pendidikan bahasa arab dan perkembangannya

Upload: zeneddiny

Post on 07-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    1/51

    PENDAHULUAN

    Bangsa Arab merupakan salah satu keturunan Ras semit yang menetap

    di sebuah semenanjung barat daya Asia yang mereka menyebutnya Jazirah

    Arab, yang berarti: pulau Arab.

    Arab sebelum Islam terkenal dengan zaman jahiliahnya (masa

    kebodohan), bukan karena mereka bodoh atau tidak memiliki pedadaban, akan

    tetapi karena ketika itu orang-orang Arab tidak memiliki otoritas hukum, nabi,

    dan kitab suci. Bahkan masyarakat Arab selatan telah mengenal budaya tulis

    menulis dan peradaban lainnya.

    Negeri Jazirah Arab adalah tempat lahirnya seorang manusia yang

    paling mulia yang menjadi rahmatan tidak hanya untuk orang Arab, akan

    tetapi untuk semesta alam (lilalamin). Ia yang telah merubah peradaban dunia

    dari zaman Jahiliah ke zaman Islamiah.

    Lalu bagaimanakah gambaran tradisi masyarakat Arab sebelum Islam

    datang? Meliputi seputar asal usul mereka, alam lingkungan, kebiasaan hidup,

    kepercayaan dan keyakinan, sistem pemerintahan, serta perkembangan

    bahasanya. Semua hal itulah yang akan diuraikan di dalam makalah ini.

    Namun, sebagian pembahasan di fokuskan ke Hijaz sebagai tempat asal lahir

    dan berkembangnya peradaban Islam di muka bumi ini, sekaligus pusat Islam

    di seluruh dunia sampai sekarang (Mekah).

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    2/51

    PENDIDIKAN BAHASA ARAB DAN PERKEMBANGANNYA

    DI ERA NABI MUMAHAMMAD SAW, SAHABAT DAN TABIIN

    A. Pendidikan Bahasa Arab Pada Masa Nabi Muhammad saw

    Pada masa pembinaan yang berlangsung pada zaman nabi Muhammad,

    pendidikan islam berarti memasukan ajaran islam ke dalam unsur-unsur budaya

    bangsa arab pada masa itu, sehingga diwarnai oleh islam. Dalam pembinaan

    tersebut ada beberapa hal yang terjadi, salah satunya yaitu adakalanya islammendatangkan sesuatu unsur yang sifatnya memperkaya dan melengkapi unsure

    budaya yang telah ada, seperti al-Quran. al-Quran yang dibawa oleh nabi pada

    saat itu untuk dilafalkan dan dipelajari oleh umatnya pada masa itu adalah

    memperkaya unsure budaya sastra arab yang pada masa itu mempunyai

    tinggkatan yang tinggi. Kalau pada mulanya mereka mempunyai kebanggaan

    untuk membaca dan menglafalkan syair-syair yang indah, maka dengan

    didatangakan al-Quranyang tidak akan kalah keindahannya dari segi sastra itu,

    berarti mereka merasa unsur budaya mereka diperkaya dan disempurnakan.1

    Kebiasan orang arab membaca syair-syair yang indah yang berisi puji-pujian

    kepada tuhan mereka

    Seperti halnya bahasa-bahasa yang lain, Bahasa Arab mempunyai kaidah-

    kaidah tersendiri di dalam mengungkapkan atau menuliskan sesuatu hal, baik

    berupa komunikasi atau informasi. Lalu, bagaimana sebenarnya awal mula

    terbentuknya kaidah-kaidah ini, dan kenapa dikatakan dengan istilah nahwu?.

    Simak artikel berikut. Pada jaman Jahiliyyah, kebiasaan orang-orang Arab ketika

    mereka berucap atau berkomunikasi dengan orang lain, mereka melakukannya

    dengan tabiat masing-masing, dan lafazh-lafazh yang muncul, terbentuk dengan

    1Zuhairini dkk, sejarah pendidikan islam, Jakarta: bumi aksara, 1992. H. 68

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    3/51

    peraturan yang telah ditetapkan mereka, di mana para junior belajar kepada senior,

    para anak belajar bahasa dari orang tuanya dan seterusnya.

    Namun ketika Islam datang dan menyebar ke negeri Persia dan Romawi,

    terjadinya pernikahan orang Arab dengan orang non Arab, serta terjadi

    perdagangan dan pendidikan, menjadikan Bahasa Arab bercampur baur dengan

    bahasa non Arab. Orang yang fasih bahasanya menjadi jelek dan banyak terjadi

    salah ucap, sehingga keindahan Bahasa Arab menjadi hilang. Dari kondisi inilah

    mendorong adanya pembuatan kaidah-kaidah yang disimpulkan dari ucapan orang

    Arab yang fasih yang bisa dijadikan rujukan dalam mengharakati bahasa Arab,

    sehingga muncullah ilmu pertama yang dibuat untuk menyelamatkan Bahasa Arab

    dari kerusakan, yang disebut dengan ilmu Nahwu. Adapun orang yang pertama

    kali menyusun kaidah Bahasa Arab adalah Abul Aswad Ad-Duali dari Bani

    Kinaanah atas dasar perintah Khalifah Sayidina Ali Bin Abi Thalib, KW.

    Terdapat suatu kisah yang dinukil dari Abul Aswad Ad-Duali, bahwasanya

    ketika ia sedang berjalan-jalan dengan anak perempuannya pada malam hari, sang

    anak mendongakkan wajahnya ke langit dan memikirkan tentang indahnya serta

    bagusnya bintang-bintang. Kemudian ia berkata, . Apakah yangpaling indah di langit?. Dengan mengkasrah hamzah, yang menunjukkan kalimat

    tanya. Kemudian sang ayah mengatakan, . Wahai anakku, Bintang-bintangnya. Namun sang anak menyanggah dengan mengatakan, .Sesungguhnya aku ingin mengungkapkan kekaguman. Maka sang ayah

    mengatakan, kalau begitu ucapkanlah, . Betapa indahnya langit.Bukan, . Apakah yang paling indah di langit?. Denganmemfathahkan hamzah. Dikisahkan pula dari Abul Aswad Ad-Duali, ketika ia

    melewati seseorang yang sedang membaca al-Quran, ia mendengar sang qarimembaca surat At-Taubah ayat 3 dengan ucapan, Dengan mengkasrahkan huruf lam pada kata rasuulihi yang seharusnya di

    dhommah. Menjadikan artinya Sesungguhnya Allah berlepas diri dari orang-

    orang musyrik dan rasulnya.. Hal ini menyebabkan arti dari kalimat tersebut

    menjadi rusak dan menyesatkan. Seharusnya kalimat tersebut adalah, Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Karena mendengar perkataan ini, Abul Aswad Ad-Duali

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    4/51

    menjadi ketakutan, ia takut keindahan Bahasa Arab menjadi rusak dan gagahnya

    Bahasa Arab ini menjadi hilang, padahal hal tersebut terjadi di awal mula daulah

    Islam.

    Kemudian hal ini disadari oleh khalifah Ali Bin Abi Thalib, sehingga ia

    memperbaiki keadaan ini dengan membuat pembagian kata, bab inna dan

    saudaranya, bentuk idhofah (penyandaran), kalimat taajjub (kekaguman), kata

    tanya dan selainnya, kemudian Ali Bin Abi Thalib berkata kepada Abul Aswad

    Adduali, Ikutilah jalan ini. Dari kalimat inilah, ilmu kaidah BahasaArab disebut dengan ilmu nahwu. (Arti nahwu secara bahasa adalah arah).

    Kemudian Abul Aswad Ad-Duali melaksanakan tugasnya dan menambahi kaidah

    tersebut dengan bab-bab lainnya sampai terkumpul bab-bab yang mencukupi.

