pendidikan agama islam dalam keluarga untuk...

134
i PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK PENCEGAHAN KENAKALAN REMAJA (Studi Kasus di Dusun Karang Talun Desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun 2018) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Faqihatun Fadilah NIM: 111-14-387 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

i

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA

UNTUK PENCEGAHAN KENAKALAN REMAJA

(Studi Kasus di Dusun Karang Talun Desa Mlilir Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang Tahun 2018)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Faqihatun Fadilah

NIM: 111-14-387

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

Page 2: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

ii

Page 3: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

iii

Page 4: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

iv

Page 5: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

v

Page 6: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

vi

MOTTO

ش إل ليعبدوى وها خلقت الجي وال

Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan

manusia melainkan supaya mereka mengabdi

kepada-Ku”

Page 7: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah dengan izin Allah SWT skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Orang tuaku tercinta bapak Ahmad Qusen dan Ibu Sri Ngatifah yang

selalu memberikan dukungan, kasih sayang, nasihat dan doa restu kepada

penulis.

2. Adik-adikku Muhammad Farhan Majid, Lina Zahrotul Khayati, Ahmad

Saddam Husain, dan Anita Hakim Zunia Cempaka Sari yang senantiasa

memberikan semangat, motivasi, dukungan dan doa kepada penulis.

3. Keluarga besar penulis, atas segala motivasi, dukungan, do’a restu kepada

penulis, sehingga dapat terselesaikan.

4. Bapak Muhammad Tahrir dan Ibu Siti Zulaikah yang selalu memberi

dukungan dan doa kepada penulis.

5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad

yang tidak pernah berhenti memberikan semangat.

6. Sahabat-sahabatku yang telah memberikan dukungan dan bantuanya.

7. Teman-teman satu angkatan tahun 2014 yang telah memberikan semangat

belajar dan motivasi.

Page 8: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum wr. wb

Alhamdu lillahi rabbil’ alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Shalawat serta

salam senantiasa tercurah kepada uswah hasanah Nabi Muhammad SAW yang

kita nantikan syafaatnya. Amin

Dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga

Untuk Pencegahan Kenakalan Remaja (Studi Kasus di Dusun Karang Talun Desa

Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun 2018). Skripsi ini

disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana progam studi

Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN).

Dalam menyusun skripsi ini penulis telah menerima bantuan dari berbagai

pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M, Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

(FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Page 9: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

ix

Page 10: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

x

ABSTRAK

Fadilah, Faqihatun. Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga untuk

Pencegahan Kenakalan Remaja (Studi Kasus di Dusun Karang

Talun Desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

Tahun 2018. Skripsi. Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga. Tahun

2018. Pembimbing: Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.

Kata kunci: Pendidikan Agama Islam, Keluarga, Remaja,

Pencegahan kenakalan Remaja

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendidikan agama Islam

dalam keluarga dan pencegahan kenakalan remaja di dusun Karang Talun

desa Mlilir kecamatan Bandungan kabupaten Semarang. Rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana cara pendidikan agama

Islam dalam keluarga? 2) bagaimana pencegahan kenakalan remaja?

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian studi kasus (case study) dan

bersifat kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber

primer yang diperoleh dari informan, dan informan utama dalam penelitian

ini adalah keluarga yang mempunyai anak remaja 13-21 tahun di dusun

Karang Talun desa Mlilir kecamatan Bandungan kabupaten Semarang.

Pengumpulan data ini dilakukan dengan observasi, wawancara, dan

dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan agama Islam

dalam keluarga dan pencegahan kenakalan remaja. Skripsi ini

menyimpulkan: 1). Pendidikan agama Islam yang ditanamkan dalam

keluarga sejak dini meliputi ibadah: keluarga mengajarkan sholat, zakat

dan puasa. Menanamkan akhlaq pada anak seperti: sopan santun agar

menjadi pribadi yang baik. Penanaman aqidah dan keimanan jarang

dilakukan dan dipasrahkan kepada guru mengajinya. Cara pembiasaan

yang ditanamkan dalam pendidikan agama Islam dalam keluarga yaitu:

menyuruh anak untuk mengaji di madrasah diniyah.. 2). pencegahan

kenakalan remaja dalam keluarga dengan memberikan bimbingan,

perhatian dan pengawasan, lingkungan dan teman yang baik sangat

membantu dalam pencegahan. Perhatiannya yang tidak pernah

terlewatkan. Dengan hal tersebut dapat menjadi pencegahan kenakalan

remaja.

Page 11: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO ................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iii

PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................... v

MOTTO .............................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

ABSTRAK .......................................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv

BAB I: PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

E. Penegasan Istilah ............................................................................... 7

F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 8

BAB II: LANDASAN TEORI .......................................................................... 10

A. Pendidikan Agama Islam .................................................................. 10

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam.......................................... 10

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ............................................... 11

Page 12: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

xii

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam ................................................ 12

4. Pendidikan Agama Islam dalam Kelurga ................................... 13

B. Keluarga ........................................................................................... 15

1. Pengertian Keluarga ................................................................... 15

2. Peran Keluarga ........................................................................... 16

3. Fungsi Keluarga.......................................................................... 17

C. Remaja ............................................................................................. 19

1. Pengertian Remaja ...................................................................... 19

2. Ciri-ciri Remaja .......................................................................... 19

3. Remaja dalam Keluarga ............................................................. 22

D. Pencegahan Kenakalan Remaja ........................................................ 23

1. Pengertian Pencegahna Kenakalan Remaja................................ 23

2. Faktor-Faktor Kenakalan Remaja............................................... 25

E. Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga dan Pencegahan Kenakalan

Remaja ............................................................................................ 25

F. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 33

BAB III: METODE PENELITIAN ..................................................................... 35

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .......................................................... 35

B. Lokasi Penelitian ................................................................................. 35

C. Instrumen Penelitian ............................................................................ 35

D. Sumber Data ........................................................................................ 36

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 37

F. Analisis Data ....................................................................................... 39

G. Pengecekan Keabsahan Data ............................................................... 39

Page 13: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

xiii

H. Tahap-Tahap Penelitan ........................................................................ 40

BAB IV: PAPARAN DATA DAN ANALISIS ................................................. 41

A. Paparan Data ..................................................................................... 41

1. Diskripsi Dusun Karang Talun ...................................................... 41

a. Jumlah Keadaan Penduduk...................................................... 41

b. Jumlah Penduduk menurut Pendidikan ................................... 41

c. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian ........................ 42

d. Jumlah Data Pernikahan .......................................................... 44

e. Jumlah Keluarga yang mempunyai anak remaja ..................... 45

f. Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga .............................. 49

g. Pencegahan Kenakalan Remaja ............................................... 62

2. Analisis ......................................................................................... 68

a. Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga .............................. 68

b. Pencegahan Kenakalan Remaja ............................................... 75

BAB V: PENUTUP ........................................................................................... 77

A. Kesimpulan ...................................................................................... 77

B. Saran ................................................................................................ 78

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 79

Page 14: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk .............................................................. ................ 41

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk menurut Pendidikan .............................. ............... 41

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian .................................... 42

Tabel 4.4 Jumlah Pernikahan ............................................................................. 44

Tabel 4.5 Keluarga yang mempunyai anak Remaja ........................................... 45

Page 15: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

xv

Lampiran-Lampiran

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Pedoman Wawancara

Lampiran 3 Verbatim Wawancara

Lampiran 4 Gambar Dokumentasi

Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 7 Nota Pembimbing

Lampiran 8 Lembar Konsultasi

Lampiran 9 Daftar SK

Page 16: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga merupakan tempat untuk individu dalam bersosialisasi

pertama. Dalam keluarga individu dapat mengenal hal-hal apapun. Keluarga

juga merupakan tempat pendidikan yang terbaik. Pertama kali seseorang

mengetahui sesuatu hal itu dari keluarga terlebih dahulu. Pendidikan dalam

keluarga sangatlah penting karena ini akan menentukan baik atau buruk

seorang individu tersebut. Pendidikan agama yang baik dalam keluarga

adalah salah satu contoh perhatian orang tua terhadap anak agar dapat tumbuh

dan berkembang menjadi manusia yang bermoral.

Keluarga menurut pendidik merupakan lapangan pendidikan yang

pertama dan pendidikannya adalah orang tua (Jalaluddin, 2012:294). Orang

tua adalah pendidikan utama dalam hal penanaman keimanan bagi anaknya.

Disebut pendidikan utama, karena besar sekali pengaruhnya dan merekalah

yang pertama mendidik anaknya (Tafsir, 2002:8). Jadi keluarga sangat

berperan penting dalam mendidik anak mereka. Dalam QS. Attahrim ayat 6

juga dijelaskan mengenai pendidikan agama islam dalam keluarga.

فسكن وأهليكن ازا وقىدها الاس والحجازة عليها الريي آهىا يا أيها قىا أ

ها أهسهن ويفعلىى ها يؤهسوى هلئكت غلظ شداد ل يعصىى الل

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari

api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya

malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap

Page 17: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

2

apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa

yang diperintahkan”

Masa remaja merupakan masa transisi, dari masa kanak-kanak ke

masa dewasa. Secara fisik mungkin sudah menyerupai dewasa. Tapi secara

psikis dia belum dewasa. Masa remaja ini berkisar antara umur 12 sampai 20

tahun (Muchtar, 2008:69). Masa remaja adalah masa yang khusus, penuh

gejolak karena pada pertumbuhan fisik terjadi ketidakseimbangan. Hal ini

akan mempengaruhi perkembangan berfikir, bahasa, emosi, dan sosial anak

(Sunarto & Agung Hartanto, 2013:75). Para psikologi umumnya menetapkan

bahwa pada usia remaja ini anak mengalami perkembangan pesat dalam

berbagia segi yaitu: jasmani, pikiran, intelek, perasaan, kehidupan sosial dan

lain-lain (Uhbiyati, 2009:97). Melihat kondisi tersebut apabila didukung

dengan lingkungan yang kurang kondusif akan memicu terjadinya kenakalan

remaja.

Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melawan hukum, anti

sosial, anti susila, dan melanggar norma-norma agama.Apapun bentuk

kenakalan yang dilakukan, remaja memerlukan benteng diri sebagai upaya

penanggulangan remaja. Salah satu bekal yang dimiliki adalah lewat agama

yang dimiliki oleh remaja. Demi menanggulangi kenakalan remaja perlu

diciptakan keharmonisan bersama seluruh bangsa dengan memberikan contoh

keteladanan perilaku yang bagus. Penanaman nilai-nilia akhlakul karimah

dalam remaja secara menyeluruh menjadi tanggung jawab bersama anatara

keluarga, masyarakat, sekolah dan pemerintah sebagai upaya pencegahan

kenakalan remaja (Hidayah, 2009:261).

Page 18: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

3

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kecenderungan remaja

adalah tindakan yang melanggar aturan yang dapat mengakibatkan kerugian

dan kerusakan baik terhadapat dirinya sendiri maupun orang lain yang

dilakukan remaja dibawah umur 20 tahun. Keluarga perlu menanamkan nilai-

nilai islami dalam mendidik anak.

Wilayah bandungan terkenal dengan banyaknya pernikahan dini dan

kenakalan remaja yang terjadi. Menurut informasi yang peneliti peroleh dari

pihak kapolres Bandungan di antara kasus yang terjadi dalam kenakalan

remaja seperti: seks, minuman keras, perkelahiana dan pencurian. Kenakalan

remaja yang terjadi di Bandungan paling tinggi adalah pergaulan bebas atau

seks yang dilakukan oleh anak-anak remaja.

Kasus tentang kenakalan remaja semakin marak dan menarik

perhatian. Permasalahannya semakin meningkat dan mengkhawatirkan.

Salahsatunya adalah kasus penyimpangan seksual yang dilakukan oleh kaum

remaja saat ini banyak menimbulkan dampak negatif serta meresahkan

masyarakat. Salah satunya adalah banyaknya pasangan remaja yang

mengajukan dispensasi pernikahan yang sebagian besar karena persoalan

hamil pranikah. Hal ini dikarenakan pasangan remaja tersebut yang masih

dibawah umur atau belum cukup umur. Namun, karena terjadi kasus hamil

pranikah, maka mereka harus melakukan pernikahan dini sehingga harus

mengajukan dispensasi pernikahan terlebih dahulu ke pihak pengadilan

karena ditolak oleh KUA (kantor urusan agama) akibat kurangnya

persyaratan pernikahan. Menurut informasi yang peneliti peroleh dari pihak

KUA (Kantor Urusan Agama) di Kecamatan Bandumgan, pasangan remaja

Page 19: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

4

yang masih dibawah umur jika ingin menikah harus mengajukan dispensasi

terlebih dahulu ke pengadilan supaya disidang dan diperbolehkan untuk

menikah. Jumlah pernikahan dini di Kecamatan Bandungan mencapai 75%

yang terjadi di kalangan anak remaja.

Di dusun Karang Talun sendiriyang jaraknya tidak terlalu jauh dari

wilayah Bandungan masih banyak terjadi pernikahan dini. Informasi yang

peneliti peroleh dari Kepala Dusun Karang Talun banyak anak remaja

melakukan pernikahan dini, bahkan ada yang melakukan sidang agar bisa

menikah. Mereka semua belum memasuki usia yang di tentukan oleh negara.

Fenomena pernikahan dini banyak terjadi di dusun Karang Talun. Kenakalan

remaja sendiri yang terjadi di dusun Karang Talun salah satunya minum-

minuman keras, perkelahian, pergaulan bebas dan kenakalan remaja. Perilaku

tersebut sangat bertentangan dengan norma agama. Memang itu semua tidak

dapat dipungkiri karena dusun Karang Talun berdekatan dengan tempat-

tempat prostitusi di Bandungan.

Peristiwa-peristiwa tersebut tentu saja sangat memprihatinkan di

dusun Karang Talun yang mayoritas penduduknya beragama muslim

mengalami hal seperti itu. Pendidikan agamapun sudah dilakukan terbukti

dengan adanya mengaji setiap malam di Madrasah Diniyah tersebut.

Kegiatan-kegiatan keagamaan juga sudah dilakukan akan tetapi, fenomena

kenakalan remaja masih tetap terjadi.

Pada Era globalisasi seperti ini para keluarga petani atau orang tua

yang ada di Duusun Karang Talun lebih memilih pondok pesantren sebagai

tempat untuk menuntut ilmu bagi putra putri mereka. Dalam hal ini untuk

Page 20: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

5

mencegah kenakalan remaja atau terpengaruh dengan kondisi sosial

lingkungan. Namun, ada juga yang tetap bersekolah tapi orang tua harus

ekstra memberikan perhatian yang lebih agar putra putri mereka tidak

terjerumus kedalam pergaulan bebas atau kenakalan remaja.

Dari uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti masalah ini dengan

mengambil judul “PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

KELUARGA UNTUK PENCEGAHAN KENAKALAN REMAJA (Studi

Kasus di Dusun Karang Talun Desa Mlilir Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang Tahun 2018)”.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul dan latar belakang diatas, maka penulis kemukakan

beberapa pokok masalah dalam penelitian ini. Adapun rumusan masalah

tersebut adalah:

1. Bagaimana cara Pendidikan Agama Islam dalam keluarga di dusun

Karang Talun, desa Mlilir, Kec. Bandungan, Kab. Semarang?

2. Bagaimana pencegahan kenakalan remaja yang dilakukan di Dusun

Karang Talun, desa Mlilir, Kec. Bandungan, Kab. Semarang tahun

2018?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang dirumuskan diatas, maka tujuan penulisan

skripsi yang penulis capai antara lain:

1. Untuk mengetahui cara Pendidikan Agama Islam dalam keluarga di

Dusun Karang Talun, Desa Mlilir, Kec. Bandungan, Kab. Semarang.

Page 21: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

6

2. Untuk mengetahui cara pencegahan kenakalan remaja yang dilakukan

di Dusun Karang Talun, Desa Mlilir, Kec. Bandungan, Kab. Semarang

Tahun 2018.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat berguna bagi semua pihak baik secara teoritis

maupun praktis.

1. Kegunaan secara teoritis

a. Adanya tulisan ini, diharapkan dapat menjadi salah satu karya

ilmiah yang dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan

khususnya tentang faktor pendidikan agama Islam dalam keluarga

yang menjadikan banyak remaja agar tidak terjerumus ke dalam

kenakalan remaja.

b. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis.

2. Kegunaan praktis

a. Bagi penulis, sebagai bahanpembelajaran bagi peneliti dalam

menjalani kehidupan rumah tangga, mendidik anak dan menjaga

keluarga dari perbuatan yang dilarang oleh agama.

b. Bagi Orang Tua di Dusun Karang Talun

1) Menjadi pendidikan bagi orang tua agar dapat mencegah

kenakalan remaja bagi anaknya.

2) Orang tua supaya lebih berhati-hati dalam menjaga dan

mengawasi anak remajanya, terutama dalam pergaulan.

Page 22: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

7

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami judul skripsi

ini, maka ada beberapa istilah yang digunakan penulis yang perlu

dijelaskan dan ditegaskan maksudnya berikut:

1. Cara pendidikan Agama Islam dalam Keluarga

Pendidikan Islam secara etimologis berasal dari kata bahasa Arab

yang umumnya digunakan untuk menunjukkan istilah pendidikan,

yaitu tarbiyah, ta‟lim, dan ta‟dib. Istilah tarbiyah berasal dari tiga kata,

yaitu: pertama, rabba yarbu, yang artinya bertambah dan tumbuh.

Kedua, rabbiya yarba yang artinya menjadi besar. Ketiga, rabba

yarabbu yang yang artinya memperbaiki, menguasahi urusan,

menuntun, menjaga, dan memelihara (Nahlawi, 1992:31). Istilah ta‟lim

berasal dari kata „allama yang berarti mengajar (pengajaran), yaitu

transfer ilmu pengetahuan (Bawani dan Anshori, 1991:72). Istilah

ta‟dib berasal dari kata addaba yang artinya mendidik yang lebih

tertuju pada penyempurnaan akhlaq atau budi pekerti (Achmadi,

1987:4). Keluarga menurut pendidik merupakan lapangan pendidikan

yang pertama dan pendidikannya adalah orang tua (Jalaluddin,

2012:294). Orang tua adalah pendidikan utama dalam hal penanaman

keimanan bagi anaknya. Disebut pendidikan utama, karena besar sekali

pengaruhnya dan merekalah yang pertama mendidik anaknya (Ahmad

Tafsir, 2002:8). Dari definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa

pendidikan agama Islam dalam keluarga adalah usaha sadar untuk

Page 23: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

8

membentuk kepribadian seorang anak atau remaja di Dusun Karang

Talun.

2. Pencegahan Kenakalan Remaja

Apapun bentuk kenakalan yang dilakukan, remaja memerlukan

benteng diri sebagai upaya penanggulangan remaja. Salah satu bekal

yang dimiliki adalah lewat agama yang dimiliki oleh remaja. Demi

menanggulangi kenakalan remaja perlu diciptakan keharmonisan

bersama seluruh bangsa dengan memberikan contoh keteladanan

perilaku yang bagus. Penanaman nilai-nilia akhlakul karimah dalam

remaja secara menyeluruh menjadi tanggung jawab bersama anatara

keluarga, masyarakat, sekolah dan pemerintah sebagai upaya

pencegahan kenakalan remaja (Rifa Hidayah, 2009:261). Penulis

menyimpulkan bahwasanya pencegahan kenakalan remaja adalah

upaya yang harus diperhatikan oleh keluarga. Agar anak remaja

mereka dapat terhindar dari kenakalan remaja dan menjadi pribadi

yang baik dalam kehidupan.

