pencapaian program setelah setahun bupati pandeglang: usaid

4
USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,Tenaga Kependidikan, dan Siswa 8 - Wewarah PRIORITAS Edisi 6/Februari - April 2014 Pencapaian Program Setelah Setahun Kegiatan USAID PRIORITAS Banten di Bulan April diawali dengan acara Unjuk Karya di Kabupaten Pandeglang. Unjuk karya sehari ini diselenggarakan bertepatan dengan ulang tahun kabupaten bermaskot badak tersebut. Acara Unjuk Karya Praktik yang Baik Pembelajaran dan Manajemen Sekolah (MBS) Kabupaten Pandeglang melibatkan 24 sekolah mitra yang terdiri dari 12 SD, 4 MI, 5 SMP, dan 3 MTs. Kesemuanya tersebar di dua kecamatan, yaitu Bojong dan Mandalawangi. Mereka memamerkan kemajuan yang telah dicapai selama setahun kemitraan yang berawal tahun 2013 lalu. Telah banyak perubahan terjadi baik dalam pembelajaran di kelas, maupun manajemen sekolah. Contoh perubahan dalam pembelajaran siswa adalah adalah pengaturan tempat duduk siswa dalam kelompok yang memudahkan pembelajaran yang interaktif, guru berkeliling kelas membantu murid dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka. MBS juga diterapkan melibatkan anggota komite sekolah yang telah menerima pelatihan. Bersama kepala sekolah, mereka menghasilkan gagasan kreatif untuk memajukan sekolah serta meningkatkan sarana dan prasarana sekolah demi lancarnya proses kegiatan belajar-mengajar. (Usm) Bupati Pandeglang: USAID PRIORITAS Bantu Tingkatkan Mutu Pendidikan Pemerintah Kabupaten Pandeglang berupaya untuk memperbaiki infrastruktur seluruh sekolah untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah. Hal itu dikatakan oleh Bupati Pandeglang, Drs. H. Erwan Kurtubi, M.M., saat membuka Unjuk Karya Praktik yang Baik Pembelajaran dan Manajemen Sekolah Kabupaten di Pendopo Alun-alun Kota Pandeglang hari Selasa, 1 April 2014. “Komitmen saya sampai RPJMD sampai tahun 2016, tidak boleh lagi tahun 2015 masih ada SD yang rusak. Saya minta tolong semuanya programkan itu. Saya tidak mau lagi pembangunan Pandeglang tersendat,” ujar Bupati Erwan di hadapan 200 undangan termasuk jajaran Muspida Kabupaten Pandeglang beserta perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Bupati menyatakan apresiasinya atas kerja sama dengan USAID PRIORITAS, “SDM di Kabupaten Pandeglang harus terus kita tingkatkan. Oleh karena itu, kita bermitra dengan lembaga seperti USAID PRIORITAS yang punya komitmen besar meningkatkan mutu pendidikan. “ Di Kabupaten Pandeglang, terutama di Kecamatan Bojong dan Mandalawangi, USAID PRIORITAS telah memberikan pelatihan pembelajaran dan manajemen yang berdampak bagi 24 SD/MI/SMP/MTS, 238 guru, 111 Kepsek dan Komsek, dan 5373 siswa. Bupati Drs. H. Erwan Kurtubi, M.M., membuka acara Unjuk Karya Sekolah dan Madrasah Mitra USAID PRIORITAS di Kabupaten Pandeglang tanggal 1 April 2014. (Foto: Novianto/PRIORITAS) Pengamat peserta Kunjungan Belajar dari Kota Tangsel tengah mengikuti pembelajaran di SMPN 3 Cimahi. Sejumlah 200 pemangku kepentingan dari Tangerang berkunjung ke Cimahi dan Kab. Bandung Barat tanggal 6-8 April 2014. (Foto: PRIORITAS) Suasana pelatihan Praktik yang Baik PAKEM dan MBS bagi Fasda Kohor 2 bulan Maret 2014 lalu terasa aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Persis pembelajaran PAKEM. (Foto: PRIORITAS) Alat peraga tidak harus selalu mahal. Bapak Mahmuddin dan Ibu Lilis Nuraeni menggunakan potongan kertas seukuran ponsel untuk mengajarkan etika berbicara di telepon. (Foto: PRIORITAS) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Prof. Dr. Djoko Santoso menyimak penjelasan Wakil Dekan I UNTIRTA, Dr.Yudi Juniardi, M.Pd. saat Pertemuan Nasional Forum LPTK USAID PRIORITAS Selasa, 15 April 2014. (Foto: PRIORITAS) Kabupaten Tangerang bergerak cepat. Kurang dari sebulan setelah Fasda menerima pelatihan, mereka telah melatih 120 kepala sekolah dan guru sekolah dan madrasah mitra di bulan April 2014 lalu. (Foto: PRIORITAS) Seorang siswa asyik mengamati alat peraga IPA yang menunjukkan Hukum Archimedes di salah satu stand Unjuk Karya Kabupaten Pandeglang. (Foto: Jessy) BERITA FOTO

Upload: hoangdiep

Post on 26-Jan-2017

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pencapaian Program Setelah Setahun Bupati Pandeglang: USAID

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa

8 - Wewarah PRIORITAS Edisi 6/Februari - April 2014

Pencapaian Program Setelah Setahun

Kegiatan USAID PRIORITAS Banten di Bulan April diawali dengan acara Unjuk Karya di Kabupaten Pandeglang. Unjuk karya sehari ini diselenggarakan bertepatan dengan ulang tahun kabupaten bermaskot badak tersebut.

Acara Unjuk Karya Praktik yang Baik Pembelajaran dan Manajemen Sekolah (MBS) Kabupaten Pandeglang melibatkan 24 sekolah mitra yang terdiri dari 12 SD, 4 MI, 5 SMP, dan 3 MTs. Kesemuanya tersebar di dua kecamatan, yaitu Bojong dan Mandalawangi. Mereka memamerkan kemajuan yang telah dicapai selama setahun kemitraan yang berawal tahun 2013 lalu. Telah banyak perubahan terjadi baik dalam pembelajaran di kelas, maupun manajemen sekolah.

Contoh perubahan dalam pembelajaran siswa adalah adalah pengaturan tempat duduk siswa dalam kelompok yang memudahkan pembelajaran yang interaktif, guru berkeliling kelas membantu murid dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka. MBS juga diterapkan melibatkan anggota komite sekolah yang telah menerima pelatihan. Bersama kepala sekolah, mereka menghasilkan gagasan kreatif untuk memajukan sekolah serta meningkatkan sarana dan prasarana sekolah demi lancarnya proses kegiatan belajar-mengajar. (Usm)

Bupati Pandeglang: USAID PRIORITAS Bantu Tingkatkan Mutu Pendidikan

Pemerintah Kabupaten Pandeglang berupaya untuk memperbaiki infrastruktur seluruh sekolah untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah. Hal itu dikatakan oleh Bupati Pandeglang, Drs. H. Erwan Kurtubi, M.M., saat membuka Unjuk Karya Praktik yang Baik Pembelajaran dan Manajemen Sekolah Kabupaten di Pendopo Alun-alun Kota Pandeglang hari Selasa, 1 April 2014. “Komitmen saya sampai RPJMD sampai tahun 2016, tidak boleh lagi tahun 2015 masih ada SD yang rusak. Saya minta tolong semuanya programkan itu. Saya tidak mau lagi pembangunan Pandeglang tersendat,” ujar Bupati Erwan di hadapan 200 undangan termasuk jajaran Muspida Kabupaten Pandeglang beserta perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Bupati menyatakan apresiasinya atas kerja sama dengan USAID PRIORITAS, “SDM di Kabupaten Pandeglang harus terus kita tingkatkan. Oleh karena itu, kita bermitra dengan lembaga seperti USAID PRIORITAS yang punya komitmen besar meningkatkan mutu pendidikan. “ Di Kabupaten Pandeglang, terutama di Kecamatan Bojong dan Mandalawangi, USAID PRIORITAS telah memberikan pelatihan pembelajaran dan manajemen yang berdampak bagi 24 SD/MI/SMP/MTS, 238 guru, 111 Kepsek dan Komsek, dan 5373 siswa.

