penatalaksanaan ketuban pecah dini

2
Penatalaksanaan Penanganan ketuban pecah dini memerlukan pertimbangan usia gestasi, adanya infeksi pada komplikasi ibu dan janin, dan adanya tanda-tanda persalinan. Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada pasien KPD, antara lain : Konservatif 1. Pasien di rawat Rumah Sakit 2. Berikan antibiotika ( ampisilin 4x500 mg atau eritromisin bila tak tahan ampisilin) dan metronidazol 2x500 mg selama 7 hari 3. Jika umur kehamilan < 32-34 minggu, dirawat selama air ketuban masih keluar, atau sampai air ketuban tidak keluar lagi. 4. Jika usia kehamilan 32-37 minggu, belum inpartu,tidak ada infeksi, tes busa negatif, beri deksametason, observasi tanda- tanda infeksi, dan kesejahteraan janin. Terminasi pada kehamilan 37 minggu. 5. Jika usia kehamilan 32-37 minggu, sudah inpartu, tidak ada infeksi, berikan tokolitik (salbutamol), deksametason, dan induksi sesudah 24 jam. 6. Jika usia kehamilan 32-37 minggu, ada infeksi, beri antibiotik dan lakukan induksi. Nilai tanda-tanda infeksi (suhu, leukosit, tanda-tanda infeksi intrauterine). 7. Pada usia kehamilan 32-34 minggu berikan steroid, untuk memacu pematangan paru janin, dan kalau memungkinkan periksa kadar lesitin dan spingomielin tiap minggu. Dosis betametason 12 mg sehari dosis tunggal selama 2 hari, deksametason IM 5 mg setiap 6 jam sebanyak 4 kali. Aktif 1. Kehamilan > 37 minggu, induksi dengan oksitosin, bila gagal seksio sesarae. Dapat pula di berikan misoprostol 50 g intravaginal tiap 6 jam maksimal 4 kali. 2. Bila ada tanda-tada infeksi berikan antibiotika dosis tinggi,dan persalinan di akhiri a. Bila skor pelvik < 5, lakukan pematangan servik, kemudian induksi. Jika tidak berhasil akhiri persalinan dengan seksio sesarae. b. Bila skor pelvik > 5, induksi persalinan, partus pervaginam.

Upload: m-fitrah-hidayat

Post on 02-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Penatalaksanaan Ketuban Pecah Dini

TRANSCRIPT

Penatalaksanaan Penanganan ketuban pecah dini memerlukan pertimbangan usia gestasi, adanya infeksi pada komplikasi ibu dan janin, dan adanya tanda-tanda persalinan. Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada pasien KPD, antara lain :Konservatif 1. Pasien di rawat Rumah Sakit2. Berikan antibiotika ( ampisilin 4x500 mg atau eritromisin bila tak tahan ampisilin) dan metronidazol 2x500 mg selama 7 hari3. Jika umur kehamilan < 32-34 minggu, dirawat selama air ketuban masih keluar, atau sampai air ketuban tidak keluar lagi.4. Jika usia kehamilan 32-37 minggu, belum inpartu,tidak ada infeksi, tes busa negatif, beri deksametason, observasi tanda-tanda infeksi, dan kesejahteraan janin. Terminasi pada kehamilan 37 minggu. 5. Jika usia kehamilan 32-37 minggu, sudah inpartu, tidak ada infeksi, berikan tokolitik (salbutamol), deksametason, dan induksi sesudah 24 jam.6. Jika usia kehamilan 32-37 minggu, ada infeksi, beri antibiotik dan lakukan induksi. Nilai tanda-tanda infeksi (suhu, leukosit, tanda-tanda infeksi intrauterine).7. Pada usia kehamilan 32-34 minggu berikan steroid, untuk memacu pematangan paru janin, dan kalau memungkinkan periksa kadar lesitin dan spingomielin tiap minggu. Dosis betametason 12 mg sehari dosis tunggal selama 2 hari, deksametason IM 5 mg setiap 6 jam sebanyak 4 kali.Aktif 1. Kehamilan > 37 minggu, induksi dengan oksitosin, bila gagal seksio sesarae. Dapat pula di berikan misoprostol 50 g intravaginal tiap 6 jam maksimal 4 kali.2. Bila ada tanda-tada infeksi berikan antibiotika dosis tinggi,dan persalinan di akhiria. Bila skor pelvik < 5, lakukan pematangan servik, kemudian induksi. Jika tidak berhasil akhiri persalinan dengan seksio sesarae.b. Bila skor pelvik > 5, induksi persalinan, partus pervaginam.

Ketuban pecah dini 37 minggu TBJ 2500 gram

Uji lakmusUJI LEAUSGNST

Ibu dan janin baikSkor pelvic 5

Skor pelvic 5Ibu atau janin kurang baik

gagalSeksio SesariaInduksi atau akselarasi

Algoritma ketuban pecah dini Daftar pustaka1. Cuningham, F.Gary, dkk, Obstetri Williams, edisi 21, volume 1. Jakarta; 2006; 282