F. Sistematika penulisan

Menurut Moleong (2009:127-148) sistematika penelitian kualitatif

harus memuat:

1. Bab I Pendahuluan

Pada bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

kegunaan penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan.

2. Bab II Landasan Teori

Page 24: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

9

Pada bab ini berisi Pendidikan Agama Islam dalam keluarga dan

pencegahan kenakalan remaja meliputi: pengertian Pendidikan Agama

Islam dalam keluarga, pengertian kenakalan remaja, peran dan fungsi

keluarga dalam memberikan pendidikan agama bagi anak remaja, cara

pencegahan kenakalan remaja di Dusun Karang Talun, Desa Mlilir,

Kec. Bandungan, Kab. Semarang Tahun 2018

3. Bab III Hasil Penelitian

Pada baba 3 ini berisi tentang kondisi keluarga di Dusun Karang

Talun, penerapan pencegahan kenakalan remaja di Dusun Karang

Talun, Desa Mlilir, Kec. Bandungan, Kab. Semarang tahun 2018.

4. Bab IV Analisis Data

Penganalisisan data pada skripsi ini adalah penerapan Pendidikan

Agama Islam dalam keluarga dan cara pencegahan kenakalan remaja

di Dusun Karang Talun, Desa Mlilir, Kec. Bandungan, Kab. Semarang

tahun 2018.

5. Bab V Penutup

Pada bab lima meliputi: kesimpulan dan saran-saran

Page 25: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Islam secara etimologis berasal dari kata bahasa

Arab yang umumnya digunakan untuk menunjukkan istilah pendidikan,

yaitu tarbiyah, ta‟lim, dan ta‟dib. Istilah tarbiyah berasal dari tiga kata,

yaitu: pertama, rabba yarbu, yang artinya bertambah dan tumbuh.

Kedua, rabbiya yarba yang artinya menjadi besar. Ketiga, rabba

yarabbu yang yang artinya memperbaiki, menguasahi urusan,

menuntun, menjaga, dan memelihara (Nahlawi, 1992:31). Istilah ta‟lim

berasal dari kata „allama yang berarti mengajar (pengajaran), yaitu

transfer ilmu pengetahuan (Bawani dan Anshori, 1991:72). Istilah

ta‟dib berasal dari kata addaba yang artinya mendidik yang lebih

tertuju pada penyempurnaan akhlaq atau budi pekerti (Achmadi,

1987:4).

Berdasarkan pada ketiga pengertian pendidikan agama Islam

secara etimologi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan

adalah upaya untuk menumbuh kembagkan potensi atas fitrah manusia

Page 26: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

11

dalam aspek pengetahuan, sikap, praktis dan akhlaq agar mencapai

kesempurnaan.

Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan yang diberikan

seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal

sesuai dengan ajaran agama Islam (Abdul Majid & Dian Andayani,

2005: 130). Pendidikan Agama Islam adalah mengasuh, membimbing,

mendorong, mengusahakan, menumbuh kembangkan, manusia takwa

(Lisnawati, 2012:1). Menurut D Marimba dalam Mansur (2005:328)

Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani

berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya

kepribadian utama menurut aturan-aturan Islam. Pendidikan Agama

Islam merupakan usaha sadar dan terencana untuk membentuk peserta

didik agar memiliki keseimbangan jasmani dan rohani, serta memiliki

iman, ilmu, dan amal sekaligus (Heri Gunawan, 2014: 9). Jadi

Pendidikan Agama Islam adalah untuk membentuk seseorang menjadi

pribadi yang baik dan mempunyai akhlaqul karimah.

Menurut Syafaat (2008: 175) bahwa Agama Islam adalah agama

universal yang mengajarkan kepada umat manusia mengenai berbagai

aspek kehidupan, baik dunia maupun akhirat. Salah satu diantaranya

ajaran Islam adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

pendidikan, karena menurut ajaran Islam, pendidikan adalah kebutuhan

hidup manusia dan mutlak yang harus dipenuhi, demi tercapainya

kesejahteraan dan kebahagian dunia akhirat.

Page 27: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

12

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwasanya

pendidikan agama Islam wajib diterapkan bagi sebuah keluarga.

Pendidikan adalah usaha yang berupa pengajaran, bimbangan dan

asuhan terhadap anak agar kelak selesai pendidikannya dapat

memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama Islam.

Remaja dapat mengetahui baik buruk yang dilakukanya menurut

agama. Jadi remaja harus dibekali tentang Pendidikan Agama yang

kuat.

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Proses mendidik anak atau remaja Pendidikan Agama Islam

mempunyai tujuan. Menurut Gunawan (2014: 10) tujuan Pendidikan

Agama Islam adalah terciptanya orang yang berkepribadian muslim.

Ada beberapa tujuan pendidikan. Tujuan umum ialah pendidikan yang

akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan

pengajaran atau cara lain (Daradjat, 2011:30). Tujuan khusus dari akhir

Pendidikan Agama Islam dapat dipahami dalam QS. Adz- Dzariyat ayat

56:

ش إل ليعبدوى وها خلقت الجي وال

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku”

Tujuan diciptakan manusia hanya untuk beribadah dan

mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu mengamalkan

Page 28: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

13

ajaran-ajaran agama. Sedangkan menurut Nur Ahid (2010: 45) tujuan

Pendidikan Islam biasanya dirumuskan secara padat dan singkat, seperti

terbentuknya “kepribadian muslim”.

Al-Qur’an juga sudah menjelaskan tentang diciptakannya

manusia oleh Allah SWT agar beribadah kepadanya. Jadi pendidikan

agama Islam mempunyai peran yang sangat hebat dalam membentuk

kepribadian seorang remaja, khususnya di era yang modern seperti ini.

c. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Agama mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan

manusia. Menurut Darajat (2001: 56) fungsi agama memberikan

bimbingan hidup, menolong dalam menghadapi kesukaran serta dapat

menentramkan batin.

Fungsi Pendidikan Islam yang sekaligus menjadi suatu proses

pendidikan dalam keluarga, menurut Zakiyah Daradjat dalam Aat

Syafaat (2008: 173-174) antara lain sebagai berikut:

1) Pembekalan, yaitu untuk membimbing anak dalam memiliki

akhlak

2) Penerangan, yaitu membantu anak untuk mengetahui prinsip-

prinsip dan hukum agama agar dalam pelaksanaanya sesuai

dengan ajaran islam.

3) Perbaikan, yaitu untuk menolong anak dalam membina akidah

yang baik dan benar serta pembentukan jiwa keagamaan yang

kokoh.

Page 29: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

14

4) Penyadaran, yaitu untuk memberikan penyadaran anak-anak

atau remaja agar memahami dan mampu menjaga kesehatan,

baik jasmani dan rohani.

5) Pengajaran, yaitu untuk menyiapkan peluang dan suasana

praktis untuk mengamalkan nilai-nilai agama dan akhlak dalam

kehidupan.

Pada hakikatnya seorang remaja membutuhkan pendidikan

agama Islam. Ini disebabkan karena agama berfungsi sebagai

pembimbing atau petunjuk dalam kehidupan. Pendidikan agama dapat

membantu remaja dalam menghadapi segala macam persoalan yang

dihadapinya.

d. Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga

Menurut Mufatihatut Taubah (2015:124-136) dalam pelaksanaan

pendidikan agama dalam keluarga dapat menggunakan pola atau

metode pendidikan Qurani. Adapun pendidikan Qurani yang dapat

dilakukan dalam pendidikan agama dalam keluarga di antaranya

sebagai berikut:

1) Pendidikan keteladanan

Yaitu suatu pola atau metode pendidikan dengan cara

memberikan contoh yang baik kepada anak didik, baik dalam

ucapan maupun perbuatan. Keteladanan merupakan salah satu

metode pendidikan yang diterapkan Rasulullah SAW dan dianggap

paling banyak pengaruhnya terhadap keberhasilan menyampaikan

misi da’wahnya. Sebagai umat Islam, sudah seharusnya mencontoh

Page 30: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

15

perilaku Nabi Muhammad SAW, karena dalam dirinya telah ada

keteladanan yang mencerminkan ajaran al-Quran.

2) Pendidikan dengan adat kebiasaan

Setiap manusia yang dilahirkan membawa potensi, salah

satunya berupa potensi beragama. Potensi beragama ini dapat

terbentuk pada diri anak (manusia) melalui 2 faktor, yaitu: faktor

pendidikan Islam yang utama dan faktor pendidikan lingkungan

yang baik. Faktor pendidikan Islam yang bertanggung jawab

penuh adalah bapak ibunya. Faktor lingkungan harus menunjang

terhadap pengajaran tersebut, yakni orang tua senantiasa

memberikan aplikasi pembiasaan ajaran agama dalam lingkungan

keluarganya. Sebab pembiasaan merupakan upaya praktis dan

pembentukan (pembinaan) dan persiapan.

3) Pendidikan dengan nasehat

Pemberi nasihat seharusnya orang yang berwibawa dimata

anak. Pemberi nasihat dalam keluarga tentunya orang tuanya

sendiri selaku pendidik bagi anak. Anak akan mendengarkan

nasihat tersebut, apabila pemberi nasihat juga bisa memberi

keteladanan. Sebab nasihat saja tidak cukup bila tidak diikuti

dengan keteladanan yang baik. Anak tidak akan melaksanakan

nasihat tersebut apabila didapatinya pemberi nasihat tersebut juga

tidak melaksanakannya. Anak tidak butuh segi teoretis saja, tapi

segi praktislah yang akan mampu memberikan pengaruh bagi diri

anak.

Page 31: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

16

4) Pendidikan dengan Perhatian

Orang tua berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan–

kebutuhan anaknya, baik kebutuhan jasmani ataupun kebutuhan

yang berbentuk ruhani. Di antara kebutuhan anak yang bersifat

ruhani adalah anak ingin diperhatikan dalam perkembangan dan

pertumbuhannya. Pendidikan dengan perhatian adalah

mencurahkan, memperhatikan dan senantiasa mengikuti

perkembangan anak dalam pembinaan akidah dan moral,

persiapan spiritual dan sosial, disamping selalu bertanya tentang

situasi pendidikan jasmani dan daya hasil ilmiahnya.

5) Pendidikan dengan memberikan hukuman

Hukuman diberikan, apabila metode-metode yang lain

sudah tidak dapat merubah tingkah laku anak, atau dengan kata

lain cara hukuman merupakan jalan terakhir yang ditempuh oleh

pendidik, apabila ada perilaku anak yang tidak sesuai dengan

ajaran Islam.

2. Keluarga

Pencegahan kenakalan remaja yang difokuskan oleh peneliti adalah

keluarga petani yang ada di Dusun Karang Talun Desa Mlilir Bandungan,

sehingga peneliti tertarik meneliti untuk mengetahui seberapa besar

Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga dan Pencegahan Kenakalan

Remaja agar terbinanya remaja yang baik.

Page 32: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

17

a. Pengertian Keluarga

Menurut Rifa Hidayah (2009: 16) orang tua mempunyai

tanggung jawab untuk mengantarkan putra putrinya menjadi seorang

yang sukses dan bagi orang tua penting memahami dan

memperhatikan perkembangan anak. Keluarga merupakan lingkungan

pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek

perkembangan anak. Kondisi dan tatacara kehidupan keluarga

merupakan lingkungan yang kondusif bagi anak. Orang tua

memegang peran yang istimewa dalam hal informasi dan cermin

tentang diri seseorang.

Keluarga adalah kelompok kecil yang memiliki pemimpin dan

anggota, mempunyai pembagian tugas dan kerja, serta hak dan

kewajiban masing-masing anggotanya. Keluarga adalah tempat yang

pertama dan yang utama di mana anak-anak belajar. Dari keluarga

mereka memepelajari sifat keyakinan, sifat-sifat mulia, komunikasi

dan interaksi sosial, serta ketrampilan hidup (Helmawati, 2014:42-43).

Keluarga sebagai institusi atau lembaga pendidikan ditunjukkan oleh

hadits nabi yang menyatakan bahwa keluarga merupakan tempat

pendidikan anak paling awal dan yang memberikan warna dominnan

bagi anak. Sejak anak dilahirkan, ia menerima bimbingan kebaikan

dari keluarga yang memungkinkannya berjalan dijalan keutamaan

sekaligus bisa berperilaku dijalan kejelekan sebagai akibat dari

pendidikan yang salah (Roqib, 2009:123). Sikap ini bisa memupuk

hubungan interpersonal yang baik antara anak dan orang tua, sekaligus

Page 33: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

18

menyuburkan proses pendidikan dalam lingkungan keluarga

(Mustaqim, 2005: 35).

Suatu keluarga dianggap suatu sistem sosial, oleh karena

memiliki sistem sosial yang ada pokoknya mencakup kepercayaan,

perasaan, tujuan, kaidah-kaidah, kedudukan dan peranan, tingkatan

atau jenjang, sanksi, kekuasaan dan fasilitas (Soekanto, 2004:1).

Jadi dari pengertian di atas bahwasanya keluarga adalah

pendidikan yang pertama bagi seorang anak atau remaja. Dari

keluarga seorang anak dapat belajar. Lebih mengerti mana yang boleh

dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

b. Peran Keluarga

Keluarga merupakan pendidik moral yang pertama dan utama

bagi anak-anak. Orang tua adalah guru moral pertama anak-anak,

pemberi pengaruh yang paling dapat bertahan lama, anak-anak

berganti guru setiap tahunnya, tetapi mereka memiliki satu orang tua

sepanjang masa hidup. Hubungan orang tua anak juga mengandung

signifikansi emosional khusus, yang bisa menyebabkan anak-anak

merasa dicintai dan berharga atau sebaliknya merasa tidak dicintai dan

tidak berharga (Lickona, 2014:42). Perkembangan agama pada anak-

anak, terjadi melalui pengalaman hidupnya sejak kecil dalam

keluarga. Keluarga harus melakukan pendidikan, mengharuskan orang

tua mendidik anak-anaknya akan iman dan akidah yang betul dan

membiasakan mengajarkan syari’at agama (Ahid, 2010: 140-142).

Page 34: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

19

Oleh karena itu, keluarga memiliki peranan yang penting

dalam perkembangan anak, keluarga yang baik akan berpengaruh

positif bagi perkembangan anak, sedangkan keluarga yang jelek akan

berpengaruh negatif (Sudarsono, 2006: 125). Jadi peran keluarga

sangat penting dalam memberikan pendidikan agama bagi seorang

anak atau remaja. Keluarga harus berperan lebih untuk memberikan

pendidikan dan pengajaran agama bagi anak remajanya.

c. Fungsi Keluarga

Menurut Koentjraningrat dalam Robbayani (2012:96) lebih

melihat pada pokok fungsi keluarga dari segi keamanan hidup dan

pengasuhan anak. Lebih lanjut Koenjtraningrat mengatakan pada

semua keluarga inti dalam semua masyarakat dunia, kita lihat adanya

dua fungsi pokok yang sama, yaitu:

1) Keluarga inti merupakan kelompok di mana si individu pada

dasarnya dapat menikmati bantuan utama dari sesamanya serta

keamanan dalam hidup.

2) Keluarga inti merupakan kelompok di mana si individu itu, waktu

ia sebagai anak-anak masih belum berdaya, mendapat pengasuhan

dan permulaan dari pendidikannya.

Samsul Nizar dalam Helmawati (2016:44-48) menyatakan bahwa

dalam memberdayakan pendidikan keluarga sangat relevan untuk

dibahas beberapa fungsi keluarga. Selanjutnya ia membagi fungsi

keluarga menjadi delapan fungsi:

a) Fungsi Agama

Page 35: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

20

Fungsi agama dilaksanakan melalui penanaman nilai-nilai

keyakinan berupa iman dan takwa. Penanaman iman dan takwa

mengajarkan kepada anggota keluarga untuk selalu menjalankan

perintah Tuhan Yang Maha esa dan menjauhi larangan-Nya.

b). Fungsi Biologis

Fungsi biologis adalah fungsi pemenuhan kebutuhan agar

keberlangsungan hidupnya tetap terjaga termasuk secara fisik.

Maksudnya pemenuhan kebutuhan yang berhubungan dengan

jasmani manusia.

c). Fungsi Ekonomi

Fungsi ini berhubungan dengan bagaimana pengaturan

penghasilan yang diperoleh untuk memenuhi kebutuhan dalam

rumah tangga.

d) Fungsi Kasih Sayang

Fungsi ini menyatakan bagaimana sikap anggota keluarga

harus menyayangi satu sama lain.

e). Fungsi Perlindungan

Setiap anggota keluarga berhak mendapat perlindungan

dari anggota lainnya.

f). Fungsi Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat

penting untuk meningkatkan martabat dan peradaban manusia.

g). Fungsi sosialisasi anak

Page 36: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

21

Selain sebagai makhluk individu, manusia juga merupakan

makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri untuk memenuhi

semua kebutuhan hidupnya.

h). Fungsi Rekreasi

Manusia tidak hanya perlu memenuhi kebutuhan

biologisnya atau fisiknya saja, tetapi juga perlu memenuhi

kebutuhan jiwa atau rohaninya.

3. Remaja

Menurut Lailia (2017:52-58) ada beberapa karakteristik remaja yaitu:

1) Pengertian Remaja

Remaja adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanak-

kanak yang penuh dengan ketergantungan dan menuju masa

pembentukan tanggung jawab. Masa remaja ditandai dengan

pengalaman-pengalaman baru yang sebelumnya belum pernah

terbayangkan dan dialami. Dalam bidang fisik-biologis maupun psikis

atau kejiwaan. Menstruasi pertama bagi wanita dan keluarnya sperma

dalam mimpi basah pertama bagi laki-laki. Istilah asing yang sering

digunakan untuk menunjukkan masa remaja menurut Yulia S.D.

Gunarsa dan Singgih D. Gunarsa (1991) antara lain: (a) puberteit,

pubertydan (b) adolescentia. Istilah puberty (bahasa inggris) berasal

dari istilah latin, pubertas, yang berarti kelaki-lakian, kedewasaan

yang dilandasi oleh sifat dan tanda-tanda kelaki-lakian. Pubescence

dari kata pubis(pubic hair) yang berarti rambut (bulu) pada daerah

Page 37: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

22

kemaluan (genital), maka pubescence berarti perubahan yang

dibarengi dengan tumbuhnya rambut pada daerah kemaluan.

2) Ciri-Ciri Remaja

Ciri-ciri fisik remaja atau perubahan fisik yang terjadi pada

masa

remaja di antaranya yaitu seperti: karakteristik fisik remaja,

perubahan hormonal remaja, tanda kematangan seksual, serta

reaksi terhadap

menarche/spermarche.

a) Karakteristik Perubahan Fisik Remaja

Pertumbuhan fisik yang dialami remaja diperkirakan pada

usia 18 tahun dan setelah masa itu diperkirakan tidak terjadi

pertumbuhan atau penambahan tinggi badan lagi (Turner dan

Helms, 1995: Papalia, Olds dan Feldman, 2001).

b) Perubahan Hormonal Remaja

Perubahan hormonal merupakan awal dari masa pubertas

remaja yang terjadi sekitar usia 11-12 tahun. Perubahan ini erat

hubungannya dengan perubahan di dalam otak yakni

hypothalamus, suatu bagian organ otak yang bertugas untuk

mengkoordinasi atau mengatur fungsifungsi seluruh sistem

jaringan organ tubuh. Salah satu di antaranya, ialah merangsan

hormon luteinizing hormone releasing hormone (LHRH) dan

kelenjar pituitary (pituitary gland) untuk melepaskan hormon

gonadotropin.