Bupati Drs. H. Erwan Kurtubi, M.M., membuka acara Unjuk Karya Sekolah dan Madrasah Mitra USAID PRIORITAS di Kabupaten Pandeglang tanggal 1 April 2014. (Foto: Novianto/PRIORITAS)

Pengamat peserta Kunjungan Belajar dari Kota Tangsel tengah mengikuti pembelajaran di SMPN 3 Cimahi. Sejumlah 200 pemangku kepentingan dari Tangerang berkunjung ke Cimahi dan Kab. Bandung Barat tanggal 6-8 April 2014. (Foto: PRIORITAS)

Suasana pelatihan Praktik yang Baik PAKEM dan MBS bagi Fasda Kohor 2 bulan Maret 2014 lalu terasa aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Persis pembelajaran PAKEM. (Foto: PRIORITAS)

Alat peraga tidak harus selalu mahal. Bapak Mahmuddin dan Ibu Lilis Nuraeni menggunakan potongan kertas seukuran ponsel untuk mengajarkan etika berbicara di telepon. (Foto: PRIORITAS)

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Prof. Dr. Djoko Santoso menyimak penjelasan Wakil Dekan I UNTIRTA, Dr. Yudi Juniardi, M.Pd. saat Pertemuan Nasional Forum LPTK USAID PRIORITAS Selasa, 15 April 2014. (Foto: PRIORITAS)

Kabupaten Tangerang bergerak cepat. Kurang dari sebulan setelah Fasda menerima pelatihan, mereka telah melatih 120 kepala sekolah dan guru sekolah dan madrasah mitra di bulan April 2014 lalu. (Foto: PRIORITAS)

Seorang siswa asyik mengamati alat peraga IPA yang menunjukkan Hukum Archimedes di salah satu stand Unjuk Karya Kabupaten Pandeglang. (Foto: Jessy)

BERITA FOTO

Page 2: Pencapaian Program Setelah Setahun Bupati Pandeglang: USAID

2 - Wewarah PRIORITAS Edisi 6/Februari - April 2014 7 - Wewarah PRIORITAS Edisi 6/Februari - April 2014

Dinas Pendidikan Kabupaten Serang Janji Replikasi

Dinas Pendidikan Kabupaten Serang berencana untuk menambah SMP yang menjadi binaan untuk program replikasi USAID PRIORITAS. Di triwulan IV, Dindik menargetkan 72 SMP di 6 kecamatan akan mendapatkan pembinaan dengan pola replikasi. Hal tersebut diungkapkan oleh Hj. Elis Yulaeti, Kabid SMP Dinas Pendidikan dalam acara Perencanaan dan Tinjauan Kabupaten (District Planning and Review Meeting) yang diselenggarakan bersamaan dengan Unjuk Karya Praktik yang Baik Pembelajaran dan Manajemen Sekolah Kabupaten (District Showcase) Serang, hari Kamis (27/3) lalu di SMPN 1 Ciruas. Diskusi dalam Perencanaan dan Tinjauan Kabupaten tersebut melibatkan perwakilan sejumlah unsur, seperti Dinas Pendidikan Kabupaten, Pemda Kabupaten, BKD, Bappeda, dan PGRI. Pertemuan ini bahkan dihadiri oleh staf PPMP (Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Diskusi ini selain menghadirkan fasilitator daerah Kabupaten Serang dan beberapa dari Kabupaten Pandeglang, juga dihadiri

oleh perwakilan dari total 30 sekolah dan madrasah non-mitra di Kabupaten Serang. Seluruh undangan yang hadir mencapai jumlah 250 orang. Secara umum, undangan yang hadir menyatakan dukungannya pada pelaksanaan program USAID PRIORITAS, sembari berharap bahwa program ini dapat segera direplikasi ke sebanyak mungkin sekolah dan madrasah. Sejauh ini, USAID PRIORITAS telah bermitra dengan 12 SD, 4 MI, 4 SMP, dan 4 MTs di Kabupaten Serang. (Kom)

