pendidikan fisiologi

11
DASAR, TUJUAN, DAN PERANAN FILSAFAT BAB I RINGKASAN MATERI A. Dasar dan Tujuan Filsafat Pendidikan Dasar filsafat pendidikan : 1. Metafisika 2. Epistemologi 3. Aksiologi Tujuan filsafat pendidikan : 1. Dengan berfikir filsafat seseorang bisa menjadi manusia, lebih mendidik dan membangun diri sendiri 2. Seseorang dapat menjadi orang yang dapat berfikir sendiri 3. Memberikan dasar-dasar pengetahuan, memberikan pandangna yang sintesis pula sehingga seluruh pengetahuan merupakan satu kesatuan 4. Hidup seseorang tersebut dipimpin oleh pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tersebut. Sebab itu mengetahuai pengetahuan-pengetahuan terdasar berarti mengetahui dasar- dasar hidup diri sendiri 5. Bagi seorang pendidik filsafat mempunyai kepentingan istimewa karena filsafatlah yang memberikan dasar-dasar

Upload: iwan-sadhega-kusuma

Post on 29-Nov-2015

50 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: pendidikan fisiologi

DASAR, TUJUAN, DAN PERANAN FILSAFAT

BAB I

RINGKASAN MATERI

A. Dasar dan Tujuan Filsafat Pendidikan

Dasar filsafat pendidikan :

1. Metafisika

2. Epistemologi

3. Aksiologi

Tujuan filsafat pendidikan :

1. Dengan berfikir filsafat seseorang bisa menjadi manusia, lebih mendidik dan membangun

diri sendiri

2. Seseorang dapat menjadi orang yang dapat berfikir sendiri

3. Memberikan dasar-dasar pengetahuan, memberikan pandangna yang sintesis pula

sehingga seluruh pengetahuan merupakan satu kesatuan

4. Hidup seseorang tersebut dipimpin oleh pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang

tersebut. Sebab itu mengetahuai pengetahuan-pengetahuan terdasar berarti mengetahui

dasar-dasar hidup diri sendiri

5. Bagi seorang pendidik filsafat mempunyai kepentingan istimewa karena filsafatlah yang

memberikan dasar-dasar dari ilmu-ilmu pengetahuan lainnya yang mengenai manusia

seperti misalnya ilmu mendidik

Tujuan filsafat pendidikan juga dapat dilihat dari beberapa aliran filsafat pendidikan

yang dapat mengembangkan pendidikan itu sendiri yaitu :

1. Idealisme

2. Realisme

Page 2: pendidikan fisiologi

3. Pragmatisme

4. Humanisme

5. Behaviorisme

6. konstruktivisme.

B. Peranan dan Fungsi Filsafat Pendidikan

Filsafat, termasuk juga filsafat pendidikan, juga mempunyai fungsi untuk memberikan

petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan

atau paedagogik. Suatu praktek kependidikan yang didasarkan dan diarahkan oleh suatu

filsafat pendidikan tertentu, akan menghasilkan dan menimbulkan bentuk-bentuk dan gejala-

gejalan kependidikan yang tertentu pula. Hal ini adalah data-data kependidikan yang ada

dalam suatu masyarakat tertentu. Analisa filsafat berusaha untuk menganalisa dan

memberikan arti terhadap data-data kependidikan tersebut, dan untuk selanjutnya

menyimpulkan serta dapat disusun teori-teori pendidikan yang realistis dan selanjutnya akan

berkembanglah ilmu pendidikan (paedagogik). Filsafat, juga berfungsi memberikan arah

agar teori pendidikan yang telah dikembangkan oleh para ahlinya, yang berdasarkan dan

menurut pandangan dan aliran filsafat tertentu, mempunyai relevansi dengan kehidupan

nyata.artinya mengarahkan agar teori-teori dan pandangan filsafat pendidikan yang telah

dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalam praktek kependidikan sesuai dengan

kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga berkembang dalam masyarakat. Di samping itu,

adalah merupakan kenyataan bahwa setiap masyarakat hidup dengan pandangan filsafat

hidupnya sendiri-sendiri yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, dan dengan

sendirinya akan menyangkut kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Di sinilah letak fungsi filsafat

dan filsafat pendidikan dalam memilih dan mengarahkan teori-teori pendidikan dan kalau

perlu juga merevisi teori pendidikan tersebut, yang sesuai dan relevan dengan kebutuhan,

tujuan dan pandangan hidup dari masyarakat.

BAB II

PEMBAHASAN

Page 3: pendidikan fisiologi

A. Dasar dan Tujuan Filsafat

Dasar filsafat pendidikan :

1. Metafisika bagian filsafat yang mempelajari masalah hakekat. Mulai hakekat dunia,

hakekat manusia, hakekat tuhan, termasuk di dalamnya hakekat anak. Metafisika secara

praktis akan menjadi persoalan utama dalam pendidkan. Karena anak bergaul dengan

dunia sekitarnya. Maka ia akan memiliki dorongna yang kuat untuk memahami tentang

segala sesuatu yang ada. Memahami filsafat ini diperlukan cara implisit untuk

mengetahui ke arah tujuan pendidikan

2. Epistemologi ini diperlukan dalam pendidikan antara lain dalam hubungannya dengan

penyusunan dasar kurikulum. Pengetahuan apa yang harus diberikan pada anak didik,

diajarkan di sekolah dan bagaimana cara memperoleh pengetahuan dan cara

menyampaikannya seperti apa. Tepri pengetahuan ini berhubungan dengan hakikat dari

ilmu pengetahuan, pengadaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggungjawaban

atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. Pengetahuan

tersebut diperoleh manusia melalui akal dan panca indera dengan berbagai metode

induktif, metode positivisme, metode kontemplatis

3. Aksiologi dasar ini membahas nilai baik atau nilai buruk. Nilai indah atau tidak indah.

Dan tidak mengakui nilai absolut tetapi menolak pula nilai yang bersifat subjektif seperti

yang berlaku dalam nilai estetis. Nilai yang ada adalah nilai yang bersifat io-psikologis

ekonomik historis. Dasar tingkah laku moral adalah pengetahuan ilmiah serta cinta dan

simpati manusia. Pertimbangan-pertimbangan moral yang tertanam dalam diri pribadi

melalui proses pendidikan dan sosialisasi menjadi dasar kemauan bebas dalam

menentukan pilihan norma-norma yang tertanam dalam kebiasaan-kebiasaan berfungsi

motivatif bersifat mewajibkan.

Tujuan pendidikan beberapa aliran filsafat bisa membentuk karakter manusia. Aliran

realisme berpandangan bahwa hakikat realitas adalah fisik dan ruh, bersifat dualistis. Tujuan

pendidikannya membentuk individu yang mampu menyesuaikan diri dalam masyarakat dan

memiliki rasa tanggung jawab kepada masyarakat. Pragmatisme merupakan kreasi filsafat

Page 4: pendidikan fisiologi

dari Amerika, dipengaruhi oleh empirisme, utilitarianisme, dan positivisme. Esensi

ajarannya, hidup bukan untuk mencari kebenaran melainkan untuk menemukan arti atau

kegunaan. Tujuan pendidikannya menggunakan pengalaman sebagai alat untuk

menyelesaikan hal-hal baru dalam kehidupan priabdi dan masyarakat. Humanisme

berpandangan bahwa pendidikan harus ditekankan pada kebutuhan anak (child centered).

Tujuannya untuk aktualisasi diri, perkembangan efektif, dan pembentukan moral. Paham

behaviorisme memandang perubahan perilaku setelah seseorang memperoleh stimulus dari

luar merupakan hal yang sangat penting. Oleh sebab itu, pendidikan behaviorisme

menekankan pada proses mengubah atau memodifikasi perilaku. Tujuannya untuk

menyiapkan pribadi-pribadi yang sesuai dengan kemampuannya, mempunyai rasa tanggung

jawab dalam kehidupan pribadi dan masyarakat. Menurut paham konstruktivisme,

pengetahuan diperoleh melalui proses aktif individu mengkonstruksi arti dari suatu teks,

pengalaman fisik, dialog, dan lain-lain melalui asimilasi pengalaman baru dengan pengertian

yang telah dimiliki seseorang. Tujuan pendidikannya menghasilkan individu yang memiliki

kemampuan berpikir untuk menyelesaikan persoalan hidupnya. Tujuan filsafat pendidikan

memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori

pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-rinsip

pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan. Praktik pendidikan atau proses

pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan interaksi

antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan dengan menggunakan

rambu-rambu dari teori-teori pendidikan. Peranan filsafat pendidikan memberikan inspirasi,

yakni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas

dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di

lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu

menguasai konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni mengajar

materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri peserta

didik.

C. Peranan dan Fungsi Filsafat Pendidikan

Tidak semua masalah kependidikan dapat dipecahkan dengan mengunakan metode ilmiah

semata-mata. Banyak diantara masalah- masalah kependidikan tersebut yang merupakan

pertanyaan- pertanyaan filosofis, yang memerlukan Pendekatan filosofis pula dalam

Page 5: pendidikan fisiologi

memecahkannya. Analisa filsafat terhadap masalah- masalah kependidikan tersebut, dan atas

dasar itu bisa disusun secara sistematis teori- teori pendidikan.disamping itu jawaban-

jawaban yang telah dikemukakan oleh jenis dan aliran fisafat tertentu sepanjang sejarah

terhadap problematika pendidikan yang dihadapinya, menunjukan pandangan- pandangan

tertentu, yang tentunya juga akan memperkaya teori-teori pendidikan. Dengan demikian,

terdapat hubungan fungsional antara filsafat dengan teori pendidikan. Hubungan fungsional

antara filsafat dan teori pendidikan tersebut, secara legih rinci dapapt diuraukan sebagai

berikut :

a. Filsafat, dalam arti analisa filsafat adalah merupakan salah satu cara Pendekatan yang

digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahkan problematika pendidikan dan

menyusun teori- teori pendidikannya, disamping menggunakan metode- metode ilmiah

lainnya. Sementara itu dengan filsafat, sebagi pandangan tertentu terhadap sesuatu obyek,

misalnya filsafat idelisme, realisme, materialisme dan sebaginya, akan mewarnai pula

pandangan ahli pendidikan tersebut dalam teori- teori pendidikan yang

dikembangkannya. Aliran filsafat tertentu terhadap teori- teori pendidikan yang di

kembangkan atas dasar aliran filsafat tersebut. Dengan kata lain, teori- teori dan

pandangan- pandangan filsafat pendidikan yang dikembangkan oleh fillosof, tentu

berdasarkan dan bercorak serta diwarnai oleh pandangan dan airan filsafat yang

dianutnya.

b. Filsafat, juga berpungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah dikembangkan

oleh para ahlinya, yang berdasarkan dan menurut pandangan dan aliran filsafat tertentu,

mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata.artinya mengarahkan agar teori-teori dan

pandangan filsafat pendidikan yang telah dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalam

praktek kependidikan sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga

berkembang dalam masyarakat. Di samping itu, adalah merupakan kenyataan bahwa

setiap masyarakat hidup dengan pandangan filsafat hidupnya sendiri-sendiri yang berbeda

antara satu dengan yang lainnya, dan dengan sendirinya akan menyangkut kebutuhan-

kebutuhan hidupnya. Di sinilah letak fungsi filsafat dan filsafat pendidikan dalam

memilih dan mengarahkan teori-teori pendidikan dan kalau perlu juga merevisi teori

pendidikan tersebut, yang sesuai dan relevan dengan kebutuhan, tujuan dan pandangan

hidup dari masyarakat.

Page 6: pendidikan fisiologi

e. Filsafat, termasuk juga filsafat pendidikan, juga mempunyai fungsi untuk memberikan

petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan

atau paedagogik. Suatu praktek kependidikan yang didasarkan dan diarahkan oleh suatu

filsafat pendidikan tertentu, akan menghasilkan dan menimbulkan bentuk-bentuk dan

gejala-gejalan kependidikan yang tertentu pula. Hal ini adalah data-data kependidikan

yang ada dalam suatu masyarakat tertentu. Analisa filsafat berusaha untuk menganalisa

dan memberikan arti terhadap data-data kependidikan tersebut, dan untuk selanjutnya

menyimpulkan serta dapat disusun teori-teori pendidikan yang realistis dan selanjutnya

akan berkembanglah ilmu pendidikan (paedagogik). Di samping hubungan fungsional

tersebut, antara filsafat dan teori pendidikan, juga terdapat hubungan yang bersifat

suplementer, sebagaimana dikemukakan oleh Ali Saifullah dalam bukunya “Antara

Filsafat dan Pendidikan”, sebagai berikut :

a. Kegiatan merumuskan dasar-dasar, dan tujuan-tujuan pendidikan, konsep tentang sifat

hakikat manusia, serta konsepsi hakikat dan segi-segi pendidikan serta isi moral

pendidikannya.

b. Kegiatan merumuskan sistem atau teori pendidikan (science of education) yang

meliputi politik pendidikan, kepemimpinan pendidikan atau organisasi pendidikan,

metodologi pendidikan dan pengajaran, termasuk pola-pola akulturasi dan peranan

pendidikan dalam pembangunan masyarakat dan Negara.

Definisi di atas merangkum dua cabang ilmu pendidikan yaitu, filsafat pendidikan dan

system atau teori pendidikan, dan hubungan antara keduanya adalah bahwa yang satu

“supplemen” terhadap yang lain dan keduanya diperlukan oleh setiap guru sebagai

pendidik dan bukan hanya sebagai pengajar di bidang studi tertentu”. Beberapa

pandangan tokoh perenialisme terhadap pendidikan:

1. Program pendidikan yang ideal harus didasarkan atas paham adanya nafsu, kemauan,

dan akal (Plato)

2. Perkemhangan budi merupakan titik pusat perhatian pendidikan dengan filsafat sebagai

alat untuk mencapainya ( Aristoteles)

Page 7: pendidikan fisiologi

3. Pendidikan adalah menuntun kemampuan-kemampuan yang masih tidur agar menjadi

aktif atau nyata. (Thomas Aquinas)

BAB III

KESIMPULAN

Dasar filsafat pendidikan :

1. Metafisika

2. Epistemologi

3. Aksiologi

Tujuan filsafat pendidikan juga dapat dilihat dari beberapa aliran filsafat pendidikan yang

dapat mengembangkan pendidikan itu sendiri yaitu :

1. Idealisme 4. Humanisme

2. Realisme 5. Behaviorisme

3. Pragmatisme 6. konstruktivisme.

Filsafat, termasuk juga filsafat pendidikan, juga mempunyai fungsi untuk

memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan

menjadi ilmu pendidikan atau paedagogik. Suatu praktek kependidikan yang

didasarkan dan diarahkan oleh suatu filsafat pendidikan tertentu, akan

menghasilkan dan menimbulkan bentuk-bentuk dan gejala-gejalan

kependidikan yang tertentu pula. Hal ini adalah data-data kependidikan yang

ada dalam suatu masyarakat tertentu filsafat pendidikan, juga mempunyai

fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-

teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan atau paedagogik. Suatu praktek

kependidikan yang didasarkan dan diarahkan oleh suatu filsafat pendidikan

tertentu, akan menghasilkan dan menimbulkan bentuk-bentuk dan gejala-

Page 8: pendidikan fisiologi

gejalan kependidikan yang tertentu pula. Hal ini adalah data-data

kependidikan yang ada dalam suatu masyarakat tertentu. Analisa filsafat

berusaha untuk menganalisa dan memberikan arti terhadap data-data

kependidikan tersebut, dan untuk selanjutnya menyimpulkan serta dapat

disusun teori-teori pendidikan yang realistis dan selanjutnya akan

berkembanglah ilmu pendidikan (paedagogik).