penanganan pada pasien dengan hematemesis melena

22
Penanganan pada Pasien dengan Hematemesis Melena Reynaldi Sanjaya Iskandar 102013274

Upload: reynaldisanjaya

Post on 05-Jan-2016

118 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

aaaa

TRANSCRIPT

Penanganan pada Pasien dengan Hematemesis

Melena

Reynaldi Sanjaya Iskandar

102013274

ANAMNESIS

Sejak kapan terjadi perdarahan, perkiraan jumlah, durasi dan frekuensi perdarahan

Riwayat perdarahan sebelumnya dan riwayat perdarahan dalam keluarga

Ada tidaknya perdarahan di bagian tubuh lain

Riwayat muntah berulang yang awalnya tidak berdarah

Konsumsi jamu dan obat

Kebiasaan minum alkohol

Kemungkinan penyakit hati kronis, demam dengue, tifoid, gagal ginjal kronik, diabetes mellitus, hipertensi, alergi obat

Riwayat tranfusi sebelumnya

PEMERIKSAAN FISIK

Tekanan darah

Akral dingin

Frekuensi napas dan tingkat kesadaran

Nyeri tekan abdomen

Bising usus

Stigmata penyakit hati

Perdarahan di tempat lain

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan darah lengkap

Elektrolit

EKG

Endoskopi

WORKING DIAGNOSIS

Hematemesis Melena et causa tukak gaster

• Hematemesis & Melena

• Nyeri ulu hati

• Biasanya karena mengkonsumsi obat-obatan yang mengiritasi lambung

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Varises Esophagus

• Disebabkan oleh hipertensi portal yang terjadi sekunder akibat sirosis hepatis

• Darah berwarna kehitaman dan tidak akan membeku karena sudah tercampur asam lambung

• Sifat perdarahan hematemesisnya mendadak dan masif, tanpa didahului nyeri epigastrium

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Karsinoma Kolon

• Karsinoma esophagus lebih sering menunjukkan keluhan melena daripada hematemesis

• Pasien juga mengeluh disfagia, badan mengurus dan anemis

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Sindrom Mallory-Weiss

• Vomitus tanpa darah

• Berdarah setelah vomitus berulang

• Terasa nyeri di ulu hati

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Esofagogastritis korosifa

• Nyeri dan panas seperti terbakar di mulut, dada dan epigastrium

• Meminum air yang mengandung asam sitrat atau HCl yang bersifat korosif

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Esophagitis dan Tukak Esophagus

• Lebih sering timbul melena daripada hematemesis

• Jarang menimbulkan pendarahan

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Gastriris erosiva hemoragik

• Pada endoskopi tampak erosi di angulus, antrum yang multipel, sebagian tampak bekas perdarahan atau masih terlihat perdarahan aktif di tempat erosi

• Timbul setelah berulang kali minum obat-obatan tersebut, disertai nyeri dan pedih di ulu hati

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Karsinoma gaster

• Rasa pedih dan nyeri di ulu hati

• Rasa cepat kenyang

• Badan lemah

• Jarang mengalami hematemesis, tetapi sering melena

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Tukak Duodeni

• Nyeri dan pedih di perut atas agak ke kanan

• Jarang hematemesis

• Dirasakan waktu tengah malam saat sedang tidur pulas

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Karsinoma Papilla Vateri

• Badan lemah

• Mual

• Muntah

• Jarang hematemesis

ETIOLOGI

Akibat obat-obatan yang mengiritasi mukosa lambung atau obat yang merangsang timbulnya tukak (ulcerogenic drugs).

Golongan obat-obat yang menimbulkan hiperasiditas.

EPIDEMIOLOGI

Insiden perdarahan SCBA dua kali lebih sering pada pria dari pada wanita dalam seluruh tingkatan usia

Angka kematian meningkat pada usia yang lebih tua (>60 tahun) pada pria dan wanita

MANIFESTASI KLINIK

Muntah darah (hematemesis)

Mengeluarkan tinja yang kehitaman (melena)

Mengeluarkan darah dari rectum (hematoskezia)

Denyut nadi yang cepat, TD rendah

Akral teraba dingin dan basah

Nyeri perut

Nafsu makan menurun

Anemia

PATOFISIOLOGI

PENATALAKSANAAN

Transfusi untuk mempertahankan hematokrit > 25%

Pemberian vitamin K 3x1 amp

Obat penekan sintesa asam lambung (PPI)

=Omeprazol 80 mg/iv lalu per infuse 8 mg/kgBB/jam selama 72 jam

Terapi endoskopi

=Injeksi submukosa sekitar titik perdarahan dengan adrenalin (1:10000) sebanyak 0,5–1 ml/suntik dengan batas 10 ml

KOMPLIKASI

Syok Hipovolemik

Gagal ginjal Akut

Penurunan Kesadaran

Ensefalopati

PROGNOSIS

Pada umumnya baik bika ditangani secara cepat dan tepat, sebelum terjadi komplikasi

KESIMPULAN

Perdarahan saluran cerna atas (SCBA) yaitu perdarahan dari lumen

saluran cerna di atas ligamentum Treitz mengakibatkan hematemesis

dan melena. Diagnosis dapat kita tegakkan secara cepat dan tepat

dengan anamnesis yang lengkap, seperti sumber pendarahan,

kecepatan pendarahan, dll. Dan pada umumnya prognosisnya baik bila

mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat.