penda hulu an

Upload: anifaaa

Post on 06-Mar-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pendahualan

TRANSCRIPT

Pendahuluan

Pada umumnya, pemandangan dalam kelas menunjukkan gambaran yang sangat kompleks, yang terdiri dari berbagai jenis kepribadian, potensi, latar belakang kehidupan, serta masalah belajar. Gambaran tersebut akan terasa lebih kompleks karena seorangpengajarjuga membawa aneka ragam kepribadian, selera, serta berbagai resep yang diperoleh dari pengalaman mereka mengajar sebelumnya.Sebagai seorangpengajarharus dapat memotivasi belajarpemelajardalam segala situasi. Seorangpengajarharus mempunyai metode tersendiri untuk memberikan dorongan padapemelajaragar mereka mau berubah dan mampu mencapai hasil yang memuaskan.Metode yang dilakukan dengan menggunakan prinsip dasar motivasi, yaitu bahwa setiap orang hanya mau mempelajari hal-hal yang menarik perhatiannya saja danapa manfaatnya bagidirinya. Agar belajar menjadi menarik dan bermanfaat ialah dengan mengikutsertakanpemelajarsecara dalam memilih, menyusun rencana, danikut terjun pada situasi belajar. Konsekuensinya adalah pemelajar dapat merasakan suatu tingkat pencapaian kekuatan dan penguasaan dalam belajar dan kemudian bertanggung jawab untuk melakukan rencana yang telah mereka susun itu.Pentingnya motivasi kepada pemelajar merupakan hal yang perlu diketahui oleh para pengajar. Hal ini dimaksudkan agar dalam proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Sebagai seorang pengajar sangatlah penting untuk dapat memotivasi para pemelajar.Dalam kegiatan belajar bagi si pemelajar itu sendiri motivasi sangat dibutuhkan dan sangat pentingdalam proses pembelajaran. Disinilah tugas seorang pengajar sebagai motivator si pemelajar agar lebih termotivasi untuk belajar di dalamkelas.Untuk itu dalammakalah ini akan dibahas mengenai model motivasi ARCS, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dan upaya-upaya dalam memotivasi.

Pembahasan

1.ModelMotivasiARCSModel ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction), dikembangkan oleh Keller dan Kopp (1987) sebagai jawaban pertanyaan bagaimana merancang pembelajaran yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi dan hasil belajar. Model pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan teori nilai harapan (expectancy value theory) yang mengandung dua komponen yaitu nilai (value) dari tujuan yang akan dicapai dan harapan (expectancy) agar berhasil mencapai tujuan itu. Dari dua komponen tersebut oleh Keller dikembangkan menjadi empat komponen. Keempat komponen model pembelajaran itu adalah attention, relevance, confidence dan satisfaction dengan akronim ARCS (Keller dan Kopp, 1987: 289-319).Dalam proses belajar dan pembelajatran ke empat kondisi motivasional tersebut sangat peting dipraktekan untuk terus dijaga sehingga motivasi siswa terpelihara selama proses belajar dan pembelajaran berlangsung.a.Attention (perhatian)Muncul didorong rasa ingin tahu, rasa ingin tahu seseorang dirangsang melalui elemen-elemen yang baru, aneh, lain dengan yang sudah ada, kontradiktif atau kompleks. Ada beberapa strategi untuk merangsang minat dan perhatian, yakni :Gunakan metode penyampaian yang bervariasi:(1)Gunakan media untuk m,elengkapi pembelajaran.(2)Gunakan humor dalam penyajian pembelajaran.(3)Gunakan peristiwa nyata, anekdot dan contok-contoh untuk memperjelas konsep yang diutarakan.(4)Dan gunakan tehnik bertanya melibatkan siswa.b. Relevance(relevansi)Menunjukan adanya hubungan materi pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Ada tiga strategi yang bisa digunakan untuk menunjukan relevansi dalam pembelajaran:(1)Sampaikan kepada siswa apa yang akan dapat mereka lakukan setelah mempelajari materi pembelajarn.(2)Jelaskan manfaat pengetahuan/keterampilan yang akan dipelajari.(3)Berikan contoh, latihan/tes yang langsung berhubungan dengan kondisi siswa atau profesi tetentu.c. Condfidence (kepercayaan diri)Merasa diri kompeten atau mampu merupakan potensi untuk dapat dengan lingkungan. Motivasi akan meningkatkan sejalan dengan meningkatnya harapan untuk berhasil. Ada sejumlah srategi untuk meningkatkan kepercayaan diri:(1)Meningkatkan harapan siswa untuk behasill dengan memperbanyak pengalaman berhasil.(2)Menyusun pembelajaran ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, sehingga siswa tidak dituntut mempelajari banyak konsep sekaligus.(3)Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan menggunakan persyaratan untuk berhasil.(4)Menggunakan strategi yang memungkinkan kontrol keberhasilan ditangan siswa.(5)Tumbuh kembang kepercayaan diri siswa dengan pernyataan-oernyataan yang membangun.(6)Berikan umpan balik konstruktif selama pembelajaran, agar siswa mengetahui sejauh mana pemahaman dan prestasi belajar mereka.d.Satisfaction (kepuasaan)Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan mengasilkan kepuasan, siswa aqkan termotivasi untuk terus berusaha mencapai tujuan yang serupa, siswa akan termotivasi untuk terus berusaha mencapai tujuan yang serupa.Ada sejumlah strategi untuk mecapai kepuasan, yakni:(1)Gunakan pujian secara verbal, umpan balik yang informatif,bukan ancaman tu sejenisnya.(2)Berikan kesempatan kepada siswa untuk segera menggunakan/mempraktekan pengetahuan yang baru dipelajari.(3)Minta kepada siswa yang telah menguasai untuk membantu teman-temanya yang belum berhasil.(4)Bandingkan prestasi siswa dengan prestasinya sendiri dimasa lalu dengan suatu standar tertentu, bukan dengan siswa lain.Analisis Kelebihan dan Kekurangan Model ARCS

