penda hulu an

22
TATANIAGA PERTANIAN 1. Arti dan Fungsi Tataniaga Tataniaga / pemasaran / distribusi, yaitu suatu macam kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa atau menyampaikan barang dari produsen ke konsumen. Syarat efisiensinya tataniaga : a. mampu menyampaikan hasil-hasil dari petani produsen kepada konsumen dengan biaya yang semurah-murahnya. b. mampu mengadakan pembagian yang adil dari pada keseluruhan harga yang dibayar konsusmen terakhir kepada semua pihak yang ikut serta dalam kegiatan produksi dan tataniaga barang itu. Biaya tataniaga di Indonesia masih tinggi disebabkan oleh bermacam-macam, misal jalan yang buruk, kelemahan modal petani, industri pengolahan yang belum maju dsb. Macam perdagangan : a. distribusi, yaitu barang yang diproduksi oleh suatu pabrik pada tempat tertentu kemudian dibagi-bagi ke pelosok yang tersebar. b. pengumpulan, yaitu menunjuk pada kegiatan mengumpulkan hasil-hasil yang jumlahnya sedikit dari petani produsen yang tersebar-sebar. Fungsi tataniaga : mengusahakan agar pembeli memperoleh barang yang diinginkan pada tempat, waktu dan

Upload: rizky-tamaro

Post on 24-Jul-2015

58 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penda Hulu An

TATANIAGA PERTANIAN

1. Arti dan Fungsi Tataniaga

Tataniaga / pemasaran / distribusi, yaitu suatu macam kegiatan ekonomi yang

berfungsi membawa atau menyampaikan barang dari produsen ke konsumen. Syarat

efisiensinya tataniaga :

a. mampu menyampaikan hasil-hasil dari petani produsen kepada konsumen dengan

biaya yang semurah-murahnya.

b. mampu mengadakan pembagian yang adil dari pada keseluruhan harga yang

dibayar konsusmen terakhir kepada semua pihak yang ikut serta dalam kegiatan

produksi dan tataniaga barang itu.

Biaya tataniaga di Indonesia masih tinggi disebabkan oleh bermacam-macam,

misal jalan yang buruk, kelemahan modal petani, industri pengolahan yang

belum maju dsb.

Macam perdagangan :

a. distribusi, yaitu barang yang diproduksi oleh suatu pabrik pada tempat tertentu

kemudian dibagi-bagi ke pelosok yang tersebar.

b. pengumpulan, yaitu menunjuk pada kegiatan mengumpulkan hasil-hasil yang

jumlahnya sedikit dari petani produsen yang tersebar-sebar.

Fungsi tataniaga : mengusahakan agar pembeli memperoleh barang yang

diinginkan pada tempat, waktu dan bentuk serta harga yang tepat (pengngkutan,

penyimpanan dan pengolahan).

2. Biaya Tataniaga (marketing margin)

Semakin maju ekonomi suatu negara maka biaya pemasaran akan semakin

tinggi. Tinggi rendahnya biaya tidak bisa dibandingkan dengan efisiensi tataniaga .

Yang mempengaruhi biaya tataniaga antara lain :

a. Kualitas produk

b. daya tahan produk

c. faktor resiko

d. macam komoditi

e. daerah / lokasi pemasaran

f. pungutan-pungutan resmi/tidak resmi

g. macam lemnbaga pemasaran & efektifitas pemasaran yang dilaksanakan

Page 2: Penda Hulu An

3. Industri Pengolahan Hasil-Hasil Pertanian

Makin maju suatu negara, industri pengolahan hasil pertanian semakin penting

dalam pemasaran. Semula dari barang setengah jadi menjadi barang-barang yang siap

dikonsumsikan. Dengan adanya pengolahan hasil pertanian, diharapkan keuntiungan

yang didapat menjadi semakin tinggi.

