penda hulu an
TRANSCRIPT
TATANIAGA PERTANIAN
1. Arti dan Fungsi Tataniaga
Tataniaga / pemasaran / distribusi, yaitu suatu macam kegiatan ekonomi yang
berfungsi membawa atau menyampaikan barang dari produsen ke konsumen. Syarat
efisiensinya tataniaga :
a. mampu menyampaikan hasil-hasil dari petani produsen kepada konsumen dengan
biaya yang semurah-murahnya.
b. mampu mengadakan pembagian yang adil dari pada keseluruhan harga yang
dibayar konsusmen terakhir kepada semua pihak yang ikut serta dalam kegiatan
produksi dan tataniaga barang itu.
Biaya tataniaga di Indonesia masih tinggi disebabkan oleh bermacam-macam,
misal jalan yang buruk, kelemahan modal petani, industri pengolahan yang
belum maju dsb.
Macam perdagangan :
a. distribusi, yaitu barang yang diproduksi oleh suatu pabrik pada tempat tertentu
kemudian dibagi-bagi ke pelosok yang tersebar.
b. pengumpulan, yaitu menunjuk pada kegiatan mengumpulkan hasil-hasil yang
jumlahnya sedikit dari petani produsen yang tersebar-sebar.
Fungsi tataniaga : mengusahakan agar pembeli memperoleh barang yang
diinginkan pada tempat, waktu dan bentuk serta harga yang tepat (pengngkutan,
penyimpanan dan pengolahan).
2. Biaya Tataniaga (marketing margin)
Semakin maju ekonomi suatu negara maka biaya pemasaran akan semakin
tinggi. Tinggi rendahnya biaya tidak bisa dibandingkan dengan efisiensi tataniaga .
Yang mempengaruhi biaya tataniaga antara lain :
a. Kualitas produk
b. daya tahan produk
c. faktor resiko
d. macam komoditi
e. daerah / lokasi pemasaran
f. pungutan-pungutan resmi/tidak resmi
g. macam lemnbaga pemasaran & efektifitas pemasaran yang dilaksanakan
3. Industri Pengolahan Hasil-Hasil Pertanian
Makin maju suatu negara, industri pengolahan hasil pertanian semakin penting
dalam pemasaran. Semula dari barang setengah jadi menjadi barang-barang yang siap
dikonsumsikan. Dengan adanya pengolahan hasil pertanian, diharapkan keuntiungan
yang didapat menjadi semakin tinggi.
4. Grading dan Standardisasi\
Grading, yaitu klasifikasi hasil-hasil pertanian ke dalam beberapa golongan
mutu yang berbeda-beda, masing-masing dengan nama dan etiket tertentu.
Standardisasi, yaitu penentuan mutu barang menurut ukuran atau patokan
tertentu.
Keuntungan grading yang baik, adil dan teliti antara lain :
a. Konsumen dapat memperoleh barang yang paling sesuai dengan keinginannya dan
tingkat pendapatannya.
b. Produsen mendapat jaminan memperolejh harga yang sesuai dengan mutu hasil
produksinya
c. Konsumen dan produsen terlindung dari praktek-praktek kurang jujur dalam
tataniaga.
Kelembagaan petani memiliki titik strategis (entry point) dalam
menggerakkan sistem agribisnis di pedesaan. Untuk itu segala sumberdaya yang ada
di pedesaan perlu diarahkan/diprioritaskan dalam rangka peningkatan profesionalisme
dan posisi tawar petani(kelompoktani). Saat ini potret petani dan kelembagaan petani
di Indonesia diakui masih belum sebagaimana yang diharapkan. Menurut Dimyati
( 2007), permasalahan yang masih melekat pada sosok petani dan kelembagaan petani
di Indonesia adalah:
1. Masih minimnya wawasan dan pengetahuan petani terhadap masalah
manajemenproduksi maupun jaringan pemasaran.
2. Belum terlibatnya secara utuh petani dalam kegiatan agribisnis. Aktivitas petani
masih terfokus pada kegiatan produksi (on farm).
3. Peran dan fungsi kelembagaan petani sebagai wadah organisasi petani belum
berjalan secara optimal.
