penda hulu an

15
RINGKASAN 1

Upload: khalidah-nur-mahdi

Post on 15-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PRRMRMRMRMR

TRANSCRIPT

Page 1: Penda Hulu An

RINGKASAN

1

Page 2: Penda Hulu An

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Beberapa tahun terakhir ini, permasalahan pencemaran air menjadi

permasalahan yang krusial di dunia. Peningkatan tingkat pencemaran air comberan

yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi terutama di daerah perkotaan serta

kesadaran masyarakat yang masih sangat kurang memberikan dampak buruk dalam

peningkatan limbah cair rumah tangga. sehingga diperlukan langkah kongkret untuk

menyelesaikan permasalahani ini. Salah satunya adalah dengan pemanfaatan air

comberan menjadi sumber energi terbarukan berupa biogas melalui proses anaerob.

Limbah adalah buangan dari kegiatan manusia, makhluk hidup lainnya dan

proses – proses alam yang belum dapat dimanfaatkan karena pengolahannya tidak

ekonomis. Jika karena perkembangan teknologi nantinya buangan tersebut dapat

dimanfaatkan, maka buangan tersebut tidak dapat lagi disebut limbah. Limbah air

comberan adalah air buangan yang berasal dari penggunaan untuk kebersihan yaitu

gabungan limbah dapur, kamar mandi, toilet, cucian, dan sebagainya. Komposisi

limbah cair rata-rata mengandung bahan organik dan senyawa mineral yang berasal

dari sisa makanan, urin, dan sabun. Sebagian limbah rumah tangga berbentuk

suspensi lainnya dalam bentuk bahan terlarut.

Limbah air comberan ini dapat dibagi 2 yaitu limbah cair kakus yang umum

disebut black water dan limbah cair dari mandi-cuci yang disebut grey water. Black

water oleh sebagian penduduk dibuang melalui septic tank, namun sebagian dibuang

langsung ke sungai. Sedangkan gray water hampir seluruhnya dibuang ke sungai-

sungai melalui saluran. Perkembangan penduduk kota-kota besar tersebut semakin

meningkat pesat, seiring dengan pesatnya laju pembangunan, sehingga jumlah limbah

domestik yang dihasilkan juga semakin besar. Sedangkan daya dukung sungai atau

badan air penerima limbah domestik yang ada justru cenderung menurun dilihat dari

terus menurunnya debit sungai tersebut.

2

Page 3: Penda Hulu An

Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam manajemen limbah air

comberan karena metana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya dalam

pemanasan global bila dibandingkan dengan karbon dioksida. Limbah cair yang

termasuk air comberan pada dasarnya hanya mengandung zat-zat organik yang

dengan pengolahan yang sederhana atau secara biologi dapat menghilangkan polutan

yang terdapat di air comberan. Proses pembuatan biogas ini dilakukan secara biologis

dengan memanfaatkan sejumlah mikroorganisme anaerob berupa Bakteri penghasil

metan (metanogens), yang berperan dalam merubah asam-asam lemak dan alkohol

menjadi metan dan karbondioksida. Bakteri pembentuk metan antara lain

Methanococcus, Methanobacterium, dan Methanosarcina.

Selain mengurangi limbah cair rumah tangga, pemanfaatan limbah air

comberan adalah salah satu cara untuk memproduksi energi terbaharukan. Karbon

dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis

tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah

karbon di atmosfer bila dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil. Saat ini,

banyak negara maju meningkatkan penggunaan biogas yang dihasilkan baik dari

limbah cair maupun limbah padat atau yang dihasilkan dari sistem pengolahan biologi

mekanis pada tempat pengolahan limbah. Pemanfaatan limbah cair domestik

merupakan salah satu cara untuk memproduksi energi terbaharukan.

Tujuan

• Menghasilkan sumber energi (bahan bakar) yang terbarukan, murah dan

ramah lingkungan.

