pendayagunaan tik untuk pembangunan
TRANSCRIPT
-
PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI (TIK) UNTUK PEMBANGUNAN BIDANG
PENDIDIKAN
DISUSUN OLEH:
FITRI WULANDARI
2015
-
iKATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai
PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) UNTUK
PEMBANGUNAN BIDANG PENDIDIKAN.
Say menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu, saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat di harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Pekanbaru, April 2015
Penulis
-
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................3
1.3. Tujuan .................................................................................................................................3
1.4. Manfaat Penulisan...............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................4
2.1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ........................................................4
2.2. Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ....................................5
2.3. Pemanfaatan Teknologi dalam Proses Komunikasi ................................................................9
2.4. TIK Sebagai Komunikasi Visual ..........................................................................................10
2.5. Kaitan Antara TIK dengan Pembangunan ............................................................................11
2.6. TIK Dalam Dunia Pendidikan...............................................................................................13
2.7. E-Learning sebagai Strategi Pembangunan Pendidikan Berbasis TIK.................................18
2.8. Kesenjangan Digital..............................................................................................................20
2.9. Strategi Komunikasi Pembangunan untuk Penerapan TIK dalam Dunia Pendidikan ..........21
BAB II PENUTUP................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................................24
-
1BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di abad modern ini, terutama pasca perang dunia kedua, bermunculan berbagai
penemuan baru sebagai akibat kemajuan teknologi yang berkembang pesat dan terjadi susul
menyusul. Teknologi memberikan manusia bermacam-macam kemudahan dalam melakukan
pekerjaan, dan lebih dari itu menjadikan kehidupan lebih menyenangkan dan lebih nyaman.
Perkembangan teknologi mendorong semakin berkembangnya teknologi komunikasi.
Kemajuan teknologi komunikasi diawali dengan penemuan transistor, kemudian berkembang
microhip, sistem komunikasi satelit, dan lain-lain yang telah membuat jarak bukan lagi suatu
halangan untuk berkomunikasi dengan yang lainnya. Laju perkembangan teknologi
komunikasi telah memperlancar arus informasi dari dan keseluruh penjuru dunia.
Kemajuan teknologi juga meningkatkan mobilitas sosial, mempermudah orang untuk
saling berhubungan. Pergaulan berlangsung berupa kontak-kontak pribadi diikuti oleh tukar
menukar gagasan dan pengalaman. Hubungan manusia dari satu bangsa dengan bangsa
lainnya semakin intensif dan dunia seolah-olah menjadi semakin sempit. Mc Luhan menyebut
dunia sekarang sebagai a global village (globalisasi).
Apalagi dengan adanya penemuan internet, masyarakat global dapat saling
berhubungan satu sama lain walau dalam jarak yang jauh, informasi dapat dengan mudah
disebarluaskan. Kemudahan akses informasi telah mengubah cara kita hidup, bekerja dan
bermain. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menandai pergeseran dari
produksi barang ke penciptaan ide. Pergeseran tersebut menunjukkan semakin pentingnya
peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi ekonomi dan masyarakat secara
keseluruhan.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang begitu pesat menyebabkan
diterapkannya banyak cara baru yang lebih efektif dan efisien dalam berbagai bidang. Proses
inilah yang membawa manusia ke dalam Masyarakat Informasi. TIK dapat digunakan untuk
menyediakan layanan yang lebih baik dan lebih adil, untuk memfasilitasi proses perencanaan
yang kompleks dan koordinasi antar berbagai sektor, serta memungkinkan berbagi informasi
-
2dengan lebih baik, serta monitoring aktivitas-aktivitas utama. TIK dapat digunakan untuk
memfasilitasi pendekatan terintegrasi dan solusi hemat biaya.
Menyadari hal ini, negara-negara di kawasan Asia Pasifik telah mengindikasikan
keinginan mereka untuk memanfaatkan TIK untuk Pembangunan. Beberapa area yang
menjanjikan untuk penerapan TIK adalah pengiriman obat-obatan penting, peningkatan akses
pendidikan dan peningkatan mutu pengajar, mendukung pengembangan pedesaan dengan
menyediakan sambungan langsung ke komunitas pertanian dan peternakan, serta
menciptakan sistem peringatan dini dan sistem mitigasi bencana bagi tempat-tempat yang
sensisitif terhadap bahaya alam. Oleh karenanya, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa
pencapaian target Millenium Development Goals (MDG) tidak dapat dilepaskan dari
penerapan TIK.
Hak atas pendidikan diakui sebagai sebuah hak dasar, tidak lain karena pendidikan
adalah sangat penting untuk memerangi kemiskinan dan berbagai bentuk kesenjangan dalam
masyarakat. Investasi pada pendidikan baik formal maupun non formal juga merupakan
bagian dari prioritas pembangunan. Bukti-bukti internasional memperlihatkan bahwa
pendidikan sangat dibutuhkan untuk pencapaian seluruh target Millenium Development
Goalss, dan tidak hanya yang terkait langsung dengan pendidikan. Akses terhadap pendidikan
menengah dan tinggi memungkinkan pembangunan sumber daya manusia, yang kelak akan
memunculkan inovasi dan pertumbuhan skala besar. Berkaitan dengan pengentasan
kesenjangan dijital, pendidikan adalah penting karena mampu menyediakan keahlian yang
dibutuhkan untuk menciptakan, mengadaptasi, dan memanfaatkan TIK. Kenyataannya,
pendidikan menjadi semakin penting untuk pemanfaatan TIK lebih lanjut.
Untuk itu, pendayagunaan TIK untuk pembangunan bidang Pendidikan perlu mendapat
perhatian penuh dari Pemerintah dan Stakeholders di berbagai Negara dan Indonesia
khususnya sebagai Negara berkembang untuk turut serta mensukseskan pembangunan dan
mencapai target Masyarakat Informasi Indonesia (MII). Selain itu, proses sosialisasi atau
difusi untuk penerapan TIK dalam dunia pendidikan menjadi bagian dari proses kesuksesan
pembangunan dalam bidang Pendidikan.
Untuk lebih jelasnya, dalam Makalah ini akan dijelaskan bagaimana Pendayagunaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk pembangunan bidang Pendidikan dan
proses difusi untuk penerapannya.
-
31.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat diambil beberapa rumusan
masalah yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta bagaimana
sejarah perkembangannya?
2. Apa kaitan antara Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan Pembangunan?
3. Bagaimana pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk
pembangunan dalam bidang Pendidikan?