Sejumlah 24 sekolah dan madrasah mitra USAID PRIORITAS di Kabupaten Serang pada 27 Maret 2014 lalu mendapat kesempatan untuk memamerkan kemajuan yang telah dicapai dalam waktu setahun terakhir dalam acara Unjuk Karya di

SMPN 1 Ciruas. Sejak kemitraan bermula di awal tahun 2013 lalu, sekolah dan madrasah mitra telah banyak melakukan perubahan baik dalam pembelajaran di kelas, maupun manajemen sekolah. Dalam bidang pembelajaran,

sekolah dan madrasah peserta Unjuk Karya memamerkan rangkaian proses pembelajaran dari tahap RPP yang disusun oleh guru, foto proses belajar di kelas, LKS, dan karya siswa. Karya siswa sendiri sangat beragam, seperti misalnya peta benua Asia, susunan benda langit dalam tata surya, sampai “giseran” mini. Giseran adalah alat perontok padi manual yang umum digunakan oleh petani di daerah Serang. Alat ini ditenagai oleh pedal yang dikayuh. Giseran karya siswa kelas 6 MI Nurul Falah Kubang, Kecamatan Petir, merupakan salah satu alat yang paling banyak menyedot perhatian pengunjung Unjuk Karya. Dalam bidang manajemen, beberapa sekolah memamerkan hasil pelaporan yang mengandalkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses penyusunan anggaran. Pada umumnya sekolah dan madrasah baru akan memulai proses penyusunan anggaran setahun ke depan pada tahun ajaran 2014/2015 mendatang.

(Kom)

Diskusi di SMPN 1 Ciruas membahas rencana replikasi di Kabupaten Serang. (Foto: PRIORITAS)

Pengunjung mencoba alat perontok padi tradisional khas Serang buatan siswa kelas 6 MI Nurul Falah Kubang. (Foto: PRIORITAS)

Unjuk Karya Produk Siswa

Kualitas SDM Menentukan Mutu Pendidikan

Suasana di OpRoom II Setda Pandeglang saat Konsultasi Publik PPG. acara ini dihadiri oleh tak kurang dari 50 orang yang mewakili berbagai instansi terkait pendidikan dasar di Kabupaten Pandeglang. . (Foto: PRIORITAS)

Page 3: Pencapaian Program Setelah Setahun Bupati Pandeglang: USAID

Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memang bisa sangat menyenangkan, apalagi jika dilakukan seperti layaknya praktikum di laboratorium, seperti yang dilaksanakan di SMPN 2 Cilegon, Banten. Ibu Etty Mutianingsih, S.Pd., Guru IPA di sekolah tersebut, kerap mengajak anak didiknya melakukan praktik nyata dalam memahami materi pelajaran. Untuk memahami fungsi organ tubuh hewan, para siswa kelas 7 diminta untuk membawa ikan mas untuk diotopsi secara kelompok. tiga puluh empat siswa dibagi menjadi 6 kelompok. Sebelum pembedahan, siswa diajak untuk berdoa. Yang tidak kalah penting, Ibu Etty memberi contoh teknik membedah yang baik dan menekankan pentingnya kehati-hatian. Hal ini untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Kendati pada awalnya merasa takut, para siswa berhasil membedah

ikan yang mereka bawa. para siswa lantas diminta untuk mengeluarkan organ tubuh ikan dan mengurainya. Masing-masing organ yang terurai diberi label nama. Para siswa juga ditugaskan untuk mencaritahu fungsi masing-masing organ melalui diskusi. Diskusi berlangsung seru karena setiap siswa memiliki pemahaman yang berbeda mengenai masing-masing organ yang mereka teliti. Setelah diskusi, setiap kelompok mempresentasikan temuan mereka di depan kelas. Kelompok lain yang menjadi pemirsa, bebas mengajukan pertanyaan. Sejumlah pertanyaan mengemuka seperti apakah sirip dan sisik juga termasuk organ? Tidak semua kelompok menemukan hal yang sama. Organ yang paling sulit ditemukan adalah jantung dan otak ikan. “Saya sangat senang karena bisa menemukan jantung yang masih berdetak. Jantung ikan sangat kecil, ya, Miss. Saya tidak bisa membedakan antara lambung,

usus halus, atau usus besar. Semoga Miss Etty bisa membantu saya, “ ujar Aswat, salah seorang siswa.