Page 38: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

23

Hormon gonadotropin ini merangsang gonades (testes dan

ovaries) untuk memproduksi hormon seksual. Hormon seks

pada remaja wanita disebut estrogen atau estradiol, sedangkan

hormon remaja laki-laki disebut androgen atau testosteron. Hal

ini yang dianggap sebagai faktor penyebab kematangan seksual

seorang remaja. Hormon androgen atau testosteron bekerja

mempengaruhi pertambahan berat badan maupun perubahan

suara, sedangkan hormon estrogen/estradiol mempengaruhi

pertumbuhan (makin membesarnya) payudara, uterine

(produksi sel telur), dan perkembangan tulang-tulang (skeletal

development) (Santrock, 1999).

c) Reaksi Remaja Wanita terhadap Menarche

Singgih D. Gunarsa dan Yulia Singgih Dirga Gunarsa

(1991) secara umum mengungkapkan 2 jenis reaksi remaja

wanita terhadap datangnya haid pertama (menarche), yaitu

reaksi negatif dan reaksi positif. Reaksi negatif, yaitu suatu

pandangan yang kurang baik dari seorang remaja wanita ketika

dirinya memandang terhadap munculnya menstruasi. Ketika

muncul menstruasi pertama, seorang individu akan merasakan

adanya keluhan-keluhan fisiologis (sakit kepala, sakit

pinggang, mual-mual, muntah) maupun kondisi psikologis

yang tidak stabil (bingung, sedih, stres, cemas, mudah

tersinggung, marah, emosional). Hal ini kemungkinan karena

ketidaktahuan remaja tentang perubahan-perubahan fisiologis

Page 39: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

24

yang terjadi pada awal kehidupan seorang remaja wanita, maka

menstruasi dianggap sebagai sesuatu hal yang tidak baik.

Reaksi positif, yang dimaksud dengan reaksi positif remaja

wanita ialah individu yang mampu memahami, menghargai dan

menerima adanya menstruasi pertama sebagai tanda

kedewasaan seorang wanita. Sikap yang positif akan menjadi

salah satu tolok ukur kedewasaan seseorang (the maturity of

personality). Umumnya, mereka yang dewasa ditandai dengan

konsep diri (self-concept) yang positif, yakni memiliki

kemampuan untuk melihat gambaran diri mengenai kelebihan

dan kekurangan diri sendiri, artinya mereka mampu untuk

mengevaluasi diri (self-awareness).

d) Reaksi Remaja laki-laki terhadap Spermarche

Para ahli seperti Gunarsa dan Gunarsa (1991) dan Berk

(1993) berpendapat para remaja laki-laki akan memiliki sikap

yang beragam yakni ada yang merasa biasa-biasa saja, senang,

gembira, bingung, atau

merasa berdosa. Mereka menganggap positif yaitu bahwa

spermarche

(ejakulasi pertama, nocturno emission) merupakan sesuatu

yang wajar

yang terjadi pada setiap remaja laki-laki. Di sisi lain,

pengalaman tersebut dirasakan sangat menyenangkan

(mengesankan). Untuk itu, seringkali seorang remaja

Page 40: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

25

berkeinginan untuk dapat mengulangi pengalaman tersebut.

Sedangkan bagi remaja yang merasa terkejut (shock) atau

merasa berdosa (guilty feeling) biasanya dilatarbelakangi oleh

kehidupan keluarga yang memegang nilai-nilai agama dan

bersikap kaku dalam pendidikan seks terhadap anak

(puritanisme).

Beberapa pendapat di atas definisi remaja adalah perubahan

dari masa kanak-kanak ke masa remaja. Dalam hal ini ada

beberapa perubahan yang dialami seorang remaja. Orang tua harus

bisa memberikan pengarah terhadap perubahan yang terjadi pada

anak remaja mereka.

3) Remaja dalam Keluarga

Menurut Dariyo ( 2004: 95-98) ada beberapa ciri remaja dalam

keluarga yaitu:

a) Konflik-konflik Remaja dalam Keluarga

Salah satu ciri perkembangan kehidupan seorang remaja

diwarnai dengan adanya perubahan-perubahan fisiologis maupun

psikologisnya. Hal itu menyebabkan kondisi emosinya mengalami

ketidakstabilan. Akibatnya seringkali remaja banyak mengalami

benturan-benturan dalam lingkungan, misalnya dengan orang tua,

saudara kandung, teman-teman, atau masyarakat. Konflik dalam

diri remaja anataranya:

(1) Konflik pemilihan teman/pacar

(2) Konflik pemilihan program atau program studi

Page 41: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

26

(3) Konflik dengan saudara kandung

b) Pola Asuh Orang Tua

Baumrind ahli psikologi perkembangan membagi pola asuh

menjadi 3 yakni:

1) Pola asuh otoriter

Ciri-ciri pola asuh ini, menekankan segala aturan

orang tua harus ditaati oleh anak.

2) Pola asuh permisif

Sifat pola asuh ini, children centered yakni segala

aturan dan ketetepan keluarga ditangan anak. Apa yang

dilakukan anak diperbolehkan orang tua.

3) Pola asuh demokratis

Kedudukan antara orang tua dan anak sejajar. Suatu

keputusan diambil bersama dengan mempertimbangkan

kedua belah pihak.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwasnya

keluarga sangat mempengaruhi pendididikan seseorang. Dalam hal ini

seorang anak atau remaja mempunyai pembentukan perilaku yang baik

dari keluarga karena diajarkan tentang norma-norma dan mendapatkan

pendidikan agama yang baik.

4. Pencegahan Kenakalan Remaja

a. Pengertian Pencegahan Kenakalan Remaja

Remaja adalah suatu tingkat umur dimana anak-anak tidak lagi

anak, akan tetapi belum dapat dipandang dewasa. Untuk menghadapi

Page 42: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

27

anak remaja, orang tua harus bijak, pandai, dan banyak wawasan.

Orang tua juga perlu memahami pada usia remaja, hubungan laki-laki

dan perempuan sudah mulai dekat, misalnya melalui komunikasi di

sekolah dan lingkungan rumah. Menghadapi kedekatan yang

menjerumus kemaksiatan, orang tua harus dapat menciptakan kontrol

yang bisa menghindarkan anak remajanya dari melanggar aturan agama

(Mustaqim, 2005: 35). Remaja (adolascence) adalah masa transisi atau

peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai

dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis, dan psikososial (Dariyo,

2004:13).

Jadi remaja adalah umur yang menjembatani antara umur anak-

anak dan umur dewasa. Dalam hal ini keluarga harus pandai-pandai

dalam mengatur pergaulan anak remajanya.

Juvenile berasal dari kata latin “juvenilis” artinya anak-anak,

anak muda, sifat khas remaja. Delinquency berasal dari kata latin

“delinquere” artinya terabaikan, mengabaikan yang kemudian

diperluas menjadi jahat, kriminal, pelanggar aturan, pembuat ribut,

pengacau dan lain-lain (Dwi, 2008:5). Menurut Dr. Fuad Hasan,

kenakalan diartikan sebagai perbuatan anti sosial yang dilakukan oleh

anak remaja yang dimana dilakukan orang dewasa dikualifikasikan

sebagai tindak kejahatan (Sudarsono, 2012: 11). Keluarga merupakan

lingkungan terdekat untuk membesarkan, mendewasakan dan

didalamnya anak mendapatkan pendidikan yang pertama. Keluarga

mempunyai peranan penting dalam perkembangan anak, keluarga yang

Page 43: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

28

baik akan berpengaruh positif bagi anak, sedangkan keluarga yang jelek

akan berpengaruh negatif. Kemungkinan timbulnya delinquency itu

sebagain besar dari keluarga (Sudarsono, 2004: 125).

Pencegahan kenakalan remaja dapat membina dan

meningkatkan kualitas keluarga sehingga sehingga kedua orang tua

berkesempatan membina dan mengembangkan kepribadian anak-anak

mereka dengan baik dan membahagiakan. Waktu kedua orang tua di

rumah perlu diintensifkan penggunaannya terutama dalam

berkomunikasi dengan anak-anaknya supaya rasa kasih sayang,

perhatian dan pengarahan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya

(Basri, 2004: 18).

Berdasarkan pendapat di atas bahwasanya pencegahan

kenakalan remaja harus dilakukan oleh para keluarga. Agar remaja

dapat berproses menjadi orang yang baik dan membanggakan keluarga.

b. Faktor-Faktor Terjadinya Kenakalan Remaja

Menurut Aat Syafaat sebab terjadinya juvenile delinquency

disebabkan oleh faktor di antaranya:

1) Lemahnya pemahaman nilai-nilai agama

2) Lemahnya ikatan keluarga

3) Anak delinquency kangen keluarga

4) Kondisi keluarga tidak nyaman, lingkungan sekolah tidak

kondusif dan kondisi masyarakat yang buruk.

Page 44: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

29

Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh hal-hal yang berasal

dari luar diri remaja itu sendiri yang berasal dari dalam diri remaja,

seperti perkembangan kepribadian yang terganggu, individu

mempunyai cacat tubuh, individu mempunyai kebiasaan yang mudah

terpengaruh, dan tingkat intelegensi yang rendah. Berasal dari luar

antara lain, lingkungan pergaulan yang kurang baik, kondisi keluarga

yang tidak mendukung terciptanya perkembangan kepribadian anak

yang baik, pengaruh media massa, kurangnya kasih sayang yang

dialami anak-anak, dan kecemburuan sosial atau frustasi terhadap

keadaan sekitar (Dwi, 2008:45)

Beberapa pengertian di atas menunjukkan bahwa sebab-sebab

kenakalan remaja sangat banyak. Oleh itu keluarga atau orang tua harus

pandai- pandai dalam mengontrol pola pergaulan seorang remaja.

Pendidikan agama Islam adalah salah satu kontrol yang baik untuk

mencegah terjadinya seorang remaja melakukan tindakan kenakalan

remaja.

5. Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga dan Pencegahan

Kenakalan Remaja

Pendidikan Agama Islam dalam keluarga sangat di perlukan oleh

seorang remaja. Menurut Aaj Sudrajat dalam Republika (24-7-2011), basis

Pendidikan Agama terletak pada keluarga. Di sinilah anak pertama kalinya

anak memperoleh internalisasi nilai, teladan prinsip, dan moral. Hanya,

tidak semua orang tua mampu memberikan transferensi atau pemindahan

ajaran agama kepada anak, norma, dan praktik keagamaan secara baik

Page 45: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

30

(Anas Salahudin & Irwanto Alkrienciehie, 2013:238). Orang tua

merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena

dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian

bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga

(Daradjat, 2011:34). Menurut Soekanto ( 2009:23) keluarga batih terdiri

dari ayah, ibu dan anak-anak yang belum menikah. Lazimnya keluarga

batih merupakan unit pergaulan hidup yang terkecil dalam masyarat.

Keluarga batih mempunyai peranan-peranan yaitu:

a. Keluarga batih berperan sebagai pelindung bagi pribadi-pribadi yang

menjadi anggota, di mana ketentraman dan ketertiban diperoleh dalam

wadah tersebut.

b. Keluarga batih merupakan unit sosial-ekonomis yang secara materil

memenuhi kebutuhan anggota-anggotanya.

c. Keluarga batih menumbuhkan dasar-dasar bagi kaidah-kaidah

pergaulan hidup.

d. Keluarga batih merupakan wadah dimana manusia mengalami proses

sosialisasi awal, yakni suatu proses di mana manusia mempelajari dan

mematuhi kiadah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku dalam

masyarakat.

Menurut Muchtar (2008:88-103) ada beberapa peranan orang tua

yang harus dilaksanan demi kesejahteraan anak-anaknya sebagai berikut:.

1) Menanamkan Tauhid dan Aqidah

Page 46: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

31

Inilah yang pertama harus dilakukan oleh orang tua terhadap

anaknya yaitu, menanamkan keyakinan bahwa Allah itu Maha Esa

dan memiliki sifat-sifat yang mulia.

2) Melatih mengajarkan Shalat dan Ibadah-Ibadah Lain

كس واصبس على ها ه عي الو لة وأهس بالوعسوف وا يا بي أقن الص

لك هي عزم الهىز أصابك إى ذ

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang

baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan

bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang

demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Qs. Al

Luqman 17

Anak harus sudah disuruh atau diajarkan shalat ketika

mereka sudah mengenal atau bisa membedakan tangan kanan dan

tangan kiri, ini berarti ketika anak berumur sekitar dua atau tiga

tahun. Pada umur ini anak dikenalkan tata cara shalat atau diajak

bersama-sama mengerjakan shalat.

3) Memperhatikan pergaulan Anak

Orang tua harus mengetahui dengna siapa anak-anaknya

berteman. Orang tua harus mengetahui aktivitas apa saja yang

dilakukan oleh anak-ankanya beserta teman-temannya. Mengikat

silaturahmi atau sering berkomunikasi dengan para orang tua

teman anknya, supaya bisa memantau keadaan dan pergaulan anak-

anak .

Sedangkan menurut Mustaqim (2005:49-95) ada juga

prean-peran orang tua:

Page 47: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

32

a. Menyayangi anak bukan memanjakan

Islam sangat menekankan perilaku kasih sayang terhadap

anak. Oleh karena itu, mendidik anak penuh kasih sayang menjadi

sangat penting.

b. Sikap bijak mendidik anak

Sebagai orang tua harus sungguh-sungguh dalam mendidik,

membimbing, dan memotivasinya. Berhasil atau tidak proses

pendidikan anak juga sangat bergantung pada sikap bijak orang tua

kepada anak.

c. Menjadi orang tua yang ideal di mata anak

Beberapa ciri-ciri orang tua yang ideal bagi anak seperti:

memiliki, kepribadian menarik, terlihat muda, berperilaku baik,

perhatian dan simpatik, jujur, selalu siap membantu anak.

d. Membangun komunikasi efektif dengan anak

Situasi dan kondisi yang efektif untuk membangun

komunikasi seperti saat makan bersama, berlibur bersama dan

berkumpul dirumah.

e. Jangan menghukum fisik anak

Banyak metode dalam mendidik anak tanpa menyakiti,

seperti member teladan, pujian, hadiah, dll. Namun yang tidak

Page 48: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

33

diperkenankan adalah jika orang tua mudah melayangkan tangan ke

pipi anak, memukul anak hingga memar.

f. Menciptakan keluarga harmonis

Salah satu menciptakan keluarga yang harmonis adalah

keutuhan orang tua, anak dibesarkan di lingkungan keluarga yang

utuh, damai, saling memahami dan menghargai, sehingga

menjadikan anak tenang dan tentram.

g. Menjaga kesehatan jasmani dan rohani anak sejak dini

Agar tumbuh menjadi generasi yang kuat dan sehat baik

jasmani ataupun rohani, orang tua harus memperhatikan kesehatan

anak-anaknya dan menjaga mereka dari penyimpangan moral sejak

dini.

h. Membangun percaya diri pada anak

Anak muda sekali merasa rendah diri, tidak mampu, minder,

tidak penting karena banyak hal yang belum mereka ketahui.

Sebaliknya orang tua memberikan kesempatan kepada. Mereka dan

mendorong terus menerus pada suatu aktivitas yang akan mereka

lakukan.

Keluarga yang baik adalah keluarga yang bisa menciptakan

suasana nyaman bagi anak-anak remaja mereka. Remaja agar terhindar

dari kenakalan remaja, maka keluarga khususnya orang tua bisa

menjadikan rumah sebagai tempat aman, nyaman dan harmonis.

Page 49: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

34

Meurut Yulia D Gunarsa dan Singgih D Gunarasa dalam Dariyo

(2004: 13-14) masa remaja dibagi antara lain: puberteit, puberty,dan

adolescentia. Istilah puberty berasal dari istilah latin, pubertas yang berarti

kelaki-lakian kedewasaan yang dilandasi oleh sifat dan tanda-tanda

kelakian. Pubescence dari kata pubis yang berarti rambut (bulu) pada

daerah kemaluan (genital), maka pubescence berarti perubahan yang

dibarengi dengan tumbuhnya rambut pada daerah kemaluan. Adolescentia

berasal dari bahasa latin yang berarti masa muda yang terjadi antara 17-30

tahun.

Kartini Kartono (1995: 149) membagi masa remaja atau masa

pubertas bisa dibagi dalam empat fase, yaitu:

1) Masa awal pubertas, disebut pula sebagai masa pueral atau pra-

pubertas.

2) Masa menentang kedua, fase negatif, Trotzalter kedua, periode

Varneinung.

3) Masa pubertas sebenarnya mulai 14 tahun, masa pubertas anak

wanita pada umumnya berlangsung lebih awal dari pada pubertas

anak laki-laki.

4) Fase adolesensi mulai usiam17 tahun sampai 19-21 tahun.

Menurut Gunarsa dan Gunarsa dalam Dariyo (2004: 14) bahwa

secara umum ada 2 faktor yang mempengaruhi perkembangan individu

yakni:

a) Faktor Endogen (nature)

Page 50: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

35

Dalam pandangan ini dinyatakan bahwa perubahan-

perubahan fisik maupun psikis dipengaruhi oleh faktor internal

yang bersifat herediter yaitu yang diturunkan oleh orang tuanya.

b) Faktor Exogen (nurture)

Pandangan faktor exogen menyatakan bahwa perubahan

dan perkembangan individu sangat di pengaruhi oleh faktor-faktor

dari luar oleh individu itu sendiri.

Sementara tentang berakhirnya masa remaja para ahli

berbeda pendapat, ada yang menyatakan umur 18 tahun, 21 tahun,

dan ada pula yang menentukan sampai 25 tahun. Akan tetapi

sekalipun ada perbedaan dalam menentukan batas akhir masa

remaja, para ahli umumnya mengambil patokan kurang lebih 13-21

tahun sebagai umur atau masa remaja (Djami’atul, 2013:70).

Keluarga dan masyarakat sangat berperan dalam pembinaan

perilaku menyimpang, karena apabila dibiarkan, akan terlahir suatu

remaja yang bergelimangdosa dan penderitaan di dalam

masyarakat (Arifin, 2004: 78). Pada dasarnya kenakalan remaja

menunjuk pada suatu bentuk perilaku remaja yang tidak

sesuaidengan norma-norma yang hidup di dalam masyarakat

(Kartini Kartono, 2003: 6-7).

Menurut Vina Dwi (2008, 46-63) kenakalan remaja muncul

bukan karena suatu keadaan dari remaja itu sendiri, melainkan

perpaduan dari beberapa kondisi yang dialami anak-anak remaja.

Page 51: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

36

Ada banyak faktor yang menyebabkan seorang remaja melakukan

kenakalan. Faktor-faktor tersebut antara lain:

a. Faktor keterlibatan dalam Geng anak nakal

b. Faktor pergaulan salah

c. Faktor keluarga

d. Faktor media massa

Menurut M. Arifin dalam Yusriyah (2017: 81-82) penanggulangan

kenakalan remaja dapat dibagi dalam pencegahan yang bersifat umum dan

pencegahan yang bersifat khusus:

(a) Ikhtiar pencegahan yang bersifat umum meliputi:

(1) Usaha pembinaan pribadi remaja sejak masih dalam kandungan

melalui ibunya.

(2) Setelah lahir, maka anak perlu diasuh dan dididik dalam suasana

yang stabil, menggembirakan serta optimisme.

(3) Pendidikan dalam lingkungan sekolah. Sekolah sebagai lingkungan

kenakalan dua sebagai tempat pembentukan anak didik memegang

peranan penting dalam membina mental, agama pengetahuan dan

ketrampilan anak-anak didik. Kesalahan dan kekurangan-

kekurangan dalam tubuh sekolah sebagai tempat mendidik, bisa

menyebabkan adanya peluang untuk timbulnya kenakalan remaja.

(4) Pendidikan di luar sekolah dan rumah tangga. Dalam rangka

mencegah atau mengurangi timbulnya kenakalan remaja akibat

penggunaan waktu luang yang salah, maka pendidikan di luar dua

Page 52: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

37

instansi tersebut di atas mutlak perlu ditingkatkan.Perbaikan

lingkungan dan kondisi sosial.

