pemogok makan tergolek lemas - ftp.unpad.ac.id · mathias brahmana a ksi protes warga rawasari...

1
MATHIAS BRAHMANA A KSI protes warga Rawasari sudah memasuki hari ke- lima. Namun, ke- empat perempuan yang mela- kukan protes dengan menjahit dan memplester mulut dengan lakban tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti. Keempat perempuan terse- but, beserta puluhan warga yang mengaku warga eks RT 16 RW 9, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, masih meneruskan aksi mogok ma- kan mereka hingga kemarin. Kondisi pelaku unjuk rasa yang menjahit mulutnya, Eet, 45, Lusi, 53, serta Buyun, 56, dan Kardinah, 54, yang mem- plester mulutnya, kian mem- prihatinkan. Pasalnya, selama melaksanakan aksi mereka sejak Jumat (11/2), keempat perempuan tersebut menolak makan dan minum. Alhasil, keempatnya hanya bisa tergolek lemas di tenda yang didirikan warga. Di dekat mereka terpasang beberapa foto bertuliskan ‘Aksi Jahit Mulut Sampai Mati’. “Jahit mulut ini belum sebe- rapa. Saya lebih sakit waktu digusur,” tulis Lusi di buku yang disodorkan kepada Media Indonesia. Lusi bersama 250 warga RT 16 RW 9 Rawasari Selatan sakit hati karena pada 2008 mereka digusur dengan alasan menam- bah ruang terbuka hijau (RTH). Ternyata pada 2009, dibangun apartemen. RTH yang ada sebelumnya malah jadi pintu gerbang utama. Berbagai spanduk dan poster menyertai aksi warga. Antara lain bertuliskan ‘Kami Marah Karena Ditindas’, ‘Aksi Mogok Makan Warga Rawasari’, dan ‘Kembalikan Hak Kami’. Untuk mencegah kondisi kesehatan keempat peserta mogok makan semakin mem- buruk, pihak Kecamatan Cem- paka Putih, akan mengirimkan tim medis. “Untuk memantau dan mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan, kami akan mengirim tim dokter peduli dan tenaga medis ke sana,” ungkap Camat Cempaka Putih Muhammad Anwar, Senin (14/2). Tim medis tidak hanya akan memeriksa keempat peserta mogok makan tapi juga ratus- an warga yang menginap di tenda-tenda. Pihak kecamat- an juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI agar melakukan upaya persuasif. “Kami akan melaku- kan tindakan persuasif. Kami akan beri pengertian tentang kesalahpahaman ini kepada mereka,” katanya. Milik Pemprov DKI Menurutnya, protes yang dilakukan salah alamat. Lahan seluas 5.000 meter yang dulu ditempati warga merupakan milik Pemprov DKI. Sekarang seluruhnya masih berupa RTH. Sementara itu, proyek pem- bangunan di belakang RTH merupakan milik PT Angkasa Pura (AP) I. Muhammad Anwar meng- uraikan PT AP I memiliki la- han seluas 12 hektare. Seluas 10,2 hektare akan dibangun rusunami (rumah susun hak milik). Sedangkan 1,8 hektare lagi untuk berbagai fasilitas sosial dan fasilitas umum. Di sana juga dibangun jalan tembus dari Jalan Pramuka ke Jalan Ahmad Yani dengan pin- tu gerbang seluas 12x30 meter yang saat ini diduduki warga. Warga yang melakukan aksi protes dinilainya bukan eks warga RT 16 RW 9. “Saya tidak mengenal me- reka yang mengaku korban gusuran. Saya belum pernah lihat mereka. Warga lain juga belum pernah melihat mereka,” katanya. Anwar menegaskan tun- tutan peserta mogok makan agar mendirikan permukiman kembali di eks gusuran, tidak akan dipenuhi. Protes akan sia-sia karena lahan milik pe- merintah. “Tidak akan ada pemberian ganti rugi. Mereka tidak ada hak di sana. Jika mereka ngotot mendirikan bangunan di lahan RTH, kami akan melakukan pe- nertiban paksa.” (*/J-4) brahmana@ mediaindonesia.com Pemogok Makan Tergolek Lemas 6 RABU, 16 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIA M EGA POLITAN Pihak Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, merasa tidak mengenal warga yang menggelar aksi mogok makan di Jalan Pramuka. LINTAS BERITA 66 Tiang