pendayagunaan tenaga kesehatan indonesia di era … file• status belum menikah dan bersedia tidak...

31
PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN INDONESIA DI ERA MILENIAL Ns. Yosi Rulianto, S.Kep, MPH PPNI Provinsi Jambi

Upload: others

Post on 15-Sep-2019

39 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN INDONESIA DI ERA MILENIAL

Ns. Yosi Rulianto, S.Kep, MPH

PPNI Provinsi Jambi

PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN

• PENDAYAGUNAAN DALAM NEGERI

– PNS

– PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

– PENUGASAN KHUSUS INDIVIDUAL DAN TIM

– KONTRAK/HONOR

– SWASTA

• PENDAYAGUNAAN KE LUAR NEGERI

– BEKERJA

– MAGANG

PNS dan PPPK

TAHAPAN IMPLEMENTASI PENUGASAN KHUSUS

PENUGASAN KHUSUS BERBASIS TIM (Nusantara Sehat Team Based)

PENUGASAN KHUSUS INDIVIDU (Nusantara Sehat Individu)

Peserta paling sedikit terdiri atas 5 jenis tenaga kesehatan yang dipilih dari : 1. DOKTER 2. DOKTER GIGI 3. PERAWAT 4. BIDAN 5. KESMAS 6. KESLING 7. AHLI TEK LAB. MED 8. TENAGA GIZI 9. TENAGA FARMASIAN Permenkes Nomor 75 tahun 2014 Puskesmas

Dilakukan secara perorangan, jenis tenaga terdiri atas : 1. DOKTER 2. DOKTER GIGI 3. PERAWAT 4. BIDAN 5. KESMAS 6. KESLING 7. AHLI TEK LAB. MED 8. TENAGA GIZI 9. TENAGA FARMASIAN Permenkes Nomor 75 tahun 2014 Puskesmas 10. TENAGA KESEHATAN LAINNYA (SESUAI

KEBUTUHAN) YANG DITETAPKAN OLEH MENKES

P E S E R T A

PENUGASAN KHUSUS BERBASIS TIM (Nusantara Sehat Team Based)

PENUGASAN KHUSUS INDIVIDU (Nusantara Sehat Individu)

• Usia maksimal 35 tahun untuk dokter dan dokter gigi, dan untuk nakes lainnya usia maksimal 30 tahun

• Status belum menikah dan bersedia tidak menikah selama 6 bulan sejak mulai masa penugasan

• Sehat Jasmani dan Rohani • Bebas Narkoba • Berkelakuan baik • Mempunyai STR yang masih berlaku • Bersedia ditempatkan sesuai dengan

kebutuhan Kementerian Kesehatan • Berkomitmen penuh terhadap semua

program kesehatan

• Usia maksimal 40 tahun

• Status sudah menikah atau belum menikah

• Sehat Jasmani dan Rohani • Bebas Narkoba • Berkelakuan baik • Mempunyai STR yang masih berlaku • Bersedia ditempatkan sesuai dengan

kebutuhan Kementerian Kesehatan • Berkomitmen penuh terhadap semua

program kesehatan

Persyaratan dievaluasi melalui seleksi administrasi dan pengujian

SYARAT PENDAFTARAN dan SELEKSI

PENUGASAN KHUSUS BERBASIS TIM PENUGASAN KHUSUS INDIVIDU

• Pembekalan dilaksanakan terpusat

di Jakarta (Pusdikkes AD)

• Pembekalan dilaksanakan selama

35 hari

• Materi pembekalan terdiri dari bela

negara (TNI), materi medis (RS dan

Puskesmas), materi non medis

(organisasi/lembaga sesuai dengan

kebutuhan materi), kebijakan

program program kesehatan

(Kemenkes)

• Pembekalan dilaksanakan secara

regional di 6 (enam) balai pelatihan

UPT Badan PPSDM Kesehatan.

• Pembekalan dilaksanakan selama 6

– 12 hari (Modul sedang disusun

oleh Puslat SDMK)

• Materi pembekalan yang digunakan

mengacu ke materi pembekalan

Nusantara Sehat dan disesuaikan

dengan masing – masing profesi

dan materi lain yang bersifat umum

PEMBEKALAN

Informasi Pendaftaran Nusantara Sehat

Website : www.nusantarasehat.kemkes.go.id

PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN

KE LUAR NEGERI

• Tingginya permintaan tenaga untuk bekerja ke luar negeri

• Minat bekerja ke luar negeri, yang cukup tinggi

• Karakteristik SDM Indonesia yang lebih disukai oleh negara lain

• Banyaknya institusi pendidikan dan pelatihan yang bertaraf Internasional

12

PELUANG

Bagaimana Program Nurse (Kangoshi) dan Careworker (Kaigofukushishi) ?

