penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana di...
TRANSCRIPT
PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN
AKIBAT BENCANA DI INDONESIA
OKTOBER 2014
PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
ACEH Angin Puting Beliung
Banjir
Banjir Bandang
JAWA BARAT Kecelakaan
Transportasi Keracunan Kebakaran Tanah Longsor Angin Puting
Beliung
JAWA TIMUR Keracunan Kecelakaan
Transportasi
SULUT Konflik Sosial
NTT Kecelakaan
Transportasi Laut
DKI JAKARTA Kebakaran Konflik Sosial
KALSEL Kebakaran Hutan
JAWA TENGAH Konflik Sosial Angin Puting
Beliung
KALBAR Tanah Longsor
KALTENG Kebakaran Hutan
LAMPUNG Kecelakaan
Transportasi Darat
SUMUT Erupsi
Gunung Api
SUMSEL Kabut Asap
BAB I GAMBARAN KEJADIAN UMUM KRISIS KESEHATAN
Jumlah total kejadian krisis kesehatan sampai dengan bulan Oktober 2014 sebanyak 363 kali
kejadian dengan korban meninggal sebanyak 793 orang, luka berat/rawat inap sebanyak 1.739
orang, luka ringan/rawat jalan sebanyak 678.350 orang yang hilang sebanyak 215 orang serta
jumlah pengungsi sebanyak 826.385 orang.
Pada Bulan Oktober 2014 terjadi 37 kali kejadian krisis kesehatan yang disebabkan oleh bencana
alam, bencana non alam dan bencana sosial.
Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan melakukan pemantauan selama 24 jam dan menyediakan
informasi penanggulangan krisis kesehatan. Dari hasil pemantauan kejadian krisis kesehatan
selama bulan Oktober 2014 di peroleh gambaran sebagai berikut :
1. Frekuensi Kejadian Krisis Kesehatan
Jumlah kejadian krisis kesehatan pada bulan Oktober 2014 sebanyak 37 kejadian jika
dibandingkan dengan kejadian krisis kesehatan pada bulan September 2014 sebanyak 36
kejadian, maka pada bulan Oktober 2014 terjadi peningkatan jumlah kejadian krisis kesehatan
sebesar 1 kejadian (3%).
A. Berdasarkan Jenis Kejadian Krisis Kesehatan
Kejadian krisis kesehatan pada bulan Oktober 2014 disebabkan oleh 11 jenis bencana, seperti
yang terlihat pada Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1 Jenis Kejadian Krisis kesehatan pada Bulan Oktober 2014 dan September 2014 di Indonesia
OKTOBER 2014
SEPTEMBER 2014
1. Banjir 1. Banjir
2. Banjir Bandang 2. Angin Puting Beliung
3. Angin Puting Beliung 3. Kebakaran hutan
4. Kebakaran Hutan/Kabut Asap 4. Kebakaran
5. Erupsi Gunung Api 5. Ledakan
6. Keracunan 6. Keracunan
7. Kecelakaan Transportasi 7. Kecelakaan Transportasi
8. Tanah Longsor 8. Tanah Longsor
9. Konflik Sosial 9. Gempa Bumi
10. Kebakaran Pemukiman 10. Kabut Asap
11. Kecelakaan Industri 11. KLB
2
Kejadian krisis kesehatan pada Bulan Oktober 2014 paling banyak disebabkan oleh Kecelakaan
Transportasi dan Kebakaran Pemukiman, masing-masing sebanyak 7 kejadian (19%). Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada grafik 1 dan 2 berikut :
Grafik 1 Frekuensi Kejadian Krisis Kesehatan di Indonesia Pada Bulan Oktober 2014
Berdasarkan Jenis Bencana
Grafik 2 Proporsi Kejadian Krisis Kesehatan di Indonesia Pada Bulan Oktober 2014
Berdasarkan Jenis Bencana
0
1
2
3
4
5
6
7
7 7
4 4 4
3 3
2
1 1 1
8% 11%
2%
3%
11%
19%
3%
19%
11%
8% 5%
Angin Puting Beliung
Banjir
Banjir Bandang
Erupsi Gunung Api
Kebakaran Hutan
Kebakaran
Kecelakaan Industri
Kecelakaan Transportasi
Keracunan Makanan
Kejadian krisis kesehatan pada bulan Oktober 2014 disebabkan oleh :
1. Bencana Alam, 15 kejadian, terdiri dari :
Banjir : 4 kejadian
Kebakaran Hutan : 4 kejadian
Angin Puting Beliung : 3 kejadian
Tanah Longsor : 2 kejadian
Banjir Bandang : 1 kejadian
Erupsi Gunung Api : 1 kejadian
2. Bencana Non Alam, 19 kejadian, terdiri dari :
Kecelakaan Transportasi : 7 kejadian
Kebakaran Pemukiman : 7 kejadian
Keracunan Makanan : 4 kejadian
Kecelakaan Industri : 1 kejadian
3. Bencana Sosial, 3 kejadian konflik sosial Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Grafik 3 di bawah ini
Grafik 3 Jumlah dan Proporsi Kejadian Krisis Kesehatan di Indonesia Pada Bulan Oktober 2014
Berdasarkan Jenis Bencana
15, 41%
19, 51%
3, 8%
Alam
Non Alam
Sosial
4
B. Berdasarkan Provinsi
Kejadian Krisis Kesehatan pada bulan Oktober 2014 terjadi di 14 provinsi. Jika dibandingkan
dengan bulan September 2014 (16 Provinsi) maka pada bulan Oktober 2014 terdapat penurunan
jumlah provinsi yang mengalami kejadian krisis kesehatan sebanyak 2 provinsi.
