penda paran

4
Pendaparan ( Buffers ) Karena CO 2 membentuk asam karbonat dalam darah, kita perlu mengetahui pendaparan ( buffering) di dalam tubuh untuk memahami transportasi CO 2 . Dapar adalah zat apapun yang secara reversible dapat mengikat H + . Bentuk umum dari reaksi dapar adalah : Dapar + H + H dapar Pada conth ini H + bebas berikatan dengan dapar untuk embentuk asam lemah ( dapar H ) yang dapat tetap sebagai molekul yang tidak berdisosiasi maupun yang berdisosiasi kembali menjadi dapar dan H + yang berikatan dengan dapar, selama dapar masih tersedia. Sebaliknya, bila konsentrasi H + menurun, reaksi bergeser kearah kiri dan H + di lepaskan dari darah. Nasib Karbon Dioksida dalam Darah Kelarutan CO 2 dalam darah kira-kira 20 kali lebih besar daripada kelarutan O 2 , karena itu pada tekanan parsial yang sama didapatkan jauh lebih banyak CO 2 dibandingkan O 2 yang berdifusi ke dalam sel darah merah terhidrasi dengan cepat menjadi H 2 CO 3 karena adanya karbonat anhidrase. H 2 CO 3 - memasuki plasma. Sejumlah CO 2 dalam sel darah merah akan bereaksi dengan gugus amino hemoglobin dan protein lain R, membentuk senyawa karbamino.

Upload: qurotulaqyun

Post on 15-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

potongan materi.

TRANSCRIPT

Page 1: Penda Paran

Pendaparan ( Buffers )

Karena CO2 membentuk asam karbonat dalam darah, kita perlu

mengetahui pendaparan ( buffering) di dalam tubuh untuk memahami transportasi

CO2. Dapar adalah zat apapun yang secara reversible dapat mengikat H+. Bentuk

umum dari reaksi dapar adalah :

Dapar + H+ H dapar

Pada conth ini H+ bebas berikatan dengan dapar untuk embentuk asam

lemah ( dapar H ) yang dapat tetap sebagai molekul yang tidak berdisosiasi

maupun yang berdisosiasi kembali menjadi dapar dan H+ yang berikatan dengan

dapar, selama dapar masih tersedia. Sebaliknya, bila konsentrasi H+ menurun,

reaksi bergeser kearah kiri dan H+ di lepaskan dari darah.

Nasib Karbon Dioksida dalam Darah

Kelarutan CO2 dalam darah kira-kira 20 kali lebih besar daripada kelarutan

O2, karena itu pada tekanan parsial yang sama didapatkan jauh lebih banyak CO2

dibandingkan O2 yang berdifusi ke dalam sel darah merah terhidrasi dengan cepat

menjadi H2CO3 karena adanya karbonat anhidrase. H2CO3- memasuki plasma.

Sejumlah CO2 dalam sel darah merah akan bereaksi dengan gugus amino

hemoglobin dan protein lain R, membentuk senyawa karbamino.

Karena hemoglobin mengikat lebih banyak H+ daripada yang diikat oleh

oksihemoglobin dan lebih mudah membentuk senyawa karbamino, pengikatan O2

pada hemoglobin akan menurunkan afinitasnya terhadap CO2 ( efek Haldane).

Akibatnya darah vena lebih banyak mengangkut CO2 daripada darah arteri,

penyerapan CO2 di jaringan dan pelepasan O2 di paru berlangsung lebih mudah.

Sekitar 11% dari CO2 yang ditambahkan kedalam darah melalui pembuluh kapiler

sistemik akan diangkut ke paru dalam bentuk karbamino- CO2.

Dalam plasma darah CO2 bereaksi dengan protein plasma membentuk

sejumlah kecil senyawa karbamino, dan sejumlah kecil CO2 mengalami hidrasi;

namun reaksi hidrasinya berlangsung lambat karna tidak terdapat karbonat

anhidrase.

Page 2: Penda Paran

Pergeseran Klorida

Saat darah melewati kapiler, terjadi peningkatan kandungan HCO3 di

dalam sel darah merah yang jauh lebih besar dibandingkan dalam plasma darah

sehingga sekitar 70% HCO3- yang dibentuk di sel darah merah akan memasuki

plasma. Kelebihan HCO3 yang meninggalkan sel darah merah ditukar dengan Cl-.

Proses ini diperantarai oleh Band 3 suatu protein membran utama. Pertukaran ini

disebut klorida( chloride shift ). Oleh sebab itu terdapat perbedaan bermakna

kandungan Cl- di dalam sel darah merah darah vena, yang jauh lebih banyak

dibandingkan dengan arteri. Pergeseran klorida berlangsung cepat dan selesai

seluruhnya dalam waktu 1 detik.

Setiap penambahan molekul CO2 ke dalam sel darah merah, terjadi peningkatan

satu partikel aktif osmotik-baik HCO3 maupun CL- di dalam sel darah merah.

Akibatnya sel darah merah akan mengambil sejumlah air dan ukurannya

meningkat. Oleh sebab itu, ditambah lagi dengan kenyataan bahwa sejumlah kecil

cairan dalam darah arteri mengalir balik melalui sistem limfe dan bukan melalui

vena, nilai hematokrit darah vena menjadi 3% lebih tinggi dibandingkan nilai 3%

lebih tinggi dibandingkan dengan nilai hematokrit darah arteri pada keadaan

normal. Di dalam paru, Cl- keluar dari sel darah merah sehingga sel mengerut.

Ringkasan Transportasi Karbon Dioksida.

Untuk mudahnya table dibawah meringkas berbagai nasib yang dialami

CO2 dalam plasma darah merah.

Dalam plasma darah

1. Terlarut

2. Membentuk senyawa karbamino dengan protein plasma

3. Hidrasi, H+ mengalami pendaparan HCO3- di dalam plasma

Dalam sel darah merah

1. Terlarut

2. Membentuk karbamino-Hb

3. Hidrasi,H+ mengalami pendaparan,70% HCO3- memasuki plasma

4. Pergeseran CL- ke dalam sel; mosm dalam sel meningkat

Page 3: Penda Paran

Kemampuannya untuk meningkatkan kapasitas pengangkutan CO2 oleh

darah dinyatakan oleh perbedaan antara garis yang menggambarkan CO2 terlarut

dengan garis yang menunjukan kandungan CO2 total pada kurva disosiasi CO2.