Motivasi dalam pembentukanmempunyai arti tersendiri dalam dunia pendidikan terutama dalam hal pembelajaran.fungsi pendidikan intinya adalah memnausiakan manusia. Pendidikanitu sendiri harus mempunyai roh didalamnya yaitu belajar. Salah sati ciri kegiatan belajar adalah menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar (behavioral changes)baik aktual maupun potensial. Guru sebagai aktor utama dalam pendidikan dan kegiatan belajar-mengajar harus mampu memberikan aura semangat belajar dalam kelas.oleh karena itu diperlukan guru yang mampu memotivasi muridnya untuk belajar. Modelmotivasi belajar ARCS yang dikembangkan oleh keller dan kop menitikberatkan kepada: [A]ttention / Perhatian - strategi untuk memberangsang dan mengekalkan rasa ingin tahu dan minat [R]elevance / Perkaitan - strategi untuk menghubungkan keperluan, minat dan motif pelajar. [C]onfidence / Keyakinan - strategi untuk membantu pelajar membangunkan jangkaan positif untuk kejayaan pencapaian pembelajaran; dan [S]atisfaction / Kepuasan - strategi untuk membekalkan pengukuhan ekstrinsik dan instrinsik. (Keller, 1983)Penjelasan diatas memberikan gambaran terhadap rekonseptualisasi pendidikan dalam ranah belajar ini. Dibawah ini rekonseptualisasi berdasArkan analisis kelompok kami:

Sumber : PenulisDengan adanya model ARCS ini diharapkan siswa mauopun mahsiswa dapat meningkatkan belajar pada akhirnya akan meninngkatkan kualitas siswa itu sendiri serta meningkatkan komunikatif-dialogis didalam kelas. Pemahaman model ARCS ini pun harus terus dikembangkan oleh guru sebagai ujung tombak dalam memotivasi para siswanya.Menurut Wagimin LPP Universitas Sebelas Maret menjelaskan model ARCS ini yaitu:Attention (Perhatian)Pembelajaran supaya menarik perhatian mahasiswa: metode bevariasi, media yang menarik, ada humor, contoh nyata, tanya jawab.Relevance (Relevansi)-Ada hubungan antara materi dengan kebutuhan dan kondisi mahasis-wa:nilai personal, nilai instrumental, nilai kultural: menjelaskan manfaat dan kegunaan, memberikan contoh-contoh, latihan, dan tes.Confidence (Percaya Diri)Merasa dirinya kompeten atau mampu dengan adanya keberhasilan yang dicapai: meningkatkan harapan mahasiswa untuk berhasil, materi perkuliahan disusun menjadi bagian-bagian kecil, menumbuh-kembangkan kepercayaan mahasiswa.Satisfaction (Kepuasan)Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan. Strateginya: Gunakan pujian dan umpan balik, beri kesempatan mahasiswa mempraktekkan apa yang baru dipelajari, menugasi yang menguasai untuk membantu sesama teman, suruh mahasiswa membandingkan prestasinya dengan prestasi sebelumnya.Namun fungsi motivasi ini harus disepakati bahwa motivasi itu untuk memberikanimpactterhadap siswa atau mahsiswa dalam proses belajar dan jangka waktu yang lama sehingga belajar menjadi kebutuhan. Pun manusia adalah makhluk yang aktif atau autoaktif. Serta besran tingkatan motivasi seseorang dengan orang lain tidaklah sama. Dalam buku Pengantar pedagogic disebutkan motivasi dapat divisualkan dari apa perbuatan yang dihasilkannya. Beberapa aspek visual itui ialah:*Seberapa besar tenaga yang dipergunakan*Seberapa besar gigihnya usaha meskipun menghadapi bermacam-macam rintangan*Untuk dapat mengungguli orang lain

Dalam model ARCS ini hanya memberikan motivasi dan proses dari ARCS tidak memberikan efek ketika tidak adanya proses keberlanjutan. Terlebih kebutuhan motivasi setiap orang berbeda-beda. Menurut Maslow kebutuhan tertentu merupakan dasar kebutuhan yang lain. Maka dalam model ARCS ini man dulu yang didahulukan menjadi suatu kebingan tersendiri. Terlebih ketika dalam suatu kelas guru harus dihadapkan banyak siswa dan mahasiswa yang kebutuhan motivasinya berbeda-beda. Tidak ada jaminan dengan adanya model ARCS semua siswa dan Mahasiswa dapat menerimanya.