• Mengurangi pencemaran akibat limbah kotoran,

• Mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap sumber energi tak

terbarukan seperti minyak bumi.

Manfaat

• mengurangi pengeluaran masyarakat untuk membeli bahan bakar.

• menambah pendapatan masyarakat,

3

Page 4: Penda Hulu An

• mengurangi dampak buruk penggunaan bahan bakar minyak bumi terhadap

lingkungan,

• meningkatkan kebersihan dan sanitasi lingkungan.

4

Page 5: Penda Hulu An

GAGASAN

Beberapa tahun terakhir ini, Bahan Bakar Minyak sangat dibutuhkan dalam

kegiatan sehari-hari. Persediaan bahan bakar minyak yang tidak menentu dan

harganya terus melaju menjadi permasalahan yang rumit. Krisis energi yang terjadi

dunia juga terjadi di Indonesia. Cadangan energi di Indonesia terutama energi fosil

(minyak bumi, batubara) semakin hari semakin menyusut. Hal ini juga diperparah

dengan pemborosan dalam penggunaan energi fosil. Penduduk yang semakin

meningkat juga menyebabkan ketersedian akan minyak bumi semakin berkurang

karena konsumsinya per kapita akan meningkat.

Selain itu pula, permasalahan pencemaran air comberan yang disebabkan oleh

pertumbuhan populasi terutama di daerah perkotaan semakin memprihatinkan.

Sebagai pe gambilan sampel, kita mengambil contoh air sungai ciliwung yang

memiliki tingkat pencemaran tinggi. Dikutip dari data bplhd provinsi dki jakarta pada

tahun 2008, beban bod sungai ciliwung di titik manggarai- ancol sebesar 20.674,66

Kg/jam. Untuk lebih detailnya tentang kadar bod do cod ph beserta suhu, bisa dilihat

di tabel 1

Tabel. 1 Nilai Rataan Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Ciliwung 2008

Stasiun Pengamatan Konduktivita

s

(umhos)

TSS

(mg/l)

DO

(mg/l)

BOD

(mg/l)

COD

(mg/l)

pH Suhu

Atta Awun 109.65 15.00 10.29 4.80 3.00 6.8

8

20.2

5

Cisampay 103.45 19.00 10.08 2.10 7.00 6.7

8

22.6

5

Cisarua 106.60 32.00 8.81 1.80 10.00 7.1

7

23.5

0

Jembatan Gadog 109.15 56.00 10.00 2.13 17.00 8.4

0

27.7

0

Katulampa 101.00 37.00 9.45 1.70 13.00 8.2 26.9

5

Page 6: Penda Hulu An

7 5

Sempur 118.75 44.60 6.27 2.60 7.43 8.2

7

26.3

3

Kedung Halang 100.00 44.00 6.13 2.57 7.30 7.1

6

26.3

0

Pondok Rajeg 100.00 68.00 9.19 2.60 8.00 7.1

6

27.0

5

Jembatan Panus 127.15 36.00 6.30 3.40 9.20 7.8

6

27.4

0

Kelapa Dua 170.00 15.00 3.84 14.15 47.33 7.3

0

27.3

3

Condet 164.00 10.00 3.05 7.90 42.21 7.4

0

27.8

5

PA. Manggarai 186.50 15.00 2.83 12.36 33.74 7.3

0

27.7

0

Kwitang 283.00 25.00 2.53 16.85 50.68 7.1

0

28.7

8

Gn. Sahari 599.00 35.00 0.23 29.26 79.55 7.5

0

28.5

0

Ancol 482.00 24.50 0.39 55.61 104.81 7.5

6

29.5

0

(Sumber: BLH Bogor, BPLHD Jawa Barat, BPLHD DKI Jakarta, KLH, 2008)