4. Bagaimana strategi untuk penerapan TIK dalam dunia Pendidikan?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan diatas, maka tujuan dari penulisan
makalah ini adalah :
1. Menjelaskan tentang Pengertian dan Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK)
2. Menjelaskan kaitan antara Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan
Pembangunan
3. Menjelaskan tentang pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk
pembangunan dalam bidang Pendidikan
4. Menjelaskan tentang Strategi untuk penerapan TIK dalam dunia Pendidikan
1.4. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai sumber bacaan dan tambahan bagi semua pihak yang ingin mengetahui
Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Pembangunan
bidang Pendidikan
2. Sebagai bahan perbandingan dengan makalah lainyang mengangkat masalah yang
sama.
-
4BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Istilah Teknologi Informasi dan Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari konsep yang membangunnya, yakni konsep Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.
Teknologi informasi bisa didefinisikan sebagai pemanfaatan teknologi guna keperluan
pengolahan informasi. Hal ini senada dengan definisi yang dicantumkan Dictionary of
Information Technology yang menyebutkan bahwa teknologi informasi merupakan, the
acquisition, processing, storage and dissemination of vocal, pictorial, textual and numerical
information by a microelectronics-based combination of computing and telecommunications
... (Longley & Shain 2012: 164).
Istilah teknologi informasi juga disebutkan di dalam WordNet Glossary Universitas
Princeton sebagai suatu cabang ilmu teknik yang khusus berhubungan dengan teknik-teknik
pemanfaatan komputer dan perangkat telekomunikasi guna menerima, menyimpan dan
meneruskan suatu informasi.
Istilah teknologi komunikasi, lebih merujuk kepada prosespentransmisian/penyebaran informasi yang telah diolah. Munir (2008: 14) mengemukakan
bahwa teknologi komunikasi adalah perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari
hardware, software, proses dan sistem, yang digunakan untuk membantu proses komunikasi,
yang bertujuan agar komunikasi berhasil (efektif).
Berdasarkan penjabaran dari istilah teknologi informasi dan teknologi komunikasidi atas maka dapat dilihat sebuah diferensiasi dari kedua istilah tersebut. Teknologi informasi
lebih menekankan pada aspek pengolahan informasi agar menjadi efektif dan komunikatif.
Sedangkan istilah teknologi komunikasi lebih menitikberatkan pada segi
pentransmisian/penyebaran dari informasi yang telah diolah tersebut.
Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi
adalah suatu kegiatan pengolahan dan penyebaran informasi dengan menggunakan teknologi
komputasi elektronik agar menjadi suatu informasi yang efektif dan komunikatif guna
disampaikan/ditransmisikan kepada pihak-pihak yang membutuhkannya.
Senada dengan pernyataan di atas, Poverty Reduction Dictionary juga mencantumkan
definisi TIK sebagai,
Ways of finding, gathering, and manipulating information and then presenting
-
5or communicating it. ICT includes making computers and providing software,programming and communication services such as email and the internet.(Seafield Research and Development Services: 2012).
2.2. Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian
informasi (yang selanjutnya dikenal dengan istilah teknologi informasi), mulai dari gambar-
gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua, peletakan tonggak sejarah dalam bentuk
prasasti, sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang dikenal dengan nama internet.
1. MASA PRASEJARAH
a. Masa (.s/d 3000 SM)
Pada zaman dahulu kala sebelum manusia mengenal akan dunia teknologi dan
informasi, teknologi dan informasi pada zaman ini berfungsi sebagai suatu sistem untuk
pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal. Segala bentuk informasi yang mereka
dapatkan seperti tentang berburu, tentang binatang buruan, dan sebagainya mereka
gambarkan pada dinding-dinding gua. Pada zaman tersebut, mereka mulai melakukan
pengamatan tentang lingkungan tempat tinggal mereka, kemudian mereka gambarkan pada
dinding-dinding gua. Hal ini mereka lakukan sebab komunikasi mereka hanya sebatas pada
bentuk suara dan isyarat tangan. Perkembangan berikutnya diciptakannya sebuah alat yang
dapat menghasilkan suara atau bunyi-bunyian seperti kendang terompet yang dibuat dari
tanduk binatang atau isyarat asap sebagai lambang atau pertanda bahaya.
b. Masa 3000 SM
Pada zaman dahulu, bangsa Sumeria yang pertama kali menggunakan tulisan dengan
simbol-simbol yang dibentuk dari pictograf sebagai huruf. Simbol-simbol atau huruf-huruf
ini juga mempunyai bentuk bunyi yang berbeda (penyebutan), sehingga mampu menjadi
sebuah kata,kalimat dan bahasa.
c. Masa Sejarah (3000 SM s/d 1400-an M)
1) 2900 SM Pengunaan huruf hierogliph pada bangsa Mesir kuno.
Hierogliph adalah bahasa simbol dimana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yang
berbeda-beda. Saat symbol-simbol tersebut digabungkan menjadi satu kalimat, maka akan
-
6memiliki cara pengucapan dan arti yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa heirogliph ini
lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.
2) 500 SM Serat papyrus digunakan sebagai kertas.
Pada zaman ini, disekitar sungai Nil banyak ditumbuhi oleh pohon papyrus. Melihat
fakta tersebut mereka pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, Dari serat pohon papyrus
ini, mereka kemudian membentuk serat ini menjadi sebuah kertas yang dapat dijadikan
sebagai media untuk menulis ataupun media informasi yang lebih kuat dan fleksibel
dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya digunakan sebagai media
informasi.
3) 105 M Bangsa Cina menemukan kertas.
Kertas yang ditemukan bangsa Cina ini yaitu kertas yang kita kenal saat ini. Kertas ini
dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan dan
dikeringkan. Penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan
menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang
dengan sistem cap.
2. MASA MODERN (1400-an M HINGGA SEKARANG)
a. Tahun 1455
Johann Guntenberg pertama kalinya menggunakan mesin cetak untuk mencetak plat
huruf yang terbuat dari besi yang dapat diganti-ganti dalam bingkai yang terbuat dari kayu.
b. Tahun 1830
Augusta Lady Byron pertama kalinya menulis program komputer yang pertama di
dunia dengan bekerja sama dengan Charles Babbage. Untuk dapat merealisasikan ini, mereka
menggunakan mesin Analytical-nya. Alat tersebut didesain mampu memasukkan data,
mengolah data, dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini dikenal
sebagai bentuk komputer digital yang pertama walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis
daripada bersifat digital, mesin ini muncul 94 tahun sebelum komputer digital pertama
ENIAC 1 dibentuk.
c. Tahun 1837
Samuel Morse mengembangkan telegraf dan bahasa kode Morse bersama Sir Wiliam
Cook dan Sir Charles Wheatstone yang dikirim secara elektronik antara 2 (dua) tempat yang
-
7berjauhan melalui kabel yang menghubungkan kedua tempat tersebut. Pengiriman dan
penerimaan informasi ini mampu untuk dikirim dan diterima pada saat yang hampir
bersamaan waktunya. Penemuan ini memungkinkan informasi dapat diterima dan digunakan
secara luas oleh masyarakat tanpa dihalangi oleh jarak dan waktu.
d. Tahun 1861
Gambar bergerak yang diproyeksikan ke dalam sebuah layar besar pertama kali
digunakan sebagai cikal bakal film sekarang. Pada zaman dahulu proyektor ini berkembang
dengan sebutan layar tancap.
e. Tahun 1876
Pada zaman ini ditandai dengan tokoh Melvyl Dewey yang mengembangkan sistem
penulisan desimal.
f. Tahun 1877
Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan perangkat telepon yang digunakan pertama kali secara umum.
