pencemaran lingkungan_julandari_nh0110204_a3

18

Click here to load reader

Upload: nurul-syifaa-annisaa

Post on 02-Jul-2015

95 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENCEMARAN LINGKUNGAN_JULANDARI_NH0110204_A3

SRI WAHYUNI, S.KEP, NS.

PENCEMARAN LINGKUNGAN

NAMA : JULANDARI

NIM : NH.01.10.204

KELAS : A3

KELOMPOK : 4

S1 KEPERAWATAN A

STIKES NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2011

Page 2: PENCEMARAN LINGKUNGAN_JULANDARI_NH0110204_A3

KONSEP DASAR MEDIS

1. PENGERTIAN

a. Pencemaran

Pencemaran atau polusi lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup, zat, energy, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau

berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam

sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan

lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan

peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4

Tahun 1982).

b. Polutan

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan polusi disebut polutan. Syarat-

syarat disebut polutan jika keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap

makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara

bermanfaat bagi tumbuhan, tetapi jika lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan

efek merusak.

Syarat-syarat suatu zat dapat disebut polutan, yaitu:

- Jumlahnya melebihi normal

- Berada pada waktu yang tidak tepat

- Berada pada tempat yang tidak tepat

Sifat-sifat polutan adalah:

- Merusak untuk sementara, tetapi jika telah bereaksi dengan zat

lingkungan tidak merusak lagi.

- Merusak dalam jangka waktu lama. Contohnya, Pb tidak merusak jika

konsentrasinya rendah. Akan tetapi, dalam jangka yang lama, Pb dapat

terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.

2. MACAM-MACAM PENCEMARAN

Page 3: PENCEMARAN LINGKUNGAN_JULANDARI_NH0110204_A3

Macam-macam pencemaran dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, macam

bahan pencemarnya, dan tingkat pencemarannya.

a. Menurut jenisnya

Menurut jenisnya, pencemaran dapat digolongkan menjadi empat, yaitu

pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara.

Pencemaran Udara

Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya

jumlah cm3 polutan per m3 udara. Bahan pencemar udara dapat berupa gas

dan partikel. Contohnya sebagai berikut.

- Gas H2S

Gas H2S bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi. Gas ini dapat

juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara, misalnya dari

pabrik maupun dari kendaraan bermotor.

- Gas CO dan CO2

Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat

racun, merupakan gas hasil pembakaran yang tidak sempurna dari bahan

buangan mobil dan mesin uap. Gas CO2 dalam udara murni berjumlah

0,03%, jika melebihi jumlah tersebut dapat mengganggu pernapasan. CO

mudah berikatan dengan hemoglobin dalam darah manusia sehingga

menghalangi O2 untuk berikatan dengan hemoglobin, akibatnya

mengganggu pernapasan. Selain itu, gas CO2 dan CO yang terlalu

berlebihan dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi menjadi

panas. Pemanasan global di bumi akibat CO2 dan CO disebut sebagai efek

rumah kaca (green house effect).

Istilah Efek Rumah Kaca (green house effect) berasal dari pengalaman

para petani di daerah iklim sedang yang menanam sayur-mayur dan bunga-

bungaan di dalam rumah kaca. Yang terjadi dengan rumah kaca ini, cahaya

matahari menembus kaca dan dipantulkan kembali oleh benda-benda

dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar

infra merah. Namun gelombang panas itu terperangkap di dalam ruangan

kaca serta tidak bercampur dengan udara dingin di luarnya. Akibatnya,

suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi daripada di luarnya. Pengalaman

petani di atas kemudian dikaitkan dengan apa yang terjadi pada bumi dan

Page 4: PENCEMARAN LINGKUNGAN_JULANDARI_NH0110204_A3

atmosfir. Lapisan atmosfir terdiri dari, berturut-turut: troposfir, stratosfir,

mesosfir dan termosfer: Lapisan terbawah (troposfir) adalah yang yang

terpenting dalam kasus ERK. Sekitar 35% dari radiasi matahari tidak

sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yang bergelombang

pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan teratas.