Untuk mengatasi permasalahan di atas perlu melakukan upaya pengembangan,
pemberdayaan, dan penguatan kelembagaan petani (seperti : kelompoktani, lembaga
tenaga kerja, kelembagaan penyedia input, kelembagaan output, kelembagaan
penyuluh, dan kelembagaan permodalan) dan diharapkan dapat melindungi
bargaining position petani.
Tindakan perlindungan sebagai keberpihakan pada petani tersebut, baik
sebagai produsen maupun penikmat hasil jerih payah usahatani mereka terutama
diwujudkan melalui tingkat harga output yang layak dan menguntungkan petani.
Dengan demikian, penguatan danpemberdayaan kelembagaan tersebut juga untuk
menghasilkan pencapaian kesinambungan dan keberlanjutan daya dukung SDA dan
berbagai usaha untuk menopang dan menunjang aktivitas kehidupan pembangunan
pertanian di pedesaan.
Agar pengertian tata niaga itu semakin jelas berikut ini disajikan beberapa
batasan-batasan (defenisi) yang diberikan oleh beberapa para ahli. :
a. Panglaykim dan Hazil
Marketing adalah bagian daripada kegiatan usaha dan dengan mana kebutuhan
manusia dapat dipenuhi, yakni dengan tukar menukar barang-barang dan jasa-jasa
untuk sesuatu yang dianggap perlu dan berharga.
b. Alex S. Nitisemito
Marketing adalah semua kegiatan aktivitas untuk memperlancar arus barang/jasa
dari produsen kegiatan konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk
menciptakan permintaan efektif.
c. Winardi
Marketing terdiri dari tindakan-tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak
milik atas benda-benda dan jasa-jasa dan yang menimbulkan distribusi fisik
mereka.
Setelah menelaah batasan-batasan tata niaga yang telah diutarakan diatas, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa tata niaga atau marketing itu meliputi kegiatan-
kegiatan yang sangat luas sekali, diantaranya: kegiatan pembelian (buying), kegiatan
menjual (selling), kegiatan pembungkusan (packing), kegiatan pemindahan
(transport), kelancaran arus barang dan jasa dan lain sebagainya.
Atau dengan lebih singkat tataniaga itu adalah segala kegiatan yang bersangkut
paut dengan semua aspek proses yang terletak diantara fase kegiatan sektor produksi
barang-barang dan jasa-jasa sampai kegiatan sektor konsumen. Jadi, marketing ini
merupakan sesuatu kegiatan moving processatau moving activities.Akan tetapi dengan
adanya kemajuan teknologi, baik dalam berproduksi, kelancaran komunikasi dan
perhubungan, teknik pembungkusan, handling dan sebagainya, tidak mustahil akan
merubah strategi dan kebijakan tata niaga, sehingga batasanbatasan tersebut di atas
akan mengalami penyempurnaan atau perubahan secara dinamis pada masa-masa
mendatang.
Kegiatan lembaga pemasaran yaitu sebagai perantaramenyampaikan/
membawa/ menjual produk sampai ke konsumen. Lembaga pemasaran harus tahu
tentang informasi pasar. Adapun fungsi lembaga pemasaranaantara lain :
a. Fungsi pertukaran: menjual dan membeli atau saling menukar,
b. Fungsi fisik: kegiatan-kegiatan yang bentuknya fisik (transportasi, produk
disimpan, prossesing, dll.)
c. Fungsi fasilitas : yang memfasilitasi lembaga dalam penyampaian produk.
Pasar dan Pemasaran
Pengertian Pasar
Pasar secara sempit → Lokasi secara geografis dimana penjual dan pembeli
bertemu untuk melakukan transaksi.
Pasar secara umum → Tempat atau terjadinya pemenuhan kebutuhan
dankeinginan dengan alat pemuas yang berupa barang dan jasa dimana
terjadi pemindahan hak milik antara penjual dan pembeli.Pembeli dibagi menjadi 2
yaitu pembeli potensial dan pembeli aktual. pembeli potensial adalah pembeli yang
berpotensi untuk membeli (tidak mesti membeli). Sedangkan pembeli aktual adalah
pembeli yang nyata.
Peran Pasar
Pasar sebagai produsen → Tempat untuk menjual barang dan jasa yangdihasilkan.