Edward Maybridge menemukan Fotografi dengan kecepatan tinggi.
g. Tahun 1899
Menggunakan system penyimpanan dalam tape (pita) magnetis yang pertama tetapi pada
zaman ini penyimpanan masih bersifat analog belum digital.
h. Tahun 1923
Zvorkyn pada zaman ini menciptakan tabung TV yang pertama.
i. Tahun 1940
Dimulainya pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi pada masa Perang
Dunia 2 yang dipergunakan untuk kepentingan pengiriman dan penerimaan dokumen-
dokumen militer yang disimpan dalam bentuk magnetic tape.
j. Tahun 1945
Vannevar Bush mengembangkan sistem pengkodean menggunakan hypertext. Pada zaman
ini penggunaan hypertext telah berkembang seiring dengan perkembangan desain website.
-
8k. Tahun 1946
Pada zaman ini teknologi komputer digital pertama di dunia ENIAC I mulai
dikembangkan walaupun belum begitu banyak pengguna tetapi teknologi komputer sudah
digunakan pada instansi-instansi tertentu.
l. Tahun 1948
Para peneliti di Bell Telephone mengembangkan transistor.
m. Tahun 1957
Jean Hoerni mengembangkan transistor planar. Teknologi ini dapat mengembangkan
jutaan bahkan milyaran transistor dimasukan kedalam sebuah keping kecil kristal silicon.
USSR (Rusia pada saat itu) meluncurkan Sputnik sebagai satelit bumi buatan pertama yang
bertugas sebagai mata-mata. Sebagai balasannya Amerika membentuk Advance Research
Projects Agency (ARPA) di bawah kewenangan Departemen Pertahanan Amerika untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dalam bidang pertahanan atau
militer.
n. Tahun 1972
Pada masa ini Ray Tomlinson menciptakan sebuah program E-mail pertama yang
digunakan untuk berkomunikasi pada jarak jauh dengan menggunakan teks. E-mail banyak
disebut sebagai surat elektronik.
o. Tahun 1973-1990
Istilah internet diperkenalkan dalam sebuah paper mengenai TCP/IP kemudian
dilakukan pengembangan sebuah protokol jaringan yang kemudian dikenal dengan istilah
TCP/IP yang dikembangkan oleh grup dari DARPA. Pada tahun 1981 National Science
Fondation mengembangkan Backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk
setiap institusi dalam pemerintahan. Kemudian pada tahun 1986 IETF mengembangkan
sebuah server yang berfungsi sebagai alat koordinasi diantaranya: DDN, DARPA,
ARPANET, dan Internet Gateway.
p. Tahun 1991- Sekarang
Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN dalam menanggulangi
biaya operasionalnya memungut bayaran dari para anggotanya. Pada tahun 1992 komunitas
internet pertama kali dibentuk, kemudian diperkenalkan dengan istilah World Wide Web
(WWW) oleh CERN. Pada tahun 1993, NSF membentuk interNIC dalam rangka untuk
-
9menyediakan jasa pelayanan internet menyangkut direktori dan penyimpanan data serta
database (oleh AT&T), jasa registrasi (oleh Network Solution Inc), dan jasa informasi (oleh
General Atomics/CERFnet). Pada tahun 1994 pertumbuhan internet melaju dengan sangat
cepat dan mulai merambah ke dalam segala segi kehidupan manusia. Tahun 1995, perusahaan
umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di Backbone.
2.3. Pemanfaatan Teknologi dalam Proses Komunikasi
Aplikasi teknologi komunikasi cenderung mengarah pada aspek pengelolaan proses
komunikasi, pemanfaatan media komunikasi baru, serta sistem transformasi atau manajemen
arus informasi. Kondisi yang mengakibatkan terjadinya pemanfaatan teknologi dalam
komunikasi ini diasumsikan merupakan salah satu akibat dari adanya difusi inovasi. Proses
komunikasi melalui komputer tidak hanya menuntut kemampuan membaca, tetapi juga
kemampuan mengetik. (Everet M. Roger, 1987: 40) Hal tersebut menunjukkan bahwa proses
komunikasi dengan melalui media komputer menurut keterampilan menggunakan media
komunikasi komputer dari individu, baik yang bertindak sebagai pengirim maupunn
penerima pesan.
Informasi yang di persiapkan dalam jumlah banyak untuk keperluan komunikasi yang
dinamis mudah dilakukan melalui penyimpanan data dalam bentuk basis data atau database
dalam komputer. Pool (1983) menyatakan bahwa informasi yang besar bisa diedit (diproses),
disimpan, ditransformasikan, dan dicari kembali dengan cepat serta tidak menutup
kemungkinan untuk dituangkan dalam kertas. (Everett M. Roger, 1987:40) Pendapat tersebut
memberikan arahan bahwa proses komunikasi dengan media komputer cenderung
memperoleh nilai efektifitas proses komunikasi.
Dalam tataran praktis, bahwa seorang komunikator harus mampu menggunakan hasil
adopsinya dari bidang teknologi. Everet M. Roger salah seorang tokoh komunikasi yang
banyak menggali dan mengenal serta mengembangkan penggunaan komunikasi bermedia
sangat menyarankan bahwa komunikasi akan lebih efektif jika media yang digunakan
mendukung pengolahan pesan.
Tingkat kesulitan daripada pengolahan pesan, atau proses penyampaian pesan sekalipun
sesuai dengan karakteristik informasi yang memiliki ciri-ciri Amount Speed, maka tidak
selamanya bisa diolah tanpa bantuan teknologi. Dengan kehadiran media-media pengolah
data dan informasi, yang juga mampu menghasilkan data dan informasi berteknologi tinggi,
-
10
maka itulah yang harus dipahami, dikuasai dalam penggunaannya oleh seorang operator,
komunikator, atau user pada umumnya.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, maka produk teknologi
informasi dan komunikasi pun bermunculan begitu cepat. Disinilah para calon komunikator
dan juga para calon komunikan hendaknya mampu mengikuti bahkan menguasai
perkembangannya. Kondisi ini pasti harus dan akan menimpa ketika suatu proses komunikasi
akan belangsung.