4. Grading dan Standardisasi\

Grading, yaitu klasifikasi hasil-hasil pertanian ke dalam beberapa golongan

mutu yang berbeda-beda, masing-masing dengan nama dan etiket tertentu.

Standardisasi, yaitu penentuan mutu barang menurut ukuran atau patokan

tertentu.

Keuntungan grading yang baik, adil dan teliti antara lain :

a. Konsumen dapat memperoleh barang yang paling sesuai dengan keinginannya dan

tingkat pendapatannya.

b. Produsen mendapat jaminan memperolejh harga yang sesuai dengan mutu hasil

produksinya

c. Konsumen dan produsen terlindung dari praktek-praktek kurang jujur dalam

tataniaga.

Kelembagaan petani memiliki titik strategis (entry point) dalam

menggerakkan sistem agribisnis di pedesaan. Untuk itu segala sumberdaya yang ada

di pedesaan perlu diarahkan/diprioritaskan dalam rangka peningkatan profesionalisme

dan posisi tawar petani(kelompoktani). Saat ini potret petani dan kelembagaan petani

di Indonesia diakui masih belum sebagaimana yang diharapkan. Menurut Dimyati

( 2007), permasalahan yang masih melekat pada sosok petani dan kelembagaan petani

di Indonesia adalah:

1. Masih minimnya wawasan dan pengetahuan petani terhadap masalah

manajemenproduksi maupun jaringan pemasaran.

2. Belum terlibatnya secara utuh petani dalam kegiatan agribisnis. Aktivitas petani

masih terfokus pada kegiatan produksi (on farm).

3. Peran dan fungsi kelembagaan petani sebagai wadah organisasi petani belum

berjalan secara optimal.

Untuk mengatasi permasalahan di atas perlu melakukan upaya pengembangan,

pemberdayaan, dan penguatan kelembagaan petani (seperti : kelompoktani, lembaga

tenaga kerja, kelembagaan penyedia input, kelembagaan output, kelembagaan

Page 3: Penda Hulu An

penyuluh, dan kelembagaan permodalan) dan diharapkan dapat melindungi

bargaining position petani.

Tindakan perlindungan sebagai keberpihakan pada petani tersebut, baik

sebagai produsen maupun penikmat hasil jerih payah usahatani mereka terutama

diwujudkan melalui tingkat harga output yang layak dan menguntungkan petani.

Dengan demikian, penguatan danpemberdayaan kelembagaan tersebut juga untuk

menghasilkan pencapaian kesinambungan dan keberlanjutan daya dukung SDA dan

berbagai usaha untuk menopang dan menunjang aktivitas kehidupan pembangunan

pertanian di pedesaan.

Agar pengertian tata niaga itu semakin jelas berikut ini disajikan beberapa

batasan-batasan (defenisi) yang diberikan oleh beberapa para ahli. :

a. Panglaykim dan Hazil

Marketing adalah bagian daripada kegiatan usaha dan dengan mana kebutuhan

manusia dapat dipenuhi, yakni dengan tukar menukar barang-barang dan jasa-jasa

untuk sesuatu yang dianggap perlu dan berharga.

b. Alex S. Nitisemito

Marketing adalah semua kegiatan aktivitas untuk memperlancar arus barang/jasa

dari produsen kegiatan konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk

menciptakan permintaan efektif.

c. Winardi

Marketing terdiri dari tindakan-tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak

milik atas benda-benda dan jasa-jasa dan yang menimbulkan distribusi fisik

mereka.

Setelah menelaah batasan-batasan tata niaga yang telah diutarakan diatas, maka

dapat diambil kesimpulan bahwa tata niaga atau marketing itu meliputi kegiatan-

kegiatan yang sangat luas sekali, diantaranya: kegiatan pembelian (buying), kegiatan

menjual (selling), kegiatan pembungkusan (packing), kegiatan pemindahan

(transport), kelancaran arus barang dan jasa dan lain sebagainya.

Atau dengan lebih singkat tataniaga itu adalah segala kegiatan yang bersangkut

paut dengan semua aspek proses yang terletak diantara fase kegiatan sektor produksi

barang-barang dan jasa-jasa sampai kegiatan sektor konsumen. Jadi, marketing ini

merupakan sesuatu kegiatan moving processatau moving activities.Akan tetapi dengan

Page 4: Penda Hulu An

adanya kemajuan teknologi, baik dalam berproduksi, kelancaran komunikasi dan

perhubungan, teknik pembungkusan, handling dan sebagainya, tidak mustahil akan

merubah strategi dan kebijakan tata niaga, sehingga batasanbatasan tersebut di atas

akan mengalami penyempurnaan atau perubahan secara dinamis pada masa-masa

mendatang.

Kegiatan lembaga pemasaran yaitu sebagai perantaramenyampaikan/

membawa/ menjual produk sampai ke konsumen. Lembaga pemasaran harus tahu

tentang informasi pasar. Adapun fungsi lembaga pemasaranaantara lain :

a. Fungsi pertukaran: menjual dan membeli atau saling menukar, 

b. Fungsi fisik: kegiatan-kegiatan yang bentuknya fisik (transportasi, produk

disimpan, prossesing, dll.)

c. Fungsi fasilitas : yang memfasilitasi lembaga dalam penyampaian produk.

Pasar dan Pemasaran

Pengertian Pasar

Pasar secara sempit → Lokasi secara geografis dimana penjual dan pembeli

bertemu untuk melakukan transaksi.

Pasar secara umum → Tempat atau terjadinya pemenuhan kebutuhan

dankeinginan dengan alat pemuas yang berupa barang dan jasa dimana

terjadi pemindahan hak milik antara penjual dan pembeli.Pembeli dibagi menjadi 2

yaitu pembeli potensial dan pembeli aktual. pembeli potensial adalah pembeli yang

berpotensi untuk membeli (tidak mesti membeli). Sedangkan pembeli aktual adalah

pembeli yang nyata.

  Peran Pasar

Pasar sebagai produsen → Tempat untuk menjual barang dan jasa yangdihasilkan.

Pasar sebagai konsumen → Tempat membeli barang dan jasa untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginannya.

Pasar sebagai lembaga pemasaran → Tempat untuk melakukan aktivitasusaha

dengan melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran tertentu sehinggalembaga pemasaran

tersebut dapat untung.

Page 5: Penda Hulu An

Pengeretian Pemasaran

Pemasaran adalah proses aliran barang dari produsen sampai ke konsumenakhir

yang disertai perubahan nilai guna yaitu guna bentuk, guna waktu dan gunatempat.

Guna bentuk → suatu barang akan lebih berguna jika diubah bentuknya.Contoh:

Padi menjadi beras.

Guna waktu → suatu barang akan lebih berguna jika disesuaikan denganwaktu

yang tepat. Contoh: Padi disimpan pada saat panen raya nanti kalausudah paceklik

bisa berguna dan menghasilkan untung yang lebih banyak.

Guna tempat → suatu barang akan lebih berguna jika dipindah

tempatnya.Dipindah ke kota melalui transportasi.

Pengertian Pemasaran Pertanian

Menurut FAO → Serangkaian kegiatan ekonomi berturut-turut yangterjadi selama

perjalanan komoditi hasil pertanian mulai dari produsensampai ke konsumen,

Secara umum → Proses aliran komoditi pertanian yang disertai pemindahan hak

milik dan penciptaan guna waktu, guna tempat dan guna bentuk yang dilakukan oleh

lembaga-lembaga pemasaran denganmelaksanakan satu atau lebih fungsi pemasaran

Kapan Kegiatan Tataniaga dimulai?

Meningkatnya kebutuhan manusia baik jenis, kuantitas maupunkualitasnya,

sehingga muncul spesialisasi (pertanian, perikanan, industri, pegawai pemerintahan,

dll.),

Terjadi pertukaran barang-barang antar spesialis, akibatnya terjadi arus barang dari

produsen ke konsumen. Di sini diperlukan kegiatan tataniaga.

