penanaman nilai-nilai nasionalisme pada · pdf fileagus supriyanto, sh, m.si selaku dosen...

64
PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA PROSES BELAJAR MENGAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VI SD NEGERI 2 KARIMUNJAWA KECAMATAN KARIMUNJAWA KABUPATEN JEPARA SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kewarganegaraan pada IKIP PGRI Semarang Oleh KASAN JUWAHIR NPM 06210114 IKIP PGRI SEMARANG FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 2010

Upload: truonghanh

Post on 02-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

ii

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME

PADA PROSES BELAJAR MENGAJAR

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KELAS VI SD NEGERI 2 KARIMUNJAWA

KECAMATAN KARIMUNJAWA

KABUPATEN JEPARA

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kewarganegaraan

pada IKIP PGRI Semarang

Oleh

KASAN JUWAHIR

NPM 06210114

IKIP PGRI SEMARANG

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

2010

Page 2: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

ii

Lembar Penyelesain Bimbingan Skripsi

Kami selaku pembimbing I dan II dari mahasiswa IKIP PGRI Semarang

Nama : Kasan Juwahir

NPM : 06210114

Jurusan : PPKn

Judul Skripsi : Penanaman Nilai-nilai Nasionalisme pada Proses Belajar

Mengajar Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VI SD

Negeri 2 Karimunjawa Kecamatan Karimunjawa

Kabupaten Jepara.

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Agus Supriyanto, SH, M.Si Ir. Suwarno Widodo, M.Si

NIP 131469623 NPP 876101038

Mengetahui,

Dekan FPIPS/ PPKn

Dra. Titik Haryati, M.Si

NPP 856001014

Page 3: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

iii

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul “Penanaman Nilai-nilai Nasionalisme pada Proses

Belajar Mengajar Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VI SD Negeri 2

Karimunjawa Kecamatan Karimunjawa Kabupaten Jepara” yang ditulis oleh

Kasan Juwahir NPM 06210114, telah dipertahankan dihadapan sidang panitia

ujian skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Sosial Jurusan Pendidikan

Kewarganegaraan IKIP PGRI Semarang.

Pada hari : Jum’at

Tanggal : 6 Agustus 2010

Panitia Ujian

Ketua, Sekretaris,

Dra. Titik Haryati, M.Si Dra. B. R. Ginting, M.SiNPP 856001014 NIP. 19640724 198808 2 002

Penguji:

1. Drs. Agus Supriyanto ( )NIP. 131469623

2. Ir. Suwarno Widodo, M.Si ( )NPP 876101038

3. Dra. Sri Sunaiki, M.Si ( )NPP 916501072

Page 4: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Kata yang paling indah di bibir manusia adalah kata “ibu” dan panggilan yang

paling indah adalah “ibuku” ini adalah kata yang penuh harapan dan cinta,

kata yang manis yang keluar dari dalam hati (Kahlil Gibran).

Jadikanlah sabar dean sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang

demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu. (QS. Al

Baqarah: 45)

Kebanggaan terbesar kita adalah bukan karena kita pernah gagal, tetapi

bangkit kembali setelah kita jatuh. (Confusius)

Kemampuan menyikapi kesulitan dengan benar adalah awal untuk

mendapatkan kemudahan sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

(QS. Al-Insyirah: 6).

Skripsi ini aku persembahkan untuk:

1. Bapak dan ibu yang telah mengiringi

perjalanan hidupku dengan untaian doa.

2. Istri dan anak-anakku yang telah memberi

dorongan semangat.

3. Almamaterku, IKIP PGRI Semarang.

Semarang, Juli 2010

Page 5: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

v

ABSTRAK

Judul: Penanaman Nilai-nilai Nasionalisme pada Proses BelajarMengajar Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VI SD Negeri 2 KarimunjawaKecamatan Karimunjawa Kabupaten Jepara. Latar Belakang: Penanaman Nilai-nilai Nasionalisme pada Siswa Perlu ditanamkan dan ditingkatkan. Terkait denganhal tersebut maka guru perlu melakukan upaya penanaman sekaligus peningkatannilai-nilai nasionalisme pada siswa. Pentingnya guru melakukan hal tersebut agarsiswa lebih memahami nilai-nilai nasionalisme. Sehingga pada akhirnya akanterbiasa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada siswa kelas VI SDNegeri Karimunjawa masih sering dijumpai adanya perilaku siswa yang tidakmencerminkan pelaksanaan nilai-nilai nasionalisme sebagaimana yangdiharapkan. Permasalahan: bagaimanakah penanaman nilai-nilai nasionalismepada proses belajar mengajar PKn Kelas VI SD Negeri 2 Karimunjawa. Tujuan:untuk mengetahui bagaimana penanaman nilai-nilai nasionalisme pada prosesbelajar mengajar Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VI SD Negeri 2Karimunjawa Kecamatan Karimunjawa Kabupaten Jepara.Manfaat: bagi penulismenambah belkal pengetahuan untuk terjun dalam masyarakat terutama yangberkaitan dengan mata pelajaran PKn. Manfaat bagi guru SD Negeri 2Karimunjawa memberikan sumbangan positif dalam melaksanakan proses belajarmengajar untuk mengusahakan penanaman nilai-nilai nasionalisme sebaikmungkin kepada siswanya sebagai generasi penerus bangsa.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengtan fokus penelitianpenanaman nilai-nilai nasionalisme pada pembelajaran PKn kelas VI SD Negeri 2Karimunjawa. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi,dokumentasi, metode analisis data menggunakan analisis interaktif.

Hasil penelitian cara guru menanamkan nilai-nilai nasionalisme padasiswa : 1) Pembelajaran PKn dengan penyampaian materi tentang nilai-nilainasionalisme yang menarik minat dan perhatian siswa. 2) Mengorganisasikanmateri dan menggunakan media dan sumber belajar yang tepat. 3) Membericontoh tindakan sehari-hari yang mencerminkan nilai-nilai nasionalisme.Kesimpulan: penanaman nilai-nilai nasionalisme pada siswa adalah menciptakananak yang berjiwa nasionalis serta meningkatkan kedisiplinan dan ketertiban.Kendala yang dihadapi guru pada penanaman nilai-nilai nasionalisme pada siswaadalah kesulitan di dalam mengorganisasi materi, media dan sumber belajar.Saran terutama guru kelas VI SD Negeri 2 Karimunjawa Jepara lebih banyakmembaca dan belajar tentang penanaman nilai-nilai nasionalisme. Sehingga dapatmerancang satuan pelajaran secara lengkap guna memberikan acuan guru dalamproses belajar mengajar.

Page 6: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa limpahkan

rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Penanaman Nilai-nilai Nasionalisme pada Proses Belajar

Mengajar Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VI SD Negeri 2 Karimunjawa

Kecamatan Karimunjawa Kabupaten Jepara” dengan baik dan lancar. Sholawat

dan salam selalu tercurah pada uswah khasanah Nabi Muhammad SAW yang

selalu kita nantikan syafaatnya kelak di yaumul qiyamah.

Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan dan bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis menyampaikan

terima kasih kepada yang terhormat:

1. Muhdi, SH. M.Hum, Rektor IKIP PGRI Semarang yang telah memberikan

izin penyusunan skripsi ini.

2. Dra. Titik Haryati selaku dekan FPIPS IKIP PGRI Semarang yang telah

memberikan izin penelitian ini.

3. Dra. Sri Suneki, M.Si selaku Ka. Progdi PPKn IKIP PGRI Semarang yang

telah memberikan izin penyusunan skripsi ini

4. Drs. Agus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan waktu dan petunjuknya dalam penulisan skripsi ini.

5. Ir. Suwarno Widodo, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan waktu dan petunjuknya dalam penulisan skripsi ini.

Page 7: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

vii

6. Dosen PPKn IKIP PGRI Semarang yang telah memberikan bekal pengetahuan

kepada penulis.

7. Berbagai pihak yang telah memberi bantuan moril dan materil dalam

penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis akan menerima dengan senang hati

jika ada saran atau kritik demi perbaikan skripsi ini.

Mudah-mudahan apa yang penulis tuangkan dalam skripsi ini dapat menambah

informasi dan dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, Juli 2010

Penulis

Page 8: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................... ii

PENGESAHAN ..................................................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

ABSTRAK ...............................................................................................................v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI......................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..............................................................................................3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..........................................................................3

D. Sistematika Penyusunan Skripsi ........................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Nilai-Nilai Nasionalisme....................................................................................7

B. Penanaman Nilai-nilai Nasionalisme ...............................................................14

C. Peranan Mata Pelajaran PKn dalam Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme.........16

D. Belajar dan Mengajar PKn...............................................................................17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian/Jenis Penelitian ............................................................30

B. Subjek dan Tempat Penelitian..........................................................................30

C. Sumber Data Penelitian....................................................................................30

Page 9: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

ix

D. Alat Pengumpul Data .......................................................................................31

E. Teknik Analisis Data........................................................................................33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian .................................................................36

B. Hasil Penelitian ................................................................................................38

C. Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme Pada Pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan.........................................................................40

D. Hasil Pembahasan ............................................................................................45

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................................50

B. Saran-saran.......................................................................................................51

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................52

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah adalah salah satu

cara untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme pada siswa. Pendidikan

Kewarganegaraan di sekolah dapat memberikan motivasi yang kuat sebagai

penggerak bagi siswa untuk meneruskan sikap kepahlawanan, sikap kesetiaan,

dan sikap rela berkorban. Melalui pembelajaran kewarganegaraan penanaman

nilai-nilai nasionalisme diberikan dari mulai jenjang Sekolah Dasar (SD),

Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Pada jenjang Sekolah Dasar (SD) penanaman nilai-nilai

nasionalisme melalui Pendidikan Kewarganegaraan mulai ditanamkan pada

siswa, dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, seperti pengenalan

bendera negara, pengenalan lambang negara, pengenalan lagu kebangsaan, dan

pengenalan pahlawan-pahlawan nasional. Cerita sejarah lebih menekankan

pada gambaran pribadi tokoh yang diceritakan, yaitu tentangn sikap dan

kehidupan pribadinya. Misalnya cerita Diponegoro, mengenai detail-detail

ceritanya kurang ditekankan hal ini disesuaikan dengan tingkat perkembangan

cara berpikir siswa. Cerita sejarah tentang Diponegoro yang ditonjolkan pada

siswa sekolah dasar adalah gambaran tentang Diponegoro sebagai seorang yang

religius, taat pada ajaran agama, tentang Diponegoro seorang pahlawan yang

gagah berani dalam mengusir penjajah Belanda, dan tentang sikap Diponegoro

yang bersahaja dalam hidupnya.

