Equilibrium Trap

Page 8: Penduduk Dan Tenaga Kerja

tingkat ekuilibrium pada tingkat penghasilan t yang ditunjukan oleh perpotongan antara kedua kurva tersebut pada titik T.

Pada penghasilan per kapita setinggi w, juga terdapat suatu keseimbangan tingkat penghasilan tetapi keadaanya disebut “keseimbangan yang tak-stabil (unstable equilibrium). Suatu perubahan sedikitsaja akan mengakibatkan turun atau naiknua tingkat penghasilan per kapita. Apabila ada kekuatan yang mengakibatkan turuya penghasilan per kapita maka penghasilan per kapita sebesar t. sedangkan apabila kekuatan itu mengakibatkan naiknya penghasilan perkapita, maka akan mendirong penghasilan per kapita untuk naik terus.

Kesimpulannya ialah bahwa untuk dapat membagi penghasilan per kapita nya negara-negara sedang berkembang, usaha yang Cuma kecil saja akan sia-sia belaka. Negara-negara sedang berkembang memerlukan kebijaksanaan sedemikian rupa agar dapat meningkatkan penghasilan per kapitanya meloncat dari titik t ke wsecara cepat. Ini berarti bahwa perekonomia harus menjalankan “dorongan yang besar” (big push). Atau perekonopmian harus memenuhi apa yang disebut “usaha minimum yang sangat perlu” (critical minimum efforts) untuk memecahkan “low income level equilibrium trap”tersebut.

2. Struktur umur yang Tidak Favorable

Negara-negara sedang berkembang memiliki tingkat kelahiran yang tinggi dan tingkat kematian yang rendah. Hal ini mengakibatkan adanya segolongan besar penduduk usia muda lebih besar proporsinya darpada golongan penduduk usia dewasa. Keadaan penduduk yang seperti ini disebut sebagai penduduk yang berciri “expansive”.

Ini merupakan kebalikan dari keadaan di negara-negara maku.Proporsi yang besar dari penduduk usia muda ini tidak menguntungkan bagi pembangunan ekonomi, karena :

1. Penduduk golongan usia muda, cendrung untuk memperkecil angka penghasilan perkapita dan mereka semua merupakan konsumen dan bukan produsen dalam perekonomian tersebut.

2. adanya golongan penduduk usia muda yang besar jumlahnya disuatu negara akan mengakibatkan lebih banyak alokasi faktor-faktor produksi kearah “investasi-investasi sosial” dan bukan kearah “investasi-investasi kapital”.

3. Distribusi Penduduk yang Tidak Seimbang

Tingkat urbanisasi yang tinggi pada umunya telah dihubungkan dengan daerah-daerah yang secara ekonomis telah maju dan bersifat industri. Urbanisasi ini mempunyai pengaruh dan akibat-akibat yang berbeda di negara-negara yang sudah maju bila dibandingkan dengan di negara-negara yang sedang berkembang. Di negara-negara maju hanya sebagian kecil penduduk yang bekerja disektor pertanian. Urbanisasi biasanya terjadi karena adanya tingkat upah yang lebih menarik di sektor industri (dikota) daripada tingkat upah di desa (sektor pertanian)

untuk Indonesia masalah distribusi penduduk merupakan masalah yang

Page 9: Penduduk Dan Tenaga Kerja

utama, pulau jawa yang mempunyai penduduk 70% dari seluruh penduduk Indonesia, pulau-pulau yang jauh lebih besar seperti Sumatra, Kalimantan, Sukawesi, dan Irian (Papua) justru mempunyai kepadatan penduduk yang lebih rendah dibading di pulau Jawa.

4 Kualitas Tenaga Kerja yang Rendah

Rendahnya kualitas penduduk juga merupakan penghalang pembangunan ekonomi suatu negara. Ini disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan tenaga kerja. Untuk adanya perkembangan ekonomi, terutama industri, jelas sekali dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja yang mempunyai skill atau paling tidak dapat membaca dan menulis.

B. LEDAKAN PENDUDUK (POPULATION EXPLOSION)

Dari banyak penelitian kita mengetahui bahwa faktor utama yang menentukan perkembangan penduduk adalah tingkat kematian, tingkat kelahiran dan tingkat perpindahan penduduk (migrasi). Dua faktor utama yang sangat besar peranannya dalam mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk. Disamping itu jumlah penduduk yang besar secara absolut akan bertambah lebih cepat daripada jumlah penduduk kecil, walaupun laju pertumbuhan sama. Dari pengalaman yang ada, laju pertumbuhan penduduk selalu meningkat bagi dunia secara keseluruhan sampai awal abad ke-20. kemudian dapat diperkirakan lamanya waktu yang dibutuhkan bagi suatu jumlah pendudu untuk menjadi dua kali lipat (doubling time) apabila kita mengetahiu tingginya laju pertumbuhan penduduk itu. Misalnya laju pertumbuhan penduduk 2% pertahun, maka waktu pelipatan dua (doubling time) adalah 70:2 atau 35 tahun.

1. Tingakat Kematian (death Rate)

Ada empat faktor yang menyumbang terhadap penutunan angka kematian pada umunya :a. Adanya kenaikan standar hidup sebagai akibat kemajuan teknologi dan

meningkatnya produktivitas tenaga kerja serta tercapainya perdamaian dunia ygcukup lama.

b. Adanya perbaikan pemeliharaan kesehatan umum (kesehatan masyarakat), maupun kesehatan individu.

c. Adanya kemajuan dalam bidang ilmu kedokteran serta diperkenalkannya lembaga-lembaga kesehatan umum yang moderen, World Health Organization (WHO) sehingga dapat mengurangi jumlah orang yang terserang penyakit.

d. Meningkatnya penghasilan riil per kapita, sehingga orang mampu membiayai hidupnya dan bebas dari kelaparan dan penyakit, dan selanjutnya daparhidup dengan sehat.

Disamping itu kenaikan tingkat penghasilan memungkinkan tumbuhnya pemeliharaan kesehatan umum dan lingkungan serta ilmu-ilmu

Page 10: Penduduk Dan Tenaga Kerja

kedokteran serta praktek-prakteknya. Bagi negara-negara sedang berkembang turunnya tingkat kematian belum merata di semua negara. Pada umunya penurunan tingkat kematian sejak tahun 1940 di negara-negara sedang berkembang terutama disebabkan oleh adanya penemuan dalam cara-cara oengobatan penyakit dengan biaya relatif rendah. Penyebarancara-cara pengobatan baru ini sebagian besar melalui berbagai hubungan antara negara-negara tersebut dengan negara-negara maju.