    Kemudian, dari Abul Aswad Ad-Duali inilah muncul ulama-ulama Bahasa Arab

    lainnya, seperti Abu Amru bin alaai, kemudian al Kholil al Farahidi al Bashri

    (peletak ilmu arudh dan penulis mujam pertama) , sampai ke Sibawaih dan Kisai

    (pakar ilmu nahwu, dan menjadi rujukan dalam kaidah Bahasa Arab). Seiring

    dengan berjalannya waktu, kaidah Bahasa Arab berpecah belah menjadi dua

    mazhab, yakni mazhab Basrah dan Kuufi (padahal kedua-duanya bukan termasuk

    daerah Jazirah Arab). Kedua mazhab ini tidak henti-hentinya tersebar sampai

    akhirnya mereka membaguskan pembukuan ilmu nahwu sampai kepada kita

    sekarang. Demikianlah sejarah awal terbentuknya ilmu nahwu, di mana kata

    nahwu ternyata berasal dari ucapan Khalifah Ali bin Abi Thalib, sepupu

    Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.2

    *****Banyak hal yang menyebabkan ilmu nahwu disusun. Secara umum sebab

    nya adalah seputar kekeliruan orang-orang arab pada bahasa mereka yang

    disebabkan bercampurnya mereka dengan orang-orang ajam (non arab) yang

    masuk islam sehingga mempengaruhi tata bahasa mereka. Diantara penyebab

    utama disusunnya ilmu nahwu adalah:

    - Pada masa Rasulullah diriwayatkan bahwa ada seseorang yang keliru bahasanya,

    maka Rasulullah bersabda: Bimbinglah saudura kalian ini.. Sesungguhnya dia

    tersesat

    2http://iqbal1.wordpress.com/category/ilmu-nahwu-sharaf-alat/

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    5/51

    - Berkata Abu Bakar Ash Shidiq: Aku lebih menyukai jika aku membaca dan aku

    terjatuh daripada aku membaca dan aku keliru

    - Pada masa Umar bin Khattab, bahasa yang keliru di kalangan orang arab

    semakin menjamur. Hal ini disebabkan karena perluasan daerah kekuasaan Islam

    sehingga banyak orang-orang ajam yang masuk islam. Diantara kesalahan-

    kesalahan yang terjadi:

    1. Umar melewati suatu kaum yang buruk lemparan (tombak) nya maka beliau

    mencela mereka. Mereka pun menjawab:

    (Makna yang mereka inginkan adalah: sesungguhnya kami adalah kaum

    terpelajar. Akan tetapi mereka keliru karena yang benar denganmerofakan kata (Umar berpaling dari mereka karena marah dan berkata:Demi Allah kesalahan

    kalian pada lisan kalian lebih berat menurutku daripada kesalahan kalian pada

    lemparan (tombak) kalian.

    2. Abu musa Al Asyari mengirimkan surat kepada amirul mukminin Umar bin

    Khathab yang tertulis di situ kalimat

    (Dari abu musa kepada Amirul mukminin Umar bin Khathab. Namun secara

    kaidah bahasa, kalimat yang tepat dengan menjarkan kata )Umar membalas surat tersebut dengan: Sebaiknya kau cambuk Juru tulis mu

    (karena keliru). Juru tulisnya adalah Abul Hushain Al Anbary.

    3. Seorang laki-laki dari gurun (badui) masuk Islam dan meminta diajarkan

    sesuatu dari Al Quran. Kemudian seorang kaum muslimin membacakan awal

    surat At Taubah:

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    6/51

    Dan (inilah) suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat

    manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan RasulNya

    berl epas dir i dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin)

    bertobat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu ; dan jika kamu berpaling, makaketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan

    beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa

    yang pedih.( At Taubah : 3)

    Akan tetapi orang tersebut membacanya sebagai berikut:

    Yaitu dengan mengkasrahkan kata sehingga artinya berubah menjadibahwa sesungguhnya Allah berlepas diri dari orang-orang musyrikin dan

    RasulNya.

    Berkatalah orang badui tersebut: Apakah benar bahwa Allah berlepas diri dari

    Rasul Nya? Demi Allah aku akan berlepas diri dari orang yang Allah berlepas

    diri darinya. Ketika Umar mengetahui hal tersebut, ia mengutus seseorang ke

    orang tersebut dan membenarkan bacaannya dan Ia berseru kepada

    manusia:Hendaknya seseorang tidak membaca Al Quran kecualiia mengetahui

    bahasa Arab.

    Ini adalah beberapa contoh kekeliruan-kekeliruan yang terjadi pada orang-orang

    arab disebabkan bercampurnya mereka dengan orang-orang non-Arab.

    Kekeliruan ini tidak bisa dibiarkan karena dapat merusak pemahaman kaum

    muslimin terhadap Al Quran sebagaimana contoh yang disebutkan di atas. Oleh

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    7/51

    karena itu, ilmu nahwu disusun agar memudahkan seseorang dalam mempelajari

    kaidah-kaidah bahasa Arab sehingga tidak keliru dalam memahami kalimat

    bahasa Arab.

    Pencetus Ilmu Nahwu

    Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama nahwu tentang siapa pencetus ilmu

    nahwu. Diantara mereka ada yang berpendapat bahwa pencetus ilmu nahwu

    adalah:

    1. Amirul muminin Ali bin Abi Thalib

    2. Abul Aswad Ad Dualy atas perintah dari Khalifah Umar bin Khathab

    3. Abul Aswad Ad Dualy atas perintah Khalifah Ali bin Abi Thalib atau atas

    perintah Ziyad, pemimpin Bashrah atau Abul Aswad sendiri yang

    mencetuskan nya yang dipicu oleh percakapan antara beliau dan anak

    perempuan nya. Berkata anaknya: wahai ayahku.. (Apayang paling indah dari langit?) dengan merofakan (membaca

    dhammah) kata dan menjarkan (membaca kasrah) kata .Beliau pun menjawab:Bintang-bintangnya. Anaknya pun berkata:Aku

    bukannya bertanya wahai ayah.. tetapi aku sedang merasa takjub...

    Belaiu pun menjawab:Kalau begitu seharusnya yang kamu ucapkan

    adalah.. (betapa langit yang indah!) dengan membacafathah kata dan .

    4. Abdurrahman bin Humuz Al Araj

    5. Nashr bin Ashim Al Laitsy

    Pendapat yang paling kuat dari pendaat-pendapat di atas adalah pendapat yang

    menyebutkan bahwa pencetusnya adalah Abul Aswad Ad Dualy atas perintah

    dari Khalifah Ali Bin Abi Thalib ketika terjadi banyak kekeliruan orang arab

    terhadap bahasa nya sendiri khususnya kekeliruan mereka dalam membaca Al

    Quran dan Hadits.

    Begitulah sejarah lahir nya ilmu nahwu dimana bisa kita baca dengan jelas bahwa

    tujuan utamanya adalah agar kaum muslimin dapat membaca Al Quran dan Hadits

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    8/51

    dengan benar sehingga bisa memahami maksud yang terkandung di dalamnya.

    Allah Subhanahu wataala berfirman:

    Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa

    Arab, agar kamu memahaminya. (Yusuf : 2)

    Imam Syafii rohimahulloh berkata, Manusia tidaklah menjadi bodoh dan

    berselisih kecuali ketika meninggalkan bahasa Arab dan cenderung kepada

    bahasa Aristoteles (bahasa orang barat).[Siyaru Alamin Nubala, 10/74]

    Benarlah perkataan penyair yang berkata:

    .. ..(Ilmu nahwu adalah hal pertama yang paling utama untuk dipelajari.. karena

    perkataan tanpanya, tak dapat dipahami..)

    ****** Banyak hal yang menyebabkan ilmu nahwu disusun. Secara umum sebab

    nya adalah seputar kekeliruan orang-orang arab pada bahasa mereka yang

    disebabkan bercampurnya mereka dengan orang-orang ajam (non arab) yang

    masuk islam sehingga mempengaruhi tata bahasa mereka. Diantara penyebab

    utama disusunnya ilmu nahwu adalah:

    - Pada masa Rasulullah diriwayatkan bahwa ada seseorang yang keliru bahasanya,

    maka Rasulullah bersabda: Bimbinglah saudura kalian ini.. Sesungguhnya dia

    tersesat

    - Berkata Abu Bakar Ash Shidiq: Aku lebih menyukai jika aku membaca dan aku

    terjatuh daripada aku membaca dan aku keliru

    - Pada masa Umar bin Khattab, bahasa yang keliru di kalangan orang arab

    semakin menjamur. Hal ini disebabkan karena perluasan daerah kekuasaan Islam

    sehingga banyak orang-orang ajam yang masuk islam. Diantara kesalahan-

    kesalahan yang terjadi:

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    9/51

    1. Umar melewati suatu kaum yang buruk lemparan (tombak) nya maka beliau

    mencela mereka. Mereka pun menjawab:

    (Makna yang mereka inginkan adalah: sesungguhnya kami adalah kaum

    terpelajar. Akan tetapi mereka keliru karena yang benar denganmerofakan kata (Umar berpaling dari mereka karena marah dan berkata:Demi Allah kesalahan

    kalian pada lisan kalian lebih berat menurutku daripada kesalahan kalian pada

    lemparan (tombak) kalian.