Page 11: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

2

Melihat pemaparan di atas maka akan banyak kesulitan-kesulitan yang

dihadapi oleh guru PKn kelas VI SD dalam menanamkan nilai-nilai

nasionalisme. Maka penelilti menaruh minat untuk mengangkat tema tentang

penanaman nilai-nilai-nasionalisme pada siswa kelas VI menjadi

sebuah penelitian. Dari sebuah tema kemudian peneliti susun menjadi sebuah

judul penelitian, yaitu “ PENANAMAN NILAI - NILAI NASIONALISME

PADA PROSES BELAJAR MENGAJAR PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAN KELAS VI SD NEGERI 2 KARIMUNJAWA

KECAMATAN KARIMUNJAWA KABUPATEN JEPARA

Alasan pemilihan kelas VI sebagai obyek penelitian adalah menurut peneliti

siswa kelas VI adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke usia remaja

yang berada dalam masa-masa yang labil akan pencarian nilai-nilai dalam

hidupnya. Mereka sedang dalam masa pencarian akan siapa dirinya, pada masa-

masa inilah siswa cenderung menerima nilai-nilai yang ada dalam masyarakat

untuk dijadikan sebagai pegangan dalam pergaulan dengan teman-temanya.

Nilai-nilai yang mereka agung-agungkan adalah nilai-nilai yang dianggap

negatif oleh masyarakat kebanyakan. Sedangkan alasan pengambilan kelas VI

sebagai subyek penelitian adalah bukan peneliti ingin membeda-bedakan

tingkat nasionalisme antara siswa. Pengambilan kelas VI sebagai subyek

penelitian adalah semata-mata untuk mengfokuskan penelitan.

Page 12: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

3

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana proses penanaman nilai-nilai nasionalisme yang dilakukan oleh

guru PKn kepada siswa kelas VI SD Negeri 2 Karimunjawa.

b. Kesulitan atau kendala-kendala apa yang dihadapi guru PKn dalam

menanamkan nilai-nilai nasionalisme kepada siswa kelas VI SD Negeri 2

Karimunjawa

c. Bagaimana usaha yang dilakukan oleh guru PKn untuk mengatasi kesulitan-

kesulitan dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme pada siswa kelas VI

SD Negeri 2 Karimunjawa.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan

Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan yaitu sebagai berikut:

1. Ingin mengetahui lebih lanjut proses penanaman nilai-nilai

Nasionalisme yang dilakukan guru PKn kepada Siswa kelas VI SD

Negeri 2 Karimunjawa

2. Ingin mengetahui kendala-kendala atau kesulitan yang dihadapi guru

PKn dalam menanamkan nilai-nilai Nasionalisme kepada siswa Siswa

kelas VI SD Negeri 2 Karimunjawa.

3. Ingin mengetahui usaha yang dilakukan oleh guru PKn untuk mengatasi

kesulitan dalam menanamkan nilai-nilai Nasionalisme.

b.. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Bagi Guru/Dunia Pendidikan

Page 13: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

4

a. Memberikan masukan kepada pendidik dalam hubunganya dengan

penyampaian materi agar selalu mengacu pada tujuan pembelajaran

umum dan tujuan pembelajaran khusus yang ingin dicapai, dengan

harapan siswa menguasai materi sekaligus dapat menghayati nilai-

nilai moral (nilai-nilai nasionalisme) yang terkandung didalamnya.

b. Memberikan sumbangan positif bagi guru dalam melaksanakan

proses belajar mengajar untuk mengusahakan penanaman nilai-nilai

nasionalisme sebaik mungkin kepada siswanya sebagai generasi

penerus bangsa

2. Manfaat Bagi Penulis

Menambah bekal pengetahuan bagi penulis untuk nantinya terjun dalam

masyarakat terutama yang berkaitan dengan mata pelajaran PKn

Menambah bekal bagi penulis terutama nanti kalau sudah terjun langsung

sebagai guru, sudah mendapatkan pengetahuan bagaimana cara-cara yang

terbaik untuk menenamkan nilai-niali nasionalisme pada siswa.

D. Sistematika Penyusunan Skripsi

Sistematika penulisan untuk penelitin ini terdiri dari beberap bab yang

tersusun sebagai berikut:

1. Bagian Awal

Bagian awal memuat : Halaman Judul, Halaman Pengesahan, Moto

dan Persembahan, Kata Pemgantar, Abstraksi, Daftar Isi dan Daftar

Lampiran

Page 14: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

5

2. Bagian Isi

Bab I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini memuat beberapa hal yang mendasari rencana

keseluruhan dalam pengertian yang aan dilaksanakan. Hal

tersebut mencakup Latar Belakang Masalah, Perumusan

Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Sistematika Skripsi

Bab II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini memuat tinjauan tentang : Definisi

Perkembangan Nasionalisme, Pengertian Belajar, Pengertian

Mengajar, Pengertian Belajar Mengjar, Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Belajar-Mengajar, Cara Belajar PKn,

Pendekatan Pembelajaran PKn.

Bab III : METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini memuat tentang : Pendekata Penelitian / Jenis

Penelitian, Subyek dan Tempat Penelitian, Sumber data

Penelitian, Alat pengumpulan Data.

Bab IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam Bab ini berisi tentang Deskripsi umum Obyek

Penelitian, Penyajian Data dan Pembahasan.

Bab V : PENUTUP

Merupakan bab terakhir yang berisi tentang Simpulan dan

Saran-saran.

Page 15: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

6

3. Bagian Akhir

Bagian akhir penulisan Skripsi memuat Daftar Pustaka, dan

Lampiran-Lampiran

Page 16: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Nilai-nilai Nasionalisme

1. Pengertian Nasionalisme

Ditinjau dari segi bahasa kata “nasionalisme” berasal dari

bahasa Inggris yaitu nationalism yang berarti kesadaran keanggotaan di

suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai,

mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran

dan kekuatan atau semangat bangsa ( KBBI,2002:775-776).

Nasionalisme tidak ditentukan oleh ras, agama, bahasa, negara,

peradaban atau kepentingan ekonomi. Semangat nasionalisme didasarkan

atas sejarah yang gilang gemilang, adanya pahlawan bangsa dan negara

yang sungguh-sungguh mengabdi untuk nusa dan bangsa. Nasionalisme

terutama dipersatukan oleh kesukaran-kesukaran bersama, karena itu

nasionalisme adalah merupakan kesadaran yang kuat yang berlandasakan

atas kesadaran akan pengorbanan yang pernah dilakukan bersama.

Nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan

mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris

“Nation”) dengan mewujudkan suatu konsep indentitas bersama untuk

kelompok manusia. Para nasionalis menganggap negara adalah

berdasarkan beberapa “kebenaran politik (Political Ligitimacy).

Bersumber dari teori romantisme yaitu “indentitas budaya”, debat

liberalisme yang menganggap kebenaran politik adalah bersumber dari

Page 17: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

8

kehendak rakyat, atau gabungan kedua teori itu. (http

//nasionalis.dinogroup.com).

2. Unsur-unsur pokok pembentuk Nasionalisme

Ada beberapa unsur pokok yang membentuk nasionalisme yaitu,

a. Kesetiaan tertinggi individu diserahkan kepada negara kebangsaan.

b. Keinginan untuk hidup bersama, pendirian rohani yang diwujudkan

dengan kinginan untuk membentuk negara yang berdaulat.

Istilah nasionalisme digunakan untuk menyebut suatu

kumpulan kejadian historis. Tambahan akhiran “isme” ini

memberikan kepada suatu natie (bahasa, agama, teritorium) corak

yang lebih tegas, dan sifat yang lebih dari

Suatu masyarakat politis atau kultural saja. Suatu

perasaan yang datangnya seolah-olah dari kekuatan gaib merupakan

ikatan yang terakhir dari masyarakat. Meskipun para ahli sejarah

sangat mementingkan faktor-faktor yang kongkrit dari nasionalisme,

mereka segera menyetujui pendapat bahwa nasionalisme adalah

suatu fakta psikologis. Ahli-ahli sosiologi merasa bahwa faktor yang

menentukan dalam nasionalisme adalah kelompok, dimana individu-

individu memperoleh adat kebiasaan, kepentingan dan cita-citanya.

Para ahli antropologi memandang nasionalisme sebagai sisa-sisa

tingkah laku yang naluriah atau tingkah laku pikiran manusia yang

senantiasa berulang-ulang. Ahli-ahli psikilogi menganggap

nasionalisme sebagai suatu bentuk keajaiban, dimana individu-

individu menggunakan tanda-tanda tertentu untuk berusaha mengerti

Page 18: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

9

orang lain terlebih dahulu sebelum berharap untuk dimengerti orang

lain dalam masyarakat (Ratna Sri, 2006. hal: 17) Definisi

nasionalisme yang merupakan bagian dari disiplin ilmu di atas

kiranya yang paling mendekati kenyataan. Bahwa nasionalisme

adalah hasil dari faktor-faktor politik, ekonomi, sosial dan

intelektual pada suatu taraf dalam sejarah, suatu keadaan dari

pikiran, perasaan atau sentimen dari suatu kelompok manusia yang

hidup dalam daerah tertentu, mempunyai bahasa yang sama,

memiliki kesusastraan yang memuat cita-cita bangsa yang

bersangkutan, taat pada adat istiadat yang sama, menghormati

pahlawan, dan ada kalanya mempunyai agama yang sama.

3. Perkembangan Nasionalisme

Sama saja dengan semua gerakan historis, nasionalisme

berakar dalam waktu yang lampau. Sebagai hasil dari faktor-faktor

politis, sosial, intelek, dan psikologis. Pernyataan pertama kali yang

terbesar adalah revolusi Prancis yang mendorong dan memperluas

kekuatan yang telah mulai bergerak. Nasionalisme sangat

mempengaruhi perasaan-perasaan manusia yang primitip, misalnnya

kecintaan akan tempat kelahiran dan kecurigaan terhadap orang

asing. Meskipun dalam lapangan teknik dunia sudah mengalami

perubahan-perubahan besar, namun belum bisa orang merubah

perasaan manusia yang disebut dengan nasionalisme (Snyder Louis

L.1955. hal: 27).

