penda hulu an

30
Pendahuluan Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya kontraksi. Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh & substansi dalam tubuh. Ada tiga macam otot secara umum yaitu oto lurik, otot polos, dan juga otot jantung. Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras dan bagian tengahnya menggelembung (membesar). Karena memendek maka tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang kesatu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan tulang harus ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot lain yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang berbeda.Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuan berkontraksi . otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan , sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat. Struktur makroskopik otot 1. Otot rangka

Upload: kiky-hetharie

Post on 03-Jan-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

berisis pendahuluan tentang sebuah penelitian

TRANSCRIPT

Page 1: Penda Hulu An

Pendahuluan

Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya kontraksi.

Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh & substansi dalam tubuh.

Ada tiga macam otot secara umum yaitu oto lurik, otot polos, dan juga otot jantung. Otot

manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras dan bagian

tengahnya menggelembung (membesar). Karena memendek maka tulang yang dilekati oleh otot

tersebut akan tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk

menggerakkan tulang kesatu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot

tersebut harus mengadakan relaksasi dan tulang harus ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus

ada otot lain yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk

menggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula

diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang berbeda.Otot merupakan alat gerak

aktif karena kemampuan berkontraksi . otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang

jika berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan , sedangkan relaksasi

otot terjadi jika otot sedang beristirahat.

Struktur makroskopik otot

1. Otot rangka

Otot rangka juga disebut otot skelet atau otot serat lintang, otot bercorak, otot lurik dan musculus

striata. Secara mikroskopis, terlihat otot rangka tersebut terdiri dari sel-sel otot (serabut-serabut

otot) yang tebalnya kira-kira 10-199um dan panjangnya kira-kira 15cm. inti terletak tepat di

bawah permukaan sel, selain itu juga Nampak adanya garis-garis terang dan gelap yang

melintang, oleh karena itu disebut otot serat melintang. Satu sel otot diselubungi oleh fascia

propria kemudian beberapa fascicule diselubungi oelh selaput yang disebut fascia superfisialis

yang terdapat dibawah kulit membentuk fasciculus otot. Di dalam sarcoplasma terdapat sejumlah

mitokondria(sarcosum). Warna otot ditentukan oleh adanya suplay darah dan kandungan

myoglobin, juga kadar air maupun banyaknya fibril-fibril yang menyusunya. Oleh karena itu otot

yang tipis biasanya warnanya lebih muda karena kandungan air yang sedikit, fibrilnya juga lebih

sedikit serta suplay darahpun sedikit, jika disbanding otot yang tebal akan berwarna gelap.

Page 2: Penda Hulu An

Bentuk fasciculus otot ini biasanya berupa kumparan, bagian tengah menggembung yang disebut

empal (ventrikel), dan kedua ujungnya mengecil yang disebut dengan urat otot (lendon). Pada

umumnya tendon tersebut melekat pada tulang, sifatnya keran dan liat. Bagian ventrikel penting

dalam fungsi gerak aktif, yaitu terjadi kontraksi (mengkerut). Jika kontraksi terjadi pada

ventrikel otot tersebut maka akan terjadi gerakn tulang dengan perantaraan persendian dimana

otot melekat melalui tendonya.

Pada umumnya otot melekat pada dua tulang atau lebih, sehingga tiap otot mempunyai dua

tempat pelekatan. Istilah perlekatan pada segmen tulang biasanya digunakan :

1. Punctum fixum (origo) yaitu perlekatan otot pada segmen tulang yang tidak ikut

bergerak.

2. Punctum mobile (insertion) yaitu perlekatan otot pada segmen tulang yang bergerak.

Sedang istilah lain yang juga sering digunakan sekarang tanpa mengngat tempat perlekatan

tersebut bergerak atau tidak bergerak yaitu :

1. Perlekatan distal, yaitu perlekatan otot pada segmen tulang yang berada disebelah distal

(terletak menjauhi dari semua badan).

2. Perlekatan proximal, yaitu perlekatan otot pada segmen tulang yang berada disebelah

proximal (terletak lebih dekat dengan sentrum badan).

 

2. Otot polos

Otot ini juga disebut musculus nontriata, otot alat dalam, otot tak sadar. Terdiri dari  sel-sel

berbentuk spindel dengan panjang 40-200 u.m dan tebal 4-20 u.m, dengan inti berada di tengah.