Seperti diceritakan oleh Etty Mutianingsih, SMPN 2 Cilegon

Atas: Seorang siswa membedah ikan. Pembedahan yang baik membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian. Bawah: Siswa mendiskusikan fungsi organ. (Foto: Etty Mutianingsih)

6 - Wewarah PRIORITAS Edisi 6/Februari - April 2014 3 - Wewarah PRIORITAS Edisi 6/Februari - April 2014

Dongeng Bantu Pemahaman Siswa SMP

Memahami Lebih Jauh Kurikulum 2013

Praktikum Otopsi yang Seru

Bawah: Ibu Eulis berdiskusi dengan siswa kelas VIII D SMPN 2 Cilegon. (Foto: PRIORITAS)

PAKEM Dalam Perkuliahan Menulis Kreatif

Kiri: Mahasiswa membaca hasil karya menulis kreatif yang dipajang di majalah dinding Kampus FKIP UNTIRTA. (Foto: PRIORITAS)

Page 4: Pencapaian Program Setelah Setahun Bupati Pandeglang: USAID

Setelah lulus tahap seleksi yang dilaksanakan akhir Januari 2014 lalu, 60 orang fasilitator daerah dari Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan yang terdiri dari kepala sekolah, guru, dan pengawas sekolah mengikuti Pelatihan Praktik yang Baik dalam Pembelajaran dan Manajemen Berbasis Sekolah untuk tingkat SD/MI dan SMP/MTs. Pelatihan ini dilaksanakan di Serpong pada bulan Februari 2014 untuk tingkat SMP/MTs, dan di bulan Maret 2014 untuk tingkat SD/MI. Karena Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan adalah wilayah mitra baru USAID PRIORITAS di Banten, maka ini adalah pertama kali bagi para peserta mencicipi pelatihan kontekstual dan kooperatif ala

PRIORITAS. Kendati banyak dari mereka telah menerima pelatihan Kurikulum 2013, namun pendekatan yang diterapkan sangat berbeda. Kepala Sekolah SMPN 7 Tangsel, Bapak Marhaen Nusantara mengatakan dalam sebuah kesempatan, “Pelatihan yang tidak bikin capek, tapi bisa bikin betah. Setiap sebelum dimulai, 10 menit kita sudah duduk menunggu. Ini masukan untuk dinas pendidikan, bagaimana membuat pelatihan yang tidak membuat bosan pesertanya.“ Bapak Marhaen sebelumnya pernah mengikuti pelatihan kurikulum 2013 yang diselenggarakan oleh Kemendikbud. “USAID PRIORITAS memilih materi CTL tepat sekali karena kita menyongsong pelatihan Kurikulum

2013. Guru bicaranya sedikit, anak banyak aktifnya. Semoga nanti saat kita mulai mengimbaskan kepada sekolah mitra, kita bisa benar-benar mempraktikkan pola yang sudah diterapkan USAID PRIORITAS. Kalau mindset guru saat mengajar tidak diubah, maka Kurikulum 2013 tidak akan tepat sasaran. Oleh sebab itu, terima kasih karena kami sudah bergabung dengan USAID PRIORITAS,” ujarnya lebih jauh. Pelatihan untuk masing-masing tingkat, SD/MI atau SMP/MTs, masing-masing berlangsung selama 7 hari ditambah 2 hari persiapan. Modul yang dipergunakan masih Modul 1 dan dibawakan oleh 24 fasilitator daerah yang telah bergabung dengan USAID PRIORITAS sejak tahun 2012.