Page 19: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

10

Cita-cita kebebasan individu dipindahkan pada

kelompok organisasi yang disebut natie. Dan pada umumnya orang

percaya bahwa hak untuk menentukan nasibnya sendiri dari tiap-tiap

natie akan melenyapkan pertentangan antar negara-negara. Abad ke-

18 mengajarkan bahwa manusia itu pada dasarnya baik, abad ke-19

mengganti kepercayaan abad ke18 dengan ajaran bahwa kelompok-

kelompok manusia atau natie akan hidup damai dan tentram jika

mereka dapat memisahkan diri dari negara-negara yang terdiri dari

beberapa natie. Kemerdekaan natie merupakan kunci

mempertahankan perdamaian dunia dari hubungan baik antara umat

manusia.

Nasionalisme telah populer dalam abad ke 20, walaupun

bukan merupakan produk abad ini, beberapa bentuknya telah

berubah secara pesat. Siapa yang menemukan nasionalisme dan

kapan, tidak dapat diketahui secara pasti. Namun bagian utama dari

campuran ide yang berhubungan bersama dalam pengertian

nasionalisme dapat dilacak kembali pada abad ke 14. nasionalisme

berbeda dengan perasaan kesukuan atau kebencian terhadap sesuatu.

Sesuatu yang mirip dengan nasionalisme adalah

semangat mempertahankan tempat, wilayah atau bangsa dari

penetrasi kekuatan eksternal. Contoh pertama berasal dari konflik

antara kota, bangsa dengan kepausan pada abad pertengahan akhir.

Sebelum abad 18, pertama kali di Jerman dan kemudian di Prancis,

doktrin yang masuk akal tentang nasionalisme telah dikembangkan.

Page 20: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

11

Seorang pencetus teori nasionalisme jaman dulu adalah Johann

Gothfried Von Herder, menyatakan bahwa kebutuhan manusia yang

paling mendesak adalah membentuk suatu kelompok, dan pada

tingkat situ, kelompok itu adalah bangsa. Kita dilahirkan dalam satu

arus tradisi yang membantu untuk mendefinisikan diri sebagai

individu-individu. Arus tradisi ini menciptakan nasional yang terdiri

dari sebuah wilayah, sebuah sejarah, sebuah bahasa, dan sering juga

sebuah agama.

Nasionalisme memberi kekuatan untuk mempersatukan

natie. Penolakan kekuasan kolonial oleh bangsa-bangsa penjajah

telah menjadi sarana untuk mengembangkan identitas nasional,

keterpaduan, dan satu tujuan. Nasionalisme merupakan perhatian

utama bangsa-bangsa berkembang, karena sebagian diantara mereka

merupakan masyarakat bangsa yanng baru berdiri sehingga belum

memiliki identifikasi.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya

nasionalisme. Nasionalisme sebagai faktor sosio-psikologis meliputi

tiga aspek yaitu:

1. Aspek Kognitif

Adanya pengetahuan terhadap situasi/fenomena kolonial antara

lain diskriminasi ( bangsa penjajah mendapat hak-hak istimewa

sedangkan bangsa yang terjajah tidak mendapat hak istimewa),

maka sadar akan hal tersebut akan menimbulkan tindakan

bersama untuk perbaikan.

Page 21: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

12

2. Aspek Orientasi.

Aspek orientasi tujuan/nilai, ingin hidup bebas dari kolonial,

ingin hidup bebas dari diskriminasi segala bidang, pertentangan

kepentingan.

3. Aspek Efektif

Akibat diskriminasi maka reaksi emosional berupa anti pati,

benci, marah, menciptakan konflik situasi yang eksplosif antara

terjajah dengan penjajah.

4. Nasionalisme Indonesia

Tidak dapat disangkal lagi nasionalisme merupakan hasil yang

paling penting dari pengaruh kekuasaan barat di negara-negara Asia

pada jaman moderen. Nasionalisme sebagai suatu gejala historis telah

berkembang sebagai suatu jawaban terhadap kondisi politik dan sosial

khususnya yang ditimbulkan oleh situasi kolonial. Kalau kita berbicara

masalah nasionalisme Indonesia atau masalah nasionalisme timur maka

antara nasionalisme dan kolonialisme tidak dapat terlepas antara satu

sama lain. Dan terasa juga adanya pengaruh yang timbal balik antara

nasionalisme yang sedang berkembang dengan politik kolonial dengan

idiologinya (Kartodirjo, 1999:58).

Nasionalisme Indonesia sama seperti nasionalisme di

Negara-negara Asia tenggara lainya, mempunyai basis historis pada

kolonialisme, maka sikap anti kolonialisme menjadi ciri utamanya.

Pada jaman kolonial nasionalisme dapat dianggap sebagai kekuatan

Page 22: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

13

sosial yang mempunyai orientasi terhadap masa depan. Terbukti

nasionalisme mempunyai kekuatan yang efektif di dalam kehidupan

sosial dan sebagai emosi sangat menguasai pemikiran dan tindakan

sebagian besar rakyat

Nasionalisme Indonesia terbentuk dan dilatar belakangi

oleh beberapa aspek yaitu, aspek politik, aspek pendidikan, aspek

ekonomi, aspek sosial, dan aspek kebudayaan. Nasionalisme Indonesia

pada tingkat pertama sering dikenal dengan nasionalisme sempit yang

bersifat lokal, dan kedaerahan (Kartodirjo,1999: 229-240).

Menurut Sukarno nasionalisme timur memiliki prinsip yang

sangat berbeda dan berlawanan dengan nasionalisme barat.

Nasionalisme timur adalah nasionalisme yang menerima rasa hidupnya

sebagai wahyu dan menjalankan hidupnya itu sebagai suatu bakti.

Nasionalisme di Indonesia adalah nasionalisme yang anti imperialisme,

kolonialisme, dan anti kapitalis. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam

nasionalisme barat sangat berlainan dengan nasionalisme timur. Corak

nasionalisme Indonesia diatur bukan saja disebabkan karena Indonesia

sebagai bagian dari dunia timur, tetapi yang lebih penting lagi seluruh

pergerakan-pergerakan yang ada di Indonesia, menurut Sukarno terlahir

karena “wahyu” nya pergerakan di negara Asia lainya.

Menurut Sukarno, nasionalisme timur memiliki prinsip-

prinsip yang sangat berbeda dan berlawanan dengan nasionalisme barat.

Nasionalisme timur itu adalah:

Page 23: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

14

1. Suatu nasionalisme yang menerima rasa hidupnya sebagai wahyu

dan menjalankan rasa hidupnya itu sebagai suatu bakti.

2. Nasionalisme yang di dalam kebebasanya dan kekuasaanya

memberi tempat cinta pada lain-lain bangsa. Sebagai latar belakang

dan luasnya udara yang memberi tempat segenap, sesuatu yang

perlu untuk hidupnya segala hal yang hidup.

3. Nasionalisme yang membuat manusia maka menjadi perkakas

tuhan dan hidup dalam roh dengan nasionalisme yang demikian

menambahkan kesadaran yang mendalam, bahwa negara dan

rakyat sebagai bagian dari negeri-negeri Asia dan rakyat Asia serta

sebagai bagian dari pada dunia dan penduduk dunia.

4. Nasionalisme sama dengan rasa kemanusiaan, artinya mempererat

rasa persatuan tanpa membedakan suku, bahasa, budaya, semua

menyatu jadi satu mempertahankan kedaulatan Negara Republik

Indonesia.

B. Penanaman Nilai-nilai Nasionalisme

Menumbuhkan jiwa nasionalisme berarti upaya seseorang untuk

mengembangkan sejumlah sikap dan prilaku kepada orang lain dalam hal ini

adalah anak didik, akan pentinganya ide dan perilaku yang sesuai dengan jiwa

nasionalisme Indonesia yaitu kesetiaan yang diabdikan kepada negara dan

bangsa (Djojomartono, 1988: 11).

Salah satu cara menanamkan nilai-nilai nasionalisme adalah melalui

pengajaran PKn. Melalui pelajaran PKn siswa akan mengetahui sejarah

Page 24: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

15

perjalanan bangsanya. Siswa akan mengetahui masa-masa di mana rakyat

bangsanya hidup dalam masa keemasan, seperti yang pernah dialami pada masa

kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Majapahit. Dengan kata lain melalui pelajaran

PKn siswa akan mengenang kembali masa-masa keemasan dari

nenekmoyangnya yang dapat menimpulkan perasaan bangga dan timbul

keinginan mewujudkan kembali masa-masa keemasan yang pernah terwujud

pada masa nenekmoyangnya. Melalui pelajaran PKn siswa akan dibawa untuk

mengetahui masa-masa suram perjalanan bangsanya. Masa-masa itu adalah

masa di mana masyarakat hidup dalam belenggu penjajahan. Dalam masa

penjajahan lahir pahlawan-pahlawan nasional yang berjuang mengangkat derajat

dan martabat rakyat dan bangsanya. Dengan mengetahui perjuangan dan resiko

dari perjuangannya yang telah ditanggung para pahlawan-pahlawan nasional

diharapkan siswa akan memiliki sikap bangga. Melalui pembelajaran

kewarganegaraan dapat digunakan sebagai jembatan untuk mengatasi rasa

perbedaan antar suku dengan mengajarkan perjuangan-perjuangan pahlawan

dari berbagai daerah. Denagan demikian diharapkan tumbuh kesadaran bahwa

setiap suku bangsa telah memberikan sumbangan bagi terwujudnya

kemerdekaan Indonesia. Diharapkan siswa dapat meneruskan perjuangan

pahlawan-pahlawan nasional dengan kegiatan yang disesuaikan pada

perkembangan jaman sekarang ini.

Page 25: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

16

C. Peranan Mata Pendidikan Kewarganegaraan dalam Menumbuhkan Jiwa

Nasionalisme

Meneladani nilai-nilai juang para tokoh yang berperan dalam proses

prumusan dasar negara dalam kehidupan sehari-hari (Silabus PKn kelas VI

Semester I ) Pentingnya pendidikan Kewarganegaraan untuk diberikan kepada

anak didik disadari betul oleh banyak pakar pendidikan. Buktinya mata

pelajaran pendidikan Kewarganegaraan diberikan kepada setiap anak didik sejak

di Sekolah Dasar (SD) Melalui pengetahuan yang dimiliki diharapkan anak

didik akan mampu menjunjung tunggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan,

mnghargai para pahlawan yang telah berjuang demi bangsa dan negara

Indonesia, menghargai hasil cipta, karsa dan karya nenek moyang dan

menyadari akan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia (Karodirjo,

1992 : 247).