Pancang Dipasang di Kali Ciliwung GUNA memperkuat turap Kali Ciliwung, Dinas PU DKI Jakar- ta memasang 66 tiang pancang (pile cap) di sejumlah titik rawan geser di Kali Ciliwung yang terletak di Jalan Kembang, Kwitang, Jakarta Pusat. “Pemancangan tiang dilaku- kan untuk mencegah kerusak- an yang lebih parah. Pengerja- annya sudah dilakukan sejak minggu lalu,” kata Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas PU DKI Jakarta Hasnil Hasan Basri, Senin (14/2). Hasil pengecekan yang di- lakukan di lapangan menunjuk- kan bahwa terdapat beberapa titik turap yang bergeser dari jalan sejauh 20 cm. Pergeseran disebabkan tanah di kawasan itu sudah jenuh dan tidak kuat menahan fondasi di sepanjang bantaran kali. (*/J-2) ICW Minta Tanggung Jawab Gubernur DKI INDONESIA Corruption Watch (ICW) meminta pihak kepoli- sian juga memeriksa Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo terkait dengan dugaan tindak pida- na penghambatan informasi publik dengan terlapor Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Tauk Yudi Mulyanto. Gubernur ikut bertanggung jawab karena tidak memerin- tahkan bawahannya (kadisdik) menaati putusan Komisi Infor- masi Publik (KIP). “Gubernur seharusnya ikut bertanggung jawab atas pem- bangkangan kadisdik yang tidak mematuhi putusan KIP,” ujar peneliti ICW, Febri Hendri, seusai mendampingi pemerik- saan saksi pelapor kasus ter- sebut di Mapolda Metro Jaya, Senin, 14/2. (FD/J-2) BNN Musnahkan Narkoba Rp11 Miliar BADAN Narkotika Nasional (BNN) kembali memusnahkan barang bukti narkoba berupa 5.496,03 sabu di halaman Ge- dung BNN, Jakarta Timur, Senin (14/2). Sabu senilai Rp11 miliar itu merupakan hasil pengungkapan terhadap tiga kasus dalam periode 20 hingga 30 Januari 2011. “Ketiga kasus yang berha- sil diungkap terjadi pada dua lokasi yang berbeda,” ujar Kepala Humas BNN Sumirat. Kasus pertama adalah peng- ungkapan di LP Besi Nusakam- bangan, Cilacap, dengan ter- sangka Leo dan Hadi Sunarto pada 22 Januari 2011. Kasus kedua melibatkan seorang wanita WNI bernama Rantini alias Dinda yang ditangkap Tim Satgas BNN pada 28 Janu- ari 2011 di Batam. Sementara itu, kasus ketiga terkait dengan pengembangan kedua kasus itu. (Faw/J-2) Desain Baru Monorel Selesai April PEMERINTAH berjanji me- nyelesaikan rancangan desain baru proyek pembangunan kereta monorel dalam waktu dua bulan ini. Desain ulang ini akan diselesaikan pemerintah pusat bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakar- ta dan BUMN. Menurut Menko Perekono- mian Hatta Rajasa, pembicaraan yang dilakukan sebelumnya dengan Pemprov DKI adalah mengenai penyelesaian aset. Masalah aset ini saat ini sudah memasuki proses audit oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan.(AW/J-2) Kami pelajari dulu seperti apa bunyi somasi yang disampaikan pengacara Badrul Kamal-A Supriyanto.’’ B ERKAT pekerja rumah tangga (PRT) yang mencuci, menjemur, dan menyetrika pakaian dengan baik, majikan bisa berpakaian bersih dan rapi. Dengan begitu, majikan tampil optimal saat bekerja. “Biar bagaimanapun kami mempunyai peranan penting yang harus dihargai.” Itulah ungkapan para bedinde saat memperingati hari jadi kelima mereka di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Senin (14/2). Dalam aksi itu, mereka menjemur 100 baju. Hujan deras dan angin kencang yang melanda kawasan Bundaran HI tidak menggoyahkan sekitar 200 PRT, yang tergabung dalam Komite Aksi Pekerja Rumah Tangga, memperingati hari jadi mereka. Peserta yang sebagian besar perempuan tetap menggelar aksi teatrikal mencuci dan menyetrika pakaian. Tak hanya ratusan jemuran, spanduk besar berukuran 4x3 meter bertuliskan ‘100 Jemuran PRT yang Membuat para Majikan Berpakaian Bersih dan Rapi’ berdiri tegak di tengah Bundaran HI. Yang menjadi latar belakang peringatan kali ini ialah kegundahan mereka atas kasus PRT bernama Sunarsih, 15, yang meninggal dunia di tangan majikannya. Kasus penganiayaan yang berakhir dengan kematian itu sudah 10 tahun berlalu, namun penyidik Polresta Surabaya Selatan belum juga melimpahkan tersangka Setyowati Rahardjo alias Ita, majikan Sunarsih, ke kejaksaan. “Sunarsih empat kali mengalami tindak kekerasan. Majikannya hingga kini tidak dihukum. Dalam 10 tahun ini, masih ada ‘Sunarsih-Sunarsih’ lain mengalami nasib yang sama. Ini memperlihatkan bahwa perlindungan terhadap PRT di negeri sendiri sangat lemah,” tutur Koordinator Jaringan Nasional Advokasi (Jala) PRT Lita Aggraini di sela-sela aksi. Lemahnya perlindungan negara, jelasnya, terlihat nyata dari jumlah kasus penganiayaan yang menimpa para bedinde. Sejak 2007 hingga 2011 tercatat 726 kasus kekerasan berat terhadap PRT di Indonesia dan sebanyak 536 kasus upah tidak dibayar. Lita menyindir, bagaimana negara bisa melindungi PRT di luar negeri bila di dalam negeri sendiri tidak punya undang-undang. Karena itu, Jala PRT mendesak pemerintah dan DPR segera meratikasi Konvensi PBB Tahun 1990 tentang Perlindungan Hak-Hak Buruh Migran dan Keluarganya. (*/J-1) Badrul Kamal Somasi Mendagri PELANTIKAN Nur Mahmudi Ismail-Idris Abdul Somad se- bagai Wali Kota-Wakil Wali Kota Depok masih menyisa- kan masalah. Pihak calon wali kota-wakil wali kota Badrul Kamal-A Supriyanto menyo- masi Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Gamawan dituduh melang- gar UU No 32 Tahun 2004 ten- tang Pemerintah Daerah dan Permendagri No 54 Tahun 2009 tentang Asas Akuntabilitas Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah. Pelanggaran itu, misalnya, berdasarkan Pasal 1 angka 18 dan angka 20 Permendagri No 54/2009, tugas dan kewenang- an mengusulkan pengesahan pengangkatan kepala daerah- wakil kepala daerah adalah lembaga, bukan individual. Ternyata yang mengajukan seorang anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi PKS. Somasi disampaikan Syari- fuddin Achmad dan Zainul Rafli, pengacara Badrul-Su- priyanto ke Depdagri, Senin (14/2), yang diterima oleh Rinaldy, staf Ditjen Keuangan Daerah Kemendagri. Somasi ditembuskan kepada Presiden Susilo Bambang Yu- dhoyono, para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Ketua Komisi Pemberantasan Korup- si, Ketua Mahkamah Konstitusi, Ketua Mahkamah Agung, Jaksa Agung, Kapolri, Ketua Komisi II DPR, Ketua Komisi III DPR, Ketua DPRD Kota Depok, serta Gubernur Jawa Barat. “Jika dalam tiga hari atau paling lambat Kamis (17/2), belum ada jawaban atas somasi yang kami layangkan, klien kami terpaksa membawa ma- salah ini ke pengadilan,“ kata Zainul, kemarin. Menurut Zainul, baru kali ini kepala daerah-wakil kepala daerah hasil penyelenggaraan pemilihan umum yang tidak memenuhi asas legal formal dan legal materiil dilantik. “Baru kali ini pula usulan pelantikan kepala daerah-wakil kepala daerah tanpa paripurna DPRD.” Menyikapi somasi dari pihak Badrul-Supriyanto, Kepala Pusat Penerangan Kemente- rian Dalam Negeri Reydon- nyzar Moenek belum memberi- kan tanggapan. Menurutnya, secara struktur dan secara kelembagaan, somasi terha- dap Mendagri harus dipelajari terlebih dahulu. “Kami pelajari dulu seperti apa bunyi somasi yang di- sampaikan pengacara Badrul Kamal-A Supriyanto. Setelah itu kami memberikan tanggap- an,“ tukasnya. (KG/J-1) Bila Bedinde Menjemur Pakaian di HI MI/TRI HANDIYATNO AKSI JEMUR PAKAIAN: Pengunjuk rasa dari Komite Aksi Pekerja Rumah Tangga melakukan aksi menjemur pakaian dalam peringati Hari PRT Nasional di Bundaran HI, Jakarta, kemarin. Reydonnyzar Moenek Kapuspen Kemendagri