Tugas “Kangoshi” di Rumah Sakit

1. Bantuan di lingkungan pasien 2. Bantuan sesuai dengan kondisi pasien 3. Bantuan dengan makanan 4. Lain-lain, yaitu:

a. Pemindahan dan/atau pengangkutan pasien b. Pengangkutan contoh, hasil uji laboratorium, berbagai formulir

pemesanan, dsb. c. Penerimaan obat d. Membersihkan dan mengatur dan merapikan bangsal rumah

sakit dan/atau perlengkapan medis, alat-alat medis, dan barang-barang higienis

e. Membagikan dan mengumpulkan baki makan f. Tugas-tugas lain

Tugas “Kaigofukushishi” di Panti Jompo adalah sebagai berikut:

a. observasi, penataan arsip, pelaporan b. membangun komunikasi dan hubungan kepercayaan c. mengembangkan proses perawatan d. menyesuaikan lingkungan kemanusiaan, fisik, sosial dan ekonomi e. menyediakan dukungan bagi kehidupan sehari-hari (bantuan untuk

memandikan, pergi ke kamar mandi, makan, dsb) f. membantu memelihara dan mengembangkan hubungan sosial

(mendukung kegiatan-kegiatan rehabilitasi dan rekreasi) g. membantu untuk menyadari suatu kehidupan yang sehat dan

menangani krisis (tanggap terhadap keadaan-keadaan darurat) h. menyediakan konsultasi-konsultasi yang mendukung (penggunaan

sumber daya sosial) i. memberikan bimbingan tentang metode-metode perawatan j. hubungan dan koordinasi (penggunaan para professional yang

berhubungan dengan perawatan dan sumber daya social), dsb

Selanjutnya.....??? Peran

• Calon peserta

• Institusi Pendidikan

• Dinas Kesehatan

• Sosnakertrans

• BNP2TKI

• Kemenkes

SERTIFIKASI

Uji Kompetensi

(exit exam) REGISTRASI LISENSI

STR SIP / SIK Serkom

Perguruan Tinggi * MTKI Pemerintah Daerah

UU 12/2012 PT PMK 46/2013 PERMENKES

Calon Peserta

• Memiliki STR

• Alur Regulasi melalui Uji Kompetensi

PERMENKES NO. 47 TAHUN 2012 TENTANG PENDAYAGUNAAN PERAWAT KE LUAR NEGERI

Tujuan Pendayagunaan Perawat Ke Luar Negeri

• Memperluas lapangan kerja,meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman perawat, dan sesuai dengan kebijakan pendayagunaan tenaga kesehatan

Hak Perawat

a. mendapat jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan pekerjaannya;

b. mendapatkan pembayaran jasa; dan

c. dibekali dengan pendidikan dan pelatihan yang terkait.

1. Perawat yang akan didayagunakan ke luar negeri harus teregistrasi, mempunyai kemampuan dan keterampilan memadai, disiplin kerja yang tinggi, dan mematuhi kode etik profesi.

2. Pendayagunaan perawat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui proses rekrutmen yang berasaskan keterbukaan dan keadilan.

RENCANA PENDAYAGUNAAN

(1) Rencana pendayagunaan perawat ke luar negeri disusun dengan mempertimbangkan:

a. data kebutuhan, ketersediaan jumlah, dan kualifikasi perawat berdasarkan fasilitas pelayanan kesehatan;

b. data jumlah lulusan institusi pendidikan keperawatan berdasarkan jenjang pendidikan;

c. data jumlah institusi pendidikan, program studi, status akreditasi dan status kepemilikan; dan

d. data perawat Indonesia yang bekerja di luar negeri.

(2) Rencana pendayagunaan perawat ke luar negeri disusun atas dasar a. permintaan (job order) dari pemerintah negara pengguna atau pengguna

b. berbadan hukum di negara tujuan.