Sejarah Singkat Kegiatan Tataniaga

Dahulu manusia kebutuhannya hanya makan dan minum saja. Seiring berjalannya

waktu dan berkembangnya zaman, manusia merasa kurang dalammencukupi

kebutuhannya. Lalu terjadi kegiatan tukar-menukar barang danselanjutnya terjadilah

kegiatan tataniaga adanya arus aliran barang dari produsensampai ke konsumen.

Page 6: Penda Hulu An

Kumpulan Peristiwa dalam Tataniaga Dibagi dalam 3 Proses Kegiatan:

1. Proses Pengumpulan (Concertration Process) → Pengumpulan hasil pertanian

menjadi suatu jumlah besar pada suatu tempat oleh para pedagang pengumpul,

2. Proses Pengimbangan (Equalization Process) → Maksudnya untuk menjaga

keseimbangan antara permintaan dan penawaran berdasarkanwaktu, jumlah,

dan kualitas penawaran,

3. Proses Penyebaran (dispersian Process) → Menyebarkan danmendistribusikan

barang-barang kepada bermacam-macam konsumen.

Masalah Tataniaga Pertanian

Ciri Khas Produk Pertanian

1 . Produk secara kecil-kecilan

Usaha tani kecil-kecilan,

Petani tidak dapat mampengaruhi permintaan,

Sulit berkomunikasi antar petani.

2.Produk bersifat musiman

Produk tidak dapat diatur sesuai dengan permintaan konsumen, 

Menimbulkan kesulitan dalam proses pengimbangan,

Pada saat panen kesulitan dalam penyimpanan, transport, serta biayauntuk itu

mahal.

Kesulitan pengepul dalam proses pengumpulan,

Sifat bulky dan volumnious menyebabkan nilai persatuan berat dan persatuan

volume lebih kecil dibandingkan hasil produksi.

Tujuan Tataniaga

1.Bagi Produsen, mengarahkan produsen dalam memutuskan:

Apa yang akan diproduksi dan bagaimana menjualnya,

Dimana membeli barang-barang keperluan produksi dan konsumsi,

Kapan menjual produk sehingga menguntungkan,

Beberapa pekerjaan yang harus disumbangkan terhadap tataniaga.

2 . Bagi Pedagang Perantara, mengarahkan pedagang perantara dalammengarahkan:

Apa yang dilakukan untuk memperluas pasar,

Bagaimana memperoleh keuntungan tanpa merugikan produsen

dankonsumen terhadap suatu barang.

Page 7: Penda Hulu An

3.Bagi Konsumen, untuk menciptakan dan mempertahankan:

Tingkat kepuasan konsumen dan kesetiaan membayar barang

yangdiinginkan

4.Bagi Pemerintah

Agar dapat menciotakan iklim dengan kebijaksanaan, peraturan,undang-undang yang

menjamin terlaksananya dengan baik kegiatanoperasional dari tataniaga

  Konsumen Hasil Pertanian

Konsumen adalah orang atau badan orang atau lembaga yang memakaiatau

menggunakan barang dan jasa,

Konsumen hasil pertanian adalah orang atau badan atau lembaga yangmemakai atau

menggunakan hasil-hasil pertanian yang dihasilkan oleh  petani

produsen/pengusaha pertanian.

Analisis KonsumenAnalisis Kuantitatif dengan Teori Kegunaana .

Teori Kegunaan

Kebutuhan dan keinginan konsumen berbeda-beda karena perbedaankegunaan

atau barang yang dibeli,

Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan pendidikan, umur, jeniskelamin,

tingkat pendapatan dan keadaan alam,

Hypothesis guna suatu barang bagi konsumen suatu saat akan

mencapaimaksimum, dan setelah itu akan menurun, tergantung jumlah barang

yangdikonsumsinya,

Ada hubungan antara jumlah barang yang dikonsumsi dengan besarnyakegunaan. G

= f(x).