Kejadian krisis kesehatan pada bulan Oktober 2014 terbanyak terjadi di Provinsi Jawa Barat
dengan 8 kejadian, diikuti oleh Provinsi Aceh, DKI Jakarta dan Jawa Timur masing-masing sebanyak
6 kejadian. Untuk lebih jelasnya, gambaran frekuensi kejadian krisis kesehatan menurut provinsi di
Indonesia pada bulan Oktober 2014 dapat dilihat pada Grafik 4 dan Tabel 2 berikut.
Tabel 2 Frekuensi Kejadian dan Jenis Krisis Kesehatan Berdasarkan Provinsi di Indonesia
NO PROVINSI
JENIS KEJADIAN KRISIS KESEHATAN
An
gin P
uitn
g Be
liun
g
Ban
jir
Ban
jir Ban
dan
g
Erup
si Gu
nu
ng A
pi
Ke
bakaran
Hu
tan
Ke
bakaran
Pem
ukim
an
Ke
celakaan
Ind
ustri
Ke
celakaan
Transp
ortasi
Ke
racun
an
Ko
nflik So
sial
Tanah
Lon
gsor
JUMLAH
1 ACEH 1 4 1
6
2 DKI JAKARTA
5
1 6
3 JAWA BARAT 1
2 1 1 2 1 8
4 JAWA TENGAH 1
1 2
5 JAWA TIMUR
4 2 6
6 KALIMANTAN BARAT
1 1
7 KALIMANTAN TENGAH
1
1
8 KALIMANTAN SELATAN
1
1
9 KALIMANTAN TIMUR
1
1
10 LAMPUNG
1
1
11 NUSA TENGGARA TIMUR
1
1
12 SULAWESI UTARA
1 1
13 SUMATERA UTARA
1
1
14 SUMATERA SELATAN
1
1
JUMLAH 3 4 1 1 4 7 1 7 4
3
2 37
Grafik 2 Frekuensi Kejadian Krisis Kesehatan Berdasarkan Provinsi
C. Berdasarkan PPK Regional/Sub Regional
Kejadian krisis kesehatan pada bulan Oktober 2014 terjadi di wilayah 6 PPK Regional. Wilayah PPK
Regional yang paling banyak mengalami kejadian krisis kesehatan adalah PPK Regional DKI Jakarta
sebanyak 16 kejadian. Krisis kesehatan di PPK Regional DKI Jakarta terjadi di Provinsi DKI Jakarta
sebanyak 6 kejadian dan Jawa Barat 8 kejadian, Lampung dan Kalimantan Barat masing-masing
1 kejadian. Kejadian krisis kesehatan tidak terjadi di Wilayah PPK Sub Regional Sumatera Barat dan
Papua.
Untuk lebih jelasnya, gambaran frekuensi kejadian krisis kesehatan menurut PPK Regional/Sub
Regional di Indonesia pada bulan Oktober 2014 dapat dilihat pada Grafik 3 berikut:
0
1
2
3
4
5
6
7
88
6 6 6
2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
6
Grafik 3 Frekuensi Kejadian Krisis Kesehatan
Berdasarkan PPK Regional/Sub Regional
0
2
4
6
8
10
12
14
16
7
0 1
16
2
6
1 3
1 0 0
BAB II GAMBARAN KORBAN DAN PENGUNGSI AKIBAT KRISIS KESEHATAN
Jumlah korban akibat kejadian krisis kesehatan pada bulan Oktober 2014 sebesar orang. Jika
dibandingkan dengan jumlah korban krisis kesehatan pada bulan Juli 2014 sebanyak 334 orang,
pada bulan Agustus 2014 terjadi peningkatan jumlah korban krisis kesehatan sebesar 554 orang
(165%).Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.
Tabel 3 Jumlah Korban dan Pengungsi Akibat Krisis kesehatan di Indonesia
Bulan September dan Oktober 2014
No Korban dan Pengungsi September 2014 Oktober 2014
1 Korban 2.773 14.970
Meninggal 61 80
Luka berat/ Rawat inap 71 116
Luka ringan/Rawat jalan Hilang
2.622
19
14.709 65
2 Pengungsi 4.504 12.051
1. Korban Meninggal Dari tabel 3 di atas tampak bahwa jumlah korban meninggal pada bulan Oktober 2014 sebanyak
80 orang. Jika dibandingkan dengan jumlah korban meninggal pada bulan September 2014 sebesar
61 orang, maka pada bulan Oktober 2014 terdapat peningkatan jumlah korban meninggal
sebanyak 19 orang (23 %).
A. Berdasarkan Jenis Kejadian Krisis Kesehatan
Korban meninggal pada bulan Oktober 2014 terbanyak diakibatkan oleh kecelakaan transportasi
sebanyak 47 orang (59%), diikuti oleh kejadian tanah longsor sebanyak 21 orang (26%). Kejadian
kecelakaan transportasi yang paling banyak menyebabkan korban meninggal adalah kecelakaan
transportasi darat di Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur pada tanggal 6 Oktober 2014 yang
mengakibatkan korban meninggal sebanyak 22 orang. Untuk lebih jelasnya, jumlah dan proporsi
korban meninggal berdasarkan jenis krisis kesehatan dapat dilihat pada grafik 3 dan 4 berikut.