Miofibrilnya sulit untuk dilihat, tidak mempunyai garis-garis gelap terangya. Serabut retikuler

(bentuk jala) tranvesal menghubungkan sel-sel otot menbentuk suatu berkas sehingga menjadi

satu unit funsional.

Otot polos tidak melekat pada tulang tetapi ikut membentuk alat dalam seperti terdapat pada

dinding pembuluh darah, saluran pencernaan, system urogenitalis dan lain sebagainya.

Page 3: Penda Hulu An

Otot polos bekerja tidak dipengaruhi oleh kehendak, tidak terlalu cepat tetapi berurutan dan tidak

cepat lelah. Oleh pengaruh hormonal, kemungkinan otot polos dapat bertambah panjang dan

berproliferasi (membentuk sel-sel baru) contohnya yaitu pada uterus, serabut otoitnya dapat

mencapai 800 u.m

3. Otot jantung

Serabut-serabut otot yang mengandung sarcaoplasma dalam jumlah besar membentuk jala-jala,

seperti otot serat lintang juga terdapat garis-garis melintang gelap dan terang tetapi sarcomernya

lebih pendek, intinya terletak ditengah, sarcosom jauh lebih banyak dari otot rangka, serabut otot

bercabang-cabang. Otot jantung bergerak teratur dan tidak cepat, tetapi diluar kehendk kita.

 

Bentuk otot

Tempat perlekatan insertion atau distal, sering kali terdapat kepala otot yang bergabung dengan

venter (empal0 otot dan berakhir pada tendo.

Bermacam-macam bentuk otot penyususn tubuh, diantaranya :

1. Otot fusiformis yaitu otot yang mempunyai serabut-serabut panjang dan menghasilkan

gerakan yang luas, tetapi tidak kuat biasanya mempunyai tendo yang relative pendek.

2. Otot unipenatus yaitu otot yang mempunyai tendo panjang walaupun serabut-serabut otot

yang melekat pada tendo tersebut merupakan otot pendek-pendek, otot ini lebih kuat.

3. Otot bipenatus yaitu otot yang mempunyai struktur sama dengan unipenatus, hanya

serabut-serabut otot melekat pada kedua sisi tendo.

4. Otot planus ialah otot yang mempunyai tendo tipis atau sponeurosis.

Berdasarkan perlekatan pada origo atau distal tersebut dapat dibedakan otot:

1. Otot dengan kepala dua, tiga atau empat, dimana empalnya bersatu menjadi satu dan

berakhir pada tendo yang sama, contohnya : m.bisep brachii, trisep brachii.

Page 4: Penda Hulu An

2. Otot dengan satu kepala dan mempunyai satu atau lebih tendo perantara, dengan dua atau

tiga venter (empal) otot, contohnya pada m.digastricus (otot perut)/ m.abdominis.

Fungsi otot

Fungsi otot adalah sebagai berikut :

1. Alat gerak aktif

2. Alat transportasi

3. Pembentuk alat-alat dalam

Untuk fungsi pertama yaitu alat gerak aktif, terjadi bila venter otot mendapatkan rangsang,

kemudian contraksi maka akan menggerakan tualang-tulang yang dilekatinya, ini dilakukan oleh

otot  rangka. Berdasarkan proses tersebut maka otot dapat dikelompokkan :

1) Kelompok otot yang saling memebantu dan berlawanan

1. Otot saling membantu (otot sinergis), yaitu beberapa otot yang bekerja pada satu sendi da

saling membantu sehingga memberikan gerakan semacam.

Contohnya : M. bisep brachii (otot bisep lengan atas) dengan m cocarobrachialis gerakan fleksi

(bengkoknya lengan bawah).

1. Otot saling berlawanan (antagonis), yaitu dua atau lebih otot yang bekerja pada satu sendi

dan saling berlawanan arahnya sehingga gerakanya saling menghambat otot yang satu

dengan yang lainya. Contohnya pada otot bisep lengan atas dengan otot trisep lengan atas

(m trisep brachii). Bisep menyebabkan gerakan fleksi pada lengan sedang trisep

menyebabkan gerakan extensi (meluruskan) lengan.

2)         Kelompok otot berdasarkan gerak dasar tertentu :

1. Otot fleksor : otot yang menyebabkan gerakan fleksi (membengkokan tulang) misalnya

M bisep brachii membengkokan lengan bawah.