Upload: phamhuong

Post on 03-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemogok Makan Tergolek Lemas - ftp.unpad.ac.id · MATHIAS BRAHMANA A KSI protes warga Rawasari sudah memasuki hari ke-lima. Namun, ke-empat perempuan yang mela-kukan protes dengan

MATHIAS BRAHMANA

AKSI protes warga Rawasari sudah memasuki hari ke-lima. Namun, ke-

empat perempuan yang mela-kukan protes dengan menjahit dan memplester mulut dengan lakban tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti.

Keempat perempuan terse-but, beserta puluhan warga yang mengaku warga eks RT 16 RW 9, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, masih meneruskan aksi mogok ma-kan mereka hingga kemarin.

Kondisi pelaku unjuk rasa yang menjahit mulutnya, Eet, 45, Lusi, 53, serta Buyun, 56, dan Kardinah, 54, yang mem-plester mulutnya, kian mem-prihatinkan. Pasalnya, selama melaksanakan aksi mereka sejak Jumat (11/2), keempat perempuan tersebut menolak makan dan minum.

Alhasil, keempatnya hanya bisa tergolek lemas di tenda yang didirikan warga.

Di dekat mereka terpasang beberapa foto bertuliskan ‘Aksi Jahit Mulut Sampai Mati’.

“Jahit mulut ini belum sebe-rapa. Saya lebih sakit waktu digusur,” tulis Lusi di buku yang disodorkan kepada Media Indonesia.

Lusi bersama 250 warga RT 16 RW 9 Rawasari Selatan sakit hati karena pada 2008 mereka digusur dengan alasan menam-bah ruang terbuka hijau (RTH). Ternyata pada 2009, dibangun apartemen. RTH yang ada

sebelumnya malah jadi pintu gerbang utama.

Berbagai spanduk dan poster menyertai aksi warga. Antara lain bertuliskan ‘Kami Marah Karena Ditindas’, ‘Aksi Mogok Makan Warga Rawasari’, dan ‘Kembalikan Hak Kami’.

Untuk mencegah kondisi kesehatan keempat peserta mogok makan semakin mem-buruk, pihak Kecamatan Cem-paka Putih, akan mengirimkan tim medis.

