pendidikan berbasis sirah nabawiah sebagai strategi …
TRANSCRIPT
i
PENDIDIKAN BERBASIS SIRAH NABAWIAH SEBAGAI STRATEGI
GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM PADA PESERTA DIDIK
(Studi Kasus Di Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan)
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
(M.Pd) Dalam Bidang Pendidikan Agama Islam
Oleh
Faidatul Ma’rifah
Nim : 217430207
Pembimbing :
Dr. Pahrurraji, M.Ud
Dr. Syahidah Rena, M. Ed
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PASCA SARJANA MAGISTER (S2)
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ)
JAKARTA
2020 M / 1441 H
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tesis dengan judul “Pendidikan Berbasis Sirah Nabawiah Sebagai Strategi
Guru Dalam Meningkatkan Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Pada
Peserta Didik (Studi Kasus di Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan)” yang
disusun oleh Faidatul Ma‟rifah dengan Nomor Induk Mahasiswa 217430207
telah melalui proses bimbingan dengan baik dan dinilai oleh pembimbing
telah memenuhi syarat ilmiah untuk diujikan disidang munaqasyah.
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Pahrurraji, M.Ud Dr. Syahidah Rena, M.Ed
Tanggal: 27-April-2020 Tanggal: 11-Mei-2020
iii
iv
v
MOTTO
وا من حول ا غليظ امللب لهفض منت مهم ومو كنت فظ خغفر فبما رحة من الله فاغف غنم واس
ي ب اممخوك ي نه الله ا ػل الله ذا غزمت فتوكه
مهم وصاوره ف المر فا
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya”. (QS.Ali Imran : 159).
Agar meraih kehidupan dunia dan akhirat yang lebih baik, upayakan
untuk memperbaiki pribadi dengan terus meningkatkan keimanan,
menambah ilmu, dan berusaha mengebalikan fitrah suci pada diri itu harus.
(Faidatul Ma‟rifah Sulaiman).
Ketahuilah bahwa obat iman apabila telah masuk kedalam kalbu ia
membuat manusia sebagai permata yang layak kekal, dan mendapat syurga,
sebaliknya dengan kekufuran ia layak menjadi tembikar yang fana.
(Bediüzzaman Said Nursi).
vi
حي حن امره بســــــــــــــــــم الله امره
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, berkat rahmat dan
kasih sayang-Nya maka penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
“Pendidikan Berbasis Sirah Nabawiah Sebagai Strategi Guru Dalam
Meningkatkan Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Pada Peserta Didik
(Studi Kasus di Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan)”.
Dalam penyelesaian tesis ini, tidak terlepas dari barbagai pihak yang
mendukung secara langsung maupun tidak langsung. Penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, MA, selaku Rektor Institut Ilmu Al-
Qur‟an (IIQ) Jakarta.
2. Dr. Hj. Nadzematul Faizah, SH. M.Hum, selaku wakil rektor 1 Institut
Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, serta selaku penguji 1.
3. Dr. H. Muhammad Azizan Fitriana, MA, selaku Direktur Pascasarjana
Institut Ilmu-Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
4. Dr. KH. Abdul Halim, MM., selaku Ketua Program studi Magister
Pendidikan Agama Islam.
5. Dr. Pahrurraji. M.Ud, selaku Dosen Pembimbing I, yang selalu
membimbing, memberi arahan, serta memotivasi supaya terus
bersemangat, sehingga tesis ini dapat terselesaikan.
6. Dr. Syahidah Rena, M.Ed, selaku Dosen Pembimbing II yang begitu
besar jasa-jasanya, memberikan bimbingan dengan kesabaran yang luar
vii
biasa, memberikan masukan dan motivasi yang sangat berarti, sehingga
tesis ini dapat terselesaikan.
7. Dr. Muh. Ubaidillah Alghifary Slamet, Lc., M.P.I, selaku penguji II.
8. Para dosen yang sangat besar dukungannya hingga tesis ini dapat
terselesaikan.
9. Ustadz Arpin Rahman Nurdiansyah, kepala sekolah Kuttab Al-Fatih
Tangerang Selatan, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
dalam melaksanakan penelitian.
10. Keluarga tercinta, ayahanda almarhum H.Sulaiman,BA, (Aji) yang
semasa hidupnya selalu mendoa‟akan, memberi motivasi dan memberi
semangat untuk terus belajar, Hj.Nurhayati, H.Fatahullah (Umii) yang
selalu menasehati, senantiasa memberi semangat, usaha dan do‟a
terbaiknya, serta kasih sayang yang begitu tulus dari kelima abang dan
kaka ipar, serta adek tersayang, terimakasih banyak atas motivasi dan
dukungan berupa moril maupun materil yang telah diberikan.
11. Teman-teman Pascasarjana Prodi Pendidikan Agama Islam, yang begitu
hebat, saling menyemangati untuk terus semangat dalam menyelesaikan
tulisan tesis, dan siap membantu dalam segala hal.
12. Semua pihak yang terlibat dan turut membantu dalam penulisan tesis ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Terimakasih atas segala bantuan dan dukungannya. Akhir kata,
semoga tesis ini bermanfaat dan mendapat ridho dari Allah SWT. Aamiin.
Tangerang, 2 Januari 2020
Penulis
viii
DAFTAR ISI
JUDUL ......................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii
PENGESAHAN TESIS .............................................................................. iii
PERNYATAAN PENULIS ........................................................................ iv
MOTTO ....................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI ............................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii
PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................ xiii
ABSTRAK ................................................................................................... xvi
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Identifikasi masalah ....................................................................... 13
C. Pembatasan masalah ...................................................................... 14
D. Perumusan masalah ....................................................................... 14
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 15
F. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 15
G. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 16
H. Sistematika Penulisan .................................................................... 23
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Manfaat, Tujuan Dan Konsep Pendidikan Agama Islam .............. 25
B. Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Pada Peserta
ix
Didik ............................................................................................. 44
C. Peran Sirah Nabawiah Dalam Pendidikan ..................................... 62
D. Hakikat Strategi Guru Pendidikn Agama Islam Dalam ................ 72
E. Sistim Pendidikan Kuttab Dalam Islam ........................................ 83
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian .............................................................................. 90
B. Pendekatan penelitian .................................................................... 92
C. Sumber data ................................................................................... 96
D. Sampel Data .................................................................................. 98
E. Tehnik pengumpulan data ............................................................. 99
F. Metode analisis data ...................................................................... 111
G. Metode validasi data ...................................................................... 112
H. Prosedur penelitian ........................................................................ 114
BAB IV : PENDIDIKAN BERBASIS SIRAH NABAWIAH SEBAGAI
STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI-NILAI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PESERTA DIDIK (STUDI
KASUS DI KUTTAB AL-FATIH TANGERANG SELATAN)
A. Deskripsi Profil Lembaga Pendidikan Kuttab Al-Fatih Tangerang
Selatan ............................................................................................. 118
1. Sejarah Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan ............................. 119
2. Profil Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan ................................ 121
3. Visi, misi Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan ......................... 121
4. Jenjang pendidikan di Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan ...... 122
5. Struktur organisasi Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan ........... 124
6. Kurikulum di Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan ................... 125
7. Tenaga pendidik, dan peserta didik Kuttab Al-Fatih Tangerang
Selatan ....................................................................................... 129
B. Deskripsi dan Diskusi Hasil Penelitian............................................. 134
x
1. Materi Pendidikan Berbasis Sirah Nabawiah di Kuttab Al-Fatih
Tangerang Selatan ...................................................................... 140
2. Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Yang diterapkan Pada
Peserta Didik di Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan ................. 165
3. Strategi Guru Dalam Pendidikan Berbasis Sirah Nabawiah untuk
Meningkatkan Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Pada Peserta
Didik di Kuttab Al-Fatih ............................................................ 174
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 187
B. Saran ................................................................................................. 188
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 189
LAMPIRAN.....................................................................................................
CURICULUM VITAE....................................................................................
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Tabel 2.1 : Lembar observasi Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan.............. 94
Tabel 4.1 : Data guru-guru di Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan.............. 116
Tabel 4.2 : Data peserta didik yang ada di kelas Kuttab awwal Kuttab Al-Fatih
Tangerang Selatan................................................................... 119
Tabel 4.3 : Data peserta didik yang ada di kelas Kuttab qonuni Kuttab Al-
Fatih Tangerang Selatan .......................................................... 120
Tabel 4.4 : Materi pelajaran yang diajarkan di Kuttab Al-Fatih Depok...... 132
Tabel 4.5 : Target pencapaian baca tulis Kuttab awwal ............................. 140
Tabel 4.6 : Target pencapaian baca tulis Kuttab qonuni ............................ 140
Tabel 4.7 : Target pencapaian berhitung Kuttab awwal ............................. 142
Tabel 4.8 : Target pencapaian berhitung Kuttab qonuni ............................ 143
Tabel 4.9 : Target pencapaian modul tiap tingkatan .................................. 145
Tabel 4.10 : Target standar hafalan peserta didik di Kuttab Al-Fatih........ 147
Tabel 4.11 : Kegiatan kitabah dan standar kemampuan peserta didik pada
setiap jenjangnya ................................................................. 148
xii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Gambar 4.1 : Struktur organisasi Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan...... 112
xiii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi Arab-Latin mengacu pada buku Pedoman Penulisan Proposal,
Tesis dan Disertasi yang diberlakukan di Program Pascasarjana Institut Ilmu
Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.