2. Tingkat Kelahiran (Birth Rate)

Di negara-negara industri pertumbuhan penduduk berlangsung terus disamping adanya penurunan tingkat kelahiran, misalnya di Perancis, Amerika Serikat dan Inggris, tingkat kelahiran terus menurun sejak abad kesembilan belas sampai awal abad pertengahan ini. Hanya setelah Perang Dunia ke-2, tingkat kelahiran meningkat dan mempercepat tingkat pertambahan penduduk. Tingkat kelahiran lebih dihubungkan dengan perkembangan ekonomi melalui pola-pola kebudayaan seperti umur perkawinan, status wanitanya, kedudukan antara rural dan urban serta sifat-sifat dari sistem famili yang ada. Pada beberapa negara seperti di irlandia, kelangkaakn tanah dan pembatasan keluarga terjadidi daerah pedesaan. Di Inggris dan Amerika Serikat, dorongan untuk adanya pembatasan jumlah anggota keluarga timbul dari adanya keinginan untuk menikmati standar hidup yang lebih tinggi. Walaupun program keluarga berencana sedang berkembang (Indonesia, Filipina dan sebagainya), namun tingkat kelahiran masih dikatakan tinggi disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan masih primitifnya struktur sosial dan kebudayaan. Dalam dasawarsa 1971-1980 diharapkan tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia akan berkisar pada 1,8% tahun, tetapi hasil sensus penduduk tahun 1980 menunjukan tingkat pertumbuhan penduduk 2,4% per tahun Dinegara yang sudah maju, terutama di negara-negara Barat, penurunan tingkat kematian sunguh-sunguh telah diikuti oleh suatu penurunan tingkat kelahiran pula. Oleh karena itu ada seorang profesor, yaitu E.E Hagen, menganggap bahwa tingkat kelahiran itu ditentuakn oleh tingginya tingkat kematian. Tingkat kelahiran disesuaikan dengan tingginya tingkat kematian dengan maksud agar suatu keluarga memiliki jumlah anak yang sedikit dan dapat hidup sampai hari tua. Dengan demikian keturunannya akan dapat kekal adanya. Di sebagian besar negara Eropa, telah terjadi pula suatu penurunan kematian yang lambat, kemudian tingkat kelahiran mulai mengikutinya, dalam seperempat abad yang terakhir dari abad 19. jadi pada mulanya tingkat kematian menurun, sedangkan tinrkat kelahiran tetap, yang ini membuahkan pembangunan ekonomi. Setalah itu tingkat kelahiran menurun dengan cepat dan mengejar cepatnya penurunan tingkat kematian.

Keadaan tersebut berbeda dengan keadan ini dinegara-negara sedang berkembang, di mana turunnya tingkat kelahiran belum tampak, bahkan di beberapa negara tingkat kelahiran masih menunjukan gejala-gejala yang meningkat sampai awal 1970-an. Tahun1960-an, negara-negara yang sedang berkembang memiliki tingkat kelahiran diantara 40 san 50 per 1000 orang per tahun, sedangkan di negar-negara yang maju angka itu berkisar antara 20 per m100 orang per tahun.

Per Seribu

DaerahTingkat

PerkembanganTingkat

KelahiranTingkat

KematianAfrika 25 46 23

Page 11: Penduduk Dan Tenaga Kerja

Amerika Utara 16 24 9Ameriaka Latin 28 40 14

Jepang 10 17 7Asia Selatan 24 42 20

Eropa 9 19 10Uni Sovyet 16 24 7

Sumber : Goran Ohlin, Population Control and Economic Development, Development Centre of the Organization for Economic Coperation and Development 1967, halaman 13

Gambar ?.?Transisi Demografi di Negara Maju

Tahap I menggambarkan keadaan dimana laju pertumbuhan penduduk pada tingkat yang rendah, tetapi baik tingkat kematian dan tingkat kelairan tinggi. Tahap ke-II ditandai dengan menurunya tingkat kematian, tetapi tingkat kelahiran tetap tinggi. Tingkat kematian turun karena adanya perbaikan taraf hidup dan perbaikan kesehatan dengan berkembangnya pengetahuan kedokteran. Tahap III menunjukan keadaan dimana tingkat kematian masih terus turun dan dibarengi pula oleh turunya tingkat kelahiran, sehingga laju pertumbuhan penduduk juga rendah. Dalam tahap III terlihat laju pertumbuhan penduduk meningkat karena tingkat kematian menurun dan tingkat kelahiran tetap tinggi.

35

30

25

20

15

10

5

1800 1840-50 1880-1910 1976

Tahap I Tahap II Tahap III

Tingkat Kelahiran

Tingkat KematianTingkat Kelahiran dan Kematian Per

tahun per 1000

Page 12: Penduduk Dan Tenaga Kerja

Gambar 1.?Transisi Demografi di Negara Sedang Berkembang

Bagi negara sedang berkembang sampai dengan tahun 1970-an pola perkembangan penduduknya masih tampak berbeda-beda. Ada negara-negara yang sudah berada pada tahap III, tetapi masih ada yang berada pada tahap II.

Negara-negara seperti Taiwan, Korea Utara, Chili, Sri Langka (kasus A0 sudah berada pada tahap III, dimana mulai pada tahun 1950-an negara-negara ini mengalami penurunan tingkat kematian tetapi tingkat kelahiran masih tetap tinggi. Ternyata 15 tahun krmudia tingkat kelahiran mulai turun mendekati tingkat kematian. Dengan demikian periode di mana penurunan tingkat kelahiran yang menyusul turunya tingkat kematian menjadi lebih pendek (15tahun) di negara sedang berkembang daripada di negara maju *45 tahun).

Di lain pihak ada negara-negara di bagian Asia Selatan, Asia Tenggara, Afrika, Amerika Latin (kasus B) yang belum mencapai tahao III sampai dengan tahun 1970-an, karena tingkat kematian di negara tersebut sudah menurun, tetapi belum diikuti oleh menurunnya tingkat kelahiran. Mengapa hali ini terjadi?? Tidak lain karena adanya kemiskinan dan kemelaratan yang dibarengu sostem sosial dan perkawinan pada usia muda.

3. Migrasi

Migrasi mempinyai peranan juga dalam menentukan tingkat pertumbuhanpenduduk. Oleh kerena itu tingkat pertumbuhan penduduk tidak dapatdiperhitungkan hanya dari tingkat kematian saja. Penduduk di Amerika Latin dan Amerika Utara meningkat karena alasan migrasi.

Bagi negara-negara sedang berkembang migrasi tidaklah berarti dalam peningkatan jumlah penduduk ataupun dalam pengurangan jumlah penduduk. Perpindahan penduduk keluar negeri dari negara-negara yang sedang berkembang tidaklah mungkin dapat terlaksana lagi guna mengurangi kepadatan penduduknya . hal ini disebabkan banyak negara seperti Auetralia, Rhodesia dan Suriname tidak bersedia menerima perpindahan penduduk dari negara-negara sedang berkembang yang padat penduduk-nya, dengan alasan kesulitan-kesulitan integrasi sisoal dan rendahnya tingkat skill di negara-negara yang mengalami tekanan penduduk tersebut.

35

30

10

1900 1950 1965-70

Tahap I Tahap II Tahap III

Tingkat Kelahiran

Tingkat Kematian

Tingkat Kelahiran dan Kematian Per

tahun per 1000

40

45

Kasus A

Kasus B

Kasus A

Kasus B

Page 13: Penduduk Dan Tenaga Kerja

Akibat dengan penurunan tingkat kematian yang cepat dan tetap tingginya tingkat kelahiran dan kurang efektifnya migrasi, maka pertumbuhan penduduk akan tampak sangat cepat dan mengakibatkan terjadinya ledakan penduduk di negara-negara sedang berkembang.

C. PEMECAHAN MASALAH KEPENDUDUKAN

Masalah penduduk merupakan masalah yang sangat sukar untuk diatasi. Sebenarnya kita dapat menterapkan suatu kebijakan dari sudut tingkat kematian untuk mengurangi tingkat pertumbuhan denduduk, yaitu dengan mencegah penurunan tingkat kematian, atau dengan kata lain meningkatkan adanya kematian. Tetapi tindakan ini jelas bertentangan dengan hati nurani yang pada umumnya ingin hidup lama di dunia dan tentunya tidak dapat dilaksanakan. Cara lain yaitu dengan mengurangi kepadatan penduduk di negara-negara sedang berkembang, tetapi karena rendahnya tingkas skill dan adanya politik restriksi, maka hal ini juga sulit sekali dilaksanakan. Oleh karena itu kebijakan terakhir yang tampaknya akan da[at ditempuh ialah dengan memperngaruhi tingkat kelahiran yang mana cara ini sudah kelihatan diterima sebagai cara yang layak di negara-negara sedang berkembang. Program keluarga berencana sudah benyak dilaksanakan oleh sebagian besar negara-negara sedang berkembang. Tetapi dalam pelaksanaanya program tersebut masih kelihatan banyak sekali mengalami kesulitan.