Pengajaran pendidikan Kewarganegaraan yang bertujuan

menumbuhkan nasionalisme melalui penghayatan moral bangsa dapat berfungsi

sebagai jembatan untuk mengatasi rasa perbedaan antar suku dengan

mengajarkan perjuangan pahlawan-pahlawan dari berbagai daerah maka oleh

karenanya akan tumbuh kesadaran bahwa setiap suku bangsa telah memberikan

sumbangan dalam mengantarkan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.

Pemahaman semacam itu akan menjadi landasan pertumbuhan sikap

nasionalisme yang kuat dan kokoh.

Page 26: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

17

D. Belajar Dan Mengajar

1. Pengertian Belajar

Uno B. Hmzah (2008:11)beajar adalah perubaan tingkah laku

cararelatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktek

atau penguatan (reinforced practice) ang dilandasi tujuan untuk mencaapai

tujuan tertentu.

Menurut Sardiman (2007:22) menerangkan secara umum mengenai

belajar, bahwa belajar sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia

dengan lingkungannya, yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep atau

pun teori.

Menurut Hamalik (2005:27) belajar adalah suatu posees suatu

kegiatandan bukan suatu hasil atau tujuan, belajar bukan hanya mengingat

akan tetapi lebih luas dari inti yakni mengalami perubahan kelakuan.

Menurut Soetomo (1993:119) mengartikan belajar adalah

penambahan ilmu pengetahuan yang nampak di sekolah.

Dari definsi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar

adalah serangkaian kegiatan untk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

sebagai hasil pengetahuan individu dalam interaksi dengan lingkungan yang

menyangkut pengetahuan, sikap dan keterampilan.

2. Pengertian Mengajar.

Menurut Nasution Mengajar adalah suatu aktifitas atau kegiatan

mengorganisasikan atau mengatur lingkungan dengan sebaik-baiknya.

Mengajar bukan tugas yang ringan bagi seorang guru. Dalam mengajar guru

berhadapan dengan sekelompok siswa, mereka adalah makhluk hidup yang

Page 27: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

18

memerlukan bimbingan, dan pembinaan untuk menuju kedewasaan. Siswa

setelah mengalami proses pendidikan dan pengajaran diharapkan telah

menjadi manusia yang mempunyai pola pikir yang dewasa yang sadar akan

tanggung jawab terhadap diri sendiri, berpribadi, dan bermoral.

Dalam mengajar terjadi interaksi antara guru dan siswa, kedudukan

siswa dalam proses pembelajaran sebagai subyek dan sebagai obyek

pendidikan. Selain itu di dalam mengajar guru harus mampu

mengembangkan dan menciptakan suasana kelas yang kondusif. Mengingat

tugas dari seorang guru yang berat tersebut, guru yang mengajar di depan

kelas harus mempunyai prinsip-prinsip mengajar, dan harus dilaksanakan

dengan seefektif mungkin, agar guru mempunyai pedoman dalam mengajar.

Berikut prinsip-prinsip mengajar yang perlu untuk diterapkan oleh seorang

guru dalam melakukan proses belajar mengajar:

a. Perhatian

Di dalam mengajar guru harus dapat membangkitkan perhatian

siswa kepada pelajaran yang sedang diberikan oleh guru. Perhatian yang

diberikan oleh siswa terhadap pelajaran akan lebih besar bila pada siswa

ada minat dan bakat. Bakat telah dibawa sejak lahir, namun dapat

berkembang karena pengaruh pendidikan dan lingkungan. Perhatian

dapat timbul secara langsung, karena pada siswa sudah ada kesadaran

akan tujuan dan kegunaan mata pelajaran yang diperolehnya. Perhatian

tidak langsung baru timbul bila dirangsang oleh guru dengan penyajian

pelajaran yang menarik, juga dengan penggunaan media yang

merangsang siswa untuk berpikir, menjadikan siswa mampu

Page 28: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

19

menghubungkan kaitan antara materi yang diperolehnya dengan

pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Bila perhatian kepada pelajaran

itu ada pada siswa, maka pelajaran yang diterimanya akan dihayati,

diolah dalam pikiran, sehingga timbul pengertian dan pemahaman

terhadap meteri yang diajarkannya.

b. Aktivitas

Dalam proses belajar mengajar, guru perlu membangkitkan

aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat. Penerimaan pelajaran

jika dengan aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak akan berlalu begitu

saja, tetapi dipikirkan, diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk

yang berbeda. Atau siswa akan bertanya, mengajukan pendapat

sehingga menimbulkan diskusi dengan guru.

c. Appersepsi

Setiap guru sebelum memulai kegiatan mengajar/memberikan

materi perlu terlebih dahulu menghubungkan pelajaran yang akan

diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa. Dengan

demikian siswa akan memperoleh hubungan antara hubungan yang telah

dimilikinya dengan materi pelajaran baru yang akan diterimanya.

Kegiatan appersepsi akan membantu seorang guru terutama dalam

melancarkan jalannya guru dalam mengajar. Dan membantu siswa

untuk memperhatikan pelajaran dengan lebih baik.

d. Peragaan

Waktu guru mengajar di depan kelas, harus berusaha

menunjukan benda-benda yang asli. Bila mengalami kesukaran maka

Page 29: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

20

dilakukan bisa dengan menunjukan model, gambar, benda tiruan, atau

menggunkan media lainnya seperti radio, tape recorder, TV, dan lain

sebagainya. Dengan pemilihan media yang tepat dapat membantu guru

dalam menjelaskan materi pelajaran yang akan diberikan. Juga

membantu siswa untuk membentuk pengertian di dalam jiwanya.

e. Repetisi

Bila guru menjelaskan poin-poin dari pelajaran, itu perlu

diulang-ulang. Ingatan siswa itu ada batasannya, maka untuk

memperoleh ingatan yang baik perlu dibantu dengan mengulangi

pelajaran yang sedang dijelaskannya. Pelajaran yang diulang akan

memberikan tanggapan yang jelas, dan tidak mudah dilupakan

f. Korelasi

Guru dalam mengajar wajib memperhatikan dan memikirkan

hubungan antara setiap mata pelajaran. Begitu juga dalam kenyataan

hidup semua ilmu itu saling berkaitan. Namun hubungan itu tidak

terjadi dengan sendirinnya, tetapi terus dipikirkan sebab-akibatna.

g. Sosialisasi

Dalam perkembangannya siswa perlu bergaul dengan teman

lainnya. Siswa di samping sebagai individu juga mempunyai segi sosial

yang perlu dikembangkan. Sewaktu siswa berada di dalam kelas

maupun di luar kelas, dan menerima pelajaran bersama alangkah

baiknya bila diberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan

bersama. Mereka dapat bekerja sama, saling bergotong royong, dan

saling Bantu- membantu dalam kesulitan. Bekerja di dalam kelompokm

Page 30: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

21

juga dapat meningkatkan cara berpikir mereka dalam memecahkan

masalah.

h. Individualisme

Siswa merupakan mahluk individu yang unik, yang masing-

masing siswa mempunyai perbedaan khas. Perbedaan yang khas

tersebut seperti perbedaan inteligensi, minat bakat, hobi, tingkah laku,

watak maupun sikapnya. Mereka berbeda pula dalam latar belakang

budayanya, ekonomi, sosial, dan keadaan orang tuanya. Seorang guru

yang bijaksana harus menyelidiki dan mendalami perbedaan siswa, agar

dapat melayani pendidikan yang sesuai dengan perbedaanya itu.

3. Pengertian Belajar dan Mengajar

Dari definisi tentang belajar dan mengajar yang telah

dikemukakan oleh para ahli di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa.

Belajar dan mengajar adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan oleh

guru dan murid untuk mencapai tujuan pengajaran . Dalam proses belajar

mengajar harus ada kerja sama antara guru dan siswa.

Hal ini penting dan harus diperhatikan oleh guru dalam

mengelola proses belajar mengajar untuk menciptakan suasana lingkungan

kelas saat berlangsungnya proses belajar mengajar. Lingkungan belajar

adalah lingkungan di mana proses belajar mengajar berlangsung.

Lingkungan belajar terdiri dari beberapa komponen yang saling

mempengaruhi dalam keberhasilan suatu proses belajar mengajar.

Komponen-komponen tersebut adalah:

Page 31: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

22

1. Tujuan instruksional yang ingin dicapai

2. Materi atau isi bahan pelajaran yang diajarkan

3. Sarana dan prasarana belajar mengajar

4. Jenis kegiatan belajar yang dilakuakan

5. Suasana kelas saat berlangsungnya proses belajar mengajar

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Mengajar

a. Faktor Intern

1. Faktor Jasmaniah

Keadaan fisik seseorang berpengaruh besar terhadap

keberhasilan proses belajar mengajar. Seseorang yang

mengalami kelainan fisik akan terganggu dalam menerima

materi pelajaran. Kesehatan fisik meliputi, kesehatan kelima

panca indera dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

2. Faktor Psikologis

Faktor psiskis yanga dimaksud adalah faktor yang berhubungan

dengan kesiapan siswa sebelum menerima meteri pelajaran.

Siswa yang sudah mempersiapkan/mempelajari materi dari

rumah cenderung berhasil dan dapat mengikuti dengan baik

proses belajar mengajar. Faktor psikologis di sini juga termasuk

perspektif siswa terhadap guru yang mengampu mata pelajaran.

Apabila sejak awal, siswa sudah merasa tidak nyaman diajar

oleh salah seorang guru maka akanberdampak pada

keengganan/malas dalam mengikuti pelajaran. Seorang guru

Page 32: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

23

hendaknya senantiasa bersikap yang menarik agar siswa merasa

dekat dan nyaman dalam melakukan pembelajaran.