8
Grafik 3 Jumlah Korban Meninggal Berdasarkan Jenis Krisis Kesehatan
Bulan Oktober 2014
Grafik 4 Proporsi Korban Meninggal Berdasarkan Jenis Krisis Kesehatan
Bulan Oktober 2014
05
101520253035404550
47
21
4 3 2 1 1 1
59% 26%
5% 4% 3% 1%
1%
1%
Kecelakaan Transportasi
Tanah Longsor
Keracunan Makanan
Kebakaran
Konflik Sosial
Banjir
Kebakaran Hutan
Kecelakaan Industri
B. Berdasarkan Provinsi Korban meninggal pada bulan Oktober 2014 paling banyak terdapat di Provinsi Jawa Timur
sebanyak 35 orang ( 44%), dimana sebanyak 22 orang diantaranya meninggal akibat kecelakaan
transportasi laut di Kabupaten Situbondo. Korban meninggal terbanyak berikutnya terdapat di
Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 18 orang (22%) yang seluruhnya diakibatkan oleh kejadian
tanah longsor di pertambangan emas di Kabupaten Bengkayang. Untuk lebih jelasnya, jumlah dan
proporsi korban meninggal berdasarkan jenis provinsi dapat dilihat pada grafik 5 dan 6 berikut.
Grafik 5
Jumlah Korban Meninggal Berdasarkan Provinsi Bulan Oktober 2014
05
101520253035
35
18
8 6 6 3 1 1 1 1
10
Grafik 6 Proporsi Korban Meninggal Berdasarkan Provinsi
Bulan Oktober 2014
44%
22%
10%
8%
8%
4% 1%
1%
1% 1%
JAWA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
JAWA BARAT
LAMPUNG
NUSA TENGGARA TIMUR
DKI JAKARTA
ACEH
KALIMANTAN SELATAN
SULAWESI UTARA
JAWA TENGAH
C. Berdasarkan PPK Regional/Sub Regional Jumlah korban meninggal pada bulan Oktober 2014 paling banyak terdapat di wilayah PPK
Regional DKI Jakarta dan Jawa Timur masing-masing sebanyak 35 orang (44%).
Wilayah PPK Regional yang tidak memiliki korban meninggal pada bulan Oktober 2014 adalah PPK
Regional Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan Papua. Untuk lebih jelasnya, jumlah dan proporsi
korban meninggal berdasarkan PPK Regional/Sub Regional dapat dilihat pada grafik 7 dan 8
berikut.
Grafik 7
Jumlah Korban Meninggal Berdasarkan PPK Regional/Sub Regional Bulan Oktober 2014
0
5
10
15
20
25
30
35
1 0 0
35
1
35
6
1 1 0 0
12
Grafik 8 Proporsi Korban Meninggal Berdasarkan PPK Regional/Sub Regional
Bulan Oktober 2014
2. Korban Luka Berat/Rawat Inap
Korban Luka Berat/Rawat Inap akibat kejadian krisis kesehatan pada bulan Oktober 2014 sebanyak
116 orang. Jika dibandingkan dengan jumlah korban luka berat/rawat inap bulan September 2014
sebanyak 71 orang, maka pada bulan Oktober 2014 terdapat peningkatan sebanyak 45 orang
(63 %).
A. Berdasarkan Jenis Kejadian Krisis Kesehatan Korban luka berat/rawat inap pada bulan Oktober 2014 terbanyak disebabkan oleh keracunan
makanan sebanyak 66 orang (57%), diikuti oleh kecelakaan transportasi sebanyak 28 orang (24%).
Keracunan makanan pada bulan Oktober 2014 yang paling banyak mengakibatkan pasien rawat
inap terbanyak adalah keracunan makanan di Pondok Pesantren Djadid, Kabupaten Probolinggo,
Provinsi Jawa Timur sebanyak 30 orang pada tanggal 25 Oktober 2014.
Untuk lebih jelasnya, gambaran jumlah dan proporsi korban luka berat/rawat inap berdasarkan
jenis krisis kesehatan dapat dilihat pada Grafik 9 dan 10.
1%
0% 0%
44%
1%
44%
8%
1% 1%
0% 0% SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
SUMATERA SELATAN
DKI JAKARTA
JAWA TENGAH
JAWA TIMUR
BALI
KALIMANTAN SELATAN
SULAWESI UTARA
SULAWESI SELATAN
PAPUA
Grafik 9 Jumlah Korban Luka Berat/Rawat Inap
Berdasarkan Jenis Kejadian Krisis Kesehatan Bulan Oktober 2014
Grafik 10
Proporsi Korban Luka Berat/Rawat Inap Berdasarkan Jenis Kejadian Krisis Kesehatan
Bulan Oktober 2014
0
10
20
30
40
50
60
70
KeracunanMakanan
KecelakaanTransportasi
Konflik Sosial Kebakaran KebakaranHutan
KecelakaanIndustri
66
28
16
3 2 1
57% 24%
14%
2% 2% 1% Keracunan Makanan
Kecelakaan Transportasi
Konflik Sosial
Kebakaran
Kebakaran Hutan
Kecelakaan Industri
14
B. Berdasarkan Provinsi Korban luka berat/rawat inap pada bulan Oktober 2014 terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Timur
sebanyak 41 orang (35%) yang diakibatkan oleh keracunan makanan sebanyak 34 orang,
kecelakaan transportasi 4 orang, kecelakaan kerja 1 orang dan kebakaran mobil tangki 1 orang.