Page 5: Penda Hulu An

2. Otot extensor : otot yang menyebabkan gerakan extensi (meluruskan tulan) misalnya : M

trisep brachii meluruskan lengan bawah.

3. Otot abductor : otot yang menyebabkan gerakan abduksi (menjauhi tubuh), misalnya m

deltoideus menyebabkan abduksi lengan atas pada sendi bahu.

4. Otot adductor : otot yang menyebabkan gerakan adduksi (mendekati tubuh), misalnya m

pectoralis mayor (otot dada besar) menyebabkan gerakan adduksi lengan atas pada sendi

bahu, jadi berlawanan dengan m deltoideus.

5. Otot pronator : otot yang menyebabkan gerakan pronasi (memutar kebawah) misalnya :

m prenator kwadratus memutar telapak tangan sehingga tertelungkup yang selalu bekerja

sama secara sinergis dengan m prenator.

6. Otot supinator : otot yang menyebabkan gerakan memutar/ke luar (supinasi). Misalnya :

m brachii yang memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menengadah.

7. Otot rotator : otot yang menyebabkan gerakan rotasi (memutar). Misalnya : m gluteus

maximus yang menyebabkan gerakan rotasi ke dalam tungkai atas pad sendi pangkal

paha.

3)         Kelompok otot yang bekerja pada satu sendi atau lebih.

1. Otot monoartikuler, otot yang hanya melalui satu sendi dan bekerja pada satu sendi

tersebut. Misalnya : m brachiodialis.

2. Otot polyarticuler, otot yang melewati lebih dari satu sendi dan bekerja lebih dari satu

sendi. Misalnya : m hamstring pada daerah pangkal paha dan bekerja pada sendi pangkal

paha dan lutut.

Otot seklet pembentuk tubuh manusia

Otot skelet terdiri dari :

Otot pada bagian kepala dibagi atas :

1. Otot kulit kepala yang terhimpun diantaranya :

Page 6: Penda Hulu An

-       M occipitofrontalis (venter otot yang satu pada os occipetalis dan venter otot lainya pada os

frontalis).

-       M temporalis (venter otot yang satu pada os temporalis dan lainya pada os parietalis).

2. Otot kulit wajah yang terhimpun diantaranya :

-       M nasalis (otot hidung)

-       M orbicularis oculi (otot lekuk mata)

-       M orbicularis oris (otot sekitar mulut)

-       M temporalis (otot pelipis)

-       M frontalis (otot dahi)

-       M sternocleiodomastoideus (otot silang leher)

3. Otot pengunyah yang terdiri dari :

-          M masseter, menutup rahang dengan mengangkat mandibula.

-          M temporalis, elevator rahan bawah yang paling kuat.

-          M pterygoideus, berperan dalam semua gerakan mandibula.

Otot-otot kepala merupakan otot mimic yaiotu otot yang memancar kedalam kulit wajah maupun

kepala, jika kontraksi menyebabkan penggeseran kulit. Penggeseran tersebut mengakibatkan

lipatan-lipatan dan kerutan, inilah meruakan dasar dari ekspresi wjah seseorang. Sehingga orang

dapat memperlihatkan wajah gembira atau sedih dan sebagainya. Ekpresi wajah tersebut

tergantung pada banyak factor, diantaranya usia, intelektual, sifat ras, pada orang yang masih

muda, kulit masih elastic, sehingga sifat kulit nasih reversible, tetapi pada orang yang       lebih

tua, sifat elastisitet kulit sudah mulai berkurang maka kerutan mungkin dapat menetap. Otot-otot

kulit kepala merupakan epikranius, sangat longgar dan berikatan dengan kulit kepala. Terutama

Page 7: Penda Hulu An

pada venter anteriornya dapat menimbulakn kerutan-kerutan pada dahi, selain itu kontraksi

kontraksi kedua venter frontalis dapat mengangkat alis mata dan kelopak mata ats, hal ini dapat

mengakibatkan ekspresi wajah keheranan.

Sedang pada kulit wajah, m orbicularis oculi berfungsi untuk menimbulkan ekspresi kekuatiran.

Muskulus ini ada tiga bagian yaitu pars orbitalis berfungsi untuk penutupan kelopak mata, pars

pelpebralis berkaitan dengan reflek mengedip, pars lacrimalis untuk mengeluarkan isi air mata.