(b) Usaha-usaha pencegahan yang bersifat khusus.

Untuk menjamin ketertiban umum, khususnya dikalangan remaja

perlu diusahakan kegiatan-kegiatan pencegahan yang bersifat khusus

dan langsung sebagai berikut: Pengawasan, Bimbingan dan

Penyuluhan. Bimbingan dan penyuluhan secara intensif terhadap orang

tua dan para remaja agar orang tua dapat membimbing dan mendidik

anak-anaknya secara sungguh- sungguh dan tepat agar para remaja

tetap bertingkah laku yang wajar. Pendekatan-pendekatan khusus

terhadap remaja yang sudah menunjukkan gejala-gejala kenakalan perlu

dilakukan sedini mungkin. Sedangkan tindakan represif terhadap

remaja nakal perlu dilakukan pada saat-saat tertentu oleh instansi

Kepolisian R.I bersama Badan Peradilan yang ada. Tindakan ini harus

dijiwai dengan rasa kasih sayang yang bersifat mendidik terhadap

mereka, oleh karena perilaku nakal yang mereka perbuat adalah akibat,

produk dari berbagai faktor intern dan extern remaja yang tidak disadari

dapat merugikan pribadinya sendiri dan masyarakatnya. Jadi tindakan

represif ini harus bersifat pedagogis, bukan bersifat pelanggaran

ataupun kejahatan.

Semua usaha penanggulangan tersebut hendaknya didasarkan atas

sikap dan pandangan bahwa remaja adalah hamba Allah yang masih

dalam proses perkembangan/pertumbuhan menuju kematangan

Page 53: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

38

pribadinya yang membutuhkan bimbingan dari orang dewasa yang

bertanggung jawab. Dalam masyarakat dapat dilihat seringkali orang

salah mengambil sikap menghadapi cobaan suka dan duka ini. Misalnya

dikala suka, orang mabuk kepayang dan lupa daratan. Bermacam

karunia Tuhan yang ada padanya tidak mengantarkan dia kepada

kebaikan tetapi malah membuat manusia jahat.

Menurut penulis pencegahan kenakalan remaja harus dilakukan

oleh orang tua. Agar remaja mempunyai pendidikan dan masa depan

yang baik bagi kehidupannya. Seorang remaja yang baik akan

mendapatkan kehidupan yang baik, tapi sebaliknya jika remaja yang

tidak mendapat pendidikan yang baik.

B. Kajian Pustaka

Untuk mendukung penelaah peneliti yang lebih komprehensif,

maka peneliti berusaha melakukan kajian terhadap beberapa peneliti yang

mempunyai relevansi dengan topik yang ingin diteliti. Dikarenakan

peneliti menggunakan analisis pendidikan agama Islam dalam keluarga

dan pencegahan kenakalan remaja, maka peniliti mengkaji berbagai

pustaka yang berkiatan dengan pendidikan agama Islam dalam keluarga

dan pencegahan kenakalan remaja.

Di antara karya-karya yang mendukung kerelevansian penelitian

adalah:

1. Skripsi yang disusun oleh Fella Eka Febriana Program Studi Ilmu

Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas

Jember Tahun 2015 “Peran Orang Tua dalam Pencegahan Kenakalan

Page 54: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

39

Remaja (Studi Deskriptif di Kelurahan Antirogo Kecamatan

Sumbersari Kabupaten Jember)”. Hasil penelitian tersebut Hasil bahwa

peran orang tua yang dilakukan oleh para orang tua di Kelurahan

Antirogo yakni dengan menyibukkan anak mereka dengan pendidikan

umum dan pendidikan agama. Adanya bekal ilmu agama yang di dapat

perhatian, nasehat dan bimbingan orang tua diharapkan dapat

membentengi putra – putrinya terhindar dari penggaruh kenakalan

remaja.

2. Skripsi yang disusun oleh R Muhamad Nur Cahyo Program Studi

Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2009 “Keluarga dan

Pencegahan Kenakalan Remaja (Studi Tentang Penyimpangan

Perilaku Remaja di Kampung Gandekan Lor Yogyakarta)”.

Hasilpenelitian tersebut menyimpulkan bahwa strategi-strategi yang di

gunakan untuk mengantisipasi kenakalan remaja yaitu: peran orang tua,

menerapkan hal-hal yang berharga sebagai tameng bagi anak remaja,

dan menerapkan faktor-faktor dan aspek-aspek keharmonisan terhadap

keluarga. Sehingga berguna untuk mengntisipasi kenakalan remaja.

3. Jurnal yang di susun oleh Mufatihatut Taubah, STAIN Kudus, Jurusan

Pendidikan Agama Islam Tahun 2015“Pendidikan Anak Dalam

Keluarga Perspektif Islam”. Hasil penelitian pendidikan anak yang

pertama dan paling utama dalam Islam adalah pendidikan dalam

keluarga yang berperspektif Islam. Pendidikan dalam keluarga yang

berperspektif Islam adalah pendidikan yang didasarkan pada tuntunan

Page 55: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

40

agama Islam yang diterapkan dalam keluarga yang dimaksudkan untuk

membentuk anak agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia. Pola atau metode

pendidikan agama dalam Islam pada dasarnya mencontoh pada

perilaku Nabi Muhammad SAW dalam membina keluarga dan

sahabatnya. Karena segala apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad

SAW merupakan manifestasi dari kandungan alQur’an.

Perbedaan penelitian ini terhadap beberapa penelitian relevan di

atas adalah penelitian ini khusus membahas tentang bagaimana keluarga

dalam memberikan Pendidikan Agama Islam yang baik agar dapat

mencegah kenakalan remaja di Dusun Karang Talun Desa Mlilir

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.

Page 56: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

(Moleong, 2011:6). Dengan kata lain dapat dijelaskan bahwa

penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang dapat

diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambar atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitien

(seseorang, masyarakat, lembaga dan sebagainya) pada saat sekarang

berdasarkan fakta-fakta yang tepat sebagaimana adanya.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian skripsi ini dilaksanakan di Dusun Karang Talun,

Desa Mlilir, Kec. Bandungan, Kab. Semarang Tahun 2018.

C. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat

penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human

instrumen, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan,

sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,menilai kualitas

Page 57: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

42

data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya (Sugiyono, 2009:220). Seluruh proses dalam penelitian

yang melakukannya adalah peneliti itu sendiri.

Penelitian ini mengamati 7 keluarga petani yang mempunyai anak

remaja, 2 keluarga petanitidak mempunyai ayah dan 5 keluarga petani

mempunyai keluarga lengkap. Keluarga yang akan diteliti memiliki

anak remaja yang berumur 13-21 tahun, yang akan menjadi informan

yaitu orang tua yang dapat memberikan informansi dan dapat

berargumentasi bertempat tinggal di Dusun Karang Talun Desa Mlilir

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Sumber primer merupakan sumber yang langsung memberikan

data kepada pengumpulan data (Sugiyono, 2009:225). Sedangkan

sumber data primer yang langsung didapat oleh peneliti adalah data

yang diperoleh atau dikumpulkan secara langsung, data ini disebut

juga dengan data asli atau data baru. Sumber data primer ini

diperoleh dari informan, dan informan utama dalam penelitian ini

adalah keluarga petani yang mempunyai anak remaja usia 13-21

tahun di Dusun Karang Talun Desa Mlilir Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang Tahun 2018.

Page 58: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

43

2. Data Sekunder

Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpulan data, misalnya lewat orang

lain atau dokumen (Sugiyono, 2009:225). Data sekunder adalah

data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari sumber-

sumber yang telah ada. Data sekunder di sebut juga data tersedia

atau data tertulis. Berkaitan dengan sumber data sekunder, penulis

akan mencari dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan

judul penelitian, data penduduk Dusun Karang Talun, data

pernikahan, data penduduk menurut mata pencarian, data

penduduk menurut pendidikan, data jumlah keluarga yang

mempunyai anak remaja usia 13-21 tahun.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data tentang Pendidikan Agama Islam dalam

keluarga dan pencegahan kenakalan remaja di dusun Karang Talun

peneliti menggunakan beberapa metode:

1. Metode Observasi

Observasi atau pengamatan adalah salah satu teknik atau

cara menampilkan data dengan jalan mengadakan pengamatan

terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Raco, 2010:115).

Dalam penelitian ini, penulis melakukan kegiatan pengamatan

terhadap Pendidikan Agama Islam dalam keluarga petani yang

Page 59: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

44

mempunyai anak remaja berusia 13-21 tahun dan pencagahan

kenakalan remaja seperti: kondisi keluarga dan lingkungan.

Menggunakan teknik observasi berperan pasif, dimana observasi

bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.

2. Metode Interview

Metode wawancara adalah percakapan dengan maksud

tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak yaitu,

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu

(Moleong, 2011:186). Peneliti secara langsung menemui

narasumber dan memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan

tema yang diangkat kepada keluarga petani yang mempunyai anak

remaja berusia 13-21 tahundi Dusun KarangTalun.

3. Metode Dokumentasi

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang (Sugiyono, 2009:240). Sejumlah besar

fakta dan data yang tersimpan dalam bahan yang berbentuk

dokumentasi yang berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam

dalam keluarga dan pencegahan kenakalan remaja di Dusun

Karang Talun Desa Mlilir Kec. Bandungan Kab. Semarang dengan

masalah penelitian tersebut. Selain itu juga berupa dokumen-

dokumen yang dimiliki objek penelitian berupa: letak geografis

Dusun Karang Talun, data penduduk, jumlah penduduk yang

Page 60: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

45

Bekerja di berbagai bidang, data keluarga yang mempunyai anak

remaja usia 13-21 tahun.

F. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,

dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam

kategori, menjabarkan dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun

dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan

dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2009:224).Berdasarkan

definisi di atas dapat disimpulkan bahwa langkah awal dari analisis

data adalah mengumpulkan data yang ada, menyusun secara sistematis,

kemudian mempresentasikan hasil penelitiannya kepada orang lain.

Analisis ini sendiri akan dilakukan melalui beberapa tahap yaitu:

1. Mereduksi atau merangkum data, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya

serta membuang yang tidak perlu.

2. Penyajian data dalam uraian singkat, bagan hubungan antar

kategori dan sejenisnya secara naratif.

3. Penarikan kesimpulan berupa penemuan baru yang belum pernah

ada.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk memperoleh keabsahan data, maka peneliti menggunakan

teknik triangulasi, adalah teknik pemeriksaan keabsahan yang

Page 61: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

46

memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2009:331). Ada dua

macam trianggulasi yang digunakan yaitu:

1. Triangulasi sumber data

Triangulasi sumber data berarti untuk mendapatkan data

dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama

(Sugiyono, 2009:241).Dengan jalan membandingkan data hasil

pengamatan dengan data hasil wawancara.

2. Triangulasi Metode

Triangulasi Metode dilakukan dengan cara mengecek

derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik

pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa

sumber data dengan metode yang sama (Moleong,

2008:331).Dengan cara membandingkan data hasil wawancara

antar narasumber terkait.

H. Tahap-tahap penelitian

Tahap-tahap penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai

berikut:

1. Tahap pra lapangan

a. Mengajukan judul penelitian.

b. Menyusun proposal penelitian.

c. Konsultasi peneliti pada pembimbing.

2. Tahap pekerjaan lapangan

a. Persiapan diri untuk memasuki lapangan penelitian.

Page 62: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

47

b. Pengumpulan data atau informasi yang terkait dengan fokus

penelitian

c. Pencatatan data yang telah dikumpulkan

3. Tahap laporan penelitian

a. Penulisan hasil penelitian

b. Konsultasi hasil penelitian kepada pembimbing

c. Perbaikan hasil konsultasi

d. Pengurusan kelengkapan persyaratan ujian

e. Ujian munaqosah skripsi

Page 63: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

48

BAB lV

PAPARAN DATA DAN ANALISIS

A. Paparan Data

1. Keadaan Penduduk

Adapun keadaan penduduk Dusun Karang Talun Desa Mlilir

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang dapat di lihat dari data

penduduk tahun 2018 di bawah ini yang sudah dapat dipahami dengan tabel-

tabel klasifikasi berikut ini:

Tabel 4.1

Jumlah Penduduk

Mayoritas penduduk di Dusun Karang Talun beragama Islam

Tabel 4.2

Jumlah Penduduk menurut Pendidikan

No. Jenis Pendidikan Jumlah

1. SD 318

NO. Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. 796 201 997

Page 64: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

49

2. SMP 210

3. SMA 112

4. DI 3

5. DIII 3

6. DIV/SI 5

Jumlah 651

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dari jumlah penduduk

1519 jiwa hanya 5 jiwa yang menempuh pendidikan Diploma IV Strata I.

Mayoritas tingkat pendidikan penduduk di Dusun Karang Talun hanya tamat

SD yaitu 318 jiwa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan di Dusun

Karang Talun masih sangat kurang, penduduk Dusun Karang Talun harus

diberitahu kesadaran pentingnya sebuah pendidikan.

Tabel 4.3

Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian

No. Jenis Pekerjaan Jumlah

1. Belum bekerja 369

2. Mengurus rumah

tangga

39

3. Mahasiswa/Pelajar 181

4. Pensiun 15

5. Pegawai negeri sipil 1

Page 65: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

50

6. Tentara Nasional

Indonesia

-

7. Kepolisian RI -

8. Perdagangan -

9. Petani pekebun -

10. Peternak -

11. Nelayan -

12. Industri 1

13. Konstruksi -

14. Karyawan Swasta 180

15. Karyawan BUMN 1

16. Karyawan Honorer -

17. Buruh harian lepas 34

18. Buruh tani

perkebunan

13

19. Tukang batu -

20. Tukang jahit 1

21. Guru 4

22. Apoteker -

23. Sopir 1

24. Pedagang 20

25. Perangkat Desa 2

26. Wiraswasta 162

Page 66: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

51

27. Bidan 1

28. Transportasi 1

29 Lainnya 4

Jumlah 1030

Dikarenakan Pendidikan di Dusun Karang Talun sangat kurang,

Mayoritas masyarakat di Dusun Karang Talun berprofesi sebagai petani

475 jiwa serta belum bekerja sebanyak 369 jiwa. Sedangkan diurutan

ketiga sebanyak 180 bekerja sebagai karyawan swasta.

2. Data jumlah pernikahan

Tabel 4.4

Data jumlah pernikahan

No. Status Keluarga Jumlah

1. BeBelum Kawin 613

2. Kawin 800

3. Cerai Hidup 35

4. Cerai Mati 71

Jumlah 1519

Berdasarkan data pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa yang

mengalami cerai hidup ada sebanyak 35jiwa, sedangka yang status keluarga

megalami cerai mati ada sebanyak 71. Dapat dilihat bahwa posisi terbanyak

berada pada keluarga yang kawin.

Page 67: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

52

3. Data Responden

Tabel 4.5

Daftar Responden Keluarga yang mempunyai anak remaja

Tabel 4.6

Daftar Informan Keluarga Petani yang mempunyai anak Remaja

No. Nama keluarga Usia Ayah Usia ibu Usia

Remaja

Status

1. Keluarga RM 45 40 19 Lengkap

ayah ibu

2. Keluarga AR 52 42 21 Lengkap

ayah ibu

3. Keluarga AT 50 49 18 Lengkap

ayah ibu

4. Keluarga QZ 42 39 18 Lengkap

ayah ibu

5. Keluarga US 45 40 17 Lengkap

ayah ibu

6. Keluarga AY 50 - 20 Ditinggal

meninggal

7. Keluarga MD 55 - 18 Ditinggal

NO. Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. 13-21 109 98 207

Page 68: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

53

meninggal

4. Profil Subjek Penelitian

a. Profil keluarga RM

Keluarga RM ayah berumur 45 tahun dan ibu berumur 40 tahun.

Beliau merupakan penduduk asli di Dusun Karang talun Desa Mlilir

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Ayah RM mempunyai

istri yang bernama ibu PJ mereka dikaruniai dua anak, anak pertama laki-

laki yang bernama RY yang telah berumur 19 tahun. Anak kedua mereka

perempuan yang bernama TK berumur 9 tahun.

Pendidikan terakhir ayah RM adalah SMP, sedangkan ibu PJ

lulusan SMP. Pendidikan terakhir anak pertama RY yaitu SMK,

keseharian yaitu menjadi buruh pabrik. Sedangkan anak kedua TK

sekarang berada di bangku sekolah dasar tepatnya kelas 3 SD.

Keseharian keluarga RM yaitu seorang petani. Anak remaja bapak RM

bekerja sebagai buruh pabrik. Berangkat dari jam 07:00 pagi pulang

sampai rumah jam 16:00 itupun kalau tidak ada tambahan jam kerja.

b. Keluarga AR

Keluarga AR adalah penduduk asli Dusun Karang Talun beliau

ayah BM berusia 52 tahun mempuyai seorang istri yang bernama WG

berusia 42 tahun. Usia di antara keduanya berbeda dan selisih sepuluh

Page 69: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

54

tahun. Dalam kelurga ini telah dikaruniai 2 anak laki-laki yang bernama

CH yang kini berumur 21 tahun dan yang CM berumur 18 tahun.

Keseharian keluarga AR adalah sebagai petani. Pendidikan

terakhir ayah BM yaitu SMP, sedangkan istri WG adalah SD. Sehari-

hari beliau ayah BM bekerja sebagai wiraswasta dan ibu WG sebagai

petani. Kedua anak remaja dari keluarga AR yang CH bekerja sebagai

karyawan di pariwisata, sedangkan CM masih dirumah saja. CH yang

berusia 21 tahun berangkat bekerja jam 07:00 pulang sampai rumah jam

20:00 malam. Terkadang CH bekerja masuk malam 20:00 pulang jam

08:00 pagi.

c. Keluarga AT

Keluarga AT penduduk asli Dusun Karang Talun. Ayah NS berumur 50

dan ibu ST berumur 49 tahun. Pendidikan terakhir NS dan ST adalah SD.

Mempunyai anak remaja SM berumur 18 tahun yang sekarang masih kuliah.

Keseharian keluarga AT adalah keluarga petani. Sedangkan anak remajanya SM

masih kuliah, masuk pagi atau pulang sore.

d. Keluarga QZ

Ayah PM berumur 42 tahun, beliau mempunyai istri bernama KO

berusia 39 tahun mereka mempunyai dua anak laki-laki. Anak yang

pertama bernama RH yang berusia 18 tahunseorang mahasiswa. Anak

kedua mereka bernama IN berusia 7 tahun masih seorang pelajar sekolah

dasar. Keseharian keluarga QZ adalah sebagai seorang petani.

Mempunyai anak remaja yang masih kuliah.

Page 70: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

55

e. Keluarga US

Keluarg US merupakan penduduk asli di Dusun Karang Talun.

Ayah ZD berumur 45 dan istri SK beliau berumur 40 tahun. Mereka

dikaruiai anak perempuan FR berusia 20 tahun berada di pondok

pesantren. Anak kedua SB berusia 18 tahun masih seorang pelajar SMK,

sedangkan anak ketiga GT masih berumur 4 tahun dan belum bersekolah.

Keseharian keluarga US sebagai seorang petani sebagai mata

pencariannya. Anak remaja mereka SB bersekolah berangkat pagi pulang

sore, terkadang juga sering malam hari karena tugas dari sekolah.

f. Keluarga AY

Ayah SP sudah meninggal dunia dan istri NG berumur

50.Mempunyai anak remaja yang berusia 20 tahun dan sekarang sudah

bekerja. Pendidikan ibu NG hanya lulusan SD. Keseharian sebagai

seorang petani membuat NG jarang bertemu dengan anak remajanya HP.