Korban luka berat/rawat inap paling sedikit terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi
Utara masing-masing sebanyak 1 orang. Untuk lebih jelasnya, gambaran korban luka berat/rawat
inap berdasarkan provinsi dapat dilihat pada Grafik 11 dan 12 berikut ini.
Grafik 11 Jumlah Korban Luka Berat/Rawat Inap Berdasarkan Provinsi
Bulan Oktober 2014
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45 41 36
18 17
2 1 1
Grafik 12
Proporsi Korban Luka Berat/Rawat Inap Berdasarkan Provinsi Bulan Oktober 2014
C. Berdasarkan PPK Regional/Sub Regional Korban luka berat/rawat inap pada bulan Oktober 2014 terbanyak terdapat di Wilayah PPK
Regional DKI Jakarta sebanyak 76 orang (65%), terdiri dari Provinsi DKI Jakarta (17 orang), Provinsi
Jawa Barat (41 orang) dan Provinsi Lampung (18 orang). Korban luka berat/rawat inap paling
sedikit terpat di wilayah PPK Regional Bali dan Sulawesi Utara masing-masing sebanyak 1 orang.
Wilayah PPK Regional yang tidak memiliki korban luka berat/rawat inap adalah wilayah PPK
Regional Sumatera Utara, PPK Sub Regional Sumatera Barat, PPK Regional Sumatera Selatan, dan
PPK Sub Regional Sumatera Barat, PPK Regional Jawa Tengah, PPK Regional Sulawesi Selatan dan
PPK Sub Regional Papua. Untuk lebih jelasnya, gambaran korban luka berat/rawat inap
berdasarkan PPK Regional/Sub Regional dapat dilihat pada Grafik 13 dan 14 berikut ini.
35%
31%
15%
15%
2% 1% 1%
JAWA BARAT
JAWA TIMUR
LAMPUNG
DKI JAKARTA
KALIMANTAN TIMUR
NUSA TENGGARA TIMUR
SULAWESI UTARA
16
Grafik 13 Jumlah Korban Luka Berat/Rawat Inap Berdasarkan PPK Regional/Sub Regional
Bulan Oktober 2014
Grafik 14 Proporsi Korban Luka Berat/Rawat Inap Berdasarkan PPK Regional/Sub Regional
Bulan Oktober 2014
0
10
20
30
40
50
60
70
80
0 0 0
76
0
36
1 2 1 0 0
0% 0%
0%
65%
0%
31%
1% 2%
1% 0% 0% SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
SUMATERA SELATAN
DKI JAKARTA
JAWA TENGAH
JAWA TIMUR
BALI
KALIMANTAN SELATAN
SULAWESI UTARA
SULAWESI SELATAN
3. Korban Luka Ringan/Rawat Jalan
Korban luka ringan/rawat jalan pada bulan Oktober 2014 sebanyak 14.709 orang. Jika
dibandingkan dengan jumlah korban luka ringan/rawat jalan pada bulan September 2014
sebanyak 2.622 orang maka jumlah korban luka ringan/rawat jalan pada bulan Oktober 2014
mengalami peningkatan sebanyak 12.087 orang (460%).
Peningkatan jumlah korban luka ringan/rawat jalan pada bulan Oktober ini paling banyak
disebabkan oleh kebakaran hutan sebanyak 14.509 orang.
A. Berdasarkan Jenis Kejadian Krisis Kesehatan Korban luka ringan/rawat jalan pada bulan Oktober 2014 paling banyak disebabkan oleh
kebakaran hutan, yaitu sebanyak 14.509 orang (99%). Kejadian kebakaran hutan menyebabkan
terjadinya kabut asap yang mengakibatkan gangguan pernafasan, penyakit ISPA, iritasi mata
(konjungtivitis) dan iritasi kulit (dermatitis). Untuk lebih jelasnya, jumlah korban luka ringan/rawat
jalan berdasarkan jenis kejadian krisis kesehatan dapat dilihat pada Grafik 15 dan 16 berikut ini.
Grafik 15
Jumlah Korban Luka Ringan/Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Kejadian Krisis Kesehatan Bulan Oktober 2014
- 2,000 4,000 6,000 8,000
10,000 12,000 14,000 16,000
14,509
105 64 17 12 2
18
Grafik 16 Proporsi Korban Luka Ringan/Rawat Jalan
Berdasarkan Jenis Kejadian Krisis Kesehatan Bulan Oktober 2014
B. Berdasarkan Provinsi Jumlah korban luka ringan/rawat jalan terbanyak terdapat di Provinsi Kalimantan Tengah
sebanyak 10.210 orang (69%) yang seluruhnya merupakan korban luka ringan/rawat jalan akibat
kabut asap/kebakaran hutan. Untuk lebih jelasnya, jumlah korban luka ringan/rawat jalan
berdasarkan provinsi dapat dilihat pada Grafik 17 dan 18 berikut ini.