Akrena hubungan serabut-serabut otot ini sangat erat sekali dengankulit, maka dihasilkan

lipatan-lipatan berbentuk radier pada daerah sudut lateral mata. Pada usia lanjut daerah tersebut

pada umumnya terjadi lipatan yang permanen.

Otot-otot pembentuk badan terdiri atas :

a. Otot punggung

Otot punggung sejati terdapat dua buah yang rumit susunanya, terletak disebelah belakang yang

terdiri dari musculus intervetrebalis. Otot punggung sejati tersebut dinamakan penegak batang

badan dan sangat penting artinya untuk sikap dan gerak tulang belakang. Biasanya otot

punggung sejati ditutup oleh otot punggung sekunder yang sebenarnya termasuk otot-otot gerak

atas maupun bawah.

b. Otot perut

Dinding depan perut dibentuk oleh otot lurus perut (musculus rectus abdominis) yang terletak di

kanan dan kiri garis tengah badan (linea alba). Di sisinya terdapat otot lebar perut yang

didalamnya terdapat otot serong luar perut (musculus obliquus externus) dan di lapisan dalamnya

terdapat otot serong dalam perut (musculus obliquus internus) dan otot lintang perut (musculus

tranversus abdominis), otot tersebut terentang antar gelang pinggul dan rangk adada, merupakan

sebuah penututp yang dapat kontraksi secara aktif sehingga dapat mempengaruhi letak dan gerak

rangka dada dan secara tidak langsung mempengaruhi setiap tulang belakang.

c. Otot dada

Page 8: Penda Hulu An

Otot dada dibentuk oleh otot di sela-sela iga (musculus intercostalis) yang mempengaruhi gerak

iga serta menjaga supaya tidak terjadi tonjolan maupun lekukan sela-sela antar iga yang

dikarenakan selalu berubah-ubah sesuai dengan fungsinya. Selain itu musculus intercostalis juga

berguna untuk menyempurna dinding thorax. Otot-otot leher terentang antara pinggir atas tulang

dada dan tulang lidah, ada pula yang melekat pada pangkal tulang tengkorak. Otot tersebut

penting artinya untuk gerakan kepala dan leher, juga gerak pangkal tengkorak dan tulang lidah

untuk menelan. Otot-otot leher yang lain terletak didepan da di sisi tulang belakang dan sebagian

melekat pada tulang rusuk atas.

d. Otot pelvis (otot gelang panggul)Terdiri dari :

-             Otot bokong besar (m gluteus maximus).

-             Otot bokong tengah ( m gluteus medius).

-             Otot bokong kecil ( m gluteus minimus)

-             Otot psoas yang melekat pada os coxa.

-             Otot penegak selaput otot lebar ( m tensor fasciae alata).

M gluteus ketiganya berfungsi dalam gerakan extensi dari extremitas inferior, sedang otot psoas

dan m tensor fasciaealata berfungsi untuk gerakan fleksi dari extremitas inferior.

 Otot-otot anggota tubuh (extremitas)

a. Extremitas superior

Untuk gerakan anggota atas, maka diperlukan otot-otot :

- Otot gelang bahu

-  Otot lengan tas

Page 9: Penda Hulu An

-  Otot lengan bawah

-  Otot tangan

Sebagian otot gelang bahu terentang antara rangka badan, tengkorak dan gelang bahu. Otot-otot

tersebut  adalah :

- Otot belah ketupat ( m rhomboideus)

-  Otot gergaji depan ( m serratus anterius)

-  Otot kerudung ( m trapeizeus)

-  Otot silang leher ( m sternocleidomastoideus)

Selain itu untuk menggerakan lengan atas terhadap gelang bahu adalah :

-  Otot deltoid terdapat di sebelah superior lengan atas.

-  Otot bulat kecil ( m caput breve bicep brachii) terdapat dibawah lengan atas.

-  Otot bulat besar ( m caput longum bicep brachii) yang erada di posterior m caput breve bicep

brachii.

Otot yang terentang antara rangka badan dengan lengan juga penting untuk gerakan abduksi dan

adduksi extremitas superior diantaranya :

-  Otot dada besar ( m pectoralis mayor)

-  Otot punggung lebar ( m latissium dorsi)

Sedangkan otot yang membentuk lengan atas adalah :

-  Otot flexor yang terletak didepan bidang :

-  Otot bicep brachii

Page 10: Penda Hulu An

-  Otot brachialis ( m coracobrachialis)

-  Otot extensor, terletak di bidang belakang lengan atas :

-          Otot tricep brachii

Otot fleksor (ketul) dan otot extensor (kedang) tersebut juga dapat menggerakkan lengan di sendi

siku dan sebagian sendi bahu.

