pendampingan pengembangan usaha agribisnis …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-lapkir puap...

45
1 LAPORAN HASIL KEGIATAN PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DI PROVINSI ACEH PENELITI UTAMA YUFNIATI ZA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015

Upload: dinhbao

Post on 23-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

1

LAPORAN HASIL KEGIATAN

PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DI PROVINSI ACEH

PENELITI UTAMA

YUFNIATI ZA

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH

BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2015

Page 2: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

2

LEMBAR PENGESAHAN

1. JudulRPTP : Pendampingan Pengembangan Usaha Agribisnis

Perdesaan (PUAP) di Provinsi Aceh.

2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi

Aceh

3. Alamat Unit Kerja : Jalan P. Nyak Makam No. 27 Lampineung Banda Aceh Kode Pos 23125 Kotak Pos 41

4. Sumber Dana : APBN

5. Status Kegiatan (L/B) : Lanjutan

6. PenanggungJawab

a. Nama : Ir. Yufniati ZA

b. Pangkat/Golongan : Penyuluh Pertanian Madya/IVb

c. Lokasi : Provinsi Aceh

7. Agroekosistem : -

8. JangkaWaktu : Januari – Desember 2015

9. TahunDimulai : 2015

10. Biaya : Rp. 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah)

Koordinator Program, PenanggungjawabPengkajian,

Dr.Rachman Jaya, Spi, M.Si NIP.19740305 200003 1 001

Ir. Yufniati ZA

NIP. 19570304 198303 2 004

Mengetahui : Kepala Balai Besar

Menyetujui Kepala Balai

Dr. Ir. Abdul Basit MS NIP. 19610929 198603 1 003

Ir. Basri A. Bakar, M.Si.

NIP. 19600811 198503 1 001

Page 3: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas terlaksananya penyusunan

Laporan hasil Kegiatan Koordinasi Pendampingan PUAP di Provinsi Aceh. Adapun

terlaksananya kegiatan ini tidak terlepas dari dukungan dan peran aktif tim Pelaksana

Kegiatan, tim tehnis Kabupaten/ Kota, PMT, Penyuluh dan anggota dan pengurus Gapoktan.

Namun demikian kami menyadari dalam pelaksanaan kegiatan ini masih banyak terdapat

kekurangan, oleh karena itu saran dan keritik yang sifatnya membangun guna perbaikan

dimasa yang akan datang sangat diharapkan.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini

mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan yang dilanjutkan dengan penyusunan

laporan akhir tahun ini, kami ucapkan terimakasih dan semoga laporan ini bermanfaat dan

dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Banda Aceh, Desember 2015 Penanggung Jawab, Ir Yufniati ZA NIP. 19570304 198303 2 004

Page 4: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

4

RINGKASAN

1 Judul : Pendampingan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di Provinsi Aceh.

2 Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh

3 Lokasi : Provinsi Aceh

4 Agroekosistem : -

5 Status (L/B) : Lanjutan

6 Tujuan Umum : 1. Memfasilitasi administrasi pendampingan Lembaga Keuangan Mikro untuk pengembangan usaha produktif Gapoktan

2. Melakukan pendampingan teknologi untuk pengembangan usaha produktif Gapoktan.

3. Melakukan evaluasi pelaksanaan program PUAP tahun sebelumnya

7 Tujuan 2016 : 1. Memfasilitasi administrasi pendampingan Lembaga

Keuangan Mikro untuk pengembangan usaha produktif Gapoktan

2. Melakukan pendampingan teknologi untuk pengembangan usaha produktif Gapoktan.

3. Melakukan evaluasi pelaksanaan program PUAP tahun sebelumnya

8 Keluaran : 1. Terfasilitasinya pelaksanaan LKM-A di tingkat gapoktan

2. Terfasilitasinya teknologi untuk pengembangan usaha produktif Gapoktan

3. Terlaksananya kegiatan evaluasi PUAP tahun sebelumnya.

9 Hasil : Koordinasi lebih efektif antar instansi terkait yang terlibat

dalam kegiatan PUAP, terutama Tim Tehnis Kabupaten/Kota. Kegiatan 2016 lebih difokuskan pada pendampingan Gapoktan PUAP 2008-2015 oleh PMT dan Penyuluh Pendamping harus dapat membentuk unit usaha otonomdan dimilikinya data base LKM-A dari Gapoktan PUAP 2008-2015.

10 Prakiraan Manfaat : 1. Program PUAP yang dilaksanakan ditingkat Gapoktan secara operasional lebih focus, efisien, efektif dan hasil akhirnya terukur (kuantitatif).

2. Sasaran dan target tahunan dari program PUAP 2016 yaitu pembentukan LKM-A dan pendampingan Gapoktan PUAP dapat tercapai, sehingga mendapat tambahan

Page 5: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

5

modal usaha dalam pengembangan usahataninya. 11 Prakiraan Dampak : 1. Program PUAP yang dilaksanakan ditingkat Gapoktan

secara operasional lebih focus, efisien, efektif dan hasil akhirnya terukur (kuantitatif).

2. Sasaran dan target tahunan dari program PUAP 2016 yaitu pembentukan LKM-A dan pendampingan Gapoktan PUAP dapat tercapai, sehingga mendapat tambahan modal usaha

12 Metodologi/Prosedur : 1. Kegiatan dilaksanakan dari bulan Februari sampai Desember 2015, melelui pengumpulan data lapang pada Gapoktan PUAP 2008-2015 yang telah memiliki LKM-A oleh PMT yang dikoordinir oleh PMT dan dikoordinasi oleh BPTP, dengan responden adalah Gapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP.

2. Koordinasi dengan tim tehnis PUAP Kabupaten dilakukan dengan cara mendatangi langsung pada saat melakukan perjalanan dinas, dengan memberikan kuessioner terhadap evaluasi kinerja PMT. Selanjutnya diberikan kuessioner pada Penyuluh Pendamping dan Pengurus Gapoktan, sebelumnya diberi arahan dalam pengisian kuessioner.

3. Kegiatan monitoring dan evaluasi supervisi dengan mengunjungi Gapoktan PUAP yang menerima dana BLM PUAP tahun sebelumnya dan tahun berjalan.

4. Penulisan laporan hasil kegiatan 5. Seminar hasil kegiatan 6. Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI)

13 Jangka Waktu : 1 (satu ) tahun

14 Biaya : RRpp.. 110000..000000..000000,,-- ((SSeerraattuuss JJuuttaa rruuppiiaahh))

Page 6: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

6

SUMMARY

1. Title : Rural Agribusiness Development Assistance (PUAP) in the province of Aceh

2 Implementation Unit : Aceh Assessment Institution Of Agriculture Technology

3 Location : Aceh Province

4 Agroecosystem : -

5 Status : Advanced

6 General purpose

: 1. Facilitate Micro Finance Institutions administrative assistance for the development of productive businesses Gapoktan

2. Technological assistance for the development of productive enterprises Gapoktan.

3. To evaluate the implementation of the program the previous year PUAP

7 Destinations 2016 : 1. Facilitate Micro Finance Institutions administrative

assistance for the development of productive businesses Gapoktan

2. Technological assistance for the development of productive enterprises Gapoktan.

3. To evaluate the implementation of the program the previous year PUAP

8 Output : 1. Facilitated implementation of MFI-A level gapoktan

2. Facilitated technology for the development of productive businesses Gapoktan

3. Implementation of the evaluation activities PUAP previous year.

9 Result : More effective coordination between relevant agencies involved in PUAP activities, the Technical Team Regency / City. Activity in 2016 is more focused on mentoring Gapoktan PUAP 2008-2015 by PMT and Counseling Assistance should be able to establish its business units otonomdan data base of MFI-A from the Group PUAP 2008-2015.

10 Benefits Forecast : 1. The program is implemented at the level PUAP Gapoktan operationally more focused, efficient, effective and measurable end result (quantitative).

2. Goals and the annual target of the program is the establishment of an MFI PUAP 2016-A and

Page 7: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

7

mentoring Gapoktan PUAP can be achieved, so it gets the additional capital in the development of farming.

11.

Impact Forecast : :

1. The program is implemented at the level PUAP Gapoktan operationally more focused, efficient, effective and measurable end result (quantitative).

2. Goals and the annual target of the program is the establishment of an MFI PUAP 2016-A and mentoring Gapoktan PUAP can be achieved, so it gets the additional capital

12 Methodology /

Procedures 1. The event was held from February to December

2015, through the collection of field data on Gapoktan PUAP 2008 to 2015 which has had an MFI-A by PMT coordinated by the PMT and coordinated by the Ministry of Agriculture, the respondent is Gapoktan / Poktan who received BLM PUAP.

2. Coordination with district PUAP technical team carried out directly by visiting during official travel, giving kuessioner to the evaluation of the performance of PMT. Furthermore, given kuessioner in Counseling Assistance and Administrator Gapoktan, previously briefed in charging kuessioner.

3. Monitoring and evaluation of supervision by visiting Gapoktan PUAP who received BLM PUAP the previous year and the current year.

