pencucian batubara
DESCRIPTION
pencucian batubaraTRANSCRIPT
PENINGKATAN KUALITAS BATUBARA DENGAN CARA
PENCUCIAN BATUBARA (COAL WASHING)
Abastrak: Batubara adalah batuan sedimen yang secara kimia dan fisika adalah
heterogen dan mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen sebagai unsur
utama dan belerang serta nitrogen sebagai unsur tambahan. Zat lain, yaitu senyawa
organik pembentuk “ash” tersebar sebagai partikel zat mineral dan terpisah-pisah di
seluruh senyawa batubara. Pengotor batubara dapat berupa pengotor homogen yang
terjadi di alam saat pembentukan batubara itu sendiri , yang disebut dengan
Inherent Impurities , maupun pengotor yang dihasilkan dari operasi
penambangan itu sendiri, yang disebut extraneous impurities. Untuk itu diperlukan
suatu cara untuk memisahkan batubara dari pengotornya maupun untuk meningkatkan
kualitas dari batubara itu sendiri.
Kata kunci: batubara, pencucian batubara
PENDAHULUAN
Batubara dari ROM (run of mine) terdiri atas dua kategori yaitu; batubara bersih
dan batubara kotor.Masing – masing kategori dilakukan pereduksian
ukuran/peremukan sedangkan batubara kotor dilanjutkan dengan proses pencucian.
Sebelum didirikan pabrik pencucian batubara maka batuabra yang di ROM di uji
ketercucian batubara (washibility test ).Setelah dilakukan washibility test batubara
mempunyai sifat mudah tercuci maka didirikan pabrik pencucian batubara ( coal
whasing plant ). Recovery pencucian sangat tergantung pada batubara ROM yang
mengandung material pengotor berupa tanah (soil), parting, dan kapasitas peralatan
pengolahan serta perawatannya. Recovery pencucian adalah berkisar lebih 90%
( R.Hutamadi dan Edie Kurnia Djunaedi,2005 ).
1
Pada prinsipnya coal whashing plant memiliki titik yield optimal dalam
menghasilkan produknya,tergantung dengan kualitaas dari feed yang masuk dalam
washpalnt. Pada industri pertambangan beberapa jenis metode pencucian batubara yang
umum di pakai dalam diantaranya jig method,dense medium separator method
(DMS),shaking table,flotation . Karakteristik batubara dan impurities yang utama
ditinjau dari segi pencucian secara mekanis ialah komposisi ukuran yang disebut size
consist, perbedaan berat jenis dari material yang dipisahkan, kimia permukaan,
friability relatif dari batubara dan impuritiesnya serta kekuatan dan kekerasan.Dalam
proses pencucian batubara untuk memisahkan dari mineral pengotor, dipakai berbagai
jenis peralatan konsentrasi berdasarkan sifat-sifat batubara dari mineral pengotor.
Perbedaan tersebut dapat berupa sifat fisik atau mekanik dari butiran tersebut, seperti
halnya berat jenis, ukuran, warna, gaya sentripetal, gaya sentrifugal ataupun desain
peralatan itu sendiri. Untuk menentukan kesesuaian alat yang digunakan dalam mencuci
batubara syarat yang diperlukan adalah ukuran butir dari batubara yang akan dicuci,
spesifik gravity dan kapasitas produksi yang digunakan.Dalam coal washing plant
terdapat 4 tahap yaitu preparasi,pra pencucian batubara ,pencucian batubara dan
pengeringan batubara
Washibility Test
Sebelum didirikan coal whasing plant batubara yang akan ditambang
dilakukan studi ketercucian batubara ( washibility test ) sehingga dapat diketahui
apakah batubara dapat di lakukan pencucian.
Tujuan dilakukan Studi Ketercucian Batubara adalah :
Mendapatkan gambaran mengenai kelakuan berbagi fraksi batubara
apabila dilakukan pencucian dengan memakai medium yang beda – beda.
Mengetahui perolehan batubara untuk fraksi tertentu.
Mendapa tkan Be ra t J en i s med i a yang pa l i ng ba ik , s eh ingga
d idapa tkan medium yang paling baik untuk media pencucian dalam menapai
persyaratan tertentu.