Pasar sebagai konsumen → Tempat membeli barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginannya.
Pasar sebagai lembaga pemasaran → Tempat untuk melakukan aktivitasusaha
dengan melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran tertentu sehinggalembaga pemasaran
tersebut dapat untung.
Pengeretian Pemasaran
Pemasaran adalah proses aliran barang dari produsen sampai ke konsumenakhir
yang disertai perubahan nilai guna yaitu guna bentuk, guna waktu dan gunatempat.
Guna bentuk → suatu barang akan lebih berguna jika diubah bentuknya.Contoh:
Padi menjadi beras.
Guna waktu → suatu barang akan lebih berguna jika disesuaikan denganwaktu
yang tepat. Contoh: Padi disimpan pada saat panen raya nanti kalausudah paceklik
bisa berguna dan menghasilkan untung yang lebih banyak.
Guna tempat → suatu barang akan lebih berguna jika dipindah
tempatnya.Dipindah ke kota melalui transportasi.
Pengertian Pemasaran Pertanian
Menurut FAO → Serangkaian kegiatan ekonomi berturut-turut yangterjadi selama
perjalanan komoditi hasil pertanian mulai dari produsensampai ke konsumen,
Secara umum → Proses aliran komoditi pertanian yang disertai pemindahan hak
milik dan penciptaan guna waktu, guna tempat dan guna bentuk yang dilakukan oleh
lembaga-lembaga pemasaran denganmelaksanakan satu atau lebih fungsi pemasaran
Kapan Kegiatan Tataniaga dimulai?
Meningkatnya kebutuhan manusia baik jenis, kuantitas maupunkualitasnya,
sehingga muncul spesialisasi (pertanian, perikanan, industri, pegawai pemerintahan,
dll.),
Terjadi pertukaran barang-barang antar spesialis, akibatnya terjadi arus barang dari
produsen ke konsumen. Di sini diperlukan kegiatan tataniaga.
Sejarah Singkat Kegiatan Tataniaga
Dahulu manusia kebutuhannya hanya makan dan minum saja. Seiring berjalannya
waktu dan berkembangnya zaman, manusia merasa kurang dalammencukupi
kebutuhannya. Lalu terjadi kegiatan tukar-menukar barang danselanjutnya terjadilah
kegiatan tataniaga adanya arus aliran barang dari produsensampai ke konsumen.
Kumpulan Peristiwa dalam Tataniaga Dibagi dalam 3 Proses Kegiatan:
1. Proses Pengumpulan (Concertration Process) → Pengumpulan hasil pertanian
menjadi suatu jumlah besar pada suatu tempat oleh para pedagang pengumpul,
2. Proses Pengimbangan (Equalization Process) → Maksudnya untuk menjaga
keseimbangan antara permintaan dan penawaran berdasarkanwaktu, jumlah,
dan kualitas penawaran,
3. Proses Penyebaran (dispersian Process) → Menyebarkan danmendistribusikan
barang-barang kepada bermacam-macam konsumen.
Masalah Tataniaga Pertanian
Ciri Khas Produk Pertanian
1 . Produk secara kecil-kecilan
Usaha tani kecil-kecilan,
Petani tidak dapat mampengaruhi permintaan,
Sulit berkomunikasi antar petani.
2.Produk bersifat musiman
Produk tidak dapat diatur sesuai dengan permintaan konsumen,
Menimbulkan kesulitan dalam proses pengimbangan,
Pada saat panen kesulitan dalam penyimpanan, transport, serta biayauntuk itu
mahal.
Kesulitan pengepul dalam proses pengumpulan,
Sifat bulky dan volumnious menyebabkan nilai persatuan berat dan persatuan
volume lebih kecil dibandingkan hasil produksi.
Tujuan Tataniaga
1.Bagi Produsen, mengarahkan produsen dalam memutuskan:
Apa yang akan diproduksi dan bagaimana menjualnya,
Dimana membeli barang-barang keperluan produksi dan konsumsi,
Kapan menjual produk sehingga menguntungkan,
Beberapa pekerjaan yang harus disumbangkan terhadap tataniaga.