Yang lainnya dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang angkasa

oleh molekul gas, awan dan partikel. Sisanya yang 65% masuk ke dalam

troposfir. Di dalam troposfir ini, 14 % diserap oleh uap air, debu, dan gas-

gas tertentu sehingga hanya sekitar 51% yang sampai ke permukaan bumi.

Dari 51% ini, 37% merupakan radiasi langsung dan 14% radiasi difus yang

telah mengalami penghamburan dalam lapisan troposfir oleh molekul gas

dan partikel debu. Radiasi yang diterima bumi, sebagian diserap sebagian

dipantulkan. Radiasi yang diserap dipancarkan kembali dalam bentuk sinar

inframerah.

Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul

gas yang antara lain berupa uap air atau H20, CO2, metan (CH4), dan ozon

(O3). Sinar panas inframerah ini terperangkap dalam lapisan troposfir dan

oleh karenanya suhu udara di troposfir dan permukaan bumi menjadi naik.

Terjadilah Efek Rumah Kaca. Gas yang menyerap sinar inframerah disebut

Gas Rumah Kaca.

Seandainya tidak ada ERK, suhu rata-rata bumi akan sekitar minus 180

C terlalu dingin untuk kehidupan manusia. Dengan adanya ERK, suhu rata-

rata bumi 330 C lebih tinggi, yaitu 150C. Jadi, ERK membuat suhu bumi

sesuai untuk kehidupan manusia.

Namun, ketika pancaran kembali sinar inframerah terperangkap oleh

CO2 dan gas lainnya,maka sinar inframerah akan kembali memantul ke

bumi dan suhu bumi menjadi naik. Dibandingkan tahun 50-an misalnya, kini

suhu bumi telah naik sekitar 0,20 C lebih.

- Partikel SO2 dan NO2

Partikel SO2 dan NO2 bersama dengan parrtikel cair membentuk embun

maupun membentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu

pernapasan.

Page 5: PENCEMARAN LINGKUNGAN_JULANDARI_NH0110204_A3

- Partikel padat

Partikel padat, seperti bakteri, jamur, virus, bulu, tepung sari, serta spora

dapat menebabkan gangguan kesehatan.

- Batu bara

Batu bara yang mengandung sulfur, melalui pembakaran akan

menghasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida bersama dengan udara serta

oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini

membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang disebut

hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada manusia,

hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan pada hewan

dan manusia serta perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih

tanaman.

Sumber pencemaran udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif,

misalnya nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam

atmosfer dan jatuh ke bumi. Materi radioaktif ini akan terakumulasi di tanah, air,

hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap

makhluk hidup, dalam taraf tertentu dapat menyebabkan mutasi sehingga

mengubah sifat makhluk hidup, menimbulkan berbagai penyakit akibat kelainan

gen, dan bahkan kematian.

Pencemaran Air

Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting

antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga

banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak

lagi. Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak

sengaja telah menambah jumlah bahan anorganik pada perairan dan

mencemari air. Misalnya, pembuangan detergen ke perairan dapat berakibat

buruk terhadap organisme yang ada di perairan. Pencemaran air dapat

disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut.

- Pembuangan limbah industry berupa logam-logam berat, seperti Pb, Hg,

Zn, dan CO dapat terakumulasi dalam lingkungan maupun tubuh organisme

melalui jaring-jaring makanan sehingga bersifat racun/toksik. Dalam jaring-

Page 6: PENCEMARAN LINGKUNGAN_JULANDARI_NH0110204_A3

jaring makanan suatu ekosistem, penimbunan zat-zat ini akan bertambah

banyak dengan tingkatan trofik lebih-lebih tinggi.

- Limbah pertanian, seperti insektisida DDT (dichloro diphenil trichloroethan)

yang bersifat stabil, jika masuk ke dalam tubuh makhluk hidup, zat tersebut

juga bersifat tertimbun/terakumulasi, artinya tidak dapat keluar melalui

ekskresi organisme, tetapi dapat berpindah ke organisme lain melalui

proses saling memakan.

- Limbah rumah tangga, seperti sisa detergen dan tinja juga dapat

mencemari air.

- Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri, menyebabkan O2 di air

berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organise air.