Limbah adalah buangan dari kegiatan manusia, makhluk hidup lainnya dan

proses – proses alam yang belum dapat dimanfaatkan karena pengolahannya tidak

ekonomis. Saat ini limbah air comberan masih belum diolah sedemikian rupa menjadi

produk bermanfaat dan tidak mencemari lingkungan. Limbah air comberan dibuang

ke saluran saluran air ataupun sungai yang semakin lama menumpuk dan mencemari

lingkungan air disekitanya, maka solusi yang ditawarkan untuk permasalahan-

6

Page 7: Penda Hulu An

permasalah tersebut adalah pemanfaatan air comberan yang tidak bermanfaat menjadi

biogas sebagai alternatif persediaan bahan bakar minyak di Indonesia.

Komposisi air comberan rata rata mengandung bahan organik dan senyawa

mineral yang berasal dari sisa makanan, urin, dan sabun. Sebagian air comberan

berbentuk suspensi dan lainnya berbentuk sebagai larutan.

Komposisi air comberan

Gambar 1. Komposisi Air Limbah

Pengolahan limbah cair berhubungan erat dengan karakteristik dan kualitasnya.

Karena itu proses pengolahan limbah cair ini digolongkan ke dalam tiga bagian, yaitu

:

1. Pretreatment atau primary treatment terbagi lagi menjadi dua, yaitu :

a. Perlakuan fisika

Dilakukan terhadap air buangan yang kandungan zat pencemarnya

dapat dipisahkan secara mekanis, misalnya penghilangan benda-benda

yang mengapung dan padatan tersuspensi.

b. Perlakuan kimia

Proses pengolahan dimana perubahan, penguraian, atau pemisahan

bahan yang tidak diinginkan berlangsung dengan mekanisme reaksi

kimia. Dalam proses ini ditambahkan zat kimia dalam jumlah tertentu

7

Page 8: Penda Hulu An

untuk mencapai hasil yang diinginkan. Disini meliputi pengendapan

secara kimia, absorbsi, desinfeksi dan gas transfer.

2. Secondary treatment

Tujuannya adalah untuk menghilangkan zat organik terlarut dengan proses

biologis. Proses ini memanfaatkan mikroorganisme yang aktif untuk merusak

zat

organik dan menjadikan stabilnya zat organik dalam air limbah.

3. Tertiary treatment

Merupakan proses tingkat lanjut yang bertujuan untuk menghilangkan

senyawa kimia organik dan anorganik. Proses ini dapat dilakukan secara

fisika, kimia, dan biologi dengan cara filtrasi, stripping, adsorbsi, karbon aktif,

reduksioksidasi, dan melalui bakteri atau alga nitrifikasi.

4. Pembunuhan kuman (desinfectan)

Dilakukan apabila limbah cair mengandung bakteri patogen. Pengolahan

limbah secara biologi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

a. Secara anaerob

Pengolahan limbah cair secara anaerob berarti yang bekerja atau yang

hidup adalah bakteri anaerob yang tidak memerlukan oksigen bebas.

Bakteri ini dapat bekerja dengan baik pada suhu yang semakin tinggi

sampai 40 derajat celcius, pada pH sekitar 7. Bakteri ini juga akan

bekerja dengan baik pada keadaan yang gelap dan tertutup.

b. Secara aerob

Pengolahan limbah secara aerob berarti yang dipergunakan adalah

bakteri aerob yang memerlukan oksigen bebas. Bakteri ini akan

bekerja dengan baik pada pH sekitar 7 dengan suhu yang semakin

tinggi sampai pada 40 derajat celcius. Oleh karena itu dalam

pengolahan limbah secara aerob harus dimasukkan oksigen dari

udara secara kontinyu. (Darsono,2007)

Pihak- Pihak terkait :

1. BPPT

8

Page 9: Penda Hulu An

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah lembaga

pemerintah non-departemen yang berada dibawah koordinasi Kementerian

Negara Riset dan Teknologi yang mempunyai tugas melaksanakan tugas

pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi. (BPPT, 2015a).