2 . Bagi Pedagang Perantara, mengarahkan pedagang perantara dalammengarahkan:
Apa yang dilakukan untuk memperluas pasar,
Bagaimana memperoleh keuntungan tanpa merugikan produsen
dankonsumen terhadap suatu barang.
3.Bagi Konsumen, untuk menciptakan dan mempertahankan:
Tingkat kepuasan konsumen dan kesetiaan membayar barang
yangdiinginkan
4.Bagi Pemerintah
Agar dapat menciotakan iklim dengan kebijaksanaan, peraturan,undang-undang yang
menjamin terlaksananya dengan baik kegiatanoperasional dari tataniaga
Konsumen Hasil Pertanian
Konsumen adalah orang atau badan orang atau lembaga yang memakaiatau
menggunakan barang dan jasa,
Konsumen hasil pertanian adalah orang atau badan atau lembaga yangmemakai atau
menggunakan hasil-hasil pertanian yang dihasilkan oleh petani
produsen/pengusaha pertanian.
Analisis KonsumenAnalisis Kuantitatif dengan Teori Kegunaana .
Teori Kegunaan
Kebutuhan dan keinginan konsumen berbeda-beda karena perbedaankegunaan
atau barang yang dibeli,
Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan pendidikan, umur, jeniskelamin,
tingkat pendapatan dan keadaan alam,
Hypothesis guna suatu barang bagi konsumen suatu saat akan
mencapaimaksimum, dan setelah itu akan menurun, tergantung jumlah barang
yangdikonsumsinya,
Ada hubungan antara jumlah barang yang dikonsumsi dengan besarnyakegunaan. G
= f(x).
PASAR DAN KEBIJAKSANAAN TATANIAGA
1. Sifat-Sifat dan Bentuk-Bentuk Pasar
Sifat harga hasil pertanian yaitu adanya variasi / kegoncangan kegoncanganyang khas
antara saat panen dan musim panen. Harga naik pada saat paceklik dan harga turun
pada saat panen. Naik turunnya harga dipengaruhi oleh naik turunnya permintaan atau
turun naiknya penawaran. Kegoncangan harga di negeri yang belum maju disebabkan
oleh :
a. peranan sektor pertanian masih sangat penting
b. sebagai akibat, dan berhubungan erat dengan kenyataan tersebut, pemerintah
dan sektor-sektor di luar pertanian belum mampu untuk menyumbang pada
stabilisasiharga-harga hasil pertanian itu.
Bentuk-bentuk pasar diantaranya :
a. Pasar persaingan sempurna yang punya syarat sebagai berikut
- jumlah penjual dan pembeli banyak
- barang yang diperdagangkan harus homogen (sama)
- bebas menjual / membeli di pasar
- pengetahuan yang sempurna dari penjual dan pembeli.
b. Monopoli, yaitu jumlah penjual 1 dan pembeli banyak
c. Monopsomi, yaitu satu pembeli berhadapan denganpenjual yang banyak.
d. Oligopoli / Oligopsomi, beberapa penjual dan beberapa pembeli.
2. Struktur Tataniaga Beberapa Hasil Pertanian
a. Struktur Tataniaga beras, ada 2 yaitu :
1) Saluran swasta
A. Petani Produsen mengolah kopi menjadi beras kualitas asalan
B. Tengkulak desa merupakan tengkulak pengumpul yang mendatangi desa-desa
merupakan tangan kanan dari pedagang lokal C yang menyediakan modal atau alat
pengankutan bagi B
C. Pedagang lokal (di kecamatan) disebut Cengkau, pengumpul kopi dari
tengkulaktenkulak dan petani-petani yanbg menjual langsung.
D. Pedagang hasilbumi (diibu kota Telukbetung) kedudukannya sama dengan C tapi
lebih besar.
E. Eksportir membeli kopi dari D, C dan lkadang-kadang juga dari B dan A, eksportir
ini mensortir / mengolah untuk kualitas ekspor.
F. Pedagang Luar Negeri
3. KebijaksanaanMemajukan Industri Pengolahan
Pada umumnya pengolahan dan pengawetan bahan-bahanpertanian
memerlukan biaya yang tidak sedikit. Padahal tanpa adanya pengolahan dan
pengawetan bahan-bahan hasil pertaniankonsumen kurang tertarik akan hasilhasil
pertanian dan tataniaga hasil pertanian menjadi terhambat akibat selanjutnya produsen
(petani) menjadi kurang bergairah memproduksi kemnbali. Oleh karena itu pemasaran
akan industri pengolahan harus datang lebih dahulu harus ditingkatkan.