Otot penyusun lengan bawah berlekatan dengan telapak tangan dan jari-jari dengan perantaraan

urat-urat panjang yang disebut urat pergelangan tangan yang melintang di daerah pergelangan

tangan (sponeurosis Palmaris) untuk menggerakkan pergelangan pergelangan tangan dan jari-

jari, sedang otot yang melekat pada os radius bertanggung jawab menggerakkan lengan bawah.

Menurut letak otot dalam hubunganya satu sama lain maka otot lengan bawah denganpembatas

os ulna dan os radius dengan membrane osseanya juga dapat dibagi :

-             Otot ventral senagai otot flexor

-             Otot dorsal sebagai otot extensor.

Otot pada Extremitas inferior dapat dibedakan :

Otot pangkal paha

Otot pangkal paha disusun oleh otot yang sama dengan otot pelvis dan otot yang melekat pada os

femoris dan gelang panggul, diantaranya :

1. Otot extensor terletak dibidang depan :

-   Otot kuadrisep paha ( m quadrisep femoris)

-   Otot silang paha ( m Sartorius)

2. Optot fleksor terletak dibidang belakang :

-       Otot ramping ( m gracilis)

Page 11: Penda Hulu An

-       Otot separuh selaput paha ( m semimembranus femoris)

-       Otot bisep paha ( m bisep femoris)

Otot tungkai atas dan bawah

Otot tungkai semuanya melekat pada kai dan jari-jari kaki dengan perantara tendon (urat-urat

panjang), yang semuanya diikat didaerah pergelangan kai. Terdapat tendo yang terbesar yaitu

tendo akhiles. Otot yang terdapat di tungkai :

1. Golongan depan :

-    Otot tulang kering depan (m tibialis anterior)

-    Otot kedang jari (m extensor digitorium manus)

2. Golonganterletak dibidang luar

-       Otot sisi betis panjang dan pendek ( m peroneus longus dan brevis fibularis)

3. Golongan belakang

-       Otot tricep betis ( m trisep fibularis)yang terdiri dari :

Perut betis (m gastronemius)

Otot betis (m soleus)

Urat kering (tendo akhiles)

4. Golongan bawah:

-  Otot ketul dalam pada kaki dan jari-jari kaki ( m flexor profundipedis et digitorium pedis).

Keempat daerah otot tersebut mempunyai fungsi tertentu.

-  Golongan depan untuk mengngkat ujung kaki dan meregangkan jari-jari.

-  Golongan bidang luar (sisi) untuk menggerakan kaki keluar dari sendi loncat bawah.

Page 12: Penda Hulu An

- Golongan belakan untuk menurunkan ujung kaki, pada serabut otot tersebut kontraksi, juga

untuk mengengkat tubuh di atas jari-jari kaki.

-  Golongan bawah berfungsi untuk menurunkan ujung kaka, membengkokan jari kaki dan

menggerakan kak ke dalam.

Otot kaki

Otot-otot kaki pendek dan telapak kaki melekat pada jari-jari kaki.

Fisiologi otot

Karakteristik ototnya adalah sebagai berikut :

1. Exitabilitas yaitu kemampuan dari jaringan otot untuk menggadakan jawaban jika

dirangsang atau dipacu.

2. Conductivitas yaitu sifat jaringan otot untuk menghantarkan suatu rangsang.

3. Elastisitas yaitu sifat jaringan otot untuk kembali ke bentuk semula jika kekuatan yang

ada padanya berhenti.

4. Viscositas yaitu sifat dari jaringan otot mempunyai tahanan / tekanan.

5. Contraktilitas yaitu sifat jaringan otot untuk memendek atau berubah teganganya jika

mendapat suatu rangsang.

Sehubungan dengan fungsi otot sebagai gerak aktif, maka sifat yang terakhir adalah terpenting

yaitu dapat kontraksi bila mendapatkan stimulus.