3. Faktor Kelelahan

Kondisi fisik yang dalam keadaan tidak sehat apabila dipaksakan

untuk mengikuti pelajaran maka hasil yang dicapaitidak akan

optimal. Proses belajar tidak boleh dipaksakan apabila melihat

ada kondisi siswa yang tidak dalam keadaan sehat maka

dianjurkan untuk tidak mengikuti pelajaran. Faktor kelelahan

juga termasuk kelelahan psikis, seseorang yang dalam keadaan

banyak masalah sedangkan masalah itu belum ditemukan jalan

keluarnya maka seseorang itu tidak akan bisa berkonsentrasi

secara penuh dalam belajar, pelajaran yang diterimannya tidak

dapat masuk dan tidak dapat dipahami oleh siswa yang

bersangkutan.

b. Faktor Ekstern

1. Faktor Keluarga

Faktor keluarga memegang peranan yang penting dalam

keberhasilan suatu proses belajar mengajar, adapun peranan

keluarga yang berpengaruh terhadap proses belajar mengajar

diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Cara Mendidik

Pendidikan yang pertama kali diterima anak adalah

pendidikan yang diterima dalam lingkungan keluarganya.

Apabila di dalam suatu keluarga sejak anak masih kecil

Page 33: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

24

sudah ditanamkan tentang kedisiplinan terutama kedisiplinan

dalam belajar maka pada perkembangan berikutnya akan

membawa dampak positip bagi anak yang dapat berupa

keberhasilan dalam bidang akademik.

b) Pengertian Orang Tua

Pengertian orang tua yang dimaksud adalah kesadaran yang

dimiliki oleh orang tua untuk menyediakan sarana-sarana

penunjang belajar yang dapat berupa dengan membelikan

buku-buku pelajaran.

c) Suasana Rumah

Suasana rumah yang tenang jauh dari keramaian akan

berdampak positip pada kenyamanan anak dalam belajar. Di

harapkan dengan kondisi rumah yang tenang proses belajar

anak akan lebih optimal dan materi yang sedang dipelajari

akan bisa dipahami dengan baik.

d) Keadaan Ekonomi

Faktor ekonomi keluarga sangat penting dalam menentukan

kelancaran belajar seseorang. Seseorang yang dalam kondisi

ekonomi keluarga yang serba kekurangan maka dalam

pendidikan anak-anaknya akan mengalami banyak kendala

terutama dalam segi pembiayaan dan pembelian buku-buku

pelajaran. Waktu yang tersedia untuk belajar biasanya akan

dipergunakan untuk membantu orang tuanya dalam mencari

nafkah.

Page 34: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

25

2. Faktor Sekolah

a) Hubungan Guru Dengan Siswa

Hubungan guru yang terlalu dekat dengan siswa adalah tidak

baik, karena ada kecenderungan siswa akan menyepelekan

pelajaran. Siswa menganggap gurunnya adalah teman

dekatnya dan tidak ada perbedaan. Namun hubungan yang

terlalu jauh antara siswa dengan gurunya juga tidak baik,

dikawatirkan ada keengganan siswa untuk menanyakan hal-

hal yang belum jelas. Seorang guru harus bisa menjalin

kedekatan dengan siswa dalam proses belajar mengajar tanpa

harus kehilangan kedudukannya sebagai guru yang harus

dihormati oleh siswa. Penguasaan materi yang mumpuni

akan membantu guru terutama dalam hubungannya dengan

sikap menghormati oleh siswa.

b) Metode Mengajar

Metode mengajar yang monoton akan membosankan bagi

siswa. Seorang guru hendaknya tidak menggunakan satu

metode pembelajaran saja, banyak metode yang tersedia

yang dapat digunakan oleh guru dalam melakukan

pembelajaran di kelas.

c) Media Mengajar

Media mengajar merupakan alat Bantu untuk mempermudah

penerimaan siswa terhadap materi pelajaran yang sedang

diajarkannya. Penyampaian materi dengan menggunakan

Page 35: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

26

media akan lebih menarik sehingga siswa akan menaruh

minat yang besar terhadap mata pelajaran yang sedang

diajarkannya. Dalam melakukan pembelajaran

kewarganegaraan biasannya media yang digunakan adalah

media OHP, peta, filem, dan gambar

3. Faktor masyarakat

Masyarakat mempunyai pengaruh yang besar dalam

menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Di dalam

masyarakat anak bergaul dengan banyak orang. Dalam

pergaulannya seorang anak akan mencontoh apa yang

diperlihatkan oleh lingkungan tempat tinggalnya. Seorang anak

yang dilahirkan dalam lingkungan masyarakatnya gemar

membaca maka lambat laun si anak akan terbawa kebiasaan

lingkungannya yang gemar membaca. Namun seseorang yang

dibesarkan di dalam lingkungan terminal misalnya, maka lambat

laun si anak akan meniru tingkah laku orang-orang yang ada di

terminal. Sikapnya menjadi kasar, suka mabuk-mabukan,

menggunakan obat-obatan terlarang dan sebagainnya

5. Cara Belajar PKn

Tujuan pengajaran PKn secara umum

a. Aspek kognitif

B. S. Bloom mengelompokkan ranah kognitif ke dalam enam

kategori yaitu,

1) Kemampuan kognitif tingkat pengetahuan

Page 36: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

27

Kemampuan kognitif tingkat pengetahuan adalah kemampuan

untuk mengingat akan informasi yang telah diterima yaitu

tentang nilai-nilai nasionalisme..

2) Kemampuan kognitif tingkat pemahaman

Kemampuan kognitif tingkat pemahaman adalah kemampuan

mental untuk menjelaskan. Yaitu kemampuan untuk

menjelaskan nilai-nilai nasionalisme dengan jelas dengan

menggunakan bahasa atau ungkapannya sendiri.

3) Kemampuan kognitif tingkat penerapan

Kemampuan kognitif tingkat penerapan adalah kemampuan

untuk menggunakan atau menerapkan jiwa nasinalisme di dalam

masyarakat.

4) Kemampuan kognitif tingkat analisis

Kemampuan kognitif tingkat analisis adalah kemampuan

menjelaskan dan menganalisis suatu nilai-nilai nasionalisme,

menemukan hubungan antara satu peristiwa dengan peristiwa

yang lainnya.

5) Kemampuan kognitif tingkat sintesis

Kemampuan kognitif tingkat sintesis adalah kemampuan

membuat satu pola umum di balik suatu nilai-nilai nasionalisme.

Kemampuan ini membutuhkan keterampilan khusus,

pengetahuan dan wawasan yang luas.

Page 37: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

28

6) Kemampuan kognitif tingkat evaluasi

Kemampuan kognitif tingkat evaluasi adalah kemampuan

menilai suatu nilai-nilai nasionalisme sesuai dengan sudut

pandangnya dan latar belakang masing-masing.

b. Tujuan pembelajaran ranah afektif

Tujuan pembelajaran afektif berorientasi pada nilai dan sikap tujuan

pembelajaran tersebut menggambarkan proses seseorang dalam

mengenali dan mengadopsi suatu nilai dan sikap tertentu. Beberapa

tujuan pembelajaran ranah afektif adalah sebagai berikut:

1) Menumbuhkan jiwa nasionalisme pada siswa.

2) Menumbuhkan sikap menghargai kepentingan masa lampau bagi

kehidupan masa kini suatu bangsa.

3) Menumbuhkan sikap menghargai berbagai aspek kehidupan

masa kini, bahwa kehidupan masyarakat masa kini adalah hasil

dari pertumbuhan di waktu yang lampau

4) Menumbuhkan kesadaran akan perubahan-perubahan yang

sudah maupun sedang berlangsung di suatu bangsa yang

diharapkan menuju pada kehidupan yang lebih baik di waktu

yang akan datang.

c. Tujuan pembelajaran PKn ranah psikomotorik

Beberapa tujuan pembelajaran ranah psikomotorik adalah sebagai

berikut:

Page 38: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

29

1) Pelajaran PKn di sekolah diharapkan mengutamakan

pengembangan kemampuan dasar siswa yang berupa

kemampuan moral dan ketatanegaraan.

2) Ketrampilan mengajukan argumentasi dalam mendiskusikan

masalah-masalah yang aktual

3) Ketrampilan menelaah secara elementer buku-buku PKn

4) Ketrampilan mengajukan pertanyaan yang produktif.

5) Ketrampilan mengembangkan cara-cara berpikir analitis tentang

masalah-masalah sosial historis di lingkungan masyarakat.

6. Pendekatan Pembelajaran PKn

Ada tiga pendekatan dalam pembelajaran PKn yaitu:

a. Pendekatan faktual

Yaitu memberikan pemahaman tentang fakta-fakta atau peristiwa-

peristiwa dalam ketatanegaraan. Pendekatan faktual digunakan

untuk menjawab pertanyaan apa, siapa, di mana, dan kapan?

b. Pendekatan prosesual

Yaitu memberikan pengetahuan tentang adanya kesinambungan

antara peristiwa satu dengan peristiwa yang lainnya.

c. Pendekatan konsolitas

PKn memberikan pemahaman tentang sebab akibat dalam peristiwa

Page 39: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian / Jenis penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriftif. Bogdan dan

Tailor (1975:5) mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai proses

penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan prilaku yang diamati. Sejalan dengan definisi tersebut

Kirk dan Miller dalam ( Moleong, 2002:3) mendefinisikan bahwa penelitian

kualitatif adalah teradisi dalam Pendidikan Kewarganegaraan yang bergantung

pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan

orang-orang tersebut dalam kawasannya dan peristilahannya.

B. Subjek dan Lokasi Penelitian

Sesuai dengan judul yang ditulis dalam skripsi ini, maka lokasi

penelitian ini adalah di SD Negeri 2 Karimunjawa, sedangkan fokus sasaran

dari penelitian ini adalah guru PKn kelas VI dan siswa kelas VI SD Negeri 2

Karimunjawa dengan indokator

1. Pengertian Nasionalisme

2. Penanaman nilai-nilai Nasionalisme

3. Perilaku atau tindakan yang mencerminkan nilai-nilai Nasionalisme

C. Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini adalah data hasil observasi kegiatan belajar

mengajar PKn di kelas oleh guru kepada siswa kelas VI. Data hasil wawancara

Page 40: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

31

dengan guru kelas VI. Data hasil wawancara dengan siswa kelasVI. Serta Data

hasil wawancara dengan kepala SD Negeri 2 Karimunjawa

D. Alat Pengumpulan Data

Karakteristik utama dalam penelitian kualitatif adalah sumber data yang

diperoleh dari lapangan ( natural seting ). Sudah tentu data yang diperoleh dari

lapangan haruslah lengkap, sehingga peneliti dalam waktu yang cukup lama

berada di lapangan guna memperoleh gambaran proses yang komperhensif dan

menyeluruh. Dengan kata lain peneliti berusaha melakukan pengamatan proses

penanaman nilai-nilai nasionalisme oleh guru dalam setiap proses Pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraandi dalam kelas.