4. Writing report on their activities 5. Seminar activity results 6. Essay Writing (KTI)

13 Time period : 1 (one) year

14 Budget : Rp. 100.000.000,- (One hundrend million rupiah)

Page 8: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

8

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... 2

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 3

RINGKASAN ..................................................................................................... 4

SUMMARY ............................................................................................. ........... 6

DAFTAR ISI............................................ ......................................................... 8

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………………………………….. 9

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………………………………. . 10

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………………………………………. . 11

I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 12

1.1. Latar Belakang .................................................................................. 12

1.2. Perumusan Masalah .......................................................................... 14

1.3. Tujuan ............................................................................................ 15

1.4. Keluaran .......................................................................................... 15

1.5. Hasil Yang Diharapkan .............................................................. ........ 16

1.6. Perkiraan Manfaat ............................................................................. 16

1.7. Perkiraan Dampak ..................................................................... ......... 16

II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 17

III. METODOLOGI/PROSEDUR .................................................................... 20

3.1. Ruang Lingkup .................................................................................. 20

3.2. Pendekatan/ Kerangka Pemikiran ........................................................ 20

3.3. Metoda Pelaksanaan ........................................................................... 21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 22

4.1. Fasilitasi BPTP ................................................................................... 22

4.2. Evaluasi PUAP Tahun Sebelumnya ...................................................... 31

V. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………………………………….. 39

5.1. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………… 39

5.2. Saran ……………………………………………………………………………………………… 39

VI. DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 40

Page 9: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

9

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Kuota Desa Puap 2008 – 2015 Di Provinsi Aceh ………………………. 33 Tabel 2. Rekapitulasi Perkembangan Keuangan Gapoktan PUAP Tahun 2008 – 2015 ……………………………………………………………………………………………………… 35

Page 10: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

10

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Konsep dasar usaha produktif usaha agribisnis Gapoktan PUAP …... 21

Gambar 2. Persentase Usaha Produktif Gapoktan tahun 2015 ……………………….. 32 Gambar 3. Perkembangan Pengelolaan Keuangan ditingkat Gapoktan …………… 37

Gambar 4. Laporan Kinerja PMT Tahun 2015 ………………………………………………. 38

Gambar 5. Rata-rata Aset Saat Laporan ……………………………………………………… 38

Page 11: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

11

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rekapitulasi LKM-A Kabupaten/Kota Provinsi Aceh yang Menerima Dana BLM PUAP Tahun 2008-2015 …………………………………………………………………………… 41

Lampiran 2. Foto-foto Kegiatan ......................................................................... 43

Lampiran 3. E-Form dan Inventarisir Gapoktan 2008-2015 ……………………………… 45

Page 12: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

12

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Program PUAP merupakan program pemberdayaan petani yang selama ini tidak bisa

akses mendapatkan modal atau pembiayaan dari bank dan lembaga keuangan.Program ini

dirancang untukmerubahpetani subsistem tradisional menjadi petani modern yang

berwawasan agribisnis. Program ini pada intinya merupakan upaya untuk memberdayakan

masyarakat agar mampu menolong dirinya sendiri melalui peningkatan kemampuannya

untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang usaha agribisnis dipedesaan . Program

dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat ini harus didukung dengan ketersediaan

modal usaha selain inovasi pertanian, karena kenyataan menunjukkan bahwa banyak

inovasi pertanian yang diminati petani tidak dapat diadopsi karena faktor keterbatasan

modal dan kesulitan mengakses lembaga permodalan. Program PUAP merupakan salah satu

alternatif upaya untuk menjawab dan memenuhi kebutuhan petani dalam permodalan

petani Indonesia,karena itulah salah satu entry point yang dilakukan dalam pelaksanaan

program PUAP yaitu memberikan bantuan penguatan modal sebesar Rp 100 juta per desa

yang disalurkan melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) untuk pengembangan dan

peningkatan usaha agribisnis. Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) bukan Bantuan

Langsung Tunai (BLT), yang difungsikan sebagai dana stimulus penguatan modal

bagiGapoktan untuk membiayai usaha tani anggotayang selanjutnya gapoktan diharapkan

dapat mengumpulkan dana keswadayaan dari anggota (simpanan wajib dan simpanan

pokok) yang dikelola oleh unit usaha keuangan mikro agribisnis dari gapoktan.

Belajar dari pengalaman , salah satu faktor kunci keberhasilan program yang sudah

diidentifikasi adalah melakukan pembinaan,pendampingan,dan penyeliaan yang sistematis

dan intensif. Apabila tidak dilakukan pendampingan, pelaksanaan kegiatan pada umumnya

tidak focus ,tidak ada rasa memiliki,dilaksanakan apa adanya, dan rawan penyimpangan

(Badan Litbang Pertanian,2007). Penanganan tersebut harus dilakukan semua pihak terkait

secara bersama, berkelanjutan dan terkoordinasi.

Tujuan dari pengembangan program ini yaitu; (i) mengurangi kemiskinan dan

pengangguran melalui penumbuhan dan pengembangan kegiatan usaha agribisnis di

perdesaan sesuai potensi wilayah, (ii) meningkatkan kemampuan pelaku usaha agribisnis,

Page 13: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

13

pengurus Gapoktan, Penyuluh dan Penyelia Mitra Tani, (iii) memberdayakan kelembagaan

petani dan ekonomi perdesaan untuk pengembangan usaha kegiatan agribisnis, dan (iv)

meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga

keuangan dalam rangka akses permodalan. Pada dasarnya program ini mempunyai misi

yaitu pemberdayaan masyarakat perdesaan secara parsipatif dalam upaya meningkatkan

kesejahteraannya.

Tugas yang dianggap sangat penting adalah supervisi dan monev pelaksanaan PUAP

di daerah dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan mulai dari persiapan,

pelaksanaan penyaluran bantuan modal usaha, pemanfaatan dana oleh petani/kelompok

tani, permasalahan, kendala dan solusi. Hasil supervisi dan monev ini diharapkan dapat

menfasilitasi keterbukaan dan penyediaan informasi penting yang dibutuhkan dalam proses

pengambilan keputusan untuk perbaikan kinerja PUAP yang akan datang.

Dalam pelaksanaan program PUAP perlu dilakukan pembinaan, dan pengendalian

yang intensif terhadap pelaksanaan dilapangan yaitu Gapoktan, Penyuluh Pendamping dan

Penyelia Mitra Tani (PMT). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) sebagai bagian dari

Tim Pembina Propinsi mempunyai tupoksi sebagai berikut yaitu (1) melakukan koordinasi

dengan PMT terkait dengan tugasnya;(2) melakukan supervise,monitoring dan evaluasi

pelaksanaan tugas PMT,(3) mengkoordinasikan dan menyusun laporan pelaksanaan tugas

PMT secara berkala(minimal 3 bulan sekali) atau sewaktu-waktu jika diperlukan;(4)

memfasilitasi pelaksanaan sosialisasiPUAP;(6) melaksanakan fungsi kesekretariatan PUAP

ditingkat Propinsi;(7) melakukan evaluasi PUAP diwilayah kerjanya ;(8) pendampingan

teknologi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan PUAP. Untuk mendukung pelaksanaan

program PUAP ditingkat lapangan , ditunjuk petugas Penyelia Mitra Tani (PMT) yang

bertugas untuk membangun kapasitas Gapoktan sebagai kelembagaan tani , dan

merupakan tenaga professional yang direkrut oleh Kementrian Pertanian yang mempunyai

tugas utama mensupervisi dan advokasi proses penumbuhan kelembagaan ekonomi

perdesaan melalui penyuluh pendamping.

PMT harus mampu berperan sebagai fasilitator untuk mengembangkan usaha

agribisnis yang dilakukan oleh petani, buruh tani dan rumah tangga tani miskin

diperdesaan. Tahun 2015 PUAP di Propinsi Aceh telah memasuki fase pelaksanaan tahun ke

VIII sebagai program pemberdayaan , dan PUAP sejak tahun 2008 sampai tahun 2015 telah

Page 14: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

14

dilaksanakan di 2.134 Gapoktan di 23 Kabupaten/Kota dengan total anggaran sebesar Rp

2.134 Milyar.

Indikator keberhasilan output dilihat dari dua aspek yaitu tersalurnya dana PUAP

kepada petani dan terlaksananya fasilitasi penguatan kapasitas SDM pengelola Gapoktan.

Sedangkan dari sisi outcome dapat dilihat dari meningkatnya kemampuan Gapoktan ,

meningkatnya jumlah petani yang mendapatkan bantuan modal usaha, meningkatnya

aktivitas agribisnis dan meningkatnya pendapatan petani.

Dalam penyelenggaraan Program PUAP, dana BLM tersebut digunakan untuk

membiayai kegiatan produktif budidaya (on-farm) seperti tanaman pangan, hortikultura,

peternakan dan perkebunan, serta kegiatan off-farm (non-budidaya) yang terkait dengan

komunitas pertanian yaitu industri rumah tangga pertanian, pemasaran hasil pertanian dan

usaha lain berbasis pertanian. Gapoktan merupakan sasaran kelembagaan tani pelaksana

PUAP sebagai penyalur modal usaha agribisnis bagi petani atau peternak.

1.2. Perumusan Masalah

Permasalahan mendasar yang dihadapi petani adalah kurangnya akses kepada

sumber permodalan, pasar dan teknologi serta organisasi tani yang masih lemah. Oleh

karena itu program penanggulangan kemiskinan merupakan bagian dari pelaksanaan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang, oleh Kementrian Pertanian telah melaksanakan

program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan ( PUAP) dimulai sejak tahun 2008,

dibawah koordinasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ( PNPM-Mandiri ).