    2. Abu musa Al Asyari mengirimkan surat kepada amirul mukminin Umar bin

    Khathab yang tertulis di situ kalimat

    (Dari abu musa kepada Amirul mukminin Umar bin Khathab. Namun secara

    kaidah bahasa, kalimat yang tepat dengan menjarkan kata )Umar membalas surat tersebut dengan: Sebaiknya kau cambuk Juru tulis mu

    (karena keliru). Juru tulisnya adalah Abul Hushain Al Anbary.

    3. Seorang laki-laki dari gurun (badui) masuk Islam dan meminta diajarkan

    sesuatu dari Al Quran. Kemudian seorang kaum muslimin membacakan awal

    surat At Taubah:

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    10/51

    Dan (inilah) suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat

    manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan RasulNya

    berl epas dir i dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin)

    bertobat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu ; dan jika kamu berpaling, maka

    ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan

    beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa

    yang pedih.( At Taubah : 3)

    Akan tetapi orang tersebut membacanya sebagai berikut:

    Yaitu dengan mengkasrahkan kata sehingga artinya berubah menjadibahwa sesungguhnya Allah berlepas diri dari orang-orang musyrikin dan

    RasulNya.

    Berkatalah orang badui tersebut: Apakah benar bahwa Allah berlepas diri dari

    Rasul Nya? Demi Allah aku akan berlepas diri dari orang yang Allah berlepas

    diri darinya. Ketika Umar mengetahui hal tersebut, ia mengutus seseorang ke

    orang tersebut dan membenarkan bacaannya dan Ia berseru kepada

    manusia:Hendaknya seseorang tidak membaca Al Qurankecuali ia mengetahui

    bahasa Arab.

    Ini adalah beberapa contoh kekeliruan-kekeliruan yang terjadi pada orang-orang

    arab disebabkan bercampurnya mereka dengan orang-orang non-Arab.

    Kekeliruan ini tidak bisa dibiarkan karena dapat merusak pemahaman kaum

    muslimin terhadap Al Quran sebagaimana contoh yang disebutkan di atas. Oleh

    karena itu, ilmu nahwu disusun agar memudahkan seseorang dalam mempelajari

    kaidah-kaidah bahasa Arab sehingga tidak keliru dalam memahami kalimat

    bahasa Arab.

    Pencetus Ilmu Nahwu

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    11/51

    Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama nahwu tentang siapa pencetus ilmu

    nahwu. Diantara mereka ada yang berpendapat bahwa pencetus ilmu nahwu

    adalah:

    1. Amirul muminin Ali bin Abi Thalib

    2. Abul Aswad Ad Dualy atas perintah dari Khalifah Umar bin Khathab

    3. Abul Aswad Ad Dualy atas perintah Khalifah Ali bin Abi Thalib atau atas

    perintah Ziyad, pemimpin Bashrah atau Abul Aswad sendiri yang

    mencetuskan nya yang dipicu oleh percakapan antara beliau dan anak

    perempuan nya. Berkata anaknya: wahai ayahku.. (Apayang paling indah dari langit?) dengan merofakan (membacadhammah) kata dan menjarkan (membaca kasrah) kata .Beliau pun menjawab:Bintang-bintangnya. Anaknya pun berkata:Aku

    bukannya bertanya wahai ayah.. tetapi aku sedang merasa takjub...

    Belaiu pun menjawab:Kalau begitu seharusnya yang kamu ucapkan

    adalah.. (betapa langit yang indah!) dengan membacafathah kata dan .

    4. Abdurrahman bin Humuz Al Araj

    5. Nashr bin Ashim Al Laitsy

    Pendapat yang paling kuat dari pendaat-pendapat di atas adalah pendapat yang

    menyebutkan bahwa pencetusnya adalah Abul Aswad Ad Dualy atas perintah

    dari Khalifah Ali Bin Abi Thalib ketika terjadi banyak kekeliruan orang arab

    terhadap bahasa nya sendiri khususnya kekeliruan mereka dalam membaca Al

    Quran dan Hadits.

    Begitulah sejarah lahir nya ilmu nahwu dimana bisa kita baca dengan jelas bahwa

    tujuan utamanya adalah agar kaum muslimin dapat membaca Al Quran dan Hadits

    dengan benar sehingga bisa memahami maksud yang terkandung di dalamnya.

    Allah Subhanahu wataala berfirman:

    Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa

    Arab, agar kamu memahaminya. (Yusuf : 2)

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    12/51

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    13/51

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    14/51

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    15/51

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    16/51

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    17/51

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    18/51

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    19/51

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    20/51

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    21/51

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    22/51

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    23/51

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    24/51

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    25/51

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    26/51

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    27/51

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    28/51

    TUJUAN DISUSUNNYA ILMU NAHWU

    Tujuan utama penyusunan ilmu nahwu ialah agar bahasa Arab yang fasih

    tetap terjaga sehingga Al-Quran dan hadits Nabi juga terjaga dari kesalahan. Di

    sisi lain, ilmu nahwu juga bisa dipakai sebagai sarana untuk mengungkap

    keajaiban bahasa Al-Quran ().

    SIAPAKAH YANG MULA-MULA MENYUSUN ILMU NAHWU?

    Melalui pengkajian yang teliti, para ahli menetapkan bahwa yang

    meletakkan gagasan awal dan dasar-dasar serta metodologi ilmu nahwu ialah Ali

    bin Abi Thalib. Selanjutnya, pekerjaan tersebut dilanjutkan secara ekstensif oleh

    muridnya yang bernama Abul Aswad.

    Mengenai pendapat yang mengatakan bahwa metodologi ilmu nahwu

    diadopsi dari tata bahasa lain terutama Yunani melalui perantaraan orang-

    orang Suryani, para ahli menyanggahnya dengan mengatakan bahwa metodologi

    itu orisinil dari Arab, terutama dengan adanya Al-Quran. Para ahli mengatakan

    bahwa tata bahasa Yunani memang sempat bergumul dan mempengaruhi ilmu

    nahwu, namun itu terjadi setelah ilmu nahwu sendiri sudah berada di tengah-

    tengah formasinya.

    BAB APA YANG MULA-MULA DISUSUN DALAM ILMU NAHWU?

    Dalam hal ini para ahli berbeda pendapat. Sebagian mengatakan bahwa bab

    yang mula-mula disusun sesuai dengan bentuk kesalahan berbahasa yang muncul

    bersamaan dengan mulai disusunnya ilmu nahwu itu sendiri. Sebagian yang lain

    berpendapat bahwa bab yang mula-mula mesti selaras dengan pola kerja akal

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    29/51

    manusia. Dengan demikian, bab yang mula-mula ialah yang paling sederhana, lalu

    dilanjutkan dengan yang lebih rumit, dan demikian seterusnya.

    PERKEMBANGAN ILMU NAHWU DARI MASA KE MASA

    Perkembangan ilmu nahwu dapat diruntut menjadi tiga periode:

    1. Periode Perintisan dan Penumbuhan (Periode Bashrah)

    Perkembangan pada periode ini berpusat di Bashrah, dimulai sejak zaman

    Abul Aswad sampai munculnya Al-Khalil bin Ahmad, yakni sampai akhir abad

    kesatu Hijriyah. Periode ini masih bisa dibedakan atas dua sub periode, yaitu masa

    kepeloporan dan masa pengembangan. Masa kepeloporan tidak sampai memasuki

    masa Daulah Abbasiyah. Ciri-cirinya ialah belum munculnya metode qiyas

    (analogi), belum munculnya perbedaan pendapat, dan masih minimnya usaha

    kodifikasi. Adapun ciri-ciri masa pengembangan ialah makin banyaknya pakar,

    pembahasan tema-temanya semakin luas, mulai munculnya perbedaan pendapat,

    mulai dipakainya argumen dalam menjelaskan kaidah dan hukum bahasa, dan

    mulai dipakainya metode analogi.