Untuk mengumpulkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis

menggunakan beberapa metode yaitu:

1. Dokumentasi

Guba dan Lincoln ( 1981: 228 ) dalam ( Moleong, 2002: 161 )

membedakan definisi antara dokumen dan record. Guba dan Lincoln

mendefinisikan dokumen dan record sebagai berikut, dokumen adalah

setiap bahan tertulis ataupun film sedangkan record adalah setiap

pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk

keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting.

Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data

karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan

untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Dokumen

Page 41: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

32

digunakan untuk keperluan penelitian, menurut Guba dan Lincoln (1981:

232-235).

2. Observasi

Ada beberapa alasan mengapa dalam penelitian kualitatif , observasi atau

pengamatan dimanfaatkan sebesar-besarnya. Alasan seperti itu seperti yang

dikemukakan oleh Arikunto ( 1998: 235-236 ) sebagai berikut:

Pertama, mendiskusikan format observasi, menjelaskan dengan contoh-

contoh kejadian dan gerak untuk setiap item, memahami apa yang harus

diamati dan bagaimana cara membuat catatan. Alat pengamatan langsung

merupakan alat yang ampuh untuk mengetes suatu kebenaran. Jika suatu

data yang diperoleh kurang meyakinkan, biasanya peneliti ingin

mananyakannya kepada subyek, tetapi karena ia hendak memperoleh

keyakinan tentang keabsahan data tersebut maka jalan yang ditempuhnya

adalah mengamati sendiri dengan mengalami langsung peristiwanya.

Kedua, adalah latihan mengamati dan sekaligus mencatat. Teknik observasi

atau pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri,

kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada

kejadian yang sebenarnya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

dalam observasi ini adalah mengamati dan mencatat tentang proses

penanaman nilai-nilai nasionalisme di SD Negeri 2 Karimunjawa.

3. Wawancara

Wawancara adalah Tanya jawab peneiti dengan narasumber. ( KBBI, 2002:

1270 ). Tanya jawab itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang

Page 42: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

33

mengajukan pertanyaan dengan yang diwawancarai yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu.

Dalam penelitian skripsi ini peneliti menggunakan bentuk wawancara baku

terbuka. Jenis wawancara ini adalah wawancara yang menggunakan

seperangkat pertanyaan baku. Urutan pertanyaan, kata-katanya, dan cara

penyajianya sama untuk setiap responden. Alasan peneliti menggunakan

jenis wawancara baku terbuka adalah untuk mengurangi sedapat-dapatnya

variasi yang bisa terjadi antara seseorang yang diwawancarai dengan

lainnya. Alasan lainnya adalah untuk menghilangkan kemungkinan

terjadinya “kemencengan” (bias). Dalam wawancara tentang nilai-nilai

nasionalisme ini yang bertindak sebagai informan adalah guru kelas VI dan

murid kelas VI. Untuk melakukan wawancara dengan guru kelas VI

peneliti menggunakan wawancara langsung, sedangkan dengan peserta

didik yang berjumlah 30 siswa peneliti menggunakan cara metode

kuisioner atau angket.

E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

tidak dimulai dari reduksi teori, tetapi dimulai dri lapangan, yakni dari fakta

empiris. Peneliti terjun ke lapangan mempeljri, menganalisis, menafsir, dan

menarik kesimpulan dari fenomena yang ada di lapangan.

Analisis data dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan

data. Data yang diperoleh harus lengkap, menyeluruh dan dalam latar

lingkungannya. Oleh karena itu bila kesimpulan dirasakan kurang mantap

atas dasar pengamatan yang pertma atau terdahulu, maka peneliti kembali

Page 43: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

34

mengumpulkan data untuk menyempurnakan hasil berdasarkan temuan

yang lebih lengkap lagi. Dengan demikian analisis data dilakukan secara

induktif dengan model analisis interaktif.

Untuk lebih jelasnya tentang model analisa interaktif digambarkan

oleh Mardalis ( Miles dan Huberman, 1992 : 20 ) sebagai berikut :

Gambar Model analisa interaktif

Keterangan :

1. Pengumpulan Data

Analisis data dapat dilakukan jika data sudah terkumpul melalui

pengumplan data yang diuraikan sebelumnya, karena tanpa pengumpuln

data analisis data tdak dapat dilakukan.

2. Reduksi Data

Yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transpormasi data kasar yang

Pengumulan data Penyajian data

Reduksi data Kesimpulan-kesimpulanPenarikan / Verivikasi

Page 44: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

35

muncul dari catatan tertulis di lapangan dan dilakukan terus menerus (

membuat ringkasan, mengkode, dan menulis memo )

3. Penyajian Data

Yaitu sekumpulan informasi yang tersusun untuk

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan penarikan

tindakan.

4. Penarikan Kesimpulan

Yaitu hasil akhir yang diverifikasi selama penelitian

berlangsung. Verifikasi berdasarkan pemikiran penganalisis, dan

merupakan tinjauan ulang pada catatan- catatan lapangan.

Page 45: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum SD Negeri 2 Karimunjawa

SD Negeri Karimunjawa merupakan salah satu Sekolah Dasar yang

favorit di desa Karimunjawa karena letaknya yang sangat startegis hanya

berjarak ± 500 m dari pusat pemerintahan kecamatan, dan berdiri di

lingkungan pendidikan. Jarak dengan SMP N 1 Karimunjawa ± 200 m,

dengan SMK N1 Karimunjawa ± 300 m. Prestasi SD N 2Karimunjawa

cukup bagus, hal ini dapat dilihat dari banyaknya prestasi yang telah diraih,

di samping itu mayoritas siswa lulusannya banyak yang diterima di SMP

Negeri I Karimunjawa.

2. Kondisi Fisik SD Negeri 2 Karimunjawa

SD Negeri 2 Karimunjawa terletak di tengah desa Karimunjawa

dengan bangunan yang cukup memadai antara lain : mempunyai 6 ruang

kelas, 2 ruang WC / Kamar kecil, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang kepala

sekolah dan guru, dan 1 ruang TK satu atap yang semuanya dalam keadaan

baik dan memadai.

3. Kondisi Guru SD Negeri 2 Karimunjawa.

Kondisi guru SD Negeri 2 Karimunjawa tahun 2010 / 2011 adalah

sebagai berikut :

Page 46: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

37

Tabel 2

Tabel Data Guru SD Negeri 2 Karimunjawa tahun 2010 / 2011

NO Nama Ijazah Jabatan

1

2.

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Tudjinah

Sumaryati

Sutrisno, S.Pd

Kasan Juwahir

Muma’izah

Joko Isfandi, A.Ma.Pd

Anik Wijayanti, S.Pd

Nanang Fitriyanto, S.Pd

Ariswanti T, A Ma.Pd

Khofid Nasul I, A.Ma. Pd

Aci Hernawati,A.Ma.Pd

Tri Fatmawati

Harsono

SPG

SPG

Sarjana

SPG

SPG

Diploma II

Sarjana

Sarjana

Diploma II

Diploma II

Diploma II

SPG TK

SMP

Kepala Sekolah

Guru Kelas II

Guru Kelas VI

Guru Kelas IV

Guru Kelas I

Guru PAI

Guru Kelas V

Guru Penjaskes

Guru Kelas III

Wiyata Bhakti

Wiyata Bhakti

Guru TK

Penjaga

Sumber SD Negeri 2 Karimunjawa tahun 2010 / 2011

4. Kondisi murid SD Negeri 2 Karimunjawa tahun 2010 / 2011

Adapun kondisi murid SD Negeri 2 Karimunjawa untuk tahun

pelajaran 2010 / 2011 adalah sebagai berikut.

Page 47: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

38

Tabel 3

Tabel Data Murid SD Negeri 2 Karimunjawa tahun 2010 / 2011

NO Kelas Jumlah Kelas Jumlah siswa

1

2

3

4

5

6

Kelas I

Kelas II

Kelas III

Kelas IV

Kelas V

Kelas VI

1

1

1

1

1

1

35

33

28

30

31

30

Sumber : SD Negeri 2 Karimunjawa tahun pelajaran 2010 / 2011

B. Hasil Penelitian

1. Hasil wawancara dengan guru

Instrumen Pertanyaan

1. Bagaimana cara menanamkan nilai-nilai nasionalisme pada siswa

kelas VI ?

Jawab : dengan melalui pembelajaran PKn, karena nilai-nilai nasionalisme

erat hubungannya dengan mata pelajaran PKn

2. Kesulitan-kesulitan apa yang Bapak alami dalam pembelajaran tentang

nilai-nilai nasionalisme ?

Page 48: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

39

Jawab : kesulitannya banyak pak, diantaranya : 1. Minimnya sarana dan

prsarana pembelajaran. 2. Kesulitan mengorganisasikan materi terutama

tentang penanaman nilai-nilai nasionalisme. 3. Masalah anak yang

berlainan latar belakang keluarga.

3. Bagaimana pak cara mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut ?

Jawab : kalau tentang sarana dan prasarana pak, misal alat peraga, saya

menggunakan alat peraga yang ada di sekitar siswa, misal ; gambar

pahlawan, cerita-cerita tentang pahlawan, juga bisa menceritakan

keindahan alam Indonesia. Kalau yang berhubungan dengan materi,

biasanya saya mengambil materi dari beberapa buku yang relefan untuk

mengorganisasikan materi terutama tentang penanaman nilai-nilai

nasionalisme.

4. Bagaimana pak cara mengatasi perbedaan latar belakang siswa ?

Jawab : oh itu harus jeli pak, kita harus mempelajari dulu latar belakang

keluarga siswa, agar dapat meyelesaikan permasalahan yang dialami siswa

tersebut.

5. Apa tujuannya anak didik perlu diajarkan nilai-nilai nasionalisme ?

Jawab : tujuannya agar anak didik tersebut setia dan bangga terhadap

Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.

(wawancara penulis dengan Bapak Sutrisno S.Pd selaku guru kelas VI SD

N 2 Karimunjawa pada tanggal 19 Juli 2010).

Page 49: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

40

2. Hasil Wawancara dengan Siswa

1. Apakah arti istilah nasionalisme yang kalian ketahui ?

Jawab : kesetiaan pada bangsa dan negara

2. Sebutkan 3 contoh perbuatan yang mencerminkan nilai-nilai

nasionalisme ?