Pelaksanaan PUAP telah bayak mendapat fasilitas, seperti penyediaan tenaga

Penyelia Mitra Tani (PMT), penyuluh pendamping (PP), pendampingan teknologi oleh BPTP,

pembinaan oleh provinsi dan kabupaten, untuk meningkatkan kinerja Gapoktan PUAP dan

Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis/LKM-A (Biro OK, Kementan 2012). Penguatan modal

untuk mengembangkan usaha ekonomi produktif bidang agribisnis dan pembentukan LKM-

A bertujuan untuk memfasilitasi kebutuhan modal usahatani, dalam meningkatkan produksi

usahatani melalui adopsi inovasi teknologi pada rencana usaha bersamanya (RUB). Enam

pendekatan utama PUAP, yaitu: (1) pemberdayaan Gapoktan, (2) bantuan modal kerja

untuk usaha produktif, (3) agribisnis, (4) wilayah, (5) kelembagaan dan (6) pemberdayaan

Page 15: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

15

masyarakat secara partisipatif, diharapkan akan menghasilkan resultan penting, sekaligus

sebagai indikator utama keberhasilan PUAP (Kementerian Pertanian, 2013).

Hasil penelitian Rivai, dkk (2009) dan Bustaman (2012) menunjukkan antara lain:

(a) kinerja penggunaan dan perkembangan Gapoktan beragam tergantung dari kondisi awal

pembentukan Gapoktan; (b) besarnya dana yang dialokasikan kepada peserta/petani antar

Gapoktan sangat bervariasi, tergantung dari Juklak atau Juknis dan pengaturan dari Tim

Teknis (termasuk Tim Pembina) masing-masing kabupaten/provinsi; (c) sebagian besar

pemanfaatan dana digunakan untuk penyediaan pupuk (pangan, hortikultura dan tanaman

perkebunan), bibit atau benih, dan bakalan sapi/domba; (d) Gapoktan PUAP yang mampu

mengelola bantuan dana dengan baik sudah memberikan dampak positif terhadap

penguatan modal, menumbuh kembangkan agribisnis Gapoktan. Umumya usaha agribisnis

yang dilakukan tidak berbeda dengan sebelumnya. Sehingga kinerja usaha agribisnis tidak

meningkat dan tidak berkembang, yang mengakibatkan tidak terjadi peningkatan produksi

dan pendapatan usahatani yang menjadi tujuan dan sasaran program PUAP.

Hasil evaluasi program PUAP 2008 – 2015 menunjukkan, bahwa (1) Pembentukan

LKM-A pada Gapoktan PUAP yang dimulai dari tahun 2008 sampai tahun 2015 sebanyak 40

( 1,88 % ) dan yang berbadan hukum baru 5 LKM-A.

1.3. Tujuan

Pendampingan ini bertujuan untuk :

1. Memfasilitasi administrasi pendampingan Lembaga Keuangan Mikro untuk

pengembangan usaha produktif Gapoktan

2. Melakukan pendampingan teknologi untuk pengembangan usaha produktif

Gapoktan.

3. Melakukan evaluasi pelaksanaan program PUAP tahun sebelumnya

1.4. Keluaran

1. Terfasilitasinya pelaksanaan LKM-A di tingkat gapoktan

2. Terfasilitasinya teknologi untuk pengembangan usaha produktif Gapoktan

3. Terlaksananya kegiatan evaluasi PUAP tahun sebelumnya.

Page 16: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

16

1.5. Hasil Yang Diharapkan

Koordinasi lebih efektif antar instansi terkait yang terlibat dalam kegiatan PUAP,

terutama Tim Tehnis Kabupaten/Kota. Kegiatan 2016 lebih difokuskan pada pendampingan

Gapoktan PUAP 2008-2015 oleh PMT dan Penyuluh Pendamping harus dapat membentuk

unit usaha otonomdan dimilikinya data base LKM-A dari Gapoktan PUAP 2008-2015.

1.6. Perkiraan Manfaat

1. Program PUAP yang dilaksanakan ditingkat Gapoktan secara operasional lebih focus,

efisien, efektif dan hasil akhirnya terukur (kuantitatif).

2. Sasaran dan target tahunan dari program PUAP 2016 yaitu pembentukan LKM-A dan

pendampingan Gapoktan PUAP dapat tercapai, sehingga mendapat tambahan modal

usaha dalam pengembangan usahataninya.

1.7. Perkiraan Dampak

1. Berkembangnya usaha agribisnis petani anggota Gapoktan PUAP mengadopsi inovasi

teknologi spesifik lokasi,sehingga meningkatkan produktivitas hasil dan pendapatan

petani anggota

2. Berkembang dan tumbuhnya LKM-A sebagai lembaga ekonomi petani di perdesaan

yang dimilik dan dikelola oleh petani.

Page 17: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

17

II.TINJAUAN PUSTAKA

Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan kekurangan modal,

khususnya bagi masyarakat petani di perdesaan, adalah melalui program PUAP

(Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan) yang dimulai tahun 2008, Program PUAP

dilaksanakan oleh petani (pemilik dan atau penggarap), buruh tani dan rumah tangga tani

miskin di perdesaan melalui koordinasi Gapoktan sebagai lembaga yang dimiliki dan dikelola

oleh petani. PUAP dilaksanakan secara terintegrasi dengan PNPM-M (Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri) yang dikoordinir oleh Kemenko Kesra, dan terkait

dengan peran Badan Litbang Pertanian yang dilakukan oleh BPTP, maka implementasi PUAP

adalah untuk mengatasi persoalan petani menghadapi ketersediaan permodalan, akses

pasar dan teknologi.

PUAP adalah pendekatan pembangunan perdesaan yang bertujuan untuk

mempercepat pengentasan rakyat dari kemiskinan dan penurunan tingkat pengangguran

melalui penumbuhan usaha-usaha agribisnis dalam upaya percepatan pembangunan

perekonomian desa, dengan sektor pertanian sebagai penggerak utama (prime mover)

berbasis inisiatif dan kemandirian masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumberdaya

dan modal setempat secara optimal. Salah satu indikator utama keberhasilannya adalah

berdirinya Lembaga keuangan Mikro (LKM-A), setelah implementasi RUB melalui berbagai

aspek inovasi teknologi pertanian.

Pola pengembangan PUAP ditempuh melalui fasilitasi/pendampingan, penajaman

serta pemantapan arah pengembangan ekonomi masyarakat berbasis potensi sumberdaya

pertanian setempat. Dalam menumbuhkan PUAP, strategi pengembangannya dengan

membeikan fasilitasi modal usaha lewat Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sebagai

lembaga ekonomi yang dikelola dan dimiliki petani. Gapoktan yang akan dijadikan sasaran

pemberian modal usaha adalah Gapoktan yang memiliki usaha produksi dan pemasaran,

dan unit usaha simpan pinjam.

Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) adalah kelembagaan usaha yang

mengelola jasa keuangan untuk membiayai usaha agribisnis skala kecil di pedesaan, baik

berbentuk formal maupun non formal. Kelembagaan ditumbuh kembangkan berdasarkan

Page 18: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

18

semangat untuk memajukan usaha tani. Bentuk usaha lembaga ini mencakup pelayanan

jasa pinjaman/kredit dan penghimpunan dana masyarakat yang terkait dengan persyaratan

pinjaman atau bentuk pembiayaan lainnya.

Pembangunan Pertanian berkelanjutan merupakan keniscayaan dalam

pemenuhan kebutuhan pangan, memperluas lapangan kerja dan lapangan berusaha,

mengentaskan masyarakat dari kemiskinan.

Program PUAP dilaksanakan oleh petani (pemilik atau penggarap), buruhtani dan

rumah tangga tani miskin di perdesaan melalui koordinasi Gapoktan sebagi lembaga yang

dimiliki dan dikelola oleh petani. Untuk membangun kemandirian Gapoktan dalam

pelaksanaan PUAP perlu didampingi oleh Penyuluh Pendamping dan Penyelia Mitra Tani

sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan dana sesuai dengan tujuan PUAP.

Salah satu kegiatan pokok PUAP adalah penyaluran dana Bantuan Langsung (BLM)

kepada GAPOKTAN sebesar Rp 100 juta untuk penguatan permodalan yang digunakan pada

: (a) budidaya tanaman pangan, hortikultura, perternakan, perkebunan dan (b) usaha non

budidaya meliputi usaha industri rumah tangga pertanian, pemasaran skala kecil/bakulan,

dan usaha lain berbasis pertanian. Penguatan modal GAPOKTAN merupakan satu kesatuan

upaya pemerintah dalam mengembangkan kegiatan ekonomi rakyat yang diprioritaskan

pada penduduk miskin di pedesaan melalui peningkatan SDM dan penerapan inovasi

teknologi dan kelembagaan pertanian.

Dengan 6 (enam) pendekatan utama dalam pelaksanaanya, yaitu: (1)

Pemberdayaan Gapoktan, (2) Bantuan modal kerja untuk usaha produktif, (3) agribisnis, (4)

Wilayah, (5) Kelembagaan, dan (6) Pemberdayaan masyarakat secara partisipatif

diharapkan akan menghasilkan resultan penting, sekaligus sebagai indikator utama

keberhasilan PUAP yaitu penumbuhan dan pengembangan Lembaga Keuangan Mikro (LKM-

A) atau Unit Permodalan Gapoktan (UPG). Tujuan pembentukan LKM-A adalah untuk

membantu memfasilitasi kebutuhan modal usahatani bagi petani. Secara khusus

pembentukan LKM-A bertujuan untuk: (a) Meningkatkan kemudahan akses petani terhadap

skim pembiayan yang disediakan pemerintah atau pihak lainnya, (b) Meningkatkan

produktivitas dan produksi usahatani/usaha ternak dalam rangka mendorong tercapainya

Page 19: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

19

nilai tambah usahatani, dan (c) Mendorong pengembangan ekonomi perdesaan dan

lembaga ekonomi perdesaan, utamanya Gapoktan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian telah

memberikan banyak perubahan di dalam masyarakat. Perubahan-perubahan tersebut

disebabkan oleh adanya perubahan perilaku petani yang sengaja dikembangkan untuk

mendapatkan produktivitas yang tinggi. Suatu paket teknologi pertanian tidak akan ada

manfaatnya bagi petani jika teknologi tersebut tidak dikomunikasikan kedalam alam

masyarakat sebagai petani pengguna. Peranan komunikasi sangat penting dalam

menyampaikan suatu maksud agar suatu paket teknologi di transfer ke masyarakat tani.