Penggunaan teknologi pada dasarnya tidak terbatas pada penggunaan teknologi dalam
arti produk teknologi, pada dasarnya kemampuan seseorang dalam menggunakan suatu
prosedur komunikasi, atau prosedur suatu alat, dan menerapkannya pada suasana komunikasi
tertentu, dan tanpa menggunakan alatnya , ia pun sudah menunjukkan sebagai komunikator
yang menguasai penggunaan teknologi. Namun, hal itu jika dilihat dari kadar
keteknologiannya masih berada pada tataran penggunaan teknologi sebagai ide untuk proses
kelancaran komunikasi yang dilakukan oleh individu yang bersangkutan.
2.4. TIK Sebagai Komunikasi Visual
Efek visual dewasa ini menjadi salah satu tren garapan dalam bidang komunikasi
maupun teknologi komunikasi yang diadopsinya. Banyak gerakan, kesan, atau matra
sekalipun telah diproduk melalui prosedur teknologi komunikasi tertentu sesuai dengan
kebutuhan konsumen.
Komunikasi visual sendiri dapat diartikan sebagai suatu cabang dari ilmu komunikasi
yang mempelajari desain, proses dan efek, serta fenomena dari komunikasi yang berlangsung
dalam kehidupan manusia yang menekankan pada unsur pesan visual. Yang menjadi tugas
pokok dalam komunikasi visual ini yaitu bagaimana pesan-pesan dapat diproduk , diproses,
dan ditampilkan secara visual. Dengan demikian, pesan dalam bentuk visual inilah yang
menjadi tugas pokok dari komunikasi visual.
Dalam perkembangannya, maka komunikasi visual sangat banyak dipengaruhi oleh
paradigma teknologi komunikasi dan informasi. Sebagaimana banyak dirasakan bahwa
kecenderungan proses komunikasi yang menarik, khususnya komunikasi yang memiliki
sasaran audiens banyak, maka kita akan cenderung melirik komunikasi secara visual. Sebagai
missal komunikasi dengan menggunakan media televise, Koran, majalah, iklan dan
sebagainya maka disitu akan ditemukan unsure-unsur pengemasan pesan yang menarik yang
disajikan dalam bentuk visual. Kekuatan pesan visual inilah yang menjadi perhatian khusus
-
11
ketika seseorang harus menampilkannya sehingga mampu menghasilkan efek yang
diharapkan muncul dari audien yang menjadi sasaran pesan visual yang dimaksud. Berikut
adalah prinsip pesan visual, yaitu : a) menunjukkan nilai-nilai kreatif, b) komunikatif, c)
efisien dan efektif, d) indah/estetis.
Adapun unsure-unsur yang diperhatikan dalam sebuah pesan visual , yaitu : desain
pesan, isi pesan dan appeal pesan. Ketiga unsure ini merupakan kekuatan pokok dimana
pesan secara visual akan mampu memberikan makna dan arti bagi audien yang
memungkinkan akan ditunjukkannya dalam bentuk perilaku-perilaku, sikap-sikap tertentu
sebagai bentuk efek yang muncul.
Dalam perkembangannya, komunikasi visual dengan kekuatan pesan visualnya ini telah
banyak memegang peranan penting dalam perubahan dunia komunikasi, khususnya
komunikasi public, komunikasi bermedia, dan entertainment serta dunia hiburan. Salah satu
unsure pokok yang menyebabkan komunikasi visual ini cepat berkembang, yaitu disebabkan
oleh kemampuannya untuk mengadopsi teknologi informasi dan komunikasi.
2.5. Kaitan Antara TIK dengan Pembangunan
Teknologi memberikan manusia berbagai kemudahan dalam melakukan pekerjaan,
bahkan menjadikan kehidupan menyenangkan dan lebih nyaman. Berkat penemuan baru di
bidang teknologi, manusia dapat menggali dan melakukan eksplorasi sumber-sumber
kekayaan alam, termasuk sumber-sumber energy yang penting bagi peningkatan
kesejahteraan manusia. Pada satu sisi, kemajuan teknologi berimplikasi pada penemuan
bentuk dan jenis teknologi komunikasi yang cepat dan praktis, dan pada sisi lain, bentuk dan
cara berkomunikasi pun ikut berubah. Kemajuan tersebut telah mendorong perubahan
ekonomi dan social masyarakat yang mempengaruhi perilaku manusia. Mulai dari
pemanfaatan waktu, tenaga, agenda kerja, belajar, birokrasi, dan lain-lain.
Dengan kemajuan teknologi, memungkinkan manusia mempermudah, dan
mempercepat proses penyimpanan, penelusuran, pendistribusian, dan pemanfaatan informasi
tanpa dibatasi ruang dan waktu. Misalnya, perkembangan di bidang teknologi elektronika,
sebagai cikal bakal teknologi informasi dan komunikasi, membuktikan manusia sudah
mampu mengembangkan kemampuan akalnya. Hal ini telah memperlancar arus informasi
dan hubungan dari dan ke seluruh penjuru dunia sehingga membuat jarak bukan lagi suatu
halangan dalam berkomunikasi. Kemajuan teknologi juga meningkatkan mobilitas social,
serta mempermudah orang untuk saling berhubungan. Pergaulan berlangsung berupa kontak-
-
12
kontak pribadi diikuti oleh pertukaran gagasan dan pengalaman. Hubungan manusia dari satu
bangsa dengan bangsa lainnya menjadi semakin intensif dan dunia seolah-olah menjadi
semakin sempit.
Dari sudut pandang pembangunan, kemajuan dan ketersediaan teknologi baru di bidang
informasi dan komunikasi, dapat dilihat dari dua sisi. Pertama, bagaimana akibat kemajuan
tersebut dapat meningkatkan kehidupan sebagian besar masyarakat. Kedua, bagaimana
teknologi informasi dan komunikasi dapat dieksploitasi oleh Negara-negara berkembang
untuk mendapatkan akses ke pasar dunia dan masyarakat desa bisa memanfaatkannya untuk
menciptakan lowongan kerja dan memasarkan produk mereka lebih efektif.