Jawab : cinta pada bangsa dan negara, hidup rukun, menghargai dan

meneladani jasa para pahlawan.

3. Dalam belajar mengajar tentag penanaman nilai-nilai nasionalisme

apakah Bapak guru menggunakan metode cerita saja ?

Jawab : tidak pak, biasanya Bapak guru menggunakan alat bantu, bisa

berupa gambar-gambar pahlawan atau peta.

4. Apakah kalian tiap hari senin mengadakan upacar bendera dan apa

tujuannya menurut kamu ?

Jawab ; ya, tujuannya untuk melatih disiplin dan mengenang jasa para

pahlawan.

C. Penanaman Nilai – Nilai Nasionalisme Pada Pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan

Menumbuhkan jiwa nasionalisme berarti upaya seseorang untuk

mengembangkan sejumlah sikap dan prilaku kepada orang lain dalam hal

ini adalah anak didik, akan pentinganya ide dan perilaku yang sesuai

dengan jiwa nasionalisme Indonesia yaitu kesetiaan yang diabdikan kepada

negara dan bangsa.

Page 50: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

41

Salah satu cara menanamkan nilai-nilai nasionalisme adalah melalui

pengajaran PKn. Melalui pelajaran PKn siswa akan mengetahui sejarah

perjalanan bangsanya. Siswa akan mengetahui masa-masa di mana rakyat

bangsanya hidup dalam masa keemasan, seperti yang pernah dialami pada

masa kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Majapahit. Dengan kata lain melalui

pelajaran PKn siswa akan mengenang kembali masa-masa keemasan dari

nenekmoyangnya yang dapat menimpulkan perasaan bangga dan timbul

keinginan mewujudkan kembali masa-masa keemasan yang pernah

terwujud pada masa nenekmoyangnya. Melalui pelajaran PKn siswa akan

dibawa untuk mengetahui masa-masa suram perjalanan bangsanya. Masa-

masa itu adalah masa di mana masyarakat hidup dalam belenggu

penjajahan. Dalam masa penjajahan lahir pahlawan-pahlawan nasional yang

berjuang mengangkat derajat dan martabat rakyat dan bangsanya. Dengan

mengetahui perjuangan dan resiko dari perjuangannya yang telah

ditanggung para pahlawan-pahlawan nasional diharapkan siswa akan

memiliki sikap bangga.

Melalui pembelajaran kewarganegaraan dapat digunakan sebagai

jembatan untuk mengatasi rasa perbedaan antar suku dengan mengajarkan

perjuangan-perjuangan pahlawan dari berbagai daerah. Denagan demikian

diharapkan tumbuh kesadaran bahwa setiap suku bangsa telah memberikan

sumbangan bagi terwujudnya kemerdekaan Indonesia. Diharapkan siswa

dapat meneruskan perjuangan pahlawan-pahlawan nasional dengan kegiatan

yang disesuaikan pada perkembangan jaman sekarang ini.

Page 51: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

42

Pentingnya pendidikan Kewarganegaraan untuk diberikan kepada

anak didik disadari betul oleh banyak pakar pendidikan. Buktinya mata

pelajaran pendidikan Kewarganegaraan diberikan kepada setiap anak didik

sejak di Sekolah Dasar (SD) Melalui pengetahuan yang dimiliki diharapkan

anak didik akan mampu menjunjung tunggi nilai-nilai persatuan dan

kesatuan, mnghargai para pahlawan yang telah berjuang demi bangsa dan

negara Indonesia, menghargai hasil cipta, karsa dan karya nenek moyang

dan menyadari akan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia.

Pengajaran pendidikan Kewarganegaraan yang bertujuan

menumbuhkan nasionalisme melalui penghayatan moral bangsa dapat

berfungsi sebagai jembatan untuk mengatasi rasa perbedaan antar suku

dengan mengajarkan perjuangan pahlawan-pahlawan dari berbagai daerah

maka oleh karenanya akan tumbuh kesadaran bahwa setiap suku bangsa

telah memberikan sumbangan dalam mengantarkan bangsa Indonesia

menuju kemerdekaan. Pemahaman semacam itu akan menjadi landasan

pertumbuhan sikap nasionalisme yang kuat dan kokoh.

Tujuan penanaman nilai-nilai nsinalisme secara umum bisa dijelaskan

sebagai berikut :

b. Aspek kognitif

1. Kemampuan kognitif tingkat pengetahuan

Kemampuan kognitif tingkat pengetahuan adalah kemampuan untuk

mengingat akan informasi yang telah diterima yaitu tentang nilai-

nilai nasionalisme..

Page 52: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

43

2. Kemampuan kognitif tingkat pemahaman

Kemampuan kognitif tingkat pemahaman adalah kemampuan

mental untuk menjelaskan. Yaitu kemampuan untuk menjelaskan

nilai-nilai nasionalisme dengan jelas dengan menggunakan bahasa

atau ungkapannya sendiri.

3. Kemampuan kognitif tingkat penerapan

Kemampuan kognitif tingkat penerapan adalah kemampuan untuk

menggunakan atau menerapkan jiwa nasinaisme di dalam

masyarakat.

4. Kemampuan kognitif tingkat analisis

Kemampuan kognitif tingkat analisis adalah kemampuan

menjelaskan dan menganalisis suatu nilai-nilai nasionalisme,

menemukan hubungan antara satu peristiwa dengan peristiwa yang

lainnya.

5. Kemampuan kognitif tingkat sintesis

Kemampuan kognitif tingkat sintesis adalah kemampuan membuat

satu pola umum di balik suatu nilai-nilai nasionalisme. Kemampuan

ini membutuhkan keterampilan khusus, pengetahuan dan wawasan

yang luas.

6. Kemampuan kognitif tingkat evaluasi

Kemampuan kognitif tingkat evaluasi adalah kemampuan menilai

suatu nilai-nilai nasionalisme sesuai dengan sudut pandangnya dan

latar belakang masing-masing.

Page 53: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

44

c. Aspek afektif

Tujuan pembelajaran afektif berorientasi pada nilai dan sikap

tujuan pembelajaran tersebut menggambarkan proses seseorang dalam

mengenali dan mengadopsi suatu nilai dan sikap tertentu. Beberapa

tujuan pembelajaran ranah afektif adalah sebagai berikut:

1. Menumbuhkan kesadaran jiwa pada siswa.

2. Menumbuhkan sikap menghargai kepentingan masa lampau bagi

kehidupan masa kini suatu bangsa.

3. Menumbuhkan sikap menghargai berbagai aspek kehidupan masa

kini, bahwa kehidupan masyarakat masa kini adalah hasil dari

pertumbuhan di waktu yang lampau

4. Menumbuhkan kesadaran akan perubahan-perubahan yang sudah

maupun sedang berlangsung di suatu bangsa yang diharapkan

menuju pada kehidupan yang lebih baik di waktu yang akan datang.

d. Aspek psikomotorik

Beberapa tujuan pembelajaran ranah psikomotorik adalah

sebagai berikut:

1. Pelajaran PKn di sekolah diharapkan mengutamakan pengembangan

kemampuan dasar siswa yang berupa kemampuan moral dan

ketatanegaraan.

2. Ketrampilan mengajukan argumentasi dalam mendiskusikan

masalah-masalah yang aktual

3. Ketrampilan menelaah secara elementer buku-buku PKn

4. Ketrampilan mengajukan pertanyaan yang produktif.

Page 54: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

45

5. Ketrampilan mengembangkan cara-cara berpikir analitis tentang

masalah-masalah sosial historis di lingkungan masyarakat.

D. HASIL PEMBAHASAN

1. Cara Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Nasionalisme Bagi

Siswa Kelas VI SD Negeri Karimunjawa 2 Kecamatan

Karimunjawa Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2010 / 2011

Hasil pembahasan cara guru dalam menanamkan nilai-nilai

nasionalisme bagi siswa kelas VI SD Negeri karimunjawa 2

kecamatan Karimunjawa kabupaten Jepara tahun pelajaran 2010 /

2011diperoleh melalui wawancara kepada guru kelas VI. Hasil

wawancara kepada guru kelas VI SD Negeri Karimunjawa 2

kecamatan Karimunjawa kabupaten Jepara disajikan sebagai berikut :

Sebagai guru sudah berusaha semaksimal mungkin untuk

menanamkan Nilai-nilai Nasionalisme pada siswa, sesuai dengan

kemampuan dan pengalaman yang dimiliki. Cara-cara yang di

lakukan di antaranya :

a. Penyampaian materi pelajaran tentang nilai-nilai Nasionalisme

yang menarik minat dan perhatian siswa.

Untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa pada mata

pelajaran PKn, penyampaian materi pelajaran yang menarik minat

dan perhatian siswa sangat penting , karena nilai-nilai

nasionalisme terintegral dalam mata pelajaran PKn. Kaitannya

dengan hal ini guru telah menyampaikan berbagai cara, di

antaranya yaitu:

Page 55: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

46

1) Menyampaikan materi pelajaran dengan kondisi belajar yang

kondusif. Memberi kebebasan kepada siswa seluas-luasnya

untuk menyampaikan pendapat, tetapi tetap dengan menjaga

ketertiban kelas.

2) Berusaha menarik atau membawa perhatian siswa pada materi

pelajaran yang baru.

3) Penggunaan metode yang tepat.

b. Media yang digunakan

Alat pengajaran sebagai media komunikasi dapat

dikelompokkan ke dalam tiga golongan. Pertama, adalah alat-alat

yang merupakan benda sebenarnya yang memberikan pengalaman

langsung dan nyata. Kedua, alat-alat yang merupakan benda

pengganti yang sering kali dalam bentuk tiruan dari benda

sebenarnya. Ini memberikan pengalaman buatan atau tidak

langsung. Ketiga, ialah bahasa baik lesan maupun tertulis

memberikan pengalaman melalui bahasa. Peranan media dalam

proses belajar mengajar sudah tidak diragukan lagi karena dapat :

1) Menghemat waktu belajar

2) Memudahkan pemahaman

3) Meningkatkan perhatian siswa

4) Meningkatkan aktifitas belajar siswa

5) Mempertinggi daya ingat

Page 56: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

47

c. Mengaktifkan siswa yang pasif

Dalam menghadapi siswa yang memiliki kecenderungan

diam dan pasif pada kegiatan belajar mengajar, dengan cara

memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan nilai-nilai

nasionalisme dengan tingkat kesulitan yang sudah saya sesuaikan

dengan kemampuannya. Bila dia bisa menjawab maka akan timbul

motivasi yang besar pada dirinya.

d. Evaluasi secara tepat

Sebagai evaluator dalam menanamkan nilai-nilai

nasionalisme dapat melalui :

1) Memilih alat evaluasi yang tepat untuk mengukur kemampuan

siswa.