Berhasil atau gagalnya suatu paket teknologi di transfer ke masyarakat tani sangat

dipengaruhi oleh adanya informasi yang diterima oleh petani pada saat yang tepat.

Percepatan pembangunan di perdesaan melalui PUAP adalah upaya pengentasan

kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja baru untuk mengurangi jumlah pengangguran,

memerlukan upaya terobosan yang tepat dengan mengoptimalkan pemanfaatan

sumberdaya yang ada. Selain itu, aktivitas ekonomi yang ditumbuhkan harus memberikan

kesempatan yang sama kepada semua lapisan masyarakat yang ada. Kunci dari semuanya

itu adalah bagaimana menumbuhkan inisiatif masyarakat melalui berbagai pemberdayaan

yang dilakukan, serta tumbuhnya kolaborasi yang saling menguntungkan dalam bentuk

inisiatif kolektif.

Page 20: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

20

III. PROSEDUR PELAKSANAAN

3.1. Ruang Lingkup

Kegiatan koordinasi pendampingan PUAP meliputi antara lain; (1) Melakukan

koordinasi dengan Tim Tehnis PUAP tingkat Kabupaten/Kota, (2) Menyusun data base

LKM-A pada Gapoktan PUAP 2008-2015, (3) Monitoring dan Evaluasi Gapoktan PUAP 2008-

2015.

3.2. Pendekatan/ Kerangka Pemikiran

Pendampingan inovasi teknologi terhadap usaha bersama Gapoktan PUAP bertujuan

agar teknologi yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian (60%) dapat diterapkan secara

optimal dalam usahatani padi yang dilakukan Gapoktan, sehingga produktivitas padinya

lebih baik. Dengan demikian harapan untuk berkontribusi terhadap produksi padi nasional,

dapat tercapai.

Indikator efektifitas pendampingan dapat dilihat dari capaian peningkatan produktivitas

dan pengembangan inovasi teknologi pada program empat target sukses Kementerian

Pertanian. Dengan demikian harapan untuk mencapai program empat sukses Kementan dan

program Badan Litbang Pertanian dapat dicapai.

Akses terhadap ketersediaan input produksi, inovasi/teknologi, dan pasar diperlukan

Gapoktan PUAP untuk menunjang keberhasilan usaha agribisnis. Selain itu guna

menghasilkan produksi yang meningkat, diperlukan inovasi yang bisa diadopsi oleh petani,

atau kelompoktani/Gapoktan (Gambar 1).

Page 21: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

21

Gambar 1. Konsep dasar usaha produktif usaha agribisnis Gapoktan PUAP

3.5. Metode Pelaksanaan

Ada beberapa tahapan pelaksanaan dalam kegiatan koordinasi pendampingan PUAP,

sebagai berikut ;

1. Kegiatan dilaksanakan dari bulan Februari sampai Desember 2015, melelui

pengumpulan data lapang pada Gapoktan PUAP 2008-2015 yang telah memiliki

LKM-A oleh PMT yang dikoordinir oleh PMT dan dikoordinasi oleh BPTP, dengan

responden adalah Gapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP.

2. Koordinasi dengan tim tehnis PUAP Kabupaten dilakukan dengan cara mendatangi

langsung pada saat melakukan perjalanan dinas, dengan memberikan kuessioner

terhadap evaluasi kinerja PMT. Selanjutnya diberikan kuessioner pada Penyuluh

Pendamping dan Pengurus Gapoktan, sebelumnya diberi arahan dalam pengisian

kuessioner.

3. Kegiatan monitoring dan evaluasi supervisi dengan mengunjungi Gapoktan PUAP

yang menerima dana BLM PUAP tahun sebelumnya dan tahun berjalan.

4. Penulisan laporan hasil kegiatan

5. Seminar hasil kegiatan

6. Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Gapoktan

PUAP

Inovasi Teknologi

Balitbangtan

Usahatani

padi

Penguatan

Modal

KKerja/LKM

Peningkatan

Produksi

PASAR

GAPOKTAN PUAP

Modal kuat,

Mandiri, LKM-A,

Fungsi kelembaga

an kuat,

Perilaku agribisnis

meningkat,

Kesempatan kerja, pengangguran turun

Angka

kemiskinan

berkurang

Peningkatan

pendapatan

Page 22: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

22

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Fasilitasi BPTP

A. Pertemuan Koordinasi dengan Penyelia Mitra Tani (PMT)

Pertemuan PMT yang pertama dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2016 dalam

rangka penandatanganan kontrak PMT dengan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana

Pertanian (Dirjen PSP) Kementan, yang dilaksanakan di aula BPTP Aceh. PMT yang hadir

sebanyak 60 orang dari 22 Kabupaten/Kota. Pertemuan ini juga dilanjutkan dengan diskusi

dari PMT tentang kendala,permasalahan dan keberhasilan Gapoktan penerima BLM PUAP

sejak dari tahun 2008 sampai tahun 2014. Keterpurukan Gapoktan pernah terjadi pada awal

program PUAP dilaksanakan, karena disebabkan oleh kurangnya sosialisasi dari pihak Pusat

sampai ke Gapoktan PUAP. Juga terkait dengan keterbatasan PMT yang ada di

Kabupaten/Kota dan juga kurangnya singkronisasi dengan Penyuluh Pendamping. Pada 2

tahun pertama tentunya Gapoktan yang diusul oleh daerah, pusat tentu masih relatif

rendah dalam kemampuan modal,lahan yang dimiliki serta keterbatasan pengetahuan.

Tahun 2010 sampai tahun berjalan keberhasilan Gapoktan dalam mengelola dana

BLM sudah lebih kepada agribisnis, karena pengurus Gapoktan sudah diikutkan dalam

pelatihan, baik yang dilaksanakan di BLPP Saree Aceh maupun di STPP Medan. Pada bulan

Mei ada perekrutan PMT Pengganti Antar Waktu (PAW) sebanyak 7 orang dari

kabupaten/Kota mereka di latih di PPMKP Ciawi.

Pertemuan yang ke dua dalam rangka koordinasi dan evaluasi kegiatan PUAP di

masing masing Kabupaten/Kota, dilaksanakan di aula BPTP Aceh pada tanggal 11 Juni 2016

yang dihadiri oleh PMT, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi. Pertemuan ke tiga

dilaksanakan pada tanggal 4 Nopember 2016 bertempat di aula BPTP Aceh, dalam rangka

evaluasi kinerja PMT untuk lanjutan kontrak dengan Dirjen PSP Kementan.

B. Pendampingan Gapoktan Penerima Dana BLM PUAP

Pendampingan yang dilakukan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh di

Kabupaten /Kota diantaranya;

Page 23: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

23

1. Pendampingan PUAP ke Kabupaten Aceh Besar

Melakukan Pertemuan dengan Gapoktan Desa Rumpet Kecamatan Krueng Barona

Jaya. Acara dibuka oleh Ketua Gapoktan Sapeu Pakat Desa Rumpet Iskandar. Yang mana

acara dihadiri oleh Kapolsek Darul Imarah, Danramil Darul Imarah dan Dinas Pertanian

Kabupaten Aceh Besar beserta BPTP sebagai Sekretariat PUAP di Provinsi Aceh. Pembukaan

dibuka oleh Kepala Dinas yang diwakilkan oleh Bapak Lukman, dimana beliau menjelaskan

bagaimana prosedur penggunaan dana PUAP di desa rumpet jangan sampai salah dalam

penggunaanya. Selanjutnya dilanjutkan dengan BPTP yang disampaikan oleh Ibu Yufniati

ZA sebagai Penanggungjawan dan sekretariat PUAP Provinsi Aceh dimana dijelaskan bahwa

dana PUAP harus di pergunakan harus mempedomani PEDUM yang telah dikeluarkan

Kementerian Pertanian. Selanjutnyan Penyampaian oleh Sekretaris gapoktan bahwa uang

yang telah diambil untuk membeli lembu kemarin telah disetorkan kembali ke rekening

Gapoktan. Danramil mengatakan Sosialisasi perlu ada karena tanpa sosialisasi dana bisa

saja tidak tepat sasaran dan tidak berjalan dengan baik. Seperti kita ketahui bahwa dana

PUAP ini diberikan ke Gapoktan untuk meningkatkan kemiskinan yang ada di desa bila

terjadi penyimpangan harus dilaporkan. Selanjutnya Kapolsek Barona Jaya mengatakan

disini uang PUAP 100 ribu aja di ambil harus dilakukan musyawarah di Gapoktan karena

dana PUAp ini dipakai untuk bersama bukan pribadi sendiri karena di Desa Rumpet Keuchik

yang memegang uang PUAP itu jelas sudah salah karena di PEDUM PUAP di nyatakan

bahwa Keuchik sebagai pengawas bukan memegang dana yang memegang dana PUAp

yaitu Bendahara dan Ketua Gapoktan. Apabila terjadi penyelengan bisa saja

dipenjarakan/dikerangkeng di sel Mapolsek setempat disini Kapolsek siap membantu

apabila terjadi penyelengan dana PUAP tersebut. Dana PUAp 100 juta yang diterima oleh

Gapoktan jangan diklakukan pemotongan apapun dan jangan dipatok itu melanggar hukum

berari penggelapan dana 5 tahun penjara. Dana 100 juta tidak lengkap lagi yaitu Rp.