Menurut Manuel Castel (1998) dalam Nasution (2004), jika hanya teknologi tersebut
tidak akan memecahkan problema social. Namun, ketersediaan dan penggunaan teknologi
komunikasi dan informasi merupakan suatu prasyarat untuk pembangunan ekonomi dan
social. Singkatnya, akses teknologi menjadi semakin berdaya kuasa memuluskan program
pembangunan yang direncanakan. Percepatan perkembangan teknologi komunikasi yang
terus menerus, mendorong keseluruhan sistem komunikasi ke dalam proses kegoncangan
yang terus menerus (Pool, 1974). Pemakaian teknologi baru menuntut keahlian dan
keterampilan baru sehingga keterampilan lama tidak berguna atau kurang relevan lagi. Untuk
melahirkan dan mengembangkan keahlian serta keterampilan baru, dituntut adanya sistem
pendidikan yang baru pula. Sejalan dengan itu, restrukturisasi akan terjadi dalam berbagai
kehidupan masyarakat.
TIK dapat digunakan untuk memfasilitasi pendekatan terintegrasi dan solusi hemat
biaya dalam sektor-sektor kunci pembangunan, seperti pengentasan kemiskinan, pendidikan,
pelayanan kesehatan, manajemen sumber daya alam serta penanganan bencana. TIK, pada
dasarnya, menyentuh banyak bidang dan penerapannya dapat multinsektoral dan multi
cabang. Sebagai contoh, penerapan TIK untuk pengentasan kemiskinan bisa jadi berfokus
kepada penyediaan lebih banyak peluang untuk mendapatkan penghasilan, namun TIK juga
sekaligus dapat membantu mengantarkan kaum wanita ke dalam arus kegiatan ekonomi,
dengan demikian lebih dari satu tujuan pembangunan dapat ditangani secara bersamaan.
Namun demikian, untuk keperluan diskusi, bagian ini menggambarkan berbagai penerapan
TIK dengan referensi khusus terhadap peran mereka dalam membantu mencapai tujuan atau
target pembangunan yang spesifik. Tujuan-tujuan tersebut dibagi ke dalam sektor-sektor
pembangunan.
-
13
Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Teknologi Informasi dan Komunikasi: Strategi Peduli Kemiskinan)
2.6. TIK Dalam Dunia Pendidikan
Hak atas pendidikan diakui sebagai sebuah hak dasar, tidak lain karena pendidikanadalah sangat penting untuk memerangi kemiskinan dan berbagai bentuk kesenjangan dalam masyarakat. Namun demikian, kesenjangan sosial dan ekonomi telah menciptakan situasi dimana mayoritas anak-anak di dunia tidak mendapatkan hak dasar ini. Bagi negara-negara berkembang, tantangannya ialah bagaimana menyediakan pendidikan berkualitas untuk semua sembari menghadapi kelangkaan sumber daya, yang mana dalam sektor pendidikan
-
14
tercermin dengan sangat kurangnya ruang kelas, buku, guru, dan lain-lain. TIK memiliki peranan yang penting untuk menghadapi tantangan ini. Lebih spesifik lagi, TIK dapat menyediakan akses terhadap sumber daya sekolah dan pendidikan, meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran, serta memperbaiki efisiensi administratif dan instruksional(lihat table 1)
Tabel 1. Peluang dan Manfaat TIK dalam Pendidikan
TIK dapat dan telah dipergunakan untuk menyediakan akses terhadap pendidikan bagi
siapa saja, dengan alasan kemiskinan, keterbatasan fisik, letak geografis, gender, konflik,
komitmen pekerjaan atau batasan kebudayaan, tidak dapat bersekolah. Sebagai contoh,
televisi dan radio telah digunakan di negara-negara seperti Cina dan Meksiko untuk
menyampaikan instruksi kelas kepada anak-anak dan pemuda di daerah terpencil.
Karena penggunaan TIK memerlukan tingkat melek komputer tertentu, penggunaan
TIK pada awalnya dipromosikan dalam sektor pendidikan sebagai alat bantu untuk
mendukung pendidikan tinggi. Pendidikan jarak jauh telah meningkatkan akses terhadap
pendidikan tinggi terutama di negara-negara dengan populasi tinggi. Saat ini program
pendidikan jarak jauh disampaikan secara on-line, dalam bentuk elearning. Akan tetapi,
kesenjangan dijital membatasi pencapaian program ini karena hanya dapat diakses oleh
mereka yang memiliki dana, infrastruktur, serta kemampuan untuk menggunakannya. Untuk
mengatasi kekhawatiran tersebut, negara-negara kecil yang tergabung dalam Commonwealth,
khususnya yang berasal dari kawasan Pasifik, telah membentuk aliansi dengan negara-negara
tanpa perairan untuk membentuk sebuah universitas virtual yang secara spesifik memenuhi
kebutuhan mereka sekaligus memaksimalkan penggunaan teknologi. Hasilnya adalah Virtual
University for Small States of the Commonwealth (VUSSC).
TIK juga dapat diterapkan yaitu pendidikan non formal yang saat ini adalah bagian dari
konsep pendidikan seumur hidup dimana pemuda dan orang dewasa diharapkan menambah
dan memelihara keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk beradaptasi dalam
lingkungan yang terus berubah. Di Negara-negara berkembang, program melek huruf adalah
-
15
komponen utama dari pendidikan non formal dan kebanyakan program ini terus menerus
dilangsungkan dengan tatap muka.
Dampak TIK dalam pendidikan sangat penting seperti juga dampaknya dalam
mendukung praktek bisnis di seluruh dunia. Bahkan sebuah survei terhadap
usahausahannasional menunjukkan bahwa penggunaan TIK dalam pendidikan sama luasnya
dengan keberagamannya. Perencana dan penyusun kebijakan pendidikan yang dulu sangat
skeptis sekarang ingin mengetahui bagaimana TIK dapat meningkatkan akses terhadap
kesempatan pendidikan, seberapa besar biayanya, serta apa dampaknya terhadap kualitas
pendidikan. Penting untuk dipahami bahwa TIK bukan solusi dari semua permasalahan yang
dihadapi sistem pendidikan. Terlebih lagi, keuntungan potensial dari TIK sepertinya akan
disadari ketika TIK diperkenalkan dalam konteks reformasi sistem dalam praktek dan
kebijakan pendidikan. Capaian pembelajaran sebenarnya serta peningkatan dari sistem
pendidikan hanya akan terjadi apabila seluruh elemen pendidikan berubah, dari praktek dan
kebijakan, hingga para guru, murid dan pihakpihak lainnya secara bersama-sama.