4. Tataniaga dan Pembangunan Pertanian
Bahwa perkembangan tataniaga memang merupakan kunci dari pembangunan
pertanian. tanpa pasar, produksi pertanian tidak akan lancar. Oleh karena itu
pemerintah perlu memberikan sarana dan fasilitas-fasilitas pemasaran hasil pertanian
misalnya jalan yang baik, kebijaksanaan pajak yang menddukung dan peraturan-
peraturan daerah yang lain.
PERILAKU KONSUMEN
A. Pengertian Perilaku KonsumenPerilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan
pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.
B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku KonsumenAdapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor kebudayaanFaktor kebudayaan meliputi :
a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori keinginan dan perilaku seseorang.
b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.
c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama.Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti
kelompok kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta sikap.
C. Proses Pengambilan Keputusan Pembelia. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru
Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi final.
Tahap-tahap proses adopsi:1. Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan
informasi mengenainya.2. Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi mengenai
produk baru.3. Evalusi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut
masuk akal atau tidak untuk dikonsumsi.
4. Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut.
5. Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru tersebut.
b. Tipe-Tipe Perilaku MembeliAda empat tipe perilaku membeli, yaitu :a. Perilaku pembelian yang kompleksDisini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga
produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku konsumen melalui proses tiga langkah, yaitu: pertama, mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua, membangun sikap, dan ketiga melakukan pilihan.
b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienanDisini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan,
diantara merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang lebih cocok.
a. Perilaku pembelian karena kebiasaan
Disini konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada perbedaan nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif rendah
b. Perilaku pembelian yang mencari keragaman
Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai pemilihan merek.
c. Tahap-Tahap Proses Membeli
Tahap-tahap dalam proses membeli meliputi :
a. Pengenalan kebutuhan/masalahDisini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yangdibutuhkan,
apa yang menyebabkan semua itu muncul dan mengapa seseorang membutuhkan sesuatu. Seorang pemasar akan mengenalkan pada konsumen agar lebih tertarik.
b. Pencarian informasiSumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu :
1. Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan.2. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan
dan pemajangan.3. Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen.4. Sumber pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji, dan
mempergunakan produk.c. Pencarian alternatifTerdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu :
1. Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.
2. Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan Ciri-ciri produk.
3. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol4. Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang
diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari5. Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak
ciri-ciri barang.
d. Keputusan membeliAda dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untukmembeli, yaitu :
1. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayai
2. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti faktor harga pendapatan
5 Konsep tataniaga Pemasaran
Sesebuah industri mempraktik konsep pemasaran tertentu untuk mencapai
objektif pemasarannya. Konsep pemasaran dipilih berasaskan kepada kesediaan
produk dan keupayaan fasiliti pemasaran oleh industri tersebut, serta bersesuaian pula
dengan faktor-faktor persekitaran pasaran dan pembelian oleh pengguna sasaran.
Secara umum, terdapat lima konsep pemasaran, di mana setiap konsep tersebut
dibezakan oleh bentuk orientasi dan penumpuan industri dalam melaksanakan aktiviti
pemasaran masing-masing, iaitu:
a. Konsep Pengeluaran
Konsep Pengeluaran adalah berasaskan kepercayaan bahawa pengguna lebih
berminat membeli produk yang berharga murah serta mudah diperolehi. Oleh itu,
industri akan memberi tumpuan kepada kecekapan pengeluaran produk dalam jumlah
yang tinggi, menggunakan kos sumber yang rendah, menawarkan harga jualan yang
murah dan mengadakan liputan pengedaran yang luas. Konsep ini sesuai sebagai
strategi untuk meluaskan pasaran produk. Pengguna sasaran adalah golongan yang
membeli produk disebabkan keperluan dan tidak mengutamakan ciri -ciri produk
tersebut.Oleh kerana konsep pemasaran ini mengutamakan prestasi dalam
pengeluaran serta penjualan produk, maka industri yang memilih konsep pemasaran
ini biasanya kurang menitikberatkan aspek kualiti layanan dan perkhidmatan kepada
pelanggan.
b. Konsep Produk
Konsep Produk adalah berasaskan kepada prinsip bahawa pengguna akan
menghargai dan lebih mengutamakan produk yang menawarkan kualiti, prestasi dan
ciri-ciri inovatif yang terbaik. Untuk itu, industri akan memberi lebih tumpuan kepada
merekacipta produk yang berprestige – mempunyaiattribute dan value yang terbaik
dalam kelasnya yang tersendiri - serta menyempurnakan pengeluarannya walaupun
dengan kos yang tinggi.