93.500.000,- Sisa yang Rp. 6.500.000,- (Rp. 6.000.000,- di Bang Gam dan Rp. 500.000,-

untuk Adm pembuatan RUB oleh PMT Haslinda). Keuchik sesuai Duek Pakat tanggal 9 April

dana dikembalikan ke rekening Gapoktan. Camat mengatakan bahwa setelah dana masuk

ke rekening Gapoktan tidak ada sosialisasi sehingga hari ini dilakukan dosialisasi karena

dari sosialisasi pasti ada pertanyaan dan timbul kesepakatan yang kongkrit. Iskandar

sebagai Ketua Gapoktan ingin mengundurkan diri karena keluarga tinggal jauh dari desa

Page 24: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

24

rumpet di Lhoknga dimana beliau sebagai guru dan guru ngaji di desa rumpet merasa

susah didalam mengelola uang ini karena warga desa seakan akan mengira beliau yang

mengambil dana PUAP ini. Tim BPTP Ibu Yufniati menyatakan bahwa pengurus tidak bisa

diganti dikarenakan spesimen tanda tangan di Bank dan berkas yang ada di Pusat masih

nama pengurus ini di RUB yang telah dikirim ke Pusat. Ibu Yufniati mengatakan untuk

sabar jangan cepat mengambil tindakan untuk mengundurkan diri karena Gapoktan ini

sudah ada di RUB. Dari Hasil kesepakatan dana PUAP 100 juta akan dibagikan bagi

kelompok-kelompok yang masuk ke Gapoktan.

2.Pendampingan PUAP ke Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah

Pertemuan Dengan Gapoktan “Peteri Pintu” Desa Balee Redelong Kecamatan Bukit

Kabupaten Bener Meriah.

Dalam pertemuan tersebut Penanngung Jawab PUAP Provinsi Aceh menyampaikan

bahwa prosedur pencairan dana PUAP dicairkan pada saat akan dilaksanakan pelatihan.

Ketua Gapoktan menyampaikan setelah panen padi mengalih usaha pertanian ke tanaman

hortikultura , oleh karena itu kami membutuhkan pengetahuan cara pencairan dana PUAP

untuk kebutuhan modal usahatani. Penyelia Mitra Tani melaporkan bahwa pembekalan

untuk Gapoktan sudah dilakukan bersama para penyuluh. Oleh karena itu Penanggung

Jawab PUAP mengharapkan pada PMT untuk dapat membimbing Gapoktan terhadap

prosedur pencairan dana dan memfasilitasi surat pemberitahuan kepada pihak Dinas bahwa

sudah dilakukan pembekalan untuk Gapoktan agar supaya dikeluarkan izin pencairan dana

Gapoktan.

Usahatani yang dijalankan dibidang Hortikultura; jumlah Anggota 38 orang; berdiri

tahun 2006; kelas kelompok “Lanjut”; Penghargaan yang didapatkan adalah; 1. Kelompok

Tani Berprestasi II (dari BKPP Prov. Aceh) tahun 2009 Kab. Bener Meriah ; 2. Piagam

Penghargaan Katahanan Pangan, tahun 2008 dari Menteri Pertanian RI. Ketua Gapoktan

menyampaikan bahwa pada kompetisi tersebut Kabupaten Bener Meriah mendapatkan

penilaian lebih daripada daerah Lembang Bandung dikarenakan kadar kandungan kimia

dilahan kami tidak banyak (belum terkontaminasi). Tanaman Kentang, bibit yang digunakan

adalah bibit kentang Granola yang dibeli dari Brastagi. Penyakit yang terserang penyakit

layu gadis.

Page 25: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

25

Tanaman Kopi : Penggerek batang (yang diserang umur kopi 3 - 4 tahun pada

ketinggian 1.400 – 1.800 m dpl, naungannya lamtoro. Penanggung Jawab PUAP

menyarankan agar naungan jangan terlalu lembab karena penggerek menyukai kondisi

lembab, sekitar 60 % naungan ini diberikan pada lahan dan pada setiap 6 bulan naungan

lamtoro selalu dibersihkan. Dari keseluruhan lahan yang terserang penyakit adalah 5%.

Koperasi Tunas Indah sebagai kolektor untuk kopi dalam bentuk gabah yang dijual

Rp. 9000/kg. Panen kopi di Bener Meriah dilakukan 2x dalam setahun yaitu pada bulan

5,6,7 dan bulan 10,11, 12. Hasil Panen kopi dibawa ke koperasi kemudian diproses lagi dan

dipasarkan langsung melalui Pemasaran ketingkat ekspor seperti di Babu Rayan (dibawah

perusahaan). Koperasi berdiri sendiri didaerah Tingkeum. Rata-rata produksi kopi untuk

kecamatan Bukit adalah sebesar 1,5 ton/ha/thn. System didesa siap membabat kebun

kemudian mencari lahan kosong untuk digarap. 1 kaleng = 10 bambu, 1 bambu = 12 ons, 1

kaleng = 12 kg/6 bulan.

Apabila dilihat dari segi mutu dan kualitas kopi pada kecamatan Bukit dan

Kecamatan Bandar (Pondok Gajah, KP Gayo BPTP Aceh) yang memiliki perbedaan

ketinggian tempat dan cuaca sehingga harga pun berbeda Rp.500 – 1000 harga jual

gelondong. Apabila ketinggian tempatnya lebih rendah seperti di kecamatan Bandar maka

pemanenannya 1x langsung masak semua, sedangkan kecamatan Bukit memiliki ketinggian

tempat yang lebih tinggi sehingga produksinya walau sedikit akan tetapi berat

berangkasannya lebih berat ketika ditimbang bila dibandingkan dengan hasil panen

kecamatan Bandar, dan mutunya lebih tinggi serta harganya lebih tinggi pula ( Rp.500 –

1000/kg).

Pertemuan Dengan Gapoktan “Gemilang” Desa Mupakat Jadi Kecamatan Bukit Kabupaten

Bener Meriah, Ketua : Muhammad Daud

Gapoktan penerima dana BLM-PUAP belum dicairkan, oleh karena itu diharapkan

adanya koordinasi antara PMT, Penyuluh, tim tehnis Kabupaten /pihak Distan dan Gapoktan

agar semua berusaha untuk mengoptimalkan pencairan dana PUAP terhadap Gapoktan-

Gapoktan baru. Gapoktan Gemilang terdiri atas 3 Poktan, diantaranya : Tawar Sidenge,

Pakat Jroh, Ingin Maju.

Pemaparan Penanggung Jawab PUAP dari BPTP Aceh Ir. Yufniati ZA menyampaikan

bahwa dalam 1 desa hanya terdapat 1 Gapoktan. Hal ini perlu diketahui bersama karena

Page 26: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

26

ada pemahaman dalam 1 desa terdapat beberapa Gapoktan yang diantaranya terdiri dari

Gapoktan khusus laki-laki dan perempuan, padahal digabung atas beberapa Poktan,

walaupun pada umumnya Gapoktan tersebut diurus oleh kaum perempuan atau ibu-ibu.

Koordinator PUAP Provinsi Aceh juga menyampaikan dalam pertemuan tersebut

diharapkan adanya rincian dana-dana yang terdapat pada Laporan RUB agar dipisahkan,

yang terdiri dari dana Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib. Dapat digunakan sebagai dana

Simpan Pinjam, dan apabila kelompok memerlukan keterampilan bagaimana cara bertani

Kopi yang baik, maka dana tersebut dapat dimanfaatkan. Setiap Gapoktan agar

menyediakan Laporan pendanaan untuk kelompoknya. Apabila ada anggota yang ingin

meminjam dana kelompok harus ada pengikat jasa oleh si peminjam tersebut, oleh karena

itu dibutuhkan musyawarah dengan sesama anggota kelompok terlebih dahulu. Ketua

Gapoktan menyampaikan bahwa “Kami memberikan izin peminjaman apabila salah satu

syaratnya adalah terpenuhinya KTP suami-isteri (sebagai saksi)”.

Melihat pengalaman-pengalaman sebelumnya apabila dalam Gapoktan tersebut

mewadahi usaha off farm maka biasanya usaha tersebut akan berkembang. Gapoktan ini

bergerak pada usahatani dibidang Hortikultura, pangan dan peternakan kambing. Kasus

yang terjadi selama ini ada Loss (Lepas kontrol) antara Gapoktan dengan Kepala Dinas

pada akhirnya dicairkan dana tersebut sebesar 100%. PMT menceritakan bahwa ada juga

kasus sebuah Gapoktan ketika pembuatan rekening tanpa sepengetahuan pihak Dinas.” Hal

tersebut juga tidak dibolehkan.

Pertemuan Dengan Gapoktan “Karya Agung” Desa Sedie Jadi Kabupaten Bener Meriah, Ketua Gapoktan : Isro Sadi, Terdiri dari 4 Poktan : Gempar, Tunas Muda, Mawar Indah, Anak Meutuah.