    2. Periode Ekstensifikasi (Periode Bashrah-Kufah)

    Periode ini merupakan masa ketiga bagi Bashrah dan masa pertama bagi

    Kufah. Hal ini tidak terlalu mengherankan, sebab kota Bashrah memang lebih

    dulu dibangun daripada kota Kufah. Pada masa ini, Bashrah telah mendapatkan

    rivalnya. Terjadi perdebatan yang ramai antara Bashrah dan Kufah yang

    senantiasa berlanjut sampai menghasilkan apa yang disebut sebagai Aliran

    Bashrah dengan panglima besarnya Imam Sibawaih dan Aliran Kufah dengan

    panglima besarnya Imam Al-Kisai. Pada masa ini, ilmu nahwu menjadi

    sedemikian luas sampai membahas tema-tema yang saat ini kita kenal sebagai

    ilmu sharf.

    3. Periode Penyempurnaan dan Tarjih (Periode Baghdad)

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    30/51

    Di akhir periode ekstensifikasi, Imam Al-Ruasi (dari Kufah) telah

    meletakkan dasar-dasar ilmu sharf. Selanjutnya pada periode penyempurnaan,

    ilmu sharf dikembangkan secara progresif oleh Imam Al-Mazini. Implikasinya,

    semenjak masa ini ilmu sharf dipelajari secara terpisah dari ilmu nahwu, sampai

    saat ini. Masa ini diawali dengan hijrahnya para pakar Bashrah dan Kufah menuju

    kota baru Baghdad. Meskipun telah berhijrah, pada awalnya mereka masih

    membawa fanatisme alirannya masing-masing. Namun lambat laun, mereka mulai

    berusaha mengkompromikan antara Kufah dan Bashrah, sehingga memunculkan

    aliran baru yang disebut sebagai Aliran Baghdad. Pada masa ini, prinsip-prinsip

    ilmu nahwu telah mencapai kesempurnaan. Aliran Baghdad mencapai

    keemasannya pada awal abad keempat Hijriyah. Masa ini berakhir pada kira-kira

    pertengahan abad keempat Hijriyah. Para ahli nahwu yang hidup sampai masa ini

    disebut sebagai ahli nahwu klasik.

    Setelah tiga periode diatas, ilmu nahwu juga berkembang di Andalusia (Spanyol),

    lalu di Mesir, dan akhirnya di Syam. Demikian seterusnya sampai ke zaman kita

    saat ini. [selesai]4

    ****** Sering sekali mendengar kata nahwu tapi terkadang kita bingung setelah

    kita mengecek di kamus bahwa makna yang ditemukan adalah arah. Akan

    terlintas dipikiran kita, Apa hubungannya?. Melalui tulisan ini, kita akan

    menceritakan awal mula tersusunnya ilmu nahwu dan mengapa disebut ilmu

    nahwu?Tidak dipungkiri bahwa orang arab asli (medok) adalah orang yang paling

    fasih dalam berbahasa arab. Bahasa arab fushah juga tidak selamanya aman daripencampuran ini. Banyak sekali suku-suku di arab dengan logat mereka masing-

    masing mencampuradukkan bahasa arab fushah. Sehingga keindahan bahasa arab

    fushah berubah.

    Ada sebuah kisah, pada jaman jahiliyah dahulu terdapat seorang ahli bahasa yang

    bernama Abul Aswad Ad-duali, memiliki anak dari pernikahannya dengan wanita

    4

    http://arabic.web.id/sejarah-muncul-nya-ilmu-nahwu-tata-bahasa-arab/

    http://arabic.web.id/sejarah-muncul-nya-ilmu-nahwu-tata-bahasa-arab/http://arabic.web.id/sejarah-muncul-nya-ilmu-nahwu-tata-bahasa-arab/http://arabic.web.id/sejarah-muncul-nya-ilmu-nahwu-tata-bahasa-arab/
  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    31/51

    yang berasal dari Persia. Suatu hari si anak menunggu sang bapak yaitu Abul

    Aswad Ad-duali di teras rumah. Dan menjemput ayahnya tatkala terlihat

    memasuki halaman rumah dan berkata :

    Apakah yang paling indah di langit?

    Dengan mengkasrah hamzah, yang menunjukkan kalimat tanya dan

    mendhommahkan huruf nun . Kemudian sang ayah mengatakan,

    Wahai anakku, Bintang-bintangnya

    Namun sang anak menyanggah dengan mengatakan,

    Sesungguhnya aku ingin mengungkapkan kekaguman

    Maka sang ayah mengatakan, kalau begitu ucapkanlah,

    Betapa indahnya langit.

    Bukan,

    Apakah yang paling indah di langit?

    Dengan memfathahkan hamzah

    Kemudian beliau menceritakan hal tersebut kepada khalifah Ali ibn Abi Thalib

    tentang kekhawatirannya terhadap rusaknya bahasa arab. Kemudian hal ini

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    32/51

    disadari oleh khalifah Ali Bin Abi Thalib, sehingga ia memperbaiki keadaan ini

    dengan membuat pembagian kata, bab innadan saudaranya, bentuk idhofah

    (penyandaran), kalimat taajjub (kekaguman), kata tanya dan selainnya, kemudian

    Ali Bin Abi Thalib berkata kepada Abul Aswad Adduali,

    Ikutilah jalan ini

    Dari kalimat inilah, ilmu kaidah Bahasa Arab disebut dengan ilmu nahwu. (Arti

    nahwu secara bahasa adalah arah ). Kemudian Abul Aswad Ad-Duali

    melaksanakan tugasnya dan menambahi kaidah tersebut dengan bab-bab lainnya

    sampai terkumpul bab-bab yang mencukupi.5

    ****Periode Permulaan Islam. Turunnya AlQuran dengan membawa kosa kata

    baru dengan jumlah yang sangat luar biasa banyaknya menjadikan bahasa Arab

    sebagai suatu bahasa yang telah sempurma baik dalam mufradat, makna,

    gramatikal dan ilmuilmu lainnya. Adanya perluasan wilayah-wilayah kekuasaan

    islam sampai berdirinya daulah umayah . Setelah berkembang kekuasaan Islam,

    maka orang-orang islam arab pindah ke negeri baru, sampai masa Khulafaa Al-

    Al-Rasyidiin

    3. Priode bani Umayah. Terjadinya percampuran orang-orang arab dengan

    penduduk asli akibat adanya perluasan wilayah islam. Adanya upaya-upaya orang

    arab untuk menyebarkan bahasa arab ke wilayah melalui akspansi yang beradab.

    Melakukan arabisasi dalam berbagai kehidupan, sehingga penduduk asli

    mempelajari bahasa arab sebagai bahasa agama dan pergaulan.6

    ******** PERIODE PERKEMBANGAN BAHASA ARAB

    Dalam sejarah perkembangan bahasa Arab, terdiri dari beberapa priode, antara

    lain :

    5http://assalamcorner.wordpress.com/2009/10/09/sejarah-ilmu-nahwu/

    6http:// marihanafiah.wordpress.com

    http://assalamcorner.wordpress.com/2009/10/09/sejarah-ilmu-nahwu/http://assalamcorner.wordpress.com/2009/10/09/sejarah-ilmu-nahwu/
  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    33/51

    1. Priode Jahiliyah. Priode ini munculnya nilai-nilai standarisari pembentukan

    bahasa arab fusha, dengan adanya beberapa kegiatan penting yang telah menjadi

    tradisi masyarakat Makah . Kegiatan tersebut berupa festifal syair-syair arab yang

    diadakan di pasar Ukaz, Majanah, Zul Majah. yang akhirnya mendorong tersiar

    dan meluasnya bahasa arab, yang pada akhirnya kegiatan tersebut dapat

    membentuk stsndarisasi bahasa arab fusha dan kesusasteraannya.

    2. Periode Permulaan Islam.Turunnya AlQuran dengan membawa kosa kata

    baru dengan jumlah yang sangat luar biasa banyaknya menjadikan bahasa Arab

    sebagai suatu bahasa yang telah sempurma baik dalam mufradat, makna,

    gramatikal dan ilmuilmu lainnya. Adanya perluasan wilayah-wilayah kekuasaan

    islam sampai berdirinya daulah umayah . Setelah berkembang kekuasaan Islam,

    maka orang-orang islam arab pindah ke negeri baru, sampai masa Khulafaa Al-

    Al-Rasyidiin

    3. Priode bani Umayah. Terjadinya percampuran orang-orang arab dengan

    penduduk asli akibat adanya perluasan wilayah islam. Adanya upaya-upaya orang

    arab untuk menyebarkan bahasa arab ke wilayah melalui akspansi yang beradab.

    Melakukan arabisasi dalam berbagai kehidupan, sehingga penduduk asli

    mempelajari bahasa arab sebagai bahasa agama dan pergaulan.