“Untuk memantau dan meng antisipasi keadaan yang tidak diinginkan, kami akan

mengirim tim dokter peduli dan tenaga medis ke sana,” ungkap Camat Cempaka Putih Muhammad Anwar, Senin (14/2).

Tim medis tidak hanya akan memeriksa keempat peserta mogok makan tapi juga ratus-an warga yang menginap di tenda-tenda. Pihak kecamat-an juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI agar melakukan upaya persuasif. “Kami akan melaku-kan tindakan persuasif. Kami akan beri pengertian tentang kesalahpahaman ini kepada

mereka,” katanya.

Milik Pemprov DKIMenurutnya, protes yang

dilakukan salah alamat. Lahan seluas 5.000 meter yang dulu ditempati warga merupakan milik Pemprov DKI. Sekarang seluruhnya masih berupa RTH. Sementara itu, proyek pem-bangunan di belakang RTH merupakan milik PT Angkasa Pura (AP) I.

Muhammad Anwar meng-uraikan PT AP I memiliki la-han seluas 12 hektare. Seluas 10,2 hektare akan dibangun

rusunami (rumah susun hak milik). Sedangkan 1,8 hektare lagi untuk berbagai fasilitas sosial dan fasilitas umum.

Di sana juga dibangun jalan tembus dari Jalan Pramuka ke Jalan Ahmad Yani dengan pin-tu gerbang seluas 12x30 meter yang saat ini diduduki warga.

Warga yang melakukan aksi protes dinilainya bukan eks warga RT 16 RW 9.

“Saya tidak mengenal me-reka yang mengaku korban gusuran. Saya belum pernah lihat mereka. Warga lain juga belum pernah melihat mereka,”

katanya.Anwar menegaskan tun-

tutan peserta mogok makan agar mendirikan permukiman kembali di eks gusuran, tidak akan dipenuhi. Protes akan sia-sia karena lahan milik pe-merintah.

“Tidak akan ada pemberian ganti rugi. Mereka tidak ada hak di sana. Jika mereka ngotot mendirikan bangunan di lahan RTH, kami akan melakukan pe-nertiban paksa.” (*/J-4)

[email protected]

Pemogok Makan Tergolek Lemas

6 RABU, 16 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIAMEGAPOLITAN

Pihak Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, merasa tidak mengenal warga yang menggelar aksi mogok makan di Jalan Pramuka.

LINTAS BERITA 66 Tiang Pancang Dipasang di Kali CiliwungGUNA memperkuat turap Kali Ciliwung, Dinas PU DKI Jakar-ta memasang 66 tiang pancang (pile cap) di sejumlah titik rawan geser di Kali Ciliwung yang terletak di Jalan Kembang, Kwitang, Jakarta Pusat.

“Pemancangan tiang dilaku-kan untuk mencegah kerusak-an yang lebih parah. Pengerja-annya sudah dilakukan sejak minggu lalu,” kata Kepala Bi dang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas PU DKI Jakarta Hasnil Hasan Basri, Senin (14/2).

Hasil pengecekan yang di-lakukan di lapangan menunjuk-kan bahwa terdapat beberapa titik turap yang bergeser dari jalan sejauh 20 cm. Pergeseran disebabkan tanah di kawasan itu sudah jenuh dan tidak kuat menahan fondasi di sepanjang bantaran kali. (*/J-2)

ICW Minta Tanggung JawabGubernur DKI

INDONESIA Corruption Watch (ICW) meminta pihak kepoli-sian juga memeriksa Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo terkait dengan dugaan tindak pida-na penghambatan informasi publik dengan terlapor Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufi k Yudi Mulyanto.

Gubernur ikut ber tanggung jawab karena ti dak memerin-tahkan bawah annya (kadisdik) menaati putusan Komisi Infor-masi Publik (KIP).