BPPT mempunyai kewajiban untuk menguji sebuah teknologi dari segi

keselamatan, kesehatan, keamanan bagi masyarakat dan/atau kelestarian

lingkungan hidup dan memberikan keputusan seberapa siap teknologi tersebut

untuk diterapkan (BPPT, 2015b).

2. Kementerian Lingkungan Hidup

Dalam hal ini KLH menyusun dokumen AMDAL (Analisis Mengenai

Dampak Lingkungan). AMDAL merupakan instrumen pengelola lingkungan

yang terdiri dari Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-

ANDAL), Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Pengelolaan

Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

(Kementerian Lingkungan Hidup, 2015). Dokumen ini berisi mengenai

laporan berupa pengaruh yang dapat ditimbulkan oleh pemanfaatan limbah

rumah tangga (comberan) yang berkaitan dengan pengaruh terhadap

ekosistem maupun kehidupan sosial. Pengaruh ekosistem misalnya air

comberan tersebut akan dimanfaatkan untuk pembuatan biogas, apakah

dengan pengolahan ini akan menimbulkan efek terhadap ekosistem nya.

Kemudian efek sosial, dengan adanya pemnafaatan air comberan ini

dipastikan ada perubahan sosial, yang harus dikaji adalah orientasi dari

perubahan sosial tersebut.

3. Masyarakat

Masyarakat menjadi objek dalam penerapan pengolahan ini. Oleh

karena itu, sosialisasi menjadi hal sangat penting dan wajib dilakukan. Agar

pengolahan limbah rumah tangga yang setiap harinya bertambah dapat

dimanfaatkan dengan baik.

9

Page 10: Penda Hulu An

Langkah Strategis

Strategi ini membutuhkan kurang lebih 5 bulan usaha intensive yang akan

melibatkan 4 pemangku kepentingan, diantaranya yaitu: BPPT, Masyarakat, Kementrian

Lingkungan Hidup.

Langkah pertama adalah melakukan dialog-dialog dengan Kementerian lingkungan

hidup Republik Indonesia khususnya dengan bidang pengelolaan B3 dalam rencana

pengolahan lanjut limbah dalam air comberan. Output dari dialog dialog ini adalah

kebijakan yang di keluarkan oleh Kementrian lingkungan hidup untuk memperbolehkan

program riset untuk meneliti air comberan tersebut. Pihak-pihak yang dipertimbangjan

dapat membantu mengimplementasikan gagasan dan uraian peran atau kontirbusi masing

masing pihak. Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan untuk

mengimplementasikan gagasan sehingga tujuan atau perbaikan yang diharapkan dapat

tercapai.

Langkah kedua adalah membentuk grup riset pilihan sesuai bidang terdiri dari

peneliti yang berasal dari lembaga peneliti dan perguruan tinggi. Dalam riset grup ini

akan meneliti air comberan dari segi sifat kimia dan fisik nya.

Langkah ketiga adalah menunjuk mitra / supplier penyedia bahan bahan yang

diperlukan selama kagiatan penelitian.

Langkah terakhir, melakukan diskusi dengan segala pihak terkait.

Kesimpulan

Ketersediaan minyak bumi yang semakin berkurang dan jumlah penduduk yang

semakin meningkat membuat Indonesia mengalami krisis energi. Oleh karena itu

pemanfaatan air comberan ini dilakukan sebagai alternatif dalam menaggulangi krisis

energi. Air comberan tersebut akan dijadikan biogas sebagai alternatif persediaan bahan

bakar minyak di Indonesia. Pemilihan air comberan karena banyaknya limbah rumah

tangga tidak terpakai sehingga manfaat yang dapat dirasakan yaitu limbah rumah tangga

yang menumpuk setia harinya dapat berkurang dan memberikan manfaat yang tentunya

10

Page 11: Penda Hulu An

berdampak positif untuk lingkungan dan mengurangi krisis energi yang dialami

Indonesia

11