A. Konsonan
Transliterasi huruf Arab ke dalam huruf Latin adalah sebagai berikut :
th : ط a : أ
zh : ظ b : ب
„ : ع t : ث
gh : غ ts : ث
f : ف j : ج
q : ق h : ح
k : ك kh : خ
l : ل d : د
m : م dz : ذ
n : ن r : ر
w : و z : س
h : ە s : س
„ : ء sy : ش
y : ي sh : ص
xiv
dh : ض
B. Vokal
Vokal
tunggal
Vokal
panjang Vokal rangkap
Fathah : a ي آ … : ai
Kasrah : i و ي … : au
Dhammah : u و
C. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال ) qamariyah
Kata sandang yang diikuti alif lam (ال ) qamariyah ditransliterasikan
sesuai dengan bunyinya.
Contoh: البقزة : al-Baqarah المدينة : al-Madînah
b. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال ) syamsiyah
Kata sandang yang diikuti alif lam (ال ) syamsiyah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan
bunyinya.
Contoh: الرجل : ar-raju l الشمس : as-Syams
c. Syaddah (Tasydȋd)
Syaddah (Tasydȋd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang ( ),
sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu
dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydȋd. Aturan ini
berlaku secara umum, baik tasydȋd yang berada di tengah kata, di akhir
kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti oelh huruf-
huruf syamsiyah.
xv
Contoh: الل ا با أمنا : Ȃmanna billȃhi ذي Inna al-ladzîna :إن ن ال
d. Ta’ Marbȗthah (ة)
Ta’ Marbȗthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata
sifat (na’at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”.
Contoh: ئادة فل ا : al-Af'idah.
Sedangkan ta’ Marbȗthah (ة) yang diikuti atau disambungkan (di-
washal) dengan kata benda (isim) maka dialih aksarakan menjadi huruf
“t”. Contoh صبت ن ا عااملت :: „Ȃmilatun Nȃshibah.
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi
apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan yang
Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan awal
kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain.
Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih aksara ini,
seperti cetak miring (italic), atau cetak tebal (bold) dan ketentuan
lainnya. Adapun nama diri yang diawali dengan kata sandang, maka
huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan kata
sandangnya. Contoh: „Alȋ Hasan al-„Ȃridh. Khusus untuk penulisan
kata Al-Qur`an dan nama-nama surah menggunakan huruf kapital.
Contoh: Al-Qur`an, Al-Baqarah, dan seterusnya.
xvi
ABSTRAK
Faidatul Ma’rifah : (Nim 217430207), “Pendidikan Berbasis Sirah
Nabawiah Sebagai Strategi Guru Dalam Meningkatkan Nilai-Nilai
Pendidikan Agama Islam Pada Peserta Didik (Studi Kasus di Kuttab Al-Fatih
Tangerang Selatan)”, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Pasca
Sarjana, Institut Ilmu Al-Qur‟an, Jakarta, 2020 M / 1441 H.
Kita mengetahui bahwa kurikulum pendidikan yang ada di Indonesia
telah berulangkali mengalami perubahan, namun peserta didik masih saja
kurang dalam nilai-nilai pendiidikan agama Islamnya, sejarah pendidikan
Islam yang sudah terlewatkan sejak 1400 tahun yang lalu, telah menunjukkan
dan membuktikan bahwa umat Islam dapat mencapai zaman kegemilangan
dengan menerapkan dan mengikuti metode Salafu Shalih (tiga generasi
muslim awal Islam), yaitu pola pendidikan yang diajarkan langsung oleh
Nabi Muhammad SAW, salah satu lembaga pendidikan di indonesia yang
menerapkan metode tersebut pada zaman moderen ini yaitu Kuttab Al-Fatih,
dengan menerapkan konsep pendidikan berbasis sirah nabawiah, dengan
berlandaskan Al-Qur‟an dan sunnah.
Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif, dengan jenis
penelitian lapangan (field research), sedangkan metode pengumpulan data
yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu berupa obsevasi, wawancara
dan dokumentasi, analisis data dilakukan dengan tiga langkah yaitu reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa materi pendidikan berbasis
Sirah Nabawiah di Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan dalam meningkatkan
nilai-nilai pendidikan agama Islam pada peserta didik dibagi menjadi dua,
yaitu materi iman dan materi Al-Qur‟an, adapun nilai-nilai pendidikan Islam
yang meningkat pada peserta didik di Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan
yaitu nilai aqidah (keimanan), nilai ibadah, nilai akhlak, nilai sosial,
sedangkan strategi guru yang telah dicontohkan oleh Rasulullah yang di
terapkan oleh gurur-guru Kuttab Al-Fatih antara lain metode keteladanan,
metode ceramah, pembiasaan, pendekatan, metode tanya jawab, dan
Berkisah.
Kata Kunci : Pendidikan Berbasis Sirah Nabawiah, Strategi Guru, Nilai-
Nilai Pendidikan Agama Islam.
xvii
ABSTRACT
Faidatul Ma’rifah : (Nim 217430207)"Nabawiah Sirah-Based
Education As A Teacher Strategy In Improving Islamic Religious Education
Values In Students (Case Study at Kuttab Al-Fatih South Tangerang)",
Islamic religious education study program, post-graduate, science institute
Al-Qur'an, Jakarta 2020 M / 1441 H.
We acknowledge that the educational curriculum in Indonesia has
repeatedly changed, but students are still lacking in the values of Islamic
education. The history of Islamic education, which has passed more than
1400 years, shows that Muslims can reach a glorious era if they follow Salafu
Salih method (three generations of early Muslims), one of the educational
institutions that applied this method in modern times, namely Kuttab Al-
Fatih, by applying the concept of prophetic sirah-based education, based on
the Qur'an and sunnah.
The method used for this research is a qualitative method, with the
type of field research (field research), while the data collection methods used
in data collection in the form of observation, interviews, and documentation,
data analysis is carried out with three steps namely data reduction, data
presentation, and conclusions.
The results showed that the Sirah Nabawiah-based educational
material in Kuttab Al-Fatih South Tangerang in increasing the values of
Islamic religious education in students was divided into two, namely faith
and the Qur'an, the values of Islamic education which increased in students in
Kuttab Al-Fatih, South Tangerang, namely the values of aqidah (faith),
values of worship, moral values, social values, and teaching strategies that
have been exemplified by the Messenger of Allah include examples, lectures,
habituation, approaches, Question and Answer Methods, and Storytelling.
Keywords: Nabawiah Sirah Based Education, Teacher Strategies, Islamic
Religious Education Values.
xviii
ال ملخط
" ف استراثيجية كمدرسة امخؼلي - هبوية ( سيرة ٧٠٢٠٣١٧١٢: امطامبة: )رقم المؼرفة ءدة فا
، ("تانجيرانج حنوب امفاتح كخاب ف حالة دراسة) امطلاب لدى السلامية الدينية امتربية كي تحسي
امؼليا، خا مؼة ػلوما املرػان، ،ادراسات السلامية الدينية امتربية دراسة برنامج: رسالة
ها٠٠٠٠\م٧١٧١خاكرتا
ل امطلاب ومكن ، متكرر بضكل ثغيرت كد اهدوهيس يا ف امخؼليمية المناهج أن هؼلم نحن
غن حزيد فترة مر الذي السلامي امخؼلي تاريخ ويظهر ، السلامية امتربية كي الى يفتلرون يزامون
أحيال جلاجة) ظالح سلفو طريلة اثبؼوا اذا مجيدة حلبة الى اموظول يمكنم المسلمي أن ػام ٠٠١١
، الحديث امؼصر ف امطريلة هذه طبلت امتي امتربوية المؤسسات احدى ،( الوائل المسلمي من
املرأن ػل املائم ، امسيرة ػل املائم امنبوي امخؼلي مفهوم ثطبيق خلال من ، امفاتح كخاب وهي
وامس نة
ف ،( امبحث الميداني) الميداني امبحث هوع مع ، هوغية طريلة هي المس خخدمة امطريلة
، وامخوجيق والملابلات الملاحظة صكل ف امبيانات جمع ف المس خخدمة امبيانات جمع طرق أن حي
ائجامنخ واس خخلاص امبيانات وغرض امبيانات تخفيغ وهي خطوات بثلاث امبيانات تحليل يتم
تانجيرانج حنوب امفاتح كخاب ف هبوية سيرة ػل املائمة امخؼليمية المواد أن امنخائج أوضحت
وكي ، واملرأن اليمان هما ، كسمي الى كسمت امطلاب لدى السلامية الدينية امتربية كي زيادة ف
، امؼليدة كي أي ، تانجيرانج حنوب ، امفاتح كخاب ف امطلاب لدى ازدادت امتي السلامية امتربية
، الله رسول مثلها امتي المؼلمي واستراثيجيات ، الاحتماغية واملي ، الخلاكية واملي ، امؼبادة وكي
املعط ورواية والجواب، امسؤال ، والمناهج، وأساميب وامخؼايش ، والمحاضرات ، المثلة وجضمل
السلامية امتربية ، كي المؼلم استراثيجية امنبوية، امتربية: امرئيس ية امكلمات
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejak Indonesia merdeka kurikulum pendidikan di Indonesia
telah berulang kali diubah. Sejak awal kemerdekaan hingga sekarang
sudah 68 tahun, selama itu telah terjadi perubahan kurikulum
sebanyak 11 kali, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975,
1984, 1994, 2004, 2006, 2013, 2015. Adanya perubahan-perubahan
tersebut hanya bertujuan ingin memperbaiki sistim pendidikan agar
peserta didik bisa lebih baik, namun hingga saat ini beberapa masalah-
masalah dalam pendidikan dan peserta didik masih aja bermunculan
bahkan tambah parah, seperti tawuran antar pelajar, adanya perlakuan-
perlakuan yang tidak diinginkan oleh oknum guru kepada siswa, dan
pembulian antar teman, biaya pendidikan yang semakin hari semakin
naik, kadang menyulitkan untuk melanjutkan pendidikan bagi
masyarakat yang penghasilanya kurang, dan masih banyak lagi kasus
lainnya. Hal inilah yang membuat sebagian masyarakat semakin
resah, dan kehilangan kepercayaan terhadap pendidikan nasional,
dengan melihat fakta-fakta pendidikan tersebut, mari kita alihkan
pandangan pada sejarah pendidikan Islam sudah terlewatkan sejak
1400 tahun yang lalu, telah menunjukkan dan membuktikan bahwa
umat Islam dapat mencapai zaman kegemilangan dengan menerapkan
dan mengikuti metode Salafu Shalih (tiga generasi muslim awal
Islam).
Pendidikan Islam dizaman sekarang ini sudah sangat
memprihatinkan, anak-anak sudah tidak paham tentang apa itu
pendidikan Islam, pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi
2
manusia, terutama pendidikan agama Islam, apalagi dengan tantangan
zaman modern ini, terlebih dengan berkembangannya ilmu teknologi
yang semakin pesat menjadi salah satu faktor utama penyebab
kerusakan perkembangan akhlak dan kepribadian pada peserta didik.
Dalam kenyataannya, banyak anak yang terjerumus ke dalam
pergaulan bebas sebab semakin berkurangnya nilai-nilai dan norma
Pendidikan Islam di dalam suatu pendidikan. Hal itu disebabkan
karena berkurangnya pengetahuan dan kefahaman seorang guru
mengenai hakikat dalam Pendidikan Islam serta semakin kacaunya
sistem pendidikan yang digunakan, sehingga pendidikan dizaman
sekarang ini telah kehilangan hakikat dan tujuan dari Pendidikan
Islam itu sendiri padahal Rasulullah telah mencotohkan dan
mempraktekan bagaimana cara mendidik generasi yang baik agar
melahirkan generasi yang khoirah ummah (umat terbaik).
Pendidikan merupakan sebuah proses dimana pendidik dan
peserta didik saling berintraksi, pendidik dengan berbagai tehnik dan
caranya menyampaikan ilmu-ilmu untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mencetak generasi terbaik, sebagai guru berarti siap
melaksanakan tugas utama, yaitu mendidik, mengajar, membimbing,
dan mengarahkan siswa.
Proses ini tidak ada kata berhenti, terutama pendidikan agama
Islam, dimana dan kapanpun, hanya dengan pendidikan seseorang
dapat mencapai kehidupan yang lebih baik dan mempunyai wawasan
yang luas, Pendidikan agama Islam bagi manusia merupakan
kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat.
karena menuntut ilmu itu merupakan hal yang wajib, seperti
dikatakan pada salah satu hadis Nabi yang tingkatanya shohih
ligghairihi diriwayatkan dari Anas bin Malik sesungguhnya
3
Rasalullah Saw. bersabda :
ثنا هشام بن ع د بن حد نظير عن محم ثنا كثير بن ش ثنا حفص بن سليمان حد ار حد
طلب العل فريضة ع عليه وسل صل الل ل سيرين عن أنس بن مال قال قال رسول الل
()رواه ابن ماجه كل مسل
Artinya : Hisham ibn ‘Ammar telah menceritakan kepada kami, Hafs
ibn Sulayman telah menceritakan kepada kami, Kathir ibn Shinzir
telah menceritakan kepada kami, dari Muhammad ibn Sirin, dari
Anas ibn Malik, ia berkata, Rasulullah SAW. Bersabda :”Mencari
ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim
perempuan”. (H.R. Ibnu majah).1
Berdasarkan hadis diatas bahwa menuntut ilmu itu wajib, jadi
diperlukan guru yang menyampaikan ilmu dengan baik dan benar,
terutama guru yang bisa mendidik sesuai dengan konsep pendidikan
Islam, yaitu pendidikan yang telah dicontohkan oleh baginda Nabi
Muhammad Saw.
Pendidikan berbasis sirah nabawiah, yaitu suatu konsep
pendidikan Islam yang berlandaskan atas pendidikan dizaman
Rasulullah.2 Pendidikan berbasis Sirah Nabawiyah juga dapat disebut
sebagai konsep pendidikan anak yang didasarkan atas contoh nyata
yang telah dilakukan oleh Rasulullah dalam suatu pendidikan terlebih
terhadap pendidikan akhlak anak, dimana dalam pendidikannya lebih
mengarah pada pendidikan keimanan sebab hal tersebut merupakan
faktor utama dan paling utama yang diperlukan dalam pendidikan
dasar anak.3
1 Alhafiz
Abi Abdillah Muhammad binYazid Al-Qazwiiny Ibnu Maajah, Sunan
Ibnu Majah (kairo : Dar Ihya’ Al-kutub , Al-A’robiyah, 1336), Juz I, h. 81.
2 Budi Ashari, Inspirasi Dari Rumah Cahaya Seri Parenting Nabawiah, (Jakarta :
parenting Nabawiah, 2013), h. 58 3
Muhammad Nur Abdul Hafizh Swain, Prophetic Parenting (Cara Nabi mendidik
anak), (Jakarta : Pro-U Media, 2015), h. 33
4
Dengan begitu nilai-nilai pemdidikam Islam yang terkandung
dalam sirah Nabawiyah seperti pendidikan yang sesuai dengan
teladan Rasulullah dan sesuai dengan Al-Qur’an sangat diperlukan
dalam upaya menghasilkan generasi penerus yang tangguh dan
berkualitas, seperti para peserta didik yang ada pada masa peradaban,
diperlukan adanya usaha yang konsisten dan berkesinambungan dari
pendidik di sekolah dan orangtua di dalam melaksanakan tugas
memelihara, mengasuh dan mendidik anak-anak secara lahir maupun
batin sampai seorang anak tersebut dewasa dan mampu berdiri sendiri
sebagai manusia yang bertanggung jawab.4
Hal ini sangat menentukan karakter bangsa pada masa kini dan
masa yang akan datang, apakah suatu bangsa akan muncul sebagai
bangsa yang berakhlakul karimah atau bangsa yang buruk akhlaknya,
itu semua sangat tergantung pada kualitas pendidikan agama Islam
yang dapat membentuk pola perilaku bangsa tersebut.
Pembentukan akhlakul karimah, melalui penanaman nilai-nilai
pendidikan Islam dan pendekatan pada Al-Quran, dan sunnah,
diharapkan mampu menjadi pondasi utama dalam meningkatkan
derajat dan martabat peserta didik sebagai anak bangsa.5
”Sejarah pendidikan Islam yang menunjukkan bahwa umat
Islam telah sampai pada zaman kegemilangan jika dalam proses
pendidikan mencontohkan konsep belajar mengajarnya Nabi
Muhammad SAW”.6 Maka Pendidikan agama Islam bisa mewujudkan
peserta didik yang dapat menguasai berbagai bidang keilmuan.
Salah satu contohnya adalah dalam sejarah Islam, bahwa saat
4
Mahmud, dkk, Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga, (Jakarta:Akademia,
2013), h. 98
5 Ali Mukti, Alam Pikiran Islam Modern di Indonesia. (Jakarta : Nida, 2018), h. 10
6 Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyyurrahaman, Sirah Nabawiyah, (Jakarta : Pustak
Al-Kautsar, 2006), h. 12
5
kejayaan Islam, seorang remaja berusia 15 tahun yang
bernama Muhammad Al-Fatih, sudah menjadi wali kota. dan
saat usianya menginjak 22 tahun, ia menjadi khalifah. Ibnu
Sina menjadi seorang dokter diusia 17 tahun. Begitu pula
Imam Bukhori menjadi ahli Hadits pada usia 17 tahun.7
Sebetulnya orang-orang yang berpotensi seperti itu masih ada
saat ini, untuk meningkatka potensi dan memperbanyak jumlahnya
yaitu harus dengan cara memperbaiki pola didik yang mengacu pada
Al-Qur’an dan Assunah.