Hasil rapat Gapoktan yang dilakukan pada tanggal 30 Juli 2015, menghasilkan

bahwa Unit Simpan Pinjam (USP) Anggota kelompok tani yang mengelola uang simpan

pinjam diserahkan kepada Kelompok Tani ibu-ibu yaitu Poktan Mawar Indah. Jasa Pinjaman

18% pertahun. Pengembalian pokok beserta jasa dikembalikan 4 bulan selama setahun.

Bagi anggota yang meminjam harus menyerahkan foto copy KTP suami/isteri. Dari jasa

yang 5% untuk pengurus dan 12% kembali ke modal. Pertemuan kelompok 4 bulan sekali.

Dibuatkan dalam musyawarah : AD-ART. Surat perjanjian dibubuhi dengan materai.

Page 27: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

27

Pengalaman kelompok-kelompok yang sudah berhasil, memakai sistem usaha “off

farm” yaitu wadah/sarana penampungan hasil panen untuk difasilitasi pada proses

pemasarannya, nanti hasilnya keuntungan dimusyawarahkan bersama-sama anggota.

Pertemuan Dengan Gapoktan “Pelita” Desa Daling Kabupaten Aceh Tengah. Terdiri dari 3

Poktan : Genting (32 anggota), Daling Seseren (19 anggota), KWT Genting (45 anggota),

Jumlah anggota yang meminjam; 19 orang

Pada umumnya petani Horti menanam cabai, tomat dan kentang, karena umur

panen seperti kentang selama 4 – 5 bulan, jadi ada 2x tahap pengembalian selama 10

bulan. Permasalahannya setiap dana akan dicairkan/digulirkan harus melalui rekomendasi

kepala Dinas dan hasil dari rekomendasi tersebut termasuk dalam prasyarat dari BRI.

AD/ART sudah ada, daftar RUA sudah ada, surat pemberitahuan dari anggota dan ketua

sudah ada. Untuk sampai saat ini hanya 1 kelompok yang telah menggunakan dana untuk

meminjam yaitu kelompok Tani KWT Genting. Peminjaman menggunakan:

Boron/anggunan, diantara syaratnya buku Honda, KK, dsb. Penanggung Jawab PUAP

menyampaikan bahwa “Oleh karena itu, PUAP ini sebenarnya bukan seperti Bank yang

mensyaratkan adanya anggunan (boron), artinya kita ingin memudahkan petani dalam

penggunaan dana.”

Pertemuan Dengan Gapoktan “Panca Bakti” Desa Paya Tungel Kabupaten Aceh Tengah.

Ketua : Eko Waluyo, Gapoktan terdiri dari 15 Poktan, tahap I : ada 8 Poktan, tahap II : ada

2 Poktan (sehingga menjadi 10 Poktan).

Poktan tersebut adalah : Tri Karya Usaha, Cinta Usaha, Maju Bersama, Harapan

Makmur, Sumber Makmur, Usaha Maju, Sumber Mulyo, Giri Mulyo, Panca Usaha Tani,

Tunas Harapan. AD/ART sudah ada. Mendapatkan penghargaan Sertifikat Tahun 2015

sebagai anggota pelatihan pengembangan SDM angkatan ke-II di Saree, Aceh Besar.

Penghargaan Sertifikat pelatihan peternakan Tahun 2013 (Dinas Peternakan Provinsi Aceh).

Penghargaan Sertifikat Sekolah Lapang Kopi Konservasi Tahun 2013 (CII). Penghargaan

Sertifikat Pertanian Tahun 2011 di Thailand. Bu Ani : “Membuat unit usaha-usaha untuk

setiap Gapoktan seperti unit peternakan, perkebunan, tanaman pangan hingga ke unit

pemasaran.”

Page 28: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

28

Diharapkan kepada seluruh anggota setiap akan menggunakan dana simpan pinjam

diharapkan harus melunasi terlebih dahulu dana pinjaman sebelumnya.

Pertemuan Dengan Gapoktan “Harapan Jaya” Desa Jeget Ayu Kabupaten Aceh Tengah

Jasa Pinjaman : 1% perbulan, pengembaliannya belum dimasukkan ke buku kas

Besar, masa pengembaliannya selama 1 tahun, simpanan wajib sebesar Rp. 5000,-. Dalam

kesempatan tersebut anggota Poktan menanyakan mengapa setiap diberi bantuan langsung

mengarah pada Poktan bukan pada Gapoktan tidak merata seluruh Poktan

mendapatkannya, karena awal masuk bantuannya dari Poktan sehingga dalam 1 Gapoktan

tidak semua Poktan mendapatkan. Ditanggapi oleh Penanggung Jawab PUAP bahwa

diharapkan adanya peran kepala Desa, untuk mengarahkan Pemerintah agar setiap

memberi bantuan harus melalui Gapoktan dan bukan Poktan”

3. Pendampingan PUAP Ke Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Timur

Kabupaten Aceh Tamiang

Gapoktan “Sumber Rezeki”, desa Matang Cincin. Terdiri dari 2 Poktan; Poktan Maju dan

Poktan Sri Rezeki. Memiliki 90 orang anggota.

Atribut atau kelengkapan yang tersedia adalah berupa buku kas dan buku notulen

rapat sedangkan buku tamu belum tersedia. Anggaran PUAP sebesar Rp. 100 juta masuk ke

rekening Gapoktan pada tanggal 27 Desember 2010. Usahatani yang dijalankan petani

Gapoktan adalah Padi dan usaha industri rumah tangga berupa pembuatan tape (off farm)

pemasarannya hingga ke Perlak. Dalam 2 tahun terakhir Gapoktan tidak pernah bertemu

dengan PMT, dikarenakan adanya permasalahan ditingkat Pemulia Mitra Tani (PMT). Dalam

permasalahan tersebut pada saat pengembalian 100 juta rupiah, PMT dari Kabupaten Aceh

Tamiang Syahrul Efendi menyarankan ke koperasi BMT Cahaya ada 3 Gapoktan desa

Matang Cincin, Matang arak jawa dan desa Pahlawan yang ikut ke koperasi tersebut.

Perguliran yang diberikan oleh Gapoktan untuk dana peminjaman anggota dibatasi

sekitar 500 ribu rupiah, dalam hal ini sangat sedikit bila dibandingkan dengan Gapoktan

penerima dana BLM PUAP lainnya. Permasalahan ini disebabkan oleh karena dana awal

sebesar 20 juta rupiah telah diambil oleh PMT. Karena dana yang tersedia tidak banyak

sehingga sulit bagi Gapoktan untuk membagikannya secara tercukupi bagi para

Page 29: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

29

anggotanya. Tentunya permasalahan ini akan membawa dampak bagi keberlangsungan

Gapoktan dalam menjalankan usahataninya secara efektif dan efisien.

Dalam kesempatan tersebut koordinator PUAP menyampaikan dan menghimbau

kepada Gapoktan bahwa: Apabila adanya dana awal BLM PUAP yang diberikan kepada

Gapoktan sebesar 100 juta rupiah dan dalam perjalanan perkembangannya bertambah

menjadi sebesar 150 juta maka dari Kementerian Pertanian akan menambahkan lagi dana

kepada Gapoktan tersebut sebesar 50 juta rupiah. Apabila Gapoktan akan melakukan

pergantian pengurus, maka sebagai pra syaratnya pihak Gapoktan harus membuat lampiran

Berita Acara

Gapoktan ”Lidah Tedung” desa Johar Kabupaten Aceh Tamiang.

Terdiri atas 3 Poktan yaitu ; Serasi, KWT dan Remaja Tani (terdiri atas 90 orang

anggota). Pembukuan dari Gapoktan berjalan hanya 1 tahun (yaitu ditahun 2011).

Usahatani yang dijalankan oleh Gapoktan berupa usahatani padi, dan usahatani lainnya

berupa usaha off farm pembuatan tape dan usaha jualan gorengan. Dalam hal ini berjalan

sistem perguliran dana ke pihak anggota hanya pada tahun 2011 setelah itu tidak berjalan

lagi.

Kabupaten Aceh Timur

Gapoktan yang muncul pada tahun 2015 Gapoktan Gebrina/ Kecamatan Sungai Raya

Desa Labuhan Keude. Terdiri dara 2 Poktan yaitu (Tani Makmur dan Muda Jaya). Memiliki

52 orang anggota. Gapoktan Suka Maju/ Kecamatan Madat Desa Minjei. Terdiri dari 2

Poktan yaitu (Suka Damai dan Ingin Maju). Memiliki 60 orang anggota. Gapoktan Ketibung

Musara/ Kecamatan Serba Jadi Desa Bunin. Terdiri dari 6 Poktan yaitu (Jamur Batang Jaya,

Ceding Ayu, Musara Jadi, Empaste, Singah Mata, Sarana Tani). Memiliki 150 orang anggota.

Sudah mencairkan dana BLM-PUAP untuk ke 6 Gapoktan. Pencairan dana tersebut sudah

sesuai dengan RUB, RUK, dan RUA sehingga tahap pencairan mudah dilakukan. Tim tehnis :

setiap ada pengambilan , harus adanya pengembaliannya sehingga ketua Gapoktan harus

menyampaikan kepada para anggota yang lainnya ketika diadakan pertemuan antar

anggota Gapoktan. AD/ART belum dibuat karena mengingat Gapoktan tersebut yang lahir

pada tahun 2015. Usahatani yang diusahakan berupa Cabe, Sawit dan Padi. Tanggapan

Page 30: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

30

ketua Gapoktan: Dengan adanya anggaran BLM PUAP tersebut akan memberikan antisipasi

secara merata terhadap pendanaan bagi setiap anggota kami.

Hasil pertanian setelah melalui tes laboratorium dan hasilnya pihak swalayan swasta

meminta kontrak untuk menyuplai komoditi hasil pertanian berupa terong dan cabe. Akan

tetapi belum mampu memenuhi permintaan swalayan tersebut dikarenakan pasokan yang

harus dipenuhi sebesar 20 ton/bulan. Dalam proses peminjaman belum ada prasayarat jasa

dalam proses pengembaliannya sehingga para anggota mengembalikan uang pinjaman

sesuai dengan dana pinjaman tersebut. Dalam kesempatan tersebut koordinator pembinaan

PMT menyampaikan dan menghimbau kepada Gapoktan bahwa: agar Gapoktan

menyiapkan buku tamu, buku notulen rapat, dan ADRT. Dalam pertemuan tersebut hadir

kepala BPP (Bpk. Erwin Suhendra). Gapoktan Suka Maju desa Minjei Kecamatan Madat

berusahatani pada bidang komoditi Padi Sawah dan pemasaran Hasil Pertanian. Dalam

pembagian uang pinjaman bagi para anggota Gapoktan PUAP untuk tahap I sebanyak 30

anggota. Bunin: Usahatani Padi Gogo (6 bulan sekali), cabe, PHP (Pemasaran Hasil

Pertanian).

C. Verifikasi dokumen Gapoktan penerima BLM PUAP

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat apakah dokumen tersebut

sesuai dengan juknis verifikasi , desa/Gapoktan yang diajukan harus sesuai dengan DNS,

sudah dilakukan verifikasi terlebih dahulu di tingkat Kabupaten/ Kota, dan selanjutnya di

lakukan verifikasi oleh BPTP dan diteruskan ke Tim PUAP Pusat/ Dirjen PSP. Dokumen

tersebut dilakukan verifikasi final untuk diajukan ke KPPN agar dapat dibuat SP2D yang

diteruskan ke BRI untuk disalurkan kerekening Gapoktan.

BPTP Aceh sudah melakukan verifikasi dokumen RUB bulan Januari sampai dengan

Nopember sebanyak 73 RUB Gapoktan yang tersebar pada Kabupaten/Kota di Provinsi

Aceh. Selanjutnya ditetapkan Gapoktan penerima BLM PUAP (Rp 100 juta/Gapoktan/desa)

melalui SK Menteri Pertanian, dan dana tersebut masuk ke rekening Gapoktan PUAP

sesuai dengan nomor rekening yang ada dalam dokumen RUB.

Page 31: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

31

4.2. Evaluasi PUAP Tahun Sebelumnya

A. Pendampingan Teknologi dalam Pengembangan Usaha Produktif

Dana BLM PUAP digunakan untuk membiayai kegiatan produktif budidaya (on farm),

seperti tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan serta kegiatan non

budidaya (off farm ) yang terkait dengan komoditas pertanian yaitu industri rumah tangga

pertanian, pemasaran hasil pertanian dan usaha lain berbasis pertanian.

Tenologi yang sudah dihasilkan BPTP yaitu SL-PTT Padi Sawah, SL-PTT Jagung dan

Kedele, merupakan inovasi teknologi yang sudah diadopsi oleh sebagian besar anggota

Gapoktan yang mengelola usahatani pangan. Untuk komoditi sayuran juga didampingi

dengan teknologi yang sudah dihasilkan BPTP, seperti cabe merah dengan menggunakan

mulsa, kompos dan pupuk kandang cair. Usaha produktif yang dikelola oleh anggota

Gapoktan umumnya padi sawah, tanaman palawija dilahan kering dan sayuran.

Kesungguhan pemerintah membangun pertanian nasional terlihat dari program

Kementerian pertanian berupa pemberian penguatan modal dalam bentuk Bantuan

Langsung masyarakat (BLM) PUAP sebesar maksimal Rp. 100.000.000,- (seratus juta

rupiah) per Gapoktan yang lansung di transfer ke rekening Gapoktan. Dana tersebut

selanjutnya akan dikelola sebagai suntikan modal pengembangan usaha agribisnis di lokasi

PUAP. Fasilitasi bantuan permodalan tersebut diharapkan dapat menjangkau jumlah petani

yang semakin banyak, sehingga salah satu pendekatannya diupayakan untuk menggulirkan

bantuan tersebut diantara sesama petani/Gapoktan.

Dalam penyelenggaraan Program PUAP, dana BLM tersebut digunakan untuk

membiayai kegiatan produktif budidaya (on-farm) seperti tanaman pangan, hortikultura,

peternakan dan perkebunan, serta kegiatan off-farm (non-budidaya) yang terkait dengan

komunitas pertanian yaitu industri rumah tangga pertanian, pemasaran hasil pertanian dan

usaha lain berbasis pertanian. Gapoktan merupakan sasaran kelembagaan tani pelaksana

PUAP sebagai penyalur modal usaha agribisnis bagi petani atau peternak.

Mulai tahun 2010 hingga tahun 2015, dana BLM-PUAP di Propinsi Aceh lebih banyak

dimanfaatkan oleh petani pada kegiatan on-farm, yaitu pembudidayaan tanaman pangan

yaitu palawija dan padi.

Page 32: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

32

Gambar 2. Persentase Usaha Produktif Gapoktan tahun 2015

54,24

9,54

22,42

7,82

0.5

2,073,41

Persentase Usaha Produktif Gapoktan PUAP Tahun 2015 Provinsi Aceh

Tanaman Pangan

Hortikultura

Peternakan

Perkebunan

Industri Rumah TanggaPertanian

Pemasaran Hasil Pertanian

Usaha Lain BerbasisPertanian

Page 33: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

33

NO. KABUPATEN JUMLAH DESA

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1. ACEH BESAR 35 15 45 34 52 25 10 6

2. PIDIE 35 15 50 14 26 34 12 21

3. PIDIE JAYA 35 15 22 9 7 0 4 1

4. BIREUEN 35 15 26 11 35 5 -

5. ACEH UTARA 35 15 20 19 4 16 17 2

6. ACEH TIMUR 35 15 17 26 13 9 13 13

7. ACEH TAMIANG 35 12 20 11 1 0 - -

8. ACEH TENGAH 30 14 14 12 1 12 8

9. BENER MERIAH 10 11 6 9 - 10 8 10

10. GAYO LUES 35 15 6 6 10 2 7 5

11. ACEH TENGGARA

35 15 13 11 59 41 8 -

12. ACEH BARAT DAYA

30 15 10 11 2 1 - -

Tabel. 1. Data Kuota Desa Puap 2008 – 2015 Di Provinsi Aceh

Page 34: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

34

Total jumlah Desa PUAP dari tahun 2008 -2015 adalah : 2.134 gapoktan.

NO. KABUPATEN JUMLAH DESA

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

13. ACEH SELATAN 35 13 15 13 5 0 8 9

14. ACEH BARAT 35 15 14 25 2 13 3 -

15. NAGAN RAYA 35 15 9 18 16 6 - -

16. ACEH JAYA 30 13 10 11 - 0 - -

17. SINGKIL 35 10 7 11 - 7 - -

18. SUBULUSSALAM 10 8 4 5 3 5 - -

19. SIMEULUE 35 15 10 11 2 1 1 -

20. KOTA LANGSA - - 8 25 3 0 4 -

21. KOTA

LHOKSEUMAWE

- - 10 12 3 7 3 1

22. KOTA SABANG - - - 2 - 0 - -

23. KOTA BANDA

ACEH

9 4 1 -

JUMLAH 600 261 336 306 253 198 107 73

Page 35: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

35

Tabel 2. Rekapitulasi Perkembangan Keuangan Gapoktan PUAP Tahun 2008 - 2015

No Kabupaten/Kota

Jumlah Gapoktan

Aset (Rp)

Penyaluran Dana Terbesar Penerima BLM

PUAP

USP LKMA TP Hort Bun Nak Off

farm

1 Aceh Barat - 5.253.101.395 41 3 1 62 -

2 Aceh Besar 189

- 9.252.059.740 40 10 - 10 2

3 Aceh Barat Daya 70

- 5.722.935.000 65 5 - - -

4 Aceh Jaya 79

- 808.899.619 14 15 2 4 2

5 Aceh Selatan - 1.399.648.362 73 13 10 11 3

6 Aceh Tamiang 84

-

6.505.897.000 57 1 18 6 1

7 Aceh Tengah 63

- 7.166.000.000 8 45 25 33 9

8 Aceh Tenggara 103

- 100.981.000 169 - - 1 -

9 Aceh Timur 102

2 4.984.491.100 72 11 15 14 2

10 Aceh Utara -

- 5.722.935.000 65 5 - - -

11 Kota Banda Aceh 10

- 601.330.000 1 - - 5 -

Page 36: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

36

No Kabupaten/Kota

Jumlah Gapoktan

Aset (Rp)

Penyaluran Dana Terbesar Penerima BLM

PUAP

USP LKMA TP Hort Bun Nak Off

farm

12 Bireuen 10

-

6.006.610.000 55

4

1

50

74

13 Gayo Lues -

3.995.600.000 3

47

18

27

1

14 Kota Langsa -

201.775.000 15

2

1

7

9

15 Kota Lhokseumawe

35

35

2.956.508.131 14

10

-

20

15

16 Nagan Raya 96

-

9.341.320.000 64

25

7

2

6

17 Pidie 154

-

13.736.036.948 165

5

1

2

1

18 Pidie Jaya 95

-

4.986.785.637 94

-

1

-

-

19 Kota Subulussalam -

-

977.000.000 4

4

10

1

-

20 Bener Meriah -

-

1.154.000.000 -

34

-

-

-

21 Aceh Singkil -

-

1.516.600.000 20

8

19

10

14

22 Simeulue 21

-

7.983.789.072 63 6 0 4 0

Jumlah 1.111

37

100.374.303.004 1.102

253

129

269

139

Page 37: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

37

Gambar 3. Perkembangan Pengelolaan Keuangan ditingkat Gapoktan

Page 38: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

38

Gambar 4. Laporan Kinerja PMT Tahun 2015

Gambar 5. Rata-rata Aset Saat Laporan

Berdasarkan Gambar 5 menunjukkan bahwa Rata-rata Aset Gapoktan berkaitan dengan

jumlah gapoktan penerima BLM-PUAP untuk setiap per Kabupaten.