    4. Priode bani Abasiyah.Pemerintahan Abasiyas berkeyakinan bahwa kejayaan

    pemerintahannya dapat bertahan bila bergantung kepada kemajuan agama islam

    dan bahasa arab, kemajuan agama islam dipertahankan dengan cara melaksanakankegiatan pembedahan Al-Quran terhadap cabang-cabang disiplin ilmu

    pengetahuan baik ilmu agama ataupun ilmu pengetahuan lainnya. Bahasa Arab

    Badwi yang bersifat alamiah ini tetap dipertahankan dan dipandang sebagai

    bahasa yang bermutu tinggi dan murni yang harus dikuasai oleh putra-putra bani

    Abas. Pada abad ke empat H bahasa arab fusha sudah menjadi bahasa tulisan

    untuk keperluan administrasi, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan bahas Arab

    mulai dipelajari melalui buku-buku ,sehingga bahasa fusha berkembang dan

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    34/51

    meluas.

    5. Priode ke lima. Sesudah abad ke 5 H bahasa Arab tidak lagi menjadi bahasa

    politik dan adminisrasi pemerintahan, tetapi hanya menjadi bahasa agama. Hal ini

    terjadi setelah dunia arab terpecah dan diperintah oleh penguasa politik non arab

    Bani Saljuk yang mendeklarasikan bahasa Persia sebagai bahasa resmi negara

    islam dibagian timur, sementara Turki Usmani yang menguasai dunia arab yang

    lainnya mendeklarasikan bawwa bahasa Turki sebagai bahasa administrasi

    pemerintahan. Kejak saat itu sampai abad ke7 H bahasa Arab semakin terdesak.

    6. Priode bahasa arab di zaman baru. Bahasa arab bangkit kembali yang

    dilandasi adanya upaya-upaya pengembangan dari kaum intelektual Mesir yang

    mendapat pengaruh dari golongan intelektual Eropa yang datang bersama serbuan

    Napoleon.

    a. Bahasa Arab sebagai bahasa pengantar disekolah. Waktu-waktu perkuliahan

    disampaikan dengan bahasa arab.

    b. Munculnya gerakan menghidupkan warisan budaya lama dan menghidupkan

    penggunaan kosakata asli yang berasal dari bahasa fusha.

    c. Adanya gerakan yang yang telah berhasil mendorang penerbit dan percetakan

    dinegara-negara arab untuk mencetak kembali buku-buku sastra arab dari segala

    zaman dalam jumlah yang sangat besar dan berhasil pula menerbitkan buku-buku

    dan kamus bahasa arab.

    Munculnya kesadaran dari intelektual arab yang mempertahankan bahasa

    Arab dari berbagai kritikan terhadap bahasa arab yang datang dari nonarab atau dari orang arab sendiri untuk mempertahankan bahasa arab,

    tidak hanya sebagai bahasa agama, melainkan sebagai bahasa nasional dan

    diwujudkan melalui :

    a. adanya usaha-usaha pembinaan dan pengembangan bahasa arab seperti Majma

    al lughah al-arabiyyah th 1934 di Mesir. Tujuannya untuk memelihara keutuhan

    dan kemurnian bahasa fusha dan melakukan usaha usaha pengenbangan agar

    menjadi bahasa yang dinamis, maju dan mampu memenuhi tuntutan kemajuan

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    35/51

    dunia ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya.

    b. Mendirikan lembaga pendidikan hkususnya pengajaran bahasa arab seperti Al -

    Azhar jurusan bahasa arab. Perhatian bangsa arab tidak hanya terjadi di Mesir

    tetapi terjadi pula di negara arab lainnya.7

    ********* Keadaan ini mendorong khalifah-khalifah Ar-Rashidin untuk lebih

    mengkonsolidasikan kekuataan dan kemampuannya dalam rangka untuk

    mempersiapkan pegembangan dan penyiaran Islam lebih lanjut. Hal-hal yang

    dapat di catat segai langkah tersebut guna kepentingan Islam selanjutnya adalah:

    1. PENYUSUNAN MUSHAF AL-QURAN.

    Sewaktu Nabi masih hidup tulisan-tulisan wahyu Al-Quran tercatat dalam

    lembaran yang terpisah-pisah serta ada pada beberapa orang pencatat wahyu.

    Sewaktu Abu Bakar As-Sidik menjabat Kholifah beliau memerintahkan

    mengumpulkan tulisan-tulian Al-Quran yang terpisah-pisah pada Zaid Bin Tsabit.

    Setelah berkumpul menjadi tulisan maka tulisan-tulisan tersebut disimpan oleh

    Abu Bakar sendiri. Setelah Abu Bakar wafat , jabatan Kholifah di ganti oleh Umar

    bin Khotab, dan selanjutnya di simpan oleh Umar bin Khotob, kemudian oleh

    khalifah, anaknya dan janda mendiang Rasulallah. Setelah jabatan kholifah di

    pegang oleh Utsman bin Affan, beliau memerintahkan kepada Zaid Bin

    Tsabit.Abdullah Ibn Zubair dan Said Ibnu Ash untuk menyusunnya dalam satu

    mushaf yang di kenal dengan mushaf Usmani , sebagaimana di kenal sekarang.

    1. PENYUSUNAN ILMU NAHWU

    Karena kesulitan yang banyak di hadapi bangsa dan orang Ajam yang

    mempelajari bahasa Arab sebagai bahasa Al-Quran setelah meluasnya Islam

    dikalangan orang yang berbahasa bukan arab seperti bahasa Khibthi (Mesir) dan

    bahasa Suryani (Syiria Dan Irak) maka atas saran dan petunjuk Ali Bin Abi

    Thalib, seorang ahli bahasa bernama Abul Aswad Al Dauly menyusun ilmu

    7http://assalamcorner.wordpress.com/2009/10/09/sejarah-ilmu-nahwu/

    http://assalamcorner.wordpress.com/2009/10/09/sejarah-ilmu-nahwu/http://assalamcorner.wordpress.com/2009/10/09/sejarah-ilmu-nahwu/
  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    36/51

    nahwu (gramatika arab) untuk membantu dan mempermudah orang asing

    mempelajari bahasa Al-Quran.

    1. MAJLIS KHALIFAH

    Semenjak kekuasaan khalifah Abu Bakar sampai khalifah Ali Bin Abi Thalib, atas

    inisiatif mereka ditimbulkan suatu media untuk menyelesaikan urusan negara,

    agama dan urusan-urusan lain yang menyangkut tugas khalifah, apa yang

    dinamakan dengan majlis khalifah. Dimajlis khalifah inilah para khalifah duduk

    bersama sahabat dan pemuka-pemuka lainnya, juga dengan rakyat umum untuk

    membicarakan kepentingan umum dan memecahkan permasalahannya bersama

    dengan mereka. Pada mulanya majlis khalifah ini bertempat di masjid, tetapi pada

    perkembangan selanjutnya dipindah ke Istana khalifah dan berkembang sebagai

    salon adabiyah pada masa Umayyah dan mencapai ketenarannya pada masa

    Abbasiyah. Bahkan akhirnya berfungsi sebagai tempat pertemuan ilmiyah dan

    pengembann ilmu, sastra yang dihadiri khusus oleh para ulama dan sarjana

    terkemuka dalam banyak bidang ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa

    itu.[8]

    Usaha-usaha tersebut merupakan langkah yang sangat bermanfaat bagi

    pengembangan Islam dan ilmu pengetahuan pada masa-masa selanjutnya. Ilmu

    pengetahuan Islam ternyata telah banyak mendapatkan dorongan maju, terutama

    dari ajaran Islam sendiri, terbukti dengan munculnya kegiatan pendidikan di

    beberapa tempat diwilayah kekhalifahaan Islam diantaranya:

    1. Makkah dan Madinah (Hijaz) dengan guru pertamanya Muadz Ibn Jabal di

    Makkah dan Zaid Ibn Tsabit dan Abdullah ibn Umar di Madinah. Muadz

    Ibn Jabal mengerjakan Al-Quran dan yang bersangkutan dengan yang

    halal dan yang haram dalam Islam. Zaid Ibn Tsabit di Madinah, sesuai

    dengan keahliannya mengajarkan qiraat Al-Quran dan Ilmu Faraid.