Melihat pengertian pendidikan berdasarkan pada Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal 12 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, yang dimaksud dengan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.8
Secara nasional, pendidikan juga bertujuan mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, berilmu, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Dalam Pasal 3 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) fungsi dan tujuan dari
pendidikan nasional adalah sebagai berikut:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk
7 Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, (Jakarta : Pustaka Al-Husna,
2000), h.12 8 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
6
berkembanganya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.9
Dari penjabaran undang-undang diatas bahwa tujuan dari
pendidikan nasional adalah mengembangkan watak serta peradaban
bangsa dari semua elemen yang ada dalam bangsa Indonesia. Selain
itu tujuan pendidikan nasional juga fokus dalam mengembangkan
potensi dari peserta didik. Dengan menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Aktivitas mendidik adalah tugas mulia, penyambung risalah
para Nabi dan rasul. Pada awalnya, manusia diciptakan Allah SWT
dengan segala bentuk kenegatifan Dalam Al-Qur’an, Allah SWT
menyebut manusia pemalas, tidak mengerti, suka berkeluh kesah, dan
bodoh serta jauh dengan nilai-nilai Islam. Namun, sebaliknya,
manusia mempunyai fitrah yang jika diasah akan cemerlang, akan
menjadi sesuatu yang sama dan sebanding dengan Islam itu sendiri,
Allah SWT berfirman dalam QS. Ar-Rum:30 :
ذ ف ت فطر الناس عليا ل تبديل لخلق الل ال ين حنيفا فطرت الل ل أقم وجك للل
كن أكث الناس ل يعلمون ) ول ين القيل (٠٣الل
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut
fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama
yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
9
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, (Jakarta : PT Sinar Grafika, 2006)
7
Uraian dari ayat tersebut, kita ketahui bahwa manusia
diciptakan oleh Allah SWT sesuai dengan fitrah yang cocok dengan
konsep Islam, tapi harus diasah dengan pendidikan. Kalau tidak
manusia akan tergelincir dan celaka. Nabi dan rasul memunculkan
potensi fitrah manusia. Pola asuh Nabi dan rasul pada setiap
ummatnyalah yang membuat mereka berkarakter karena para Nabi
dan rasul diutus kepada manusia untuk membawa rahmat, agar
mereka menjadi manusia yang baik, Allah berfirman dalam surah
Surat Al-Anbiya Ayat 107 yang berbunyi :
ة للعالمي ل رح(٧٠١) وما أرسلناك ا
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam”.
Tujuan pendidikan agama Islam yang dimaksud dalam
peraturan menteri agama nomor 3 tahun 2012 pasal 1 tentang
Pendidikan keagamaan Islam yaitu upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
hingga mengimani, ajaran agama Islam, hingga terwujud kesatuan dan
persatuan bangsa yang sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan
sunnah.10
Melihat dari beberapa pengertian betapa wajibnya pendidikan
diatas yang semuanya ingin menjadikan manusia yang khoyrul
bariyah, tapi pola pendidikan di Indonesia sudah berbanding terbalik
dari tujuan-tujuan tersebut. Sepertinya ada yang salah dengan konsep
pendidikan dinegeri kita, pendidikan kita yang ada saat ini bisa
diyakini bukanlah bersumber dari Islam. Hal ini tentu harus kita
10
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
8
pelajari lebih dalam dengan fakta-fakta sejarah.11
“Ayat-ayat, ilmu-ilmu, informasi-informasi yang bersumber
dari Allah SWT ditujukan untuk menyempurnakan akhlak manusia
dan mengajarkan Al-Qur’an dengan membawa hikmah, Hikmah itu
sendiri adalah samudera ilmu pengetahuan yang baik, setelah
sebelumnya mereka sesat.”12
Namun, ada juga yang berada ditengah-
tengah, yaitu mereka yang mendapat pendidikan yang tidak optimal,
jadilah mereka murid yang tidak berinteraksi dengan nilai-nilai Islam.
Jika hal ini dibiarkan mereka akan tergelincir. Contohnya
adalah adanya larangan menghafal untuk anak-anak usia TK dan SD,
adanya anggapan bahwa sikap brontak yang dilakukan oleh anak-anak
itu hal biasa, pertanyaan apakah ini benar dan siapa yang mencetuskan
sesungguhnya ?. Karena itulah lembaga-lembaga pendidikan umum
mulai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan tingkat universitas
menetapkan pendidikan agama Islam sebagai mata pelajaran yang
wajib pada setiap kurikulumnya.
Idealnya, lembaga pendidikan Islam harus menerapkan sistim
pembelajaran berdasarkan keteladanan Rasulullah, itulah yang
menjadi tujuan pendidikan agama Islam, seperti kurikulum yang ada
pada lembaga Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan, pada lembaga ini
lebih ditekankan untuk memahami nilai-nilai pendidikan Islam
berdasarkan keteladanan Rasululah, (sirah nabawiah) sudah
ditanamkan sehingga mereka benar-benar paham dan menerapkanmya
pada kehidupannya, pendidikan yang diberikan tidak hanya sebatas
ilmunya saja, tetapi harus juga kepada aspek kognitif yang dapat
berimbas pada perbaikan akhlak.
11
HM. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta : Bumi Aksara 1994), h.12 12
Ahmad, Ilmu Pendidikan dan Perspektif Islam, (Bandung : Remaja Rosda Karya
2004), h. 88
9
Hal itu merupakan tantangan bagi pendidikan saat ini, yang
berusaha dijawab oleh sekolah Kuttab Al-Fatih yang memiliki cita-
cita supaya kejayaan Islam serta kegemilangan ilmu bisa terulang
dizaman ini, yaitu sebaga sekolah pilar peradaban. yang merupakan
sebuah lembaga pendidikan Islam, yang pada saat ini jarang
ditemukan pada jaman sekarang. Lembaga kuttab adalah pendidikan
untuk anak-anak usia dini yang muncul pertama kali pada zaman Nabi
Muhammad SAW, dengan proses belajar mengajar berlangsung di
rumah-rumah para guru dan dipekarangan sekitar mesjid. kemudian
menyebar keberbagai negara seiring dengan penyebaran Islam.13
Kuttab Al-Fatih merupakan lenbaga peradaban yang ingin
mengembalikan kejayaan masa lalu, dan kurikulum yang mengacu
pada cara belajar mengajar berdasarkan keteladanan Rasulullah, yang
banyak menghasilkan generasi-generasi pilihan, dari para sahabat,
tabi’in dan seterusnya yang mana pada zaman itu pendidikan Islam
berada dipuncaknya. maka dari itu dimasa sekarang mulai dirintislah
Kuttab Al-Fatih di Indonesia, yang merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang tergolong baru muncul di Indonesia adalah Kuttab
Al-Fatih.
Pada awalnya lembaga ini hanya menerima 30 peserta didik.
Munculnya lembaga pendidikan ini bermula dari sebuah rumah yang
berada di perumahan griya tugu asri, Blok B2 nomor 20. Namun
antusias orang tua calon murid melebihi quota yang ada. Hingga saat
ini Kuttab Al-Fatih telah berdiri pada 10 cabang dibeberapa kota di
indonesa yaitu Jakarta, Tangerang, Semarang, Depok Bekasi,
Purwakarta, Purwokerto, Jombang, Malang dan Bandung.
13
Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyyurrahaman, Sirah Nabawiyah, (Jakarta : Pustaka
AL-Kautsar, 2006), h. 23
10
Salah satu yang mengawali berdirinya kuttab yaitu Ustadz
Budi Ashari, Lc, lelaki kelahiran Tulungagung, 17 April 1975 Yang
merupakan lulusan terbaik dengan predikat cumlaude dari Fakultas
hadits dan studi Islam di universitas Islam Madinah Saudi Arabia ini
telah lebih dari 6 tahun mengkaji dan berdiskusi untuk
mengeksplorasi konsep dan sistem Islam, Beliau yakin bahwa sejarah
itu berulang.14
“Jika muslim berhasil menggali ilmu dan pelajaran dari
sejarah Islam, maka Insya Allah kita bisa menerapkan dan
mendapatkan hasil yang sama dengan generasi terbaik dizaman
Rasulullah.”15
Konsep utama dari Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan itu
yaitu diawali dari mempelajari Al-Quran dan Hadits sejak anak usia 5
hingga 12 tahun, sedangkan ilmu umum seperti IPA, matematika dan
lain-lain dapat diselipkan disela-sela pembelajaran wajib yaitu Al-
Quran dan Sunnah.
Dimana dalam pembelajaran anak dilibatkan secara langsung
dengan alam sekitar serta disetiap pembelajaran diajarkan secara
tematik dengan mengkaitkan sub-sub tema dari tema yang ditentukan
dengan ayat-ayat yang ada di dalam Al-Qur’an (Juz ‘Ammah) dan
disetiap kejadian yang dialami oleh anak dihubungkan dengan cerita
Islami tentang Rasulullah dan para sahabatnya.
Kuttab Al-Fatih adalah salah satu lembaga pendidikan non
formal yang menerapak pola tarbiyyah di zaman Rasulullah dan para
sahabat16
, yang mulai berdiri sejak bulan Juni 2012 lembaga ini
memiliki kurikulum lokal atau kutikulum senndiri, yaitu kurikulum
14
Budi Ashari, Inspirasi Dari Rumah Cahaya Seri Parenting Nabawiah h. 34 15
Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyyurrahaman, Sirah Nabawiyah, h.13
16
Muhammad Athiyah Al-Abrosyi, Prinsip-Prinsip Dasar Pendidikan Islam.
(Bandung: Pustaka Setia, 2003), h. 65.
11
iman dan kurikulum Al-Qur’an.
Sejak 8 tahun yang lalu kurikulum ini mulai dinyatakan
dalam diskusi rutin dan dijadikan sumber untuk menyususn modul-
modul panduan dalam pembelajaran. Lembaga ini menggali
kurikulumnya dari kitab-kitab para ulama yang berlandaskan Al-
Qur’an dan Sunah. Berdasarkan sejarah Kuttab merupakan tempat
belajar untuk anak-anak, yang merupakan pusat pembelajaran paling
tua dikalangan kaum muslimin yang telah berhasil melahirkan orang2
besar dan mengantarkan umat menuju zaman kegemilangan17
.