Walaupn program leuarga berencana telah diterima oleh hampir semua negara sedang berkembang, tetapi belum semua penduduk atau semua orang yang tinggal di negara-negara itu bersedia melaksanakan program tersebut. Keadaan ini disebabkan oleh beberapa hal :1. Adanya kemelaratan dan buta huruf di negara-negara sedang berkembang,

bersama-sama dengan organisasi sosial yang masih bersifat tradisional, bertindak sebagai penghambat pelaksanaan keluaraga berencana terutama sekali mengenai pencegahan kehamilan.

2. Perkembangan ilmu obat-obatan dan ilmu kesehatan masih melupakan faktor-faktor psikologi dari orang-orang yang akan menjadi akseptor sehigga belum dapat mengurangi masalah tingkat kelahiran di negara-negara sedang berkembang.

D. PEMANFAATAN SUMBERDAYA MANUSIA (HUMAN RESOURCES)

1. Beberapa Konsep Ketenagakerjaan

Pembangunan ekonomi banyak dipengaruhi oleh hubungan antara manusia dengan faktor-faktor produksi yang lain dan juga sifat-sifat manusia itu dendiri. Yang kita maksud dengan “human resources” di sini ialah penduduk sebagai suatu keseuruhan. Dari segi penduduk sebagai faktor produksi, maka tidak semua penduduk dapat bertindak sebagai faktor produksi. Hanya penduduk yang berupa tenaga kerja (human power) yang dapat dianggap sebgai faktor produksi Tenaga kerja adalah pendudul pada usia kerja yaitu antara 15 sampai 64 tahun. Penduduk dalam usia kerja ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu angkatan kerja (labor force) dan bukan angkatan kerja.

Yang dimaksud dengan angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja, namun siap untuk bekerja atau sedang mencari pekerjaan pada tingkat upah yang

Page 14: Penduduk Dan Tenaga Kerja

berlaku. Kemudian penduduk yang bekerja adlah mereka yang melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa untuk memperolah penghasilan, baik yang bekerja penuh maupun yang tidak bekerja penuh. Di negara-negara sedang berkembang batas umur angkatan kerja lebih rendah (di Indonesia 10 tahun keatas) daripada di negara yang telah maju (15 tahun keatas). Demikian pula kuantitas dan kualitas angkatan kerja lebih rendah di negara-negara sedang berkembang daripada di negara-negara maju karena sebagian besar penduduk di negara-negara sedang berkembang berusia muda.

2. Macam-macam Pengangguran

Dalam pembangunan ekonomi ada tenaga-tenaga manusia yang disebut mengaggur dan setengah mengaggur. Tenaga kerja yang menganggur adalah mereka yang ada dalam umur angkatan kerja dan sedang mencari pekerjaan pada tingkat upah yang berlaku. Tenaga kerja yang tidak sedang mencari pekerjaan digolongkan dalam angkata kerja dan juga bukan penganggur. Jumlah tenaga kerja yang mengaggur, cukup banyak di negara-negara yang padat penduduknya.

Di negara-negara sedang berkembang pengangguran dapat digolongkan kedalam 3 jenis yaitu :- Pengangguran yang kelihatan (visible underemployment).- Pengangguran tak-kentara (disguised underployment/invisible

underemployment).- Pengagguran potensial (potensial underemployment).

a. Pengagguran yang Kelihatan (Visible Underemployment)Visible underemoployement akan timbul apabila jumlah waktu kerja yang

sungguh-sunggu digunakan lebih sedikit dariopada waktu kerja yang sungguh-sungguh digunakan lebih sedikit daripada waktu kerja yang disediakan ungutk bekerja. Ini merupakan suatu pengagguran. Meskipun pengagguran itu tersapat di sektor-sektor kerajinan dan industri. Visible underemployment ini dibagi dua yaitu pengangguran kronis (chronic underemployment dan seasonal underemployment). Pengagguran kronis terjadi meskipun pada puncak kegiatan pertanian jumlah waktu kerja yang benar-benar dipergunakan. Dengan demikian pengagguran kronis ini dapat di kerahkan untuk bekerja di sektor-sektor di luar pertanian. Sebaliknya tenaga kerja yang tergolong pengaggur musiman di sektor pertanian tidak dapat ditarik ke sektor lain tanpa mepengaruhi produksi sektor pertanian itu kecuali kalau ada tindakan–tindakan yang memperbaiki atau mengubah cara produksi. Jelasnya, pengagguran yang kentara (visible underemployment) timbul karena kurangnya kesempatan kerja.

b. Pengangguran Tak-kentara (Invisible Underemployment)Pengangguran tak-kentara terjadi apabila para pekerja telah menggunakan

waktu kerjanya secara penuh dalam suatu pekerjaan dapat ditarik dari sektor tersebut tanpa mengurangi output, tetapi harus dibarengi dengan perubahan-perubahan fundamental dalam metode produksi yang memerlukan pembentukan kapital yang berarti. Kemungkinan penatikan tenaga kerja yang secara produkrif, terdapat baik di sektor pertanian maupun sektor industri. Kemungkinan

Page 15: Penduduk Dan Tenaga Kerja

penyebarannya di sektor pertanian terbukti dari tingkat upah atau tingkat produktivitasnya yang rendah. Perubahan-perubahan yang diperlukan mungkin semali memerlukan perluasan daerah penanama, penggatnian tenaga manusia dengan mesin danlain sebagainya. Dengan penarikan tenaga kerja dari sektor pertanian itu perlu diciptakan lapangan kerja di sektor yang lain. Contoh untul sektor-sektor di luar pertanian ialah degantikannya industri-industri rumah tangga atau industri-industri kecil dengan industri-industri sedang maupun industri besar yang lebih banyak menggunakan mesin daripada tenaga kerja.

d. Menafaatkan Tenaga-tenaga yang menganggurTenaga-tenaga yang mengaggur merupakan persediaan faktor produksi

yang dapat dikombinasikan dengan faktor-faktor produksi lain untuk meningkatkan output di negara-negara sedang berkembang. Persediaan tenaga kerja ini jelas lebih banyak terdapat di daerah-daerah ygpadat penduduknua. Masalah pemanfaatan tenaga kerja yang menganggur ini menyangkut baik segi penawaran maupun segi permintaan. Pembangunan desa merupakan jalan yang baik untuk memanfaatkan tenaga kerja yang mengaggur, karena hanya diperlkan kapital yang relatif sedikit. Suatu keuntungan penggunaan tenaga yang menganggur secara musiaman di sektor pertanian yakni tisak mwngurangi tenaga-tenaga kerja yang diperlukan untuk mengadakan panen maupun penananman. Industri-industri kecil juga mungkin sekali akan menyera tenaga-tenaga yang neganggur karena musim atau memang secara kronis.

E. KULITAS TENAGA KERJA

Sejauh ini kita memperlihatkan peranan tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi yang akan mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat pendapatan nasional dari segi kuantitas atau jumlah tenaga kerja yang dipakai dalam usaha produksi menigkat, maka jumlah tenaga kerja yang dipakai dalam usaha produksi meningkat, maka jumla produksi yang bersangkutan juga meningkat. Dengan kata lain kalau tidak ada peningkata jumlah tenaga kerja maka jumlah produksi akan tetap pernyataan yang demikian ini, tidak dapat seluruhnya dianggap benar karena walaupun jumlah enaga kerja itu tidak berubah, tetapi bila kulitas dari tenaga kerja itu menjadi lebih baik maka dapat terjadi bahwa tingkat produksi akan menignkat pula.