    Sedang Abdullah ibn Umar sebagai seorang ahli Hadits yang banyak

    meriwayatkan hadits Rasulullah, beliau mengajarkan dan berfatwa sesuai

    dengan hadits yang diriwayatkannya.[9]

    http://ktp09003.wordpress.com/2010/04/09/pendidikan-di-era-khulafaurrasyidin/#_ftn8http://ktp09003.wordpress.com/2010/04/09/pendidikan-di-era-khulafaurrasyidin/#_ftn9http://ktp09003.wordpress.com/2010/04/09/pendidikan-di-era-khulafaurrasyidin/#_ftn9http://ktp09003.wordpress.com/2010/04/09/pendidikan-di-era-khulafaurrasyidin/#_ftn8
  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    37/51

    2. Kufah (Irak), dengan guru pertamanya Abdullah Ibn Umar. Abdullah Ibn

    Umar adalah orang pertama yang dikirim oleh khalifah Umar ibn Khattab

    untuk mengajar di Kufah. Beliau mengajarkan Al-Quran, tafsir dan fiqh

    serta hadits.

    3. Damsyik (Syam), dengan guru-guru pertamanya Muadz Ibn Jabal, Ubadah

    dan Abu Darda. Mereka inilah yang dikirimkan khalifah Umar Ibn

    Khattab untuk menjadi guru disana sesaat setelah Damsyik menganut

    Islam. Muadz ibn Jabal mengajar di Palestin, Ubadah di Hims sedang Abu

    Al-Darda mengajar di Damsyik. Mereka terutama mengajarkan Al-

    Quran dan ilmu-ilmu Islam lainnya.

    4. Fusthat (Mesir), dengan guru pertamanya Abdullah Ibn Amr Ibn Ash.

    Beliau seorang ahli hadits dan bukan saja menghafal diluar kepala hadits-

    hadits yang diterimanya dari Rasulullah melainkan juga dituliskannya

    dalam catatan yang rapi sehingga cukup menjamin keaslian lafal

    Rasulullah.

    Kebanyakan kegiatan pendidikan ini dilaksanakan di masjid dan di Kutab atau

    Makkah. Kuttab sebagai tempat mengajar al-quran dan dasar-dasar agama Islam

    pada tingkat dasar, sedang tingkat menengah dilaksanakan di masjid. Dari sinilah

    Dr. Asma Hasan Fahmi menyatakan bahwa Al-Kuttab sebagai tempat

    mengajarkan al-quran dan dasar-dasar agama Islam baru muncul pada masa

    kekuasaan khalifah Abu Bakar Ash-Siddiq dan Umar ibn Khattab.[10]

    Sebenarnya pendidikan dalam arti lembaga baru ada pada masa Khulafaur

    Rasyidin ini yaitu dengan munculnya Al-Kuttab yang terorganisir secara rapi dan

    terecana. Tetapi batas tahun 459 H segera memisahkan antara lembaga pendidikan

    lama dengan lembaga pendidikan modern dengan munculnya madrasah

    Nidzamiyah yang dirintis pendirinya oleh seorang perdana menteri Nizamul Mulk

    pada masa Sultan Malik Syah dari Bani Saljuk. Sebagai madrasah modern,

    Nidzamiyah dilengkapi dengan Yayasan pengelola yang mendukung stabilitas

    lembaga pendidikan ini. Madrasah ini tersebar dihampir seluruh kota dan pelosok

    kekuasaan Bani Saljuk diantanya di kota-kota: Bagdad, Naisabur, Isfahan, Basrah

    Dan Mausul.

    http://ktp09003.wordpress.com/2010/04/09/pendidikan-di-era-khulafaurrasyidin/#_ftn10http://ktp09003.wordpress.com/2010/04/09/pendidikan-di-era-khulafaurrasyidin/#_ftn10
  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    38/51

    Empat khalifah yang pertama pengganti Muhammad bergelut dengan pertanyaan-

    pertanyaan yang sulut, namun sebagai pengganti Rasululah mereka harus

    berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para sahabat-

    sahabat Rasul yang lain.

    KESIMPULAN

    Khalifah Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar inb Khattab,Utsman ibn Affan,

    dan Ali Bin Abi Thalib) merupakan khalifah pengganti Rasulullah Muhammad.

    Dengan semangat untuk menyebarkan Islam mereka berusaha keras dengan

    menyerang daerah-daerah yang tidak mau masuk Islam.

    Walaupun menghadapi rintangan yang sangat berat namun semangat mereka tidak

    pernah hilang. Justru dengan adanya rintangan itulah umat Islam menjadi lebih

    bersemangat dalam menyebarkan agama Islam. Penyebaran Islam pada masa

    Khulafaur Rasyidin ini bergerak di berbagai bidang, baik dari segi Kekuasaan,

    Politik, Ekonomi maupun Pendidikan.

    Sementara sebagai bukti keberhasilan dibidang pendidikan pada masa Khalifah

    Khulafaur Rasyidin adalah adanya Mushaf Al-Quran yang dikenal dengan

    Mushaf Utsmani, adanya Ilmu Nahwu yang dipeuntukkan orang-orang Islam

    selain Arab, dan adanya Majlis Khalifah yang digunakan untuk Belajar Umat

    Islam.

    Selain itu sebagai bukti keberhasilan Khalifah Khulafaur Rasyidin dibidang

    pendidikan adalah munculnya Majlis Khalifah yang sudah tersebar di daerah

    sekitar Makkah dan Madinah. Inilah diantara keberhasilan para Khalifah Rasyidin

    pada waktu irtu.8

    8http://arabic.web.id/sejarah-muncul-nya-ilmu-nahwu-tata-bahasa-arab/

    http://arabic.web.id/sejarah-muncul-nya-ilmu-nahwu-tata-bahasa-arab/http://arabic.web.id/sejarah-muncul-nya-ilmu-nahwu-tata-bahasa-arab/
  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    39/51

    ******* Pengumpulan Al-Qur'an Pada Masa Nabi

    Masa pengumpulan Al-Qur'an dengan menggunakan dua kategori, yaitu: (1)

    pengumpulan dalam dada, dan (2) dalam dokumen/catatan

    Pengumpulan Al-Qur'anul Karim terbagi dalam dua periode:

    (1) Periode Nabi SAW.

    (2) Periode Khulafaur Rasyidin.

    Masing-masing periode tersebut mempunyai beberapa ciri dan keistimewaan.

    Istilah pengumpulan kadang-kadang dimaksudkan dengan penghafalan dalam

    hati, dan kadang-kadang pula dimaksudkan dengan penulisan dan pencatatan

    dalam lembaran-lembaran.

    Pengumpulan Al-Qur'an di masa Nabi ada dua kategori:

    (1) Pengumpulan dalam dada berupa penghafalan dan

    penghayatan/pengekspresian, dan

    (2) Pengumpulan dalam dokumen atau catatan berupa penulisan pada kitab

    maupun berupa ukiran.

    Kami akan menjelaskan keduanya secara terurai dan mendetail agar nampak bagi

    kita suatu perhatian yang mendalam terhadap Al-Qur'an dan penulisannya serta

    pembukuannya. Langkah-langkah semacam ini tidak terjadi pada kitab-kitab

    samawy lainnya sebagaimana halnya perhatian terhadap Al-Qur'an, sebagai kitabyang maha agung dan mu'jizat Muhammad yang abadi.

    Pengumpulan Al-Qur'an dalam dada.

    Al-Qur'anul Karim turun kepada Nabi yang ummy(tidak bisa baca-tulis). Karena

    itu perhatian Nabi hanyalah dituangkan untuk sekedar menghafal dan

    menghayatinya, agar ia dapat menguasai Al-Qur'an persis sebagaimana halnya Al-

    Qur'an yang diturunkan. Setelah itu ia membacakannya kepada orang-orang

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    40/51

    dengan begitu terang agar merekapun dapat menghafal dan memantapkannya.

    Yang jelas adalah bahwa Nabi seorang yang ummy dan diutus Allah di kalangan

    orang-orang yang ummy pula, Allah berfirman:

    Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul diantara

    mereka yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka

    dengan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah.(Al-Jumu'ah: 2)

    Biasanya orang-orang yang ummy itu hanya mengandalkan kekuatan hafalan dan

    ingatannya, karena mereka tidak bisa membaca dan menulis. Memang bangsa

    Arab pada masa turunnya Al-Qur'an, mereka berada dalam budaya Arab yang

    begitu tinggi, ingatan mereka sangat kuat dan hafalannya cepat serta daya fikirnya

    begitu terbuka.