Saat ini Kuttab mulai lahir kembali. berawal dari ide dan
inisiasi Ustadz Budi Ashari, Lc yang merupakan alumni Universitas
Islam Madinah dengan kepakarannya sejarah islam, bersama rekan-
rekan lainnya dengan modal keyakinan, berharap kebeseran-Nya
Menariknya, kurikulum Kuttab hanya berkosentrasi pada dua
kurikulum utama. Yaitu kurikulum Iman dan kurikulum Al-Qur’an,
Sistem pendidikan yang dibangun menekankan pentingnya; (1) Iman
sebelum Al-Qur’an, (2) Adab sebelum Ilmu. Yang terinspirasinya dari
hadits Rasulullah.
Berdasarkan penjelasan dari kepala Kuttab Al-Fatih Tangerang
Selatan, Ustadz Arpin Nurdiansah, Kuttab Al-Fatih yang ada di
Indonesia ini adalah lembaga pendidikan yang dikhususkan untuk
anak usia 5 – 12 tahun, dengan jenjang pendidikan dilalui dalam 3
tahun yakni Kuttab awal 1 (6-7 tahun), Kuttab awal 2 (7-8 tahun),
Kuttab awal 3 (8-9 tahun) jika di sekolah umum setara dengan usia
TK dan usia SD. Selanjutnya jenjang Qonuni hingga usia 12 tahun.
Setelah lulus dari Kuttab awal dan Qonuni, mereka memasuki jenjang
17
Hasan Asari, Menyingkap Zaman Keemasan Islam (Bandung: Citapustaka
Media, 2007), h. 25.
12
Madrasah selama 6 tahun (usia SMP-SMA).18
Dengan melewati jenjang pendidikan seperti yang telah
dijelaskan diatas, peserta didik di Kuttab Al-Fatih, sudah bisa mandiri
dalam segala hal, Memiliki kompetensi dalam Hafal Qur`an, dan lebih
unggul dalam hal ideologi keagamaan, Kuttab yan ada di indoneia ini
belum mempunyai alumni, kerena masih tergolong baru, sehingga
contoh real yang bisa diambil belum ada, amun contoh alumni Kuttab
pada zaman dulu sudah ada, seperti tokoh besar yang mengenyam
pendidikan di Kuttab yaitu Ibnu Firnas sang penemu peSawat terbang,
Ibnu Sina sang bapak kedokteran, Imam Syafi’i sang ulama mahsyur
yang menjadi rujukan bagi umat islam19
. para alumni Kuttab Al-Fatih
masih dimungkinkan untuk melanjutkan ke SMP umum dengan
mengikuti program penyetaraan paket A, namun jika mereka ingin
melanjutkan ke madrasah Al-Fatih tidak perlu jazah penyetaraan,
mereka bisa langsung masuk.
Sepertinya dinegeri ini waktu menuntut ilmu terlalu lama dari
SD hingga S1 namun output yang dihasilkan tidak ada, sehingga
banyak yang bingung mau jadi apa saat lulus S1. Banyaknya teori
yang diberikan dalam mengajar menjadikan anak-anak merasa
terbebani, penanaman dan penerapan nilai-nilai pendidikan agama
Islamnya kurang, seharusnya kurikulum yang ada dibuat sesederhana
mungkin, cara belajar mengajarnya harusnya sesuai dengan nilai-nilai
pendidikan agama Islam sehingga anak-anak menjadi lebih cerdas
dan berakhlakul karimah20
.
Dengan melihat dan memperhatikan permasalahan-
18.
Budi Ashari, Inspirasi Dari Rumah.Cahaya, h. 14 19 Hasan Asari, Menyingkap Zaman Keemasan Islam, h. 38. 20
Muhammad Athiyah Al Abrosyi. Prinsip-Prinsip Dasar Pendidikan Islam., h. 84.
13
permasalahan diatas, dan setelah penulis berkunjung kesekolah Kuttab
Al-Fatih Tangerang Selatan, melihat betapa hebatnya anak-anak
Kuttab Al-Fatih dalam beribadah, memiliki akhlakul karimah yang
baik, dan dalam menghafal Al-Qur’an dengan menerapkan isi
kandungannya, munculah ketertarikan hati ingin meneliti mengenai
peran Guru dalam menerapkan pendidikan berbasis sirah nabawiah
yang diterapkan oleh sekolah tersebut dalam mencetak generasi-
generasi selanjutnya supaya menjadi manusia yang sesuai dengan
nilai-nilai pendidikan Islam, dimana konsep tersebut sesuai dengan
bidang pendidikan peneliti.
Peneliti merasa adanaya dorongan yang kuat untuk
mengangkat tesis dengan judul Pendidikan Berbasis Sirah
Nabawiah Sebagai Strategi Guru Dalam Meningkatkan Nilai-
Nilai Pendidikan Agama Islam Pada Peserta Didik (Studi Kasus
di Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan).
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah
yang ingin penulis uraikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
:
1. Materi pendidikan berbasis sirah Nabawiah telah
diimplementasikan di Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan untuk
meningkatkan nilai-nilai pendidikan Islam pada peserta didik.
2. Setelah melakukan obserfasi awal, telah ditemukan pendidikan
berbasis Sirah Nabawiah sebagai Strategi Guru dalam
meningkatkan nilai-nilai dalam pendidikan agama Islam pada
3. Peserta didik di Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan.
4. Dalam proses belajar mengajar terdapat Materi pendidikan
14
Berbasis Sirah Nabawiah di Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan
dalam meningkatkan nilai-nilai pendidikan Islam pada peserta
didik
5. Telah dikembangkan metode pendidikan berbasis Sirah
Nabawiah di Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan.
6. Berdasrkan konsep belajar mengajar terdapat nilai-nilai
pendidikan agama Islam yang meningkat pada peserta didik
denga menerapkan konsep pembelajaran berbasis sirah
nabawiah di Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan
7. Terdapat Manajemen yang di kembangkan pada pendidikan di
Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan.
c. Pembatasan Masalah
Dari beberapa identifikasi masalah diatas, maka penulis akan
mebatasi masalah yang akan diteliti yaitu pada Materi pendidikan
Berbasis Sirah Nabawiah di Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan, nilai-
nilai pendidikan agama Islam yang diterapkan pada peserta didik di
Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan, serta strategi Guru dalam
pendidikan berbasis Sirah Nabawiah dalam meningkatkan nilai-nilai
pendidikan agama Islam pada peserta didik di Kuttab Al-Fatih
Tangerang Selatan.
D. Perumusan Masalah
1. Bagaimana Materi pendidikan Berbasis Sirah Nabawiah yang di
terapkan di Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan.
2. Apa saja nilai-nilai pendidikan agama Islam yang diterapkan
pada peserta didik di Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan.
3. Bagaimana strategi Guru dalam pendidikan berbasis Sirah
15
Nabawiah dalam meningkatkan nilai-nilai pendidikan agama
Islam pada peserta didik di Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada permasalah diatas, ada beberapa tujuan
yang ingin dicapai oleh peneliti, yaitu :
1. Untuk menjelaskan Materi pendidikan Berbasis Sirah
Nabawiah di Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan.
2. Untuk menemukan nilai-nilai pendidikan agama Islam yang
diterapkan pada peserta didik di Kuttab Al-Fatih Tangerang
Selatan.
3. Untuk mengetahui strategi Guru dalam pendidikan berbasis
Sirah Nabawiah dalam meningkatkan nilai-nilai pendidikan
agama Islam pada peserta didik di Kuttab Al-Fatih Tangerang
Selatan.
F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada
penelitian yang berjudul Strategi Guru sekolah dalam Pendidikan
Berbasis Sirah Nabawiah Untuk Meningkatkan Nilai-Nilai
Pendidikan Agama Islam Pada Peserta Didik (Studi Kasus di Kuttab
Al-Fatih Tangerang Selatan). adalah sebagai berikut :
a. Secara Teoritis
1. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan pustaka, khuusnya peneliti pada lembaga
pendidikan Islam yang ingin mengkaji lebih dalam terkait
penanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam berbasis sirah
16
Nabawiah.
2. Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
keterampilan dan wawasan berpikir, untuk melatih kemampuan
menganalisis masalah-masalahm pendidikan secara kritis dan
sistematis.
b. Secara Praktis
1. Memberikan informasi kepada masyarakat Islam bahwa di
Indonesia telah dikembangkan Kuttab Al-Fatih sebagai pengganti
dari pendidikan dasar yang berusaha menghidupkan kembali
warisan masa kejayaan Islam dengan menggunakan cara belajar
mengajar Berbasis Sirah Nabawiah untuk meningkatkan nilai-
nilai Pendidikan agama Islam Pada Peserta Didik dan kurikulum
yang berbeda dengan kebanyakan lembaga pendidikan Islam
lainnya
2. Bagi lembaga-lembaga dan peneliti-peneliti lain, hasil dari
penelitian ini bisa menambah atau memperkaya informasi
mengenai masalah masalah tersebut, baik sebagai data banding
atau informasi pelengkap dari penelitian yang memiliki fokus
yang sama.
G. Tinjauan Pustaka
Untuk menghindari pengulangan kajian yang diteliti antara
peneliti dengan peneliti-peneliti sebelumnya, maka berikut ada
beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan judul
penelitian penulis.