Grafik 17
Jumlah Korban Luka Ringan/Rawat Jalan Berdasarkan Provinsi Bulan Oktober 2014
99%
1%
0% 0% 0% 0%
Kebakaran Hutan
Kebakaran
Keracunan Makanan
Konflik Sosial
Kecelakaan Transportasi
Angin Puting Beliung
02,0004,0006,0008,000
10,00012,000 10,210
4,299
103 68 13 7 5 4
Grafik 18
Proporsi Korban Luka Ringan/Rawat Jalan Berdasarkan Provinsi Bulan Oktober 2014
C. Berdasarkan PPK Regional/Sub Regional Korban luka ringan/rawat jalan terbanyak terdapat di wilayah PPK Regional Kalimantan Selatan
sebanyak 10.210 orang (70%), di mana seluruhnya merupakan korban luka ringan/rawat jalan
akibat kejadian kebakaran hutan/kabut asap di Provinsi Kalimantan Tengah. Wilayah PPK Regional
yang tidak memiliki korban luka ringan/rawat jalan adalah PPK Regional Sumatera Utara, PPK Sub
Regional Sumatera Barat, PPK Regional Sulawesi Selatan dan PPK Sub Regional Papua.
Untuk lebih jelasnya, jumlah korban luka ringan/rawat jalan berdasarkan PPK Regional/Sub
Regional dapat dilihat pada Grafik 19 dan 20 berikut ini.
69%
29%
1%
1%
0% 0% 0%
0%
KALIMANTAN TENGAH
SUMATERA SELATAN
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
JAWA TIMUR
NUSA TENGGARA TIMUR
SULAWESI UTARA
20
Grafik 19 Jumlah Korban Luka Ringan/Rawat Jalan
Berdasarkan PPK Regional/Sub Regional Bulan Oktober 2014
Grafik 20 Proporsi Korban Luka Ringan/Rawat Jalan
Berdasarkan PPK Regional/Sub Regional Bulan Oktober 2014
4. Korban Hilang
Jumlah korban hilang pada bulan Oktober 2014 sebanyak 65 orang. Jika dibandingkan dengan
jumlah korban hilang pada bulan September 2014 sebanyak 19 orang korban hilang maka jumlah
korban hilang pada bulan Oktober 2014 mengalami peningkatan sebanyak 46 orang (240%).
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
0 0
4.299
171 13 7 5
10.210
4 0 0
0%
0%
29%
1%
0%
0% 0%
70%
0%
0%
0% SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
SUMATERA SELATAN
DKI JAKARTA
JAWA TENGAH
JAWA TIMUR
BALI
KALIMANTAN SELATAN
SULAWESI UTARA
A. Berdasarkan Jenis Kejadian Krisis Kesehatan Korban hilang terbanyak pada bulan Oktober 2014 disebabkan oleh kecelakaan transportasi
sebanyak 62 orang (95%) diikuti oleh tanah longsor sebanyak 2 orang (3%) dan banjir sebanyak 1
orang (2%).
Untuk lebih jelasnya jumlah dan proporsi korban hilang dapat dilihat pada grafik 21 dan 22 di
bawah ini.
Grafik 21
Jumlah Korban Hilang Berdasarkan Jenis Krisis Kejadian Krisis Kesehatan
Bulan Oktober 2014
Grafik 22 Proporsi Korban Hilang
Berdasarkan Jenis Krisis Kejadian Krisis Kesehatan Bulan Oktober 2014
0
10
20
30
40
50
60
70
KecelakaanTransportasi
Tanah Longsor Banjir
62
2 1
95%
3% 2%
KecelakaanTransportasi
Tanah Longsor
Banjir
22
B. Berdasarkan Provinsi Jumlah korban hilang pada bulan Oktober 2014 terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Timur
sebanyak 62 orang (97%) yang diakibatkan oleh kecelakaan transportasi laut di Perairan
Kabupaten Situbondo yang terjadi tanggal 6 Oktober 2014. Korban hilang lainnya sebanyak 2
orang (3%) diakibatkan oleh tanah longsor di Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat
yang terjadi pada tanggal 5 Oktober 2014.
Untuk lebih jelasnya, jumlah dan proporsi korban hilang berdasarkan provinsi dapat dilihat pada
grafik 23 dan 24 di bawah ini.
Grafik 23 Jumlah Korban Hilang Berdasarkan Provinsi
Bulan Oktober 2014
Grafik 24 Proporsi Korban Hilang Berdasarkan Provinsi
Bulan Oktober 2014
0
20
40
60
80
JAWA TIMUR KALIMANTANBARAT
ACEH
62
2 0
97%
3% 0%
JAWA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
ACEH
C. Berdasarkan PPK Regional/Sub Regional Korban hilang akibat kejadian krisis kesehatan pada bulan Oktober 2014 terdapat di wilayah
PPK Regional Jawa Timur sebanyak 62 orang (97%) yang diakibatkan oleh kecelakaan transportasi
laut di Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur dan wilayah PPK Regional DKI Jakarta sebanyak
2 orang (3%) yang diakibatkan oleh tanah longsor di Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan
Barat. Untuk lebih jelasnya, jumlah dan proporsi korban hilang berdasarkan provinsi dapat dilihat
pada grafik 25 dan 26 di bawah ini.