Menjadi orang tua tunggal membuat NG sering kelelahan dalam

memdidik HP

g. Keluarga MD

Ayah AQ sudah meninggal dunia dan istrinya GD berusia 55 tahun.

Mempunya anak remaja yang berumur 18 tahun. Pendidikan terakhir GD adalah

sekolah dasar dan anak remajanya JH lulusan SMP. Keseharian ibu GD sebagai

seorang petani ataupun menjadi orang tua tunggal dari JH membuatnya

memberikan pendidikan agama yang baik buat JH. Sedangkan JH bekerja

serabutan.

Page 71: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

56

5. Temuan Penelitian

Setelah dilakukan observasi dan wawancara terhadap keluarga yang

mempunyai nak remaja di Dusun Karang Talun Desa Mlilir Kecamatan

Bandungan ditemukan Pendidikan Agama Islam dalam keluarga dan

Pencegahan Kenakaln Remaja sebagai berikut:

a. Cara pendidikan Agama Islam dalam keluarga.

Setiap keluarga mempunyai cara yang beragam dalam mendidik

anaknya. Dalam keluarga yang utuh mendidik anak akan terasa ringan karena

antara pihak Ayah dan Ibu seimbang dan sama memberikan pengaruh yang

baik. Berbeda dengan keluarga yang hanya mempunyai seorang Ibu, Pendidikan

anak akan terasa tidak utuh dan tidak sempurna. Setelah penulis melakukan

penelitian, di bawah ini merupakan paparan bagaimana orangtua mengajarkan

Pendidikan Agama Islam pada anaknya khusunya dalam keluarga.

1) Keluarga RM (Ayah dan Ibu)

Meskipun keluarga RM hanya seorang petani biasa pergi pagi pulang

siang dan kembali lagi ke sawah mereka sampai pulang sore hari. Dari hasil

tanaman sawah mereka bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga dapat

menyekolahkan RY dan TK. Dalam memberikan pendidikan agama Islam

kepada anak remajanya RY ayah RM ayah dan ibu sangat memprehatikan

tentang pendidikan agama Islam bagi RY. Biarpun RY sudah bekerja tapi tidak

pernah meninggalkan kewajibannya seperti mengaji di Madrasah Diniyah.

Orang tua RY selalu berkata agar jangan pernah meninggalkan sholat, akhlak

yang baik dan menjauhi semua yang dilarangnya. Kadang beliau merasa

khawatir ketika RY belum pulang dari rumah keberatan untuk hal itu. Mendidik

anaknya khusunya Pendidikan Agama Islam beliau juga memberikan tanggung

Page 72: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

57

jawabnya kepada guru ngajinya. Selebihnya seperti yang diutarakan oleh

keluarga RM di bawah ini:

“Kalo masalah pendidikan agama Islam sebisa mungkin saya

memberikan peran yang penting dalam hal pendidikan anak remaja

saya. Seperti sholat dan akhlak yang baik. Tapi terkadang saya

merasa khawatir kalau anak remaja saya lagi di luar rumah. RY juga

sudah saya pasrahkan sama guru ngajinya, biasanya dia ngaji di pak

SR. Kalau waktunya sholat ya sholat, kalau waktunya nagji ya ngaji

dan waktunya kerja ya kerja harus bisa membagi waktu sebaik-

baiknya”.(Sumber, Wawancara, Sabtu, 25 Agustus 2018 dengan RM,

Pukul 20:00 di rumah RM)

Keluarga RM sebisa mungkin memberikan pendidikan kepada anak

remajanya terutama dalam hal agama, beliau mendidik sesuai

kemampuan beliau.

Dalam hal Ibadah keluarga RM termasuk orang yang sering

melakukan ibadah tentunya masalah sholat. Terhadap anak remajanya

keluarga RM hanya sekedar mengingatkan seperti yang telah diutarakan

oleh RM dan PJ sebagai berikut:

“Kalo sholat lima waktu saya tetap mengingatkan.Saya lebih

memperhatikan sholat lima waktunya dan akhlak yang baik untuk

anak remaja saya. Karena bagi kalau anak remaja saya tidak saya

bentengi dengan pondasi agama yang baik maka anakn berpengaruh

yang tidak baik bagi anak remaja saya.Terkadang walaupun anak

saya sudah remaja atau besar masih saja sulit kalau di suruh sholat

lima waktu apalagi kalau sholat subuh mesti susah dibangunin”.

(Sumber, Wawancara, Sabtu, 25 Agustus 2018 dengan RM, Pukul

20:00 di rumah RM)

Akhlaq merupakan sikap yang telah dimiliki seseorang. Didalam

keluarga RM beliau mengajarkan tentang akhlaq pada anak

remajanya sesuai dengan perilakunya sehari-hari selama itu baik

baginya.

Page 73: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

58

Setelah Penulis melakukan penelitian tentang akhlaq, pada anak

remaja dari keluarga RM yang sangat menaati kedua orang tuanya.

Anak remaja yaitu RY selalu melakukan apa saja yang di perintah

oleh kedua orang tuanya. Ketika waktunya pulang kerja selalu

pulang ke rumah tepat waktu, sedangkan ketika waktunya untuk

mengaji RY juga mengaji.

2) Keluarga AR (Ayah dan Ibu)

Keluarga AR adalah seorang petani. Anak petama dari keluarga AR

sudah bekerja, mereka memberikan pendidikan agama Islam pada anak

remajanya dengan sangat baik. Terbukti dengan akhlak yang baik dari CH

dan tidak pernah meninggalkan sholat. Pendidikan agama Islam yang

dilakukan oleh keluaarga AR sangat baik seperti mengajarkan akhlaq untuk

berbuat baik kepada siapapun sesuai dengan yang diutarakan BM dan WG

:

“Saya selalu mengajarkan agama islam pada anak saya,

menasehatinya, karena menurut saya dari kecil anak harus diajarkan

tentang agama islam meskipun sedikit demi sedikit.Teutama dalam

hal sholat harus saya perhatikan.Kalau masalah akhlak saya selalu

memberikan motivasi dan semangat kepada anak saya agar tidak

mudah tersinggung dalam menghadapi omongan orang.Jika saya

belum pulang kalau sudah waktunya sholat si mbah selalu

mengigatkan untuk segera melalakukan sholat.Setiap habis sholat

saya suruh untuk membaca Al-Qur‟an walaupun hanya beberapa ayat

saja”. (Sumber, Wawancara, Minggu, 26 Agustus 2018 dengan AR,

Pukul 14:00 di rumah AR)

Meskipun keluaraga AR hanya seorang petani remaja, beliau

selalu memperhatikan anaknya dari mulai sholat dan akhlak yang

baik, Pendidikan akhlaq dalam keluarga AR adalah dengan cara

membiasakan melakukan perbuatan yang baik. Akhlaq merupakan

Page 74: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

59

cerminan tingkah laku seseorang, apakah anak tersebut di didik oleh

orang tuanya dengan baik ataukah tidak. Sesuai yang telah

diutarakan keluarga AR:

“Saya mengajarkan perilaku yang sopan, disiplin dan mandiri. dari

kecil udah saya ajarkan mandiri, prihatin juga biar ndak manja.

Apalagi tentang uang, selalu saya ajarkan untuk berhemat dan

menabung. kalo perilaku sehari-hari anak saya sudah baik,

alhamdulillah anak saya tidak pernah membentak saya dan sangat

menyayangi kedua orang tuanya. contohnya ketika saya sakit WG

mereka selalu menyuruh saya untuk istirahat dan pekerjaan rumah

mereka yang mengurus semuanya”. (Sumber, Wawancara, Minggu,

26 Agustus 2018 dengan AR, Pukul 14:00 di rumah AR).

Selain membiasakan melakukan perbuatan yang baik, keluarga

AR selalu mengajarkan kemandirian terhadap anaknya. Agar

anaknya tidak bersikap manja dan semua hal apapun harus dengan

usaha mereka untuk selalu berbuat baik dan mematuhi perintah

kedua orang tuanya.

3) Keluarga AT (Ayah dan Ibu)

Setelah dilakukan penelitian adapun informasi yang telah

diperoleh. Kehidupan keluarga AT selalu terlihat bahagia tanpa

masalah, walaupun hanya seorang petani biasa. Pendidikan agama

Islam seperti tentang aqidah dan keimanan yang dilakukan oleh

keluarga AT di pasrahkan kepada guru ngajinya. Sebagimana yang

telah diutarakan oleh keluarga AT sebagai berikut:

“Saya menyerahkan pendidikan agama Islam anak remaja saya pada

guru ngajinya.Maklum ya mbak saya orang biasa yang tidak terlalu

memahami tentang hukum-hukum agama Islam.Kalau di rumah ya

saya memberikan pendidikan agama Islam kepada anak remaja saya

sebisa saya.Waktunya sholat ya saya suruh sholat”.(Sumber,

Page 75: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

60

Wawancara, Minggu, 26 Agustus 2018 dengan AT, Pukul 16:00 di

rumah AT).

Pendidikan agama dalam keluarga AT terlihat saat penulis

melakukan penelitian. Berdasarkan pengamatan keluarga AT

melakukan ibadah seperti sholat. Tetapi keluarga AT mempunyai

kemauan atau berharap anaknya menjadi anak yang baik dan

mengerti agama.

Dalam materi keimanan atau aqidah keluarga AT tidak pernah

mengajarkannya. Menurut keluarga AT anaknya SM diajarkan

tentang hal tersebut melalui Madrasah Diniyah. Seperti yang

diutarakan NS dan ST sebagai berikut:

“Saya suruh ngaji di Madrasah Diniyah paling udah diajarin disitu

tentang keimanan ataupun aqidah”. (Sumber, Wawancara, Minggu,

26 Agustus 2018 dengan AT, Pukul 16:00 di rumah AT).

Dalam keluarga ini anak remaja keluarga AT sudah bisa

membedakan mana yang baik dan tidak baik untuk dirinya. Jika

dilihat gerak-gerik anak remaja keluarga AT termasuk anak yang

pendiam dan pemalu. Untuk kegiatan Ibadah keluarga AT termasuk

orang yang aktif dalam melakukannya. Tidak pernah ketinggalan

sholat lima waktunya.

Keluarga AT mengajarkan tentang akhlaq yang baik terhadap

anaknya. Keluarga AT memberikan contoh yang baik pada anaknya.

Sebagaimana yang telah diutarakan oleh NS dan ST sebagai berikut:

Page 76: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

61

“Saya berikan arahan yang baik terhadap anak remaja saya.

Ngajarin dia agar berbuat baik sama semua orang”.(Sumber,

Wawancara, Minggu, 26 Agustus 2018 dengan AT, Pukul 16:00 di

rumah AT).

Meskipun keluarga AT terlihat jarang berada dirumah karna

kesibukan seorang petani tetapi beliau mempunyai harapan yang

penuh terhadap anaknya agar anaknya menjadi anak yang baik dan

sukses dikemudian hari. Setelah dilakukan penelitian keluarga AT

mendidik anaknyamaksimal dan sepenuhnya.

4) Keluarga QZ (Ayah dan Ibu)

Keluarga QZ merupakan keluarga yang harmonis. Mempunyai

warung sembako kecil-kecilan untuk menambah kebutuhan sehari-hari.

Walaupun sebagai seorang petani PM dan KO bisa memberikan

pendidikan yang baik kepada anak remaja terbukti dengan anak remaja

mereka melanjutkan kuliah di salah satu perguruan tinggi. Beliau berusaha

semampunya untuk memberika pendidikan dunia maupun agamanya. Agar

anak remajanya paham akan ilmu umum dan agama. Dalam materi

keimanan keluarga QZ berusaha memberikan pengertian kepada anak

remajanya, pelajaran Islam lebih banyak dari guru mengajinya. Sesuai

yang telah diutarakan PM dan KO berikut:

“Saya kalau di rumah mesti saya memberikan pengertian yang baik

tentang iman kepada anak saya. Tapi itu semua lebih banyak di dapat

dari guru ngajinya”.(Sumber, Wawancara, Minggu, 26 Agustus 2018

dengan QZ, Pukul 17:15 di rumah QZ).

Dari penuturan PM dan KO tersebut, dapat diperjelas bahwa keluarga

QZ sudah mengajarkan tentang materi keimanan walaupun tidak maksimal.

Page 77: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

62

Dalam menerapan Ibadah keluarga QZ mendidik anaknya dengan cara

nasehat dan dorongan. Hal tersebut dilakukan ketika PM dan KO berada

dirumah karena keadaan anak remajanya yang tidak tentu berada di rumah.

Sesuai yang telah diutarakan oleh PM dan KO berikut:

“Ya. Kalau pas anak saya di rumah sudah waktunya sholat kok belum

sholat ya saya suruh sholat. Yang saya khawatirkan malah keadaan

di luar rumah kalau sedang kuliah, nanti pas waktunya sholat anak

saya sholat enggak ya.Pengaruh teman sekitarnya yang saya

takutkan”.Sumber, Wawancara, Minggu, 26 Agustus 2018 dengan

QZ, Pukul 17:15 di rumah QZ).

Keluarga QZ mendidik akhlaq anaknya dengan cara nasehat. Beliau

mencoba memberikan suri tauladan yang baik terhadap anaknya agar anak

dapat melihat dan menirukan contoh Bapaknya. Sesuai yang telah

diutarakan oleh keluarga QZ berikut:

“Saya selalu memberikan contoh yang baik kepada anak saya, seperti

ketika kepada orang tua dan keluarga harus bersikap sopan santu

jangan seenaknya sendiri. Saya senang jika melihat anak remaja bisa

mempunyai akhlaq yang baik seperti sopan santun, dan menjadi anak

yang sholeh”.(Sumber, Wawancara, Minggu, 26 Agustus 2018

dengan QZ, Pukul 17:15 di rumah QZ).

Dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam dalam

keluarga QZ cukup maksimal dan efektif. Pendidikan Agama Islam

harus ditanamkan dan diajarkan oleh orang tua sejak kecil lebih baik

sejak dalam kandungan hingga lahir dan tumbuh dan berkembang

hingga usia lanjut. Dalam keluarga QZ dari pendidik yang utama

yaitu kedua orang tua sangat memperhatikan pendidikan agama

Islam anaknya. Dengan pondasi agama yang baik bisa menjadi bekal

untuk anak dalam menghadapi kehidupannya.

Page 78: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

63

5) Keluarga US (Ayah dan Ibu)

Sejak kecil SB di didik kedua orang tuanya tentang Agama Islam

mengenai Aqidah atau keimanan, Ibadah dan akhlaq.

Keluarga US sudah mengajarkan tentang pendidikan agama Islam

sejak kecil. Keluarga US mendidiknya dengan kasih sayang dan

menyekolahkannya dalam ruang lingkup agama yang baik seperti di

Madrasah Diniyah. Sesuai yang diutarakan oleh keluarga US berikut:

“Kalau waktunya sholat ya saya suruh sholat mbak.Terus waktunya

belajar atau mengaji kok malah main ya saya menasehatinya.Di

sekolah sudah ada guru yang mengajarkan agama.Sebisa mungkin

kalau di rumah saya yang mengajarkannya.Anak saya juga saya

titipkan di guru ngajinya atau madrasah diniyah yang ada di dusun

sini.Karena saya juga orang umum yang tidak terlalu banyak

mengerti tentang agama”.(Sumber, Wawancara, Minggu, 26 Agustus

2018 dengan US, Pukul 18:00 di rumah US).

Mendidik anak dalam hal ibadah bukanlah suatu hal yang

mudah. Ketika kita yakin dan mampu melkukannya pasti anak yang

akan dididik pun juga akan mampu dalam melakukannya. Seperti

halnya yang dilakukan keluarga US, melakukan upaya semaksimal

mungkin agar anaknya mampu melakukan ibadah. Sesuai yang telah

diutarakan keluarga US:

“Saya selalu menyuruh anak saya untuk sholat, dan saya selalu

bilang sholatlah nak, sholat adalah kewajiban kita gitu, tapi gatau

yaa namanya anak kadang rajin kadang nggak. kadang sholat kadang

nggak.. Ya saya sebagai orang tua nggak akan pernah berhenti

ngingetin dia”. (Sumber, Wawancara, Minggu, 26 Agustus 2018

dengan US, Pukul 18:00 di rumah US).

Pendidikan akhlaq di dalam keluarga US telah ditanamkan

sejak kecil. Hal tersebut diajarkan kepada anaknya dengan cara

Page 79: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

64

memberikan tauladan yang baik. Sebagaimana telah diutarakan oleh

keluarga US berikut ini:

“Saya selalu memberikan nasihat kepada anak remaja saya agar

berhati-hati dalam bergaul. Karena teman yang baik akan menuntun

kita pada hal yang baik. Sopan santun kepada orang tua ataupun

orang lain”.(Sumber, Wawancara, Minggu, 26 Agustus 2018 dengan

US, Pukul 18:00 di rumah US).

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan Agama Islam dalam

keluarga US sudah cukup efektif untuk mendidik anak-anaknya.

Beliau berusaha semaksimal mungkin untuk mendidik anaknya

dengan baik dan sesuai syariat Islam. Keluarga US mempunyai

banyak harapan untuk anaknya agar menjadi orang yang sukses dan

beragama baik.

6) Keluarga AY (Ibu)

Keluarga AY sudah ditinggal oleh ayahnya sejak dia sekolah dasar.

Setelah itu SP hanya hidup dengan ibunya serta saudara-saudaranya yang

lain. Pendidikan Agama Islam telah tertanamkan dengan baik oleh SP. Ibu

SP memberikan pengetahuan agama yang baik pada SP. Walaupun ayah

SP sudah meninggal.

Peneliti akan meneliti keluarga ini dengan cara mewawancarai

NG.Dalam pendidikan Agama Islam NG selalu menanamkanAgama

dengan baik dan mendidik secara langsung. Sesuai yang telah diutarakan

NG berikut ini:

“ya piye ya mbak saya sebagai orang tua hanya bisa mengigatkan

kalau waktunya sholat ya sholat. Tapi anak saya kalau di suruh sholat

angele banget mbak. Padahal ya saya sudah mengingatkan terus, ya

begini kalau hanya saya sendiri yang menasehatinya. Kalau mas-mas

dan mbaknya yang menasehati sama saja tidak pernah mau

Page 80: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

65

dengar”.(Sumber, Wawancara, Minggu, 26 Agustus 2018 dengan

AY, Pukul 19:30 di rumah AY).

Ibadah dalam keluarga ini terlaksanakan dengan baik. NG selalu

melakukan sholat, sedangkan HP susah untuk melakukan sholat.

Sebagaimana sesuai dengan Observasi penulis bahwa ketika itu

waktu mulai menunjukkan 18.00 NG bergegas untuk berwudhu dan

melakukan sholat. Sebagaimana yang telah diutarakan oleh NG

berikut ini :

“Saya selalu mengajak HP untuk sholat, tapi kalau saya suruh untuk

sholat mesti alesannya banyak sekali.Terpengaruh dari pergaulan

teman-teman juga.Saya juga sudah melarang agar bergaul sama

orang yang tidak bener, anak saya selalu ngeyel”.(Sumber,

Wawancara, Minggu, 26 Agustus 2018 dengan AY, Pukul 19:30 di

rumah AY).

Ahklaq merupakan cerminan diri seseorang, ketika akhlaq

tersebut buruk atau pun baik, hal tersebut termasuk hasil dari didikan

orang terdekat seperti Orang tua Ayah ataupun Ibu. Dalam keluarga

ini Pendidikan akhlaq berada pada figur ibu. Berikut ini yang telah

diutarakan oleh NG:

“Walaupun anak saya di suruh sholat angel, tapi kalau masalah

akhlaqnya sangat baik.Ketika saya di sawah dia sering

membantu.Suka menolong atau membantu orang yang lagi

kesusahan”.(Sumber, Wawancara, Minggu, 26 Agustus 2018 dengan

AY, Pukul 19:30 di rumah AY).