PASAR DAN KEBIJAKSANAAN TATANIAGA

Page 8: Penda Hulu An

1. Sifat-Sifat dan Bentuk-Bentuk Pasar

Sifat harga hasil pertanian yaitu adanya variasi / kegoncangan kegoncanganyang khas

antara saat panen dan musim panen. Harga naik pada saat paceklik dan harga turun

pada saat panen. Naik turunnya harga dipengaruhi oleh naik turunnya permintaan atau

turun naiknya penawaran. Kegoncangan harga di negeri yang belum maju disebabkan

oleh :

a. peranan sektor pertanian masih sangat penting

b. sebagai akibat, dan berhubungan erat dengan kenyataan tersebut, pemerintah

dan sektor-sektor di luar pertanian belum mampu untuk menyumbang pada

stabilisasiharga-harga hasil pertanian itu.

Bentuk-bentuk pasar diantaranya :

a. Pasar persaingan sempurna yang punya syarat sebagai berikut

- jumlah penjual dan pembeli banyak

- barang yang diperdagangkan harus homogen (sama)

- bebas menjual / membeli di pasar

- pengetahuan yang sempurna dari penjual dan pembeli.

b. Monopoli, yaitu jumlah penjual 1 dan pembeli banyak

c. Monopsomi, yaitu satu pembeli berhadapan denganpenjual yang banyak.

d. Oligopoli / Oligopsomi, beberapa penjual dan beberapa pembeli.

2. Struktur Tataniaga Beberapa Hasil Pertanian

a. Struktur Tataniaga beras, ada 2 yaitu :

1) Saluran swasta

Page 9: Penda Hulu An

A. Petani Produsen mengolah kopi menjadi beras kualitas asalan

B. Tengkulak desa merupakan tengkulak pengumpul yang mendatangi desa-desa

merupakan tangan kanan dari pedagang lokal C yang menyediakan modal atau alat

pengankutan bagi B

C. Pedagang lokal (di kecamatan) disebut Cengkau, pengumpul kopi dari

tengkulaktenkulak dan petani-petani yanbg menjual langsung.

D. Pedagang hasilbumi (diibu kota Telukbetung) kedudukannya sama dengan C tapi

lebih besar.

E. Eksportir membeli kopi dari D, C dan lkadang-kadang juga dari B dan A, eksportir

ini mensortir / mengolah untuk kualitas ekspor.

F. Pedagang Luar Negeri

3. KebijaksanaanMemajukan Industri Pengolahan

Page 10: Penda Hulu An

Pada umumnya pengolahan dan pengawetan bahan-bahanpertanian

memerlukan biaya yang tidak sedikit. Padahal tanpa adanya pengolahan dan

pengawetan bahan-bahan hasil pertaniankonsumen kurang tertarik akan hasilhasil

pertanian dan tataniaga hasil pertanian menjadi terhambat akibat selanjutnya produsen

(petani) menjadi kurang bergairah memproduksi kemnbali. Oleh karena itu pemasaran

akan industri pengolahan harus datang lebih dahulu harus ditingkatkan.

4. Tataniaga dan Pembangunan Pertanian

Bahwa perkembangan tataniaga memang merupakan kunci dari pembangunan

pertanian. tanpa pasar, produksi pertanian tidak akan lancar. Oleh karena itu

pemerintah perlu memberikan sarana dan fasilitas-fasilitas pemasaran hasil pertanian

misalnya jalan yang baik, kebijaksanaan pajak yang menddukung dan peraturan-

peraturan daerah yang lain.

PERILAKU KONSUMEN

Page 11: Penda Hulu An

A. Pengertian Perilaku KonsumenPerilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan

pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.