Selama kita beranggapan bahwa, tingkat produksi hanya tergantung pada jumlah tenaga kerja, berarti kita menganggap bahwa tenaga kerja itu bersifat homogen. Sedangkan dalam kenyataannya tenaga kerja itu sangat heterogen baik dilihat dari segi umur, kemampuan kerja, kesehatan, pendidikan, jenis kelamin, keahlian dan sebagainya. Jadi agar analisis kita mengenai peranan tenaga kerja bagi pembangunan ekonomi menjadi lebih teliti dan baik, maka kita harus melihat tenaga kerja ini sebagai faktor produksi yang heterogen. Oleh karena itu dalam merencanakan pertumbuhan ekonomi dalam hubungannya dengan penguunaan tenaga kerja, jug adiperlukan adanya perencanaan tenaga kerja (manpower planning) secara tepat. Suatu negara harus mampu memperkirakan misalnya berapa jumlah tenaga kerja ahli teknik, ahli bangunan, akuntan, sekertaris untuk lima sampai sepuluh tahun yang akan datang.

Page 16: Penduduk Dan Tenaga Kerja

Ciri khusus yang dimiliki oleh faktor produksi ini ialah tidak dapat hilang atau berkurang apabila faktor produksi itu dipakai, dimanfaatkan atau dijual. Dengan semakin sering berkurang tetapi justru sebaliknya, dan bahkan nolainya menjadi semakin tinggi pula.

Penawaran tenaga kerja akan tergantung pada tinggi rendahnya tingkat upah. Semakin itnggi tingkat upah di pasar tenaga kerja akan semakin tinggi pula jumlah penawaran tenaga kerja dan demikian sebaliknya.

Dalam hubungan ini perlu dikemukakan bahwa hubungan tingkat upah dengan penawaran tenaga kerja peseorangan berbeda dengan hubungan antara tingkat upah penwaran tenaga kerja secara keseluruhan. Hubungan antara tingkat upah dan penawaran tenaga kerja perorangan sering ditunjukan oleh kurva penawaran tenaga kerja yang berbelok ke belakang (backward bending supply curve). Ini berarti bahwa setelah tingkat upah tertentu, dengan naiknya tingkat upah,tidak akan mendorong seseorang untuk bekerja lebih lama atau lebih giat karena pada tingkat pendapatan yang relatif tinggi orang ingin hidup lebih santa

KAPITAL

A. PENGERTIAN DAN FUNGSI KAPITAL

Kapital alah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan, langsung maupun tidak langsung, dalam produksi untuk menambah output. Lebih khusus dapat dikatakan bahwa kapital terdiri dari barang-barang yang dibuat untuk penggunaan produksi pada masa yang akan datang. Ini meliputi pabrik-pabrik dan alat-alat, bangunan-bangunan dan sebagainya. Kapital sebagai alat pendorong perkembangan ekonomi meliputi investasi dalam pengetahuan teknik, perbaikan-perbaikan dalam pendidikan, kesehatan dan keahlian. Selain itu juga termasuk sumber-sumber yang menaikan tenaga produksi, yang semuanya membutuhkan kepandaian penduduknya. Dengan kata lain, dalam pertumbuhan ekonomi jangka panjang fungsi kapital yang menaikan produktivitas itu tidak saja berwujud pabrik-pabrik dan perlengkapan lainnya, tetapi juga berwujud “human capital”. Keadaan kapital di negara-negara sedang berkembang pada umunya relatif langka. Ini disebabkan oleh akumulasi kapital di negara-negara tersebut sedikit. Kebanyakan negara-negara sedang berkembang sekarang ini mempunyai tabungan dan investasi hanya sebesar 2 sampai 6% dari pendapatan nasionalnya. Sedangkan di negara yang telah maju tabungan dan investasi selama periode pertumbuhan yang cepat rata-rata antara 10% sampai 20% dari pendapatan nasional.

B. SUMBER-SUMBER KAPITAL UNTUK PEMBANGUNANKaiptal dapat diambikan dari penggunaan kelebuhan tenaga kerja yang ada

dalam masyarakat. Oleh karena itu kapital untuk pembangunan dapat diciptakan dengan cara menggeser kelabihan tenaga kerja dari sektor pertanian kesktor yang lain (menggunakan penganggur terselubung), menekan konsumsi atau meninggkatkan ekspor, memindahkan faktor-faltor produksi dari penggunaan yang kurang produktif ke penggunaan-penggunaan yang lebih produktif. Dalam arti uang, sumber-sumber kapital untuk pembangunan ada tiga macam, yaitu;

Page 17: Penduduk Dan Tenaga Kerja

tabungan sukarela (coluntary saving), pajak (forced saving) dan peinjaman luar negeri (foreign loans).

1. Sumber Fisik (Swadaya Masyarakat)Secara fisik pembentukan kapital dapat ditempuh dengan realokasi faktor-

faktor produksi dari penggunaan yang kurang efisien ke penggunaan yang efisien. Denagn kata lin faktor-faktor produksi yang menganggur secara tersembunyi (disguised unemployment) akan dapat dimanfaatkan bagi pembangunan dan tidak akan menurunkan produksi pada sektor atau kegiatan semula.

Fungsi Produksi dan Pengangguran

Contoh yang diberikan disini adalah penganggurantenaga kerja yang masih mengaggur tersembungi di sektor pertanian dapat dimanfaatkan untuk pembangunan jalan-jalan desa, saluran-saluran air di pedesaan dan sebagainya, tetapi tidak akan mengurangi produksi pertanian.

2. Sumber Dana FinancialSecara finansial sumber dana untuk pembangunan dapat dikelompokan

sebagai berikut :a) Tabungan masyarakat (voluntary Saving).b) Pajak atau disebut tabungan paksa (Forced Saving).c) Tabungan Pemerintah.d) Pinjaman Pemerintah.e) Inflasi (invisible tax).f) Investasi asing (foreign direct investment).

a. Tabungan Masyarakat (voluntary saving)yang dimaksud dengan tabungan mesyarakat adalah bagian

pendapatan masyarakat yang tidak dibelanjakan unutk memenuhi kebutuhan konsumsi. Sesungguhnya tabungan masyarakat ini dapat dibedakan menjadi tabungan suksrela dan tabungan paksa. Tabungan sukarela atau “Voluntary Saving” apabila diorganisasikan dapat berwujud Tabanas, Taska, Tahapan,

Produksi

Tenaga KerjaL1Lo

Menganggur tersembunyi

A

B

Page 18: Penduduk Dan Tenaga Kerja

Premi asuransi, deposito berjangka dan sebaginya. Biasanya dana dalam bentuk ini dikelola oleh bank maupun lembaga asuransi untuk dipinjamkan kepada pera investor dalam melakukan usahanya guna peningkatan produksi/pendapatan. Keuntungan para penabung pada umunya berupa bunga, sedangkan pemegang asuransimemperoleh jumlah yang berupa “claim” untuk menghindari risiko dengan pengorbanan yang relatif kecil.