    Orang-orang Arab banyak yang hafal beratus-ratus ribu syair dan mengetahuisilsilah serta nasab keturunannya. Mereka dapat mengungkapkannya di luar

    kepada, dan mengetahui sejarahnya. Jarang sekali diantara mereka yang tidak bisa

    mengungkapkan silsilah dan nasab tersebut atau tidak hafal Al-Muallaqatul Asyar

    yang begitu banyak syairnya lagi pula sulit dalam menghafalnya.

    Begitu Al-Qur'an datang kepada mereka dengan jelas, tegas ketentuannya dan

    kekuasaannya yang luhur, mereka merasa kagum, akal fikiran mereka tertimpa

    dengan Al-Qur'an, sehingga perhatiannya dicurahkan kepada Al-Qur'an. Mereka

    menghafalnya ayat demi ayat dan surat demi surat. Mereka tinggalkan syair-syair

    karena merasa memperoleh ruh/jiwa dari Al-Qur'an.

    Pegumpulan dalam bentuk tulisan.

    Keistimewaan yang kedua dari Al-Qur'anul Karim ialah pengumpulan dan

    penulisannya dalam lembaran. Rasulullah SAW mempunyai beberapa orang

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    41/51

    sekretaris wahyu. Setiap turun ayat Al-Qur'an beliau memerintahkan kepada

    mereka menulisnya, untuk memperkuat catatan dan dokumentasi dalam kehati-

    hatian beliau terhadap kitab Allah 'Azza Wa Jalla, sehingga penulisan tesebut

    dapat melahirkan hafalan dan memperkuat ingatan.

    Penulis-penulis tersebut adalah sahabat pilihan yang dipilih oleh Rasul dari

    kalangan orang yang terbaik dan indah tulisannya agar mereka dapat mengemban

    tugas yang mulia ini. Diantara mereka adalah Zaid bin Tsabit, Ubay bin Ka'ab;

    Muadz bin Jabal, Mu'awiyah bin Abi Sufyan, Khulafaur Rasyidin dan Sahabat-

    sahabat lain.

    Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Anas r.a. bahwasanya ia berkata:

    "Al-Qur'an dikumpulkan pada masa Rasul SAW oleh 4 (empat) orang yang

    kesemuanya dari kaum Anshar; Ubay bin Ka'ab, Mu'adz bin Jabal, Zaid bin Tsabit

    dan Abu Zaid. Anas ditanya: "Siapa ayah Zaid?" Ia menjawab: "Salah seorang

    pamanku".9

    B. Pendidikan Bahasa Arab Pada Nabi Sahabat******* Contoh Natsr : dalam bentuk khutbah (lihat teks arabnya dalam majalah

    adz-Dzakhirrah edisi 5)

    Khutbah Abu Bakar Ash Shiddiq ketika menjadi khalifah

    Sesudah meninggalnya Rasulullah , kaum muslimin memilih Abu Bakar Ash

    Shiddiq untuk menjadi khalifah, karena keutamaan dan kedudukannya dalam

    Islam. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah orang yang pertama kali beriman kepada

    9http://www.cybermq.com/pustaka/detail/ilmu-tafsir/62/pengumpulan-al-quran-pada-masa-nabi

    http://www.cybermq.com/pustaka/detail/ilmu-tafsir/62/pengumpulan-al-quran-pada-masa-nabihttp://www.cybermq.com/pustaka/detail/ilmu-tafsir/62/pengumpulan-al-quran-pada-masa-nabi
  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    42/51

    Rasulullah dari kalangan laki-laki, beliau adalah orang yang menemani Rasulullah

    dalam gua (ketika bersembunyi dari kejaran orang kafir), dan beliau adalah

    seorang yang menemani Rasulullah hijrah dari Makkah ke Madinah. Dan

    Rasulullah memerintahkan kepada Abu Bakar (ketika Rasulullah sakit) untuk

    menjadi imam kaum muslimin. Dan ketika Abu bakar menjadi khalifah ia

    berkhutbah kepada manusia. Ia memulai khuthbahnya dengan ucapan tahmid

    (memuji kepada Allah ) lalu berkata :

    (Teks bahasa Arab )

    Terjemahannya :

    "Wahai manusia kalian telah menjadikanku sebagai khalifah, dan kalian telah

    membebaniku dengan suatu perkara padahal aku bukanlah orang yang termulia

    di antara kalian, maka jika kalian melihatku berada di atas kebenaran bantulah

    aku, dan jika kalian melihatku berjalan di atas jalan kesesatan maka tunjukilah

    aku kepada kebenaran, dan hendaklah kalian taat kepadaku selama aku taat

    kepada Allah ". Dan jika aku durhaka kepada Allah dan perintahku menyelisihi

    perintah Allah maka janganlah mentaatiku".

    "Ingatlah (sesungguhnya) ukuran kuat dan lemah menurutku adalah kebenaran.

    Orang yang berada di atas kebenaran adalah orang kuat walaupun ia orang yang

    lemah hingga aku mengambilkan untuknya kebenaran, dan orang yang berada

    dalam kebatilan adalah lemah walaupun ia kuat hingga aku mengambil darinya

    kebenaran (yang ia rampas)".

    "Inilah perkataanku, dan aku mohon ampunan bagi diriku dan bagi kalian"10.

    ****** Pengumpulan Al-Qur'an Pada Masa Abu Bakar

    10http://mifty-away.tripod.com/id55.html

    http://mifty-away.tripod.com/id55.htmlhttp://mifty-away.tripod.com/id55.htmlhttp://mifty-away.tripod.com/id55.html
  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    43/51

    Rasulullah SAW berpulang ke rahmatullah setelah beliau selesai menyampaikan

    risalah dan amanah, menasehati ummat serta memberi petunjuk. pada agama yang

    lurus. Setelah beliau wafat kekuasaan dipegang oleh Abu Bakar Siddik ra

    Pada masa pemerintahannya Abu Bakar banyak menghadapi malapetaka, berbagai

    kesulitan dan problem yang rumit, diantaranya memerangi orang-orang yang

    murtad (keluar dari agama Islam) yang ada di kalangan orang Islam, memerangi

    pengikut Musailamah al-Kadzdzab.

    Peperangan Yamamah adalah suatu peperangan yang amat dahsyat. Banyak

    kalangan sahabat yang hafal Al-Qur'an dan ahli bacanya mati syahid yang

    jumlahnya lebih dari 70 orang huffazh ternama. Oleh karenanya kaum muslimin

    menjadi bingung dan khawatir. Umar sendiri merasa prihatin lalu beliau menemui

    Abu Bakar yang sedang dalam keadaan sedih dan sakit. Umar mengajukan usul

    (bermusyawarah dengannya) supaya mengumpulkan Al-Qur'an karena khawatir

    lenyap dengan banyaknya khufazh yang gugur, Abu Bakar pertama kali merasa

    ragu.

    Setelah dijelaskan oleh Umar tentang nilai-nilai positipnya ia memandang baik

    untuk menerima usul dari Umar. Dan Allah melapangkan dada Abu Bakar untuk

    melaksanakan tugas yang mulia tersebut, ia mengutus Zaid bin Tsabit dan

    mengajukan persoalannya, serta menyuruhnya agar segera menangani dan

    mengumpulkan Al-Qur'an dalam satu mushhaf. Mula pertama Zaid pun merasa

    ragu, kemudian iapun dilapangkan Allah dadanya sebagaimana halnya Allah

    melapangkan dada Abu Bakar dan Umar.

    Al-Bukhari telah meriwayatkan dalam shahihnya tentang kisah pengumpulan ini.

    Karena pentingnya maka di sini kami menukilnya sebagai berikut:

    "Dari Zaid bin Tsabit r.a. bahwa ia berkata: "Abu Bakar mengirimkan berita

    kepadaku tentang korban pertempuran Yamamah, setelah orang yang hafal Al-

    Qur'an sejumlah 70 orang gugur. Kala itu Umar berada di samping Abu Bakar.