Segmen pasaran dan pengguna sasaran adalah terpilih kerana ciri-ciri produk yang
spesifik serta harga tawaran yang tinggi. Sementara keuntungan pula tidak diasaskan
kepada volume jualan, sebaliknya ia ditentukan melalui margin keuntungan yang telah
ditetapkan.
Bagaimana pun, disebabkan terlalu committed terhadap usaha mengadakan kualiti dan
inovasi produk, industri yang berorientasikan konsep pemasaran ini cenderung tidak
memperhatikan trend sebenar pengguna di pasaran. Produk yang dikeluarkan
kadangkala mengalami kesulitan dalam pemasaran kerana faktor-faktor persekitaran
pasaran yang sering terlepas pandang sepertitiming, perubahan kuasa belian pengguna
dan persaingan produk.
c. Konsep Jualan
Konsep Jualan berorientasikan menjual produk melalui kaedah pemasaran
yang lebih agresif. Industri yang memilih konsep ini percaya bahawa pengguna
mempunyai minat yang rendah untuk membeli produknya serta tidak akan membeli
produk dengan mencukupi sebagaimana diharapkan sekiranya tidak didorong.
Konsep ini dipraktik apabila industri mempunyai kelebihan keupayaan dalam
menyediakan produk serta berkeyakinan bahawa ia mempunyai fasiliti yang cukup
untuk melaksanakan aktiviti pemasaran yang dirancang.
Produk yang dipasarkan biasanya terdiri dari kategori bukan keperluan yang
mana pengguna mungkin tidak berusaha atau terfikir untuk membelinya. Sebagai
contoh, penjual insuran, kad diskaun dan encyclopedia biasa menggunakan
kaedah hard-sell supaya pengguna membeli produknya. Selain itu, konsep ini juga
sesuai bila industri mempunyai stok yang banyak bagi sesuatu produk. Di sini, tujuan
pemasaran adalah lebih kepada untuk menghabiskan stok, sementara faedah di pihak
pengguna kurang diutamakan..
Memandangkan prestasi jualan adalah berasaskan faktor dorongan terhadap
pengguna, maka aktiviti mempromosi akan dijalankan dalam berbagai versi yang lebih
menarik semaada secara direct atau melalui media pengiklanan yang luas.
d. Konsep Pemasaran
Konsep Pemasaran berbeza dengan tiga konsep yang dinyatakan di atas.
Konsep ini berorientasikan memenuhi keperluan dan kemahuan pengguna dengan
efektif, sedangkan tiga konsep sebelumnya berorientasikan kepentingan industri untuk
menjual produk. Empat perkara berikut merupakan prinsip utama yang menjadi
tonggak kepada konsep pemasaran ini, iaitu:
Pasar sasaran – memiilih pasar sasaran yang tepat dan membentuk aktiviti
pemasaran dengan sempurna.
Keperluan pengguna - memahami kehendak sebenar pengguna dan memenuhinya
dengan lebih efektif.
Pemasaran berintegrasi - kesemua fungsi / sub-unit industri bekerjasama
memenuhi tanggungjawab pemasaran.
Keuntungan - mencapai keuntungan melalui kepuasan pelanggan.
e. Konsep Kesejahteraan
Konsep Kesejahteraan adalah langsungan daripada Konsep Pemasaran di mana
ia ditambah dengan unsur-unsur kepekaan industri terhadap kesejahteraan pengguna
serta masyarakat keseluruhan. Ianya berasaskan prinsip bahawa industri mempunyai
tanggunjawab sosial yang perlu dipenuhi dalam masa ia bertindak mencapai
objektifnya.