Kesimpulan

Banyak teknik yang dapat dipergunakan guru untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Guru hendaknya selalu ingat betapa pentingnya memeberikan alasan-alasan kepada siswa mengapa ia harus belajar dengan sungguh-sungguh dan berusaha untuk berprestasi sebaik-baiknya. Guru juga perlu menjelaskan kepada siswa-siswa apa yang diharapkan dari mereka selama dan sesudah proses belajar berlangsung.Lebih jauh, guru perlu megusahakan agar siswa-siswa mengetahui tujuan jangka pendek dari pelajaran yang sedang diikutinya. Ingatlah bahwa ada cara-cara yang efektif dan ada pula cara-cara yang tidak efektif dalam memberikan penghargaan ntuk meningkatkan kegiatan belajar, sikap terhadap belajar dan sikap terhadap diri sendiri siswa, tetapi jangan lupa bahwa untuk siswa-siswa tertenu mungkin dapat merusak motivasi belajar mereka. Oleh karena itu anda sebagai guru harus hati-hati dalam melaksanakan tes dan memberikan angka atau nilai kepada siswa.Cobalah guru melakukan sesuatu yang menimbulkan kekaguman kepada siswa untuk merangsang dorongan ingin tahunya. Memang baik sekali untuk menimbulkan minat belajar, jika sekali-sekali guru memberikan kegiatan dengan memperkenalkan suatu yang baru bagi siswa-siswa. Berilah siswa-siswa kesempatan untuk mendapatkan penghargaan. Jadikan periode belajar awal menjadi mudah bagi siswa dan usahakan agar semua siswa mendapat kesempatan untuk merasa sukses. Tingkatkanmotivasi siswa dengan merangsang perasaan ingin tahu dengan cara memperkenalkan contoh-contoh yang khas dalam menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Doronglah siswa untruk mempergunakan pengetahuan atau keterampilan atau pengalaman yang telah mereka pelajari dari materi sebelumnya untuk mempelajari materi-materi yang baru. Cobalah masukan unsur permainan dalam proses belajar untuk menarik minat dan memudahkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Doronglah siswa anda untuk melaksanakan usaha-usaha penemuan atau berbagai percobaan untuk menemukan suatu yang belum pernah ada.Guru haruslah berusaha untuk sedapat mungkin mengurangi persaingan di antara siswa-siswa dalam meningkatkan motivasi untuk mencapai prestasi akademis. Jauhilah hal-hal atau kejadian-kejadian yang menimbulkan keengganan siswa belajar, baik yang merupakan ketidakenakan secara fisik maupun yang menyebabkan hilangnya harga diri siswa. Jangan ada keinginan guru untuk menghukum siswa dengan maksud agar siswa belajar, tapi sebaliknya berilah mereka penghargaan. Terakhir yang patut diperhatikan oleh guru dalam meningkatkan motivasi siswa adalah bahwa guru hendaknya sensitif terhadap suasana/iklim sosial sekolah dan memahami benar bagaimana pengaruh iklim sosial itu terhadap nilai-nilai yang dianut siswa.Guru hendaklah hati-hati terhadap apa yang sedang berlangsusng di dalam kelasnya dan mencoba mersakan apabila mengajar suatu topik dengan cara tetentu. Buatlah kumpulan pengalaman mengajar anda untuk dijadikan cermin dalam mengadakan perbaikan-perbaikan . janganlah takut melakukan berbagai percobaan untuk menemukan cara yang baik dalam mengajar. Oleh karena itu anda harus yakin akan pentingnya belajar melalui pengalaman. Jika suatu cara yang anda lakukan berjalan lancar, lakukan lagi; tetapi jika cara itu tidak atau sedikit sekali memotivasi siswa belajar, tinggalkanlah cara itu. Mengajar adalah suatu proses yang menuntut perbaikan secara hati-hati dan terus menerus.

Daftar Pustaka

http://ihashimi.aurasolution.com/model_motivasi_arcs.htmhttp://www.idonbiu.com/2009/05/faktor-yang-mempengaruhi-motivasi.htmlhttp://www.edukasi.netPetersen,Lindy.Bagaimana Memotivasi Anak Belajar,2004,Jakarta:Grasindo Evelin siregar & Hartini Nara (2007).Buku Bahan Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: MKDK FIP UNJ Dra. Elida Prayitno.Motivasi dalam Belajar,1989 , Jakarta: FKIP IKIP Padang