B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku KonsumenAdapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :

1. Faktor kebudayaanFaktor kebudayaan meliputi :

a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori keinginan dan perilaku seseorang.

b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.

c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama.Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti

kelompok kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.

Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta sikap.

C. Proses Pengambilan Keputusan Pembelia. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru

Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi final.

Tahap-tahap proses adopsi:1. Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan

informasi mengenainya.2. Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi mengenai

produk baru.3. Evalusi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut

masuk akal atau tidak untuk dikonsumsi.

Page 12: Penda Hulu An

4. Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut.

5. Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru tersebut.

b. Tipe-Tipe Perilaku MembeliAda empat tipe perilaku membeli, yaitu :a. Perilaku pembelian yang kompleksDisini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga

produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku konsumen melalui proses tiga langkah, yaitu: pertama, mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua, membangun sikap, dan ketiga melakukan pilihan.

b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienanDisini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan,

diantara merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang lebih cocok.

a. Perilaku pembelian karena kebiasaan

Disini konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada perbedaan nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif rendah

b. Perilaku pembelian yang mencari keragaman

Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai pemilihan merek.

c. Tahap-Tahap Proses Membeli

Tahap-tahap dalam proses membeli meliputi :

a. Pengenalan kebutuhan/masalahDisini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yangdibutuhkan,

apa yang menyebabkan semua itu muncul dan mengapa seseorang membutuhkan sesuatu. Seorang pemasar akan mengenalkan pada konsumen agar lebih tertarik.

b. Pencarian informasiSumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu :

1. Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan.2. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan

dan pemajangan.3. Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen.4. Sumber pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji, dan

mempergunakan produk.c. Pencarian alternatifTerdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu :

1. Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.

Page 13: Penda Hulu An

2. Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan Ciri-ciri produk.

3. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol4. Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang

diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari5. Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak

ciri-ciri barang.

d. Keputusan membeliAda dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untukmembeli, yaitu :

1. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayai

2. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti faktor harga pendapatan

5 Konsep tataniaga Pemasaran

Sesebuah industri mempraktik konsep pemasaran tertentu untuk mencapai

objektif pemasarannya. Konsep pemasaran dipilih berasaskan kepada kesediaan

produk dan keupayaan fasiliti pemasaran oleh industri tersebut, serta bersesuaian pula

dengan faktor-faktor persekitaran pasaran dan pembelian oleh pengguna sasaran.  

Secara umum, terdapat lima konsep pemasaran, di mana setiap konsep tersebut

dibezakan oleh bentuk orientasi dan penumpuan industri dalam melaksanakan aktiviti

pemasaran masing-masing, iaitu: 

a. Konsep Pengeluaran

Konsep Pengeluaran adalah berasaskan kepercayaan bahawa pengguna lebih

berminat membeli produk yang berharga murah serta mudah diperolehi. Oleh itu,

industri akan memberi tumpuan kepada kecekapan pengeluaran produk dalam jumlah

yang tinggi, menggunakan kos sumber yang rendah, menawarkan harga jualan yang

murah dan mengadakan liputan pengedaran yang luas. Konsep ini sesuai sebagai

strategi untuk meluaskan pasaran produk. Pengguna sasaran adalah golongan yang

membeli produk disebabkan keperluan dan tidak mengutamakan ciri -ciri produk

tersebut.Oleh kerana konsep pemasaran ini mengutamakan  prestasi dalam

pengeluaran serta penjualan produk, maka industri yang memilih konsep pemasaran

ini biasanya kurang menitikberatkan aspek kualiti layanan dan perkhidmatan kepada

pelanggan. 

Page 14: Penda Hulu An

b.  Konsep Produk

Konsep Produk adalah berasaskan kepada prinsip bahawa pengguna akan

menghargai dan lebih mengutamakan produk yang menawarkan kualiti, prestasi dan

ciri-ciri inovatif yang terbaik.  Untuk itu, industri akan memberi lebih tumpuan kepada

merekacipta produk yang berprestige – mempunyaiattribute dan value yang terbaik

dalam kelasnya yang tersendiri -  serta menyempurnakan pengeluarannya walaupun

dengan kos yang tinggi. 