Meskipun Pendidikan Agama Islam saya yang mengajari

sendiri. Tetapi tidak menjadikan hambatan untuk mendidik anak

remaja saya agar menjadi orang yang lebih baik.

Page 81: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

66

7) Keluarga MD (Ibu)

Bapak AQ sudah meninggal dan ibu GD merupakan orang tua

tunggal bagi JH, beliau mendidik anaknya seorang diri. Bekerja keras pagi

siang dan malam. Kesibukan Ibu tidak menjadikannya untuk

mengutamakan pendidikan anaknya, khusunya pendidikan Agama Islam.

Sejak kecil Pendidikan Agama Islam dalam keluarga ini sudah

ternanamkan. Sesuai yang diutarakan oleh Ibu GD berikut ini:

“Setelah bapaknya meninggal saya sendiri yang memberikan

pendidikan agama Islam buat anak remaja saya. Alhmdlillah,

walaupun di tinggal bapaknya meninggal anak saya menjadi anak

yang penurut. Saya suruh untuk sholat ya sholat, waktunya mengaji

ya mengaji dan waktunya bekerja ya bekerja”.(Sumber, Wawancara,

Minggu, 26 Agustus 2018 dengan MD, Pukul 20:10 di rumah MD).

Ibadah meliputi berbagai macam yaitu sholat lima waktu, puasa,

zakat dan lain-lain. Dalam keluarga ini sudah menjalankan

sebagaimana yang diperintahkan sesuai syariat Islam. Ibu GD

mengutarakan sebagai berikut:

“Saya jarang nyuruh sholat, anak saya sudah sadar akan

kewajibannya untuk sholat.Sering adzan di musholla.Puasa anak saya

tidak pernah ada yang bolong. Biasanya ngaji di pak DW sampai

sekarang, kadang kalo ngajinya libur dirumah, baca Al-Qur‟an

sendiri biasanya libur malam jumat “.(Sumber, Wawancara, Minggu,

26 Agustus 2018 dengan MD, Pukul 20:10 di rumah MD).

Akhlaq merupakan sifat yang terdapat dalam seseorang.

Terdapat akhlaq yang baik dan akhlaq yang buruk. Dalam keluarga

ini Akhlaq merupakan hal yang paling penting. Ibu GD

mengutarakan sebagai berikut:

Page 82: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

67

“Alhamdulilah saya bersyukur akhlaq anak saya sangat baik. Saya tidak

tau pondasi agama tidak kuat dia akan seperti apa, soalnya zaman

sekarang mengerikan, sedangkan saya yang bertani di sawah jarang

merhatin dia. Saya selalu mengajarkan berbuat baik, memeberi ketika

mempunyai sesuatu yang lebih”. (Sumber, Wawancara, Minggu, 26

Agustus 2018 dengan MD, Pukul 20:10 di rumah MD).

Pendidikan budi pekerti atau akhlaq pada keluarga MD

ditanamkan sejak kecil dengan cara keteladanan. Dengan cara

mencotohkan perbuatan yang baik dan menasehati perbuatan yang

buruk.

b. Pencegahan Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja yang sering terjadi membuat keluargga khawatir

tentang pergaulan anak remaj mereka. Pelaksanaan Pendidikan Agama

Islam mempunyai faktor-faktor yang menjadi pendukung dalam

menanggulangi kenakalan remaja. Faktor yang menjadi pendukung

merupakan faktor yang memberikan dampak yang baik atau konstruktif.

Setiap anak remaja yang dididik pasti tidak akan semudah dan bebas

terpengaruh dengan pergaulan bebas. Orang tua harus dapat

mempertahankan hal-hal atau faktor-faktor yang menjadi pendukung

agar lebih efektif dalam menanggulangi kenakalan yang terjadi.

Faktor penghambat merupakan hal yang menjadikan anak tidak

dapat dicegah dan lebih berfokus dengan hal yang lainnya. Faktor

penghambat harus sebisa mungkin dikondisikan oleh orang tua agar

penanggulangan kenakalan remaja berjalan dengan baik.

Page 83: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

68

1) Keluarga RM (Ayah dan Ibu)

Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi, faktor

penghambat hanphone dan teman kerjanyadan faktor pendukung kasih

sayang dan perhatian, dalam pencegahan kenakaln remaja.

Keluarga RM yang menjadi dominan yaitu sebagai faktor

penghambat. Sesuai yang telah diutarakan oleh Ibu RM berikut ini :

“Hambatannya selama ini menurut saya adalah handphone dan

pergaulan teman kerja. Saya khawatir kalau ada apa-apa. Pergaulan

dari teman kerjanya, kan orang beda-beda enggak sma ya mbak.

Kalaupun pulang malam mesti saya cari, misalnya saya telpon terus

kenapa kok belum pulang.Katanya lembur, alhamdulilah sejauh ini

nggak pernahmacam-macam anak saya. Waktunya dia pulang kerja

ya pulang. Soalnya saya takut kalau nanti anaknya saya melakukan

hal-hal yang tidak saya inginkan. Saya mengantisipasinya dengan

pengawasan yang ekstra ketat kepada anaknya, kalau sudah malam

tidak saya bolehkan untuk keluar kecuali kalau ada keperluan yang

sangat mendesak”. (Sumber, Wawancara, Sabtu, 25 Agustus 2018

dengan RM, Pukul 20:00 di rumah RM)

Dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung Pencegahan kenakalan

remaja dalam keluarga RM yaitu Orang tuanya, perhatian dan kasih sayang

yang diberikan membuat anaknya tidak pernah membantah kedua orang

tuanya. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat adalah Lingkungan

luar.

2) Keluarga AR (Ayah dan Ibu)

Keluarga AR merupakan keluarga yang sangat harmonis. Anak remaja

sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian. Pencegahan kenakalan

remaja yang di lakukan keluarga AR sangat baik dalam perkembangan

anak remajanya.

Beberapa faktor pendukung perhatian, kasih sayang yang tidak

pernah terlwatkan dan penghambat alhamdulillah belum ada. Sesuai yang

dikatakan keluarga AR berikut ini:

Page 84: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

69

“Saya nggak pernah berhenti kasih perhatian ke anak saya,sampai

pada hal-ahal kecil sekalipun. Alhamdulillahnya anak saya selalu

terbuka dalam segala hal seperti teman-temannya. Saya dan keluarga

tidak ada jarak ataupun batasan dalam berkomunikasi kepada anak

saya. Diapun tau mana yang boleh dia lakukan dan mana yang tidak

boleh dia lakukan. Kalaupn pulang kerja motor harus sudah masuk

rumah, tidak boleh keluar dan kunci yang memegang saya. Dengan

pengawasn dan perhatian serta kasih sayang kepada anak, begitu

saya mencegah agar anak saya bisa terhindar dari kenakalan

remaja”. (Sumber, Wawancara, Minggu, 26 Agustus 2018 dengan

AR, Pukul 14:00 di rumah AR).

Keluarga AR selalu mendidik anaknya dengan penuh perhatian dan

kasih sayang. Perhatiannya yang tidak pernah terlewatkan. Dengan hal

tersebut dapat menjadi faktor pendukung dalam pencegahan kenakalan

remaja. Pengawasan yang dilakukan keluarga AR dapat mencegah

timbulnya kenakalan remaja.

3) Keluarga AT (Ayah dan Ibu)

Faktor pendukung dari keluarga dan penghambat di luar lingkungan

selalu ada dalam mencegah kenakalan remaja. Apalagi dalam kondisi

lingkungan yang berdekatakan dengan wilayah Bandungan. Keluarga AT

mengutarakan sebagai berikut:

“Sejauh ini hambatan untuk saya mencegah anak remaja saya

saat dia berada di luar rumah atau pada saat kuliah. Pulang

kuliah terkadang sampai malem, itu yang saya takutkan mbak.

Pendukungnya adalah teman-teman mengajinya, dia kalau

sudah di rumah menyibukkan dirinya untuk mengaji di

madrasah diniyah. Dengan kesibukanya mengaji di madrasah

membuat saya tenang, berarti anak saya tidak akan terkena

pergaulan bebas ataupun kenakalan remaja”.(Sumber,

Wawancara, Minggu, 26 Agustus 2018 dengan AT, Pukul 16:00 di

rumah AT).

Dapat diperjelas bahwa faktor pendukung dalam mencegah

kenakalan remaja keluarga AT adalah keluarga dan pihak keluarga

lain seperti saudara dan teman-teman yang sama-sama mengaji di

Page 85: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

70

Madrasah Diniyah. Selalu mengajak hal-hal yang positif. Sedangkan

faktor yang menjadi penghambat yaitu ketika sedang berada di luar

rumah.

4) Keluarga QZ (Ayah dan Ibu)

Dalam mencegah kenakalan remaja terdapat faktor pendukung

keluarga, lingkungan dan tema-teman. Faktor penghambat membahas

ekonomi. Keluarga QZ, antara dua faktor pendukung dan penghambat

tidak ada yang mendominasi, keduanya masih sama-sama seimbang.

“Selama ini yang menjadi pendukung adalah keluarga, lingkungan

dan teman-teman sebayanya. Saya selalu memberikan pengawasan

dan nasihat..Kalo faktor penghambatnya ya kalau sudah mengenai

babakan ekonomi mbak, itu salah satunya.Karena di saat saya tidak

di rumah itu yang saya takutkan”.(Sumber, Wawancara, Minggu, 26

Agustus 2018 dengan QZ, Pukul 17:15 di rumah QZ).

Dapat diperjelas bahwa faktor pendukung dan penghambat

dalam mencegah kenakalan remaja yang menjadi faktor pendukung

keluarga, lingkungan dan teman-teman. Sedangkan faktor

penghambat ketika sudah membahas tentang ekonomi.

5) Keluarga US(Ayah dan Ibu)

Keluarga US merupakan orang tua yang sangat memperhatikan

anak remajanya agar tidak terjerumus dengan pergaulan bebas dan

kenakalan remaja.Adapun faktor pendukung keluarga dan

lingkungan. Faktor penghambat belum di temukan, sesuai yang

diutarakan keluarga US berikut ini:

“Faktor pendukung ya tetap dari keluarga, keluarga kerabat teman-

temannya, lingkungan sekitar, guru-guru disekolahan alhamdulilah

banyak yang menjadi faktor pendukung, selama ini anak saya juga

Page 86: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

71

dianggap baik . Dia anaknya nurut nggak aneh-aneh patuh banget

sama saya. Kalau dia habis ngaji kok belum pulang mesti saya cari di

tempat ngajinya atau madrasah. Pernah sampai jam 10 belum pulang,

terus saya cari di madrasah ternyata sedang latihan rebana. Saya

takutnya sampai jam segitu belum pulang pergi kemana-mana”.

(Sumber, Wawancara, Minggu, 26 Agustus 2018 dengan US, Pukul

18:00 di rumah US).

Dapat diperjelas bahwa Faktor yang mendorong pencegahan

kenakalan remaja pada keluarga US yaitu sangat banyak dan

terdapat pada beberapa seperti keluarga terdekat, lingkungan

masyarakat, teman sebaya dan lingkungan sekolah. Sedangkan yang

menjadi faktor penghambat sampai saat ini belum ditemukan.

6) Keluarga AY (Ibu)

Keluarga AY dalam mencegah kenakalan remaja pada anak

remajanya sesuai dengan kemampuannya. Adapun yang menjadi

faktor pendukung adalah sayadan saudara-saudaranya saja karena

Bapaknya sudah meninggal. Faktor penghambat ada pada

lingkungan luar. Seperti yang diutarakan oleh keluarga AY berikut

ini :

“Saya selalu kasih yang terbaik buat anak saya, soalnya dia sudah di

tinggal oleh bapaknya. Jadi yang menjadi tulang punggung ya saya

sendiri. Walaupun anak saya sudah bekerja. Dalam mencegah anak saya

agar tidak terjerumus ke pergaulan bebas dan kenakalan remaja, ya saya

menasehati agar bergaul atau berteman dengan orang yang baik, hindari

teman-teman yang mau mengajak dalam hal kejelekan. Tapi anak saya

kalau di bilangin suka susah, selalu membantah saya. Ya penghambatnya

lingkungan luar yang sangat berpengaruh”.(Sumber, Wawancara,

Minggu, 26 Agustus 2018 dengan AY, Pukul 19:30 di rumah AY).

Keluarga AY berusaha semaksimal mungkin memberikan yang

terbaik untuk anaknya. Faktor pendukung ada pada keluarganya dan

Page 87: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

72

faktor penghambat terdapat pada lingkungan luar yang sangat

berpengaruh terhadap pergaulan anak saya.

7) Keluarga MD (Ibu)

Faktor pendukungsaya dan guru mengajinya. Faktor

penghambat belum saya temukan. Dalam mencegah kenakalan

remaja terdapat pada keluarga MD. Sesuai yang telah diutarakan

oleh keluarga MD sebagai berikut:

“Saya sendiri yang mendidik anak remaja saya karena Bapaknya sudah

meninggal.Dalam mencegah anak remaja saya agar tidak terkena

kenakalan remaja, ya saya suruh mengaji setiap hari di Madrasah yang

dekat rumah.Alhamdulillah dengan mengaji di madrasah anak saya bisa

terhindar dengan yang namanya pergaulan bebas dan kenakalan

remaja.Dari saya, saudara-saudaranya dan lingkungan sekitar sangat

berperan dalam mencegah kenakalan remaja pada anak saya.Anak saya

juga orangnya sangat manut sama saya”.(Sumber, Wawancara, Minggu,

26 Agustus 2018 dengan MD, Pukul 20:10 di rumah MD).

Pencegahan kenakalan remaja dalam keluarga MD memiliki

faktor pendukung dari kerabat keluarga tepatnya saudara-saudara

dan guru mengajinhya memberikan perhatian dan dorongan yang

baik terhadap anak saya. Adapun faktor penghambat yaitu belum

saya temukan.

B. Analisi Data

Berdasarkan pada data yang telah dipaparkan, maka akan

dilakukan analisis data. Adapun hal-hal yang akan di analisis adalah:

Bagaimana menanamkan Pendidikan Agama Islam dalam keluarga

dan Pencegahan kenakalan remaja . Analisis ini berdasarkan pada

data yang telah dipaparkan, yang mana data di atas merupakan dari

Page 88: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

73

hasil penelitian serta bukti dan kenyataan yang ada di Dusun Karang

Talun Desa Mlilir Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.

1. Cara pendidikan Agama Islam dalam Keluarga

Bedasarkan penelitian terhadap keluarga yang mempunyai

anak remaja usia 13-21 tahun di Dusun Karang Talun Desa Mlilir

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang orang tua mengajarkan

Pendidikan Agama Islam pada aspek ibadah sperti mengajarkan

tentang sholat, akhlaq selalu memberikan contoh atau sikap yang

baik terhadap orang lain, aqidah, dan keimanan.

a). Pendidikan agama Islam tentang ibadah

Ibadah adalah salah satu pendidikan yang wajib di terapkan

untuk anak remajanya. Dalam hal ibadah anak akan mendapat

pedoman hidup yang baik. Pendidikan Agama Islam adalah

bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia

berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran agama Islam

(Abdul Majid & Dian Andayani, 2005: 130). Pendidikan Agama

Islam adalah mengasuh, membimbing, mendorong, mengusahakan,

menumbuh kembangkan, manusia takwa (Lisnawati, 2012:1).

Menurut D Marimba dalam Mansur (2005:328) Pendidikan Agama

Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-

hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama

menurut aturan-aturan Islam. Pendidikan Agama Islam merupakan

usaha sadar dan terencana untuk membentuk peserta didik agar

memiliki keseimbangan jasmani dan rohani, serta memiliki iman,

Page 89: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

74

ilmu, dan amal sekaligus (Heri Gunawan, 2014: 9). Jadi pendidikan

yang baik dengan memberikan pembiasan tentang sholat, puasa dan

zakat

b). Pendidikan agama Islam tentang akhlaq

Mendidik anak tentang akhlak tidak hanya di didik saja

tetapi sebagai orang tua juga harus memberikan tauladan yang baik

atau memberikan contoh yang baik sebagaimana yang dijelaskan

dalam firman Allah dalam surat Al- Ahzab ayat 21 :

أسوة حسنة لمه كان يرجو الله لقد كان لكم في رسول الله

كثيرا واليومالخر وذكر الله

Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan

yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah

dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Nabi Muhamad

memberikan teladan yang baik bagi umatnya, tidak hanya teori saja

yang diberikan tetapi juga contoh dan pelaksanaannya.

Keluarga sebagai lingkungan pendidikan pertama dan

utama memiliki tanggung jawab untuk mengoptimalkan seluruh

aspek perkembangan anak. Orangtua harus mengarahkan

pendidikan dalam lingkungan keluarga ke arah keteladanan yang

positif. Pola Pendidikan berbasis keteladanan dalam keluarga

sangat menentukan kepribadian anak pada masa yang akan datang.

Semakin banyak keteladanan dan pengalaman yang diberikan oleh

Page 90: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

75

sebuah keluarga kepada anak-anaknya, semakin kuat hal-hal positif

terhadap pembentukan kepribadian anak. Jika lingkungan keluarga

tidak banyak memberikan keteladanan atau malah bahkan malah

memberikan contoh yang jelek pada anak yang kelak akan

dipraktekkan anak dalam kehidupan sehari-hari adalah kepribadian

yang negatif.

Setiap orang tua mempunyai cara sendiri untuk mengajarkan

Pendidikan Agama Islam dalam hal ini akhlak mencontohkan perilaku yang

baik, disiplin, sopan santun, kemandirian dan keprihatinan.

Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam yang dilakukan keluarga pada

anaknya dengan cara menyerahkan ke guru mengajinya. Karena keterbatasan

agama yang dimiliki oleh keluarga. Mengajarkan Pendidikan Agama Islam

dengan cara selalu menyuruh untuk sholat, mencontohkan perilaku yang

baik, selalu memberi dorongan dan motivasi kepada anak reamajanya

merupakan salah satu bentuk tanggung jawab orang tua kepada anakanya.

Keluarga yang ada di Dusun Karang Talun selalu memberikan pendidikan

agama Islam Yang baik kepada anak remajanya. Menurut Mufatihatut

Taubah (2015:124-136)dalam pelaksanaan pendidikan agama dalam

keluarga dapat menggunakan pola atau metode pendidikan Qurani. Adapun

pendidikan Qurani yang dapat dilakukan dalam pendidikan agama dalam

keluarga diantaranya sebagai berikut:

6) Pendidikan keteladanan

Yaitu suatu pola atau metode pendidikan dengan cara

memberikan contoh yang baik kepada anak didik, baik dalam ucapan

maupun perbuatan. Keteladanan merupakan salah satu metode

pendidikan yang diterapkan Rasulullah SAW dan dianggap paling

Page 91: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

76

banyak pengaruhnya terhadap keberhasilan menyampaikan misi

da’wahnya.Sebagai umat Islam, sudah seharusnya mencontoh perilaku

Nabi Muhammad SAW, karena dalam dirinya telah ada keteladanan yang

mencerminkan ajaran al-Quran.

7) Pendidikan dengan adat kebiasaan

Setiap manusia yang dilahirkan membawa potensi, salah satunya

berupa potensi beragama. Potensi beragama ini dapat terbentuk pada

diri anak (manusia) melalui 2 faktor, yaitu: faktor pendidikan Islam

yang utama dan faktor pendidikan lingkungan yang baik. Faktor

pendidikan Islam yang bertanggung jawab penuh adalah bapak

ibunya.faktor lingkungan harus menunjang terhadap pengajaran

tersebut, yakni orang tua senantiasa memberikan aplikasi pembiasaan

ajaran agama dalam lingkungan keluarganya. Sebab pembiasaan

merupakan upaya praktis dan pembentukan (pembinaan) dan persiapan.