Otot sehubungan dengan fungsinya sebagai alat gerak maupun penghasil panas, melakukan

kerjanya dengan kontraksi yaitu memendekkan otot, kontraksi otot akan terjadi bila mendapatkan

rangsang dengan kekuatan tertentu yang dikenal dengan nilai ambang. Agar terjadi respon, maka

besarnya pacu minimal sama dengan nilai ambang. Rangsang yang pacunya sama dengan nilai

ambang disebut pacu luminal, sedang yang kurang dari nilai ambang disebut subminimal, kalu

lebih dari nilai ambang dinamakan supraliminal. Hokum “All or nothing” berlaku untuk

Page 13: Penda Hulu An

kontraksi otot tersebut yang artinya bila sel otot kontraksi maka akan melakukan kontraksi secara

penuh, jika nilai ambang telah tercapai, walaupun ditambah rangsang maka kontraksi tak akan

bertambah, sebaliknya jika rangsang kurang dari nilai ambang, maka sama sekali otot tidak

kontraksi. Namun demikian kondisi pada waktu stimulus berubah maka kekuatan kontraksipun

berubah, misalnya sel otot yang baru diregangkan, diberi suplay makanan cukup, dioksigenasi

dengan baik maka kontraksinya lebih kuat dibandingkan dengan makan dan oksigenasi yang

kurang. Prinsip all or nothing tersebut hanya berlaku pada sel otot tunggal tetapi berlaku pada

segumpal otot ataupun organ otot (kecuali otot jantung), pada segumpal otot rangsang yang kuat,

juga akan menimbulkan kontraksi yang lebih kuat. Perbedaan tersebut terjadi karena serabut

syaraf motoris yang didistribusikan ke otot. Setiap serabut otot tunggal dicabangkan menjadi

seratus cabang kecil yang masing-masing berakhir pada ujung otot tertentu yang disebut motor

and plate dan myoneural junction (hubungan otot-syaraf). Jadi satu serabut syaraf menginervasi

seratus serabut otot. Serabut syaraf motor tunggal bersama seratus cabang serabut otot

membentuk suatu motor unit pada terminalnya. Suatu stimulus yang lebih kuat mengaktifkan

beberapa motor unit, dengan demikian menghasilkan kontraksi yang lebih kuat bila

dibandingkan dengan stimulus yang lebih lemah. Jantung meruppakan suatu organ yang

mengikuti prinsip all or nothing karena struktur percobaan sel otot jantung, maka setiap stimulus

menyebar keseluruh sel, mengaktifkan semua setiap waktu, sehingga dapat dihasilkan kontraksi

maksimum setiap waktu pada kondisi tertentu. Kekuatan setiap kontraksi otot bervariasi dari

waktu ke waktu tergantung beberapa factor :

-       Intensitas stimulus

-       Lemah kuatnya stimulus

-       Besarnya beban yang diterima otot

-       Panjang serabut pada awal kontraksi

-       Panjang serabut pada awal relaksasi

-       Kondisi metabolic yang menyertainya.

Page 14: Penda Hulu An

Dasar molekuler kontraksi

Proses yang menyebabkan pemendekan unsure-unsur kontrasi otot adalah pergeseran filament

halus dan filament tebal. Sewaktu kontraksi, filament halus dari ujung berlawanan dari sarcomer

akan saling mendekati, kadang-kadang filament tersebut saling menetupi.

Pergeseran pada waktu otot kontraksi dihasilkan dengan pemutusan dan pembentukan kembali

ikatan silang antara myosin dan aktin. Kepala molekul myosin terikat aktin secara menyudut,

menggeser myosin terhadap aktin secara memutar, melepaskan ikatan dan menyambung kembali

pada titik-titik yang selanjutnya. Tiap siklus pengikatan, penutaran dan pemutusan

memendekkan otot 1%.

. Langkah-langkah kontraksi

1. Pelepasan muatan dari neuron motorik

2. Pelepasan transmitter/asetilkholin pada lempeng ujung motorik/motor end plate.

3. Pembangkitan potensial lempeng ujung

4. Pembangkitan potensial aksi pada serabut otot

5. Penyebaran depolarisasi ke dalam sepanjang saluran

6. Pembebasan ion Ca+ dari reticulum sarkoplasma dan difusi Ca++ ke filament kasar dan

halus.

7. Pengikatan Ca++ pada troponin C membebaskan daerah pengikatan myosin pada aktin.

8. Pembentukan ikatan melintang antara aktin dan myosin dan pergeserkan pada filament

kasar, yang menyebabkan pemendekkan.