    Kemudian Abu Bakar mengatakan "Umar telah datang kepadaku dan ia

    mengatakan: "Sesungguhnya pertumpahan darah pada pertempuran Yamamah

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    44/51

    banyak mengancam terhadap para penghafal Al-Qur'an. Aku khawatir kalau

    pembunuhan terhadap para penghafal Al-Qur'an terus-menerus terjadi di setiap

    pertempuran, akan mengakibatkan banyak Al-Qur'an yang hilang. Saya

    berpendapat agar anda memerintahkan seseorang untuk mengumpulkan Al-

    Qur'an". Aku (Abu Bakar) menjawab: "Bagaimana aku harus melakukan suatu

    perbuatan sedang Rasul SAW tidak pernah melakukannya?". Umar r.a. menjawab:

    "Demi Allah perbuatan tersebut adalah baik". Dan ia berulangkali

    mengucapkannya sehingga Allah melapangkan dadaku sebagaimana ia

    melapangkan dada Umar. Dalam hal itu aku sependapat dengan pendapat Umar.

    Zaid berkata: Abu Bakar mengatakan: "Anda adalah seorang pemuda yangtangkas, aku tidak meragukan kemampuan anda. Anda adalah penulis wahyu dari

    Rasulullah SAW. Oleh karena itu telitilah Al-Our'an dan kumpulkanlah....!" Zaid

    menjawab: "Demi Allah andaikata aku dibebani tugas untuk memindahkan

    gunung tidaklah akan berat bagiku jika dibandingkan dengan tugas yang

    dibebankan kepadaku ini".

    Saya mengatakan: "Bagaimana anda berdua akan melakukan pekerjaan yang tidak

    pernah dilakukan oleh Rasululah SAW?". Abu Bakar menjawab: "Demi Allah hal

    ini adalah baik", dan ia mengulanginya berulangkali sampai aku dilapangkan dada

    oleh Allah SWT sebagaimana ia telah melapangkan dada Abu Bakar dan Umar.

    Selanjutnya aku meneliti dan mengumpulkan Al-Qur'an dari kepingan batu,

    pelepah kurma dan dari sahabat-sahabat yang hafal Al-Qur'an, sampai akhirnya

    aku mendapatkan akhir surat At-Taubah dari Abu Khuzaimah Al-Anshary yang

    tidak terdapat pada lainnya (yaitu):

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    45/51

    Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat

    baginya apa yang kamu rasakan, ia sangat menginginkan (keimanan dan

    keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang

    mukmin. Jika mereka berpaling (dari keimanan) maka katakanlah: Cukuplah

    Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal

    dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung. (At-Taubah: 128-129).

    Lembaran-lembaran tersebut disimpan pada Abu Bakar sampai ia wafat

    Kemudian (diserahkan) kepada Umar sampai wafat dan kemudian disimpan di

    rumah Hafsah binti Umar

    Riwayat ini menyatakan tentang sebab pengumpulan Al-Qur'an.11

    C. Pendidikan Bahasa Arab Pada Nabi Tabiin

    PENUTUP

    11http://mifty-away.tripod.com/id55.html

    http://mifty-away.tripod.com/id55.htmlhttp://mifty-away.tripod.com/id55.html
  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    46/51

    A. KesimpulanMasyarakat Arab sebelum Islam secara geografis terbagi dua, yaitu

    Arab utara dan Arab selatan. Masyarakat Arab utara terkenal dengan

    kehidupannya yang nomad, berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat

    lain, mata pencaharian mereka adalah beternak. Mereka memiliki sebuah

    tradisi yang disebut dengan ayyam al-arab, yaitu peperangan antar suku

    yang selalu mereka lakukan kecuali pada empat bulan yang disucikan.

    Sedangkan masyarakat Arab selatan adalah masyarakat yang telah

    mengenal peradaban, terutama tulis menulis, mereka hidup menetap dan

    mata pencahariannya adalah berdagang dan beternak.

    Bahasa Arab al-Quran berasal dari bahasa Arab utara, sedangkan

    bahasa Arab selatan merupakan bahasa kuno bangsa Semit.

    Hijaz, terutama Mekah menjadi banyak dikunjungi serta

    berkembang jadi lebih makmur setelah adanya ritual ibadah haji ke

    Mekah, sehingga pasar Ukaz pun dijadikan sebagai tempat pertandingan

    keahlian syair sekaligus tempat perdagangan yang strategis.

    B. SaranKami menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini sangat

    jauh dari kesempurnaan, dan terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.

    Oleh karena itu, masukan, perbaikan, serta kritikan dan saran sangat

    kami harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    47/51

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

    MAULANA MALIK IBRAHIM

    MALANG

    MAKALAH STUDI PERADABAN ISLAM

    Tentang:

    PENDIDIKAN BAHASA ARAB DI MASA RASULULLAH,

    SAHABAT DAN TABIIN

    Disusun oleh:

    KELOMPOK I

    Isra Hayati Darman (10720047)

    Ahmad Tito Rusadi (10720046)

    Ilman Maududi (10720045)

    Ade Destri Deviana (10720038)

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    48/51

    Dosen Pembina:

    Dr. H. DAHLAN TAMRIN, M.Ag

    Syawal 1431 H/Oktober 2010 M

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menurunkan al-Quran

    sebagai pedoman dan telah mengutus Muhammad SAW sebagai rasul dan teladan

    bagi umat manusia. Shalawat dan salam untuk junjungan umat Islam Nabi

    Muhammad SAW sebagai rahmatan lil alamin yang telah membawa manusia

    keluar dari peradaban Jahiliyah kepada peradaban Islamiyah yang jauh dari

    kesesatan.

    Alhamdulillah, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan

    makalah ini dengan pertolongan Allah SWT, keluasan Rahmat-Nya, kemurnian

    Hidayah-Nya dan kemurahan Karunia-Nya, dengan judul : Tradisi Arab Sebelum

    Islam, meskipun di dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan

    kesalahan karena kurangnya ilmu penulis tentang pembahasan ini. Penulis

    berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga bagi para

    pembaca untuk menambah pengetahuan seputar Studi Peradaban Islam secara

    umumnya dan tradisi Arab sebelum Islam, secara khususnya.

    Kemudian, penulis ingin mengungkapkan rasa terima kasih dan

    penghargaan yang besar terhadap orang-orang yang membantu menjadikan

    makalah ini menjadi lebih baik;

    1. Yang terhormat Bapak Dr. H. Dahlan Tamrin, M.Ag, yang telah membimbing

    penulis dalam penyelesaian makalah ini.

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    49/51

    2. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan semangat, motivasi dan

    doa yang tidak henti-hentinya.

    3. Semua teman-teman kelas PBA B yang ikut berpartisipasi dalam diskusi

    makalah ini.

    Semoga Allah akan membalasi semua kebaikan mereka dengan sebaik-

    baik balasan, dan menjadikan mereka orang-orang yang tetap istiqamah dalam

    keislamannya sertabermanfaat bagi orang lain. Amin ya Rabbalalamin.

    Malang, 24 Syawal 1341 H/3 Oktober 2010 MPenulis

    DAFTAR ISIHALAMAN COVER ....i

    KATA PENGANTAR ..ii

    PENDAHULUAN.1

    TRADISI ARAB SEBELUM ISLAM

    A. Bangsa Arab sebagai Ras Semit dan Semenanjung Arab sebagai Tempat

    Kelahirannya .2

    B. Arab Utara dan Arab Selatan serta Kerajaan-Kerajaannya 4

    1.Saba dan Negeri-negeri lainnya di Arab Selatan ......5

    2.Kerajaan Nabasia dan Kerajaan Kecil lainnya di Arab Utara dan

    Tengah ..8

    C. Hijaz Menjelang Kelahiran Islam ...12

    1.Perkembangan dan Pengaruh Bahasa Arab Utara .14

    2.Ciri Khas Orang Badui 18

    3.Keyakinan Masyarakat Hijaz dan Kedudukan Kabah .19

    4.Kota-kota Utama Hijaz: Taif, Mekah, dan Madinah ..20

    5.Pengaruh Kebudayaan Saba, Abissinia, Persia dan Gassan ...21

    PENUTUP ..22

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    50/51

    A. Kesimpulan ..22

    B. Saran 22

    DAFTAR KEPUSTAKAAN

    DAFTAR KEPUSTAKAAN

    Hitti, Philip K.History of The Arabs. Jakarta: PT. Serambi Ilmu semesta. 2005

    ______,Dunia Arab Sedjarah Ringkas. Bandung: Sumur Bandung. 1962

    Yatim, Badri.Historiografi Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 1997

    ______. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2002

  • 7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya

    51/51

    Team Penyusun Textbook Sejarah dan Kebudayaan Islam. Sejarah dan

    Kebudayaan Islam. Ujung Pandang: Proyek Pembinaan Perguruan TinggiAgama IAIN Alauddin Ujung Pandang. 1982