2
Meramalkan kesulitan yang mungkin dialami pada proses pencucian,
denganmemakai media tertentu dan untuk mengetahui Bj pencucian
yang palingbaik.
Langkah – langkah yang dilakukan dalam studi ketercucian batubara adalah sbb :
o Mengambil conto yang representative
o Mengayak conto untuk mendapatkan fraksi – fraksi tertentu, fraksi –
fraksi tersebut adalah ;
Egg coal Ukuran butir -2 inch +1 inch
Nut Coal -1 inch +0,5 inch
Pea Coal -0,5inch +0,25 inch
Slag dan Fine ukurannya -0,25 inch
o Melakukan uji endap apung ( Sink & Float ) masing – masing fraksi.
o Menentukan kadar abu dan belerang pada masing – masing fraksi dan Bj.
o Mengolah data dengan tabulasi terhadap data yang didapat.
o Membuat daftar tabel
o Membuat kurva ketercucian
o Menginterpretasikan data dan kurva.
Contoh daftar tabel yang digunakan untuk washabily test dapat dilihat pada
(Gambar 1) dan contoh pembuatan kurva ketercucian batubara dapat dilihat pada
(Gambar 2) serta tabel 1 merupakan derajad kesulitan ketercucian batubara.
3
Gambar 1. Contoh tabel data washability test
Gamabr 2. Contoh kurva washability test
Tabel 1. Derajad kesulitan
Angka n Tingkat kesulitan Tin
0 – 70 – 7Muda 7 MudahMud
7 – 107 – 10dikul 10Sedikit sulit
10 – 1510 – 15sulit 20SulitSangat SSSSSS
15 – 2015 – 20u 20Sangat sulitSangat
20 – 2520 – Sangat sulit
> 25> 25formiable Formiablef
4
METODE PENELITIAN
Penelitian ini berupa penelitian yang dilakukan dengan cara pengumpulan
informasi dari sumber – sumber di internet yang telah diolah sesuai dengan pengetahuan
yang didapat selama mengemban ilmu di Jurusan Pertambangan Universitas
Palangkaraya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses pencucian batubara pada washing plant
1. Tahap preparasi
Kegiatan pengelompokan partikel ukuran yang berbeda-beda merupakan salah
satu kegiatan penting yang dilakukan didalam pabrik pencucian
(Sudarsono,2003).Tahap preparasi atau operasi pengecilan pada pabrik pencucian perlu
dilakukan dengan tujuan :
a. Menyesuikan ukuran partikel batubara yang cocok dengan oprasi peralatan
pencucian.
b. Kotoran mudah terliberasi dari tubuh batubara.
c. Agar ukuran partikel batubara sesui dengan permintaan pasar.
Dalam pencucian Batubara ukuran memegang peranan penting,ada keterkaitan
antara ukuran dan metode pencucian, Keterkaitan ukuran dan metode pencucian dapat
di lihat pada (Tabel 2 )
Table 2. Coal Size Ranges for Cleaning Equipment
Ukuran Batubara Metode Pencucian
+ 8 inches Picking tables
8 × 1/4 Heavy media bath or drums
Jigs
5
1/4 × 48M Diester tables
Heavy media cyclones
Air tables
48M × 0 Froth flotation
Sumber : Inspector’s Guidance Manual Coal Preparation Plants,1998
Proses distribusi ukuran batubuara (Coal Sizing) mengunakan roll crusher
dengan ukuran dalam satuan mm sedangakan hammermill yang ukuran sudah dalam
satuan mess.Skema dari sirkuit coal sizing ditunjukkan pada (Gambar 3)
2. Tahap Pra pencucian/Pneumatic Cleaning
Tujuan dari tahap ini adalah menghilangkan material pengotor yang melekat
pada batubara dan mengurangi batubara yang berukuran -0,5 mm atau kurang 3/8
inchi.Pada tahap ini akan memisahkan batubara (high -ash) dengan batubara (low-
ash).batubara kadar abu tinggi berada diatas sedangkan batubara
kadar rendah berada dibawah.Skema dapat dilihat pada (Gambar 4).