Grafik 25
Jumlah Korban Hilang Berdasarkan PPK Regional/Sub Regional Bulan Oktober 2014
Grafik 26
Proporsi Korban Hilang Berdasarkan PPK Regional/Sub Regional Bulan Oktober 2014
010203040506070
0 0 0 2 0
62
0 0 0 0 0
97%
3%
JAWA TIMUR
DKI JAKARTA
24
5. Pengungsi
Kejadian krisis kesehatan di bulan Oktober 2014 mengakibatkan terjadinya pengungsi sebanyak
12.051 jiwa. Jika dibandingkan dengan jumlah pengungsi pada bulan September 2014 sebanyak
4.504 jiwa, pada bulan Oktober 2014 terdapat peningkatan jumlah pengungsi sebanyak 7.547
jiwa (168%).
A. Berdasarkan Jenis Kejadian Krisis Kesehatan Jumlah pengungsi pada bulan Oktober 2014 paling banyak disebabkan oleh banjir di Kabupaten
Aceh Barat, Provinsi Aceh yang mengakibatkan 7.922 jiwa mengungsi (66%). Pengungsian juga
disebabkan oleh erupsi gunung api Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara
sebanyak 3.287 jiwa (27%). Untuk lebih jelasnya gambaran jumlah dan proporsi pengungsi
berdasarkan jenis kejadian krisis kesehatan dapat dilihat pada grafik 27 dan 28 berikut.
Grafik 27 Jumlah Pengungsi Berdasarkan Jenis Kejadian Krisis Kesehatan Bulan Oktober 2014
0
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000
8,000
Banjir ErupsiGunung Api
Konflik Sosial Kebakaran Angin PutingBeliung
BanjirBandang
7,922
3,287
462 300 44 36
Grafik 28 Proporsi Pengungsi Berdasarkan Jenis Kejadian Krisis Kesehatan Bulan Oktober 2014
B. Berdasarkan Provinsi Jumlah pengungsi pada bulan Oktober 2014 terbanyak terdapat di Provinsi Aceh sebanyak 7.978
jiwa (66%) yang disebabkan oleh banjir di Kabupaten Aceh Barat sebanyak 7.922 jiwa pada tanggal
8 Oktober 2014, angin putting beliung di Kabupaten Bireun sebanyak 20 jiwa serta banjir bandang
di Kabupaten Gayo Lues sebanyak 36 jiwa. Pengungsian juga terjadi di Provinsi Sumatera Utara
sebanyak 3.287 jiwa (27%) yang dikaibatkan oleh erupsi gunung Sinabung di Kabupaten Karo.
Untuk lebih jelasnya, gambaran jumlah dan proporsi pengungsi berdasarkan provinsi dapat dilihat
pada grafik 29 dan 30 berikut.
66%
27%
4% 3%
0%
0%
Banjir
Erupsi Gunung Api
Konflik Sosial
Kebakaran
Angin Puting Beliung
Banjir Bandang
26
Grafik 29 Jumlah Pengungsi Berdasarkan Provinsi
Bulan Oktober 2014
Grafik 30 Proporsi Pengungsi Berdasarkan Provinsi
Bulan Oktober 2014
0
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000
8,000
ACEH SUMATERAUTARA
SULAWESIUTARA
DKI JAKARTA JAWA TENGAH
7,978
3,287
462 300 24
66%
27%
4% 3% 0%
ACEH
SUMATERA UTARA
SULAWESI UTARA
DKI JAKARTA
JAWA TENGAH
C. Berdasarkan PPK Regional/Sub Regional Jumlah pengungsi pada bulan Oktober 2014 terbanyak terdapat di wilayah PPK Regional Sumatera
Utara sebanyak 11.265 jiwa (93%) yang terdiri dari Provinsi Sumatera Utara sebanyak 3.287 jiwa
dan Provinsi Aceh sebanyak 7.978 jiwa. Pengungsian juga terjadi di wilayah PPK Regional DKI
Jakarta sebanyak 300 jiwa (3%) dan PPK Regional Sulawesi Utara sebanyak 462 jiwa (4%). Untuk
lebih jelasnya, gambaran jumlah dan proporsi pengungsi berdasarkan provinsi dapat dilihat pada
grafik 27, sebagai berikut :
Grafik 31 Jumlah Pengungsi Berdasarkan PPK Regional/Sub Regional
Bulan Oktober 2014
0
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,00011,265
0 0 300 24 0 0 0 462 0 0
28
Grafik 32 Proporsi Pengungsi Berdasarkan PPK Regional/Sub Regional
Bulan Oktober 2014
93%
3% 0% 4%
SUMATERA UTARA
DKI JAKARTA
JAWA TENGAH
SULAWESI UTARA
BAB III GAMBARAN KERUSAKAN SARANA KESEHATAN AKIBAT KRISIS KESEHATAN
Kejadian krisis kesehatan di bulan Oktober 2014 tidak ada yang mengakibatkan terjadinya kerusakan fasilitas kesehatan.