8) Pendidikan dengan nasehat

Pemberi nasihat seharusnya orang yang berwibawa di mata

anak.Pemberi nasihat dalam keluarga tentunya orang tuanya sendiri

selaku pendidik bagi anak. Anak akan mendengarkan nasihat tersebut,

apabila pemberi nasihat juga bisa memberi keteladanan. Sebab nasihat

saja tidak cukup bila tidak diikuti dengan keteladanan yang baik. Anak

tidak akan melaksanakan nasihat tersebut apabila didapatinya pemberi

nasihat tersebut juga tidak melaksanakannya. Anak tidak butuh segi

teoretis saja, tapi segi praktislah yang akan mampu memberikan

pengaruh bagi diri anak.

9) Pendidikan dengan Perhatian

Orang tua berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan– kebutuhan

anaknya, baik kebutuhan jasmani ataupun kebutuhan yang berbentuk

Page 92: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

77

ruhani.Diantara kebutuhan anak yang bersifat ruhani adalah anak ingin

diperhatikan dalam perkembangan dan pertumbuhannya.Pendidikan

dengan perhatian adalah mencurahkan, memperhatikan dan senantiasa

mengikuti perkembangan anak dalam pembinaan akidah dan moral,

persiapan spiritual dan sosial, disamping selalu bertanya tentang situasi

pendidikan jasmani dan daya hasil ilmiahnya.

10) Pendidikan dengan memberikan hukuman

Hukuman diberikan, apabila metode-metode yang lain sudah

tidak dapat merubah tingkah laku anak, atau dengan kata lain cara

hukuman merupakan jalan terakhir yang ditempuh oleh pendidik,

apabila ada perilaku anak yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Perkembangan agama pada anak-anak, terjadi melalui pengalaman

hidupnya sejak kecil dalam keluarga. Keluarga harus melakukan pendidikan,

mengharuskan orang tua mendidik anak-anaknya akan iman dan akidah yang

betul dan membiasakan mengajarkan syari’at agama (Ahid, 2010: 140-142).

Jadi dalam hal pendidikan agama Islam orang tua harus memberikan

pengertian yang baik untuk memahami tentang syari’at agama Islam.

Setelah dilakukan wawancara dan observasi terhadap keluarga

yang mempunyai anak remaja, penulis menyimpulkan cara mendidik

anak tentang Pendidikan Agama Islam dalam keluarga petani yang

mempunyai anak remaja sangat perlu dilakukan. Supaya memberikan

benteng atau pondasi yang kokoh untuk anak remajanya.

c). Pendidikan agama Islam trerntang Aqidah

Menurut Muchtar (2008:88-103)ada beberapa peranan

orang tua yang harus dilaksanan demi kesejahteraan anak-anaknya

sebagai berikut:.

Page 93: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

78

4) Menanamkan Tauhid dan Aqidah

Inilah yang pertama harus dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya

yaitu, menanamkan keyakinan bahwa Allah itu Maha Esa dan memiliki

sifat-sifat yang mulia.

Hasil penelitian tentang aqidah yang di tanamkan keluarga pada anak

remaja sangat perlu. Aqidah yaitu menanamkan keyakinan bahwasanya

Allah itu Maha Esa.

d). Pendidikan agama Islam tentang Keimanan

Samsul Nizar dalam Helmawati (2016:44-48) menyatakan bahwa

dalam memberdayakan pendidikan keluarga sangat relevan untuk di

bahas beberapa fungsi keluarga. Selanjutnya ia membagi fungsi keluarga

menjadi delapan fungsi:

b) Fungsi Agama

Fungsi agama dilaksanakan melalui penanaman nilai-nilai

keyakinan berupa iman dan takwa.Penanaman iman dan takwa

mengajarkan kepada anggota keluarga untuk selalu menjalankan

perintah Tuhan Yang Maha esa dan menjauhi larangan-Nya.

Hasil penelitian dari teori dan temuan bahwasanya pendidikan agama

Islam tentang keimanan harus ditanamkan sejak dini. Orang tua harus

memberikan pengetahuan tentang keimanan yang baik bagi anak remajanya agar

bisa menjaga diri dari hal-hal yang tidak di inginkan. Iman yang kuat akan bisa

meolong anka remaja.

2. Pencegahan kenakalan remaja

Setelah penulis melakukan Observasi tentang faktor pendukung dan

penghambat dalam keluarga petani yang mempunyai anak remaja hal tersebut

dapat dijabarkan Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tentang pencegahan

kenakalan remaja dalam keluarga petani yang mempunyai anak remaja 13-21

Page 94: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

79

tahun yaitu lingkungan keluarga memegang peran yang sangat penting terutama

orang tua, karena orag tua merupakan sumber pendidikan yang pertama dan

utama. Keluarga merupakan lingkungan terdekat untuk membesarkan,

mendewasakan dan didalamnya anak mendapatkan pendidikan yang pertama.

a. Faktor pendukung pencegahan kenakalan remaja

Keluarga mempunyai peranan penting dalam perkembangan

anak, keluarga yang baik akan berpengaruh positif bagi anak,

sedangkan keluarga yang jelek akan berpengaruh negatif. Kemungkinan

timbulnya delinquency itu sebagain besar dari keluarga (Sudarsono,

2004: 125). Pencegahan kenakalan remaja dapat membina dan

meningkatkan kualitas keluarga sehingga sehingga kedua orang tua

berkesempatan membina dan mengembangkan kepribadian anak-anak

mereka dengan baik dan membahagiakan. Waktu kedua orang tua di

rumah perlu diintensifkan penggunaannya terutama dalam

berkomunikasi dengan anak-anaknya supaya rasa kasih sayang,

perhatian dan pengarahan dapat di laksanakan dengan sebaik-baiknya

(Basri, 2004: 18).

Hasil penelitian bahwa pencegahan kenaklan remaja yang

dilakukan oleh keluarga yang mempunyai anak remaja usia 13-21 tahun

di Dusun Karang Talun dengan cara memberikan perhatian,

pengawasan, bimbingan dan nasihat tentang yang boleh di lakukan dan

tidak boleh di lakukan.

b. Faktor penghambat dalam pencegahan kenakalan remaja

Page 95: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

80

Menurut Vina Dwi (2008, 46-63) kenakalan remaja muncul

bukan karena suatu keadaan dari remaja itu sendiri, melainkan

mereupakan perpaduan dari beberapa kondisi yang dialami anak-anak

remaja.Ada banyak faktor yang menyebabkan seorang remaja melakukan

kenakalan. Faktor-faktor tersebut antara lain:

e. Faktor keterlibatan dalam Geng anak nakal

f. Faktor pergaulan salah

g. Faktor keluarga

h. Faktor media massa

Hasil penelitian bahwasanya penghambat pencegahan kenakalan remaja

yang terjadi di Dusun Karang Talun adalah Faktor lingkungan luar, pergaulan

salah, dan faktor media massa yang menjadi penghambat dalam pencegahan

tersebut. Era globalisasi juga sangat berpengaruh untuk remaja.

Page 96: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang mengacu pada rumusan masalah, peneliti

menjabarkan pada bab IV yang telah dianalisis dan ditarik kesimpulannya

sebagai berikut:

1. Cara pendidikan Agama Islam dalam keluarga.

Pendidikan agama Islam yang ditanamkan dalam keluarga sejak

dini meliputi ibadah: keluarga mengajarkan sholat, zakat dan puasa.

Menanamkan akhlaq pada anak seperti: sopan santun agar menjadi pribadi

yang baik. Penanaman aqidah dan keimanan jarang dilakukan dan

dipasrahkan kepada guru mengajinya. Cara pembiasaan yang ditanamkan

dalam pendidikan agama Islam dalam keluarga yaitu: menyuruh anak

untuk mengaji di madrasah diniyah.

2. Pencegahan kenakalan remaja

Pencegahan kenakalan remaja yang dilakukan dalam keluarga

dengan upaya bimbingan, perhatian dan pengawasan, lingkungan dan

teman yang baik juga sangat mendukung dalam pencegahan. Perhatiannya

yang tidak pernah terlewatkan. Dengan hal tersebut dapat menjadi faktor

dalam pencegahan kenakalan remaja.

Page 97: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

82

B. Saran

Setelah melakukan penelitian dan menganalisis hasil yang didapatkan

dari hasil wawancara dan observasi, penulis memberikan saran bagi objek

penelitian. Adapun beberapa saran dari penulis adalah :

1. Keluarga harus selalu memperhatikan anaknya tidak hanya dalam

pendidikan umum tetapi juga dalam pendidikan Agama Islam.

2. Keluarga sebaiknya selalu menjalin hubungan dengan baik kepada

anaknya agar selalu tercipta susana yang baik dan membuat anak nyaman

berada dirumah.

3. Orang tua sebaiknya menjaga komunikasi dan memberikan perhatian,

keteladanan, kasih sayang yang baik anak remajanya agar tidak

terjerumus dalam kenaklan remaja.

Tindak lanjut yang harus dilakukan oleh peneliti ketika memilih tema

yang sama seperti penulis adalah lebih mendalami tentang keluarga yang

akan diteliti terutama pendidikan agama Islam dalam keluarga dan

pencegahan kenakaln remaja. Mencari sumber informasi yang lebih banyak

lagi atau dari banyak pihak.

Page 98: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

83

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, 1987, Ilmu Pendidikan Islam I, Salatiga: Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo.

Abdul, Mustaqim, 2005, Menjadi Orang Tua Bijak, Bandung: Pt Mizan Mustaka.

Abdul, Majid & Dian Andayani, 2005, Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi, Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.

Ahid, Nur, 2010, Pendidikan Keluarga dalam Prespektif Islam, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Arifin, M, 2004, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, Bandung: Bumi

Aksara.

Anis, Lailia Afifah, 2017, Fenomena Hamil Pranikah di Kalangan Remaja di

Tinjau Dari Perspektif Pendidikan Islam (Studi Kasus pada Remaja

Putus Sekolah di Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang), Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Salatiga.

Basri, Hasan, 2004, Remaja Berkualitas Problematika Remaja Dan Solusinya,

Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Bawani, Imam dan Isan Anshori, 1991, Cendekiawan Muslim dalam Perspektif

Pendidikan Islam, Surabaya: Bina Ilmu

Daradjat, Zakiah, 2001, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental, Jakarta: PT

Gunung Agung.

_____________, 2011, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Pt Bumi Aksara.

Dariyo, Agoes, 2004, Psikologi Perkembangan Remaja, Bogor: Ghalia Indonesia.

Dwi, Vina Laning, 2008, Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya, Klaten:

Cemapaka Putih.

Gunawan, Heri, 2014, Pendidikan Islam Kajian Teoritis Dan Pemikiran Tokoh,

Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.

Helmawati, 2016, Pendidikan Keluarga, Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.

Hidayah, Rifa, 2009, Psikologi Pengasuhan Anak, Yogyakarta: Sukses Offset.

Islamiyah, Djami’atul, 2012, Psikologi Agama, Salatiga: STAIN Salatiga Press

Jalaluddin, 2012, Psikologi Agama, Jakarta: Rajawali Press.

Jauhari, Heri Muchtar, 2008, Fikih Pendidikan, Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.

JR, Raco, 2010, Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, Dan

Keunggulannya, Jakarta: PT Gramedia Widiasrama Indonesia

Page 99: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

84

Kartono, Kartini, 1995, Psikologi Anak,Bandung: Mandar Maju.

_____________, 2003, Patologi Sosial Kenakalan Remaja, Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Lickona, Thomas, 2013, Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik Siswa

Menjadi Pintar dan Baik, Bandung: Nusa Media.

Nahlawi, Abdurrahman, 1992, Teologi Islam: Aliran-Aliran Sejarah Analisa

Perbandingan, Jakarta:UI Press.

Mansur, 2005, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Moleong, Lexy J, 2009, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Pt Remaja

Rosdakarya.

_____________, 2010, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Pt Remaja

Rosdakarya.

_____________, 2011, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Pt Remaja

Rosdakarya.

Putra, Nusa & Santi Lisnawati, 2012, Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama

Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Robbayani, 2012, Jurnal At-Tajdid Urgensi Pendidikan Agama Islam Dalam

Keluarga,(Online), (1), (1), ( http://douwnload.portalgaruda.org)

Roqib, Moh, 2009, Ilmu Pendidikan Islam: Pengembangan Integratif di Sekolah,

Keluarga dan Masyarakat, Yogyakarta: Pt LKIS Yogyakarta.

Salahudin, Anas & Irwanto Alkrienciehie, 2013, Pendidikan Karakter , Bandung:

Cv Pustaka Setia.

Sudarsono , 2004, Kenakalan Remaja, Jakarta: PT Rineka Cipta.

_________, 2012, Kenakalan Remaja, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R &

D, Bandung: Alfabeta.

Sunarto & Agumg Hartono, 2013, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: PT

Rineka Cipta

Soerjono, Soekanto, 2004, Sosiologi Keluarga, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Syafaat, Aat, 2008, Peranan Pendidikan Agama Islam dalam Mencegah

Kenakalan Remaja, Jakarta: Rajawali Pers.

Tafsir, Ahmad, 2002, Pendidikan Agama Dalam Keluarga, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Taubat, Mufatihatut, 2015, Pendidikan Anak Dalam Keluarga Perspektif Islam,

(Online), 03, 01, (https://media.neliti.com/media/publications/116831-ID-

pendidikan-anak-dalam-keluarga-perspekti.pdf).

Page 100: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

85

Uhbiyati, Nur, 2009, Long Life Education: Pendidikan Anak Sejak dalam

Kandungan Sampai Lansia, Semarang: Walisongo Press.

Yusriyah, 2017,Penanggulangan Kenakalan Remaja melalui Pendidikan Agama

Islam, (Online), (5), (1), (http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id)

Page 101: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 102: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

PEDOMAN WAWANCARA

Narasumber : Orang tua

Judul penelitian : Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga dan

Pencegahan

Kenakalan Remaja ( Studi Kasus di Dusun Karang

Talun, Desa Mlilir Kec. Bandungan, Kab. Semarang)

1. Bagaimana cara menanamkan Pendidikan Agama Islam separti Ibadah,

Akhlak, Aqidah dan Keimanan yang baik dalam keluarga?

2. Siapa saja yang anda libatkan proses Pendidikan Agama Islam dalam

keluarga?

3. Faktor penghambat dan pendukung apa saja dalam memberikan

Pendidikan Agama Islam dalam keluarga?

4. Apa peran orang tua dalam memberikan Pendidikan Agama Islam bagi

anak remaja?

5. Bagaimana cara anda dalam mencegah anak remaja terhidar dari

kenakalan remaja?

6. Apa hambatan anda dalam mencegah anak remaja terhindar dari kenakalan

remaja?

Page 103: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

VERBATIM

1. Nama : Bapak DT

2. Jabatan : Kepala Dusun Karang Talun

3. Tanggal : Hari Selasa, 14/08/2018

4. Pukul :18:30 WIB

5. Tempat : Rumah Bapak DT

Person Tanya Jawab Kode

Peneliti

Informan

Bagaimana tingkat pernikahan dini di

Dusun Karang Talun?

Pernikahan dini di Dusun Karang Talun

cuma 20%.

Tingkat pernikahan

dini

Peneliti

Informan

Penyebab adanya pernikahan dini?

Biasanya sudah hamil ataupun karena

faktor orang tua.

Penyebab pernikahan

dini

Peneliti

Informan

Adakah hubungan pernikahan dini dengan

kenakalan remaja?

Mesti ada hubungannya karena faktor

pergaulan bebas yang terjadi.

Hubungan pernikahan

dini dengan kenakalan

reamaja

Peneliti

Informan

Kenakalan remaja apa yang sering terjadi

di Dusun Karang Talun?

Biasanya yang terjadi minum-minuman

keras, pencurian dan perkelahian.

Kenakalan remaja

Peneliti

Informan

Apa penyebab dari kenakalan remaja?

Kalau ada pertunjukkan dangdut mesti

terjadi perkelahian dan pengaruh minuma-

minuman alkohol.

Penyebab kenakalan

remaja

Page 104: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

Peneliti

Informan

Bagaimana peran masyarakat dalam

pencegahan masalah tersebut?

Mengadaakan sosialisasi agar

mengantisipasi

hal tersebu dan kegiatan rutin reamaja.

Pencegahan kenakalan

remaja

Page 105: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

1. Nama : Bapak DP

2. Jabatan : Perangkat Desa

3. Tanggal : Hari Sabtu, 18/08/2018

4. Pukul :18:52 WIB

5. Tempat : Rumah Bapak DP

Person Tanya Jawab Kode

Peneliti

Informan

Bagaimana tingkat pernikahan dini di

Dusun Karang Talun?

Alhamdulillah sedikit berkurang dalam

2 tahun ini.

Tingkat

pernikahan

dini

Peneliti

Informan

Penyebab adanya pernikahan dini?

Biasanya sudah hamil ataupun karena

faktor orang tua.

Penyebab

pernikahan

dini

Peneliti

Informan

Adakah hubungan pernikahan dini

dengan kenakalan remaja?

Mesti ada hubungannya karena faktor

pergaulan bebas yang terjadi.

Hubungan

pernikahan

dini dengan

kenakalan

reamaja

Peneliti

Informan

Kenakalan remaja apa yang sering

terjadi di Dusun Karang Talun?

Kalau ada hiburan dangdut biasanya

sering terjadi perkelahian.

Kenakalan

remaja

Peneliti

Informan

Apa penyebab dari kenakalan remaja?

Kalau ada pertunjukkan dangdut mesti

terjadi perkelahian dan pengaruh

minuma-minuman alkohol.

Penyebab

kenakalan

remaja

Peneliti

Informan

Bagaimana peran masyarakat dalam

pencegahan masalah tersebut?

Untuk mengantisipasinya diadakan

kegiatan drumblek dan angklung agar

kenakalan tidak terjadi. Adanya

kegiatan itu sedikit mengurangi hal itu.

Pencegahan

kenakalan

remaja

Page 106: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

1. Nama Keluarga : RM (Ayah dan Ibu)

2. Status : Keluarga Lengkap Ayah dan Ibu

3. Tanggal : 25 Agustus 2018

4. Pukul : 20:00

5. Tempat : Rumah RM

Person Tanya Jawab Kode

Peneliti

Ayah

Ibu

Bagaimana cara menanamkan

Pendidikan Agama Islam separti

Ibadah, Akhlak, Aqidah dan

Keimanan yang baik dalam keluarga?

“Masalah ibadah selalu saya ingtkan

apalagi dalam sholat, saya selalu

mengatakan kepada anak saya jangan

pernah peninggalkan sholatnya, kalau

akhlaq anak saya alhamdulillah sangat

penurut dan tidak pernah membantah

saya”.

“Anak saya selalu melaksanakan

sholat, tapi yang paling susah kalau di

bangun sholat subuh, itu biasanya

yang membuat saya sabar untuk

membangunkannya”.

Menanamkan

pendidikan

agama Islam

Peneliti

Ayah

Ibu

Siapa saja yang anda libatkan proses

Pendidikan Agama Islam dalam

keluarga?

“Saya melibatkan keluarga dan guru

ngajinya dalam proses Pendidikan

Agama Islam pada anak remaja saya”.

“Ya sama keluarga dan guru

mengajinya”.

Proses

pendidikan

agama Islam

Peneliti Faktor penghambat dan pendukung

Page 107: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

Ayah

Ibu

apa saja dalam memberikan

Pendidikan Agama Islam dalam

keluarga?