PERSYARATAN

(2) Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) perawat yang akan didayagunakan ke luar negeri juga harus memiliki dokumen sebagai berikut :

a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk;

b. Fotokopi STR;

c. Fotokopi Kartu Pencari Kerja AK-1 (Kartu Kuning) yang dilegalisir dengan cap basah atau embose;

d. Fotokopi Ijazah Pendidikan Keperawatan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dilegalisir dengan cap basah atau embose oleh institusi pendidikan sesuai dengan permintaan negara tujuan pengguna;

e. Fotokopi Transkrip nilai Pendidikan Keperawatan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dilegalisir dengan cap basah atau embose oleh institusi pendidikan sesuai dengan permintaan negara tujuan pengguna;

PERSYARATAN

(2) Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) perawat yang akan didayagunakan ke luar negeri juga harus memiliki dokumen sebagai berikut :

f. Fotokopi Surat Keterangan Pengalaman Kerja atau Surat Keterangan Kerja sebagai Perawat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang dilegalisir dengan cap basah atau embose, dengan lama

pengalaman kerja sesuai permintaan negara pengguna;

g. Asli Surat Ijin dari Orang Tua/Wali/Suami/Istri yang ditandatangani di atas materai Rp. 6.000,- diketik manual atau komputer, dan diketahui oleh Lurah/Kepala Desa, dengan cap basah;

h. Asli Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang masih berlaku;

i. Asli Medical Check Up yang masih berlaku, bagi wanita tidak sedang hamil;

j. Pas foto berwarna terbaru sesuai permintaan negara pengguna;

k. Surat pernyataan tidak akan mengundurkan diri setelah dinyatakan lulus seleksi yang ditandatangani di atas materai Rp. 6.000,- diketik manual atau komputer;

PERSYARATAN

(2) Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) perawat yang akan didayagunakan ke luar negeri juga harus memiliki dokumen sebagai berikut :

l. Fotokopi sertifikat kemampuan bahasa asing, dan bila ada, sertifikat kemampuan menggunakan teknologi informatika, serta sertifikat keterampilan lainnya, misalnya Emergency Nursing atau sesuai permintaan negara pengguna;

m. Fotokopi Certificate of Good Standing (CGS) dari Kementerian Kesehatan berdasarkan rekomendasi PPNI; dan

n. Fotokopi Paspor yang diterbitkan oleh Imigrasi setempat sekurangkurangnya masih berlaku 1 (satu) tahun.

MEKANISME PENEMPATAN PERAWAT KE LUAR NEGERI

1) Penempatan perawat ke luar negeri berdasarkan adanya permintaan dari pemerintah negara pengguna atau pengguna berbadan hukum di negara tujuan yang ditujukan kepada BNP2TKI.

2) Permintaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh BNP2TKI kepada Kementerian Kesehatan melalui BPPSDMK untuk proses rekrutmen.

MEKANISME PENEMPATAN PERAWAT KE LUAR NEGERI

1) Dalam rangka proses rekrutmen BPPSDMK dan BNP2TKI melakukan sosialisasi berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan BP3TKI, dengan mengikutsertakan PPNI dan institusi terkait.

2) Informasi yang disosialisasikan meliputi : a. Rencana pendayagunaan perawat ke luar negeri;

b. Persyaratan/kualifikasi yang dibutuhkan;

c. Fasilitas dan gaji yang didapatkan;

d. Hak dan kewajiban, serta perlindungan;

e. Proses pendaftaran, seleksi, dan penempatan;

f. Biaya-biaya yang terkait dengan proses rekrutmen.

PERSYARATAN

(1) Untuk dapat didayagunakan ke luar negeri setiap perawat harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Warga Negara Indonesia (WNI);

b. berpendidikan minimal D III keperawatan dari institusi pendidikan yang terakreditasi oleh lembaga akreditasi yang diakui pemerintah;

c. telah teregistrasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. mampu berbahasa asing sesuai bahasa nasional negara pengguna; dan

e. menguasai teknologi informasi.

MENDORONG KESIAPAN TENAGA KESEHATAN KE LUAR NEGERI

• Tenaga kesehatan harus memiliki keterampilan yang baik.

• Menguasai bahasa Asing

• Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)

• Rekomendasi dari Pemerintah dalam bentuk Certificate of Good Standing

• Memiliki surat keterangan akreditasi institusi

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

31