- Fosfat hasil pembusukan bersama NO3 dan pupuk pertanian yang

terakumulasi menyebabkan pertumbuhan air (seperti eceng gondok)

maupun alga (eutrofikasi) menjadi cepat. Akibatnya, tanaman di dalam air

tidak dapat berfotosintesis karena siinar matahari terhalang.

Salah satu bahan pencemar di laut adalah tumpahan minyak bumi akibat

kecelakaan kapal tanker minyak yang sering terjadi. Banyak organisme akuatik

yang mati atau keracunan karenanya. Untuk membersihkan kawasan tercemar

diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya yang mahal.

Jika terlambat penanggulangannya, kerugian manusia semakin banyak. Secara

ekologis, dapat mengganggu ekosistem laut. Jika terjadi pencemaran di air,

maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi

pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.

Pencemaran Tanah

Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup

lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi

oleh air yang mengalir sehingga kesuburannya akan berkurang. Selain itu,

menurunnya kualitas tanah juaga dapat disebabkan limbah padat yang

mencemari tanah. Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis bahan

pencemar berikut ini.

Page 7: PENCEMARAN LINGKUNGAN_JULANDARI_NH0110204_A3

- Sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintetis, pecahan

kaca, dan kaleng.

- Detergen yang bersifat nonbiodegradable (secara alami sulit diuraikan)

- Zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.

Pencemaran Suara

Pencemaran suara dapat mengganggu pendengaran. Pencemaran suara

disebabkan, antara lain oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang,

deru mesin pabrik, dan radio/tape recorder yang berbunyi keras.

b. Menurut Macam Bahan Pencemar

Menurut bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjadi:

1) Pencemaran kimiawi, jika bahan pencemarnya berupa zat radioaktif, logam

(Hg, Pb, As, Cr, dan Hi), pupuk anorganik, pestisida, detergen, dan minyak.

2) Pencemaran biologi, jika pencemarnya berupa mikroorganisme, misalnya

Escherichia coli, Entamoeba coli, dan Salmonella thyposa.

3) Pencemaran fisik, jika bahan pencemarnya berupa kaleng-kaleng, botol,

plastik, dan karet.

c. Menurut Tingkat Pencemaran

Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan

waktu (lamanya) kontak. Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan

menjadi tiga, yaitu:

1) Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada

pancaindera dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem

lain. Misalnya, gas buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata

pedih.

2) Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan

menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya, pencemaran Hg (air raksa) di

Minamata, Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi cacat.

3) Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besar sehingga

menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan. Misalnya,

pencemaran nuklir pada peristiwa Chernobil di Ukraina pada tahun 1986.

Page 8: PENCEMARAN LINGKUNGAN_JULANDARI_NH0110204_A3

3. PARAMETER/INDIKATOR PENCEMARAN

Dengan mengetahui beberapa parameter/indicator yang ada pada daerah/kawasan

penelitian akan dapat diketahui apakah lingkungan itu sudah tercemar atau belum.

Parameter yang merupakan indicator terjadinya pencemaran dapat dibedakan

menjadi:

a. Parameter Kimia

Parameter kimia, meliputi kadar CO2 di atmosfer, pH, alkalinitas, dan logam-logam

berat terutama diperairan.

b. Parameter Biokimia

Parameter biokimia, meliputi BOD (biochemical oxygen demand), yaitu jumlah

oksigen dalam air. Adapun pengukurannya adalah dengan cara menyimpan

sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya selama 5 hari. Kemudian

kadar oksigennya diukur kembali. BOD digunakan untuk mengukur banyaknya

pencemar organic. Menurut menteri kesehatan, kandungan oksigen dalam air

minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 ppm.

c. Parameter Fisik

Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan

radioaktivitas.

d. Parameter Biologi

Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya bakteri

coli, virus, bentos, dan plankton.

4. PEMELIHARAAN LINGKUNGAN HIDUP

a. Pengelolaan Lingkungan

Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan,

penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan

pengembangan lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup mempunyai

tujuan sebagai berikut.

Page 9: PENCEMARAN LINGKUNGAN_JULANDARI_NH0110204_A3

1) Mencapai kelestarian hubungan manusia dan lingkungan hidup sebagai tujuan

membangun manusia seutuhnya.

2) Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.

3) Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.

4) Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan

generasi sekarang dan generasi mendatang.

5) Melindungi Negara tehadap dampak kegiatan di luar wilayah Negara yang

menyababkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.

Melalui penerapan pengeolaan lingkungan hidup akan terwujud kedinamisan

dan harmonisasi antara manusia dengan lingkungannya.

Untuk mencegah dan menghindari tindakan manusia yang bersifat kontradiksi,

pemerintah telah menetapkan kebijakan melalui undang-undang lingkungan hidup.

b. Undang-undang Lingkungan Hidup

Undang-undang tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan

Hidup disahkan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1982.

Undang-undang ini berisi 9 Bab, terdiri atas 24 pasal. Undang-undang lingkungan

hidup bertujuan mencegah kerusakan lingkungan, meningkatkan kualitas

lingkungan hidup, dan menindak pelanggaran-pelanggaran yang menyebabkan

rusaknya lingkungan.

Undang-undang lingkungan hidup, antara lain berisi hak, kewajiban,

wewenang, dan ketentuan pidana berikut ini.

1) Setiap orang mempunyai hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.

2) Setiap orang berkewajiban memelihara lingkungan dan mencegah serta

menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan.

3) Setiap orang mempunyai hak untuk berperan serta dalam rangka pengelolaan

lingkungan hidup. Peran serta tersebut diatur dengan perundang-undangan.

4) Barang siapa dengan sengaja atau karena kelalaiannya melakukan perbuatan

yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup atau tercemarnya lingkungan

hidup diancam pidana penjara atau denda.

Page 10: PENCEMARAN LINGKUNGAN_JULANDARI_NH0110204_A3

Upaya pengelolaan yang telah digalakkan dan undang-undang yang telah

dikeluarkan belumlah berarti tanpa didukung adanya kesadaran manusia akan arti

penting lingkungan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas lingkungan serta

kesadaran bahwa lingkungan yang ada saat ini merupakan titipan dari generasi

yang akan datang.

Upaya pengelolaan limbah yang saat ini sedang digalakkan adalah

pendaurulangan atau recycling. Dengan daur ulang dimungkinkan pemanfaatan

sampah, misalnya plastik, aluminium, dan kertas menjadi barang-barang yang

bermanfaat.

5. UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

Berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk

menanggulangi pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan penataan

lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan

kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.

Untuk membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan,

diantaranya sebagai berikut:

a. Membuang sampah pada tempatnya.

Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya

terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang

membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat

berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada

musim hujan.

Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga

adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah

tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.

Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi

kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur

ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.

b. Penanggulangan limbah industry

Page 11: PENCEMARAN LINGKUNGAN_JULANDARI_NH0110204_A3

Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum

dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan

pencemar di perairan. Dengan demikian, bahan dari limbah pencemar yang

mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak

mengganggu ekosistem.

Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian

penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik

dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.

c. Penanggulangan pencemaran udara

Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap

pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan

bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang

ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha

untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi.

Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot

kendaraan bermotor.

d. Diadakan penghijauan di kota-kota besar

Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur

hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan

bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi

pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.

e. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai

Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun,

di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan.

Eutrofikasi merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk

buatan yang masuk ke perairan.

Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika

penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran.

Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya

Page 12: PENCEMARAN LINGKUNGAN_JULANDARI_NH0110204_A3

organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang

membantu penyerbukan tanaman.

Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang

dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.

f. Pengurangan pemakaian CFC

Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus

tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan

CFC yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC

dapat mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi

pemanasan global.

Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap

lingkungan sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain

mengeksploitasi alam secara serakah, manusia juga telah meracuni alam ini

dengan berbagai jenis sampahnya.

Page 13: PENCEMARAN LINGKUNGAN_JULANDARI_NH0110204_A3

DAFTAR PUSTAKA

Sayekti, Naniek Sri. 2007. Pelajaran Biologi Kelas X SMA. Jakarta: Arya Duta.

Softyatiningrum, Etty. 2007. Sains Kimia 1 Kelas X SMA. Jakarta: Bumi Aksara.

Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia Kelas XII IPA SMA. Bandung: Garafindo

Media Pratama.