Langkah-langkah relaksasi

1. Ca++ dipompa kembali masuk ke dalam reticulum sarcoplasma.

2. Pembebasan Ca++ dari tropin

3. Penghentian interaksi antara aktin dan myosin

 

Page 15: Penda Hulu An

Jenis-jenis kontraksi

Adanya kontraksi otot dapat dilihat dan dicatat dengan alat yang dinamakan kymograph atau

electromyograf sedang hasil gambarnya berupa kymogram (grafik), yang mempunyai 3 fase :

-    Fase kontraksi, memendekkan serabut otot

-    Fase relaksasi, kembali memanjang seperti semula.

-    Fase laten merupakan fase sebelum kontrasi, perubahan ini belum terlihat dari luar.

Energi untuk kontraksi otot

Energy untuk pengaktifan otot diperoleh dari ATP yang tersedia didalam serabut otot. ATP

dipecah oleh enzim ATP-ase menjadi ADP+P dan akibat pemecahan tersebut akan menghasilkan

energy. Serabut otot menyusun ATP dari reaksi:

ADP + P + E——à ATP

Serabut otot mempunyai mekanisme dasar untuk menghasilkan ATP secara berkelanjutan.

Proses tersebut memerlukan beberapa molekul tinggi :

1. Phosphooreatin yang terdapat dalam serabut otot dalam kondisi sentrasi 5 kalinya ATP.

Phosphocreatin dipecah menjadi creatin dan phosphat.

Creatin + P + E ——- > ATP—–  >  kontraksi otot

2. Pemecahan glikogen

Glikolisis merupakan sederetan reaksi kimia dalam sel untuk mengubah glikon menjadi asam

piruvat. Selama perubahan energy kimia glikogen diubah menjadi ikatan phosphate tenaga tinggi

(ATP) yang dapat disimpan dalam otot.

Glikolisis terdiri dari :

Page 16: Penda Hulu An

-             Glikolisis aerobic (siklus kreb)

Glikogen O2——–Co2 + H2O +E

-             Glikogen anaerobic

Glikogen ——à  asam laktat +E

Energy hasil pemecahan tersebut kemudian digunakan untuk menyusun ATP melalui

pembentukan kembali phosphocreatin.

3. Oksigen yang berperan dalam oksidasi seperlima asam laktat menghasilkan energy yang

penting dalam perubahan empat perlima bagian asam lektat menjadi glycogen. Demikian

seterusnya.

 

Kelelahan otot

Bila otot mendapat rangsangan luminal atau supraliminal terus menerus maka pada

menchanomygram akan tampak bahwa fase latent menjadi labih lama, begitu pula fase kontraksi

dan relaksasi, amplitude atau tinggi kontraksi lebih rendah yang berarti kerja otot semakin

berkurang. Keadaan tersebut memperlihatkan adanyaa kelelahan otot.

Kelelahan otot dapat diakibatkan karena :

1. Habisnya bahan atau zat sebagai sumber energy untuk kontraksi otot, seperti glokogen

dan sejenisnya.

2. Akumulasi hasil metabolism karena kontraksi otot, seperti asam laktat. Asam laktat

menghambat motor endplate akibatnya hantaran impuls dari saraf ke otot terganggu,

tetapi bila masih terdapat cadangan glikogen, maka otot tersebut masih dapat

mengadakan kontrasi. 

Page 17: Penda Hulu An

Kontraksi otot

Otot dapat mengadakan kontraksi dengan cepat, apabila ia mendapat rangsangan dari luar berupa

rangsangan arus listrik, rangsangan mekanis panas, dingin dan lain-lain. Dalam keadaan sehari-

hari otot ini bekerja atau berkontraksi menurut pengaruh atau perintah yang datang dari susunan

saraf mototris.

Selaput pembungkus. Tiap otot dikelilingi oleh jaringan yang merupakan selaput pembungkus

yang disebut perimisum/fasia. Fasia ini selain sebagai pembungkus otot juga berfungsi:

1. Menahan dan melindungi otot supaya otot tetap pada tempatnya

2. Tempat asal/origo dari beberapa otot

3. Tempat letaknya pembuluh darah dan saraf untuk jaringan otot

Di antara urat otot dan tulang terdapat kandung lendir yang disebut juga mukosa bursa yang di

dalamnya berisi lendir yang berguna untuk melicinkan urat tersebut terhadap pergeseran dengan

tulang. Di samping itu juga memudahkan gerak otot terhadap kedudukan tulang.