6
Sumber : Inspector’s Guidance Manual Coal Preparation Plants,1998
Gambar 3. Coal Sizing Circuit
Sumber : Inspector’s Guidance Manual Coal Preparation Plants,1998
Gambar 4. Pneumatic Cleaning Circuit
3. Tahap pencucian
Tahap pencucian ini terjadi di dalam baum jig dan hydrocyclone
7
a. Baum Jig Batubara pretreatment yang berukuran -75 mm dialirkan ke baum jig
melalui lubang umpan (jig fedd sluice). Pada baum jig, umpan mengalami konsentrat
gaya berat, sehingga diperoleh tiga macam produk yaitu :
1. Batubara tercuci hasil konsentrasi gaya berat berukuran -75 mm + 0,5 mm diteruskan
ke dalam static screen dan double deck vibrating screen untuk dikurangi kandungan
airnya, serta dilakukan pemisahan ukuran partikelnya.Double deck vibrating screen
mempunyai lubang bukaan sebelah atas 5 mm dan lubang bukaan sebelah bawah 0,5
mm, sehingga terjadi pemisahan ukuran batubra tercuci setelah melewati double deck
vibrating
screen sebagai berikut :
a) Batubara tercuci ukuran -75 mm + 5 mm batubara tercuci ukuran -75 mm + 5 mm
ini diangkut oleh belt conveyor.
b) Batubara tercuci ukuran -5 mm + 0,5 mmbatubara tercuci ukuran -5 mm + 0,5 mm
ini dibawa oleh belt conveyor dan selanjutnya bersama produk kasat di bawa ke
storage.
c). Batubara tercuci ukuran -0,5 mm batubara tercuci ukuran -0,5 mm ini ditampung
pada dua macam sumuran (sump). Untuk yang lolos dari descliming screen
ditampung effluent sump, sedangkan yang lolos dari sizing screen ditampung pada
main sump. Batubara yang masuk ke effluent sump, bersama-sama dengan air
dipompakan ke effluent cyclone dan yang masuk ke main sump dipompakan ke
classifying cyclone untuk kemudian diproses lebih lanjut pada unit pencucian
berikutnya.
2. Produk menengah (middling) Produk menengah dari baum jig diangkut dengan
elevator A. dan ditumpahkan ke dalam bak penampung kotoran (discard bin)
3.Batuan pengotor (Discard) Batuan pengotor dari pengotor produk baum jg diangkut
dengan elevator B yang kemudian ditumpahkan ke dalam discard bin. Selanjutnya
produk menengah dan produk pengotor ini dibuang ke tempat pembuangan dengan
alat angkut truck. Skema dari Jig-Table Cleaning Circuit ditunjukkan pada (Gambar
5).
8
Sumber : Inspector’s Guidance Manual Coal Preparation Plants,1998
Gambar 5. Jig Table Cleaning Circuit
b. Hydrocyclone
Umpan (feed) dari hydrocyclone berasal dari effluent sump dan main sump.
Material yang masuk ke dalam hyrocylone tersebut akan mengalami konsentrasi gaya
karena adanya gaya sentrifugal yang terjadi di dalam cyclone, sehingga akan
menghasilkan produk limpahan atas (overflow) dan produk limpahan bawah (under
flow). Limpahan bawah tersebut selanjutnya akan menjadi umpanm pada slurry screen.
Produk limpahan atas dari hydrocyclone selanjutnya diproses pada peralatan sebagai
berikut :
1. Head box
Pada head box produk limpahan atas dari cyclone tersebut terbagi lagi menjadi
dua macam produk, yaitu produk limpahan atas dari head box yang dipompakan lagi
pada lounder untuk dipakai pencucian kembali dan produk limpahan bawah yang
selanjutnya dialirkan ke thickener. Pengotor batubara yang berasal dari lumpur dan juga
9
batubara berbutir halus (fine coal) ikut bersama air pencucian yang dialirkan ke tempat
penampungan.( R.Hutamadi dan Edie Kurnia
Djunaedi,2005).