“Gubernur seharusnya ikut bertanggung jawab atas pem-bangkangan kadisdik yang tidak mematuhi putusan KIP,” ujar peneliti ICW, Febri Hendri, seusai mendampingi pemerik-saan saksi pelapor kasus ter-sebut di Mapolda Metro Jaya, Senin, 14/2. (FD/J-2)

BNN Musnahkan Narkoba Rp11 Miliar

BADAN Narkotika Nasional (BNN) kembali memusnahkan barang bukti narkoba berupa 5.496,03 sabu di halaman Ge-dung BNN, Jakarta Timur, Senin (14/2). Sabu senilai Rp11 miliar itu merupakan hasil pengungkapan terhadap tiga kasus dalam periode 20 hingga 30 Januari 2011.

“Ketiga kasus yang berha-sil diungkap terjadi pada dua lokasi yang berbeda,” ujar Kepala Humas BNN Sumirat.

Kasus pertama adalah peng-ungkapan di LP Besi Nusakam-bangan, Cilacap, dengan ter-sangka Leo dan Hadi Sunarto pada 22 Januari 2011. Kasus kedua melibatkan seorang wanita WNI bernama Rantini alias Dinda yang ditangkap Tim Satgas BNN pada 28 Janu-ari 2011 di Batam.

Sementara itu, kasus ketiga terkait dengan pengembangan kedua kasus itu. (Faw/J-2)

Desain Baru Monorel Selesai April

PEMERINTAH berjanji me-nyelesaikan rancangan desain baru proyek pembangunan kereta monorel dalam waktu dua bulan ini. Desain ulang ini akan diselesaikan pemerintah pusat bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakar-ta dan BUMN.

Menurut Menko Perekono-mian Hatta Rajasa, pembicaraan yang dilakukan sebelumnya dengan Pemprov DKI adalah mengenai penyelesaian aset. Masalah aset ini saat ini sudah memasuki proses audit oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan.(AW/J-2)

Kami pelajari dulu seperti apa bunyi

somasi yang disampaikan pengacara Badrul Kamal-A Supriyanto.’’

BERKAT pekerja rumah tangga (PRT) yang mencuci, menjemur,

dan menyetrika pakaian dengan baik, majikan bisa berpakaian bersih dan rapi. Dengan begitu, majikan tampil optimal saat bekerja.

“Biar bagaimanapun kami mempunyai peranan penting yang harus dihargai.”

Itulah ungkapan para bedinde saat memperingati

hari jadi kelima mereka di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Senin (14/2). Dalam aksi itu, mereka menjemur 100 baju.

Hujan deras dan angin kencang yang melanda kawasan Bundaran HI tidak menggoyahkan sekitar 200 PRT, yang tergabung dalam Komite Aksi Pekerja Rumah Tangga, memperingati hari jadi mereka. Peserta yang

sebagian besar perempuan tetap menggelar aksi teatrikal mencuci dan menyetrika pakaian.

Tak hanya ratusan jemuran, spanduk besar berukuran 4x3 meter bertuliskan ‘100 Jemuran PRT yang Membuat para Majikan Berpakaian Bersih dan Rapi’ berdiri tegak di tengah Bundaran HI.

Yang menjadi latar belakang peringatan kali ini

ialah kegundahan mereka atas kasus PRT bernama Sunarsih, 15, yang meninggal dunia di tangan majikannya.

Kasus penganiayaan yang berakhir dengan kematian itu sudah 10 tahun berlalu, namun penyidik Polresta Surabaya Selatan belum juga melimpahkan tersangka Setyowati Rahardjo alias Ita, majikan Sunarsih, ke kejaksaan.

“Sunarsih empat kali mengalami tindak kekerasan. Majikannya hingga kini tidak dihukum. Dalam 10 tahun ini, masih ada ‘Sunarsih-Sunarsih’ lain mengalami nasib yang sama. Ini memperlihatkan bahwa perlindungan terhadap PRT di negeri sendiri sangat lemah,” tutur Koordinator Jaringan Nasional Advokasi (Jala) PRT Lita Aggraini di sela-sela aksi.

Lemahnya perlindungan negara, jelasnya, terlihat nyata dari jumlah kasus penganiayaan yang menimpa para bedinde. Sejak 2007 hingga 2011 tercatat 726 kasus kekerasan berat terhadap PRT di Indonesia dan sebanyak 536 kasus upah tidak dibayar.

Lita menyindir, bagaimana negara bisa melindungi PRT di luar negeri bila di dalam negeri sendiri tidak punya undang-undang. Karena itu, Jala PRT mendesak pemerintah dan DPR segera meratifi kasi Konvensi PBB Tahun 1990 tentang Perlindungan Hak-Hak Buruh Migran dan Keluarganya. (*/J-1)

Badrul Kamal Somasi Mendagri PELANTIKAN Nur Mahmudi Ismail-Idris Abdul Somad se-bagai Wali Kota-Wakil Wali Kota Depok masih menyisa-kan masalah. Pihak calon wali kota-wakil wali kota Badrul Kamal-A Supriyanto menyo-masi Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.

Gamawan dituduh melang-gar UU No 32 Tahun 2004 ten-tang Pemerintah Daerah dan Permendagri No 54 Tahun 2009 tentang Asas Akuntabilitas Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah.

Pelanggaran itu, misalnya, berdasarkan Pasal 1 angka 18 dan angka 20 Permendagri No 54/2009, tugas dan kewenang-an mengusulkan pengesahan pengangkatan kepala daerah-wakil kepala daerah adalah lembaga, bukan individual. Ternyata yang mengajukan seorang anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi PKS.

Somasi disampaikan Syari-fuddin Achmad dan Zainul Rafli, pengacara Badrul-Su-priyanto ke Depdagri, Senin (14/2), yang diterima oleh Rinaldy, staf Ditjen Keuangan

Daerah Kemendagri. Somasi ditembuskan kepada

Presiden Susilo Bambang Yu-dhoyono, para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Ketua Komisi Pemberantasan Korup-si, Ketua Mahkamah Konstitusi, Ketua Mahkamah Agung, Jaksa Agung, Kapolri, Ketua Komisi II DPR, Ketua Komisi III DPR, Ketua DPRD Kota Depok, serta Gubernur Jawa Barat.

“Jika dalam tiga hari atau paling lambat Kamis (17/2), belum ada jawaban atas somasi yang kami layangkan, klien kami terpaksa membawa ma-salah ini ke pengadilan,“ kata Zainul, kemarin.

Menurut Zainul, baru kali ini kepala daerah-wakil kepala daerah hasil penyelenggaraan pemilihan umum yang tidak memenuhi asas legal formal dan legal materiil dilantik. “Baru kali ini pula usulan pelantikan kepala daerah-wakil kepala daerah tanpa paripurna DPRD.”

Menyikapi somasi dari pihak Badrul-Supriyanto, Kepala Pusat Penerangan Kemente-rian Dalam Negeri Reydon-nyzar Moenek belum memberi-kan tanggapan. Menurutnya, secara struktur dan secara kelembagaan, somasi terha-dap Mendagri harus dipelajari terlebih dahulu.

“Kami pelajari dulu seperti apa bunyi somasi yang di-sampaikan pengacara Badrul Kamal-A Supriyanto. Setelah itu kami memberikan tanggap-an,“ tukasnya. (KG/J-1)

Bila Bedinde Menjemur Pakaian di HI

MI/TRI HANDIYATNO

AKSI JEMUR PAKAIAN: Pengunjuk rasa dari Komite Aksi Pekerja Rumah Tangga melakukan aksi menjemur pakaian dalam peringati Hari PRT Nasional di Bundaran HI, Jakarta, kemarin.

Reydonnyzar Moenek Kapuspen Kemendagri