Segmen pasaran dan pengguna sasaran adalah terpilih kerana ciri-ciri produk yang

spesifik serta harga tawaran yang tinggi. Sementara keuntungan pula tidak diasaskan

kepada volume jualan, sebaliknya ia ditentukan melalui margin keuntungan yang telah

ditetapkan.

Bagaimana pun, disebabkan terlalu committed  terhadap usaha mengadakan kualiti dan

inovasi produk, industri yang berorientasikan konsep pemasaran ini cenderung tidak

memperhatikan trend sebenar pengguna di pasaran.  Produk yang dikeluarkan

kadangkala mengalami kesulitan dalam pemasaran kerana faktor-faktor persekitaran

pasaran yang sering terlepas pandang sepertitiming, perubahan kuasa belian pengguna

dan persaingan produk. 

c.  Konsep Jualan

Konsep Jualan  berorientasikan menjual produk melalui kaedah pemasaran

yang lebih agresif.  Industri yang memilih konsep ini percaya bahawa pengguna

mempunyai minat yang rendah untuk membeli produknya serta tidak akan membeli

produk dengan mencukupi sebagaimana diharapkan sekiranya tidak didorong.

Konsep ini dipraktik apabila industri mempunyai kelebihan keupayaan dalam

menyediakan produk serta berkeyakinan bahawa ia mempunyai fasiliti yang cukup

untuk melaksanakan aktiviti pemasaran yang dirancang.  

Produk yang dipasarkan biasanya terdiri dari kategori bukan keperluan yang

mana pengguna mungkin tidak berusaha atau terfikir untuk membelinya. Sebagai

contoh, penjual insuran, kad diskaun dan encyclopedia biasa menggunakan

kaedah hard-sell supaya pengguna membeli produknya. Selain itu, konsep ini juga

sesuai bila industri mempunyai stok yang banyak bagi sesuatu produk. Di sini, tujuan

Page 15: Penda Hulu An

pemasaran adalah lebih kepada untuk menghabiskan stok, sementara faedah di pihak

pengguna kurang diutamakan..

Memandangkan prestasi jualan adalah berasaskan faktor dorongan terhadap

pengguna, maka aktiviti mempromosi akan dijalankan dalam berbagai versi yang lebih

menarik semaada secara direct atau melalui media pengiklanan yang luas. 

d.  Konsep Pemasaran

Konsep Pemasaran berbeza dengan tiga konsep yang dinyatakan di atas.

Konsep ini berorientasikan memenuhi keperluan dan kemahuan pengguna dengan

efektif, sedangkan tiga konsep sebelumnya berorientasikan kepentingan industri untuk

menjual produk.   Empat perkara berikut merupakan prinsip utama yang menjadi

tonggak kepada  konsep pemasaran ini, iaitu: 

Pasar sasaran – memiilih pasar sasaran yang tepat dan membentuk aktiviti

pemasaran dengan sempurna.

Keperluan pengguna -  memahami kehendak sebenar pengguna dan memenuhinya

dengan lebih efektif. 

Pemasaran berintegrasi - kesemua fungsi / sub-unit industri bekerjasama

memenuhi tanggungjawab pemasaran. 

Keuntungan - mencapai keuntungan melalui kepuasan pelanggan. 

e.    Konsep Kesejahteraan

Konsep Kesejahteraan adalah langsungan daripada Konsep Pemasaran di mana

ia ditambah dengan unsur-unsur  kepekaan industri terhadap kesejahteraan pengguna

serta masyarakat keseluruhan. Ianya berasaskan prinsip bahawa industri mempunyai

tanggunjawab sosial yang perlu dipenuhi dalam masa ia bertindak   mencapai

objektifnya.