(Kom)

4 - Wewarah PRIORITAS Edisi 6/Februari - April 2014 5 - Wewarah PRIORITAS Edisi 6/Februari - April 2014

Belajar dari pengalaman orang lain adalah sebuah cara sederhana untuk maju. Hal itu tercermin kala 200 orang kepala, guru, pengawas, dan anggota komite sekolah dan madrasah mitra USAID PRIORITAS di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan melakukan kunjungan belajar ke Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi pada tanggal 7 dan 8 April 2014 lalu. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk melihat secara langsung praktik yang baik pembelajaran dan manajemen di sejumlah sekolah dan madrasah mitra USAID PRIORITAS di sana. “Kami melihat banyak sekali hal yang bisa dipelajari dan ditiru di sini,” komentar Bapak Epi Sahrudin, S.Pd.I., anggota komite sekolah MI Al-Husna, Tigaraksa. “Besok sepulangnya dari sini, saya, kepala sekolah, dan guru yang ikut akan segera menyiapkan rencana tindak lanjut supaya bisa membuat madrasah kami seperti di sini,” ujarnya saat meninjau MTsN Sukasari, Kota Cimahi. MTsN Sukasari adalah salah satu dari 6 sekolah yang dikunjungi rombongan. Sekolah lainnya adalah SDN Utama Mandiri, MI Asih Putra, SMPN 3, dan SMPN 5 yang kesemuanya ada di Kota Cimahi, serta sebuah sekolah di Kabupaten Bandung Barat, yaitu SDN 2 Rajamandala. Di sekolah dan madrasah

tersebut, pembelajaran telah menggunakan pendekatan PAKEM dan kontekstual. Para siswa duduk berkelompok, berdiskusi, dan menghasilkan pemikiran mereka dalam bentuk karya kelompok. Kelas penuh dengan karya siswa. Lingkungan sekolah pun penuh dengan pengetahuan yang terpampang di berbagai sudut. Hal-hal seperti rambu lalu-lintas, pepatah, sampai petunjuk mencari jejak digambar dan dipajang di dinding sekolah untuk memperkaya pengetahuan siswa. Dalam bidang manajemen, sekolah dan madrasah itu telah menerapkan pelaporan pemanfaatan uang termasuk dana BOS, secara transparan dan akuntabel. Perubahan itu menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Bapak Eddy Junaedi, merupakan hasil dari perubahan kesadaran di level guru dan kepala sekolah. “Mau pengawas atau dinasnya hebat, tapi kalau guru dan kepala sekolahnya gak mau berubah dan berkomitmen, ya gak bisa.” Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, Ibu Agustina Aprianti menambahkan, “kepala sekolah itu manajernya sekolah. Perubahan di wilayah kami berkat bantuan dan dukungan para kepala sekolah di sini.” Sekolah dan madrasah mitra yang dikunjungi telah menikmati upaya pelatihan dan pendampingan sejak

tahun 2013. Di sana, peningkatan akses terhadap pendidikan dasar berkualitas juga tidak terjadi dengan serta-merta. “"Awalnya kami merasa ikut program USAID PRIORITAS bikin capek. Tetapi setelah dijalankan, kami menjadi lebih pintar dan berhasil dalam pembelajaran," kata Kepala Sekolah SMPN 3 Cimahi.

(Kom)

Atas: Pengamatan kelas dilakukan oleh tiga orang peserta pengamat. Bawah: Rambu lalu lintas “menyapa” anak setiap harinya, sehingga mereka semakin memahami artinya. (Foto: PRIORITAS)

Belajar dari Bandung dan Cimahi

Pelatihan yang Bikin Betah

Sosialisasi Program di Kota Tangsel dan Kabupaten Tangerang

Kiri: Suasana pelatihan bagi para fasilitator daerah dari Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan dibuat semenarik mungkin sehingga peserta bisa menyerap materi yang diberikan. dengan baik

Kanan: Saat mengajar, guru harus berinteraksi seoptimal mungkin dengan siswa. Interaksi yang optimal tidak melulu melalui pemberian materi, namun juga dengan memfasiltasi dan mendampingi. (Foto: PRIORITAS)