pendidikan pancasila sebagai idieologi negara

8
Hubungan filsafat dengan ideologi : Pengertian filsafat secara etimologi berasal dari kata yunani philosophia (dari philein yang berarti mencintai, atau philia yang berarti cinta, dan shopia berarti kearifan, kebenaran) yang melahirkan kata dari bahasa inggris “philosophy”, yang berarti “cinta kearifan”. Plato mengungkapkan ada kaitannya juga dengan metode dialektika miliknya. Secara etimologi dialektika berarti seni berdiskusi. Filsafat berlangsung dengan cara memberikan kritik serta pendapat yang berlaku, jadi kearifan diperoleh dengan suatu proses pemeriksaan secara kritis, mendalam, diskusi dan penjelasan gagasan gagasan. Ideologi secara umum merupakan sistem kepercayaan yang dianut oleh masyarakat umum untuk menata suatu individu. Istilah ideologi pertama kali digunakan dalam dunia fislafat oleh seorang filsuf Perancis, Destutt de Tracy, pada tahun 1796. Destutt de Tracy mengungkapkan kata ideologi untuk merujuk pada suatu bidang ilmu yang otonom, ialah analisis ilmiah dari berpikir manusia, otonom dalam artian lepas dari metafisika tetapi juga mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu sebagai akal sehat dan beberapa kecenderungan filosofis, atau serangkaian ide yang diungkapkan oleh masyarakat yang dominan terhadap seluruh anggota masyarakat. Kajian mengenai ideologi lahir pada abad 19 yang disebut abad ideologi. Marx berpendapat dalam bukunya yang berjudul German Ideology bahwa: The Ideas of the rulling class are, in every age, the rulling ideas:i.e. the class, which is the dominant material force in society, is the same time the dominant intellectual force. Marx memandang bahwa ideologi sangat erat kaitannya dengan kekuasaan yang terpusat pada negara atau masyarakat politik berhadap-hadapan dengan masyarakat sipil. Pandangan Marx mengenai hubungan antara kekuasaan dan ideologi yang berpusat pada negara tersebut ditentang oleh Antonio Gramsci. Menurut Gramsci, ideologi yang dominan tidak hanya dapat dimenangkan melalui jalan revolusi atau kekerasan oleh institusi-institusi negara tapi juga dapat melalui jalan hegemoni melalui institusi-institusi lain, seperti institusi agama, pendidikan, media massa, dan keluarga.