Sejauh kajian yang penulis lakukan, ada beberapa hasil
penelitian yang relevan dengan pembahasan tesis ini, diantaranya
17
penelitian tesis yang dilakukan oleh :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi ( tesis 2015, program
studi magister pendidikan Islam program pascasarjana universitas
Muhammadiyah Surakarta ), yang berjudu “Metode Penanaman
Nilai‐Nilai Agama Islam Dalam Pembentukan Perilaku
Keagamaan Siswa di Sekolah Dasar Islam Al‐Azhar 28 Solo Baru
Sukoharjo”, pembahasan yang dikaji dalam tesis ini yaitu Metode
Penanaman Nilai‐Nilai Agama Islam Dalam Pembentukan
Perilaku Keagamaan Siswa adalah melalui, (1) Budaya sekolah
merupakan kegiatan pembiasaan yang dilakukan di dalam
lingkungan sekolah yang menanamkan nilai‐nilai Islam dan
bersumber dari Al‐Qur’an dan Hadits. Pelaksanaannya dengan
ajakan dan pembiasaan, proses penyadaran emosi, serta proses
pendisiplinan atau penegakan aturan bagi murid yang melanggar;
(2) Kegiatan Belajar Mengajar merupakan proses penanaman
perilaku keagamaan anak yang berbasis pada nilai‐nilai Islam,
guru selalu mengaitkan materi pembelajaran dengan nilai‐nilai
Islam dan memberikan nasehat, arahan, petuah, dan petunjuk
supaya murid terbiasa berperilaku baik sesuai dengan nilai‐nilai
Islam, yang dilakukan sebelum atau sesudah menyampaikan
materi atau di sela‐sela penyampaian materi; (3) Pelibatan Orang
Tua Murid. (4) Slogan/tulisan‐tulisan yang dipajang pada setiap
sudut sekolah dan tempat‐tempat lain yang strategis. Dengan
pendekatan kualitatif dan seluruh metodenya hampir sama dengan
metode yang penulis gunakan.
Namun perbedannya dengan tesis yang penulis teliti yaitu
hampir semua dari keselurahan isinya Penelitian yang dilakukan
oleh Mulyadi yaitu membahas metode yang digunakan di sekolah
18
tersebut untuk Penanaman Nilai‐Nilai Agama Islam Dalam
Pembentukan Perilaku Keagamaan Siswa, sedangkan tesis ini
membahas tentang meningkatnya nilai-nilai pendidikan agama
Islam karena menerapkan pendidikan berbasis sirah nabawia.
2. Penelitian yang dilakukan oleh M. Mukhlis Fahruddin, (Tesis
2015, Yogyakarta, UIN sunan kalijaga, program studi pendidkan
agama Islam), yang berjudul Penanamkan Nilai-Nilai Pendidikan
Islam Madrasah kuttab Pada Masa Awal (Umayyah), yang
melatarbelakangi peneliti untuk mengambil judul tersebut yaitu,
karena melihat peningkatan pendidikan pada masa awal bani
umayyah, Penelitian tersebut menjelaskan lembaga pendidikan
kuttab yang masih sederhana pada masa dinasti Umayyah.
Kemudian membahas kurikulum yang digunakan, lokasi belajar
serta model kuttab. dalam penelitian ini Metode yang digunakan
adalah library research. Kuttab sebagai cikal bakal berdirinya
lembaga-lembaga pendidikan Islam bagi masa sesudahnya,
termasuk memberikan pengaruhnya dalam sejarah perkembangan
pendidikan Islam di Indonesia. Penyebaran kuttab di Indonesia
berkembang dari mulai dari TPA, Madrasah Diniyah hingga
Madrasah Ibtidaiyah.21
Berbeda dengan tesis yang penulis teliti dalam penelitian
penulis melihat dan membahas, penaman nilai-nilai pendidikan
agama Islam pada peserta didik, dengan melihat perkembangan
dan pencapaian anak-anak kuttab pada saat ini, dengan merujuk
pada pola pendidikan berbasis sirah nabawiah dan peneliti
menggunakan metode penelitian kualitatif.
21
M. Mukhlis Fahruddin, “Penanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Islam
Madrasah.kuttab Pada Masa Awal (Umayyah)”. Tesis, (UIN sunan kalijaga : Yogyakarta,
2015 )
19
3. penelitian yang dilakukan oleh Setyo Dwi Pranto (tesis 2016,
malang, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, program studi
Magister pendidikan agama Islam), dalam tesisnya berjudul
“Sistem Pendidikan Islam Model Kuttab Dalam Menanamkan
Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di Kuttab Al-
Fatih Malang)”. pembahasan yang dikaji dalam tesis ini adalah (1)
membahas tentang sistem pendidikan Islam model kuttab di
Kuttab Al-Fatih, (2) membahas mengenai relevansi pendidikan
Kuttab Al-Fatih dengan pendidikan yang ada di Indonesia. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field
research) yang sifatnya adalah kualitatif.
Pendekatan yang digunakan antara lain pembiasaan,
keteladanan, dan pendekatan pengalaman melalui outing class.
Metode yang digunakan adalah hafalan, tasmi, talaqqi, ceramah,
kisah, tanya jawab, perumpamaan, dan lain-lain.
penilaan yang digunakan diantaranya ujian akhir semester
ujian tema, kenaikan juz, absen kehadiran, dan refleksi harian,
tugas harian dan mutabaah hafalan. Sistem pendidikan kuttab Al-
Fatih juga memliki kaitan dengan sistem pendidikan di Indonesia
dilihat dari kelembagaan non formal dengan izin PKBM. Sistem
kuttab Al-Fatih menekankan pentingnya pembangunan karakter
melalui pendidikan. Selain itu juga Kuttab Al-Fatih mengambil
model pembelajaran tematik yang menggabungkan Al-Qur’an
iman, dan ilmu dalam satu tema tertentu.22
Persamaan dan perbedaan dari penelitian Setyo Dwi Ptranto
22
Setyo Dwi Pranto, “Sistem Pendidikan Islam Model Kuttab Dalam Menanamkan
Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di Kuttab Al-Fatih Malang)”, Tesis, (UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang : Malang, 2016)
20
dengan penelitian yang akan dilakukan, persamaannya terletak
pada kajiannya yang menjelaskan tentang Sistem Pendidikan
Islam. sedangkan perbedaanya adalah penilitian Setyo Dwi Ptranto
ini dalam tesisnya melakukan penelitian dengan pendekatannya
yang bersifat kualitatif, lebih menitik beratkan pembahasan pada
sistem pendidikan Islam model kuttab dengan tidak merujuk pada
pendidikan sirah nabawiah, dengan jenis penelitiannya adalah
field research. sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti yaitu lebih menitik beratkan pembahasan pada penanaman
nilai-nilai pendidikan agama Islam pada kuttab Al-Fatih dengan
merujuk pada sejarah pendidikan masa rasulullah.
4. Penelitian yang dilakukan Setyaningrum, (Tesis 2016, program
magister pendidikan, fakultas ilmu tarbiyah, prodi ilmu
pendidikan Islam, UIN syarif hidayatullah Jakarta), yang berjudul
Kuttab pada Masa Nabi Muhammad dan Al-Khulafa’ Al-
Rasyidun. Metode yang digunakan peneliti dalam mengkaji kuttab
adalah metode sejarah (Histories Methode) yaitu suatu penelitian
yang berkaitan dengan sejarah perkembangan kuttab mengenai
rekaman dan peninggalan masa lampau. Penelitian ini
menggunakan pendekatan Sosiologis, dan teori challenge and
respons. Yang menjelaskan sejarah perkembangan Kuttab pada
zaman Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin dilihat dari
aspek sosiologis masyarakat. Berdasarkan sejarah Kuttab sudah
ada sebelum masa pra-Islam namun baru populer ketika zaman
Nabi Muhammad. Kuttab dikembangkan sebaga lembaga yang
mendidik anak untuk dapat membaca dan menulis, disamping
21
untuk tujuan mengajarkan ajaran Islam.23
Penelitian ini berbeda dengan fokus penelitian yang akam
dilakukan oleh peneliti, disini peneliti lebih melihat penanaman
nilai-nilai pendidikan agama Islam pada peserta didik yang
berbasis sirah nabawiah, dan tidak terlalu berfokus pada sejarah
berdirinya lembaga kutta Al-Fatih.
5. penelitian yang dilakukan Robingun (disertasi 2016, progran
doktor, UIN Sunan kalijaga yogyakarta, dalam bidang ilmu
Agama Islam, konsetrasi kependidikan Islam), dengan judul Nilai-
Nilai Kemanusian Dalam Pendidikan Rasulullah SAW Kajian
Berbasis Tafsir Hadist, penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif, dalam bentuk library research, sumber data primer
meliputi Al-Qur’an dan Hadist, sedangkan sumber data
sekundernya dari sirah nabawiah, penelitian tersebut menjelaskan
lebih banyak mengenai nilai-nilai pendidikan sosial yang di
contohkan Pada rasulullah, nilai-nilai tersebut ternyata meliputi
kesetaraan gender, HAM, pendidikan multikultural, serta etika
global framework barat, yang dimana nilai-nilai tersebut dikaitkan
untuk menjawab pada persoalan sekarang yaitu persoalan
lesbiyan, gay, beseksual, dan transjender, berdasarkan pada kajian
tafsir hadist.