2.6.1.Peranan TIK dalam Dunia Pendidikan
Kebutuhan pemanfaatan TIK di dalam dunia pendidikan adalah mutlak untuk diadakan
guna kepentingan peningkatan kualitas pembelajaran. Abdulhak (2010: 4) mengemukakan
bahwa secara garis besar TIK memiliki empat peranan sebagai berikut:
1. Memperluas akses pendidikan
TIK dapat membuka akses yang lebih luas terhadap pendidikan. Dengan TIK, kegiatan
pembelajaran tidak terbatas lagi pada dinding-dinding ruang kelas, akan tetapi dapat
berlangsung di mana saja dan kapan saja asal peserta didik yang bersangkutan terhubung ke
internet. Contohnya, aplikasi TIK seperti distance education (pendidikan jarak jauh) telah
memberi kesempatan kepada mereka yang misalnya waktunya terbatas karena pekerjaan
menjadi tetap bisa mengikuti pendidikan dengan bantuan teknologi.
2. Meningkatkan efisiensi pendidikan
Efisiensi dalam bidang pendidikan berarti sebuah pendidikan bisa tersampaikan dengan
kualitas terbaik dan menuju hasil yang optimal tanpa biaya yang mahal. Pemanfaatan TIK
memungkinkan hal itu terjadi. Melalui pemanfaatan TIK, peserta didik dapat melakukan
kegiatan akademik sesuai dengan tuntutan kurikulum walaupun mereka tidak menghabiskan
waktunya di kelas. Selain itu bagi siswa yang memiliki disiplin diri dan motivasi belajar yang
tinggi, pemanfaatan TIK dapat mempercepat proses untuk mencapai tingkat penguasaan, dan
-
16
memperluas pilihan belajar sesuai dengan kemampuan dan kondisi diri peserta didik melalui
kegiatan belajar mandiri (self learning) (Abdulhak 2010: 4).
3. Memperbaiki proses belajar mengajar
TIK dengan segala potensi dan kemampuannya dalam menyajikan materi yang variatif
dalam berbagai format mampu mengantarkan proses belajar mengajar yang lebih baik guna
memberikan hasil belajar yang lebih optimal pada diri peserta didik. Sudah menjadi
pengetahuan umum bahwa bila dibandingkan dengan mengikuti pembelajaran konvensional
tatap muka dan ceramah yang monoton di dalam kelas, peserta didik akan lebih memiliki
ketertarikan untuk belajar melalui penggunaan media yang bisa mengantarkan beragam
format seperti gambar, suara, video, animasi, atau program interaktif. Selain itu Haddad &
Jurich dalam Abdulhak (2010: 5) juga mengemukakan bahwa,
... TIK memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikanmelalui peningkatan motivasi, memfasilitasi penguasaan keterampilan dasar,membantu meningkatkan inkuiri dan eksplorasi, serta menyiapkan individuuntuk dunia yang dikendalikan oleh teknologi.
Dalam pemanfaatannya, TIK diharapkan bisa menghasilkan suatu kegiatan
pembelajaran efektif yang dapat mendorong keingintahuan intelektual siswa dan yang
menyenangkan sehingga mendorong siswa untuk berperan aktif dalam proses pembentukan
pengetahuannya.
4. Memperbaiki sistem pengelolaan
Dalam hal manajemen dan administrasi pendidikan, TIK dapat dipergunakan untuk
membantu mengelola dan mengolah data-data pendidikan dan pembelajaran, seperti keadaan
peserta didik dan pengajar, hasil penilaian peserta didik, keuangan, keadaan sarana dan
prasarana suatu lembaga pendidikan dll. Hal ini dilakukan demi menghasilkan suatu lembaga
pendidikan dan kegiatan pembelajaran yang berkualitas yang mampu menyediakan data
pendidikan yang akurat, mudah dipergunakan, serta dapat diperoleh dengan tepat waktu.
2.6.2.Pemanfaatan TIK oleh Lembaga Pendidikan
Pemanfaatan TIK untuk pendidikan yang telah diterapkan dapat dikategorikan menjadi
tiga kelompok, yaitu:
Kelompok pertama adalah memanfaatkan computer untuk menyampaikan materi pengajaran itu sendiri yang biasanya dikenal dengan istilah Computer Assisted
-
17
Instructional atau Computer-Based Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini,
informasi (materi belajar) yang hendak disampaikan kepada peserta ajar dikemas dalam
suatu perangkat lunak. Peserta ajar kemudian dapat belajar atau dengan cara
menjalankan program atau perangkat lunak tersebut di computer.
Kelompok kedua adalah pendistribusian materi ajar melalui jaringan internet. Materi ajar dapat dikemanl dalam bentuk webpage, ataupun program belajar interatif.
Kelompok ketiga adalah sebagai media komunikasi dengan pakar atau narasumber, atau peserta didik yang lain. Komunikasi dapat digunakan untuk menanyakan hal-hal yang
tidak bisa dimengerti, atau mengemukakan pendapat supaya dapat ditanggapi oleh
peserta lain.
2.6.3.Pendidik dalam Memanfaatkan TIK
Penerapan penting TIK di bidang pendidikan untuk negara-negara berkembang adalah
pengembangan guru. TIK merupakan sarana penting untuk melatih guru secara massal yang
sangat dibutuhkan untuk memenuhi tantangan akan penyediaan pendidikan untuk semua. Dan
karena mereka adalah kunci penerapan TIK yang efektif di ruang kelas, para guru perlu
mengembangkan keahlian teknis dan pedagogi yang diperlukan untuk pengajaran dan
pembelajaran berbantuan TIK. Hal ini menjadi sangat penting dalam era ekonomi berbasis
pengetahuan dimana tujuan pendidikan telah bergeser dari yang dulunya mengembangkan
penguasaan keahlian dan ilmu pengetahuan tertentu menjadi peningkatan keahlian abad 21 pemikiran kritis, melek informasi, pemecahan masalah, pembelajaran kolaboratif,
kemampuan mempelajari pengetahuan baru serta mengaplikasikan pengetahuan tersebut pada
situasi baru.
Kesuksesan TIK untuk pendidikan sangat dipengaruhi oleh kesuksesan pelatihan para
guru untuk bekerja di lingkungan yang didukung TIK bahkan sebelum komputer ditempatkan
di sekolah-sekolah.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan pendidik dalam pemanfaatan TIK, yaitu:
Penekanan kepada kepada pendidik agar mereka memiliki kemampuan untuk menggunakan TIK.
Mengikutsertakan TIK dalam pemberian tugas kepada peserta didik. Pendidik dapat menugasi peserta didik untuk mencari bahan atau topic pembelajaran
dibawah pengawasannya.
-
18
Pendidik dapat menugasi peserta didik untuk mengumpulkan informasi tertentu dari internet serta menyusun laporan tertulis.
Pemanfaatan computer dalam proses belajar mengajar.