Upload: cah-ilangall2012

Post on 14-Nov-2015

245 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

pancasila

TRANSCRIPT

Hubungan filsafat dengan ideologi :Pengertian filsafat secara etimologi berasal dari kata yunani philosophia (dari philein yang berarti mencintai, atau philia yang berarti cinta, dan shopia berarti kearifan, kebenaran) yang melahirkan kata dari bahasa inggris philosophy, yang berarti cinta kearifan.Plato mengungkapkan ada kaitannya juga dengan metode dialektika miliknya. Secara etimologi dialektika berarti seni berdiskusi. Filsafat berlangsung dengan cara memberikan kritik serta pendapat yang berlaku, jadi kearifan diperoleh dengan suatu proses pemeriksaan secara kritis, mendalam, diskusi dan penjelasan gagasan gagasan.Ideologi secara umum merupakan sistem kepercayaan yang dianut oleh masyarakat umum untuk menata suatu individu. Istilah ideologi pertama kali digunakan dalam dunia fislafat oleh seorang filsuf Perancis, Destutt de Tracy, pada tahun 1796. Destutt de Tracy mengungkapkan kata ideologi untuk merujuk pada suatu bidang ilmu yang otonom, ialah analisis ilmiah dari berpikir manusia, otonom dalam artian lepas dari metafisika tetapi juga mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu sebagai akal sehat dan beberapa kecenderungan filosofis, atau serangkaian ide yang diungkapkan oleh masyarakat yang dominan terhadap seluruh anggota masyarakat.Kajian mengenai ideologi lahir pada abad 19 yang disebut abad ideologi. Marx berpendapat dalam bukunya yang berjudul German Ideology bahwa: The Ideas of the rulling class are, in every age, the rulling ideas:i.e. the class, which is the dominant material force in society, is the same time the dominant intellectual force. Marx memandang bahwa ideologi sangat erat kaitannya dengan kekuasaan yang terpusat pada negara atau masyarakat politik berhadap-hadapan dengan masyarakat sipil. Pandangan Marx mengenai hubungan antara kekuasaan dan ideologi yang berpusat pada negara tersebut ditentang oleh Antonio Gramsci. Menurut Gramsci, ideologi yang dominan tidak hanya dapat dimenangkan melalui jalan revolusi atau kekerasan oleh institusi-institusi negara tapi juga dapat melalui jalan hegemoni melalui institusi-institusi lain, seperti institusi agama, pendidikan, media massa, dan keluarga.Salah seorang filsuf posmodernis abad 20, Louis Althusser mengatakan bahwa ideologi merupakan sistem keyakinan yang menyembunyikan kontradiksi-kontradiksi internalnya. Artinya, dalam setiap ideologi disembunyikan kontradiksi-kontradiksi dalam ajarannya. Misalnya, dalam ajaran demokrasi liberal terdapat berbagai kelemahan yang merugikan sesama manusia dalam pemberian kesempatan untuk berkembang. Manusia yang gagal merupakan orang-orang yang tidak dapat mencapai kesuksesan dan bukan kontradiksi dalam sistem ekonomi itu sendiri. Foucalt menyimpulkan bahwa ideologi tersangkut dengan empat hal, yaitu: 1) Ekonomi sebagai basisnya 2) Kelas yang berkuasa 3) Kekuasaan represif 4) Sesuatu yang berlawanan dengan kebenaran sejati. Sehingga tidak mengherankan apabila ideologi ditemukan tidak hanya dalam domain politik tetapi juga pada bidang-bidang ilmu lain yang membentuk social action. Seperti yang dikemukakan oleh Winston Churchill dalam pidatonya tanggal 5 September 1943, The empires of the future are the empires of the mind. Winston Churchill secara jelas menyatakan bahwa untuk dapat menguasai dunia, cukup dengan menguasai pikiran masyarakat luas.Ideologi merupakan suatu sistem kepercayaan dan karena itu berbeda dengan ilmu ketuhanan maupun filsafat yang secara formal merupakan suatu knowledge systemyang bersifat reflektif, sistematis dan kritis. Oleh karena itu paham ideologi seharusnya dikaitkan dengan pembicaraan sehari hari sehingga tidak menimbulkan kesalah pahaman tentang sebuah kepercayaan itu sendiri.Ideologi ideologi besar didunia :Istilah ideologi negara mulai banyak digunakan bersamaan dengan perkembangan pemikiran Karl Marx yang dijadikan sebagai ideologi beberapa negara pada abad ke-18. Namun sesungguhnya konsepsi ideologi sebagai cara pandang atau sistem berpikir suatu bangsa berdasarkan nilai dan prinsip dasar tertentu telah ada sebelum kelahiran Marx sendiri. Bahkan awal dan inti dari ajaran Marx adalah kritik dan gugatan terhadap sistem dan struktur sosial yang eksploitatif berdasarkan ideologi kapitalis. Pemikiran Karl Marx kemudian dikembangkan oleh Engels dan Lenin kemudian disebut sebagai ideologi sosialisme-komunisme. Sosialisme lebih pada sistem ekonomi yang mengutamakan kolektivisme dengan titik ekstrem menghapuskan hak milik pribadi, sedangkan komunisme menunjuk pada sistem politik yang juga mengutamakan hak-hak komunal, bukan hak-hak sipil dan politik individu.114 Ideologi tersebut berhadapan dengan ideologi liberalisme-kapitalis yang menekankan pada individualisme baik dari sisi politik maupun ekonomi. Kedua ideologi besar tersebut menjadi ideologi utama negara-negara dunia pasca perang dunia kedua hingga berakhirnya era perang dingin. Walaupun demikian baik komunisme maupun kapitalisme memiliki warna yang berbeda-beda dalam penerapannya di tiap wilayah. 1. Komunisme Menurut Ketetapan MPRS No. XXV/1996 bahwa mempelajari faham Komunisme/Marxisme-Leninisme dalam rangka mengamankan Pancasila dan secara ilmiah, seperti pada universitas universitas dapat dilakukan secara terpimpin.Komunisme merupakan salah satu ideologi besar di dunia, selain kapitalisme dan ideologi lainnya. Komunisme muncul sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke- 19, yang mana mereka mementingkan individu sebagai pemilik. Istilah komunisme sering dihubungkan dengan paham Marxisme. Ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat disebut "Marxisme-Leninisme". Karl Marx (1818-1883) dari Jerman berpendapat bahwa masyarakat tidak dapat diperbaiki secara singkat dan harus diubah secara radikal melalui pendobrakan dari setiap sendi sendinya. Untuk itu Marx mencetuskan ajaran yang dinamainya sebagai scientisific socialism. Sejak masa awalnya berkegiatan politik Marx dianggap radikal dan diusir dari negaranya Jerman lalu menetap di London. Disana ia bekerjasama dengan Friedrich Engels dengan menerbitkan karangan Manififesto komunis dan Das Kapital. Dalam menyusun teori perkembangannya Marx tertarik dengan gagasan seorang filsuf Jerman George Hegel (1770-1831) mengenai dialektik. Katanya: Semua filsafat hanya menganalisa masyarakat, tetapi masalah sebenarnya ialah bagaimana mengubahnya.Dialektik adalah gerak maju dari taraf rendah ke taraf yang lebih tinggi dengan suatu irama pertentangan dan persatuan. Gerak ini disebabkan oleh pertentangan antara dua kelas utama di masyarakat, antara kelas budak dan kelas penguasa. Masyarakat budak secara dialektis berubah menjadi masyarakat yang menentang yang selanjutnya menibulkan pertentangan antara budak dengan penguasa dan menjadikan mereka sebagai masyarakat kapitalis. Menurut teori ini masyarakat kapitalis terdorong oleh pertentangan antara kaum kapitalis dan kaum proletar,akan berubah sebagai gerak dialektik terakhir- menjadi masyarakat komunis. Golongan komunis selalu bersikap bertentang terhadap negara. Marx menganggap aparatur negara hanya menghalang halangi citan citanya, dianggap sebagai suatu alat pemaksa yang akhirnya akan lenyap sendiri dengan munculnya mayarakat komunis. Marx dan Engels berkata The states is nothing but a machine for the opression of one class by another, As long as the proletariat still needs the state, it needs it not in the interest of freedom but for the purpose of crushing its antagonist; and as soon as it becomes possible to speak of freedom, then the state, as such, ceases to exist. Negara akhirnya akan lenyap pada saat komunisme tercapai karena tidak ada lagi yang ditindas. Komunisme tidak hanya merupakan sistem politik, tetapi juga mencermikan suatu gaya hidup yang berdasarkan akan beberapa nilai, yaitu:a. Gagasan monisme. Gagasan ini menolak adanya golongan golongan di masyarakat sebab akan menimbulkan perpecahan negara.b. Kekerasan dianggap sebagai cara yang sah yang harus dipakai untuk mencapai komunismec. Negara merupakan alat untuk mencapai komunisme: karena itu setiap aparatur negara dipakai untuk diabdikan untuk mencapai komunisme.Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal dengan proletar, namun pengorganisasian Buruh akan berhasil jika bernaung di bawah dominasi partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai pembuat keputusan. Maksudnya perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro. Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi. Prinsipnya adalah semua milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya, dan karenanya komunisme juga disebut anti liberalisme. Dan komunisme juga membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap sistem yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata. Indonesia pernah menjadi salah satu kekuatan besar komunisme dunia. Kelahiran PKI pada tahun 1920an merupakan kelanjutan awal dari dominasi komunisme di negara tersebut, bahkan di Asia. Tokoh komunis internasional Tan Malaka misalnya, ia menjadi salah satu tokoh yang tak bisa dilupakan dalam perjuangan di berbagai negara seperti di China, Indonesia, Thailand, dan Filiphina. Di Indonesia perubuhan komunisme terjadi dengan insiden berdarah dan dilanjutkan dengan pembantaian yang menimbulkan banyak korban jiwa. Dan para tersangka pengikut komunisme juga diganjar eks-tapol oleh pemerintahan Orde Baru dan mendapatkan pembatasan dalam menjalani hidup mereka sehari hari. Komunisme merupakan suatu orientasi yang mencakup sejarah perkembangan dunia sejak permulaan abad XIX sampai sekarang. Dimulai oleh Karl Marx bersama Engels (marxisme) dan diteruskan oleh tokoh-tokoh berikutnya seperti Lenin, Stalin di Uni Soviet, dan tokoh-tokoh di negara lainnya seperti Tito di Yugoslavia, dan Mao Tse Tung di RRC (Komunis).