2) Memberikan nilai secara adil sesuai dengan kemampuan anak.

3) Memberikan evaluasi secara terstruktur sehingga penanaman

nilai-nilai nasionalisme sudah terkondisi sejak awal

4) Selalu mengoreksi pekerjaan siswa.

Sebagai guru kelas VI sudah berusaha menanamkan

nilai- nilai nasionalisme pada siswa. Namun keterbatasan

waktu dan tenaganya dalam meningkatkan pemahaman siswa

terkadang membuat cara- cara tersebut belum dapat

memperoleh hasil yang maksimal, namun demikian setidaknya

berbagai cara yang saya lakukan telah menunjukkan perubahan

yang cukup berarti terbukti mereka lebih bersemangat untuk

mengikuti pelajaran.

Page 57: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

48

2. Hasil pembahasan wawancara pada siswa kelas VI SD Negeri 2

Karimunjawa adalah sebagai berikut.

Cara guru untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme

pada siswa sudah cukup baik. Artinya, guru tidak hanya berceramah

saja di dalam menyammpaikan materi tentang nilai-nilai

nasionalisme, namun juga mengguakan metode-metode yang lain di

mana dengan metode tersebut bisa mmenambah semangat siswa

untuk mengikuti pelajaran. Di antaranya guru pandai

menghubungkan materi dengan peristiwa-peristiwa yang sedang

hangat menjadi bahan pembicaraan. Selain menggunakan

cara/metode mengajar yang variatif, guru juga sering menggunakan

alat peraga di dalam mengajar. Setiap tugas yang diberikan pasti

dikoreksi dan dicantumkan nilai sebagai ukuran dan keberhasilan

siswa di dalam mengerjakan tugas tersebut. Hal-hal tersebut di atas

membuat kami lebih mudah memahami tentang makna nilai-nilai

nasionalisme, sehingga akan lebih mudah untuk mengamalkannya

dalam kehidupan sehari-hari.

3. Hambatan Guru dalam Penanaman Nilai-nillai Nasionalisme

Adapun hambatan yang alami guru didalam menanamkan

nilai-nilai nasionalisme pada siswa kelas VI SD Negeri 2

Karimunjawa Jepara adalah sebagai berikut :

Terus terang guru mengalami hambatan dalam

meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hambatan-hambatan yang di

hadapi meliputi hambatan dalam tahap persiapan, pelaksanaan.

Page 58: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

49

1) Kendala yang guru alami pada tahap persiapan adalah

kesulitan dalam mengorganisasikan materi, media dan sumber

belajar yang berhubungan dengan nilai-nilai nasionalime. Hal

ini terjadi karena kurang tersedianya media pembalajaran PKn

di SD Negeri 2 Karimunjawa Jepara.

2) Hambatan yang saya alami pada tahap pelaksanaan meliputi :

keterbatasan alokasi waktu yang ada. Sehingga saya harus

pandai-pandai mengatur waktu yang ada. Masalah waktu

paling terasa ketika guru dalam menjelaskan tentang

penanaman nilai-nilai nasionalisme dalam proses pembelajaran

menggunakan media / alat elektronik yang membutuhkan

persiapan untuk mengoprasionalkannya.

3) Dari segi siswa, karena memiliki latar belakang sifat, sikap dan

perangai yang berbeda-beda, kadang guru merasa kesulitan

untuk meningkatkan penanaman nilai-nilai nasionalisme

kepada siswa yang kurang mendapat perhatian dari orang

tuanya. Tetapi dengan kesabaran, akhirnya permasalahan

tersebut dapat teratasi.

Hasil pembahasan kepada siswa kelas VI SD Negeri 2

Karimunjawa Jepara dapat disajikan sebagai berikut. Ketika guru

berusaha untuk meningkatkan pemahaman tentang penanaman

nilai-nilai nasionalisme tidak ada hambatan yang hadapi tetapi

justru siswa merasa senang. Ketika guru semakin kreatif waktu 2

jam pelajaran tidak terasa oleh siswa.

Page 59: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

50

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta analisis yang telah penulis uraikan

pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Penanaman nilai-nilai nasionalisme pada siswa kelas VI SD Negeri

Karimunjawa Kecamatan Karimunjawa Kabupaten Jepara adalah membentuk

anak didik yang memiliki jiwa nasionalisme yaitu : kesetian pada bangsa dan

negara Indonesia, keinginan untuk hidup bersama serta mewujudkan

terbentuknya negara yang berdaulat.

Cara guru menanamkan nilai-nilai nasionalisme pada siswa :

1) Pembelajaran PKn dengan penyampaian materi tentang nilai-nilai

nasionalisme yang menarik minat dan perhatian siswa.

2) Mengorganisasikan materi dan menggunakan media dan sumber belajar

yang tepat.

3) Memberi contoh / tindakan yang mencerminkan nilai-nilai nasionalisme.

Kendala yang dialami guru di dalam meningkatkan penanaman nilai-

nilai nasionalisme pada siswa adalah :

1) Kesulitan dalam mengorganisasikan materi.

2) Kurangnya media dan sumber belajar.

3) Keterbatasan alokasi waktu terutama dalam pembelajaran yang

menggunakan media/alat elektronik.

Cara guru dalam mengatasi kendala dalam proses penanaman nilai-nilai

nasionalisme :

1) Mencari buku referensi yang sesuai dengan penanaman nilai-nilai

nasionalisme sehingga mempermudah mengorganisasikan materi.

2) Menggunakan media dan sumber belajar yang paling sederhana yang ada

disekitar kita misal: gambar-gambar pahlawan, peta, atau cerita tentang

keindahan alam negara kita

3) Menggunakan waktu yang ada seefektif mungkin.

Page 60: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

51

B. Saran-saran

Bertolak dari kesimpulan di atas maka disarankan kepada:

1. Guru kelas VI SD Negeri 2 Karimunjawa, dapat merancang satuan

pelajaran secara lengkap, dengan mengembangkan komponen-komponen

dalam satuan pelajaran sehingga dapat memberikan acuan guru dalam

proses belajar mengajar sehingga siswa memiliki semangat belajar yang

tinggi terutama untuk materi yang berhubungan dengan nilai-nilai

nasionalisme.

2. Kepala SD Negeri 2 Karimunjawa Jepara, hendaknya senantiasa

mengadakan pembinaan secara intensif kepada guru-guru agar dapat

meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai nasionalisme. Selebihnya

perlu menyediakan media pembelajaran PKn sehingga guru mampu

mengelola proses belajar mengajar secara aktif, kreatif, afektif, dan

menyenangkan.

3. Kepada siswa untuk selalu memperhatikan penjelasan yang disampaikan

oleh guru sehingga akan timbul kesadaran dan motivasi dari dalam diri

untuk selalu meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai nasionalisme dan

mampu mengamalkannya.

Page 61: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : Rineka Cipta.

Azra, Azyumardi. 2005. Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani.Jakarta : Prenada Media.

Bloom. 1979. Taxonomi Educational Objectives. London : Lougmen Group LTD

Blog: www.Syaharuddin.wordpress.com

Departemen Pendidikan nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka.

http.// nasionalis.dinogroup.com

Mardalis, 1989.Metode Penelitian. Bandung : Bumi Aksara

Milles, Matthew B. Dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif.Jakarta : Universitas Indonesia (UI Press)

Muleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitin Kualitatif. Bandung : Rosda Karya

Nasution. 2007. Metode Research. Jakarta : PT Bumi Aksara

Patilima, Hamid. 2007. MetodePenelitian Kualitatif. Bandung : Alfa Beta

Ratna, Sri dan Sri Murtini, 2009. Dinamika Kelompok. Jakarta : LAN

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta : Grafindo Persada.

Sartono, Karto Dirdjo. 1993. Pembangunan Bangsa. Yogyakarta : Aditya Media

Singarimbun, Nasri. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES

Page 62: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

53

Sudjana, Nana. 2004. Tuntunaan Penyusunan Karya Ilmiah. Jakarta : Sinar BaruAlgensindo

Sutomo, Nana. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar.Surabaya : Usaha Nasional.

Uno, B. Hamzah. 2008. Teori Motivasi Dan Pengukurannya.Jakarta : Bumi Aksara.

Wiyatna, Puji. 1987. Filsafat Manusia. Jakarta : PT Bina Aksara.

Page 63: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

54

PEDOMAN WAWANCARA PADA GURU KELAS VI

SD N 2 KARIMUNJAWA

6. Bagaimana cara menanamkan nilai-nilai nasionalisme pada siswa

kelas VI ?

Jawab :

........................................................................................................................

...................................................................................................................

2. Kesulitan-kesulitan apa yang Bapak alami dalam pembelajaran tentang

nilai-nilai nasionalisme ?

Jawab

........................................................................................................................

...................................................................................................................

3. Bagaimana pak cara mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut ?

Jawab

........................................................................................................................

...................................................................................................................

4. Bagaimana pak cara mengatasi perbedaan latar belakang siswa ?

Jawab

..........................................................................................................................

......................................................................................................................

5. Apa tujuannya anak didik perlu diajarkan nilai-nilai nasionalisme ?

Jawab

..........................................................................................................................

......................................................................................................................

Page 64: PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME PADA · PDF fileAgus Supriyanto, SH, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah ... dengan cara pengenalan simbol-simbol kenegaraan, ... Alat pengumpulan

55

PEDOMAN WAWANCARA KEPADA SISWA KELAS VI

SD N 2 KARIMUNJAWA

1. Apakah arti istilah nasionalisme yang kalian ketahui ?

Jawab

........................................................................................................................

....................................................................................................................

2. Sebutkan 3 contoh perbuatan yang mencerminkan nilai-nilai

nasionalisme ?

Jawab

........................................................................................................................

....................................................................................................................

3. Dalam belajar mengajar tentang penanaman nilai-nilai nasionalisme

apakah Bapak guru menggunakan metode cerita saja ?

Jawab

........................................................................................................................

....................................................................................................................

4. Apakah kalian tiap hari senin mengadakan upacar bendera dan apa

tujuannya menurut kamu ?

Jawab

..........................................................................................................................

......................................................................................................................