2.7. E-Learning sebagai Strategi Pembangunan Pendidikan Berbasis TIKPertumbuhan pembelajaran jarak jauh dipicu oleh kebutuhan negara-negara miskin
untuk merapatkan kesenjangan pendidikan terhadap negara-negara kaya. Menurut UNESCO,
hanya 3% anak muda-usia di kawasan Sub-Sahara Afrika dan 7% di kawasan Asia mengikuti
salah satu bentuk pendidikan menengah yang ada. Bandingkan data itu dengan 58% di negara
maju secara keseluruhan, dan 81% di Amerika Serikat. Negara-negara berkembang
memandang investasi ke dalam program-program jarak jauh sebagai cara untuk
menyekolahkan anak dalam jumlah yang lebih banyak, tetapi dengan biaya yang lebih
sedikit. UNESCO dan Bank Dunia melaporkan bahwa di 10 lembaga pendidikan jarak jauh di
duniakebanyakan berada di Dunia Ketigarata-rata biaya sekolah tiap anak hanyalah
sepertiga dari biaya sekolah biasa di negara yang sama.
Pembelajaran jarak jauh tampaknya menjadi perintis bagi e-learning, tetapi keduanya
tidaklah sama, dan transisi dari bentuk yang pertama ke bentuk yang berikutnya cukup
menantang.
E-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi pendidikan
dalam bentuk elektronik. Pengertian ini sejalan dengan huruf E pada kata E-Learning yang
berarti Elektronik. Pengertian e-learning sendiri sebenarnya sangat luas, namun istilah e-
learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat transformasi proses belajar
mengajar yang ada di sekolah atau kampus ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh
teknologi internet. Dalam teknologi e-learning, semua proses belajar mengajar yang biasa
didapatkan di dalam sebuah kelas dilakukan secara live namun virtual. Artinya pada saat
yang sama seorang pendidik mengajar di depan sebuah komputer yang ada di suatu tempat.
Banyak ahli yang menguraikan pengertian e-learning dari berbagai sudut pandang.
Salah satunya adalah Hartley yang mendefinisikan e-learning sebagai suatu jenis cara belajar
mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan
media internet, intranet, atau media jaringan komputer lainnya. E-learning merupakan upaya
menghubungkan pembelajar (peserta didik) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan
namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi, atau berkolaborasi secara langsung
(synchronous) maupun secara tidak langsung (asynchronous). Jadi, e-learning adalah bentuk
-
19
pembelajaran/pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan
informasi.
Gagasan yang muncul dalam penerapan sistem e-learning adalah untuk peningkatan
kualitas proses pembelajaran itu sendiri dengan menerapkan teknologi informasi dan
komunikasi yang terus berkembang secara cepat.
Telah kita ketahui kemajuan suatu bangsa salah satu indikatornya, dapat dilihat dari
perkembangan dunia pendidikan pada bangsa tersebut. Kemajuan pendidikan juga
menggambarkan tingkat tingginya kebudayaan suatu bangsa. Kemajuan pendidikan juga akan
berpengaruh signifikan terhadap kemajuan suatu bangsa, khususnya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Demikian pula sebaliknya kemajuan suatu bangsa berpengaruh
cukup signifikan pula terhadap pendidikannya.
Berikut ada beberapa manfaat dari e-learning, yaitu:
E-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran dilakukan dari mana saja.
E-learning memberikan kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajarnya.
Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja Mengurangi biaya perjalanan Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas Adanya peningkatan interaksi mahasiswa dengan sesamanya dan dengan dosen Terbentuknya komunitas pembelajar yang saling berinteraksi, saling memberi dan
menerima serta tidak terbatas dalam satu lokasi
Meningkatkan kualitas dosen karena dimungkinkan menggali informasi secara lebih luas dan bahkan tidak terbatas
E-learning yang dikembangkan secara benar akan efektif dalam meningkatkan kualitas lulusan dan kualitas perguruan tinggi.
Guru atau dosen akan lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun model pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat
dengan efisien mengontrol kegiatan belajar siswanya
Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku) Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas
-
20
Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan
2.8. Kesenjangan Digital
Ketimpangan dan perbedaan akibat ketidakseimbangan pertumbuhan TIK dan
telekomunikasi telah menciptakan apa yang disebut dengan kesenjangan dijital. Kesenjangan
dijital sebenarnya terdiri dari beberapa kesenjangan. Ada kesenjangan teknologi "perbedaan
besar dalam infrastruktur" dan atau "kesenjangan konten" seperti adanya begitu banyak
informasi berbasis web tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang sebenarnya. Dan
hampir 70 persen situs web di dunia berbahasa Inggris, diantara begitu banyaknya pandangan
dan bahasa lokal. Ada pula kesenjangan gender, dimana perempuan kurang begitu menikmati
akses ke teknologi informasi dibandingkan para lelaki. Ini seperti halnya antara negara kaya
dan negara miskin.
Istilah "kesenjangan dijital digunakan untuk menggambarkan kesenjangan antara masyarakat yang memiliki dengan yang tidak memiliki sumber daya untuk berpartisipasi
dalam ekonomi pengetahuan. Pada dasarnya hal ini menunjukkan gejala akan ketidaksetaraan
yang lebih jauh seperti dalam hal gender, pendapatan, pembangunan dan buta huruf. Seperti
yang dinyatakan The Economist".
Dibandingkan negara-negara maju, di negara miskin lebih sedikit orang yang memiliki
komputer dan mempunyai akses ke internet, dikarenakan mereka terlalu miskin atau dalam
kondisi buta huruf, atau karena punya kebutuhan lain yang lebih mendesak seperti makanan,
kesehatan, dan keamanan.Di waktu yang bersamaan, kesenjangan dijital berdampak pada kesenjangan sosial.
Menurut Chen dan Wellman, "individu, kelompok sosial dan negara yang berada di
kelompok yang salah dalam kesenjangan dijital dapat terkucilkan dari ekonomi pengetahuan.
Dengan kata lain, jika kesenjangan yang telah ada sebelumnya membuat orang tidak dapat
menggunakan komputer dan Internet, kesenjangan ini dapat meningkat karena Internet
semakin diperlukan untuk mencari pekerjaan, mencari informasi, dan terlibat dalam kegiatan
sipil maupun kewirausahaan.Dengan demikian, mengatasi kesenjangan dijital lebih dari hanya sekedar membuat
teknologi informasi tersedia. Termasuk didalamnya adalah menggunakan TIK untuk
mengatasi dan mengurangi kesenjangan di berbagai sektor dalam rangka pencapaian MDG.
Kesenjangan tidak akan hilang dengan sendirinya; tidak bisa diserahkan begitu saja
kepada evolusi teknologi semata. Harus ada sebuah kebijakan pembangunan yang
berkonsentrasi pada strategi pengentasan kemiskinan diiringi kebijakan TIK untuk
Pembangunan yang jelas sebagai prakondisi untuk penyediaan infrastruktur, institusi, dan alat
bantu untuk mempersempit kesenjangan dijital dan promosi akses universal. Strategi dengan
-
21
semata-mata menganggarkan pada infrastruktur TIK dan mengesampingkan prioritas
pembangunan lainnya bisa menjadi kontraproduktif.