Retikulum, adalah bagian yang padat dari fasia dalam dan mengikat tendo, yang berjalan melalui

pergelangan mata kaki dan pergelangan tangan.

Diafragma, struktur muskulus tendonium yang memisahkan rongga toraks dengan rongga

abdomen dan membentuk lantai dari rongga toraks atau rongga abdomen. Diafragma, muncul

dari vertebra lumbalis melalui dua ruang kurvautra dari permukaan dalam prosesus xifoid dan

permukaan dalam dari 6 pasang iga terbawah.

Metabolisme otot

Kontraksi otot bergantung pada produksi ATP dari salah satu dari tiga sumber, yaitu :

(1)   Kreatinin fosfat (creatinine phosphate, CP) yang disimpan di otot

(2)   Fosforilasi oksidatif bahan makanan yang disimpan di atau dikirimkan ke otot

(3)   Glikolisis anaerob

CP + ADP = C + ATP

Keletihan otot terjadi apabila penggunaan ATP di otot menjadi berlebihan. Ketika otot pertama

kali mulai berkontraksi, otot mulai mengguakan simpanan CP-nya untuk mendorong kontraksi.

CP mengandung molekul fosfat energi tinggi yang dipindahkan ke ADP untuk menghasilkan

ATP:

Page 18: Penda Hulu An

Sumber ATP ini cepat diakses, tetapi dibatasi oleh jumlah CP yang terdapat si sel pada

permulaan kontraksi. Setelah beberapa detik, otot mulai mengandalkan sebagian besar fosforilasi

oksidatif. Sumber energi untuk fosforilasi oksidatif adalah glikogen yang disimpan di otot dalam

suplai darah. Sumber energi ini tersedia selama 30 menit lebih, bergantung pada intensitas

kontraksi. Apabila intensitas olahraga sangat tinggi, atau durasinya sangat lama, otot mulai

semakin mengandalkan glikolisis anaerob. Glikolisis anaerob menghasilkan ATP dalam jumlah

terbatas dari metabolisme glikogen otot dan glukosa darah yang bersirkulasi. Otot yang

menggunakan glikolisis anaerob sebagian besar produksi ATP-ya dengan cepat mengalami

keletihan. Keletihan otot dapat diperkirakan secara eksperimental akibat deplesi glikogen yang

disimpan di otot. Asam laktat adalah produk sampingan glikolisis anaerob dan dapat ditimbun

otot

Sumber energy untuk kerja otot

       ATP (Adenosht Tri Phosphat) merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot. ATP

berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak. Kontraksi otot merupakan interaksi antara aktin dan

miosin yang memerlukan ATP.

        ATP ---- ADP + P

AktiN + Miosin Aktomiosin

                 ATPase

Fosfokreatin merupakan persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat dalam

konsentrasi tinggi pada otot. Fosfokreatin tidak dapat dipakai langsung sebagai sumber energi,

tetapi fosfokreatin dapat memberikan energinya kepada ADP.

                           kreatin

Fosfokreatin + ADP ----------------------- keratin + ATP

                               Fosfokinase

        Pada otot lurik jumlah fosfokreatin lebih dari lima kali jumlah ATP. Pemecahan ATP dan

Page 19: Penda Hulu An

fosfokreatin untuk menghasilkan energy tidak memerlukan oksigen bebas. Oleh sebab itu , fase

kontraksi otot sering disebut fase anaerob.

Daftar pustaka

Page 20: Penda Hulu An

1.      Snell Richard S. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi ke-6. Jakarta:

EGC; 2006.h.881-4.

2. Rohen J W, Yokochi C, Drecoll E L. Atlas anatomi manusia. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC. 1999.

3. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar: teks dan atlas. Ed 10. Jakarta: EGC;2007.

4. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed 11. Jakarta: EGC; 2008.

5. Snell R S. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Ed 6. Jakarta: EGC;2006.4

6. Murray R  K, Granner DK,R odwell VW. Biokimia harper. Ed 27. Jakarta: EGC;2009.h

7. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed 2. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC. 2001

8. Guyton. Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed 7 (I). Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

EGC. 1995.

Page 21: Penda Hulu An

Struktur dan mekanisme kerja otot

Nama : Lodowina Eresyen Rumaratu

Nim : 102011092

Email : [email protected]

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana