penda hulu an

Upload: ivonny-rembulan-zilmi

Post on 09-Mar-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rm

TRANSCRIPT

Pendahuluan

Fungsi normal kandung kemih adalah mengisi dan mengeluarkan urin secara terkoordinasi dan terkontrol. Aktifitas koordinasi ini diatur oleh sistem saraf pusat dan perifer. Neurogenic bladder adalah penyakit yang menyerang kandung kemih yang disebabkan oleh kerusakan ataupun penyakit pada sistem saraf pusat atau pada sistem saraf perifer dan otonom. (Ginsberg, 2013). Gejala neurogenik bladder berkisar antara kurang berfugsi hingga overaktivitas, tergantung bagian neurogenik yang terkena. Spincter urinarius mungkin terpengaruhi, menyebabkan spincter menjadi kurang berfungsi atau overaktivitas dan kehilangan koordinasi dengan fungsi kandung kemih. Salah satu penelitian pertama mengenai prevalensi Neurogenic Bladder di Asia adalah sebuah survai yang dilakukan oleh APCAB (Asia Pacific Continence Advisory Board) yang mencakup 7875 laki-laki dan perempuan, dimana sekitar 70% adalah perempuan dari 11 negara termasuk 499 dari Indonesia didapatkan bahwa prevalensi Neurogenic Bladder secara umum di Asia adalah sekitar 50,6%. (Shenot, 2012).Banyak penyebab dapat mendasari timbulnya Neurogenic Bladder sehingga mutlak dilakukan pemeriksaan yang teliti sebelum diagnosis ditegakkan. Penyebab tersering adalah gangguan medulla spinalis, Selain itu kondisi lain yang dapat menyebabkan neurogenic bladder adalah penyakit degenaratif neurologis (multipel sklerosis, dan sklerosis lateral amiotropik), kelainan bawaan tulang belakang (spina bifida). Neurogenic bladder akan meningkat jumlahnya pada kondisi neurologis tertentu. Sebagai contoh, di Amerika neurogenic bladder ini telah ditemukan pada 40%- 90% pasien dengan multiple sclerosis, 37% - 72% pada pasien dengan parkinson dan 15% pada pasien dengan stroke. Ini memperkirakan bahwa 70-84% pasien dengan spinal cord injury paling tidak mempunyai sedikit gangguan kandung kemih. (Ginsberg, 2013). Rehabilitasi medik adalah satu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari penanganan secara komprehansif dari gangguan (impairment), kecacatan (disabilitas) dan ketunaan (handicap) fisik akibat penyakit atau cedera yang mengenai sistem neuro-muskulo-skletal dan kardiorespirasi beserta gangguan psiko-sosio-vokasional yang menyertainya. Sehingga pelayanan rehabilitasi medik merupakan pelayanan kesehatan terhadap gangguan fisik dan fungsi yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi sakit, penyakit atau cedera melalui paduan intervensi medik, keterapian fisik dan atau rehabilitatif untuk mencapai kemampuan fungsi yang optimal (RSA UGM, 2015).Penangan neurogenic bladder harus dilakukan secara komprehensif, baik secara medika maupun dari aspek rehabilitasi. Untuk itu dalam makalah ini kami akan membahas lebih lanjut mengenai aspek rehabilitasi medik pada pasien dengan neurogenic bladder.

Ginsberg, D. 2013. The Epidemiology and Pathophysiology of Neurogenic Bladder. The American Journal of Manage Care, Volume 19, pp. 191-194Shenot. (2012). Merck Manual Home Health Handbook Neurogenic Bladder. http://www.merckmanuals.com/home/kidney_and_urinary_tract_disorders/disorders_of_urination/neurogenic_bladder.html