Keuntungan pihak Bank berupa :spread” penerimaan bunga yaitu selisih antara bunga yang diterima karena menyalurkan dana dalam bentuk kredit untuk investas dan bunga yang dibayarkan kepada penyimpan dana (penabung) sedangkan bagi pera investor ada keuntungan karena tersedia dana untuk keprluan usaha dan pengembangannya.

b. Pajak atau Tabunga Paksa (forced saving)Denagn adanya pajak, masyarakat mau tidak mau harus mengurangi

konsumsinya karena berkurangnya pendapatan akibat pembayaran pajak. Unit ekonomi Rumah Tangga mengurangi konsumsi, unit ekonomi Perusahaan mengurangi investasi dan Unit Ekonomi {emerintah mengurangi pengeluaran pemerintah.

Pergeseran Beban Pajak

Pajak tidak langsung (pajak penjualan) setinggi t per satuan X, sebagian terpaksa dipikul oleh konsumen karena harga naik dari OP0 OP1,

atau dari X0L ke X0L, dan beban produsen sebesar TK serta beban konsumen sebesar TL.

c. Tabungan PemerintahPajak merupakan iuran yang dapat dipaksakan kepada wajib pajak

oleh Pemerintah dengan balas jasa yang tidak langsung dapat ditunjuk. Pada pokoknya pajak memiliki dua peranan utama yaitu sebagai sumber penerimaan negara (Fungsi budget) dan sebagai alat untuk mengatur (fungsi regulator).

Sejak pelita I, a969/1970, pajak merupakan sumber penerimaan negara yang peling utama, khususnya untuk penerimaan rutin. Penerimaan pembangunan hanya sekitar 8% dari seluruh Anggaran Pendapatan Negara !

X1 X0 X

Po

P1

H

D

K

t

L

Page 19: Penduduk Dan Tenaga Kerja

969/1970 – 1974/1975. penerimaan pembangunan terutama sekali berasal dari bantuan program dan bantuan proyek. Bantuan program adalah bantuan yang tidak dikaitkan dengan proyek-proyek tertentu. Bantuan program ini terdiri dari nilai lawan dari devisa kredit, bantuan panagnm bantuan pupuk, bantuan pupuk, benang tenun dan sebagainya. Bantuan program berperan sebagai sumber tambahan bagi pengimpor barang modalm bahan baku, pangan, yang semuanya guna memantapkan pembangunan; sedangkan bantuan proyek membantu menambah dana untuk ekspansi, rehabilitasi, maupun untuk pembangunan proyek-proyek baru yang meliputi bidang-bidang telekomunikasi, listrik, pengairan, pendidikan, keluarga berencana serta sarana lainnya.

Penerimaan rutin setelah dipakai untuk membiayai pengeluaran rutin, bila terdapat sisa, maka inilah yang disebut sebagai tabungan pemerintah. Jadi selisih antara peneriamaan dan pengeluaran rutin inilah yang kita sebut sebagai tabungn pemerintah. Semakin besar tabungan pemerintah maka akan semakin besar pula dana yang tersedia bagi pembangunan.

d. Pinjaman PemerintahPinjaman pemerintah dapat berupa pinjaman sukarela dan pinjaman

paksa, dapat pula pinjaman itu dibedakan dalam pinjaman dalam negeri dan luar negeri.

Pinjaman sukarela merupakan jenis pinjaman yang diterima oleh Pemerintah secara sukarela dari pihak mana saja, dapat dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Sedangkan pinjaman paksa merupakan jenis pinjaman yang dapat dipaksakan oleh pemrintah kepada masyarakat. Ini pernah terjadi di Indonesia pada tahu 1950-an, dimana Pemerintah memotong uang kertas dan memperlakukan potongan sebelah kanan sebagai pinjaman obligasi Pemerintah dan hanya sebagian kiri yang laku yaitu 50% dari nilai asalnya.

Konsekuensi dari pinjaman dalam negeri adalah tidak ada tambahan dana secara makro karena tidak terjadi alian dana masuk ke neger kita. Sedangkan untuk pinjaman luar negeri pasti ada dana yang masuk dari negara lain ke negara kita.

e. Inflasi (invisible tax)Cara lain untuk membiayai pembangunan suatu negera adalah dengan

inflasi. Inflasi diartikan sebagai keadaan dimana harga-harga umum meningkat secara terus-menerus. Dengan kenaikan harga umum itu berarti bahwa semua unit ekonomi (konsumen maupun produsen) akan membeli barang dengan jumlah yang sedikit tetapi dengan pengeluaran yang sama. Dengan kata lian mereka menggunakan konsimsi riil dengan adanya inflasi itu. Oleh karena itu inflasi dapat diartikan sebagi pajak yang tidak tampak (invisible tax).

Pada umunya inflasi disebabkan oleh adanya permintaan yang lebih besar daripada penawaran yang terjadi karena terlalu banyaknya jumlah uang yang beredar. Dengan pencetakan uang yang lebih cepat dari pada perkembangan produksi barang dan jasa, maka inflasi dapat dengan mudah berkembang. Apabila hal itu terjadi maka proyek-proyek pemerintah akan

Page 20: Penduduk Dan Tenaga Kerja

tetap dipenuhi, sehingga pembangunan juga akan tetap berlangsung, tetapi dengan pengorbanan dari pihak non pemerintah (swasta dan masyarakat).

Namun inflasi yang terlalu deras lajunya harus dihindari karena ia akan merusak struktur perekonomian, sehingga pembangunan pada suatu saat akan dapat berhenti.

f. Investasi AsingInvestasi asing merupakan investasi yang dilaksanakan oleh

pemilik-pemilij modal asing di dalam negri kita untuk mendapatkan suatu keuntungan dari usaha yang dilaksanakan itu. Investasi asing ini dapat berupa investasi langsung (foreign direct investment) atau investasi prtofolio yaitu melalui pembelian saham perusahaan di dalam negri. Keunutungan lainnya dari investasi asing bagi kita adalah diolahnya sumber daya alam kita, meningkatnya lapangan kerja dan terjadinya nilai tambah (added value), meningkatnya penerimaan negara dan sumber pajak, serta adanya alih teknologi.

C. AKUMULASI KAPITAL YANG RENDAHTingkat akumulasi kapital yang rendah di negara-negara sedang berkembang

biasanya dapat diketahui karena adanya suatu lingkaran setan yang tidak berujung pangkal (vicious circle). Di negara-negara sedang berkembang pendapatan adalah rendah. Karena tabungan sedikit berartiinvestasi sedikit pula. Ini menyebabkan tingkat produktivitas yang rendah dan tingkat pendapatan yang rendah pula.

Di negara-negara yang relatif maju kehendak untukmenabung dan untuk investasi itu berlainan, sedangkan bagi negara yang kurang maju kehendak untuk menabung dan investasi saling mempengaruhi. Besarnya tabungan tergantung pada adanya kemungkinan untuk investasi, pembagian tabungan pendapatan, stabilisasi sosial, harapan-harapan, kebiasaan, dan sebaginya. Sehingga kurangnya kapital disebabkan oleh kurangnya tabungan yang dikarenakan oleh hasrat berkonsumsi yang tinggi.

Kurangnya tabungan dapat juga larena adanya international demonstration effect, yaitu keinginan untuk meniru konsumsi di negara-negara maju, sehingga pendapatan yang rendah itu semuanya digunakan untuk konsumsi.

Impor barang-barang konsumsi di negara-negara sedang berkembang tampaknya merupakan pemborosan bila dibanding dengan impor barang-barang kapital. Tetapi karena keadaan pasar di negara-negara sedang berkembang masih sempit bagi barang-barang kapital, maka industrialisasi dan pertumbuhan perekonomian dimulai dengan industri-industri yang menghasilkan baran-barang jadi. Sekarang ini kebanyakan negara-negara sedang berkembang yang merencanakan industrialisasi memulanya dengan mengimpor barang-barang setengah jadi yang diubah menjadi barang-barang konsumsi, misalnya radio, minuman, pengepakan, assembling, dan lain sebagainya. Menurut Prof. Hirschman ini merupakan daerah kantong industri impor (enciave import industry). Industri yang menghasilkan barang-barang akhir ini kbanyakan cocok bagi permulaan industrialisasi.