“Kalau penghambat tidak ada, paling

pas sholat subuh penghambatnya

karena susah di bangunin,

pendukungnya ya keluargasendiri”.

“Penghambatnya karena kerja yang

pulangnya tidak mesti jam berapa, itu

yang membuat penghambat karena

tidak bisa mengaji”.

Penghambat

dan

pendukung

memberikan

pendidikan

agama Islam

Peneliti

Informan

Apa peran orang tua dalam

memberikan Pendidikan Agama Islam

bagi anak remaja?

“Peran kami sebagai orang tua, ya

menasehati, memberikan arahan,

pengawasan, disiplin waktu terhadap

apa yang di lakukan anak saya”.

Peran orang

tua

Peneliti

Ayah

Ibu

Bagaimana cara anda dalam

mencegah anak remaja terhidar dari

kenakalan remaja? “Memberikan

pengawasan ekstra, karena pergaulan

dari luar yang saya takutkan, apalagi

disini masih dalam area bandungan”.

“Membatasi jam malamnya dan kalau

saya tidak boleh keluar melem”.

Cara

pencegahan

kenakalan

remaja

Peneliti

Ayah

Apa hambatan anda dalam mencegah

anak remaja terhindar dari kenakalan

remaja?

“Hambatanya ya kalau diluar

lingkungan, misalnya di tempat

kerjanya, anak saya berteman sama

Hambatan

pencegahan

kenakalan

remaja

Page 108: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

Ibu orang yang baik atau malah sama

teman yang selalu membawa

kejelekan pada anak saya”.

“Sama seperti bapaknya kalau di luar

rumah”.

Page 109: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

1. Nama Keluarga : AR (Ayah dan Ibu)

2. Status : Keluarga Lengkap Ayah dan Ibu

3. Tanggal : 26 Agustus 2018

4. Pukul : 14:00 WIB

5. Tempat : Rumah AR

Person Tanya Jawab Kode

Peneliti

Ayah

Ibu

Bagaimana cara menanamkan

Pendidikan Agama Islam separti

Ibadah, Akhlak, Aqidah dan

Keimanan yang baik dalam keluarga?

“Mengingatkan pada waktunya sholat

ya sholat, alhamdulillah anak saya tau

mana yang menjadi kewajibannya,

hanya kadang-kadang saja saya

mengingatkannya”.

“Walaupun dia sudah remaja tapi

kalau di rumah ataupun sudah pulang

kerja dia selalu membantu saya dalm

pekerjaan rumah meskipun dia anak

laki-laki, tidak malu untuk membantu

saya”.

Menanamkan

pendidikan

agama Islam

Peneliti

Ayah

Ibu

Siapa saja yang anda libatkan proses

Pendidikan Agama Islam dalam

keluarga?

“Ya keluarga, si mbah pakde budhe,

pas saya tidak rumah ya simbah yang

selalu mengingatkan dalam hal

sholat”.

“Simbahnya dan keluarga saya yang

lain kalau saya tidak lagi di rumah”.

Proses

pendidikan

agama Islam

Page 110: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

Peneliti

Ayah

Ibu

Faktor penghambat dan pendukung

apa saja dalam memberikan

Pendidikan Agama Islam dalam

keluarga?

“Masalah hp mesti yang menjadi

penghambatnya, soalnya kalau sudah

main hp suka lupa sama waktu,

keluarga dan lingkungan sangat

membantu saya dalam proses

Pendidikan Agama Islam anak saya”.

“Setuju dengan bapaknya, kalau sudah

pegeng hp jadi lupa semuanya”.

Penghambat

dan

pendukung

memberikan

pendidikan

agama Islam

Peneliti

Ayah

Ibu

Apa peran orang tua dalam

memberikan Pendidikan Agama Islam

bagi anak remaja?

“Memberikan contoh yang baik

terhadap anak remaja saya, soalnya

anak remaja fikirannya selalu labil

atau naik turun dalam melakukan

suatu hal, kadang tidak di fikir dulu itu

baik atau tidak buat dia”.

“Saya selalu menasehati dan

membimbing anak saya supaya tidak

pernah melakukan kesalahan yang bisa

merugikannya”.

Peran orang

tua

Peneliti

Ayah

Bagaimana cara anda dalam mencegah

anak remaja terhidar dari kenakalan

remaja?

“Kami sama anak tidak pernah

membatasi jarak, selalu terbuka dalam

segala hal, dan itu membuat anak

nyaman untuk bercerita dengan kami,

Cara

pencegahan

kenakalan

remaja

Page 111: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

Ibu komunikasi yang baik antara saya dan

anak saya itulah yang bisa membuat

anak saya tidak terkena kenakalan

remaja. “Kalaupun sudah pulang kerja

motor harus masuk dan kunci yang

membawa saya”.

Peneliti

Ayah

Ibu

Apa hambatan anda dalam mencegah

anak remaja terhindar dari kenakalan

remaja?

“Penghambatnya lingkungan luar”.

“Lingkungan luar”.

Hambatan

pencegahan

kenakalan

remaja

Page 112: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

1. Nama Keluarga : AT

2. Status : Keluarga Lengkap Ayah dan Ibu

3. Tanggal : 28 Agustus 2018

4. Pukul : 16:00 WIB

5. Tempat : Rumah AT

Person

Tanya Jawab Kode

Peneliti

Ayah

Ibu

Bagaimana cara menanamkan

Pendidikan Agama Islam separti

Ibadah, Akhlak, Aqidah dan

Keimanan yang baik dalam keluarga?

“Pendidikan Agama Islam sudah saya

pasrahkan semuanya pada guru

ngajinya, kecuali ibadah sholat, sholat

anak saya baik tidak pernah bolong,

saya juga selalu mengajarkan akhlaq

yang baik kepada anak saya, kalau

masalah aqidah dan keimanan sudah

di ajarkan oleh guru ngajinya”.

“Mengingatkan sholat itu yang paling

penting bagi saya”.

Menanamkan

pendidikan

agama Islam

Peneliti

Ayah

ibu

Siapa saja yang anda libatkan proses

Pendidikan Agama Islam dalam

keluarga?

“Keluarga terutama, saudara-

saudaranya dan teman-teman sebaya

yang sama-sama mengaji di

madrasah”.

“Guru mengaji dan kakak-kakanya”.

Proses

pendidikan

agama Islam

Peneliti

Faktor penghambat dan pendukung

apa saja dalam memberikan

Penghambat

Page 113: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

Ayah

Ibu

Pendidikan Agama Islam dalam

keluarga?

“Paling yang saya takutkan kalau

diluar rumah saja, tempat beribadah

dan guru mengajinya”.

“Kalau dia lagi tidak di rumah”.

dan

pendukung

memberikan

pendidikan

agama Islam

Peneliti

Informan

Apa peran orang tua dalam

memberikan Pendidikan Agama Islam

bagi anak remaja?

“Sebisa saya memberikan pendidikan

agama yang baik, yang penting

masalah sholat jangan sampai

ditinggalkan”.

Peran orang

tua

Peneliti

Ayah

Ibu

Bagaimana cara anda dalam

mencegah anak remaja terhidar dari

kenakalan remaja?

“Tentu pengawasan yang sangat

ekstra, anak perempuan kalau tidak

saya kasih pengawasan yang ekstra

takutnya malah nanti bisa membuat

anak saya terkena kenakalan remaja

contohnya seperti hamil duluan

sebelum menikah apalagi di

lingkungan yang tidak jauh dengan

wilayah bandungan”.

“Pengawasan yang ekstra untuk anak

saya, kalau habis ngaji pulang ya

pulang, alhamdulillah dia selalu

nurut”.

Cara

pencegahan

kenakalan

remaja

Peneliti

Ayah

Apa hambatan anda dalam mencegah

anak remaja terhindar dari kenakalan

remaja?

Hambatan

pencegahan

kenakalan

remaja

Page 114: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

Ibu “Ya ketika sedang di luar rumah

saja”.

“Di luar rumah”.

Page 115: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

1. Nama Keluarga : QZ (Ayah dan Ibu)

2. Status : Keluarga Lengkap Ayah dan Ibu

3. Tanggal : 26 Agustus 2018

4. Pukul : 17:15 WIB

5. Tempat : Rumah QZ

Person Tanya Jawab Kode

Peneliti

Ayah

Ibu

Bagaimana cara menanamkan

Pendidikan Agama Islam separti

Ibadah, Akhlak, Aqidah dan

Keimanan yang baik dalam keluarga?

“Berusaha memberikan pengertian

kepada anak remajanya, agama Islam

lebih banyak dari guru mengajinya,

mendidik anaknya dengan cara

nasehat dan dorongan, dalam masalah

akhlaq yang penting bagi saya adalah

sopan santun”.

“Ibadah selalu saya ingatkan untuk

selalu melaksanakannya, akhlak yang

baik kepada semua orang”.

Menanamkan

pendidikan

agama Islam

Peneliti

Ayah

Ibu

Siapa saja yang anda libatkan proses

Pendidikan Agama Islam dalam

keluarga?

“Saya melibatkan keluarga terutama,

kakek dan neneknya membantu saya

dalam memberikan pendidikan agama,

contohnya seperti sholat, kalau saya

tidak di rumah ya kakek dan neneknya

yang menasehati untuk sholat,

lingkungan sekitar dan guru ngajinya”.

Proses

pendidikan

agama Islam

Page 116: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

“Saya sendiri tentunya, keluarga,

lingkungan dan guru mengajinya”.

Peneliti

Ayah

Ibu

Faktor penghambat dan pendukung

apa saja dalam memberikan

Pendidikan Agama Islam dalam

keluarga?

“Penghambatnya ya teman-teman di

luar lingkungan, pendukungnya ya

keluarga sendiri”.

“Sama seperti bapaknya teman-teman

luar”.

Penghambat

dan

pendukung

memberikan

pendidikan

agama Islam

Peneliti

Ayah

Ibu

Apa peran orang tua dalam

memberikan Pendidikan Agama Islam

bagi anak remaja?

“Memberikan nasehat dan dorong agar

mereka tidak terjerumus kedalam

kenakalann remaja ataupun pergaulan

bebas, bisa menjaga diri dengan baik”.

“Memberikan pengawasan dan

membatasi pergaulannya”.

Peran orang

tua

Peneliti

Ayah

Ibu

Bagaimana cara anda dalam mencegah

anak remaja terhidar dari kenakalan

remaja?

“Saya memberikan pengawasan dalam

pergaulan anak saya, jam pulang juga

saya batasi, sebisa mungkin menjaga

anak remaja saya agar tidak

terjerumus dalam kenakalan remaja”.

“Pengawasi pergaulan dan membatasi

jam malemnya, saya mengijinkan

keluar malem kalau ada acara-acara

tertentu saja”.

Cara

pencegahan

kenakalan

remaja

Page 117: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

Peneliti

Ayah

Ibu

Apa hambatan anda dalam mencegah

anak remaja terhindar dari kenakalan

remaja?

“Kalau hambatannya ya membahas

masalah ekonomi”.

“Kalau saya pergaulan di luar”.

Hambatan

pencegahan

kenakalan

remaja

Page 118: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

1. Nama Keluarga : US (Ayah dan Ibu)

2. Status : Keluarga Lengkap Ayah dan Ibu

3. Tanggal : 26 Agustus 2018

4. Pukul : 18:00 WIB

5. Tempat : Rumah US

Person Tanya Jawab Kode

Peneliti

Ayah

Ibu

Bagaimana cara menanamkan

Pendidikan Agama Islam separti

Ibadah, Akhlak, Aqidah dan

Keimanan yang baik dalam keluarga?

“Ya saya mengingatkan pada

waktunya sholat hrus sholat, waktunya

mengaji di madrasah ya harus ngaji,

saya sebagai orang tua hanya bisa

memberi nasihat, bimbingan, motivasa

untuk anak saya”.

“Sebisa saya dalam memberikan

pendidikan agama Islam bagi anak

saya”.

Menanamkan

pendidikan

agama Islam

Peneliti

Ayah

Ibu

Siapa saja yang anda libatkan proses

Pendidikan Agama Islam dalam

keluarga?

“Keluarga dan guru mengajinya,

pendidikan agama lebih banyak

diberikan oleh guru mengajinya di

madrasah”.

“Keluarga, lingkungan dan ustadz-

ustadz yang ada”.

Proses

pendidikan

agama Islam

Page 119: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

Peneliti

Ayah

Ibu

Faktor penghambat dan pendukung

apa saja dalam memberikan

Pendidikan Agama Islam dalam

keluarga?

“Kalau di luar rumah soalnya saya

tidak tau anak saya bergaul dengan

siapa, teman-temannya baik tidak,

pada waktunya sholat, sholat apa

tidak, pendukungnya dari guru

mengaji dan ustadz-ustadz yang ada

disini”.

“Penghambatnya kalau pas ada acara

keluar kota dari sekolah yang biasanya

sering tidak mengaji”.

Penghambat

dan

pendukung

memberikan

pendidikan

agama Islam

Peneliti

Ayah

Ibu

Apa peran orang tua dalam

memberikan Pendidikan Agama Islam

bagi anak remaja?

“Sebagai orang tua harus berperan

dalam memberikan pendidikan agama

bagi anak remaja, karena di zaman

modern seperti ini jika anak tidak

dibekali dengan agama yang cukup

maka bisa terjerumus dalam pergaulan

bebas”.

“Memberikan pondasi yang baik

tentang agama, agar tidak terjerumus

dalam pergaulan bebas”.

Peran orang

tua

Peneliti

Ayah

Bagaimana cara anda dalam mencegah

anak remaja terhidar dari kenakalan

remaja?

“Pengawasan yang sangat ekstra,

kalau anak saya belum mesti saya cari,

Cara

pencegahan

kenakalan remaja

Page 120: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

Ibu

pernah habis ngaji jam 9 biasanya

udah pulang, ini sampai jam 10 malah

belum pulang, ya saya cari tapi

ternanyata di madrasah latihan

rebana”.

“Masalah pengawasan saya serahkan

pada bapaknya, karena bapaknya yang

sering mencari kalau belum pulang”.

Peneliti

Ayah

Ibu

Apa hambatan anda dalam mencegah

anak remaja terhindar dari kenakalan

remaja?

“Hambatanya untuk saat ini belum

ada”.

“Kalau pergi ke luar kota”.

Hambatan

pencegahan

kenakalan

remaja

Page 121: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

1. Nama Keluarga : AY (Ibu)

2. Status : Yatim

3. Tanggal : 26 Agustus 2018

4. Pukul : 19:00 WIB

5. Tempat : Rumah AY

Person Tanya Jawab Kode

Peneliti

Ibu

Bagaimana cara menanamkan

Pendidikan Agama Islam separti

Ibadah, Akhlak, Aqidah dan

Keimanan yang baik dalam keluarga?

“Ya sebisa saya mensehati, kalau

sudah saya nasehati tidak mau juga ya

sudah saya tidak bisa berbuat apa-apa

dalam masalah ibadah, walaupun

dalam hal ibadah anaka saya sangat

susah, tapi dalam hal akhlaq saya

selalu memberi contoh sopan santun

yang baik kepada keluarga dan

membantu keluarga ataupun orang

lain yang sedang butuh bantuan”.

Menanamkan

pendidikan

agama Islam

Peneliti

Ibu

Siapa saja yang anda libatkan proses

Pendidikan Agama Islam dalam

keluarga?

“Paling keluarga besar saya dan

saudara-saudaranya saja dalam proses

Pendidikan Agama Islam”.

Proses

pendidikan

agama Islam

Peneliti

Faktor penghambat dan pendukung

apa saja dalam memberikan

Pendidikan Agama Islam dalam

Penghambat

dan

pendukung

Page 122: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

Ibu

keluarga?

“Penghambatnya karena sudah

ditinggal bapaknya, pendukungnya

keluarga dan saudara-saudaranya”.

memberikan

pendidikan

agama Islam

Peneliti

Ibu

Apa peran orang tua dalam

memberikan Pendidikan Agama Islam

bagi anak remaja?

“Saya sendiri yang memberikan

pengertian dalam Pendidikan Agama

Islam anak remaja, selalu memberikan

nasehat-nasehat”.

Peran orang

tua

Peneliti

Ibu

Bagaimana cara anda dalam mencegah

anak remaja terhidar dari kenakalan

remaja?

“Ya pengawasan, terkadang anak saya

juga susah diatur itu yang membuat

saya khawatir tentang pergaulannya di

luar lingkungan, sebisa saya menjaga

agar tidak terjerumus dalam kenakalan

remaja”.

Cara

pencegahan

kenakalan

remaja

Peneliti

Ibu

Apa hambatan anda dalam mencegah

anak remaja terhindar dari kenakalan

remaja?

“Hambatannya sangat banyak,

pergaulan di luar lingkungan yang

sering menjadi penghambatnya”.

Hambatan

pencegahan

kenakalan

remaja

Page 123: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

1. Nama Keluarga : MD (Ibu)

2. Status : Yatim

3. Tanggal : 26 Agustus 2018

4. Pukul : 20:00 WIB

5. Tempat : Rumah MD

Person Tanya Jawab Kode

Peneliti

Ibu

Bagaimana cara menanamkan

Pendidikan Agama Islam separti

Ibadah, Akhlak, Aqidah dan

Keimanan yang baik dalam keluarga?

“Pendidikan Agama Islam saya

serahkan semuanya di guru

mengajinya, karena disitu anak saya

sudah belajar semuanya tentanga

agama Islam, anak remaja saya sudah

tau mana yang baik dan mana yang

buruk untuk dia, waktunya sholat ya

sholat, saya jarang menyuruhnya

untuk sholat”.

Menanamkan

pendidikan

agama Islam

Peneliti

Ibu

Siapa saja yang anda libatkan proses

Pendidikan Agama Islam dalam

keluarga?

“Si mbahnya, saudara-saudaranya dan

guru mengajinya”

Proses

pendidikan

agama Islam

Peneliti

Ibu

Faktor penghambat dan pendukung

apa saja dalam memberikan

Pendidikan Agama Islam dalam

keluarga?

“Hambatannya belum ada,

Penghambat

dan

pendukung

memberikan

pendidikan

agama Islam

Page 124: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

pendukungnya dari lingkungan sekitar

dan tema-teman mengajinya”.

Peneliti

Ibu

Apa peran orang tua dalam

memberikan Pendidikan Agama Islam

bagi anak remaja?

“Saya memberi nasehat-nasehat dan

dorongan agar tidak malas dalm

mengaji, memberikan contoh yang

baik-baik”.

Peran orang

tua

Peneliti

Ibu

Bagaimana cara anda dalam

mencegah anak remaja terhidar dari

kenakalan remaja?

“Waktunya pulang mengaji ya anak

saya pulang, tapi kalau tidak pulang

biasanya tidur di madrasah tempat

mengajinya”.

Cara

pencegahan

kenakalan

remaja

Peneliti

Ibu

Apa hambatan anda dalam mencegah

anak remaja terhindar dari kenakalan

remaja?

“Alhamdulillah hambatanya tidak ada

soalnya anak saya selalu nurut apa

yang saya perintah”.

Hambatan

pencegahan

kenakalan

remaja

Page 125: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

Gambar 1

Wawancara dengan RM

Gambar 2

Wawancara dengan AR

Page 126: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

Gambar 3

Wawancara dengan AT

Gambar 4

Wawancara dengan QZ

Page 127: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang

Gambar 5

Wawancara dengan US

Page 128: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang
Page 129: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang
Page 130: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang
Page 131: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang
Page 132: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang
Page 133: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang
Page 134: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA UNTUK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4647/1/SKRIPSI.pdf · 5. Teman-teman Pondok Pesantren Madrasah Diniyah Al-Ittihadurosyad yang