Page 39: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

39

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

1. Program PUAP merupakan program pemberdayaan petani oleh karena itu perlu

dilakukan pembinaan dan pengendalian intensif terhadap pelaksanaan dilapangan,

yaitu Gapoktan, Penyuluh Pendamping dan Penyelia Mitra Tani (PMT).

2. Hasil evaluasi program PUAP 2008 – 2015 baru terbentuk 40 LKMA dan 5 LKMA

yang sudah berbadan hukum.

3. Pendampingan teknologi oleh BPTP terhadap usaha produktif Gapoktan yang

dominan yaitu tanaman pangan (54,24%), peternakan (22,42%), dan diikuti

Hortikultura (9,54%).

4. Jumlah Desa/Gapoktan penerima dana BLM-PUAP dari tahun 2008 – 2015 sebanyak

2.134 Gapoktan (Rp 100 juta/ Gapoktan) berjumlah : Rp.2.134 Milyar.

5.2. SARAN

1. Diharapkan adanya koordinasi lebih efektif antar instansi terkait yang terlibat dalam

kegiatan PUAP, terutama Tim Tehnis Kabupaten/Kota.

2. Kegiatan 2016 lebih difokuskan pada pendampingan Gapoktan PUAP 2008-2015 oleh

PMT dan Penyuluh Pendamping harus dapat membentuk unit usaha otonom dan

dimilikinya data base LKM-A dari Gapoktan PUAP 2008-2015.

Page 40: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

40

VI. DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pembiayaan Pertanian, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, 2011. Pedoman Pemeringkatan Gapoktan PUAP menjadi LKMA. Jakarta. 19 halaman Direktorat Pembiayaan Pertanian, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, 2011. Pedoman Penumbuhan LKM-A Gapoktan PUAP. Jakarta. 27 halaman Direktorat Pembiayaan Pertanian, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, 2015. Petunjuk Teknis Pendampingan PUAP tahun 2015. Jakarta. 30 halaman Direktorat Pembiayaan Pertanian, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, 2015. Petunjuk Teknis Verifikasi Dokumen Administrasi Penyaluran BLM-PUAP Tahun 2015. Jakarta. 84 halaman Kementerian Pertanian, 2011. Petunjuk Pelaksanaan, Apresiasi pengelolaan dan Operasional

Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis. Jakarta. 38 halaman.

Kementerian Pertanian, 2015. Pedoman PUAP, Jakarta. 24 halaman Rivai dalam Syahrul B. 2015. Proposal Pembinaan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan TA.2016. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Yufniati ZA, Cut Hilda Rahmi, Rini Andriani, Rosdewani. 2014. Laporan Akhir Kegiatan

Pendampingan Teknologi dan Supervisi Pelaksanaan PUAP di Provinsi Aceh.

Page 41: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

41

Lampiran 1. Rekapitulasi LKM-A Kabupaten/Kota Provinsi Aceh yang Menerima Dana BLM PUAP Tahun 2008-2015

Kabupaten Aceh Besar

No. Desa Nama Gapoktan Tahun Berdiri

Aset Awal Gapoktan

Aset Akhir Gapoktan

Memiliki Badan Hukum

1. Lamtheun Tuan Dilagang 2008 Rp.100.000.000,- Rp. 160.000.000,- belum

2. Baet Meusago Makmue Beusaree 2009 Rp.100.000.000,- Rp. 140.000.000,- belum

3. Blang Cut Lembah Krueng Aceh 2010 Rp.100.000.000,- Rp.125.000.000,- sudah

4. Pasheu Beutong Lembah Cot Cako 2012 Rp.100.000.000,- Rp. 116.000.000,- belum

5. Suka Mulya Mudah Rezeki 2008 Rp.100.000.000,- Rp. 120.000.000,- belum

6. Dham Cukok Krueng Lingka 2010 Rp.100.000.000,- Rp. 112.000.000,- belum

7. Lam Ujong Mns Intan Permata Intan 2010 Rp.100.000.000,- Rp. 110.000.000,- belum

8. Lubok Gapuy Ladang Mita Bu 2011 Rp.100.000.000,- Rp.125.000.000,- belum

9. Pasie Lamgarot Makmue Sejahtera 2012 Rp.100.000.000,- Rp. 112.000.000,- belum

10. Mns.Manyang PA Udeep Sejahtera 2013 Rp.100.000.000,- Rp. 110.000.000,- belum

11. Lam Ara Cut Bunga Mawar 2008 Rp.100.000.000,- Rp.130.000.000,- belum

12. Cot Meulangen Barona 2009 Rp.100.000.000,- Rp.115.000.000,- belum

13. Empe Bata Tunas Baro 2009 Rp.100.000.000,- Rp.110.000.000,- belum

14. Aneuk Glee Serba Guna 2008 Rp.100.000.000,- Rp.140.000.000,- belum

15. Lamraya Udeep Saree 2008 Rp.100.000.000,- Rp. 120.000.000,- belum

16. Lampuuk Makmu Beusaree 2009 Rp.100.000.000,- Rp. 120.000.000,- belum

Kabupaten Nagan Raya

No. Desa Nama Gapoktan Tahun Berdiri

Aset Awal Gapoktan

Aset Akhir Gapoktan

Memiliki Badan Hukum

1. Kuta Kumbang Bagi Beurata 2009 Rp.103.925.000,- Rp.135.695.000,- Sudah

2. Alue Kambuk Jasa Gampong 2010 Rp.104.960.000,- Rp.118.360.000,- Belum

3. Sapeng Bunga Desa 2011 Rp.101.025.000,- Rp.111.875.000,- Belum

4. Sumber Makmur Serikat Tani 2008 Rp.100.000.000,- Rp.123.156.702,- Belum

5. Krueng Itam Sumber Tani 2011 Rp.100.000.000,- Rp.107.600.000,- Belum

6. Padang Rubek Ingin Jaya 2010 Rp.103.355.000,- Rp.115.352.000,- Belum

7. Kuala Trang Trang Jaya 2011 Rp.100.000.000,- Rp.117.291.600,- Belum

8. Purwodadi Usaha Tani 2011 Rp.100.000.000,- Rp.106.570.000,- Belum

Page 42: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

42

Kabupaten Pidie Jaya

No. Desa Nama

Gapoktan Tahun Berdiri

Aset Awal Gapoktan

Aset Akhir Gapoktan

Memiliki Badan Hukum

1. Kuta Kumbang Bagi Beurata 2009 Rp.103.925.000,- Rp.135.695.000,- Sudah

2. Alue Kambuk Jasa Gampong 2010 Rp.104.960.000,- Rp.118.360.000,- Belum

3. Sapeng Bunga Desa 2011 Rp.101.025.000,- Rp.111.875.000,- Belum

4. Sumber Makmur Serikat Tani 2008 Rp.100.000.000,- Rp.123.156.702,- Belum

5. Krueng Itam Sumber Tani 2011 Rp.100.000.000,- Rp.107.600.000,- Belum

6. Padang Rubek Ingin Jaya 2010 Rp.103.355.000,- Rp.115.352.000,- Belum

7. Kuala Trang Trang Jaya 2011 Rp.100.000.000,- Rp.117.291.600,- Belum

8. Purwodadi Usaha Tani 2011 Rp.100.000.000,- Rp.106.570.000,- Belum

Kota Lhokseumawe

Kabupaten Aceh Utara

No. Desa Nama Gapoktan Tahun Berdiri

Aset Awal Gapoktan

Aset Akhir Gapoktan

Memiliki Badan Hukum

1. Cot Mane Gaseh Sayang 2009 Rp.100.000.000,- Rp.14.612.554,- belum

2. Lhok Asan Asan Jaya 2011 Rp.100.000.000,- Rp. 112.000.000,- belum

Kabupaten Subulussalam

No. Desa Nama

Gapoktan Tahun Berdiri

Aset Awal Gapoktan

Aset Akhir Gapoktan

Memiliki Badan Hukum

1. Bangun Sari Mekar Sari 2009 Rp.100.000.000,- Rp.115.000.000,- Sudah

2. Cipar Pare Maju Bersama 2013 Rp.100.000.000,- Rp.70.000.000,- Sudah

No. Desa Nama Gapoktan Tahun Berdiri

Aset Awal Gapoktan

Aset Akhir Gapoktan

Memiliki Badan Hukum

1. Rayeuk Kareung Makmu Beusare 2011 Rp.100.000.000,- Rp. 109.000.000,- belum

2. Cot Mamplam Beu Sejahtera 2013 Rp.100.000.000,- Rp.120.000.000,- belum

Page 43: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

43

Page 44: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

44

Page 45: PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/17-Lapkir PUAP 2015 .pdfGapoktan/Poktan yang mendapat dana BLM PUAP. 2. Koordinasi dengan tim tehnis

45