BAB IV UPAYA PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN YANG DILAKUKAN
Berbagai upaya yang dilakukan dalam rangka penanggulangan krisis kesehatan selama bulan
Oktober 2014, antara lain :
1. Berkoordinasi dengan BASARNAS dalam melakukan evakuasi korban kejadian krisis
kesehatan
2. Memberikan pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (Pos Kesehatan,
Puskesmas Pembantu, Puskesmas dan Rumah Sakit)
3. Melakukan pemeriksaan sampel makanan dan minuman ke laboratorium pada kasus
keracunan makanan
4. Melakukan surveilans penyakit berpotensi wabah/KLB, penyakit akibat kabut asap (ISPA,
Dermatitis, Konjungtivitis)
5. Memobilisasi tenaga kesehatan ke lokasi kejadian krisis kesehatan
6. Memobilisasi obat dan logistik kesehatan (masker)
7. Berkoordinasi dengan unit lintas program dan unit lintas sektor (BNPB, BPBD, Basarnas,
Dinas Pekerjaan Umum)
8. Upaya Kementerian Kesehatan :
A. Kebakaran Hutan/Kabut Asap di Sumatera dan Kalimantan
Kementerian kesehatan memberikan bantuan masker kepada daerah terdampak kabut
asap sebagai berikut :
NO DINAS KESEHATAN JUMLAH
1 Dinas Kesehatan Provinsi Jambi 30.000 Pcs
2 Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 10.000 Pcs
3 Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan 12.000 Pcs
4 Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur 8.000 Pcs
30
5 Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan 10.000 Pcs
JUMLAH 70.000 Pcs
B. Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara
Kementerian Kesehatan melakukan upaya-upaya penanggulangan krisis kesehatan
sebagai berikut :
1. Memberi bantuan obat dan logistik kesehatan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten
Karo berupa :
Masker 74.000 lembar (8.000 lembar dari PPKK, 6.000 lembar dari Dit.
Simkarkesma dan 60.000 lembar dari PPK Regional Sumatera Utara)
Obat tetes mata 500 botol (Dit. Bina Obat Publik dan Perbekkes)
Kantong Sampah 300 lembar (Dit. Simkarkesma)
2. Melakukan pemeriksaan kualitas udara pada tanggal 15 Oktober 2014 di 3 titik,
yaitu :
1. Titik 1. Desa Sumbul Jl Berastagi - Kabanjahe
2. Titik 2. Puskesmas Berastagi Jl Veteran Berastagi
3. Titik 3. Obyek Wisata Penatapan Berastagi
Hasil analisa kualitas udara ambient menunjukkan konsentrasi masih dibawah Nilai
Ambang Batas (NAB) berdasarkan PP. No. 41 Tahun 1999 Tentang Baku Mutu
Kualitas Udara Ambient.
Tabel 4
Upaya Penanggulangan Krisis Kesehatan Bulan Oktober 2014
N
O
REGIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA KEJADIAN TANGGAL UPAYA YANG
DILAKUKAN
1 DKI
JAKARTA
DKI
JAKARTA
Jakarta Pusat Konflik
Sosial
3 Oktober
2014
1. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
RS
2. Berkoordinasi
dengan unit
LP dan LS
Jakarta Timur Kebakaran
Pemukiman
9 Oktober
2014
1. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
Rumah Sakit
2. Berkoordinasi
dengan unit
Lintas Sektor
Jakarta Pusat Kebakaran
Pemukiman
9 Oktober
2014
1. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
Rumah Sakit
2. Evakuasi
jenazah
3. Berkoordinasi
dengan unit
Lintas Sektor
Jakarta Barat Kebakaran
Pemukiman
11
Oktober
2014
Memberikan
pelayanan
kesehatan di
Pos
Kesehatan,
Puskesmas
32
dan RS
Jakarta Timur Kebakaran
Pemukiman
14
Oktober
2014
1. Evakuasi
Korban
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
Pos
Kesehatan,
Puskesmas
dan RS
Jakarta Selatan Kebakaran
Pemukiman
20
Oktober
2014
1. Evakuasi
Korban
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
Pos
Kesehatan,
Puskesmas
dan RS
2 DKI Jakarta Lampung Kabupaten Pesisir
Barat
Kecelakaan
Transportasi
18
Oktober
2014
1. Evakuasi korban
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan di RS
3 Sumatera
Utara
Aceh Kab. Bireun Angin
Puting
Beliung
4 Oktober
2014
1. Evakuasi
korban
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
puskesmas
Kab. Aceh Barat Banjir 8 Oktober
2014
1. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
puskesmas
2. Berkoordinasi
dengan BPBD
Kab. Gayo Lues Banjir 19 1. Evakuasi
Bandang Oktober
2014
korban banjir.
2. Mendirikan
Pos Kesehatan
di lokasi banjir
3. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
Puskesmas
Kecamatan
Putri Betung.
Kab. Aceh Barat Banjir 24
Oktober
2014
1. Evakuasi
Korban
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
puskesmas
Kab. Aceh Jaya Banjir 27
Oktober
2014
1. Evakuasi
Korban
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
puskesmas
4 Sumatera
Utara
Sumatera
Utara
Kabupaten Karo Erupsi
Gunung Api
9 Oktober
2014
1. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
Pos
Kesehatan,
Puskesmas
dan Rumah
Sakit
2. Mendistribusi
kan masker
3. Berkoordinasi
dengan unit
LP dan LS
5 Sumatera
Selatan
Sumatera
Selatan
1. Kab. Ogan Ilir
2. Kab. Ogan
Komering Ilir
3. Kab. Banyuasin
4. Kab. Musi
Kabut Asap 1
Septembe
r 2014
1. Berkoordinasi
dengan unit LP
dan LS
2. Memberikan
pelayanan
34
Banyuasin kesehatan di
Puskesmas
3. Pemantauan
kasus penyakit
ISPA,
Dermatitis,
Konjungtivitis
4. Mendistribusik
an masker
6. DKI Jakarta Jawa Barat Kabupaten Cianjur Tanah
Longsor
2 Oktober
2014
1. Evakuasi
korban.