Kebaikan dari enclave import industry ialah :1. Bahwa industri ini relatif membutuhkan kapital lebih sedikit, sehingga di negara

sedang berkembang memungkinkan penyediaan kapital untuknya.2. Risiko dari kualitas barang yang dihasilkan akan kecil, karena industri itu dari

sebagian besar tergantung pada impor bahan-bahan atau barang-barang yang akan diolahnya.

Page 21: Penduduk Dan Tenaga Kerja

3. industri ini dapat mendidik atau merupakan tempat untuk memilih wiraswasta setempat yang dibutuhkan bagi perkebangan industri lebih lanjut.

4. Industri “enclave impotr” ini akan medorong adanya ekspasi produksi dalam negri bagi barang-barang yang dibutuhkannya. Dengan adanya efek kaitan ke depan dan kebelakang (backward and forwad lingkage effect) akan mendorong perkembangan perekonomian lebih lanjut. Perkembangan ini akan berupa perkembangan industri hilir (tempat menjual barang produksi).

5. Bahwa kapital akan lebih tertarik pada industri-industri ini daripada yang semuanya berasal dari dalam negeri.

Banyaknya impor dan bekerjanya enclaive industry ini menunjukan atau menggambarkan keadaan pasar didalam negeri dan potensinya. Bila permintaan terhadapa barang-barang akhir itu terusmenerus bertambah, maka impor bahan mentah akan diganti dengan kegiatan-kegiatan dari dalam negeri. Pegolahan barang-barang akan terus berkembang dan akan mengerjakan dengan proses yang lebih jauh lagi.

Adapun cara-cara untuk menaikan jumlah tabungan untuk pembangunan adalah sebagai berikut.1. Dengan pembentukan koperasi dan lembaga-lembaga yang lain. Misalnya koperasi

pertanian. Dalam koperasi itu anggota-anggota 2. Dengan pajak. Ini juga meruapakan sumber tabungan pemerintah. Tabungan

pemerintah adalah jumlah seluruh penerimaan rutin dikurangi dengan seluruh pengeluaran rutin.

3. Dengan inflasi yang moderat turunnya pendapatan riil para pekerja dan naiknya keuntungan pengusaha akibat inflasi yang miderat akan mendorong untuk mengadakan investasi lebih lanjut. Sudah tentu ini ada bahayanya, yaitu misalnya biaya-biaya produksi akan naik dan mempunyai pengaruh kurang baik dalam industri ekspor karena harga barang-barang ekpor menjadi lebih tinggi. Ada disparitas harga yang tinggi antara harga di dalam negeri.

4. Dengan pinjaman luar negeri. Ini sudah tentu tergantung pada keadaan negara yang memberi pinjaman ataupun negara yang meminjam. Yang memberi pinjaman ataupun negara yang meminjam. Yang memberi pinjaman percaya atau tidak dan yang meminjam dapat dipercaya atau tidak.

D. PENGGUNAAN KAPITAL

1. Kriteria Neraca Pembayaran (Balance of Payments Criteria)Pada pokoknya dikatakan bahwa penggunaan kapital atau investasi itu

sebaliknya pada sektor yang dapat menggurangi kesulitan-kesulitab yang perlu dihindari yaitu jangan sampai ada kenaikan impor yang akan disertai pula dengan invsetasi-investasi yang membutuhkan barang-barang dari luar negeri. Buchan menyebutkan impor ini sebagai “the direct of foreignexchange”. Ada pula yang disebut dengan “the circultous drain” yaitu bila ada kenaikan impor yang akan disertau dengan kenaikan pendapatan sebagai akibat adanya investasi-investasi itu . apakah investasi itu untuk impor barang-barang atau tidak, circultous drain ini akan terjadi dan negara akan dihadapkan pada masalah Neraca Pembayaran Internasional karena itu investasi hendaknya digunakan untuk menaikan volume ekspor dengan jalan baik digunakan untuk memproduksi barang-barang subtitusi impor ataupun menaikanproduksi barang-barang untuk ekspor.

Page 22: Penduduk Dan Tenaga Kerja

2. Kriteria Produktivitas Sosial Marjinal (Social Marginal Produktivity Criteria)Disini investasi digunakan pada proyek-proyek yang dapat diharapkan

memberi hasil tertinggi atau dengan perkataan lain investasi pada proyek-proyek yang paling menguntungkan, atau pada proyek-proyek yang paling menguntunggkan, atau pada proyek-proyek yang mempunyai ICOR terendah. Perkembangan ekonomi terjadi pada perubahan keadan sosial sekelilingnya; misalnya penduduk, teknologi, kebutuhan, selera, harapan-harapan dan sebagainya. Semua ini berubah dari waktukewaktu, sehingga proyek-proyek untuk mana investasi itu diadakan juga berubah-ubah, yaitu pada proyek dan sektor yang paling menguntungkan.

3. Kriteria Intensitas Faktor-faktor Produksi (Factor Intensity Criteria)Berdasarkan pada capital output ratio suatu proyek, dimana kapital

merupakan faktor yang langka di suatu negara, Oleh karena itu harus dipilih teknologi yang bersifat menghemat penggunaan kapital. Dengan perkataan lain investasi hendaknya dilaksanakan pada proyek-proyek dengan intensitas kapital yang terendah. Dengan kapital yang sedikit saja sudah dapat menghasilkan output yang banyak.. ICOR menurun bila negara sudah memiliki social over head capital yagn cukup seperti jalan-jalan, pelabuhan, listrik, dan sebagainya, sering kali sedikit permintaan perunit out put dan sudah tidak banyak membutuhkan barang-barang kapital lagi.

4. Kriteria Bagian Investasi Kembali (Reinvestment Quotient Criteria)Ini menitik beratkan bahwa investasi harus sedemikian rupa sehingga

investasi per kapita untuk masa yang akan datang makin bertambah. Jadi jumlah investasi makin lama harus makin besar. Dengan perkataan lain kriteria ini berusaha agar tingkat investasi selau bertambah besar dalam memutuskan investasi pertambahan penduduk harus pula diberhitungkan. Oleh karena tujuan perekonomian ialah memaksimumkan output per kapita di masa yang akan datang, maka kriteria tersebut akan memaksimumkan perbandingan kapital tenaga kerja (capitallabour ratio) pada waktu yang akan datang dan karenanya memaksimumkan produksi par tenaga kerja.

5. Kriteria Operasional (Operational Criteria)untuk mengadakan investasi dalam suatu proyek ada 3 (tiga) faktor yang

harus diperhatikan, yaitu:a. Tingkat perputaran kapital (capital trunover) dari investasi itu.b. Keuntungan sosial yang ada (social Profitability).c. Pengaruhnya terhadap Neraca Pembayaran Internasional.

6. Kriteria Perbandingan Biaya Manfaat (Benefit-Cost Ratio)Kriteria ini menghendaki agarinvestasi diadakan pada proyek-proyek yang

memiliki nilai perbandingan manfaat dan biaya yang lebih besar dari satu (B/C >1). Manfaat disini haruslah manfaat bersih yaitu total manfaat dikurangi biaya atau kerugian selain kapital.