Beberapa negara masih perlu mengatasi masalah yang lebih fundamental bagi
pembangunan ekonomi, seperti perbaikan infrastruktur, pembukaan pasar, menghilangkan
monopoli telekomunikasi, penetapan peraturan dan penegakan hukum yang efektif, serta
penyediaan pendidikan untuk semua. Negara-negara yang mengabaikan masalah-masalah
seperti ini demi penyediaan akses Internet dan komputerisasi bisa berakhir dengan menyia-
nyiakan sumber daya untuk memanfaatkan TIK. Dengan kata lain, upaya untuk
menjembatani kesenjangan dijital harus diarahkan menuju pengadaan akses universal sambil
menciptakan peluang untuk pemanfaatan TIK di level komunitas.Untuk mengatasi kesenjangan dijital dan mewujudkan potensi TIK untuk pembangunan
inklusif sosial-ekonomi di kawasan, penyusun kebijakan di negara berkembang perlu
menentukan prioritas, menyusun kebijakan, memformulasikan kerangka kerja hukum dan
peraturan, mengalokasikan dana, dan memfasilitasi kemitraan yang memajukan sektor
industri TIK dan mengembangkan keterampilan TIK di masyarakat. Seperti tertuang dalam
Rencana Aksi WSIS, "... setiap orang semestinya mendapatkan kesempatan untuk
memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memahami, berpartisipasi,
dan merasakan manfaat dari Masyarakat Informasi (Information Society) dan Ekonomi
Pengetahuan (Knowledge Economy)". Sampai saat ini, Rencana Aksi tersebut menyerukan
kerjasama regional dan internasional untuk peningkatan kapasitas dengan menekankan
kepada penyediaan besar-besaran akan ahli-ahli dan profesional TI.
2.9. Strategi Komunikasi Pembangunan untuk Penerapan TIK dalam Dunia PendidikanStrategi TIK menggabungkan sejumlah kegiatan melalui suatu tim implementasi,
termasuk:
Menyebarluaskan strategi TIK untuk mengurangi kemiskinan ke masyarakat setempat
yang berkepentingan;
Menyelenggarakan konsultasi partisipatori dan latihan-latihan peningkatan kesadaran
dengan lembaga-lembaga di tingkat nasional dan lokal;
Mempromosikan pemakaian TIK untuk meningkatan ke pihakpihak setempat yang
berkepentingan;
Membangun/Membina Pemimpin yang Sadar TIK
Melakukan kampanye di media.
-
22
Melalui langkah-langkah strategi diatas, TIK dapat disosialisasikan dan dapat
disebarluaskan serta dikembangkan untuk tujuan pembangunan dalam bidang Pendidikan.
Aplikasi teknologi komunikasi cenderung mengarah pada aspek pengelolaan proses
komunikasi, pemanfaatan media komunikasi baru, serta sistem transformasi atau manajemen
arus informasi. Kondisi yang mengakibatkan terjadinya pemanfaatan teknologi dalam
komunikasi ini diasumsikan merupakan salah satu akibat dari adanya difusi inovasi.
-
23
BAB III
PENUTUP
3.1. KesimpulanTeknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu kegiatan pengolahan dan
penyebaran informasi dengan menggunakan teknologi komputasi elektronik agar menjadi
suatu informasi yang efektif dan komunikatif guna disampaikan/ditransmisikan kepada
pihak-pihak yang membutuhkannya. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
yang begitu pesat menyebabkan diterapkannya banyak cara baru yang lebih efektif dan
efisien dalam berbagai bidang. Dan TIK dapat dimanfaatkan untuk untuk Pembangunan.
Dari sudut pandang pembangunan, kemajuan dan ketersediaan teknologi baru di bidang
informasi dan komunikasi, dapat digunakan untuk memfasilitasi pendekatan terintegrasi dan
solusi hemat biaya dalam sektor-sektor kunci pembangunan.
Salah satu bidang yang menjadi perhatian dalam Pendayagunaan dan pemanfaatan TIK
untuk pembangunan adalah Pendidikan. Hak atas pendidikan diakui sebagai sebuah hak
dasar, tidak lain karena pendidikan adalah sangat penting untuk memerangi kemiskinan dan
berbagai bentuk kesenjangan dalam masyarakat. Melalui TIK, proses pembelajaran dapat
menjadi lebih efisien. TIK memiliki peranan-peranan yang dapat memajukan dan mendukung
Pembangunan bidang Pendidikan. Telah kita ketahui kemajuan suatu bangsa salah satu
indikatornya, dapat dilihat dari perkembangan dunia pendidikan pada bangsa tersebut.
Kemajuan pendidikan juga menggambarkan tingkat tingginya kebudayaan suatu bangsa.
Salah satu contoh pengembangan dan kemajuan Pendidikan berbasis TIK adalah
munculnya e-larning. E-learning adalah bentuk pembelajaran/pelatihan jarak jauh yang
memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi.
Dalam pengembangan TIK dalam berbagai sector, tentunya ada kelebihan dan
kekurangan. Kesenjangan digital merupakan salah satu dampak dalam pengembangan TIK.
Kesenjangan digital menggambarkan kesenjangan antara masyarakat yang memiliki dengan
yang tidak memiliki sumber daya untuk berpartisipasi dalam ekonomi pengetahuan.
Untuk mengatasi kesenjangan dijital dan mewujudkan potensi TIK untuk pembangunan inklusif
sosial-ekonomi di kawasan, penyusun kebijakan di negara berkembang perlu menentukan prioritas,
menyusun kebijakan, memformulasikan kerangka kerja hukum dan peraturan, mengalokasikan dana,
dan memfasilitasi kemitraan yang memajukan sektor industri TIK dan mengembangkan keterampilan
TIK di masyarakat. Pelaksanaan strategi Komunikasi Pembangunan pun tak lupt dari salah satu proses
pengembangan, kelancaran dan kemajuan untuk Pendayagunaan TIK dalam dunia pendidikan.
-
24
DAFTAR PUSTAKA
Dermawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Dilla, Sumadi. 2010. Komunikasi Pembangunan Pendekatan Terpadu. Bandung : Simbiosa Rekatama Media
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Teknologi Informasi dan Komunikasi: Strategi Peduli Kemiskinan http://www.bappenas.go.id/ (Diakses 2 April 2015)
Cynthia, R. 2009. Hakikat Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Bandung: JurusanKurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
Munir. (2010). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.