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan
Kabupaten
Sukabumi
Keracunan
Makanan
21
Oktober
2014
1. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
Puskesmas
2. Pemeriksaan
sampel makanan
ke laboratorium
kesehatan
Bandung.
Kabupaten Cirebon Kecelakaan
Transportasi
22
Oktober
2014
1. Evakuasi Korban
dan Jenazah
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
Rumah Sakit
Kabupaten Bogor Angin
Puting
Beliung
25
Oktober
2014
1. Evakuasi Korban
dan Jenazah
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
Rumah Sakit
Kota Bekasi Kebakaran
Pemukiman
24
Oktober
1. Evakuasi Korban
dan Jenazah
2014 2. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
Puskesmas dan Pos
Kesehatan
Banten Kota Tangerang Kecelakaan
Kerja
12
Oktober
2014
1. Evakuasi
korban.
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan untuk
korban selamat di
RSUD Tangerang.
7 DKI Jakarta Kalimanta
n Barat
Kabupaten
Bengkayang
Tanah
Longsor
5 Oktober
2014
1. Evakuasi
korban.
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan
kepada korban
3. Berkoordinasi
dengan lintas
sektor dalam
upaya
pencarian
korban.
8 Jawa
Tengah
Jawa
Tengah
Kota Solo Konflik
Sosial
22
Oktober
2014
1. Evakuasi
Korban
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
Rumah Sakit
Kabupaten
Sukoharjo
Angin
Puting
Beliung
27
Oktober
2014
1. Evakuasi
Korban
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
Puskesmas
9
9
9
Jawa
Timur
Jawa
Timur
Kabupaten
Situbondo
Kecelakaan
Transportasi
Laut
6 Oktober
2014
1. Evakuasi
Korban
2. Memberikan
pelayanan
36
kesehatan di
RS
Kabupaten Jombang Kecelakaan
Transportasi
Darat
21
Oktober
2014
1. Membantu
Evakuasi.
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan di RSUD
Jombang.
3. Membawa
jenazah korban
meninggal dunia
untuk diotopsi ke
RSUD Jombang.
Kabupaten Gresik Keracunan
Makanan
20
Oktober
2014
1. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
RS
2. Melakukan
pemeriksaan
sampel
makanan di
Laboratorium
Kabupaten
Probolinggo
Kecelakaan
Transportasi
Laut
21
Oktober
2014
1. Evakuasi
korban dan
jenazah
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
RS
Kabupaten
Probolinggo
Keracunan
Makanan
25
Oktober
2014
1. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
RS
2. Melakukan
pemeriksaan
sampel
makanan di
Laboratorium
10 Kalimanta
n Selatan
Kalimanta
n Selatan
Kabupaten Banjar Kebakaran
Hutan
12
Oktober
2014
Memberikan
pelayanan
kesehatan bagi
korban rawat jalan
11 Kalimanta
n Tengah
1) Kota Palangkaraya.
2) Kabupaten
Katingan.
3) Kabupaten Pulau
Pisau.
4) Kabupaten
Kapuas.
5) Kabupaten Barito
Selatan.
6) Kabupaten
Kotawaringin Timur.
7) Kabupaten
Sukamara
8) Kabupaten
Lamandau
9) Kabupaten
Kotawaringin Barat
10)KabupatenSeruya
n)
11) Kabupaten
Gunung Mas
12) Kabupaten
Barito Timur
13) Kabupaten
Barito Utara
14) Kabupaten
Murung Raya
Kebakaran
Hutan
Juli 2014 1. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
Puskesmas.
2. Menyiapkan
Rumah Sakit dan
Puskesmas di
lokasi terdampak.
3.Mendistribusika
n masker kepada
masyarakat
melalui
Puskesmas.
4. Mendirikan
posko ( Kabupaten
/ Provinsi )
berkoordinasi
dengan Lintas
Sektor.
12 Kalimanta
n Timur
Kabupaten Kutai
Barat
Kebakaran
Hutan
17
Septembe
r 2014
1. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
Puskesmas.
2. Menyiapkan
Rumah Sakit dan
Puskesmas di
lokasi terdampak.
38
3.Mendistribusika
n masker kepada
masyarakat
melalui
Puskesmas.
4. Mendirikan
posko ( Kabupaten
/ Provinsi )
berkoordinasi
dengan Lintas
Sektor.
13 Bali Nusa
Tenggara
Timur
Kabupaten Rote
Ndao
Kecelakaan
Transportasi
Laut
11
Oktober
2014
1. Evakuasi Korban
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan di RS
14 Sulawesi
Utara
Sulawesi
Utara
Kabupaten
Minahasa
Konflik
Sosial
19
Oktober
2014
1. Evakuasi Korban
dan Jenazah
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan di
Puskesmas dan
RS
Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan
dr. Achmad Yurianto NIP. 196203112014101001