Page 23: Penduduk Dan Tenaga Kerja

E. BESAR KECILNYA INVESTASI1. Teori Usaha Perlahan-lahan (Gradualist)

Teori berpendapat bahwa negara yang terbelakang sebaiknya jangan mengadakan industrialisasi cepat-cepat, sebab risiko dan kekliruan akan terlalu besar untuk dipikul negara yang miskin tadi. Inkeksi kapital yang banyak adalah kurang baik sampai perekonomian disitu mampu menyerapnya. Pemilihan teknik-teknik produksi dan investasi didasarkan pada biaya-biaya relatif ndari pada faktor-faktor produksi. Harus diusahakan untuk memajukan industri-industri kecil, pembangunan masyarakat desa dan lain-lain senacam inilah yang menggunakan kelebihan tenaga buruh. Kegiatan yang membutuhkan kapital yang banyak akan diusahakan bila keuntungan melebihi dari kegiatan yang sifatnyta padat karya (labour intensive).

2. Teori Dorongan Besar (Big Push)Teori ini secara singkat mengatakan bahwa bila hanya ada sedikit-sedikit

usaha untuk menaikan pendapatanm hal ini hanya mendorong pertambahan penduduk saja, yang nantinya akan menghambat kenaikan pendapatan Per kapita. Oleh karena itu usaha pembangunan harus dilaksanakan secara besar-besaran untuk mengatasi perubahan-perubahan pendudul. Implikasinya ialah harus diadakan investasi besar-besaran untuk menghilangkankemiskinan, memaksimumkan output dengan menggunakan teknik yang paling roduktif yang kadang-kadang membutuhkan kapital yang paling besar. Konsentrasi pembangunan pada investasi yang selanjutnya menhasilkan alat-alat kapital untuk mempertahankan pendapatan dan pertumbuhan output. Konsumsi sebaliknya ditekan, sehigga investasi dapat terus ada. Titik berat pada “economies of scale” yang berupa produksi massa(large scale production), dan tentunya juga membutuhkan kapital yang banyak.

F. PEMBANGUNAN SEIMBANG DAN TIDAK SEIMBANG (BALANCED DAN UNBALANCED GROWTH)

Sehubungan dengan argumen dari teori big push, maka ada doktrin pembangunan seimbang yang menitikberatkan bahwa perekonomian itu ada kemungkinan untuk berkembang apabila ada perimbangan yang baik antara berbagai-bagai sektor didalam perekonomian. Dengan pertumbuhan seimbang (balanced growth) ini diartikan bahwa perkembangan ekonomi tidak akan berhasil bila investasi hanya terbatas pada “tititk pertumbuhan” (growing point) tetentu atau sektor-sektor yang sedang berkembang saja, sebab sektor-sektor lain berhubungan erat. Investasi harus disebarkan pada semua sektor, sehingga mempertlas pasar antara satu sektor dengan sektor lainnya. Makin erat saling ketergantungan antara industri barang-barang konsumsidan barang produksi, antara sektor pertanian dan sektor pabrik, antara sektor ekspor dan sektor dalam negeri dan seterusnya, maka pasar menjadi makin kuat. Ini berarti bahwa persoalan perkembangan yang seimbang itu terletak pada hubungan kompementaritas antara kebutuhan-kebutuhan serta antara faktor-faktor input dan output pada berbagai tingkat produksi

G. INVESTASI KE SEKTOR PERTANIAN ATAU KAH KE SEKTOR INDUSTRI

Pada umunya orang mengatakan bahwa di negara-negara sedang berkembang investasi pada sektor industri adalah yang terpenting demi untuk memaksimumkan

Page 24: Penduduk Dan Tenaga Kerja

kenaikan output. Akan tetapi harus ada usaha-usaha lainnya di sektor pertanian untuk menyediakan bahan makanan bagi mereka yang pindah dan bekerja di sektor industri. Lagi pula dengan naiknya pendapatan pasti ada tambahan jumlah penduduk. Oleh karena itu bagi negara yang masih terbelakang sektor pertanian sebenarnya adalah sangat penting. Maka dari itu kemajuan di sektor ini sangat diharapkan, misalnya dengan penggunaan mesin-mesin traktor, pupuk, alat-alat transpor yang lebih baik dan sebagainya.

H. PERANAN PEMERINTAHPeranan pemerintah dalam inisiatif dan memajukan perekonomian sertahubungan

antara sektor pemerintah dan swasta tergantung opada lingkungan sosial (social-cultural environment), tingkat perkembangan ekonomi keadaan politik, tersedianya kemampuan manajemen, pengalaman dalam perusahaan negara maupunefisiensi administrasi pembangunan dan lain sebagainya. Jadi peranan pemerintah dalam setrategi ekonomi tergantung pada keadaan sosial dan politk setempat. Pemerintah dapat mengadakan perlusan penggunaan sumber-sumber alam melalui pengembangan fasilitas obat-obatan, pendidikan yang lebih baik, irigasi, perluasan pertanian dan sebagainya

SUMBERDAYA ALAM

A. PERANAN SUMBERDAYA ALAMSecara relatif dari sumber alam dalam perkembangan ekonomi cendrung untuk

turun bila perekonomian itu semakin berkembang. Dengan naiknya pendapatan, maka hasrat berkonsumsi marjinal pada sumber alam tampak berkurang. Lagi pula input alat-alat produksi per satuan out put untuk sumbe-sumber alam akan menurun atau setida-tidaknya tetap. Turunnya peranan penting dari sumber-sumber alam terutama berhubungan dengan “income elasticity of demand” yang relatif rendah terhadap hasilhasil pertanian dan adanya perubahan-perubahan dalam fungsi produksi yang diebabkan oleh kemajuan teknik yang baik, penggunaan pupuk dan juga adanya sumberdaya tanah yang lebih efisien.

Secara relatif peranan sumberdaya alam memang semakin kecil. Tetapi kalau kita perhatikan tampak bahwa semakin maju perekonomian secara absolut semakin banyak jumlah dan macam sumberdaya alam yang diolah sehingga berubah dari sumberdaya alam yang potensial menjadi sumberdaya alam yang riil sifatnya. Karena kenyataaanya memang demikian maka timbul banyak kekhawatiran berhubung dengan semakin majunya pembangunan ekonomi suatu negara. Bersama-sama dengan adanya perkembangan ekonomi banyak sumberdaya alam yang harus diolah sehingga akan mengurangi sumberdaya alam yang ada, khususnya sumberdaya alam yang bersifat tak dapat diperbaharui. Demikian pula sumberdaya alam yang dapat diperbaharui juga semakin sulit didapat

B. SIFAT-SIFAT DAN MACAM SUMBERDAYA ALAM1. Sumberdaya alam yang tidak dapat habis (inexhaustible natural redources). Ini

mencakup udara, energi matahari, dan air hujan.2. Sumberdaya alam yang dapat diganti atau diperbaharuidan dipelihara (renewable

resources). Ini meliputi air yang ada ditempat seperti danau, sungai dan sebagainya, kualitas tanah, hutan, margasatwa, ikan.

3. sumberdaya alam yang tidak dapat diganti (irreplaceable atau stock naturak resources). Ini mencakup sumberdaya mineral seperi logam, minyakbumi dan batubara.

Page 25: Penduduk Dan Tenaga Kerja

Keadaan yang ada pada saat ini ialah bahwa hampir seluruh manusia di bumi ini mempunyai pandangan yang sempit dan pendek baik dalam lingkup waktu dan ruangan. Keadaan ini digambarkan dalam gambar berikut

Sumbu horizontal sebagai waktu, dan sumbu vertikal sebagai ruang. Semakin jauh dari titik (0), semakin lama waktu yang dipakai sebagai pertimbangan. Sedangkan sumbu vertkal yang dipaia menunjukan ruang. Semakin jauh dari titik (0), semakin luas ruang lingkup pemikiran misalkan R1 = lingkungan keluarga sendiri, R2 = Lingkungan kelurahan, R3 = lingkungan kabupaten, R4 = lingkungan negara dan seterusnya.