2. Liberalisme John Locke (1632-1704) merupakan penggagas pertama yang menerangkan dasar dasar ideologi liberalisme. Ideologi ini muncul sebagai reaksi atas filsafat filmer yang menerangkan bahwa setiap kekuasaan bersifat mutlak monarkhi dan tidak ada orang yang terlahir bebas. Dengan kata lain ciri ciri liberalisme adalah sebagai berikut:a. Memiliki kecenderungan untuk mendukung perubahanb. Mempunyai kepercayaan terhadap naluri manusiawic. Bersedia menggunakan pemerintah untuk meningkatkan kondsi manusiawid. Mendukung kebebasan individue. Bersikap ambivalen terhadap sifat manusiaIdeologi liberalisme punya kelemahan, yaitu liberalisme buta terhadap kenyataan, bahwa tidak semua orang kuat kedudukannya dan tidak semua orang sama cita citanya; oleh karena itu, kebebasan yang hampir tanpa batas itu dengan sendirinya dipergunakan oleh individu individu untuk semakin memperluas pengaruhnya. Sebagaimana diketahui bahwa paham libelarisme merupakan paham yang pertama kali menyuarakan hak asasi manusia, yaitu hak hak individu yang tidak dapat dirampas oleh siapapun bahkan negaranya sendiri.

Sumber :Rukiyati, M.Hum., dkk. 2013. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: UNY Press.Budiardjo, Prof. Miriam. 1993. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramediapustaka.Osborne, Richard. 2005. Filsafat Untuk Pemula. Yogyakarta: Kanisius.Kuntara, 1986. Kelebihan Ideologi Pancasila Dibanding dengan Komunisme dan Liberalisme, Kertas Karya Perorangan (Taskap) Peserta Kursus Reguler Angkatan ke XIX, Jakarta: Markas Besar Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Lembaga Pertahanan Nasional.