2. Bak pengendap (thickener)
Over flow dari cyclone dialirkan ke bak penampungan (thickener). Material
yang masuk ke thickener merupakan material pengotor yang telah bercampur
membentuk lumpur, walau pada kenyataannya masih banyak produk batubara umuran
0,5 mm yang terbawa bersama kotorannya. Didalam thickener dengan bantuan
flocculant terjadi proses pengendapan.Air yang digunakan akan diproses untuk dapat
digunakan kembali batubara akan di ditambahkan reagen sehingga batubara akan
mengapung diatas cairan.air akan dialirkan kembali kepencuian dan batubara bersih
akan masuk ke mesin pengering. Skema dari Water Clarification Circuit ditunjukkan
pada (Gambar 6).
Sumber : Inspector’s Guidance Manual Coal Preparation Plants,1998
Gambar 6. Water Clarification Circuit
10
4. Tahap pengurangan kandungan air batubara
Batubara yang sudah bersih dari berbagai proses pembersihan akan dikeringkan
dengan mengunakan fluid bed dyrer.Pengoperasian pengeringan ini dibawah tekanan
gas yang diambil dari sumber panas dari ruang fulidisasi.tungku pengndali suhu bekerja
disistem control untuk mencocokan perubahan penguapan.Skema dari Water
Clarification Circuit ditunjukkan pada (Gambar 7).
Sumber : Inspector’s Guidance Manual Coal Preparation Plants,1998
Gambar 7. Fluid-bed Dryer
dengan demik ian pencuc ian batubara bertu juan untuk memisahk an
dar i mater ia l pengotornya dalam upaya meningkatkan kualitas batubara sehingga
nilai panas berrtambah dan kandungan air serta debu berkurang. atubara yang
terlalu banyak pengotor cenderung akan menurunkan kualitas batubara itu sendiri
sehingga tidak dapat d i a n d a l k a n d a l a m u p a y a p e n j u a l a n k e
k o n s u m e n . P a d a u m u m n y a p e r s y a r a t a n p a s a r menghendaki
kandungan abu tidak lebih dari $% &, dan pada umumya menghendaki nilai panas
yang berkisar antara 9%%%(93%% kcal)kg.
11
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Didirikan pabrik pencucian batubara tidak selalu menjadi opsi yang optimal dalam
meningkatan nilai BESR,perlu dilakukan pengkajian terlebih dahulu terhadap
factor-faktor yang mempengaruhi proses pencucian batubara.
2. Untuk mendirikan Coal whasing Plant harus direncanakan sesuai data- data yang
termutakhirkan serta faktor-faktor yang berpengaruh didadalmnya,sehingga BESR
dapat diimplementasikan
3. Faktor-faktor yang perlu di kaji dalam proses pencucian batubara adalah kadar abu
dari sumberdaya batubara,study ketercucian batubara (washibility test),jenis metode
pencucian (washplant) yang digunakan,recovery pasca yield pencucian,kualitas
produk hasil pencucian,dan biaya untuk proses pencucian batubara.
4. Pengecilan ukuran partikel batubara akan mempenagruhi metode pencucian
(washplant) yang digunakan sehingga dapat mempengaruhi kualitas batubara.
5. Semakin kecil ukuran patikel batubara,maka kandungan IM dan VMnya akan
bertambah sehingga dapat mengurangi FC-nya.
Daftar Pustaka
Nukman.,2009,”Pencucian Batuabra Asal Tanjung Enim Di Dermaga Kertapai Dengan Mengunakan Air Bergelembung Udara:Suatu Usaha Peningkatan Mutu Batuabara”,[Jurnal] Rekayasa Sriwijaya no.2 vol.18,juli 2009 hal 31-37
Rachmawan.R.,2012.’’Kajian Ekonomi Pencucian Batubara dalam Kaitannya dengan Konservasi Cadangan Batubara’’.Majalah Pertamabangan edisi 4.Techical Pepers,hal 33-37 : Perhapi
Sudarsono,Arif S,Pengantar Preparasi dan Pencucian Batubara,ITB,Bandung.2005
12