Dalam gambar tampak bahwa banyak individu yang berpikiran sempit dari segi ruang yaitu terutama untuk diri sendiri dan lingkungansendiri dan pendek dari segi waktu terutama untuk hari ini dan besok pagi dan paling lama tahun depan. Sedikit sekali yang berpikiran untk dunia dan massa 56 tahun yang akan datang.

C. RUANG LINGKUP SUMBERDAYA ALAMSumberdaya alam mencakup semua pamberian alam di bawah atau diatas bumi

baik yang hidup maupun yang tidak hidup. Pengertian sumberdaya alam meliputi semua sumberdaya dan sistem yang bermanfaat bagi manusia dalam hubungannya dengan teknoligi, ekonomi dan keadaan sosial tertentu. Definisi itu berkembang dan sekarang mencakup sistem ekologi dan lingkungan. Secara garis besar sumberdaya alam dapat digolongkan nenjadi tanah prtanian, tanah hutan dan hasil-hasilnya; tanah yang dikhususkan untuk keindahan dan rekreasi serta tujuan ilmiah; ikan-ikan air tawar maupun ikan air laut, bahan-bahan mineral munyak maupun nonminyak; sumber energi nono mineral yang dapat diperbaharui sepertimatahari, gelombang laut, angin, sistem geo thermal; sumber-daya air dan sebagainya.

Setelah lepas dari alam dan dikuasi oleh manusia, maka sumberdaya tersebut disebut sebagai barang-barang sumberdaya (resource comodity).

D. PENGERTIAN PERSEDIAAN (RESERVE) SUMBERDAYA ALAM

Pengertian mengenai persediaan ini sangat penting dalam kaitannya dengan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, ddan memang jenis sumberdaya inilah yang seringkali dikhawatirkan akan segera habis/punah

0 5 10 15 20 25 30 35 40 Waktu

R1

R2

R3

R4

R5

Page 26: Penduduk Dan Tenaga Kerja

Keadaan sumbedaya yang tidak dapat diperbaharui dapat dilukiskan seperti gambar berikut:

Total Sumber Daya

Diketahui Belum DiketemukanE

kono

mis

Persediaan

Sumber Daya Hipotesis dan SpekulatifTidak

Dimengerti

Sub

E

kono

mis

Bah

an/m

iner

alT

idak

eko

nom

is Ambang Potensi Ekonomi

Ambang mineral

Barang-barang di Bumu Lainnya

Dimana sumberdaya total secara geologis dapat digolongkan menjadi sumeberdaya yang sudah diketahui/diketemukan macam dan sumberdaya alam yang belum diketemukan. Sumbberdaya yang belum diketemukan dibedakan antara sumberdaya yang sama sekali belum kita mengerti apakah ia itu ada atau tidak apalagi beberapa banyak tersedianya sumberdaya tersebut.

Dari segi ekonomi, sumberdaya alam yang tidak daat diperbaharui itu dibedakan menjadi sumberdaya yang tidak ekonomi, yang ekonomis artinya yang mempunyai potensi untuk digunakan apabila diperlukan dan sumberdaya ekonmis yaitu sumberdaya yang sudah memiliki nilai ekonomis dan sudah dikenal diketahui macam dan banyaknya serta dari segi rkonomis sudah dapat digunakan, maka sumberdaya alam (reserves). Reserves ini meningkat bila ada eksplorasi yang berhasil, dan berkurang bila mengalami kerusakan dan diambil oleh manusia.

E. ISU POKOK SUMBERDAYA ALAM1. Berapa lama dan dalam keadaan apa kehidupan manusia berlangsung terus di bumi ini

dengan persediaan tertentu dari sumberdaya yang melekat di suatu temapat (insitu resources), yang dapat diperbaharui tetapi dapat rusk, serta terbatasnya sistem lingkungan”.

2. Lokasi persediaan yang diketahui. Misalnya persediaan minyak dunia banyak dan terus diketemukan, tetapi persediaan tadi semakin jauh dari para konsumen, terutama negara-negara barat. Oleh karenaitu mungkin karena tekanan politik dan kenaikan harga akan menyulitkan konsumen. Timbul embargo minyak oleh OPEC pada tahun 1972.

3. Adanya pengalaman sejarah mengenai pergeseran dari sumberdaya yang dapat diperbaharui (renewable resources) ke sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui (stock resources). Misalnya batu bara menjadi semakin penting setelah persediaan arang kayu semakin sedikit serta harga minyak naik. Di Amerika sektor pertanian mengganti tenaga ternak dengan mesin yang menggunakan bahan bakar minyak. Barang-barang konsimsi pindah dari barang yang dapat dipakai lagi kebarang-

Derajat Jaminan Geologi yang semakin tinggi

Der

ajat

kek

ayaa

n ek

onom

i yan

g se

mak

in ti

nggi

Page 27: Penduduk Dan Tenaga Kerja

barang konsumsi pindah dari barang yang dapat dipakai lagi ke barang-barang yang dibuang setelah dipakai.

4. Kebijakan penggunaan sumberdaya alam pada masa lampau dimana tindakan yang tidak bijaksana, berpandangan dekat, eksploitasi yang terlalu rakus terhadap sumberdaya alam.

5. Apakah kita benar-benar mengerti peranan dan pentingnya sumberdaya alam dan lingkungan sebagai faktor penting bagi pertumbuhan ekonomi di masa lampau. Analisis pertumbuhan sering dihubungkan dengan perubahan teknologi dan tenaga kerja (human capital). Tetapi kurang sekali dihubungkan dengan sumberdaya alam serta kesediaan lingkungan sebagai tempat membuang sampah hasil-hasil pembangunan. Padahal di kemudian hal lingkungan dan sumberdaya alam itu sukar di dapat.

6. Kita semakin tergantung pada sumbedaya alam yang semakin endah kulitasnya. Terlebih lagi untuk mengolah sumberdaya alam ini dibutuhkan lebih banyak energi dan biaya.

7. Semakin memburuknya keadaan lingkungan8. Peranan yang diberikan kepada mekanisme pasar dalam menentukan bagaimana

sumbedaya alam itu dikelola sepanjang waktu.

Dalam usaha memajukan perekonomian dalam kaitannya dengan sumberdaya alam yang tetap jumlahnya dapat disajikan alternatif-alternatif berikut :

a. Sumberdaya dihabiskan secara cepat dalam suatu periode dengan pertumbuhan yang cepat dan standar hidup yang tinggi diikuti dengan kehancuran suatu sistem.

b. Sumberdaya alam dimanfaatkan perlahan-lahan, sehingga tingkat pendapatan dan standar hidup rendah, tetapi untuk jangka waktu yang lama

c. sumberdaya dimanfaatkan secara cepat guna menciptakan lemampuan untuk menghasilkan sumberdaya yang habis pakai, sehingga produksi/ perekonomian dapat terus berlangsung.

d. Sumberdaya alam dihemat penggunaannya (coserved) dan dimanfaatkan sedikit demi sedikit, tetapi akan menjadi usang bila terdapat penemuan teknologi baru.

e. Perubahan teknlogi serta subtitusi sumberdaya yang dapat diperbaharui akan dapat memelihara kelangsungan pertumbuhan Produk Nasional Bruto, tetapi memburuknya lingkungan akan mengurangi kesejahteraan manusia