Penelitian ini dengan penelitian penulis sama-sama
membahas nilai-nilai pendidikan yang dicontohkan pada
Rasulullah, namun perbedaanya, peneliti dalam penelitian tesis ini
lebih fokus pada pendidikan yang dicontohkan Rasulullah pada
pendidikan disekolah, dan bagaimana cara Nabi dalam hal belajar
23
Setyaningrum, “Kuttab pada Masa Nabi Muhammad dan Al-Khulafa’ Al-
Rasyidun” Tesis, (UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta, 2016)
22
mengajar, dan juga sama-sama menggunakan pendekatan
kualitatif, namun dalam tesis ini, tidak menggunakan bentuk
library research, tapi merupakan penelitian lapangan.
6. Penelitian yang dilakukan Ida Novianti, (Tesis 2017, Program
Magister, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Pendidikan, Prodi
Pendidikan Agama Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta),
dengan judul, “Reorientasi Model Pendidikan Islam Klasik di
Indonesia Berdasarkan Sirah Nabawiah (Studi Terhadap Kuttab
Al-Fatih)”. Penelitian ini menjelaskan sistem pendidikan yang
berlangsung di Kuttab Al-Fatih, prinsip-prinsip pendidikan Islam
klasik yang diterapkan, dan menggambarkan posisi Kuttab Al-
Fatih ditengah-tengah pendidikan Islam Indonesia. Dan Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan metode
etnometodologi dalam mengkaji kuttab, dimana metode ini
digunakan sebagai metode untuk menggambarkan prilaku sosial
subjek dalam merespon masalah (cultural behaviour), apa yang
diyakini dan diketahui termasuk di dalamnya ideologi, dan hal-hal
apa yang digunakan dan dibuat (cultural artifact) oleh subjek
penelitian sebagaimana yang terlihat dalam kaca mata subjek
penelitian itu sendiri.24
Penelitian ini dengan penelitian penulis sama-sama
menggunakan metode penelitian kualitatif, dan fokusnya sama-
sama merujuuk pada pendidikan masa Nabi Muhammad SAW,
namun perbedaanya, peneliti dalam penelitian ini berfokus hanya
kepada strategi guru dalam mengajar, yang dimana pengajarannya
dicontohkan pada pola pendidikan yang dicontohkan oleh
24
Ida Novianti, “Reorientasi Model Pendidikan Islam Klasik di Indonesia
Berdasarkan Sirah Nabawiah, (Studi Terhadap Kuttab Al-Fatih)” Tesis, (UIN Syarif
Hidayatullah.: Jakarta, 2017)
23
Rasulullah untuk meningkatkan nilai-nilai pendidikan agama
Islam pada peserta didik, dan tidak dengan menggunakan metode
etnometodologi.
H. Sistematika Penelitian
Sistematika pembahasan tesis ini berisi uraian tentang
tahapan-tahapan pembahasan yang dilakukan oleh penulis, terdiri dari
halaman judul tesis, halaman surat pernyataan, halaman surat
persetujuan tesis, halaman pengesahan, halaman persembahan,
motto, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,
dan daftar lampiran.25
Adapun bagian kedua adalah terdiri dari lima
Bab yaitu :
- BAB 1 Pada bab ini pembahasan terdiri dari pendahuluan yang
mengantarkan pada inti pembahasan selanjutnya, yaitu meliputi, latar
belakang masalah, identifikasi maslah, pembatasan masalah,
perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan
pustaka, dan sistematika pembahasan.
- BAB II berisi landasan teori, bab ini berisi pembahasan-pembahasan
sebagai berikut : A. Manfaat, tujuan dan konsep pendidikan agama
Islam, B. Internalisasi nilai-nilai pendidikan agama Islam pada peserta
didik, C. Peran sirah nabawiah dalam pendidikan, D. Hakikat strategi
guru pendidikn agama Islam dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran, E. Sistim pendidikan Kuttab dalam Islam.
- BAB III Berisi metode penelitian, untuk menjelaskan materi yang
digunakan dalam penelitian, bab ini juga berisi populasi dan sampel
penelitian.
25.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kulitatif, dan R&D (Bandung :
Afabeta, 2009), h. 3
24
- BAB IV Bab ini memaparkan hasil penelitian, tentang gambaran
umum Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan, yang meliputi, sejarah
berdirinya, visi dan misi, sarana dan prasarana, kurikulum, pendidik
dan peserta didik. dan Pembahasan tentang strategi guru dalam
pendidikan berbasis sirah nabawiah untuk meningkatkan nilai-nilai
pendidikan agama Islam pada peserta didik di Kuttab Al-Fatih
Tangerang Selatan.
- BAB V merupakan pembahasan akhir yang berisi kesimpulan dan
saran.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan di Kuttab Al-
Fatih Tangerang Selatan, yang berjudul “Pendidikan Berbasis Sirah
Nabawiah Sebagai Strategi Guru Dalam Meningkatkan Nilai-Nilai
Pendidikan Agama Islam Pada Peserta Didik (Studi Kasus di Kuttab
Al-Fatih Tangerang Selatan)”, sebagaimana data yang telah
dikumpulkan dan dari hasil analisis yang dikemukakan pada bab
sebelumnya maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Materi pendidikan Berbasis Sirah Nabawiah di Kuttab Al-Fatih
Tangerang Selatan dalam meningkatkan nilai-nilai pendidikan
Islam pada peserta didik dibagi menjadi dua, yaitu materi iman dan
materi Al-Qur’an. muatan materi dari kurikulum iman meliputi
karakter iman itu senidiri, serta murofakat IPA, IPS, Bahasa
Indonesia serta Mate-Matikan, Sedangkan untuk materi Al-Qur’an
terdiri dari adab, qira’ah, kitabah, dan tahfiz yang target capaiannya
adalah 7 juz.
2. Nilai-nilai pendidikan agama Islam yang meningkat pada peserta
didik dengan menerapkan konsep pendidkan berbasis sirah
nabawiah di Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan terdapat
bermacam-macam nilai pendidikan Islam yang meningkat pada
peserta didik, dengan menerapkan sistim pendidikan berbasis siroh
nabawiah, yaitu : Nilai aqidah (keimanan), nilai ibadah, nilai
akhlak, serta nilai sosial.
3. Strategi guru dalam pendidikan berbasis Sirah Nabawiah dalam
meningkatkan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada peserta
didik di Kuttab Al-Fatih Tangerang Selatan yaitu strategi yang telah
dicontohkan oleh Rasulullah untuk menanamkan nilai-nilai
pendidikan agam Islam antara lain : Metode keteladanan, metode
ceramah, pembiasaan dan pendekatan, metode tanya jawab, dan
metode berkisah.
B. Saran
Agar tesis ini bermanfaat, penulis akan menyarakan kepada
lembaga terkait :
1. Kepada kementerian pendidikan dan kebudayaan serta kepada
kementerian pendidikan agama, agar karya tulis ini dijadikan salah
satu rujukan, penguat, dan pelengkap bagi strategi pendidikan sirah
nabawiah yang sudah di terapkan di Kuttan Al-Fatih. bisa juga
dijadikan sebagai pedoman pendidikkan pada saat ini, yaitu dimana
pada zaman sekarang akhlak dan adab pada peserta didik itu masih
kurang, dan kurikumnya bisa diajukan sebagai kurikulum nasional.
2. Kepada sekolah-sekolah, agar mencontoh cara belajar mengajar
yang diterapkan oleh Kuttan Al-Fatih
3. Kepada para pendidik, agar Mensosialisakan Kuttab Al-Fatih dan
kurikulumnya kepada msyarakat supaya mereka lebih mengenal
dengan jelas konsep pendidikan yang diterapkan di Kuttab Al-
Fatih, dan Kuttab Al-Fatih juga mendapatkan lebih banyak
dukungan untuk mewujudkan konsep pendidikan yang ada,
terutama kepada masyarakat yang ada disekitar Kuttab Al-Fatih
tangerang selatan.
DAFTAR PUSTAKA
Abi Abdillah, Alhafiz
Muhammad binYazid Al-Qazwiiny Ibnu Maajah,
Sunan Ibnu Majah Kairo : Dar Ihya’ Al-kutub , Al-A’robiyah,
1336
Abdullah Abi, Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Al-Bukhari, Shahih
Bukhari, Juz. 2 Beirut: Dar Ibnu Katsir, 1987
Ahmad, Ilmu Pendidikan dan Perspektif Islam, Bandung : Remaja
Rosda Karya 2004
Ahmad, Tafsir Filsafat Pendidikan Islam, Integrasi Jasmani, Rohani,
dan Kalbu Memanusiakan Manusia, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2012
Ahmad, Tafsir Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam Bandung :
Remaja Rosdakarya, 2017
Akhyak, Profil Pendidik Sukses, Surabaya: eLKAF, 2005
Alim Muhammad, Pendidikan Agama Islam: Upaya Pembentukan
Pemikiran dan Kepribadian Muslim Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011
Al-Ashfahani, Abu al-Qasim Abu al-Husain bin Muhammad al-
Raghib, al-Mufradât fî al-Gharîb al-Qur`ân, Mesir:
Ashari Budi dan Ilham Sembodo, Modul Kuttab I Depok: Al-Fatih
Pilar Peradaban, 2012
Al-Qur’an dan terjemahannya. Bandung : Departemen Agama RI
2008
Al-Qothan, Manna Mabahis Fi Ulum Al-Qur’an, Mesir : Mansyurat
Al-Asyrul Hadits
Aminuddin, Pendidikan Agama Islam: Untuk Perguruan Tinggi
Umum, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005
Arifin H M. Ilmu Pendidikan Islam Jakarta : Bumi Aksara 1994
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006
Armai Arief, Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam Jakarta : Ciputat
Pres, 2002
Ashari Budi, Inspirasi Dari Rumah Cahaya seri parenting nabawiah,
Jakarta : parenting Nabawiah, 2013
Asmaun Sahlan, Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah: Upaya
Mengembangkan PAI dari Teori ke Aksi, Malang: UIN-Maliki
Press, 2010
Asy Syalhub Fu’ad, Guruku Muhammad SAW, Jakarta: Gema Insani;
2006
Bahri Syaiful & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
Rineka Copta, 2002
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Raja Grafindo
Perkasa, 2011
Bakry Sama’un, Menggagas Ilmu Pendidikan Islam Bandung :
Pustaka Bani Quraisy, 2005
Bungin, M. Burhan,. Penelitian kualitatif; Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana
2008
Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: Rajawali press, 2011
Cholil Umam, Ikhtisar Ilmu Pendidikan Islam, Surabaya: Duta
Aksara, 2003
Creswell, John W. Penelitian Kualitatif dan Desain diantara lima
pendekatan, bandung : Riset pustaka pelajar edisi 3.
De Potter Babby, Quantum Learning Bandung: Mizan Publika, 2003
Darmadi Hamid, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial, Bandung:
Alfabeta, 2013
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2002
Daulay Putra, Haidar, Pendidikan Islam dalam Lintasan Sejarah
Kajian dari Zaman Pertumbuhan sampai Kebangkitan,
Jakarta : Prenadamedia Group, 2013.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat, Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2008
Kuntowijoyo. Metodologi Sejarah Yogyakarta : Tiara Wacana
Yogya. 2003
Langulung Hasan, Asas-asas Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka
Al-Husna, 2000
Majid Abdul, Pendidikan Karakter Prespektif Islam, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2011
Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern di Indonesia. Jakarta: Nida,
2018
Moleong J, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi,
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014
Moleong Lexi, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT
Remaja Rosda Karya, 2002
Yunus Mahmud, Sejarah Pendidikan Islam : dari Zaman Nabi
Muhammad SAW, Khalifah-Khalifah Rasyidin, Bani
Umayyah dan Abbasiyyah sampai Zaman Mamluks dan
Usmaniyah Turki, Jakarta : PT. Hdakarya Agung, 1990
Mahmud, dkk, pendidikan Agama Islam dalam keluarga,
Jakarta:Akademia, 2013
Marimba, Horison Ahmad Baru Pendidikan Islam Jakarta : Putaka
Firdaus 1990
Muchlis Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan
Karakter, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2011
Muhaimin, Strategi Belajar Mengajar (Penerapan Dalam Pendidikan
Agama) Surabaya: Citra Media, 2003
Muhammad, Nur Abdul Hafizh Swain, Prophetic Parenting Cara
Nabi mendidik anak), (Jakarta : Pro-U Media, 2015
Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam, Bandung:
Trigenda Karya, 1993
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,
Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2010
Mudyahardjo Redja. 2012 Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
M. Mukhlis Fahruddin, “Penanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Islam
Madrasah kuttab Pada Masa Awal (Umayyah)”. Tesis, UIN
sunan kalijaga : Yogyakarta, 2015
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosda Karya 2007
Nasution, S. Metologi Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung :
Tato, 1996
Nurliana, Rahma Dewi, Modul Alam dalam Juz 30, Depok : Al-Fatih
Pilar Peradaban, 2014
Novianti Ida, “Reorientasi Model Pendidikan Islam Klasik di
Indonesia Berdasarkan Sirah Nabawiah (Studi Terhadap
Kuttab Al-Fatih)” Tesis, UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta,
2017
Dauri Rajab, Islam dan Nilai, Bandung: Trigenda Karya, 1993
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia, 2008
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam Jakarta: Kalam
Mulia, 2001
Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia No 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen & Undang-undang Republik
Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas, Bandung:
Permana, 2006
Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islamn Jakarta : Gaya
Media Pratama, 2017
Nizar Samsul, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Ciputat Press. 2002
Nizar Samsul, Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam,
Jakarta : Gaya Media Pratama, 2001
Sarjono, dkk., Panduan Penulisan Skripsi, Yogyakarta, Jurusan PAI,
2004
Shafiyyurrahaman, Syaikh, al-Mubarakfury, Sirah Nabawiyah,
Jakarta : Pustaka AL-Kautsar, 2006
Setyaningrum, “Kuttab pada Masa Nabi Muhammad dan Al-Khulafa’
Al-Rasyidun” Tesis, UIN syarif hidayatullah : Jakarta, 2016
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, dan Kualitatif R & D
(Bandung : Alfabeta, 2000)
Syadali Akhmad dan Akhmad Rafi’i, Ulumul Qur’an II.
Bandung:Pustaka Setia, 2000
Sutarjo Adisusilo, JR. Pembelajaran Nilai Karakter, Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2012
Sukiman, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan Islam,
Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, Vol,4, No.1 Januari, 2003
Thoha Chabib, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta :
Pustaka Pelajar, 2000
Tim Dosen PAI UNY, DIN AL-ISLAM buku teks pendidikan agama
Islam diperguruan tinggi.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen, Jakarta:SinarGrafika, 2006
Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: PT Pustaka
Baru, 2014
Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: Usaha
Offset priting, 1981
Zukarnain, Transformasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam: Manajemen
Berorientasi Link and Match,Yogyakarta: Pustaka Belajar,
2008
Yonni Aseep dan Sri Rahayu Yunus, begini cara menjadi guru
inspirasi dan disenangi siswa, yogyakarta : pustaka
widyatana, 2011
- SUMBER DARI INTERNET
http://www.PutuWangza.com/Lasantha/download/blogger, diakses
pada tanggal 13 agustus 2019, pukul 13.00 WIB
Mauqi Al-Islam, Al Maghrib Juz, 3 h.100, http://www.al-Islam.com
(Program Al Maktabah.As-Syamila IshFdar ats-tsani 5500),
lihat juga Mauqi Al-Islam, Murtadha Ar Rabidi, Taj-al Arus
min jawahir Al-qamus, Juz 1 http://www.alwarraq.com
(Program Al Maktabah. As-Syamila Ishdar Ats-tsani 5500),
diakses tanggal 15 Agustus 2019.
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Faidatul Ma’arifah, merupakan anak pertama dari
dua bersaudara, dilahirksn di Bima pada tanggal 31
Mei tahun 1993. Perempuan ini lahir dari pasangan
H. Sulaiman, BA (Alm) dan Hj. Siti Nurhayati, H.
Fatahullah. di didik dan besarkan disalah satu kota
yang berada diujung timur Kota Bima, yaitu
kelurah Dodu Nusa Tenggara Barat, memulai
pendidikan awal di Madraah Ibtidaiyyah 13 Kota
Bima, pada tahun 2000-2005, pada tahun 2006-
2008 menempuh pendidikan sekolah menengah
pertama di SMPN 9 Kota Bima, selanjtnya pada
tahun 2009-2011 menempuh pendidikan di SMA Negeri 3 Kota Bima.
Melihat betapa pentingnya pendidikan, ditahun 2012 memutuskan
untuk melanjutkan Strata Satu (S1) di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Mbojo Bima konsentarasi Ilmu Administras Negara, Lulus pada
tahun 2015 dengan nilai yang sangat memuasakan. Setelah tamat S1, mulai
berkeinginan untuk memperbaiki bacaan Al-Qur’an dan ingin menjadi anak
rantau, pada tahun 2016 mulai mngikuti Program Tahfidz Al-Quran selama
satu bulan pada Yayasan Karantina Tahfidz Nasional di Kuningan Jawa
Barat, dengan semangat baru dan sudah mulai senang berada di lingkungan
orang-orang yang belajar Al-Qur’an, untuk meperdalam dan memperluas
iilmu yang berkaitan dengan Al-Qur’an ditahun itu juga melanjutkan
belajarnya pada Program Dauroh Tahfidz Nusantara selama satu bulan dua
minggu di Lombok, dan pada tahun 2017 mengikuti Training Al-Qur’an,
Metode Bilqis di jakarta, dengan bermodal ilmu dan pengalam selama
merantau, wanita yang hobi dengan dunia anak-anak ini pada tahun itu juga
dikampung halamnya mulai membuka Taman Pendidikan Al-Qur’an, yang
diberi nama TPA Darul Ma’arifah untuk mengajarkan Al-Qur’an pada anak-
anak, di sela kesibukanya menjadi seorng pengajar Al-Qur’an penulis juga
menjadi bagian dari pengurus komunitas Taman Baca Mbojo Tana’o, untuk
mendukung cita-citanya menjadi seorang guru dan untuk mengasah
kemampuan dalam bidang pendidkan ditahun 2018 penulis memutuskan
untuk melanjutkan pendidikan strata dua (S2) di Institut Ilmu Al-Qur’an
Jakarta ( IIQ) dengan mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam.